Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Penyunting:
Dr. Hari Wisodo
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
DAFTAR GAMBAR
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
8
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
fisika SMK kelompok Teknologi Informasi dan Komunikasi.untuk memahami
topik Besaran dan Pengukuran. Unit ini memuat kompetensi dasar, target
kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, aplikasi besaran dan
pengukuran dalam kehidupan sehari-hari, bahan bacaan, soal-soal tes Ujian
Nasional (UN) atau Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian
Masuk Politeknik Negeri (UMPN), contoh Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) dan contoh pengembangan soal HOTS.
9
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi (IPK) untuk unit ini dikembangkan dari KD 3.1.
Memahami konsep besaran pokok, besaran turunan, dan satuan dalam pengukuran
dan KD 4.1. Menyaji hasil pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur. Untuk
mempermudah menentukan kesesuaian indikator dengan tuntutan KD maka IPK
dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu IPK pengetahuan dan IPK keterampilan.
IPK pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif,
sedangkan IPK keterampilan terkait dengan keterampilan bertindak dan
keterampilan berpikir yang meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan
kongkrit.
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK dijabarkan menjadi tiga kategori, yaitu IPK Pendukung, IPK Kunci, dan IPK
Pengayaan. Penjabaran IPK dapat digunakan guru sebagai kontrol dan acuan dalam
mengukur ketercapaian KD. Rincian IPK. yang dikembangkan pada unit ini terdapat
pada Tabel 2.
12
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
13
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Calon peserta didik baru mengikuti tes khusus pengukuran tinggi dan berat
badan di SMK. Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMK, para calon
peserta didik diwajibkan mengikuti tes khusus seperti tes buta warna,
pengukuran tinggi dan berat badan serta wawancara untuk menyaring
peserta didik yang secara fisik nantinya mampu segera terjun di dunia kerja.
C. Alat Suntik
Alat suntik atau spuit adalah pompa piston sederhana untuk menyuntikkan
atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston
di dalamnya yang keluar dari ujung belakang. Adapun ujung depannya dapat
dilengkapi dengan jarum suntik untuk membantu mengarahkan aliran ke
dalam atau keluar tabung. Volume alat suntik antara lain 1 ml, 3 ml, 10 ml,
16
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
dan yang lainnya. Gambar 3. adalah contoh alat suntik untuk menginfus
pasien di rumah sakit.
Di rumah sakit, khususnya di ruang ICU, pasien sering diberi obat melalui
infus dengan volume per satuan waktunya sangat teliti. Pemberian tersebut
tidak dapat dilakukan dengan menggunakan infus gantung. Infus diberikan
dengan menempatkan obat dalam jarum suntik kemudian didorong
perlahan-lahan dengan pompa jarum suntik.
17
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
SOAL-SOAL UN/USBN
No Soal
1 Perhatikan besaran-besaran di bawah ini
Identifikasi
Kelas/Semester : X/1
Level kognitif : Pemahaman(C1)
Indikator yang : 3.1.7. Membedakan besaran pokok dan besaran
bersesuaian turunan
Diketahui : Macam-macam besaran
Ditanyakan : Yang termasuk besaran pokok
Materi yang dibutuhkan : Besaran Pokok dan Besaran Turunan
No Soal
2 Kelajuan sepeda motor yang tertera pada speedometer dinyatakan dalam
satuan km/jam. Apabila kelajuan sepeda motor dalam Sistem Internasional
(SI) tertulis 20 m/s, maka pada speedometer sebuah sepeda motor akan
menunjukkan … .
A. 40 km/jam
B. 42 km/jam
C. 52 km/jam
D. 62 km/jam
E. 72 km/jam
Identifikasi
Kelas/Semester : X/1
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Soal
3 Perhatikan tabel berikut
No Besaran Satuan
1 panjang cm
2 kecepatan m/s
3 usaha joule
4 jumlah zat mol
5 volume cm3
Identifikasi
Kelas/Semester : X/1
Level kognitif : Pemahaman (C2)
Indikator yang : 3.1.1. Menjelaskan konsep besaran
bersesuaian 3.1.2. Menjelaskan konsep satuan
Diketahui : Macam-macam satuan besaran pokok dan satuan
besaran turunan
Ditanyakan : Satuan besaran pokok
Materi yang dibutuhkan : Satuan Besaran Pokok dan Satuan Besaran
Turunan
20
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
No Soal
4 Seorang peserta didik melakukan pengukuran diameter dalam sebuah pipa
silinder berongga dengan mikrometer sekrup. Dari pengukuran tersebut,
didapatkan gambar sebagai berikut.
