Sel Volta
Penulis:
Dr. Agung Suprihatin, S.Pd, M.Si
Penyunting:
Dr. Yahmin, S.Pd, M.Si
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
DAFTAR GAMBAR
Hal
DAFTAR TABEL
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
8
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
PENDAHULUAN
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
KOMPETENSI DASAR
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kompetensi Pengetahuan
Indikator Pendukung
3.6.1 Menerapkan aturan penulisan notasi sel Volta.
Indikator Kunci
Indikator Pengayaan
Kompetensi Keterampilan
Indikator Pendukung
4.6.1 Mempraktikkan konsep spontanitas reaksi redoks.
12
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Indikator Kunci
Indikator Pengayaan
13
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
A. Baterai Primer
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
secara spontan pada saat kedua kutub nya dihubungkan oleh suatu
konduktor.
16
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Komponen utama sebuah baterai terdiri dari dua bahan konduktor tak
sejenis (elektrode) yang dicelupkan dalam larutan yang mampu
menghantarkan listrik (elektrolit), baik dalam bentuk padatan, lelehan
maupun larutan. Salah satu elektrode akan bermuatan listrik positif dan yang
lain negatif. Ujung elektrode yang menonjol diatas elektrolit dikenal sebagai
terminal positif dan terminal negatif. Ketika kedua terminal dihubungkan
dengan kawat konduktor (misalnya: tembaga), arus listrik akan mengalir
melalui kawat dari terminal negatif ke positif. Beda potensial atau tekanan
listrik antar terminal tergantung pada bahan elektrode dan elektrolit dan
diukur dalam volt.
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Indonesia juga sedang fokus dengan teknologi industri 4.0 yang tengah
menjadi trend global.
Dalam rangka “Making Indonesia 4.0 menuju Top 10 Ekonomi Global Tahun
2030 telah ditetapkan berbagai sektor usaha/industri unggulan dan
teknologi penopang industri 4.0 untuk dikembangkan. Lima sektor unggulan
industri 4.0 meliputi industri makanan dan minuman, industri tekstil dan
pakaian, industri otomotif, industri kimia dan industri elektronik. Lima
teknologi penopang industri 4.0 yang dimaksud adalah internet of Things,
Human-Machine Interface, Teknologi robotik dan sensor, Artificial
Intellegence dan Teknologi 3D Printing.
18
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Baterai Sekunder
Jenis sel Volta yang dapat digunakan ulang atau dapat diisi ulang dikenal
dengan baterai sekunder. Baterai jenis ini juga tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari manusia sebagai sumber energi. Berbagai peralatan di
sekitar kita dioperasikan dengan baterai jenis ini. Handphone, laptop,
kamera, mobil listrik dan tower pemancar merupakan contoh perangkat yang
memerlukan baterai sekunder sebagai sumber energi untuk
pengoperasiannya.
20
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
energi tersebut bisa tersedia secara mudah dan murah dengan daya tahan
lama. Hal ini tentunya juga menuntut pemikiran pengembangan komponen
dari sel baterai yang digunakan sehingga menjadi sumber energi sesuai yang
diharapkan. Misalnya saja untuk mobil, umumnya menggunakan aki 12 volt
dan untuk bisa menyalakan mobil paling tidak butuh tegangan 9 volt.
Pernahkah Anda mendengar istilah aki soak? Atau saat Anda mengendarai
mobil atau sepeda motor, tiba-tiba kendaraan Anda tidak bisa distarter?
Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal yang pertama dan yang paling sering
bermasalah adalah aki, jika aki anda sudah soak atau sudah tidak bisa
menyimpan daya listrik sudah bisa dipastikan kalau starter tidak bisa
berfungsi karena tidak adanya suplai daya ke starter itu, cara mengeceknya
adalah dengan menekan klakson motor anda, jika klakson sudah lemah juga
pasti aki anda yang rusak namun jika klakson masih berbunyi keras mungkin
komponen lain yang bermasalah, jadi jika aki yang lemah anda perlu
melakukan charger aki atau menggantinya dengan aki yang baru agar bisa
berfungsi normal. Seperti halnya baterai kering, dalam pemakaian
aki/akumulator mobil maupun sepeda motor terjadi perubahan energi kimia
menjadi energi listrik dan terjadi perubahan anode, katode dan elektrolitnya.
