Anda di halaman 1dari 42

DASAR - DASAR TEKNIK

OTOMOTIF

DASAR-DASAR OTOMOTIF
FASE E
KELAS X

ELEMEN:
Gambar Teknik Otomotif

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar


teknik dasar, termasuk pengenalan macam-macam
peralatan gambar, standarisasi dalam pembuatan
gambar, serta praktik menggambar dan membaca
gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi
komponen otomotif berdasarkan gambar buku
manual.

2
LEMBAR PENGESAHAN

D
I
S
U
S
N
Oleh :
Guru Mata Pelajaran
Dasar Dasar Program Keahlian Teknik Otomotif
Elemen : Gambar Teknik Otomotif

JUNIOR GURNING, S.Pd


NIP. 19771202 200904 1 003

Ka. Program Teknik Otomotif Wakil Kepala Sekolah


Bid. KURIKULUM

Saprin Silaban S.Pd Drs. Naemmart L Simanullang


NIP. 19840404 200904 1 006 NIP. 19690309 200801 1 001

Kepala Sekolah
SMK Negeri 2 Doloksanggul

Allin Tampubolon, S.Pd


NIP. 19720504 199702 1 001

3
MODUL AJAR DASAR-DASAR OTOMOTIF

1. Informasi Umum

a. Identitas
Nama Penyusun : Junior Gurning, S.Pd
Sekolah : SMK Negeri 2 Doloksanggul
Tahun : 2022
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : X Teknik Otomotif
Alokasi Waktu : 12 JP (12 x 45 menit)
Jumlah Pertemuan : 2 Pertemuan @ 12 JP

b. Kompetensi Awal Pengenalan macam-macam peralatan pembuatan gambar,


serta praktik menggambar dan membaca gambar teknik,
dan menentukan letak dan posisi komponen otomotif

c. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan Berahlak Mulia, Kreatif, Bernalar
Kritis,
Berkebhinekaan Global, Mandiri, Bergotong royong
d. Sarana dan Prasarana Buku Teks, PPT, Google Meet, Grup WhatsApp,
Laptop, HP Android, Internet, LCD Projector
e. Target Peserta Didik Modul ini dapat digunakan oleh siswa reguler,
f. Model Pembelajaran Tatap Muka

2. Komponen Inti
a. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik
di harapkan dapat Mengidentifikasi gambar teknik
sesuai kebutuhan dengan benar
2. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik
diharapkan dapat Mengidentifikasi simbol dan kode
gambar teknik, Menjelaskan fungsi kompnen pada
gambar sesuai fungsi dan cara kerja dengan tepat

b. Pemahaman Bermakna Pemahaman tentang Gambar teknik otomotif pada


kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam
kegiatan pembelajaran

c. Pertanyaan Pemantik 1. Bagaimanakan pengertian gambar teknik dalam


otomotif ?
2. apa saja fungsi gambar teknik dalam otomotif

d. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1


a) Pembukaan
(1) Guru mengucapkan salam mengecek
kehadiran
(2) Guru dan siswa berdoa bersama
4
(3) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan garis besar kegiatan
pembelajaran dan teknik penilaian
(4) Apersepsi dengan memberikan
pertanyaan pertanyaan pemantik

b) Kegiatan Inti
(5) Mulai Dari Diri : Guru mengajukan
pertanyaan pemantik. Siswa menjawab
pertanyaan pemantik yang disampaikan
olehguru. Guru memberikan gambaran
materi pembelajaran identifiksai gambar
teknik,kode dan simbol dari gambar teknik.
(6) Ruang Kolaborasi: Guru membentuk
kelompok siswa, setiap kelompok
mendiskusikan tentang identifiksai gambar
teknik,kode dan simbol dari gambar teknik.
(7) Elaborasi Pemahaman: Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.
(8) Koneksi Antar Materi: setiap kelompok
menyusun laporan hasil diskusi dengan
menghubungkan beberapa materi yang sudah
mereka pelajari.
(9) Aksi Nyata : Peserta didik mengumpulkan
laporan hasil diskusi ke pada guru

c) Kegiatan Penutup:
(10) Memberikan kesimpulan dari
serangkaiankegiatan
(11) Refleksi terhadap pembelajaran
yangdilakukan
(12) Memberikan informasi Penugasan

5
Pertemuan 2
a) Pembukaan
(1) Guru mengucapkan salam mengecek
kehadiran
(2) Guru dan siswa berdoa bersama
(3) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan garis besar kegiatan
pembelajaran dan teknik penilaian
(4) Apersepsi dengan memberikan
pertanyaan pertanyaan pemantik

b) Kegiatan Inti
(5) Mulai Dari Diri : Guru mengajukan
pertanyaan pemantik. Siswa menjawab
pertanyaan pemantik yang disampaikan oleh
guru. Guru memberikan gambaran materi
pembelajaran standart gambar teknik,
proyeksi dan cara menggambarnya
(6) Ruang Kolaborasi: Guru membentuk
kelompok siswa, setiap kelompok
mendiskusikan tentang standart gambar
teknik, proyeksi dan cara menggambarnya
(7) Elaborasi Pemahaman: Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.
(8) Koneksi Antar Materi: setiap kelompok
menyusun laporan hasil diskusi dengan
menghubungkan beberapa materi yang sudah
mereka pelajari.
(9) Aksi Nyata : Peserta didik mengumpulkan
laporan hasil diskusi ke pada guru

c) Penutup:
(10) Memberikan kesimpulan dari
serangkaiankegiatan
(11) Refleksi terhadap pembelajaran
yangdilakukan
(12)Memberikan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.

e. Asesmen Jenis:
Asesmen Diagnostik
Asesmen Formatif
Asesmen Sumatif
Teknik:
Observasi
Penugasan
Tes Tertulis
Instrumen:
Lembar Observasi/catatan anekdot
Lembar Kerja Peserta Didik
Soal Uraian
f. Pengayaan dan Remidial Memberikan Bimbingan bagi siswa yang belum
memahami materi.
Dan Pengayaan informasi bagi siswa yang sudah
memahami materi.