Identifikasi
Kelas/Semester : X/1
Level kognitif : Pemahaman(C2)
Indikator yang : 3.5.13. Menganalisis hubungan besaran-besaran
bersesuaian fisika yang berlaku pada cermin cekung, cermin
cembung dan lensa tipis
Diketahui : Gambar skala yang ditunjukkan mikrometer
sekrup
Ditanyakan : Hasil pengukuran
Materi yang dibutuhkan : Menentukan hasil pengukuran menggunakan
mikrometer sekrup
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Soal
5 Sebuah mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat
tembaga dan menunjukkan skala seperti pada gambar. Diameter kawar
adalah….. mm.
A. 3.19
B. 3,21
C. 3,25
D. 3,69
E. 3,71
Identifikasi
Kelas/Semester : X/1
Level kognitif : Pemahaman(C2)
Indikator yang : 3.5.13. Menganalisis hubungan besaran-besaran
bersesuaian fisika yang berlaku pada cermin cekung, cermin
cembung dan lensa tipis
Diketahui : Gambar skala yang ditunjukkan mikrometer
sekrup
Ditanyakan : Hasil pengukuran
Materi yang dibutuhkan : Menentukan hasil pengukuran menggunakan
mikrometer sekrup
22
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktivitas 1:
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi besaran dan
satuan yang sudah dipelajari di SMP.
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat besaran
dan satuan dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
4. Peserta didik mengamati tayangan gambar dan berita tentang tera
ulang timbangan di pasar dan pengukuran tinggi badan serta berat
badan dalam proses penerimaan peserta didik baru, kemudian
menanggapi dengan memberikan komentar
24
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Mengidentifikasi Masalah
5. Peserta didik mengidentifikasi cerita dan gambar dihubungkan dengan
besaran, satuan dan pengukuran melalui pertanyaan-pertanyaan yang
diharapkan antara lain:
a. Besaran apakah yang diukur?
b. Dinyatakan dalam satuan apa hasil pengukurannya?
c. Mengapa alat ukur perlu dikalibrasi?
Mengumpulkan Data
6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
7. Peserta didik mempelajari LKPD 1 tentang Besaran dan Satuan
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan lembar kerja dengan menggali informasi dari referensi
yang sudah disiapkan yaitu buku dan internet
Mengolah Data
9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk
menjawab pertanyaan yang ada di LKPD 1
Memverifikasi
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang besaran dan satuan, kelompok yang lain memperhatikan dan
menanggapi
11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang besaran dan satuan
berdasarkan hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktivitas 2:
26
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang pengukuran besaran
mekanik berdasarkan hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
tentang pengukuran besaran listrik
Tujuan aktivitas 3:
28
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan yaitu tentang pengukuran besaran listrik serta
lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu
pengukuran besaran mekanik
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat pengukuran
besaran listrik dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
4. Peserta didik mengamati alat-alat ukur besaran listrik antara lain
amperemeter, volmeter, ohmmeter dan multimeter kemudian
menanggapi dengan memberikan komentar
Mengidentifikasi Masalah
5. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan alat-
alat ukur besaran listrik melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:
a. Bagaimana cara menggunakan alat tersebut ?
b. Bagaimana cara membaca hasil pengukurannya?
c. Bagaimana ketelitian alat tersebut?
Mengumpulkan Data
6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
7. Peserta didik mempelajari LKPD 3 tentang Pengukuran Besaran Listrik
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan LKPD 3 dengan menggali informasi dari referensi yang
sudah disiapkan yaitu buku dan internet
Mengolah Data
9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk
menjawab pertanyaan yang ada di LKPD 3
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Memverifikasi
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang pengukuran besaran listrik, kelompok yang lain
memperhatikan dan menanggapi
11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang pengukuran besaran listrik
berdasarkan hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
yaitu tentang Usaha, Energi dan Daya
30
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Kegiatan 1
Tujuan:
1. Memahami besaran, satuan, dimensi dan konversi satuan.
2. Menentukan dimensi besaran turunan.
3. Mengkonversikan hasil pengukuran suatu besaran.
Petunjuk Kerja:
Setelah membaca materi besaran dan satuan, jawablah pertanyaan berikut
dengan jelas dan tepat.
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
32
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Kegiatan 2
Tujuan:
1. Memahami angka penting dalam pengukuran
2. Memahami notasi ilmiah dalam pengukuran
Petunjuk Kerja:
Setelah membaca materi besaran dan satuan, jawablah pertanyaan berikut
dengan jelas dan tepat.
