Anda di halaman 1dari 106

Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN KIMIA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)

KOROSI
Penulis:
Siti Faizah, M.Pd

Penyunting:
Dr. Yamin, S.Pd., M.Si.

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
.
Unit Pembelajaran
Korosi

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI _____________________________________________________________________ 109


DAFTAR GAMBAR _____________________________________________________________ 111
DAFTAR TABEL ________________________________________________________________ 112
PENDAHULUAN ________________________________________________________________ 113
KOMPETENSI DASAR _________________________________________________________ 115
A. Target Kompetensi _______________________________________________________ 115
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ______________________________________ 115
APLIKASI DI DUNIA NYATA __________________________________________________ 117
A. Korosi pada Bangunan ___________________________________________________ 117
B. Korosi pada Jembatan____________________________________________________ 118
C. Korosi pada Peralatan Masak ___________________________________________ 122
SOAL-SOAL UN/USBN _________________________________________________________ 125
A. Contoh soal UAS 2015-2016 Paket A ___________________________________ 125
B. Contoh soal UAS Paket B Tahun 2015 __________________________________ 126
C. Contoh soal SBMPTN Tahun 2008 ______________________________________ 127
D. Contoh soal SBMPTN 2010/IPA/45 ____________________________________ 128
BAHAN PEMBELAJARAN______________________________________________________ 129
A. Aktivitas Pembelajaran __________________________________________________ 129
Aktivitas 1: Konsep korosi _______________________________________________ 134
Aktivitas 2: Faktor yang mempengaruhi korosi _______________________ 137
Aktivitas 3: Pencegahan korosi__________________________________________ 140
Aktivitas 4 Pengayaan: Melakukan Praktek Anodizing ________________ 142
B. Lembar Kerja Peserta Didik _____________________________________________ 146
Lembar Kerja Peserta Didik 1 ___________________________________________ 146
Lembar Kerja Peserta Didik 2 ___________________________________________ 148
Lembar Kerja Peserta Didik 3 ___________________________________________ 153

109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik 4 ___________________________________________ 158


C. Bahan Bacaan ______________________________________________________________ 164
1. Korosi dan Jenisnya _________________________________________________ 164
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju korosi ___________________ 167
3. Faktor lain-lain _________________________________________________________ 171
3. Pencegahan Korosi_____________________________________________________ 174
a. Modifikasi Kondisi Lingkungan ____________________________________ 176
b. Paduan _______________________________________________________________ 178
c. Pelapisan permukaan _______________________________________________ 179
d. Pelapisan Logam ____________________________________________________ 180
PENGEMBANGAN PENILAIAN ________________________________________________ 186
A. Pembahasan Soal-soal____________________________________________________ 186
B. Mengembangkan Soal HOTS _____________________________________________ 190
KISI-KISI SOAL HOTS _____________________________________________________ 191
Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ________________ 191
Jumlah soal : 10 (sepuluh) __________________________________________ 191
Mata Pelajaran : Kimia __________________________________________________ 191
Tahun Pelajaran : _________________________________________________________ 191
Kelas/semester ; X/Genap ______________________________________________ 191
KARTU SOAL HOTS _______________________________________________________ 193
KESIMPULAN ___________________________________________________________________ 206
UMPAN BALIK __________________________________________________________________ 207

110
Unit Pembelajaran
Korosi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Korosi pada Logam Sebagai Pilar Utama Bangunan _______________________ 117
Gambar 2. Korosi Pada Besi Yang Digunakan Sebagai Penyangga Beton ____________ 118
Gambar 3. Logam pada Jembatan yang Mengalami Korosi ____________________________ 119
Gambar 4. Struktur Logam pada Jembatan yang Mengalami Korosi _________________ 120
Gambar 5. Epoxy Coated Rebar __________________________________________________________ 121
Gambar 6. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus __ 123
Gambar 7. Massa Besi Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus ____ 123
Gambar 8. Laju Korosi Stainless Steel Akibat Jus _______________________________________ 123
Gambar 9. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus __ 124
Gambar 10.Berbagai produk anodizing _________________________________________________ 171
Gambar 11 Kerusakan akibat peritiwa mikrobial ______________________________________ 173
Gambar 12. Perkaratan pada Boiler _____________________________________________________ 176
Gambar 13. Bahan adsorban silika ______________________________________________________ 177
Gambar 14 Rangkain Elektroplating ____________________________________________________ 180
Gambar 15 Proses pelapisan bodi mobil________________________________________________ 183
Gambar 16 Bemper mobil yang mengkilap karena dilapisi krom ____________________ 184
Gambar 17 Susunan proses anodizing __________________________________________________ 185

111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Target Kompetensi Dasar ____________________________________________ 115


Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) ____________________________ 116
Tabel 3. Aktivitas Pembelajaran _______________________________________________ 130
Tabel 4. Data Potensial Reduksi _______________________________________________ 175

112
Unit Pembelajaran
Korosi

PENDAHULUAN

Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik reaksi korosi logam. Melalui pembahasan materi yang
terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan
indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka memudahkan guru mempelajari konten dan cara


mengajarkannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar terkait yang
memuat target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, bahan
bacaan tentang aplikasi topik korosi dalam kehidupan sehari-hari, soal-soal
tes UN yang pernah diselenggarakan beberapa tahun lalu serta soal UASBN
topik ini di tiga tahun terakhir sebagai acuan dalam menyusun soal sejenis,
deskripsi alternatif aktivitas pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) yang dapat digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran, bahan
bacaan yang dapat dipelajari oleh guru, maupun peserta didik, dan deskripsi
prosedur mengembangkan soal HOTS. Komponen-komponen di dalam unit ini
dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah memfasilitasi
peserta didik mendeskripsikan prinsip korosi, melakukan aktivitas praktik
faktor yang mempengaruhi korosi dan anodizing sebagai salah satu teknik
pencegahan korosi, sekaligus mendorong peserta didik mencapai
kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Topik reaksi redoks dan korosi logam yang dikembangkan pada bahan bacaan
terdiri atas subtopik konsep korosi, faktor yang mempengaruhi laju korosi,
pencegahan korosi. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan lima buah LKPD,
yaitu 1) konsep dan jenis korosi ; 2) Faktor yang mempengaruhi laju korosi

113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3)pencegahan korosi; dan 4) Praktek melakukan anodizing sebagai salah satu


cara pencegahan korosi pada logam.
LKPD dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah
mengimplementasikannya di kelas. Pengembangan LKPD bisa dengan
dilakukan melalui pengembangan topik, misalnya masalah pengolahan
limbah, teknopreuneur (peluang usaha dengan memanfaatkan kegiatan
praktek anodizing) ataupun pembahasan mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja. Pengembangan LKPD bisa juga dilakukan dengan cara
memodifikasi alat ataupun bahan praktek agar lebih mudah diperoleh dengan
harga yang bersaing.

114
Unit Pembelajaran
Korosi

KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar kelas X:
Tabel 1. Target Kompetensi Dasar

No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Kelas


3.8 Mengevaluasi 1. Mendeskripsikan proses X
proses pada sel elektrokimia yang terjadi pada
elektrokimia yag korosi logam
digunakan dalam 2. Memilih cara yang tepat untuk
kehidupan melindungi korosi
4.8 Mengintegrasikan 1. Melakukan percobaan penentuan X
proses yang terjadi faktor yang mempengaruhi korosi
dalam sel 2. Memberikan saran/ide pencegahan
elektrokimia korosi
dengan reaksi yang
digunakan dalam
kehidupan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian


kompetensi. Indikator ini menjadi acuan bagi guru untuk mengukur
pencapaian kompetensi dasar. Kompetensi Dasar 3.8 di kelas X dikembangkan
menjadi 7 indikator untuk ranah pengetahuan dan 6 indikator untuk ranah
keterampilan.

Dalam rangka memudahkan guru menentukan indikator yang sesuai dengan


tuntutan kompetensi dasar, indikator dibagi menjadi ke dalam tiga kategori,
yaitu indikator pendukung, indikator kunci, dan indikator pengayaan. Berikut
ini rincian indikator yang dikembangkan pada Kompetensi Dasar 3.7 dan 4.7
di kelas X.

115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan


IPK Penunjang
3.8.1 Mendeskripsikan reaksi kimia 4.8.1 Menuliskan reaksi kimia
IPK Kunci
3.8.2 Mendeskripsikan proses 4.8.2 Merancang percobaan
korosi sederhana tentang factor-
3.8.3 Mengidentifikasi faktor yang faktor korosi
mempengaruhi terjadinya 4.8.3 Melakukan percobaan tentang
korosi factor-faktor korosi dan
3.8.4 Mendeskripsikan cara pencegahannya
pencegahan korosi 4.8.4 Mempresentasikan hasil
3.8.5 Menentukan cara yang tepat percobaan factor-faktor
untuk mencegah korosi korosi dan pencegahannya
3.8.6 Mengidentifikasi dampak 4.8.5 Menerapkan pengetahuan
korosi tentang pencegahan korosi

IPK Pengayaan
3.8.4 Menjelaskan konsep anodizing 4.8.6 Melaksanakan praktek
untuk pencegahan korosi anodizing secara benar

116
Unit Pembelajaran
Korosi

APLIKASI DI DUNIA NYATA


A. Korosi pada Bangunan
Secara umum, logam digunakan pada proses pembangunan sebagai
penyangga bangunan atau sebagai penyangga beton. Resiko korosi untuk
kedua kegunaan logam tersebut relatif kecil, kecuali disebabkan oleh proses
pembuatan yang kurang baik ataupun kesalahan saat desain. Gambar 1
menunjukkan korosi yang banyak terjadi pada tiang-tiang bangunan,
sementara Gambar 2 menujukkan korosi yang terjadi pada besi yang
digunakan sebagai pendukung beton karena terekspose dengan udara bebas.

Gambar 1. Korosi pada Logam Sebagai Pilar Utama Bangunan


Sumber : https://www.fireengineering.com/articles/2018/05/construction-concerns-
corrosion.html

Akibat peristiwa korosi ini, tampilan dari tiang utama terlihat tidak
indah karena warnanya kusam. Selain itu, sifat mekanis bahan seperti
kekuatan akan berkurang sehingga tidak bisa menyokong fungsi utama dari
pemakaian bahan tersebut. Logam besi sebagai bahan utama tiang penyangga
akan mengalami korosi karena adanya beban (tekanan), terpapar udara bebas,

117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

dan adanya uap air yang berupa kelembapan tinggi. Ketiga faktor ini
merupakan beberapa hal yang dapat menyebabkan korosi pada tiang
bangunan.

Gambar 2. Korosi Pada Besi Yang Digunakan Sebagai Penyangga Beton


Sumber : https://www.fireengineering.com/articles/2018/05/construction-
concerns-corrosion.html

B. Korosi pada Jembatan

Korosi merupakan pengeroposan kimiawi logam yang terjadi secara masif,


sistematis dan terstruktur dan banyak terjadi pada segala macam struktur,
termasuk jembatan. Hasil penelitian para ahli menunjukkan 95% kerusakan
struktural pada jembatan dapat disebabkan oleh korosi. Gambar 3
menunjukkan gambar jarak dekat korosi yang terjadi pada logam di jembatan.

118
Unit Pembelajaran
Korosi

Gambar 3. Logam pada Jembatan yang Mengalami Korosi


Sumber : https://bridgemastersinc.com/how-to-combat-corrosion-one-of-
the-top-threats-to-bridges/

Gambar 4 menunjukkan struktur logam jembatan yang sudah mengalami


korosi. Terdapat dua daerah yang memiliki potensi terjadi korosi paling besar:
1. Daerah yang sering terkena air dan salju, karena larutan pencair salju
terbuat dari bahan yang berbasis klorida, misalnya garam dapur (NaCl)
2. Daerah lepas pantai/dekat laut, daerah ini terpapar oleh kelembapan
tinggi, air asin dari laut serta badai yang sering menerpa
Jembatan yang berada di daerah kering memiliki resiko rendah untuk
mengalami korosi.
Berikut ini adalah akibat dari korosi yang terjadi pada jembatan:
1. Mengurangi kekuatan individu elemen struktural
Korosi mengurangi penampang dari komponen penting jembatan yang
mengakibatkan perilaku jembatan akan berbeda dari perilaku yang
telah diperhitungkan. Perbedaan perilaku ini dapat berakibat pada
kegagalan pada salah satu elemen penting yang berujung pada
rubuhnya jembatan.

119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Mengurangi Ketahanan Beban Geser


Masih berhubungan dengan poin pertama, namun beban yang diterima
oleh struktur jembatan tidak hanya satu beban. Oleh karena itu,
kemungkinan kegagalan jembatan semakin meningkat.

Gambar 4. Struktur Logam pada Jembatan yang Mengalami Korosi


Sumber : https://bridgemastersinc.com/how-to-combat-corrosion-one-of-
the-top-threats-to-bridges/

3. Menurunnya Ketahanan Terhadap Beban Fatigue


Proses korosi akan mempercepat terjadinya crack (retak) dan pitting
(sumuran/ceruk), yang sering kali terkonsentrasi di satu titik. Hal ini
dapat menyebabkan elemen rusak dan gagal lebih cepat.
4. Menurunnya Kekuatan Ikatan pada Bahan Komposit
5. Menurunnya Keuletan Logam (Metal Ductility)
Korosi menurunkan kemampuan bagian logam dari jembatan untuk
berdeformasi. Kemampuan jembatan untuk berdeformasi sangat
penting, terutama pada daerah-daerah yang rawan gempa, cuaca
ekstrem, atau dengan angin yang kencang.

120
Unit Pembelajaran
Korosi

Bagaimana cara mencegah korosi pada jembatan?


1. Mengadakan inspeksi jembatan secara rutin untuk mencari tanda-
tanda awal korosi.
2. Menginspeksi bagian sekunder jembatan, seperti struktur sekunder di
bawah maupun atas jembatan.

Gambar 5. Epoxy Coated Rebar


Sumber : https://www.fireengineering.com/articles/2018/05/construction-concerns-
corrosion.html

3. Melapisi rebar (baja tulangan) yang tertancap di pilar-pilar jembatan


dengan epoksi. Gambar 5 menunjukkan rebar yang sudah dilapisi oleh
epoksi.
4. Menggunakan material yang memiliki permeabilitas air yang rendah
saat membangun dan memperbaiki.
5. Memasang lapisan pemisah (penahan) di antara aspal dan bagian
bawahnya (deck).

121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

6. Mendesain sambungan antara jalan dan jembatan sehingga berada di


ujung jembatan. Sambungan ini berguna untuk mengalirkan air
hujan/air laut yang berada di atas jembatan guna menjauhkan larutan
air dan garam dari komponen logamyang ada di jembatan.
7. Memperbaiki keretakan atau lubang aspal untuk mencegah air
hujan/air laut berinteraksi dengan bagian logam jembatan.