Saat pemakaian aki, pada anode terjadi perubahan yaitu timbal dioksida
(PbO2) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Perubahan yang terjadi pada katode
adalah timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Adapun pada larutan
elektrolit terjadi perubahan asam sulfat pekat menjadi encer, karena pada
pengosongan aki terbentuk air (H2O). Jadi pada saat aki digunakan, baik
anode maupun katode perlahan-lahan akan berubah menjadi timbal sulfat
(PbSO4). Jika hal itu terjadi, maka kedua kutubnya memiliki potensial sama
dan arus listrik berhenti mengalir. Pada keadaan demikian, jika mobil
dinyalakan atau distarter tidak akan berhasil.
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
22
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
24
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut ini disajikan contoh soal ujian nasional Kimia SMK tahun 2004 yang
berkaitan dengan komponen dan proses yang terjadi pada sebuah sel Volta.
No Soal
Aki mempunyai elektrode Pb dan PbO2, selama aki bekerja akan terjadi
19
perubahan-perubahan ...
A. Pb dan PbO2 berubah menjadi PbSO4
B. Pb dan PbO2.berubah menjadi PbSO3
C. Pb berubah menjadi PbSO4 dan PbO2 tetap
D. Pb tetap, PbO2 berubah menjadi PbSO4
E. Pb dan PbO2 berubah menjadi Pb2SO3
Identifikasi
Level Kognitif : L3
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berikut ini adalah contoh soal yang berkaitan dengan pemahaman terhadap
Sel Volta, khususnya berkaitan dengan perhitungan spontanitas reaksi
redoks berdasarkan E0 sel yang diketahui.
No Soal
A. 2 Al + 3 Mg 2+ → 2 Al3+ + 2 Mg
B. Cu + Fe2+ → Cu2+ + Fe
C. Zn + Mg 2+ → Zn2+ + Mg
D. Cu2+ + Mg → Cu + Mg 2+
E. 3 Zn + 2 Al3+ → 3 Zn2+ + 2 Al
Identifikasi
Level Kognitif : L2
26
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
27
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
30
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
32
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
mengkonfirmasi pernyataan
kesimpulan mengenai urutan daya
desak logam terkait daya pengoksidasi
atau daya pereduksinya dan
merefleksi kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
Kegiatan Penutup
Peserta didik melakukan refleksi terhadap 5 menit
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan dengan bimbingan dan fasilitasi
oleh guru.
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
34
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
c. Bagaimana perhitungan
tegangan secara teoritis dari
masing-masing sel?
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
25 menit
3. Guru memfasilitasi peserta didik
melakukan praktik membuat
susunan baterai terbaik seperti
pada LKPD 2.
36
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Kegiatan Penutup
Peserta didik bersama guru merefleksi 5 menit
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
38
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
40
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
5 menit
6. Memfasilitasi peserta didik untuk
mengkonfirmasi pernyataan kesimpulan
mengenai urutan daya desak logam daya
pereduksinya.
Kegiatan Penutup
Peserta didik bersama guru merefleksi 5 menit
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berikut ini disajikan 3 lembar kerja peserta didik, yaitu: LKPD 1. Seri
Keaktifan Logam, LKPD 2. Komponen Baterai Terbaik, dan LKPD 3.
Membangun Sel Baterai Basah yang Efisien.
Tujuan:
Alat dan bahan yang tertera pada tabel merupakan kebutuhan yang
harus disediakan untuk setiap kelompok peserta didik.
Alat dan bahan yang disebutkan berikut dapat juga dimodifikasi sesuai
dengan kondisi setempat selama masih memadai untuk pencapaian
tujuan pembelajaran.
