Asam Basa
Penulis:
WORO SRISUMARLINAH, S.Pd.
Penyunting:
Dr. SUMARI, M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
102
Unit Pembelajaran
Asam Basa
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 (a) logam berkarat dan (b) cuka makanan ________________________ 113
Gambar 2 Air aki_________________________________________________________________ 114
Gambar 3 (a) sabun dan (b) antasida __________________________________________ 115
Gambar 4 Bunga bougenvile____________________________________________________ 116
Gambar 5 Kertas lakmus merah dan biru _____________________________________ 118
Gambar 6 Kertas indicator universal __________________________________________ 118
Gambar 7 Suasana demontrasi pengujian daya hantar listrik _______________ 134
Gambar 8 Hasil uji elektrolit salah satu larutan ______________________________ 135
Gambar 9 Tampilan video pembelajaran asam basa _________________________ 135
Gambar 10 Tampilan video pembelajaran asam basa ________________________ 144
Gambar 1 1 Pengujian Larutan dengan Kertas Lakmus Biru_________________167
Gambar 1 2 (a) tabel warna indikator universal; (b) pH meter_____________169
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
104
Unit Pembelajaran
Asam Basa
DAFTAR TABEL
Hal
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
106
Unit Pembelajaran
Asam Basa
PENDAHULUAN
Unit pembelajaran asam basa ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber
bahan ajar bagi guru. Dengan melakukan pembahasan materi yang terdapat
pada unit ini, diharapkan guru memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan topik asam basa kepada peserta didiknya. Materi yang disusun
dalam unit ini disesuaikan dengan indikator yang telah dirumuskan.
Perumusan indikator ditekankan agar dapat memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain dapat memfasilitasi kemampuan penalaran
peserta didik, materi yang disampaikan dalam unit ini juga bersifat
kontekstual dan aplikatif, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kompetensi dasar yang dirumuskan dalam unit ini merujuk pada silabus
kimia untuk SMK Teknologi Rekayasa revisi 2017. Kompetensi dasar yang
terdapat dalam silabus dikembangkan menjadi target kompetensi yang
selanjutnya dijabarkan dalam indikator pencapaian kompetensi. Dengan
harapan dapat membantu dan memudahkan guru mempelajari isi materi dan
cara mengajarkannya.
Aktivitas pembelajaran yang terdapat dalam unit pembelajaran asam basa ini
merupakan salah satu contoh dari beberapa model pembelajaran yang
digunakan sesuai kurikulum 13. Guru dapat membuat model pembelajaran
yang lain sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik yang ada di sekolah.
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Topik asam basa yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas
subtopik teori asam basa, indikator asam basa, dan perhitungan pH. Selain
itu, unit ini dilengkapi dengan 3 LKPD yang meliputi: 1. Teori Asam Basa; 2.
Identifikasi Asam Basa menggunakan indikator; 3. Perhitungan pH . LKPD
dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah mengimplementasikannya
di kelas.
108
Unit Pembelajaran
Asam Basa
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
Kompetensi Kelas
No. Target Kompetensi
Dasar
KD PENGETAHUAN
1. Menganalisis sifat a. Menganalisis sifat larutan X
larutan berdasarkan konsep asam
berdasarkan basa dalam kehidupan
konsep asam basa sehari hari
dan pH larutan b. Menganalisis sifat larutan
(asam kuat dan berdasarkan pH larutan
asam lemah, basa (asam kuat dan asam
kuat dan basa lemah, basa kuat dan basa
lemah) dalam lemah) dalam kehidupan
kehidupan sehari sehari hari
hari
KD KETERAMPILAN
2. Membandingkan a. Membandingkan sifat-sifat
sifat- sifat larutan larutan melalui praktikum
melalui praktikum berdasarkan konsep asam
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
110
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Indikator Penunjang
1. Mendeskripsikan senyawa asam basa dalam kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi sikap awal guling belakang
Indikator Kunci
5. Menghitung pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa
lemah) dalam kehidupan sehari hari.
Indikator Pengayaan
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari.
asam basa.
Indikator Penunjang
Indikator Kunci
Indikator Pengayaan
112
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Cuka dan Aki merupakan dua zat yang sudah sering kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Kandungan asam yang terdapat dalam cuka
memberikan manfaat yang luar biasa dalam kehidupan sehari – hari. Cuka
merupakan salah satu bumbu dapur yang digunakan untuk memberi rasa
asam bagi makanan. Selain sebagai pengubah rasa, cuka memiliki sejumlah
manfaat lain yang beranekaragam. Cuka dapat digunakan untuk
membersihkan bermacam-macam benda mulai dari lantai, perabotan dari
kayu dan kaca, dapat membunuh serangga, mengembalikan logam yang
berkarat menjadi mengkilap, dapat membersihkan noda membandel dan
melembutkan pakaian, serta dapat membunuh rumput liar.