C. Korosi pada Peralatan Masak

Stainless steel adalah material yang sering digunakan pada peralatan masak
dan makan. Stainless steel dapat langsung terdampak oleh asam organik,
khususnya saat masa penyimpanan. Oleh sebab itu kemungkinan terluruhnya
besi, krom, dan nikel dari peralatan makan ke makanan/minuman perlu
mendapat perhatian. Melalui penelitian toksikologis, disimpulkan
bahwasannya peningkatan dosis zat logam seperti besi, krom, dan nikel dapat
menyebabkan dampak merugikan seperti dermatitis. Salah satu hasil
penelitian mengenai efek perbedaan pH dan beragam waktu penyimpanan
untuk 4 tipe jus (lemon, jeruk, mangga, dan stroberi) dan diperiksa pada
peluruhan logamnya dari alat masak stainles steel yang baru dibeli (Stainless
steel kelas 201), sampel ini dianalisis menggunakan Atomic Absorption
Spektroskopi (AAS) untuk nikel, krom dan pengurangan berat besi serta
perhitungan polarisasi elektrokimia dan environmetal scanning electron
microscopy (ESEM). Hasil yang diperoleh cukup mengejutkan, asupan crom,
nikel, dan besi dalam jus lemon yang disimpan dalam wadah Stainless steel
ditemukan sebesar masing-masing 3,96; 0,48; dan 36,57 mg/orang secara
berurutan. Asupan logam berat tersebut berada di atas batas normal yang
diperbolehkan oleh WHO. Peralatan masak Stainless steel merupakan sumber
asupan logam berat yang terabaikan selama ini, yang asupannya dipengaruhi
oleh kualitas Stainless steel serta lama penyimpanan. Gambar 6 hingga 8
menunjukkan grafik massa logam yang larut seiring berjalannya waktu untuk
masing-masing jus.

122
Unit Pembelajaran
Korosi

Gambar 6. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus
Sumber : (Bassioni, Korin, & El-Din Salama, 2015)

Gambar 7. Massa Besi Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus
Sumber : (Bassioni, Korin, & El-Din Salama, 2015)

Gambar 8. Laju Korosi Stainless Steel Akibat Jus


Sumber : (Bassioni, Korin, & El-Din Salama, 2015)

123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 9 menyajikan grafik laju korosi wadah Stainless steel yang disebabkan
oleh masing-masing jus.

Gambar 9. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus
Sumber : (Bassioni, Korin, & El-Din Salama, 2015)

Dalam jumlah kecil, nikel dan krom merupakan unsur penting bagi
tubuh tetapi ketika berada dalam konsentrasi terlalu tinggi akan
membahayakan kesehatan manusia. Paparan nikel dalam jumlah besar akan
menyebabkan reaksi alergi seperti dermatitis, emboli paru, kegagalan
pernapasan dampai dengan gangguan jantung. Ion krom Cr (III) terdapat
secara alami di berbagai sayuran, buah-buahan, daging, ragi dan biji-bijian. Ion
Cr (III) merupakan nutrisi penting, tetapi dalam jumlah banyak akan
menimbulkan bahaya kesehatan seperti dermatitis, bahkan kromium Cr (VI)
dapat menyebabkan sistem imun melemah, perubahan materi genetik samap
dengan kerusakan ginjal dan hati.

124
Unit Pembelajaran
Korosi

SOAL-SOAL UN/USBN

Berikut ini contoh soal-soal yang diambil dari ujian sekolah topik Reaksi
Redoks pada Kompetensi Dasar 3.7. Soal-soal ini disajikan agar dapat
dijadikan sebagai sarana berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya.
Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan ketika mengembangkan soal
yang setipe pada topik Reaksi Redoks.

A. Contoh soal UAS 2015-2016 Paket A

No. Soal
1 Tindakan-tindakan berikut yang dapat memperlambat korosi,
KECUALI...
A. meletakkan logam dalam larutan asam
B. mengecat permukaan logam
C. melakukan galvanisasi pada logam
D. memberi minyak pada permukaan logam
E. menghubungkan logam dengan logam lain yang bersifat
reduktor kuat

Identifikasi

Level Kognitif : L2

Indikator yang Menjelaskan cara mencegah korosi


:
bersesuaian

Diketahui : Peristiwa pencegahan korosi

Ditanyakan : Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah korosi

Materi yang : Cara pencegahan korosi


dibutuhkan

125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Contoh soal UAS Paket B Tahun 2015

No. Soal
1 Berikut adalah gambar percobaan penentuan faktor korosi pada logam:

Manakah dari salah satu paku dari tabung di atas yang paling cepat
mengalami korosi.....
A. Tabung 1
B. Tabung 2
C. Tabung 3
D. Tabung 4
E. Tabung 5

Identifikasi

Level Kognitif : L3

Memilih faktor yang paling cepat menyebabkan


Indikator yang : korosi
bersesuaian

Diketahui : Beberapa reaksi untuk membuktikan korosi

Ditanyakan : Faktor yang paling cepat menyebabkan korosi

Materi yang : Faktor yang menyebabkan korosi


dibutuhkan

126
Unit Pembelajaran
Korosi

C. Contoh soal SBMPTN Tahun 2008

No. Soal
1 Berikut adalah data potensial reduksi standar (E0) untuk beberapa kation
Sn2+ + 2e- → Sn E0= -0,14 V
Mg2+ + 2e- → Mg E0=-2,37 V
Ni2+ + 2e- → Ni E0= -0,25 V
Fe2+ + 2e- → Fe E0= -0,44 V
Cu2+ + 2e- → Cu E0= +0,34 V
Logam yang dapat melindungi besi terhadap korosi adalah………
a. Sn
b. Mg
c. Ni
d. Fe
e. Cu

Identifikasi

Level Kognitif : L3

3.7.6 Mengintergasikan hasil perhitungan


Indikator yang : elektrokimia dengan proses yang terjadi dalam
bersesuaian
kehidupan
Diketahui : Potensial sel unsur

Ditanyakan : Perlindungan katodik

Materi yang : Deret Volta dan potensial sel


dibutuhkan

127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

D. Contoh soal SBMPTN 2010/IPA/45

No. Soal
1 Korosi pada alumunium tidak menyebabkan logam tersebut keropos seperti
korosi pada besi
SEBAB
Oksigen lebih mudah mengoksidasi besi dibandingkan alumunium
(E0 O2//H2O = +1,23 V ; E0 Fe2+/Fe = -0,44 V ; E0 Al3+/Al = -1.66 V)

Level Kognitif : L3

Indikator yang 3.8.6 Mengidentifikasi dampak korosi pada logam


:
bersesuaian

Diketahui : Pernyataan dan nilai Eo logam

Ditanyakan : Kebenaran pernyataan

Materi yang : Dampak korosi


dibutuhkan

128
Unit Pembelajaran
Korosi

BAHAN PEMBELAJARAN

Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan


pembelajaran yang dapat diimplementasikan oleh Saudara ketika akan
memberikan pelajaran topik korosi. Bahan pembelajaran dikembangkan
dengan prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha memfasilitasi
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan pembelajaran ini berisikan rincian
aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik yang digunakan dan
bahan bacaannya

A. Aktivitas Pembelajaran

Bahan pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan pembelajaran yang


dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi pada topik
korosi. Sebelum menguraikan aktivitas pembelajaran, terlebih dahulu disusun
desain aktivitas pembelajaran yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Berdasarkan Tabel 3 dapat terlihat submateri yang dibelajarkan terdiri atas:


1) konsep korosi 2) faktor yang mempengaruhi korosi ; 3) cara mencegah
korosi. Adapun aktivitas pembelajaran untuk mencapai masing-masing
indikator yang telah ditetapkan, dapat dicapai dalam tiga kali pertemuan.
Aktivitas pembelajaran akan diuraikan lebih rinci menjadi tiga skenario
pembelajaran. Pengembangan skenario pembelajaran mengacu pada kriteria
yang ditetapkan pada Standar Proses (Permendikbud nomor 22 tahun 2016).
Berikut ini rincian aktivitas pembelajaran untuk masing-masing pertemuan.

129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 3. Aktivitas Pembelajaran


Indikator Pencapaian Bentuk dan Jenis Alokasi
Materi/Submateri Aktivitas Pembelajaran Media
Kompetensi Penilaian Waktu
Mendeskripsikan LKPD
Korosi dan jenis Mencari informasi konsep Tes: Lisan 3 x 45
proses korosi Lingkungan
korosi korosi dan jenisnya Non Tes: Portofolio menit
sekolah
Mengidentifikasi faktor Faktor yang Menyelidiki faktor penyebab Non Tes :Unjuk kerja LKPD 3 x 45
yang memengaruhi memengaruhi korosi Laporan pengamatan Lingkungan menit
terjadinya korosi proses korosi sekolah

Mendeskripsikan cara Mendeskripsikan cara Non tes: Presentasi


pencegahan korosi pencegahan korosi Tes :Tes tulis

Menentukan cara yang Cara pencegahan


tepat untuk mencegah korosi
korosi

Mengidentifikasi
dampak korosi pada
logam

Menjelaskan konsep
anodizing untuk
pencegahan korosi

130
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Indikator Pencapaian Materi/sub materi Aktivitas Pembelajaran Bentuk dan jenis Media Alokasi
Kompetensi penilaian waktu
4.8.2Merancang Faktor penyebab Merancang percobaan Non tes: Portofoilio LKPD 3 x 45 menit
percobaan korosi sederhana tentang faktor-
sederhana tentang faktor korosi
faktor-faktor korosi
4.8.3Melakukan Melakukan percobaan Non tes: Unjuk kerja Bahan
percobaan tentang dan alat
faktor-faktor korosi sesuai
dan pencegahannya

4.8.4 Mempresentasikan Mempresentasikan hasil


hasil percobaan percobaan
faktor-faktor korosi
dan pencegahannya

4.8.5Menerapkan
pengetahuan
tentang
pencegahan korosi

4.8.6Melaksanakan Anodizing sebagai Melakukan praktek Non tes: Unjuk kerja Bahan
praktek anodizing salah satu cara anodizing dan laat
secara benar pencegahan korosi sesuai

131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas pembelajaran dalam unit ini terdiri dari tiga aktivitas yaitu: 1) korosi
dan jenisnya 2) faktor yang menyebabkan korosi 3) pencegahan korosi.
Model pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran 1) dalam
contoh ini adalah model discovery learning dengan sintak sebagai berikut.
1. Pemberian rangsangan (Stimulation)
2. Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem Statement)
3. Pengumpulan data (Data Collection)
4. Pengolahan Data (Data Processing)
5. Pembuktian (Verification)
6. Menarik simpulan (Generalization)

Aktivitas pembelajaran 2 menggunakan model Project Based Learning dengan


sintak atau tahapan pembelajaran sebagai berikut:
1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students
and the Progress of the Project)
5. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
6. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

Aktivitas pembelajaran 3 menggunakan model Learning Cycle 5-E+ dengan


sintak atau tahapan pembelajaran sebagai berikut:
1. Problem Orientation (menyajikan permasalahan )
2. Problem Statemen (mengidentifikasi masalah)
3. Engagement (melibatkan dan memusatkan perhatian peserta didik)
4. Exploration (menelusuri/mempelajari nahan bacaan)
5. Explanation (menunjukkan pemahaman konsep)
6. Elaboration (penerapan konsep )
7. Evaluation (penilain ketercapaian pemahaman)

132
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Saudara dapat menggunakan model pembelajaran lain yang lebih sesuai


dengan kondisi peserta didik Saudara di kelas.

133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas 1: Konsep korosi

Aktivitas-aktvitas yang diberikan pada bagian ini merupakan salah satu


pengantar agar peserta didik-peserta didik mengenali fenomena korosi.
Pengenalan fenomena ini dilaksanakan agar peserta didik memiliki gambaran
yang jelas akan korosi ketika mempelajari konsep teori korosi di kelas.

Tujuan aktivitas 1:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi fenomena korosi yang terjadi pada kehidupan sehari-
hari
2. Menyebutkan jenis-jenis korosi
Alternatif langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.

Tahap Stimulation (pemberi rangsangan)

2. Guru memberikan permasalahan dan meminta peserta didik untuk


memperhatikan permasalahan yang diberikan
Contoh permasalahan:
Guru membawa logam besi yang masih baru dan sudah berkarat, kemudian
meminta peserta didik untuk membandingkan sifat fisik kedua logam besi
tersebut
Sifat Fisik yang diamati Logam besi baru*) Logam besi berkarat*)
Feromagnetik
Konduktivitas
Kekuatan
Penampakan
*) diisi dengan positif dan negatif

134
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Tahap Identifikasi Masalah (Problem Statement)


3. Berilah pertanyaan-pertanyaan yang merangsang peserta didik untuk
berpikir tingkat tinggi dalam menjawabnya, diantaranya:
a. Mengapa terjadi perbedaan sifat fisik diantara kedua logam besi
tersebut?
b. Apa yang terjadi pada logam besi kedua? Bagaimanakah reaksi kimia
yang menyertainya?
c. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya peristiwa pada
nomor 2?
d. Informasi apa yang harus dimiliki agar kita bisa mengenali fenomena
no 2?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk membantu peserta didik pada


tahap mengidentifikasi masalah. Pada tahap ini peserta didik
diharapkan menjawab bahwa untuk mengenali fenomena atau
peristiwa diatas adalah melalui konsep reaksi kimia, dimana sifat awal
zat akan berubah sejalan dengan reaksi kimia yang terjadi.

Konsep reaksi kimia tentang reaktan dan produk serta sifat zat yang
terlibat dalam suatu reaksi kimia dapat dicontohkan dengan peritiwa
pembakaran kertas. Sifat zat sebelum reaksi antara lain adalah
berwarna putih dan liat (tidak rapuh) sedangkan sifat kertas sesudah
dibakar berubah warnanya menjadi hitam dan rapuh

Tahap Data Collection (Pengumpulan Data)

4. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok beranggotakan


empat sampai lima orang dan membagikan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)

135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

5. Guru meminta peserta didik mengunjungi beberapa tempat di sekolah


dan mencari logam yang sudah korosi, memotretnya dan merekam
keadaan di sekeliling logam besi tersebut

Tahap pengolahan dan verifikasi data,


6. Setiap kelompok diminta berdiskusi menyelesaikan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) yang sudah disiapkan guru tentang konsep korosi
dan jenisnya.
7. Guru membimbing peserta didik menemukan konsep yang benar
dengan cara membandingkan dengan literatur yang sesuai.

Tahap penarikan kesimpulan (Generalization)


8. Perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil penyelesaian
LKPD, kelompok lain memperhatikan dan menanggapi jika ada yang
berbeda hasilnya.
9. Guru membantu peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap proses penyelesaian masalah.

