Anda di halaman 1dari 14

E-MODUL

KIMIA KELAS XI

LAJU REAKSI
TEORI TUMBUKAN DAN FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Farulliana Sari, S.Pd

SMA MUHAMMADIYAH 4 DEPOK


DAFTAR ISI

2 Peta Konsep

3 Pendahuluan

5 Teori Tumbukan

6 Pengaruh Konsentrasi

7 Pengaruh Luas Permukaan


Bidang Sentuh

8 Pengaruh Suhu

9
Pengaruh Katalis
KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6.1. Memahami teori tumbukan antar molekul


pada reaksi kimia
Menjelaskan faktor-faktor
yang memengaruhi laju
3.6.2 Menganalisis hubungan teori tumbukan
reaksi menggunakan teori
dalam reaksi kimia dengan suhu,
tumbukan
konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh
dan katalis

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kalian dapat:


Memahami teori tumbukan antar molekul-molekul reaktan
Menganalisis hubungan teori tumbukan dengan suhu, luas permukaan,
konsentrasi, dan katalis.
Siswa dapat membuat rangkuman data hasil analisis tentang hubungan
teori tumbukan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

1
PETA KONSEP

LAJU REAKSI

Teori Tumbukan Konsentrasi


Suhu
Luas Permukaan
Bidang Sentuh
Katalis

2
PENDAHULUAN
Pernahkah kalian berkendara menggunakan
motor atau angkutan umum? Kadang apabila
jalan sedang kosong seperti pagi hari,
kendaraanyang kita tumpangiakan dijalankan
dengan kecepatan tinggi (tanpa melanggar
batas kecepatan maksimum tentunya), tapi
Gambar 1
apabila macet total, jangan harap bisa ngebut,
jalan saja susah bukan? Nah, dengan demikian
kondisi kemacetan lalu lintas mempengaruhi
kecepatan kendaraan kita.

Apa hubungannya dengan Kimia? Peristiwa


kecepatan laju kendaraan itusama dengan yang
terjadi pada reaksi kimia. Dalam suatu peristiwa
kimia, terkadang reaksi dapat berjalan cepat,
Gambar 2 namun terkadang berjalan lambat. Apa yang
membedakannya? Sudah barang tentu kondisi
ketika reaksi itu berlangsung merupakan faktor
utama dalam reaksi kimia.

Pernahkah kalian bermain kembang api?


Terutama di hari lebaran Idul Fitri pasti langit
akan ramai dengan bunga-bunga indah hasil
ledakan kembang api. Reaksi kembang api ini
tergolong cepat bukan?
Gambar 3
Coba bandingkan dengan pagar besi rumah
kalian yang tidak dicat. Berbulan-bulan lamanya
baru muncul tanda-tanda perkaratan. Artinya
proses perkaratan besi tidak secepat proses
ledakan kembang api.

3
Selain kedua proses tersebut, masih banyak
proses-proses lain yang berjalan cepat maupun
lambat, seperti penambahan gula dalam
minuman favorit kita, proses penuaan kulit,
proses pematangan buah, membuat daging
hasil qurkan menjadi empuk, dan lain segainya.
Gambar 4

lmu kimia berperan dalam menyesuaikan kondisi


yang diinginkan dari proses-proses tersebut.
Bagaimana caranya agar gula yang dilarutkan
dalam minuman favorit kita dapat melarut
dengan cepat? Bagaimana caranya agar kulit
mulus remaja kita tidak cepat menua?
Bagaimana mempercepat pematangan buah
mangga yang masih mentah? Bagaimana
membuat daging gepuk yang amat sangat
Gambar 5
empuk tanpa harus menumbuk-numbuknya
seharian?

