OTOMOTIF
DASAR-DASAR OTOMOTIF
FASE E
KELAS X
ELEMEN:
Gambar Teknik Otomotif
2
LEMBAR PENGESAHAN
D
I
S
U
S
N
Oleh :
Guru Mata Pelajaran
Dasar Dasar Program Keahlian Teknik Otomotif
Elemen : Gambar Teknik Otomotif
Kepala Sekolah
SMK Negeri 2 Doloksanggul
3
MODUL AJAR DASAR-DASAR OTOMOTIF
1. Informasi Umum
a. Identitas
Nama Penyusun : Junior Gurning, S.Pd
Sekolah : SMK Negeri 2 Doloksanggul
Tahun : 2022
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : X Teknik Otomotif
Alokasi Waktu : 12 JP (12 x 45 menit)
Jumlah Pertemuan : 2 Pertemuan @ 12 JP
c. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan Berahlak Mulia, Kreatif, Bernalar
Kritis,
Berkebhinekaan Global, Mandiri, Bergotong royong
d. Sarana dan Prasarana Buku Teks, PPT, Google Meet, Grup WhatsApp,
Laptop, HP Android, Internet, LCD Projector
e. Target Peserta Didik Modul ini dapat digunakan oleh siswa reguler,
f. Model Pembelajaran Tatap Muka
2. Komponen Inti
a. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik
di harapkan dapat Mengidentifikasi gambar teknik
sesuai kebutuhan dengan benar
2. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik
diharapkan dapat Mengidentifikasi simbol dan kode
gambar teknik, Menjelaskan fungsi kompnen pada
gambar sesuai fungsi dan cara kerja dengan tepat
b) Kegiatan Inti
(5) Mulai Dari Diri : Guru mengajukan
pertanyaan pemantik. Siswa menjawab
pertanyaan pemantik yang disampaikan
olehguru. Guru memberikan gambaran
materi pembelajaran identifiksai gambar
teknik,kode dan simbol dari gambar teknik.
(6) Ruang Kolaborasi: Guru membentuk
kelompok siswa, setiap kelompok
mendiskusikan tentang identifiksai gambar
teknik,kode dan simbol dari gambar teknik.
(7) Elaborasi Pemahaman: Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.
(8) Koneksi Antar Materi: setiap kelompok
menyusun laporan hasil diskusi dengan
menghubungkan beberapa materi yang sudah
mereka pelajari.
(9) Aksi Nyata : Peserta didik mengumpulkan
laporan hasil diskusi ke pada guru
c) Kegiatan Penutup:
(10) Memberikan kesimpulan dari
serangkaiankegiatan
(11) Refleksi terhadap pembelajaran
yangdilakukan
(12) Memberikan informasi Penugasan
5
Pertemuan 2
a) Pembukaan
(1) Guru mengucapkan salam mengecek
kehadiran
(2) Guru dan siswa berdoa bersama
(3) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan garis besar kegiatan
pembelajaran dan teknik penilaian
(4) Apersepsi dengan memberikan
pertanyaan pertanyaan pemantik
b) Kegiatan Inti
(5) Mulai Dari Diri : Guru mengajukan
pertanyaan pemantik. Siswa menjawab
pertanyaan pemantik yang disampaikan oleh
guru. Guru memberikan gambaran materi
pembelajaran standart gambar teknik,
proyeksi dan cara menggambarnya
(6) Ruang Kolaborasi: Guru membentuk
kelompok siswa, setiap kelompok
mendiskusikan tentang standart gambar
teknik, proyeksi dan cara menggambarnya
(7) Elaborasi Pemahaman: Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.
(8) Koneksi Antar Materi: setiap kelompok
menyusun laporan hasil diskusi dengan
menghubungkan beberapa materi yang sudah
mereka pelajari.
