i
VERIFIKASI MODUL
Pada hari ini Senin tanggal dua bulan mei tahun 2021Modul Mata Pelajaran Pemeliharaan
Kelistrikan Kendaraan Ringan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Sekolah
SMKS Bina Islam Mandiri Kersana telah diverifikasi oleh Ketua Jurusan/Ketua Program
KeahlianTeknik Kendaraan Ringan Otomotif.
ii
PRAKATA
Alhamdulillah, Segala Rasa Syukur Kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam
sehingga kami dapat menyusun modul dalam rangka memenuhi tugas dalam pelaksanaan PPG
Daljab 2021 Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Semarang dengan tepat
waktu. Selanjutnya Kami sampaikan terimakasih kepada :
1. Dirjen Pendidikan GTK yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
ikut dalam PPG Daljab 2021.
2. Bapak /Ibu Dosen dan Guru Pamong Universitas Negeri Semarang yang telah
membimbing kami dalam pelaksanaan PPG Daljab 2021.
3. Kepala Sekolah SMK Bina Bina Islam Mandiri Kersana, Ibu Eni Rohaeni, S.E
yang banyak memberikan motivasi serta nasihat, serta fasilitas dalam
melaksanakan PPG Daljab 2021 Jurusan pendidikan Teknik Otomotif Universitas
Negeri Semarang,
4. Serta teman – teman di Jurusan TKRO yang tiada leleah memberi semangat dan
motivasi dalam banyak hal, semoga semuanya ternilai ibadah.
Penulis sadar bahwa penyusunan modul ini belum sempurna, maka dari itu kami
menginginkan adanya masukan dan saran yang baik berupa gagasan yang nantinya dapat
untuk pengembangan dan perbaikan modul ini menjadi lebih baik.
Penulis juga sampaikan permintaan maaf atas banyak hal yang masih belum sempurna
dalam bahasa penulisan maupun kosa kata pilihan dalam penyusunan modul ini, demikian
penulis sampaikan terimakasih dan selamat membaca.
iii
DAFTAR ISI
iv
PETA KEDUDUKAN MODUL
Komponen Sistem Ac
v
I. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini disusun sebagai salah satu tugas dalam melaksanakan PPG Daljab 2021
Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Semarang. Dalam kesempatan kali ini penulis
akan membahas mengenai Menerapkan cara perawatan system ac
Penulisan modul bertujuan :
1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta/calon instruktur dan
master instruktur.
3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti: meningkatkan motivasi dan gairah
belajar bagi siswa atau peserta ajar; dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya,
4. Memungkinkan calon instruktur belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.
5. Memungkinkan siswa atau peserta ajar dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil
belajarnya.
B. PRASYARAT
Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul
harus memperhatikan karakteristik yang diperlukan sebagai modul, yaitu:
1. Self instructional,
2. Self Contained,
3. Alone (berdiri sendiri),
4. Adaptif
5. User friendly.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL BAGI PESERTA DIDIK
Sebelum anda mempelajari modul ini, sebaiknya anda membaca terlebih dahulu petunjuk
penggunaan berikut ini.
1. Dalam modul ini disediakan peta konsep yang mengambarkan hubungan kasualitas materi
dalam kegiatan belajar yang satu dengan yang lainnya. Dengan peta konsep tersebut akan
memudahkan Siswa dalam memahami kompetensi apa saja yang harus dikuasai agar tercapai
standar kompetensi yang diinginkan.
6
2. Pembagian kegiatan belajar tersebut telah disesuaikan dengan alur implementasinya sehingga
pemahaman satu materi akan sangat penting sebagai modal Siswa dalam memahami kegiatan
belajar berikutnya.
3. Di setiap akhir bagian kegiatan belajar terdapat tes sumatif yang disediakan guna menguji
tingkat pemahaman Siswa setelah memperoleh pengajaran. Jawablah setiap pertanyaan dalam
tes tersebut, dan nilai yang anda peroleh agar dijadikan sebagai umpan balik untuk menilai
lagi apakah materi dalam kegiatan belajar sudah Siswa kuasai dengan baik atau belum.
4. Guna memudahkan Siswa dalam memahami materi dalam modul ini, Pengajar nantinya akan
banyak melakukan simulasi atau latihan selama proses pembelajaran berlangsung.
D. TUJUAN AKHIR
1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa maupun guru/instruktur.
3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi.
4. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat.
5. Memungkinkan siswa atau peserta diklat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.
6. Memungkinkan siswa atau peserta diklat dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil
belajarnya.
