Integral
Penulis:
Sigit Tri Guntoro
Penyunting:
Sumadi
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
3
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kisi-kisi Soal________________________________________________________________________51
KESIMPULAN _________________________________ 55
UMPAN BALIK ________________________________ 57
DAFTAR GAMBAR
Hal
DAFTAR TABEL
Hal
4
Unit Pembelajaran
Integral
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami materi Integral di kelas XI. Inti pokok dari unit ini adalah
pengertian integral, strategi penyelesaian masalah integral dan penerapan
integral. Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru akan
memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi-materi tersebut ke
peserta didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun terutama
dalam memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik.
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran
Integral
KD PENGETAHUAN
KD KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK Pengayaan:
3.8.4 Menentukan integral fungsi
trigonometri
8
Unit Pembelajaran
Integral
Gateway Arch
gapura tersebut.
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
Integral
SOAL-SOAL UN/USBN
No. Soal
1
A. − 10 (4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
B. − (6𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
10
1
C. − (𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
10
1
D. (4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
10
1
E. (5 + 𝑥)4 + 𝑐
2
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.10.2 Menentukan integral tak tentu fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi yang sudah dalam bentuk inetgral
Ditanyakan : Hasil integral fungsi tersebut
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah integral
dibutuhkan
No. Soal
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1
A. 7 3 satuan luas
1
B. 8 3 satuan luas
2
C. 9 3 satuan luas
2
D. 10 satuan luas
3
1
E. 11 3 satuan luas
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.10.3 Menyelesaikan masalah integral
yang
bersesuaian
Diketahui : Diberikan beberapa kurva yang berpotongan
Ditanyakan : Luas daerah yang dibatasi oleh kurva
Materi yang : Penerapan integral
dibutuhkan
No. Soal
22 Hasil dari ∫
𝑥+2
𝑑𝑥 adalah ....
√𝑥 2 +4𝑥−3
A. √𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
B. 2√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
C. 3√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
D. 4√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
E. 6√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
12
Unit Pembelajaran
Integral
Identifikasi
Level : L3 (Penalaran)
Kognitif
Indikator : 4.10.2 Menentukan integral fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi yang sudah dalam bentuk inetgral
Ditanyakan : Hasil integral fungsi tersebut
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah integral
dibutuhkan
No. Soal
21 3 3
Diketahui ∫0 (𝑥 2 + 𝑝𝑥 + 2) 𝑑𝑥 = 2. Nilai 𝑝 yang memenuhi adalah ....
A. −25
B. −13
C. −3
D. 3
E. 12
Identifikasi
Level : L3 (Penalaran)
Kognitif
Indikator : 4.10.3 Menyelesaikan masalah integral
yang
bersesuaian
Diketahui : Diketahui hasil integral
Ditanyakan : Bilangan yang tidak diketahui dalam proses integral
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah integral
dibutuhkan
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
14
Unit Pembelajaran
Integral
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Pada aktivitas ini Anda akan melakukan kegiatan yang akan mengarahkan pada
pemaman konsep integral.
Tujuan : Memahami konsep integral tak tentu
Waktu : 2 jp (tentatif)
Model : Penemuan
Alat/Media :-
Aktivitas yang dilakukan
No Guru Siswa
1 Guru memberi pengungkit untuk Siswa menjawab pertanyaan guru dan
meminta siswa mencari integral saling berdiskusi serta menentukan
melalui turunan suatu fungsi.
turunan fungsi yang sudah ditetapkan
Misalkan diberikjan beberapa
fungsi polinomial yang berbeda sendiri.
hanya pada konstantanya.
Contoh: 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 1, 𝑔(𝑥) =
2
𝑥 2 + 2 yang menghasilkan
𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥 . 𝑔′ (𝑥) = 2𝑥.
Selanjutnya guru memberi
pertanyaan atau perintah
“Temukan fungsi yang turunannya
2𝑥 selain fungsi yang sudah
tertulis di atas”.
2 Selanjutnya guru memberi Siswa dalam dalam kelompok atau
pertanyaan atau perintah mandiri mencari fungsi lain yang
“Temukan fungsi yang turunannya
turunannya sama
2𝑥 selain fungsi yang sudah
tertulis di atas”.
turunan 2𝑥)
3 Guru mengarahkan kesimpulan Siswa dalam mengcermati fungsi yang
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
16
Unit Pembelajaran
Integral
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
Apakah turunannya sama? ......
∫ … … … … . . … … … . . = . . . . … … … ..
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dengan demikian
• ∫ 𝑥 5 𝑑𝑥 = . . . . . . . . . . . . . .
• ∫ 4𝑥 3 𝑑𝑥 = . . . . . . . . . . . .
• ∫(2𝑥)5 𝑑(2𝑥) =. . . . . . . . . . . . . . . .
𝑥 3 +1 𝑥 3 +1
• ∫ 2𝑥
𝑑(𝑥 2 + 1) = ∫ 2𝑥
(2𝑥)𝑑𝑥 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . = . . . . . . . . . . . . . . . . ..
𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎) dimana 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥)
𝑎
1
Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 maka 𝐹(𝑥) = 3 𝑥 3 + 𝑐 sehingga
3
∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝐹(. . . . ) − 𝐹(. . . . )
1
= (. . . . +𝑐) − (. . . . +𝑐) = . . .. − . . . . =. . ..
18
Unit Pembelajaran
Integral
3
Oleh karena itu untuk menentukan hasil ∫1 𝑥 2 𝑑𝑥 cukup dikerjakan dengan
3
∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝐹(3) − 𝐹(1)
1
= . . . . . . . . .. − . . . . . . . . . . .
= . . . . . . . . ..
Selanjutnya tentukan :
3
(i) ∫−1(𝑥 3 + 1)𝑥 𝑑𝑥
𝜋
(ii) ∫0 (𝑥 3 + cos 𝑥 + sin 𝑥) 𝑑𝑥
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
Dalam bagian ini akan disajikan uraian materi berkaitan dengan pengertian integral
fungsi aljabar, strategi dalam menyelesaikan permasalahan integral dan penerapan
integral untuk menyelesaikan masalah.
Sebelum pembicaraan lanjut, marilah kita bahas mulai dari istilahnya. Mengapa ada
kata tak tentu? Misalkan kita ingin mencari fungsi 𝐹(𝑥) yang mempunyai turunan
𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 . Mungkin saja kita langsung menentukan 𝐹(𝑥) = 𝑥 3 karena 𝐹 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 .
Tetapi jika diperhatikan lagi, masih banyak fungsi yang turunannya 3𝑥 2 . Contoh
𝐹1 (𝑥) = 𝑥 3 + 1, 𝐹2 (𝑥) = 𝑥 3 + 25 mempunyai hasil turunan yang sama yaitu 3𝑥 2 .
Kita masih dapat menemukan banyak lagi fungsi lain yang turunannya 3𝑥 2 . Inilah
yang menyebabkan orang menyebut sebagai tidak tentu. Proses untuk menemukan
fungsi 𝐹(𝑥) sedemikaian hingga 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥) dinamakan proses anti turunan atau
pengintegralan tak tentu. Secara definisi dituliskan sebagai berikut.
Fungsi 𝐹 dinamakan suatu anti turunan dari 𝑓 pada interval 𝐼 jika 𝐹 ′ (𝑥) =
𝑓(𝑥) untuk setiap 𝑥 yang berada dalam interval 𝐼
Kata “suatu” pada definisi tersebut amat penting, karena kata “suatu” itu menunjuk
pada salah satu fungsi anti turunannya. Dalam hal ingin menentukan semua fungsi
yang menjadi anti turunannya maka perlu simbol atau perintah untuk menandai
maksud tersebut. Operasi untuk menentukan semua anti turunan 𝑓(𝑥) ditulis
dengan simbol integral ” ʃ “. Jadi, untuk menentukan semua anti turunan dari 𝑓(𝑥)
dinyatakan dengan
∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
20
Unit Pembelajaran
Integral
Identik pada saat menentukan turunan suatu fungsi, maka dalam menentukan anti
turunan kita dapat dapat memanfaatkan teorema atau sifat-sifat pada integral serta
rumus-rumus yang sudah sering digunakan. Berikut beberapa diantaranya..
1) ∫ 𝑘𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑘 ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
2) ∫(𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 ± ∫ 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥
𝑥 𝑛+1
3) ∫ 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑛+1
+ 𝑐, 𝑛 ≠ −1
1
4) ∫ 𝑥 𝑑𝑥 = ln |𝑥| + 𝑐
5) ∫ 𝑒 𝑑𝑥 = 𝑒 𝑥 + 𝑐
𝑥
𝑎𝑥
6) ∫ 𝑎 𝑥 𝑑𝑥 = ln 𝑎 + 𝑐
7) ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥 = − cos 𝑥 + 𝑐
8) ∫ cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 + 𝑐
9) ∫ tan 𝑥 𝑑𝑥 = ln | sec 𝑥 | + 𝑐
10) ∫ sec 2 𝑥 𝑑𝑥 = tan 𝑥 + 𝑐
11) ∫ csc 2 𝑥 𝑑𝑥 = − cot 𝑥 + 𝑐
1
12) ∫ 𝑥 2 +1 𝑑𝑥 = tan−1 𝑥 + 𝑐
1
13) ∫ 𝑑𝑥 = sin−1 𝑥 + 𝑐
√1−𝑥 2
Rumus dan hasil integral yang lebih lengkap ada pada lampiran
Contoh 1.1:
a. Diberikan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 , tentukan
(i) suatu anti turunan dari 𝑓(𝑥)
(ii) hasil dari ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
Jawab:
(i) Karena yang diminta hanya menentukan suatu anti turunan, kita dapat
dengan bebas memilih suatu fungsi yang turunannya 𝑥 2 , misalkan saja
1
ambil fungsi 𝑔(𝑥) = 3 𝑥 3 + 10 maka 𝑔(𝑥) ini adalah suatu anti turunan dari
1
𝑓(𝑥) karena 𝑔′ (𝑥) = 3. 𝑥 3−1 + 0 = 𝑥 2
3
(ii) Untuk pertanyaan kedua, hasil yang diharapkan adalah menentukan semua
1
fungsi yang turunannya 𝑥 2 . Jadi hasilnya adalah ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑥 3 + 𝑐
3
dengan 𝑐 suatu konstanta
b. Tentukan hasil dari
(iii) ∫(𝑥 3 + 1)𝑥 𝑑𝑥
(iv) ∫(𝑥 3 + cos 𝑥 + sin 𝑥) 𝑑𝑥
Jawab:
1 1
(i) ∫(𝑥 3 + 1)𝑥 𝑑𝑥 = ∫(𝑥 4 + 𝑥) 𝑑𝑥 = 5 𝑥 5 + 2 𝑥 2 + 𝑐
1
(ii) ∫(𝑥 3 + cos 𝑥 + sin 𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑥 4 + sin 𝑥 − cos 𝑥 + 𝑐
4
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 1.2:
Cara yang berbeda sering memunculkan hasil yang berbeda pula. Perhatikan
pengerjaan menentukan ∫ sin 2𝑥 𝑑𝑥 berikut.
