Anda di halaman 1dari 101

Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN KIMIA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
PROGRAM TEKNOLOGI REKAYASA

Asam Basa
Penulis:
WORO SRISUMARLINAH, S.Pd.

Penyunting:
Dr. SUMARI, M.Si.

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Asam Basa

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI ____________________________________________________ 101


DAFTAR GAMBAR _______________________________________________ 103
DAFTAR TABEL _________________________________________________ 105
PENDAHULUAN_________________________________________________ 107
KOMPETENSI DASAR ____________________________________________ 109
A. Target Kompetensi__________________________________________ 109
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ______________________________ 110
APLIKASI DI DUNIA NYATA ________________________________________ 113
A. Cuka dan Air Aki ____________________________________________ 113
B. Bougenvil _________________________________________________ 116
SOAL-SOAL UN/USBN ____________________________________________ 121
A. Contoh Soal USBN Tahun 2018/2019 ___________________________ 121
B. Contoh Soal USBN Tahun 2018/2019 ___________________________ 122
C. Contoh Soal Contoh Soal USBN Tahun 2018/2019 _________________ 123
D. Contoh Soal USBN Tahun 2018/2019 ___________________________ 124
E. Contoh Soal UN SMK Tahun 2006 ______________________________ 125
F. Contoh Soal UN SMK Tahun 2006 ______________________________ 126
BAHAN PEMBELAJARAN__________________________________________ 129
A. Aktivitas Pembelajaran ______________________________________ 129
Aktivitas 1 Perkembangan Teori Asam Basa______________________ 132
Aktivitas 2 Indikator Asam Basa _______________________________ 137
Aktivitas 3 Perhitungan pH ___________________________________ 140
B. Lembar Kerja Peserta Didik ___________________________________ 145
Lembar Kerja Peserta Didik 1__________________________________ 145

101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik 2 __________________________________ 148


Lembar Kerja Peserta Didik 3 __________________________________ 152
C. Bahan Bacaan ______________________________________________ 156
Teori Asam Basa ____________________________________________ 156
Reaksi Ionisasi Asam dan Basa _________________________________ 164
Indikator Asam Basa _________________________________________ 166
Derajat Keasaman ___________________________________________ 169
PENGEMBANGAN PENILAIAN ______________________________________ 177
A. Pembahasan Soal-soal _______________________________________ 177
B. Mengembangkan Soal HOTS ___________________________________ 183
KESIMPULAN ___________________________________________________ 191
UMPAN BALIK __________________________________________________ 193

102
Unit Pembelajaran
Asam Basa

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 (a) logam berkarat dan (b) cuka makanan ________________________ 113
Gambar 2 Air aki_________________________________________________________________ 114
Gambar 3 (a) sabun dan (b) antasida __________________________________________ 115
Gambar 4 Bunga bougenvile____________________________________________________ 116
Gambar 5 Kertas lakmus merah dan biru _____________________________________ 118
Gambar 6 Kertas indicator universal __________________________________________ 118
Gambar 7 Suasana demontrasi pengujian daya hantar listrik _______________ 134
Gambar 8 Hasil uji elektrolit salah satu larutan ______________________________ 135
Gambar 9 Tampilan video pembelajaran asam basa _________________________ 135
Gambar 10 Tampilan video pembelajaran asam basa ________________________ 144
Gambar 1 1 Pengujian Larutan dengan Kertas Lakmus Biru_________________167
Gambar 1 2 (a) tabel warna indikator universal; (b) pH meter_____________169

103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

104
Unit Pembelajaran
Asam Basa

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi__________________________ 109


Tabel 2 Desain Pembelajaran Asam Basa _____________________________________ 130
Tabel 3. Contoh Reaksi Ionisasi Asam _________________________________________ 164
Tabel 4. Contoh Reaksi Ionisasi Basa __________________________________________ 165
Tabel 5. Perbedaan Sifat Asam dan Basa ______________________________________ 166
Tabel 6. Perubahan Warna Kertas Lakmus pada Larutan Asam, Basa dan
Netral _______________________________________________________________________ 167
Tabel 7. Trayek pH dan Perubahan Warna Beberapa Indikator _____________ 168
Tabel 8. Kisi-kisi soal HOTS_____________________________________________________ 184

105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

106
Unit Pembelajaran
Asam Basa

PENDAHULUAN

Unit pembelajaran asam basa ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber
bahan ajar bagi guru. Dengan melakukan pembahasan materi yang terdapat
pada unit ini, diharapkan guru memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan topik asam basa kepada peserta didiknya. Materi yang disusun
dalam unit ini disesuaikan dengan indikator yang telah dirumuskan.
Perumusan indikator ditekankan agar dapat memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain dapat memfasilitasi kemampuan penalaran
peserta didik, materi yang disampaikan dalam unit ini juga bersifat
kontekstual dan aplikatif, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Kompetensi dasar yang dirumuskan dalam unit ini merujuk pada silabus
kimia untuk SMK Teknologi Rekayasa revisi 2017. Kompetensi dasar yang
terdapat dalam silabus dikembangkan menjadi target kompetensi yang
selanjutnya dijabarkan dalam indikator pencapaian kompetensi. Dengan
harapan dapat membantu dan memudahkan guru mempelajari isi materi dan
cara mengajarkannya.

Aktivitas pembelajaran yang terdapat dalam unit pembelajaran asam basa ini
merupakan salah satu contoh dari beberapa model pembelajaran yang
digunakan sesuai kurikulum 13. Guru dapat membuat model pembelajaran
yang lain sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik yang ada di sekolah.

Bahan bacaan yang disampaikan dalam unit pembelajaran ini diupayakan


tidak hanya bersifat teoritis, tetapi bersifat kontekstual dengan memberikan
fakta-fakta dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan asam
basa. Selain bahan bacaan, terdapat juga contoh soal-soal kimia USBN dan

107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

beberapa soal yang diambil dari ujian nasional. Pemberian contoh-contoh


soal tersebut dimaksudkan agar dapat dijadikan sebagai acuan guru dalam
menyusun soal yang sejenis. Disamping pemberian contoh soal dan bahan
bacaan, diberikan juga deskripsi alternatif aktivitas pembelajaran, Lembar
Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang dapat digunakan guru untuk
memfasilitasi pembelajaran, bahan bacaan tambahan yang dapat dipelajari
oleh guru, maupun peserta didik, dan deskripsi prosedur mengembangkan
soal HOTS. Semua komponen yang telah disebutkan bertujuan agar guru
memiliki sebuah alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
terutama meningkatkan tingkat berpikir peserta didik.

Topik asam basa yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas
subtopik teori asam basa, indikator asam basa, dan perhitungan pH. Selain
itu, unit ini dilengkapi dengan 3 LKPD yang meliputi: 1. Teori Asam Basa; 2.
Identifikasi Asam Basa menggunakan indikator; 3. Perhitungan pH . LKPD
dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah mengimplementasikannya
di kelas.

108
Unit Pembelajaran
Asam Basa

KOMPETENSI DASAR

A. Target Kompetensi

Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar


kelas X SMK Teknologi dan Rekayasa. Kompetensi dasar dan target
kompetensi yang akan dicapai dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Kompetensi Kelas
No. Target Kompetensi
Dasar
KD PENGETAHUAN
1. Menganalisis sifat a. Menganalisis sifat larutan X
larutan berdasarkan konsep asam
berdasarkan basa dalam kehidupan
konsep asam basa sehari hari
dan pH larutan b. Menganalisis sifat larutan
(asam kuat dan berdasarkan pH larutan
asam lemah, basa (asam kuat dan asam
kuat dan basa lemah, basa kuat dan basa
lemah) dalam lemah) dalam kehidupan
kehidupan sehari sehari hari
hari

KD KETERAMPILAN
2. Membandingkan a. Membandingkan sifat-sifat
sifat- sifat larutan larutan melalui praktikum
melalui praktikum berdasarkan konsep asam

109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

berdasarkan basa dalam kehidupan


konsep asam basa sehari hari
dan pH larutan b. Membandingkan sifat- sifat
(asam kuat dan larutan melalui praktikum
asam lemah, basa berdasarkan pH larutan
kuat danbasa (asam kuat dan asam lemah,
lemah) dalam basa kuat dan basa lemah)
kehidupan sehari dalam kehidupan sehari hari
hari

Kompetensi dasar tersebut menjadi target kompetensi sebagai panduan


penguasaan kompetensi oleh peserta didik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian


kompetensi. Indikator pencapaian kompetensi merupakan dasar bagi guru
untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar. Perumusan indikator
menggunakan kata kerja operasional sesuai taksonomi Bloom dan Dove
pada ranah pengetahuan dan ranah keterampilan.

