Penyunting:
Dr. SUMARI, M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
DAFTAR GAMBAR
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
8
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
DAFTAR TABEL
Hal
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
PENDAHULUAN
Unit pembelajaran hukum dasar kimia dan stoikiometri ini disusun sebagai salah
satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru. Dengan melakukan pembahasan materi
yang terdapat pada unit ini, diharapkan guru memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan topik hukum dasar kimia dan stoikiometri kepada peserta didiknya.
Materi yang disusun dalam unit ini disesuaikan dengan indikator yang telah
dirumuskan. Perumusan indikator ditekankan agar dapat memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain dapat memfasilitasi kemampuan penalaran peserta
didik, materi yang disampaikan dalam unit ini juga bersifat kontekstual dan
aplikatif, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi dasar yang dirumuskan dalam unit ini merujuk pada silabus kimia
untuk SMK Teknologi Rekayasa revisi 2017. Kompetensi dasar yang terdapat dalam
silabus dikembangkan menjadi target kompetensi yang selanjutnya dijabarkan
dalam indikator pencapaian kompetensi. Dengan harapan dapat membantu dan
memudahkan guru mempelajari isi materi dan cara mengajarkannya.
Aktivitas pembelajaran yang terdapat dalam unit pembelajaran hukum dasar kimia
dan stoikiometri ini merupakan salah satu contoh dari beberapa model
pembelajaran yang digunakan sesuai kurikulum 13. Guru dapat membuat model
pembelajaran yang lain sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik yang ada di
sekolah.
Bahan bacaan yang disampaikan dalam unit pembelajaran ini diupayakan tidak
hanya bersifat teoritis, tetapi bersifat kontekstual dengan memberikan fakta-fakta
dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan stoikiometri dan hukum
dasar kimia. Selain bahan bacaan, terdapat juga contoh soal-soal kimia USBN dan
beberapa soal yang diambil dari ujian nasional. Pemberian contoh-contoh soal
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
tersebut dimaksudkan agar dapat dijadikan sebagai acuan guru dalam menyusun
soal yang sejenis. Disamping pemberian contoh soal dan bahan bacaan, diberikan
juga deskripsi alternatif aktivitas pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) yang dapat digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran, bahan
bacaan tambahan yang dapat dipelajari oleh guru, maupun peserta didik, dan
deskripsi prosedur mengembangkan soal HOTS. Semua komponen yang telah
disebutkan bertujuan agar guru memiliki sebuah alternatif dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran terutama mengembangkan tingkat berpikir peserta didik.
Topik hukum dasar kimia dan stoikiometri yang dikembangkan pada bahan bacaan
terdiri atas subtopik hukum Lavoisier, hukum Proust, dan hukum Dalton, hukum
Gay Lussac dan hukum Avogadro, serta konsep mol dan konsentrasi larutan. Selain
itu, unit ini dilengkapi dengan 4 LKPD yang meliputi: 1. Hukum Lavoisier ; 2. Hukum
Proust; 3. Hukum Gay Lussac dan Avogadro; 4. Konsep Mol dan Konsentrasi
Larutan. LKPD dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah
mengimplementasikannya di kelas.
12
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
Indikator Penunjang
Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian
kompetensi. Indikator pencapaian kompetensi merupakan dasar bagi guru untuk
mengukur pencapaian kompetensi dasar. Perumusan indikator menggunakan kata
kerja operasional sesuai taksonomi Bloom dan Dove pada ranah pengetahuan dan
ranah keterampilan.
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Indikator Penunjang
1. Mengidentifikasi klasifikasi materi
Indikator Kunci
Indikator Pengayaan
14
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Indikator Penunjang
Indikator Kunci
2. Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro dalam perhitungan kimia
Indikator Pengayaan
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
16
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Airbag atau kantung udara sebuah peralatan modern yang di pasang pada
kendaraan bermotor berfungsi sebagai alat keselamatan diri untuk megurangi
resiko benturan akibat kecelakaan lalu lintas. Kantung udara ini pada umumnya
dipasang pada stir kemudi mobil atau dashboard mobil.
Kantung udara dapat mengembang dengan cepat setelah terjadi benturan. Kantung
udara yang terlibat dapat mengembang karena diaktifkan oleh reaksi kimia
propelant dengan sangat cepat dan menghasilkan gas N2 , dan beberapa saat
kantung udara akan mengempis dengan sendirinya sehingga tidak akan
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Pembakaran
18
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Massa zat-zat hasil reaksi pembakaran akan sama dengan massa zat-zat yang
dibakar sesuai dengan hukum kekekalan massa yang dikemukakan oleh Lavoisier.
Jadi reaksi apapun yang terjadi di alam semesta akan selalu memiliki massa yang
sama sebelum bereaksi maupun sesudah bereaksi.
Zat-zat yang bereaksi biasanya berupa molekul atau senyawa. Senyawa merupakan
gabungan dari unsur-unsur. Air sebagai senyawa merupakan gabungan unsur
hidrogen dan unsur oksigen dengan perbandingan 1 : 8, perbandingan unsur-unsur
yang membentuk senyawa mempunyai perbandingan tertentu dan selalu tetap.
C. Pengelasan
Las merupakan ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan
dalam keadaan lumer atau cair. Las adalah sambungan dari beberapa logam dengan
menggunakan energi panas. Pengelasan merupakan salah satu teknik
penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah yang menghasilkan
sambungan yang kontinyu. Teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi
perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan
sebagainya.