(a) (b)
Gambar 1 (a) logam berkarat dan (b) cuka makanan
Sumber: dokumen pribadi
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bagi kesehatan tubuh cuka juga mempunyai peranan yang penting seperti
meningkatkan penyerapan kalsium, mengontrol kadar gula darah,
menghilangkan racun, mengurangi berat badan dan menurunkan kolesterol.
Cuka adalah asam asetat dengan rumus kimia CH3COOH merupakan salah
satu contoh senyawa asam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Sifat korosif yang dimiliki oleh asam asetat inilah yang menyebabkan
cuka dapat digunakan untuk membersihkan segala jenis perabotan. Korosif
dapat diartikan merusak logam, sehingga penggunaan cuka harus benar-
benar diperhatikan tidak boleh berlebihan. Selain itu cuka juga sangat mudah
larut dalam air sehingga sangat mudah untuk digunakan dalam segala situasi.
114
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Aki kita kenal sebagai sumber energi listrik bagi kendaraan bermotor. Air aki
adalah asam sulfat dengan rumus kimia H2SO4 dapat mengalami reaksi
ionisasi menghasilkan kation dan anion berupa ion H+ dan ion SO42–
sehingga aki dapat menghantarkan arus listrik.
Cuka dan air aki termasuk dalam senyawa asam yang menurut teori
Arrhenius kedua senyawa tersebut dalam pelarut air akan menghasilkan ion
hidrogen (H+) dan mempunyai sifat korosif. Asam sulfat lebih korosif
dibandingkan dengan asam asetat karena keduanya mempunyai derajat
keasaman yang berbeda. Kekuatan asam ditentukan oleh tingkat derajat
keasamannya, semakin kecil nilai pH (derajat keasaman) maka semakin kuat
sifat asamnya.
Selain senyawa asam ada juga senyawa basa yang juga sangat bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Natrium hidroksida dengan rumus kimia NaOH
merupakan bahan dasar pembuatan sabun, magnesium hidroksida dengan
rumus kimia Mg(OH)2 dan aluminium hidroksida dengan rumus kimia
Al(OH)3 merupakan senyawa yang digunakan dalam antasida/obat maag.
(a) (b)
Gambar 3 (a) sabun dan (b) antasida
Sumber: dokumen pribadi
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Senyawa basa yang dilarutkan dalam air menurut teori Arrhenius akan
melepaskan ion hidroksida (OH –). Sifat lain dari senyawa basa secara umum
memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik yaitu terasa licin.
B. Bougenvil
Berbagai jenis tanaman dapat digunakan sebagai indikator alami asam basa
karena mampu menghasilkan warna yang berbeda pada larutan asam dan
larutan basa. Tanaman tersebut antara lain kunyit, kol ungu, mahkota bunga
mawar, bougenvil, kembang sepatu, dan lain-lain.
Indikator yang sering digunakan untuk membedakan asam dan basa adalah
kertas lakmus. Kertas lakmus berupa kertas yang diberi suatu senyawa kimia
yang dapat menunjukkan warna berbeda setelah dimasukkan pada larutan
116
Unit Pembelajaran
Asam Basa
asam maupun basa. Warna pada kertas lakmus akan berubah sesuai dengan
larutannya. Perubahan warna yang dihasilkan oleh kertas lakmus disebabkan
karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam
kertas lakmus. Orchein adalah sejenis lumut kerak. Terdapat dua jenis kertas
lakmus yang sering digunakan dalam laboratorium yaitu kertas lakmus
merah dan kertas lakmus biru.
Kertas lakmus biru terbuat dari kertas putih dicampur dengan ekstrak
lichenes yang berwarna biru. Kertas akan menyerap ekstrak kemudian
dikeringkan pada udara terbuka sehingga dihasilkan kertas lakmus biru.
Pembuatan kertas lakmus merah memiliki proses yang sama dengan kertas
lakmus biru, namun perlu penambahan sedikit asam sulfat atau asam klorida
agar menghasilkan warna merah.
Kertas lakmus merah jika dimasukkan dalam larutan asam warnanya akan
tetap merah karena kertas lakmus merah merupakan kertas yang
mengandung ekstrak lichenes dalam suasana asam, jika dimasukkan dalam
larutan basa maka akan berwarna biru sesuai dengan warna ekstraknya.