(9) Aksi Nyata : Peserta didik mengumpulkan
laporan hasil diskusi ke pada guru
c) Penutup:
(10) Memberikan kesimpulan dari
serangkaiankegiatan
(11) Refleksi terhadap pembelajaran
yangdilakukan
(12)Memberikan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
e. Asesmen Jenis:
Asesmen Diagnostik
Asesmen Formatif
Asesmen Sumatif
Teknik:
Observasi
Penugasan
Tes Tertulis
Instrumen:
Lembar Observasi/catatan anekdot
Lembar Kerja Peserta Didik
Soal Uraian
f. Pengayaan dan Remidial Memberikan Bimbingan bagi siswa yang belum
memahami materi.
Dan Pengayaan informasi bagi siswa yang sudah
memahami materi.
6
g. Refleksi
• Materi pembelajaran atau topik
mana yang menurut kalian paling
sulit dipahami? Jelaskan!
7
LAMPIRAN
Agar dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa teknik, maka perlu penguasaan
di dalam: (a) penggunaan perkakas gambar, (b) membuat gambar sendiri, dan (c)
memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang lain.
Dari tujuan-tujuan tersebut, maka kemampuan dalam gambar teknik mesin
dapat dilihat dari bagaimana ia memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang
lain dan bagaimana kinerjanya dalam membuat gambar agar dapat dipahami oleh orang
lain, sedangkan kemampuan penggunaan perkakas gambar sudah termasuk dalam
kemampuan membuat gambar, sebab bagaimanapun hasil gambar yang standar pasti
diperoleh dari seseorang yang sudah mempunyai keterampilan dalam penggunaan
perkakas gambar.
Gambar teknik mesin harus cukup memberikan informasi untuk meneruskan
maksud apa yang diinginkan oleh perencana kepada pelaksana, demikian juga pelaksana
harus mampu mengimajinasikan apa yang terdapat dalam gambar kerja untuk dibuat
menjadi benda kerja yang sebenarnya sesuai dengan keinginan perencana atau pemesan.
Untuk itu standar-standar, sebagai tata bahasa teknik, diperlukan untuk menyediakan
“ketentuan-ketentuan yang cukup”. Dengan adanya standar-standar yang telah baku ini
akan lebih memudahkan suatu pekerjaan untuk dikerjakan di industri pada daerah atau
negara lain yang kemudian hasil akhirnya akan dirakit pada industri di daerah atau
negara yang berbeda hanya dengan menggunakan gambar kerja.
Agar dapat menggunakan standar-standar gambar yang ada sebagai bahasa,
maka gambar teknik yang dibuat harus dapat memberikan pandangan pada bidang yang
cukup dan aturan-aturan yang benar, sehingga menunjukkan gambar yang lebih jelas.
8
Selain itu untuk dapat menggunakan gambar sebagai bahasa, orang perlu mempunyai
kemampuan: memahami gambar teknik, membuat sketsa-sketsa yang digambar secara
bebas atau diagram-diagram detail, penguasaan seluruh lingkup teknik menggambar yang
khas bagi gambar kerja dalam lapangan kejuruan yang relevan, dan membuat gambar
rancangan (design) lengkap.
A0 841 1189 20 10
A1 594 841 20 10
A2 420 594 20 10
A3 297 420 20 10
A4 210 297 20 5
A5 148 210 20 5
A6 105 148 20 5
9
Dalam penggunaan kertas gambar untuk membuat gambar kerja tidak bisa dilakukan secara
sembarangan, harus dibuat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, untuk ukuran kertas gambar
A3, A2, A1, dan A0, kedudukan kertasnya adalah mendatar (lebar pada arah tegak, dan panjang
pada arah datar) seperti terlihat pada Gambar 1. Sedangkan untuk ukuran kertas A4, A5, dan A6,
kedudukan kertasnya adalah tegak (lebar pada arah datar, dan panjang pada arah tegak) seperti
terlihat pada Gambar 2.
