Anda di halaman 1dari 17

JUDUL

KARYA TULIS

diajukan untuk melengkapi nilai akhir kegiatan

Praktik Kerja Lapangan (PKL)

2018

disusun oleh :

NAMA : Muhammad Hafsin Basri

NIS :

KELAS : XII Elektronika Industri

PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI

SMK MUHAMMADIYAH KEDAWUNG

KABUPATEN CIREBON

2018
LEMBARAN PENGESAHAN DUNIA USAHA / INDUSTRI

PT. PLUMBON INTERNATIONAL TEXTILE

JL. Raya Cirebon - Bandung KM 12, Plumbon, Cirebon

Jawa Barat 45122

telah diperiksa dan disahkan pada tanggal

PIMPINAN PEMBIMBING

(SOESILO) (SUMARNO)
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal

Ketua Program Keahlian Pembimbing

Teknik Elektronika Industri

(YAHYA JAIM ERDIPASA S.T) (SOLIHUDDIN S.T)

Mengetahui,

Kepala SMK Muhammadiyah Kedawung

Kabupaten Cirebon

Shobirin Said,S.Ag

NBM.859 682
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya, sehingga

makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima

kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan baik materi

maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun

menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Praktik Kerja Lapangan dimaksudkan sebagai salah satu bekal dalam memasuki

jenjang dunia usaha atau dunia industry dan untuk memupuk sikap yang lebih baik dalam

melaksanakan kewajiban sebagai penerus bangsa sehingga mampu dan siap bekerja.

Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu penyusun, terutama kepada :

1. Bapak Shobirin Said,S.Ag, selaku Kepala SMK Muhammadiyah Kedawung Cirebon

2. Bapak Yahya Jaim Erdhipasa, selaku kepala kompetensi keahlian Elektronika Industri.

3. Bapak Sumarno, selaku pimpinan Listrik Unit 1 PT. Plumbon International Textile.

4. Bapak Agus, Ahmad, Riza, Yoga selaku pembimbing dari pihak perusahaan.

5. Bapak Solihuddin, selaku pembimbing dari pihak sekolah.

6. Bapak dan Ibu guru SMK Muhammadiyah Kedawung Cirebon.

Penyusun laporan ini baik dari segi hasil maupun isinya masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun

untuk perbaikan kedepannya.

Cirebon,

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ...................................................

LEMBARAN PENGESAHA SEKOLAH .............................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................

Bab I Pendahuluan:
1.1. Latar Belakang Masalah / Judul

1.2. Fokus Pembahasan / Perumusan Masalah

1.3. Tujuan ( Penulisan Laporan )

1.4. Manfaat ( dari Penulisan Laporan )

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

1.6. Tujuan Penyusunan Laporan

1.7. Batasan Masalah

1.8. Sistematika Penyusunan Laporan

2. Bab II Tujuan Umum Perusahaan

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

2.2. Visi Misi Perusahaan

2.3. Struktur Organisasi

2.4. Denah Bengkel

3. Bab III Landasan Teori


Landasan Teori, berisikan teori yang menunjang dari salah satu topik atau pekerjaan yang
dilakukan beserta bagian - bagiannya.
4. Bab IV Pembahasan

Berisikan uraian laporan prakerin

4.1. Gambar Kerja,

4.2. Alat dan bahan

4.3. Langkah kerja

4.4. Pengujian.

5. Bab V Penutup

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Laporan prakerin

5.1.2. Prakerin

5.2. Saran

5.2.1. Pembahasan laporan

5.2.2. Sekolah

5.2.3. Perusahaan.
1. BAB I PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Didalam menghadapi pembangunan yang sedang digiatkan hendaknya siswa harus

berprestasi dalam pembangunan ini. Terlebih lagi sebagai siswa sekolah teknologi, siswa

dituntut berpartisipasi dalam melaksanakan pembangunan kepada Bangsa dan Negara.