Alat:
42
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Bahan:
Keselamatan Kerja:
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Prosedur Kegiatan:
44
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Hasil Pengamatan:
Ion Logam
Logam
Cu2+ Fe2+ Mg2+ Pb2+ Zn2+
Cu
Fe
Mg
Pb
Zn
Pengolahan Data
Petanyaan:
Jawaban:
1. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
46
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Tujuan:
Alat dan bahan yang tertera pada tabel merupakan kebutuhan yang
harus disediakan untuk setiap kelompok peserta didik.
Alat dan bahan yang disebutkan dalam unit pembelajaran ini dapat juga
dimodifikasi sesuai dengan kondisi masing-masing lokasi pembelajaran
dengan tetap memperhatikan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Alat:
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan:
Keselamatan Kerja:
48
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Prosedur Kegiatan:
1. Siapkan 4 gelas kimia atau gelas plastik bekas air mineral dan beri
tulisan Fe, Cu, Zn dan Mg pada bagian sisi samping gelas yang mudah
terlihat.
2. Atur posisi gelas yang sudah diberi label seperti gambar berikut.
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hasil Pengamatan:
Sel
Pengamatan/Pengukuran
Zn/Cu Mg/Cu Fe/Cu
Tegangan (volt)
Arus (miliampere)
Lampu LED
(Menyala/tidak)
50
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Pengolahan Data
Petanyaan:
1. Manakah logam yang bertindak sebagai anode dan katode dari masing-
masing pasangan logam dalam percobaan yang dilakukan?
Jawaban:
1. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………..
52
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Tujuan:
Alat dan bahan yang tertera pada tabel merupakan kebutuhan yang
harus disediakan untuk setiap kelompok peserta didik.
Alat dan bahan yang disebutkan dalam unit pembelajaran ini dapat
dimodifikasi sesuai kondisi lokasi sekolah, namun tetap memperhatikan
pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Alat:
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan:
Keselamatan Kerja:
Prosedur Kegiatan:
1. Isi gelas bekas air mineral yang sudah dibersihkan dengan air suling
dengan 30 mL natrium sulfat 0,5 M.
54
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
4. Gulung ujung terbuka tabung dialisis di antara ibu jari dan jari telunjuk
Anda. Tarik dinding dengan hati-hati agar terbuka dan membentuk
silinder.
9. Tekuk bagian atas strip tembaga ke arah luar gelas dandi atas mulut
gelas, jepit kantong dialisis ke dinding gelas.
10. Jepit klip kabel penghubung ke elektrode magnesium dan tepi gelas.
11. Lakukan hal yang sama untuk elektrode tembaga menggunakan klip dari
ujung kawat lainnya. (gambaran hasil rangkaian adalah seperti gambar
berikut ini)
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
12. Ukur tegangan dan arus listrik sel yang telah Anda buat. Kaitkan sel ke
lampu LED.
Ingatlah bahwa kaki panjang LED positif, dan kaki pendek negatif.
Sambungkan sel Anda ke perangkat bertenaga baterai apa pun yang
membutuhkan pengoperasian 1,5 V (misalnya, radio, mainan, dan
pemutar musik portabel). Saat memasang sel volta Anda ke meter dan
perangkat listrik lainnya, ingat ini: (-) anode dan (+) katode.
13. Ulangi langkah 1 sampai dengan 11 untuk membuat empat (4) sel serupa
yang berikutnya.
14. Sambungkan secara seri kelima sel yang telah dibuat. (Positif-negatif-
positif-negatif-dan seterusnya dengan rangkaian 2 sel, 3 sel, 4 sel dan 5
sel)
16. Jawablah pertanyaan yang ada pada pengolahan data dan tuliskan
jawabannya secara cermat.
56
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Hasil Pengamatan:
Jumlah Sel
Pengamatan/
Pengukuran 1 2 3 4 5
Tegangan
(volt)
Arus
(miliampere)
Nyala Lampu
LED
Pengolahan Data
Petanyaan:
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawaban:
1. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..…
4. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..….
5. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..….
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
58
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
C. Bahan Bacaan
Reaksi kimia pada sel elektrokimia sebenarnya berasal dari reaksi redoks
(reduksi-oksidasi). Reaksi oksidasi merupakan reaksi setengah sel
elektrokimia yang terjadi karena adanya pelepasan elektron, sedangkan
reaksi reduksi terjadi karena penerimaan elektron.
Pada baterai berlangsung reaksi redoks spontan yaitu reaksi redoks yang
berlangsung serta-merta. Sementara itu pada peristiwa penyepuhan
berlangsung reaksi redoks tidak spontan.
Sel Galvani disebut juga sel Volta yaitu sel elektrokimia yang dapat
menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan.
Reaksi redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini
ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta.
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Secara sederhana sebuah sel Volta dapat terbentuk apabila dua logam
dicelupkan dalam larutan elektrolit. Logam-logam tersebut dinamakan
elektrode. Salah satu logam akan mengalami reaksi oksidasi disebut sebagai
anode dan menghasilkan kation yang terlarut dalam larutan elektrolit dengan
melepaskan elektron. Logam yang lain pada permukaannya terjadi reduksi
ion-ion logam dari dalam larutan. Tempat reaksi reduksi disebut sebagai
katode karena mengikat elektron yang mengalir ke logam tersebut. Oleh
karena oksidasi adalah pelepasan elektron dan reduksi adalah pengikatan
elektron, maka anode bertindak sebagai elektrode negatif sedangkan katode
bertindak sebagai elektrode positif. Jadi elektron akan berpindah dari
elektrode negatif ke elektrode positif sedangkan arus listrik akan mengalir
dari elektrode positif ke elektrode negatif.
60
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Amati Gambar 9!
Pada saat reaksi oksidasi berlangsung pada anode konsentrasi ion Zn2+
makin lama makin besar mengakibatkan larutannya menjadi bermuatan
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
positif dan menolak ion-ion Zn2+ dari logam sehingga logam Zn tidak dapat
larut lagi. Sedangkan reaksi reduksi yang berlangsung pada katode
menyebabkan ion-ion Cu2+ diubah menjadi Cu. Oleh karena itu konsentrasi
ion SO42- menjadi berlebih dan menyebabkan larutannya bermuatan negatif.
Larutan yang bermuatan negatif akan menolak elektron dari logam. Maka
diperlukan sekat pemisah yang berpori, sekat ini dapat memisahkan larutan
CuSO4 dari lempeng logam Zn dan pada saat yang sama dapat mengalirkan
kelebihan kation (Zn2+) dari anode ke katode dan mengalirkan arus listrik
dari katode ke anode.
Tanpa adanya sekat pemisah, ion Cu2+ akan bereaksi secara langsung pada
permukaan lempeng logam Zn sehingga tidak terjadi aliran elektron melalui
penghantar. Pada saat lempeng logam Zn seluruhnya terlapisi Cu maka reaksi
akan berhenti karena Cu tidak bereaksi dengan larutan elektrolit (ZnSO4 dan
CuSO4).
Reaksi redoks yang terjadi pada sel Daniel dapat dituliskan sebagai berikut:
Pada katode, ion Cu2+ menangkap elektron dan mengendap menjadi logam
Cu.
62
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tanpa jembatan garam aliran elektron akan segera berhenti karena pada
kedua elektrode terjadi ketidaknetralan listrik, di satu bagian kelebihan
muatan positif dan di bagian lain kelebihan muatan negatif. Kation pada
katode (ion Cu2+) akan bereaksi secara langsung dengan elektrode logam
pada anode (Zn) sehingga elektron tidak dapat mengalir melalui kawat pada
rangkaian luar.