E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas : XI ( Sebelas )
7
potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
KI-4 Melaksanakan tugas spesifik dengan 4.8 Merawat berkala
menggunakan alat, informasi, dan prosedur system AC
kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan lingkup
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
8
II. PEMBELAJARAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati dan penggalian informasi pada saat diskusi peserta didik dapat
menjelaskan perawatan sistem AC dengan teliti, santun, bisa bekerja sama dan menghargai
pendapat orang lain.
2. Melalui kegiatan mengamati dan penggalian informasi pada saat diskusi peserta didik dapat
menguraikan manfaat perawatan sistem Ac dengan teliti, santun, bisa bekerja sama dan
menghargai pendapat orang lain
3. Melalui kegiatan mengamati dan penggalian informasi pada saat diskusi peserta didik dapat
menentukan cara perawatan sistem Ac dengan teliti, santun, bisa bekerja sama dan
menghargai pendapat orang lain
B. URAIAN MATERI
Dalam rangkaiannya, AC terdiri dari komponen-komponen yang saling
berhubungan baik fungsi atau sistem kerjanya. Dan agar AC dapat menjalankan
fungsinya dengan optimal, maka seluruh komponen yang ada dalam rangakaian AC
harus dalam keadaan standar (baik). Pada sistem AC khususnya yang berkaitan dengan
tekanan refrigeran yang mengalir di dalamnya, dapat dibedakan menjadi 2 komponen
utama yaitu komponen tekanan tinggi dan rendah. Dimana dari gambar di atas,
komponen tekanan tinggi diilustrasikan dengan warna merah sedangkan komponen
tekanan rendah diilustrasikan dengan warna biru..
1. Komponen tekanan Tinggi
Komponen tekanan tinggi terdiri dari kompresor, kondensor, receiver, saluran tekanan
tinggi, dan katup ekspansi.
a. Kompresor
berfungsi menghisap refrigeran dari bagian tekanan rendah dan mendorong
/menekanan ke bagian tekanan tinggi, atau dapat dikatakan sebagai pompa karena
memiliki fungsi untuk mensirkulasi refrigeran dan menciptakan perbedaan tekanan
referigerant pada sisi rendah dan tinggi. Kompresor diputar oleh puli poros engkol
yang dihubungkan dengan belt.
9
Gambar Kompresor
b. Kondensor
berfungsi melakukan proses kondensasi yaitu merubah refrigeran dari wujud uap
menjadi wujud cair, melalui proses pendinginan atau pelepasan panas.
Gambar Kondensor
c. Receiver
Memiliki beberapa fungsi diantaranya, berfungsi sebagai filter yang menyaring kotoran
pada refrigeran hasil kondensasi, memisahkan refrigeran yang berbentuk uap dan cair,
dan menyerap uap air yang terkandung pada refigeran (fungsi dryer) karena pada
receiver terdapat zeolite yang dapat menyerap uap air.
10
d. Saluran tekanan tinggi untuk mengalirkan refrigeran pada tekanan tinggi yaitu 15
kg/cm
11
Fungsi dari masing-masing komponen tekanan rendah sistem AC tersebut sebagai berikut:
a. Evaporator merupakan komponen tempat terjadinya penyerapan panas udara yang
disirkulasikan ke dalam kabin. Di evaporator ini refrigerant berubah wujud dari cair
menjadi uap. Perubahan wujud ini karena adanya penyerapan panas dari udara yang
melewati evaporator oleh refrigeran yang suhunya lebih dingin.
Gambar. Evaporator
b. Saluran tekanan rendah berfungsi untuk mengalirkan refrigeran pada tekanan rendah
yaitu 2,1 kg/cm
3. Komponen Pendukung
a. Minyak Pelumas ( Oli Kompresor )
Oli Kompresor pada sistem AC berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian kompresor
yang bergesekan, sehingga mampu meredam panas dan melancarkan pergerakan
bagian-bagian kompresor.
Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan refrigerant(freon) dan ikut
bersikulasi melewati kondenser dan evaporator. Minyak pelumas harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut.
1) Mepunyai struktur kimia yang stabil, tidak mudah bereaksi dengan
refrigerant(freon) atau benda lain yang digunakan pada system pendinginan
12
2) Tidak merusak bahan tembaga pada suhu 120ᵒC.
3) Tidak mengandung air, ter, lilin, dan kotoran lainnya.
4) Mempunyai nilai beku rendah. Artinya minyak pelumas masih dapat mengalir
pada suhu yang rendah.
5) Tidak berbusa, karena minyak pelumas yang berbusa dapat terbawa oleh bahan
pendingin dan masuk ke kompresor, sehingga dapat merusak katup kompresor.