6
g. Refleksi
• Materi pembelajaran atau topik
mana yang menurut kalian paling
sulit dipahami? Jelaskan!

• Materi pembelajaran atau topik


mana yang paling kalian suka?
Sebutkan alasanya!

7
LAMPIRAN

1.1 Gambar Teknik Mesin Sebagai “Bahasa Teknik”


Apabila akan dibuat suatu benda kerja di dalam industri permesinan, maka
pemesan atau perencana cukup memberikan gambar kerja pada pelaksana atau teknisi,
tidak perlu membawa contoh benda aslinya yang akan dibuat. Hal seperti ini dapat terjadi
mengingat gambar dalam teknik dipakai sebagai sarana untuk mengemukakan gagasan
tentang konstruksi pekerjaan jadi. Dengandemikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa
gambar berfungsi sebagai „bahasateknik‟ di industri permesinan.
Untuk dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa di industri, maka gambar
teknik mesin harus menjadi alat komunikasi utama di antara orang-orang di dalam
membuat desain dan komponen industri, bangunan dan peralatan konstruksi, dan
pelaksana proyek penghasil permesinan dengan manajemen atau staf ahli permesinan.

Agar dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa teknik, maka perlu penguasaan
di dalam: (a) penggunaan perkakas gambar, (b) membuat gambar sendiri, dan (c)
memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang lain.
Dari tujuan-tujuan tersebut, maka kemampuan dalam gambar teknik mesin
dapat dilihat dari bagaimana ia memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang
lain dan bagaimana kinerjanya dalam membuat gambar agar dapat dipahami oleh orang
lain, sedangkan kemampuan penggunaan perkakas gambar sudah termasuk dalam
kemampuan membuat gambar, sebab bagaimanapun hasil gambar yang standar pasti
diperoleh dari seseorang yang sudah mempunyai keterampilan dalam penggunaan
perkakas gambar.
Gambar teknik mesin harus cukup memberikan informasi untuk meneruskan
maksud apa yang diinginkan oleh perencana kepada pelaksana, demikian juga pelaksana
harus mampu mengimajinasikan apa yang terdapat dalam gambar kerja untuk dibuat
menjadi benda kerja yang sebenarnya sesuai dengan keinginan perencana atau pemesan.
Untuk itu standar-standar, sebagai tata bahasa teknik, diperlukan untuk menyediakan
“ketentuan-ketentuan yang cukup”. Dengan adanya standar-standar yang telah baku ini
akan lebih memudahkan suatu pekerjaan untuk dikerjakan di industri pada daerah atau
negara lain yang kemudian hasil akhirnya akan dirakit pada industri di daerah atau
negara yang berbeda hanya dengan menggunakan gambar kerja.
Agar dapat menggunakan standar-standar gambar yang ada sebagai bahasa,
maka gambar teknik yang dibuat harus dapat memberikan pandangan pada bidang yang
cukup dan aturan-aturan yang benar, sehingga menunjukkan gambar yang lebih jelas.
8
Selain itu untuk dapat menggunakan gambar sebagai bahasa, orang perlu mempunyai
kemampuan: memahami gambar teknik, membuat sketsa-sketsa yang digambar secara
bebas atau diagram-diagram detail, penguasaan seluruh lingkup teknik menggambar yang
khas bagi gambar kerja dalam lapangan kejuruan yang relevan, dan membuat gambar
rancangan (design) lengkap.

Meskipun perkembangan teknologi komputer berkembang pesat, sehingga


penggambaran yang dilakukan dalam teknik mesin saat sekarang sudah tidak menggunakan
pensil, pena gambar (rapido), jangka dan sebagainya, melainkan menggunakan aplikasi program
gambar seperti penggunaan AutoCad, Solid Work, Pro Engineering, dan program-program yang
lain, namun aturan yang digunakan dalam penggunaan program-program tersebut tetap harus
mengacu pada aturan gambar teknik mesin. Jadi dalam penggunaan garis, huruf, proyeksi dan
sebagainya tetap berdasarkan aturan gambar teknik mesin.
Sebagai dasar agar nantinya mahasiswa dapat menggunakan gambar sebagai
“bahasa teknik”, maka dalam mata kuliah ini tugas-tugas untuk mahasiswa gambarnya
dilakukan dengan cara menggunakan pensil dan pena gambar (rapido).

1.2 Ukuran Kertas Gambar


Untuk membuat gambar teknik mesin, dilakukan dengan menggunakan ukuran
kertas yang sudah standar. Ada beberapa macam ukuran kertas yang dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan dari gambar yang akan dibuat. Ukuran- ukuran kertas tersebut
adalah seperti terlihat pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Ukuran kertas gambar

