KOROSI
Penulis:
Siti Faizah, M.Pd
Penyunting:
Dr. Yamin, S.Pd., M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
110
Unit Pembelajaran
Korosi
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Korosi pada Logam Sebagai Pilar Utama Bangunan _______________________ 117
Gambar 2. Korosi Pada Besi Yang Digunakan Sebagai Penyangga Beton ____________ 118
Gambar 3. Logam pada Jembatan yang Mengalami Korosi ____________________________ 119
Gambar 4. Struktur Logam pada Jembatan yang Mengalami Korosi _________________ 120
Gambar 5. Epoxy Coated Rebar __________________________________________________________ 121
Gambar 6. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus __ 123
Gambar 7. Massa Besi Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus ____ 123
Gambar 8. Laju Korosi Stainless Steel Akibat Jus _______________________________________ 123
Gambar 9. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus __ 124
Gambar 10.Berbagai produk anodizing _________________________________________________ 171
Gambar 11 Kerusakan akibat peritiwa mikrobial ______________________________________ 173
Gambar 12. Perkaratan pada Boiler _____________________________________________________ 176
Gambar 13. Bahan adsorban silika ______________________________________________________ 177
Gambar 14 Rangkain Elektroplating ____________________________________________________ 180
Gambar 15 Proses pelapisan bodi mobil________________________________________________ 183
Gambar 16 Bemper mobil yang mengkilap karena dilapisi krom ____________________ 184
Gambar 17 Susunan proses anodizing __________________________________________________ 185
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
112
Unit Pembelajaran
Korosi
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik reaksi korosi logam. Melalui pembahasan materi yang
terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan
indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Topik reaksi redoks dan korosi logam yang dikembangkan pada bahan bacaan
terdiri atas subtopik konsep korosi, faktor yang mempengaruhi laju korosi,
pencegahan korosi. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan lima buah LKPD,
yaitu 1) konsep dan jenis korosi ; 2) Faktor yang mempengaruhi laju korosi
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
114
Unit Pembelajaran
Korosi
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar kelas X:
Tabel 1. Target Kompetensi Dasar
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK Pengayaan
3.8.4 Menjelaskan konsep anodizing 4.8.6 Melaksanakan praktek
untuk pencegahan korosi anodizing secara benar
116
Unit Pembelajaran
Korosi
Akibat peristiwa korosi ini, tampilan dari tiang utama terlihat tidak
indah karena warnanya kusam. Selain itu, sifat mekanis bahan seperti
kekuatan akan berkurang sehingga tidak bisa menyokong fungsi utama dari
pemakaian bahan tersebut. Logam besi sebagai bahan utama tiang penyangga
akan mengalami korosi karena adanya beban (tekanan), terpapar udara bebas,
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dan adanya uap air yang berupa kelembapan tinggi. Ketiga faktor ini
merupakan beberapa hal yang dapat menyebabkan korosi pada tiang
bangunan.
118
Unit Pembelajaran
Korosi
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
120
Unit Pembelajaran
Korosi
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Stainless steel adalah material yang sering digunakan pada peralatan masak
dan makan. Stainless steel dapat langsung terdampak oleh asam organik,
khususnya saat masa penyimpanan. Oleh sebab itu kemungkinan terluruhnya
besi, krom, dan nikel dari peralatan makan ke makanan/minuman perlu
mendapat perhatian. Melalui penelitian toksikologis, disimpulkan
bahwasannya peningkatan dosis zat logam seperti besi, krom, dan nikel dapat
menyebabkan dampak merugikan seperti dermatitis. Salah satu hasil
penelitian mengenai efek perbedaan pH dan beragam waktu penyimpanan
untuk 4 tipe jus (lemon, jeruk, mangga, dan stroberi) dan diperiksa pada
peluruhan logamnya dari alat masak stainles steel yang baru dibeli (Stainless
steel kelas 201), sampel ini dianalisis menggunakan Atomic Absorption
Spektroskopi (AAS) untuk nikel, krom dan pengurangan berat besi serta
perhitungan polarisasi elektrokimia dan environmetal scanning electron
microscopy (ESEM). Hasil yang diperoleh cukup mengejutkan, asupan crom,
nikel, dan besi dalam jus lemon yang disimpan dalam wadah Stainless steel
ditemukan sebesar masing-masing 3,96; 0,48; dan 36,57 mg/orang secara
berurutan. Asupan logam berat tersebut berada di atas batas normal yang
diperbolehkan oleh WHO. Peralatan masak Stainless steel merupakan sumber
asupan logam berat yang terabaikan selama ini, yang asupannya dipengaruhi
oleh kualitas Stainless steel serta lama penyimpanan. Gambar 6 hingga 8
menunjukkan grafik massa logam yang larut seiring berjalannya waktu untuk
masing-masing jus.
