Kemagnetan
Penulis:
Saiful Anam, S.Pd, Gr.
Penyunting:
Dr. Muhardjito, M.S.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR GAMBAR
Hal
DAFTAR TABEL
Hal
106
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
PENDAHULUAN
Unit pembelajaran ini disusun sebagai salah satu pilihan sumber bahan ajar
bagi guru untuk memahami kemagnetan kelompok TIK. Melalui pembahasan
materi yang ada pada unit pembelajaran ini, guru dapat memiliki
pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didik yang
disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, terutama dalam
memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi dalam
unit pembelajaran ini merupakan penerapan untuk guru sendiri yang
nantinya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
108
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK Pengayaan
3.9.17. Menemukan komponen dalam kipas
angin
110
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
A. Magnet
Mari kita bayangkan jika kita berada di zaman yang tidak ada komputer.
Pekerjaan kita yang berupa dokumen tidak dapat disimpan dengan baik, sulit
digandakan. Jika dokumen asli hilang, maka hilang semua dokumen yang ada.
Bentuk dokumen tidak bisa diubah secara cepat, karena dokumen hasil
ketikan hanya satu jenis dan jika ingin diubah bentuknya, diperlukan
perubahan hanya sebagian atau semuanya yang membutuhkan waktu lama.
Gambar 1. Komputer
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
kebutuhan pasar. Oleh karena itu, perlu adanya magnet buatan yang memiliki
sifat sama dengan magnet asli serta mudah dalam mendapatkannya. Dalam
unit pembelajaran ini, akan kita pelajari bagaimana cara kerja kompas, cara
membuat magnet, dan sifat kemagnetan bumi, serta bahan apa saja yang
dapat digunakan membuat magnet.
B. Hukum Biot-Savart
Gambar 2. Speaker
112
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Unit pembelajaran ini pula akan mempelajari hukum Oersted dan hukum
Biot-Savart sebagai gerbang pembuka dalam menjelaskan prinsip kerja
speaker dan alat listrik lainnya.
C. Gaya Lorentz
Motor listrik adalah alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi
gerak. Prinsip kerja dari motor listrik yaitu arus listrik yang mengalir melalui
kumparan di dalam medan magnet akan mengalami gaya yang digunakan
untuk memutar kumparan. Pada motor induksi, arus bolak-balik diberikan
pada kumparan tetap (stator) yang menimbulkan medan magnetik sekaligus
menghasilkan arus listrik dalam kumparan berputar (rotor) yang
mengelilinginya. Pada motor sinkron, arus bolak-balik pada stator akan
menghasilkan medan magnet yang berputar dan terkunci dalam medan
rotor. Oleh karena itu, rotor berputar dengan kelajuan yang sama dengan
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
putaran medan stator. Pada bagian ini, kita pula akan mempelajari gaya
Lorentz yang menjadi awal memahami prinsip dasar motor listrik.
Listrik yang kita terima dari PLN 220 V, padahal alat elektronika yang kita
gunakan memerlukan tegangan bermacam-macam. Jika kita paksakan
menggunakan listrik yang ada pada alat elektronika, akan menyebabkan
kerusakan bahkan kebakaran. Oleh karena itu, kita memerlukan alat listrik
yang berfungsi mengubah tegangan sesuai dengan kebutuhan yaitu trafo.
Gambar 4. Trafo
Trafo atau transformator ada dua jenis yaitu trafo step-up dan trafo step-
down. Trafo step-up berfungsi menaikkan tegangan, sedangkan trafo step-
down berfungsi menurunkan tegangan. Jadi tegangan listrik dari PLN 220 V
diubah menjadi tegangan yang lebih rendah sesuai dengan kebutuhan.
Sebelum masuk rangkaian elektronika pada alat, tegangan 220 V dari PLN
dihubungkan dengan trafo step-down terlebih dahulu untuk diturunkan.
Misal alat listrik kita membutuhkan 25 V. Jika kita paksa langsung
dihubungkan dengan PLN, alat tersebut akan rusak. Ada beberapa alat yang
menggunakan trafo antara lain adaptor, transmisi daya listrik jarak jauh.
114
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
SOAL-SOAL UN/USBN
USBN 2018/2019
No. Soal
1 Toroida yang panjangnya 40 cm mempunyai 100 lilitan. Induksi magnet
adalah 2.10-4T. Hitunglah arus yang mengalir pada Toroida! ( μ0= 4π. 10-7
wb/A)
2
A. A
B. A
2
C. 2 π A
D. 2 A
E. 0,5 A
Identifikasi
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
2 Sebuah kawat lurus dialiri arus listrik 5 A seperti gambar ( o = 4 . 10-7
Wb/A.m)
A. 4. 10-5 T ke kanan
B. 4. 10-5 T ke kiri
C. 5. 10-5 T tegak lurus menuju bidang kertas
D. 5. 10-5 T tegak lurus menjauhi bidang kertas
E. 9. 10-5 T tegak lurus menjauhi bidang kertas
Identifikasi
116
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
No. Soal
3 Kawat lurus dialiri arus listrik 7 A diletakkan 2 cm dari medan magnet.
Tentukan besarnya induksi elektromagnetik di sekitar kawat tersebut. (μo =
4π x 10-7 Wb A-1 m-1)
Identifikasi
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
4 Arus listrik mengalir sepanjang kawat listrik dari selatan ke utara. Arah
medan magnetik yang diakibatkan arus listrik di atas kawat tersebut adalah
…
A. selatan
B. utara
C. timur
D. barat
E. tenggara
Identifikasi
118
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
No. Soal
5 Sepotong kawat berarus listrik berada di dalam medan magnet homogen
seperti pada gambar, maka kawat tersebut akan mengalami gaya magnet
yang arahnya …
C. Ke atas
D. Ke bawah
E. Ke segala arah
Identifikasi
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
6 Kawat lurus sepanjang 20 cm dialiri arus listrik 2A dan diletakkan dalam
medan magnet 0,4 T. gaya Lorentz yang di alami kawat jika diletakkan tegak
lurus arah medan magnet sebesar . . . .