6) Mempunyai dielektrik (tidak dapat menghantarkan listrik) yang kuat.
7) Dapat memberikan pelumasan yang baik pada temperatur tinggi maupun rendah.
8) Jenis pelumas yang Oleh sebab itu, minyak pelumas R-12 tidak dapat digunakan
untuk freon R-134a, karena tidak akan tercampur dengan refrigerant.
13
Gambar Pipa Refrigeran
c. Pulley dan Belt
Pulley berfungsi sebagai rumah belt. Pulley dan belt merupakan komponen penerus
tenaga, yaitu meneruskan tenaga putar dari mesin menuju ke kompresor AC mobil.
Terdapat beberapa jenis belt yang dipakai pada AC mobil, diantaranya adalah v-belt
dan ribbed belt. Perbedaan keduanya terletak pada bentuk dan kemampuan meneruskan
tenaga Pulley kompresor. Jenis ribbed belt memiliki kemampuan yang lebih baik
dalam meneruskan tenaga dan tidak mudah slip.
14
Gambar Ekstra Fan
4. Komponen Kelistrikan
a. Sakelar(Selector Switch)
Sakelar yang digunakan pada sistem AC mobil pada umumnya adalah jenis sakelar
putar(rotary switch). Sakelar ini digunakan untuk mematikan dan menghidupkan
kompresor, serta memilih kecepatan putaran blower evaporator. Sakelar terdiri dari
tombol putar (menunjukkan posisi off, low, medium, dan high) dan terminal listrik.
15
Gambar Thermostat
c. Pressure Switch
Pada tekanan refrigerant yang tidak normal, misalnya akibat pemampatan pada sistem
AC, maka pressure switch akan bekerja dengan cara memutuskan atau
menghubungkan aliran listrrik yang menuju ke kompresor. Pada sistem AC terdapat
berbagai jenis pressure switch, tetapi yang paling sering digunakan adalah dual
pressure switch. Pressure switch terpasang pada pipa yang berisi cairan di antara
receiver dan katub ekspansi. Alat ini mampu mendeteksi ketidaknormalan tekanan di
dalam sistem dan akan memutuskan kopling magnet jika terjadi tekanan yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah, sehingga kompresor pun berhenti bekerja. Komponen-
komponen sistem AC mobil akan mengalami kerusakan jika tekanan pada sistem
terlalu tinggi. Pada tekanan 448 Psi untuk 134a dan 378 Psi untuk R-12, pressure
switch akan bekerja dan mematikan kopling magnet.
Jika terdapat kebocoran pada pipa, seal, dan pada sambungan antar komponen,
sehingga tekanan dalam sistem cukup rendah, sekitar 28 Psi(R-134a) dan 30 Psi(R-12),
pressure switch akan bekerja dan mematikan kopling magnet. Apabila tekanan
refrigerant keluar dari batas normal, akan mengakibatkan kerusakan pada sistem AC
keseluruhan. Tekanan refrigerant yang terlalu tinggi juga akan memecahkan pipa-pipa
(hose) dan merusak kompresor atau shaft seal kompresor.
Untuk mencegah hal ini, maka dipasang sakelar tekanan tinggi(high pressure switch).
High pressure swicth akan memutuskan arus listrik dari baterai ke magnetic clutch, jika
tekanan refrigerant disisi tekanan tinggi menc apai 280350 Psi. Terlebih, kebanyakan
kompresor yang digunakan AC mobil adalah tipe swash plate, sehingga sedikit saja
terdapat kelainan pada sistem pelumasan dapat berakibat cukup fatal.
16
Gambar Pressure Switch
d. Iddle Up
Alat ini berfungsi menaikkan putaran mesin apabila AC mobil dihidupkan
saat putaran mesin masih idling (stasioner), sehingga mesin mobil terhindar dari
beban yang berlebihan (overload).Iddle Up terdiri dari dua jenis, yaitu
VacuumSwitch Valve (VSV) dan Throtle Position (TP).
e. Relay
Untuk mengalirkan arus listrik ke magnetic clutch, blower motor, dan ke
peralatan lainnya pada sistem AC mobil, diperlukan relay pengaman. Relay
pengaman diperlukan untuk mencegah kerusakan pada kunci kontak. Aliran listrik
tidak bisa langsung dari battery ke magnetic clutch ataupun ke blower motor tanpa
melalui kunci kontak, sehingga titik-titik kunci kontak akan cepat aus (terbakar).
Hanya dengan mengalirkan arus listrik yang kecil ke coil relay, sudah bisa
17
mengalirkan arus listrik yang cukup besar dari battery ke magnetik clutch ataupun
ke blower motor melaui kontaktif relay.
