Anda di halaman 1dari 86

Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN KIMIA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)

Perubahan Materi dan


Pemisahan Campuran
Penulis:
Dra. TRI HARDIYAH INDAHYATI

Penyunting:

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

DAFTAR ISI
Hal

DAFTAR ISI ___________________________________ 7


DAFTAR GAMBAR_______________________________ 8
DAFTAR TABEL ________________________________ 9
PENDAHULUAN _______________________________ 11
KOMPETENSI DASAR ___________________________ 11
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ________________________________ 13
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _______________________________________ 13
APLIKASI DI DUNIA NYATA _____________________ 15
A. Perubahan Materi dalam Kehidupan Sehari-hari _______________________ 15
B. Unsur Senyawa dan Campuran ___________________________________________ 20
SOAL-SOAL UN/USBN __________________________ 23
A. Contoh Soal US Kimia SMK Tahun 2015 _________________________________ 23
B. Contoh Soal US Kimia SMK Tahun 2015 _________________________________ 24
C. Contoh Soal UN Kimia SMK Tahun 2006 Soal Nomor 1 _________________ 25
D. Contoh Soal UN Kimia SMK Tahun 2006 Soal Nomor 3 _________________ 26
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 29
A. Aktivitas Pembelajaran ____________________________________________________ 29
Aktivitas 1. Perubahan Materi____________________________________________________ 29
Aktivitas 2. Klasifikasi Materi ____________________________________________________ 33
Aktivitas 3. Pemisahan Campuran _______________________________________________ 37
B. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ______________________________________ 41
LKPD 1. Menganlisis Perubahan Materi _________________________________________ 41
LKPD 2. Menganalisis Klasifikasi _________________________________________________ 44
LKPD 3. Menganlisis Pemisahan Campuran_____________________________________ 47
C. Bahan Bacaan ______________________________________________________________ 51
Bahan Bacaan 1. Perubahan Materi ______________________________________________ 51
Bahan Bacaan 2. Klasifikasi Materi ______________________________________________ 56
Bahan Bacaan 3. Pemisahan Campuran _________________________________________ 63

7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PENGEMBANGAN PENILAIAN _____________________ 73


A. Pembahasan Soal-soal _____________________________________________________ 73
B. Mengembangkan Soal HOTS _______________________________________________ 78
KESIMPULAN _________________________________ 81
UMPAN BALIK ________________________________ 83

DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar 1 Pembakaran Lilin _____________________________________________________ 15


Gambar 2. Bawang Putih dan Bawang Putih Hitam ____________________________ 16
Gambar 3 Pembuatan Tempe dari Kedelai _____________________________________ 17
Gambar 4. Pembuatan Tape dari Singkong _____________________________________ 18
Gambar 5 Beras Digiling menajdi Tepung Beras _______________________________ 19
Gambar 6. Gula Dilarutkan Kedalam Air ________________________________________ 19
Gambar 7 Berbagai Macam Perhiasan Logam __________________________________ 20
Gambar 8. Air Susu dan Air Kopi Merupakan Campuran ______________________ 21
Gambar 9 Macam-macam Wujud Materi/ Zat __________________________________ 52
Gambar 10. Perubahan Wujud Materi/ Zat _____________________________________ 53
Gambar 11 Es Mencair di dalam Kulkas ________________________________________ 53
Gambar 12. Air Mendidih ________________________________________________________ 54
Gambar 13 Reaksi Kapur Tohor dan Air ________________________________________ 54
Gambar 14. Besi Berkarat ________________________________________________________ 55
Gambar 15 Kayu Melapuk ________________________________________________________ 55
Gambar 16. Bagian Klasifikasi Materi ___________________________________________ 57
Gambar 17 Contoh Unsur-unsur Logam ________________________________________ 58
Gambar 18. Contoh Unsur Semilogam/ Metalord ______________________________ 58
Gambar 19 Contoh Unsur Non Logam Karbon dan Belerang _________________ 59

8
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Gambar 20. Air Aki adalah Senyawa ____________________________________________ 61


Gambar 21 Garam Dapur Beryodium ___________________________________________ 61
Gambar 22. Cara Pemisahan Filtrasi ____________________________________________ 63
Gambar 23 Rangkaian Alat Distilasi Sederhana _______________________________ 65
Gambar 24. Pemisahan Fraksi-fraksi Minyak Bumi ___________________________ 66
Gambar 25 Proses Penguapan Garam oleh Petani Garam ____________________ 67
Gambar 26. Proses Kristalisasi di Laboratorium ______________________________ 68
Gambar 27 Pemisahan Cara Sublimasi _________________________________________ 69
Gambar 28. Pemisahan Cara Kromatograf _____________________________________ 69
Gambar 29 Pemisahan Elektroforesis __________________________________________ 70
Gambar 30. Alat Elektroforesif “Alat Cottrel” __________________________________ 71
Gambar 31 Proses Penjernihan Air Sederhana ________________________________ 72

DAFTAR TABEL
Hal

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi___________________________ 13


Tabel 2 Indikator Pencapaian Kompetensi _____________________________________ 14
Tabel 3. Contoh Unsur Logam, Semi Logam dan Non Logam _________________ 63
Tabel 4 Contoh Senyawa yang sering Dijumpai dalam Kehidupan ___________ 62
Tabel 5. Ciri-ciri Soal HOTS ______________________________________________________ 78

9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

10
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

PENDAHULUAN

Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran. Topik
ini terbagi dalam dua materi yaitu: (1) Perubahan Materi, dan (2) Pemisahan
Campuran. Melalui pembahasan materi yang terdapat pada Unit ini, guru
dapat memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke
peserta didiknya yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, dan
terutama dalam memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu,
materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri sehingga mereka dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka memudahkan guru mempelajarinya konten dan cara


mengajarkannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar terkait yang
memuat target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, bahan
bacaan tentang perubahan materi dan pemisahan campuran, soal-soal tes
USBN dan UN topik ini sebagai acuan dalam menyusun soal sejenis, deskripsi
alternatif aktivitas pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
yang dapat digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran, bahan bacaan
yang dapat dipelajari oleh guru, maupun peserta didik, dan deskripsi
prosedur mengembangkan soal HOTS. Komponen-komponen di dalam Unit
ini dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah
memfasilitasi peserta didik menganalisis perubahan materi dan pemisahan
campuran untuk mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Model yang
digunakan dalam pembelajaran ini adalah model Discovery Learning dengan
sintak 1) Pemberian rangsangan (Stimulation), 2) Pernyataan/identifikasi
masalah (Problem Statement), 3) Pengumpulan Data (data collection), 4)
Pengolahan data (Data Processing), 5) Pembuktian (Verification), dan 6)
Menarik simpulan/generalisasi (Generalization) (Aryana, dkk, 2018).

11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Topik pada unit perubahan materi dan pemisahan campuran yang


dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas pengenalan sifat materi,
perubahan materi, klasifikasi materi, cara-cara pemisahan campuran dan
kegunaan prinsip perubahan materi dan pemisahan campuran dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan 2 buah LKPD,
yaitu 1) analisis perubahan materi; 2) analisis cara-cara pemisahan
campuran. LKPD yang dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah
mengimplementasikannya di kelas.

12
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

KOMPETENSI DASAR

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi dasar di kelas


X Semester 1. Kompetensi dasar tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa
target kompetensi. Target kompetensi menjadi patokan penguasaan
kompetensi oleh peserta didik. Kompetensi dasar dan target kompetensi
dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi


No Kompetensi Dasar Target Kompetensi Kelas
3.1 Menganalisis perubahan 1. Menganalisis perubahan X
materi dan pemisahan materi
campuran dengan berbagai 2. Menganalisis cara-cara
cara pemisahan campuran
4.1 Melakukan pemisahan Melakukan pemisahan
campuran melalui praktikum campuran melalui praktikum
berdasarkan sifat fisika dan berdasarkan sifat fisika dan
sifat kimianya sifat kimianya

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian


kompetensi. Indikator ini menjadi acuan bagi guru untuk mengukur
pencapaian kompetensi dasar. Kompetensi dasar 3.1 dan 4.1 di kelas X
dikembangkan menjadi satu indikator untuk ranah pengetahuan dan satu
indikator untuk ranah keterampilan.
Dalam rangka memudahkan guru menentukan indikator yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi dasar, indikator dibagi menjadi ke dalam tiga kategori,

13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

yaitu indikator pendukung, indikator kunci, dan indikator pengayaan. Berikut


ini rincian indikator pencapaian kompetensi adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi


IPK Ranah Pengetahuan IPK Ranah Ketrampilan
IPK Penunjang
3.1.1 Mengidentifikasi perubahan
materi
3.1.2 Membedakan perubahan
kimia dan perubahan fisika
3.1.3 Mengklasifikasikan materi 4.1.1 Mendiagramkan klasifikasi
menjadi unsur, seyawa, dan materi
campuran
3.1.4 Menjelaskan cara-cara
pemisahan campuran
3.1.5 Membedakan berbagai cara 4.1.2 Merancang percobaan
pemisahan campuran pemisahan campuran
IPK Kunci
3.1.6 Menganalisis perubahan
materi
3.1.7 Menganalisis cara pemisahan 4.1.3 Melakukan percobaan
campuran pemisahan campuran
IPK Pengayaan

14
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

APLIKASI DI DUNIA NYATA

Segala sesuatu di alam merupakan materi. Materi memiliki massa dan


menempati ruang. Dengan kata lain materi memiliki volume. Suatu materi
dapat mengalami perubahan fisika maupun perubahan kimia. Dalam ilmu
kimia, perubahan kimia sering dikaitkan dengan terbentuknya zat baru
sedangkan perubahan fisika tidak terbentuk zat baru.

A. Perubahan Materi dalam Kehidupan Sehari hari


Dalam kehidupan sehari-hari perubahan kimia dan perubahan fisika dapat
diamati dari keadaan awal dengan keadaan akhir materi/zat setelah
mengalami perubahan. Misal pada saat kita menyalakan lilin. Pada saat lilin
menyala apa yang terjadi? Coba Saudara amati pada sumbu lilin dan
batangan lilin!

