KIMIA KELAS XI
LAJU REAKSI
TEORI TUMBUKAN DAN FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
2 Peta Konsep
3 Pendahuluan
5 Teori Tumbukan
6 Pengaruh Konsentrasi
8 Pengaruh Suhu
9
Pengaruh Katalis
KOMPETENSI DASAR
1
PETA KONSEP
LAJU REAKSI
2
PENDAHULUAN
Pernahkah kalian berkendara menggunakan
motor atau angkutan umum? Kadang apabila
jalan sedang kosong seperti pagi hari,
kendaraanyang kita tumpangiakan dijalankan
dengan kecepatan tinggi (tanpa melanggar
batas kecepatan maksimum tentunya), tapi
Gambar 1
apabila macet total, jangan harap bisa ngebut,
jalan saja susah bukan? Nah, dengan demikian
kondisi kemacetan lalu lintas mempengaruhi
kecepatan kendaraan kita.
3
Selain kedua proses tersebut, masih banyak
proses-proses lain yang berjalan cepat maupun
lambat, seperti penambahan gula dalam
minuman favorit kita, proses penuaan kulit,
proses pematangan buah, membuat daging
hasil qurkan menjadi empuk, dan lain segainya.
Gambar 4
Gambar 7
4
TEORI TUMBUKAN
Pengaruh dari berbagai faktor tersebut terhadap laju reaksi dapat dijelaskan
dengan teori tumbukan. Menurut teori ini, reaksi berlangsung sebagai hasil
tumbukan antar partikel pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan
menghasilkan reaksi, melainkan hanya tumbukan antar partikel yang memiliki
energi cukup serta arah tumbukan yang tepat.
Gambar 8
5
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Konsentrasi
6
Gambar 9
Gambar 10
7
Semakin luas permukaan zat padat, maka
semakin banyak tempat terjadinya
tumbukan antar partikel yang bereaksi.
Sehingga mempercepat laju reaksi.
Suhu
Pernahkah kalian perhatikan saat memasak, lebih cepat matang mana antara
memasak dengan nyala api yang kecil dengan nyala api yang besar?
Cepat matang apabila kita memasak dengan nyala api yang besar, bukan?
Dalam hal ini berarti suhu merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi laju reaksi.
Gambar 11
8
Katalis
Gambar 12
Gambar 13
9
Jika kalian berperan sebagai “si biru” dalam kedua gambar tersebut,
coba bandingkan, gambar manakah yang sepertinya paling mudah ketika
kalian akan menjatuhkan “si stikman”? Pastinya kalian akan memilih yang
Gambar 1 bukan? Jika kita misalkan saat “si stikman” jatuh adalah saat
berlangsungnya reaksi, maka tentu saja Gambar 1 mencerminkan reaksi
lebih mudah terjadi. Dengan sedikit tendangan saja, “si stikman” langsung
jatuh ke jurang, sedangkan pada Gambar 2, “si biru” harus melewati
“gunungan” terlebih dahulu sebelum “si stikman” jatuh. Dengan energi yang
sama, besar kemungkinan “si stikman” malah akan kembali lagi, bukannya
jatuh ke jurang.
Baiklah... jika kita fokuskan perhatian pada Gambar 2, bagaimana
caranya agar dengan energi yang sama, “si biru” dapat menjatuhkan “si
stikman” ke jurang? Nah, dalam laju reaksi ada yang dikenal dengan ENERGI
AKTIVASI (Ea), yaitu energi minimum yang diperlukan supaya reaksi dapat
berlangsung. Pada Gambar 2 “gunungan” yang menghambat jatuhnya “si
stikman” adalah “Ea”.
Nah, dengan menambahkan katalis, reaksi pada Gambar 2 dapat
dipercepat dengan cara “memotong” gunungan penghambat. Perhatikan
ilustrasi berikut:
Gambar 14
10
Perhatikan gambar berikut:
Gambar 15
11
daftar pustaka
Partana, Crys dan Antuni Wiyarsi. (2009). Mari Belajar Kimia. Jakarta:
DEPDIKNAS.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia.
Jakarta: DEPDIKNAS.