Jika kunci kontak memutuskan arus listrik ke coil relay, maka kontaktif
relay akan terbawa secara otomatis, sehingga arus listrik dari batterai ke
magneticclutch ataupun ke blower motor terputus.
5. Perawatan Sistem AC
a. Pengisian Zat pendingin.
Sebelum pengisian zat pendingin dilakukan terlebih dahulu system AC. di vakum, hal ini
bertujuan untuk menghilangkan/menghisap uap air yang beredar dalam sistem. Pekerjaan ini
harus dilakukan pada setiap pengisian sistem yang sudah kosong atau habis atau sistem yang
baru pertama kali diisi. Lamanya pengosongan/kevakuman 15 menit. Kran tekanan tinggi dan
tekanan rendah dibuka sehingga udara dan uap air dapat dikeluarkan dari dalam sistem AC oleh
pompa vakum. Udara yang mengandung uap air akan mempercepat proses pembekuan zat
pendingin di dalam sistem akibatnya saluran saluran akan tersumbat es.
Gambar Memvakum AC
18
cairan itu tidak akan kembali ke ruangan kompresor tetapi terus mengalir ke
kondensor.
19
Gambar Pengisian zat pendingin melalui tekanan rendah.
3. Untuk mengetahui penuh atau tidaknya sistem AC waktu diisi ada 3 cara,
yaitu :
a) Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan.
20
Gambar Gelembung zat pendingin pada gelas/kaca
kontrol saringan zat pendingin
b) Dengan manometer
Tekanan zat pendingin dalam sistem dapat dilihat pada manometer manometer
(1) Bila tekanan pada saluran tekanan rendah sudah menunjukkan 1,5 – 2
bar (21 – 29 psi) dan saluran tekanan tinggi 14, 5 – 15 bar (200 – 213 psi),
hal ini menunjukkan sistem sudah terisi penuh.
(2) Cara ini dapat dilakukan bila kita sudah memastikan sistem AC
bekerja secara normal.
21
dilakukan dengan cara yaitu dengan mengukur berat tabung zat
pendingin sebelum proses pengisian dilakukan, berat zat pendingin yang
masuk ke dalam sistem dapat ditentukan dengan berkurangnya berat
tabung zat pendingin
Hidupkan mesin dan sistem AC pada putaran 2000 rpm, posisikan saklar kontrol
temperatur AC pada kontrol maksimum, bandingkan hasil pemeriksaan dengan
tabel berikut :
5) Jika tidak terdapat busa sama sekali mungkin refrigeran penuh atau kosong
7. Perbaikan system Ac
a. Zat pendingin
Keselamatan kerja pada tabung zat pendingin:
23
2) Memilih alat-alat / bahan secara tepat sesuai dengan spesifikasi
pendingin yang kita repair.
b. Filter/ Saringan
Langkah kerja :
3) Lepas instalasi sambungan pipa saringan harus menggunakan dua kunci pas.
4) Satu kunci pas digunakan untuk menahan saringan dan yang satu lagi
digunakan untuk membuka mur pengikat sambungan instalasi pipa.
5) Pada saringan, tanda pemasangan biasanya diberi kode inlet (in) yakni
menunjukkan sambungan pipa dari kondensor tanda panah dihubungkan
menuju saluran ke evaporator
24
.
6) Tutup saringan jangan terlalu lama terbuka menyebabkan sel silica akan
menyerap kelembaban yang mengakibatkan filter akan jenuh.
7) Pasangkan selang pompa vakum listrik dan vakum sistem AC
8) Isi zat pendingin pada sistem AC
c. Kompressor
25
kopling maknet, besar tahanan antara 3 – 4 ohm.
5) Periksa juga dari kemungkinan ada hubungan singkat dengan massa (bodi).
27
d. Katup Ekspansi
e. Saringan/ Filter
Saringan yang sudah tua/jenuh tidak dapat menyerap uap air yang beredar dalam
sistem, akibatnya terjadi pembekuan pada bagian saluran katup ekspansi,
kotoran-kotoran kecil yang beredar dalam sistem juga akan menutup saluran
katup ekspansi menyebabkan katup menjadi macet atau tersumbat.
f. Evaporator
Pemeriksaan Evaporator.
29
h. Instalasi Listrik Sistem AC.
2) Kopling magnet.
Periksa kerja kopling magnet.
Termostat.