CARA 1:
1
∫ sin 2𝑥 𝑑𝑥 = ∫ sin 2𝑥 𝑑 ( . 2𝑥)
2
1
= ∫ sin 2𝑥 𝑑(2𝑥)
2
1
= (− cos 2𝑥) + 𝑐
2
1
= − cos 2𝑥 + 𝑐
2
CARA 2:
= 2 ∫ sin 𝑥 𝑑(sin 𝑥)
= 2 ∫ sin 𝑥 𝑑(sin 𝑥)
= 2 ∫ 𝑡 𝑑𝑡
1
= 2 . 𝑡2 + 𝑐
2
= 𝑡2 + 𝑐
= sin2 𝑥 + 𝑐
Terlihat bahwa Cara 1 dan Cara 2 memunculkan hasil yang berbeda. Mengapa
berbeda? Apakah ada yang salah? Jawabannya adalah keduanya benar. Masalah ini
akan terjawab pada bagian integral tertentu.
Dengan munculnya hasil yang berbeda akibat cara pengerjaan yang berbeda, maka
orang akan berusaha untuk memilih cara yang lebih mudah. Oleh karena itu perlu
strategi menentukan integral tak tentu.
22
Unit Pembelajaran
Integral
Berikut ini contoh beberapa pengerjaan dengan memanfaatkan sifat dan rumus
intageral tak tentu.
Contoh 2.1
Tantukan ∫(𝑥 + 2𝑥 )𝑑𝑥
Cara pengerjaan.
Memanfaatkan sifat dan rumus diperoleh
∫(𝑥 + 2𝑥 )𝑑𝑥 = ∫ 𝑥 𝑑𝑥 + ∫ 2𝑥 𝑑𝑥
1 2𝑥
= 𝑥2 + +𝑐
2 ln 2
Untuk fungsi non aljabar, pengerjaan dengan memanfaatkan integral parsial kadang
akan kembali ke bentuk semula. Kondisi demikian biasanya akan membantu
penyelesaian.
Contoh 2.2:
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 − ∫ − cos 𝑥 𝑑𝑒 𝑥
= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 + ∫ 𝑒 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥
= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 + ∫ 𝑒 𝑥 𝑑(sin 𝑥)
Terlihat bahwa bentuk terakhir kembali ke bentuk semula yaitu − ∫ 𝐞𝒙 𝐬𝐢𝐧 𝒙 𝑑𝑥.
Bentuk ini justru membantu penyelesaian, yaitu
1 1
∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑒 𝑥 cos 𝑥 + 𝑒 𝑥 sin 𝑥 + 𝑐
2 2
Sampai pada pembahasan ini, kita menemukan berbagai cara untuk menyelesaikan
integral tak tentu. Mulai yang amat sederhana sampai dengan yang cukup panjang.
Pemilihan cara pengerjaan yang tepat akan mempermudah penyelesaian masalah.
Oleh karena itu perlu strategi menentukan hasil integral tak tentu. Berikut beberapa
strategi sederhana untuk menentukan hasil integral tak tentu.
24
Unit Pembelajaran
Integral
1 2 2 𝑥 1
(ii). ∫(𝑥 + 1) (𝑥 −1 +2 + 𝑥+2) 𝑑𝑥 = ∫(𝑥 + 1) (𝑥 −1 +2 ∙ 𝑥 + 2𝑥+1) 𝑑𝑥
2𝑥 1
=∫(𝑥 + 1) ( + ) 𝑑𝑥
1+2𝑥 2𝑥+1
=∫(𝑥 + 1) ∙ 1 𝑑𝑥
1
=2 𝑥 2 + 𝑥 + 𝑐
b. Jika ada faktor yang bentuk aljabarnya relatif sederhana, hindari untuk
pemisalan
Contoh 5.2:
Tentukan ∫ 𝑥 2 √𝑥 3 + 7 𝑑𝑥
Perhatikan bahwa bentuk aljabar 𝑥 2 lebih mudah dari bentuk aljabar 𝑥 3 + 7.
