Mencantumkan:
Logo UNNES, tulisan PPG DALJAB 2021, tulisan Modul, tulisan Teknik
Otomotif, Judul Modul, Kompetensi keahlian, Kelas yang menggunakan modul, Semester, Nama
mahasiswa penyusun, untuk gambar background menyesuaikan tema teknik otomotif dan didesain
yang menarik untuk digunakan satu kelas
i
VERIFIKASI MODUL
Pada hari ini Senin tanggal 02 bulan Mei tahun 2021 Modul Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan
Kendaraan Ringan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Sekolah SMK YPT 2
Purbalingga telah diverifikasi oleh Ketua Jurusan/Ketua Program Keahlian TKRO
ii
PRAKATA
Almadulillah, rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Allah Aza Wajalla) atas
karuniannya sehingga buku ini dapat diselesaikan dan bisa di manfaatkan sebagai sumber referensi
dalam kegiatan pembelajara.
Perkembangan zaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas. Daya saing
Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara maupun perdagangan bebas sangat ditentukan
oleh outcome dari pembinaan sumber daya manusianya. Salah satu upaya negara dalam pemenuhan
sumber daya manusia yang berkualitas adalah pembinaan Pendidikan kejuruan.
Proses belajar mengajar di sekolah kejuruan bertujuan untuk mengembangkan potensi akademik dan
non akademik (Skill dan Attitude) peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran disekolah kejuruan
hendaknya menggunakan model pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan akademik dan non
akademik peserta didik. Sehingga perlu digunakan model pembelajaran yang dapat mencapai standar
kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.
Untuk itu, buku ini kami hadirkan untuk penambahan referensi belajar peserta didik. Dengan materi
yang tertata, soal-soal yang berfariasi, dan nilai karakter yang terintegrasi serta aktifitas yang dapat
menumbuhkan kreativitas sehingga diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk lebih aktifdan
kreatif mengikuti perkembangan zamanyang semkin kompleks.
Terimakasih juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang sudah mendukung, membimbing, dan
memfasilitasi segala sesuatunya sehingga penulisan modul ini bisa terselesaikan, yaitu
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Verifikasi Modul ii
Prakata iii
Daftar Isi iv
I. PENDAHULUAN 1
A. Deskripsi 1
B. Prasyarat
D. Tujuan Akhir
II. PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Belajar 1
1. Tujuan Pembelajaran
2. Uraian Materi
3. Rangkuman
4. Tugas
5. Ulangan/Tes
B. Kegiatan Belajar 2
1. Tujuan Pembelajaran
2. Uraian Materi
3. Rangkuman
4. Tugas
5. Ulangan/Tes
iv
PETA KEDUDUKAN MODUL
1. Sistem Pengapian
Sistem Pengapian Baterai Dan Cara
Sistem pengapian
Kerja
transistor (elektronik) 2. Kontak Pemutus
Arus Dan Sudut
Dwell
Sistem pengapian CDI 3. Kondensor/Konde
nsator
(Sepeda motor) 4. Koil Dan Balast
Resistor
5. Busi / Spark Plug
6. Saat Pengapian
Sistem pengapian DLI 7. Governor
Centrifugal
Advancer
8. Vacuum Advancer
v
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Penulisan modul bertujuan :
a. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
b. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta/calon instruktur dan
master instruktur.
c. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti: meningkatkan motivasi dan gairah
belajar bagi siswa atau peserta ajar; dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya,
d. Memungkinkan calon instruktur belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.
e. Memungkinkan siswa atau peserta ajar dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil
belajarnya.
B. Prasyarat
Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul harus
memperhatikan karakteristik yang diperlukan sebagai modul, yaitu:
a) Self instructional,
b) Self Contained,
d) Adaptif dan
e) User friendly.