A. 0,16 N
B. 0,24 N
C. 0,32 N
D. 0,64 N
E. 0,80 N
Identifikasi
120
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
No. Soal
7 Dua kawat berarus A dan B memiliki panjang yang sama, besar arus yang
sama dengan arah yang sama berdiri sejajar dengan jarak 20 cm seperti
gambar dibawah ini.
Manakah pernyataan yang benar di bawah ini untuk mendan magnet dititik
S.
1. Arah medan magnet kawat A dan B yang berada di antara dua kawat
adalah berlawanan arah.
2. Arah medan magnet kawat A dan B yang berada di antara dua kawat
adalah searah.
3. Arah gaya Lorentz kawat A sama dengan arah gaya lorentz kawat B
4. Arah gaya Lorentz kawat A berlawanan arah dengan arah gaya
lorentz kawat B.
A. 1 dan 3
B. 1 dan 2
C. 2 dan 3
D. 1 dan 4
E. 2 dan 4
Identifikasi
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
US SMK 2018
No. Soal
8 Sebuah kumparan terdiri atas 50 lilitan berada dalam fluks magnet yang
berubah terhadap waktu dinyatakan dengan = 5t2 + 10t + 1, dimana
dalam weber dan t dalam detik. Besar GGL induksi yang terjadi pada ujung-
ujung kumparan saat t = 2 detik adalah…
A. 1.500 V
B. 1.000 V
C. 950 V
D. 900 V
E. 700 V
Identifikasi
122
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
USBN 2016
No. Soal
9 Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
(2) Trafo step-up dapat menaikkan tegangan dan arus secara serentak
(4) Pada trafo step-down jumlah lilitan primer lebih besar dari lilitan
sekunder
Identifikasi
Ditanyakan : Transformator
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
124
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4. presentasi,
5. evaluasi.
Adapun model pembelajaran yang digunakan pada aktivitas (4) adalah model
inkuiri terbimbing dengan sintaks sebagai berikut:
1. Mengamati
2. Mengajukan pertanyaan
3. Mengajukan dugaan dan kemungkinan jawaban
4. Mengumpulkan data
5. Menganalisis data
6. Merumuskan kesimpulan
Saudara dapat menggunakan model pembelajaran lain yang lebih sesuai
dengan kondisi peserta didik Saudara di kelas.
Aktivitas 1
126
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Sifat-sifat Magnet
Tujuan Aktivitas Pembelajaran
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran ini, diharapkan peserta didik
mampu:
a. Menjelaskan gaya magnet
b. Membuat magnet
c. Mempresentasikan sifat-sifat magnet
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya
yaitu tentang sifat-sifat magnet yang sudah dipelajari di SMP.
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat magnet
dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
128
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Aktivitas 2
Dalam bumi terdapat magnet besar yang dapat kita rasakan secara langsung
dengan melihat adanya penunjukkan arah dari jarum kompas. Selain itu,
tidak semua bahan bisa dijadikan untuk membuat magnet tidak tetap. Oleh
karena itu, kita akan mempelajari apa saja manfaat dari kemagnetan bumi,
bagaimana sifat mikroskopik dari bahan magnetik. Semuanya akan kita
pelajari pada aktivitas pembelajaran ke-2.
Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.9.4, 3.9.5, 3.9.7, 3.9.9
dan 4.9.6, 4.9.7, 4.9.9 dengan model pembelajaran Jigsaw. Pada pertemuan
ke-2 ini, sintaks yang akan dicapai yaitu: 1) pembentukan kelompok, 2)
diskusi kelompok ahli, 3) diskusi kelompok asal, 4) presentasi, 5) evaluasi.
Pembelajaran ini dilakukan selama 3 x 45’.
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya
yaitu tentang magnet bumi dan induksi magnetik yang sudah dipelajari
di SMP.
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat magnet
dalam kehidupan sehari-hari
Membentuk Kelompok Heterogen
4. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 4 sampai 6
orang tiap kelompok
5. Tiap kelompok dalam kelompok diberi LKPD 2. Kemagnetan Bumi,
LKPD 3. Kemagnetan Bahan dan Fluks magnet, LKPD 4. Percobaan
Oersted, dan LPKD 5. Hukum Biot-Savart
6. Setiap kelompok menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam
kelompok ahli
130
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas 3
Magnet memiliki medan magnet berada di kawat atau konduktor yang dialiri
arus listrik, di mana kawat berarus listrik akan menghasilkan induksi
magnetik. Hal ini akan menyebabkan gaya magnet atau disebut gaya Lorentz.
Hampir semua alat elektronika yang menghasilkan gerak menggunakan
prinsip gaya Lorentz. Dalam aktivitas pembelajaran ini akan kita bahas gaya
Lorentz.
Gaya Lorentz
Tujuan Aktivitas Pembelajaran
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran ini, diharapkan peserta didik
mampu:
a. Mengamati terjadinya gaya Lorentz pada kawat lurus dalam medan
magnet
b. Mengamati arah gaya Lorentz pada kawat lurus dalam medan magnet
132
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
5. ampermeter
6. rheostat 1 buah
7. statif 1 buah
8. kabel konektor
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan yaitu tentang gaya Lorentz serta lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu
hukum Biot-Savart
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat hukum Biot-
Savart dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
4. Peserta didik mengamati kawat yang dialiri arus listrik berada dalam
pengaruh medan magnet, kemudian menanggapi dengan memberikan
komentar
Mengidentifikasi Masalah
5. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan gaya Lorentz
melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:
a. Mengapa kawat yang dialiri arus listrik bengkok?
b. Bagaimana jika kawat tersebut dijauhkan dari medan magnet?