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Salah satu proses pengelasan adalah las oxy-acetylene (las asetilen) yaitu proses
pengelasan secara manual, dimana permukaan yang akan disambung mengalami
pemanasan sampai mencair oleh nyala (flame) gas asetilen ( terjadi pembakaran
C2H2 dengan O2), dengan atau tanpa logam pengisi dan proses penyambungannya
tanpa penekanan.
Persamaan reaksi kimia setara yang terjadi pada proses pengelasan menggunakan
karbit adalah
Nyala netral terjadi karena perbandingan gas oksigen dengan gas asetilen sebesar 1
: 1, Jenis nyala ini digunakan untuk mengelas baja, besi cor, baja tahan karat dan
tembaga.
20
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Nyala karburasi dapat terjadi karena adanya kelebihan gas asetilen sehingga
didapatkan tiga daerah yaitu antara kerucut nyala dan selubung luar akan terdapat
kerucut antara yang berwarna keputih-putihan. Nyala karburasi digunakan pada
proses pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan berbagai bahan
pengerasan permukaan nonferro.
Nyala oksidasi terjadi karena kelebihan gas oksigen. Nyala oksidasi digunakan
dalam proses pengelasan kuningan dan perunggu.
(a)
(b)
(c)
Gambar 4 (a) nyala api netral; (b) nyala api karburasi; (c) nyala api oksidasi
Sumber: www.pengelasan.com
Las gas asetilin dapat juga di gunakan untuk produksi (production welding),
pekerjaan lapangan (field work), dan reparasi (repair dan maintenance). Las gas
asetilin sangat memuaskan ketika di gunakan pada pengelasan baja karbon
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
terutama lembaran logam (sheet metal) dan pipa-pipa berdinding tipis. Dan hampir
semua jenis logam ferro dan non ferro dapat dilas dengan las gas, baik dengan atau
tanpa bahan tambah (filler metal).
Selain gas asetilin terdapat juga gas hidrogen, gas alam, propana, yang digunakan
pada proses pengelasan gas untuk logam–logam dengan titik cair rendah. Pada
proses pembakaran gas-gas tersebut diperlukan adanya oksigen. Oksigen tersebut
didapatkan dari udara, karena udara mengandung oksigen sebanyak 21%, nitrogen
78%, argon 0,9 %, neon, hidrogen, karbon dioksida, dan unsur lain yang membentuk
gas.
22
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
SOAL-SOAL UN/USBN
No. Soal
1 Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama akan
memiliki ...
Identifikasi
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1 Pada reaksi
C3H8 (g) + 5 O2 (g) 3 CO2 (g) + 4 H2O (g)
Volume gas O2 yang dibutuhkan untuk membakar 10 liter gas C3H8
adalah ...
A. 0,5 liter
B. 5 liter
C. 50 liter
D. 20 liter
E. 200 liter
bereaksi
Ditanyakan : Volume gas oksigen yang diperlukan
No. Soal
1 Jika pada STP volume dari 1.6 gram gas sebesar 1,12 liter, maka massa
molekul relatif (Mr) gas tersebut
adalah ...
24
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
A. 28
B. 30
C. 32
D. 34
E. 36
Indikator yang
bersesuaian 3.5.7 Menerapkan konsep mol dalam perhitungan
:
Kimia
No. Soal
1 Konsentrasi larutan yang mengandung 3 gram pupuk urea [CO(NH2)2]
dalam 200 mL larutan adalah ... (Ar: C = 12, O =16, N = 14, H =1)
A. 0,125 M
B. 0,25 M
C. 0,375 M
D. 0,50 M
E. 1,00 M
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1 Jumlah mol zat dari 5,6 gram N2 yang massa molekul
relatifya = 28 adalah ...
A. 10 mol
B. 5 mol
C. 4,6 mol
D. 0,2 mol
E. 0,1 mol
26
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
No. Soal
1 Massa H2SO4 (Mr = 98) yang terkandung dalam 2 liter larutan H2SO4
0,1 M adalah ...
A. 20 gram
B. 9,8 gram
C. 19,6 gram
D. 29,4 gram
E. 49 gram
Ditanyakan : Massa
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1 Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini:
2 SO2(g) + O2 (g) 2 SO3 (g)
Bila pada keadaan STP/standar 5,6 liter gas SO2 direaksikan dengan
gas oksigen, maka berapa gram massa gas oksigen yang direaksikan?
(Ar: S =32 dan O = 16)
A. 5 gram
B. 4 gram
C. 3 gram
D. 2 gram
E. 1 gram
28
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Saudara dapat menggunakan model pembelajaran lain yang sesuai dengan kondisi
peserta didik yang ada di sekolah. Alternatif aktivitas pembelajaran pada unit
pembelajaran hukum dasar kimia dan stoikiometri yang akan dilakukan pada setiap
pertemuan tersaji pada tabel 2 desain pembelajaran hukum dasar kimia dan
stoikiometri berikut ini.
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bentuk dan
Indikator pencapaian Materi / Aktivitas Alokasi
jenis Media
kompetensi submateri pembelajaran waktu
penilaian
30
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Bentuk dan
Indikator pencapaian Materi / Aktivitas Alokasi
jenis Media
kompetensi submateri pembelajaran waktu
penilaian
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada aktivitas 1 akan dipelajari tentang tentang hukum Lavoisier dan hukum
Proust dengan menggunakan model pembelajaran penyingkapan (Discovery
Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif
untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Adapun tujuan dari aktivitas 1 ini adalah agar peserta didik mampu untuk:
1. Menelaah hukum Lavoisier, hukum Proust, dan hukum Dalton dalam
perhitungan kimia
2. Membandingkan hukum Lavoisier, hukum Proust, dan hukum Dalton dalam
perhitungan kimia
3. Mengidentifikasi unsur dan senyawa berdasarkan klasifikasi materi
4. Menggunakan hukum Lavoisier dan hukum Proust dalam perhitungan kimia.
5. Menentukan massa zat sebelum reaksi dengan massa zat sesudah bereaksi
berdasarkan hukum Lavoisier
6. Menentukan perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa
berdasarkan hukum Proust.