122
Unit Pembelajaran
Korosi
Gambar 6. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus
Sumber : (Bassioni, Korin, & El-Din Salama, 2015)
Gambar 7. Massa Besi Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus
Sumber : (Bassioni, Korin, & El-Din Salama, 2015)
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 9 menyajikan grafik laju korosi wadah Stainless steel yang disebabkan
oleh masing-masing jus.
Gambar 9. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus
Sumber : (Bassioni, Korin, & El-Din Salama, 2015)
Dalam jumlah kecil, nikel dan krom merupakan unsur penting bagi
tubuh tetapi ketika berada dalam konsentrasi terlalu tinggi akan
membahayakan kesehatan manusia. Paparan nikel dalam jumlah besar akan
menyebabkan reaksi alergi seperti dermatitis, emboli paru, kegagalan
pernapasan dampai dengan gangguan jantung. Ion krom Cr (III) terdapat
secara alami di berbagai sayuran, buah-buahan, daging, ragi dan biji-bijian. Ion
Cr (III) merupakan nutrisi penting, tetapi dalam jumlah banyak akan
menimbulkan bahaya kesehatan seperti dermatitis, bahkan kromium Cr (VI)
dapat menyebabkan sistem imun melemah, perubahan materi genetik samap
dengan kerusakan ginjal dan hati.
124
Unit Pembelajaran
Korosi
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut ini contoh soal-soal yang diambil dari ujian sekolah topik Reaksi
Redoks pada Kompetensi Dasar 3.7. Soal-soal ini disajikan agar dapat
dijadikan sebagai sarana berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya.
Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan ketika mengembangkan soal
yang setipe pada topik Reaksi Redoks.
No. Soal
1 Tindakan-tindakan berikut yang dapat memperlambat korosi,
KECUALI...
A. meletakkan logam dalam larutan asam
B. mengecat permukaan logam
C. melakukan galvanisasi pada logam
D. memberi minyak pada permukaan logam
E. menghubungkan logam dengan logam lain yang bersifat
reduktor kuat
Identifikasi
Level Kognitif : L2
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1 Berikut adalah gambar percobaan penentuan faktor korosi pada logam:
Manakah dari salah satu paku dari tabung di atas yang paling cepat
mengalami korosi.....
A. Tabung 1
B. Tabung 2
C. Tabung 3
D. Tabung 4
E. Tabung 5
Identifikasi
Level Kognitif : L3
126
Unit Pembelajaran
Korosi
No. Soal
1 Berikut adalah data potensial reduksi standar (E0) untuk beberapa kation
Sn2+ + 2e- → Sn E0= -0,14 V
Mg2+ + 2e- → Mg E0=-2,37 V
Ni2+ + 2e- → Ni E0= -0,25 V
Fe2+ + 2e- → Fe E0= -0,44 V
Cu2+ + 2e- → Cu E0= +0,34 V
Logam yang dapat melindungi besi terhadap korosi adalah………
a. Sn
b. Mg
c. Ni
d. Fe
e. Cu
Identifikasi
Level Kognitif : L3
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1 Korosi pada alumunium tidak menyebabkan logam tersebut keropos seperti
korosi pada besi
SEBAB
Oksigen lebih mudah mengoksidasi besi dibandingkan alumunium
(E0 O2//H2O = +1,23 V ; E0 Fe2+/Fe = -0,44 V ; E0 Al3+/Al = -1.66 V)
Level Kognitif : L3
128
Unit Pembelajaran
Korosi
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengidentifikasi
dampak korosi pada
logam
Menjelaskan konsep
anodizing untuk
pencegahan korosi
130
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Indikator Pencapaian Materi/sub materi Aktivitas Pembelajaran Bentuk dan jenis Media Alokasi
Kompetensi penilaian waktu
4.8.2Merancang Faktor penyebab Merancang percobaan Non tes: Portofoilio LKPD 3 x 45 menit
percobaan korosi sederhana tentang faktor-
sederhana tentang faktor korosi
faktor-faktor korosi
4.8.3Melakukan Melakukan percobaan Non tes: Unjuk kerja Bahan
percobaan tentang dan alat
faktor-faktor korosi sesuai
dan pencegahannya
4.8.5Menerapkan
pengetahuan
tentang
pencegahan korosi
4.8.6Melaksanakan Anodizing sebagai Melakukan praktek Non tes: Unjuk kerja Bahan
praktek anodizing salah satu cara anodizing dan laat
secara benar pencegahan korosi sesuai
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas pembelajaran dalam unit ini terdiri dari tiga aktivitas yaitu: 1) korosi
dan jenisnya 2) faktor yang menyebabkan korosi 3) pencegahan korosi.
