Anda di halaman 1dari 104

Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN KIMIA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)

REAKSI REDOKS
Penulis:
Siti Faizah, M.Pd.

Penyunting:
Dr. Yamin, S.Pd., M.Si.

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI _________________________________________________________________________ 5


DAFTAR GAMBAR _________________________________________________________________ 7
DAFTAR TABEL ____________________________________________________________________ 8
PENDAHULUAN____________________________________________________________________ 9
KOMPETENSI DASAR ___________________________________________________________ 11
A. Target Kompetensi_________________________________________________________ 11
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _______________________________________ 11
APLIKASI DI DUNIA NYATA____________________________________________________ 13
A. Pengukuran Alkohol dalam Darah ________________________________________ 13
B. Kaporit sebagai Desinfektan atau Pembunuh Kuman __________________ 15
C. Reaksi Pembakaran Bahan Bakar di Silinder Mesin ____________________ 17
SOAL-SOAL UN/USBN___________________________________________________________ 18
A. Contoh soal UN SMK Tahun 2003 ________________________________________ 18
B. Contoh soal UN SMK Tahun 2004 ________________________________________ 19
C. Contoh soal UMPN Bandung Tahun 2015 ________________________________ 20
D. Contoh soal UN SMK Tahun 2006 ________________________________________ 21
E. Contoh soal UN Tahun 2007 ______________________________________________ 22
F. Contoh soal UMPTN 2000/Rayon B ______________________________________ 23
BAHAN PEMBELAJARAN _______________________________________________________ 24
A. Aktivitas Pembelajaran ____________________________________________________ 24
Aktivitas 1: Lambang unsur dan pembentukan senyawa ion __________ 28
Aktivitas 2 : Konsep reaksi redoks dan bilangan oksidasi ______________ 33
Aktifitas 3 : Penyetaraan Reaksi Redoks _________________________________ 35
Aktifitas 4 Pengayaan : Melakukan Percobaan Reaksi Redoks _________ 37
B. Lembar Kerja Peserta Didik _______________________________________________ 40
Lembar Kerja Peserta Didik 1 _____________________________________________ 40

5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik 2 _____________________________________________ 45


Lembar Kerja Peserta Didik 3 _____________________________________________ 49
Lembar Kerja Peserta Didik 4 _____________________________________________ 58
C. Bahan Bacaan _______________________________________________________________ 63
Sekilas tentang Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi) _____________________ 63
Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Gas Oksigen _______________________ 63
Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Serah Terima Elektron ___________ 64
Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Biloks _________________ 66
Penentuan Suatu Reaksi Redoks __________________________________________ 69
Penyetaraan reaksi redoks ________________________________________________ 70
PENGEMBANGAN PENILAIAN __________________________________________________ 76
A. Pembahasan Soal-soal _____________________________________________________ 77
B. Mengembangkan Soal HOTS _______________________________________________ 85
KESIMPULAN ___________________________________________________________________ 100
UMPAN BALIK __________________________________________________________________ 101

6
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Alat pengukur alkohol dalam napas ________________________________ 14


Gambar 2. ilustrasi silinder mesin sistem injeksi ______________________________ 17
Gambar 3. Contoh kartu lambang unsur________________________________________ 30
Gambar 4. Perbedaan bilangan oksidasi untuk unsur mangan (Mn) pada
senyawa yang berbeda-beda ____________________________________________________ 48
Gambar 5. Proses Pemurnian Bijih Besi ________________________________________ 98

7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Target Kompetensi Dasar ______________________________________________ 11


Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) ______________________________ 12
Tabel 3. Aktivitas Pembelajaran _________________________________________________ 25

8
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

PENDAHULUAN

Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik reaksi reduksi oksidasi dan korosi logam. Melalui
pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar
pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang
disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, dan terutama dalam
memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga
aplikatif untuk guru sendiri sehingga mereka dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka memudahkan guru mempelajari konten dan cara


mengajarkannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar terkait yang
memuat target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, bahan
bacaan tentang aplikasi topik reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari,
soal-soal tes UN yang pernah diselenggarakan beberapa tahun lalu serta soal
UASBN topik ini di tiga tahun terakhir sebagai acuan dalam menyusun soal
sejenis, deskripsi alternatif aktivitas pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) yang dapat digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran,
bahan bacaan yang dapat dipelajari oleh guru, maupun peserta didik, dan
deskripsi prosedur mengembangkan soal HOTS. Komponen-komponen di
dalam unit ini dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah
memfasilitasi peserta didik mendeskripsikan prinsip redoks, bilangan
oksidasi, melakukan praktek membersihkan noda di perhiasan perak
menggunakan prinsip reaksi redoks sekaligus mendorong peserta didik
mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Topik reaksi redoks dan korosi logam yang dikembangkan pada bahan bacaan
terdiri atas subtopik konsep reaksi redoks, bilangan oksidasi, identifikasi
reaksi redoks, dan menyetarakan reaksi redoks dengan menggunakan metode

9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

setengah reaksi dan bilangan oksidasi. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan
empat buah LKPD, yaitu 1) Menentukan biloks unsur pada senyawa atau ion ;
2) Mengidentifikasi reaksi redoks berdasarkan perubahan biloks;
3)Menyetarakan reaksi redoks; dan 4) Praktek melakukan reaksi redoks.
LKPD dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah
mengimplementasikannya di kelas.

10
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

KOMPETENSI DASAR

A. Target Kompetensi

Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar kelas X:

Tabel 1. Target Kompetensi Dasar

No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Kelas


3.7 Menentukan 1. Menentukan bilangan oksidasi X
bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion
unsur untuk 2. Mengidentifikasi reaksi redoks dan
mengidentifikasi bukan redoks berdasarkan
reaksi oksidasi dan perubahan bilangan oksidasi
reduksi
4.7 Membandingkan 1. Membandingkan hasil perhitungan X
antara reaksi perubahan bilangan oksidasi untuk
oksidasi dengan menentukan reaksi redoks
reaksi reduksi 2. Menyetarakan reaksi redoks
berdasarkan hasil dengan menggunakan metode
perhitungan perubahan bilangan oksidasi.
bilangan
oksidasinya

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian


kompetensi. Indikator ini menjadi acuan bagi guru untuk mengukur
pencapaian kompetensi dasar. Kompetensi Dasar 3.7 dan 4.7 di kelas X
dikembangkan menjadi 9 indikator untuk ranah pengetahuan dan 7 indikator
untuk ranah keterampilan.

Dalam rangka memudahkan guru menentukan indikator yang sesuai dengan


tuntutan kompetensi dasar, indikator dibagi menjadi ke dalam tiga kategori,
yaitu indikator pendukung, indikator kunci, dan indikator pengayaan. Berikut

11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

ini rincian indikator yang dikembangkan pada Kompetensi Dasar 3.7 dan 4.7
di kelas X.

Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

IPK Pengetahuan IPK Keterampilan


IPK Penunjang
3.7.1Menjelaskan perbedaan 4.7.1 Menuliskan lambang unsur,
penulisan lambang unsur, senyawa, dan ion
senyawa, dan ion
3.7.2Menjabarkan pembentukan 4.7.2Menunjukkan proses
senyawa ion pembentukan senyawa ion
IPK Kunci
3.7.3Menguraikan konsep reaksi 4.7.3 Menggunakan tinjauan
redoks berdasarkan pelepasan atau penggabungan
penggabungan dan pelepasan oksigen,
oksigen pelapasan/penggabungan
3.7.4Menguraikan konsep reaksi elektron dan perubahan biloks
redoks berdasarkan untuk menentukan reaksi
penangkapan dan pelepasan redoks
elektron 4.7.4 Membandingkan hasil
3.7.5 Menguraikan konsep reaksi perhitungan perubahan
redoks berdasarkan bilangan oksidasi untuk
perubahan bilangan oksidasi menentukan reaksi redoks

3.7.6 Menentukan bilangan oksidasi


unsur dalam senyawa atau ion
3.7.7 Mengidentifikasi reaksi redoks 4.7.5 Menyetarakan reaksi redoks
dan reaksi bukan redoks dengan menggunakan metode
berdasarkan perubahan perubahan bilangan oksidasi
bilangan oksidasi
3.7.8 Menentukan oksidator dan
reduktor dalam suatu reaksi
redoks

IPK Pengayaan
3.7.9 Menyimpulkan oksidator dan 4.7.7 Melakukan percobaan reaksi
reduktor dalam suatu reaksi redoks
autoredoks

12
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Pengukuran Alkohol dalam Darah

Tinggi angka kecelakaan akibat mabuk, Satlantas Polres Kupang


Kota gunakan alkohol detektor ( Kamis, 13 Desember 2018 16:57)

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tingginya angka kecelakaan yang disebabkan


pengendara berada di bawah pengaruh minuman keras (miras) membuat Satlantas
Polres Kupang Kota meningkatkan tindakan prefentif.
Kini pihak satlantas juga menggunakan Alkohol Detektor dalam upaya menekan
tingkat kecelakaan akibat pengaruh minuman beralkohol.
Kasat Lantas Polres Kupang Kota, Iptu Rocky Junasmi SIK kepada POS-
KUPANG.COM di ruangannya, Kamis (13/12/2018), mengungkapkan pihaknya kini
gencar menggunakan alkohol detektor.
Rocky menjelaskan, selain dipakai untuk mendeteksi tingkat konsumsi atau
pengaruh alkohol pada pengendara yang terlibat kecelakaan, alat khusus berlabel
'Alcoscan' juga digunakan oleh tim satlantas pada saat operasi tilang stasionery di
jalan raya.

"Alat ini dipakai untuk mendeteksi pengendara yang terlibat kecelakan juga
pengendara yang ugal-ugalan di jalan raya. Kita gunakan alat ini untuk mendeteksi
seberapa pengaruh atau tingkat konsumsi alkohol dalam diri mereka," jelasnya.
Alcoscan penggunaannya dilakukan dengan cara mendetekai bau mutut dari subjek
yang dideteksi.
"Kita terus imbau kepada masyarakat agar tidak mengendarai kendaraan, baik
mobil atau sepeda motor dalam keadaan mabuk atau usai minum (minuman keras),
karena beepotensi mengalami kecelakaan," tambahnya.
Tercatat, beberapa kecelakaan yang terjadi di Kota Kupang akhir akhir ini juga
diindikasikan terjadi akibat pengendaranya berada di bawah pengaruh minuman
keras.
(https://kupang.tribunnews.com/2018/12/13/tinggi-angka-kecelakaan-akibat-mabuk-satlantas-
polres-kupang-kota-gunakan-alkohol-detektor.
Penulis: Ryan Nong
Editor: Kanis Jehola

13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sampel napas digunakan untuk mengukur kadar etanol yang hasilnya


dikonversi untuk menentukan kadar BAC (Blood Alcohol Concentartion). Alat
yang digunakan untuk mengukur kadar BAC adalah Breathalyzer (Breath
Alcohol Testing Device) sebagai skrining pengukuran kadar alkohol pada
napas. Dalam breathalyzer terdapat sensor yang akan mengoksidasi etanol
menjadi asetaldehida yang pada prosesnya memproduksi elektron bebas.
Aliran listrik yang terbentuk saat itu berbanding proporsional dengan kadar
alkohol dalam sampel. Alat pengukur alkohol dalam darah ini di pasaran
dikenal dengan istilah Alkoscan.

Gambar 1. Alat pengukur alkohol dalam napas


Sumber : mitrakesehatan.com

Berdasarkan informasi yang Saudara peroleh dari artikel di atas, tampak nyata
bahwa konsep reaksi redoks dapat diaplikasikan dalam kejadian sehari-hari,
bahkan pada kegiatan yang mungkin sama sekali tidak terpikirkan oleh kita.

14
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

B. Kaporit sebagai Desinfektan atau Pembunuh Kuman

Kaporit atau kalsium hipoklorit merupakan senyawa kimia dengan


rumus Ca(ClO)2 yang dapat bersifat korosif pada kadar tinggi, namun bila
digunakan dalam prosentase kadar rendah dapat bermanfaat sebagai
desinfektan, penjernih air dan pembunuh jentik bahkan dapat digunakan
sebagai pemutih pakaian. Klorin yang terkandung di dalam kaporit sering
digunakan dalam proses pengolahan air bersih dan air limbah, karena
berfungsi sebagai oksidator dan desinfektan. Sebagai Oksidator Klorin dapat
menghilangkan bau dan rasa pada pengolahan air bersih.
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, karena air
diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian,
industri dan perikanan. Tidak semua air dapat digunakan sebagai sumber air
minum. Air yang digunakan sebagai sumber air minum harus memiliki syarat-
syarat tertentu agar tidak merusak kesehatan. Syarat tersebut meliputi syarat
fisik (tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa), syarat kimia (tidak
mengandung logam berat atau unsur-unsur yang membahayakan kehidupan
manusia), dan syarat biologi (tidak mengandung bakteri patogen/bakteri yang
dapat menyebabkan penyakit). Salah satu tahapan pengolahan air minum agar
dapat dikonsumsi adalah penambahan senyawa kimia yang mengandung
klorin untuk membunuh kuman/desinfektan. Klorin untuk fungsi ini
umumnya berbentuk bubuk, cairan atau tablet. Bubuk klorin biasanya
mengandung kalsium hipoklorit, sedangkan klorin cair mengandung sodium
hipoklorit.
Bila kaporit dilarutkan dalam air, maka reaksi kimianya berlangsung bertahap
sebagai berikut :

Ca(ClO)2 + 2H2O  2HClO + Ca(OH)2 (reaksi 1)


2HClO  2HCl + O2 (reaksi 2)
Ca(ClO)2 + 2H2O  Ca(OH)2 + 2HCl + O2 (reaksi total)

15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 2. Instalasi pengolahan air minum


Sumber : https://www.liputan6.com/health/read

Jadi bila kaporit dilarutkan ke dalam air maka akan menghasilkan atom-atom
oksigen. Atom-atom oksigen inilah yang sebenarnya aktif membunuh bakteri-
bakteri, karena bakteri-bakteri dioksidasi. Dengan kata lain, funsi kaporit
adalah untuk menginkativasi atau menonaktifkan bakteri-bakteri patogen
yang secara umum bersifat anaerob sehingga jumlah oksigen terlarut yang
besar akan membunuh bakteri tersebut.
Dalam penggunaannya, kaporit harus sesuai dengan Break Point Chlorination
(BPC), karena bila berlebihan dapat mengakibatkan gatal dan bau menyengat,
sebaliknya apabila kurang dari dosis yang diperlukan maka mikroorganisme
dalam air tidak tereduksi sempurna.