Kegiatan Belajar 1
PENDAHULUAN
Tujuan Pembelajaran:
Menjelaskan fungsi sistem pengapian
Menyebutkan dua macam sistem pengapian konvesional
Menyebutkan tiga macam pengapian elktronik
Menjelaskan cara pembakaran pada motor bakar
Menjelaskan cara menaikan tegangan menjadi tegangan tinggi
Menjelaskan transformasi tegangan
Sistem pengapian merupakan unsur penting pada kendaraan. Sistem pengapian pada
kendaraan dalam bahasa inggris disebut ignition system. Sistem pengapian pada motor
bensin berfungsi :menyediakan percikan bunga api listrik pada busi untuk
membakar campuran udara dan bensin di ruang bakar pada akhir langkah
kompresi, sehingga dihasilkan daya mekanik akibat pembakaran tersebut. Semakin
bagus percikan api pada busi, semakin bagus pula hasil pembakaran tersebut.
Proses pembakaran yang sempurna, efisiensi bahan bakar, dan kenyamanan kendaraan serta
ramah lingkungan, emisi gas buangnya dapat tercapai maksimal bila sistem pangapian bekerja
secara maksimal pula. Stabilitasnya proses pembakaran, perawatan yang lebih mudah, serta
tidak perlu adanya penyetelan mekanis pada sistem pengapian sangat menentukan hasil yang
maksimal dalam proses pembakaran.
Syarat penting yang harus dimiliki oleh motor bensin, agar mesin dapat bekerja dengan efisien
yaitu:
1. Tekanan kompresi yang tinggi. (8 – 12)
2. Saat pengapian yang tepat dan percikan bungaapi yang kuat. (100 – 80 BTDC)
3. Perbandingan campuran bensin dan udara yang tepat saat terjadi pengapian
Kegiatan Belajar 2
SISTEM PENGAPIAN BATERAI DAN CARA KERJA
Tujuan Pembelajaran
Dapat menggambar rangkaian system pengapian baterai
4 6 Bagian – bagian
1. Baterai
1 3
2
2. Kunci kontak
2 4 3. Koil
5
4. Kontak pemutus
3
1
5. Konden sator
7
6. Distributor
1 2 3 4
7. Busi
Kegunaan :
Kegunaan :
Kegunaan :
Kegunaan :
Kegunaan :
1 3
2 4
1 2 3 4
Gambar 2.9 Cara Kerja Sistem Pengapian Baterai saat kontak pemutus menutup
Arus mengalir dari (+) baterai kunci kontak kumparan primer koilkontak
pemutuskondensormassa
Akibatnya :Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil
Sirkuit ini disebut sirkuit tegangan rendah atau sirkuit kumparan primer
Celah elektroda
0,6 – 1 mm
Celah KP 0,3 – 0,5 mm
0,1 – 0,3 F
Rup
1
-
6 – 10 k
Bat
15
+
3–4
12 – 14,5 Volt
Arus pimer
3 – 4 Amp
menutup
Saat KP
Jawablahpertanyaan-pertanyaandibawahinidenganbenar!
1. Gambarkan rangkaian system pengapian baterai pada motor 4 silinder!
2. Sebutkan komponen system pengapian baterai serta fungsinya!
3. Tuliskan arah aliran arus tegangan rendah/aliranarus primer!
4. Tuliskan arah aliran arus tegangan tinggi/aliran arus sekunder!
5. Jelaskan mengapa aliran arus sekunder disebut juga tegangan tinggi!
TujuanPembelajaran :
Menjelaskan fungsi kontak pemutus arus
Menyebutkan bagian-bagian kontak pemutus arus
Menjelaskan pengertian sudut pengapian
Menjelaskan pengertian sudut dwell
Menjelaskan hubungan antara sudut dwell dengan celah kontak pemutus
Menjelaskan hubungan antara sudut dwell dengan kemampuan pengapian
A. KontakPemutusArus ( Platina)
1. Kegunaan :
Menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada
sirkuit sekunder
Bagian-bagian :
1. Kam distributor
2. Kontak tetap( wolfram )
3. Kontak lepas( wolfram )
4. Pegas kontak pemutus
5. Lengan kontak pemutus
6. Sekrup pengikat
7. Tumit ebonite
8. Kabel( darikoil - )
9. Alurpenyetel
Kontak pejal
Z =jumlah silinder
360
α= = 900
4 P.K
Gambar 3.3
2. Sudut dwell
Gambar 3.4
Kesimpulan :sudut dwel adalah sudut putar kam distributor pada saat kontak pemutus
menutup (B ) sampai kontak pemutus mulai membuka ( C ) pada tonjolan kam
berikutnya
Celahkontakpemutusbesar
Sudutbukabesar ( )
SudutDwelkecil ( )
360 °
Sudut pengapian = z
z = jumlah silinder
2. Sudutdwelbesar
KegiatanBelajar 4
KONDENSOR/KONDENSATOR
TujuanPembelajaran :
Menjelaskansistempengapiantanpakondensor
Modul Sistem Pengapian “Susi Indrawati, S.Pd” Halaman 18
Menyebutkansifat-SIFATINDUKSIDIRI
Menjelaskanprinsipkerjakondensor
Menyebutkankomponenkondensor
Menjelaskansistempengapiandengankondensor
Menjelaskanfungsikondensorpadasistempengapian
A. PercobaanSistemPengapiantanpaKondensator
1. Padasirkuit primer
Padasaatkontakpemutusmulaimembuka. Ada
loncatanbungaapidiantarakontakpemutus
Artinya :
Arustidakterputusdengansegera
Kontakpemutusmenjadicepataus (terbakar)
Gambar 4.1
2. Padasirkuitsekunder
Bungaapipadabusilemah
Mengapabungaapipadabesilemah ?