Untuk memudahkan guru dalam menentunduan kan indikator yang sesuai


dengan kompetensi dasar tersebut, maka indikator pencapaian kompetensi
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu indikator penunjang, indikator kunci, dan
indikator pengayaan.

110
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Indikator Penunjang
1. Mendeskripsikan senyawa asam basa dalam kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi sikap awal guling belakang

2. Menjelaskan perkembangan teori asam basa

Indikator Kunci

1. Menuliskan reaksi ionisasi asam basa berdasarkan teori Arrhenius.

2. Mengidentifikasi sifat asam – basa berdasarkan hasil percobaan dengan


menggunakan indikator asam basa.

3. Menguraikan sifat larutan asam basa berdasarkan konsep asam basa


dalam kehidupan sehari hari.

4. Menganalisis sifat larutan berdasarkan pH larutan (asam kuat dan asam


lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari.

5. Menghitung pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa
lemah) dalam kehidupan sehari hari.

Indikator Pengayaan

1. Menyimpulkan sifat larutan asam basa berdasarkan konsep asam basa


dalam kehidupan sehari hari.

111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Memprediksi sifat larutan berdasarkan pH larutan (asam kuat dan asam

lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari.

3. Memprediksi pH suatu larutan berdasarkan perubahan trayek indikator

asam basa.

Indikator Penunjang

1. Menunjukkan contoh-contoh senyawa asam basa dalam kehidupan


sehari-hari.

Indikator Kunci

1. Melakukan percobaan identifikasi larutan asam basa berdasarkan


indikator asam basa

2. Melakukan percobaan pengukuran pH berbagai larutan asam basa dalam


kehidupan sehari hari.

Indikator Pengayaan

1. Mempresentasikan laporan hasil percobaan percobaan identifikasi


larutan asam basa berdasarkan indikator asam basa.

2. Mempresentasikan laporan hasil percobaan percobaan pengukuran pH


berbagai larutan asam basa dalam kehidupan sehari hari

3. Merancang percobaan identifikasi larutan asam basa

112
Unit Pembelajaran
Asam Basa

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Cuka dan Air Aki

Cuka dan Aki merupakan dua zat yang sudah sering kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Kandungan asam yang terdapat dalam cuka
memberikan manfaat yang luar biasa dalam kehidupan sehari – hari. Cuka
merupakan salah satu bumbu dapur yang digunakan untuk memberi rasa
asam bagi makanan. Selain sebagai pengubah rasa, cuka memiliki sejumlah
manfaat lain yang beranekaragam. Cuka dapat digunakan untuk
membersihkan bermacam-macam benda mulai dari lantai, perabotan dari
kayu dan kaca, dapat membunuh serangga, mengembalikan logam yang
berkarat menjadi mengkilap, dapat membersihkan noda membandel dan
melembutkan pakaian, serta dapat membunuh rumput liar.

(a) (b)
Gambar 1 (a) logam berkarat dan (b) cuka makanan
Sumber: dokumen pribadi

113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Bagi kesehatan tubuh cuka juga mempunyai peranan yang penting seperti
meningkatkan penyerapan kalsium, mengontrol kadar gula darah,
menghilangkan racun, mengurangi berat badan dan menurunkan kolesterol.

Meskipun sangat bermanfaat , namun penggunaannya tetap harus dibatasi.


Mengapa penggunaan cuka harus dibatasi ?

Cuka adalah asam asetat dengan rumus kimia CH3COOH merupakan salah
satu contoh senyawa asam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Sifat korosif yang dimiliki oleh asam asetat inilah yang menyebabkan
cuka dapat digunakan untuk membersihkan segala jenis perabotan. Korosif
dapat diartikan merusak logam, sehingga penggunaan cuka harus benar-
benar diperhatikan tidak boleh berlebihan. Selain itu cuka juga sangat mudah
larut dalam air sehingga sangat mudah untuk digunakan dalam segala situasi.

Bagaimana dengan air aki ?

Gambar 2 Air aki


Sumber: dokumen pribadi

114
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Aki kita kenal sebagai sumber energi listrik bagi kendaraan bermotor. Air aki
adalah asam sulfat dengan rumus kimia H2SO4 dapat mengalami reaksi
ionisasi menghasilkan kation dan anion berupa ion H+ dan ion SO42–
sehingga aki dapat menghantarkan arus listrik.

Cuka dan air aki termasuk dalam senyawa asam yang menurut teori
Arrhenius kedua senyawa tersebut dalam pelarut air akan menghasilkan ion
hidrogen (H+) dan mempunyai sifat korosif. Asam sulfat lebih korosif
dibandingkan dengan asam asetat karena keduanya mempunyai derajat
keasaman yang berbeda. Kekuatan asam ditentukan oleh tingkat derajat
keasamannya, semakin kecil nilai pH (derajat keasaman) maka semakin kuat
sifat asamnya.

Selain senyawa asam ada juga senyawa basa yang juga sangat bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Natrium hidroksida dengan rumus kimia NaOH
merupakan bahan dasar pembuatan sabun, magnesium hidroksida dengan
rumus kimia Mg(OH)2 dan aluminium hidroksida dengan rumus kimia
Al(OH)3 merupakan senyawa yang digunakan dalam antasida/obat maag.

(a) (b)
Gambar 3 (a) sabun dan (b) antasida
Sumber: dokumen pribadi

115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Senyawa basa yang dilarutkan dalam air menurut teori Arrhenius akan
melepaskan ion hidroksida (OH –). Sifat lain dari senyawa basa secara umum
memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik yaitu terasa licin.

B. Bougenvil

Warna merupakan indikator paling menarik yang dapat digunakan untuk


membedakan larutan asam dan basa. Larutan asam dan basa akan
memberikan warna tertentu jika direaksikan dengan indikator.

Berbagai jenis tanaman dapat digunakan sebagai indikator alami asam basa
karena mampu menghasilkan warna yang berbeda pada larutan asam dan
larutan basa. Tanaman tersebut antara lain kunyit, kol ungu, mahkota bunga
mawar, bougenvil, kembang sepatu, dan lain-lain.

Gambar 4 Bunga bougenvile


Sumber: dokumen pribadi

Indikator yang sering digunakan untuk membedakan asam dan basa adalah
kertas lakmus. Kertas lakmus berupa kertas yang diberi suatu senyawa kimia
yang dapat menunjukkan warna berbeda setelah dimasukkan pada larutan

116
Unit Pembelajaran
Asam Basa

asam maupun basa. Warna pada kertas lakmus akan berubah sesuai dengan
larutannya. Perubahan warna yang dihasilkan oleh kertas lakmus disebabkan
karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam
kertas lakmus. Orchein adalah sejenis lumut kerak. Terdapat dua jenis kertas
lakmus yang sering digunakan dalam laboratorium yaitu kertas lakmus
merah dan kertas lakmus biru.

Kertas lakmus biru terbuat dari kertas putih dicampur dengan ekstrak
lichenes yang berwarna biru. Kertas akan menyerap ekstrak kemudian
dikeringkan pada udara terbuka sehingga dihasilkan kertas lakmus biru.
Pembuatan kertas lakmus merah memiliki proses yang sama dengan kertas
lakmus biru, namun perlu penambahan sedikit asam sulfat atau asam klorida
agar menghasilkan warna merah.