32
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
2. Alat tulis:
3. Laptop dan LCD;
4. Bahan tayang/video pembelajaran
5. Buku Paket Kimia;
6. Benda yang ada di lingkungan sekitar;
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Identifikasi Masalah
a. Memberikan pertanyaan tantangan untuk menggali potensi/pola pikir
peserta didik, seperti
“ Mengapa berat kertas sebelum dibakar tidak sama dengan sesudah
dibakar?”
“Bagaimana dengan peristiwa pembakaran bensin?’
“Bagaimana hubungan peristiwa-peristiwa tersebut dengan hukum
kekekalan massa?”
3. Pengumpulan Data
a. Membagi peserta didik dalam kelompok
b. Membagikan LKPD pada setiap kelompok
c. Membagikan video pembelajaran tentang hukum kekekalan massa yang
sudah disiapkan oleh guru
d. Peserta didik mengamati video pembelajaran tentang hukum kekekalan
massa dan perbandingan tetap
e. Peserta didik berdiskusi dan mencatat hasil diskusi
4. Pengolahan Data
a. Setiap kelompok di minta untuk berdiskusi tentang hasil pengamatan
berdasarkan video pembelajaran
b. Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan yang
diperoleh untuk menemukan konsep hukum kekekalan massa dan hukum
perbandingan tetap.
34
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
5. Pembuktian
a. Peserta didik berdiskusi tentang hasil analisis data
b. Meminta peserta didik untuk memeriksa kembali jawaban hasil diskusi
kelompok
c. Memverifikasi hasil diskusi kelompok dan hasil pengolahan data dengan
data-data pada sumber belajar yang lain ( buku paket atau internet ) tentang
hukum Lavoisier dan hukum Proust serta penerapan perhitungannya
d. Masing-masing kelompok melakukan presentasi berdasarkan hasil diskusi
tentang hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap
6. Menarik Kesimpulan/Generalisasi
a. Memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi yang telah disajikan oleh
setiap kelompok
b. Memperbaiki hasil presentasi dan membuat kesimpulan tentang hukum
Lavoisier dan hukum Proust
Sebagai penutup guru dapat :
Adapun tujuan dari aktivitas 2 ini adalah agar peserta didik mampu untuk:
1. Menuliskan persamaan reaksi kimia dengan benar
2. Menentukan perbandingan angka koefisien dari persamaan reaksi setar dengan
benar
3. Menjelaskan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro dalam perhitungan kimia.
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
36
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
2. Identifikasi Masalah
a. Memberikan pertanyaan tantangan untuk menggali potensi/pola pikir
peserta didik, seperti
“ Berapakah volume yang dihasilkan dari reaksi antar dua gas yang
berbeda?”
“Pada pembakaran bensin, berapakah volume gas oksigen yang
diperlukan?’
“Bagaimana cara menentukan volume gas-gas hasil reaksi?”
3. Pengumpulan Data
a. Membagi peserta didik dalam kelompok
b. Membagikan LKPD pada setiap kelompok
c. Menayangkan video pembelajaran tentang hukum perbandingan volume
dan hukum Avogadro yang sudah disiapkan oleh guru
d. Peserta didik mengamati dan menganalisis video pembelajaran tentang
hukum perbandingan volume dan hukum avogadro
4. Pengolahan Data
a. Setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan LKPD
b. Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan yang
diperoleh untuk menemukan konsep hukum perbandingan volume dan
hukum Avogadro
5. Pembuktian
a. Peserta didik berdiskusi tentang hasil analisis data sesuai LKPD
b. Meminta peserta didik untuk memeriksa kembali jawaban hasil diskusi
kelompok
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6. Menarik Kesimpulan/Generalisasi
a. Memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi yang telah disajikan
oleh setiap kelompok
b. Memperbaiki hasil presentasi dan membuat kesimpulan tentang hukum
Gay Lussac dan hukum Avogadro
c. Sebagai penutup guru dapat :
Adapun tujuan dari aktivitas 3 ini adalah agar peserta didik mampu untuk:
1. Menentukan massa massa molekul relatif berdasarkan massa atom relatif unsur
2. Menjelaskan hubungan mol dengan jumlah partikel
3. Membandingkan massa molar dengan volum molar senyawa
4. Menghitung volum gas pada kondisi standar
5. Menerapkan konsep mol dalam perhitungan kimia
6. Menghitung konsentrasi larutan dalam molaritas
38
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Identifikasi Masalah
a. Memberikan pertanyaan tantangan untuk menggali potensi/pola pikir
peserta didik, seperti
“ Bagimana cara menghitung jumlah atom/molekul?”
“ Apakah setiap atom memiliki massa?”
“ Bagaimana cara menentukan massa dalam suatu molekul?”
3. Pengumpulan Data
a. Guru memberikan informasi tentang konsep mol dan konsentrasi larutan
b. Membagikan peta konsep mol kepada peserta didik
c. Berdiskusi tentang peta konsep mol
d. Membagikan LKPD kepada peserta didik
e. Peserta didik berdiskusi untuk menyelesaikan LKPD tentang konsep mol
f. Guru berkeliling untuk membantu peserta didik yang merasa kesulitan
mengerjakan LKPD konsep mol (jika diperlukan)
4. Pengolahan Data
a. Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil diskusi tentang
konsep mol berdasarkan peta konsep mol yang diberikan.