Mengumpulkan Data
6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
7. Peserta didik mempelajari LKPD 6. Gaya Lorentz
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan LKPD 6 dengan menggali informasi dari referensi yang
sudah disiapkan yaitu buku dan internet serta alat percobaan
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengolah Data
9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD 6
Memverifikasi
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang gaya Lorentz, kelompok yang lain memperhatikan dan
menanggapi
11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang gaya Lorentz berdasarkan
hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
tentang gaya gerak listrik
Aktivitas 4
Pada pembelajaran sebelumnya, kita pelajari bahwa kawat yang dialiri arus
listrik akan menghasilkan induksi magnet. Untuk pembelajaran ini adalah
kebalikannya yaitu bahwa magnet yang digerakkan berada dalam kumparan
akan menghasilkan arus listrik. Konsep ini disebut dengan gaya gerak listrik.
134
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan yaitu tentang yaitu GGL Induksi dan GGL Induksi
Diri serta lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu
gaya Lorentz
Mengamati
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengumpulkan Data
9. Pesera didik Peserta didik melaksanakan percobaan secara
berkelompok untuk membuktikan bahwa arus listrik dapat
dibangkitkan dengan menggunakan medan magnet dan untuk
menyelidiki faktor GGL Induksi Diri sesuai rancangan yang sudah
dibuat dengan penuh tanggungjawab
Menganalisis Data
136
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
10. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok untuk mengolah hasil
percobaan dan membuat laporan praktikum
Merumuskan Kesimpulan
11. Peserta didik Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya tentang hasil percobaannya, kelompok yang lain
memperhatikan dan menanggapi dengan memberikan masukan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang GGL Induksi dan GGL
Induksi Diri berdasarkan hasil diskusi dan menambahkan catatan yang
diperlukan
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
magnet batang
paku kecil
jarum
peniti
baterai
kawat kabel
Langkah Kerja
1) Dekatkan batang besi pada paku kecil, jarum dan peniti. Amati apakah
batang besi batang besi dapat menarik paku kecil, jarum dan peniti?
3) Dekatkan batang besi yang telah digosok dengan magnet pada paku
kecil, jarum dan peniti!
4) Buatlah kesimpulan!
138
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
internet
Langkah Kerja
f) Ada teori yang menjelaskan asal dari medan magnet bumi yaitu
diantaranya teori geomagnet dan teori dinamo. Jelaskan masing-
masing teori tersebut!
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
internet
Langkah Kerja
2) Buatlah kesimpulan!
140
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Tujuan Percobaan:
1. Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat yang dialiri arus
listrik.
2. Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat yang berarus listrik.
Langkah Kegiatan:
1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gambar berikut!
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hasil Pengamatan
Saudara isi besar simpangan () dan kuat arus listrik (i) pada Tabel berikut!
No Tegangan Arah simpangan Besar Simpangan () Kuat Arus Listrik (i)
(V) (kiri/kanan)
1 3
2 6
3 9
4 12
Pertanyaan:
1. Mengapa jarum kompas menyimpang ketika saklar ditutup?
2. Apa pengaruh tegangan yang digunakan terhadap besar simpangan
jarum kompas dan kuat arus listrik?
3. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus listrik (i) dengan besar
simpangan () jarum kompas!
Unjuk Kreativitas
Ubahlah arah arus listrik menjadi berarah dari B ke A dengan cara mengubah
letak kutub baterai. Amati arah penyimpangan jarum kompas. Bandingkan
dengan arah penyimpangan jarum kompas pada percobaan sebelumnya
(arah A ke B)!
142
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
internet
Langkah Kerja
b) Dua kawat panjang sejajar seperti pada gambar di bawah ini. Kuat
arus pada masing-masing kawat 9 A dan 6 A. Bila jarak antara
kedua kawat 1,5 m. di mana letak suatu titik terhadap titik Q yang
memiliki induksi magnetik = nol?
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
144
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Tujuan Percobaan
Langkah Percobaan
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kesimpulan
146
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Tujuan
b. sebuah kumparan
c. galvanometer
Cara Kerja
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
148
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Tujuan
galvanometer/voltmeter (1 buah)
Langkah Kegiatan
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Amati apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang
dipegang di atas kumparan tanpa digerakkan?
3. Apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang ditarik ke
atas perlahan-lahan menjauh kumparan?
4. Apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang digerakkan
secara perlahan-lahan menjauhi dan mendekati kumparan?
5. Apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang digerakkan
secara cepat menjauhi dan mendekati kumparan?
6. Apa yang terjadi jika menggunakan dua buah magnet batang dengan cara
disatukan.