Kertas lakmus merah jika dimasukkan dalam larutan asam warnanya akan
tetap merah karena kertas lakmus merah merupakan kertas yang
mengandung ekstrak lichenes dalam suasana asam, jika dimasukkan dalam
larutan basa maka akan berwarna biru sesuai dengan warna ekstraknya.
Sedangkan kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap
biru, karena ekstrak lichenes merupakan anion dan berwarna biru , sehingga
tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).

Selain kertas lakmus merah dan biru terdapat indikator asam basa yang
berupa larutan antara lain larutan fenolftalein (pp), brom timol biru (BTB),
metil merah (mm), metil jingga (mo), metil ungu dan bromokresol ungu.

Kertas lakmus merah dan biru memang sangat praktis untuk


mengidentifikasi larutas asam dan basa, tetapi memiliki kelemahan karena
tidak dapat menunjukkan tingkat keasaman atau nilai pH larutan asam dan
basa.

117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 5 Kertas lakmus merah dan biru


Sumber: dokumen pribadi

Untuk menentukan nilai pH asam dan basa dapat digunakan kertas indikator
universal atau pH meter.

Gambar 6 Kertas indicator universal


Sumber: dokumen pribadi

118
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Sifat asam dan basa dapat ditunjukkan dengan mengukur pH larutan asam
dan basa. pH merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk
menentukan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH lebih kecil
dari 7 ( pH ˂ 7), larutan basa memiliki pH lebih besar dari 7 (pH ˃7) dan
larutan netral memiliki pH sama dengan 7.

119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

120
Unit Pembelajaran
Asam Basa

SOAL-SOAL UN/USBN

Berikut ini contoh soal-soal UN/USBN dengan yang sesuai dengan


kompetensi dasar tersebut. Soal-soal ini disajikan sebagai sarana bagi
peserta didik untuk berlatih sesuai topik asam basa. Selain itu, juga dapat
menjadi acuan bagi guru untuk mengembangkan soal yang setipe pada topik
asam basa.

A. Contoh Soal USBN Tahun 2018/2019

No. Soal

1 Tabel berikut merupakan data pengujian beberapa larutan


menggunakan indikator kertas lakmus
Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
Indikator
A B C D E
Lakmus
Merah Merah Biru Merah Biru
Merah
Lakmus
Biru Merah Biru Biru Biru
Biru

Pernyataan yang tepat berkaitan dengan data tersebut adalah . . . .


A. Larutan A bersifat basa
B. Larutan B bersifat netral
C. Larutan C bersifat asam
D. Larutan D bersifat asam
E. Larutan E bersifat basa

Identifikasi

121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Level : L1/C2
Kognitif

Indikator : 3.6.4 Mengidentifikasi sifat asam – basa berdasarkan hasil


yang
bersesuaian percobaan dengan menggunakan indikator asam basa

Diketahui :
Data pengujian beberapa larutan menngunakan indikator
kertas lakmus

Ditanyakan : Perbedaan asam basa

Materi yang : Indikator asam basa


dibutuhkan

B. Contoh Soal USBN Tahun 2018/2019

No. Soal

1 Jika konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan HCl adalah 2 x 10-4 M dan
log 2 = 0,3. Maka pH larutan tersebut ….
A. 4,3
B. 4
C. 3,7
D. 3,3
E. 2

Identifikasi

Level : L2/C3
Kognitif

Indikator : 3.6.7 Menghitung pH larutan (asam kuat dan asam lemah,


yang
bersesuaian basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari-

122
Unit Pembelajaran
Asam Basa

hari

Diketahui :
Data konsentrasi ion H+ dari suatu larutan asam klorida
(HCl)

Ditanyakan : pH larutan HCl

Materi yang : Penentuan nilai pH dengan perhitungan


dibutuhkan

C. Contoh Soal Contoh Soal USBN Tahun 2018/2019

No. Soal

1 No NAMA LARUTAN pH
1 Larutan zat A 0,01 M 2
2 Larutan zat B 0,01 M 3
3 Larutan zat C 0,1 M 1
4 Larutan zat D 0,1 M 3

Zat yang merupakan asam kuat adalah …


A. Zat A dan zat B
B. Zat A dan zat C
C. Zat B dan zat C
D. Zat C dan zat D

123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

5 Larutan zat E 0,2 M 2 E. Zat C dan zat E

Identifikasi

Level : L3/C5
Kognitif

Indikator : 3.6.9 Memprediksi sifat larutan berdasarkan pH larutan


yang (asam kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa
bersesuaian
lemah) dalam kehidupan sehari hari

Diketahui :
Tabel data nilai pH beberapa larutan

Ditanyakan : Larutah asam kuat

Materi yang : Kekuatan asam basa


dibutuhkan

D. Contoh Soal USBN Tahun 2018/2019

No. Soal

1 Dibuat larutan asam lemah dengan konsenrasi 0,1 M. Jika diketahui


harga tetapan ionisasi asam lemah (Ka) adalah 10-5, maka pH dari
larutan tersebut ….
A. 1
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

Identifikasi

124
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Level : L2/C3
Kognitif

Indikator : 3.6.7 Menghitung pH larutan (asam kuat dan asam lemah,


yang
bersesuaian basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari –

hari

Diketahui :
Data konsentrasi larutan asam lemah dan harga tetapan
ionisasi asam lemah (Ka)

Ditanyakan : pH larutan asam lemah

Materi yang : Penentuan nilai pH dengan perhitungan


dibutuhkan

E. Contoh Soal UN SMK Tahun 2006

No. Soal

1 Berikut ini adalah contoh dari beberapa senyawa:


(1) H2C2O4
(2) KOH
(3) Na2SO4
(4) SO3
(5) Ca(OH)2

Pasangan senyawa yang bersifat "Basa" adalah ...


A. (1) dan (3)
B. (2) dan (4)
C. (2) dan (5)

125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

D. (3) dan (4)


E. (4) dan (5)

Identifikasi

Level : L1/C2
Kognitif

Indikator : 3.6.2 Menjelaskan asam basa beradasarkan konsep


yang
bersesuaian Arrhenius dalam kehidupan sehari hari

Diketahui :
Beberapa data rumus kimia senyawa asam dan basa

Ditanyakan : Senyawa yang bersifat basa

Materi yang : Teori asam basa Arhennius


dibutuhkan

F. Contoh Soal UN SMK Tahun 2006

No. Soal

1 Suatu larutan akan ditentukan pH nya dengan beberapa


indikator:
No. Indikator Trayek pH Perubahan warna
1 Metil merah 3,1 – 4,4 Merah – kuning
2 Brom kresol hijau 3,8 – 5,4 Kuning – biru
3 Brom timol biru 6,0 – 7,6 Kuning – biru
4 Fenolftalein 8,3 – 10 Tak berwarna -merah

Suatu larutan dimasukkan brom kresol hijau berwama biru,


dimasukkan brom timol biru berwarna kuning, pH larutan tersebut
adalah ...

126
Unit Pembelajaran
Asam Basa

A. 3,1 – 5,4
B. 3,8 – 6,0
C. 4,4 – 5,4
D. 4,4 – 6,0
E. 5,4 – 6,0

Identifikasi

Level : L3/C5
Kognitif

Indikator : 3.6.10 Memprediksi pH suatu larutan berdasarkan


yang perubahan trayek indikator asam basa
bersesuaian

Diketahui :
Data trayek nilai pH dan warna larutan pada beberapa
indikator asam basa

Ditanyakan : pH larutan asam basa sesuai trayek indikator asam basa

Materi yang : Penentuan pH berdasarkan indikator asam basa


dibutuhkan

127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

128
Unit Pembelajaran
Asam Basa

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan pembelajaran yang


dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi pada topik
asam basa. Seluruh kegiatan pada topik asam basa dapat dilihat pada tabel 3
tentang desain aktivitas pembelajaran asam basa.