16
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

C. Reaksi Pembakaran Bahan Bakar di Silinder Mesin

Katup buang Injektor bahan bakar

Saluran masuk udara


(oksigen)
Piston
(

Kotak engkol

pelumas

Gambar 2. ilustrasi silinder mesin sistem injeksi


Sumber : http://prestasibimbel.com/index.php/artikel/teknologi/59-karburator-injeksi-
sistem-kerja-serta-kelebihan-kekurangannya

Injeksi adalah sebuah teknologi di mesin pembakaran dalam pencampuran


bahan bakar dengan udara sebelum dibakar dengan pengaturan akurat sesuai
kebutuhan. Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin
bila dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan injeksi bahan bakar
juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat,
baik dalam proporsi maupun kebutuhan.

Reaksi bahan bakar diatas merupakan penerapan reaksi redoks dimana


isooktana (C8H18) yang merupakan salah satu komponen dari bensin
direaksikan dengan gas oksigen

2𝐶8 𝐻18 (𝑔) + 25 𝑂2 (𝑔) → 16𝐶𝑂2 (𝑔) + 18 𝐻2 𝑂 (𝑔)

17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

SOAL-SOAL UN/USBN

Berikut ini contoh soal-soal UN dan USBN topik Reaksi Redoks pada
Kompetensi Dasar 3.7. Soal-soal ini disajikan agar dapat dijadikan sebagai
sarana berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal-
soal ini juga dapat menjadi acuan ketika mengembangkan soal yang setipe
pada topik Reaksi Redoks.

A. Contoh soal UN SMK Tahun 2003

No. Soal
1. Persamaan reaksi berikut yang termasuk reaksi redoks
adalah ...
A. Ag+ + Cl– AgCl
B. Na  Na+ + e –
C. Ba 2+ + 2e–  Ba
D. 2 Al + 6 H+  2Al 3+ + 3 H2
E. 2I–  I2 + 2e–
Identifikasi

Level Kognitif : L1

3.7.4 Menguraikan konsep reaksi redoks berdasarkan


Indikator yang : penangkapan dan pelepasan elektron
bersesuaian

Diketahui : Reaksi penangkapan dan penggabungan elektron

Ditanyakan : Penentuan reaksi yang tergolong ke dalam reaksi


redoks
Konsep reaksi redoks berdasarkan penangkapan dan
Materi yang :
dibutuhkan pelepaan elektron

18
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

B. Contoh soal UN SMK Tahun 2002

No. Soal
2. Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)
Yang berperan sebagai reduktor adalah………..
a. Fe2O3
b. C
c. CO2
d. CO
e. Fe

Identifikasi

Level Kognitif : L2

3.7.5 Menguraikan konsep reaksi redoks berdasarkan


Indikator yang : perubahan bilangan oksidasi
bersesuaian

Diketahui : Reaksi pengolahan bijih besi

Ditanyakan : Penentuan reduktor dalam reaksi pengolahan bijih


besi
Penentuan bilangan oksidasi , oksidator dan
Materi yang :
dibutuhkan reduktor

19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Contoh soal UMPN Bandung Tahun 2015

No. Soal
3. Reaksi berikut merupakan reaksi redoks, KECUALI...
A. Mg + O2  MgO
B. Fe + 2HCl FeCl2 + H2
C. Zn + NiSO4  ZnSO4 + Ni
D. Fe2O3 + 6HCl  2FeCl3 + 3H2O
E. Ag + 2HNO3  AgNO3+ NO2 + H2O

Identifikasi

Level Kognitif : L3

3.7.5 Menguraikan konsep reaksi redoks berdasarkan


Indikator yang : perubahan bilangan oksidasi
bersesuaian

Diketahui : Beberapa reaksi kimia

Ditanyakan : Penentuan reaksi yang tergolong ke dalam reaksi


bukan redoks

Materi yang : Penentuan bilangan oksidasi


dibutuhkan

20
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

D. Contoh soal UN SMK Tahun 2006

No. Soal
4. Bilangan oksidasi S pada senyawa Na2SO4 adalah ...
A. +5
B. +6
C. -6
D. +4
E. +7

Identifikasi

Level Kognitif : L2

3.7.6 Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam


Indikator yang : senyawa atau ion
bersesuaian

Diketahui : Rumus kimia senyawa

Ditanyakan : Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa

Materi yang : Penentuan bilangan oksidasi


dibutuhkan

21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

E. Contoh soal UN Tahun 2007

No. Soal
5. UAS-SMK-07-27
Bilangan oksidasi unsur Mn terkecil terdapat pada senyawa ...
A. KMnO4
B. KMnO2 *)
C. MnO2
D. MnO4 **)
E. K2MnO4

Level Kognitif : L2

3.7.5 Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam


Indikator yang : senyawa atau ion
bersesuaian

Diketahui : Rumus kimia senyawa

Ditanyakan : Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa

Materi yang : Penentuan bilangan oksidasi


dibutuhkan
Ket : Senyawa *) dan **) ini tidak pernah ditemui, oleh sebab itu opsi/pilihan
jawaban sebaiknya diganti sesuai dengan keadaan senyawa tersebut. Pilihan
jawaban sebaiknya diganti dengan;
A. KMnO4
B. MnO2
C. Mn2O3
D. K2MnO4
E. MnO atau Mn3O4

22
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

F. Contoh soal UMPTN 2000/Rayon B

No. Soal
6. Asam klorida yang bersifat pereduksi terdapat pada reaksi...
1. MnO2 + 4HCl  MnCl2 + 2H2O + Cl2
2. Pb3O4 + 8 HCl  3PbCl2 + 4H2O + Cl2
3. K2Cr2O7 + 14 HCl  2KCl + 2CrCl3 + 7H2O + 3Cl2
4. SnCl2 + 2HCl + 2HNO3  SnCl4+ 2H2O + 2NO2

Level Kognitif : L1

3.7.7 Mengidentifikasi reaksi redoks dan reaksi


Indikator yang : bukan redoks berdasarkan perubahan bilangan
bersesuaian
oksidasi
Diketahui : Reaksi kimia

Ditanyakan : Manakah yang merupakan reaksi redoks

Materi yang : Penentuan bilangan oksidasi


dibutuhkan

23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAHAN PEMBELAJARAN

Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan


pembelajaran yang dapat diimplementasikan oleh Saudara ketika akan
membelajarkan topik reaksi reduksi oksidasi. Bahan pembelajaran
dikembangkan dengan prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha
memfasilitasi kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan pembelajaran ini
berisikan rincian aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik yang
digunakan dan bahan bacaannya

A. Aktivitas Pembelajaran

Bahan pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan pembelajaran yang


dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi pada topik
reaksi reduksi dan oksidasi. Sebelum menguraikan aktivitas pembelajaran,
terlebih dahulu disusun desain aktivitas pembelajaran yang dapat dilihat pada
Tabel 3.

Berdasarkan Tabel 3 dapat terlihat submateri yang dibelajarkan terdiri atas:


1) lambang unsur dan pembentukan senyawa ion 2) konsep reaksi redoks ; 3)
bilangan oksidasi 4) penentuan oksidator dan reduktor, dan 5) penyetaraan
reaksi redoks. Adapun aktivitas pembelajaran untuk mencapai masing-
masing indikator yang telah ditetapkan, dapat dicapai dalam empat kali
pertemuan. Aktivitas pembelajaran akan diuraikan lebih rinci menjadi empat
skenario pembelajaran. Pengembangan skenario pembelajaran mengacu pada
kriteria yang ditetapkan pada Standar Proses (Permendikbud nomor 22 tahun
2016). Berikut ini rincian aktivitas pembelajaran untuk masing-masing
pertemuan.

24
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Tabel 3. Aktivitas Pembelajaran


Indikator Pencapaian Bentuk dan Jenis Alokasi
Materi/Submateri Aktivitas Pembelajaran Media
Kompetensi Penilaian Waktu

3.7.1Menjelaskan
perbedaan Membedakan penulisan
Lambang unsur, Tes: LKS  Flashcard
penulisan lambang lambang unsur, senyawa, dan
senyawa, dan ion Non tes: Unjuk kerja  LKS
unsur, senyawa, ion dengan bantuan flashcard
dan ion 3 x 45
3.7.2Menjabarkan  Lembar menit
pembentukan Menentukan rumus kimia Kerja Siswa
Pembentukan Tes: Tes tulis
senyawa ion senyawa ion dengan media  Puzzle
senyawa ion Non tes: Unjuk kerja
puzzle senyawa ionik dan LKS senyawa
ionik
3.7.3Menguraikan Konsep reaksi redoks Mencermati beberapa reaksi Tes : Tes Tulis  Lilin, korek
konsep reaksi berdasarkan kimia dan mengkonsepkan api, gelas 3 x 45 menit
redoks berdasarkan pelepasan dan reaksi redoks berdasarkan
penggabungan dan penggabungan oksigen, elektron dan bilangan  Lembar
pelepasan oksigen oksigen, penangkapan oksidasi kerja siswa
3.7.4Menguraikan dan pelepasan
konsep reaksi elektron, perubahan
redoks berdasarkan biloks
penangkapan dan
pelepasan elektron

3.7.5 Menguraikan
konsep rekais
redoks berdasarkan

25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

perubahan bilangan
oksidasi

Indikator Pencapaian Materi/Submateri Aktivitas Pembelajaran Bentuk dan Jenis Media Alokasi
Kompetensi Penilaian Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
3.7.6 menentukan biloks  Bilangan oksidasi
unsur dalam senyawa  Oksidator/reduktor
atau ion
3.7.7 Mengidentifikasi
reaksi redoks dan reaksi
bukan redoks
berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi

3.7.8 Menentukan
oksidator dan reduktor
dalam suatu reaksi
redoks
4.7.5 Menyetarakan Penyetaraan reaksi 3 x 45
reaksi redoks dengan redoks menit
menggunakan metode
perubahan bilangan
oksidasi

4.7.6 Melakukan Reaksi redoks Melakukan percobaan Non tes : produk Bahan dan alat 3 x 45
percobaan reaksi redoks pembersihan noda pada praktikum menit
perhiasan dari perak

26
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Aktivitas pembelajaran dalam unit ini terdiri dari empat aktivitas yaitu: 1)
Unsur dan senyawa ionik 2) konsep reaksi redoks dan bilangan oksidasi 3)
penyetaraan reaksi redoks, dan 4) Melakukan percobaan reaksi redoks. Model
pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran 1), 2) dan 3)
dalam contoh ini adalah model discovery learning dengan sintak sebagai
berikut.
1. Pemberian rangsangan (Stimulation)

2. Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem Statement)

3. Pengumpulan data (Data Collection)

4. Pengolahan Data (Data Processing)

5. Pembuktian (Verification)

6. Menarik simpulan (Generalization)

Aktifitas pembelajaran 4 menggunakan model Inquiry Terbimbing melalui


kegiatan praktikum dengan sintak atau tahapan pembelajaran sebagai
berikut:

1. Orientasi masalah
2. Pengumpulan data dan verifikasi
3. Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi
4. Analisis proses inkuiri.

Saudara dapat menggunakan model pembelajaran lain yang lebih sesuai


dengan kondisi peserta didik Saudara di kelas.

27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas 1: Lambang unsur dan Pembentukan Senyawa Ion

Aktivitas-aktvitas yang diberikan pada bagian ini merupakan salah satu


alternatif yang dapat dilakukan untuk membelajarkan konsep reaksi redoks,
merujuk pada KD 3.7. Namun sebelum melakukan aktivitas tersebut, peserta
didik harus menguasai KD 3.2 terlebih dahulu, yaitu tentang penulisan
lambang unsur, dan senyawa kimia. Konsep senyawa kimia yang dipelajari
difokuskan pada jenis senyawa ion karena pada proes pembentukan senyawa
ion terlibat adanya serah terima elektron antara unsur yang membentuk
kation (ion positif) dengan unsur yang membentuk anion (ion negatif).
Elektron yang terlibat pada proses pembentukan senyawa ion merupakan
dasar konsep reaksi reduksi oksidasi yang akan dipelajari secara mendalam di
unit pembelajaran ini.

Tujuan aktivitas 1:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:
1. menuliskan lambang unsur
2. membedakan penulisan unsur, molekul unsur dan molekul senyawa
3. menuliskan proses pembentukan ikatan ion

Aktivitas 1.1
Alternatif langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut.
1. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Guru memberikan permasalahan dan meminta peserta didik untuk
memperhatikan permasalahan yang diberikan (Stimulation)

28
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Contoh permasalahan:
Guru menganalogikan huruf dengan unsur ; kata dengan senyawa. Huruf
dapat bergabung dengan huruf yang lain membentuk suatu kata, unsur dapat
bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa

Huruf unsur

Bergabung membentuk
(syarat dan ketentuan tertentu)

kata senyawa

3. Berilah pertanyaan-pertanyaan yang merangsang peserta didik untuk


berpikir tingkat tinggi dalam menjawabnya, diantaranya:
 Apakah huruf tersebut bisa secara sembarangan /acak bergabung agar
membentuk kata yang bermakna?
 Apakah ada syarat tertentu agar penggabungan huruf tersebut dalam
membentuk kata?
Pembentukan kata ini harus memiliki syarat yaitu huruf konsonan
harus diikuti huruf vokal agar dapat bermakna.
 Bagaimanakah aturan atau syarat penggabungan unsur untuk
membentuk senyawa ?
syarat penggabungan unsur membentuk senyawa adalah melalui
suatu reaksi kimia.
 Bagaimanakah membedakan satu unsur dengan unsur lainnya?
 Informasi apa yang harus dimiliki agar kita bisa mengenali suatu
unsur?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk membantu peserta didik pada
tahap mengidentifikasi masalah. Pada tahap ini peserta didik diharapkan
menjawab bahwa untuk menentukan solusi dari permasalahan di atas
adalah dengan cara mengingat kembali lambang unsur kimia .

29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

 Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik bagaimanakah cara


mengenali apakah suatu zat berupa unsur atau senyawa?
 Jawaban yang diharapkan dari peserta didik adalah dengan melihat
simbol atau lambangnya
 Guru menggali informasi tentang lambang unsur . Bagaiman cara
penulisannya dan apa nama dari unsur tersebut

Penguatan ingatan siswa terhadap suatu lambang unsur dapat dilakukan


dengan menggunakan bantuan kartu berisi lambang unsur yang dibentuk
membentuk kata yang mudah diingat.

Gambar 3. Contoh kartu lambang unsur


Sumber : https://stalktr.net/tag/infokimia

Setelah peserta didik mampu mengingat lambang unsur selanjutnya


peserta didik dibawa menuju kimia formal yaitu pembentukan senyawa
ion. Senyawa ion terbentuk dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif).
Salah satu cara sederhana yang dapat digunakan untuk memantapkan
pemahaman peserta didik terkait konsep pembentukan senyawa ion
adalah guru menyiapkan peraga puzzle senyawa ion.