Sumbu lilin yang semula putih, saat lilin dinyalakan lama kelamaan warna
sumbu akan berubah berubah menjadi hitam yang akhirnya menjadi arang.
Pada batangan lilin warna akan tetap tetapi lama kelamaan akan susut
karena meleleh dan kelihatan mencair. Hal ini menunjukkan bahwa, lilin yang
terbakar akan mengalami dua perubahan yaitu perubahan fisika ditunjukkan

15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

pada batang lilin yang meleleh dan perubahan kimia pada sumbu yang
kelamaan menjadi arang.

1. Perubahan Kimia

Fermentasi Bawang Putih

Bawang putih merupakan salah satu bumbu masak yang paling pokok
dikalangan masyarakat Indonesia. Bawang putih selain menyedapkan
makanan juga ampuh sebagai obat/jamu dalam menjaga kesehatan. Tidak
asing lagi bahwa manfaat bawang putih sudah dikenal selama berabad-abad.
Selain bawang putih, ada juga yang tidak kalah manfaatnya yaitu bawang
hitam. Manfaat bawang putih dan bawang hitam tidak jauh beda, keduanya
sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia terutama dalam pencegahan dan
penyembuhan penyakit.
Pernahkah Saudara mendengar tentang bawang hitam?
Apa yang Saudara ketahui tentang bawang hitam?

Gambar 2. Bawang putih dan bawang putih ‘’hitam’’


Sumber: dokumen pribadi

Dalam ilmu kesehatan bawang putih dan bawang hitam dapat menurunkan
kolesterol, tekanan darah tinggi, resiko kanker, menyehatkan jantung,
mengatasi flu, batuk dan peradangan serta bermanfaat bagi kulit dan
kecantikan.

16
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Bawang hitam adalah bawang putih yang telah diawetkan. Proses


pengawetan bawang hitam dengan cara fermentasi. Proses fermentasi
tersebut telah mengubah warna bawang putih menjadi hitam, mengubah rasa
bawang menjadi lebih manis, tekstur terasa lebih lembut dan kenyal. Bawang
hitam telah mengalami banyak perubahan dari aslinya yaitu bawang putih.
Dalam ilmu kimia, perubahan zat yang dapat menghasilkan zat baru dan sifat
awal zat berbeda atau tidak tampak lagi maka dikatakan mengalami
perubahan kimia. Dalam hal ini, bawang putih menjadi bawang hitam
merupakan contoh dari perubahan kimia.

Tempe dan tape hasil dari fermentasi


Perubahan kimia lain yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari
adalah pembuatan tempe dan tape. Tempe merupakan makanan tradisional
hasil fermentasi.

Gambar 3. Pembuatan tempe dari kedelai


Sumber: https://food.detik.com

Tempe dibuat dari kacang kedelai. Setelah diolah menjadi tempe, kacang
kedelai yang semula berupa biji-bijian, wujud dan rasa sudah mengalami
perubahan dan tidak dapat kembali lagi seperti wujud semula. Ini
menunjukkan bahwa pembuatan tempe dari kacang kedelai mengalami
perubahan kimia.

17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 4 Pembuatan tape dari singkong


Sumber: https://food.detik.com

Tape dibuat dari beras, tepung beras ataupun ubi singkong dengan cara
fermentasi. Untuk membuat tape biasanya digunakan ragi sebagai bahan
fermentasi agar menghasilkan tekstur ubi singkong yang lunak dengan cita
rasa manis dan agak asam.

Beras wujud semula berupa biji-biji an dan singkong wujud semula berupa
umbi setelah diolah menjadi tape wujud sebelumnya tidak akan bisa kembali
menjadi biji beras lagi atau umbi singkong lagi yang keras disamping sudah
berubah rasa. Ini menunjukkan bahwa pembuatan tempe dari kacang kedelai
menunjukkan perubahan kimia.

2. Perubahan Fisika

Beras adalah bahan makanan pokok penduduk di Indonesia. Beras yang


ditumbuk atau digiling menjadi tepung hanya menunjukkan perubahan
bentuk dan ukuran saja.

18
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Gambar 5. Beras digiling menjadi tepung beras


Sumber: dokumen pribadi
Sifat molekul yang dimiliki tepung beras masih sama seperti sifat molekul
pada beras, tidak ada penambahan zat yang sifatnya baru, warna zat juga
tetap dan tidak mengalami perubahan.
Dalam ilmu kimia, perubahan zat tanpa disertai terbentuknya zat baru
disebut perubahan fisika. Perubahan fisika yang lain dapat diamati pada
lingkungan di sekitar kita. Misal pada proses melarutkan gula dalam air.

Gambar 6 Gula dilarutkan kedalam air


Sumber: dokumen pribadi
Gula yang semula berbentuk kristal/butiran setelah dilarutkan akan hilang
tetapi tetap berasa manis. Sifat gula semula masih tetap dimiliki larutan gula
hanya bentuk dan wujud yang berubah. Jika larutan gula diproses dengan
cara kristalisasi, maka kristal/butiran gula diperoleh kembali seperti semula.

19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Unsur, Senyawa, dan Campuran


Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak
dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen (larutan). Coba Saudara
bandingkan antara emas murni dengan emas sepuhan. Emas yang manakah
tergolong unsur dan manakah yang campuran homogen?

Gambar 7 Berbagai macam perhiasan logam


Sumber: https://www.google.com

Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut.


Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan paduan logam.
Emas murni bersifat lebih lunak, agar emas menjadi keras dan sulit untuk
dibengkokkan maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain
misalnya tembaga atau perak. Hal ini dilakukan agar menambah menarik
penampilan emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak
menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih.

Bagaimana dengan susu yang dicampur dengan air? Kemudian didiamkan


beberapa saat, apa yang terjad Jika dilakukan penyaringan, apa yang terjadi?

20
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Gambar 8 Air susu dan air kopi merupakan campuran


Sumber: dokumen pribadi

Susu dicampur air akan berwarna keruh dan jika didiamkan tidak akan
memisah. Jika disaringpun akan tetap keruh. Secara makroskopis campuran
tampak homogen, tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra masih dapat
dibedakan partikel-partikel lemak susu.

Bagaimana dengan air yang dicampur dengan kopi bubuk? Jika dilakukan
penyaringan, apa yang bisa Saudara amati?
Air dicampur kopi bubuk menjadi air kopi. Jika didiamkan, kopi akan
mengendap. Untuk memisahkan campuran air dengan kopi bubuk dapat
dilakukan dengan cara penyaringan. Dalam hal ini air kopi termasuk
campuran heterogen.

21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

22
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

SOAL-SOAL UN/USBN

Berikut ini contoh soal-soal UN/USBN topik Perubahan Materi dan


Pemisahan Campuran pada Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis perubahan
materi dan pemisahan campuran dengan berbagai cara. Soal-soal ini
disajikan agar dapat dijadikan sebagai sarana berlatih bagi peserta didik
untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan
ketika Peserta Didik akan mengembangkan soal yang setipe pada topik
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran.

A. Contoh Soal US Kimia SMK Tahun 2015

No. Soal
1 Untuk memperoleh garam dapur dari air laut dapat dilakukan
melalui….
A. Penyaringan
B. Penguapan
C. Kristalisasi
D. Distilasi
E. Sublimasi

Identifikasi

Level Kognitif : L3

Indikator yang 3.1.5 Membedakan berbagai cara pemisahan


:
bersesuaian campuran

Diketahui : Beberapa cara pemisahan campuran

Ditanyakan : Pemisahan garam dapur dari air laut


Materi yang
: Pemisahan campuran
dibutuhkan

23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Contoh Soal US Kimia SMK Tahun 2015

No. Soal
1 Perhatikan beberapa zat di bawah ini!
(1) methanol (C2H5OH) (5) air raksa (Hg)
(2) alkohol 70% (6) garam dapur (NaCl)
(3) tetes tebu (7) adonan roti
(4) air murni (H2O) (8) platina (Pt)
Zat yang merupakan senyawa ditandai dengan nomor ....
A. (1), (2), (6)
B. (1), (4), (5)
C. (2), (3), (7)
D. (2), (4), (8)
E. (4), (5), (8)

Identifikasi

Level Kognitif : L3

Indikator yang 3.1.3 Mengklasifikasikan materi menjadi unsur,


:
bersesuaian senyawa, dan campuran
Unsur, senyawa, dan campuran dalam kehidupan
Diketahui :
sehari-hari
Ditanyakan : Senyawa

Materi yang
: Klasifikasi materi
dibutuhkan

24
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

C. Contoh Soal UN Kimia SMK Tahun 2006 – soal nomor 1


No. Soal
1 Berikut disajikan beberapa perubahan materi berikut:
(1) pembuatan batu koral
(2) pembuatan tape
(3) pembuatan tepung beras
(4) penyulingan minyak kayu putih
(5) pembakaran kayu
(6) bensin terbakar
Yang termasuk peristiwa perubahan kimia adalah ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (2), (3), dan (4)
C. (2), (5), dan (6)
D. (4), (5), dan (6)
E. (3), (4), dan (6)

Identifikasi

Level Kognitif : L3

Indikator yang 3.1.2 Membedakan perubahan fisika dan perubahan


:
bersesuaian kimia

Diketahui : Perubahan fisika dan perubahan kimia

Ditanyakan : Perubahan kimia

Materi yang
: Perubahan materi
dibutuhkan

25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

D. Contoh Soal UN Kimia SMK Tahun 2006 – soal nomor 3

No. Soal

1 Berikut ini yang termasuk campuran adalah ....


A. Oksigen, air teh, dan udara
B. Oksigen, air teh, dan besi
C. Oksigen, udara, dan emas
D. Air teh, udara, dan kuningan
E. Udara, besi, dan emas

Identifikasi

Level Kognitif : L3

Indikator yang 3.1.3 Mengklasifikasikan materi menjadi unsur,


:
bersesuaian senyawa, dan campuran

Unsur, senyawa, dan campuran dalam kehidupan


Diketahui :
sehari-hari
Ditanyakan : Campuran

Materi yang
: Klasifikasi materi
dibutuhkan

E. Contoh Soal UN Kimia SMK tahun 2004 – soal nomor 2

No. Soal
1 Materi berikut yang tergolong unsur adalah ....
A. Garam dapur
B. Perak
C. Sirup
D. Kuningan
E. Gula pasir

26
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Identifikasi

Level Kognitif : L3

Indikator yang 3.1.3 Mengklasifikasikan materi menjadi unsur,


:
bersesuaian senyawa, dan campuran
Unsur, senyawa, dan campuran dalam kehidupan
Diketahui :
sehari-hari

Ditanyakan : Unsur

Materi yang
: Klasifikasi materi
dibutuhkan

27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

28
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

BAHAN PEMBELAJARAN

Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan


pembelajaran yang dapat dimplementasikan oleh Saudara ketika akan
membelajarkan topik perubahan materi dan pemisahan campuran. Bahan
pembelajaran dikembangkan dengan prinsip berpusat pada peserta didik
dan berusaha memfasilitasi kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan
pembelajaran ini berisikan rincian aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan
peserta didik yang digunakan, dan bahan bacaannya.