Aktivitas pembelajaran akan diuraikan lebih rinci, menjadi tiga skenario


pembelajaran, yaitu: 1) Teori asam basa dan reaksi ionisasi asam basa 2)
Identifikasi asam basa dengan menggunakan indikator 3) Kekuatan asam
basa dan Perhitungan pH.

Model pembelajaran yang digunakan di setiap kegiatan pembelajaran


mengacu pada kurikulum 13. Aktivitas pembelajaran 1 dan 3 menggunakan
model pembelajaran discovery learning (DL) dan aktivitas 2 menggunakan
model problem based learning (PBL).

Aktivitas pembelajaran pada unit pembelajaran asam basa yang akan


dilakukan pada setiap pertemuan tersaji pada tabel 2 Desain Pembelajaran
Asam Basa berikut ini.

129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 2 Desain Pembelajaran Asam Basa

Indikator Pencapain Materi/ Aktivitas Bentuk dan Media Aloka


Kompetensi Submateri Pembelajaran Jenis si
Penilaian Waktu

1. Mendeskripsikan a. Konsep 1. Mencari 1. Tes a. Lem 9 x 45


senyawa asam basa asam basa informasi Pengetahu bar menit
dalam kehidupan sehari- Arhennius senyawa asam an kerja Dilak
hari dan basa dalam pese Sana
2. Menjelaskan asam basa Bronted kehidupan Tes tulis rta kan 3 x
berdasarkan konsep Lowry sehari-hari a. PG didik perte
Arrhenius dalam b. Uraian muan
kehidupan sehari hari b. Reaksi 2. Mencari b. Alat (3 jp,
3. Menuliskan reaksi ionisasi informasi 2.Observasi dan 3 jp,
ionisasi asam basa asam basa konsep asam Kegiatan baha 3 jp)
berdasarkan teori basa percobaan n
Arrhenius c. Identifikas Arhennius dan prak
4. Mengidentifikasi sifat i asam Bronsted 3. Observasi tik
asam – basa basa Lowry keterampil
berdasarkan hasil an c. Lapt
percobaan dengan 3. Berlatih presentasi op
d. Asam Basa
menggunakan indikator menuliskan dan
dalam reaksi ionisasi
asam basa 4. Penilaian LCD
kehidupan
5. Menguraikan sifat larutan asam basa Laporan
asam basa berdasarkan e. Indikator
konsep asam basa dalam 4. Mengidentifika
dan trayek si senyawa
kehidupan sehari hari pH asam basa
indikator berdasarkan
6. Menganalisis sifat larutan asam basa
berdasarkan pH larutan konsep asam
(asam kuat dan asam basa
lemah, basa kuat dan basa f. Sifat Arhennius dan
lemah) dalam kehidupan larutan Bronsted
sehari hari asam basa Lowry
7. Menghitung pH larutan
(asam kuat dan asam g. pH larutan 5. Diskusi
lemah, basa kuat dan tentang
asam basa indikator asam
basa lemah) dalam
kehidupan sehari hari basa
8. Menyimpulkan sifat
larutan asam basa 6. Melakukan
berdasarkan konsep percobaan
asam basa dalam identifikasi

130
Unit Pembelajaran
Asam Basa

kehidupan sehari hari asam basa


berdasarkan
9. Memprediksi sifat larutan indikator asam
berdasarkan pH larutan basa dan pH
(asam kuat dan asam larutan asam
lemah, basa kuat dan basa basa
lemah) dalam kehidupan
sehari hari 7. Diskusi untuk
menganalisis
10. Memprediksi pH suatu data hasil
percobaan
larutan berdasarkan identifikasi
perubahan trayek asam basa
indikator asam basa
8. Membuat
laporan hasil
percobaan
identifikasi
asam basa

9. Presentasi
hasil
percobaan
identifikasi
asam basa

10. Menelaah dan


mengamati
data hasil
percobaan
identifikasi
asam basa

11. Membadingka
n pH larutan
asam basa dari
data
percobaan

12. Mengamati
cara
menentukan
pH larutan
berdasarkan
rumus

13. Berlatih
menghitung

131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

pH larutan
asam basa

Aktivitas 1 Perkembangan Teori Asam Basa

Pada aktivitas 1 akan dipelajari tentang perkembangan teori asam basa dan
reaksi ionisasi asam basa dengan menggunakan model pembelajaran
penyingkapan (Discovery Learning). Model pembelajaran penyingkapan
(Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui
proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Tahapan dari model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) ini


meliputi:
1. Pemberian rangsangan (stimulation)
2. Pernyataan/identifikasi masalah (Problem statement)
3. Pengumpulan data (data collection)
4. Pengolahan data (data processing)
5. Pembuktian (verification)
6. Menarik kesimpulan (generalitation)

Adapun tujuan dari aktivitas 1 ini adalah agar peserta didik mampu untuk:
1. Mendeskripsikan senyawa asam basa berdasarkan contoh dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menjelaskan konsep asam basa berdasarkan perkembangan teori asam
basa
3. Membedakan konsep asam basa berdasarkan teori asam basa (Arrhenius,
Bronsted-Lowry, dan Lewis)
4. Mengidentifikasi sifat asam basa berdasarkan contoh dalam kehidupan
sehari hari
5. Menuliskan reaksi ionisasi asam basa berdasarkan teori Arrhenius

132
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 3 x 45 Menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:


1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD);
2. Alat tulis:
3. Laptop dan LCD;
4. Buku Paket Kimia;
5. Bahan tayang (video pembelajaran);
6. Benda yang ada di lingkungan sekitar;

Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam melaksanakan


aktivitas 1 adalah:
a. Membuka dengan salam
b. Mengkondisikan siswa untuk memulai belajar diawali dengan berdo’a
bersama
c. Menggali pengetahuan awal siswa tentang klasifikasi materi (campuran
homogen)
d. Menyampaikan garis besar materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari

1. Pemberian Rangsangan
• Menampilkan senyawa asam basa yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari (air suling, cuka, air aki, air kapur sirih, dan
lain-lain)
• Peserta didik mencermati senyawa asam basa yang disajikan

133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Identifikasi Masalah
a. Memberikan pertanyaan tantangan untuk merangsang peserta
didik berpikir, seperti
“Bagaimana cara yang paling mudah untuk membedakan asam
dengan basa?”

“Mengapa asam dan basa dapat menghasilkan energi listrik?”

“Bagaimanakah perbedaan asam dengan basa menurut Arrhenius dan


Bronsted Lowry?”
b. Mendemontrasikan cara membedakan senyawa yang ditampilkan
(air suling, cuka, air aki, air kapur sirih) dengan meneteskan
masing-masing senyawa pada selembar kain/kertas
c. Peserta didik diminta untuk mendemontrasikan adanya energi
listrik pada masing-masing senyawa dengan menggunakan alat uji
elektrolit

Gambar 7 Suasana demontrasi pengujian daya hantar listrik


Sumber: dokumen pribadi

134
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Tampak adanya
gelembung gas yang
menandakan bahwa
larutan dapat
menghantarkan
listrik

Gambar 8 Hasil uji elektrolit salah satu larutan


Sumber: dokumen pribadi

3. Pengumpulan Data
a. Membagi peserta didik secara acak dalam kelompok diskusi dan
membagikan LKPD 1. Perkembangan teori asam dan basa
b. Membagikan video pembelajaran tentang teori asam basa kepada
peserta didik melalui whatshapp
c. Meminta peserta didik membuka video tersebut pada bagian
materi untuk membantu menyelesaikan LKPD 1 pada kegiatan 1.