4. Guru menyiapkan alat peraga keping muatan sesuai kebutuhan


5. Guru mengajak peserta didik melakukan peragaan pembentukan senyawa
ion dengan menggunakan alat peraga puzle ion secara klasikal.

30
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Sebelumnya guru memberikan penjelasan terkait alat peraga puzzle ion


dan bagaimana menggunakannya.
6. Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok beranggotakan 4 - 5
orang.
7. Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1 dan peraga puzle
ion kepada setiap kelompok.
8. Pada tahap pengumpulan, pengolahan dan verifikasi data, setiap
kelompok diminta berdiskusi menyelesaikan Lembar Kerja yang sudah
disiapkan guru tentang pembentukan senyawa ion
9. Tahap penarikan kesimpulan dilakukan ketika peserta didik dituntun
oleh LKPD 1 untuk dapat menyimpulkan sendiri bagaimana hasil
pembentukan senyawa ion jika
a. unsur pertama bermuatan positif 1 dan unsur kedua bermuatan
negatif 1
b. unsur pertama bermuatan positif 1 dan unsur kedua bermuatan
negatif 2
c. unsur pertama bermuatan positif 2 dan unsur kedua bermuatan
negatif 1
d. unsur pertama bermuatan positif 2 dan unsur kedua bermuatan
negatif 2
e. unsur pertama bermuatan positif 2 dan unsur kedua bermuatan
negatif 3
f. f unsur pertama bermuatan positif 3 dan unsur kedua bermuatan
negatif 1
g. unsur pertama bermuatan positif 3 dan unsur kedua bermuatan
negatif 3

10. Selanjutnya perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil


penyelesaian LKPD 1, kelompok lain memperhatikan dan menanggapi jika
ada yang berbeda hasilnya.

31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

11. Guru membantu peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi terhadap
proses penyelesaian masalah.

32
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Aktivitas 2: Konsep reaksi redoks dan bilangan oksidasi


Tujuan aktifitas 2
Setelah melakukan aktifitas ini, diharapkan peserta didik dapat:
1. Mengemukakan konsep reaksi redoks berdasarkan penggabungan dan
pelepasan oksigen
2. Mengemukakan konsep reaksi redoks berdasarkan penangkapan dan
pelepasan elektron
3. Mengemukakan konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi
4. Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion
Aktifitas pembelajaran 2 ini menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning dengan sintak/tahapan pembelajaran stimullation, problem
statement, data collection, data processing, verification dan generalization.
Berdasarkan sintak pembelajaran tersbut, maka langkah-langkah
pembelajaran yang dapat dilakukan adalah:

1. Pendahuluan:
Tahap Menciptakan situasi/memberi rangsangan(Stimulasi)
- Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar
- Guru mendemonstrasikan fenomena yang berhubungan dengan
peristiwa oksidasi reduksi dalam kehidupan :

- Lilin yang terbakar di udara terbuka terus ditutup dengan gelas


- Peserta didik diminta memberikan tanggapan terhadap tanyangan
gambar
- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari reaksi reduksi
oksidasi

33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Kegiatan Inti:
Tahap Problem statemen(pertanyaan/identifikasi masalah)
- Guru memberikan pertanyaan tantangan
Mengapa saat ditutup dengan gelas, api tidak menyala?
Tahap Data Collection (Pengumpulan Data)
- Menyampaikan informasi tentang perkembangan reaksi redoks mulai
dari pelepsan dan penggabungan oksigen, penangkapan dan pelepasan
elektron, dan perubahan biloks
- Mengamati dan mencatat data hasil diskusi .
- Peserta didik berdiskusi dan mengidentifikasi konsep yang harus
diperoleh.
Tahap Data Processing (Pengolahan data dan analisis)
- Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan dari
setiap pertanyaan untuk memperoleh konsep tentang reaksi redoks
ditinjau dari beberapa faktor
Tahap verification dan generalization (pembuktian dan menarik
kesimpulan )
- Mendiskusikan hasil analisis data dan verifikasi hasil pengolahan data
dengan data-data atau buku sumber atau internet
- Masing-masing kelompok melakukan presentasi berdasarkan hasil
demontrasi dan mendiskusikan tentang konsep reduksi oksidasi
khususnya berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
3. Penutup: (15 menit)
- Guru dan peserta didik mereview hasil kegiatan pembelajaran
- Guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang berkinerja
baik
- Peserta didik menjawab soal tentang konsep reduksi oksidasi dan
bilangan oksidasi
- Pada pertemuan berikutnya, Guru memberi tugas kepada peserta didik
untuk mempelajari persamaan reaksi redoks lebih lanjut.

34
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Aktifitas 3: Penyetaraan Reaksi Redoks

Tujuan aktifitas 3

Setelah melakukan aktifitas ini, diharapkan peserta didik dapat:


1. Menentukan reaksi redoks dan bukan redoks berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi
2. Mengidentifikasi spesi yang berfungsi sebagai oksidator atau reduktor
dalam suatu reaksi redoks
3. Menyetetarakan reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi

Aktifitas pembelajaran 3 ini menerapkan model pembelajaran Discovery


Learning dengan sintak/tahapan pembelajaran stimullation, problem
statement, data collection, data processing, verification dan generalization.
Berdasarkan sintak pembelajaran tersbut, maka langkah-langkah
pembelajaran yang dapat dilakukan adalah:

1. Pendahuluan:
Tahap Menciptakan situasi/memberi rangsangan(Stimulasi)
- Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar
- Guru menggali kembali pengetahuan awal siswa tentang contoh penerapan
reaksi redoks
Misalnya reaksi pengolahan bijih besi

𝐹𝑒2 𝑂3 (𝑠) + 𝐶(𝑠)  𝐹𝑒 (𝑠) + 𝐶𝑂2 (𝑔)

- Guru mengajukan pertanyaan apakah reaksi tersebut sudah sesuai dengan


kaidah hukum kimia?
- Sebagian peserta didik diharapkan menjawab bahwa reaksi tersebut belum
memenuhi kaidah hukum dasar kimia
- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari reaksi reduksi
oksidasi

35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Kegiatan Inti:
Tahap Problem statemen(pertanyaan/identifikasi masalah)
- Guru memberikan pertanyaan tantangan
Bagaimanakah cara menyetarakan reaksi redoks?
Tahap Data Collection (Pengumpulan Data)
- Menyampaikan informasi tentang tata cara menyetarakan reaksi
redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi
- Mengamati dan mencatat data hasil diskusi .
- Peserta didik berdiskusi dan mengidentifikasi cara menyetarakan
reaksi redoks
Tahap Data Processing (Pengolahan data dan analisis)
- Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan dari
setiap pertanyaan untuk memperoleh konsep tentang cara
menyetarakan reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
Tahap verification dan generalization (pembuktian dan menarik
kesimpulan )
- Mendiskusikan hasil analisis data dan verifikasi hasil pengolahan data
dengan data-data atau buku sumber atau internet
- Masing-masing kelompok melakukan presentasi berdasarkan hasil
demontrasi dan mendiskusikan tentang cara menyetarakan reaksi
redoks khususnya berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
3. Penutup: (15 menit)
- Guru dan peserta didik mereview hasil kegiatan pembelajaran
- Guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang berkinerja
baik
- Peserta didik menjawab soal tentang penyetaraan reaksi redoks
- Pada pertemuan berikutnya, Guru memberi tugas kepada peserta didik
untuk mempelajari penerapan reaksi redoks pada kegiatan
pembersihan noda yang terdapat pada perhiasan perak

36
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Aktifitas 4 Pengayaan : Melakukan Percobaan Reaksi Redoks

Kegiatan pada aktifitas 4 ini merupakan kegiatan pengayaan yang dapat


Saudara lakukan untuk meningkatkan minat belajar kimia melalui kegiatan
yang kontekstual. Kegiatan ini dilakukan untuk mendekatkan teori pada
kenyataan di benak para peserta didik. Kimia berada di sekitar kita, ilmu-ilmu
kimia mendasari pada beberapa kegiatan yang ada dalam kehidupan sehari-
hari.

Pada aktifitas pembelajaran 4 ini digunakan pendekatan pembelajaran


kontekstual dengan model pembelajaran inkuiri melalui strategi atau metode
praktikum. Sintaks atau tahapan pembelajaran meliputi orientasi masalah,
pengumpulan data dan verifikasi, pengorganisasian dan formulasi eksplanasi,
dan analisis proses inkuiri.

Tujuan aktifitas 4

Setelah melakukan aktifitas ini, diharapkan peserta didik dapat


1. Melakukan percobaan membersihkan noda pada logam perak
2. Mendeskripsikan perubahan bilangan oksidasi unsur pada reaksi
pembentukan noda dan penghilangan noda pada cincin perak
Alternatif langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut.
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memeriksa kondisi awal peserta didik saat memasuki laboratorium
meliputi kebersihan laboratorium dan penggunaan alat pelindung diri (jas
lab dan sarung tangan)
2. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.

37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan Inti
Tahapan Orientasi Masalah
1. Guru menunjukkan kepada peserta didik noda yang berada pada logam
perak serta mengajukan pertanyaan bagaimanakah cara membersihkan
noda tersebut
2. Peserta didik kemungkinan akan memberikan jawaban bahwa noda
tersebut dapat dihilangkan dengan cara mengelapnya, membasuh dengan
air atau menggunakan deterjen
3. Guru meminta perwakilan peserta didik untuk maju dan melakukan
pekerjaan sesuai saran peserta didik sebelumnya (ternyata noda tersebut
tidak bisa hilang dengan cara-cara yang sudah dilakukan)
4. Guru menjelaskan cara menghilangkan noda pada perhiasan perak dengan
menggunakan prinsip reaksi redoks
Tahap Pengumpulan Data dan Verifikasi
1. Guru meminta siswa duduk dalam kelompok beranggotakan 4-5 orang
2. Guru membagi Lembar Kerja Siswa dan meminta untuk mempelajarinya
3. Guru memberikan pengarahan tentang kegiatan praktikum yang akan
dilaksanakan, alat dan bahan yang harus diambil tiap kelompok, prosedur
kerja yang harus dilakukan, pertanyaan dan kolom kesimpulan yang harus
diisi serta kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik jika praktikum
telah dilaksanakan
4. Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk mengambil alat dan
bahan yang diperlukan pada kegiatan praktikum
Tahap Pengumpulan Data melalui Eksperimen
1. Peserta didik bersama kelompoknya dipersilahkan memulai kegiatan
praktikum, guru berkeliling membantu siswa yang melaksanakan
praktikum
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengisi lembar kerja siswa dengan
cara berdiskusi

38
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Tahap Analisis Proses Inkuiri


1. Guru meminta perwakilan salah satu kelompok untuk menyajikan hasil
kerjanya berupa perhiasan perak yang telah dibersihkan serta
menuliskan persamaan reaksi redoks dari peristiwa ternodanya
perhiasan perak dan proses pembersihannya
2. Guru meminta kelompok lain untuk menuliskan bilangan oksidasi
setiap untur yang ada dalam persamaan reaksi pada kegiatan
praktikum serta menentukan spesi yang menjadi oksidator dan
reduktor
3. Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan kesimpulan dari
kegiatan yang sudah dilakukan
Kegiatan Penutup
1. Guru meminta peserta didik untuk membersihkan kembali alat dan
bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum
2. Guru melakukan kegiatan refleksi pembelajaran dengan meminta
pendapat peserta didik mengenai kekurangan penerapan
pembelajaran dan menampung saran dan ide peserta didik untuk
perbaikan proses pembelajaran berikutnya
3. Peserta didik diminta untuk mengatur dan membersihkan
laboratorium. Setelah dipastikan bersih, peserta didik dipersilahkan
untuk kembali ke kelas berikutnya

39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik 1

Pembentukan senyawa ionik

Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................

Tujuan

Melalui LKPD 1 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:

1. Membedakan penulisan lambang unsur dan senyawa


2. Menggambarkan proses pembentukan senyawa ionik

Alat dan Bahan

Puzzle ion

40
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Petunjuk Kerja

Cermati setiap pertanyaan/instruksi yang diberikan pada LKPD ini.


Berdiskusilah secara aktif dalam kelompokmu, kemudian isikan jawaban
pada tempat yang disediakan.
A. Baca dan cermati penjelasan berikut terlebih dahulu

Puzle ion berbentuk persegi yang mempunyai “tonjolan” untuk menunjukkan


muatan positif dan “cerukan” untuk menunjukkan muatan negatif

Menunjukkan ion bermuatan positif 1

Menunjukkan ion bermuatan positif 2

Menunjukkan ion bermuatan positif 3

Menunjukkan ion bermuatan negatif 1

Menunjukkan ion bermuatan negatif 2

41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Menunjukkan ion bermuatan negatif 3

Menunjukkan pembentukan senyawa ion

B. Lakukan instruksi-instruksi berikut

1. Menggunakan puzle ion, lengkapilah tabel berikut

No Nama kation Lambang Nama Anion Lambang Rumus


ion ion senyawa
1 Ion natrium Ion klorida
2 Ion kalium Ion oksida
3 Ion Magnesium Ion klorida
4 Ion magnesium Ion oksida
5 Ion magnesium Ion nitrida
6 Ion alumunium Ion klorida
7 Ion alumunium Ion oksida

2. Bandingkan rumus senyawa kimia yang kamu peroleh di pengisian tabel


dengan model senyawa yang terbentuk dengan menggunakan puzle ion.
Dengan kata-katamu sendiri, jelaskan apa yang dapat kalian simpulkan?
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

42
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

3. Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa-senyawa berikut sehingga


membentuk persamaan reaksi yang benar !
a. Li2O → .... + ....
b. Al2O3 → .... + .....
c. MgS → .... + ....
d. BaCl2 → .... + .....
e. NaBr → .... + ....
Beberapa senyawa tersusun dari ion poliatom, seperti tertera pada tabel
dibawah ini
Lambang Nama ion Lambang Nama ion Lambang Nama ion
ion ion ion
NO3- nitrat CO32- karbonat AsO43- arsenat
NO2- nitrit HCO3- bikarbonat BrO3- bromat
SO32- Sulfit MnO4- permanganat ClO- hipokhlorit
SO42- Sulfat MnO42- manganat ClO2- khlorit
PO33- Phosphit Cr2O42- khromat ClO3- khlorat
PO43- phosphat Cr2O72- bikhromat ClO4- perkhlorat

4. Selesaikan persamaan reaksi ion dibawah ini sehingga membentuk suatu


senyawa dengan rumus kimia yang benar, serta sebutkan namanya !
a. Fe2+ + OH- → .... Nama senyawa : ....
b. Fe3+ + NO3- → .... Nama senyawa : ....
c. Ni2+ + SO42- → .... Nama senyawa : ....
d. Cr3+ + PO43- → .... Nama senyawa : ....
e. Co2+ + AsO43- → .... Nama senyawa : ....