5. Pembuktian
a. Peserta didik berdiskusi tentang hasil analisis data
b. Meminta peserta didik untuk memeriksa kembali jawaban hasil diskusi
kelompok dan memverifikasi jawaban dengan sumber belajar yang lain.
c. Mempresentasikan hasil analisis data tentang konsep mol berdasarkan
hasil diskusi
40
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
6. Menarik Kesimpulan/Generalisasi
a. Memperbaiki hasil presentasi dan membuat kesimpulan tentang konsep
mol dan konsentrasi larutan
b. Melakukan review terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. Tujuan
B. Dasar Teori
Peristiwa pembakaran kertas secara tertutup merupakan contoh sederhana
untuk emmbuktikan hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier).
Perhatikan gambar berikut ini.
Neraca
Pegas
Benang
g Penutup
Gabus
Tabung erlenmeyer
eeErlenmeyer
Larutan Y
Larutan X
Tabung Reaksi
42
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
C. Kegiatan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………
3. Tuliskan alat dan bahan yang digunakan pada percobaan berdasarkan video yang
ditayangkan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
Percobaan 1
BaCl2
Na2SO4
44
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Percobaan 2
AgNO3
NaCl
1. Berapakah massa zat sebelum dan sesudah bereaksi pada percobaan 1 dan 2 ?
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana massa zat sebelum dan sesudah bereaksi sama ?
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………..……...............................................................................…
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:
1. Menentukan unsur-unsur yang membentuk senyawa
2. Menganalisis perbandingan unsur-unsur dalam senyawa berdasarkan data
percobaan
3. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust).
B. Dasar Teori
Natrium klorida atau lebih dikenal dengan garam dapur secara sederhana
diperoleh dari evaporasi air laut. Beberapa daerah menghasilkan garam dapur
dengan komposisi yang berbeda-beda. Berikut ini disajikan data komposisi
garam dapur dari beberapa daerah
46
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
C. Kegiatan
Perhatikan data hasil pemeriksaan garam dapur dari beberapa daerah. Jawablah
pertanyaan berikut
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
Amati dan analisislah data percobaan yang disajikan pada tabel berikut ini
1. 1 8 9 -
2. 1 10 9 2 gram oksigen
3. 3 8 9 2 gram hidrogen
4. 2 16 18 -
5. 2 20 18 4 gram oksigen
6. 16 16 18 14 gram hidrogen
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
48
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
A. . Tujuan
B. Dasar Teori
Reaksi kimia adalah suatu proses perubahan kimia yang melibatkan satu atau
beberapa zat menjadi zat lain dengan cara pemutusan atau pembentukan ikatan
kimia. Reaksi kimia dinyatakan dengan persamaan reaksi terdiri dari zat-zat
yang bereaksi (reaktan) dan zat-zat hasil reaksi (produk). Massa zat-zat yang
bereaksi dengan massa zat-zat hasil reaksi adalah sama (sesuai hukum
kekekalan massa).
Untuk reaksi kimia yang melibatkan gas-gas, seorang ahli kimia bernama Joseph
Gay Lussac menemukan suatu hukum yang dikenal dengan hukum
perbandingan volume berdasarkan percobaan yang dilakukan pada reaksi
pembentukan air oleh gas hidrogen dengan gas oksigen yang diukur pada suhu
dan tekanan yang sama.
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sedangkan menurut Amedeo Avogadro , gas-gas yang sama pad suhu dan
tekanan yang sama akan memiliki jumlah moleku yang sama.
C. Kegiatan
50
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
2. Pada suhu dan tekanan yang sama terjadi reaksi antara 1 liter gas
nitrogen dengan 3 liter gas hidrogen menghasilkan amonia.
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Tentukan jumlah molekul dari pereaksi atau hasil reaksi pada persamaan
setara berikut ini::
52
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
D. Kesimpulan
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Tujuan
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:
a. Menentukan massa molekul relatif suatu molekul/senyawa berdasarkan
data massa atom relatifnya dengan benar.
KONSEP
b. Menjelaskan hubungan MOL,jumlah
massa, Ar, Mr partikel, volume pada kondisi
standar dengan mol dalam perhitungan kimia
c. Menerapkan konsep mol dalam perhitungan kimia
d. Menghitung konsentrasi larutan (molaritas)
2. Dasar Teori
Hubungan massa, jumlah partikel, volume pada kondisi standar dengan mol
dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut:
PETA KONSEP MOL
54
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
3. . Kegiatan
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………...
56
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
C. Bahan Bacaan
Kertas yang dibakar akan menjadi abu. Bagaimana dengan hasil pembakaran kertas,
apakah massanya berkurang ?. Pembakaran kertas sebagian besar hasilnya berupa
gas, sehingga massa abu menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan kertas mula-
mula. Bensin yang terbakar juga akan habis, karena berubah menjadi gas yaitu gas
karbon dioksida dan uap air. Jika peristiwa pembakaran itu dilakukan pada tempat
yang tertutup dan semua hasil pembakaran ditampung kemudian ditimbang, massa
hasil pembakaran akan sama dengan massa zat semula.
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah
Untuk memahami hukum kekekalan massa, perhatikan data percobaan reaksi
sama.
antara besi dan sulfur menghasilkan besi (II) sulfida.
Tabel 3 Data percobaan reaksi besi dan sulfur
Berdasarkan data percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa ”massa zat sebelum
dan sesudah reaksi adalah sama“ Hal ini sesuai dengan hukum keekalan massa
(hukum Lavoiser).
Contoh:
Sebanyak 4,5 gram magnesium habis bereaksi dengan oksigen menghasilkan 8,0
gram magnesium oksida dalam wadah tertutup. Berapa gram oksigen yang
dibutuhkan dalam reaksi tersebut ?