Oleh karena itu hindari pemisalan 𝑢 = 𝑥 2 . Gunakan pemisalan 𝑢 = 𝑥 3 + 7.
1
𝑑𝑢 = 3𝑥 2 𝑑𝑥 ↔ 𝑑𝑥 = 3𝑥 2 𝑑𝑢 . Jadi
1
∫ 𝑥 2 √𝑥 3 + 7 𝑑𝑥 = ∫ 𝑥 2 √𝑢 𝑑𝑢
3𝑥 2
1 2 3
= ∫ √𝑢𝑑𝑢 = 𝑢2 + 𝑐
3 9
2
= √(𝑥 3 + 7)3 + 𝑐
9
Perhatikan bahwa
2 2
=
𝑥2 − 𝑥 − 2 (𝑥 − 2)(𝑥 + 1)
𝐴 𝐵
= +
𝑥−2 𝑥+1
𝐴(𝑥 + 1) + 𝐵(𝑥 − 2)
=
𝑥2 − 𝑥 − 2
(𝐴 + 𝐵)𝑥 + (𝐴 − 2𝐵)
=
𝑥2 − 𝑥 − 2
2 2
Dari sini diperoleh 𝐴 = 3, 𝐵 = − 3 . Sehingga
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2 2 1 2 1
∫ 𝑑𝑥 = ∫ ( − ) 𝑑𝑥
𝑥2 −𝑥−2 3 (𝑥 − 2) 3 (𝑥 + 1)
2 2
= ln(𝑥 − 2) − ln (𝑥 + 1)
3 3
d. Untuk kasus campuran (kombinasi) yang merupakan perkalian dua fungsi
dimana salah satu fungsi dapat diturunkan terus sampai menghasilkan 0 dan
fungsi yang lain selalu dapat ditentukan integralnya maka pengerjaannya dapat
dilihat seperti pada contoh.
Contoh 3.1:
(i). Misalnya akan ditentukan hasil dari ∫ 𝑥 3 cos 2𝑥 𝑑𝑥.
Jadi, diperoleh
1 1 1 1
∫ 𝑥 3 cos 2𝑥 𝑑𝑥=𝑥 3 ∙ 2 sin 2𝑥 + 3𝑥 2 ∙ 4 cos 2𝑥 − 6𝑥 ∙ 8 sin 2𝑥 − 6 ∙ 16 cos 2𝑥 + 𝑐
1 3 3 3
= 𝑥 3 sin 2𝑥 + 𝑥 2 cos 2𝑥 − 𝑥 sin 2𝑥 − cos 2𝑥 + 𝑐
2 4 4 8
Cara ini sebenarnya hanya memanfaatkan cara integral parsial yang sudah
sering digunakan yaitu memanfaatkan rumus ∫ 𝒖𝒅𝒗 = 𝒖𝒗 − ∫ 𝒗𝒅𝒖
26
Unit Pembelajaran
Integral
Cara 1:
Mengunakan tebel.
1 1 1 6
∫(𝑥 2 − 1)𝑥 3 𝑑𝑥 = (𝑥 2 − 1). 𝑥 4 + 2𝑥. (− 𝑥 5 ) + 2. 𝑥
4 20 120
1 1 1 1
= 𝑥6 − 𝑥4 − 𝑥6 + 𝑥6 + 𝑐
4 4 10 60
15 − 6 + 1 6 1 4
= 𝑥 − 𝑥 +𝑐
60 4
1 1
= 𝑥6 − 𝑥4 + 𝑐
6 4
Cara 2:
1 1
= 𝑥6 − 𝑥4 + 𝑐
6 4
1 1
Dengan cara 1 dan cara 2 memunculkan hasil akhir yang sama yaitu 6 𝑥 6 − 4 𝑥 4 + 𝑐.
Namun sangat mungkin kita mendapatkan hasil yang berbeda jika menggunakan
cara yang berbeda. Perhatikan contoh berikut.
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 3.2:
Tentukan hasil dari ∫ 𝑥(𝑥 − 1)2 𝑑𝑥.
Cara 1:
Menggunakan pemisalan 𝑢 = 𝑥 − 1.
Dari sini diperoleh 𝑑𝑢 = 𝑑𝑥 dan 𝑥 = 𝑢 + 1. Sehingga
= ∫(𝑢3 + 𝑢2 ) 𝑑𝑢
1 1
= 𝑢4 + 𝑢3 + 𝑐
4 3
1 1
= (𝑥 − 1)4 + (𝑥 − 1)3 + 𝑐
4 3
1 1
= (𝑥 4 − 4𝑥 3 + 6𝑥 2 − 4𝑥 2 + 1) + (𝑥 3 − 3𝑥 2 + 3𝑥 − 1)
4 3
1 2 1 1
= 𝑥4 − 𝑥3 + 𝑥2 − +𝑐
4 3 2 12
Cara 2:
Tanpa pemisalan.
= ∫(𝑥 3 − 2𝑥 2 + 𝑥) 𝑑𝑥
1 2 1
= 𝑥4 − 𝑥3 + 𝑥2 + 𝑐
4 3 2
Nyata bahwa cara 1 memunculkan hasil yang berbeda dengan cara 2. Apakah ada
yang salah? Jawabannya adalah tidak. Cara mengujinya adalah dengan menurunkan
kembali hasil integral yang diperoleh.