Standar Lebar Panjang Tepi kiri Tepi lain

A0 841 1189 20 10

A1 594 841 20 10

A2 420 594 20 10

A3 297 420 20 10

A4 210 297 20 5

A5 148 210 20 5

A6 105 148 20 5

9
Dalam penggunaan kertas gambar untuk membuat gambar kerja tidak bisa dilakukan secara
sembarangan, harus dibuat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, untuk ukuran kertas gambar
A3, A2, A1, dan A0, kedudukan kertasnya adalah mendatar (lebar pada arah tegak, dan panjang
pada arah datar) seperti terlihat pada Gambar 1. Sedangkan untuk ukuran kertas A4, A5, dan A6,
kedudukan kertasnya adalah tegak (lebar pada arah datar, dan panjang pada arah tegak) seperti
terlihat pada Gambar 2.
Ada kalanya karena sesuatu hal pada penggambaran teknik, tidak bisa digambar
sesuai dengan ukuran yang sebenarnya, karena misalnya benda yang digambar terlalu
kecil, sehingga bila digambar sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya tukang yang
mengerjakan tidak bisa melihat dengan jelas, dikhawatirkan rusak, atau sebaliknya benda
yang digambar terlalu besar, sehingga akan terlalu banyak memakan kertas dan tidak
efisien. Maka tukang gambar dapat memperbesar atau memperkecil gambar yang akan
dibuat dengan menggunakan skala.
Besar kecilnya skala mempengaruhi efisiensi kerja dan faktor ekonomis.
Semakin besar skala akan menyebabkan kertas untuk menggambar menjadi banyak,
sehingga diperlukan biaya yang lebih mahal untuk membeli kertas, tinta, dan
pengkopiannya, sebaliknya bila skala terlalu kecil dikhawatirkan tidak efisien kerja dan
lama dalam penggambaran dan pengerjaan nantinya. Adapun skala untuk pengecilan dan
pembesaran yang dinormalisasikan, artinya telah diakui secara internasional untuk
gambar teknik mesin adalah sebagai berikut:
a. Untuk pengecilan
1:2 1:5 1 : 10
1 : 20 1 : 50 1 : 100
1 : 200 1 : 500 1 : 1000
b. Untuk pembesaran
2:1 5:1 10 : 1

Gambar 1. Kedudukan kertas untuk A3 dan di atasnya

10
Gambar 2. Kedudukan kertas untuk ukuran A4 dan di bawahnya

11
1.3 Garis Gambar
Dalam gambar teknik mesin dipergunakan beberapa macam garis yang
mempunyai fungsi berbeda-beda sesuai dengan tujuannya. Masing-masing garis tersebut
dibuat dengan fungsi, bentuk dan tebal yang berbeda sesuai dengan aturan yang ada.
Adapun fungsi, bentuk dan tebal garis yang dipergunakan dalam gambar teknik mesin
adalah seperti terlihat pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Jenis-jenis garis gambar

Bentuk Garis Nama Garis Tebal Garis Penggunaan

Garis kontinu (tebal) 0,50 - 0,70 Garis benda,


Garis nyata
Garis kontinu (tipis) 0,25 - 0,35 Garis ukuran, Garis
bantu, Garis ulir,
Garis arsir,dll.

Garis putus-putus 0,35 - 0,50 Garis bayang-


(tebal sedang) bayang
dash : approx. 4
mm gap : 1 mm
Garis titik garis 0,50 - 0,70 Garis potong
(tebal) 0,25 - 0,35
dash : approx. 7 mm
gap : 1 mm
Garis titik garis 0,25 - 0,35 Garis sumbu,
dash:approx. 7 (tipis) Garis lipatan
mm gap : 1 mm
Garis bebas (tipis) 0,25 - 0,35 Garis potong

Garis titik dua garis 0,25 - 0,35 Garis bagian ber-


dash:approx. 7 mm (tipis) gerak, Garis di
gap : 1 mm depan bidang
potong, Garis
bentuk awal, dll.

Ketebalan garis gambar di atas sudah standar, tetapi bisa juga di dalam
pemakaiannya tukang gambar hanya menggunakan perkiraan di dalam menetapkan garis
gambar yang digunakan, keadaan seperti ini dapat timbul jika gambar-gambar yang
dibuat terlalu kecil atau komponen-komponen yang

12
digambar terlalu banyak, sehingga apabila dibuat garis sesuai aturan, mungkin timbul
kesan gambarnya menjadi kurang sesuai atau mungkin menjadi sempit. Untuk
menghindari kesan-kesan tersebut maka tebal garis, dibuat dengan menggunakan
perbandingan seperti di bawah ini.

s Garis tebal

1/4 s Garis tipis

1/4 s Garis tipis bergelombang

1/2 s Garis putus-putus

1/4 s Garis putus-putus campur tipis

. . s dan ¼ s Garis strip titik dengan ujung tebal

s Garis putus-putus campur tebal

Untuk memperjelas penggunaan dari masing-masing jenis garis tersebut, dapat


dilihat Gambar 3. Pada gambar tersebut nampak bahwa masing-masing jenis garis
digunakan sesuai dengan fungsinya seperti yang telah dijelaskan.

Gambar 3. Penggunaan macam-macam jenis garis

13
1.4 Etiket Gambar
Untuk menjelaskan apa yang digambar, di dalam gambar teknik dibuat etiket
gambar yang letaknya disebelah bawah atau bawah bagian kanan. Bentuk dari etiket
gambar ini bermacam-macam, namun bentuk yang umum digunakan adalah model vsm
(verein schweizerischer maschinen = sekolah teknik mesin) dan model penunjukkan
proyeksi.
Bentuk standar etiket gambar model vsm (sekolah teknik) adalah seperti terlihat
pada Gambar 4. Ukuran dan tebal garis serta bentuk tulisan dari etiket ini seperti terlihat
pada Gambar 4 tersebut. Untuk gambar lengkap yang berupa susunan, etiket model vsm
seperti terlihat pada Gambar 5. Pada etiket model vsm susunan ini selain keterangan
seperti pada etiket standar juga ditambahi keterangan-keterangan yang berhubungan
dengan bagian-bagian (detailnya). Bentuk etiket yang lain adalah model penunjukkan
proyeksi seperti terlihat pada Gambar 6. Ukuran dan garis-garisnya serta tulisannya
seperti terlihat pada gambartersebut.