31
EVALUASI
32
b. Evaporator
c. Kondensor
d. Kompresor
6. Persyaratan keselamatan kerja pada saat penggantian komponen sistem AC mobil,persyaratan
keselamatan kerja adalah….
a. Kaca mata dan sarung tangan
b. Kaca mata
c. Sarung tangan
d. Alat Pelinding Diri (APD)
7. Pada saat sistem AC dihidupkan dengan putaran mesin ≥ 2000 rpm maka tekanan tinggi dan
tekanan rendah harus normal,ternyata tekanan tinggi dan tekanan rendah terlalau tinggi
diagnosa! penyebabnya adalah….
a. Pengisian zat pendingin terlalau banyak
b. Pendinginan kondensor terlalu dingin
c. Pendinginan kondensor kurang
d. Pengisian zat pendingin telalu sedikit atau adanya kebocoran pada instalasi sistem AC
8. Diagnosa penunjukan monometer jika terjadi kebocoran zat pendingin pada evaporator,maka
penunjukan manometer adalah….
a. Tekanan tinggi dan tekanan rendah terlalu rendah
b. Tekanan tinggi dan tekanan rendah terlalu tinggi
c. Tekanan tinggi terlalu tinggi dan tekanan rendah
d. Tekanan tinggi terlalu rendah dan tekanan rendah
9. Diagnosa tekanan pada sistem AC mobil untuk kondisi ideal yang menggunakan refrigerant
134 a,tekananan AC normal adalah....
a. Tekanan tinggi 2 bar dan Tekanan rendah 15 bar
b. Tekanan tinggi 15 bar dan Tekanan rendah 12 bar.
c. Tekanan tinggi 15 bar dan Tekanan rendah 2 bar
d. Tekanan tinggi 2 bar dan Tekanan rendah 12 bar
10. Pada saat sistem AC dihidupkan dengan putaran mesin ≥ 2000 rpm maka tekanan tinggi dan
tekanan rendah harus normal,ternyata tekanan tinggi dan tekanan rendah terlalau rendah
diagnosa penyebabnya adalah….
a. Sistem AC harus dimatikan dan tubung berdiri
33
b. Sistem AC harus dihidupkan dan tubung dibalik
c. Sistem AC harus dimatikan dan tubung dibalik
d. Sistem AC harus dihidupkan dan tabung berdiri
SOAL ESSAY
1. B
2. D
3. B
4. A
5. D
6. A
7. D
8. A
9. C
10. D
34
KUNCI JAWABAN SOAL ESSAY
35
5. Tahanan depan motor blower berfungsi untuk :
a. Pengatur putaran motor blower evaporator dilakukan dnegan memasang tahanan
depan.
b. Untuk motor blower yang besar pengatur yang besar pengatur putaran dilengkapi pada
motor itu sendiri dengan menggunakan sikat arang seperti pada penghapus kaca.
6. Fungsi dan cara kerja pengentrol temperatur adalah kontak akan memutuskan listrik ke
kopling maknet bila sudah mencapai temperatur tertentu pada zat pendingin.
7. Jenis-jenis zat pendingin/zat pendingin adalah Sistem AC mobil zat pendingin yang
digunakan saat ini adalah zat pendingin 12 (diflourdichlormethan), yang diberi kode R-12
(dimana R adalah singkatan dari zat pendingin), sedangkan pada sistem AC yang lain seperti
AC pada gedung-gedung sering dipakai zat pendingin 22 atau R-22.
8. Cara mengontrol pengisian zat pendingin/zat pendingin jika sudah penuh adalah
melalui :
a. Melihat pada gelas/kaca kontrol saringan.
b. Dengan manometer.
c. Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem menurut buku
manual.
9. Pengontrolan pada ruangan kendaraan sehubungan dengan sistem AC mobil adalah :
a. Hembusan udara dingin harus hampir merata pada setiap saluran
b. Kontrol temperatur udara dari saluran : sistem AC yang bekerja baik Temperatur udara
pada saluran evaporator 40 – 6oC dengan temperatur udara luar 300 – 35oC.
10. Cara mengganti kompresor
a. Periksa kebocoran pada kompresor, tutup sambungan TR. dan TT., isikan zat
pendingin dengan tekanan sekitar 3 bar ke dalam kompresor melalui katup pelayanan
TT, periksa kemungkinan kebocoran zat pendingin dengan detektor
b. Bila pada kompresor terdapat kebocoran sil poros atau bantalan poros sudah rusak
sehingga menimbulkan suara waktu kompresor bekerja, bongkar kompresor !
c. Sebelum kompresor dipasang kembali pada sistem lakukan sekali lagi pengetesan
kebocoran.
36
Daftar Pustaka
Robert N. (1983)
37