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan pembelajaran yang


dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi pada
perubahan materi dan pemisahan campuran.
Unit pembelajaran 1 tentang perubahan materi dan pemisahan campuran ini
memuat dua aktivitas yaitu: 1) Menganalisis perubahan materi, 2)
Mengklasifikasikan materi, dan 3) Menganalisis pemisahan campuran.

Aktivitas 1: Perubahan Materi

Sebatang kayu yang wujud awalnya keras, kuat, dan mudah dipahat maupun
mudah dibentuk apabila dibakar akan mengalami perubahan. Pembakaran
kayu akan menghasilkan arang atau abu disertai keluar panas dan asap. Hal
ini juga dapat diamati dengan adanya perubahan warna, wujud maupun
bentuknya. Kayu yang telah menjadi arang atau abu tidak akan bisa berubah
kembali menjadi batangan kayu yang kuat dan keras.
Apakah yang dimaksud pembakaran itu?
Terjadi perubahan kimia ataukah perubahan fisika pada pembakaran?
Zat-zat apa sajakah yang terlibat pada pembakaran?

29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, marilah kita


lakukan aktivitas-aktivitas berikut ini:
1) Mengidentifikasi perubahan materi
2) Membedakan perubahan kimia dan perubahan fisika
Aktivitas pembelajaran 1 ini akan mencapai indikator 3.1.1 dan 3.1.2 yang
dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning
(DL). Sintak dari model Discovery Learning ini meliputi:
1. Pemberian rangsangan (stimulation)
2. Pernyataan/identifikasi masalah (Problem statement)
3. Pengumpulan data (data collection)
4. Pengolahan data (data processing)
5. Pembuktian (verification)
6. Menarik kesimpulan (generalitation)

Tujuan Aktivitas Pembelajaran 1:


Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik mampu
menganalisis perubahan materi.

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 1 kali pertemuan x 3 JP

Media/Alat/Bahan yang digunakan adalah:


 Gambar/foto/wallchart tentang perubahan materi
 LCD, Laptop, atau HP
 Handout
 Slide power point
 LKPD 1 Menganalisis perubahan materi

Langkah-langkah Kegiatan Aktivitas 1:


Pendahuluan:
 Mempersiapkan peserta didik untuk belajar.

30
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

 Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang perubahan materi.


 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari.

Tahap 1: Stimulation (Pemberian stimulus) terhadap peserta didik


 Menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan demonstrasi tentang
perubahan materi
Alat: tabung reaksi Bahan: lilin
Penjepit tabung reaksi kertas
beaker glass (gelas kimia) air suling
pembakar spiritus, kassa, kaki tiga
 Melakukan demonstrasi tentang perubahan materi dengan langkah
kerja sebagai berikut:
1. Masukkan potongan lilin ke dalam tabung reaksi
2. Panaskan air kedalam gelas kimia, masukkan tabung reaksi yang
berisi potongan lilin kedalam gelas kimia sampai samua potongan-
lilin mencair.
3. Pindahkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi
air dingin. Amati, apa yang terjadi?
4. Ambil sehelai kertas dan bakarlah. Amati, apa yang terjadi?
 Meminta peserta didik untuk mengamati demonstrasi tentang
perubahan materi.

Tahap 2: Problem Satatement (Mengidentifikasi Masalah)


 Memberikan pertanyaan untuk merangsang peserta didik berpikir:
1. Apakah yang terjadi sejak lilin mulai dipanaskan sampai
didinginkan?
2. Apakah yang terjadi pada kertas yang dibakar?
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan dan menyampaikan beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan tujuan pembelajaran.

31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab


pertanyaan dan menyampaikan beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan tujuan pembelajaran.
 Mengkondisikan peserta didik untuk berkelompok.
 Membagikan LKPD 1 Menganalisis perubahan materi.

Tahap 3: Data Callecting (Mengumpulkan Data)


 Menginstruksikan peserta didik untuk mempelajari LKPD 1
Menganalisis perubahan materi
 Memberikan kesempatan peserta didik untuk menyampaikan
pertanyaan terkait kegiatan yang akan mereka lakukan.
 Peserta didik mengumpulkan informasi melalui studi literatur dan
diskusi kelompok untuk menciptakan dan membangun ide mereka
sendiri dalam memecahkan masalah.

Tahap 4: Data Processing (Mengolah Data)


 Membantu peserta didik dalam mengkaji LKPD 1 Menganalisis
perubahan materi
 Peserta didik mempelajari LKPD 1 Menganalisis perubahan materi
dan mendiskusikan jawabannya dengan teman sekelompok.
 Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan, konsep-
konsep yang harus didiskusikan, dan pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab.

Tahap 5 : Verification (Menguji Hasil)


 Meminta peserta didik untuk memeriksa kembali dan memverifikasi
jawaban hasil diskusi kelompok.
 Peserta didik memeriksa kembali jawaban hasil diskusi kelompok.

32
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

 Peserta didik memverifikasi hasil diskusi kelompok dengan data-data


atau teori dari sumber belajar yang lain (buku atau internet) tentang
perubahan materi.

Tahap 6 : Generalization (Menyimpulkan)


 Meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang perubahan materi.
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang
perubahan materi.
 Peserta didik/kelompok lain memberikan respon terhadap presentasi
yang disajikan.
 Peserta didik bersama kelompoknya memperbaiki hasil presentasi.
 Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat kesimpulan.

Aktivitas 2: Klasifikasi Materi

Dalam aktivitas pembelajaran ini, klasifkasi materi ditekankan pada


komposisi dan struktur materi yang meliputi zat tunggal atau zat murni dan
campuran. Zat tunggal dapat diklasifikasikan lagi menjadi unsur dan
senyawa. Unsur terbagi menjadi unsur logam, semilogam, dan unsur
nonlogam. Campuran sendiri masih dapat dibedakan menjadi campuran
homogen atau disebut larutan dan campuran heterogen.
Apakah yang dimaksud unsur?
Apakah perbedaannya dengan senyawa dan campuran?
Bagaimana cara membedakan campuran homogen dan campuran heterogen?
Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, marilah kita
lakukan aktivitas-aktivitas berikut ini:
1) Mengklasifikasikan materi.
2) Membedakan unsur, senyawa, dan campuran.

33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas pembelajaran 2 ini akan mencapai indikator 3.1.3 yang dilakukan


dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning (DL). Sintak
dari model Discovery Learning ini meliputi:
1. Pemberian rangsangan (stimulation)
2. Pernyataan/identifikasi masalah (Problem statement)
3. Pengumpulan data (data collection)
4. Pengolahan data (data processing)
5. Pembuktian (verification)
6. Menarik kesimpulan (generalitation)

Tujuan Aktivitas Pembelajaran 2:


Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik mampu
menganalisis klasifikasi materi.

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 1 kali pertemuan x 3 JP

Media/Alat/Bahan yang digunakan adalah:


 Gambar/foto/wallchart tentang klasifikasi materi
 LCD, Laptop, atau HP
 Handout
 Slide power point
 LKPD 2 Menganalisis klasifikasi materi

Langkah-langkah Kegiatan Aktivitas 2:


Pendahuluan:
 Mempersiapkan peserta didik untuk belajar
 Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan melakukan gerakan
literasi membaca topik materi yang akan dipelajari tentang klasifikasi
materi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

34
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Tahap 1: Stimulation (Pemberian stimulus) terhadap peserta didik


 Memberikan tayangan berupa gambar/skema/bagan penggolongan
materi atau klasifikasi materi
 Meminta peserta didik untuk mengamati tayangan tersebut.

Tahap 2: Problem Satatement (Mengidentifikasi Masalah)


 Memberikan ulasan dan pertanyaan untuk merangsang peserta didik
berpikir, berkaitan dengan hasil tayangan yang disajikan:
“Amatilah benda-benda disekitar Saudara!
“Sebutkan sepuluh macam benda hasil pengamatan Saudara!
“Kelompokkan benda-benda tersebut, manakah yang termasuk unsur,
senyawa, ataukah campuran?”.
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan
 Memberikan kesempatan peserta didik menyampaikan pertanyaan
terkait kegiatan yang akan dilakukan.
 Mengkondisikan peserta didik untuk berkelompok.

Tahap 3: Data Callecting (Mengumpulkan Data)


 Membagikan LKPD 2 Menganalisis klasifikasi materi
 Menginstruksikan peserta didik untuk mempelajari LKPD 2
Menganalisis klasifikasi materi
 Memberikan kesempatan peserta didik untuk menyampaikan
pertanyaan terkait kegiatan yang akan mereka lakukan.
 Peserta didik mengumpulkan informasi melalui studi literatur dan
diskusi kelompok untuk menciptakan dan membangun ide mereka
sendiri dalam memecahkan masalah melalui kegiatan menganalisis
klasifikasi materi berupa unsur, senyawa, dan campuran.