1.5 Huruf dan Angka Pada Gambar Teknik


Huruf dan angka dipergunakan untuk memperjelas maksud informasi yang
disajikan gambar. Penggunaan huruf dan angka dalam gambar biasanya untuk
menunjukkan besarnya ukuran, keterangan bagian gambar dan catatan kolom etiket
gambar. Untuk itu semua ukuran, keterangan dan catatan hendaknya ditulis tangan
dengan gaya yang terang, dapat dibaca dan dapat dibuat dengan cepat.
Ada beberapa ciri yang perlu diperhatikan dalam penulisan huruf dan angka
pada gambar teknik agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu: jelas,
seragam, dapat dibuat microfilm, atau lain cara reproduksi.

14
B

Demikian juga huruf dan angka dalam menggambar teknik harus mempunyai
karateristik: mudah dibaca, dan tingginya tidak kurang dari 2,5 mm. Maksud dari
15
tinggi huruf dan angka tidak boleh terlalu kecil, sebab akan menyebabkan sukar dibaca di
dalam ruangan.
Selain tidak boleh terlalu kecil, huruf yang digunakan dalam gambar teknik
mesin juga perbandingan tinggi, tebal, jarak diantara huruf dan angka serta kata yang ada
harus proportional. Gambar 7 memperlihatkan keterangan tinggi huruf/angka besar (h),
tinggi huruf kecil (c), jarak huruf (a), jarak garis (b), jarak kata (e), dan tebal huruf (d).

Gambar 7. Keterangan pada huruf dan angka gambar teknik

Pada Tabel 3 dan 4 berikut ini disajikan mengenai perbandingan tinggi


huruf/angka besar, tinggi huruf kecil, jarak huruf, jarak garis, dan tebal garis untuk tipe
A dan B.

16
Tabel 3. Perbandingan huruf dan angka tipe A (d = h/14)

Penggunaan Ukuran

Tinggi huruf besar (h) 14/14 h 2,5 3,5 5 7 10 14 20

Tinggi huruf kecil (c) 10/14 h - 2,5 3,5 5 7 10 14

Jarak huruf (a) 2/14 h 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8

Jarak garis (b) 20/14 h 3,5 5 7 10 14 20 28

Jarak kata (e) 6/14 h 1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4

Tebal huruf (d) 1/14 h 0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4

Tabel 4. Perbandingan huruf dan angka tipe B (d = h/10)

Penggunaan Ukuran

Tinggi huruf besar (h) 10/10 h 2,5 3,5 5 7 10 14 20

Tinggi huruf kecil (c) 7/10 h - 2,5 3,5 5 7 10 14

Jarak huruf (a) 2/10 h 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 4

Jarak garis (b) 14/10 h 3,5 5 7 10 14 20 28

Jarak kata (e) 6/10 h 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 12

Tebal huruf (d) 1/10 h 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2

Bentuk huruf dan angka yang dipergunakan dalam gambar teknik sudah standar,
ada yang tegak dan juga ada yang miring (150). Adapun bentuk dari huruf dan angka
adalah seperti terlihat pada Gambar 8 untuk huruf dan angka tegak, sedangkan untuk
huruf dan angka miring adalah seperti terlihat pada gambar 9.

17
Gambar 8. Bentuk huruf dan angka tegak

Gambar 9. Bentuk huruf dan angka miring

18
1.6 Konstruksi Geometris
Dalam menggambar suatu mesin atau komponennya, tukang gambar sering
menggunakan konstruksi geometris untuk membantu dalam menyelesaikannya.
Konstruksi geometris yang sering digunakan antara lain: garis, sudut, lingkaran, busur,
ellips, segi banyak, dan lain-lain.
Penggunaan konstruksi geometris dalam gambar teknik mesin dengan maksud
agar hasil gambar yang didapat lebih baik. Pembuatan ellips yang dibuat dengan bantuan
lingkaran hasilnya akan lebih akurat dan pantas dari pada yang dibuat dengan perkiraan
saja. Untuk itulah seorang juru gambar harus menguasai cara pembuatan konstruksi
geometris ini.

a. Garis tegak lurus

Gambar 10 di bawah ini, memperlihatkan cara membagi garis lurus menjadi dua
sama panjang. Caranya adalah buat garis lurus AB, kemudian dari titik A lingkarkan jari-
jari sembarang di atas dan di bawah garis AB. Dengan cara yang sama juga dari titik B
dilingkarkan jari-jari yang sama sehingga memotongdi titik C dan D. Hubungkan kedua
titik itu sehingga memotong garis AB di titik
F. Panjang garis AF dan FB sama panjang.

Gambar 10. Membagi garis lurus menjadi dua sama panjang

Gambar 11 di bawah ini, memperlihatkan cara membuat garis tegak(siku) pada


sebuah garis lurus. Caranya pada sebuah garis lurus AB dari titik Q buat busur ST,
kemudian dari titik S lingkarkan jari-jari sembarangan ke atas.

19
Dengan cara yang sama lingkarkan jari-jari tersebut dari titik T sehinggamemotong di
titik P. Hubungkan titik P dan Q. Garis PQ tegak lurus AB.

Gambar 11. Garis tegak pada garis lurus

b. Membagi Sudut

Gambar 12 di bawah ini, memperlihatkan cara membagi sebuah sudut menjadi


sama besar. Caranya ialah dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang sehingga memotong
kedua kaki sudut di titik P dan Q, kemudian dari titik P lingkarkan jari-jari tadi di tengah-
tengah sudut. Dengan cara yang sama dari titik Q lingkarkan jari-jari sehingga
berpotongan di titik D. Hubungkan titik A ke D. Sudut ABD sama besar dengan sudut
ADC.