Ada kalanya karena sesuatu hal pada penggambaran teknik, tidak bisa digambar
sesuai dengan ukuran yang sebenarnya, karena misalnya benda yang digambar terlalu
kecil, sehingga bila digambar sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya tukang yang
mengerjakan tidak bisa melihat dengan jelas, dikhawatirkan rusak, atau sebaliknya benda
yang digambar terlalu besar, sehingga akan terlalu banyak memakan kertas dan tidak
efisien. Maka tukang gambar dapat memperbesar atau memperkecil gambar yang akan
dibuat dengan menggunakan skala.
Besar kecilnya skala mempengaruhi efisiensi kerja dan faktor ekonomis.
Semakin besar skala akan menyebabkan kertas untuk menggambar menjadi banyak,
sehingga diperlukan biaya yang lebih mahal untuk membeli kertas, tinta, dan
pengkopiannya, sebaliknya bila skala terlalu kecil dikhawatirkan tidak efisien kerja dan
lama dalam penggambaran dan pengerjaan nantinya. Adapun skala untuk pengecilan dan
pembesaran yang dinormalisasikan, artinya telah diakui secara internasional untuk
gambar teknik mesin adalah sebagai berikut:
a. Untuk pengecilan
1:2 1:5 1 : 10
1 : 20 1 : 50 1 : 100
1 : 200 1 : 500 1 : 1000
b. Untuk pembesaran
2:1 5:1 10 : 1
10
Gambar 2. Kedudukan kertas untuk ukuran A4 dan di bawahnya
11
1.3 Garis Gambar
Dalam gambar teknik mesin dipergunakan beberapa macam garis yang
mempunyai fungsi berbeda-beda sesuai dengan tujuannya. Masing-masing garis tersebut
dibuat dengan fungsi, bentuk dan tebal yang berbeda sesuai dengan aturan yang ada.
Adapun fungsi, bentuk dan tebal garis yang dipergunakan dalam gambar teknik mesin
adalah seperti terlihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Ketebalan garis gambar di atas sudah standar, tetapi bisa juga di dalam
pemakaiannya tukang gambar hanya menggunakan perkiraan di dalam menetapkan garis
gambar yang digunakan, keadaan seperti ini dapat timbul jika gambar-gambar yang
dibuat terlalu kecil atau komponen-komponen yang
12
digambar terlalu banyak, sehingga apabila dibuat garis sesuai aturan, mungkin timbul
kesan gambarnya menjadi kurang sesuai atau mungkin menjadi sempit. Untuk
menghindari kesan-kesan tersebut maka tebal garis, dibuat dengan menggunakan
perbandingan seperti di bawah ini.
s Garis tebal
13
1.4 Etiket Gambar
Untuk menjelaskan apa yang digambar, di dalam gambar teknik dibuat etiket
gambar yang letaknya disebelah bawah atau bawah bagian kanan. Bentuk dari etiket
gambar ini bermacam-macam, namun bentuk yang umum digunakan adalah model vsm
(verein schweizerischer maschinen = sekolah teknik mesin) dan model penunjukkan
proyeksi.
Bentuk standar etiket gambar model vsm (sekolah teknik) adalah seperti terlihat
pada Gambar 4. Ukuran dan tebal garis serta bentuk tulisan dari etiket ini seperti terlihat
pada Gambar 4 tersebut. Untuk gambar lengkap yang berupa susunan, etiket model vsm
seperti terlihat pada Gambar 5. Pada etiket model vsm susunan ini selain keterangan
seperti pada etiket standar juga ditambahi keterangan-keterangan yang berhubungan
dengan bagian-bagian (detailnya). Bentuk etiket yang lain adalah model penunjukkan
proyeksi seperti terlihat pada Gambar 6. Ukuran dan garis-garisnya serta tulisannya
seperti terlihat pada gambartersebut.
14
B
Demikian juga huruf dan angka dalam menggambar teknik harus mempunyai
karateristik: mudah dibaca, dan tingginya tidak kurang dari 2,5 mm. Maksud dari
15
tinggi huruf dan angka tidak boleh terlalu kecil, sebab akan menyebabkan sukar dibaca di
dalam ruangan.