Sedangkan kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap
biru, karena ekstrak lichenes merupakan anion dan berwarna biru , sehingga
tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Selain kertas lakmus merah dan biru terdapat indikator asam basa yang
berupa larutan antara lain larutan fenolftalein (pp), brom timol biru (BTB),
metil merah (mm), metil jingga (mo), metil ungu dan bromokresol ungu.
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk menentukan nilai pH asam dan basa dapat digunakan kertas indikator
universal atau pH meter.
118
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Sifat asam dan basa dapat ditunjukkan dengan mengukur pH larutan asam
dan basa. pH merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk
menentukan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH lebih kecil
dari 7 ( pH ˂ 7), larutan basa memiliki pH lebih besar dari 7 (pH ˃7) dan
larutan netral memiliki pH sama dengan 7.
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
120
Unit Pembelajaran
Asam Basa
SOAL-SOAL UN/USBN
No. Soal
Identifikasi
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Level : L1/C2
Kognitif
Diketahui :
Data pengujian beberapa larutan menngunakan indikator
kertas lakmus
No. Soal
1 Jika konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan HCl adalah 2 x 10-4 M dan
log 2 = 0,3. Maka pH larutan tersebut ….
A. 4,3
B. 4
C. 3,7
D. 3,3
E. 2
Identifikasi
Level : L2/C3
Kognitif
122
Unit Pembelajaran
Asam Basa
hari
Diketahui :
Data konsentrasi ion H+ dari suatu larutan asam klorida
(HCl)
No. Soal
1 No NAMA LARUTAN pH
1 Larutan zat A 0,01 M 2
2 Larutan zat B 0,01 M 3
3 Larutan zat C 0,1 M 1
4 Larutan zat D 0,1 M 3
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
Level : L3/C5
Kognitif
Diketahui :
Tabel data nilai pH beberapa larutan
No. Soal
Identifikasi
124
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Level : L2/C3
Kognitif
hari
Diketahui :
Data konsentrasi larutan asam lemah dan harga tetapan
ionisasi asam lemah (Ka)
No. Soal
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
Level : L1/C2
Kognitif
Diketahui :
Beberapa data rumus kimia senyawa asam dan basa
No. Soal
126
Unit Pembelajaran
Asam Basa
A. 3,1 – 5,4
B. 3,8 – 6,0
C. 4,4 – 5,4
D. 4,4 – 6,0
E. 5,4 – 6,0
Identifikasi
Level : L3/C5
Kognitif
Diketahui :
Data trayek nilai pH dan warna larutan pada beberapa
indikator asam basa
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
128
Unit Pembelajaran
Asam Basa
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
130
Unit Pembelajaran
Asam Basa
9. Presentasi
hasil
percobaan
identifikasi
asam basa
11. Membadingka
n pH larutan
asam basa dari
data
percobaan
12. Mengamati
cara
menentukan
pH larutan
berdasarkan
rumus
13. Berlatih
menghitung
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
pH larutan
asam basa
Pada aktivitas 1 akan dipelajari tentang perkembangan teori asam basa dan
reaksi ionisasi asam basa dengan menggunakan model pembelajaran
penyingkapan (Discovery Learning). Model pembelajaran penyingkapan
(Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui
proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Adapun tujuan dari aktivitas 1 ini adalah agar peserta didik mampu untuk:
1. Mendeskripsikan senyawa asam basa berdasarkan contoh dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menjelaskan konsep asam basa berdasarkan perkembangan teori asam
basa
3. Membedakan konsep asam basa berdasarkan teori asam basa (Arrhenius,
Bronsted-Lowry, dan Lewis)
4. Mengidentifikasi sifat asam basa berdasarkan contoh dalam kehidupan
sehari hari
5. Menuliskan reaksi ionisasi asam basa berdasarkan teori Arrhenius
132
Unit Pembelajaran
Asam Basa
1. Pemberian Rangsangan
• Menampilkan senyawa asam basa yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari (air suling, cuka, air aki, air kapur sirih, dan
lain-lain)
• Peserta didik mencermati senyawa asam basa yang disajikan
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Identifikasi Masalah
a. Memberikan pertanyaan tantangan untuk merangsang peserta
didik berpikir, seperti
“Bagaimana cara yang paling mudah untuk membedakan asam
dengan basa?”
134
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Tampak adanya
gelembung gas yang
menandakan bahwa
larutan dapat
menghantarkan
listrik
3. Pengumpulan Data
a. Membagi peserta didik secara acak dalam kelompok diskusi dan
membagikan LKPD 1. Perkembangan teori asam dan basa
b. Membagikan video pembelajaran tentang teori asam basa kepada
peserta didik melalui whatshapp
c. Meminta peserta didik membuka video tersebut pada bagian
materi untuk membantu menyelesaikan LKPD 1 pada kegiatan 1.