Pembahasan :
Massa Mg = 4,5 gram
Massa MgO = 8,0 gram
Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi
Massa Mg + massa O2 = massa MgO
Massa O2 = massa MgO – massa Mg
= (8,0 – 4,5) gram
= 3,5 gram
58
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Tabel 4 Data hasil percobaan perbandingan massa hidrogen dengan massa oksigen
membentuk air
No. Massa hidrogen Massa oksigen Massa air yang Massa reaktan
(g) (g) terbentuk (g) yang tersisa
1 1 8 9 -
2 2 16 18 -
3 3 16 18 1 g hidrogen
4 3 24 27 -
5 3 30 27 6 g oksigen
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
60
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Setiap senyawa memiliki rumus kimia tertentu, penulisan rumus kimia senyawa
perlu memperhatikan beberapa hal yaitu jenis unsur yang menyusun senyawa,
perbandingan massa unsur yang menyusun senyawa, dan perbandingan massa
antaratom penyusun senyawa..
a. Reaksi antara gas hidrogen dengan gas klorin menghasilkan gas hidrogen
klorida , perbandingan volume gas hidrogen, gas klorin , dan gas hidrogen
klorida adalah 1 : 1 : 2
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b. Reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen menghasilkan uap air,
perbandingan volume gas hidrogen, gas oksigen, dan u uap air adalah 2 : 1 :
2.
Dari hasil percobaan berbagai reaksi gas, maka Gay Lussac menyimpulkan bahwa
perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi merupakan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Yang dikenal dengan “Hukum
Perbandingan Volume”
Jika data percobaan pembentukan air, hidrogen klorida, dan amonia tersebut
dikaitkan dengan persamaan reaksinya, diperoleh hasil sebagai berikut.
62
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Persamaan reaksi gas yang melibatkan dua zat (misalnya gas A dan gas B), maka
hubungan volume gas dengan koefisiennya secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut.
d.
Bila diukur pada temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan
volum gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi merupakan
bilangan bulat dan sederhana.
5. Hukum Avogadro
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
molekul yang juga sama. Pernyataan ini dikenal dengan “Hipotesis Avogadro”
karena belum dibuktikan secara eksperimen.
Pada temperatur dan tekanan yang sama, semua gas pada volum
yang sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.
64
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Konsep Mol
= x 1,99 x 10–23
Karena massa satu atom 12C = 1 sma , maka massa atom relatif (Ar) unsur X
dapat ditulis:
Contoh Soal
Tembaga mempunyai 2 isotop, yaitu Cu-63 dan Cu-65. Jika kelimpahan isotop
tembaga di alam untuk Cu-63 adalah 75% (massa isotop = 63 sma) dan isotop C-65
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
adalah 25% (massa isotop = 65 sma). Tentukan massa atom relatif dari tembaga
(Cu)!
Pembahasan
Diketahui :
Ditanya :
Dijawab :
= 63,5 sma.
Ar Unsur Cu =
= 63,5.
66
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
atom 12C.
Karena massa satu atom 12C = 1 sma , maka massa molekul relatif (Mr) X dapat
ditulis:
Massa molekul relatif (Mr) dapat diartikan sama dengan jumlah massa atom relatif
(Ar) penyusun molekul.
Contoh:
Berapa massa molekul relatif senyawa H2SO4(asam sulfat) jika Ar H =1, S=32 dan O=
16
Pembahasan
Mr H2SO4 = (2x ArH) + (1x Ar S) + (4x Ar O)
= (2 x 1) + (1 X 32) + (4 x 16)
= 98
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Mol
3.1 Pengertian Mol
Partikel materi terdiri dari atom, molekul, atau ion. Jika kita menghitung piring
dengan satuan lusin (12 piring ), dan kertas dengan satuan rim (500 lembar), maka
para ahli kimia menghitung jumlah atom-atom, molekul-molekul atau ion-ion
dengan satuan jumlah yang disebut mol. Mol merupakan satuan untuk menyatakan
jumlah partikel.
L = 6,02 x 1023
Hubungan jumlah mol (n) dengan jumlah partikel dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Contoh;
a. Satu mol tembaga (Cu) terdiri dari 6,02 x 1023 atom tembaga.
b. Satu mol nitrogen (N2) terdiri dari 6,02 x 1023 molekul nitrogen.
c. Satu mol air (H2O) terdiri dari 6,02 x 1023 molekul air.
d. Tiga mol besi (Fe) terdiri dari 18,06 x 1023 atom besi.
68
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
m=nxµ
m = massa (g)
n = jumlah mol (mol)
µ = massa molar (g/mol)
Contoh:
a. Massa molar satu mol Fe (Ar Fe = 56) adalah 56 g/mol
b. Massa molar satu mol NaOH ( Mr NaOH = 40) adalah 40g/mol
c. Jika massa molar S = 32 g/mol dan massa S = 16 gram , maka mol unsur belerang
adalah ...
m =nxµ
n =
n =
n = 0,5 mol
d. Jika mol Fe = 3 dan massa molar Fe = 56 g/mol, maka massa 3 mol Fe adalah ...
m =nxµ
m = 3 mol x 56 g/mol
m = 168 g
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah molekul sama dengan jumlah volume, dan setiap 1 mol gas mengandung
jumlah molekul yang sama yaitu 6,02 x 1023.
Hubungan jumlah mol dengan volume dapat dituliskan sebagai berikut.
V = n x Vm
V = volume gas
n = jumlah mol
Vm = volume molar
Volume molar gas pada keadaan standar (tempetarur 0 °C dan tekanan 1 atm)
adalah 22,4 L/mol, sedangkan pada keadaan kamar (tempetarur 25 °C dan tekanan
1 atm) adalah 24,4 L/mol.