136
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Aktivitas 2: Faktor yang mempengaruhi korosi

Tujuan aktivitas 2
Setelah melakukan aktivitas ini, diharapkan peserta didik dapat:
1. Merancang percobaan untuk menentukan faktor-faktor yang
memmengaruhi korosi logam besi
2. Melakukan percobaan tentang faktor-faktor korosi dan
pencegahannya
3. Membuat laporan percobaan faktor yang memengaruhi korosi
4. Mempresentasikan hasil percobaan faktor-faktor korosi dan
pencegahannya

Aktivitas pembelajaran 2 ini menerapkan model pembelajaran Project Based


Learning dengan sintak/tahapan pembelajaran Penentuan Pertanyaan
Mendasar (Start With the Essential Question), Mendesain Perencanaan Proyek
(Design a Plan for the Project), Menyusun Jadwal (Create a Schedule),
Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the
Progress of the Project), Menguji Hasil (Assess the Outcome), Mengevaluasi
Pengalaman (Evaluate the Experience)
Berdasarkan sintak pembelajaran tersebut, maka langkah-langkah
pembelajaran yang dapat dilakukan adalah:
1. Pendahuluan:
Menentukan pertanyaan mendasar
- Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar
- Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan
yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan
suatu aktivitas.
- Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang konsep korosi
yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya

137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

 “Apakah kalian masih ingat demonstrasi perbedaan sifat fisik


antara besi baru dengan besi yang sudah
berkarat/mengalami proses korosi? “
 “Mengapa suatu logam besi dapat berubah sifatnya?”
 “Bagaimanakah reaksi kimia yang dapat menyebabkan logam
besi berkarat?”
 “Faktor apa saja yang memengaruhi sehingga besi tersebut
dapat mengalami perkaratan?”
- Peserta didik diminta memberikan tanggapan terhadap pertanyaan
guru
- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari gejala korosi
pada besi
2. Kegiatan Inti:
Mendesain perencanaan proyek
- Peserta didik mengkaji teks tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadi korosi dan mengamati gambar-gambar
tentang perlindungan logam terhadap terjadinya korosi.
- Merencanakan tugas proyek praktek faktor yang memengaruhi
korosi meliputi: membuat aturan penyelesaian proyek, merancang
tugas proyek, pelaksanaan tugas proyek, pelaporan hasil tugas
proyek.
- Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan
peserta didik. Pada tahap ini, kreativitas peserta didik diuji.
Menyusun Jadwal
Pada tahap ini, guru membimbing peserta didik untuk menyusun
jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Kegiatan pada tahap ini antara
lain: (1) membuat timeline atau jadwal penyelesaian proyek, (2)
menyusun cara memonitor tanggung jawab masing-masing anggota,
(3) menyusun jurnal kegiatan.

138
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek


Guru bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik
selama menyelesaikan proyek, jurnal yang sudah dibuat oleh masing-
masing kelompok akan memudahkan guru melaksakan tugas ini.
Penetapan rubrik akan memudahkan penilaian aktivitas yang
dilakukan. Monitoring pekerjaan yang dilakukan peserta didik dapat
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis android
melalui aplikasi WhatsApp.

Peserta didik secara kontinyu (sesuai jurnal yang sudah disepakati)


untuk melaporkan kepada guru disertai dengan foto kegiatannya. Guru
berkewajiban untuk mengecek keabsahan data yang sudah dikirim

Menguji Hasil (Assess the Outcome)

Perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil penyelesaian


LKPD, kelompok lain memperhatikan dan menanggapi jika ada yang
berbeda hasilnya.
3. Penutup: (15 menit)
Mengevaluasi pengalaman
- Guru dan peserta didik mereview hasil kegiatan pembelajaran
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berkinerja
baik
- Peserta didik menjawab soal tentang konsep reduksi oksidasi dan
bilangan oksidasi
- Pada pertemuan berikutnya, Guru memberi tugas kepada peserta
didik untuk mempelajari persamaan reaksi redoks lebih lanjut.

139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas 3: Pencegahan korosi

Tujuan aktivitas 3:
1. Menguraikan gagasan tentang pencegahan korosi
2. Menentukan langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya korosi
logam

Alternatif langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan adalah


sebagai berikut.
1. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.

Tahap Problem Orientation

2. Guru memberikan permasalahan dan meminta peserta didik untuk


memperhatikan permasalahan yang diberikan
Contoh permasalahan:
Guru memberikan bacaan artikel tentang harga mobil bekas dari pesisir yang
lebih murah dibandingkan dengan harga mobil bekas dari daerah bukan
pesisir.
Tahap Identifikasi Masalah (Problem Statemen )
3. Berilah pertanyaan-pertanyaan yang merangsang peserta didik untuk
berpikir tingkat tinggi dalam menjawabnya, diantaranya:
 Apa alasan utama harga mobil di kawasan pesisir lebih murah
dibandingkan dengan daerah bukan pesisir?
 Bagaimana tanda-tanda terjadinya korosi pada mobil dari daerah
pesisir?
 Bagaimana dampak korosi pada kualitas kendaraan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk membantu peserta didik pada


tahap mengidentifikasi masalah. Pada tahap ini peserta didik diharapkan
menjawab bahwa untuk mengenali fenomena atau peristiwa diatas adalah

140
Unit Pembelajaran
Judul Unit

melalui konsep reaksi kimia, dimana sifat awal zat akan berubah sejalan
dengan reaksi kimia yang terjadi.

Tahap Engagement

4. Guru memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal peserta


didik untuk memasuki konsep bahan yang akan dipelajari. Dari
pertanyaan tersebut, guru mengarahkan peserta didik untuk
mengemukakan pendapat mengenai proses korosi
 Pernahkah kalian mengamati apel yang terkelupas berubah menjadi
warna cokelat? Terjadi peristiwa apakah pada apel tersebut?

 Benda-benda logam juga dapat berubah menjadi kecoklatan pada


jangka waktu tertentu. Samakah reaksi yang terjadi pada benda-
benda logam dengan pada apel? Mengapa demikian?

Tahap Eksplorasi
5. Setiap kelompok diminta menelaah bahan bacaan mengenai faktor yang
menyebabkan korosi dan cara pencegahannya

Tahap Eksplanasi dan Elaborasi


6. Perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil penyelesaian
LKPD, kelompok lain memperhatikan dan menanggapi jika ada yang
berbeda hasilnya.
7. Guru membantu peserta didik melakukan refleksi dan Evaluasi
terhadap proses penyelesaian masalah.

Kegiatan Penutup
Guru melakukan kegiatan refleksi pembelajaran dengan meminta pendapat
peserta didik mengenai kekurangan penerapan pembelajaran dan
menampung saran dan ide peserta didik untuk perbaikan proses
pembelajaran berikutnya

141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas 4 Pengayaan: Melakukan Praktek Anodizing

Kegiatan pada aktivitas 4 ini merupakan kegiatan pengayaan yang dapat


Saudara lakukan untuk meningkatkan minat belajar kimia melalui kegiatan
yang kontekstual. Kegiatan ini dilakukan untuk mendekatkan teori pada
kenyataan di benak para peserta didik. Kimia berada di sekitar kita, ilmu-ilmu
kimia mendasari pada beberapa kegiatan yang ada dalam kehidupan sehari-
hari.

Pada aktivitas pembelajaran 4 ini digunakan pendekatan pembelajaran


kontekstual dengan model pembelajaran inkuiri melalui strategi atau metode
praktikum. Sintaks atau tahapan pembelajaran meliputi orientasi masalah,
pengumpulan data dan verifikasi, pengorganisasian dan formulasi eksplanasi,
dan analisis proses inkuiri.

Terdapat beberapa metode anodizing (penganodaan) sederhana dari


aluminium. Di sini akan digunakan katoda karbon dengan kawat tembaga yang
sudah disolder atau timbal, namun Saudara dapat menggunakan potongan
aluminium sebagai gantinya.

Pada proses persiapan maupun selama anodising diperlukan kesabaran - jika


pada tahap pembersihan dilakukan secara tidak cermat maka akan diperoleh
hasil anodising yang jelek. Umumnya kaleng memiliki lapisan plastik tipis di
salah satu sisinya. Lapisan ini dapat dihapus dengan menggunakan kawat wol,
atau dibiarkan jika hanya satu sisi yang akan dicelup dalam proses anodising.
Setelah dibersihkan, aluminium tidak boleh disentuh.

Kecerobohan harus dihindari saat berhubungan dengan penggunaan bahan-


bahan kimia, aliran listrik maupun proses dengan temperatur tinggi. Selama
penganodaan, dapat terjadi percikan asam, sehingga sangat penting untuk
melapisi gelas dengan kertas tisu.

142
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Perhatikan bahwa mematuhi petunjuk selama proses akan memberikan hasil


yang baik. Karena penggunaan tegangan yang lebih tinggi, meski dapat
mengurangi waktu proses anodising dapat menyebabkan logam pecah di
permukaan asam dan mengakibatkan penyerapan yang buruk dari pewarna.
Jika dalam proses penganodaan terdapat warna pink samar atau warna ungu
dalam asam hal ini dimungkinkan merupakan jejak mangan dalam paduan
yang digunakan pada kaleng minuman.

Beberapa hasil terbaik berasal dari pewarna sederhana, seperti tinta pulpen
Quink yang diencerkan, tinta merah memberikan efek yang sangat indah.
Beberapa pewarna pakaian serbaguna juga bekerja dengan baik, terutama
Kingfisher Biru dan Emerald Green. Sementara pewarna oranye dan merah
memberikan hasil yang buruk. Diperlukan kreativitas penggunaan pewarna
untuk hasil yang menarik. Warna "emas" yang cantik dapat diperoleh dengan
membuat larutan amonium etanadioat/oksalat dan besi (III) klorida dengan
perbandingan yang sama, namun memiliki sifat berbahaya bagi kesehatan.

Tujuan Aktivitas 4

Setelah melakukan aktivitas ini, diharapkan peserta didik dapat


1. Melakukan percobaan anodizing secara benar
2. Terampil menggunakan peralatan anodizing sehingga menghasilkan
produk yang layak jual

Alternatif langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan adalah


sebagai berikut.
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memeriksa kondisi awal peserta didik saat memasuki
laboratorium meliputi kebersihan laboratorium dan penggunaan alat
pelindung diri (jas lab dan sarung tangan)
2. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan Inti
Tahapan Orientasi Masalah
3. Guru menunjukkan kepada peserta didik peralatan dari logam besi
yang sudah berkarat serta mengajukan pertanyaan bagaimanakah cara
menghindari/melindungi logam besi dari perkaratan?
4. Guru menunjukkan pada peserta didik salah satu peralatan hasil
anodizing yang berwarna-warni serta mengajukan pertanyaan
bagaimanakah proses pengolahan sehingga terbentuk produk yang
menarik?
5. Peserta didik kemungkinan akan memberikan jawaban bahwa
perkaratan dapat dicegah dengan cara mengecatnya
6. Guru meminta perwakilan peserta didik untuk maju dan mencoba
mengikis /menggores cat sesuai saran peserta didik sebelumnya
(ternyata cat tersebut tidak bisa hilang dengan cara-cara yang sudah
dilakukan)
7. Guru menjelaskan cara anodizing dengan menggunakan prinsip reaksi
redoks
Tahap Pengumpulan Data dan Verifikasi
8. Guru meminta peserta didik duduk dalam kelompok beranggotakan 4-
5 orang
9. Guru membagi Lembar Kerja Peserta didik dan meminta untuk
mempelajarinya
10. Guru memberikan pengarahan tentang kegiatan praktikum yang akan
dilaksanakan, alat dan bahan yang harus diambil tiap kelompok,
prosedur kerja yang harus dilakukan, pertanyaan dan kolom
kesimpulan yang harus diisi serta kegiatan yang harus dilakuakn oleh
peserta didik jika praktikum telah dilaksanakan
11. Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk mengambil alat
dan bahan yang diperlukan pada kegiatan praktikum

144
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Tahap Pengumpulan Data melalui Eksperimen


12. Peserta didik bersama kelompoknya dipersilahkan memulai kegiatan
praktikum, guru berkeliling membantu peserta didik yang
melaksanakan praktikum
13. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengisi lembar kerja peserta
didik dengan cara berdiskusi
Tahap Analisis Proses Inkuiri
14. Guru meminta perwakilan salah satu kelompok untuk menyajikan hasil
kerjanya berupa produk anodizing
15. Guru meminta kelompok lain untuk mengomentari produk yang sudah
dihasilkan oleh kelompok tersebut
16. Guru meminta perwakilan kelompok lain untuk menunjukkan produk
yang dihasilkan serta meminta kelompok lain untuk menanggapinya
17. Guru meminta peserta didik untuk membandingkan hasil pekerjaan
masing-masing kelompok dan menuliskan saran untuk perbaikan di
kegiatan selanjutnya
18. Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan kesimpulan dari
keguatan yang sudah dilakukan
Kegiatan Penutup
19. Guru meminta peserta didik untuk membersihkan kembali alat dan
bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum
20. Guru melakukan kegiatan refleksi pembelajaran dengan meminta
pendapat peserta didik mengenai kekurangan penerapan
pembelajaran dan menampung saran dan ide peserta didik untuk
perbaikan proses pembelajaran berikutnya
21. Peserta didik diminta untuk mengatur dan membersihkan
laboratorium. Setelah dipastikan bersih, peserta didik dipersilahkan
untuk kembali ke kelas berikutnya

145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik 1

Konsep korosi dan jenis korosi

Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................

Tujuan

Melalui LKPD 1 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:


1. Mengidentifikasi fenomena korosi yang terjadi pada kehidupan sehari-
hari
2. Menyebutkan jenis-jenis korosi

Petunjuk Kerja

1. Bentuklah kelompok kerja yang terdiri dari 4 – 5 orang


2. Carilah logam-logam besi yang sudah mengalami korosi disekitar
sekolah, foto kondisi logam dengan resolusi tinggi dan fokus pada bagian
yang terkena korosi, jangan lupa catat pula kondisi yang ada di
lingkungan sekitar logam tersebut berada
Tahap Collecting Data
3. Catat hasil pengamatan anda di tabel yang sudah disediakan. Jika
menemui kesulitan, tanyakan/diskusikan dengan guru

146
Unit Pembelajaran
Judul Unit

4. Tabel Identifikasi Jenis Korosi di Lingkungan Sekolah


Nama
No Lokasi Jenis Bahan Gambar/Foto Jenis Korosi
alat/sarpras

Dst.

5. Berdasarkan data yang kalian peroleh pada tabel 4, identifikasi


penyebab korosi yang terjadi (karakteristik benda atau lingkungan
sekitar)
Foto Kondisi Benda*) Lingkungan disekitar benda**)
benda Ada /tidak Ditekan Permukaan Terkena sinar Lembab/kering
ada /bebas kasar/dipoles matahari/tidak
retakan

*) pengaruh fisika
**) pengaruh kimia
6. Berdasarkan data pada tabel nomor 5, deskripsikan apa saja yang dapat
menyebabkan korosi pada logam !
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
7. Jelaskan dengan menggunakan kata-katamu sendiri konsep korosi dan
faktor yang menyebabkannya!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….

147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik 2


Faktor yang Memengaruhi Korosi
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................

Tujuan

Melalui LKPD 2 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:


1. Merancang percobaan untuk menentukan faktor-faktor yang
memengaruhi korosi logam besi
2. Melakukan percobaan tentang faktor-faktor korosi dan
pencegahannya
3. Menyusun laporan percobaan tentang faktor korosi dan
pencegahannya
4. Mempresentasikan hasil percobaan faktor-faktor korosi dan
pencegahannya

Alat dan Bahan*)

*) sesuai rancangan yang disarankan

Alat Bahan
 Tabung reaksi/gelas plastik kecil  Air
bertutup  Garam
 Paku besi  Minyak
 Kapas
 silika

148
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Petunjuk Kerja

1. Coba saudara lihat kembali data di LKPD 1, sebutkan faktor2 apa saja
yang dapat menyebabkan korosi!

………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

2. Rancanglah sebuah percobaan/kegiatan yang dapat dilakukan untuk


mempelajari lebih lanjut hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan
korosi. Saudara bisa menggunakan data pada LKPD 1 tabel…. Untuk
menentukan alat,bahan dan prosedur yang harus dilakukan

Foto Kondisi Benda*) Lingkungan disekitar benda**)


benda Ada /tidak Ditekan Permukaan Terkena sinar Lembab/kering
ada /bebas kasar/dipoles matahari/tidak
retakan
Adaa) Dipolesb) Terkena sinar Lembab d)
mataharic)

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel diatas, dapat dirancang


alat, bahan, dan prosedur kerja yang akan digunakan dalam projek
mengamati faktor penyebab korosi

a) Data ini dapat digunakan untuk menyusun langkah kerja “melukai”


benda kerja, bisa dengan menggores atau penekanan

b) Data ini dapat digunakan untuk menyusun langkah kerja


mengamplas paku atau benda kerja yang akan diamati

c) Data ini dapat digunakan untuk menyusun langkah kerja benda


kerja diamati diletakkan di bawah sinar matahari secara langsung

149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

d) Data ini dapat digunakan untuk menyusun langkah kerja merendam


benda kerja dengan air

3. Buatlah jadwal dan pembagian tugas masing-masing anggota


kelompok dengan menggunakan bantuan tabel di bawah ini.