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4. Pengolahan Data
a. Membuat bahan presentasi hasil diskusi kelompok sesuai
LKPD 1 ( peta konsep, power point dan lain-lain)
5. Pembuktian
a. Memeriksa kembali dan memverifikasi jawaban hasil diskusi
kelompok dengan data-data dan teori pada sumber belajar
yang lain (buku atau internet) tentang teori asam basa dan
reaksi ionisasi asam basa
6. Menarik Kesimpulan
a. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok sesuai LKPD 1
tentang teori asam basa dan reaksi ionisasi
b. Membuat kesimpulan tentang teori asam basa dan reaksi
ionisasi
136
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Pada aktivitas 2 akan dipelajari tentang indikator asam basa dengan model
pembelajaran berbasis masalah/problem based learning (PBL) yaitu model
pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta
didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk
mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual.
Adapun tujuan dari aktivitas 2 adalah agar peserta didik mampu untuk:
1. Mengidentifikasi sifat asam – basa berdasarkan hasil percobaan dengan
menggunakan indikator kertas lakmus
2. Mengidentifikasi sifat asam – basa berdasarkan hasil percobaan dengan
menggunakan indikator alami
3. Menguraikan sifat larutan asam basa berdasarkan konsep asam basa
dalam kehidupan sehari hari
4. Menganalisis sifat larutan asam basa berdasarkan hasil percobaan
5. Menganalisis sifat larutan berdasarkan pH larutan (asam kuat dan asam
lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari
6. Memprediksi pH suatu larutan berdasarkan perubahan trayek indikator asam
basa
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
138
Unit Pembelajaran
Asam Basa
3. Membimbing Penyelidikan
a. Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan kegiatan percobaan
yang akan dilakukan sesuai LKPD 2
b. Melakukan percobaan identifikasi larutan asam dan basa sesuai LKPD 2
c. Mengamati percobaan dan mencatat hasil pengamatan pada LKPD 2
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas 3 Perhitungan pH
140
Unit Pembelajaran
Asam Basa
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Identifikasi Masalah
a. Memberikan pertanyaan tantangan untuk menggali pola pikir
peserta didik, seperti
“ Bagaimana cara menentukan nilai pH dari asam dan basa?”
b. Memotivasi peserta didik untuk berpikir tentang beberapa masalah
yang berkaitan dengan pH larutan asam basa, misalnya
“Berapakah nilai pH untuk asam dan basa ?”
3. Pengumpulan Data
a. Membagi peserta didik dalam kelompok dan masing-masing
kelompok terdiri dari 4- 5 peserta didik
b. Menugaskan peserta didik membandingkan data nilai pH dari hasil
percobaan sesuai LKPD 2 dengan literatur
c. Membandingkan data yang diperoleh dengan literatur yang ada
d. Membagikan LKPD 3 tentang perhitungan pH
e. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang perhitungan pH
sesuai LKPD 3
f. Perwakilan kelompok menjelaskan cara perhitungan pH
berdasarkan hasil diskusinya
142
Unit Pembelajaran
Asam Basa
4. Pembuktian
a. Meminta peserta didik untuk memeriksa kembali jawaban hasil
diskusi kelompoknya
b. Memverifikasi hasil diskusi kelompok dengan data-data pada
sumber belajar yang lain ( buku paket, video pembelajaran atau
internet ) tentang perhitungan pH larutan asam basa
5. Menarik Kesimpulan/Generalisasi
a. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang perhitungan pH
larutan
b. Memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi yang telah
disajikan oleh setiap kelompok
c. Memperbaiki hasil presentasi dan membuat kesimpulan tentang
perhitungan pH
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
144
Unit Pembelajaran
Asam Basa
I. Tujuan
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
III. Kegiatan
1. Jelaskan perbedaan konsep asam dan basa menurut Arrhenius. Lewis, dan
Bronsted-Lowry
Konsep Asam
Basa ASAM BASA
menurut:
1. ARRHENIUS
2. LEWIS
3. BRONSTED-
LOWRY
146
Unit Pembelajaran
Asam Basa
2. Dengan melihat video pembelajaran tersebut dan membaca literatur yang ada.
Tuliskan contoh senyawa asam dan basa lengkap dengan rumus kimianya
NAMA SENYAWA RUMUS KIMIA NAMA SENYAWA RUMUS KIMIA
NO NO
ASAM BASA
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
4. Buatlah tabel perbedaan sifat-sifat asam dan basa berdasarkan teori yang ada!
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………………………………….