Karena itu siswa Teknologi diwajibkan untuk melaksanakan tugas Praktek Kerja

Lapangan ( PKL ) di tempat instansi - instansi pemerintahan maupun non pemerintahan

yang berhubungan dengan bidang yang dimiliki oleh siswa tersebut.

Dengan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini diharapkan agar siswa untuk dapat

domanfaatkan waktu serta menimba ilmu di lapangan yang sebenarnya. Dan diharapkan

juga setelah siswa terlepas dari pendidikan sekolah, agar siswa dapat menyesuaikan apa

yang mesti dilaksanakan. Dengan adanya ilmu yang diperoleh dari lapangan, diharapkan

agar siswa dapat memanfaatkan dan mengembangkan kemasyarakatan dan dapat juga

sebagai bekal atau modal untuk masa depan.

1.2. Fokus Pembahasan

1. Susunan Mesin Carding Trutzschler

2. Bagaimana Cara Kerja Komponen ?

3. Cara mengatasi kerusakan pada mesin Carding Trutzschler

1.3. Tujuan Pembuatan Laporan

1. Sebagai bukti telah melaksanakan Prakerin.

2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian karya tulis.

3. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir prakerin tahun

pelajaran 2018 / 2019

4. Untuk memenuhi tugas yang diberikan pembimbing produktif


5. Untuk melatih kemampuan siswa dalam menulis laporan secara ilmiah.

6. Sebagai laporan dari hasil Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) yang telah

dilaksanakan secara tertulis.

7. Memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh disekolah dengan

penerapan di dunia kerja

8. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan Prakerin.

9. Sebagai pedoman untuk pembuatan karya tulis selanjutnya.

10. Agar siswa mampu memahami dan mengembangkan pelajaran yang dihapus dari

sekolah dan menerapkannya di dunia usaha kerja.

1.4. Manfaat Penulisan Laporan

Selama proses prakerin dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Ini

adalah beberapa manfaat yang diberikan :

1. Bagi penulis

Untuk melatih dan mengasah keterampilan di dunia kerja dan sebagai salah satu

syarat kenaikan kelas. Selain itu juga menambah pengetahuan di dunia kerja,

membentuk mental untuk beradaptasi di dunia kerja yang jaringannya lebih luas, dan

juga membentuk kedisiplinan serta tanggung jawab dalam bekerja.

2. Bagi pembaca

Mengenalkan pekerjaan dan menambah wawasan pembaca tentang Pengelolaan

Dana Kas Kecil di PT. Plumbon International Textile.

1.5. Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan ini penulis hanya membahas tentang :

1. Prinsip Kerja

2. Cara Kerja

3. Pengenalan Komponen - Komponen


1.6. Tujuan Penulisan Laporan

1. Untuk memenuhi nilai akhir Praktek Kerja Lapangan tahun 2018.

2. Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian karya tulis / sidang PKL.

3. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

4. Untuk melatih siswa mengembangkan keterampilan dalam penyusunan karya

ilmiah.

1.7. Sistematika Penyusunan Laporan

Urutan halaman bagian awal :

a. Cover|

b. Halaman pengesahan oleh Industry

c. Halaman pengesahan oleh Sekolah

d. Kata pengantar, mengemukakkan :

1) Penjelasan berisi tentang alasan memilih bidang tersebut.

2) Suka duka penulis dalam pengumpulan data atau pada waktu pelaksanaan PKL.

3) Ucapak Terima kasih.

4) Harapan - harapan penulis tentang manfaat laporan tersebut, baik untuk pribadi,

pembaca maupun bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

e. Daftar isi

Merupakan penyajian dari sistematik isi laporan PKL, dibuat untuk mempermudah

pembaca mencari judul atau sub judul dari isi laporan PKL yang dibacanya/

f. Daftar gambar

g. Daftar Lampiran
1. DAFTAR LAMPIRAN

Bab I Pendahuluan:

1.1. Latar Belakang Masalah / Judul

1.2. Fokus Pembahasan / Perumusan Masalah

1.3. Tujuan ( Penulisan Laporan )

1.4. Manfaat ( dari Penulisan Laporan )

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

1.6. Tujuan Penyusunan Laporan

1.7. Batasan Masalah

1.8. Sistematika penyusunan Laporan

Bab II TujuanUmum Perusahaan

1.9. Sejarah Singkat Perusahaan

1.10. Visi Misi Perusahaan

1.11. Struktur Organisasi

1.12. Denah Bengkel

Bab III LandasanTeori

Landasan Teori, berisikan teori yang menunjang dari salah satu topic atau pekerjaan yang

dilakukan beserta bagian- bagiannya.