Simpangan Galvanometer
9. Kesimpulan apa yang anda peroleh dari hasil percobaan ini? Jelaskan!
150
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
A. Bahan Bacaan
Magnet
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Kutub Magnet
Setiap magnet, apapun bentuknya selalu mempunyai dua kutub magnet yaitu
kutub utara dan kutub selatan. Hal tersebut bisa kita lihat pada magnet jarum
yang dapat berputar pada porosnya yaitu kompas. Dalam keadaan diam,
salah satu ujung magnet akan menunjuk ke arah utara, sedangkan ujung yang
lain menunjuk ke arah selatan. Ujung kompas yang menunjuk ke arah utara
disebut kutub utara, sedangkan ujung kompas yang menunjuk ke arah
selatan disebut kutub selatan. Kita dapat membuat kompas sederhana
dengan cara meletakkan magnet batang yang kecil pada sebatang kayu di
dalam mangkok. Magnet akan bergerak bebas mengarah ke posisi utara-
selatan. Magnet dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran meliputi magnet
batang, tapal kuda, dan cakram. Jika dua magnet saling didekatkan, maka
saling mengerahkan gaya, yaitu gaya magnet. Jika dua kutub utara saling
didekatkan, kedua kutub tersebut tolak-menolak. Demikian juga halnya jika
dua kutub selatan saling didekatkan. Namun, jika kutub utara utara salah
satu magnet didekatkan ke kutub selatan magnet lain, kutub-kutub tersebut
akan tarik-menarik. Aturan untuk kutub-kutub magnet tersebut berbunyi:
Kutub-kutub senama tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama tarik-
menarik. Kutub magnet selalu ditemukan berpasangan, kutub utara dan
kutub selatan. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua buah, dihasilkan
dua magnet yang lebih kecil masing-masing mempunyai satu kutub utara dan
satu kutub selatan. Prosedur ini dapat diulang-ulang, namun selalu dihasilkan
sebuah magnet lengkap yang terdiri dari dua kutub (Gambar 6).
152
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
2. Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah di mana sebuah benda yang berada dalam
ruang tersebut mendapat gaya magnet. Semakin besar kekuatan magnet,
semakin besar pula medan magnetnya. Medan magnet digambarkan sebagai
garis-garis lengkung yang disebut garis gaya magnet (Gambar 7). Garis gaya
magnet bermula di kutub utara dan berakhir di kutub selatan. Bila magnet-
magnet kecil diletakkan dalam medan magnet, maka magnet-magnet kecil
akan menempatkan dirinya menurut garis gaya magnet. Bentuk garis gaya
magnet dinyatakan dengan spketrum magnet.
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Medan magnet yang ada di sekitar magnet dapat digambarkan dengan garis
gaya magnet yang keluar dari kutub utara menuju ke kutub selatan.
154
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
b. Garis-garis gaya magnet selalu mengarah radial keluar dari kutub utara
menuju ke kutub selatan
3. Kemagnetan Bumi
Bumi dapat dianggap sebagai magnet yang sangat besar (Gambar 11). Kutub
selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara bumi, sedangkan kutub
utaranya berada di sekitar kutub selatan bumi. Oleh karena itu, jarum
kompas selalu mengarah kurang lebih ke arah utara-selatan.
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Bahan Ferromagnetik
Bahan yang ditarik dengan kuat oleh medan magnet disebut bahan
ferromagnetik. Contoh: baja, besi, kobalt, nikel
156
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
b. Bahan Paramagnetik
Bahan paramagnetik adalah bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet.
Bila bahan ini diberi pengaruh medan magnet, maka sebagian besar magnet
atomisnya mengikuti arah medan magnet dan ada sebagian kecil justru
melawan arah medan luar.
c. Bahan Diamagnetik
Bahan diamagnetik adalah bahan yang ditolak oleh magnet meskipun bahan
ini bukan magnet. Bahan ini sangat sulit dipengaruhi oleh medan magnet
luar, bahkan apabila diberi pengaruh medan magnet dari luar, maka resultan
medan atomisnya akan membentuk arah yang melawan arah medan magnet
luar.
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bila magnet ini dimasukkan ke dalam medan magnet luar, maka akan
menimbulkan induksi magnet yang lebih kecil dibanding bahan
paramagnetik. Berarti bahwa bahan lebih kecil dari 0. Contoh bahan
diamagnetik: bismuth, timbal, antimon, air raksa, perak emas, air, fosfor, dan
tembaga.
Agar lebih mudah memahami tentang fluks magnetik, maka fluks magnetik
digambarkan sejumlah garis medan magnetik yang memotong tegak lurus
suatu bidang. Fluks magnetik didefinisikan sebagai hasil kali antara
komponen induksi magnetik tegak lurus bidang B dengan luas bidang A
atau secara matematis ditulis dalam persamaan:
158
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
= (B cos ) . A ..( 1)
Contoh Soal
Penyelesaian
B = 20 10-4 T
Ditanya: ?
= 4 10-5 Wb
159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
cos 60 = ½
= 2 10-5 Wb
6. Hipotesis Weber
a. Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnetik yang dinamakan magnet
elementer. Masing-amsing atom mempunyai kutub utara dan kutub
selatan. Bila magnet batang dipotong menjadi dua bagian atau lebih, maka
bagian-bagian itu sendiri merupakan magnet baru. Pemotongan dapat
dilanjutkan sampai bagian yang terkecil (atom magnet) selalu terdapat
dua kutub magnet.
b. Magnet elementer besi mudah diarahkan, sedangkan magnet elementer
baja sulit diarahkan. Oleh karena itu besi mudah dijadikan sebagai
magnet, sedangkan baja lebih sulit dijadikan magnet tetapi sekali baja
menjadi magnet maka magnet baja sulit dihilangkan atau disebut dengan
magnet permanen.
c. Pada besi dan baja yang tidak bersifat magnet, letak magnet elementernya
tidak teratur. Sebagian besar magnet elementer membentuk lingkaran
tertutup. Kutub utara magnet elementer berhadapan dengan kutub
selatan magnet elementer yang lain.
d. Pada besi atau baja yang bersifat magnet, letak magnet elementernya
teratur. Kutub-kutub utara magnet mengarah arah yang sama sedangkan
kutub-kutub selatan magnet mengarah yang berlawanan.