5. Buatlah kesimpulan tentang asam dan basa berdasarkan teori asam dan basa!
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
I. Tujuan
Indikator merupakan zat pengubah warna. Salah satu indikator asam basa
adalah kertas lakmus, yaitu kertas lakmus merah dan biru. Kertas lakmus
merah akan berubah warna menjadi biru ketika dicelupkan dalam larutan
basa, sedangkan kertas lakmus biru akan berubah warna menjadi merah jika
dicelupkan dalam larutan asam.
Berbagai jenis tanaman juga bisa digunakan sebagai indikator asam basa
dengan cara mengekstraknya, kemudian larutan indikator alami ini diteteskan
ke larutan asam atau basa.
148
Unit Pembelajaran
Asam Basa
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
150
Unit Pembelajaran
Asam Basa
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LKPD 3 Perhitungan pH
I. Tujuan
Untuk membedakan asam dan basa dapat ditentukan dari nilai pH larutan.
Larutan asam memiliki pH lebih kecil dari 7, larutan basa memiliki pH lebih
besar dari 7, dan larutan netral memiliki pH sama dengan 7. Secara
laboratorium untuk menentukan nilai pH larutan asam, basa dan netral dapat
dilakukan dengan menggunakan indikator universal atau pH meter.
Rentang nilai pH dimulai dari 0 sampai dengan 14, untuk mendapatkan nilai
pH berdasarkan konsentrasi larutan asam dan basa, maka secara matematis
kita dapat menggunakan rumus berikut ini.
pH = – log [H+]
x = valensi asam
[HxA] = konsentrasi larutan asam
152
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Untuk Basa
pH = 14 – pOH
[OH-] = y . [M(OH)y]
y = valensi basa
[M(OH)y]= konsentrasi larutan basa
III. Kegiatan
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
154
Unit Pembelajaran
Asam Basa
c. Ca(OH)2 0,1 M
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………...
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
Reaksi dalam larutan terdiri dari reaksi asam basa, reaksi pengendapan, dan
reaksi reduksi oksidasi. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dapat
dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa atau
bersifat netral (tidak asam atau tidak basa). Sifat larutan tersebut dapat
ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam basa, yaitu zat-zat warna
yang akan menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa.
Sampai saat ini terdapat tiga konsep asam basa yang dianggap paling tepat
untuk menjelaskan teori asam basa, yaitu teori Arrhenius, teori Bronsted-
Lowry, dan teori Lewis..
156
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Asam
Menurut Arrhenius, pembawa sifat asam adalah ion H+ , asam adalah
senyawa yang dalam air melepaskan ion H+ dapat dirumuskan
sebagai HxZ dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
seperti asam klorida (HCl), cuka (CH3COOH) dan aki (H2SO4) juga
merupakan asam. Hal ini didasarkan pada reaksi penguraiannya di
dalam air yang menghasilkan ion H+.
Basa
Menurut Arrhenius pembawa sifat basa adalah ion OH- . Basa adalah
senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH -).
Secara umum hidroksida logam dapat dikelompokkan dalam basa
Arrhenius dan dapat dirumuskan sebagai M(OH)x yang dalam air
dapat mengalami ionisasi sebagai berikut.
M(OH)x (aq) Mx+(aq) + xOH-(aq)
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ada beberapa reaksi asam basa yang terjadi dalam pelarut bukan air (
seperti dalam alkohol). Untuk menjelaskan hal tersebut maka
diperlukan konsep asam basa Bronsted-Lowry.
Reaksi ionisasi yang terjadi pada HCl dalam air adalah akibat
perpindahan sebuah protoh (H+) dari molekul HCl ke molekul air
membentuk ion H3O+ (ionhidronium). Menurut Bronsted Lowry , asam
adalah pemberi proton (donor proton) dan basa adalah penerima
proton (akseptor proton).
158
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Reaksi asam basa menurut teori asam basa Bronsted Lowry disebut sebagai
reaksi protolitik, yaitu reaksi perpindahan satu proton (ion H+)
H2O(l) + H2O(l) H3O (aq) + OH- (aq)
Menurut teori asam basa Bronsted Lowry kita akan mengenal pasangan asam
basa konjugasi dan basa asam konjugasi.
Asam konjugasi terbentuk dari basa yang menyerap satu proton. Asam
konjugasi dapat melepas satu proton dan membentuk kembali basanya.
Sedangkan basa konjugasi terbentuk dari asam yang melepas satu proton.
Basa konjugasi dapat menyerap proton dan membentuk kembali asamnya.
Secara garis besar pasangan asam basa konjugasi dapat terjadi karena
adanya transfer proton (H+).