Karenaarus primer tidakterputusdengansegera,
medanmagnitpadakoiltidakjatuhdengancepat
Teganganinduksirendah
Gambar 4.2
Tanpakondensatorsistempengapiantakberfungsi
Gambar 4.3
Padasaatkontakpemutusmembukaarusdalamsirkuit primer
diputusmakaterjadiperubahanmedan magnet padaintikoil( medan magnet jatuh )
Contoh :
Bungaapi yang
terjadipadasaatmemutuskansuatusirkuitarusselaludisebabkankarenainduksidiri
Gambar 4.4
Sifat-sifatinduksidiri
Gambar 4.5
a) Kontakpemutustutup, induksidirimemperlambatarus primer mencapaimaksimum
b) Kontakpemutusbuka, induksidirimemperlambatpemutusanarus primer,
akibatadanyaloncatanbungaapipadakontakpemutus
B. SistemPengapiandenganKondensator
Padasistempengapian, kondensatordihubungkan secaraparaleldengankontakpemutus.
kondensator
Gambar 4.5
Cara kerja :
Padasaatkontakpemutusmulaimembuka, arusinduksidiridiserapkondensator
Akibatnya :
a) Tidakterjadiloncatanbungaapipadakontakpemutussaatmulaimembuka.
b) Arus primer diputusdengancepat( medan magnet jatuhdengancepat ).
c) Teganganinduksipadasirkuitsekundertinggi, bungaapipadabusikuat.
( Teganganinduksitergantungpadakecepatanperubahankemagnetan ).
C. PrinsipKerjaKondensator
Kondensator terdiri dari dua plat penghantar yang terpisah oleh foli isolator, waktu kedua
plat bersinggungan dengan tegangan listrik, plat negative akan terisi elektron-
elektron
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
D. KondensatorPadaSistemPengapian
Padasistempengapiankonvensionalpadamobilumumnyamenggunakankondensator model
gulung
Bagian – bagian :
1. Dua foil aluminium
2. Dua foil isolator 500 volt
3. Rumahsambunganmassa
4. Kabelsambunganpositif
Data :
Kapasitas 0,1 – 0,3 f
Kemampuanisulator400-500 volt
Sekunder
Gambar 4.9Kondensor model gulung
Kesimpulan,Kondensorberfungsi :
1. Menghilangkan atau mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada breaker point saat
mulai membuka
2. Menyimpan arus sementara selama platina membuka
3. Mempercepat aliran arus primer penuh kembali saat platina mulai menutup.
Jawablahpertanyaan-pertanyaandibawahinidenganbenar!
1. Jelaskanmengapasistempengapiantanpakondensortidakberfungsimaksimal!
2.Sebutkansifat-sifatinduksidiri!
3.Jelaskanmengapasistempengapiandengankondensordapatberfungsidenganmaksimal!