Bab IV Pembahasan

Berisikan uraian laporan prakerin

2.1. Gambar Kerja,

2.2. Alat dan bahan

2.3. Langkah kerja

2.4. Pengujian
Bab V Penutup

3.1. Kesimpulan

3.1.1. Laporanprakerin

3.1.2. Prakerin

3.2. Saran

3.2.1. Pembahasanlaporan

3.2.2. Sekolah

3.2.3. Perusahaan

Daftar Pustaka

Merupakan daftar yang berisi judul judul buku, artikel-artikel dan bahan bahan penerbit

lainnya.

Unsur-unsur pustaka acuan meliputi :

a. Nama pengarang yang dikutip,disusun secara terbalik

b. Tahun Terbit

c. Judul buku Pustaka (cetak miring)

d. Kota Terbit

e. Penerbit

Contoh:

Febriawan,Jamaluddin.2015.Engine EFI.Cirebon:SMK Muhammadiyah Kedawung Press

New Step 1. 1990. PT Toyota Astra Motor.


1. Bab II Tinjuan Umum Perusahaan

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Plumbon International Textile adalah sebuahperusahaan yang berdiri padatahun

1992, perusahaan yang berlokasi di Cirebon dengan luas lahan 74.620 M2.

Perusahaan ini beroperasi dalam bidang pemintalan benang dengan pemasaran export

dan lokal.

2.2. Visi Dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadi perusahaan yan terdepan dengan kinerja terbaik dalam industri textile

di Indonesia.

Misi :

1. Memberikan layanan prima dansolusi yang bernilai tambah kepada seluruh

karyawan, dan selaku mitrapilihan utama.

2. Meningkatkan nilai Produktifitas.

3. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi.

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan

komunitas.

Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik
LANDASAN TEORI

Motor Listik / Motor Industri

Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan.

Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet

stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi

merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor

dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi

sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah

tangga. Hal ini disebabkan karena motor induksi memiliki berbagai keunggulan dibanding

dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya karena harganya yang relatif murah,

konstruksinya yang sederhana dan kuat serta karakteristik kerja yang baik.

Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase.

Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam

berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar. Motor induksi 1-fase dioperasikan pada

sistem tenaga 1-fase dan banyak digunakan terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipas

angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai

daya keluaran yang rendah.

Pengenalan Motor Listrik Industri 3 Fasa

Motor induksi 3 phase memiliki keunggulan diantaranya handal, tidak ada kontak

antara stator dan rotor kecuali bearing, tenaga yang besar, daya listrik rendah dan hampir

tidak ada perawatan. Akan tetapi motor induksi 3 phase memiliki kelemahan pada

pengontrolan kecepatan. Kecepatan putar motor induksi bergantung pada frekuensi input,

sedangkan sumber listrik memiliki frekuensi konstan. Untuk mengubah frekuensi input lebih

sulit daripada mengatur tegangan input. Dengan ditemukannya teknologi inverter maka hal

tersebut menjadi lebih mudah dan mungkin dilakukan.