1. Tuliskan 4 aturan angka penting.
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
2. Berdasarkan aturan angka penting, tentukan banyaknya angka penting
pada hasil pengukuran berikut:
Besaran yang Hasil Yang termasuk Banyaknya Angka
diukur Pengukuran Angka Penting Penting
Volume air 12,5 cm3
Massa jenis air 1000 kg.m-3
Massa partikel 0,0008 gram
Tekanan udara 130000 milibar
Tinggi menara 170,02 m
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
34
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Kegiatan 1
A. Tujuan
1. Memahami penggunaan jangka sorong dalam pengukuran.
2. Menentukan ketelitian pengukuran menggunakan jangka sorong
B. Alat dan Bahan
1. Jangka Sorong
2. Benda yang diukur (uang koin, gelas, tutup botol, pipa paralon,
tutup spidol)
C. Langkah Kerja
1. Menuliskan bagian-bagian Jangka Sorong:
1) Siapkan jangka sorong dan amatilah bagian-bagiannya
2) Tuliskan bagian-bagian dan fungsi jangka sorong pada tabel
berikut ini
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
36
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
4. Mengukur Kedalaman:
1) Putarlah pengunci ke kiri
2) Buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh
dasar benda
3) Putar pengunci ke kanan
4) Bacalah skala utama dan skala noniusnya
5) Tuliskan hasilnya ke dalam tabel dan hitung rata-rata hasil
pengukurannya
6) Ulangi langkah 1 s.d. 5 untuk benda yang berbeda
Hasil Pengukuran Kedalaman
Kedalaman
Pengukuran Benda yang
ke diukur SU SN SU + SN
(mm) (mm) (mm)
1.
2.
3.
4.
5.
D. Tugas
1. Ketelitian jangka sorong adalah ............ mm
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
38
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Kegiatan 2
A. Tujuan
Menyajikan hasil pengukuran volume benda menggunakan mistar dan
jangka sorong
B. Alat dan Bahan
1. Mistar
2. Jangka Sorong
3. Balok kayu
4. Kaleng
C. Langkah Kerja
1. Dengan menggunakan mistar ukurlah panjang, lebar dan tinggi balok
sebanyak 1 kali kemudian tuliskan hasilnya lengkap dengan
ketidakpastiannya dalam Tabel 1.
2. Ulangi langkah 1 dengan menggunakan jangka sorong
3. Dengan menggunakan mistar ukurlah panjang dan diameter tabung
sebanyak 1 kali lengkap dengan ketidakpastiannya kemudian tuliskan
hasilnya dalam Tabel 2.
4. Ulangi langkah 3 dengan menggunakan jangka sorong
5. Hitunglah volume tabung dari hasil pengukuran menggunakan mistar
dan jangka sorong dan lengkapi tabelnya.
D. Hasil
Tabel 1. Hasil Pengukuran Balok
Panjang Lebar Tinggi Volume
Alat (mm) (mm) (mm) (mm3)
Ukur
p ∆p l ∆l t ∆t V ∆V
Mistar
Jangka
Sorong
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mistar
Jangka
Sorong
E. Kesimpulan
1. Bandingkan hasil pengukuran volume balok menggunakan mistar dan
jangka sorong.
2. Bandingkan hasil pengukuran volume tabung menggunakan mistar dan
jangka sorong.
3. Tuliskan kesimpulan dari pengukuran yang sudah dilakukan
F. Tugas
Buatlah Laporan Praktikum berdasarkan hasil percobaan dengan
ketentuan: diketik pada kertas A4 dengan ukuran huruf Time New
Roman 12, 1½ spasi dengan format:
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Tujuan
B. Dasar Teori
C. Alat dan Bahan
D. Langkah Kerja
E. Data Hasil Percobaan
F. Analisis Data dan Pembahasan
G. Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
40
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Kegiatan 1
A. Tujuan
1. Memahami fungsi alat ukur listrik
2. Menentukan hasil pengukuran besaran listrik
B. Petunjuk Kerja:
Setelah membaca materi besaran dan satuan, jawablah pertanyaan
berikut dengan jelas dan tepat.
2. Voltmeter
3. Ohmmeter
4. Multimeter
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(a) (b)
(c) (d)
42
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Kegiatan 2
A. Tujuan
1. Mengukur hambatan, kuat arus listrik dan tegangan menggunakan
multimeter
2. Membaca hasil pengukuran hambatan, kuat arus listrik dan
tegangan menggunakan multimeter
3. Menyajikan laporan hasil pengukuran hambatan, kuat arus listrik
dan tegangan menggunakan multimeter
B. Dasar Teori
Multimeter merupakan alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk
mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan listrik. Multimeter
disebut juga dengan Avometer berasal dari AVO dan meter, “A” untuk
ampere, “V” untuk volt, dan “O” untuk ohm. Bagian-bagian multimeter
antara lain skala, pointer (jarum penunjuk), selektor batas ukur,
pengaturan posisi jarum 0 ohm, terminal, dan probe, sebagaimana
gambar berikut.