Model pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran 1) dalam
contoh ini adalah model discovery learning dengan sintak sebagai berikut.
1. Pemberian rangsangan (Stimulation)
2. Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem Statement)
3. Pengumpulan data (Data Collection)
4. Pengolahan Data (Data Processing)
5. Pembuktian (Verification)
6. Menarik simpulan (Generalization)
132
Unit Pembelajaran
Judul Unit
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktivitas 1:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi fenomena korosi yang terjadi pada kehidupan sehari-
hari
2. Menyebutkan jenis-jenis korosi
Alternatif langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
134
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Konsep reaksi kimia tentang reaktan dan produk serta sifat zat yang
terlibat dalam suatu reaksi kimia dapat dicontohkan dengan peritiwa
pembakaran kertas. Sifat zat sebelum reaksi antara lain adalah
berwarna putih dan liat (tidak rapuh) sedangkan sifat kertas sesudah
dibakar berubah warnanya menjadi hitam dan rapuh
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
136
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tujuan aktivitas 2
Setelah melakukan aktivitas ini, diharapkan peserta didik dapat:
1. Merancang percobaan untuk menentukan faktor-faktor yang
memmengaruhi korosi logam besi
2. Melakukan percobaan tentang faktor-faktor korosi dan
pencegahannya
3. Membuat laporan percobaan faktor yang memengaruhi korosi
4. Mempresentasikan hasil percobaan faktor-faktor korosi dan
pencegahannya
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
138
Unit Pembelajaran
Judul Unit
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktivitas 3:
1. Menguraikan gagasan tentang pencegahan korosi
2. Menentukan langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya korosi
logam
140
Unit Pembelajaran
Judul Unit
melalui konsep reaksi kimia, dimana sifat awal zat akan berubah sejalan
dengan reaksi kimia yang terjadi.
Tahap Engagement
Tahap Eksplorasi
5. Setiap kelompok diminta menelaah bahan bacaan mengenai faktor yang
menyebabkan korosi dan cara pencegahannya
Kegiatan Penutup
Guru melakukan kegiatan refleksi pembelajaran dengan meminta pendapat
peserta didik mengenai kekurangan penerapan pembelajaran dan
menampung saran dan ide peserta didik untuk perbaikan proses
pembelajaran berikutnya
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
142
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Beberapa hasil terbaik berasal dari pewarna sederhana, seperti tinta pulpen
Quink yang diencerkan, tinta merah memberikan efek yang sangat indah.
Beberapa pewarna pakaian serbaguna juga bekerja dengan baik, terutama
Kingfisher Biru dan Emerald Green. Sementara pewarna oranye dan merah
memberikan hasil yang buruk. Diperlukan kreativitas penggunaan pewarna
untuk hasil yang menarik. Warna "emas" yang cantik dapat diperoleh dengan
membuat larutan amonium etanadioat/oksalat dan besi (III) klorida dengan
perbandingan yang sama, namun memiliki sifat berbahaya bagi kesehatan.
Tujuan Aktivitas 4
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan Inti
Tahapan Orientasi Masalah
3. Guru menunjukkan kepada peserta didik peralatan dari logam besi
yang sudah berkarat serta mengajukan pertanyaan bagaimanakah cara
menghindari/melindungi logam besi dari perkaratan?
4. Guru menunjukkan pada peserta didik salah satu peralatan hasil
anodizing yang berwarna-warni serta mengajukan pertanyaan
bagaimanakah proses pengolahan sehingga terbentuk produk yang
menarik?