Gambar 12. Membagi sudut sama besar

c. Membuat Segi Lima

Gambar 13 di bawah ini, memperlihatkan cara pembuatan segi lima dengan


salah satu sisinya diketahui. Caranya pada sisi AB yang diketahui dibagi

20
dua dan dibuat garis tegak lurus CD dengan melingkarkan jari-jari sepanjang AB dari
titik A dan B sehingga didapat titik D. Dari titik A dibuat garis melalui titik
D. Dari titik D lingkarkan jari-jari DE yang panjangnya ½ AB, sehingga memotong
perpanjangan garis CD di titik F. Lingkarkan jari-jari sepanjang sisiAB dari titik A, B,
dan F, sehingga berpotongan di titik G dan H. Hubungkan titik A ke G, G ke F, serta F ke
H, dan H ke B. Didapat segi lima ABHFG yang mempunyai sisi sama panjang.

Gambar 13. Segi lima dengan salah satu sisinya diketahui

Gambar 14 memperlihatkan pembuatan segi lima di dalam sebuah lingkaran.


Caranya buat sumbu AB dan CD melalui titik O. Bagi sama panjang CO, dengan cara
melingkarkan jari-jari dari titik C dan O atas dan bawah didapatkan titik E dan F.
Hubungkan titik E dan F, sehingga didapatkan titik G. Dari titik G lingkarkan jari-jari r =
GA didapatkan titik H. Dari titik A lingkarkan jari- jari l = AH, sehingga didapatkan titik
I dan J. Dari titik I lingkarkan jari-jari l didapat titik L, dan dari titik J didapatkan titik K,
hubungkan garis dari titik A ke J, J ke L, L ke I, dan I ke A, sehingga didapat segilima
beraturan AJKLI.

21
Gambar 14. Segi lima di dalam sebuah lingkaran

d. Membuat Segi Enam

Gambar 15 memperlihatkan pembuatan segi enam di dalam sebuah lingkaran.


Caranya ialah setelah membuat lingkaran, kemudian dengan tidak mengubah jari-jari
lingkaran dari titik D dan C dilingkarkan kembali jari-jari tersebut sehingga memotong di
titik E dan F, juga G dan H. Hubungkan titik-titik D, E, G, C, G, F, dan D dengan garis
lurus sehingga saling menutup membentuk segi enam beraturan.

Gambar 15. Segi enam di dalam lingkaran

22
Gambar 16 memperlihatkan cara pembuatan segi enam di luar lingkaran.
Caranya adalah buat garis sejajar sumbu AB l dan m sehingga menyinggung lingkaran
dititik Q dan T. Dari titik pusat O buat sudut 300 membentuk sudut COQ dan QOD. Buat
garis CE dan DF melalui titik pusat O. Hubungkan titik C dan D, serta titik F dan E
sehingga terbentuk garis CD dan FE. Buat garis CA, FA, DB, dan EB yang menyinggung
lingkaran di titik P, V, S, dan R. Terbentuk segi enam ACDBEF yang terletak di luar
lingkaran.

Gambar 16. Segi enam di luar lingkaran

e. Membuat Ellips

Gambar 17 memperlihatkan pembuatan ellips dengan menggunakan dua


lingkaran. Caranya adalah buat dua buah lingkaran dengan jari-jari yang berbeda dari
pusat sumbu yang sama. Bagilah lingkaran dengan sudut yang sama, kemudian buat garis
radial yang memotong kedua lingkaran di titik 1, 2, 3, dstnya, juga 1‟, 2‟, 3‟, dstnya.
Tariklah dari titik 1, 2, 3 dstnya garis sejajar sumbu tegak, demikian juga dari titik 1‟, 2‟,
3‟ dstnya garis sejajar sumbu datar, sehingga berpotongan di titik 1”, 2”, 3”, dstnya. Dari
titik 1”, 2”, 3”… sampai titik 15” dihubungkan dengan garis. Terbentuklah ellips yang
diinginkan.

23
Gambar 17. Menggambar ellips dengan bantuan dua lingkaran

Gambar 18 memperlihatkan pembuatan ellips dengan bantuan segi empat.


Caranya adalah buat segi empat dengan sumbu-sumbunya. Pada sumbu OA bagilah
menjadi sama panjang dan diberi notasi 1, 2, 3, dan 4. Dengan cara yang sama pada sisi
AE dibagi menjadi sama panjang dan diberi notasi 1‟, 2‟, 3‟, dan 4‟. Buat garis lurus dari
titik C, sehingga mengenai garis AE di titik 1‟, 2‟, 3‟,dan 4‟. Dari titik D buat garis lurus
melalui titik 1, 2, 3, dan 4, sehingga
memotong di titik 1”, 2”, 3”, dan 4”. Hubungkan titik 1”, 2”, 3”, dan 4”. Dengan cara
yang sama pada sisi yang lain dapat dibuat, sehingga akan terbentuk ellips seperti terlihat
pada gambar.

Gambar 18. Menggambar ellips dengan bantuan segi empat.

24
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
1. Gambarlah garis tebal,garis tipis ,garis putus –putus, masing masing 5 garis
RUBRIK PENILAIAN
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK

ASPEK Belum Kompeten (0-60) Cukup Kompeten (61-79) Kompeten (80-90) Sangat Kompeten (100)

Proses presentasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
observasi observasi namun kurang observasi dengan sikap observasi dengan sikap
dipahami audien yang baik dan dipahami yang baik, dipahami
oleh audiens. audiens dan mampu
berdiskusi

Laporan hasil Peserta didik tidak menyusun Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu mampu
observasi laporan hasil observasi menyusun laporan hasil menyusun laporan hasil menyusun laporan hasil
observasi namun kurang observasi secara lengkap observasi secara lengkap dan
lengkap memenuhi tatatulis
penyusunan laporan hasil
observasi
LEMBAR OBSERVASI/CATATAN ANEKDOT

No Hari/Tanggal Catatan Kejadian Solusi/Tindak Lanjut

8
ASESMEN DIAGNOSTIK

Jenjang/ Kelas SMK/ X Otomotif

Mata Pelajaran Dasar-Dasar Otomotif

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar teknik dasar, termasuk pengenalan macam-macam
peralatan gambar, standarisasi dalam pembuatan gambar, serta praktik menggambar dan membaca gambar
teknik, dan menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan gambar buku manual.