Asam basa konjugasi terjadi jika suatu asam memberi proton (H+), maka sisa
asamnya t disebut basa konjugasi karena mampu menerima suatu proton
(H+). Sedangkan basa asam konjugasi terjadi jika suatu basa menerima
proton (H+), maka basa yang terbentuk disebut asam konjugasi karena
mampu melepas suatu proton (H+).
159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Transfer proton
(H+) Pasangan konjugasi
NH3/NH4+
ASAM BASA Asam konjugasi Basa konjugasi
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
160
Unit Pembelajaran
Asam Basa
+
H H
H+ + : N H H : N H
H H
ASAM
(akseptor BASA
pasangan (donor pasangan
elektron) elektron)
161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Secara umum asam Lewis bukan hanya ion H+ tetapi juga kation lain dan
molekul netral yang mempunyai orbital valensi kosong sehingga dapat
menerima pasangan elektron bebas dari basa Lewis.
Contoh reaksi asam basa menurut Lewis terjadi pada ion logam Al3+ dan ion
Cu2+. Ion Al3+ yang terhidrasi adalah contoh reaksi asam basa Lewis. Pada
setiap 6 molekul H2O akan memberikan pasangan elektron kepada ion Al3+
membentuk kation hidrat Al(H2O)63+
Demikian juga yang terjadi pada reaksi ion Cu2+ dengan ammonia adalah
reaksi asam-basa yang mana setiap 4 molekul NH3 memberikan pasangan
elektron kepada Cu2+ sehingga membentuk ion Cu(NH3)42+ yang berwarna
biru.
162
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Reaksi antara NH3 dan BF3 juga dapat membentuk asam Lewis dan basa
Lewis. NH3 bertindak sebagai basa Lewis karena sebagai donor pasangan
elektron sedangkan BF3 bertindak sebagai asam Lewis karena sebagai
akseptor pasangan elektron.
Contoh asam Lewis yang lain adalah oksida nonlogam, seperti CO2, SO2,
dan SO3.
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Jumlah ion H+ yang dihasilkan oleh satu molekul asam dikenal dengan valensi
asam dan ion negatif yang terbentuk karena melepaskan ion H+disebut ion
sisa asam.
164
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Jumlah ion OH– yang dihasilkan oleh satu molekul basa dikenal dengan
valensi basa.
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Asam dan basa mempunyai rasa yang berbeda, meskipun demikian jangan
pernah mencicipi untuk membedakan keduanya karena dapat merusak kulit
dan beracun.
166
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Tabel 6. Perubahan Warna Kertas Lakmus pada Larutan Asam, Basa dan Netral
167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Selain indikator kertas lakmus, untuk mengetahui sifat asam atau basa
juga dapat digunakan indikator bahan kimia atau dengan bahan-bahan
alami yang berwarna seperti: kunyit, mawar, bougenvil, kembang sepatu,
dan kulit manggis.
168
Unit Pembelajaran
Asam Basa
(a) (b)
Derajat Keasaman
1. pH dan pOH
pH = – log [H+]
169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Molekul air dapat berfungsi baik sebagai asam dan basa. Molekul air dapat
menerima ion hidrogen dari molekul air yang lain menurut reaksi berikut:
Ion hidronium adalah asam yang sangat kuat, dan ion hidroksida adalah basa
yang sangat kuat. Keduanya akan bereaksi dengan cepat untuk menghasilkan
air kembali. Reaksi ionisasi dapat dituliskan sebagai berikut:
170
Unit Pembelajaran
Asam Basa
25 0C harga = 1 x 10 – 14 .
Jika dinyatakan dengan logaritma
log
Sehingga,
Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh besaran derajat ionisasi dan
tetapan kesetimbangan ionisasinya. Kekuatan ionisasi ditentukan oleh
banyaknya ion hidrogen dan ion hidroksida dalam larutan.
Perbandingan antara jumlah zat yang terionisasi dengan jumlah zat mula-
mula dikatakan sebagai derajat ionisasi (∝). Asam kuat memiliki derajat
ionisasi = 1, karena dapat terionisasi sempurna. Asam lemah terionisasi
sebagian dengan nilai derajat ionisasi kecil ( mendekati 0).
171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
[H+] = x . [HxA]
Kekuatan basa ditentukan dari Kb nya. Basa kuat merupakan elektrolit kuat,
dimana basa kuat terionisasi sempurna di dalam air. Seperti halnya pada
asam, basa dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Basa, ditulis
M(OH)y, merupakan senyawa ion yang mengalami ionisasi dalam air. Jadi
kekuatan basa bergantung pada kelarutannya dalam air. Semakin mudah
larut, makin besar kekuatan basanya.