Dalam beberapa tahun yang lalu F. Blaschke telah mempublikasikan mengenai field

oriented control (FOC) untuk motor induksi. Teori ini telah lengkap dikembangkan dan

banyak digunakan dalam proses industri. Kemudian teknik baru telah dikembangkan yaitu

teknik kontrol torsi dari motor induksi oleh I. Takahashi yang dikenal dengan Direct Torque

Control (DTC). Dengan DTC dimungkinkan mengontrol torsi dengan performi yang baik

tanpa menggunakan tranduser mekanik pada poros motor, sehingga DTC dapat dikatakan

sebagai teknik kontrol “type sensorless” . Dengan menggunakan sensor putaran rotor motor

akan mengakibatkan stabilitas yang rendah dan ada noise, sehingga dalam pengemudian

motor induksi dengan pemakaian khusus menggunakan sensor mekanik akan menyulitkan.

Untuk mengontrol kecepatan motor induksi 3 phase menggunakan metode Direct Torque

Control memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah :

1. Tidak membutuhkan transformasi koordinat.

2. Tidak membutuhkan pembangkit pulsa PWM.

3. Tidak membutuhkan regulator arus.

4. Kurang bergantung pada parameter mesin.

Metode Direct Torque Control merupakan tipe kontrol close loop. Kontrol close loop umum

digunakan di dalam pengaturan kecepatan motor induksi karena memberikan respon

kecepatan yang lebih baik dari pada open loop. Kontrol close loop disebut juga kontrol

umpan balik yang menjadikan output sebagai perbandingan dengan input (referensi) untuk

memperoleh suatu error. Didalam suatu sistem yang handal, adanya error merupakan suatu

kerugian. Oleh karena itu, digunakan control PI yang diharapkan dapat menekan error

sampai nilai minimal. Namun hal ini membutuhkan perhitungan matematik yang rumit dan

komplek dalam menentukan Kp dan Ki yang sesuai, agar diperoleh kinerja motor yang bagus.
Bentuk gambaran motor induksi 3 fasa diperlihatkan padagambar 2.1, dan contoh penerapan

motor induksi ini di industri diperlihatkan pada gambar 2.2.