5. Peserta didik kemungkinan akan memberikan jawaban bahwa
perkaratan dapat dicegah dengan cara mengecatnya
6. Guru meminta perwakilan peserta didik untuk maju dan mencoba
mengikis /menggores cat sesuai saran peserta didik sebelumnya
(ternyata cat tersebut tidak bisa hilang dengan cara-cara yang sudah
dilakukan)
7. Guru menjelaskan cara anodizing dengan menggunakan prinsip reaksi
redoks
Tahap Pengumpulan Data dan Verifikasi
8. Guru meminta peserta didik duduk dalam kelompok beranggotakan 4-
5 orang
9. Guru membagi Lembar Kerja Peserta didik dan meminta untuk
mempelajarinya
10. Guru memberikan pengarahan tentang kegiatan praktikum yang akan
dilaksanakan, alat dan bahan yang harus diambil tiap kelompok,
prosedur kerja yang harus dilakukan, pertanyaan dan kolom
kesimpulan yang harus diisi serta kegiatan yang harus dilakuakn oleh
peserta didik jika praktikum telah dilaksanakan
11. Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk mengambil alat
dan bahan yang diperlukan pada kegiatan praktikum
144
Unit Pembelajaran
Judul Unit
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................
Tujuan
Petunjuk Kerja
146
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Dst.
*) pengaruh fisika
**) pengaruh kimia
6. Berdasarkan data pada tabel nomor 5, deskripsikan apa saja yang dapat
menyebabkan korosi pada logam !
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
7. Jelaskan dengan menggunakan kata-katamu sendiri konsep korosi dan
faktor yang menyebabkannya!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan
Alat Bahan
Tabung reaksi/gelas plastik kecil Air
bertutup Garam
Paku besi Minyak
Kapas
silika
148
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Petunjuk Kerja
1. Coba saudara lihat kembali data di LKPD 1, sebutkan faktor2 apa saja
yang dapat menyebabkan korosi!
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(………………………)
Keterangan *)
Tabung1: paku diletakkan di gelas plastik yang sudah diberi silika dan
kapas kering. Gelas ditutup.
Tabung 2: paku diletakkan diatas kapas basah (jika kering ditetesi air
kembali), wadah terbuka
Tabung 3: paku diletakkan di wadah terbuka
Tabung 4: paku direndam minyak goreng
Gunakan baku yang terbuat dari bahan besi, bukan paku cor
Pengembangan jenis bahan bisa dilakukan dengan membuat tabung
5,6,7,8 dengan penambahan perlakuan menggores paku terlebih
dahulu.
Konsultasikan rancangan kerja yang sudah dibuat.
150
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tujuan Kegiatan:
1………………………………………………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………………………………………………….
Alat dan Bahan
Alat: Bahan:
Langkah Kerja:
1.
2.
3.
4.
5.
Tabel Data Pengamatan*)
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1.............................................................................................................................................................
2.............................................................................................................................................................
3.............................................................................................................................................................
4..............................................................................................................................................................
1.............................................................................................................................................................
2.............................................................................................................................................................
3.............................................................................................................................................................
4..............................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
152
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Pencegahan korosi
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................
Tujuan
Petunjuk Kerja
Bacalah artikel di bawah ini dengan cermat dan teliti. Baca kembali
konsep korosi dan jenis-jenisnya seperti yang terdapat pada LPKD 1
Diskusikan dengan teman anda tahapan-tahapan pembelajaran yang ada
dalam LKPD ini. Peserta didik yang telah menemukan jawaban dari suatu
pertanyaan bertanggung jawab untuk menjelaskan jawabannyakepada
teman yang belum paham dalam kelompoknya
Jangan ragu untuk meminta bantuan guru jika menemui kesulitan dalam
memahami atau mengerjakan LKPD ini
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
“Harga mobil di daerah pesisir bisa lebih murah 5 juta daripada daerah bukan pesisir”
Sudah menjadi rahasia umum kalau mobil-mobil yang berdomisili di pesisir pantai punya
harga lebih murah ketimbang mobil lain pada umumnya. Penyebabnya kendaraan tersebut
dipengaruhi dengan air yang berada di sekitar pantai, sehingga berisiko terkena korosi.
Hal ini dikatakan pemilik ruang pamer mobil bekas Glory Auto di WTC Mangga Dua, Jakarta,
Yugi. Menurut dia, anggapan itu sudah melekat di masyarakat.
"Sebenarnya tergantung ke perawatan orangnya juga. Tapi anggapan itu kan memang sudah
melekat. Dan harga mobil dari Utara (Jakarta Utara) mayoritas lebih murah, begitu juga
dengan Barat (Jakarta Barat) yang dekat dengan utara biasanya agak karatan,” ujar Yugi
kepada VIVA, Rabu 4 Juli 2018.