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
D. Langkah Kerja
a. Mengukur hambatan listrik:
1. Mempersiapkan semua alat dan bahan percobaan.
2. Memasang ujung kabel probe hitam ke terminal yang sesuai.
3. Mengatur posisi titik nol multimeter dengan menyentuhkan probe
merah dan probe hitam, kemudian memutar tobol secara perlahan
hingga mengarah ke angka nol (0)
4. Memutar tombol selektor dan menempatkan pengukuran yang
akan digunakan
44
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
46
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
F. Tugas
Buatlah Laporan Praktikum berdasarkan hasil percobaan sesuai
dengan ketentuan:
Diketik pada kertas A4 dengan ukuran huruf Time New Roman 12, 1½
spasi dengan format:
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Tujuan
B. Dasar Teori
C. Alat dan Bahan
D. Langkah Kerja
E. Data Hasil Percobaan
F. Analisis Data dan Pembahasan
G. Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
Besaran
Segala sesuatu yang bisa diukur disebut besaran. Hasil pengukuran suatu
besaran dinyatakan dalam bilangan dan satuan. Setiap besaran memiliki
satuan yang berbeda dengan besaran lainnya, meskipun tidak semua besaran
memiliki satuan. Contoh besaran fisika yang tidak mempunyai satuan adalah
indeks bias cahaya dan massa jenis relatif.
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan dan tidak
tergantung pada satuan dari besaran lain. Berdasar Konferensi Umum
mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, besaran pokok ada tujuh
sebagaimana terdapat dalam Tabel 3. berikut:
48
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
dari tujuh maka ada besaran lain yang tidak dapat diperoleh dari
besaran pokok.
b. Tujuh besaran tersebut dapat diukur dengan ketelitian sangat tinggi.
Karena besaran pokok akan menurunkan besaran lain maka besaran-
besaran tersebut harus dapat ditentukan dengan sangat teliti.
c. Besaran massa, pajang, dan waktu telah memiliki sejarah penggunaan
yang sangat lama dalam mekanika sehingga dalam penentuan besaran
pokok, ketiga besaran tersebut dimasukkan
2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang tersusun dari besaran pokok,
sehingga satuannya juga tersusun dari satuan besaran pokok. Contoh
besaran turunan seperti Tabel 4. berikut:
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai tetapi tidak
memiliki arah. Contoh besaran skalar adalah panjang, massa, waktu, suhu,
volume, energi dan daya
2. Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah Contoh
besaran vektor adalah perpindahan, kecepatan, percepatan, momentum,
gaya, rapat arus listrik, medan listrik dan medan magnet.
Satuan
Besaran pokok dan besaran turunan dapat diukur dan dinyatakan dalam
satuan baku maupun satuan tidak baku. Satuan baku atau satuan standar
adalah satuan yang telah diakui dan berlaku secara internasional, misalnya
satuan panjang adalah meter, satuan massa adalah kilogram dan satuan
waktu adalah sekon. Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak berlaku
secara internasional atau hanya berlaku pada daerah-daerah tertentu,
misalnya satuan panjang di Indonesia digunakan jengkal dan depa sedangkan
di Inggris digunakan inci dan kaki.
Pada tahun 1795 para ilmuwan di perancis menciptakan sistem satuan yang
dikenal dengan Sistem Metrik untuk mengatasi kesulitan tersebut. Sistem
50
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
satuan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem MKS (meter-kilogram-
sekon) dan sistem cgs (centimeter-gram-sekon). Pada tahun 1960, Sistem
Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional (SI).
Pada tahun 1983, definisi standar meter diubah lagi menjadi satu meter
adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa pada selang
1
waktu sekon, dengan anggapan bahwa kecepatan cahaya di
299.792.458
dalam ruang hampa selalu konstan sebesar 299.792.458 meter per sekon.
Meter standar inilah yang masih digunakan sampai saat ini.
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
52
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
1
satuan suhu yang nilainya sama dengan kali suhu titik tripel air
273,15
(suhu ketika terjadi kesetimbangan antara wujud cair, gas dan padat).
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
0,012 kg karbon-12 (C-12). Satu mol zat terdiri dari 6,022x1023 buah
partikel.
54
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Dimensi
Satuan Notasi
No. Besaran Pokok Dimensi
Internasional Satuan
1. Panjang meter m [L]
2. Massa kilogram kg [M]
3. Waktu sekon s [T]
4. Suhu kelvin K [θ]
5. Kuat Arus Listrik ampere A [I]
6. Intensitas Cahaya kandela cd [J]
7. Jumlah Zat mole mol [N]
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Besaran Satuan
No. Notasi Satuan Dimensi
Tambahan Internasional
1. Sudut radian rad -
2. Sudut Ruang steradian sr -
Konversi Satuan
Konversi satuan dapat diartikan sebagai mengubah nilai suatu satuan ke nilai
satuan lain dan tidak mengubah nilai dari suatu besaran. Konversi satuan
dapat dilakukan dalam sistem satuan yang sama maupun dalam sistem
satuan yang berbeda. Konversi satuan dalam sistem yang sama misalnya
mengubah salah satu satuan dalam sistem internasional ke satuan lain dalam
sistem yang sama. Dalam konversi ini pengubahan satuan dapat
menggunakan faktor konversi atau dengan bantuan tangga konversi.