4. Jelaskanprinsipkerjadarikondensor!
5. Sebutkankomponen-komponendarikondensor model tabung!
Kegiatan Belajar 5`
KOIL DAN BALAST RESISTOR
a. Tabung baja
b. Kumparan primer berfungsi
membangkitkan kemagnetan
c. Kumparan sekunder
berfungsi membangkitkan
arus induksi tegangan tinggi
d. Inti besi berfungsi menjadi Magnet saat
kumparan primer teraliri arus listrik
e. Terminal tegangan tinggi
f. Terminal negatif
g. Terminal positif
Gambar 5.1 Koil
Gambar 5.2
2. Internal resistor/Tahanan dalam
Gambar 5.3
Cara Kerja :
Apabila kunci kontak diarahkan pada posisi starter untuk menghidupkan mesin, tahanan
balast tidak dilewati arus primer, karena coil pengapian mendapat tegangan dari terminal “ST”
kunci kontak. Sehingga aliran arus primer tetap maximal.(Fungsi 1)
Setelah mesin hidup dan kunci kontak kembali pada posisi “ON” Tahanan ballast kembali
dilewati arus yang dialirkan dari “IG” kunci kontak ke rangkaian primer.
Pada kecepatan rendah, platina menutup relatif lebih lama hal ini menjadikan tahanan balast
menjadi panas dan nilai tahanan naik. Dengan demikian arus yang mengalir ke platina
menurun dan platina tidak panas, sehingga memperpanjang umur platina. (Fungsi 3)
Pada kecepatan tinggi, platina menutup relatif sebentar, menjadikan tahanan ballast
mempunyai suhu yg rendah. Hal ini memungkinkan arus primer yang ke koil tetap maximal.
(Fungsi 2.)
Tujuan Pembelajaran:
Menjelaskan fungsi busi
Menyebutkan nama-nama bagian busi
Menjelaskan pengertian nilai panas busi
Menganalisi permukaan busi
Menentukan dudukan busi yang benar
Menentukan ulir busi yang benar
gas pada ruang bakar. Percikan bunga api ini diperoleh dari tegangan tinggi yang dihasilkan igntion coil .
Antara elektroda tengah dan sisi diberi renggang (gap) sebesar 0,6 - 0,8 mm. Pada
celah inilah terjadinya loncatan api listrik busi. Bagian elektroda elektroda busi ini akan
segera menjadi kotor oleh gas-gas sisa pembakaran, oleh karena itu, bagian ini harus
dibersihkan pada selang waktu tertentu. Busi dibedakan menjadi busi panas ( insulator
panjang ) dan busi dingin ( insulator pendek )
Bagian –
bagian :
1. Terminal
2. Rumah busi
3. Isolator
4. Elektrode ( paduan nikel )
5. Perintang rambatan arus
6. Rongga pemanas
7. Elektrode massa ( paduan nikel )
8. Cincin perapat
9. Celah elektrode
10. Baut sambungan
11. Cincin perapat
12. Penghantar
Busi panas
- Luas permukaan kaki isolator besar
- Banyak menyerap panas
Busi dingin
- Luas permukaan kaki isolator kecil
- Sedikit menyerap panas
a. Normal
Isolator berwarna kuning atau coklat muda
Puncak isolator bersih, permukaan rumah isolator
kotor berwarna coklat muda atau abu – abu ,
b. Terbakar
Elektrode terbakar, pada permukaan kaki isolator ada
partikel-partikel kecil mengkilat yang menempel
Isolator berwarna putih atau kuning
Penyebab :
o Nilai oktan bensin terlalu rendah
o Campuran terlalu kurus
o Knoking ( detonasi )
o Saat pengapian terlalu maju
o Tipe busi yang terlalu panas
Penyebab :
o Cincin torak aus
o Penghantar katup aus
o Pengisapan oli melalui sistem ventilasi karter
Penyebab :
o Campuran terlalu kaya
o Tipe busi yang terlalu dingin
e. Isolator retak
Penyebab :
o Jatuh
o Kelemahan bahan
o Bunga api dapat meloncat dari isolator langsung ke massa
E. Ulir Busi
Panjang ulir busi harus sesuai dengan panjang ulir kepala silinder
Terlalu panjang
Terlalu pendek
Baik
Gambar 6.5 Hubungan panjang ulir busi dengan panjang ulir kepala silinder
Tujuan Pembelajaran :
Menjelaskan pengertian saat pengapian
Menjelaskan syarat pengapian yang baik
Menjelaskan hubungan saat pengapian dengan daya motor
Menjelaskaan hubungan saat pengapian dengan bahan bakar
Menjelaskan hubungan saat pengapian dengan nilai oktan bahan bakar