Untuk mengantisipasinya, biasanya calon konsumen kendaraan selalu melakukan
pengecekan secara detail dan membawa orang bengkel untuk memastikan kondisi mobil
tersebut.
“Perbedaan harga sekira Rp5 jutaan (Utara) dibanding wilayah Jakarta lainnya. Rata-rata
konsumen melakukan pengecekannya teliti kalau pelat nomornya Jakut. Kalau mobil bekas
yang mayoritas kondisi masih mulus dan terawat dari Jakarta Selatan,” katanya.
Yugi mengaku kurang paham kenapa dirinya selalu mendapatkan mobil bekas yang
keadaannya masih bagus dari Jakarta Selatan. Padahal salon mobil, tempat perawatan khusus
atau bengkel-bengkel juga banyak di setiap wilayah Jakarta.
Sunanta pemilik Dave Car di WTC Mangga Dua, Jakarta mengatakan hal yang berbeda. Kata dia,
terjadinya karat pada beberapa komponen mobil bukan karena wilayah tersebut dekat pesisir laut,
namun perawatan dari pemilik mobilnya. Maka tidak semua mobil dari Utara berkarat.
“Jangankan air laut, air hujan saja kalau mobil dibiarkan tidak dicuci akan berkarat. Tapi mobil
Utara memang selau dilakukan pengecekan pada sasis sebelum beli, dan biasanya yang sering itu
bodi berbintik atau bolong-bolong kecil,” tuturnya
Sumber: https://www.viva.co.id/otomotif/mobil
154
Unit Pembelajaran
Judul Unit
1. Apa alasan utama harga mobil bekas di kawasan pesisir lebih murah
dibandingkan dengan daerah bukan pesisir?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Tahap Engagement
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tahap Eksplorasi
2. Berdasarkan bacaan yang sudah kalian pelajari, hal-hal apa saja yang
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Tahap Evaluasi
1. Sebutkan faktor korosi yang berhubungan dengan logam dan
permukaannya.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
156
Unit Pembelajaran
Judul Unit
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Praktek Anodizing
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................
Tujuan
Alat: Bahan:
Kaca mata pelindung Kertas tisu
Sarung tangan Dua buah kawat tembaga @ 10
cm
Beaker plastik ukuran 250 mL Lembaran timbal ukuran 2 cm x 5
cm
Batang kaca pengaduk Kaleng aluminium bekas
minuman
Kaca arloji Wol baja halus
Power pack berlabel terminal + Air suling
dan -
2 buah batang karbon/timbal 250 mL asam sulfat 1,5 M
dengan penjepit buaya
Botol pencuci 3 gelas Beaker asam nitrat 3 M
158
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Petunjuk Kerja
1. Keselamatan kerja
a. Kacamata pelindung harus digunakan.
b. Gunakan sarung tangan saat bekerja dengan bahan-bahan kimia.
c. Selalu berikan label yang jelas pada semua bahan kimia yang
digunakan. (misalnya Asam sulfat 1 M, Korosif; Natrium
hidroksida 2 m, Korosif; Asam nitrat 3 M, Korosif; Air suling)
d. Nyalakan fan pada almari asam agar uap bahan kimia berbahaya
tidak terkonsentrasi.
e. Ikuti langkah kerja dengan cermat terutama berkaitan dengan
pengaturan listrik maupun temperatur.
2. Langkah Kerja Bagian Pertama
a. Perhatikan bahwa potongan aluminium yang akan dianodising
harus benar-benar dalam keadaan bersih.
b. Pembersih biasa tidak cukup untuk membersihkannya.
c. Sedikit pembersih kimia diperlukan dalam proses ini.
d. Dengan menggunakan gunting, buat potongan aluminium dengan
ukuran sekitar 5 cm x 2 cm. Hati-hati dengan bagian yang tajam.
e. Buatlah lubang pada salah satu ujung potongan aluminium.
f. Buat pengait dari kawat tembaga dan kaitkan pada lubang
potongan aluminium. (Perhatikan gambar berikut ini)
159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
160
Unit Pembelajaran
Judul Unit
161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
162
Unit Pembelajaran
Judul Unit
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
1. Korosi dan Jenisnya
Logam dan paduan logam banyak digunakan dalam konstruksi dan bahan dari
berbagai industri di bidang teknik. Alat dan mesin serta instalasi dalam
industri hampir 90% berasal dari logam dan paduannya. Jika struktur logam
dan paduannya tidak dipelihara dengan baik maka dapat mengalami
kerusakan secara perlahan akibat terpapar gas-gas atmosferik, kelembaban,
dan bahan kimia lainnya.