Notasi Sel
Informasi lengkap dari suatu sel elektrokimia dapat dituliskan secara singkat
dengan suatu notasi yang disebut diagram sel. Berdasarkan notasi sel dapat
diketahui anode, katode, jenis elektrolit yang sesuai dengan nya, pereaksi,
dan hasil reaksi setiap setengah sel. Diagram sel untuk Gambar 9 adalah:
anode || katode
64
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Potensial sel
Potensial elektrode seringkali disebut sebagai potensial elektrode tunggal,
kata ini tidak tepat karena potensial elektrode tunggal sebenarnya tidak
dapat ditentukan atau diukur. Potensial elektrode dapat ditentukan
menggunakan salah satu elektrode pembanding. Yang dapat diukur adalah
beda potensial dari kedua elektrode (dalam suatu sel). Oleh karena potensial
oksidasi merupakan kebalikan dari potensial reduksi maka data potensial
elektrode suatu logam tidak perlu diketahui dua-duanya.
Bila potensial reduksi zat lebih besar dari potensial reduksi hidrogen maka
zat tersebut lebih mudah mengalami reduksi dibanding ion H+ dan
sebaliknya. Zat yang mengalami reduksi disebut sebagai oksidator dan zat
yang mengalami oksidasi disebut reduktor. Semakin besar nilai potensial
reduksi berarti reaksi reduksi semakin mudah terjadi dan semakin kecil nilai
potensial reduksi berarti reaksi reduksi semakin sukar berlangsung.
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
E0Potensial
Reaksi reduksi (katode) reduksi,
(Volt)
Ca2+/Ca Ca2+ + 2e- Ca -2,87
Na+/Na Na+ + e- Na -2,71
Mg2+/Mg Mg2+ + 2e- Mg -2,37
Al3+/Al Al3+ + 3e- Al -1,66
Zn2+/Zn Zn2+ + 2e- Zn -0,76
Fe2+/Fe Fe2+ + 2e- Fe -0,44
PbSO4/Pb PbSO4 + 2e- Pb + 2SO4 -0,36
Co2+/Co Co2+ + 2e- Co -0,28
Ni2+/Ni Ni2+ + 2e- Ni -0,25
Sn2+/Sn Sn2+ + 2e- Sn -0,14
Pb2+/Pb Pb2+ + 2e- Pb -0,13
D+/D2 2D+ + 2e- D2 -0,003
H+/H2 2H+ + 2e- H2 0,000
Sn4+/Sn2+ Sn4+ + 2e- Sn2+ +0,15
Cu2+/Cu Cu2+ + 2e-Cu +0,34
I2/I- I2 + 2e- 2I- +0,54
O2/H2O2 O2 + 2H+ + 2e- H2O2 +0,68
Fe3+/Fe2+ Fe3+ + e- Fe2+ +0,77
Hg22+/Hg Hg2 2+ + 2e- 2Hg +0,79
Ag+/Ag Ag+ + e- Ag +0,80
NO3-/N2O4 2NO3- + 4H+ + 2e- N2O4 + 2H2O +0,80
NO3-/NO NO3 -+ 4H+ + 3e- NO + 2H2O +0,96
Br2/Br Br2 + 2e- 2Br +1,07
O2/H2O O2 + 4H+ + 4e- 2H2O +1,23
Cr2O72-/Cr3+ Cr2O72- + 14H+ + 6e- 2Cr3+ + 7H2O +1,33
Cl2/Cl- Cl2 + 2e- 2Cl- +1,36
PbO2/Pb2+ PbO2 + 4H+ + 2e- Pb2+ + H2O +1,46
Au3+/Au Au3+ + 3e- Au +1,50
MnO4-/Mn2+ MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O +1,51
66
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
E0Potensial
Reaksi reduksi (katode) reduksi,
(Volt)
HClO/CO2 2HClO + 2H+ + 2e- Cl2 + 2H2O +1,63
PbO2/PbSO4 PbO2 + SO42- + 4H+ + 2e- PbSO4 + 2H2O +1,68
H2O2/H2O H2O2 + 2H+ + 2e- 2H2O +1,78
F2/F F2 + 2e- 2F +2,87
Dengan cermat dan teliti dapat kita amati bahwa Tabel 2 memberikan data
nilai potensial reduksi standar secara urut dari nilai terkecil sampai dengan
nilai terbesar. Dapat diartikan bahwa data potensial reduksi standar pada
Tabel 2 menunjukkan urutan kekuatan suatu zat sebagai oksidator, dimulai
dari oksidator terlemah sampai oksidator terkuat. Tabel 2 dapat juga dibuat
dalam bentuk deret yang dikenal sebagai “Deret Volta”. Deret Volta disusun
berdasarkan kekuatan reduktor dari logam. Deret Volta dapat dituliskan
dalam baris sebagai berikut:
K-Ba-Sr-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-H-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Suatu reaksi redoks dalam sel elektrokimia akan berlangsung secara spontan
jika potensial sel berharga positif. Potensial sel dapat dtentukan karena
adanya perbedaan potensial dari kedua elektrode penyusun sel tersebut.