Untuk cara 1:
′
1 4 2 3 1 2 1
[ 𝑥 − 𝑥 + 𝑥 − + 𝑐] = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 1 + 0
4 3 2 12
= 𝑥(𝑥 2 − 2𝑥 + 1)
= 𝑥(𝑥 − 1)2
Untuk cara 2:
28
Unit Pembelajaran
Integral
′
1 4 2 3 1 2
[ 𝑥 − 𝑥 + 𝑥 + 𝑐] = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 1 + 0
4 3 2
= 𝑥(𝑥 2 − 2𝑥 + 1)
= 𝑥(𝑥 − 1)2
Dengan demikian perlu menjadi kehati-hatian kita saat menyusun suatu soal
berkaitan integral tak tentu. Jangan sampai terjadi, seorang siswa menjawab dengan
benar namun karena hasilnya berbeda dengan kunci yang sudah dibuat oleh guru,
maka siswa tersebut disalahkan. Padahal kenyataannya benar, hanya berbeda cara
saja.
= ∫ cos 2(𝑡) 𝑑𝑡
1 1
= ∫ ( + cos 2𝑡) 𝑑𝑡 {ingat: cos 2𝑡 = 2 cos 2 𝑡 − 1}
2 2
1 1
= 𝑡 − sin 2𝑡 + 𝑐
2 4
Sebenarnya hasil akhir ini sudah cukup yaitu
1 1
∫ √1 − 𝑥 2 𝑑𝑥 = 2 𝑡 − 4 sin 2𝑡 + 𝑐 , dimana 𝑡 = sin 𝑥
Namun apabila diinginkan sampai kembali ke variabel awal (𝑥) maka
1 1
∫ √1 − 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝑡 − sin 2𝑡 + 𝑐
2 4
1 1
= 𝑡 − (2 sin 𝑡 cos 𝑡) + 𝑐
2 4
1 1
= arcsin 𝑥 − (2𝑥 √1 − 𝑥 2 ) + 𝑐
2 4
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 1
= arcsin 𝑥 − 𝑥 √1 − 𝑥 2 + 𝑐
2 2
Bagaimana dengan integral tertentu? Apakah hasilnya tunggal? Pertanyaan ini akan
terjawab pada bagian integral tertentu.
Integral tertentu pada mulanya tidak langsung terkait dengan integral tak tentu,
tetapi kaitannya justru dengan pengertian dalam limit fungsi. Hal ini menjadikan
integral tertentu menjadi agak rumit. Namun dengan adanya Teorema Fundamental
Kalkulus (TFK), integral tertentu dan integral tak tentu menjadi terkait dan
permasalahan integral tertentu menjadi relatif lebih mudah untuk diselesaikan.
Teorema tersebut secara ringkas sebagai berikut.
𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)
𝑎
𝑏
Berkaitan dengan penulisan, banyak orang menggunakan 𝐹(𝑥)| untuk mengganti
𝑎
𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎).
Contoh 4.1
21
Tentukan hsil dari ∫0 𝑥 𝑑𝑥
2
1
Langkah pertama adalah menentukan anti turunan (primitive) dari 𝑓(𝑥) = 2 𝑥 yaitu
1 1
𝐹(𝑥) = ∫ 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 2 + 𝑐
2 4
2
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(2) − 𝐹(0)
0
1 1
= [ 22 + 𝑐] − [ 02 + 𝑐 ]
4 4
=1
30
Unit Pembelajaran
Integral
2
Perhatikan bahwa tanda "∫ " pada ∫0 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 mengandung makna luasan sedangkan
1
"∫ " pada ∫ 2 𝑥 𝑑𝑥 dimaknai sebagai anti turunan.
Contoh 4.2:
4
Tentukan ∫2 (𝑥 3 + 1)𝑑𝑥.
Dengan menggunakan TFK maka
4
∫ (𝑥 3 + 1)𝑑𝑥 = 𝐹(4) − 𝐹(2)
2
1
dengan 𝐹(𝑥) = ∫(𝑥 3 + 1)𝑑𝑥 = 𝑥 4 + 𝑥 + 𝑐
4
Contoh 4.3:
1 1 1
∫ (𝑥 + 𝑥 − 3√𝑥)𝑑𝑥 = ∫ (𝑥 2 + 𝑥 − 3𝑥 2 ) 𝑑𝑥
2
0 0
1
1 1 3 3
= ( 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3 𝑥 )| 2
3 2
2 0
1
1 1
= ( 𝑥 3 + 𝑥 2 − 2√𝑥 3 )|
3 2 0
1 1 1 1
= ( 13 + 12 − 2√13 ) − (( 03 + 02 − 2√03 ))
3 2 3 2
7
=−
6
Contoh 4.4:
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 1
1 1
∫ (𝑥 2 − 𝑥)𝑑𝑥 = ( 𝑥 3 − 𝑥 2 )|
−1 3 2 −1
1 1 1 1
= ( 13 − 12 ) − ( (−1)3 − (−1)2 )
3 2 3 2
1 1 1 1
= ( − ) − (− − )
3 2 3 2
1 1 1 1
= − + +
3 2 3 2
2
=
3
Bila dicermati, hitungan pada TFK dapat dilakukan suku demi suku supaya langkah
𝑏
lebih sederhana. Artinya, saat menentukan hasil ∫𝑎 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎) maka
boleh saja 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎) diterapkan pada setiap sukunya.