43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

5. Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa-senyawa berikut sehingga


membentuk persamaan reaksi yang benar !
a. AuCl3 → .... + .....
b. Ni(NO3)3 → .... + .....
c. Fe2(SO4)3 → .... + .....
d. Co(OH)3 → .... + .....
e. PbO2 → .... + .....

44
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Lembar Kerja Peserta Didik 2


Konsep Reaksi Redoks dan Bilangan Oksidasi

Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................

Tujuan

Melalui LKPD 2 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:


1. Menjelaskan konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan
penggabungan oksigen
2. Menjelaskan konsep reaksi redoks berdasarkan penangkapan dan
pelepasan elektron
3. Menjelaskan konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi
4. Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion

45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Petunjuk Kerja

A. Konsep reaksi redoks berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen


Perhatikan reaksi kimia dibawah ini dengan seksama!
Reaksi 1 Reaksi 2

2Mg(s) + O2(g)  2MgO(s) 2HgO(s)  2Hg(l) + O2 (g)


4 Fe(s) + 3O2(g)  2Fe2O3(s) 2CuO(s)  2Cu(s) + O2(g)

1. Coba cermati dan perhatikan posisi unsur oksigen pada kedua reaksi di
atas.Apa yang dapat kalian simpulkan dari kedua reaksi diatas? Sebutkan
perbedaan reaksi 1 dengan reaksi 2!
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
2. Apabila reaksi 1 disebut reaksi OKSIDASI, dan reaksi 2 disebut reaksi
REDUKSI, maka apakah pengertian dari reaksi oksidasi dan reduksi?
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

B. Konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan penggabungan elektron


Perhatikan kembali reaksi kimia berikut!
a) 2Mg(s) + O2(g)  2MgO(s) atau 2Mg2+ O2-(s)
b) 2Na(s) + Cl2(g)  2NaCl(s) atau 2Na+ Cl-(s)

Reaksi 1 Reaksi 2

Mg  Mg + 2e
2+ O2 + 4e 2O2-

Na  Na + e
+ Cl + e Cl-

46
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

1. Apa yang dapat kalian simpulkan dari kedua reaksi tersebut? Apakah
perbedaan reaksi 1 dengan reaksi 2?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
2. Apabila reaksi 1 disebut reaksi OKSIDASI, dan reaksi 2 disebut reaksi
REDUKSI, maka apakah pengertian dari reaksi oksidasi dan reduksi?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

C. Konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi


Bilangan oksidasi (biloks) didefinisikan sebagai muatan sesungguhnya dari
suatu atom apabila ia terdapat sebagai ion monoatomik (ion sederhana) atau
muatan hipotetik yang diberikan pada suatu atom dengan meggunakan
aturan-aturan tertentu.
C.1 Ion monoatomik (sederhana)
Lambang ion Biloks unsur Lambang ion Biloks unsur
Na+ .................. Cl - ...................
Li + ................... O 2- .....................
H+ .................... N 3- ....................
Ca 2+
Mg 2+
Al 3+

47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Terdapat beberapa logam yang mempunyai biloks berbeda , tergantung pada


senyawa yang dibentuknya.

Gambar 4. Perbedaan bilangan oksidasi untuk unsur mangan (Mn) pada senyawa
yang berbeda-beda
Sumber : (Myers Ph.D., Oldham D.Sc, & Tocci, 2006)

Tentukan bilangan oksidasi untuk tiap-tiap unsur pada masing-masing


spesies berikut :

a. 𝑵𝐻4+ e. H2 i. Ca(OH)2

b. Al f. PbSO4 j. Fe2(CO3)3

c. H2O g. KClO3 k. 𝐻2 𝑷𝑂4−

d. Pb2+ h. BF3 l. NH4NO3

48
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Lembar Kerja Peserta Didik 3

Penyetaraan Reaksi Redoks

Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................

Tujuan

Melalui LKPD 3 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:


Menyetarakan reaksi redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi

Petunjuk Kerja

1. Dengan bimbingan guru, diskusikan materi prasyarat yang tercantum


pada kolom Informasi.
2. Berdasarkan pemahaman terhadap model dan informasi, maka jawablah
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam topik pertanyaan kunci.
3. Peserta didik yang telah menemukan jawaban dari suatu pertanyaan,
bertanggung jawab untuk menjelaskan jawabannya kepada teman yang
belum paham dalam kelompoknya.
4. Peserta didik yang tidak mampu menjawab suatu pertanyaan, diharuskan
membuat satu atau lebih pertanyaan dengan kalimat yang baik (kalimat
sendiri, jelas dan ringkas) kepada anggota kelompok yang lain.

49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

5. Untuk memperkuat ide-ide yang telah terbangun dan berlatih


menerapkan ide-ide pada situasi yang baru, maka kerjakanlah sejumlah
latihan dan soal aplikasi yang diberikan.
6. Setiap kelompok diharuskan menyampaikan kesimpulan hasil kinerja
kelompoknya dan kelompok lain diminta untuk menanggapi, sedangkan
guru melakukan penguatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Orientasi

INFORMASI
Pengertian reaksi redoks telah mengalami beberapa perkembangan. Awalnya
konsep reaksi redoks dikaitkan dengan pengikatan dan pelepasan oksigen.
Misalnya pada reaksi berikut

Coba perhatikan bagaimanakah jumlah unsur yang terlibat pada reaksi redoks di
atas? Apakah unsur-unsur tersebut memiliki jumlah yang sama di kedua sisinya?
Jika kalian teliti data massa zat yang terlibat pada reaksi di atas, bagaimanakah
jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi?
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama, begitu juga dengan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi di atas.
Berdasarkan model molekul yang berada di bawah persamaan reaksi terlihat
bahwa bola kuning sebagai simbol atom belerang (S) berjumlah satu sebagai
reaktan (sisi kiri) dan unsur belerang juga berjumah 1 sebagai produk reaksi pada
sisi kanan. Unsur oksigen berjumlah 2 disisi kiri dan berjumlah sama pada sisi
kanan. Hal ini dikenal dengan Hukum kekekalan Massa (Lavoisier).

50
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Orientasi Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 5. Reaksi antara logam tembaga dengan asam nitrat pekat menghasilkan
larutan tembaga (II) nitrat, gas nitrogen dioksida dan air (Reaksi dalam suasana
asam)

1. Berdasarkan gambar 3, tuliskan nama-nama zat sebelum reaksi dan


setelah reaksi !
Jawab :
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
2. Berdasarkan gambar 3 dan jawaban pertanyaan nomor 1, tuliskan
persamaan reaksi dari gambar 3 lengkap dengan fase zatnya!
Jawab :
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3. Berdasarkan jawaban nomor 2, tentukan unsur yang mengalami


perubahan biloks dan tuliskan persamaan reaksi tanpa melibatkan
unsur yang TIDAK mengalami perubahan biloks
Jawab :
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
4. Berdasarkan jawaban nomor 3, tulis reaksi ionnya dan tentukan
penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan kenaikan bilangan
oksidasi dari reduktor dan menghubungkannya dengan garis
Jawab :
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
5. Hitung jumlah elektron yang lepas dari proses oksidasi dan elektron
yang diterima!
Jawab :
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
6. Samakan jumlah elektron yang lepas dan yang diterima dengan
mengalikan kedua jumlah ini dengan faktor yang tepat. Gunakan faktor
ini sebagai koefisien!
Jawab :
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
7. Lengkapi penyetaraan dengan pemeriksaan seluruh persamaan reaksi
secara menyeluruh. Dengan cara menambahkan ion H+ pada suasana
asam, menambahkan ion OH- pada suasana basa. Juga dengan

52
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

menyetarakan atom hidrogen dengan menambahkan molekul H2O pada


ruas yang kekurangan hidrogen.
Jawab :
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

Setelah mendiskusikan dengan kelompok mengenai pertanyaan


pertanyaan kunci, Diharapkan peserta didik menemukan konsep
mengenai cara menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan
metode perubahan bilangan oksidasi.

Bahan diskusi kelompok

Setarakan reaksi redoks di bawah ini dengan menggunakan metode


perubahan bilangan oksidasi!
1. 𝐻2 𝑆𝑂4 (𝑎𝑞) + 𝐻𝐼 (𝑎𝑞) → 𝐻2 𝑆(𝑔) + 𝐼2 (𝑔) + 𝐻2 𝑂(𝑙)
a. Tentukan unsur yang mengalami perubahan biloks dan tuliskan persamaan
reaksi tanpa melibatkan unsur yang TIDAK mengalami perubahan biloks
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
b. tulis reaksi ionnya dan tentukan penurunan bilangan oksidasi dari oksidator
dan kenaikan bilangan oksidasi dari reduktor dan menghubungkannya
dengan garis
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

c. Hitung jumlah elektron yang lepas dari proses oksidasi dan elektron yang
diterima!
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
d. Samakan jumlah elektron yang lepas dan yang diterima dengan mengalikan
kedua jumlah ini dengan faktor yang tepat. Gunakan faktor ini sebagai
koefesien!
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
e. Lengkapi penyetaraan dengan pemeriksaan seluruh persamaan reaksi
secara menyeluruh. Dengan cara menambahkan ion H+ pada suasana asam,
menambahkan ion OH- pada suasana basa. Juga dengan menyetarakan
atom hidrogen dengan menambahkan molekul H2O pada ruas yang
kekurangan hidrogen.
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
2. 𝐾𝐶𝑙𝑂3 (𝑎𝑞) + 𝐾𝐶𝑙 (𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑆𝑂4 (𝑎𝑞) → 𝐾2 𝑆𝑂4 (𝑎𝑞) + 𝐶𝑙2 (𝑔) + 𝐻2 𝑂 (𝑙)
a. Tentukan unsur yang mengalami perubahan biloks dan tuliskan persamaan
reaksi tanpa melibatkan unsur yang TIDAK mengalami perubahan biloks
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

54
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

b. tulis reaksi ionnya dan tentukan penurunan bilangan oksidasi dari oksidator
dan kenaikan bilangan oksidasi dari reduktor dan menghubungkannya
dengan garis
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
c. Hitung jumlah elektron yang lepas dari proses oksidasi dan elektron yang
diterima!
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
d. Samakan jumlah elektron yang lepas dan yang diterima dengan mengalikan
kedua jumlah ini dengan faktor yang tepat. Gunakan faktor ini sebagai
koefesien!
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
e. Lengkapi penyetaraan dengan pemeriksaan seluruh persamaan reaksi
secara menyeluruh. Dengan cara menambahkan ion H+ pada suasana asam,
menambahkan ion OH- pada suasana basa. Juga dengan menyetarakan atom
hidrogen dengan menambahkan molekul H2O pada ruas yang kekurangan
hidrogen.
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3. 𝐻𝑔𝑆 (𝑠) + 𝐻𝑁𝑂3 (𝑎𝑞) + 𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) → 𝐻𝑔𝐶𝑙2 (𝑠) + 𝑆 (𝑠) + 𝑁𝑂 (𝑔) + 𝐻2 𝑂 (𝑙)

a. Tentukan unsur yang mengalami perubahan biloks dan tuliskan persamaan


reaksi tanpa melibatkan unsur yang TIDAK mengalami perubahan biloks
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
b. tulis reaksi ionnya dan tentukan penurunan bilangan oksidasi dari oksidator
dan kenaikan bilangan oksidasi dari reduktor dan menghubungkannya
dengan garis
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
c. Hitung jumlah elektron yang lepas dari proses oksidasi dan elektron yang
diterima!
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
d. Samakan jumlah elektron yang lepas dan yang diterima dengan mengalikan
kedua jumlah ini dengan faktor yang tepat. Gunakan faktor ini sebagai
koefesien!
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

56
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

e. Lengkapi penyetaraan dengan pemeriksaan seluruh persamaan reaksi


secara menyeluruh. Dengan cara menambahkan ion H+ pada suasana asam,
menambahkan ion OH- pada suasana basa. Juga dengan menyetarakan
atom hidrogen dengan menambahkan molekul H2O pada ruas yang
kekurangan hidrogen.
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

Apa yang bisa kamu simpulkan dari hasil kegiatan diatas ? Tuliskan kesimpulanmu
dibawah ini!

...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
......................................................................................................

57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik 4

Penghilangan Noda Pada Perhiasan Perak

Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................

Tujuan

Melalui LKPD 4 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:

1. Menghilangkan noda pada perhiasan perak berdasarkan reaksi


reduksi oksidasi
2. Menghitung biloks unsur yang terlibat dalam reaksi penghilangan
noda pada perhiasan perak
3. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi penghilangan noda
pada perhiasan perak

58
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Alat dan Bahan

Alat :
 Gelas kimia 100 ml 1 buah  Mangkuk 1 buah
 Termometer 1 buah  Kaki tiga 1 buah
 Batang Pengaduk 1 buah  Kasa 1 buah
 Spatula 1 buah  Kertas tissue Secukupnya

 Pinset 1 buah  Gunting 1 buah

Bahan :
 Perhiasan perak 1 buah  Air ledeng 200 ml
 Soda kue 1 buah  Sabun Sulfur 1 buah
 Telur ayam 1 buah  Alumunium foil Secukupnya

Petunjuk Kerja

A. Membuat noda hitam pada perhiasan perak (dilakukan di rumah)


Siapkan perhiasan yang terbuat dari perak. Amati kondisinya!
Lakukanlah proses penodaan pada bahan perak yang dibawa (pilih salah
satu)
1. Penodaan dengan kuning telur ayam
 Rebus telur sampai betul-betul matang, kupas kulitnya, pisahkan
kuning telur dari bagian putihnya kemudian kuning telur ditumbuk
kasar.
 Timbun perhiasan perak dengan kuning telur (jangan dipadatkan)
 Simpan pada mangkok di udara terbuka, biarkan perhiasan selama
12 jam
 Ambil perhiasan perak tersebut bersihkan sisa telur yang menempel
 tetapi jangan menggunakan air!
 Amati apa yang terjadi pada perak tersebut!