Konversi satuan dalam sistem satuan yang berbeda misalnya mengubah nilai
dari suatu sistem satuan sistem Inggris ke sistem Satuan Internasional atau
sebaliknya.
56
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Angka Penting
Semua angka yang didapatkan dari hasil pengukuran disebut angka penting.
Angka penting terdiri atas angka pasti dan angka taksiran (angka yang
diragukan)
Aturan-aturan untuk menyatakan apakah suatu angka termasuk angka
penting atau bukan adalah sebagai berikut.
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti (tidak ada angka yang
ditaksir) yang diperoleh dari kegiatan membilang. Misalnya, jumlah siswa
43 orang, jumlah kelereng dalam kotak 25 butir.
Notasi Ilmiah
58
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
penulisan bilangan yang sangat besar atau yang sangat kecil maka digunakan
notasi ilmiah atau bentuk baku.
𝛼 × 10𝑛
Dengan 1 ≤ α < 10 menyatakan bilangan penting, n adalah bilangan bulat
(boleh positif atau negatif), dan 10n menyatakan orde.
Nama
Bilangan Orde Simbol
Awalan
1.000.000.000.000.000.000.000.000 1024 zetta Z
1.000.000.000.000.000.000.000 1021 yotta Y
1.000.000.000.000.000.000 1018 Eksa E
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Nama
Bilangan Orde Simbol
Awalan
1.000.000.000.000.000 1015 Peta P
1.000.000.000.000 1012 Tera T
1.000.000.000 109 Giga G
1.000.000 106 Mega M
1.000 103 kilo k
100 102 hekto h
10 101 deka da
0,1 10-1 desi d
0,01 10-2 centi c
0,001 10-3 mili m
0,000.001 10-6 mikro µ
0,000.000.001 10-9 nano n
0,000.000.000.001 10-12 piko p
0,000.000.000.000.001 10-15 femto f
0,000.000.000.000.000.001 10-18 atto a
0,000.000.000.000.000.000.001 10-21 zepto z
0,000.000.000.000.000.000.000.001 10-24 yocto y
1. Pengukuran Panjang
Pengukuran besaran panjang bisa dilakukan dengan menggunakan
mistar, jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut
memiliki nilai ketelitian yang berbeda-beda. Ketelitian didefinisikan
60
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
a. Mistar
Berdasarkan skala terkecilnya, ada berbagai macam mistar. Mistar yang
skala terkecilnya 1 mm disebut mistar berskala mm dan yang skala
terkecilnya 1 cm disebut mistar berskala cm. Mistar yang biasa digunakan
di sekolah adalah mistar mm, seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Satu
bagian skala terkecil mistar ini adalah 1 mm atau 0,1 cm, sehingga
ketelitian mistar ini adalah 1 mm atau 0,1 cm.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki batas
ketelitian sampai dengan 0,1 mm. Jangka sorong dapat digunakan untuk
mengukur diameter bola, diameter dalam tabung, dan kedalaman lubang.
Jangka sorong dapat dibedakan menjadi dua jenis; yaitu jangka sorong
analog dan jangka sorong digital seperti tampak pada Gambar 7 dan
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 8 berikut:
Jika kita cermati secara umum bentuk jangka sorong analog maupun
digital memiliki banyak kesamaannya; yaitu terdiri dari skala utama,
skala nonius, rahang tetap, rahang geser, batang pengukur kedalaman,
dan pengunci seperti ditunjukkan pada Gambar 9:
62
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang
cukup presisi. Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hingga 0,01
64
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
66
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
9.
Gambar 14. Pembacaan Skala Mikrometer
Sumber: www.google.co.id
2. Pengukuran Massa
Pengukuran massa pada umumnya dilakukan dengan menggunakan
neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain, neraca lengan, neraca
pasar, neraca badan, dan neraca elektronik. Salah satu jenis neraca yang
sering digunakan di laboratorium adalah neraca Ohauss. Neraca ini
mempunyai bagian-bagian penting, antara lain tempat beban, skala yang
disertai beban geser, sistem pengatur khusus dan penunjuk. Contoh
neraca Ohauss seperti ditunjukkan pada Gambar 15.
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ada dua jenis neraca Ohauss, yaitu neraca dua lengan yang mempunyai
batas ketelitian 0,01 g dengan batas mengukur massa 310 g sehingga
disebut neraca 0hauss-310 dan neraca tiga lengan yang mempunyai batas
ketelitian 0,1 g dengan batas mengukur massa 2,610 kg dan disebut
neraca 0hauss-2610. Kedua jenis neraca Ohauss ini sering digunakan di
laboratorium
Pada neraca Ohauss-310, lengan depannya memuat angka puluhan,
lengan belakangnya memuat angka ratusan, sedangkan sebuah lingkaran
skala memuat angka satuan dan seperseratusan. Cara menimbangnya
sebagai berikut:
1) Atur sistem pengatur khusus sehingga saat belum ada beban dan semua
beban geser skala pada posisi nol, neraca berada dalam keadaan setimbang
(penunjuk segaris dengan angka nol).