No Nama anggota Deskripsi tugas Target Pelaksanaan

1 A Mengamati tabung 1*) Pengamatan


dilakukan selama
2 B Mengamati tabung 2*) satu minggu dengan
interval waktu yang
sama. Bukti Fisik
3 C Mengamati tabung 3*) berupa foto benda
kerja diunggah setiap
4 D Mengamati tabung 4 *) hari kepada ketua
kelompok melalui
layanan WA
Mengetahui
Guru mata pelajaran

(………………………)

Keterangan *)
Tabung1: paku diletakkan di gelas plastik yang sudah diberi silika dan
kapas kering. Gelas ditutup.
Tabung 2: paku diletakkan diatas kapas basah (jika kering ditetesi air
kembali), wadah terbuka
Tabung 3: paku diletakkan di wadah terbuka
Tabung 4: paku direndam minyak goreng
Gunakan baku yang terbuat dari bahan besi, bukan paku cor
Pengembangan jenis bahan bisa dilakukan dengan membuat tabung
5,6,7,8 dengan penambahan perlakuan menggores paku terlebih
dahulu.
Konsultasikan rancangan kerja yang sudah dibuat.

150
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Rancangan Kegiatan Pengamatan Faktor yang Memengaruhi Korosi

Tujuan Kegiatan:
1………………………………………………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………………………………………………….
Alat dan Bahan
Alat: Bahan:

Langkah Kerja:
1.
2.
3.
4.
5.
Tabel Data Pengamatan*)

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke.....


Gelas Gelas Gelas Gelas Gelas Gelas Gelas Gelas Gelas Gelas Gelas Gelas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

*) model tabel dapat dikembangkan sesuai kebutuhan


Isi tabel:
- Tidak terjadi perubahan ++ Bintik coklat mulai menyebar
+ Mulai timbul bintik coklat +++ Bintik coklat bertambah banyak dan
mulai menutupi permukaan paku

151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Susunlah pertanyaan-pertanyaan berdasarkan fenomena yang kalian temui


saat melakukan kegiatan percobaan. Pertanyaan yang dibuat digunakan untuk
mencari jawaban dari tujuan kegiatan percobaan yang kalian lakukan.

1.............................................................................................................................................................

2.............................................................................................................................................................

3.............................................................................................................................................................

4..............................................................................................................................................................

Coba kalian tuliskan kemungkinan jawaban dari pertanyaan di atas

1.............................................................................................................................................................

2.............................................................................................................................................................

3.............................................................................................................................................................

4..............................................................................................................................................................

Tuliskan kesimpulan dari kegiatan yang sudah anda lakukan

.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

152
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Lembar Kerja Peserta Didik 3

Pencegahan korosi

Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................

Tujuan

Melalui LKPD 3 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:

1. Menguraikan gagasan tentang pencegahan korosi


2. Menentukan langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya korosi
logam

Petunjuk Kerja

 Bacalah artikel di bawah ini dengan cermat dan teliti. Baca kembali
konsep korosi dan jenis-jenisnya seperti yang terdapat pada LPKD 1
 Diskusikan dengan teman anda tahapan-tahapan pembelajaran yang ada
dalam LKPD ini. Peserta didik yang telah menemukan jawaban dari suatu
pertanyaan bertanggung jawab untuk menjelaskan jawabannyakepada
teman yang belum paham dalam kelompoknya
 Jangan ragu untuk meminta bantuan guru jika menemui kesulitan dalam
memahami atau mengerjakan LKPD ini

153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tahap Problem Orientation

Pedagang Ungkap Kenapa Mobil Bekas Jakarta Utara Lebih


Murah- Viva otomotif, rabu 04 Juli 2018

“Harga mobil di daerah pesisir bisa lebih murah 5 juta daripada daerah bukan pesisir”

Sudah menjadi rahasia umum kalau mobil-mobil yang berdomisili di pesisir pantai punya
harga lebih murah ketimbang mobil lain pada umumnya. Penyebabnya kendaraan tersebut
dipengaruhi dengan air yang berada di sekitar pantai, sehingga berisiko terkena korosi.
Hal ini dikatakan pemilik ruang pamer mobil bekas Glory Auto di WTC Mangga Dua, Jakarta,
Yugi. Menurut dia, anggapan itu sudah melekat di masyarakat.
"Sebenarnya tergantung ke perawatan orangnya juga. Tapi anggapan itu kan memang sudah
melekat. Dan harga mobil dari Utara (Jakarta Utara) mayoritas lebih murah, begitu juga
dengan Barat (Jakarta Barat) yang dekat dengan utara biasanya agak karatan,” ujar Yugi
kepada VIVA, Rabu 4 Juli 2018.
Untuk mengantisipasinya, biasanya calon konsumen kendaraan selalu melakukan
pengecekan secara detail dan membawa orang bengkel untuk memastikan kondisi mobil
tersebut.
“Perbedaan harga sekira Rp5 jutaan (Utara) dibanding wilayah Jakarta lainnya. Rata-rata
konsumen melakukan pengecekannya teliti kalau pelat nomornya Jakut. Kalau mobil bekas
yang mayoritas kondisi masih mulus dan terawat dari Jakarta Selatan,” katanya.
Yugi mengaku kurang paham kenapa dirinya selalu mendapatkan mobil bekas yang
keadaannya masih bagus dari Jakarta Selatan. Padahal salon mobil, tempat perawatan khusus
atau bengkel-bengkel juga banyak di setiap wilayah Jakarta.
Sunanta pemilik Dave Car di WTC Mangga Dua, Jakarta mengatakan hal yang berbeda. Kata dia,
terjadinya karat pada beberapa komponen mobil bukan karena wilayah tersebut dekat pesisir laut,
namun perawatan dari pemilik mobilnya. Maka tidak semua mobil dari Utara berkarat.

“Jangankan air laut, air hujan saja kalau mobil dibiarkan tidak dicuci akan berkarat. Tapi mobil
Utara memang selau dilakukan pengecekan pada sasis sebelum beli, dan biasanya yang sering itu
bodi berbintik atau bolong-bolong kecil,” tuturnya

Sumber: https://www.viva.co.id/otomotif/mobil

154
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Tahap Problem Statement

Berdasarkan artikel di ats

1. Apa alasan utama harga mobil bekas di kawasan pesisir lebih murah
dibandingkan dengan daerah bukan pesisir?

.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

2. Bagaimana tanda-tanda terjadinya korosi pada mobil dari daerah pesisir?

.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

3. Bagaimana dampak korosi pada kualitas kendaraan?

.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

Tahap Engagement

1. Pernahkah kalian mengamati apel yang terkelupas berubah menjadi warna


cokelat? Terjadi peristiwa apakah pada apel tersebut?

.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

2. Benda-benda logam juga dapat berubah menjadi kecoklatan pada jangka


watu tertentu. Samakah reaksi yang terjadi pada benda-benda logam
dengan pada apel? Mengapa demikian?

.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tahap Eksplorasi

 Anda sudah melakukan kegiatan percobaan mengamati faktor yang


menyebabkan korosi pada aktivitas pembelajaran 2.
 Lakukan telaah materi pada bahan bacaan mengenai faktor penyebab
korosi dan cara pencegahannya
Tahap Eksplanasi dan Elaborasi
1. Berdasarkan bacaan yang sudah kalian telusuri, faktor apa sajakah yang
menyebabkan terjadinya korosi pada logam?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

2. Berdasarkan bacaan yang sudah kalian pelajari, hal-hal apa saja yang
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

Tahap Evaluasi
1. Sebutkan faktor korosi yang berhubungan dengan logam dan
permukaannya.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

2. Sebutkan faktor korosi yang berhubungan dengan atmosfer.


.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

3. Sebutkan faktor korosi yang berhubungan dengan produk hasil korosi.


.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

156
Unit Pembelajaran
Judul Unit

4. Berikan saran/ide bagaimana cara melakukan pencegahan korosi


pada:
a. Jembatan , pagar , dan railing
..............................................................................................................................................
b. Asesoris kendaraan bermotor
..............................................................................................................................................
c. Sistem jaringan pipa bawah tanah
..............................................................................................................................................
d. Peralatan penunjang tindakan medik (gunting, tang, pisau operasi)
..............................................................................................................................................
e. Onderdil dan perkakas mesin
..............................................................................................................................................
f. Kaleng-kaleng kemasan
..............................................................................................................................................
g.Tiang listrik dan tower telekomunikasi
..............................................................................................................................................
h.Badan kapal laut
..............................................................................................................................................

157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik 4

Praktek Anodizing

Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................

Tujuan

Melalui LKPD 1 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:

1. Melakukan percobaan anodizing secara benar


2. Terampil menggunakan peralatan anodizing sehingga menghasilkan
produk yang layak jual

Alat dan Bahan

Alat: Bahan:
 Kaca mata pelindung  Kertas tisu
 Sarung tangan  Dua buah kawat tembaga @ 10
cm
 Beaker plastik ukuran 250 mL  Lembaran timbal ukuran 2 cm x 5
cm
 Batang kaca pengaduk  Kaleng aluminium bekas
minuman
 Kaca arloji  Wol baja halus
 Power pack berlabel terminal +  Air suling
dan -
 2 buah batang karbon/timbal  250 mL asam sulfat 1,5 M
dengan penjepit buaya
 Botol pencuci  3 gelas Beaker asam nitrat 3 M

158
Unit Pembelajaran
Judul Unit

 Gelas Beaker/kimia 500 mL  3 gelas Beaker natrium


hidroksida 2 M
 Penangas air bersuhu 50C  Aneka pewarna larut air @ 500
mL
 Palu  Kuku
 Gunting  Gelas Beaker 1000 mL
 Balok  Obeng
 Paku

Petunjuk Kerja

1. Keselamatan kerja
a. Kacamata pelindung harus digunakan.
b. Gunakan sarung tangan saat bekerja dengan bahan-bahan kimia.
c. Selalu berikan label yang jelas pada semua bahan kimia yang
digunakan. (misalnya Asam sulfat 1 M, Korosif; Natrium
hidroksida 2 m, Korosif; Asam nitrat 3 M, Korosif; Air suling)
d. Nyalakan fan pada almari asam agar uap bahan kimia berbahaya
tidak terkonsentrasi.
e. Ikuti langkah kerja dengan cermat terutama berkaitan dengan
pengaturan listrik maupun temperatur.
2. Langkah Kerja Bagian Pertama
a. Perhatikan bahwa potongan aluminium yang akan dianodising
harus benar-benar dalam keadaan bersih.
b. Pembersih biasa tidak cukup untuk membersihkannya.
c. Sedikit pembersih kimia diperlukan dalam proses ini.
d. Dengan menggunakan gunting, buat potongan aluminium dengan
ukuran sekitar 5 cm x 2 cm. Hati-hati dengan bagian yang tajam.
e. Buatlah lubang pada salah satu ujung potongan aluminium.
f. Buat pengait dari kawat tembaga dan kaitkan pada lubang
potongan aluminium. (Perhatikan gambar berikut ini)

159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

g. Setelah pemasangan pengait, pegang potongan hanya dengan


menggunakan pengait agar tidak ada jejak kotoran tangan di
permukaan potongan aluminium.
h. Isilah gelas Beaker besar sekitar ¾ penuh dengan air suling
(bukan air keran).
i. Letakkan gelas dan potongan aluminium di almari asam. Lakukan
proses berikut dalam almari asam.
j. Celupkan aluminium pada larutan natrium hidroksida 2M pada
suhu 50°C selama 10 detik.
k. Bilas menggunakan air suling.
l. Celupkan aluminium dalam asam nitrat 3M pada suhu kamar
selama sekitar 3 detik.
m. Bilas lagi menggunakan air suling.
n. Masukan ke gelas air suling simpan sementara (siap diproses
berikutnya).
3. Langkah Kerja Bagian Kedua
a. Gunakan sarung tangan sebelum bekerja.
b. Letakkan potongan timbal di atas kertas tisu lalu gosoklah timbal
menggunakan woll baja. (Perhatikan/amankan serpihan tajam
dari woll baja)
c. Buat lubang pada salah satu ujung potongan timbal menggunakan
obeng secara hati-hati.
d. Kaitkan sebatang kawat tembaga pada lubang timbal. Pastikan
arus listrik dapat mengalir dengan memutar kawat secara ketat.
(Perhatikan gambar berikut)

160
Unit Pembelajaran
Judul Unit

e. Letakkan beberapa lembar kertas tisu di bawah gelas Beaker


ukuran 500 mL.
f. Bentangkan batang pengaduk kaca di atas gelas.
g. Gantungkan sepotong timbal pada batang pengaduk
menggunakan kawat tembaga. Timbal harus menggantung tepat
di atas bagian bawah gelas. (lihat gambar pada langkah i)
h. Pastikan terdapat bagian sisa kawat tembaga yang terkait pada
batang pengaduk untuk menyambungkannya dengan arus listrik.
i. Lakukan hal yang sama untuk potongan aluminium yang sudah
dibersikan pada langkah bagian pertama dengan catatan:
 Jangan menyentuh potongan aluminium yang sudah
disiapkan pada langkah kerja bagian pertama.
 Jangan sampai kedua potongan logam (aluminium dan
timbal) saling bersentuhan. (Perhatikan gambar berikut)

j. Setelah sel anodising siap, tuangkan asam sulfat 1,5 M ke dalam


gelas kimia dengan ketentuan:
 Cukup untuk menutup sebagian permukaan timbal hingga
menyisakan satu cm bagian atasnya.
 Cukup untuk menutup sebagian permukaan aluminium
hingga menyisakan satu cm bagian atasnya.

161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

k. Pasang kawat yang menghubungkan penjepit buaya ke terminal


negatif dari power pack.
l. Hubungkan klip buaya yang terhubung ke terminal negatif pada
kawat tembaga pengait potongan timbal.
m. Pasang kawat yang menghubungkan penjepit buaya lainnya ke
terminal positif dari power pack.
n. Hubungkan klip buaya yang terhubung dengan terminal positif
pada kawat tembaga pengait potongan aluminium.
4. Langkah Kerja Bagian Ketiga
a. Tutup gelas dengan selembar kertas tisu. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari percikan ringan dari asam, karena selama
proses anodisasi akan terbentuk gelembung-gelembung gas pada
elektroda logam.
b. Untuk memulai penganodaan, nyalakan power supply dan
menyesuaikan tegangan sekitar 15V.
c. Biarkan proses berlangsung selama 30 menit.
d. Setelah 30 menit kecilkan tegangan dan matikan power pack.
e. Lepaskan klip buaya dari potongan aluminium.
f. Cuci strip dalam air suling dan menyimpannya dalam gelas air
suling.
g. Secara hati-hati angkat keluar potongan aluminium
menggunakan kawat tembaga pengait.
h. Potongan aluminium siap diwarnai. Coba satu warna pertama,
karena Saudara bisa membuatnya lebih artistik dengan jalur lain
kemudian.
i. Untuk mewarnai potongan aluminium yang telah dianodisasi,
cukup dengan memasukkannya ke dalam pewarna pilihan
Saudara.
j. Biarkan potongan aluminium dalam pewarna selama 10 menit,
tapi perlu menggesernya sedikit setiap menit.