160
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
a. Induksi Magnetik
b. Sentuhan/Gosokan
161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hukum Biot-Savart
1. Percobaan Oersted
162
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
2. Hubungan Medan Magnetik, Kuat Arus, dan Jarak antara jarum Kompas
dari Penghantar
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Apabila jarak antara jarum kompas dari penghantar a yang berarus listrik (i),
kita jauhkan menjadi dua kali semula, ternyata sudut simpangannya menjadi
lebih kecil, yaitu menjadi setengah kali semula. Sehingga, kita simpulkan
bahwa medan magnet B yang ditimbulkan oleh penghantar berarus listrik
berbanding terbalik dengan jarak antara titik (jarum kompas) dari
penghantar (a), atau secara matematis : B 1/a
i
B=k
a ….(2)
164
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Contoh Soal
Kawat lurus yang dialiri arus listrik sebesar 10 A dari arah timur ke barat.
Tentukan besar dan arah induksi magnetik di titik P yang berada tepat di
bawah kawat tersebut berjarak 10 cm!
Penyelesaian
Diketahui: i = 10 A
a = 10 cm = 10-1 m
Ditanya: B?
i
Jawab: B = k
a
10
= 2 10-7
10 1
= 2 10-5 Wb/m2
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Percobaan Biot-Savart
Sinus sudut antara garis singgung pada elemen arus dengan garis r
diperbesar
i.dl. sin .
dB = k
r2 …(3)
166
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
i
B= k (sin . 2 sin . 1 )....(4)
a
Gambar 22. Induksi magnetik di sekitar kawat lurus pendek berarus listrik
167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
i
B= k [cos . cos(180 )]....(5)
a
Sudut 180 - dan merupakan sudut yang dibentuk oleh arah arus listrik
dengan jarak titik P ke masing-masing batas elemen arus.
i
B = k [cos . cos(180 )]...(6)
a
i
B = 2 k .....(6)
a
Contoh Soal
168
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Penyelesaian
a2 = 102 - 82
a=6m
i
B = k [cos .90 cos(180 )]
a
10 7.3
= [0 ( cos . )]
6
8
= 5. 10-8 [0 – ] = 4. 10-8 tesla
10
169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
i.dl
dB = k
r2
Vektor dB dapat diuraikan menjadi dB cos dan dB sin . Dalam hal ini
komponen vektor dB cos tiap elemen arus sepanjang lingkaran kawat
saling meniadakan, maka yang tinggalah hanya komponen-komponen dB sin
tiap elemen arus sepanjang lingkaran kawat melingkar yang arahnya
searah dan sejajar pada sumbu lingkaran (PO). Resultan induksi magnetik di
titik P merupakan jumlah aljabar masing-masing induksi magnetik oleh
masing-masing elemen sepanjang kawat melingkar.
o .i.R. sin .
Bp = …(7)
2r 2
r2 = R2 + x2
Contoh Soal
Penyelesaian
Diketahui: i = 10 A
R = 0,6 m
x = 0,8 m
170
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Ditanya: B?
Jawab: r2 = R2 + x2
= (0,6)2 + (0,8)2
r =1m
i.2R. sin .
B= k
r2
10 7 .10.2.3,14.0,6. 01, 6
=
12
Gambar 24. Induksi magnetik di pusat kawat melingkar yang berarus listrik
171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh Soal
Penyelesaian
Diketahui: R = 4 cm = 4 . 10-2 m
i = 10 A
Ditanya Bo?
o .i
Jawab: Bo =
2R
4k .i
=
2R
4 .10 7.10
=
2.4 .10 2
= 5 . 10-5 tesla.
Arah Bo ke atas.
Pada dasarnya sama dengan induksi magnetik di pusat kawat melingkar dan
bedanya hanya pada jumlah lilitannya, dalam hal ini lilitan lebih dari satu.
o .i
Induksi magnetik di pusat kawat melingkar: Bo =
2R
172
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
o .i.N
Bo = ...(9)
2R
Contoh Soal
Suatu kumparan tipis terdapat 10 lilitan dengan jari-jari lingkaran 12 cm. Bila
pada kumparan tersebut mengalir arus listrik 6 A, berapa besar induksi
magnetik di pusat lingkaran?
Penyelesaian
Diketahui: N = 10 lilitan
R = 12 cm = 0,12 m
i=6A
Ditanya: Bo?
o .i.N
Jawab: Bo =
2R
4 .10 7 .6.10
=
2.0,12
173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
o .i.N
B= [cos 1 – cos2) .. (10)
2.l
174
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
1 = 0 dan 2 =180
o .i.N
B= ..(10)
.l
1 = 0 dan 2 =90
Diperoleh persamaan:
o .i.N
B= ...(11)
2.l
Contoh Soal
Suatu kumparan terdiri atas 1000 lilitan dan memiliki diameter penampang
kumparan 4 cm. Bila panjang kumparan 25,12 cm dan kuat arus yang lewat
pada kawat kumparan 10 A, berapa induksi magnetik pada suatu titik yang
terletak di tengah-tengah panjang sumbu kumparannya?
Penyelesaian
i = 10 A, l = 25,12 cm = 25,12x10-2 m
175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ditanya: B di tengah?
o .i.N
Jawab: B =
.l
4 .10 7 .10.1000
=
25,12.10 2
= 5 . 10-2 tesla
o .i.N
Bp =
l
o .i.N
Bp = ...(12)
2R
176
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
N = banyak kumparan
R = jari-jari (m)
Contoh Soal
Penyelesaian
Diketahui: R = 20 cm = 0,2 m
B = 1,8.10-4 T
i = 10 A
Ditanya: N?
o .i.N
Jawab: B=
2R
4 .10 7 .10.N
1,8.10-4 T =
2 .0,2
N = 18 lilitan
177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gaya Lorentz
Suatu penghantar berarus listrik yang berada dalam medan magnetik akan
mengalami gaya yang disebut gaya Lorentz. Arah gaya Lorentz selalu tegak
lurus dengan arah kuat arus listrik (i) dan arah induksi magnetik (B).