Jika volume gas diukur pada suhu dan tekanan tertentu, maka secara matematis
dapat dituliskan dengan persamaan berikut.
PV = n RT
atau
V =
70
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Volume gas tidak dipengaruhi oleh jenisnya tetapi hanya dipengaruhi oleh jumlah
mol, suhu dan tekanan. Sehingga jumlah mol gas sama dengan perbandingan
volumenya.
Contoh:
1. Berapa liter volume 3,5 g gas N2 pada kondisi standar (suhu 0 °C dan tekanan 1
atm) ? (Ar N = 14)
Pembahasan
Jumlah mol dari 3,5 gram gas N2 adalah
m=nxµ
n =
n =
n = 0,125 mol
Pada kondisi standar, volume molar = 22,4 L/mol
V = n x Vm
V = 2,8 L
2. Tentukan volume gas SO2 yang bermassa 6,4 g pada temperatur 27 °C dan
tekanan 2 atm. (Ar O = 16; S = 32)
Pembahasan
Jumlah mol 6,4 gram gas SO2
m=nxµ
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
n =
n =
n = 0,1 mol
Volume gas SO2 pada temperatur 27 °C dan tekanan 2 atm
V =
V =
V = 1,23 liter
3. Pada suhu dan tekanan tertentu 5 liter gas NO mempunyai massa 1,5 gram.
Tentukan massa dari 10 liter gas CO2 pada suhu dan tekanan yang sama. (Ar C =
12; N=14; O = 16)
Pembahasan
Jumlah mol 1,5 gram gas NO
m=nxµ
n =
n =
n = 0,05 mol
Pada suhu dan tekanan yang sama volume gas yang sama mengandung jumlah mol
yang sama.
72
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
n CO2 = x 10 liter
n CO2 =
Konsentrasi Larutan
1. Molaritas (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam setiap liter
larutan. Molaritas dilambangkan dengan huruf M dan satuan mol L –1.
M =
M = molaritas (mol/L)
n = jumlah mol
V = volume larutan (L)
Untuk sistem gas, maka V adalah volume gas ( volume ruangan yang ditempati
gas)
Untuk zat yang diketahui kadar dan massa jenisnya maka molaritasnya dapat
ditentukan dengan rumus berikut.
M =
Contoh
1. Berapakah molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan 12 gram urea
(CO(NH2)2)dalam 500 mL larutan? (Ar H = 1; C = 12; N = 14; O = 16)
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan
Jumlah mol dari 12 gram urea (CO(NH2)2)
n =
n =
n = 0,2 mol
Molaritas larutan urea,
M =
M =
M = 0,4 mol/liter
Hitunglah massa zat yang terdapat dalam 250 mL larutan glukosa (C6H12O6) 0,2
M. (Ar H = 1; C = 12; O = 16)
Pembahasan
Jumlah mol glukosa dapat dihitung dengan rumus
n =MxV
n = 0,2 mol/liter x 0,25 liter
n = 0,05 mol
Massa glukosa dalam larutan glukosa 0,2 M
m =nxµ
m = 0,05 mol x 180 gram/mol
m = 9 gram
2. Pengenceran
Penambahan pelarut menyebabkan volume dan molaritas mengalami perubahan
tetapi tidak mengubah jumlah zat terlarut. Sehingga berlaku persamaan berikut.
74
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
mol 1 = mol 2
V1M1=V2M2
V 1 M 1 = volume dan konsentrasi larutan mula-mula
V 2 M 2 = volume dan konsentrasi larutan setelah pengenceran
Contoh
Jika terdapat 25 mL larutan cuka 0,5 M, berapakah volume air yang
diperlukan untuk membuat larutan cuka 0,1 M?
Pembahasan
Dimisalkan volume air yang diperlukan adalah x mL , sehingga volume
larutan setelah pengenceran menjadi (25 + x) mL
maka,
V1M1=V2M2
25 mL x 0,5 M = (25 + x) mL x 0,1 M
(25 + x) mL =
(25 + x) mL = 125 mL
x = 125 mL – 25 mL
x = 100 mL
Jadi, volume air yang diperlukan adalah 100 mL
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4. Persen Volume
Persen volum menyatakan jumlah ml suatu zat dalam 100 ml campuran.
Misalnya: volume cuka dalam air 60%, berarti dalam 100 mL larutan terdapat 60
mL cuka. Untuk menyatakan % volume, dapat digunakan rumus:
Misalnya: kadar polutan dalam sampel udara di Jakarta 22 bpj, berarti dalam 1
juta liter udara di jakarta terdapat 22 liter gas polutan.
Untuk menyatakan kadar dalam bpj atau ppm dapat digunakan rumus :
76
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Contoh:
1. Dalam 100 gram roti terdapat 5 gram gula. Berapa % kadar gula dalam roti
tersebut ?
Pembahasan
Persen massa gula dalam 100 gram roti
% gula = x 100%
= 5%
Jadi, kadar gula dalam 100 gram roti adalah 5%
2. Berapa volume cuka murni yang terdapat dalam 200 mL larutan cuka 25% ?
Pembahasan
Volume cuka murni = kadar cuka x volume campuran
Volume cuka murni = 25 % x 200 mL
= 50 mL
3. Kadar gas CO2 pada suatu daerah adalah 0,00012 %.
Tentukan kadar gas tersebut dalam bpj!