162
Unit Pembelajaran
Judul Unit

k. Setelah 10 menit, angkat potongan aluminium Saudara dari


larutan zat warna lalu letakkan di kaca arloji.
l. Cuci di bawah air mengalir untuk membuang kelebihan zat warna.
m. Untuk membuat warna menempel permanen pada potongan
aluminium hasil anodisasi, taruhlah dalam air mendidih selama
10 menit. Setelah itu pewarna akan permanen tersegel ke dalam
lapisan aluminium oksida.

163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Bahan Bacaan
1. Korosi dan Jenisnya
Logam dan paduan logam banyak digunakan dalam konstruksi dan bahan dari
berbagai industri di bidang teknik. Alat dan mesin serta instalasi dalam
industri hampir 90% berasal dari logam dan paduannya. Jika struktur logam
dan paduannya tidak dipelihara dengan baik maka dapat mengalami
kerusakan secara perlahan akibat terpapar gas-gas atmosferik, kelembaban,
dan bahan kimia lainnya.
1.1. Pengertian Korosi
Korosi diartikan sebagai penurunan kualitas logam atau paduannya
yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan dengan unsur-unsur lain yang
terdapat di alam. Korosi menyebabkan sifat-sifat yang berguna dari
suatu logam seperti kelenturan, daktilitas dan konduktivitas listrik bisa
hilang. Korosi terjadi karena adanya reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat dilingkungannya yang menghasilkan senyawa-
senyawa yang tidak dikehendaki.

Contoh korosi yang paling sering ditemukan adalah besi berkarat bila
terkena kondisi atmosfer. Selama proses korosi ini, lapisan berwarna
kemerahan dari serbuk oksida (Fe3O4) dibentuk dan besi menjadi lemah.
Contoh lain adalah pembentukan film/lapisan tipis berwarna dari
senyawa dasar karbonat [CuCO3 + Cu(OH)2] pada permukaan tembaga
saat terkena udara lembab yang mengandung CO2.

1.2. Proses Terjadinya Korosi


Proses korosi dapat melalui proses kimia maupun proses fisika serta
kombinasi dari keduanya.

1.2.1. Proses Korosi Secara Kimia


Korosi terjadi karena sebagian besar logam mudah teroksidasi oleh
oksigen di udara membentuk oksida logam. Tampilan korosi pada

164
Unit Pembelajaran
Judul Unit

logam besi berupa perubahan warna menjadi coklat kemerahan,


pengusaman perhiasan perak atau adanya lapisan hijau pada kuningan
dan perunggu. Reaksi korosi pada besi adalah:

4𝐹𝑒(𝑠) + 3𝑂2 (𝑔) + 2𝑛𝐻2 𝑂 (𝑙) → → 2𝐹𝑒2 𝑂3 . 𝑛𝐻2 𝑂 (𝑠)

Korosi pada besi merupakan reaksi redokas alami. reaksi kimia yang
terjadi pada waktu korosi berlangsung pada beberapa tahap
Tahap 1:
Oksidasi besi menjadi ion Fe 2+ (aq) dilubang tempat korosi bisa berupa
retakan, permukaan yang kasar atau campuran logam yang kurang
homogen

𝐹𝑒(𝑠) → 𝐹𝑒 2+ (𝑎𝑞) + 2 𝑒

Elektron yang dihasilkan bergerak menuju bagian lain dari besi.


Elektron tersebut mereduksi oksigen dari udara dalam suasana
asam akibat adanya H+ (aq) yang dihaslkan dari ionisasi H2CO3.
H2CO3 terbentuk dari reaksi CO2 dengan air. Ion Fe2+ yang
terbentuk bergerak ke tetesan air dari pemukaan logam.

𝑂2 (𝑔) + 4𝐻 + (𝑎𝑞) + 4𝑒 → 2𝐻2 𝑂 (𝑙)

Tahap 2:

Oksidasi Fe 2+ (aq) oleh oksigen dari udara dalam suasana asam


membentuk ion Fe 3+

4𝐹𝑒 2+ (𝑎𝑞) + 𝑂2 (𝑔) + 4𝐻 + (𝑎𝑞) → 4𝐹𝑒 3+ (𝑎𝑞) + 2𝐻2 𝑂 (𝑙)

Tahap 3:

Fe3+ (aq) dalam tetesan air bereaksi dengan molekul air


membentuk 𝐹𝑒2 𝑂3 𝑛𝐻2 𝑂 (𝑠) yang tidak larut air.

165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar : Proses korosi (sbr: https://tsffarmasiunsoed2012

Akibat tahapan korosi yang unik diatas maka kerusakan dapat


terjadi pada daerah yang luas di bawah bagian besi yang dicat. Adanya
NaCl yang terlarut dalam tetesan air akan mempercepat pergerakan ion
Fe 2+ dalam tetesan air, sehingga mempercepat terjadinya korosi. Uap
air di daerah pantai mengandung NaCl lebih banyak dibandingkan
dengan uap air di daerah yang jauh dari pantai.

1.2.2. Proses Korosi Secara Fisika


Proses korosi secara fisika terjadi karena abrasi (gesekan dengan
benda padat), adanya beban (ditarik atau ditekan), pengaruh kecepatan
aliran atau lainnya yang mempercepat terjadinya korosi. Korosi dapat
terjadi pada bahan logam besi atau bukan besi. Logam besi adalah suatu
logam yang komponen utamanya adalah besi, seperti besi cor, baja
karbon atau tahan karat (stainless steel) sedangkan logam bukan besi
contohnya adalah tembaga, perunggu atau yang lainnya. Semua logam
kecuali logam mulia pada dasarnya bisa berkarat, hanya saja prosesnya
ada yang cepat dan ada yang lambat. Sebagai contoh, dari bahan yang

166
Unit Pembelajaran
Judul Unit

sama, ditempatkan pada lingkungan yang sama tetapi umur


pakaiannya beda atau tergantung pada lapisan yang diberikan
terhadap logam tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju korosi
Faktor-faktor yang memengaruhi laju korosi dapat dikelompokkan
menjadi tiga yaitu:
a. Faktor yang berhubungan dengan logam dan permukaannya.
b. Faktor yang berhubungan dengan atmosfer.
c. Faktor yang berhubungan dengan produk hasil korosi.
d. Faktor lain-lain
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing faktor tersebut di atas.
2.1. Faktor yang berhubungan dengan logam dan permukaannya
Terdapat enam faktor yang memengaruhi laju korosi berkaitan dengan
logam dan permukaannya.
a. Jenis pengotor logam dan sifat elektropositifnya secara alami
menentukan korosi logam. Misalnya ketika besi memiliki kotoran
seperti tembaga, timah, maka besi akan mengalami korosi karena
besi lebih elektropositif dari logam seperti tembaga dan timah. Di
sisi lain ketika besi digabungkan dengan seng, maka seng akan
terkorosi karena seng lebih elektropositif dari besi.
Di kebanyakan pemanfaatan material, kontak antara material-
material yang berbeda adalah sesuatu yang sulit untuk
dihindarkan. Di dalam proses aliran fluida dan pemipaan,
perbedaan material dan paduan sering terjadi kontak antara
material tersebut.

b. Kemurnian logam

167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Secara umum logam murni tidak akan terkorosi karena tidak


terdapat titik yang akan bertindak sebagai katoda sebagai
penginduksi terjadinya korosi.
c. Permukaan logam
Permukaan kasar akan dengan mudah mengalami korosi karena
mengumpulkan lebih banyak kotoran dan memberikan lebih
banyak titik katoda sebagai tempat korosi. Permukaan yang
dipoles tidak mudah mengalami korosi.
d. Retakan/stres
Stres di permukaan logam yang dihasilkan oleh kerja mekanik
seperti pendinginan, penekanan, pembengkokan, dan penarikan,
perlakuan panas yang tidak tepat dan lain sebagainya dapat
memicu korosi. Bagian yang mengalami lebih banyak stres akan
bertindak sebagai anoda dan bagian lain bertindak sebagai katoda.
Hal ini menyebabkan pembentukan korosi stres. Korosi stres dapat
terjadi pada tiruan paduan tertentu seperti kuningan dengan kadar
seng tinggi dan kuningan nikel.
e. Wujud fisik dari logam
Laju korosi dipengaruhi oleh ukuran butir, orientasi kristal, stres
dan lain sebagainya. Semakin kecil ukuran butir logam semakin
besar tingkat korosinya.

2.2. Faktor yang berhubungan dengan atmosfer


Kecepatan korosi atmosfer tergantung pada sejumlah faktor seperti
kelembaban relatif udara, suhu, kontaminan kimia dan lokasi permukaan.
Dalam rangka untuk memperkirakan seberapa parah korosi atmosferik
mungkin menjadi, kondisi atmosfer sering dikategorikan sebagai desa,
perkotaan, industri dan kelautan.
Secara singkat faktor-faktor yang berhubungan dengan korosi di atmosfer
diidentifikasi sebagai:
1) Kondisi alami atmosfer

168
Unit Pembelajaran
Judul Unit

2) Temperatur atmosfer
3) pH atmosfer
4) Tingkat kelembaban atmosfer
5) Jumlah oksigen dalam atmosfer
6) Jumlah uap bahan kimia dalam atmosfer
Sebuah kondisi yang diperlukan untuk korosi atmosferik dari logam
adalah bahwa permukaan logam ditutupi oleh elektrolit. Periode ketika
permukaan logam dipengaruhi oleh kelembaban kadang-kadang disebut
'waktu basah'. Hujan, kondensasi, kabut, atau bentuk lain dari kelembaban
dapat menyebabkan permukaan menjadi basah. Sebagian besar logam
memiliki nilai kritis kelembaban relatif yang diperlukan untuk
melanjutkan terjadinya proses korosi. Jika nilai kritis kelembaban relatif
ini terlampaui, maka korosi akan terjadi.

Nilai kritis kelembaban relatif bervariasi antara 60-95%, tergantung pada


kualitas logam dan faktor lainnya. Setelah korosi dimulai, kelembaban
relatif jauh lebih rendah namun cukup untuk menjaga proses tetap aktif.
Namun secara khusus baja dapat menimbulkan korosi ketika kelembaban
relatif udara di bawah 40%, jika terdapat klorida atau kontaminan kimia
lainnya pada permukaan logam.

Korosi akan meningkat pada temperatur yang lebih tinggi. Pada


temperatur bawah titik beku, korosi berlangsung perlahan-lahan atau
bahkan tidak sama sekali. Namun pada permukaan yang terkontaminasi
bahan kimia, korosi dapat terus berlangsung bahkan pada temperatur
rendah.

Berkaitan dengan kontaminasi atmosfer, terdapat zat-zat kimia yang


dapat mempercepat korosi. Dua komponen yang paling penting dari
kontaminasi atmosfer yang mempercepat korosi logam adalah klorida dan
sulfur dioksida. Di daerah pesisir, garam dari air laut merupakan faktor
utama penyebab korosi, tetapi efek ini menurun dengan cepat pada

169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

daerah yang jauh dari pantai. Di daratan, ‘garam jalan’ yang diaplikasikan
pada permukaan jalan untuk mencegah pembekuan di musim dingin
merupakan sumber utama kontaminasi klorida.

Keberadaan sulfur dioksida di udara, terutama timbul dari pembakaran


bahan bakar fosil, jumlahnya sangat bervariasi ditinjau dari lokasi dan
waktu. Sulfur dioksida bereaksi dengan uap air di atmosfer untuk
membentuk asam sulfat. Ketika asam sulfat mengendap pada permukaan
logam, terbentuk garam sulfat. Bagaimana ion sulfat ambil bagian dalam
proses korosi, bervariasi tergantung pada logam yang bersangkutan.
Contoh dari korosi yang berkaitan dengan kondisi atmosfer adalah:
a. Body kendaraan bagian bawah pada daerah pantai akan lebih cepat
mengalami korosi jika terdapat celah karena kandungan uap Natrium
di atmosfir
b. Jalur pipa timbal yang melewati tanah liat kemudian melewati pasir.
Pipa timbal yang melewati tanah liat kurang teraerasi jika
dibandingkan saat melewati pasir.
2.3. Faktor yang berhubungan dengan produk hasil korosi
1) Dalam beberapa kasus produk karat muncul ke permukaan dan
menyerap kelembaban lebih banyak. Kelembaban ini menyebabkan
korosi lebih lanjut. Contohnya karat besi, karat besi ini menyerap uap
air lebih banyak sehingga meningkatkan tingkat perkaratan besi.
2) Dalam beberapa kasus produk perkaratan bertindak sebagai lapisan
pelindung yang mencegah korosi lebih lanjut. Contohnya pada logam
aluminium. Alumunium berkarat dengan cepat membentuk oksida
alumunium (Al2O3) yang terbentuk di atas permukaan aluminium.
Pembentukan karat akan segera terhenti setelah lapisan tipis oksida
terbentuk. Lapisan ini mencegah korosi lebih lanjut dan bertindak
sebagai lapisan pelindung.
Lapisan oksida pada permukaan alumunium dapat dibuat lebih tebal
melalui proses elektrolisis, proses ini disebut anodizing. Alumunium

170
Unit Pembelajaran
Judul Unit

yang telah mengalai proses anodizing digunakan untuk membuat


berbagai perkakas dapur , bingkai, kerangka bangunan (panel dinding),
kusen pintu dan jendela. Lapisan oksida alumunium lebih mudah dicat
sehingga memberi warna yang lebih terang.

Gambar 10.Berbagai produk anodizing


(sumber: http://rekayasaplatingid.blogspot.com)

3) Dalam beberapa kasus lain produk terkorosi jatuh dari posisi


mengekspos permukaan logam yang belum terkorosi dan
menyebabkan proses korosi lebih lanjut. Contohnya magnesium oksida
terbentuk di atas permukaan logam magnesium jatuh pada posisi
mengekspos permukaan logam magnesiun yang belum terkorosi untuk
korosi lebih lanjut.