Tujuan Pembelajaran (1) Siswa dapat Mengidentifikasi gambar teknik sesuai kebutuhan,
(2) Siswa dapat Mempersiapkan gambar Teknik,
(3) Siswa dapat Mengidentifikasi simbol dan kode gambar teknik,
(4) Siswa dapatMenjelaskan fungsi kompnen pada gambar sesuai fungsi dan cara kerja,
(5) Siswa dapat Menentukan letak dan posisi komponen otomotif berdasarkan membaca gambar buku manual

A. Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Aktivitas peserta didik selama belajar 1. Lakukan teknik dasar menggambar otomotif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Aktivitas di rumah mendukung minat dan bakat peserta didik 1. Apa hobimu?
2. Apakah hobimu berkaitan dengan program keahlian yang dipilih
(Teknik Otomotif) ?
3. Apakah kamu suka menggambar?

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Persiapan Link Google Form


1. Menyiapkan panduan pertanyaan
2. Menyusun pertanyaan kunci
Pelaksanaan -
1. Siswa mengisi link yang sudah dishare guru
2. Beri waktu peserta didik untuk menjawab pertanyaan
3. Siswa membimbing siswa, jika siswa merasa kesulitan untuk
memahami pertanyaan.
4. Berikan penguatan dan umpan balik bagi siswa yang sudah
menjawab pertanyaan.

Tindak lanjut -
1. Analisa hasil isian peserta didik
2. Jika peserta didik menyampaikan masalah, ajak berdikusi untuk
menentukan penyelesaiannya
3. Jika diperlukan komunikasikan permasalahan tersebut denganorang
tua
4. Lakukan asesmen diagnostik non kognitif secara berkala sesuai
kebutuhan

10
B. Asesmen Kognitif

Waktu Asesmen Awal Kegiatan Pembelajaran Durasi Asesmen 15 menit

Identifikasi materi yang akan Pertanyaan Kemung-kinan Skor Rencana Tindak Lanjut
diujikan Jawaban (Kategori)
1. Sebutkan macam alat gambar 1. Pensil Paham utuh Pembelajaran dapat
(6) Siswa dapat Menerapkan
yang kalian ketahui dilanjutkan ke materi
gambar teknik dasar, 2. Penghapus
termasuk gambar, standarisasi berikutnya sesuai ATP
dalam pengenalan macam- 3. Penggaris
macam peralatan pembuatan 4. Jangka
gambar, serta praktik
5. Busur
menggambar dan membaca
gambar teknik, dan 6. Bukugambar
menentukan letak dan posisi 7. rapido
komponen otomotif
berdasarkan gambar buku
manual.

11
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Persiapan dan pelaksanaan :


Link Google Form
1. Menyusun jadwal pelaksanaan
2. Mengidentifikasi materi uji yang mewakili keseluruhan materi pembelajaran
3. Menyusun 2 pertanyaan sederhana sesuai kelasnya
4. Asesmen diberikan seluruh peserta didik baik daring maupun luring.

Tindak lanjut :
1. Melakukan pengolahan hasil asesmen dan hitung rata-rata kelas
2. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai rata-rata akan mengikuti
pembelajaran unit berikutnya
3. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai dibawah rata-rata akan
memperoleh pendampingan/ bantuan dari guru
4. Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata akan memperoleh
pengayaan
dari guru.
5. Ulangi proses asesmen diagnosis ini sesuai dengan kebutuhan di kelas.

12
ASESMEN SUMATIF

No S Rubrik Jawaban Skor


o
a
l
1. Apakah funsi gambar teknik pada sebagai bahasa di industri, maka gambar teknik mesin harus menjadi alat komunikasi utama di antara
bidang otomotif orang-orang di dalam membuat desain dan komponen industri, bangunan dan peralatan konstruksi,
dan pelaksana proyek penghasil permesinan dengan manajemen atau staf ahli permesinan. 10

2. Sebutkan beberapa macam ukuran Standar Lebar Panjang Tepi kiri Tepi lain 10
kertas yang dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan dari A0 841 1189 20 10
gambar

A1 594 841 20 10

A2 420 594 20 10

A3 297 420 20 10

A4 210 297 20 5

A5 148 210 20 5

A6 105 148 20 5

3. Adapun fungsi, bentuk dan tebal garis


yang dipergunakan dalam gambar Bentuk Garis Nama Tebal Penggunaan
30
Garis Garis
teknik mesin adalah
Garis kontinu 0,50 - Garis benda,Garis nyata
(tebal) 0,70
Garis kontinu 0,25 - Garis ukuran, Garis bantu, Garis ulir,
(tipis) 0,35 Garis arsir,dll.

13
Garis 0,35 - Garis bayang-bayang
putus- 0,50
dash : approx. 4 putus
mm gap : 1 mm (tebal
sedang)
Garis titik garis 0,50 - Garis potong
0,70
(tebal) 0,25 -
dash : approx. 7 0,35
mm
gap : 1 mm
Garis 0,25 - Garis sumbu,Garis lipatan
dash:approx. 7 titik 0,35
mm gap : 1 garis
mm (tipis)
Garis bebas 0,25 - Garis potong
(tipis) 0,35
Garis titik7 mm
dash:approx. dua gap
g :0,25
1 mmGaris bagian ber- gerak, Garis di
(tipis) a - depan bidang
r 0,35 potong, Garis
i bentuk awal, dll.
s

14
4. Gambarlah etikat seperti pada gambar

50

15
Skor Maksimal 100

Nilai = Perolehan Skor/Skor maksimal x 100


= .......................