Untuk menjawab semua permasalahan itu kita


harus memahami terlebih dahulu faktor-faktor
yang seperti apa saja yang menyebabkan
kondisi suatu reaksi memungkinkannya berjalan
cepat atau lambat. Baiklah, sebelum kita
membahas lebih lanjut faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi, baiklah marilah kita
pahami modul ini.
Gambar 6

Gambar 7

4
TEORI TUMBUKAN
Pengaruh dari berbagai faktor tersebut terhadap laju reaksi dapat dijelaskan
dengan teori tumbukan. Menurut teori ini, reaksi berlangsung sebagai hasil
tumbukan antar partikel pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan
menghasilkan reaksi, melainkan hanya tumbukan antar partikel yang memiliki
energi cukup serta arah tumbukan yang tepat.

Video Animasi Teori Tumbukan :


https://www.youtube.com/watch?v=koV1oquGDzs
https://www.youtube.com/watch?v=GzHfTG5MY_k

Jadi laju reaksi akan bergantung pada tiga hal berikut:


Frekuensi tumbukan
Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi cukup
Fraksi partikel dengan energi cukup yang bertumbukan dengan arah yang
tepat.

Gambar 8

5
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Laju setiap proses reaksi berbeda-beda. Ada yang berjalan sangat


cepat, ada pula yang lambat. Faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi laju reaksi? Mari kita bahas bersama

Laju reaksi dapat dipengaruhi beberapa faktor yang antara lain:

Konsentrasi

Konsentrasi merupakan banyaknya partikel yang terdapat pada per


satuan volum. Dengan demikian semakin tinggi konsentrasinya maka
akan semakin banyak partikelnya. Pengaruh konsentrasi ini dapat
dijelaskan dengan model teori tumbukan.

Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul


dalam setiap satuan luas ruangan.
Dengan demikian tumbukan antara partikel semakin
sering terjadi.

6
Gambar 9

Semakin banyak tumbukan yang terjadi berarti kemungkinan untuk


menghasilkan tumbukan efektif semakin besar, sehingga reaksi
berlangsung lebih cepat.

Luas Permukaan Bidang Sentuh

Pernahkah kalian memperhatikan saat ibu kalian memasak? Mengapa


bumbu- bumbu dihaluskan atau bahan yang akan dimasak dipotong
menjadi potongan yang lebih kecil? Mengapa tidak berupa bumbu-
bumbu tersebut tidak dalam keadaan utuh?

Tujuannya agar rasa serta aroma yang berasal dari bumbu-bumbu


tersebut agar lebih meresap serta lebih cepat matang, bukan?

Dengan dihaluskan atau dipotong menjadi bagian-bagian kecil, maka


bumbu tersebut akan memiliki luas permukaan yang lebih besar.
semakin kecil ukuran suatu materi atau zat, maka mengandung arti
memperluas permukaan sentuh materi tersebut. Hal ini dapat
dijelaskan dengan menggunakan teori tumbukan.

Gambar 10
7
Semakin luas permukaan zat padat, maka
semakin banyak tempat terjadinya
tumbukan antar partikel yang bereaksi.
Sehingga mempercepat laju reaksi.

Suhu

Pernahkah kalian perhatikan saat memasak, lebih cepat matang mana antara
memasak dengan nyala api yang kecil dengan nyala api yang besar?

Cepat matang apabila kita memasak dengan nyala api yang besar, bukan?
Dalam hal ini berarti suhu merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi laju reaksi.

Bila terjadi kenaikan suhu maka molekul-molekul yang bereaksi akan


bergerak lebih cepat, sehingga energi kinetiknya tinggi. Apabila energi
kinetiknya tinggi, maka energi yang dihasilkan pada tumbukan antar
molekul akan menghasilkan energi yang besar dan cukup untuk
melangsungkan reaksi

Gambar 11

Dengan demikian, semakin tinggi suhu berarti kemungkinan akan


terjadi tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup untuk
reaksi juga semakin banyak, dan berakibat reaksi berlangsung
lebih cepat.

8
Katalis

Katalis merupakan zat yang mampu mempengaruhi laju reaksi. Dalam


melakukan aksinya, katalis akan ikut bereaksi dengan para reaktan, tapi di
akhir proses reaksi katalis itu akan terpisah kembali. Yaah... kasarnya,
kalian bisa membayangkan katalis itu seperti mak comblang dalam
mempertemukan pasangan suami-istri.