35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tahap 4: Data Processing (Mengolah Data)


 Membantu peserta didik mengkaji LKPD 2 Menganalisis klasifikasi
materi
 Peserta didik mempelajari LKPD 2 Menganalisis klasifikasi materi
 Meminta peserta didik mendiskusikan jawaban pertanyaan LKPD 2
dengan teman sekelompok.
 Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan, konsep-
konsep yang harus didiskusikan, dan pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab.

Tahap 5 : Verification (Menguji Hasil)


 Meminta peserta didik untuk memeriksa kembali dan memverifikasi
jawaban hasil diskusi kelompok.
 Peserta didik memeriksa kembali jawaban hasil diskusi kelompok.
 Peserta didik memverifikasi hasil diskusi kelompok dengan data-data
atau teori dari sumber belajar yang lain (buku atau internet) tentang
klasifikasi materi.

Tahap 6 : Generalization (Menyimpulkan)


 Meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang klasifikasi materi.
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang
klasifikasi materi berupa unsur, senyawa, dan campuran.
 Peserta didik lain memberikan respon terhadap presentasi yang
disajikan oleh kelompok lain.
 Peserta didik mbersama kelompoknya memperbaiki hasil presentasi.
 Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat kesimpulan.

36
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Aktivitas 3: Pemisahan campuran

Di alam sebagian besar senyawa kimia ditemukan dalam keadaan tidak


murni atau masih dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk
memperoleh senyawa kimia dalam keadaan murni diperlukan suatu proses
pemisahan. Proses pemisahan sangat diperlukan dalam bidang teknik kimia.
Bagaimana cara memisahkan suatu zat murni dalam suatu campuran?
Cara-cara pemisahan apa saja yang tergolong dalam pemisahan campuran
berdasarkan sifat fisika zat?
Cara-cara pemisahan apa saja yang tergolong dalam pemisahan campuran
berdasarkan sifat kimia zat?
Misal untuk memperoleh garam murni yang diperoleh dari air laut, cara
pemisahan campuran yang manakah yang sesuai?

Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, marilah kita


melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini:
1) Menjelaskan cara-cara pemisahan campuran.
2) Membedakan berbagai cara pemisahan campuran.
Aktivitas pembelajaran 3 ini akan mencapai indikator 3.1.4 dan 3.1.5 yang
dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning
(DL). Sintak dari model Discovery Learning ini meliputi:
1. Pemberian rangsangan (stimulation)
2. Pernyataan/identifikasi masalah (Problem statement)
3. Pengumpulan data (data collection)
4. Pengolahan data (data processing)
5. Pembuktian (verification)
6. Menarik kesimpulan (generalitation)

Tujuan Aktivitas Pembelajaran 3:


Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik mampu
menganalisis cara pemisahan campuran.

37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 1 kali pertemuan x 3 JP

Media/Alat/Bahan yang digunakan adalah:


 Gambar/foto/wallchart tentang cara pemisahan campuran
 LCD, Laptop, atau HP
 Slide power point
 Alat dan bahan percobaan
 LKPD 3. Menganalisis pemisahan campuran dengan berbagai cara.

Langkah-langkah Kegiatan Aktivitas 3:


Pendahuluan:
 Mempersiapkan peserta didik untuk belajar
 Menggali apersepsi peserta didik dengan menunjukkan proses pemisahan
minyak bumi sebagai salah satu contoh metode pemisahan campuran
 Menyampaikan tujuan pembelajaran, petunjuk, atau referensi yang
diperlukan dalam pembelajaran

Tahap 1: Stimulation (Pemberian stimulus) terhadap peserta didik


 Ditampilkan gambar berbagai campuran, yaitu gambar minyak bumi,
air laut, garam kotor, dan pewarna spidol.
 Meminta peserta didik untuk mengamati gambar yang ditampilkan.

Tahap 2: Problem Satatement (Mengidentifikasi Masalah)


 Memberikan pertanyaan untuk merangsang peserta didik berpikir
terkait materi yang akan dipelajari:
Campuran merupakan hasil penggabungan dari beberapa zat tanpa
terjadinya reaksi kimia. Untuk memperoleh zat murni dari suatu
campuran dapat digunakan berbagai cara pemisahan campuran, misal
filtrasi, kristalisasi, distilasi, evaporasi, maupun kromatografi.

38
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

“Bagaimana cara memperoleh garam murni dari air laut? Cara


pemisahan yang manakah yang sesuai untuk memperoleh garam
murni tersebut?”
 Memberikan kesempatan peserta didik untuk menjawab pertanyaan.
 Memberikan kesempatan peserta didik untuk menyampaikan
pertanyaan lain terkait kegiatan yang akan di lakukan.

Tahap 3: Data Callecting (Mengumpulkan Data)


 Meminta peserta didik membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang
 Membagikan LKPD 3 Menganalisis pemisahan campuran
 Menginstruksikan peserta didik untuk mempelajari LKPD 3
Menganalisis pemisahan campuran
 Peserta didik mengumpulkan informasi melalui studi literatur dan
diskusi kelompok untuk menciptakan dan membangun ide mereka
sendiri dalam memecahkan masalah. melalui kegiatan menganalisis
pemisahan campuran

Tahap 4: Data Processing (Mengolah Data)


 Melalui informasi dan diskusi kelompok, peserta didik mengkaji LKPD
3 Menganalisis pemisahan campuran
 Membantu peserta didik dalam mengkaji LKPD 3 Menganalisis
pemisahan campuran
 Membimbing peserta didik melakukan kegiatan percobaan
pemisahan campuran
 Secara berkelompok, peserta didik melakukan kegiatan percobaan
pemisahan campuran.
 Melalui diskusi kelompok, peserta didik mendiskusikan hasil
percobaan yang telah dilakukan, konsep-konsep yang harus
didiskusikan, dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab.

39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tahap 5 : Verification (Menguji Hasil)


 Meminta peserta didik untuk memeriksa kembali dan memverifikasi
jawaban hasil diskusi kelompok.
 Peserta didik memeriksa kembali jawaban hasil diskusi kelompok.
 Peserta didik memverifikasi hasil diskusi kelompok dengan data-data
atau teori dari sumber belajar yang lain (buku atau internet) tentang
pemisahan campuran.

Tahap 6 : Generalization (Menyimpulkan)


 Meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil percobaan dan
diskusi kelompok tentang pemisahan campuran.
 Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi
kelompok tentang pemisahan campuran.
 Peserta didik lain memberikan respon terhadap presentasi yang
disajikan oleh kelompok lain.
 Peserta didik beserta kelompok memperbaiki hasil presentasi
 Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat kesimpulan.

40
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

B. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD 1: Menganalisis Perubahan Materi

Tujuan
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran 1 ini diharapkan peserta didik
mampu menganalisis perubahan materi.

Dasar Teori
Segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang disebut materi.
Materi dapat berwujud padat, cair, maupun gas.
Perubahan menunjukkan dinamika suatu proses.
Materi juga mengalami dinamika tersebut yang ditandai dengan terjadinya
perubahan.
Materi dapat mengalami perubahan secara fisika dan kimia.
Pada perubahan fisika memungkinkan kita mendapatkan kembali materi
semula, namun tidak semuanya dalam bentuk yang utuh.
Pada perubahan fisika biasanya disertai perubahan bentuk dan ukuran.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak reaksi kimia yang terjadi secara
alamiah ataupun yang dibuat manusia.
Ciri-ciri perubahan kimia suatu zat,:
1) terbentuk zat jenis baru
2) zat yang berubah tidak dapat kembali kebentuk semula
3) diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia biasanya ditandai dengan adanya:
 perubahan warna,
 perubahan suhu,
 pembentukan gas,
 pembentukan endapan.

41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Prosedur Kegiatan
Untuk memahami perubahan fisika dan perubahan kimia, amati proses –
proses berikut dengan cermat, dan jawablah pertanyaan yang diberikan!
Pengamatan 1

1. Sebutkan nama dan wujud zat dari tiap gambar (1, 2, dan 3) diatas.
2. Apa nama proses perubahan yang terjadi dari zat pada:
a. gambar 1 menjadi gambar 2?
b. gambar 2 menjadi gambar 3?
c. gambar 2 menjadi gambar 1?
d. gambar 3 menjadi gambar 2?
3. Buatlah siklus perubahan dari ketiga zat tersebut.
4. Apakah perubahan yang terjadi menghasilkan zat baru?
5. Disebut apakah perubahan zat yang tidak disertai
perubahan/terbentuknya zat baru?

Pengamatan 2
Cermati peristiwa berikut!

42
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

1. Pada peristiwa perkaratan besi, apakah karat besi memiliki sifat yang
sama dengan besi sebelum berkarat?
2. Apakah zat yang terbentuk pada hasil pembakaran kertas memiliki sifat
yang sama dengan kertas semula? Dapatkah zat hasil pembakaran kertas
diubah menjadi kertas kembali?
3. Faktor apakah yang menyebabkan roti berjamur? Apakah roti berjamur
memiliki sifat yang sama dengan roti yang masih segar?
4. Tempe berasal dari kacang kedelai, apakah tempe memiliki sifat yang
sama dengan kedelai? Apakah tempe dapat diubah lagi menjadi kedelai?
5. Dari peristiwa-peristiwa pada gambar, adakah yang tidak menghasilkan
zat baru? Disebut apakah perubahan zat yang disertai dengan
terbentuknya zat baru?

43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 2. Menganalisis Klasifikasi Materi

Tujuan
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran 2 ini, diharapkan peserta didik
mampu menganalisis klasifikasi materi.

Dasar Teori
Materi atau zat tersusun dari beberapa partikel penyusun. Para ilmuwan
mengklasifikasikan materi menjadi dua yaitu zat tunggal dan campuran.
Zat tunggal atau zat murni penyusunnya sejenis dan mempunyai sifat
homogen. Zat murni terbagi menjadi unsur dan senyawa.
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi bentuk yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia. Unsur terbagi menjadi tiga yaitu unsur
logam, semilogam, dan nonlogam.
Senyawa adalah gabungan dua atau lebih unsur-unsur yang membentuk zat
baru yang lebih kompleks. Berdasarkan asal terbentuknya, senyawa terbagi
menjadi senyawa organik dan senyawa anorganik.
Campuran merupakan penggabungan dua zat atau lebih menjadi satu.
Berdasarkan sifatnya, campuran dibedakan menjadi dua yaitu campuran
homogen disebut juga larutan dan campuran heterogen.