Contoh 4.5:
4
Hitunglah ∫2 (𝑥 3 + 1) 𝑑𝑥.
Jawab:
4 4
1 4
∫ (𝑥 3 + 1) 𝑑𝑥 = 𝑥 + 𝑥|
2 4 2
4
1
= ( 𝑥 4 | ) + (𝑥|42 )
4 2
1
= (64 − 16) + (4 − 2)
4
= 64 − 4 + 2 = 62
Contoh 4.6:
1
Hitunglah ∫0 (𝑥 2 + 𝑥 − 3√𝑥)𝑑𝑥.
Jawab:
1 1 1
∫ (𝑥 + 𝑥 − 3√𝑥)𝑑𝑥 = ∫ (𝑥 2 + 𝑥 − 3𝑥 2 ) 𝑑𝑥
2
0 0
32
Unit Pembelajaran
Integral
1
1 1 3 3
= ( 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3 𝑥 2 )|
3 2
2 0
1 1 3 3
= (13 − 03 ) + (12 − 02 ) − 2 (12 − 02 )
3 2
1 1
= + −2
3 2
7
=−
6
Contoh 4.7:
1
Hitunglah ∫−1(𝑥 2 − 𝑥)𝑑𝑥.
Jawab:
1 1
1 1
∫ (𝑥 2 − 𝑥)𝑑𝑥 = ( 𝑥 3 − 𝑥 2 )|
−1 3 2 −1
1 1
= (13 − (−1)3 ) − (12 − (−1)2 )
3 2
1 1
= (2) − (0)
3 2
2
=
3
Pembahasan mengenai luas daerah dibagi atas dua bagian yaitu daerah yang
dibatasi oleh satu grafik dan sumbu-𝑥 dan daerah yang dibatasi oleh dua grafik.
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 5.1
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = 1 sampai 𝑥 = 2.
Jawab:
Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 maka luas daerah tersebut (𝐿) dapat dihitung
dengan
2
𝐿 = ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥
1
1 2
= 𝑥3 |
3 1
1 1
= 23 − 13
3 3
8 1
= −
3 3
7
=
3
Contoh 5.2
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = −1 sampai 𝑥 = 2.
34
Unit Pembelajaran
Integral
Jawab:
Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 maka luas daerah tersebut (𝐿) dapat dihitung
dengan
2
𝐿 = ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥
−1
1 2
= 𝑥3 |
3 −1
1 1
= 23 − (−1)3
3 3
8 1
= +
3 3
9
= =3
3
Contoh 5.3
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = 1 sampai 𝑥 = 2.
Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 maka luas daerah tersebut (𝐿) dapat dihitung
dengan
2
𝐿 = ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥
1
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 2
= 𝑥4 |
4 1
1 1
= 24 − (1)4
4 4
16 1
= +
4 4
3
=3
4
Contoh 5.4
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = −2 sampai 𝑥 = 2.
Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 dan juga berada di bawah sumbu-𝑥 maka
luas daerah tersebut (𝐿) dihitung melalui 𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2 dimana
2
𝐿1 = ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥
0
1 2
= 𝑥4 |
4 1
1 1
= 24 − (0)4
4 4
16
=
4
=4
dan
0
𝐿2 = |∫ 𝑥 3 𝑑𝑥|
−2
36
Unit Pembelajaran
Integral
1 0
= | 𝑥4 | |
4 −2
1 1
= | 04 − (−2)4 |
4 4
= |−4|
=4
Jadi luasnya adalah 𝐿 dengan
𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2
=4+4
=8
Awas, bedakan dengan hasil
2
1 2
∫ 𝑥 3 𝑑𝑥 = 𝑥 4 |
−2 4 1
1 1
= 24 − (−2)4
4 4
16 16
= −
4 4
=0
2
Hasil ∫−2 𝑥 3 𝑑𝑥 = 0 karena kurva di bawah sumbu-𝑥 dihitung sebagai hasil negatif.
2
Jadi, jika ditanyakan ∫−2 𝑥 3 𝑑𝑥 maka hasilnya 0, tetapi jika ditanyakan luas daerah
yang dibatasi 𝑥 3 dan sumbu-𝑥 mulai dari 𝑥 = −2 sampai 𝑥 = 2 maka hasilnya 8.