Pembahasan
Kadar gas CO2 dalam bpj
1 % = 10.000 bpj
Kadar CO2 = 0,00012%
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6. Reaksi Pembatas
Berdasarkan suatu reaksi antara dua zat atau lebih, kemungkinan salah satu zat
akan habis terlebih dahulu dan zat tersebut akan membatasihasil reaksi yang
didapatkan. Pereaksi yang habis terlebih dahulu dalam reaksi dan membatasi
hasil reaksi disebut pereaksipembatas. Dengan kata lain, pereaksi pembatas
adalah pereaksi yang perbandingannya paling kecil.
Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara
membagi semua mol reaktan dengan koefisiennya dan pereaksi yang mempunyai
hasil bagi terkecil merupakan pereaksi pembatas.
Contoh:
Senyawa H2SO4 massanya 49 gram direaksikan dengan 20 gram NaOH.
Berapakah massa Na2SO4 yang dihasilkan ? (Ar H = 1; O = 16; Na = 23; S= 32)
Penyelesaian:
Tuliskan persamaan reaksi setaranya
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O
Jumlah mol H2SO4 (Mr H2SO4 = 98)
n =
n =
n = 0,5 mol
n =
78
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
n = 0,5 mol
Jika H2SO4 habis bereaksi,
maka membutuhkan NaOH = 2 x 0,5 mol = 1 mol
(tidak akan berlangsung karena NaOH yang tersedia sebesar 0,5 mol)
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
80
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Pada bagian ini disajikan pembahasan contoh soal-soal USBN atau UN topik hukum
dasar kimia dan stoikiometri untuk SMK Teknologi Rekayasa.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Hukum Gay Lussac dikenal dengan hukum perbandingan volume yang
menyatakan bahwa “jika pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan
sederhana” dan menurut Avogadro perbandingan volume gas-gas merupakan
perbandingan jumlah molekul/jumlah partikel yang terlibat dalam reaksi,
maka volume gas sebanding dengan jumlah partikel.
2. Pada reaksi
C3H8 (g) + 5 O2 (g) 3 CO2 (g) + 4 H2O (g)
Volume gas O2 yang dibutuhkan untuk membakar 10 liter gas C3H8 adalah
….
A. 0,5 liter
B. 5 liter
C. 50 liter
D. 20 liter
E. 200 liter
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Volume dapat ditentukan berdasarkan perbandingan koefisien.
Dari persamaan reaksi pembakaran
C3H8 (g) + 5 O2 (g) 3 CO2 (g) + 4 H2O (g)
Volume C3H8 = 10 liter
Perbandingan angka koefisien C3H8 : O2 : CO2 : H2O = 1 : 5 : 3 : 4
Menurut hukum Gay Lussac dan Avogadro
82
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Koefisien C3H8
Volume O2 = 5/1 X 10 L
Volume O2 = 50 L
Jika,
massa gas =1,6 gram
volume gas pada STP 1,12 liter (pada kondisi STP 1 mol gas = 22,4 liter)
Maka,
Mol gas = volume gas (STP)/222,4
= 1,12/22,4
= 0,05 molµ
Mol = massa (gram)/massa molekul relatif (µ)
µ gas = 1,6 gram / 0,05 mol
µ gas = 32 gram/mol
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci Jawaban :B
Pembahasan
Diketahui
massa urea = 3 gram
volume larutan = 200 mL = 0,2 L
µ CO(NH2)2 = 60
Mol [CO(NH2)2 = massa/ µ
= 3 / 60
= 0,05 mol
Maka konsentrasi larutan dalam molar (M) dapat dihitung menggunakan rumus
M = mol/volume(liter)
M = 0,05 mol/0,2 L
M = 0,25
84
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Kunci Jawaban : D
Pembahasan
Diketahui
massa N2 = 5,6 gram
µ N2 = 28
Hubungan mol dengan massa molar sesuai rumus berikut.
Mol = massa / µ
Mol = 5,6 gram / 28 gram/mol
= 0,2 mol
6. Massa H2SO4 (Mr = 98) yang terkandung dalam 2 liter larutan H2SO4 0,1 M
adalah ...
A. 20 gram
B. 9,8 gram
C. 19,6 gram
D. 29,4 gram
E. 49 gram
Kunci Jawaban : C
Pembahasan
Untuk menyelesaikan soal tersebut, dilakukan dua tahap perhitungan yaitu
• Menentukan mol dari data konsentrasi
• Menentukan massa
Diketahui
µ H2SO4 = 98
volume larutan = 2 liter
konsentrasi larutan = 0,1 M
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci Jawaban : B
Pembahasan
Untuk menyelesaikan soal tersebut berdasarkan data volume pada
kondisi STP dan persamaan reaksi setara, maka perhitungannya melalui
dua tahap berikut.
• Menentukan jumlah mol
• Menentukan massa
Pada kondisi STP volume 1 mol gas = 22,4 L
Mol gas SO2 = volume pada STP/22,4 L
= 5,6 L /22,4 L
86
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
= 0,25 mol
Perbandingan koefisien SO2 : O2 : SO3 = 2 : 1 : 2 (dari persamaan reaksi)
n gas O2 = koefisien O2/koefisien SO2 x mol SO2
= ½ x 0,25 mol
= 0,125 mol
m gas O2 = mol x µ O2
= 0,125 mol x 32 gram/mol
= 4 gram
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar pengetahuan.
Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar Saudara dapat melihat
kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal. Selanjutnya,
dilakukan penyusunan soal di kartu soal berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun
sebelumnya. Contoh soal yang disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci
pada level kognitif yang tergolong HOTS.