Prosedur Kegiatan
Untuk memahami klasifikasi campuran menjadi unsur, senyawa, dan
campuran
Amati zat-zat berikut dengan cermat, dan jawablah pertanyaan yang
diberikan!

44
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Pengamatan 1

Urea merupakan pupuk buatan berupa butiran seperti kristal berwarna putih.
Pupuk urea mudah larut dalam air dan bersifat higroskopis, karena itu
sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat.
1. Urea tergolong unsur, senyawa, ataukah campuran?
2. Bagaimana rumus kimia urea?
3. Unsur-unsur apa sajakah yang menyusun urea?
4. Apakah fungsi urea dalam kehidupan sehari-hari?

Pengamatan 2

45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan gambar diatas:


1. Air sungai tergolong unsur, senyawa, ataukah campuran? Mengapa?
2. Air suling tergolong unsur, senyawa, ataukah campuran? Mengapa?
3. Air raksa tergolong unsur, senyawa, ataukah campuran? Mengapa?
4. Air sirop tergolong unsur, senyawa, ataukah campuran? Mengapa?
5. Buatlah tabel perbedaan unsur, senyawa, dan campuran!

46
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

LKPD 3. Menganalisis Pemisahan Campuran

Tujuan
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran 2 ini, diharapkan peserta didik
mampu menganalisis pemisahan campuran.

Dasar Teori
Sebagian besar zat-zat kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak
murni. Biasanya, suatu zat kimia berada dalam keadaan tercampur dengan
senyawa lain. Untuk memperoleh zat yang lebih murni dapat dilakukan
melalui proses pemisahan campuran. Dalam suatu campuran partikel-
partikel yang bercampur dapat dipisahkan dengan berbagai cara.
Berdasarkan sifat fisika zat, suatu campuran dapat dipisahkan dengan cara
filtrasi (penyaringan), kristalisasi (penghabluran), destilasi (penyulingan),
ekstraksi (penyarian), penguapan (evaporasi), adsorpsi (penyerapan) dan
kromatografi (pemisahan zat-zat warna). Berdasarkan sifat kimia zat, suatu
campuran dapat dipisahkan dengan cara elektroforesis dan koagulasi.

Prosedur Kegiatan
Untuk memahami pemisahan campuran, amati proses – proses berikut
dengan cermat, dan jawablah pertanyaan yang diberikan!

47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar diatas menunjukkan berbagai metode atau cara pemisahan


campuran.
1. Apakah nama metode pemisahan campuran pada gambar 1?
2. Bagaimanakah prinsip pemisahan campuran pada gambar 1?
3. Apakah nama metode pemisahan campuran pada gambar 2?
4. Bagaimanakah prinsip cara pemisahan campuran pada gambar 2?
5. Apakah nama metode pemisahan campuran pada gambar 3?
6. Bagaimanakah prinsip pemisahan campuran pada gambar 3?
7. Apakah nama metode pemisahan campuran pada gambar 4?
8. Bagaimanakah prinsip pemisahan campuran pada gambar 4?

48
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Percobaan – KROMATOGRAFI

Tujuan percobaan: untuk mengetahui apakah dalam tinta spidol hitam


tersusun oleh warna-warna yang berbeda.
Alat dan bahan:
 kertas buram
 penggaris
 pensil
 spidol
 gelas
 lidi
 air
Langkah kerja:
1) Potong kertas buram dengan ukuran 15 x 6 cm
2) Tarik garis lurus melintang dengan menggunakan pensil 2 cm dari
pada kedua ujung kertas
3) Sematkan kertas pada lidi
4) Beri titik menggunakan spidol hitam tepat di tengah salah satu garis
yang telah buat
5) Masukkan air dalam gelas setinggi kurang lebih 2 cm
6) Tempatkan kertas dalam gelas, sedemikian sehingga ujung kertas
yang diberi tanda titik tercelup sedikit ujungnya (jangan sampai
mengenai garis)
7) Biarkan air merambat pada kertas selama sekitar 10-15 menit, hingga
air hampir menyentuh garis sisi atas
8) Angkat kertas, dan angin-anginkan
9) Ukurlah harga kecepatan retensi (rf) tiap warna yang terpisah.
10) Tulislah hasil pengukuran pada tabel yang sudah tersedia.

49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Panjang eluat (Plt) Panjang eluen (Pln)


Warna (jarak antar garis pada (jarak titik awal Rf (Pln:Plt)
kertas) warna ke titik akhir)

Berdasarkan tabel yang telah dilengkapi, zat warna apakah yang paling cepat
memisah dari warna induknya?

50
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

C. Bahan Bacaan

Bahan Bacaan 1: Perubahan Materi

Segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang disebut materi.
Materi dapat berwujud padat, cair, maupun gas.
Perubahan menunjukkan dinamika suatu proses. Materi juga mengalami
dinamika tersebut yang ditandai dengan terjadinya perubahan. Materi dapat
mengalami perubahan secara fisika dan kimia.
Perubahan materi yang tidak menghasilkan zat yang baru disebut perubahan
fisika. Pada perubahan fisika memungkinkan kita mendapatkan kembali
materi semula, namun tidak semuanya dalam bentuk yang utuh.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, ukuran, dan warna.
Perubahan materi yang dapat menghasilkan zat yang baru disebut perubahan
kimia. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.Dalam kehidupan sehari-hari,
banyak reaksi kimia yang terjadi secara alamiah ataupun yang dibuat manusia.
Ciri-ciri perubahan kimia suatu zat,:
1) terbentuk zat jenis baru
2) zat yang berubah tidak dapat kembali kebentuk semula
3) diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.
Perubahan kimia atau reaksi kimia ditandai dengan adanya perubahan
warna, perubahan suhu, pembentukan gas, dan pembentukan endapan.
Perubahan kimia yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari misal,
peristiwa pembakaran, peragian/fermentasi, perkaratan, pelapukan, dan
pembusukan.
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
(mempunyai volume). Wujud materi dapat berupa padat (solid), cair (liquid)
atau gas (gas).

51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 9 Macam-macam wujud materi/zat


Sumber: https://slideplayer.info

Sifat-sifat materi
1. Ditinjau dari ukuran dan jumlahnya, terbagi menjadi sifat ekstensif dan
sifat intensif.
a. Sifat ekstensif: bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Contoh : massa, volume dan kandungan energi (entalpi).
b. Sifat intensif: tidak bergabung pada jumlah dan ukuran zat.
Contoh : kalor jenis, rasa, bau dan titik lebur.

2. Ditinjau dari terbentuknya zat baru, sifat materi terbagi menjadi sifat
fisika dan sifat kimia.
a. Sifat fisika: tidak berhubungan dengan terbentuknya zat baru..
Contoh : warna, wujud, daya hantar listrik, kemagnetan dan kelarutan.
b. Sifat kimia: berhubungan dengan terbentuknya zat baru.
Contoh : mudah berkarat, mudah terbakar, mudah membusuk.

Perubahan Materi
Perubahan materi/zat di alam semesta ini dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
1. Perubahan fisika

52
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak menghasilkan zat


baru). Perubahan fisika dapat ditandai dengan adanya perubahan wujud dan
perubahan bentuk.

Gambar 10. Perubahan wujud materi/zat


Sumber: http://arifkristanata.com

Peristiwa perubahan wujud zat yang merupakan perubahan fisika yaitu,


1. mencair yaitu perubahan wujud zat dari padat menjadi cair.
2. membeku yaitu perubahan wujud zat dari cair menjadi padat.
3. mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas menjadi cair.
4. menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair menjadi gas.
5. menyublim yaitu perubahan wujud zat dari padat menjadi gas.
6. mengkristal yaitu perubahan wujud zat dari gas menjadi padat.

Gambar 11. Es mencair didalam kulkas


Sumber: dokumen pribadi

53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 12. Air mendidih


Sumber: https://www.merdeka.com

2. Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat baru
Perubahan kimia dapat ditandai dengan adanya perubahan warna, suhu,
timbulnya gas dan terbentuknya endapan.

Gambar 13. Reaksi kapur tohor dan air


Sumber: https://www.youtube.com

Perubahan Kimia berkaitan dengan peristiwa pembakaran, perkaratan,


pembusukan, peragian/fermentasi, pelapukan dan fotosintesis/asimilasi.

54
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Gambar 14. Besi berkarat


Sumber: dokumen pribadi

Gambar 15. Kayu melapuk


Sumber: dokumen pribadi

Dalam perubahan kimia, jumlah massa atau jumlah berat zat tidak berubah
(tetap) sekalipun pada reaksi kimia selalu terbentuk zat baru. Hal ini sesuai
dengan Hukum Kekekalan Massa atau dikenal dengan Hukum Lavoisier.
Hukum Kekekalan Massa berbunyi : “Massa zat-zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama”.

55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Bahan Bacaan 2: Klasifikasi Materi

Materi tersusun dari beberapa partikel penyusun. Partikel materi yang


seluruh bagiannya mempunyai sifat dan susunan yang sama, disebut zat.
Sebagian besar zat-zat kimia yang kita jumpai di alam berada dalam bentuk
persenyawaan, walaupun ada juga yang berada dalam bentuk unsur atau
campuran.

Unsur merupakan zat yang paling sederhana dari materi. Unsur tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat -zat yang lebih sederhana. Sampai saat ini unsur-
unsur yang sudah diketahui sebanyak 119 unsur. Sebagian besar ditemukan
di alam walaupun ada juga yang berasal dari hasil sintesis di laboratorium.