Contoh basa kuat adalah NaOH, KOH, RbOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2,
basa kuat hampir 100% terionisasi dalam larutan sehingga dapat dituliskan
sebagai berikut:
[OH-] = y . [M(OH)y]
172
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Contoh
Pembahasan
[H+] = X . [HxA]
= 2. 1,0 x 10-1
= 2,0 x 10-1 M
pH = - log [H+]
=1 – log 2
173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
= 1 x 10-2 M = 1. 10-1 M
=2 = 1
pH = 14 - pOH pH = 14 - pOH
4. Asam Lemah dan Basa Lemah
= 14 - 2 = 14 - 1
Dalam larutan asam lemah terdapat dua macam kesetimbangan, yaitu
= 12 = 13
kesetimbangan asam lemah dan kesetimbangan air. Kesetimbangan asam
lemah dituliskan berikut.
Ion H+ yang berasal dari HA lebih besar dibandingkan H+ yang berasal dari air
sehingga kesetimbangan air bergeser ke kiri. Sebagai akibatnya [H+] dari air
makin kecil dan dapat diabaikan terhadap H+ yang berasal dari HA.
174
Unit Pembelajaran
Asam Basa
atau
Asam lemah adalah zat yang memiliki derajat ionisasi antara 0 < α < 1, nilai
[H+] dapat ditentukan sebagai berikut:
Mula-mula M - -
Reaksi Mα Mα Mα
Sisa M (1- α ) Mα Mα
Untuk basa lemah harga pH dapat ditentukan berdasarkan pola pikir yang
sama dengan asam lemah, bila konsentrasi dan derajat ionisasi/tetapan
ionisasi basa diketahui, maka rumus penentuan pH dapat dituliskan
sebagai berikut:
175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh
Pembahasan
Contoh
Pembahasan
α = 1 % = 0,01
Kb = α2 . [MOH]
= (1 x 10 -2)2 . 1 x 10-2
= 1 x 10-4 . 1 x 10-2
= 1 x 10-6
176
Unit Pembelajaran
Asam Basa
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Pada bagian ini disajikan pembahasan contoh soal-soal USBN atau UN topik
asam basa untuk SMK Teknologi Rekayasa.
177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Jika konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan HCl adalah 2 x 10-4 M dan log
2 = 0,3. Maka pH larutan tersebut ….
A. 4,3
B. 4
C. 3,7
D. 3,3
178
Unit Pembelajaran
Asam Basa
E. 2
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Untuk menyelesaikan contoh soal tersebut peserta didik harus
menguasai perhitungan pH. HCl termasuk asam karena memiliki ion H+ ,
jika konsentrasi ion H+ sudah diketahui 2 x 10-4 dan nilai log 2 = 0,3 maka
untuk menghitung nilai pH digunakan rumus
pH = - log [H+ ]
= - log [2 x 10-4]
= 4 – log 2
= 4 – 0,3
= 3.7
179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci Jawaban :B
Pembahasan :
Untuk menyelesaikan soal tersebut maka peserta didik harus
memperhatikan tabel nilai pH yang diberikan. Pada asam semakin kecil nilai
pH maka sifat asam semakin kuat. Berdasarkan tabel yang disajikan dalam
soal terlihat bahwa larutan yang memiliki nilai pH kecil adalah larutan zat C
dengan nilai pH 1, larutan zat A dan larutan zat E dengan nilai pH 2. Antara
larutan zat A dengan larutan zat E maka harus diperhatikan nilai konsentrasi
larutannya, semakin kecil konsentrasi larutan berarti sifat asam semakin
kuat. Oleh karena itu pilihan jawaban yang paling tepat adalah larutan zat A
dan larutan zat C.