1.1. Pengertian Korosi
Korosi diartikan sebagai penurunan kualitas logam atau paduannya
yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan dengan unsur-unsur lain yang
terdapat di alam. Korosi menyebabkan sifat-sifat yang berguna dari
suatu logam seperti kelenturan, daktilitas dan konduktivitas listrik bisa
hilang. Korosi terjadi karena adanya reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat dilingkungannya yang menghasilkan senyawa-
senyawa yang tidak dikehendaki.
Contoh korosi yang paling sering ditemukan adalah besi berkarat bila
terkena kondisi atmosfer. Selama proses korosi ini, lapisan berwarna
kemerahan dari serbuk oksida (Fe3O4) dibentuk dan besi menjadi lemah.
Contoh lain adalah pembentukan film/lapisan tipis berwarna dari
senyawa dasar karbonat [CuCO3 + Cu(OH)2] pada permukaan tembaga
saat terkena udara lembab yang mengandung CO2.
164
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Korosi pada besi merupakan reaksi redokas alami. reaksi kimia yang
terjadi pada waktu korosi berlangsung pada beberapa tahap
Tahap 1:
Oksidasi besi menjadi ion Fe 2+ (aq) dilubang tempat korosi bisa berupa
retakan, permukaan yang kasar atau campuran logam yang kurang
homogen
𝐹𝑒(𝑠) → 𝐹𝑒 2+ (𝑎𝑞) + 2 𝑒
Tahap 2:
Tahap 3:
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
166
Unit Pembelajaran
Judul Unit
b. Kemurnian logam
167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
168
Unit Pembelajaran
Judul Unit
2) Temperatur atmosfer
3) pH atmosfer
4) Tingkat kelembaban atmosfer
5) Jumlah oksigen dalam atmosfer
6) Jumlah uap bahan kimia dalam atmosfer
Sebuah kondisi yang diperlukan untuk korosi atmosferik dari logam
adalah bahwa permukaan logam ditutupi oleh elektrolit. Periode ketika
permukaan logam dipengaruhi oleh kelembaban kadang-kadang disebut
'waktu basah'. Hujan, kondensasi, kabut, atau bentuk lain dari kelembaban
dapat menyebabkan permukaan menjadi basah. Sebagian besar logam
memiliki nilai kritis kelembaban relatif yang diperlukan untuk
melanjutkan terjadinya proses korosi. Jika nilai kritis kelembaban relatif
ini terlampaui, maka korosi akan terjadi.
169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
daerah yang jauh dari pantai. Di daratan, ‘garam jalan’ yang diaplikasikan
pada permukaan jalan untuk mencegah pembekuan di musim dingin
merupakan sumber utama kontaminasi klorida.
170
Unit Pembelajaran
Judul Unit
3. Faktor lain-lain
171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya korosi adalah terjadinya korosi
mikrobial . Korosi mikrobial sebenarnya bukanlah salah satu jenis korosi
(sebab korosi adalah peristiwa elektrokimia; bukan fenomena mikrobiologi)
melainkan sebuah proses yang dapat memengaruhi dan mempercepat
terjadinya korosi.
Salah satu indikator utama yang mencirikan terjadinya korosi mikrobial
adalah laju serangan korosi yang lebih tinggi dari yang semula diduga melalui
perhitungan teknis saat memilih logam tersebut dalam proses konstruksi.
Berdasarkan mekanisme penyebab korosi, mikroorganisme yang menjadi
penyebab terjadinya mikrobial antara lain:
a. Bakteri Pereduksi Sulfat (Sulphate Reducing Bacteria / SRB)
Contohnya Desulfovibrio sp. Bakteri ini mampu mereduksi anion
sulfat menjadi asam sulfida menurut reaksi
2H3O+(aq) + 3SO42-(aq) → 3H2S(g) + 7O2(g) pada kondisi anaerob.