3. Faktor lain-lain

171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya korosi adalah terjadinya korosi
mikrobial . Korosi mikrobial sebenarnya bukanlah salah satu jenis korosi
(sebab korosi adalah peristiwa elektrokimia; bukan fenomena mikrobiologi)
melainkan sebuah proses yang dapat memengaruhi dan mempercepat
terjadinya korosi.
Salah satu indikator utama yang mencirikan terjadinya korosi mikrobial
adalah laju serangan korosi yang lebih tinggi dari yang semula diduga melalui
perhitungan teknis saat memilih logam tersebut dalam proses konstruksi.
Berdasarkan mekanisme penyebab korosi, mikroorganisme yang menjadi
penyebab terjadinya mikrobial antara lain:
a. Bakteri Pereduksi Sulfat (Sulphate Reducing Bacteria / SRB)
Contohnya Desulfovibrio sp. Bakteri ini mampu mereduksi anion
sulfat menjadi asam sulfida menurut reaksi
2H3O+(aq) + 3SO42-(aq) → 3H2S(g) + 7O2(g) pada kondisi anaerob.
Khas karena menghasilkan endapan logam sulfida yang berwarna
hitam dan aroma uap hidrogen sulfida.
b. Bakteri Pengoksidasi Sulfur dan Sulfida (Sulphur and Sulphide
Oxidizing Bacteria / SOB)
Contohnya Acidithiobacillus thiooxidans. Bakteri ini mampu
mengoksidasi sulfur dan anion sulfida pada kondisi aerob menjadi
anion sulfat yang sangat korosif karena dapat menurunkan pH sampai
mendekati 1. Pada pH serendah ini , bermacam-maca logam dapat larut
sehingga merubah struktur dan sifat logam tersebut menjadi lebih
rendah. Reaksi yang berlangsung sebagai berikut :
2H3O+(aq) + S2-(aq) → SO2(g) + 3H2(g)
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
2SO3(g) + 4H2O(l) → 2H3O+(aq) + 2HSO3-(aq) + O2(g)
2HSO3-(aq) + O2(g) → 2SO42-(aq) + H2(g)
c. Bakteri Pengoksidasi Besi dan Mangan (Iron and Manganese Oxidizing
Bacteria)

172
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Contohnya Gallionella sp. Mengoksidasi Fe & Mn pada kondisi aerob


menjadi Fe3+(aq) & Mn2+(aq).
d. Bakteri Penghasil Asam (Acid Producing Bacteria)
Contohnya Pseudomonas aeruginosa. Bakteri termofilik aerob
fakultatif yang menghasilkan campuran asam lemah yang jenisnya
bergantung pada bahan organik yang dikonsumsi.
e. Jamur Penghasil Asam (Acid Producing Fungi)
Contohnya Cladosporium resinae. Koloni termofilik berbentuk lapisan
seperti gel, menghasilkan asam lemah yang jenisnya bergantung pada
bahan organik yang dikonsumsi.

Gambar 11 Kerusakan akibat peritiwa mikrobial


Sumber: http://avtr-eng-d-24.blogspot.com

173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3. Pencegahan Korosi

Korosi logam menimbulkan kerugian ekonomi yang besar akibat


berkurangnya masa pakai peralatan dari logam. Berbagai upaya dilakukan
untuk menghambat atau mencegah terjadinya korosi. Banyak cara yang
dilakukan untuk mengendalikan proses korosi baik secara preventif yang
dinilai lebih baik secara ekonomis daripada memperbaiki setelah proses
korosi itu terjadi yang membutuhkan biaya lebih mahal.

Pencegahan dan pengendalian terjadinya korosi ini berkaitan dengan


adanya tingkat ketahanan logam terhadap korosi yang berbeda-beda.
Ketahanan terhadap korosi ini dipengaruhi oleh sifat reaktif (mudah
tidaknya teroksidasi) suatu logam. Makin mudah suatu logam teroksidasi,
berarti makin mudah bereaksi dengan oksigen atau zat lain pemicu korosi.

Kecenderungan teroksidasi atau tereduksi merupakan sifat khas suatu


unsur. Parameter yang digunakan untuk menentukan mudah tidaknya
suatu logam mengalami oksidasi adalah dengan menggunakan nilai
potensial reduksi (Eo) yang dimiliki oleh suatu logam. Semakin kecil
(semakin negatif) potensial elektroda (Eo) suatu elektroda, semakin
mudah mengalami oksidasi. Nilai (Eo) beberapa logam disajikan pada
Tabel 4.

Susunan unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektroda standarnya


(Eo) disebut dengan deret elektrokimia atau DERET VOLTA. Jika dimulai
dari logam dengan potensial elektrode paling negatif, urutan deret volta
diperoleh sebagai berikut

Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Ni-Co-Sn-Pb-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

174
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Semakin kekiri kedudukan suatu logam dalam deret volta:


 Semakin reaktif logamnya (makin mudah melepaskan elektron)
 Semakin kuat sifat reduktor logamnya
Semakin ke kanan kedudukan logam dalam deret volta
 Semakin kurang reaktif logamnya (makin sukar melepas elektron)
Jadi logam yang berada di sebelah kiri lebih mudah mengalami oksidasi
dibandingkan dengan logam yang berda di sebelah kanannya
Tabel 4. Data Potensial Reduksi
Setengah Reaksi Potensial Reduksi (Eo) Referensi
(Volt)

Li+ + e− → Li(s) -3,04 (Lide, R., & ed, 2006)


K + + e− → K(s) -2,931 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2011)
Ba2+ + 2e− → Ba(s) -2,912 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2011)
Sr 2+ + 2e− → Sr(s) -2,899 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2011)
Ca2+ + 2e− → Ca(s) -2,868 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2011)
Na+ + e− → Na(s) -2,71 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2011)
La3+ + 3e− → La(s) -2,379 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2011)
Ce3+ + 3e− → Ce -2,336 (Lide, R., & ed, 2006)
Al3+ + 3e− → Al(s) -1,662 (Lide, R., & ed, 2006)
Mn2+ + 2e− → Mn(s) -1,185 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2012)
2H2 O + 2e− → H2 (g) -0,8277 (Vanysek, Electrochemical
+ 2OH −1 Series, 2012)
2+ −
Zn + 2e → Zn(s) -0,7618 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2012)
Fe2+ + 2e− → Fe(s) -0,44 (Atkins, 1997)
Cd2+ + 2e− → Cd(s) -0,4 (Atkins, 1997)
Co2+ + 2e− → Co(s) -0,28 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2012)
Bi3+ + 3e− → Bi(s) +0,308 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2012)
Cu+ + e− → Cu(s) +0,520 (Bard, Parsons, & Jordan, 1985)
Hg 2+ + 2e− → Hg(l) +0,91 (Bard, Parsons, & Jordan, 1985)
Ag + + e− → Ag(s) +0,7996 (Vanysek, Electrochemical
Series, 2012)
Pt 2+ + 2e− → Pt(s) +1,188 (Bard & Faulker, 2001)
Au+ + e− → Au(s) +1,83 (Bard, Parsons, & Jordan, 1985)

175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mencegah dan


mengendalikan terjadinya korosi. Metode yang umum digunakan untuk
mencegah dan mengendalikan korosi adalah:
 Modifikasi kondisi lingkungan
 Paduan
 Pelapisan permukaan
 Pelapisan logam
 Elektroplating dan
 Anodising
Bagaimana masing-masing metode dapat mencegah dan mengendalikan
terjadinya proses korosi mari kita lihat penjelasan berikut ini.
a. Modifikasi Kondisi Lingkungan
Laju korosi dapat dikurangi dengan memodifikasi lingkungan. Lingkungan
dapat dimodifikasi oleh berikut:
1) Deaerasi
Dearasi bertujuan menghilangkan oksigen terlarut. Oksigen terlarut
dapat dihilangkan oleh proses deaerasi atau dengan menambahkan
beberapa zat kimia seperti Na2CO3. Kandungan oksigen terlarut dari
air merupakan faktor terbesar korosi pada peralatan berpipa dan
boiler.

Gambar 12. Perkaratan pada Boiler


Sumber: https://pxhere.com

176
Unit Pembelajaran
Judul Unit

2) Dehumidifikasi
Dalam metode ini, uap air dari udara dihilangkan dengan menurunkan
kelembaban relatif udara disekitarnya. Udara dapat didehumidifikasi
atau dihilangkan kelembaban atau kandungan airnya dengan cara
adsopsi uap air. Dalam sistem adsorpsi kelembaban berkurang dengan
bahan adsorben seperti gel silika atau alumina aktif.
Bahan adsorben dapat diaktifkan kembali oleh panas, jadi jika sudah
berubah warna dapat dipanaskan lagi untuk pemakaian kembali.

3) Inhibitor
Inhibitor kimia adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau

Gambar 13. Bahan adsorban silika


Sumber: https://cdn.brilio.net

memperlambat suatu reaksi kimia. Secara khusus, inhibitor korosi


merupakan suatu zat kimia yang bila ditambahkan ke dalam suatu
lingkungan tertentu, meski dalam jumlah sedikit dapat menurunkan
laju penyerangan (korosi) lingkungan itu terhadap suatu bahan atau
material. Di kilang minyak, Hidrogen sulfida dapat menimbulkan
korosi baja sehingga sering dihilangkan dengan menggunakan udara
dan amina dengan mengkonversinya ke bentuk polisulfida.

177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

b. Paduan
Secara prinsip dapat dinyatakan bahwa dengan pembuatan paduan logam
akan diperoleh lapisan tipis pelindung karat yang umumnya berupa
oksida dari logam. Baik ketahanan terhadap korosi maupun kekuatan
banyak logam dapat ditingkatkan dengan paduan, misalnya baja tahan
karat yang mengandung kromium menghasilkan lapisan tipis oksida
koheren yang melindungi baja dari serangan lebih lanjut. Paduan non-
korosif lainnya adalah perak Jerman, perunggu-aluminium, perunggu-
nikel, Duralumin dan lain sebagainya.
Komposisi beberapa logam dalam paduan:
1) Perak Jerman
Perak Jerman bukanlah paduan logam perak, karena perak jerman
sama sekali tidak mengandung logam perak. Perak jerman merupakan
paduan tembaga dengan nikel dan seringkali seng. Formulasi yang
biasa adalah 60% tembaga, 20% nikel dan 20% seng.
2) Perunggu Aluminium
Perunggu aluminium dengan komposisi yang berbeda memiliki
berbagai penggunaan di industri, dengan sebagian besar berkisar
antara 5% sampai 11% berat aluminium, massa yang tersisa adalah
tembaga; agen paduan lainnya seperti besi, nikel, mangan, dan silikon
juga kadang-kadang ditambahkan pada perunggu aluminium.
3) Duralumin
Duralumin adalah paduan yang terdiri dari 90% aluminium, tembaga
4%, 1% magnesium dan 0,5% sampai 1% mangan. Material paduan
logam ini banyak digunakan pada struktur pesawat terbang, Hampir
80% material pesawat terbuat dari paduan logam alumunium karena
mempunyai efisiensi kekuatan statis (perbandingan kekuatan
terhadap berat) yang tinggi sehingga penggunaan bahan yang kuat dan
ringan akan menghemat penggunaan bahan bakar.

178
Unit Pembelajaran
Judul Unit

c. Pelapisan permukaan
Secara umum tujuan pelapisan permukaan logam adalah untuk
melindungi permukaan logam dari korosi, kontak antara logam dengan
lingkungan yang korosif akan dihilangkan/dihalangi. Penghalangan ini
dilakukan dengan melapisi permukaan logam terus menerus
menggunakan bahan non-berpori saat masuk ke atmosfer korosif. Lapisan
seperti ini disebut sebagai lapisan permukaan atau lapisan pelindung.
Selain mendapatkan aksi perlindungan terhadap korosi, lapisan pelindung
juga memberikan efek dekoratif dan mengurangi keausan.
Tujuan pelapisan permukaan adalah untuk:
1) mencegah korosi,
2) meningkatkan ketahanan terhadap keausan dan goresan,
3) meningkatkan kekerasan,
4) melindungi dari efek elektrik,
5) melindungi dari efek termal, dan
6) memberikan warna dekoratif.
Secara umum pelapisan permukaan dapat dibedakan menjadi pelapisan
anorganik dan organik. Pelapisan anorganik meliputi kaca, semen,
keramik dan konversi pelapis kimia seperti anodising, oksida, kromat,
posfat. Pelapisan organik meliputi cat, oli, lak, pernis (resin, pigmen
ditambah pelarut dalam cairan pelapis). Seringkali sifat perlindungan
yang diberikan merupakan kombinasi dari faktor-faktor di atas.

Pagar, jembatan, dan railing biasanya dicat untuk menghindarkan kontak


logam dengan udara dan air selain untuk memperindah tampilan. Cat yang
mengandung timbal dan zink akan lebih baik karena keduanya akan
melindungi besi dari korosi secara optimum.

Pelapisan dengan oli atau minyak banyak diterapkan pada perkakas dan
bagian-bagian mesin. Adanya oli akan mecegah kontak dengan air

179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

d. Pelapisan Logam
Pelapisan logam terdiri dari logam yang dikenal sebagai pelapis logam.
Lapisan ini memisahkan logam dasar (logam yang dilapisi) dari
lingkungan korosif dan juga berfungsi sebagai penghalang yang efektif
untuk perlindungan logam dasar. Logam yang dilapisi dikenal sebagai
logam dasar. Logam yang digunakan sebagai pelapis disebut sebagai
logam mantel. Berbagai metode yang berbeda dapat digunakan untuk
pelapisan logam. Pada unit pembelajaran ini akan dibahas pelapisan
dengan metode elektroplating.
Proses elektroplating merupakan proses pelapisan logam dengan bantuan
arus listrik yang berlangsung secara reaksi reduksi oksidasi dari logam
pelapis (sebagai anoda korban teroksidasi) ke benda kerja (sebagai
katoda yang dilapisi). Pada katoda terjadi proses penangkapan elektron
sedangkan pada anoda terjadi reaksi pelepasan elektron, sehingga proses
pengendapan berlangsung di katoda yang berdampak terhadap
penambahan ketebalan dan berat benda.

Pada prinsipnya proses pelapisan logam dengan cara elektroplating


merupakan rangkaian yang terdiri dari sumber arus listrik searah, anoda,
katoda serta larutan elektrolit.