59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Penodaan dengan sabun JF Sulfur


 Buatlah air sabun dari sabun Sulfur, simpan di dalam mangkuk.
 Masukkan perhiasan ke dalamnya.
 Simpan perhiasan selama 12 jam
 Ambil perhiasan perak tersebut dan cuci dengan air untuk
 membersihkan sisa sabun yang menempel.
 Amati apa yang terjadi pada perhiasan perak tersebut!
 Catat hasil pengamatan anda pada tabel di bawah ini

Tabel Hasil Pengamatan Kegiatan A


Bahan Penoda Keadaan awal Keadaan akhir

B. Menghilangkan noda hitam pada perhiasan perak (praktikum di


sekolah)
 Gunting aluminium foil menyerupai dasar gelas kimia
 Tuangkan 50 mL air panas ke dalam gelas kimia
 Tambahkan satu spatula soda kue ke dalam gelas, aduk
 Masukan 1 lembar aluminium foil kedalam dasar gelas kimia (sisi
yang mengkilap berada dibagian bawah!!!)
 Ukur suhu air dalam gelas kimia, tunggu sampai suhunya 650C
 Lakukan pembersihan dengan cara memasukkan perhiasan pada gelas
kimia, setiap 3 menit angkat perhiasan dengan pinset, lap dengan
kertas tissue.
 Amati perubahan yang terjadi pada perhiasan dan aluminium foil,
catat hasil pengamatannya!
 Teruskan proses pembersihan sampai nodanya benar-benar bersih
dan perhiasan mengkilap kembali. Jika air sudah mencapai suhu
dibawah 40oC ganti dengan air baru yang bersuhu 65oC

60
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Tabel Hasil Pengamatan Kegiatan B

Nomor Keadaan sebelum dibersihkan Keadaan setelah dibersihkan

Lembar Diskusi Kelompok


1. Reaksi yang terjadi pada proses penghitaman perhiasan perak adalah
sebagai berikut:
2 Ag (s) + H2S (g)  Ag2S (s) + H2 (g)
Dari reaksi tersebut, tentukan:
a. Perubahan bilangan oksidasi setiap unsurnya
Unsur Bilangan Oksidasi Biloks
Sebelum reaksi Sesudah reaksi naik/turun/tetap
Ag
H
S
b. Zat yang mengalami oksidasi dan reduksi
.........................................................................................................................................................
c. Zat yang berperan sebagai oksidator dan reduktor
.........................................................................................................................................................

61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Persamaan reaksi yang terjadi pada proses pembersihan noda hitam pada
perhiasan perak adalah sebagai berikut:
3Ag2S (s) + 2 Al (s) + 6H2O (l)  6Ag (s) + 2 Al(OH)3 (s) + 3 H2S (g)
Dari reaksi tersebut, tentukan:
a. Perubahan bilangan oksidasi setiap unsurnya
Unsur Bilangan Oksidasi Biloks
Sebelum reaksi Sesudah reaksi naik/turun/tetap
Ag
H
S
Al
O

b. Zat yang mengalami oksidasi dan reduksi


.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
c. Zat yang berperan sebagai oksidator dan reduktor
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

62
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

C. Bahan Bacaan

Sekilas tentang Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi)

Banyak fenomena alam yang melibatkan reaksi reduksi dan oksidasi


atau yang biasa disebut reaksi redoks. Misalnya reaksi penghantaran arus
listrik oleh larutan elektrolit, perkaratan besi, reaksi kimia dalam baterai, dan
reaksi pembakaran pada pesawat luar angkasa.
Konsep reaksi redoks pada awalnya hanya mengacu pada pengikatan-
pelepasan oksigen, kemudian memasuki abad 20 para ahli kimia telah
mengemukakan konsep redoks berdasarkan serah terima elektron.
Selanjutnya para ahli menyadari bahwa reaksi redoks tidak hanya dapat
diidentifikasi dengan pengikatan-pelepasan oksigen dan serah terima
elektron, tetapi juga dapat diidentifikasi dengan perubahan bilangan oksidasi.

Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Gas Oksigen


Konsep reaksi oksidasi dan reduksi mengalami perkembangan dari masa
ke masa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Teori redoks
diawali dari penemuan gas oksigen yang terlibat dalam reaksi pembakaran
oleh Lavoisuer. Fenomena pembakaran terjadi karena adanya gas oksigen
diudara. Berdasarkan fenomena ini, maka konsep reaksi redoks didasarkan
pada penggabungan dan pelepasan oksigen

Reaksi oksidasi adalah reaksi penggabungan oksigen


Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen

Beberapa contoh reaksi reduksi oksidasi berdasarkan penggabungan dan


pelepasan oksigen diantaranya adalah:
Contoh reaksi oksidasi
a. Perkaratan logam : 4Fe (s) + 3O2 (g)  2Fe2O3 (g)
b. Pembakaran gas LPG : C3H8 (g) + O2 (g)  CO2(g) + H2O(g)

63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Contoh reaksi reduksi


a. Pengolahan bijih besi : Fe2O3 (s) + 3CO (g)  Fe(s) + 3CO2 (g)
b. Pengolahan tembaga : CuO (s) + H2(g)  Cu (s) + H2O (g)

Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Serah Terima Elektron

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan adanya unsur yang


sama bisa bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa yang berbeda. Sebagai
contoh unsur Magnesium.
2Mg (s) + O2(g)  2MgO.........................(a)
Mg (s) + Cl2 (g)  MgCl2 (s).................(b)

Jika didasarkan pada konsep reaksi redoks yang dikaitkan dengan oksigen, reaksi
(a) dapat digolongkan sebagai reaksi redoks karena terjadi pengikatan oksigen,
sedangkan reaksi (b) bukan termasuk reaksi redoks karena tidak ada keterlibatan
oksigen. Pada kenyataannya kedua reaksi di atas merupakan reaksi redoks. Pada
aktifitas pembelajaran 1, Anda sudah memahami tentang senyawa ion dimana
senyawa tersebut dibentuk oleh kation dan anion.
2Mg(s) + O2(g)  2MgO(s) atau 2Mg2+ O2-(s)

Pada reaksi diatas, terjadi perubahan unsur Mg menjadi ion Mg 2+ (dalam


senyawa MgO). Hal ini berarti bahwa unsur Mg melepaskan elektron.
Berdasarkan hal ini, pengertian oksidasi diperluas menjadi pelepasan
elektron. Konsep awal reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen
bisa dilihat pada contoh reaksi di bawah ini:
Fe2O3 (s)  2Fe (s) +3/2 O2 (g)
Senyawa Fe2O3 tersusun dari Fe 3+ dan O 2-
Pada reaksi di atas, terjadi perubahan ion Fe 3+ (dalam Fe2O3) menjadi atom
Fe. Hal ini berarti bahwa ion Fe 3+ menangkap elektron.

64
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Oleh karena itu pengertian reaksi reduksi dapat diperluas menjadi peristiwa
penangkapan elektron. Dengan pengertian yang baru ini, konsep reduksi
oksidasi tidak hanya terbatas pada reaksi yang menyangkut oksigen saja.
Berdasarkan pelepasan dan penggabungan elektron, definisi dari reaksi
redoks:

Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron


Reaksi reduksi adalah reaksi penggabungan elektron

Perlu diingat bahwa “melepaskan elektron” berarti harus ada yang “menerima
elektron”, oleh karena itu peristiwa pelepasan elektron oleh suatu atom selalu
disertai peristiwa penangkapan elektron oleh atom lain. Jadi peristiwa
oksidasi selalu disertai dengan peristiwa reduksi.
Sebagai contoh perhatikan reaksi di bawah ini
Ca  Ca 2+ + 2e
Reaksi oksidasi ini harus mempunyai “pasangan” berupa reaksi reduksi agar
menjadi jelas kepada siapa elektron itu diberikan
S + 2e  S 2-
Reaksi lengkapnya adalah sebagai berikut
Ca  Ca 2+ + 2e (oksidasi)
S + 2e  S 2- (reduksi)
Ca + S  Ca2+ + S2- (redoks)
Jika suatu zat melepaskan elektron (oksidasi) maka zat itu akan menyebabkan
zat lain menerima elektron (reduksi). Itulah sebabnya, zat yang mengalami
oksidasi disebut zat pereduksi(reduktor) karena ia mereduksi zat lain.
Jika suatu zat mengalami reaksi reduksi (menangkap elektron)maka zat itu
menyebabkan zat lain akan mengalami oksidasi (melepaskan elektron). Zat
yang mengalami reduksi itu disebut zat pengoksidasi (oksidator) karena ia
mengoksidasi zat lain.

65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dalam reaksi reduksi oksidasi (redoks) diatas: Ca + S  Ca2+ + S2- ,unsur atau
zat Ca merupakan reduktor (mengalami oksidasi) sedangkan S merupakan
oksidator (mengalami reduksi).

Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Biloks

Konsep bilangan oksidasi (tingkat oksidasi) dikemukakan untuk


memudahkan kita dalam menentukan peristiwa oksidasi dan reduksi. Sebab,
dalam kebanyakan reaksi sering tidak jelas apakah terjadi perpindahan
elektron atau tidak.
Sebagai contoh , perhatikan reaksi di bawah ini:
KMnO4 + HCl  MnCl2 + KCl + Cl2 + H2O
Apakah kita bisa segera menemukan, senyawa mana yang melepaskan
elektron dan senyawa mana yang menerima elektron? Tidak tampaknya
transfer elektron pada reaksi di atas dapat diatasi dengan cara mengeitkan
konsep reaksi reduksi oksidasi berdasarkan pada perubahan bilangan
oksidasi (biloks).
Bilangan oksidasi (biloks) didefinisikan sebagai muatan sesungguhnya
dari suatu atom apabila ia terdapat sebagai ion monoatomik (ion sederhana)
atau muatan hipotetik yang diberikan pada suatu atom dengan menggunakan
aturan-aturan tertentu.
Kepada setiap atom diberikan suatu harga yang disebut bilangan
oksidasi. Berdasarkan konsep ini, telah disusun beberapa aturan perjanjian
sebagai berikut:
1. Dalam unsur-unsur dan molekul-molekul yang beratom sejenis,
seperti Na, Fe, S, O2, N2, dsb., setiap atom memiliki bilangan
oksidasi 0.
2. Atom H dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi +1, kecuali
dalam senyawa hibrida contoh CH4, NH3, KH, NaH, BaH2, dsb.
Dimana bilangan oksidasi H = -1.
3. Atom O dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -2, kecuali:

66
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

a. Dalam F2O bilangan oksidasi O = +2


b. Dalam senyawa peroksida (H2O2, Na2O2, dsb.) bilangan
oksidasi unsur O = -1.
4. Atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi positif
yang sesuai dengan valensi logam tersebut.
Contoh :
a) Unsur alkali (Li, Na, K, Rb, dan Cs) dalam senyawanya memiliki
bilangan oksidasi +1
b) Unsur alkali tanah (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) dalam senyawanya
memiliki bilangan oksidasi +2
c) Bilangan oksidasi logam lain dalam senyawanya :
Dalam AgCl bilangan oksidasi Ag = +1
Dalam ZnSO4 bilangan oksidasi Zn = +2
Dalam Fe2O3 bilangan oksidasi Fe = +3
5. Bilangan oksidasi suatu ion tunggal sama dengan muatannya.
Contoh:
Bilangan oksidasi Ca dalam Ca 2+ adalah +2
Bilangan oksidasi S dalam S 2- adalah -2
6. Dalam semua senyawa, jumlah total bilangan oksidasi seluruh
unsur penyusun dalam suatu senyawa = 0.
Contoh:
H3PO4
Biloks H3PO4 = 0
(3 x bo H) + (1 x bo P) + (4 x bo O) = 0
7. Dalam suatu ion poliatomik, jumlah bilangan oksidasi seluruh
unsur dalam ion sama dengan muatannya
Contoh:
Ion SO4 2-
Biloks SO4 2- = -2
(1 x bo S) + (4 x bo O) = -2

67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dengan aturan-aturan di atas, kita dapat menentukan bilangan oksidasi


suatu atom yang belum diketahui.
Contoh :
1. Berapakah bilangan oksidasi S dalam senyawa H2S?
Jawab: Bil. Oks. H = +1
Jumlah bil. oks. dari dua atom H = +2
Karena biloks H2S = 0, maka biloks S = -2
2. Berapakah bilangan oksidasi S dalam senyawa H2SO4?
Jawab: Biloks H= +1, jumlah atom H =2, biloks total H=+2
Biloks O = -2, jumlah atom O=4, biloks total O=-8
Karena biloks H2SO4 = 0, maka biloks S = +6
3. Berapakah bilangan oksidasi Cr dalam senyawa H2Cr2O7?
Jawab: Biloks H = +1, jumlah atom H=2, biloks total H=+2
Biloks O = -2, jumlah atom O=7, biloks total O=-14
Karena biloks H2Cr2O7 = 0, maka biloks 2Cr = +12
Biloks masing-masing atom Cr=+6
4. Berapakah bilangan oksidasi N dalam ion 𝑁𝑂3− ?
Jawab: Biloks O = -2, julah atom O=3, biloks total O=-6
Karena biloks 𝑁𝑂3− = −1, maka biloks N = +5

68
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Penentuan Suatu Reaksi Redoks

Oksidasi reduksi seperti dua sisi dari selembar kertas, jadi tidak
mungkin oksidasi berlangsung tanpa reduksi atau reduksi berlangsung tanpa
terjadi reaksi oksidasi. Bila suatu atom menerima elektron, maka harus ada
atom yang mendonorkan elektron tersebut. Dalam reaksi oksidasi reduksi,
senyawa yang menerima elektron dari lawannya disebut oksidator (bahan
pengoksidasi sebab lawannya akan teroksidasi). Lawan oksidator, yang
disebut dengan reduktor (bahan pereduksi) karena lawannya (oksidator tadi
tereduksi).
Langkah awal untuk mengetahui oksidator dan reduktor dalam suatu
reaksi redoks adalah menentukan biloks dari tiap unsur yang terlibat dalam
reaksi. Hal itu dimaksudkan untuk menentukan unsur yang mengalami
perubahan biloks. Unsur yang biloksnya turun berarti unsur tersebut
mengalami reaksi reduksi sebaliknya unsur yang biloksnya naik berarti
mengalami reaksi oksidasi.

Contoh penentuan oksidator dan reduktor

Dalam peleburan timbal dari bijihnya (timbal sulfida) reaksi reduksi


oksidasi dalam dua tahap berikut:
2PbS(s) + 3O2(g) –> 2PbO(s) + 2SO2(g)

PbO(s) + CO(g) –> Pb(s) + CO2(g)


Bilangan oksidasi masing-masing atom ditandai di bawah simbol atomnya.
2PbS(s) + 3O2(g) –> 2PbO(s) + 2SO2(g)

+2 -2 0 +2 -2 +4 -2

Biloks S naik dari -2 menjadi +4

Biloks O turun dari 0 menjadi -2

69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tahap pertama reaksi, bilangan oksidasi S berubah dari -2 ke +4, dengan


demikian S dioksidasi. Jadi PbS adalah reduktor. Bilangan oksidasi O turun
dari 0 ke -2. Jadi oksigen adalah oksidator.