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Level
Kompetensi Lingkup N Bentuk
NO Materi Indikator Soal Kogni
yang Diuji Materi o Soal
tif
Mencontoh
kan hukum Hukum
Lavoisier, Lavoisier,
hukum hukum
Proust, Proust,
hukum hukum
Hukum
Dalton, Dalton,
2 Dasar
hukum Gay hukum
kimia
Lussac, Gay
hukum Lussac
avogadro dan
dalam hukum
perhitungan Avogadro
kimia
Menerap Disajikan data
kan hukum
massa suatu
Lavoisier
dan hukum senyawa dan massa
Proust
unsur-unsur
dalam
perhitungan pembentuk
kimia
senyawa, peserta
didik mampu
Hukum meghitung
Hukum-
Lavoisier
hukum perbandingan C4 PG
3 dan
dasar
hukum unsur-unsur
kimia
Proust
pembentuk
senyawa
berdasarkan
hukum Proust (
hukum
perbandingan
tetap)
88
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Level
Kompetensi Lingkup N Bentuk
NO Materi Indikator Soal Kogni
yang Diuji Materi o Soal
tif
Mengaitkan
hukum Gay
Hukum
Lussac
Hukum- Gay
dengan
hukum Lussac
4 hukum
dasar dan
Avogadro
kimia hukum
dalam
Avogadro
perhitungan
kimia
Menerap Disajikan data
kan konsep Massa massa salah satu
mol dalam atom senyawa yang
perhitungan relatif, terlibat dalam
kimia massa reaksi pembakaran
molekul dan persamaan
Konsep relatif, reaksinya, peserta
mol dan massa, didik dapat
5 konsent jumlah menghitung massa C4 uraian
rasi mol, salah satu gas yang
larutn jumlah dihasilkan setiap
partikel, tahun dari proses
volume pembakaran
(STP), berdasarkan
konsentra hubungan massa
si larutan dengan jumlah mol
gas.
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci jawaban : C
90
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Indikator soal Disajikan data massa salah satu senyawa yang terlibat
dalam reaksi pembakaran dan persamaan reaksinya,
: peserta didik dapat menghitung massa salah satu gas
yang dihasilkan setiap tahun dari proses pembakaran
berdasarkan hubungan massa dengan jumlah mol gas.
Level kognitif : C4
Jenis soal : Uraian
Butir soal
Pemanasan global dapat terjadi karena adanya gas karbon dioksida yang
dihasilkan dari proses pembakaran. Penyebab utama meningkatnya jumlah
konsentrasi CO2 di atmosfer adalah pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu
proses metabolisme di dalam tubuh makhluk hidup juga menghasilkan gas
karbon dioksida. Hitunglah produksi tahunan (365 hari) gas CO2 dari proses
metabolisme manusia (dengan asumsi setiap orang menghabiskan 500 g
glukosa setiap hari dan populasi penduduk dunia sekitar 8 miliar). Reaksi
metabolisme glukosa yang terjadi di dalam tubuh sebagai berikut.
C6H12O6 + O2 → CO2 + H2O
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ditanyakan
Massa gas CO2 yang dihasilkan oleh proses metabolisme
manusia pertahun dengan populasi penduduk dunia 8
miliar
Pembahasan
Untuk menyelesaikan soal tersebut, diperlukan beberapa
langkah yaitu,
: e. Menyetarakan persamaan reaksinya
f. Menentukan perbandingan angka koefisiennya
g. Menghitung jumlah mol glukosa
h. Menghitung jumlah mol gas karbon dioksida
i. Menghitung massa gas karbon dioksida
Persamaan reaksi setara
92
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
94
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
KESIMPULAN
Adapun konten yang dikembangkan pada subtopik hukum dasar kimia dan
stoikiometri terdiri atas: 1) hukum dasar kimia , 2) konsep mol , 3) konsentrasi
larutan. Subtopik ini merupakan konten yang bersifat abstrak namun juga bersifat
faktual dan kontekstual. Oleh karena itu diharapkan Saudara mampu memotivasi
dan memfasilitasi peserta didik untuk menemukan fenomena di kehidupan sehari-
hari yang berkaitan dengan subtopik ini. Pemberian contoh pada dunia nyata yang
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada bagian penilaian untuk subtopik hukum dasar kimia dan stoikiometri
menyajikan instrumen dari UN dan USBN. Jenis pertanyaan yang diajukan
sebenarnya sudah berada di taraf level kogintif L2 aplikasi dan analsisis (C3 – C4),
namun masih belum ada soal yang berada pada level C5 – C6. Oleh karena itu,
Saudara perlu meyakinkan bahwa peserta didik memahami subtopik ini dengan
baik agar siap mengahadapi USBN. Lebih dari itu, Saudara perlu mengembangkan
soal-soal pengetahuan subtopik ini pada tingkat level berpikir yang lebih tinggi lagi.
Artinya, Saudara dituntut dapat memfasilitasi peserta didik agar dapat memecahkan
soal-soal yang mengedapankan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu,
Saudara perlu terus menyusun bank soal yang relevan dengan indikator yang telah
dikembangkan.
96
Unit Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
UMPAN BALIK
Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap unit ini, Saudara perlu mengisi
lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian instrumen ini, Saudara
dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan baliknya. Oleh karena itu,
isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan jujur.
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami indikator yang telah
dikembangkan berdasarkan Kompetensi
Dasar
2. Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari
3. Merasa bahwa tahapan aktivitas
pembelajaran dapat mengembangkan
HOTS peserta didik
4. Memahami tahapan aktivitas yang
disajikan dengan baik
5. Mampu dengan baik mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di dalam kelas
6. Memahami dengan baik Lembar Kerja
peserta didik yang dikembangkan
7. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
8. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
9. Memami prosedur penyusunan soal HOTS
dengan baik
10. Mampu membahas soal HOTS yang
disajikan dengan tepat
Jumlah
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah total
98