Khas karena menghasilkan endapan logam sulfida yang berwarna
hitam dan aroma uap hidrogen sulfida.
b. Bakteri Pengoksidasi Sulfur dan Sulfida (Sulphur and Sulphide
Oxidizing Bacteria / SOB)
Contohnya Acidithiobacillus thiooxidans. Bakteri ini mampu
mengoksidasi sulfur dan anion sulfida pada kondisi aerob menjadi
anion sulfat yang sangat korosif karena dapat menurunkan pH sampai
mendekati 1. Pada pH serendah ini , bermacam-maca logam dapat larut
sehingga merubah struktur dan sifat logam tersebut menjadi lebih
rendah. Reaksi yang berlangsung sebagai berikut :
2H3O+(aq) + S2-(aq) → SO2(g) + 3H2(g)
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
2SO3(g) + 4H2O(l) → 2H3O+(aq) + 2HSO3-(aq) + O2(g)
2HSO3-(aq) + O2(g) → 2SO42-(aq) + H2(g)
c. Bakteri Pengoksidasi Besi dan Mangan (Iron and Manganese Oxidizing
Bacteria)
172
Unit Pembelajaran
Judul Unit
173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Pencegahan Korosi
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Ni-Co-Sn-Pb-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
174
Unit Pembelajaran
Judul Unit
175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
176
Unit Pembelajaran
Judul Unit
2) Dehumidifikasi
Dalam metode ini, uap air dari udara dihilangkan dengan menurunkan
kelembaban relatif udara disekitarnya. Udara dapat didehumidifikasi
atau dihilangkan kelembaban atau kandungan airnya dengan cara
adsopsi uap air. Dalam sistem adsorpsi kelembaban berkurang dengan
bahan adsorben seperti gel silika atau alumina aktif.
Bahan adsorben dapat diaktifkan kembali oleh panas, jadi jika sudah
berubah warna dapat dipanaskan lagi untuk pemakaian kembali.
3) Inhibitor
Inhibitor kimia adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau
177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b. Paduan
Secara prinsip dapat dinyatakan bahwa dengan pembuatan paduan logam
akan diperoleh lapisan tipis pelindung karat yang umumnya berupa
oksida dari logam. Baik ketahanan terhadap korosi maupun kekuatan
banyak logam dapat ditingkatkan dengan paduan, misalnya baja tahan
karat yang mengandung kromium menghasilkan lapisan tipis oksida
koheren yang melindungi baja dari serangan lebih lanjut. Paduan non-
korosif lainnya adalah perak Jerman, perunggu-aluminium, perunggu-
nikel, Duralumin dan lain sebagainya.
Komposisi beberapa logam dalam paduan:
1) Perak Jerman
Perak Jerman bukanlah paduan logam perak, karena perak jerman
sama sekali tidak mengandung logam perak. Perak jerman merupakan
paduan tembaga dengan nikel dan seringkali seng. Formulasi yang
biasa adalah 60% tembaga, 20% nikel dan 20% seng.
2) Perunggu Aluminium
Perunggu aluminium dengan komposisi yang berbeda memiliki
berbagai penggunaan di industri, dengan sebagian besar berkisar
antara 5% sampai 11% berat aluminium, massa yang tersisa adalah
tembaga; agen paduan lainnya seperti besi, nikel, mangan, dan silikon
juga kadang-kadang ditambahkan pada perunggu aluminium.
3) Duralumin
Duralumin adalah paduan yang terdiri dari 90% aluminium, tembaga
4%, 1% magnesium dan 0,5% sampai 1% mangan. Material paduan
logam ini banyak digunakan pada struktur pesawat terbang, Hampir
80% material pesawat terbuat dari paduan logam alumunium karena
mempunyai efisiensi kekuatan statis (perbandingan kekuatan
terhadap berat) yang tinggi sehingga penggunaan bahan yang kuat dan
ringan akan menghemat penggunaan bahan bakar.
178
Unit Pembelajaran
Judul Unit
c. Pelapisan permukaan
Secara umum tujuan pelapisan permukaan logam adalah untuk
melindungi permukaan logam dari korosi, kontak antara logam dengan
lingkungan yang korosif akan dihilangkan/dihalangi. Penghalangan ini
dilakukan dengan melapisi permukaan logam terus menerus
menggunakan bahan non-berpori saat masuk ke atmosfer korosif. Lapisan
seperti ini disebut sebagai lapisan permukaan atau lapisan pelindung.
Selain mendapatkan aksi perlindungan terhadap korosi, lapisan pelindung
juga memberikan efek dekoratif dan mengurangi keausan.
Tujuan pelapisan permukaan adalah untuk:
1) mencegah korosi,
2) meningkatkan ketahanan terhadap keausan dan goresan,
3) meningkatkan kekerasan,
4) melindungi dari efek elektrik,
5) melindungi dari efek termal, dan
6) memberikan warna dekoratif.