Selain tidak boleh terlalu kecil, huruf yang digunakan dalam gambar teknik
mesin juga perbandingan tinggi, tebal, jarak diantara huruf dan angka serta kata yang ada
harus proportional. Gambar 7 memperlihatkan keterangan tinggi huruf/angka besar (h),
tinggi huruf kecil (c), jarak huruf (a), jarak garis (b), jarak kata (e), dan tebal huruf (d).
16
Tabel 3. Perbandingan huruf dan angka tipe A (d = h/14)
Penggunaan Ukuran
Tebal huruf (d) 1/14 h 0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4
Penggunaan Ukuran
Bentuk huruf dan angka yang dipergunakan dalam gambar teknik sudah standar,
ada yang tegak dan juga ada yang miring (150). Adapun bentuk dari huruf dan angka
adalah seperti terlihat pada Gambar 8 untuk huruf dan angka tegak, sedangkan untuk
huruf dan angka miring adalah seperti terlihat pada gambar 9.
17
Gambar 8. Bentuk huruf dan angka tegak
18
1.6 Konstruksi Geometris
Dalam menggambar suatu mesin atau komponennya, tukang gambar sering
menggunakan konstruksi geometris untuk membantu dalam menyelesaikannya.
Konstruksi geometris yang sering digunakan antara lain: garis, sudut, lingkaran, busur,
ellips, segi banyak, dan lain-lain.
Penggunaan konstruksi geometris dalam gambar teknik mesin dengan maksud
agar hasil gambar yang didapat lebih baik. Pembuatan ellips yang dibuat dengan bantuan
lingkaran hasilnya akan lebih akurat dan pantas dari pada yang dibuat dengan perkiraan
saja. Untuk itulah seorang juru gambar harus menguasai cara pembuatan konstruksi
geometris ini.
Gambar 10 di bawah ini, memperlihatkan cara membagi garis lurus menjadi dua
sama panjang. Caranya adalah buat garis lurus AB, kemudian dari titik A lingkarkan jari-
jari sembarang di atas dan di bawah garis AB. Dengan cara yang sama juga dari titik B
dilingkarkan jari-jari yang sama sehingga memotongdi titik C dan D. Hubungkan kedua
titik itu sehingga memotong garis AB di titik
F. Panjang garis AF dan FB sama panjang.
19
Dengan cara yang sama lingkarkan jari-jari tersebut dari titik T sehinggamemotong di
titik P. Hubungkan titik P dan Q. Garis PQ tegak lurus AB.
b. Membagi Sudut
20
dua dan dibuat garis tegak lurus CD dengan melingkarkan jari-jari sepanjang AB dari
titik A dan B sehingga didapat titik D. Dari titik A dibuat garis melalui titik
D. Dari titik D lingkarkan jari-jari DE yang panjangnya ½ AB, sehingga memotong
perpanjangan garis CD di titik F. Lingkarkan jari-jari sepanjang sisiAB dari titik A, B,
dan F, sehingga berpotongan di titik G dan H. Hubungkan titik A ke G, G ke F, serta F ke
H, dan H ke B. Didapat segi lima ABHFG yang mempunyai sisi sama panjang.
21
Gambar 14. Segi lima di dalam sebuah lingkaran
22
Gambar 16 memperlihatkan cara pembuatan segi enam di luar lingkaran.