Gambar 9 Tampilan video pembelajaran asam basa


Sumber: dokumen pribadi

135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

d. Meminta peserta didik membaca sumber belajar yang lain


(buku atau internet)
e. Setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan LKPD 1

4. Pengolahan Data
a. Membuat bahan presentasi hasil diskusi kelompok sesuai
LKPD 1 ( peta konsep, power point dan lain-lain)

5. Pembuktian
a. Memeriksa kembali dan memverifikasi jawaban hasil diskusi
kelompok dengan data-data dan teori pada sumber belajar
yang lain (buku atau internet) tentang teori asam basa dan
reaksi ionisasi asam basa

6. Menarik Kesimpulan
a. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok sesuai LKPD 1
tentang teori asam basa dan reaksi ionisasi
b. Membuat kesimpulan tentang teori asam basa dan reaksi
ionisasi

Pada bagian penutup guru dapat:


a. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang menjawab
paling tepat sesuai LKPD 1
b. Memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk membawa
satu jenis senyawa yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari (seperti air jeruk, air sabun, sabun pencuci piring,
dan lain-lain)

136
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Aktivitas 2 Indikator Asam Basa

Pada aktivitas 2 akan dipelajari tentang indikator asam basa dengan model
pembelajaran berbasis masalah/problem based learning (PBL) yaitu model
pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta
didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk
mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual.

Tahapan model pembelajaran berbasis masalah/problem based learning


(PBL):
1. Orientasi peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Adapun tujuan dari aktivitas 2 adalah agar peserta didik mampu untuk:
1. Mengidentifikasi sifat asam – basa berdasarkan hasil percobaan dengan
menggunakan indikator kertas lakmus
2. Mengidentifikasi sifat asam – basa berdasarkan hasil percobaan dengan
menggunakan indikator alami
3. Menguraikan sifat larutan asam basa berdasarkan konsep asam basa
dalam kehidupan sehari hari
4. Menganalisis sifat larutan asam basa berdasarkan hasil percobaan
5. Menganalisis sifat larutan berdasarkan pH larutan (asam kuat dan asam
lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari
6. Memprediksi pH suatu larutan berdasarkan perubahan trayek indikator asam
basa

137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 3 x 45 Menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:


1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD);
2. Alat tulis:
3. Laptop dan LCD;
4. Buku Paket Kimia;
5. Kertas lakmus, tabung reaksi , botol reagent, pipet, kertas indikator
universal, pH meter, plat tetes, ekstrak kunyit/bunga sepatu/kol
ungu;
6. Cuka, air aki, air kapur sirih, air suling;

Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam melaksanakan


aktivitas 2 adalah:
1. Membuka dengan salam
2. Mengkondisikan siswa untuk memulai belajar diawali dengan berdo’a
bersama
3. Menggali pengetahuan awal siswa tentang larutan asam dan basa dan
reaksi ionisasi asam dan basa
4. Menyampaikan garis besar materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari

1. Orientasi Peserta Didik terhadap Masalah


a. Mengamati empat larutan yang berbeda dengan warna yang sama
(cuka, air aki, air suling, air kapur sirih)

138
Unit Pembelajaran
Asam Basa

b. Memotivasi peserta didik untuk berpikir tentang beberapa masalah


yang berkaitan dengan larutan yang diamati, misalnya
“Bagaimana cara membedakan ketiga larutan tersebut dengan
menggunakan indikator kimia/alami?”
“Bagaimana cara membedakan sifat-sifat dari ketiga larutan
tersebut?”

2. Mengorganisir Peserta Didik


a. Membagi peserta didik dalam kelompok secara heterogen masing-
masing terdiri dari 4-5 peserta didik
b. Memberikan informasi tentang kegiatan percobaan yang akan
dilakukan yaitu identifikasi larutan asam basa dengan
menggunakan indikator
c. Membagikan LKPD 2 kepada masing – masing kelompok

3. Membimbing Penyelidikan
a. Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan kegiatan percobaan
yang akan dilakukan sesuai LKPD 2
b. Melakukan percobaan identifikasi larutan asam dan basa sesuai LKPD 2
c. Mengamati percobaan dan mencatat hasil pengamatan pada LKPD 2

4. Menyajikan dan Mengembangkan Hasil


a. Setiap kelompok mendiskusikan hasil percobaan tentang
identifikasi asam basa dengan menggunakan indikator
b. Mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan dari percobaan
identifikasi asam basa dengan menggunakan indikator
c. Memverifikasi hasil diskusi dengan data-data pada buku, sumber
belajar /literatur yang lain

139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

d. Setiap kelompok diminta membuat laporan sesuai hasil percobaan


yang telah dilakukan

5. Mengevaluasi serta Menganalisis Proses Pemecahan Masalah


a. Mempresentasikan hasil percobaan identifikasi asam basa dengan
menggunakan indikator
b. Berdiskusi untuk menganalisis sifat-sifat larutan asam dan basa
berdasarkan hasil percobaan

sebagai penutup guru dapat:


a. Melakukan review terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
b. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang berkerja dengan
sungguh-sungguh
c. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk mempelajari
tentang perhitungan pH yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.

Aktivitas 3 Perhitungan pH

Pada aktivitas 3 akan dipelajari tentang perhitungan pH asam dan basa


menggunakan model pembelajaran penyingkapan/discovery learning (DL)
seperti halnya pada aktivitas 1.

140
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Adapun tujuan dari aktivitas 3 tentang perhitungan pH adalah agar peserta


didik mampu untuk:
1. Menghitung pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa
lemah) dalam kehidupan sehari hari
2. Menyimpulkan sifat larutan asam basa berdasarkan nilai pH larutan asam
basa dalam kehidupan sehari hari
3. Mengurutkan kekuatan asam basa berdasarkan nilai pH larutan asam basa
4. Memprediksi sifat larutan berdasarkan pH larutan (asam kuat dan asam
lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari

Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran : 3 x 45 Menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:


1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD);
2. Alat tulis:
3. Laptop dan LCD;
4. Buku Paket Kimia;
5. Bahan tayang/Video pembelajaran;
6. Benda yang ada di lingkungan sekitar;

Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam melaksanakan


aktivitas 3 adalah:
1. Membuka dengan salam
2. Mengkondisikan siswa untuk memulai belajar diawali dengan berdo’a
bersama
3. Menggali pengetahuan awal siswa tentang perbedaan asam dengan
basa
4. Menyampaikan garis besar materi, manfaat, dan tujuan pembelajaran
yang akan dilakukan

141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1. Pemberian Stimulus terhadap Peserta Didik


a. Meminta peserta didik untuk melihat kembali data percobaan
tentang identifikasi asam basa yang telah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya.
b. Mencermati data nilai pH pada percobaan identifikasi asam basa
sesuai LKPD 2 dari masing-masing kelompok.

2. Identifikasi Masalah
a. Memberikan pertanyaan tantangan untuk menggali pola pikir
peserta didik, seperti
“ Bagaimana cara menentukan nilai pH dari asam dan basa?”
b. Memotivasi peserta didik untuk berpikir tentang beberapa masalah
yang berkaitan dengan pH larutan asam basa, misalnya
“Berapakah nilai pH untuk asam dan basa ?”

3. Pengumpulan Data
a. Membagi peserta didik dalam kelompok dan masing-masing
kelompok terdiri dari 4- 5 peserta didik
b. Menugaskan peserta didik membandingkan data nilai pH dari hasil
percobaan sesuai LKPD 2 dengan literatur
c. Membandingkan data yang diperoleh dengan literatur yang ada
d. Membagikan LKPD 3 tentang perhitungan pH
e. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang perhitungan pH
sesuai LKPD 3
f. Perwakilan kelompok menjelaskan cara perhitungan pH
berdasarkan hasil diskusinya

142
Unit Pembelajaran
Asam Basa

4. Pembuktian
a. Meminta peserta didik untuk memeriksa kembali jawaban hasil
diskusi kelompoknya
b. Memverifikasi hasil diskusi kelompok dengan data-data pada
sumber belajar yang lain ( buku paket, video pembelajaran atau
internet ) tentang perhitungan pH larutan asam basa

5. Menarik Kesimpulan/Generalisasi
a. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang perhitungan pH
larutan
b. Memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi yang telah
disajikan oleh setiap kelompok
c. Memperbaiki hasil presentasi dan membuat kesimpulan tentang
perhitungan pH

Sebagai penutup guru dapat :

1. Membimbing peserta didik membuat rangkuman/simpulan tentang


penentuan pH larutan.
2. Meminta peserta didik menjawab kuis yang ada pada video
pembelajaran atau yang sudah disiapkan oleh guru.