Contoh 5.5
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ingat kembali bahwa garis atau kurva 𝑓(𝑥) dapat ditentukan dengan mudah karena
𝑏−𝑎
melalui dua titik yang sudah diketahui, yaitu 𝑓(𝑥) = (𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑎. Jelas bahwa
𝑡
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
= (( ) ((𝑥2 )2 − (𝑥1 )2 ) − ( 𝑥1 − 𝑎) (𝑥2 − 𝑥1 ))
2𝑡 𝑡
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
= (( ) ((𝑥2 − 𝑥1 )(𝑥2 + 𝑥1 )) − ( 𝑥1 − 𝑎) (𝑥2 − 𝑥1 ))
2𝑡 𝑡
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
= (( ) (𝑡(𝑥2 + 𝑥1 )) − ( 𝑥1 − 𝑎) (𝑡))
2𝑡 𝑡
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
=( . 𝑥2 ) + ( . 𝑥1 ) − (𝑏 − 𝑎)𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2
𝑏 𝑎 𝑏 𝑎
= 𝑥2 − 𝑥2 + 𝑥1 − 𝑥1 − 𝑏𝑥1 + 𝑎𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2 2 2
𝑏 𝑎 𝑏 𝑎
= (𝑡 + 𝑥1 ) − (𝑡 + 𝑥1 ) + 𝑥1 − 𝑥1 − 𝑏𝑥1 + 𝑎𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2 2 2
𝑏 𝑏 𝑎 𝑎 𝑏 𝑎
= 𝑡 + 𝑥1 − 𝑡 − 𝑥1 + 𝑥1 − 𝑥1 − 𝑏𝑥1 + 𝑎𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2 2 2 2 2
38
Unit Pembelajaran
Integral
𝑏 𝑎 𝑏 𝑎 𝑏 𝑎
= ( − + − − 𝑏 + 𝑎) 𝑥1 + ( − + 𝑎) 𝑡
2 2 2 2 2 2
1
= 0. 𝑥1 + (𝑎 + 𝑏)𝑡
2
1
= (𝑎 + 𝑏)𝑡
2
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Selanjutnya, untuk daerah berikut, apakah untuk menghitung luas juga dilakukan
pengurangan seperti cara sebelumnya?
40
Unit Pembelajaran
Integral
𝑥2 𝑥2
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥 − ∫ (𝑔(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥
𝑥1 𝑥1
Akibatnya,
𝑥2 𝑥2
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥 − ∫ (𝑔(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥
𝑥1 𝑥1
𝑥2
= ∫ ((𝑓(𝑥) + 𝑘) − (𝑔(𝑥) + 𝑘)) 𝑑𝑥
𝑥1
𝑥2
= ∫ (𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)) 𝑑𝑥
𝑥1
Berarti luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup sederhana dimanapun
letaknya dapat ditentukan dengan cara menghitung integral tertentu hasil
pengurangan kurva pertama oleh kurva kedua (atau sebaliknya) dengan batas-batas
titik potongnya.
Sedangkan untuk kurva tertutup tidak sederhana, menentukan luas harus
memperhatikan bagian-bagian luasannya
Contoh 5.6:
Berapa luas daerah berikut?
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawab:
Luas daerah (𝐿) dapat dihitung langsung yaitu
3
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥))𝑑𝑥
0
3
1 3
= ∫ (( 𝑥 2 − 𝑥) − (3𝑥 − 𝑥 2 )) 𝑑𝑥
0 2 2
1 3 3 2 3 2 1 3 3
= ( 𝑥 − 𝑥 ) − ( 𝑥 − 𝑥 )|
6 4 2 3 0
1 3 3 1
= (( 33 − 32 ) − ( 32 − 33 )) − (0 − 0)
6 4 2 3
3
=6
4
Contoh 5.7:
Apakah luas lingkaran diperoleh 𝜋𝑟 2 ?
Jawab:
Perhatikan kurva lingkaran berikut.
42
Unit Pembelajaran
Integral
𝑟
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥))𝑑𝑥
−𝑟
𝑟
= ∫ ((√𝑟 2 − 𝑥 2 ) − (−√𝑟 2 − 𝑥 2 )) 𝑑𝑥
−𝑟
𝑟
= ∫ (2√𝑟 2 − 𝑥 2 ) 𝑑𝑥
−𝑟
𝑟
= 2 ∫ (√𝑟 2 − 𝑥 2 ) 𝑑𝑥
−𝑟
𝑟
𝑥 𝑟2 𝑥
= 2 ( √𝑟 2 − 𝑥 2 + arcsin ( ))|
2 2 𝑟 −𝑟
𝑟 −𝑟
= (𝑟√𝑟 2 − 𝑟 2 + 𝑟 2 arcsin ( )) − (−𝑟√𝑟 2 − (−𝑟)2 + 𝑟 2 arcsin ( ))
𝑟 𝑟
𝑟 −𝑟
= (0 + 𝑟 2 arcsin ( )) − (0 + 𝑟 2 arcsin ( ))
𝑟 𝑟
1 1
= 𝑟 2 ( 𝜋) + 𝑟 2 ( 𝜋)
2 2
= 𝜋𝑟 2
Contoh 5.8:
Berapa luas daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 3𝑥, 𝑦 = −𝑥 2 + 4 dan sumbu-𝑥?