Senyawa adalah zat-zat yang terbentuk dari unsur-unsur melalui suatu reaksi
kimia. Sifat-sifat suatu senyawa sangat berbeda dengan sifat-sifat unsur
pembentuknya. Seperti air (H2O) merupakan senyawa yang terbentuk dari
unsur–unsur hidrogen dan oksigen. Akan tetapi sifat air tidaklah sama
dengan sifat hidrogen dan oksigen. Air berwujud cair, sedangkan hidrogen
dan oksigen berwujud gas pada suhu kamar. Gas hidrogen sangat mudah
terbakar sedangkan air tidak dapat terbakar.

Campuran merupakan hasil penggabungan dari beberapa zat-zat tanpa


terjadinya reaksi kimia. Oleh karena itu, suatu campuran dapat dipisahkan
dengan cara filtrasi (penyaringan), kristalisasi (penghabluran), destilasi
(penyulingan), ekstraksi (penyarian), adsorpsi (penyerapan), evaporasi
penguapan, dan kromatografi (pemisahan zat-zat warna).

56
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Zat tunggal/zat murni memiliki sifat yang membedakan dengan zat lainnya.
Misal, unsur hidrogen hanya tersusun dari atom-atom hidrogen saja. Unsur
oksigen hanya tersusun dari atom-atom oksigen saja.
Apakah yang dimaksud dengan unsur?
Bagaimana perbedaannya dengan senyawa dan campuran?
Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, coba Anda
mengingat kembali contoh-contoh materi yang sudah dipelajari diawal
pembelajaran tentang perubahan materi!

Unsur
Unsur terbagi menjadi tiga yaitu unsur logam, semilogam (metaloid), dan
unsur nonlogam. Pada umumnya unsur logam merupakan zat padat, namun
terdapat satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa, berwarna
putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat menghantarkan arus
listrik, dapat ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi benda lainnya dan
dapat menghantarkan kalor atau panas.

57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 17 Contoh Unsur unsur logam


Sumber: https://www.google.co.id
Unsur semilogam (metaloid) merupakan unsur yang memiliki sifat logam dan
nonlogam. Unsur semilogam ini biasanya bersifat semikonduktor yaitu tidak
dapat menghantarkan listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat
hantaran listriknya menjadi lebih baik ketika suhunya lebih tinggi.
Contoh unsur semilogam yaitu arsen, boron, silikon, germanium, polonium.

Gambar 18. Contoh unsur semilogam/metaloid


Sumber: https://www.google.co.id

58
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Unsur nonlogam pada umumnya berwujud gas (misal: oksigen, nitrogen, dan
helium), keras dan padat pada suhu dan tekanan normal (misal: belerang,
karbon, fosfor, dan iodin), unsur nonlogam yang berwujud cair adalah
bromin, tidak mengkilap, dan tidak dapat ditempa.

Gambar 19. Contoh unsur nonlogam karbon dan belerang


Sumber: https://www.google.co.id
Secara umum unsur non logam merupakan penghantar panas yang buruk,
namun terdapat satu unsur non logam yang dapat menghantarkan panas
dengan baik yaitu grafit.
Grafit yang juga dikenal sebagai timbal hitam adalah bentuk alotrop karbon
yang berwarna kelabu. Grafit terdiri atas lapisan atom karbon, yang dapat
menggelincir dengan mudah. Grafit amat lembut, sehingga dapat digunakan
sebagai minyak pelumas untuk membuat peralatan mekanis bekerja lebih
lancar. Kegunaan lain grafit yaitu pada pensil sebagai isi pensil, sebagai
konduktor listrik yang baik.

59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 3. Contoh unsur logam, semilogam, dan nonlogam

Sumber: https://fisikazone.com

Senyawa
Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan
perbandingan massa tetap. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan
unsur-unsur penyusunnya. Misal air, air tergolong senyawa yang memiliki
dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen (H2O).
Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan
oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh kita
untuk pembakaran. Tampak jelas bahwa sifat air sangat berbeda dengan sifat
hidrogen dan oksigen.

Air aki yang diperjualbelikan dipasaran umumnya terdapat dalam dua kemasan,
berwarna merah dan biru. Kemasan tutup botol merah biasa disebut air aki zuur,

60
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

atau air aki keras. Air aki zuur ini adalah air yang dipakai untuk isi aki pertama
kali karena mengandung senyawa elektrolit (dapat menyimpan dan
menghantarkan arus listrik) berupa asam sulfat dengan rumus kimia H2SO4.

Gambar 20. Air aki adalah senyawa


Sumber: https://www.google.co.id

Kemasan tutup botol biru dalah air biasa yang sudah mengalami demineralisasi.
Air ini tidak mengandung logam sama sekali atau disebut air aki tawar/air hujan
yang sifatnya bebas dari mineral. Air ini sebagai penambah saat kondisi air dalam
aki sudah mulai berkurang.

Garam dapur disusun oleh satu atom natrium dan satu atom klorium
membentuk senyawa NaCl.

Gambar 21 Garam dapur beryodium


Sumber: https://www.google.co.id

61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Natrium memiliki sifat logam yang ringan, sedangkan klorium adalah suatu
gas beracun. Dua unsur tersebut digabung membentuk natrium klorida atau
dikenal dengan nama garam dapur.
Garam dapur berupa mineral yang berasa asin sangat dibutuhkan oleh tubuh
kita dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini tampak jelasa bahwa sifat
garam dapur berbeda dengan sifat natrium dan klorium.

Tabel 4. Contoh senyawa yang sering dijumpai dalam kehidupan

Senyawa Unsur-unsur Penyusunnya


Sifat
Nama Rumus Unsur 1 Sifat Unsur 2 Sifat

Cair, Gas, tidak


Gas, tidak
bening, berwarna,
Air H2O Hidrogen (H) Oksigen(O) berwarna,
tidak tidak
tidak berbau
berasa berbau

Kristal Logam, Gas,


Garam
NaCl putih, rasa Natrium (Na) seperti Klorin (Cl) berwarna
dapur
asin tanah liat kuning

Gas, Gas, tidak


Gas, tidak
berbau berwarna, Hidrogen
Amonia NH3 Nitrogen (N) berwarna,
khas tidak (H)
tidak berbau
(tajam) berbau

Campuran
Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan
masih memiliki sifat-sifat zat aslinya.
Berdasarkan sifat fisiknya, campuran dibedakan menjadi campuran homogen
dan campuran heterogen.
a. Campuran homogen
Campuran homogen adalah campuran serba sama di seluruh bagiannya
dan membentuk satu fasa.
Campuran homogen disebut juga larutan.

62
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Contoh :
 larutan gula (air + gula)
 larutan garam (air + garam)
 kuningan (paduan seng dan tembaga)
b. Campuran heterogen
Campuran heterogen adalah campuran serbaneka, membentuk dua fasa
atau lebih dan terdapat batas yang jelas diantara fasa-fasa tersebut.
Contoh :
 minyak diatas permukaan air (air + minyak)
 tepung beras mengendap (air + tepung beras)
 arang mengapung (air + arang)

Bahan Bacaan 3: Pemisahan Campuran

Campuran adalah gabungan dua macam zat atau lebih. Campuran tersusun
dari berbagai zat yang tidak mempunyai komposisi tertentu. Campuran dapat
bersifat homogen dan heterogen.
Dalam campuran homogen zat-zat pembentuk campuran tidak dapat
dibedakan. Campuran homogen disebut juga larutan, misal gula dilarutkan
kedalam air menjadi larutan gula.
Sedangkan campuran heterogen zat-zat pembentuk campuran dapat
dibedakan tanpa melalui reaksi kimia, misalnya campuran pasir dan bubuk
kapur, dapat langsung dibedakan pasir dan bubuk kapurnya.
Pemisahan campuran bisa dilakukan berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia
dari zat-zat penyusunnya serta bergantung pada kondisinya.

1. Pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika zat


1) Penyaringan (filtrasi)
Penyaringan (filtrasi) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan

63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

menggunakan penyaring. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan


lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan.
Dengan kata lain cara filtrasi adalah memisahkan padatan yang mempunyai
ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan cairan. Pemilihan
ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang akan dipisahkan.
Contoh pemisahan garam yang bercampur pasir, dimana garam mudah larut
dalam air sedangkan pasir tidak larut.

Gambar 22. Cara pemisahan filtrasi


Sumber: https://www.inirumahpintar.com/2016

Campuran tersebut dimasukkan dalam air maka garam akan larut sedangkan
pasir akan tertahan dikertas saring. Cairan yang dapat menembus kertas
saring dinamakan filtrat sedangkan zat yang tertahan di kertas saring
dinamakan residu.

2) Penyulingan (Distilasi)
Penyulingan (Distilasi) merupakan cara memisahkan campuran berupa zat
cair terlarut dari pelarutnya berdasarkan perbedaan titik didih. Cara ini
dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang mempunyai titik didih
berbeda. Zat yang dihasilkan dari distilasi yang disebut destilat. Ada distilasi
sederhana dan distilasi bertingkat.

64
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Pemisahan distilasi sederhana


Pemisahan distilasi sederhana antara lain pemisahan campuran antara air
dan bensin, pemisahan campuran antara air dan spirtus. Campuran air dan
bensin dapat dipisahkan dengan cara distilasi. Semakin jauh perbedaan titik
didih, semakin mudah campuran tersebut dipisahkan.

Pemisahan air yang bercampur dengan spiritus dapat dilakukan dengan cara
distilasi. Campuran air dengan spiritus kita masukkan dalam labu distilasi,
kemudian dipanaskan. Proses yang terjadi adalah campuran air dan spiritus
dipanaskan hingga suhu 80oC sehingga spiritus menguap sedang air belum
menguap. Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga
mengembun dan menetes di tabung erlenmeyer.

Pemisahan distilasi bertingkat


Pemisahan distilasi bertingkat yang terbesar saat ini adalah proses
pengolahan minyak bumi. Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan
gas alam.