2) Letakkan benda yang akan diukur pada tempat beban.
3) Atur beban geser pada skala sehingga neraca berada pada posisi setimbang
(penunjuk segaris dengan angka nol acuan)
4) Baca skala dengan cara menjumlahkan bacaan skala pada masing-masing
lengan skala.
5) Neraca ini mempunyai empat lengan skala, yaitu masing-masing dengan
68
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
3. Pengukuran Waktu
Pengukuran waktu umumnya dilakukan dengan menggunakan
stopwatch. Jenis stopwatch cukup banyak dan biasanya memiliki tiga
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
tombol yaitu tombol start, stop dan reset. Tombol start berfungsi untuk
menjalankan stopwatch dan tombol stop untuk menghentikan nya.
Sedangkan tombol reset berfungsi untuk mengatur stopwatch ke posisi
nol. Gambar 17 merupakan contoh stopwatch jarum dan stopwatch
digital.
Contoh :
posisi jarum penunjuk besar: 5
posisi jarum penunjuk kecil : 43
hasil pengukuran : 5 menit + 43 sekon = 343 sekon
70
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
4. Pengukuran Volume
Volume merupakan salah satu contoh besaran turunan. Pengukuran
volume benda cair dapat dilakukan dengan menggunakan gelas ukur.
Gambar 18 menunjukkan contoh gelas ukur.
Gelas ukur biasanya terbuat dari kaca atau plastik yang dilengkapi
dengan skala. Cara pengukuran volume benda cair cukup dengan
memasukkan benda cair kedalam gelas ukur kemudian hasilnya dapat
diamati pada skala yang sejajar dengan permukaan zat cair. Pengukuran
volume zat cair yang lebih teliti dapat menggunakan jarum suntik seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mula-mula gelas ukur diisi air sampai skala tertentu sedemikian rupa
sehingga apabila benda yang akan diukur dimasukkan dapat tercelup
seluruhnya tanpa ada air yang tumpah. Zat padat misalnya batu
kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur sehingga permukaan air akan
naik. Selisih kedua skala sesudah dan sebelum benda padat dimasukkan
tersebut merupakan volum benda padat.
72
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Dari 7 besaran pokok ternyata hanya satu saja yang termasuk besaran listrik
yaitu kuat arus listrik yang satuannya ampere. Satuan-satuan listrik yang lain
seperti volt, ohm, farad, coulomb dan lain-lain dijabarkan dari satuan ampere
tersebut. Tabel 7 berikut menunjukkan besaran-besaran listrik dan
satuannya.
Alat ukur listrik adalah alat untuk mengukur besaran-besaran listrik. Dalam
perkembangannya, banyak upaya yang dilakukan untuk mengkonversikan
besaran-besaran fisis ke dalam besaran listrik, karena dengan besaran listrik
tersebut memudahkan pengolahan data yang diperoleh sehingga hasil
pengukuran dan pengolahan datanya dapat langsung disajikan dalam bentuk
digital dan bahkan dalam layar komputer.
1. Amperemeter
Ampermeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat
arus listrik. Alat ukur ini ditunjukkan seperti gambar 20. Dalam
penggunaannya ampermeter dirangkai secara seridengan rangkaian yang
akan diukur kuat arusnya.
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan
dalam suatu rangkaian listrik. Untuk mengukur beda potensial antara dua
titik pada suatu komponen, kedua terminal voltmeter harus dihubungkan
dengan kedua titik yang tegangannya akan diukur sehingga terhubung
secara paralel dengan komponen tersebut.
Gambar 21Voltmeter
Sumber: www.google.co.id
74
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
3. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat untuk mengukur besarnya hambatan listrik.
Besarnya hambatan yang diukur dinyatakan dalam satuan ohm. Prinsip
kerja alat ini berdasarkan hukum Ohm.
4. Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus,
tegangan (beda potensial) dan hambatan. Alat ukur ini dilengkapi dengan
suatu alat penyearah sehingga dapat digunakan sebagai alat pengukur
tegangan arus searah maupun tegangan arus bolak-balik (AC/DC).
Kelebihan dari alat ini dibandingkan dengan voltmeter dan amperemeter
adalah mempunyai banyak pilihan batas ukur maksimum sehingga sangat
praktis dalam penggunaannya. Multimeter sering disebut juga dengan
AVO meter, berasal dari AVO dan meter, “A” untuk ampere, “V” untuk volt,
dan “O” untuk ohm. Terdapat 2 jenis multimeter yaitu analog dan digital
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 23 berikut.