Gambar 28. Gaya Lorentz pada kawat penghantar dalam medan magnet
Besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh penghantar berarus listrik yang
berada di dalam medan magnet berbanding lurus dengan:
178
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Sinus sudut antara arah arus listrik dengan arah medan magnet.
FL = i . B . l sin …(13)
Arah gaya Lorentz ditentukan oleh arah arus listrik dan arah medan magnet.
Hal ini dengan mudah kita peragakan dengan kaidah tangan kanan.
179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh Soal
Penyelesaian
a. FL = i . B . l sin
= 8 . 10-4 N
b. Berdasarkan kaidah tangan kanan, maka arah gaya Lorentz adalah searah
dengan sumbu X positif.
180
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Gerak muatan listrik dalam medan magnet sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari, misalkan gerak elektron pada tabung sinar katoda, gerak partikel
bermuatan dalam siklotron, gerak elektron yang diproyeksikan dalam layar
televisi, gerak elektron dalam spektrograf massa. Muatan listrik (misal
elektron), bergerak bebas di udara dalam medan magnet secara tegak lurus,
maka lintasan elektron tidak dapat lurus, melainkan berbelok dengan arah
tertentu. Apabila kecepatan elektron tersebut konstan dan berada dalam
medan magnet homogen yang luas, maka lintasannya berupa lingkaran.
Gambar 30. Gaya Lorentz pada muatan bebas bergerak dalam medan magnet
q q
F L= . B . l sin i = .
t t
l
FL = v B . q.sin …(14) karena v =
t
181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
= sudut yang dibentuk oleh arah gerak muatan dengan arah medan magnet
Arah gaya Lorentz yang dialami sebuah partikel bermuatan q yang bergerak
dalam sebuah medan magnet adalah tegak lurus dengan arah kuat medan
dan arah dari kecepatan partikel bermuatan tersebut. Bila muatan q positif,
maka arah v searah dengan i. Sedangkan bila muatan q negatif, maka arah v
berlawanan dengan i. Berdasarkan Gambar 41 di atas, besarnya jari-jari
lintasan muatan dapat ditentukan sebagai berikut: Yang berfungsi sebagai
gaya sentripetal adalah gaya Lorentz:
mv
R= ...(15)
qB
Contoh Soal
182
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Penyelesaian
B = 5 . 10-3 tesla
Ditanya: FL?
= 1,6 . 10-17 N
Arah gaya Lorentz ke atas, bila elektron bergerak ke timur berarti arah arus
listrik bergerak ke barat.
Gambar 31. Gaya Lorentz pada dua kawat sejajar berarus listrik
183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Agar gambar mudah dipahami, maka medan magnet yang ditimbulkan oleh
kuat arus kedua (i2) tidak digambar. Medan magnet yang dihasilkan kuat arus
pertama (i1) sebesar B1 mengenai kuat arus i2 secara tegak lurus
meninggalkan pembaca. Maka pada kawat kedua terkena gaya Lorentz
sebesar:
2.i1 .i 2 .l
FL2 = k ...(16)
a
2.i1 .i 2 .l
FL1 = k ...(17)
a
Besar FL1 = FL2 arahnya saling mendekati, bila arah arusnya sejajar dan
searah. Arahnya saling menjauhi, bila arah arusnya sejajar tetapi berlawanan
arah. Apabila jarak antara kedua penghantar 1 meter dan gaya Lorentz per
meter 2 .10-7 N, maka kuat arus yang mengalir pada masing-masing
penghantar besarnya 1 A.
Contoh Soal
184
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Penyelesaian
Diketahui: i1 = 9 A
i2 = 3 A
a = 12 cm = 0,12 m
l = 1m
2.i1 .i2 .l
Jawab: FL = k
a
2.9.3.1
= 10-7 .
0,12
= 4,5 . 10-5 N
FL = FL1 = FL2 dan FL1 berlawanan arah dengan FL2 yang bersifat tarik-
menarik.
Contoh Soal
Dua kawat lurus yang sangat panjang diletakkan satu dengan yang lain pada
jarak r. Kedua kawat masing-masing dialiri arus listrik I dengan arah yang
sama. Bagaimana sifat kedua kawat tersebut?
Penyelesaian
2.i1 .i 2 .l
FL1 =FL2 = k
r
1
F~
r
185
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Galvanometer
b. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik.
Banyak alat-alat dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan motor
listrik, misalnya: pengolah makanan, CD player, mixer, gergaji listrik, mesin
cuci, disk drive komputer, kipas angin, pengering rambut, pompa air dan
mesin jahit. Cara kerja motor listrik berdasarkan pada putaran kumparan
186
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
yang berarus listrik di dalam medan magnet. Agar motor listrik berputar
lebih kuat, maka kumparan yang digunakan lebih banyak.
c. Bel Listrik
Contoh aplikasi lain magnet adalah bel listrik, cara kerja bel listrik yaitu
magnet listrik menarik logam (besi) yang dihubungkan dengan lonceng,
ketika logam tertarik oleh magnet maka lonceng berbunyi. Dan ketika arus
listrik diputus logam kembali seperti semula. Pemutusan dan penyambungan
ini secara otomatis dengan menggunakan saklar yang terpasang pada logam,
seketika setelah logam memukul lonceng maka saklar terbuka, dan logam
kembali lagi, ketika logam kembali maka saklar tertutup, sehingga logam
kembali memukul lonceng begitu seterusnya.
Hukum Faraday yang diawali dari sifat magnet dapat ditimbulkan oleh arus
listrik. Peristiwa sebaliknya dapat juga terjadi yaitu arus listrik dapat
ditimbulkan oleh magnet. Berikut akan dibahas Gaya Gerak Listrik (GGL)
induksi dan induktor sebagai alat penghasil listrik.