65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak
mentah (crude oil). Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks
dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, siklo-
alkana, aromatik, dan senyawa anorganik.
Proses pemisahan campuran dengan cara distilasi bertingkat pada minyak
bumi akan menghasilkan fraksi-fraksi minyak bumi. Fraksi-fraksi minyak
bumi yang dihasilkan berupa LPG, bensin, minyak tanah, solar, pelumas,
parafin, dan aspal.

3) Pengkristalan (Kristalisasi)
Pengkristalan (kristalisasi) merupakan salah satu cara untuk memisahkan zat
padat dari larutannya dengan jalan menguapkan pelarutnya.
Contoh campuran yang dipisahkan oleh kristalisasi ialah gula dan garam
setelah menjadi cairan. Ada dua macam kristalisasi yaitu kristalisasi
penguapan dan kristalisasi pndinginan.

66
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Kristalisasi penguapan
Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani garam. Ketika air laut
pasang, semua tambak garam akan mulai terisi oleh air laut. Namun kKetika
air laut surut maka tambak yang sudah terisi garam akan tetap ada.

Hal tersebut disebabkan oleh suatu pengaruh dari cahaya sinar matahari
yang setiap komponen dari dalam tambak akan menguap. Jika penguapan ini
terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk kristal-
kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis. Proses kristalisasi
penguapan garam dari air laut mirip dengan proses evaporasi yang terjadi
secara alami.

67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kristalisasi pendinginan
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada
saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi
akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga
keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun
bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas
saringan sebagai residu.

4) Penyubliman(Sublimasi)
Menyublim adalah perubahan wujud zat padat menjadi gas. Pemisahan
campuran dengan sublimasi dilakukan jika ada zat padat yang menyublim
bercampur dengan zat yang tidak dapat menyublim. Proses sublimasi yaitu
proses dari perubahan bentuk padatan langsung menjadi uap tanpa melalui
bentuk cair dan setelah mengalami pendinginan langsung terkondensasi
menjadi padatan kembali.

68
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Zat-zat yang mudah menyublim antara lain kapur barus, iodin, dan kafein.
Salah satu contoh pemisahan campuran dengan cara sublimasi adalah
memisahkan campuran iodin dangan garam.

5) Kromatografi
Kromatografi adalah pemisahan campuran yang di dasarkan pada perbedaan
daya serap suatu zat terhadap bahan penyerap. Pada proses kromatografi
komponen yang ada akan dipisahkan melalui proses pendistribusian dengan
dua fase.

69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Fase yang pertama adalah fase tetap atau stasioner dan fase yang kedua
adalah fase bergerak. Fase tetap lebih cenderung kepada penahanan
terhadap komponen. fase bergerak cenderung kepada melarutkan campuran
yang bersangkutan. Contoh pemisahan dengan cara kromatografi adalah
memisahkan campuran warna pada tinta.

2. Pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia zat


1) Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan
berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik.
Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang
akan dipisahkan. Alat yang digunakan untuk mengamati pemisahan
komponen tersebut disebut sel elektroforesis.

Cara menggunakan sel elektroforesis sebagai berikut:


Campuran (koloid) dimasukkan ke tabung U dan elektrode dicelupkan ke
mulut tabung. Jika kawat dihubungkan dengan sumber arus DC dan terjadi
aliran arus listrik, maka partikel koloid akan mengikuti aliran tersebut.

70
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Partikel yang bermuatan positif menuju ke elektrode negatif, dan partikel


yang bermuatan negatif menuju ke elektrode positif.
Salah satu penerapan elektroforesis pada alat Cottrel. Alat ini digunakan
untuk memisahkan partikel-partikel koloid seperti asap dan debu yang
terkandung dalam gas buangan pabrik. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
zat-zat polusi udara, di samping dapat digunakan untuk memperoleh kembali
debu berharga seperti debu arsenik oksida.

Partikel koloid yang berubah karbon dan debu dari asap hasil pembakaran
akan ditarik oleh aliran listrik. Partikel dari asap akan mengendap di
lempengan listrik sehingga akan dihasilkan asap yang bersih.

2) Penjernihan air
Proses pernjernihan air dengan cara disinfeksi kimia, umum digunakan
untuk air di dalam tangki atau sumur.
Bahan yang digunakan untuk proses penjernihan air yang paling dikenal
adalah Ca(OCl)2 alias kaporit disamping ada bahan lain misal ozon,
kuprisulfat, dan klor. Kaporit juga digunakan PDAM untuk menjernihkan air
yang didistribusikan ke masyarakat sebagai air minum.

71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Fungsi kaporit selain menjernihkan air juga berfungsi membasmi bakteri-


bakteri yang ada di dalam air.

Pemisahan campuran seperti ini umumnya dilakukan oleh perusahaan air


minum (PAM) untuk kebutuhan air di perkotaan. Secara umum air di
perkotaan sering mengandung ion besi. Ion besi mengakibatkan air bersifat
sadah. Untuk menghilangkan sadah air harus dijernihkan terlebih dahulu.
Sebelum air dijernihkan sebaiknya air disaring terlebih dahulu untuk
menghilangkan berbagai kotoran. Setelah melalui tahap-tahap proses
penjernihan, maka air minum yang bersih siap dikonsumsi.

72
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

PENGEMBANGAN PENILAIAN

Bagian ini memuat contoh soal-soal topik perubahan materi dan pemisahan
campuran yang muncul di UN/USBN beberapa tahun terakhir dan belum
cukup berhasil dijawab oleh peserta didik. Selain itu, bagian ini memuat
pembahasan tentang cara mengembangkan soal HOTS yang disajikan dalam
bentuk pemodelan agar dapat dijadikan acuan oleh Saudara ketika
mengembangkan soal untuk topik ini. Saudara perlu mencermati dengan
baik bagian ini, sehingga Saudara dapat terampil mengembangkan soal yang
mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang termasuk HOTS.

A. Pembahasan Soal-soal

Topik perubahan materi dan pemisahan campuran merupakan topik yang


muncul pada soal UN/USBN beberapa tahun yang lalu. Berikut ini
pembahasan soal-soalnya.

Soal US tahun 2015


1. Untuk memperoleh garam dapur dari air laut dapat dilakukan melalui….
A. Penyaringan
B. Penguapan
C. Kristalisasi
D. Distilasi
E. Sublimasi
Kunci Jawaban: B
Pembahasan :
 Penyaringan (filtrasi) adalah pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan ukuran partikel komponen campuran atau memisahkan
cairan dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring.

73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

 Penguapan (evaporasi) adalah pemisahan campuran dengan cara


memanaskan larutan hingga suhu tertentu. Jika suatu larutan
dipanaskan melebihi titik didih pelarutnya maka partikel pelarutnya
akan semakin menguap sedangkan padatan yang terlarut akan
tertinggal.
 Kristalisasi adalah pemisahan campuran dengan cara memisahkan zat
padat-cair dari komponen lain penyusun campuran
 Distilasi adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik
didih komponen-komponen yang bercampur.
 Sublimasi adalah pemisahan campuran komponen zat padat ke gas
tanpa mencair terlebih dahulu.
Untuk memperoleh garam dari air laut dilakukan dengan cara penguapan. Air
laut sewaktu pasang dimasukkan kedalam petak-petak tanah kemudian
diuapkan dengan bantuan sinar/panas matahari dalam waktu beberapa hari
sampai diperoleh kristal garam.

Soal US tahun 2015


2. Perhatikan beberapa zat di bawah ini!
(1) methanol (C2H5OH) (5) air raksa (Hg)
(2) alkohol 70% (6) garam dapur (NaCl)
(3) tetes tebu (7) adonan roti
(4) air murni (H2O) (8) platina (Pt)
Zat yang merupakan senyawa ditandai dengan nomor ....
A. (1), (2), (6)
B. (1), (4), (5)
C. (2), (3), (7)
D. (2), (4), (8)
E. (4), (5), (8)
Kunci Jawaban: A

74
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Pembahasan :
 Senyawa adalah zat tunggal yang merupakan gabungan dua unsur
atau lebih melalui reaksi kimia.
 Komponen penyusun senyawa tetap atau tertentu.
 Senyawa dapat diuraikan melalui reaksi kimia biasa menjadi unsur-
unsur pembentuknya.
 Sifat-sifat senyawa sangat berbeda dari sifat unsur-unsur
pembentuknya.
Dari soal diatas yang termasuk senyawa yaitu: methanol (C2H5OH), alkohol
70%, air murni (H2O), garam dapur (NaCl).

Soal US tahun 2006 – nomor 1


3. Berikut disajikan beberapa perubahan materi berikut:
(1) pembuatan batu koral
(2) pembuatan tape
(3) pembuatan tepung beras
(4) penyulingan minyak kayu putih
(5) pembakaran kayu
(6) bensin terbakar
Yang termasuk peristiwa perubahan kimia adalah …
A. (1), (2), dan (3)
B. (2), (3), dan (4)
C. (2), (5), dan (6)
D. (4), (5), dan (6)
E. (3), (4), dan (6)
Kunci Jawaban: C
Pembahasan :
 Batu koral adalah material bangunan yang diambil secara langsung
dari alam tanpa melalui proses pabrikasi lebih dahulu. Batu koral
secara populer digunakan sebagai desain taman maupun perumahan.

75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

 Pembuatan tape dengan cara fermentasi, sifat zat semula sudah


berbeda dengan zat baru.
 Pembuatan tepung beras dengan penggilingan tidak merubah
komposisi zat dan tidak ada zat baru yang terbentuk.
 Penyulingan minyak kayu putih melalui proses pemisahan campuran
dengan metode/cara distilasi
 Pembakaran kayu terbentuk zat baru berupa arang atau abu
 Bensin terbakar terbentuk zat baru berupa gas karbon dioksida
(pembakaran sempurna) atau karbon monoksida (pembakaran tidak
sempurna) dan uap air.
Dari soal diatas yang termasuk perubahan kimia yaitu: pembuatan tape,
pembakaran kayu, bensin terbakar. Perubahan kimia adalah perubahan
materi yang menghasilkan zat baru. Perubahan kimia dapat ditandai dengan
adanya perubahan warna, suhu, timbulnya gas dan terbentuknya endapan.
Soal UN SMK tahun 2006 – nomor 3
4. Berikut ini yang termasuk campuran adalah ....
A. Oksigen, air teh, dan udara
B. Oksigen, air teh, dan besi
C. Oksigen, udara, dan emas
D. Air teh, udara, dan kuningan
E. Udara, besi, dan emas
Kunci Jawaban: D
Pembahasan :
 Campuran tersusun atas dua/lebih zat dengan komposisi tidak tetap.
 Komponen dan sifat-sifat zat asalnya masih dimiliki dan tampak.
 Campuran terbagi menjadi dua macam, campuran homogen (serba
sama) disebut larutan dan campuran heterogen.
Dari soal diatas, yang tergolong campuran yaitu: air teh, udara, kuningan.