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
76
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Skala terbaca
Hasil yang diukur = x batas ukur
skala maksimum
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
∑ xi
𝑥̅ =
𝑁
Berdasarkan analisis statistik maka ketidakpastian pengukuran
berulang dapat dinyatakan sebagai simpangan baku nilai rata-rata
sampel yang dapat dinyatakan:
∑ 2 (∑ 𝑥𝑖 )2
1 √𝑁 𝑥𝑖 −
∆𝑥 = 𝑠𝑥̅ =
𝑁 𝑁−1
78
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
79
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Bagian ini adalah pembahasan soal-soal UN/USBN dua tahun terakhir dan soal
UMPN yang telah di sajikan pada bagian sebelumnya. Pembahasan atau
penyelesaian soal yang disajikan di sini bukan merupakan satu-satunya cara yang
benar, melainkan sebagai alternatif dan sumber ide bagi guru dalam membahas
soal-soal sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Untuk dapat menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai konsep
besaran pokok dan besaran turunan Penyelesaian dari soal di atas adalah sebagai
berikut:
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. 40 km/jam
B. 42 km/jam
C. 52 km/jam
D. 62 km/jam
E. 72 km/jam
Untuk dapat menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai konsep
konversi satuan. Penyelesaian dari soal di atas adalah sebagai berikut:
Diketahui :
kecepatan = 20 m/s
Ditanya :
kecepatan = ....... km/jam
Penyelesaian :
Faktor konversi satuan:
1 km = 1000 m
1 jam = 3600 s
3600
20 m/s = 20 x 1000 km/jam = 72 km/jam
82
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
No Besaran Satuan
1 panjang cm
2 kecepatan m/s
3 usaha joule
4 jumlah zat mol
5 volume cm3
Untuk dapat menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai konsep
satuan besaran pokok dan satuan besaran turunan dalam Sistem Internasional(SI).
Penyelesaian dari soal di atas adalah sebagai berikut:
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk dapat menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai cara
membaca hasil pengukuran besaran panjang menggunakan mikrometer sekrup.
Penyelesaian dari soal di atas adalah sebagai berikut:
Skala utama mikrometer menunjukkan skala 4 mm. Garis skala nonius yang
berimpit dengan skala utama adalah garis pada angka 47 yang artinya 0,47 mm.
Jadi hasil pengukurannya adalah: 4 mm + 0,47 mm = 4,47 mm
84
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
A. 3.19
B. 3,21
C. 3,25
D. 3,69
E. 3,71
Untuk dapat menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai cara
membaca hasil pengukuran besaran panjang menggunakan mikrometer sekrup.
Penyelesaian dari soal di atas adalah sebagai berikut:
Skala utama mikrometer menunjukkan skala 3,5 mm. Garis skala nonius yang
berimpit dengan skala utama adalah garis pada angka 21 yang artinya 0,21 mm.
Jadi hasil pengukurannya adalah: 3,5 mm + 0,21 mm = 3,71 mm
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar pengetahuan.
Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar Saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal.
Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal berdasarkan kisi-kisi yang
telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang disajikan terutama untuk mengukur
indikator kunci pada level kognitif yang tergolong HOTS.
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KISI-KISI SOAL
Kompetensi Lingkup Indikator Soal Nomor Bentuk
No. Materi Level
Dasar Materi Soal Soal
1 Memahami Pengukur Penulisan Disajikan 1 C4 Pilihan
konsep an hasil macam- (analis Ganda
besaran pokok, pengukuran macam is)
besaran berdasarka penulisan
turunan, dan n skala hasil
satuan dalam terkecil pengukuran
pengukuran atau suatu
setengah besaran,
skala peserta didik
terkecil dapat
menentukan
penulisan
yang benar
berdasrkan
acuan skala
terkecil atau
setengah
skala terkecil
2 Memahami Pengukur Penulisan Disajikan 2 C4 Pilihan
konsep an, hasil tampilan (analis Ganda
besaran pokok, Angka pengukuran gambar hasil is)
besaran Penting berdasarka pengukuran
turunan, dan dan n aturan besaran
satuan dalam Konversi angka panjang,
pengukuran Satuan penting peserta didik
dapat
menentukan
volume
benda yang
diukur
berdasarkan
aturan angka
penting
3 Memahami Pengukur Pengukuran Disajikan 3 C4 Uraian
konsep an besaran permasalaha (analis
besaran pokok, pokok dan n dalam is)
besaran besaran kehidupan
turunan, dan turunan sehari-hari
satuan dalam terkait massa
pengukuran jenis benda,
peserta didik
dapat
menentukan
keaslian
suatu benda
berdasarkan
pengukuran
massa
jenisnya
86
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan:
Hasil pengukuran panjang buku fisika:
Nama Hasil
No Satus Keterangan
Siswa Pengukuran
Acuan setengah skala terkecil,
1. Yuni 21,5 mm benar penunjukkan diantara dua
garis skala terkecil
Acuan setengah skala terkecil,
2. Septi 21,8 mm salah tetapi taksiran 0,8 mm tidak
dibenarkan.