Gambar 12

Sekarang kalian paham, bagaimana keterlibatan katalis dalam reaksi kimia


melalui ilustrasi di atas? Nah, sekarang kita bahas, bagaimana kinerja katalis
dalam mempercepat reaksi. Anggaplah hal ini sebagai suatu peristiwa ketika
akan menjatuhkan seseorang dari tebing. Agak kejam sih, memang... tapi
perhatikan dulu saja ilustrasi berikut:

Gambar 13

9
Jika kalian berperan sebagai “si biru” dalam kedua gambar tersebut,
coba bandingkan, gambar manakah yang sepertinya paling mudah ketika
kalian akan menjatuhkan “si stikman”? Pastinya kalian akan memilih yang
Gambar 1 bukan? Jika kita misalkan saat “si stikman” jatuh adalah saat
berlangsungnya reaksi, maka tentu saja Gambar 1 mencerminkan reaksi
lebih mudah terjadi. Dengan sedikit tendangan saja, “si stikman” langsung
jatuh ke jurang, sedangkan pada Gambar 2, “si biru” harus melewati
“gunungan” terlebih dahulu sebelum “si stikman” jatuh. Dengan energi yang
sama, besar kemungkinan “si stikman” malah akan kembali lagi, bukannya
jatuh ke jurang.
Baiklah... jika kita fokuskan perhatian pada Gambar 2, bagaimana
caranya agar dengan energi yang sama, “si biru” dapat menjatuhkan “si
stikman” ke jurang? Nah, dalam laju reaksi ada yang dikenal dengan ENERGI
AKTIVASI (Ea), yaitu energi minimum yang diperlukan supaya reaksi dapat
berlangsung. Pada Gambar 2 “gunungan” yang menghambat jatuhnya “si
stikman” adalah “Ea”.
Nah, dengan menambahkan katalis, reaksi pada Gambar 2 dapat
dipercepat dengan cara “memotong” gunungan penghambat. Perhatikan
ilustrasi berikut:

Gambar 14

Jadi, begitulah ceritanya... akhirnya “si biru” dapat dengan mudah


menjatuhkan “si stikman” ke jurang dengan bantuan katalis. Dengan kata
lain, fungsi penambahan katalis disini adalah mempercepat terjadinya reaksi
dengan cara menurunkan Energi Aktivasi. Lihat saja, gunungan yang awalnya
tinggi (Ea1), dengan ditambahkan katalis menjadi lebih rendah (Ea2).
Dengan demikian, reaksi akan berlangsung lebih mudah, bukan?

10
Perhatikan gambar berikut:

Gambar 15

Dengan rendahnya energi aktivasi pada


reaksi yang menggunakan katalis
dibanding reaksi yang tanpa katalis,
maka reaksi tersebut akan memiliki laju
reaksi lebih cepat

Untuk muridku semua, apakah reaksi harus dalam keadaan cepat


semuanya? Bukankah lebih cepat lebih baik, sehingga reaksi dapat segera
selesai? Tidak semua reaksi diharapkan berjalan dengan lebih cepat. Untuk
reaksi-reaksi yang sifatnya merugikan maka reaksi diharapkan berjalan
selambat mungkin, misalnya reaksi pembusukan dan reaksi perkaratan pada
logam.

Nahhh, apakah pemahaman kalian bertambah dengan membaca


modul ini? Untuk memantapkan konsep yang telah kalian pelajari, sekarang
kita diskusikan LKPD secara berkelompok.

11
daftar pustaka

Partana, Crys dan Antuni Wiyarsi. (2009). Mari Belajar Kimia. Jakarta:
DEPDIKNAS.

Purba, Michael. (2009). Kimia Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Sriyanto. 2020. Modul Pembelajaran SMA Kimia. Jakarta, Direktorat SMA,


Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia.
Jakarta: DEPDIKNAS.

Anda mungkin juga menyukai