A. Saat Pengapaian
Saat pengapian adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk mulai pembakaran, saat
pengapian diukur dalam derajat poros engkol ( op.e ) sebelum atau sesudah TMA
Gambar 7.1 Pengapian terjadi sebelum torak mencapai TMA ( pengapian awal )
1. Saat
pengapian
Kesimpulan :
Supaya akhir pembakaran tetap dekat TMA, saat pengapian harus disesuaikan pada
putaran motor :
Akibatnya : waktu bakar menjadi lebih lama dari pada ketika beban penuh
Agar mendapatkan akhir pembakaran tetap dekat sesudah TMA, maka pada beban
rendah saat pengapian harus lebih awal daripada waktu beban penuh
Petunjuk :
Gambar 7.6 Permukaan torak akibat saat pengapian yang tidak tepat
Kegiatan Belajar 8
GOVERNOR CENTRIFUGAL ADVANCER
Tujuan Pembelajaran :
Menghitung saat pengapian pada berbagai kecepatan putaran
Menjelaskan fungsi governor centrifugal advancer
Menjelaskan cara kerja governor centrifugal advancer
Menunjukkan bagian-bagian komponen governor centrifugal advancer
A. Contoh Perhitungan
Hitunglah saat pengapian yang sesuai dalam 0p.e. untuk putaran : 1000, 2000, 4000, 6000
rpm
Persyaratan saat pengapian harus tetap 0,8 ms sebelum TMA
n = 1000 rpm
t =180 X 60 detik
600 x 3600
t = 0,005 detik
jadi, dapat dianggap bahwa untuk membakar campuran gas dari mulai membakar sampai
terjadinya tekanan pembakaran yang tinggi diperlukan waktu selama 0,005 detik.
Analog :
n = 2000 rpm Saat pengapian 100 p.e sebelum TMA
n = 4000 rpm Saat pengapian 200 p.e sebelum TMA
n = 6000 rpm Saat pengapian 300 p.e sebelum TMA
Kesimpulan
Semakin cepat putaran motor, saat pengapian semakin maju ( semakin awal )
Bagian-bagian
4. Pegas pengembali
Prinsip kerja
Semakin cepat putaran motor, semakin mengembang bobot-bobot sentrifugal. Akibatnya
poros governor ( kam ) diputar lebih maju dari kedudukan semula kontak pemutus
dibuka lebih awal ( saat pengapian lebih maju )
Gambar 8.3 Kondisi advans sentrifugal pada posisi Putaran idle (stasioner)
Gambar 8.4 Kondisi advans sentrifugal pada posisi putaran rendah s/d menengah
Putaran tinggi
- Pemberat sentrifugal mengembang sampai pembatas mak.
- Plat kurva ditekan
- Advans bekerja maksimum
- Kedua pegas pengembali bekerja
Pada umumnya advans sentrifugal mulai bekerja pada putaran 900 – 1500 rpm
Advans maksimum tercapai pada putaran 4500 – 6000 rpm
Tujuan Pembelajaran :
Menjelaskan fungsi vacuum advancer
Menunjukkan bagian-bagian komponen vacuum advancer
Menjelaskan cara kerja vacuum advancer
Menjelaskan macam-macam kondisi vacuum pada sambungan advance vacuum
Bagian – bagian
Idle
Vakum yang benar terjadi di bawah katup
gas
Vakum belum mencapai daerah sambungan
advans, maka advans vakum belum bekerja
Beban penuh
Contoh 2
Motor berputar 3.000 rpm, katup gas 1/3 terbuka ( jalan raya )
Modul Sistem Pengapian “Susi Indrawati, S.Pd” Halaman 34
Saat pengapian yang telah distel : misal 80
Advans sentrifugal pada 3.000 rpm : misal 150
Advans vakum saat katup gas terbuka penuh : misal 200
Hasil saat pengapian : 430 p.e sebelum TMA
Contoh 3
Motor berputar 5.000 rpm, katup gas tertutup ( Motor memperlambat kendaraan )
Saat pengapian yang telah distel : misal 80
Advans sentrifugal pada 5.000 rpm : misal 250
Advans vakum saat katup gas terbuka penuh : misal 00
Hasil saat pengapian : 330 p.e sebelum TMA
Kegiatan Belajar 10
PEMERIKSAAN,PERBAIKAN,PENYETELAN DAN PENGGANTIAN KOMPONEN
RANGKAIAN PRIMER SISTEM PENGAPIAN KONVESIONAL
Tujuan Pembelajaran :
Menguji rangkaian primer dengan voltmeter, ohmmeter
Melepas dan memasang kembali kunci kontak, tahanan ballast dan koil pengapian
Memeriksa / memperbaiki / mengganti kontak pemutus
Menyetel celah kontak pemutus dengan fuller
Menyetel celah kontak pemutus dengan pengetes dwel.