REAKSI REDOKS

Reduksi Oksidasi

Terjadi melalui proses

Penangkapan e Pelepasan e

sehingga

Biloks turun Biloks naik


Pereaksi berperan
Sebagai
Oksidator Reduktor

Transfer elektron

Reaksi Autoredoks

Reaksi autoredoks adalah suatu reaksi reduksioksidasi dimana senyawa atau


zat yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor adalah senyawa yang sama.
Jadi sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami
reaksi reduksi. Salah satu reaksi autoredoks dalam kehidupan sehari-hari
adalah produksi natrium hipoklorit di industri yang digunakan sebagai bahan
pemutih dan desinfektan atau pembasmi kuman. Natrium hipoklorit
diproduksi dengan cara mereaksikan gas klorida ke dalam larutan NaOH
menurut reaksi:

𝑪𝒍𝟐 (𝒈) + 𝑵𝒂𝑶𝑯 (𝒔) → 𝑵𝒂𝑪𝒍(𝒔) + 𝑵𝒂𝑪𝒍𝑶 (𝒔) + 𝑯𝟐 𝑶 (𝒍)

70
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Perubahan bilangan oksidasi pada reaksi tersebut adalah:

Cl2 (g) + NaOH (s) → NaCl (s) + NaClO (s) +H2O (l)

0 -1 +1

Biloks Cl pada Cl2 adalah 0 karena Cl adalah molekul unsur. Pada senyawa
NaCl, bilangan oksidasi Cl adalah -1 sedangkan pada senyawa NaClO, bilangan
oksidasi Cl adalah +1. Pada reaksi di atas tampak bahwa yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi adalah Cl. Di satu sisi biloks Cl turun dari 0
menjadi -1 (mengalami reaksi reduksi dan berperan sebagai oksidator), di sisi
lain atom Cl juga mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +1 (mengalami
reaksi oksidasi dan berperan sebagai reduktor).

71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Penyetaraan reaksi redoks

Suatu reaksi redoks dikatakan setara apabila memenuhi hal-hal di bawah ini:
 Jumlah atom diruas kiri sama dengan jumlah atom di ruas kanan
 Jumlah muatan di ruas kiri sama dengan jumlah muatandi ruas kanan
Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan dengan cara:
1. Langsung
2. Setengah reaksi (cara ion elektron)
3. Bilangan oksidasi, baik menurut reaksi ion maupun reaksi molekulnya

1) Penyetaraan reaksi secara langsung


Cara penyetaraan ini dilakukan dengan menambah koefisien pada pereaksi
dan hasil reaksi sehingga sebelum dan sesudah reaksi, jumlah atom
maupun jumlah muatan sama
Contoh
a. 𝐻2 + 𝐶𝑙2 → 𝐻𝐶𝑙 setelah disetarakan menjadi 𝐻2 + 𝐶𝑙2 → 2𝐻𝐶𝑙
b. 𝐶𝑂 + 𝑂2 → 𝐶𝑂2 setelah disetarakan menjadi 2𝐶𝑂 + 𝑂2 → 2𝐶𝑂2

2) Penyetaraan dengan cara setengah reaksi


Langkah-langkahnya adalah
 Pertama tuliskan setengah reaksi ionnya
 Kedua setarakan jumlah atom O dan H dengan cara
a. Jika reaksi berlangsung dalam media asam, maka tambahkan H2O
pada sisi yang kekurangan O dan tambahkan H+ pada sisi yang
kekurangan H
b. Jika reaksi berlangsung dalam media basa, maka tambahkan H 2O
pada sisi yang kelebihan O dan tambahkan OH- pada sisi yang
kekurangan H

72
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

 ketiga : setarakan jumlah muatan kiri dan kanan dengan


menambahkan elektron pada sisi yang jumlah muatannya lebih
tinggi
3) Penyetaraan reaksi redoks dengan cara bilangan oksidasi
menurut reaksi ion
 Pertama tuliskan reaksi perubahan ionnya
 Kedua tentukan perubahan bilangan oksidasi
 Ketiga setarakan jumlah elektron yang terlibat
 Keempat setarakan jumlah muatan kiri dan kanan dengan cara
a. Jika jumlah muatan sisi kiri lebih rendah daripada sisi kanan,
maka tambahkan H+ pada sisi kiri dan H2O pada sisi kanan
b. Jika jumlah muatan sisi kiri lebih tinggi daripada sisi kanan,
maka tambahkan OH- pada sisi kiri dan H2O pada sisi kanan
4) Penyetaraan dengan cara bilangan oksidasi menurut reaksi
molekul
a. Pertama tulis reaksi molekulnya
b. Langkah berikutnya sama dengan seperti pada penyetaraan secara
bilangan oksidasi dengan reaksi ionnya
c. Langkah terakhir baru setarakan atom-atom lain yang tidak
mengalami perubahan bilangan oksidasi
Contoh
Setarakan reaksi redoks berikut ini:
𝐾𝑀𝑛𝑂4 + 𝐹𝑒𝐶𝑙2 + 𝐻𝐶𝑙 → 𝑀𝑛𝐶𝑙2 + 𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 𝐾𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂
Jawab
Untuk memudahkan menjawab soal ini, maka harus dituliskan reaksi ionnya.
Gunakan konsep pembentukan senyawa ion untuk memudahkan menuliskan
reaksi ionnya.
K+MnO4- + Fe 2+2Cl- + H+Cl-  Mn 2+ 2Cl- + Fe 3+ 3Cl- + H+ OH-

73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1) Penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi


Langkah 1: menuliskan reaksi setengah reaksinya
Reaksi reduksi : MnO4-  Mn 2+

Reaksi oksidasi : Fe 2+  Fe 3+
Langkah 2: menyetarakan jumlah O. Reaksi berlangsung dalam media asam
(HCl). Reaksi yang melibatkan unsur O hanya reaksi reduksi,
karena itu yang kita setarakan hanya reaksi reduksinya saja.
MnO4-  Mn 2+ + 4H2O
Menyetarakan jumlah H
8 H+ + MnO4-  Mn 2+ + 4H2O
Langkah 3: Menyetarakan jumlah muatan. Penyetaraan jumlah muatan
dilakukan dengan menentukan biloks unsur terlebih dahulu.
Perbdaan muatan yang trejadi diatasi dengan penambahan
elektron
 Reaksi reduksi : MnO4-  Mn 2+
Muatan kiri = +7, kanan=+2,
maka tambahkan 5e pada sisi kiri sehingga:
5 e + 8 H+ + MnO4-  Mn 2+ + 4H2O
 Reaksi oksidasi Fe 2+  Fe 3+ + e

Reaksi lengkapnya adalah:


Oksidasi : 5 e + 8 H+ + MnO4-  Mn 2+ + 4H2O
Reduksi : 5Fe 2+  5Fe 3+ +5 e (samakan jumlah e x5)

Redoks : 5Fe 2+ + 8 H+ + MnO4-  Mn 2+ + 4H2O + 5Fe 3+

Reaksi lengkapnya adalah:


𝐾𝑀𝑛𝑂4 + 𝐹5𝑒𝐶𝑙2 + 8𝐻𝐶𝑙 → 𝑀𝑛𝐶𝑙2 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 𝐾𝐶𝑙 + 4𝐻2 𝑂

74
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

2) Penyetaraan reaksi redoks dengan cara biloks menurut reaksi ionnya


Langkah 1: menuliskan reaksi ionnya
MnO4- + Fe 2+  Mn 2+ + Fe 3+

Langkah 2: Menuliskan perubahan biloksnya

MnO4- + Fe 2+  Mn 2+ + Fe 3+
+7 +2 +2 +3
-5

+1

Langkah 3: penyetaraan jumlah elektron yang terlibat


MnO4- + 5Fe 2+  Mn 2+ + 5 Fe 3+

Muatan= +9 muatan = +17


Bagian kiri ditambahkan 8H+ dan bagian kanan ditambahkan 4H2O
sehingga persamaan reaksinya menjadi
8 H+ + 5Fe 2+ + MnO4-  Mn 2+ + 5Fe 3++ 4H2O

Reaksi lengkapnya:
𝐾𝑀𝑛𝑂4 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙2 + 8𝐻𝐶𝑙 → 𝑀𝑛𝐶𝑙2 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 𝐾𝐶𝑙 + 4𝐻2 𝑂

3) Penyetaraan reaksi redoks dengan menggunakan cara perubahan biloks


reaksi molekulnya
𝐾𝑀𝑛𝑂4 + 𝐹𝑒𝐶𝑙2 + 𝐻𝐶𝑙 → 𝑀𝑛𝐶𝑙2 + 𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 𝐾𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂
+7 +2 +2 +3

+5e (x1)
-1e (x 5)
Reaksinya menjadi
𝐾𝑀𝑛𝑂4 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙2 + 𝐻𝐶𝑙 → 𝑀𝑛𝐶𝑙2 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 𝐾𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂

75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Penyetaraan atom O dengan menambahkan koefisien 4 pada H2O, diikuti


penyetaraan atom H dengan menambahkan koefisien 8 pada HCl
sehingga reaksi menjadi
𝐾𝑀𝑛𝑂4 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙2 + 8𝐻𝐶𝑙 → 𝑀𝑛𝐶𝑙2 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 𝐾𝐶𝑙 + 4𝐻2 𝑂

Penentuan cara penyetaraan reaksi redoks tergantung kepada karakteristik


soal yang ditemui. Jika bisa diselesaikan dengan menggunakan cara langsung,
maka tidak perlu digunakan cara yang rumit. Kondisi reaksi yang ditemui
(suasana asam atau suasana basa) juga turut menentukan metode
penyelesaian yang tepat untuk soal tersebut. Sering berlatih dengan berbagai
cara yang sudah disamaikan akan menambah pengetahuan dan ketrampilan
dalam menyelesaikan suatu soal.

76
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Bagian ini merupakan pembahasan soal-soal ujian, baik ujian akhir nasional,
ujian masuk politeknik negeri, maupun soal olimpiade sains nasional tingkat
provinsi. Penyelesaian dan pembahasan soal yang disajikan dalam buku ini
merupakan salah satu alternatif solusi dari banyak solusi yang ada.
Diharapkan penyelesaian dan pembahasan yang diberikan dalam buku ini
dapat menginspirasi pengajar untuk memberikan penjelasan soal-saol
tersebut sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Soal 1 (UN SMK 2003):

Persamaan reaksi berikut yang termasuk reaksi redoks adalah ...


A. Ag+ + Cl– AgCl
B. Na  Na+ + e –
C. Ba2+ + 2e–  Ba
D. 2 Al + 6 H+  2 Al3+ + 3 H2
E. 2 I–  I2 + 2e–

Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik harus menguasai konsep
lambang unsur, pembentukan senyawa, dan bilangan oksidasi.

Penyelesaian soal di atas adalah sebagai berikut,

Salah satu cara paling mudah untuk melihat perubahan bilangan oksidasi dari
suatu atom adalah apabila terjadi reaksi kimia yang megubah unsur menjadi
ion atau senyawa, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, perubahan bilangan
oksidasi tidak selalu terjadi apabila terjadi reaksi kimia yang mengubah ion
menjadi senyawa. Atom klorin (Cl) merupakan unsur yang berada pada
golongan VIIA yang dapat memiliki bilangan oksidasi -1, 0, atau +1. Bilangan
oksidasi klorin (Cl) akan sama dengan 0 apabila membentuk molekul Cl2 dan
tidak dimungkinkan dalam kondisi lain, sehingga bilangan oksidasi perak (Ag)

77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

pada sisi kanan persamaan reaksi memiliki bilangan oksidasi +1. Pilihan B dan
E menunjukkan reaksi oksidasi saja, pilihan C menunjukkan reaksi reduksi
saja. Pada soal yang diminta adalah reaksi redoks. Pada pilihan D, unsur Al di
sisi kiri persamaan reaksi memiliki bilangan oksidasi 0 dan memiliki bilangan
oksidasi +3 di sisi kanan, terjadi oksidasi. Selain itu, ion H + pada sisi kiri
persamaan bereaksi menjadi unsur H2 yang memiliki bilangan oksidasi 0.

Pilihan jawaban yang benar adalah D.

Soal 2 (UN SMK 2002):

Berikut ini merupakan reaksi redoks


Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)
Yang berperan sebagai reduktor adalah………..
A. Fe2O3
B. C
C. CO2
D. CO
E. Fe
Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik harus menguasai konsep
reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi serta dapat
menentukan senyawa yang berperan sebagai reduktor/oksidator
Penyelesaian soal di atas dilakukan dengan melihat perubahan bilangan
oksidasi yang dimiliki oleh setiap atom pada reaksi tersebut
Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)
+3 -2 +2 0 +4

Biloks turun biloks naik

Berdasarkan perhitungan bilangan oksidasi yang dimiliki oleh masing-masing


atom terlihat bahwa atom Fe mengalami penurunan biloks dari +3 menjadi 0,
sehingga atom Fe mengalami reaksi reduksi. Fe berikatan dengan atom O
membentuk senyawa Fe2O3, sehingga senyawa Fe2O3 disebut

78
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

oksidator/pengoksidasi karena senyawa ini menyebabkan senyawa lain yaitu


CO mengalami reaksi oksidasi. Dari perhitungan bilangan oksidasi juga
terlihat bahwa atom C mengalami kenaikan biloks dari +2 menjadi +4. Atom
C mengalami reaksi oksidasi sehingga disebut sebagai reduktor(menyebabkan
zat lain yaitu Fe2O3 mengalami reduksi). Berdasarkan uraian perhitungan
biloks ini jawaban yang tepat dari soal di atas adalah CO.

Pilihan jawaban yang benar adalah D

Soal 3 (UMPN Bandung 2015):

Reaksi berikut merupakan reaksi redoks, KECUALI...


A. Mg + O2  MgO
B. Fe + 2HCl FeCl2 + H2
C. Zn + NiSO4  ZnSO4 + Ni
D. Fe2O3 + 6HCl  2FeCl3 + 3H2O
E. Ag + 2HNO3  AgNO3+ NO2 + H2O
Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik harus menguasai konsep
lambang unsur, reaksi redoks, dan bilangan oksidasi.