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
Diketahui konsentrasi asam lemah 0,1 M dan tetapan ionisasi asam lemah
(Ka) 10–5 . Asam lemah terionisasi sebagian sehingga pada asam lemah
akan memiliki harga tetapan ionisasi asam (Ka), maka untuk asam lemah
penentuan pH menggunakan rumus berikut
[H+] = √Ka x Ma
180
Unit Pembelajaran
Asam Basa
pH = - log [H+]
Ka = tetapan ionisasi asam
Ma = konsentrasi asam
[H+] = √0,1 x 10–5
= √1 x 10–6
= 1 x 10–3
pH = - log 1 x 10–3
= 3 – log 1
= 3 – log 0
pH = 3
Kunci Jawaban :C
Pembahasan :
Menurut Arrhenius asam dalam air dapat melepaskan ion H+ dan basa
melepaskan ion OH–. Reaksi ionisasi untuk masing-masing senyawa pada soal
adalah
181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. 3,1 – 5,4
B. 3,8 – 6,0
C. 4,4 – 5,4
D. 4,4 – 6,0
E. 5,4 – 6,0
182
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Kunci Jawaban :E
Pembahasan :
Untuk menjawab soal seperti contoh di atas maka peserta didik harus
memperhatikan tabel trayek pH dan warna indikator yang diberikan
dengan teliti. Pada soal diketahui bahwa larutan menjadi berwarna
biru dengan penambahan indikator brom kresol hijau berarti
menunjukkan larutan berada pada pH 5,4 dan larutan menjadi
berwarna kuning dengan penambahan indikator brom timol biru
dapat diartikan larutan memiliki pH 6,0, jadi rentang pH larutan
tersebut adalah 5,4 – 6,0.
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.
183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Indikator Level
Lingkup N Bentuk
NO Pencapaian Materi Indikator Soal Kogni
Materi o Soal
Kompetensi tif
Mengurai kan Konsep Sifat 1 C4 PG
sifat larutan asam basa larutan
asam basa asam
berdasar kan basa
1
konsep asam
basa dalam
kehidupan
sehari hari
Indikator Trayek Disajikan data trayek
asam basa pH pH dan perubahan
warna dari indikator
Menganalisis asam basa, peserta
sifat larutan didik dapat
berdasar menganalisis 2 C4 Uraian
kan pH perubahan warna
larutan berdasarkan nilai pH
(asam kuat asam atau basa dari
2 dan asam suatu larutan dengan
lemah, basa benar
kuat dan basa Derajat Kekuatan Disajikan data
lemah) keasaman asam tetapan ionisasi asam
dalam basa (Ka) dan tetapan
kehidupan pH ionisasi basa (Kb),
3 C5 PG
sehari hari larutan peserta didik dapat
(asam mengurutkan
kuat dan kekuatan asam dan
asam basa dengan tepat
184
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Indikator Level
Lingkup N Bentuk
NO Pencapaian Materi Indikator Soal Kogni
Materi o Soal
Kompetensi tif
lemah,ba
sa kuat
dan basa
lemah)
185
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Indikator soal Alat pemadam api ringan yang biasa kita kenal
dengan APAR mempunyai empat tipe yaitu kelas A
untuk kebakaran biasa seperti kebakaran pada
kertas dan kayu, kelas B untuk mengatasi kebakaran
karena cairan-cairan yang sangat mudah terbakar,
: kelas C khusus untuk memadamkan api akibat energi
listrik yang berasal dari peralatan elektrik, dan kelas
D mengatasi api yang timbul dari logam-logam yang
mudah terbakar. Bahan-bahan kimia yang digunakan
pada alat pemadam api antara lain basa amonium
fosfat, basa potasium bikarbonat, dan basa natrium
bikarbonat,
Level kognitif : C4
Jenis soal : Pilihan Ganda
Butir soal
Kunci jawaban :
186
Unit Pembelajaran
Asam Basa
Perhatikan tabel beberapa nilai pH dan perubahan warna dari indikator asam
basa berikut
187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ditanyakan
Pembahasan
188
Unit Pembelajaran
Asam Basa
189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci jawaban : A
Kunci jawaban : A
190
Unit Pembelajaran
Asam Basa
KESIMPULAN
191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Adapun konten yang dikembangkan pada subtopik asam basa terdiri atas: 1)
teori asam basa , 2) reaksi ionisasi asam basa , 3) indikator asam basa, 4)
derajat keasaman, 5) kekuatan asam basa . Subtopik ini merupakan konten
yang bersifat abstrak namun juga bersifat faktual dan kontekstual. akognitif.
Oleh karena itu diharapkan Saudara mampu memotivasi dan memfasilitasi
peserta didik untuk menemukan fenomena di kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan subtopik ini. Pemberian contoh pada dunia nyata dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan senyawa-senyawa yang sering
digunkan dalam kehidupan seperti cuka dan air aki.
192
Unit Pembelajaran
Asam Basa
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami indikator yang telah
dikembangkan berdasarkan Kompetensi
Dasar
2. Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari
3. Merasa bahwa tahapan aktivitas
pembelajaran dapat mengembangkan
HOTS peserta didik
4. Memahami tahapan aktivitas yang
disajikan dengan baik
5. Mampu dengan baik mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di dalam kelas
6. Memahami dengan baik Lembar Kerja
peserta didik yang dikembangkan
7. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
8. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
193
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
194
Unit Pembelajaran
Judul Unit
195
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
196