Menyimpulkan hasil pengukuran
Alat dan Bahan :
Alat : Kotak alat, Avo-meter-Koil tester, Osiloskop, Kikir kontak, Dwell tester
Bahan : Mesin hidup, vet distributor, amplas halus
Uraian Materi :
A. Memeriksa Rangkaian Primer
Keselamatan kerja :
Saat motor diam posisi “ ON “ pada kunci kontak jangan terlalu lama
Langkah kerja :
Gambar 10.1
Gambar 10.2
3. Mengukur Tahanan
- Kunci Kontak
- Tahanan Balast Resistor
- Koil Pengapian
- Kontak Pemutus
Petunjuk :
o Waktu mengukur tegangan kunci kontak posisi “ ON “
o Waktu mengukur tahanan kunci kontak posisi “ OFF “
o Tulisan hasil pengukuran pada lembar yang disediakan
E. Menguji Koil Pengapian dengan Melihat Loncatan Bunga Api Langsung pada
Mesin
Gambar 10.6 Menguji koil pengapian dengan melihat loncatan bunga api
Langkah Kerja :
o Melepas kabel tengah tegangan tinggi dari distributor
o Mendekatkan ujung kabel dengan tanggi berisolasi pada masa koil pengapian yang
akan meloncatkan bunga api 6 - 10 mm
Keterangan
1. Tegangan pengapian waktu motor
hidup
2. Kenaikan waktu diberi gas
3. Steker busi yang dicabut
4. Tegangan pada beban nol
5. Cadangan
a) Kondisi baik
b) Terbakar, perlu diganti
o Kontak pemutus yang masih dapat digunakan harus diratakan, kalau akan distel
dengan fuller. Bila kontak tidak rata, penyetelan dengan fuller akan menghasilkan
celah yang terlalu besar. Lihat gambar berikut !
o Kontrol Dudukan Kontak Lepas Pada Kontak Tetap. Lihat gambar berikut :
Keterangan :
a. Baik
b. Miring
c. Miring
d. Miring
Gambar 10.14 Membersihkan permukaan kontak yang baru dengan kertas yang bersih.
Jika tidak ada vet pada tumit ebonit, bagian tersebut. Cepat aus, maka celah kontak
menjadi lebih kecil, yang akhirnya mempengaruhi besar sudut dwell dan saat pengapian
Celah maximum
Perhatikan pada waktu pemeriksaan celah. Jika fuller tidak dimasukkan lurus,
penyetelan akan salah.
Petunjuk
Besarnya celah kontak biasanya 0,4 – 0,5 mm
Kontak pemutus biasanya diganti baru setiap 20’000 km. Kontak lama dapat diratakan
dengan kikir kontak atau kertas gosok, dan selanjutnya dibersihkan dengan kertas yang
bersih. Tetapi, kalau ketidak rataan kontak besar, sebaiknya kontak pemutus diganti baru.
Jika kontak pemutus dalaam waktu singkat aus, kondensator pengapian harus dikontrol.
Penyetelan baru kontak pemutus mengakibatkan perubahan saat pengapian. Pekerjaan
berikutnya adalah penyetelan saat pengapian.
Jangan mengganti sekrup pengikat kontak pemutus dengan sekrup yang lebih panjang !