16
KISI-KISI,SOAL,JAWABAN,PENILAIAN UH
Mata Pelajaran/Kelas : Gambar Teknik
Kelas : X Teknik Otomotif
SK I : Menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik sesuai
fungsi dan prosedur
Bentuk Soal : Uraian
Penyusun Soal : Junior Gurning, S.Pd

Kompetensi yang diuji :


Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi
garis
Indikator : 1.Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar
teknik

Nomor Soal : 1

Butir Soal : Jelaskan fungsi garis gambar (garis kontinyu tebal)!

Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
1.garis garis nyata(garis gambar)
2.Garis garis tepi (rangka gambar) 10
Skor Maksimum 10

Kompetensi yang diuji


: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi
garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar
teknik
Nomor Soal : 2

Butir Soal : Jelaskan fungsi garis sumbu (garis bertitik tipis)!

Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor

1.garis garis sumbu 10


2.garis simetri
3. garis lintasan
Skor Maksimum 10

Kompetensi yang diuji


: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi
17
garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar
teknik
Nomor Soal : 3

Butir Soal : Jelaskan fungsi garis ukuran (garis kontinyu tipis)!

Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor

1.garis berpotongan khayal 30


2.garis garis ukur
3. garis proyeksi/ukur
4.garis garis penunjuk
5.garis garis asir
6.garis garis nyata
Garis garis sumbu pendek
Skor Maksimum 30

Kompetensi yang diuji


: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi
garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar
teknik
Nomor Soal : 4

Butir Soal : Jelaskan fungsi garis potongan(garis bertitik tipis,ujung tebal atau
garis tipis bebas)!
Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor

1.untuk garis garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang 10
dipotong,bila batasnya bukan garis bergores tipis

Skor Maksimum 10

Kompetensi yang diuji


: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi
garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar
teknik
Nomor Soal : 5

Butir Soal : Jelaskan fungsi garis bergores tebal!

18
Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
1.garis nyata/garis terhalang
2.garis tepi/rangka terhalang 10

Skor Maksimum 10

Kompetensi yang diuji


: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi
garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar
teknik
Nomor Soal : 6

Butir Soal : Jelaskan fungsi garis bergores tipis dengan titik!

Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
1.garis sumbu
2.garis simetri 20

3. garis lintasan
Skor Maksimum 20

Kompetensi yang diuji


: Menyajikan garis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi
garis
Indikator : Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar
teknik
Nomor Soal : 7

Butir Soal : Jelaskan fungsi garis tipis kontinyu sig-sig!

Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban Skor
Untuk garis garis batas dari potongan bagian atau potongan yang
dipotong,bila batasnya bukan garis bergores tipis(sama dengan garis 10

C1)

Skor Maksimum 10

KARTU TELAAH SOAL


Mata Pelajaran : Pemeliharaan mesin,sassis,kelistrikan sepeda motor
Bentuk Soal : Uraian
19
Nomor Soal : 1-7
Penelaah :.....................

No. Aspek Telaah Ya Tidak


1. Tipe tes ini paling tepat untuk mengukur indikator yang ada. V
2. Dapat digunakan untuk mengukur jenjang berfikir tinggi. V
3. Pertanyaan dapat mengukur indikator yang diinginkan. V
4. Pertanyaan dirumuskan dengan jelas sehingga siswa tahu apa yang V
harus dijawab
5. Jika butir soal tersebut direvisi, apakah masih tetap dapat mengukur V
TPK yang sama?
6. Jumlah skor maksimal pada setiap butir soal sudah tepat dan sudah V
dicantumkan.
7. Butir soal ini sudah ditulis berdasarkan kisi-kisi. V
8. Jumlah butir soal tsb dapat dikerjakan dalam satu waktu ujian yang V
telah ditetapkan.

LAMPIRAN II
ULANGAN HARIAN
TEKNIK DASAR OTOMOTIF (MENGINTERPRESTASIKAN GAMBAR TEKNIK)

KELAS ;X /Teknik Otomotif


WAKTU ;60 MENIT

Soal Essay :

1. Apa yang dimaksud dengan proyeksi piktorial?


2. Berapa perbandingan skala penggambaran pada proyeksi miring/oblique?
3. Ada berapa jenis proyeksi orthogonal?
4. Coba tuliskan 3 pandangan utama pada proyeksi Eropa!
5. elaskan apa yang dimaksud dengan gambar komponen

JAWABAN

1. Proyeksi piktorial adalah proyeksi tiga dimensi yang dapat memberikan gambaran bentuk benda
secara utuh.
2. Sumbu x 1:1, sumbu y 1:1 dan sumbu z 1:2
3. Ada 2 jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.
4. Pandangan depan, pandangan atas dan pandangan samping kiri.
5. Gambar komponen adalah gambar yang terdiri dari satu benda

LAMPIRAN III
ULANGAN HARIAN
TEKNIK DASAR OTOMOTIF (MENGINTERPRESTASIKAN GAMBAR TEKNIK)
20
KELAS ;X /Teknik Otomotif
WAKTU ;60 MENIT

Soal Essay :

1.Apa yang dimaksud dengan gambar rakitan?


2.Jelaskan perbedaan antara gambar komponen dengan gambar rakitan!
3.Apa fungsi dari gambar komponen?
4.Untuk apa gambar rakitan dibuat?
5.Dalam bentuk proyeksi apa gambar komponen biasa dibuat?