Gambar 14 Rangkain Elektroplating


Sumber: http://www.infometrik.com

180
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Rangkaian disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistem lapis


listrik sebagai berikut :
1. Sirkuit luar
Sirkuit luar terdiri dari sumber arus DC dan peralatan terkait seperti
Amperemeter, Voltmeter, dan alat pengatur tegangan dan arus.
2. Katoda
Katoda ialah elektroda negatif yang merupakan benda kerja yang akan
dilapisi. Katoda atau benda kerja dapat memiliki bentuk dan dapat terbuat
dari beraneka logam
3. Anoda
Anoda adalah terminal positif, dihubungkan dengan kutub positif dari
sumber arus listrik. Anoda dalam larutan elektrolit ada yang larut dan ada
yang tidak. Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik
saja., sedangkan anoda yang larut berfungsi selain penghantar arus listrik,
juga sebagai bahan baku pelapis.
4. Larutan elektrolit
Larutan elektrolit yang digunakan merupakan garam dari logam yang akan
melapisi (garam dari anodanya).
Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Elektroplating adalah :
1. Konsentrasi larutan
Konsentrasi ini akan berkaitan dengan nilai pH dari larutan. Jika nilai pH
melebihi dari nilai yang diijinkan maka akan terjadi sumuran pada
permukaan produk dan lapisan pelapis akan terbentuk kasar pada
permukaan benda yang dilapisi.
2. Rapat arus
Pada proses lapis listrik rapat arus yang diperhitungkan adalah rapat arus
katoda, yaitu banyaknya arus listrik yang diperlukan untuk mendapatkan
atom-atom logam pada tiap satuan luas permukaan benda kerja yang akan
dilapis. Untuk proses lapis listrik ini faktor rapat arus memegang peranan

181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

sangat penting, karena akan mempengaruhi efisienisi pelapisan dan reaksi


reduksi oksidasi
3. Temperatur dan waktu pelapisan
Temperatur terlalu rendah dan rapat arus yang cukup optimum akan
mengakibatkan hasil pelapisan menjadi kasar dan kusam, tetapi jika
temperatur tinggi dengan rapat arus yang optimum maka hasil pelapisan
menjadi tidak merata. Waktu pelapisan akan mempengaruhi terhadap
kuantitas dari hasil pelapisan yang terjadi dipermukaan produk yang
dilapis.
Beberapa contoh pelapisan logam (elektroplating)
1. Galvanisasi (pelapisan logam dengan Zink)
Pelapisan logam besi dengan zink dilakukan pada benda kerja seperti tiang
telepon, badan mobil, pipa besi, dan lain-lain. Logam Zink dapat melindungi
besi dari korosi dengan prinsip perlindungan katodik. Prinsipnya melapisi
logam korosif dengan logam yang lebih mudah teroksidasi dari logam
korosif tersebut. Nilai potensial reduksi (Eo) logam besi lebih besar
dibanding dengan nilai potensial reduksi (Eo) loga zink, besi yang
mengalami kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan
besi sebagai katode. Dengan demikian logam zink akan teroksidasi lebih
dahulu (mengalami korosi lebih dahulu).
Zink sudah dikenal sejak lama sebagai pelapis besi yang tahan korosi,
murah harganya dan memiliki tampilan yang cukup baik. Metode
elektroplating lebih banyak dipakaipada proses pelapisan logam zink
karena:
 Lapisan lebih merata
 Daya rekat lapisan lebih baik
 Tampak permukaan lebih baik

182
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Gambar 15 Proses pelapisan bodi mobil


Sumber: http://cat-airbrush.blogspot.com

Reaksi kimia pada proses pelapisan besi dengan zink


Katoda : 𝐹𝑒 2+ + 2𝑒 − → 𝐹𝑒 (𝑠)
Anoda : 𝑍𝑛 → 𝑍𝑛2+ + 2𝑒 −
Redoks : 𝐹𝑒 2+ + 𝑍𝑛 → 𝐹𝑒 (𝑠) + 𝑍𝑛2+

2) Tin Plating (pelapisan dengan timah)


Timah mempunyai nilai potensial reduksi (Eo) lebih besar dibanding
dengan potensial reduksi (Eo) logam besi . Pelapisan logam besi tidak akan
menyebabkan korosi karena logam timah yang melapisinya lebih tahan
karat sehingga melindungi logam besi kontak dengan udara. Akan tetapi,
jika lapisan ini rusak/cacat akan mempercepat korosi pada besi. Pelapisan
logam besi dengan timah banyak dilakukan pada kaleng-kaleng kemasan.
Jika kemasan tersebut rusak atau tergores akan menyebabkan korosi
berjalan lebih cepat

183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3) Kromium plating (pelapisan dengan logam krom)


Untuk memberikan efek dekoratif mengkilap, maka logam besi dilapisi
dengan logam krom, misalnya pada bumper mobil. Sama seperti pada zink,
krom tetap dapat melindungi besi dari korosi walaupun lapisan krom itu
ada yang rusak.

Gambar 16 Bemper mobil yang mengkilap karena dilapisi krom


Sumber: https://www.dapurracing.xyz

4) Anodizing
Aluminium anodizing adalah proses pelapisan secara elektrokimia yang
mengkonversi aluminium menjadi aluminium oksida (Al2O3) pada
permukaan material yang akan dilapisi
Reaksi proses anodizing secara keseluruhan terjadi sebagai berikut.

𝟐 𝑨𝒍 + 𝟑 𝑯𝟐 𝑶 → 𝑨𝒍𝟐 𝑶𝟑 + 𝟔 𝑯+ + 𝟔 𝒆−

Proses anodizing prinsipnya hampir sama dengan proses pelapisan listrik


(elektroplatting), tetapi bedanya logam yang akan dilapisi/benda kerja
ditempatkan sebagai anoda (+)dan sebagai katoda (-) dapat menggunakan
lembaran Pb atau aluminium dan karbon. Perbedaan lain adalah larutan

184
Unit Pembelajaran
Judul Unit

elektrolit yang digunakan bersifat asam dan arus yang digunakan searah
(DC) direct current.
Rangkaian pada proses anodic oxidation

Gambar 17 Susunan proses anodizing


Sumber: http://repository.umy.ac.id

Anodizing dapat dilakukan berulang-ulang. Hal ini menyebabkan


aluminium menjadi lapisan oksida kokoh dan dapat meningkatkan daya
tahan abrasi.

185
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

Contoh Soal UAS 2015-2016 Paket A


Tindakan-tindakan berikut yang dapat memperlambat korosi, KECUALI...
A. meletakkan logam dalam larutan asam
B. mengecat permukaan logam
C. melakukan galvanisasi pada logam
D. memberi minyak pada permukaan logam
E. menghubungkan logam dengan logam lain yang bersifat reduktor kuat
Untuk menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai materi
konsep korosi, faktor yang memengaruhi korosi, dan pencegahan korosi.
Korosi muncul karena suatu logam bereaksi dengan udara dan mengalami
oksidasi, biasanya terjadi pada logam yang memiliki potensial reduksi yang
rendah (pada deret Volta kiri). Terdapat beberapa metode yang dapat
dilakukan untuk mencegah korosi pada suatu logam antara lain, coating yaitu
melapisi logam dengan polimer seperti cat, melakukan galvanisasi atau
melapisi logam utama dengan logam lainnya yang memiliki potensial reduksi
lebih besar, melumuri bagian-bagian yang terekspos udara dengan lapisan
minyak, dan meletakkan logam yang bersifat reduktor kuat, metode ini disebut
dengan pengorbanan anode (memiliki potensial reduksi lebih tinggi dari
logam utama).
Saat logam terkena atau direndam dalam larutan asam reaksi oksidasi
terhadap logam akan berjalan lebih cepat karena konsentrasi H+ yang
tereduksi dengan memanfaatkan elektron dari logam tersebut semakin
banyak.
Maka dapat disimpulkan yang BUKAN merupakan metode pencegahan
terjadinya korosi pada suatu logam adalah A. Meletakkan logam dalam larutan
asam.

186
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Contoh Soal UAS Paket B Tahun 2015


Berikut adalah gambar percobaan penentuan faktor korosi pada logam:

Manakah dari salah satu paku dari tabung di atas yang paling cepat mengalami
korosi.....
A. Tabung 1
B. Tabung 2
C. Tabung 3
D. Tabung 4
E. Tabung 5

Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik diharuskan memahami


konsep korosi dan faktor yang mempengaruhi korosi.
Korosi muncul karena suatu logam bereaksi dengan udara dan mengalami
oksidasi, biasanya terjadi pada logam yang memiliki potensial reduksi yang
rendah (pada deret Volta kiri).
Selain itu terdapat beberapa faktor yang memengaruhi dan mempercepat
terjadinya korosi antara lain, adanya zat pengotor di permukaan logam,
terpapar elektrolit, temperatur lingkungan, keadaan asam, dan lainnya.
Maka kita dapat mengeleminasi tabung 2, 3, dan 4, karena tidak terkena
udara sebagai prasyarat awal terjadinya korosi. Tabung 1 dan 5 terkena udara
sehingga memungkinkan terjadinya korosi.
Perbedaannya adalah tabung 5 paku terpapar elektrolit sedangkan pada
tabung 1 tidak. Paparan elektrolit menyebabkan laju aliran elektron yang
terjadi pada proses korosi lebih cepat. Maka jawaban dari soal tersebut adalah
tabung 5 (E).

187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Contoh Soal SBMPTN Tahun 2008


Berikut adalah data potensial reduksi standar (E0) untuk beberapa kation
Sn2+ + 2e- → Sn E0= -0,14 V
Mg2+ + 2e- → Mg E0=-2,37 V
Ni2+ + 2e- → Ni E0= -0,25 V
Fe2+ + 2e- → Fe E0= -0,44 V
Cu2+ + 2e- → Cu E0= +0,34 V
Logam yang dapat melindungi besi terhadap korosi adalah………
a. Sn
b. Mg
c. Ni
d. Fe
e. Cu
Untuk menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai materi
konsep pencegahan korosi. Korosi muncul karena suatu logam bereaksi
dengan udara dan mengalami oksidasi, biasanya terjadi pada logam yang
memiliki potensial reduksi yang rendah (pada deret Volta kiri). Salah satu
metode pencegahan terjadinya korosi adalah melapisinya dengan logam
dengan potensial reduksi reduksi lebih negatif.
Data (Eo) yang disajikan pada soal terlihat bahwa nilai (Eo) yang lebih kecil
dari nilai (Eo) logam Fe adalah logam Magnesium (Mg).
Faktor lainnya yang harus diperhatikan dalam perlindungan logam adalah
biaya yang dibutuhkan. Melapisi besi dengan logam memerlukan biaya yang
lebih tinggi daripada pengorbanan anode maka pilihan E dapat kita
eliminasikan. Dari segi harga Magnesium lebih murah daripada Nikel maka
jawaban dari pertanyaan tersebut adalah Magnesium (Mg).

188
Unit Pembelajaran
Judul Unit

Contoh Soal SBMPTN 2010/IPA/45


Korosi pada alumunium tidak menyebabkan logam tersebut keropos seperti
korosi pada besi (1)
SEBAB
Oksigen lebih mudah mengoksidasi besi dibandingkan alumunium (2)
(E0 O2//H2O = +1,23 V ; E0 Fe2+/Fe = -0,44 V ; E0 Al3+/Al = -1.66 V)

Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik diharuskan memahami


konsep korosi dan faktor yang memengaruhi korosi.
Korosi muncul karena suatu logam bereaksi dengan udara dan mengalami
oksidasi, biasanya terjadi pada logam yang memiliki potensial reduksi yang
rendah (pada deret Volta kiri).
Alumunium pada dasarnya adalah logam yang lebih aktif daripada besi,
namun mengalami proses korosi yang berbeda. Korosi pada besi tidak
berikatan kuat dengan lapisan unsur dibawahnya sedangkan aluminium
segera berikatan kuat sesaat setelah mengalami oksidasi.
Hal ini menyebabkan lapisan yang berada di bawah tersebut terlindungi
dari paparan udara dan proses korosi. Maka pernyataan (1) benar.
Deret Volta menyusun urutan unsur berdasarkan potensial reduksinya.
Semakin negatif maka logam tersebut semakin mudah teroksidasi atau
mengalami korosi. Pada Deret Volta alumunium memiliki potensial reduksi
yang lebh negatif daripada besi sehingga oksigen lebih mudah mengoksidasi
aluminium daripada besi. Maka pernyataan (2) salah

189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Mengembangkan Soal HOTS

Di bagian ini akan disajikan contoh pengembangan soal HOTS yang


diawali dengan pembuatan kisi-kisi soal. Melalui kisi-kisi soal tersebut
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi yang diuji, lingkup
materi, dan insikator soal. Penyusunan soal dilakukan di format kartu soal
yang sudah disediakan.
Pengembangan soal HOTS bisa dilakukan dengan menaikkan tingkat
atau level kognitif yang harus dicapai, yaitu minimal C-4 atau level analisis.
Soal-soal HOTS memberikan penekanan lebih pada proses : 1) mentrasfer
fakta dari satu konteks ke konteks lain, 2) memilih, memproses, dan
menerapkan informasi, 3) melihat keterkaitan antara beberapa informasi
yang berbeda, 4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan
5) menguji informasi dan gagasan secara kritis. Karakteristik soal HOTS
adalah: 1) mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, 2) meminimalkan
aspek mengingat dan memahami, 3) stimulus menarik, 4) tidak familiar, 5)
kebaruan.
Coba anda cermati soal yang disajikan di bagian awal unit ini baik
berupa soal UASBN, soal UN, ataupun soal UMPN. Menurut saudara, apakah
soal tersebut merupakan soal HOTS? Mengapa?
Berikut disajikan contoh soal HOTS yang penyelesaiannya
menggunakan konsep reaksi redoks berdasarkan penggabungan dan
pelepasan oksigen, pelepasan dan penggabungan elektron, perubahan
bilangan oksidasi, serta penyamaan reaksi redoks. Semua soal disajikan dalam
bentuk kartu soal dan dilengkapi dengan kisi-kisi soal.

190
Unit Pembelajaran
Korosi

KISI-KISI SOAL HOTS

Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jumlah soal : 10 (sepuluh)


Mata Pelajaran : Kimia Tahun Pelajaran :
Kelas/semester ; X/Genap

No Kompetensi Lingkup materi Indikator Pencapaian Indikator soal No Level


yang diuji Kompetensi kognitif
1 Mengevaluai 3.8.2Mendeskripsikan Disajikan data tentang fenomena korosi, 2 L1
proses pada sel proses korosi peserta didik dapat mendeskripsikan
elektrokimia yang proses korosi
digunakan dalam
kehidupan Disajikan data fenomena korosi, peserta 10 L1
didik dapat menentukan laju korosi
yang tercepat
3.8.3Mengidentifikasi Disajikan data beberapa kondisi 3 L1
faktor yang lingkungan yang mempengaruhi
mempengaruhi terjadinya korosi, peserta didik dapat
terjadinya korosi memilih faktor yang paling tepat untuk
mencegah korosi

Disajikan data kondisi mobil bekas yang 6 L3


lebih murah dibanding daerah bukan
pesisir, peserta didik dapat
mengidentifikasi faktor penyebab yang
tepat
3.8.4Mendeskripsikan cara Disajikan data E0 logam, peserta didik 4 L2
pencegahan korosi dapat menguraikan kelemahan proses
pelapisan logam dengan logam lain

191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

No Kompetensi Lingkup materi Indikator Pencapaian Indikator soal No Level


yang diuji Kompetensi kognitif
3.8.4Mendeskripsikan cara Disajikan data E0 logam, peserta didik 7 L3
pencegahan korosi dapat memberikan alasan yang tepat
teknis pencegahan korosi
3.8.5Menentukan cara Disajikan data artikel rencana 8 L3
yang tepat untuk pembangunan konstruksi berbahan
mencegah korosi logam besi, peserta didik dapat
menentukan logam yang tepat untuk
pencegahan korosi

Disajikan data kondisi suatu benda,


peserta didik dapat menentukan cara
yang tepat untuk mencegah korosi
3.8.6 Mengidentifikasi Disajikan data kondisi beberapa bagian 5 L3
dampak korosi pada logam kendaraan, peserta didik dapat
mengidentifikasi dampak korosi pada
logam

Disajikan data E0 logam, peserta didik 9 L3


dapat menguraikan dampak korosi pada
logam

192
Unit Pembelajaran
Korosi

KARTU SOAL HOTS

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum : Kurikulum 2013


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :Siti Faizah, M.Pd
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/ Penalaran
Buku Sumber : Aplikasi
Pemahaman √

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Telkomsel sedang mencanangkan pembangunan Tower
MATERI: di Surabaya. Tower rencananya akan dibangun
Korosi menggunakan bahan dasar besi. Mengingat Surabaya
1 berada di dekat laut, sehingga uap air laut banyak
MATERI:
Pencegahan mempengaruhi proses korosi besi. Untuk menghindari
korosi masa kerja tower yang terlalu singkat karena korosi,
INDIKATOR perlu dilakukan perlindungan korosi untuk tower
SOAL
Kunci tersebut. Metode yang akan digunakan adalah
Disajikan data
jawaban perlindungan katodik, metode ini adalah dengan sengaja
membuat logam anode berkorosi untuk melindungi
artikel rencana
E. Mg katode, dalam hal ini tower besi berlaku sebagai katode.
pembangunan
Selain itu, anode yang dikorbankan diusahakan agar
konstruksi
memiliki cost serendah mungkin. Berikut merupakan
berbahan
data potensial elektroda standar dan harga per kilogram
logam besi, untuk beberapa logam:
peserta didik Logam Potensial Harga/kg
dapat Elektroda
menentukan Besi (Fe) -0,44 -
logam yang Krom (Cr) -0,74 $ 50,00
tepat untuk Nikel (Ni) -0,28 $ 3,5
pencegahan Timah (Sn) -0,14 $ 6,32
korosi Titanium (Ti) -1,63 $ 20,00
Magnesium -2,37 $ 2,15
(Mg)
Logam manakah yang paling cocok untuk melindungi
besi dengan metode perlindungan katodik untuk tower
Telkomsel?