Ujung sekrup yang terlalu panjang menghalagi kerjanya mekanisme advans vakum
Catatan : sesuaikan pemasangan kabel pengetes Dwell dengan Merk / Type yang
digunakan.
o Start motor dan periksa sudut dwel. Jika salah, stel celah kontak sampai
mendapatkan hasil yang baik dan keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap.
o Pasang kembali, kontrol sudut dwel sekali lagi selama motor ( putaran idle )
Petunjuk
Besar sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 52 - 560, untuk motor 6 silinder 36 -
380
Tujuan Pembelajaran :
Memeriksa kondisi isolator pada koil, tutup distributor, rotor, kabel-kabel tegangan tinggi
dan stecker busi
Memeriksa tahanan kabel tegangan tinggi
Mengganti busi
Memeriksa keausan / kerusakan busi dan lubangnya
Menganalisa kesalahan-kesalahan motor dengan melihat muka busi
Mengetahui cara kemungkinan reparasi lubang busi
Cara mengeraskan busi dengan kunci momen dan sudut putar
B. Pemasangan Busi
Ukurlah celah elektroda dengan batang pengukur atau fuller. Jika celah tidak sesuai
spesifikasi, stel dengan membengkokkan pada elektrode masa.
Pasang busi pada motor. Mulai menyekrupkan dengan tangan kemudian keraskan
dengan kunci momen. Jangan terlalu keras!
Momen pengerasan
Kepala silinder aluminimum :
15 – 20 Nm / 1,5 - 2 kgm
Kepala silinder besi tuang :
20 – 25 Nm / 2 - 2,5 kgm
Pasang kabel-kabel busi dan hidupkan motor sebagai kontrol.
Sebelum kondisi / penyetelan motor dapat dianalisa dengan melihat muka busi, mobil harus
dijalankan ½ jam.
Busi biasa harus diganti setiap 20’ 000 km. Bila busi perlu diganti, pilihlah busi baru yang
sesuai dengan buku manual / katalog busi. Busi yang salah dapat mengakibatkan
kerusakan motor yang serius !
Keraskan busi dengan ring perapat 900. Hanya berlaku untuk busi baru
Keraskan busi dengan dudukan konis 150
Celah elektroda biasanya 0,7 – 0,8 mm,( lihat buku manual / katalog busi )
Celah elektroda terlalu besar akibatnya :
Kebutuhan tegangan untuk meloncatkan bunga api lebih tinggi. Jika sistem pengapian
tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, motor mulai tersendat-sendat pada beban
penuh
Isolator-isolator bagian tegangan tinggi cepat rusak karena dibebani tegangan
pengapian yang luar biasa tingginya.
Celah elektroda terlalu kecil akibatnya :
Bunga api lemah
Elektroda cepat kotor, khusus pada motor 2 tak
Sebelum lubang busi ditap baru, berilah vet pada tap agar beram-beram tidak banyak jatuh
kedalam silinder. Untuk membersihkan sisa-sisa beram yang jatuh kedalam silinder kita
menstarter motor sebelum busi dipasang, akibat putaran motor, beram-beram akan
terlempar keluar.
Pada ulir lubang busi yang sangat rusak dapat dipasang sebuah bos reparasi yang sudah
berulir.
1. Jelaskan kenapa tidak boleh menarik stecker busi pada kabel ketika melepanya?
Kegiatan Belajar 12
PENYETELAN SAAT PENGAPIAN
Tujuan Pembelajaran :
Mampu menyetel saat pengapian dengan alat timing light tester
Mampu menyetel saat pengapian dengan lampu kontrol
Mampu menyetel saat pengapian tanpa alat khusus
Saat pengapian dalam idle biasanya 5 – 100 sebelum TMA ( 100 BTDC)
Penyetelan saat pengapian biasanya harus pada putaran idle
Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850 rpm, motor 6 silinder 600-750 rpm.