Ketika magnet batang digerakkan keluar masuk kumparan akan timbul arus
listrik induksi. Arus induksi ini dapat diamati jika kumparan dihubungkan
dengan galvanometer. Percobaan Faraday menunjukkan bila jumlah garis
gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan berubah, maka pada ujung-
ujung kumparan timbul gaya gerak listrik induksi atau disingkat GGL induksi.
Besar GGL induksi bergantung pada cepatnya perubahan fluks magnetik
dalam kumparan dan sebanding dengan jumlah lilitan kumparannya. GGL
induksi pada ujung-ujung kumparan (PQ) semakin besar, bila kecepatan
187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
d d ( B. A)
=-N atau = - N ...(18)
dt dt
N = jumlah lilitan
d
= kecepatan berubahnya jumlah garis gaya magnet yang berada di dalam
dt
kumparan (wb/s)
Contoh Soal
Suatu kumparan terdiri dari 100 lilitan. Kumparan tersebut berada di dalam
medan magnet yang mempunyai fluks magnetik 2 .10-4 wb. Apabila fluks
magnetik dihilangkan dalam waktu 0,01 sekon, berapa ggl induksi pada
ujung-ujung kawat kumparan?
188
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Penyelesaian
Ditanya: ?
d ( 2 1 )
Jawab: = - N
dt
(0 2.10 4 )
= -100 . = 2 volt
0,01
189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
W = -B.i.l.ds …(19)
Berdasarkan hukum Ohm (i.R = V atau ), sehingga dari persamaan (21)
diperoleh:
190
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Tanda (-) pada rumus di atas dinyatakan oleh Lenz. Di bawah ini ada suatu
kegiatan untuk menemukan hukum Lenz tersebut. Mengamati arah arus
listrik induksi pada galvanometer, maka kita dapat menentukan kutub-kutub
magnet di ujung-ujung kumparan yang ditimbulkan oleh arus listrik induksi
pada kumparan. Kumparan yang berarus listrik bersifat sebagai magnet
batang. Oleh karena itu, kumparan yang berarus listrik dapat menimbulkan
arus induksi pada kumparan yang lain. Arus dalam kumparan yang langsung
berhubungan dengan sumber arus disebut arus primer. Arus induksi yang
terjadi dalam kumparan dihubungkan dengan galvanometer disebut arus
sekunder.
Pernyataan tersebut dikenal sebagai hukum Lenz. Dari hukum Lenz ini tanda
(-), dari rumus ggl induksi yaitu = -B.l.v dapat kita mengerti. Artinya saat
kita menciptakan energi listrik, saat itu pula muncul energi yang
menentangnya. Hal ini memang sesuai dengan hukum kekekalan energi, yaitu
energi tidak daapt muncul begitu saja, tanpa ada energi sebelumnya.
Contoh Soal
191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Penyelesaian
a. = -B.l.v
= - 2 . 10-2 . 2 . 100
= - 4 volt
b. = -B.l.v
= - 2 . 10-2 . 2 . 100
= - 2 volt
GGL Induksi Diri adalah gaya gerak listrik induksi yang terjadi di dalam suatu
rangkaian penghantar akibat perubahan kuat arus listrik yang mengalir di
dalam rangkaian ini. Misalnya induksi diri pada kumparan:
192
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
di
=-L ...(23)
dt
di
= kecepatan berubahnya kuat arus listrik (A/s)
dt
Saat S ditutup (disambung), lampu R berpijar terang, berarti kuat arus yang
lewat A2 lebih besar dibanding lewat A1. Kemudian kuat arus yang lewat A1
berangsur-angsur membesar dan kuat arus yang lewat A2 berangsur-angsur
menurun, hingga stabil. Apabila kuat arus yang lewat A 1 dan A2 telah stabil,
maka berlaku hukum Ohm. Saat S dibuka (diputus), lampu tidak langsung
padam. Hal ini menunjukkan bahwa pada kumparan terjadi ggl induksi,
karena adanya perubahan kuat arus listrik dari ada menjadi tidak ada.
193
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tanda minus (-) pada persamaan ggl induksi diri merupakan kesesuaian
dengan hukum Lenz. Apabila pada kumparan terjadi perubahan kuat arus
listrik, maka:
d d ( B. A)
=-N atau = - N (24)
dt dt
di
=-L (25)
dt
d ( B. A)
L = N … (9)
di
194
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Induktansi diri (L) adalah GGL yang terjadi dalam suatu penghantar dan
terjadi perubahan kuat arus 1 A setiap sekon. besar induktansi diri suatu
penghantar dirumuskan sebagai berikut:
L= …(26)
N 2 . 0 . A
L= ...(27)
l
0 = 4k wb (A/m)
N = jumlah lilitan
Energi ini berasal dari energi listrik yang menimbulkan medan magnet dalam
induktor dan energi dalam induktor disebut energi potensial magnetik.
195
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Energi yang tersimpan dalam medan magnet sama dengan usaha yang
dilakukan sumber tegangan untuk melawan ggl induksi diri (), agar arus
listrik yang lewat rangkaian dapat naik dari 0 sampai i selama t. Saat saklar
S ditutup, besarnya usaha yang dilakukan sumber tegangan adalah:
W = ½ . L.i2 …(28)
Contoh Soal
Suatu toroida mempunyai luas penampang 1 cm2 dengan keliling 80 cm. Jika
jumlah lilitan 5000, berapa energi yang tersimpan dalam toroida jika dialiri
arus listrik 25 mA?
Penyelesaian
Ditanyakan: L?