Caranya adalah buat garis sejajar sumbu AB l dan m sehingga menyinggung lingkaran
dititik Q dan T. Dari titik pusat O buat sudut 300 membentuk sudut COQ dan QOD. Buat
garis CE dan DF melalui titik pusat O. Hubungkan titik C dan D, serta titik F dan E
sehingga terbentuk garis CD dan FE. Buat garis CA, FA, DB, dan EB yang menyinggung
lingkaran di titik P, V, S, dan R. Terbentuk segi enam ACDBEF yang terletak di luar
lingkaran.
e. Membuat Ellips
23
Gambar 17. Menggambar ellips dengan bantuan dua lingkaran
24
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
1. Gambarlah garis tebal,garis tipis ,garis putus –putus, masing masing 5 garis
RUBRIK PENILAIAN
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-60) Cukup Kompeten (61-79) Kompeten (80-90) Sangat Kompeten (100)
Proses presentasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
observasi observasi namun kurang observasi dengan sikap observasi dengan sikap
dipahami audien yang baik dan dipahami yang baik, dipahami
oleh audiens. audiens dan mampu
berdiskusi
Laporan hasil Peserta didik tidak menyusun Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu mampu
observasi laporan hasil observasi menyusun laporan hasil menyusun laporan hasil menyusun laporan hasil
observasi namun kurang observasi secara lengkap observasi secara lengkap dan
lengkap memenuhi tatatulis
penyusunan laporan hasil
observasi
LEMBAR OBSERVASI/CATATAN ANEKDOT
8
ASESMEN DIAGNOSTIK
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar teknik dasar, termasuk pengenalan macam-macam
peralatan gambar, standarisasi dalam pembuatan gambar, serta praktik menggambar dan membaca gambar
teknik, dan menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan gambar buku manual.
Tujuan Pembelajaran (1) Siswa dapat Mengidentifikasi gambar teknik sesuai kebutuhan,
(2) Siswa dapat Mempersiapkan gambar Teknik,
(3) Siswa dapat Mengidentifikasi simbol dan kode gambar teknik,
(4) Siswa dapatMenjelaskan fungsi kompnen pada gambar sesuai fungsi dan cara kerja,
(5) Siswa dapat Menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan membaca gambar buku manual
A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Aktivitas peserta didik selama belajar 1. Lakukan teknik dasar menggambar otomotif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Aktivitas di rumah mendukung minat dan bakat peserta didik 1. Apa hobimu?
2. Apakah hobimu berkaitan dengan program keahlian yang dipilih
(Teknik Otomotif) ?
3. Apakah kamu suka menggambar?
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Tindak lanjut -
1. Analisa hasil isian peserta didik
2. Jika peserta didik menyampaikan masalah, ajak berdikusi untuk
menentukan penyelesaiannya
3. Jika diperlukan komunikasikan permasalahan tersebut denganorang
tua
4. Lakukan asesmen diagnostik non kognitif secara berkala sesuai
kebutuhan
10
B. Asesmen Kognitif
Identifikasi materi yang akan Pertanyaan Kemung-kinan Skor Rencana Tindak Lanjut
diujikan Jawaban (Kategori)
1. Sebutkan macam alat gambar 1. Pensil Paham utuh Pembelajaran dapat
(6) Siswa dapat Menerapkan
yang kalian ketahui dilanjutkan ke materi
gambar teknik dasar, 2. Penghapus
termasuk gambar, standarisasi berikutnya sesuai ATP
dalam pengenalan macam- 3. Penggaris
macam peralatan pembuatan 4. Jangka
gambar, serta praktik
5. Busur
menggambar dan membaca
gambar teknik, dan 6. Bukugambar
menentukan letak dan posisi 7. rapido
komponen otomotif
berdasarkan gambar buku
manual.
11
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Tindak lanjut :
1. Melakukan pengolahan hasil asesmen dan hitung rata-rata kelas
2. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai rata-rata akan mengikuti
pembelajaran unit berikutnya
3. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai dibawah rata-rata akan
memperoleh pendampingan/ bantuan dari guru
4. Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata akan memperoleh
pengayaan
dari guru.