Tanda pengapian ada bermacam – macam : pada puli atau pada roda gaya dan dengan
memakai angka atau hanya tanda yaitu:
o Satu tanda ( pada roda gaya atau puli )
Kalau ada hanya satu tanda ( pada roda gaya atau puli ), itu menunjukkan tanda
saat pengapian
Gambar 12.3
o Dua tanda ( pada roda gaya atau puli )
Untuk menentukan tanda saat pengapian, lihat arah putaran motor. Tanda yang
paling depan ( dalam arah putaran motor ) adalah tanda saat pengapian, tanda
berikutnya adalah tanda TMA
Gambar 12.4
o Tiga tanda ( pada roda gaya atau puli )Tanda pertama ( dalam arah putaran motor )
adalah tanda untuk mengontrol advans sentrifugal maksimum. Tanda berikutnya tanda
saat pengapian, berikutnya lagi tanda TMA
Gambar 12.5
Pada distributor yang dilengkapi dengan oktan selektor ( Toyota ), penyetelan saat
pengapian dapat dilakukan melalui oktan selektor, dengan memutar baut
penyetel. Hal tersebut bisa dilaksanakan jika kesalahan saat pengapian hanya sedikit.
A = AWAL
R = LAMBAT
Langkah kerja :
o Pasang lampu kontrol seperti terlihat pada gambar dibawah. Satu sambungan
disambungkan ke koil ( - ) atau ke kontak pemutus dan sambungan yang lain
dihubungkan ke massa
o Putar motor sesuai dengan arahnya pada saat kunci kontak “ on “. kalau sudah dekat
dengan tanda pengapian ( yang terletak pada puli atau roda gaya ), putar pelan dan
lihat lampu. Saat pengapian ialah tepat pada saat lampu menyala. Pada waktu itu,
hentikan dan lihat saat pengapian pada tanda. Jika saat pengapian salah, lihat tahap-
tahap berikut :
o Tepatkan tanda pengapian, dengan memutar motor sesuai dengan arahnya. Dilarang
memutar berlawanan arah. Hal itu akan mengakibatkan salah penyetelan, karena ada
kebebasan didalam penggerak distributor.
o Kendorkan sekrup pengikat distributor, sehingga distributor dapat diputar.
o Putar distributor searah putaran poros distributor, sampai lampu mati. Arah putaran
dapat dilihat dari posisi pengikat advans vakum. Lihat gambar.
C. Penyetelan Saat Pengapian tanpa Alat Khusus (melihat percikan bunga api pada
kontak pemutus
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memeriksa fungsi advans sentrifugal,advans vakum saat distributor terpasang :
1. Dengan tangan ( pemeriksaan sederhana )
2. Dengan lampu timing dan tachometer
Tanda pengapian mulai bergeser, karena governor mulai bekerja. saat pengapian
akan dimajukan
3. Pelumasan Governor Sentrifugal
Kadang – kadang governor dapat dilumasi, misalnya pada distributor Toyota, ujung luar
pada poros governor ditutup dengan karet. Karet tersebut dapat dilepas, lubang poros
diisi dengan vet, karet dipasang kembali, kemudian ditekan beberapa detik, sehingga
vet akan tertekan kedalam celah antara poros governor dan poros distributor.
Distributor Bosch yang digunakan pada mobil-mobil Jerman dilengkapi dengan bahan
laken pada ujung poros governor. Pada laken tersebut diberi satu tetes oli mesin untuk
menghindari kemacetan antara poros governor dengan poros distributor.
Pelumasan governor dilaksanakan setiap 20.000 km.
Keterangan :
1. Advan vakum bisa dipasang pada karburator
2. Advans vakum idle disambung pada maniflod isap
Kegiatan Belajar 14
Melepas-Memasang Distributor dan Menentukan Urutan Pengapian
Tujuan Pembelajaran :
Dapat melepas distributor susuai SOP
Dapat memasang distributor sesuai SOP
Dapat menentukan letak silinder 1
Dapat menentukan urutan pengapian/firing order
Uraian Materi
A. Melepas Distributor
a. Melepas semua kabel dari distributor
b. Memutar poros engkol sehingga torak pada silinder 1 pada posisi TMA langkah
kompresi ( posisi saat pengapian ) /TOP 1.
c. Memberi tanda pada rumah distributor sesuai dengan arah jari rotor
d. Memberi tanda pada rumah distributor dan blok motor
e. Melepas distributor dari dudukannya
Gambar 18.5 Menentukan letak silinder 1 menggunakan gabus dan pluit busi
Petunjuk :
Busi yang dihilangkan elektroda dan isolasinya. Bagian atas dipasang peluit
Ada beberapa merk mobil yang tidak mengikuti normalisasi DIN