Penyelesaian soal di atas adalah sebagai berikut,

Untuk menjawab soal ini, peserta didik harus menyelidiki setiap opsi jawaban
apakah terjadi perubahan bilangan oksidasi pada atom-atom yang terlibat
dalam reaksi tersebut. Salah satu cara tercepat adalah dengan melihat apakah
ada atom yang mengalami perubahan dari unsur bebas menjadi senyawa atau
sebalinya. Jika dicermati ,satu-satunya kandidat solusi adalah pilihan D,
karena terdapat atom yang mengalami perubahan dari unsur bebas menjadi
senyawa yaitu opsi A (Mg menjadi MgO), opsi B ( Fe menjadi FeCl2), opsi C ( Zn
menjadi ZnSO4), dan opsi E (Ag menjadi AgNO3). Dilakukan verifikasi untuk
pilihan D,

79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

𝐹𝑒2 𝑂3 + 6𝐻𝐶𝑙 → 2𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 3𝐻2 𝑂

Dari persamaan reaksi di atas, bilangan oksidasi dari oksigen (O), hidrogen
(H), dan klorin (Cl) tidak berubah karena atom-atom tersebut memiliki
bilangan oksidasi tertentu dalam senyawa, dengan beberapa pengecualian.
Oleh karena itu, perhitungan bilangan oksidasi dapat langsung difokuskan
pada atom besi (Fe). Bilangan oksidasi Fe pada bagian kiri persamaan dicari
berdasarkan bilangan oksidasi oksigen. Di dalam senyawa 𝐹𝑒2 𝑂3 , bilangan
oksidasi O = -2, jumlah atom O=3, bilangan oksidasi total O=-6.
𝐹𝑒2 𝑂3 merupakan senyawa dan bersifat netral sehingga total bilangan
oksidasi senyawa adalah 0.
𝐹𝑒2 𝑂3
(2 x bo Fe ) + (3 x bo O) = 0
(2 x bo Fe ) + ( 3 x (-2)) =0
2 bo Fe = +6
Bo Fe = +3
Pada ruas kanan terdapat senyawa 𝐹𝑒𝐶𝑙3

FeCl3 merupakan senyawa dan bersifat netral sehingga total bilangan oksidasi
senyawa FeCl3 adalah 0.

FeCl3
(1 x bo Fe ) + (3 x bo Cl) = 0
(1 x bo Fe ) + ( 3 x (-1)) =0
bo Fe = +3

Berdasarkan perhitungan bilangan oksidasi atom Fe pada persamaan reaksi D


terlihat bahwa tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi , sehingga reaksi D
BUKAN merupakan reaksi redoks.

Pilihan jawaban yang benar adalah D

80
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Soal 4 (UN SMK 2006):

Bilangan oksidasi S pada senyawa Na2SO4 adalah ...


A. +5
B. +6
C. -6
D. +4
E. +7

Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik harus menguasai konsep
lambang unsur dan bilangan oksidasi.

Penyelesaian soal di atas adalah sebagai berikut,

Natrium (Na) memiliki bilangan oksidasi +1 dan oksigen (O) memiliki bilangan
oksidasi -2, sehingga bilangan oksidasi belerang (S) adalah

2+𝑥−8=0

𝑥 = +6

Pilihan jawaban yang benar adalah B.

Soal 5 (UN 2007):

Bilangan oksidasi unsur Mn terkecil terdapat pada senyawa ...


A. KMnO4
B. MnO2
C. Mn2O3
D. K2MnO4
E. MnO

81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik harus menguasai konsep
bilangan oksidasi dan lambang unsur.

Penyelesaian soal di atas adalah sebagai berikut,

Peserta didik harus menghitung bilangan oksidasi yang dimiliki oleh atom Mn
pada setiap opsi jawaban. Setelah diperoleh hasil perhitungan, maka langkah
selanjutnya adalah membandingkan bilangan oksidasi yang dimiliki oleh atom
Mn pada masing-masing senyawa dan ditentukan mana yang mempunyai
bilangan oksidasi paling kecil.

Opsi jawaban A Opsi jawaban B


KMnO4 MnO2
Total biloks KMnO4 = 0 Total biloks MnO2 = 0
(1 x bo K) + (1 x bo Mn) + (4 x bo O) = 0 (1 x boMn) + (2 x bo O) = 0
(1 x (+1)) + (bo Mn) + (4 x (-2)) = 0 Bo Mn + (2 x(-2)) = 0
(+1)+(bo Mn)+(-8)=0 Bo Mn + (-4) = 0
Bo Mn = +7 Bo Mn = +4
Opsi jawaban C Opsi jawaban D
Mn2O3 K2MnO4
Total Biloks Mn2O3 =0 Total biloks K2MnO4 =0
(2 x bo Mn) + ( 3 x bo O ) = 0 (2 x bo K) + (bo Mn)+(4xboO)=0
(2 Bo Mn) + ((3 x (-2)) = 0 (2x+1)+ boMn + (4(-2))=0
(2 bo Mn ) + (-6) = 0 (+2)+(boMn)+(-8)=0
2 bo Mn = +6 Bo Mn = +6
Bo Mn = +3

Opsi jawaban E
MnO. Total biloks MnO = 0
Bo Mn + 1(-2) =0
Bo Mn = +2

82
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

Berdasrakan hasil perhitungan bilangan oksidasi yang dimiliki oleh atom Mn


pada setiap opsi jawaban diperoleh hasil bahwa opsi jawaban E merupakan
bilangan oksidasi terendah yang dimiliki oleh atom Mn.

Pilihan jawaban yang benar adalah E.

Soal 6 (OSP 2007):

Asam klorida yang bersifat pereduksi terdapat pada reaksi...


1. MnO2 + 4HCl  MnCl2 + 2H2O + Cl2
2. Pb3O4 + 8 HCl  3PbCl2 + 4H2O + Cl2
3. K2Cr2O7 + 14 HCl  2KCl + 2CrCl3 + 7H2O + 3Cl2
4. SnCl2 + 2HCl + 2HNO3  SnCl4+ 2H2O + 2NO2

Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik harus menguasai konsep
lambang unsur, pembentukan senyawa, reaksi redoks, bilangan oksidasi, dan
penyetaraan reaksi redoks.

Penyelesaian soal di atas adalah sebagai berikut,

Salah satu cara paling mudah untuk melihat perubahan bilangan oksidasi dari
suatu atom adalah apabila terjadi reaksi kimia yang megubah unsur menjadi
ion atau senyawa, begitu pula sebaliknya. Karena HCl diinginkan menjadi
pereduksi, maka HCl diharuskan mengalami oksidasi. Oksidasi yang terjadi
adalah dari ion Cl- yang memiliki bilangan oksidasi -1 menjadi Cl2 yang
memiliki bilangan oksidasi 0. Syarat ini dipenuhi oleh jawaban 1, 2, dan 3.
Langkah selanjutnya adalah memastikan apakah unsur logam pada ketiga
jawaban tersebut mengalami reduksi.

Jawaban 1, MnO2 + 4HCl  MnCl2 + 2H2O + Cl2

Pada sisi kiri persamaan, atom mangan (Mn) memiliki bilangan oksidasi +4,
sedangkan pada sisi kanan persamaan adalah +2. Mn mengalami reduksi
akibat HCl.

83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jawaban 2, Pb3O4 + 8 HCl  3PbCl2 + 4H2O + Cl2

Pada sisi kiri persamaan, atom timbal (Pb) memiliki bilangan oksidasi +8/3,
sedangkan pada sisi kanan persamaan adalah +2. Pb mengalami reduksi akibat
HCl.

Jawaban 3, K2Cr2O7 + 14HCl  2KCl + 2CrCl3 + 7H2O + 3Cl2

Pada sisi kiri persamaan, atom krom (Cr) memiliki bilangan oksidasi +6,
sedangka pada sisi kanan persamaan adalah +3. Cr mengalami reduksi akibat
HCl.

Jawaban 4, SnCl2 + 2HCl + 2HNO3  SnCl4+ 2H2O + 2NO2

Pada sisi kiri persamaan, atom timah (Sn) memiliki bilangan oksidasi +2,
sedangkan pada sisi kanan persamaan +4. Sn mengalami oksidasi, tidak sesuai
dengan permintaan soal. Selain itu, bilangan oksidasi Cl pada sisi kiri dan
kanan persamaan adalah sama -1.

Pilihan jawaban yang benar adalah 1, 2, dan 3.

84
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

B. Mengembangkan Soal HOTS

Di bagian ini kan disajikan contoh pengembangan soal HOTS yang


diawali dengan pembuatan kisi-kisi soal. Melalui kisi-kisi soal tersebut
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi yang diuji, lingkup
materi, dan insikator soal. Penyusunan soal dilakukan di format kartu soal
yang sudah disediakan.
Pengembangan soal HOTS bisa dilakukan dengan menaikkan tingkat
atau level kognitif yang harus dicapai, yaitu minimal C-4 atau level analisis.
Soal-soal HOTS memberikan penekanan lebih pada proses : 1) mentrasfer
fakta dari satu konteks ke konteks lain, 2) memilih, memproses, dan
menerapkan informasi, 3) melihat keterkaitan antara beberapa informasi
yang berbeda, 4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan
5) menguji informasi dan gagasan secara kritis. Karakteristik soal HOTS
adalah: 1) mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, 2) meminimalkan
aspek mengingat dan memahami, 3) stimulus menarik, 4) tidak familiar, 5)
kebaruan.
Coba anda cermati soal yang disajikan di bagian awal unit ini baik
berupa soal UASBN, soal UN, ataupun soal UMPN. Menurut saudara, apakah
soal tersebut merupakan soal HOTS? Mengapa?
Berikut disajikan contoh soal HOTS yang penyelesaiannya
menggunakan konsep reaksi redoks berdasarkan penggabungan dan
pelepasan oksigen, pelepasan dan penggabungan elektron, perubahan
bilangan oksidasi, serta penyamaan reaksi redoks. Semua soal disajikan dalam
bentuk kartu soal dan dilengkapi dengan kisi-kisi soal.

85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KISI-KISI SOAL HOTS

Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jumlah soal : 10 (sepuluh)


Mata Pelajaran : Kimia Tahun Pelajaran :
Kelas/semester ; X/Genap
No Kompetensi Lingkup materi Indikator Pencapaian Indikator soal No Level
yang diuji Kompetensi kognitif
1 Menentukan Konsep reaksi 3.7.3 Menguraikan konsep Disajikan beberapa reaksi oksidasi, 10 L2
biloks unsur redoks reaksi redoks berdasarkan reduksi dan redoks yang berhubungan
untuk beradasarkan penggabungan dan dengan oksigen, peserta didik dapat
mengidentifikasi oksigen pelepasan oksigen menentukan reaksi yang tergolong
reaksi redoks reaksi redoks
Bilangan oksidasi 3.7.6 Menentukan biloks 1. Disajikan data rumus kimia senyawa 1 L2
unsur dalam senyawa atau dan kegunaannya, peserta didik dapat
ion menentukan biloks unsur dalam
senyawa 5 L3
2. Disajikan data rumus kimia senyawa
dan ion poliatom, peserta didik dapat
menentukan biloks unsur yang
menyusun senyawa atau ion tersebut 6 L2
3. Disajikan contoh reaksi redoks dalam
kehidupan sehari-hari, peserta didik
dapat menentukan biloks unsur dalam
senyawa yang berada dalam reaksi
tersebut

86
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

No Kompetensi Lingkup materi Indikator Pencapaian Indikator soal No Level


yang diuji Kompetensi kognitif
3.7.5 menguraikan konsepDisajikan beberapa reaksi kimia, 7 L2
reaksi redoks berdasarkan
peserta didik dapat mengkategorikan
perubahan biloks reaksi redoks bukan redoks dengan
menggunakan metode perubahan biloks
Reaksi redoks 3.7.7mengidentifikasi Disajikan beberapa reaksi kimia, 8 L3
berdasarkan rekasi redoks dan reaksi peserta didik dapat mengkategorikan
perubahan biloks bukan redoks berdasarkan reaksi redoks bukan redoks dengan L2
perubahan biloks menggunakan metode perubahan biloks
Oksidator/reduktor 3.7.8menentukan Disajikan persamaan reaksi redoks di 4 L3
oksidator dan reduktor bidang industri, peserta didik dapat
dalam suatu reaksi redoks menentukan osidator/reduktor dalam
reaksi tersebut

Disajikan persamaan reaksi redoks, 9


peserta didik dapat menentukan
oksidator/reduktor pada reaksi
tersebut
2 Membandingkan Bilangan oksidasi 4.7.4membandingkan Disajikan data reaksi redoks dalam 2 L3
antara reaksi hasilperhitungan biloks kehidupan sehari-hari, peserta didik
oksidasi dan untuk menentukan reaksi dapat membandingkan perubahan
reaksi reduksi redoks biloks pada reaksi tersebut
berdasarkan hasil Penyetaraan reaksi 4.7.5menyetarakan reaksi Disajikan persamaan reaksi redoks yang 3 L2
perhitungan redoks redoks dengan belum setara, peserta didik dapat
bilangan menggunakan metode menyetarakan persamaan reaksi redoks
oksidasinya perubahan biloks tersebut dengan menggunakan metode
perubahan bilangan oksidasi

87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KARTU SOAL HOTS PILIHAN GANDA

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Menentukan Buku Pengetahuan/ Aplikasi
bilangan Penalaran
Sumber : Pemahaman √
oksidasi unsur
untuk
mengidentifikasi RUMUSAN BUTIR SOAL
reaksi oksidasi Nomor
dan reduksi Soal

LINGKUP 1 Berikut ini adalah kegunaan logam krom


MATERI: (Cr) dalam kehidupan sehari-hari:
Reaksi Reduksi Senyawa Kegunaan
Oksidasi CrCl2 Sintesis senyawa
MATERI: Kunci krom lain
Bilangan jawaban Na2CrO4 Pencegah korosi
Oksidasi CrCl3 Katalis
INDIKATOR E
SOAL Berapakah bilangan oksidasi atom krom
Menentukan
biloks unsur (Cr) pada masing-masing senyawa di atas!
dalam senyawa A. -2, -6, +3
B. +2, -6, -3
C. +2, +6, -3
D. -2, -6, -3
E. +2, +6, +3

88
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

KARTU SOAL HOTS PILIHAN GANDA

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Menentukan Buku Pengetahuan/ Aplikasi
bilangan Penalaran
Sumber : Pemahaman √
oksidasi unsur
untuk
mengidentifikasi RUMUSAN BUTIR SOAL
reaksi oksidasi Nomor
dan reduksi Soal

LINGKUP 2 Natrium hipoklorit dikenal sebagi


MATERI:
pemutih dan pembunuh kuman. Zat ini
Reaksi Reduksi
Oksidasi dibuat secara industri melalui proses
MATERI: Kunci
jawaban Hooker. Dalam proses ini, Natrium
Bilangan
Oksidasi hipoklorit dan natrium klorida terbentuk
INDIKATOR C
ketika gas klorida dilewatkan dalam
SOAL
keadaan dingin dan mengencerkan lautan
Menghitung NaOH. Reaksi pembuatan NaOCl adalah
biloks unsur
dalam suatu Cl2 (g) + 2NaOH(s)  NaCl(s) + NaOCl(s) +
reaksi redoks H2O (l)
Bilangan oksidasi unsur klor berubah
dari..
A. -2 menjadi 0 dan -1
B. +2 menjadi 0 dan -1
C. 0 menjadi -1 dan +1
D. 0 menjadi -2 dan +1
E. -1 menjadi 0 dan -2