76
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Soal UN SMK tahun 2004 – nomor 2


5. Materi berikut yang tergolong unsur adalah ....
A. Garam dapur
B. Perak
C. Sirup
D. Kuningan
E. Gula pasir
Kunci Jawaban: B
Pembahasan :
 Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat
lain yang lebih sederhana. Unsur sebagai bahan dasar penyusun
materi. Sampai saat ini dikenal hampir 119 macam unsur, berupa
unsur alam dan unsur buatan. Unsur terbagi menjadi unsur logam,
semi logam dan unsur nonlogam.
Dari soal diatas yang tergolong unsur yaitu: perak.

B. Mengembangkan Soal HOTS

Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.

77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 5. Kisi-Kisi Soal HOTS


78

Kompetensi Lingkup Level Bentuk


NO Materi Indikator Soal No
yang Diuji Materi Kognitif Soal
1 Menganalisis Pemisahan Pemisahan Disajikan
pemisahan campuran campuran gambar
campuran dengan seperangkat
dengan cara percobaan
berbagai cara distilasi distilasi,
1 C4 Uraian
peserta didik
dapat
menelaah nama
dan fungsi
komponen-
komponennya
2. Menganalisis Pemisahan Pemisahan Diberikan
pemisahan campuran campuran pernyataan-
campuran dengan pernyataan
dengan berbagai pemisahan
berbagai cara cara campuran,
2 C4 PG
peserta didik
dapat
memprediksi
cara pemisahan
secara tepat

78
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/2020

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum : 2013


Kelas : X Bentuk Soal : Uraian
Mata
: KIMIA Nama Penyusun :
Pelajaran
KOMPETENSI Buku Sumber : Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
Pemahaman √
DASAR
Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
perubahan Nomor Soal
materi dan Perhatikan gambar rangkaian alat distilasi beserta
pemisahan 1 komponen-komponennya.
campuran
dengan
berbagai cara
LINGKUP Kunci Jawaban
MATERI No 2 Labu didih:
Pemisahan tempat suatu
campuran zat cair
campuran
yang akan
dengan cara didistilasi
distilasi
MATERI No 4 Termometer:
mengukur suhu
Pemisahan
uap zat cair yang
campuran didistilasi selama
INDIKATOR proses distilasi
SOAL berlangsung
Disajikan
gambar No 5 Kondensor:
seperangkat pendingin gas dan
sebagai aliran uap
percobaan Dari rangkaian alat distilasi tersebut, berikan nama
hasil reaksi
distilasi,
peserta didik dan fungsinya komponen pada nomor 2, 4 dan 5!
dapat menelaah
komponen-
komponennya

79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/2020

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum : 2013


Kelas : X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata
: KIMIA Nama Penyusun :
Pelajaran
Buku Pengetahuan/ √ Aplikasi
KOMPETENSI
Sumber : Pemahaman Penalaran
DASAR
Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
Pemisahan Nomor
campuran Berikut beberapa pernyataan terkait pemisahan
Soal campuran:
dengan berbagai
cara 1) pemisahan campuran berdasarkan pada
2 perbedaan titik didih
LINGKUP
2) pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
MATERI ukuran partikel komponen campuran
Pemisahan
3) pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
campuran
fisik yang digunakan untuk memisahkan
dengan berbagai
cara antara larutan/cairan dan padatan
4) pemisahan campuran berdasarkan perbedaan pola
MATERI pergerakan dua fase yaitu fase stationer (fase
diam) dan fase gerak
Pemisahan 5) pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
campuran kelarutan zat dua pelarut yang tidak dapat
INDIKATOR bercampur
SOAL 6) pemisahan campuran dengan cara memisahkan zat
Diberikan Kunci padat-cair. dari komponen lain penyusun
campuran.
pernyataan- Jawaban
pernyataan
B Pemisahan campuran dengan cara filtrasi, distilasi,
terkait
kromatografi, dan kristalisasi, yang tepat berturut-
pemisahan
turut adalah pernyataan nomor ....
campuran,
A. 1, 2, 3, dan 4
peserta didik
B. 2, 1, 4, dan 6
dapat
C. 3, 2, 4, dan 5
memprediksi
D. 4, 5, 6, dan 1
cara pemisahan E. 5, 4, 3, dan 2
secara tepat

80
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

KESIMPULAN

Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan KD 3.1. Menganalisis


perubahan materi dan pemisahan campuran dengan berbagai cara dan 4.1
Melakukan pemisahan campuran melalui praktikum berdasarkan sifat fisika
dan sifat kimianya. Berdasarkan KD pengetahuan dapat diketahui bahwa
indikator yang dikembangkan perlu mencapai level analisis (C4). Artinya, KD
ini sudah menuntut Saudara melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
kepada peserta didik. Adapun KD keterampilan menuntut Saudara
memfasilitasi peserta didik berkreasi. Hal ini berarti Saudara perlu
memberikan ruang dan waktu kepada untuk mengembangkan kreativitasnya
untuk menghasilkan produk berupa laporan hasil menganalisis perubahan
materi dan pemisahan campuran dengan berbagai cara.

Penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi oleh peserta didik


memerlukan proses pembelajaran yang relevan. Oleh karena itu, aktivitas
pembelajaran pada subtopik perubahan materi dan pemisahan campuran
menggunakan pembelajaran saintifik dan model discovery learning, dengan
metode praktik dan diskusi melalui tiga kali pertemuan. Seperti telah
diketahui, kedua model pembelajaran ini merupakan model yang dapat
membekalkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada peserta didik.
Ketika implementasi, pembelajaran juga dipandu dengan menggunakan
LKPD yang dirancang untuk memudahkan penguasaan konsep sesuai tingkat
kognitifnya dan penguasaan keterampilan yang mengedepankan
konstruktivisme. Artinya, peserta didik memperoleh konsep dengan
merumuskannya terlebih dahulu.

Adapun konten yang dikembangkan pada subtopik perubahan materi dan


pemisahan campuran terdiri atas: 1) Materi dan Perubahannya; 2) Klasifikasi
Materi; dan 3) Pemisahan Campuran.

81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Subtopik ini merupakan konten yang kaya akan pengetahuan kontekstual


bagi peserta didik. Artinya, Saudara dapat mendorong serta memfasilitasi
peserta didik untuk menemukan fenomena di kehidupan sehari-hari yang
berkaitan subtopik ini. Sebagai contoh aplikasi dunia nyata, unit ini
menyajikan aplikasi klasifikasi dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta
didik dapat memahami prinsip dan juga manfaat dari klasifikasi.

Berkaitan dengan penilaian, subtopik ini muncul dalam instrumen tes


UN/USBN beberapa tahun terakhir. Jenis pertanyaan yang diajukan masih
didominasi pada taraf level kogintif L1 pengetahuan dan pemahaman (dari
C1 – C3). Oleh karena itu, Saudara perlu meyakinkan bahwa peserta didik
memahami subtopik ini dengan baik agar siap mengahadapi UN/USBN. Lebih
dari itu, Saudara perlu mengembangkan soal-soal pengetahuan subtopik ini
pada tingkat level berpikir yang lebih tinggi lagi. Artinya, Saudara dituntut
dapat memfasilitasi peserta didik agar dapat memecahkan soal-soal yang
mengedapankan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu,
Saudara perlu terus menyusun bank soal yang relevan dengan indikator yang
telah dikembangkan.

82
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

UMPAN BALIK

Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap unit ini, Saudara perlu


mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian
instrumen ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan
baliknya. Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan
jujur dengan memberikan tanda silang (X) pada kriteria yang menurut
saudara tepat.

83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Persepsi Pemahaman Unit


Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami dengan baik semua indikator yang telah
dikembangkan di unit ini.
2 Mampu menghubungkan konten dengan fenomena
kehidupan sehari-hari.
3 Memhammi dengan baik bahwa aktivitas
pembelajaran yang disusun dapat mengembangkan
HOTS peserta didik.
4 Memahami dengan baik tahapan urutan aktivitas
pembelajaran yang disajikan.
5 Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas.
6 Memahami dengan baik lembar kerja peserta didik
yang dikembangkan.
7 Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja
peserta didik yang dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyuluh dengan baik.

9 Memahami prosedur penyusunan soal HOTS dengan


baik.
10 Mampu membahas soal HOTS yang disajikan dengan
tepat.

Jumlah

Jumlah Total

Keterangan Pedoman Penskoran


1=tidak menguasai
2 = cukup menguasai Skor = Jumlah Total X 100
3 = menguasai 40
4 = Sangat Menguasai

84
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

Keterangan Umpan Balik


Skor Umpan Balik
< 70 : Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara
membelajarkannya, mengembangkan penilaian dan melaksanakan
penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu membaca ulang unit ini dan
mendiskusikannya dengan dengan fasilitator di MGMP sampai Saudara
memahaminya.
70-79 : Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara konten, cara
membelajarkan, mengembangkan penilian dan melaksanakan penilaian
berorientasi HOTS. Saudara perlu mendiskusikan bagian yang belum
dipahami dengan fasilitator atau teman lain di MGMP.
80-89 : Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS dengan baik.
> 90 : Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS dengan sangat baik. Saudara
dapat menjadi fasilitator bagi teman-teman lain di MGMP untuk
membelajarkan unit ini.

85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

86
Unit Pembelajaran
Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

87

Anda mungkin juga menyukai