JAWABAN
1.Gambar rakitan adalah gambar yang terdiri dari beberapa buah komponen benda dalam keadaan terpasang
atau dirakit.
2.Perbedaanya adalah gambar komponen merupakan detail dari gambar rakitan. Sedang gambar rakitan
merupakan gabungan dari beberapa gambar komponen dalam keadaan diasembling.
3.Gambar komponen berfungsi untuk menunjukan detail benda secara utuh dalam hal ini biasa digunakan
untuk membuat gambar kerja.
4.Gambar rakitan dibuat untuk keperluan asembling atau merakit komponen benda yang sudah dibuat.
5.Gambar komponen biasa dibuat dalam proyeksi ortogonal baik proyeksi Eropa maupun Amerika walau
terkadang dibuat juga dalam proyeksi piktorial.

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

https://www.academia.edu/33995683/Buku_ajar_gambar_teknik
https://drive.google.com/file/d/16dWIQuEIW5xeSmYq27yH_uZ2iz0JZdbW/view

GLOSARIUM

21
Air pemukaan :Air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat
oleh mata kita.
Bangunan air : Semua sarana yang dibangun untuk memanfaatkan dan
mengendalikan air permukaan.
Bangunan pelengkap : Bangunan yang dibuat agar aliran air irigasi tidak terhambat
akibat dari kondisi topografi yang dilewati oleh saluran irigasi.
Bangunan pertanian : Semua bangunan dengan berbagai macam tipe dan strukturnya,
yang digunakan untuk proses produksi di bidang pertanian dalam
arti luas, meliputi bangunan untuk produksi tanaman pertanian
(rumah kaca, hidroponik, dan sebagainya), produksi ternak
(kandang dan sebagainya), bangunan untuk penyimpanan dan
penanganan pasca panen (gudang pertanian dan sebagainya),
bangunan untuk menyimpan alat dan mesin pertanian,
perbengkelan serta bangunan pertanian lainnya.
Bangunan Utama :
Bangunan yang dipergunakan untuk menangkap atau mengambil air dari sumbernya
seperti : sungai, mata air, danau dan lain-lain.
Bendung : Usaha untuk menaikkan tinggi permukaan air, mengarahkan air
sungai dengan cara membendung sungai tanpa reservoar.
Beton : Campuran semen, kerikil, dan pasir yang diaduk dengan air
untuk tiang rumah, pilar, dinding.
Fondasi : Dasar bangunan yang kuat, biasanya (terdapat) di bawah
permukaan tanah tempat bangunan itu didirikan.
Gambar potongan : Gambar yang memperlihatkan bagian dalam yang berongga dari
benda pada gambar agar dihasilkan
gambar dengan bentuk yang lebih jelas

Gorong-gorong : Bangunan fisik yang dibangun memotong jalan atau galengan


yang berfungsi untuk penyaluran air.
Gudang : Suatu bangunan penyimpanan yang memiliki bagian- bagian
konstruksi yang terdiri dari atap (penutup), dinding dan lantai.
Irigasi : Usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air
bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

Jaringan irigasi : Saluran dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu


kesatuan yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi yang
mencakup penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan
pembuangan air irigasi.
Jembatan : Bangunan penyeberangan di atas saluran air
minimal dapat dilalui hand traktor, motor.
Pintu air : Bangunan fisik yang dapat mengatur keluar masuk air sesuai
dengan kebutuhan tanaman yang diusahakan.

Saluran kwarter : Saluran yang membawa air dari boks bagi tersier ke petak-petak
sawah.
22
Saluran sekunder : Saluran pembawa air irigasi yang mengambil air dari bangunan
bagi di saluran primer yang berada dalam jaringan irigasi.
Saluran tersier : Saluran yang membawa air dari bangunan sadap tersier ke petak
tersier.
Silo : Tempat menyimpan hasil pertanian (biji-bijian) dalam jumlah
besar, terbuat dari papan kayu atau logam (seperti : besi pelat,
seng) dengan bentuk dan
konstruksi khusus.
Siphon : Bangunan air yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi
dengan menggunakan gravitasi melalui bagian bawah sungai.
Talang : Bangunan air yang melintas di atas saluran, sungai atau jalan
untuk mengalirkan air irigasi ke daerah di seberangnya.
Toleransi umum : Toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar.
Toleransi posisi : Penyimpangan posisi yang diizinkan terhadap posisi yang
digunakan sebagai patokan (datum feature).

DAFTAR PUSTAKA
Berg, H. Van Den dan Gijzels, H.H. 1979. Menggambar dan Membaca Gambar Mesin. Penerjemah:
Poernomo-Soemarto. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
23
Boundy, A.W. 1985. Engineering Drawing. second edition. Sydney: Mc-Graw Hill Book Company.

Christgau dan Schmatz. 1995. Menggambar Teknik Kejuruan Logam.


Penerjemah: Sugeng, dkk. Bandung: Angkasa.

Giesecke, Frederick E. et. all. 1985. Technical Drawing With Computer Graphics.
Seventh edition. New York: Macmillan Publishing Co, Inc.

Hantoro, Sirod dan Parjono. 1983. Menggambar Mesin 1. Yogyakarta: PT. Hanindita.

Jensen, Cecil and Helsel, Jay D. 1985. Engineering Drawing and Design. Third edition. New York:
McGraw-Hill Book Company.

La Heij, J dan De Bruijn, LA. 1991. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin. Cetakan keenam.
Penerjemah: Soekiran. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Luzadder, Warren J. 1986. Menggambar Teknik Untuk Desain, Pengembangan Produk dan Kontrol
Numerik. Edisi kedelapan. Penerjemah: Hendarsin H. Jakarta: Erlangga.

Sato, G. Takeshi dan N. Sugiarto H. 1994. Menggambar Mesin Menurut Standar


Iso. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

24

Anda mungkin juga menyukai