143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 10 Tampilan video pembelajaran asam basa


Sumber: dokumen pribadi

144
Unit Pembelajaran
Asam Basa

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik 1

LKPD 1 Teori Asam dan Basa

I. Tujuan

Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:

a. Mendeskripsikan senyawa asam basa dalam kehidupan sehari-


hari;
b. Menjelaskan perkembangan teori asam basa beradasarkan konsep
Arrhenius dalam kehidupan sehari hari;
c. Mengidentifikasi sifat asam basa dalam kehidupan sehari hari;
d. Menuliskan reaksi ionisasi asam basa berdasarkan teori
Arrhenius;

II. Dasar Teori


Hujan asam merupakan peristiwa alam yang dapat kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari terutama di daerah industri. Pabrik-
pabrik yang ada di daerah industri menyumbang peranan dalam
peningkatan polusi udara yang dapat mengakibatkan terjadinya
hujan asam.

Bagaimanakah cara membedakan senyawa asam dan basa, marilah


kita pelajari beberapa konsep yang dikemukakan oleh beberapa ahli
kimia yaitu Arrhenius, Lewis , dan Bronsted-Lowry.

145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

III. Kegiatan

❖ Melihat video pembelajaran yang sudah diberikan melalui whatshapp


❖ Mencari informasi dari video tersebut untuk menyelesaikan LKPD 1 pada
bagian materi
❖ Membaca sumber belajar yang lain ( buku atau internet) tentang teori asam
basa
❖ Untuk lebih memahami tentang asam basa, diskusikan hal-hal berikut
dengan anggota kelompok Saudara secara sungguh-sungguh dan
bertanggungjawab.

Lengkapilah tabel berikut ini !

1. Jelaskan perbedaan konsep asam dan basa menurut Arrhenius. Lewis, dan
Bronsted-Lowry
Konsep Asam
Basa ASAM BASA
menurut:

1. ARRHENIUS

2. LEWIS

3. BRONSTED-
LOWRY

146
Unit Pembelajaran
Asam Basa

2. Dengan melihat video pembelajaran tersebut dan membaca literatur yang ada.
Tuliskan contoh senyawa asam dan basa lengkap dengan rumus kimianya
NAMA SENYAWA RUMUS KIMIA NAMA SENYAWA RUMUS KIMIA
NO NO
ASAM BASA
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5

3. Tuliskan reaksi ionisasi asam dan basa dalam tabel berikut

NO NAMA SENYAWA RUMUS KIMIA KATION ANION


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

4. Buatlah tabel perbedaan sifat-sifat asam dan basa berdasarkan teori yang ada!

………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………………………………….

5. Buatlah kesimpulan tentang asam dan basa berdasarkan teori asam dan basa!

………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik 2

LKPD 2 Percobaan Identifikasi Asam dan Basa

I. Tujuan

Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:


a. Mengidentifikasi sifat asam basa berdasarkan indikator kertas lakmus
b. Mengidentifikasi sifat asam basa berdasarkan indikator alami
c. Mengidentifikasi asam basa berdasarkan nilai pH
d. Membedakan sifat asam basa berdasarkan perubahan indikator asam basa
e. Memprediksi sifat asam basa berdasarkan indikator asam basa

II. Dasar Teori

Indikator merupakan zat pengubah warna. Salah satu indikator asam basa
adalah kertas lakmus, yaitu kertas lakmus merah dan biru. Kertas lakmus
merah akan berubah warna menjadi biru ketika dicelupkan dalam larutan
basa, sedangkan kertas lakmus biru akan berubah warna menjadi merah jika
dicelupkan dalam larutan asam.

Berbagai jenis tanaman juga bisa digunakan sebagai indikator asam basa
dengan cara mengekstraknya, kemudian larutan indikator alami ini diteteskan
ke larutan asam atau basa.

Indikator bahan kimia seperti fenolftalein akan memberikan warna merah


terhadap larutan basa dan tidak berwarna pada larutan asam

148
Unit Pembelajaran
Asam Basa

III. Alat dan Bahan


Alat :
1. Plat tetes
2. Pipet tetes
3. Tabung reaksi
Bahan :
1. Kertas lakmus merah dan biru
2. Kertas indikator universal
3. pH meter
4. Larutan fenolftalein
5. Ekstrak kunyit/bunga mawar/kol ungu
6. Air suling
7. Air Aki
8. Cuka
9. Air kapur

IV. Cara Kerja


1. Ambillah 1 lembar kertas lakmus merah letakkan pada plat tetes
kemudian tetesi dengan cuka . Amati perubahan warna yang terjadi pada
kertas lakmus dan catat hasilnya dalam tabel pengamatan !
2. Ambillah 1 lembar kertas lakmus biru letakkan pada plat tetes kemudian
tetesi dengan cuka. Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas
lakmus dan catat hasilnya dalam tabel pengamatan !
3. Ambillah 1 lembar kertas indikator universal letakkan pada plat tetes
kemudian tetesi dengan cuka. Cocokkan warna yang terjadi pada kertas
indikator dengan tabel warna yang disediakan dan catat nilai pH pada
tabel pengamatan !
4. Masukkan 3 tetes cuka pada plat tetes kemudian tambahkan 1 tetes
Larutan fenolftalein (pp). Amati perubahan warna yang terjadi pada
cuka dan catat hasilnya dalam tabel pengamatan !
5.

149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

5. Masukkan 3 tetes cuka pada plat tetes kemudian tambahkan 1 tetes


ekstrak kunyit/bahan alami lainnya. Amati perubahan warna yang
terjadi pada cuka dan catat hasilnya dalam tabel pengamatan !
6. Ulangi cara kerja 1 sampai 5 untuk air suling, air aki, air kapur, larutan
sabun, larutan sampo (beberapa zat yang sudah dibawa peserta didik)!
7. Cuci dan rapikan kembali alat – alat yang sudah digunakan !

V. Tabel Hasil Pengamatan

Nama Perubahan Perubahan Nilai Perubahan Perubahan


Larutan warna warna pH warna warna
kertas kertas larutan pada larutan pada
lakmus lakmus penambahan penambahan
merah biru larutan pp ekstrak
kunyit

VI. Analisis dan Pertanyaan

1. Kelompokkan senyawa yang telah diuji menurut sifatnya (asam atau


basa)!

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..

150
Unit Pembelajaran
Asam Basa

2. Apakah hasil pengujian dengan indikator kertas lakmus dan pengujian


dengan kertas indikator universal memberikan hasil yang sejalan?

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..

3. Bagaimana cara membedakan senyawa asam dengan basa berdasarkan


indikator alami ekstrak kunyit/bahan alami lainnya ?

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

4. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan!

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik 3

LKPD 3 Perhitungan pH

I. Tujuan

Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:

a. Menganalisis sifat larutan berdasarkan pH larutan (asam kuat dan asam


lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari-hari;
b. Menghitung pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa
lemah) dalam kehidupan sehari-hari;
c. Memprediksi sifat larutan berdasarkan pH larutan (asam kuat dan asam
lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari;

II. Dasar Teori

Untuk membedakan asam dan basa dapat ditentukan dari nilai pH larutan.
Larutan asam memiliki pH lebih kecil dari 7, larutan basa memiliki pH lebih
besar dari 7, dan larutan netral memiliki pH sama dengan 7. Secara
laboratorium untuk menentukan nilai pH larutan asam, basa dan netral dapat
dilakukan dengan menggunakan indikator universal atau pH meter.