Jawab:
1
Untuk daerah I sangat mudah ditentukan luasnya yaitu 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼 = 1 . Sedangkan
2
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼𝐼 = ∫ −𝑥 2 + 4
1
2
1
= − 𝑥 3 + 4𝑥|
3 1
1 1
= − 23 + 4(2) − (− 13 + 4(1))
3 3
2
=1
3
Sehingga,
1 2 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼𝐼 =1 2 + 1 3=3 6
Contoh 5.9
1
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 −𝑥−2 , 𝑥 = 3, dan 𝑥 = 4 serta
sumbu-𝑥.
Jawab:
Untuk menentukan luas daerah yang diarsir, sama saja dengan menentukan hasil
4 2
dari ∫3 𝑥 2 −𝑥−2
𝑑𝑥 .
4 4
2 2 2
∫ 𝑑𝑥 = ln(𝑥 − 2) − ln(𝑥 + 1)|
3 𝑥2 − 𝑥 − 2 3 3 3
8
= ln
5
44
Unit Pembelajaran
Integral
Contoh 5.10
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
46
Unit Pembelajaran
Integral
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
1
A. − 10 (4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
B. − 10 (6𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
C. − 10 (𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
D. 10
(4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
E. (5 + 𝑥)4 + 𝑐
2
Pembahasan:
= − ∫(10𝑡 3 − 2 + 𝑡 4 ) 𝑑𝑡
10 2
= − ( 𝑡4 − 𝑡5) + 𝑐
4 5
10 2
= − ( (5 − 𝑥)4 − (5 − 𝑥)5 ) + 𝑐
4 5
1
= − (4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4
10
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1
A. 7 3 satuan luas
1
B. 8 3 satuan luas
2
C. 9 3 satuan luas
2
D. 10 3 satuan luas
1
E. 11 3 satuan luas
Pembahasan:
Langkah pertama memastikan bahwa luasan yang terjadi membentuk
kurva tertutup sederhana dengan mencek tidak ada titik potong dengan
absis 𝑡 dimana 1 < 𝑡 < 2
−𝑥 2 + 2𝑥 = 𝑥 2 + 6𝑥
2𝑥 2 + 4𝑥 = 0
menghasilkan penyelesaian 𝑥 = −2 atau 𝑥 = 0. Dengan demikaian kurva
yang terbentuk adalah kurva tertutup sederhana, sehingga luas daerah
yang dimaksud (𝐿)
2
𝐿 = ∫ (𝑥 2 + 6𝑥 − (−𝑥 2 + 2𝑥)) 𝑑𝑥
1
2 2
2 3
=∫ (2𝑥 2 2
+ 4𝑥) 𝑑𝑥 = ( 𝑥 + 2𝑥 )|
1 3 1
32 2
= = 10
3 3
𝑥+2
Hasil dari ∫ 𝑑𝑥 adalah ....
√𝑥 2 +4𝑥−3
48
Unit Pembelajaran
Integral
A. √𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
B. 2√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
C. 3√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
D. 4√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
E. 6√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
Pembahasan:
Misalkan 𝑡 = 𝑥 2 + 4𝑥 − 3, maka 𝑑𝑡 = (2𝑥 + 4) 𝑑𝑥.
𝑥+2 (𝑥 + 2) 1
∫ 𝑑𝑥 = ∫ 𝑑𝑡
√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 √𝑡 2(𝑥 + 2)
1 1
= ∫ 𝑡 −2 𝑑𝑡
2
1 2 1
= . t2 + 𝑐
2 1
= √𝑥2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
3 3
Diketahui ∫0 (𝑥 2 + 𝑝𝑥 + 2) 𝑑𝑥 = 2. Nilai 𝑝 yang memenuhi adalah ....
A. −25
B. −13
C. −3
D. 3
E. 12
Pembahasan:
3 3
3 2
1 3 1 2
= ∫ (𝑥 + 𝑝𝑥 + 2) 𝑑𝑥 = ( 𝑥 + 𝑝𝑥 + 2𝑥)|
2 0 3 2 0
1 3 1
= 3 + 𝑝 32 + 2(3) − 0
3 2
9
= 15 + 𝑝
2
Menghasilkan nilai 𝑝 = −3
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
50
Unit Pembelajaran
Integral
Kisi-kisi Soal
KISI-KISI UJIAN SOAL HOTS
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KARTU SOAL
52
Unit Pembelajaran
Integral
Integral
MATERI
Luas daerah
INDIKATOR SOAL
Diberikan suatu cara pengerjaan, siswa
dapat memberikan alasan suatu
pengerjaan benar atau salah.
seorang guru membagi daerah menjadi 𝐿1 dan
𝐿2 kemudian dihitung masing-masing
selanjutnya dijumlahkan.
a. Apakah cara demikan benar? Jelaskan
b. Apakah boleh dihitung langsung dengan
2
∫−3(𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥))𝑑𝑥 ? Mengapa? Jelaskan
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
54
Unit Pembelajaran
Integral
KESIMPULAN
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
56
Unit Pembelajaran
Integral
UMPAN BALIK
Setelah mempelajari paket atau unit ini Anda diharapkan sudah memahami
integral dan aplikasinya serta mampu menerapkan dalam pembelajaran di
kelas. Bahan-bahan atau kegiatan tambahan yang relevan perlu untuk
ditambahkan demi kesempurnaan pembelajaran.
57