Berdasarkan konvensi IUPAC potensial sel didefinisikan sebagai:
Karena elektrode ruas kanan merupakan katode dan elektrode ruas kiri
merupakan anode, sehingga dituliskan sebagai berikut.
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ketika nilai Eº katode > E0 anode maka didapatkan nilai potensial sel (E0 sel)
lebih besar dari nol artinya reaksi sel tersebut berlangsung spontan dan
dapat menghasilkan arus listrik.
E0 sel = E0 Cu - E0 Zn
Karena potensial sel berharga positif maka reaksi redoks tersebut dapat
berlangsung spontan.
1) Baterai Konvensional
a. Aki
Aki merupakan contoh dari sel volta yang dapat diisi kembali jika habis. Satu
sel aki terdiri dari batang Pb dan batang PbO2 yang dicelupkan dalam larutan
asam sulfat 30 %.
68
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Setelah seluruh permukaan anode dan katode terlapis dengan PbSO4 tidak
lagi terjadi beda tegangan, maka arus listrik terhenti.
Aki adalah baterai timbal-asam yang sering digunakan pada mobil. Baterai ini
memiliki enam sel 2 volt yang dihubungkan seri. Meskipun lebih besar
daripada baterai karbon-seng dan relatif berat, baterai jenis ini tahan lama,
menghasilkan arus yang lebih besar, dan dapat diisi ulang. Ketika anda
menyalakan mesin, baterai ini yang menyediakan listrik untuk menyalakan
mobil. Baterai ini juga menyediakan energi untuk kebutuhan yang tidak
dapat dipenuhi oleh alternator mobil, seperti menghidupkan radio atau
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
menyalakan lampu jika mesin mati. Menghidupkan lampu atau radio terlalu
lama pada saat mesin mati akan menghabiskan baterai karena mesinlah yang
mengisi ulang baterai pada saat mobil berjalan.
70
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Reaksi kimia yang terjadi pada sel Leclanche dituliskan sebagai berikut.
c. Baterai Alkalin
Baterai alkalin hampir sama dengan bateri karbon-seng. Anode dan
katodenya sama dengan baterai karbon-seng, seng sebagai anode dan MnO2
sebagai katode. Perbedaannya terletak pada jenis elektrolit yang digunakan.
Elektrolit pada baterai alkalin adalah KOH atau NaOH. Sehingga reaksinya
berlangsung dalam suasana basa. Reaksi yang terjadi pada anode, katode, dan
reaksi sel secara keseluruhan dapat dilihat pada persamaan berikut ini.
Potensial sel yang dihasilkan baterai alkali 1,54 volt. Arus dan tegangan pada
baterai alkali lebih stabil dibanding baterai karbon-seng.
d. Baterai Nikel-Kadmium
Baterai ini adalah baterai kering yang dapat diisi ulang. Baterai nikel-
kadmium merupakan jenis baterai yang dapat diisi ulang seperti aki, baterai
HP, dll. Baterai ini menggunakan Cd sebagai anode dan NiO2 sebagai
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
72
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
sekitar 1,4 volt tetapi dapat menyimpan mendekati 50% energi lebih banyak
dari baterai Ni-Cd. Baterai jenis ini juga lebih diminati dibanding Ni_Cd
karena lebih ramah lingkungan, yakni tidak mengandung logam beracun.