5. Ulangi proses asesmen diagnosis ini sesuai dengan kebutuhan di kelas.
12
ASESMEN SUMATIF
2. Sebutkan beberapa macam ukuran Standar Lebar Panjang Tepi kiri Tepi lain 10
kertas yang dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan dari A0 841 1189 20 10
gambar
A1 594 841 20 10
A2 420 594 20 10
A3 297 420 20 10
A4 210 297 20 5
A5 148 210 20 5
A6 105 148 20 5
13
Garis 0,35 - Garis bayang-bayang
putus- 0,50
dash : approx. 4 putus
mm gap : 1 mm (tebal
sedang)
Garis titik garis 0,50 - Garis potong
0,70
(tebal) 0,25 -
dash : approx. 7 0,35
mm
gap : 1 mm
Garis 0,25 - Garis sumbu,Garis lipatan
dash:approx. 7 titik 0,35
mm gap : 1 garis
mm (tipis)
Garis bebas 0,25 - Garis potong
(tipis) 0,35
Garis titik7 mm
dash:approx. dua gap
g :0,25
1 mmGaris bagian ber- gerak, Garis di
(tipis) a - depan bidang
r 0,35 potong, Garis
i bentuk awal, dll.
s
14
4. Gambarlah etikat seperti pada gambar
50
15
Skor Maksimal 100
16
KISI-KISI,SOAL,JAWABAN,PENILAIAN UH
Mata Pelajaran/Kelas : Gambar Teknik
Kelas : X Teknik Otomotif
SK I : Menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik sesuai
fungsi dan prosedur
Bentuk Soal : Uraian
Penyusun Soal : Junior Gurning, S.Pd
Nomor Soal : 1
Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
1.garis garis nyata(garis gambar)
2.Garis garis tepi (rangka gambar) 10
Skor Maksimum 10
Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
Butir Soal : Jelaskan fungsi garis potongan(garis bertitik tipis,ujung tebal atau
garis tipis bebas)!
Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
1.untuk garis garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang 10
dipotong,bila batasnya bukan garis bergores tipis
Skor Maksimum 10
18
Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
1.garis nyata/garis terhalang
2.garis tepi/rangka terhalang 10
Skor Maksimum 10
Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
1.garis sumbu
2.garis simetri 20
3. garis lintasan
Skor Maksimum 20
Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
Untuk garis garis batas dari potongan bagian atau potongan yang
dipotong,bila batasnya bukan garis bergores tipis(sama dengan garis 10
C1)
Skor Maksimum 10
LAMPIRAN II
ULANGAN HARIAN
TEKNIK DASAR OTOMOTIF (MENGINTERPRESTASIKAN GAMBAR TEKNIK)
Soal Essay :
JAWABAN
1. Proyeksi piktorial adalah proyeksi tiga dimensi yang dapat memberikan gambaran bentuk benda
secara utuh.
2. Sumbu x 1:1, sumbu y 1:1 dan sumbu z 1:2
3. Ada 2 jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.
4. Pandangan depan, pandangan atas dan pandangan samping kiri.
5. Gambar komponen adalah gambar yang terdiri dari satu benda
LAMPIRAN III
ULANGAN HARIAN
TEKNIK DASAR OTOMOTIF (MENGINTERPRESTASIKAN GAMBAR TEKNIK)
20
KELAS ;X /Teknik Otomotif
WAKTU ;60 MENIT
Soal Essay :
JAWABAN
1.Gambar rakitan adalah gambar yang terdiri dari beberapa buah komponen benda dalam keadaan terpasang
atau dirakit.
2.Perbedaanya adalah gambar komponen merupakan detail dari gambar rakitan. Sedang gambar rakitan
merupakan gabungan dari beberapa gambar komponen dalam keadaan diasembling.
3.Gambar komponen berfungsi untuk menunjukan detail benda secara utuh dalam hal ini biasa digunakan
untuk membuat gambar kerja.
4.Gambar rakitan dibuat untuk keperluan asembling atau merakit komponen benda yang sudah dibuat.
5.Gambar komponen biasa dibuat dalam proyeksi ortogonal baik proyeksi Eropa maupun Amerika walau
terkadang dibuat juga dalam proyeksi piktorial.
https://www.academia.edu/33995683/Buku_ajar_gambar_teknik
https://drive.google.com/file/d/16dWIQuEIW5xeSmYq27yH_uZ2iz0JZdbW/view
GLOSARIUM
21
Air pemukaan :Air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat
oleh mata kita.