Acuan setengah skala
3. Okta 21,0 mm benar terkecil, penunjukkan tepat
pada garis skala terkecil
Acuan sama dengan skala
4. Desi 21 mm benar terkecil, penunjukkan pada
garis skala terkecil
88
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
LINGKUP
MATERI
Pengukuran
MATERI
Untuk mengetahui volume parfum yang dapat ditampung
Penulisan Kunci oleh botol tersebut, Faiz melakukan pengukuran panjang,
hasil Jawaban lebar dan tinggi botol menggunakan jangka
pengukuran sorong.dengan hasil sebagai berikut:
berdasarkan A
aturan angka
Besaran Gambar Hasil Pengukuran
penting yang
INDIKATOR diukur
SOAL
Disajikan
tampilan Panjang
gambar hasil
pengukuran
besaran
panjang, Lebar
peserta didik
dapat
menentukan
volume benda Tinggi
yang diukur
berdasarkan
aturan angka
penting Berdasarkan aturan angka penting, besarnya volume
botol parfum tersebut adalah ……
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan:
Hasil pengukuran panjang, lebar dan tinggi botol parfum:
Besaran
Gambar Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran
yang diukur
Panjang 41,7 mm
Lebar 56,7 mm
Tinggi 72,6 mm
90
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Soal:
Zat-zat yang sejenis akan mempunyai masa jenis yang sama. Massa jenis
didefinisikan sebagai massa suatu benda dibagi dengan volume benda. Untuk
mengukur besarnya massa jenis suatu benda dapat dilakukan pengukuran
tidak langsung, yaitu dengan mengukur massa dan mengukur volumenya.
Farid seorang siswa SMK diminta ibunya untuk memeriksa apakah gelang
emas yang baru dibeli dari toko terbuat dari emas murni atau tidak. Ia
mendapatkan bahwa gelang emas massanya 300 gram dan dengan
menggunakan gelas ukur didapatkan volume gelang 20 cm3, dan massa jenis
emas murni adalah 19,3 gram/cm3. Apakah gelang emas ibunya Farid
tersebut terbuat dari emas murni?
Pedoman Penskoran:
No
Uraia Jawaban/ Kata Kunci Skor
Soal
3 Menentukan massa jenis gelang: 4
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 300
= 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 = 20 = 15 gram/cm3
Membandingkan massa jenis gelang dengan massa 3
jenis emas murni:
Massa jenis gelang: 15 gram/cm3
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No
Uraia Jawaban/ Kata Kunci Skor
Soal
Massa jenis emas murni: 19,3 gram/cm3
Massa jenis gelang lebih kecil dari massa jenis emas
murni
Menyimpulkan: 3
Karena massa jenis gelang lebih kecil dari pada emas
murni maka gelang tersebut tidak terbuat dari emas
murni tetapi terbuat dari campuran emas dengan
logam lain yang massa jenisnya lebih kecil dari emas
murni
92
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
KESIMPULAN
Di unit ini disajikan soal-soal US/USBN dan UMPN terkait besaran dan
pengukuran yang muncul di 2 tahun terakhir. Disediakan pula
pembahasannya sehingga memudahkan guru dan peserta didik untuk
memahami penyelesaian soal tersebut dan memprediksi jenis soal yang rutin
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
muncul di US/USBN. Soal belum terkategori HOTS dan model soal serupa
setiap tahunnya, maka guru perlu melatihkan peserta didik memahami
secara mendalam topik ini.
Dalam unit ini juga disajikan contoh soal-soal HOTS yang berbeda dengan
soal yang biasa muncul di US/USNN. Soal HOTS dikembangkan melebihi
tuntutan KD yang dapat melatih peserta didik agar dapat berpikir kreatif,
berpikir analisis dan bernalar.
94
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1 Memahami dengan baik semua indikator yang telah
dikembangkan di unit ini.
2 Mampu menghubungkan konten dengan fenomena
kehidupan sehari-hari.
3 Memahami dengan baik bahwa aktivitas
pembelajaran yang disusun dapat mengembangkan
HOTS peserta didik.
4 Memahami dengan baik tahapan urutan aktivitas
pembelajaran yang disajikan.
5 Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas.
6 Memahami dengan baik lembar kerja peserta didik
yang dikembangkan.
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
7 Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja
peserta didik yang dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyeluruh dengan baik.
9 Memahami prosedur penyusunan soal HOTS dengan
baik.
10 Mampu membahas soal HOTS yang disajikan dengan
tepat.
Jumlah
Jumlah total
96
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Agar berhasil baik dalam mempelajari Unit Besaran dan Pengukuran ini,
Saudara dapat mengikuti petunjuk belajar berikut ini:
97
COVER BELAKANG