Reaksi yang terjadi pada anode dan katode baterai jenis ini adalah sebagai
berikut.
b. Baterai Litium
Baterai ini menggunakan Litium sebagai anode dan MnO2 sebagai katode
dengan LiClO4 sebagai elektrolit dalam pelarut bebas air. Baterai ini dapat
menghasilkan energi lebih besar dari baterai biasa dan dapat dipakai untuk
waktu yang cukup lama (± 10 tahun). Oleh karena itu harga baterai litium
lebih mahal jika dibandingkan dengan baterai biasa. Baterai litium banyak
digunakan pada sistem navigasi dan industri jam.
Reaksi yang terjadi pada kedua elektrode dan reaksi sel baterai litium adalah:
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
elektrolit yang satu ke elektrolit lainnya. Baterai ini menggunakan bahan cair
yang mengandung LiPF6. Berikut adalah reaksi yang terjadi pada anode dan
katode baterai ion litium.
Anode ∶ Li+ + e− → Li
Katode: LiCoIII O2 → CoIV O2 + Li+ + e−
LiCoIII O2 → Li + CoIV O2
74
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Bagian ini memuat contoh soal-soal topik sel Volta yang muncul di Ujian
Nasional maupun ujian masuk perguruan tinggi negeri dan kurang berhasil
dijawab oleh peserta didik. Selain itu, bagian ini memuat pembahasan
tentang cara mengembangkan soal HOTS yang disajikan dalam bentuk
pemodelan, sehingga dapat dijadikan acuan oleh Saudara ketika
mengembangkan soal untuk topik ini. Saudara perlu mencermati dengan baik
bagian ini, sehingga saudara dapat terampil mengembangkan soal yang
mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang termasuk HOTS.
A. Pembahasan Soal-soal
Topik Sel Volta merupakan topik yang dianggap sulit oleh rata-rata peserta
didik, sementara aplikasi pada dunia nyata di bidang teknologi dan rekayasa
banyak ragamnya dan makin berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi. Guna lebih mendekatkan bahasan pada aplikasi berikut dibahas
soal-soal ujian nasional dan ujian masuk politeknik negeri yang berkaitan
dengan subtopik sel Volta.
Soal: 1
1. Aki mempunyai elektrode Pb dan PbO2, selama aki bekerja akan terjadi
perubahan-perubahan ....
A. Pb dan PbO2 berubah menjadi PbSO4
B. Pb dan PbO2.berubah menjadi PbSO3
C. Pb berubah menjadi PbSO4 dan PbO2 tetap
D. Pb tetap, PbO2 berubah menjadi PbSO4
E. Pb dan PbO2 berubah menjadi Pb2SO3
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawaban: A
Pembahasan:
Berikut reaksinya :
Soal: 2
76
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
A. 2 Al + 3 Mg 2+ → 2 Al3+ + 2 Mg
B. Cu + Fe2+ → Cu2+ + Fe
C. Zn + Mg 2+ → Zn2+ + Mg
D. Cu2+ + Mg → Cu + Mg 2+
E. 3 Zn + 2 Al3+ → 3 Zn2+ + 2 Al
Jawaban: D
Pembahasan:
Untuk menentukan suatu reaksi dapat berlangsung spontan atau tidak, kita
dapat mencari besar potensial elektrodenya. Apabila nilai potensial
elektrodenya bernilai positif maka reaksi tersebut dapat berlangsung dan
begitu juga sebaliknya. Rumus untuk mencari besarnya potensial elektrode
sel adalah:
Untuk jawaban:
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.
1. Kisi-kisi Soal
78
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Kartu Soal
80
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Sel
Elektrokimia
INDIKATOR Kunci
SOAL Jawaban
Disajikan data C
deret aktivitas
beberapa
logam,
peserta didik
dapat
menentukan
ion yang
dapat
direduksi oleh
logam yang
disebutkan.