Rentang nilai pH dimulai dari 0 sampai dengan 14, untuk mendapatkan nilai
pH berdasarkan konsentrasi larutan asam dan basa, maka secara matematis
kita dapat menggunakan rumus berikut ini.

pH = – log [H+]

Untuk asam kuat [H+] = x . [HxA]

x = valensi asam
[HxA] = konsentrasi larutan asam

152
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Untuk asam lemah

Ka = tetapan ionisasi asam


[HA] = konsentrasi larutan asam lemah

Untuk Basa

pOH = - log [OH-]

pH = 14 – pOH

pada basa kuat

[OH-] = y . [M(OH)y]

y = valensi basa
[M(OH)y]= konsentrasi larutan basa

Pada basa lemah

[OH–] = √Kb [MOH]

Kb = tetapan ionisasi basa


[MOH] = konsentrasi larutan basa lemah

III. Kegiatan

Diskusikan dengan anggota kelompokmu dan jawablah soal-soal berikut ini


berdasarkan rumus derajat keasaman (pH) dengan cermat dan teliti !

153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1. Tentukan konsentrasi ion H+ atau OH – dari berikut ini:


a. H2SO4 0,3 M
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………….……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
b. CH3COOH 0,07 M (Ka = 7 x 10–5)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
c. H3PO4 0,2 M
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
d. Ca(OH)2 0,05 M
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
e. Al(OH)3 0,02 M
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………...

154
Unit Pembelajaran
Asam Basa

2. Hitunglah nilai pH untuk larutan berikut ini :


a. H2SO4 0,01 M
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………...

b. CH3COOH 0,07 M (Ka = 7 x 10–5)


……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………...

c. Ca(OH)2 0,1 M
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………...

d. NH3 0,02 M (Kb = 1,8 x 10 –5)


……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………...

155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Bahan Bacaan

Teori Asam Basa

Reaksi dalam larutan terdiri dari reaksi asam basa, reaksi pengendapan, dan
reaksi reduksi oksidasi. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dapat
dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa atau
bersifat netral (tidak asam atau tidak basa). Sifat larutan tersebut dapat
ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam basa, yaitu zat-zat warna
yang akan menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa.

Beberapa teori mengemukakan tentang konsep asam dan basa, diantaranya


adalah sebagai berikut:
a. Lavoisier (1777) mengemukakan bahwa asam adalah senyawa yang
mengandung unsur oksigen (sehingga oksigen disebut juga sebagai zat
asam).
b. Humphrey Davy (1810) mengemukakan bahwa penyebab asam
adalah hidrogen (karena menemukan bahwa senyawa HCl termasuk
asam, dan tidak mengandung oksigen).
c. Joseph Louis Gay-Lussac (1814) menemukan bahwa asam adalah zat
yang dapat menetralkan alkali

Sampai saat ini terdapat tiga konsep asam basa yang dianggap paling tepat
untuk menjelaskan teori asam basa, yaitu teori Arrhenius, teori Bronsted-
Lowry, dan teori Lewis..

156
Unit Pembelajaran
Asam Basa

1. Teori Asam Basa Arrhenius

Konsep asam basa pertama kali dikemukakan oleh Svante August


Arrhenius (1859 - 1927) pada tahun 1884.

Asam
Menurut Arrhenius, pembawa sifat asam adalah ion H+ , asam adalah
senyawa yang dalam air melepaskan ion H+ dapat dirumuskan
sebagai HxZ dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.

HxZ(aq) xH+(aq) + Xx- (aq)

misalnya: larutan HCl dapat mengalami reaksi ionisasi berikut:

HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)

seperti asam klorida (HCl), cuka (CH3COOH) dan aki (H2SO4) juga
merupakan asam. Hal ini didasarkan pada reaksi penguraiannya di
dalam air yang menghasilkan ion H+.

H2SO4(aq) 2H+(aq)+ SO42-(aq)

CH3COOH(aq) H+(aq)+ CH3COO-(aq)

Basa
Menurut Arrhenius pembawa sifat basa adalah ion OH- . Basa adalah
senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH -).
Secara umum hidroksida logam dapat dikelompokkan dalam basa
Arrhenius dan dapat dirumuskan sebagai M(OH)x yang dalam air
dapat mengalami ionisasi sebagai berikut.
M(OH)x (aq) Mx+(aq) + xOH-(aq)

157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

misalnya: larutan NaOH


Reaksi: NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)

Demikian pula dengan magnesium hidroksida (Mg(0H)2) dan


aluminium hidroksida (Al(OH)3) biasa digunakan sebagai obat
antasida juga merupakan basa. Hal ini didasarkan pada reaksi
penguraiannya di dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH–).

Mg(OH)2(aq) Mg2+(aq) + 2OH-(aq)

Al(OH)3(aq) Al3+(aq) + 3OH-(aq)

2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Bagaimana cara membedakan asam basa jika pelarutnya bukan air?

Ada beberapa reaksi asam basa yang terjadi dalam pelarut bukan air (
seperti dalam alkohol). Untuk menjelaskan hal tersebut maka
diperlukan konsep asam basa Bronsted-Lowry.

Reaksi ionisasi yang terjadi pada HCl dalam air adalah akibat
perpindahan sebuah protoh (H+) dari molekul HCl ke molekul air
membentuk ion H3O+ (ionhidronium). Menurut Bronsted Lowry , asam
adalah pemberi proton (donor proton) dan basa adalah penerima
proton (akseptor proton).

Perhatikan reaksi asam basa berikut ini :

HCl (aq) + H2O(l) Cl– (aq) + H3O+ (aq)

158
Unit Pembelajaran
Asam Basa

HCl (aq) + NH3(aq) NH4+(aq) + Cl- (aq)

Reaksi asam basa menurut teori asam basa Bronsted Lowry disebut sebagai
reaksi protolitik, yaitu reaksi perpindahan satu proton (ion H+)
H2O(l) + H2O(l) H3O (aq) + OH- (aq)

Berdasarkan reaksi perpindahan proton tersebut, maka air disebut bersifat


ampiprotik / amfoter karena air dapat bersifat sebagai asam dan basa.

Menurut teori asam basa Bronsted Lowry kita akan mengenal pasangan asam
basa konjugasi dan basa asam konjugasi.
Asam konjugasi terbentuk dari basa yang menyerap satu proton. Asam
konjugasi dapat melepas satu proton dan membentuk kembali basanya.
Sedangkan basa konjugasi terbentuk dari asam yang melepas satu proton.
Basa konjugasi dapat menyerap proton dan membentuk kembali asamnya.

Asam → H+ + basa konjugasi


Basa + H+ → asam konjugasi

Secara garis besar pasangan asam basa konjugasi dapat terjadi karena
adanya transfer proton (H+).

Asam basa konjugasi terjadi jika suatu asam memberi proton (H+), maka sisa
asamnya t disebut basa konjugasi karena mampu menerima suatu proton
(H+). Sedangkan basa asam konjugasi terjadi jika suatu basa menerima
proton (H+), maka basa yang terbentuk disebut asam konjugasi karena
mampu melepas suatu proton (H+).

Untuk memudahkan pemahaman tentang asam basa konjugasi pada Teori


Asam Basa Bronsted–Lowry perhatikan skema berikut ini.

159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pasangan Konjugasi HCl/Cl-

HCl + NH3 NH4+ + Cl-

Transfer proton
(H+) Pasangan konjugasi
NH3/NH4+
ASAM BASA Asam konjugasi Basa konjugasi

(donor proton) (akseptor proton)

Marilah kita berlatih menentukan pasangan asam basa konjugasi berikut.