89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KARTU SOAL HOTS PILIHAN GANDA

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Menentukan Buku Pengetahuan/ Aplikasi
bilangan Penalaran
Sumber : Pemahaman √
oksidasi unsur
untuk
mengidentifikasi RUMUSAN BUTIR SOAL
reaksi oksidasi Nomor
dan reduksi Soal

LINGKUP 3 Pada persamaan redoks berikut, nilai a


MATERI:
dan b berturut-turut adalah...
Reaksi Reduksi
aMnO4-+ 16H+ + 5C2O4 2- bMn2+ +
Oksidasi Kunci
jawaban 8H2O+10CO2
MATERI:
Penyetaraan A
reaksi redoks A. 2 dan 2
INDIKATOR B. 2 dan 3
SOAL
C. 2 dan 4
Menyetarakan
reaksi redoks D. 2 dan 5
E. 3 dan 5

90
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

KARTU SOAL HOTS PILIHAN GANDA

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Menentukan Buku Pengetahuan/ Penalaran
bilangan Aplikasi
Sumber : Pemahaman √
oksidasi unsur
untuk
mengidentifikasi RUMUSAN BUTIR SOAL
reaksi oksidasi Nomor
dan reduksi Soal

LINGKUP 4 Natrium hidroksida merupakan bahan


MATERI:
baku utama industri deterjen. Secara
Reaksi Reduksi
Oksidasi industri, klorin dan natrium hidroksida
MATERI: Kunci
jawaban dibuat dari elektrolisis larutan natrium
Reduktor
oksidator klorida. Proses ini disebut proses klor-
INDIKATOR B
alkali dan merupakan proses industri
SOAL
Menentukan yang penting.
oksidator dan Reaksi elektrolisis NaCl sebagai berikut:
reduktor dalam
suatu reaksi 2H2O(l)+2NaCl(aq)  2NaOH(aq) + H2(g)
redoks + Cl2(g)
Zat yang berfungsi sebagai reduktor pada
reaksi di atas adalah...
A. H2O
B. NaCl
C. NaOH
D. H2
E. Cl2

91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KARTU SOAL HOTS PILIHAN GANDA

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kelas :X
Nama Penyusun :
Mata pelajaran : Kimia
KOMPETENSI
DASAR:
Menentukan Buku Pengetahuan/ Aplikasi
bilangan Penalaran
Sumber : Pemahaman √
oksidasi unsur
untuk
mengidentifikasi
Nomor RUMUSAN BUTIR SOAL
reaksi oksidasi
dan reduksi Soal

LINGKUP 5 Pada senyawa manakah, unsur yang


MATERI:
digarisbawahi mempunyai bilangan
Reaksi Reduksi oksidasi +2
Oksidasi Kunci
jawaban A. SO4 2-
MATERI:
B. Fe[(CN)]6 4-
Bilangan B
Oksidasi C. HNO2
INDIKATOR D. NO3 -
SOAL:
E. SO2
Menentukan
biloks unsur
dalam senyawa
atau ion

92
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

KARTU SOAL HOTS PILIHAN GANDA

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : PG
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Buku Pengetahuan/ Penalaran
Aplikasi
Sumber : Pemahaman √

Nomor RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Soal Fuel cell merupakan suatu pembangkit
MATERI: listrik yang mengubah energi kimia
Reaksi 6 langsung menjadi listrik dengan
Reduksi menggunakan hidrogen sebagai bahan
Oksidasi bakarnya dan oksigen sebagai oksidannya.
MATERI: Reaksi pada fuel cell adalah
Bilangan Kunci 𝐻2 (𝑔) + 𝑂2 (𝑔) → 𝐻2 𝑂 (𝑔)
Oksidasi jawaban Fuel cell akan terus menerus memberikan
INDIKATOR energi listrik selama hidrogen kontinyu
SOAL A disalurkan kepadanya. Jadi tegangan yang
Menentukan dihasilkan oleh fuel cell tidak akan habis
bilangan selama bahan bakar hidrogen masih ada.
oksidasi pada Suplai gas hidrogen diperoleh dari r
senyawa natrium borohidrida cair untuk
menghasilkan gas hidrogen murni.
𝑁𝑎𝐵𝐻4 + 2𝐻2 𝑂 → 4𝐻2 + 𝑁𝑎𝐵𝑂2
Bilangan oksidasi unsur H pada NaBH4
adalah...
a. -1
b. 0
c. +0,5
d. +1
e. +2

93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KARTU SOAL HOTS PILIHAN GANDA

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Buku Pengetahuan/
Aplikasi Penalaran
Sumber : Pemahaman

Nomor RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Soal
MATERI:
Reaksi 7
Reduksi
Oksidasi
MATERI:
Konsep reaksi Kunci Diantara reaksi berikut yang BUKAN
redoks jawaban
INDIKATOR merupakan reaksi redoks adalah..
SOAL C A. 𝑍𝑛 + 2𝐻𝐶𝑙 → 𝑍𝑛𝐶𝑙2 + 𝐻2
Menentukan
reaksi redoks B. 2𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 𝐻2 𝑆  2𝐹𝑒𝐶𝑙2 + 2𝐻𝐶𝑙 + 𝑆
C. 𝐶𝑎𝐶𝑂3 + 2𝐻𝐶𝑙 → 𝐶𝑎𝐶𝑙2 + 𝐻2 𝑂 + 𝐶𝑂2
D. 2𝑆 + 3𝑂2 →→ 2𝑆𝑂3
E. 𝑆𝑛𝐶𝑙2 + 2𝐻𝑔𝐶𝑙2 → 𝑆𝑛𝐶𝑙4 + 𝐻𝑔2 𝐶𝑙2

94
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

KARTU SOAL HOTS PILIHAN GANDA

Jenis Sekolah: SMK Kurikulum: K-13


Kelas : X Bentuk Soal : PG
Mapel: Kimia Nama Penyusun: Siti
Faizah
Kompetensi Buku Pengetahuan Aplikasi Penalaran
Dasar: Sumber /pemahaman
Membandingkan
reaksi redoks
berdasarkan
perhitungan
biloks

Lingkup Nomor Rumusan Butir Soal


Materi: Soal:
Reaksi redoks 8
berdasarkan
konsep biloks
Materi: Kunci Reaksi berikut yang termasuk reaksi
Jawaban: redoks adalah...
Biloks
A. 𝐶𝑢𝑂 + 𝐻2 𝑆𝑂4 → 𝐶𝑢𝑆𝑂4 + 2𝐻2 𝑂
C
Indikator soal: B. 𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝐻𝐶𝑙 → 𝑁𝑎𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂
Membandingkan C. 𝐹𝑒2 𝑂3 + 2𝐴𝑙 → 2𝐹𝑒 + 𝐴𝑙2 𝑂3
hasil
perhitungan D. 𝐾𝑂𝐻 + 𝐻𝑁𝑂3 → 𝐾𝑁𝑂3 + 𝐻2 𝑂
perubahan E. 𝐶𝑎𝐶𝑂3 + 2𝐻𝐶𝑙 → 𝐶𝑎𝐶𝑙2 + 𝐻2 𝑂 +
biloks untuk
menentukan 𝐶𝑂2
reaksi redoks

95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KARTU SOAL HOTS URAIAN

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Uraian
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Buku Pengetahuan/
Aplikasi Penalaran
Sumber : Pemahaman

Nomor RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP MATERI: Soal
Reaksi Reduksi
Pada persamaan reaksi :
Oksidasi 9
MATERI:
Bilangan Oksidasi KMnO4 + H2C2O4 + H2SO4  K2SO4 +
INDIKATOR SOAL MnSO4 + CO2 + H2O
Kunci
Menentukan jawaban
oksidator/reduktor Yang berperan sebagai reduktor adalah
dalam suatu reaksi A
redoks A. H2C2O4
B. KMnO4
C. H2SO4
D. MnSO4
E. H2O

96
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

KARTU SOAL HOTS PILIHAN GANDA

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR: Buku Pengetahuan/
Aplikasi Penalaran
Menentukan Sumber : Pemahaman
biloks untuk
mengidentifikasi RUMUSAN BUTIR SOAL
Nomor
reaksi redoks
Soal

10
LINGKUP Pengolahan bijih logam seperti besi,
MATERI: cromium, dan tembaga merupakan
penerapan dari reaksi reduksi. Berikut ini
Reaksi Reduksi Kunci yang BUKAN merupakan reaksi redoks
Oksidasi jawaban adalah...

MATERI: E
A. 4𝐹𝑒 + 3𝑂2 → 2𝐹𝑒2 𝑂3

Bilangan
B. 𝐹𝑒2 𝑂3 + 3𝐶𝑂 → 𝐹𝑒 + 3𝐶𝑂2
Oksidasi
C. CuO + H2  Cu + H2O
INDIKATOR
SOAL D. 𝐴𝑔2 𝑂 + 𝐶 → 2𝐴𝑔 + 𝐶𝑂
Menguraikan
konsep reaksi
redoks E. 𝐶𝑟2 𝑂3 + 2 𝐴𝑙𝐴𝑙2 𝑂3 + 2𝐶𝑟
berdasarkan
pelepasan
oksigen

97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KARTU SOAL HOTS URAIAN

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Uraian
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENS
I DASAR:
Buku
Pengetahuan/
Sumber Aplikasi Penalaran
Pemahaman
:

Nomo RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Berikut adalah proses pemurnian biji besi (Fe2O3)
r Soal
MATERI: menjadi besi murni (Fe) :
Reaksi
Reduksi 1
Oksidasi
MATERI:
Reaksi
Reduksi Kunci
Bilangan jawaban
Oksidasi Reaksi
INDIKATOR redoks
SOAL Reaksi 1
Disajikan data Reaksi 2
reaksipengola Reaksi 3
han bijih Reaksi 4
logam, peserta Reaksi 7
didik dapat
Bukan
mengklasifika redoks
sikan reaksi Reaksi 5
redoks dan Reaksi 6
bukan redoks
dengan Gambar 6. Proses Pemurnian Bijih Besi
metode
perubahan Cermati reaksi pengolahan bijih besi pada
biloks Gambar 6. Klasifikasikan reaksi diatas ke dalam
reaksi redoks dan bukan redoks menggunakan
metode perubahan biloks!

98
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

KARTU SOAL HOTS URAIAN

Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :


Kelas :X Bentuk Soal : Uraian
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Buku Pengetahuan/
Aplikasi Penalaran
Sumber : Pemahaman

Nomor RUMUSAN BUTIR SOAL


LINGKUP Soal
MATERI: Pada persamaan reaksi redoks di bawah ini
Reaksi 2 nilai a,b,c, dan d berturut-turut adalah:
Reduksi aNH3 + bO2  cNO +d H2O
Oksidasi
MATERI:
Penyetaraan Kunci
reaksi redoks jawaban
INDIKATOR Kunci jawaban:
SOAL terlampir
Menyetarakan Pada persamaan tersebut, jumlah atom
persamaan yang mengalami perubahan biloks sudah
raksi redoks setara, oleh karena itu persamaan reaksi
ini bisa diselesaikan dengan cara langsung

4NH3 + 5O2  4NO + 6H2O

99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Konsep reaksi reduksi oksidasi perlu dikonstruksi sendiri oleh peserta didik
agar bermakna. Masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari dapat dieksplore
lebih banyak untuk mengonstruksi pengetahuan tentang reaksi reduksi
oksidasi tersebut. Penguasaan tentang konsep reaksi reduksi oksidasi menjadi
prasyarat untuk mempelajari fenomena korosi logam. Korosi logam terjadi
karena sebagian besar logam mudah teroksidasi oleh oksigen di uadar
membentuk oksida logam. Sehigga korosi pada besi merupakan reaksi redoks
alami.dapa

Beberapa alternatif kegiatan atau aktifitas pembelajaran dapat digunakan


untuk menstimulasi daya pikir dan daya nalar peserta didik sehingga mereka
dapat mebangun konsep sendiri. Aktifitas pembelajaran yang disajikan
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik. Beberapa model pembelajaran yang dapat mengakomodasi
pengembangan ketrampilan berpikir tingkat tinggi diantaranya : Discovery
Learning, Inquiry Terbimbing, dan Project Based Learning. Saudara dapat
memilih model yang sesuai dengan karakteristik materi yang akan
dibelajarkan dan kompetensi peserta didik saudara.

Penggunaan alat peraga yang didampingi Lembar Kerja untuk materi


pembentukan senyawa ionik diharapkan membantu peserta didik dalam
menemukan konsep-konsep pembentukan senyawa ionik sehingga dapat
lebih mudah saat menentukan bilangan oksidasi dan menyetarakan reaksi
redoks.

Aktivitas pembelajaran dan LKPD dalam unit ini hanya sebagai contoh atau
alternatif saja, kreatifitas Saudara sangat diharapkan untuk dapat
mengembangkan aktifitas pembelajaran berorientasi ketrampilan berpikir
tingkat tinggi sesuai dengan kondisi peserta didk Saudara.

100
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

UMPAN BALIK

Selamat, Saudara telah selesai mempelajari Unit Reaksi Redoks. Bagaimana


pengalaman Saudara dalam menyelesaikan unit ini?
Apakah Saudar berhasil memahami semua pembahasan yang terdapat dalam
Unit Reaksi Reduksi Oksidasi ini? Adakah kesulitan yang Saudara jumpai
ketika mempelajarinya? Apakah ada manfaat yang Saudara dapatkan setelah
mempelajari unit ini?

Agar berhasil baik dalam mempelajari Unit Reaksi Reduksi Oksidasi ini,
Saudara dapat mengikuti petunjuk belajar berikut ini:
1. Bacalah uraian dan contoh-contoh dengan cermat dan berulang-ulang
sehingga Saudara benar-benar memahami dan menguasai materi yang ada
dalam unit ini.
2. Lakukanlah aktivitas-aktivitas yang dicontohkan oleh unit ini kepada peseta
didik Saudara dalam kelas (Aktivitas dapat dimodifikasi sesuai kondisi
kelas). Mintalah bantuan rekan guru, instruktur atau pengawas untuk
menjadi observer di kelas Saudara ketika Saudara melakukan aktivitas-
aktivitas yang dicontohkan. Mintalah bantuan dan saran mereka dalam
rangka perbaikan pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut.
3. Jika Saudara masih mengalami kesulitan setelah mengikuti rambu-rambu
atau penjelasan dalam memahami materi serta melakukan aktivitas-
aktivitas yang terdapat dalam unit ini, mintalah bantuan instruktur,
pengawas atau narasumber yang ada.

Selamat belajar, selamat bekerja, semoga sukses!

101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

102
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks

103

Anda mungkin juga menyukai