a) bentuk fisik b) motor listrik dilihat kedalam

Komponen Motor Listrik


1. Stator Coil
2. Rotor Coil
3. Main Shaft
4. Brush
5. Bearing
6. Drive Pulley
7. Motor Housing
Fungsi tiap bagian
1. Stator / Armature Coil
Stator termasuk komponen utama motor listrik. Karena komponen ini akan
bersinggungan langsung dengan kinerja motor. Stator merupakan lilitan tembaga statis yang
terletak mengelilingi poros utama. Fungsi stator adalah untuk membangkitkan medan magnet
pada di sekitar rotor.
Komponen ini terdiri dari lempengan besi yang dililit oleh tembaga. Tembaga ini
dihubungkan dengan sumber arus, sehingga ketika lilitan tersebut dialiri arus listrik akan
menyebabkan kemagnetan pada stator. Pada sebuah motor itu sendiri tentunya. Semakin
banyak jumlah kumparan maka semakin besar kemagnetan yang dihasilkan. Hal ini tentunya
akan mempengaruhi kecepatan motor.
Namun untuk motor listrik berukuran mini, umumnya hanya melengkapi stator
menggunakan magnet permanen. Sehingga arus yang digunakan juga lebih ringan.
2. Rotor Coil / Komutator
Bagian ini juga menyerupai stator, bedanya rotor merupakan lilitan tembaga yang bersifat
dinamis. Mengapa bersifat dinamis ? Karena lilitan ini menempel bersama main shaft atau
poros utama motor yang akan berputar. Sama halnya dengan stator coil, semakin banyak
jumlah lilitan pada rotor maka semakin besar pula putaran yang dihasilkan. Umumnya
digunakan tembaga dengan diameter yang kecil. Hal ini bertujuan agar jumlah lilitan lebih
banyak walau memerlukan panjang kawat yang besar. Ujung lilitan akan terhubung dengan
sebuah rotor lain yang terletak di ujung poros utama.
3. Main Shaft
Poros utama adalah komponen logam yang memanjang sebagai tempat menempelnya
beberapa komponen. Selain rotor coil, komponen yang menempel pada poros ini adalah drive
pulley. Umumnya poros utama terbuat dari bahan aluminium yang anti karat. Selain itu
komponen ini juga harus stabil pada putaran dan suhu tinggi.
4. Brush
Brush adalah sikat tembaga yang akan menghubungkan sumber arus litrik dengan rotor coil.
Sikat ini menempel pada rotor kecil yang terletak diujung rotor utama. Gesekan yang terjadi
akan mengalirkan arus dengan arah yang sama walaupun rotor berputar. Sehingga putaran
dapat sinkron dan kontinyu.
Gesekan ini akan didukung oleh pegas yang terletak dibelakang sikat tembaga. Pegas
ini akan selalu menekan brush sehingga sikat ini akan selalu menempel pada rotor walau
berputar pada RPM tinggi.
Dalam sebuah motor harus dilengkapi dua buah brush. Brush ini akan menyuplai arus
dan masa untuk rotor coil. Selain itu komponen ini menjadi penyebab populer yang
mengakibatkan motor listrik mati. Kerak yang menempel pada permukaan brush akan
menyebabkan aliran arus terhambat. Selain itu kondisi brush yang aus karena terus tergesek
juga bisa menghambat aliran arus terhambat.
5. Bearing
Karena alat ini menghasilkan putaran, maka diperlukan komponen khusu yang akan
dijadikan bantalan agar putaran berlangsung dengan mulus. Inilah fungsi dari bearing,
sebagai bantalan antara permukaan poros dengan motor housing. Bearing umunya berbahan
aluminium yang memiliki gaya gesek ringan. Sehingga tidak menghambat putaran motor.
6. Drive Pulley
Komponen ini terletak diujung bagian luar poros utama. Fungsinya untuk mentransfer
putaran motor menuju komponen lain. Komponen ini umumnya berbentuk gear atau pulley,
yang siap dihubungkan dengan komponen yang perlu digerakan dengan motor ini.
7. Motor Housing
Dibagian terluar motor listrik kita akan menemui sebuah plat besi yang digunakan
untuk melindungi semua komponen electric motor. Selain itu, motor housing juga berfungsi
untuk melindungi kita selaku pemakai dari putaran rotor yang sangat tinggi.
Jenis Kerusakan Motor Listrik / Industri
Sebagaimana kita ketahui, motor induksi secara konstruksi merupakan kombinasi dari
peralatan elektrikal dan mekanikal. Sehingga peyebab dari kerusakan motor induksi yang
paling utama adalah kegagalan mekanikal dan elektrikal dari motor induksi.
Ketika motor induksi gagal beroperasi (fail) , satu hal yang dapat kita lakukan yaitu
memperbaiki kerusakannya. Namun sebelum motor induksi gagal beroperasi, banyak hal
yang dapat kita lakukan untuk mencegah kerusakan motor induksi sehingga kalaupun terjadi
kerusakan tidak terjadi kerusakan yang berat (heavy damage). Salah satu kerusakan motor
industri adalah :
1. Masalah Mekanikal ( mechanical problem )
Ada beberapa masalah mekanikal yang sering menjadi faktor yang merusak atau kinerja
motor induksi. Salah satunya adalah :
Bearing yang telah aus

Sebagaimana kita ketahui bearing merupakan komponen mekanikal yang berfungsi untuk
menjaga agar rotor yang berputar stabil dan tidak terjadi gesekan antar komponen statis (yang
diam) dan komponen yang dinamis (bergerak).
Bearing sendiri memiliki lifetime pemakaian dan harus di rawat (maintenance) secara
berkala. Jika kita merawat bearing sesuai dengan petunjuk misalnya ditambah pelumasan
setelah beberapa running hour maka bearing dapat tahan sesuai dengan lifetimenya.
Jika bearing rusak atau telah aus dapat menyebabkan motor induksi menjadi panas karena
gesekan yang ditimbulkan. Juga akan menimbulkan vibrasi dan kerusakan – kerusakan
lainnya bahkan bisa mengakibatkan short circuit pada motor induksi.

Anda mungkin juga menyukai