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
INDIKATOR Kunci
SOAL Jawaban
Diketahui B
potensial
standar suatu
sel elektrokimia
dan potensial
reduksi salah
satu nya,
peserta didik
dapat
menentukan
harga potensial
reduksi standar
yang lainnya.
82
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
INDIKATOR Kunci
SOAL Jawaban
Disajikan E
potensial
reduksi suatu
sel Volta dan
beberapa
pernyataan
tentang sel,
peserta didik
dapat
menyimpulkan
pernyataan
yang benar.
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
INDIKATOR Kunci
SOAL Jawaban
(4) (5)
Disajikan E
Nomor gambar, notasi sel dan harga Eosel yang tepat adalah ....
beberapa
No Notasi sel Nilai E0sel
gambar
rangkaian sel A (1) Cu |Cu2+ ∥ Pb2+|Pb positif
Volta, peserta B (2) Ni |Ni2+ ∥ Zn2+|Zn positif
didik dapat C (3) Cu |Cu2+ ∥ Zn2+|Zn negatif
menyimpulkan D (4) Ni |Ni2+ ∥ Cu2+|Cu negatif
notasi sel, E (5) Pb |Pb2+ ∥ Cu2+|Cu positif
aliran elektron,
maupun E0sel
yang benar.
84
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
KESIMPULAN
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Adapun konten yang dikembangkan pada topik Sel Elektrokimia, subtopik Sel
Volta terdiri atas: 1) Sel Volta Sederhana; 2) Sel Daniel dengan Jembatan
Garam; 3) Notasi Sel dan Potensial Sel; dan 4) Sel Volta Komersial. Subtopik
ini merupakan konten yang kaya akan pengetahuan kontekstual bagi peserta
didik. Artinya, guru dapat mendorong serta memfasilitasi peserta didik untuk
menemukan fenomena di kehidupan sehari-hari yang berkaitan subtopik ini.
Sebagai contoh aplikasi dunia nyata, unit ini menyajikan artikel mengenai
penggunaan baterai yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas manusia
sehari-hari dan pengembangan industri baterai di Indonesia. Selain itu,
Saudara juga dapat menyajikan fenomena kontekstual lainnya, di antaranya
baterai dari buah-buahan dan pengelolaan limbah baterai. Saudara dapat
menyajikan fenomena kontekstual melalui penyajian berita yang terdapat di
media informasi atau mendorong peserta didik menggali informasi kepada
narasumber yang relevan.
Berkaitan dengan penilaian, subtopik ini muncul dalam instrumen tes UN dan
tes lain yang relevan seperti tes masuk politeknik negeri. Jenis pertanyaan
diajukan bervariasi pada taraf level kogintif mulai C1 sampai C5 (L1, L2, dan
L3). Oleh karena itu, Saudara perlu meyakinkan bahwa peserta didik
memahami sub topik ini dengan baik melalui aktivitas pembelajaran yang
dirancang secara baik pula. Lebih dari itu, Saudara perlu mengembangkan
soal-soal pengetahuan subtopik ini pada level berpikir tingkat tinggi sesuai
dengan tuntutan KD. Artinya, Saudara hendaknya memfasilitasi peserta didik
agar mampu memecahkan soal-soal yang mengedepankan kemampuan
berpikir tingkat tinggi.
86
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami indikator yang telah
dikembangkan berdasarkan Kompetensi
Dasar
2. Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari
3. Merasa bahwa tahapan aktivitas
pembelajaran dapat mengembangkan
HOTS peserta didik
4. Memahami tahapan aktivitas yang
disajikan dengan baik
5. Mampu dengan baik mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di dalam kelas
6. Memahami dengan baik Lembar Kerja
peserta didik yang dikembangkan
7. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
8. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
9. Memahami prosedur penyusunan soal
HOTS dengan baik
10. Mampu membahas soal HOTS yang
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
disajikan dengan tepat
Jumlah
Jumlah total
88
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
89