Bangunan air : Semua sarana yang dibangun untuk memanfaatkan dan
mengendalikan air permukaan.
Bangunan pelengkap : Bangunan yang dibuat agar aliran air irigasi tidak terhambat
akibat dari kondisi topografi yang dilewati oleh saluran irigasi.
Bangunan pertanian : Semua bangunan dengan berbagai macam tipe dan strukturnya,
yang digunakan untuk proses produksi di bidang pertanian dalam
arti luas, meliputi bangunan untuk produksi tanaman pertanian
(rumah kaca, hidroponik, dan sebagainya), produksi ternak
(kandang dan sebagainya), bangunan untuk penyimpanan dan
penanganan pasca panen (gudang pertanian dan sebagainya),
bangunan untuk menyimpan alat dan mesin pertanian,
perbengkelan serta bangunan pertanian lainnya.
Bangunan Utama :
Bangunan yang dipergunakan untuk menangkap atau mengambil air dari sumbernya
seperti : sungai, mata air, danau dan lain-lain.
Bendung : Usaha untuk menaikkan tinggi permukaan air, mengarahkan air
sungai dengan cara membendung sungai tanpa reservoar.
Beton : Campuran semen, kerikil, dan pasir yang diaduk dengan air
untuk tiang rumah, pilar, dinding.
Fondasi : Dasar bangunan yang kuat, biasanya (terdapat) di bawah
permukaan tanah tempat bangunan itu didirikan.
Gambar potongan : Gambar yang memperlihatkan bagian dalam yang berongga dari
benda pada gambar agar dihasilkan
gambar dengan bentuk yang lebih jelas
Saluran kwarter : Saluran yang membawa air dari boks bagi tersier ke petak-petak
sawah.
22
Saluran sekunder : Saluran pembawa air irigasi yang mengambil air dari bangunan
bagi di saluran primer yang berada dalam jaringan irigasi.
Saluran tersier : Saluran yang membawa air dari bangunan sadap tersier ke petak
tersier.
Silo : Tempat menyimpan hasil pertanian (biji-bijian) dalam jumlah
besar, terbuat dari papan kayu atau logam (seperti : besi pelat,
seng) dengan bentuk dan
konstruksi khusus.
Siphon : Bangunan air yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi
dengan menggunakan gravitasi melalui bagian bawah sungai.
Talang : Bangunan air yang melintas di atas saluran, sungai atau jalan
untuk mengalirkan air irigasi ke daerah di seberangnya.
Toleransi umum : Toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar.
Toleransi posisi : Penyimpangan posisi yang diizinkan terhadap posisi yang
digunakan sebagai patokan (datum feature).
DAFTAR PUSTAKA
Berg, H. Van Den dan Gijzels, H.H. 1979. Menggambar dan Membaca Gambar Mesin. Penerjemah:
Poernomo-Soemarto. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
23
Boundy, A.W. 1985. Engineering Drawing. second edition. Sydney: Mc-Graw Hill Book Company.
Giesecke, Frederick E. et. all. 1985. Technical Drawing With Computer Graphics.
Seventh edition. New York: Macmillan Publishing Co, Inc.
Hantoro, Sirod dan Parjono. 1983. Menggambar Mesin 1. Yogyakarta: PT. Hanindita.
Jensen, Cecil and Helsel, Jay D. 1985. Engineering Drawing and Design. Third edition. New York:
McGraw-Hill Book Company.
La Heij, J dan De Bruijn, LA. 1991. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin. Cetakan keenam.
Penerjemah: Soekiran. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Luzadder, Warren J. 1986. Menggambar Teknik Untuk Desain, Pengembangan Produk dan Kontrol
Numerik. Edisi kedelapan. Penerjemah: Hendarsin H. Jakarta: Erlangga.
24