Jawab: n = N/l
= 5000/0,8
196
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
= 6250 lilitan/m
V = A.l
L = O.n2.V
= 4.10-7.62502. 8.10-5
= 1,25.10-3 H
W = ½ . L.i2
= ½ . 1,25.10-3 .( 25.10-3 )2
= 3,9.10-7 J
197
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
USBN 2018/2019
2
A. A
B. A
2
C. 2 π A
D. 2 A
E. 0,5 A
Jawaban: A
o = 4 . 10-7 Wb/A.m
198
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
o .i.N
Jawab: B =
2R
2
i= A
( o = 4 . 10-7 Wb/A.m)
A. 4. 10-5 T ke kanan
B. 4. 10-5 T ke kiri
C. 5. 10-5 T tegak lurus menuju bidang kertas
D. 5. 10-5 T tegak lurus menjauhi bidang kertas
E. 9. 10-5 T tegak lurus menjauhi bidang kertas
Jawaban: D
199
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
o = 4 . 10-7 Wb/A.m
Jawab: B = 2.k.i/a
= 2x10-7 x 5/0,02
= 5. 10-5 T
Arah induksi magnetik di titik P sesuai dengan aturan tangan kanan adalah
tegak lurus menjauhi bidang kertas.
Jawaban:
o = 4 . 10-7 Wb/A.m
Jawab: B = 2.k.i/a
= 2x10-7 x 7/0,02
= 7. 10-5 T
200
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
UAS 2019
A. selatan
B. utara
C. timur
D. barat
E. tenggara
Jawab: C
201
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Ke atas
D. Ke bawah
E. Ke segala arah
Jawab: B
A. 0,16 N
B. 0,24 N
C. 0,32 N
D. 0,64 N
E. 0,80 N
Jawab: A
Diketahui: l = 20 cm = 0,2 m
Jawab: FL = B.i.l
202
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
= 0,4 x 2 x 0,2
= 0,16 N
7. Dua buah kawat berarus A dan B memiliki panjang yang sama, besar arus
yang sama dengan arah yang sama berdiri sejajar dengan jarak 20 cm
seperti gambar dibawah ini!
A B
1. Arah medan magnet kawat A dan B yang berada di antara dua kawat
adalah berlawanan arah.
2. Arah medan magnet kawat A dan B yang berada di antara dua kawat
adalah searah.
3. Arah gaya Lorentz kawat A sama dengan arah gaya lorentz kawat B
4. Arah gaya Lorentz kawat A berlawanan arah dengan arah gaya lorentz
kawat B.
A. 1 dan 3
B. 1 dan 2
C. 2 dan 3
203
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
D. 1 dan 4
E. 2 dan 4
Jawab: D
1) Arah medan magnet kawat A dan B yang ada diantara dua kawat adalah
berlawanan arah
2) Arah gaya Lorentz kawat A berlawanan arah dengan arah gaya lorentz
kawat B
US SMK 2018
8. Sebuah kumparan terdiri atas 50 lilitan berada dalam fluks magnet yang
berubah terhadap waktu dinyatakan dengan = 5t2 + 10t + 1, di mana
dalam weber dan t dalam detik. Besar GGL induksi yang terjadi pada
ujung-ujung kumparan saat t = 2 detik adalah…
A. 1.500 V
B. 1.000 V
C. 950 V
D. 900 V
E. 700 V
204
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Jawab: A
= 5t2 + 10t + 1
t = 2 detik
= 10t + 10
= 10.(2) + 10
= 30
= N. d/dt
= 50 x 30
= 1500 V
USBN 2016
(2) Trafo step-up dapat menaikkan tegangan dan arus secara serentak
(4) Pada trafo step-down jumlah lilitan primer lebih besar dari lilitan
sekunder
205
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawab: E
Pernyataan yang sesuai dengan trafo adalah pernyataan (3) dan (4)
206
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.
Kisi-kisi soal
207
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KARTU SOAL
Mata
: FISIKA Nama Penyusun :
Pelajaran
MATERI Jawab
= 200 cm2
INDIKATOR
SOAL
= 200 10-4 m2
Menentukan B = 20 10-4 T
fluks magnet,
jika ukuran Ditanya: fluks magnet ()?
208
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
medan
= (B cos ) . A
magnetik,
dan sudut a) B searah dengan n artinya = 0, cos 0 = 1
diketahui
= (20 10-4 ) ( 1 ) (200 10-4)
= 4 10-5 Wb
= 2 10-5 Wb
209
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KARTU SOAL
Mata
: FISIKA Nama Penyusun :
Pelajaran
Kemagnetan
MATERI
Hukum Biot-
Gambar 48
Savart
Menentukan
jawaban
besar dan arah
induksi Diketahui: arus listrik (i) = 6 A
magnetik, jika
210
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Gambar 49
a2 = (RP)2 – ( ½ RQ)2
= (1)2 – ( ½ . 1)2
=1–¼
a = 0,85 m
i
Bp = k { cos - cos (180 - )}
a
10 7.6
B= { cos 60 - (-cos 60)}
0,85
211
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KARTU SOAL
Mata
: FISIKA Nama Penyusun :
Pelajaran
212
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
v = 2 . 106 m/s
Ditanyakan: FL?
B = 2.k.i/a
= 2.10-7x10/4.10-2
= 5.10-5 T
= 1,6.10-17 N
213
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
214
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
215
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
Jumlah
216
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Jumlah Total
2 = cukup menguasai
3 = menguasai
4 = sangat menguasai
< 70 Masih banyak yang belum dipahami diantara konten/isi, cara membelajarkan,
mengembangkan penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS.
Saudara perlu membaca ulang unit pembelajaran ini dan mendiskusikannya
dengan fasilitator MGMP sampai Saudara memahami
70-79 Masih ada yang belum dipahami diantara konten/isi, cara membelajarkan,
mengembangkan penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS.
Saudara perlu mendiskusikan bagian unit pembelajaran ini yang belum dipahami
dengan fasilitator atau teman lain di MGMP
217
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
218