193
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Uraian
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Pemahaman Aplikasi Penalaran

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Setiap tahun dibutuhkan milyara rupiah untuk
MATERI: memperbaiki infrastruktur jembatan karena
Korosi terjadinya korosi. Korosi merupakan peristiwa
2
MATERI: alam yang seringkali merugikan. Pernyataan
Konsep korosi paling tepat untuk mendefinisikan korosi
INDIKATOR SOAL
adalah...
Disajikan
Kunci A. Terbentuknya lapisan coklat
pernyataan
tentang
jawaban kemerahan pada besi
fenomena korosi, B. Hilangnya kekuatan logam besi karena
peserta didik C bereaksi dengan oksigen dan air di
dapat udara
mendeskripsikan C. Penurunan kualitas logam/paduannya
proses korosi yang disebabkan oleh reaksi kimia
bahan dengan unsur-unsur lain di
alam
D. Berkurangnya kelenturan dan
konduktivitas logam besi
E. Terjadinya reaksi kimia pada logam
besi

194
Unit Pembelajaran
Korosi

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Pemahaman Aplikasi Penalaran

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Laju korosi yang paling cepat terjadi disebabkan
MATERI:
Korosi oleh...
10
MATERI: A. Temperatur tinggi
Konsep korosi
INDIKATOR B. Kadar garam kuat
SOAL C. Kondisi tanah berpasir
Kunci
Disajikan data
jawaban D. Korosi Mikrobial
fenomena
korosi,
D E. Kadar SO2 yang tinggi di daerah industri
peserta didk
dapat
menentukan
laju korosi
tercepat

195
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Buku Sumber Pengetahuan/
Aplikasi Penalaran
: Pemahaman

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Diketahui data potensial reduksi standar beberapa logam
MATERI:
𝑍𝑛2+ (𝑎𝑞) + 2𝑒 − → 𝑍𝑛(𝑠) 𝐸 0 = −0,76 𝑣𝑜𝑙𝑡
Korosi
MATERI: 9 𝐶𝑟 3+ (𝑎𝑞) + 3𝑒 − → 𝐶𝑟(𝑠) 𝐸 0 = −0,74 𝑣𝑜𝑙𝑡
Bilangan
𝑆𝑛2+ (𝑎𝑞) + 2𝑒 − → 𝑆𝑛(𝑠) 𝐸 0 = −0,14 𝑣𝑜𝑙𝑡
Oksidasi
INDIKATOR SOAL 𝐴𝑙 3+ (𝑎𝑞) + 3𝑒 − → 𝐴𝑙(𝑠) 𝐸 0 = −1,66 𝑣𝑜𝑙𝑡
Disajikan data Eo Kunci
jawaban 𝐹𝑒 2+ (𝑎𝑞) + 2𝑒 − → 𝐹𝑒(𝑠) 𝐸 0 = −0,44 𝑣𝑜𝑙𝑡
logam, peserta
didik dapat Berdasarkan data Eo masing-masing logam di atas, Al lebih
mendeskripsikan C
mudah mengalami korosi dibanding logam besi. Korosi
dampak korosi
pada logam merupakan fenomena alam yag seringkali merugukan.
Faktanya korosi pada Al justru menguntungkan. Hal ini
karena...
A. Logam Al lebih tipis dibanding Fe
B. Korosi pada Al tidak merusak warna sehingga
tampilan logam Al tetap mengkilap
C. Lapisan tipis Al2O3 melindungi logam di bawahnya
dari korosi lebih berkelanjutan
D. Lapisan korosi Al tidak mudah rusak
E. Logam Al lebih stabil terhadap pengaruh asam

196
Unit Pembelajaran
Korosi

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Pelapisan logam merupakan salah satu cara
MATERI:
pencegahan korosi. Untuk mencegah korosi, logam
Korosi
4 besi (𝐸 0 = −0,44 𝑣𝑜𝑙𝑡) dilapisi dengan logam
MATERI:
Pelapisan tembaga (𝐸 0 = +0,34 𝑣𝑜𝑙𝑡) atau perak (𝐸 0 =
logam
INDIKATOR +0,80 𝑣𝑜𝑙𝑡).
Kunci
SOAL Kelemahan dari cara pelapisan ini adalah...
jawaban
Disajikan data
nilai Eo logam, a. warnamya menjadi tidak menarik
B
peserta didik b. logam perak lebih mahal dibanding logam besi
dapat
c. bila ada bagian yang terkelupas besi akan cepat
menguraikan
kelemahan keropos
pelapisan suatu d. kurang tahan lama karena mudah mengalami
logam dengan
logam lain korosi

197
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Perhatikan tabel pernyataan tentang fakta korosi besi berikut :
MATERI:
No. Fakta Pencegahan
Korosi
8 1 pH rendah Besi lebih baik disimpan dalam
menyebabkan laju medium garam yang memiliki pH 7
korosi lebih cepat
2 Kontak besi dengan Besi dilapisi dengan logam timah
Kunci jawaban logam lebih aktif yang tahan karat
menghambat proses
B korosi besi
3 Kontak besi dengan air Perkakas dari besi atau baja
mempercepat korosi dilumuri dengan oil atau grease
MATERI: 4 Kontak besi dengan Besi dicat atau dibungkus lastik
Pencegahan udara kering tetap menghindari kontak dengan udara
korosi menyebabkan besi
korosi

Pernyataan fakta disertai cara pencegahan yang tepat adalah........


INDIKATOR
SOAL a. 1 dan 2
Disajikan data b. 1 dan 3
fakta dan cara
pencegahan c. 2 dan 3
korosi, peserta d. 2 dan 4
didik dapat
memasangkan e. 3 dan 4
pernyataan yang
tepat

198
Unit Pembelajaran
Korosi

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Berikut diberikan beberapa kondisi
MATERI:
(1) kelembaban udara (4) konsentrasi garam
Korosi
3
MATERI: (2) sinar matahari (5) oksigen terlarut
Faktor korosi
(3) kemurnian (6) retakan/goresan pada benda kerja
INDIKATOR
SOAL Tindakan pencegahan korosi yang termasuk memodifikasi
Kunci
Disajikan data
jawaban lingkungan adalah..
kondisi
beberapa a. 1,2,dan3
lingkungan, B
b. 1,3, dan 5
peserta didik
dapat c. 2,4,dan 6
menentukan
d. 1, 2, dan 5
faktor yang
paling tepat e. 4,5,dan 6
untuk
mencegah
korosi

199
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Prinsip pencegahan korosi dengan perlindungan katodik adalah...
MATERI:
a. Logam katode harus mudah dioksidasi
Korosi
b. Logam anode harus mudah direduksi
MATERI:
c. Ditempatkan pada daerah pesisir
Pencegahan
d. Bahan yang dilindungi harus diletakkan di anode
korosi
e. Potensial reduksi logam di katode lebih besar daripada
INDIKATOR
Kunci logam di anode
SOAL
jawaban
Disajikan
penyataan,
peserta didk B
dapat memilih
konsep
perindungan
katodik yang
benar

200
Unit Pembelajaran
Korosi

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Berikut diberikan dampak beberapa kondisi pada
MATERI:
suatu kendaraan
Korosi
5 (1) cat mudah mengelupas
MATERI:
Dampak korosi (2) knalpot berubah warna
INDIKATOR
SOAL (3) onderdil rapuh
Kunci
Disajikan data
jawaban (4) bahan bakar boros
beberapa
Dampak korosi pada kendaraan ditunjukkan oleh
kondisi bagian
kendaraan, B a. 1,2,dan 3
peserta didik
b. 1,3, dan 4
dapat
mengidentifikasi c. 2,3,dan 4
dampak korosi d. 1,2,3,dan 4
pada logam
e. 4 saja

201
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Logam yang paling efektif untuk melindungi bodi mobil
MATERI: dari logam besi agar terhindar dari korosi dan berharga
Korosi murah adalah...
MATERI: a. Ag
Pelapisan b. Al
logam c. Cr
INDIKATOR d. Cu
Kunci e. Zn
SOAL
jawaban
Disajikan
beberapa unsur
logam, peserta E
didik dapat
menentukan
logam yang
tepat untuk
melindungi
korosi pada
bodi mobil

202
Unit Pembelajaran
Korosi

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Harga mobil bekas didaerah pesisir (dekat pantai) lebih
MATERI: murah dibandingkan dengan daerah bukan pesisir. Hal ini
Korosi terjadi karena..
6
MATERI: a. Kendaraan banyak yang terkena sinar matahari
Faktor b. Mobil sering dipakai
penyebab korosi c. Kandungan garam yang tinggi pada air
INDIKATOR d. Kondisi pesisir dengan kandungan oksigen lebih
Kunci sedikit
SOAL
jawaban e. Kelembapan udara rendah
Disajikan data
kondisi harga
mobil bekas di C
daerah pesisir
lebih murah
dibandingkan
daerah bukan
pesisir, peserta
didik dapat
mengidentifikasi
faktor yang
tepat

203
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Berdasarkan data potensial reduksi standar berikut:
MATERI:
𝐶𝑟 3+ (𝑎𝑞) + 3𝑒 → 𝐶𝑟(𝑠) 𝐸 0 = −0,74 𝑣𝑜𝑙𝑡
Korosi
7 𝐹𝑒 2+ (𝑎𝑞) + 2𝑒 − → 𝐹𝑒(𝑠) 𝐸 0 = −0,44 𝑣𝑜𝑙𝑡
MATERI:
Pencegahan Logam krom lebih aktif dibandingkan dengan logam besi.
korosi
INDIKATOR Penyataan yang paing tepat untuk menjelaskan mengapa
Kunci
SOAL bemper mobil (logam besi) dilapisi dengan logam krom adalah...
jawaban
Disajikan data
beberapa niali a. Harga krom lebih murah dibandingkan dengan logam
Eo logam, B besi
peserta didik b. Lapisan tipis oksida krom akan melindungi besi di
dapat bawahnya
memberikan c. Tampilan krom lebih menarik dibanding besi
alasan yang d. Krom lebih tahan karat dibanding besi
tepat teknis f. Besi lebih tahan karat dibandingkan logam krom
pencegahan
korosi

204
Unit Pembelajaran
Korosi

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman

RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Nomor Soal Fungsi utama baut dan mur adalah menggabungkan beberapa
MATERI: komponen sehingga tergabung menjadi satu bagian yang
Korosi memiliki sifat tidak permanen. Cara pencegahan korosi yang
8
MATERI: paling tepat untuk kedua benda ini adalah...
Pencegahan a. Melapisinya dengan cat
korosi b. Melumuri dengan oli atau gemuk
INDIKATOR c. Disalut dengan plastik
Kunci d. Menggunakan cara pengorbanan katode
SOAL
jawaban e. Benda kerja dilapisi dengan krom
Disajikan data
kondisi suatu
benda, peserta B
didik dapat
memberikan
saran yang
tepat untuk
mencegah
korosi

205
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Konsep korosi dan pencegahannya perlu dikonstruksi sendiri oleh peserta


didik agar bermakna. Masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari dapat
dieksplore lebih banyak untuk mengonstruksi pengetahuan tentang korosi
dan pencegahan tersebut. Penguasaan tentang konsep reaksi reduksi oksidasi
menjadi prasyarat untuk mempelajari fenomena korosi logam. Korosi logam
terjadi karena sebagian besar logam mudah teroksidasi oleh oksigen di udara
membentuk oksida logam. Sehigga korosi pada besi merupakan reaksi redoks
alami.

Beberapa alternatif kegiatan atau aktivitas pembelajaran dapat digunakan


untuk menstimulasi daya pikir dan daya nalar peserta didik sehingga mereka
dapat membangun konsep sendiri. Aktivitas pembelajaran yang disajikan
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik. Beberapa model pembelajaran yang dapat mengakomodasi
pengembangan ketrampilan berpikir tingkat tinggi diantaranya : Discovery
Learning, Learning Cycle, dan Project Based Learning. Saudara dapat memilih
model yang sesuai dengan karakteristik materi yang akan dibelajarkan dan
kompetensi peserta didik saudara.

Kegiatan projek mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi korosi akan


membantu peserta didik mengkonstruk pengetahuannya, Penggunaan bahan
praktek yang didampingi Lembar Kerja untuk kegiatan pengayaan diharapkan
membantu peserta didik dalam melatih jiwa kewirausahaan dan diharapkan
mampu dikembangkan saat peserta didiksudah menyelesaikan studinya di
sekolah. Aktivitas pembelajaran dan LKPD dalam unit ini hanya sebagai contoh
atau alternatif saja, kreatifitas Saudara sangat diharapkan untuk dapat
mengembangkan aktivitas pembelajaran berorientasi ketrampilan berpikir
tingkat tinggi sesuai dengan kondisi peserta didik Saudara

206
Unit Pembelajaran
Korosi

UMPAN BALIK

Selamat, Saudara telah selesai mempelajari Unit Korosi dan Pencegahannya.


Bagaimana pengalaman Saudara dalam menyelesaikan unit ini?
Apakah Saudara berhasil memahami semua pembahasan yang terdapat dalam
Unit Korosi dan pencegahannya ini? Adakah kesulitan yang Saudara jumpai
ketika mempelajarinya? Apakah ada manfaat yang Saudara dapatkan setelah
mempelajari unit ini?

Agar berhasil baik dalam mempelajari Unit Reaksi Reduksi Oksidasi ini,
Saudara dapat mengikuti petunjuk belajar berikut ini:
1. Bacalah uraian dan contoh-contoh dengan cermat dan berulang-ulang
sehingga Saudara benar-benar memahami dan menguasai materi yang ada
dalam unit ini.
2. Lakukanlah aktivitas-aktivitas yang dicontohkan oleh unit ini kepada peseta
didik Saudara dalam kelas (Aktivitas dapat dimodifikasi sesuai kondisi
kelas). Mintalah bantuan rekan guru, instruktur atau pengawas untuk
menjadi observer di kelas Saudara ketika Saudara melakukan aktivitas-
aktivitas yang dicontohkan. Mintalah bantuan dan saran mereka dalam
rangka perbaikan pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut.
3. Jika Saudara masih mengalami kesulitan setelah mengikuti rambu-rambu
atau penjelasan dalam memahami materi serta melakukan aktivitas-
aktivitas yang terdapat dalam unit ini, mintalah bantuan instruktur,
pengawas atau narasumber yang ada.

Selamat belajar, selamat bekerja, semoga sukses!

207
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

208
Unit Pembelajaran
Korosi

209
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

210

Anda mungkin juga menyukai