Secara umum pelapisan permukaan dapat dibedakan menjadi pelapisan
anorganik dan organik. Pelapisan anorganik meliputi kaca, semen,
keramik dan konversi pelapis kimia seperti anodising, oksida, kromat,
posfat. Pelapisan organik meliputi cat, oli, lak, pernis (resin, pigmen
ditambah pelarut dalam cairan pelapis). Seringkali sifat perlindungan
yang diberikan merupakan kombinasi dari faktor-faktor di atas.
Pelapisan dengan oli atau minyak banyak diterapkan pada perkakas dan
bagian-bagian mesin. Adanya oli akan mecegah kontak dengan air
179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
d. Pelapisan Logam
Pelapisan logam terdiri dari logam yang dikenal sebagai pelapis logam.
Lapisan ini memisahkan logam dasar (logam yang dilapisi) dari
lingkungan korosif dan juga berfungsi sebagai penghalang yang efektif
untuk perlindungan logam dasar. Logam yang dilapisi dikenal sebagai
logam dasar. Logam yang digunakan sebagai pelapis disebut sebagai
logam mantel. Berbagai metode yang berbeda dapat digunakan untuk
pelapisan logam. Pada unit pembelajaran ini akan dibahas pelapisan
dengan metode elektroplating.
Proses elektroplating merupakan proses pelapisan logam dengan bantuan
arus listrik yang berlangsung secara reaksi reduksi oksidasi dari logam
pelapis (sebagai anoda korban teroksidasi) ke benda kerja (sebagai
katoda yang dilapisi). Pada katoda terjadi proses penangkapan elektron
sedangkan pada anoda terjadi reaksi pelepasan elektron, sehingga proses
pengendapan berlangsung di katoda yang berdampak terhadap
penambahan ketebalan dan berat benda.
180
Unit Pembelajaran
Judul Unit
181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
182
Unit Pembelajaran
Judul Unit
183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4) Anodizing
Aluminium anodizing adalah proses pelapisan secara elektrokimia yang
mengkonversi aluminium menjadi aluminium oksida (Al2O3) pada
permukaan material yang akan dilapisi
Reaksi proses anodizing secara keseluruhan terjadi sebagai berikut.
𝟐 𝑨𝒍 + 𝟑 𝑯𝟐 𝑶 → 𝑨𝒍𝟐 𝑶𝟑 + 𝟔 𝑯+ + 𝟔 𝒆−
184
Unit Pembelajaran
Judul Unit
elektrolit yang digunakan bersifat asam dan arus yang digunakan searah
(DC) direct current.
Rangkaian pada proses anodic oxidation
185
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
186
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Manakah dari salah satu paku dari tabung di atas yang paling cepat mengalami
korosi.....
A. Tabung 1
B. Tabung 2
C. Tabung 3
D. Tabung 4
E. Tabung 5
187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
188
Unit Pembelajaran
Judul Unit
189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
190
Unit Pembelajaran
Korosi
191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
192
Unit Pembelajaran
Korosi
193
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
194
Unit Pembelajaran
Korosi
195
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
196
Unit Pembelajaran
Korosi
197
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
198
Unit Pembelajaran
Korosi
199
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
200
Unit Pembelajaran
Korosi
201
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
202
Unit Pembelajaran
Korosi
203
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
204
Unit Pembelajaran
Korosi
205
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
206
Unit Pembelajaran
Korosi
UMPAN BALIK
Agar berhasil baik dalam mempelajari Unit Reaksi Reduksi Oksidasi ini,
Saudara dapat mengikuti petunjuk belajar berikut ini:
1. Bacalah uraian dan contoh-contoh dengan cermat dan berulang-ulang
sehingga Saudara benar-benar memahami dan menguasai materi yang ada
dalam unit ini.
2. Lakukanlah aktivitas-aktivitas yang dicontohkan oleh unit ini kepada peseta
didik Saudara dalam kelas (Aktivitas dapat dimodifikasi sesuai kondisi
kelas). Mintalah bantuan rekan guru, instruktur atau pengawas untuk
menjadi observer di kelas Saudara ketika Saudara melakukan aktivitas-
aktivitas yang dicontohkan. Mintalah bantuan dan saran mereka dalam
rangka perbaikan pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut.
3. Jika Saudara masih mengalami kesulitan setelah mengikuti rambu-rambu
atau penjelasan dalam memahami materi serta melakukan aktivitas-
aktivitas yang terdapat dalam unit ini, mintalah bantuan instruktur,
pengawas atau narasumber yang ada.
207
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
208
Unit Pembelajaran
Korosi
209
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
210