Buktikan bahwa reaksi – reaksi berikut merupakan asam basa. Tunjukkan


mana yang merupakan asam dan mana yang basa, serta pasangan konjugasi
masing–masing!

a) HCl (aq) + H2O (l) → H3O+(aq) + Cl- (aq)

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

b) HCl (aq) + H2O (l) → H3O+(aq) + Cl- (aq)

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

160
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Kelebihan teori asam basa Bronsted Lowry dibandingkan dengan teori


asam basa Arrhenius
1. Reaksi asam basa tidak hanya terjadi pada pelarut air, dapat juga terjadi
pada pelarut lain, seperti benzena (C6H6), amoniak (NH3), eter dan yang
lainnya.
2. Teori ini dapat menjelaskan adanya sifat amfiprotik karena banyak
spesies yang dapat berfungsi sebagai asam atau basa tergantung
reaktannya.
3. Senyawa asam atau basa dapat berupa ion maupun molekul.

3. Teori Asam Basa Lewis

Seorang ilmuwan berkebangsaan Amerika G. N. Lewis mengemukakan


konsep yang lebih umum tentang asam-basa. Lewis menjelaskan konsep
asam basa berdasarkan ikatan kovalen yang terjadi akibat adanya pasangan
elektron bebas yang berikatan dengan proton.

Untuk memahami teori asam basa Lewis perhatikan skema berikut.

+
H H
H+ + : N H H : N H

H H
ASAM
(akseptor BASA
pasangan (donor pasangan
elektron) elektron)

161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Menurut skema tersebut dapat dilihat bahwa proton/ion H+ dapat menerima


pasangan elektron, dan molekul NH3 mampu memberikan pasangan elektron
bebasnya kepada proton sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi.

Asam lewis = akseptor pasangan elektron


Basa Lewis = donor pasangan elektron
Basa + H+ → asam konjugasi

Secara umum asam Lewis bukan hanya ion H+ tetapi juga kation lain dan
molekul netral yang mempunyai orbital valensi kosong sehingga dapat
menerima pasangan elektron bebas dari basa Lewis.

Contoh reaksi asam basa menurut Lewis terjadi pada ion logam Al3+ dan ion
Cu2+. Ion Al3+ yang terhidrasi adalah contoh reaksi asam basa Lewis. Pada
setiap 6 molekul H2O akan memberikan pasangan elektron kepada ion Al3+
membentuk kation hidrat Al(H2O)63+

asam Lewis basa Lewis

Demikian juga yang terjadi pada reaksi ion Cu2+ dengan ammonia adalah
reaksi asam-basa yang mana setiap 4 molekul NH3 memberikan pasangan
elektron kepada Cu2+ sehingga membentuk ion Cu(NH3)42+ yang berwarna
biru.

asam Lewis basa Lewis

Asam dan basa Lewis dapat menjelaskan potensial elektrostatik, karena


pada contoh tersebut di atas, basa (digambarkan berwarna biru) dianggap

162
Unit Pembelajaran
Asam Basa

miskin elektron dan asam (digambarkan berwarna merah) dianggap kaya


elektron, menghasilkan acid-base adduct (adduct singkatan dari addition
product yang berarti hasil adisi).

Reaksi antara NH3 dan BF3 juga dapat membentuk asam Lewis dan basa
Lewis. NH3 bertindak sebagai basa Lewis karena sebagai donor pasangan
elektron sedangkan BF3 bertindak sebagai asam Lewis karena sebagai
akseptor pasangan elektron.

Contoh asam Lewis yang lain adalah oksida nonlogam, seperti CO2, SO2,
dan SO3.

Dengan adanya teori asam-basa Lewis, dapat menjelaskan semua jenis


reaksi asam basa baik yang melibatkan serah terima proton (H+) maupun
yang tidak. Reaksi asam basa Lewis juga dapat menjelaskan semua reaksi
asam basa yang terjadi dalam pelarut air, pelarut selain air, maupun tanpa
pelarut. Struktur kimia zat-zat seperti klorofil, vitamin B12, dan sel darah
merah dapat dijelaskan dengan teori asam-basa Lewis.

Buktikan bahwa reaksi – reaksi berikut merupakan reaksi asam basa!

a) HCl (aq) + H2O (l) → H3O+(aq) + Cl- (aq)

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

b) 2NO2 (g) + H2O (l) → HNO2 (aq) + HNO3 (aq)

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Reaksi Ionisasi Asam dan Basa

Berdasarkan teori asam basa Arrhenius, untuk membedakan asam dengan


basa dapat diketahui dari hasil ionisasinya ketika asam atau basa dilarutkan
dalam air. Adanya ion hidrogen (H+) dalam asam dan ion hidroksida (OH–)
pada basa merupakan ciri khusus untuk membedakan asam dengan basa.

Jumlah ion H+ yang dihasilkan oleh satu molekul asam dikenal dengan valensi
asam dan ion negatif yang terbentuk karena melepaskan ion H+disebut ion
sisa asam.

Tabel 3. Contoh Reaksi Ionisasi Asam


Valensi
Rumus Asam Nama Asam Reaksi Ionisasi Sisa Asam
Asam
HCl Asam klorida HCl → H+ + Cl– 1 Cl–
HF Asam fluorida HF → H+ + F– 1 F–

164
Unit Pembelajaran
Asam Basa

HCN Asam sianida HCN → H+ + CN– 1 CN–


HNO3 Asam nitrat HNO3 → H+ + NO3 – 1 NO3 –
H2S Asam sulfida H2S → 2H+ + S 2– 2 S 2–
H2SO4 Asam sulfat H2SO4 → 2H+ + SO4 2– 2 SO4 2–
H2CO3 Asam karbonat H2CO3 → 2H+ + CO3 2– 2 CO3 2–
H3PO3 Asam fosfit H3PO3 → 2H+ + HPO3 2– 2 HPO3 2–
HCOOH Asam format HCOOH → H+ + HCOO – 1 HCOO –
(asam semut)

CH3COOH Asam asetat CH3COOH → H+ + CH3COO – 1 CH3COO –


(asam cuka)

Jumlah ion OH– yang dihasilkan oleh satu molekul basa dikenal dengan
valensi basa.

Tabel 4. Contoh Reaksi Ionisasi Basa

Rumus Basa Nama Basa Reaksi Ionisasi Valensi


KOH HNO3 Kalium hidroksida KOH → K+ + OH – 1
NaOH Natrium hidroksida NaOH → Na+ + OH – 1
Mg(OH)2 Magnesium hidroksida Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH– 2
Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH – 2
Sr(OH)2 Stronsium hidroksida Sr(OH)2 → Sr2+ + 2OH– 2
Ba(OH)2 Barium hidroksida Ba(OH)2 → Ba2+ + 2OH– 2
Al(OH)3 Aluminium hidroksida Al(OH)3 → Al3+ + 3OH– 3
Fe(OH)2 Besi (II) hidroksida Fe(OH)2 → Fe2+ + 2OH– 2
Fe(OH)3 Besi (III) hidroksida Fe(OH)3 → Fe3+ + 3OH – 3

165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Indikator Asam Basa

Bagaimana cara membedakan asam dengan basa ?

Asam dan basa dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya. Beberapa


perbedaan sifat asam dengan basa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Perbedaan Sifat Asam dan Basa


ASAM BASA
Dalam air dapat menghasilkan ion H+ Dalam air dapat menghasilkan ion OH –
Memiliki rasa masam Memiliki rasa pahit
Bersifat korosif (menyebabkan
Bersifat kaustik (terasa licin)
korosi pada logam)
Mengubah warna kertas lakmus biru Mengubah warna kertas lakmus merah
menjadi merah menjadi biru
Bila ditetesi larutan fenolftalein, Bila ditetesi larutan fenolftalein,
tidak berubah warna warnanya berubah menjadi merah muda
Nilai pH ˂ 7 Nilai pH ˃ 7

Asam dan basa mempunyai rasa yang berbeda, meskipun demikian jangan
pernah mencicipi untuk membedakan keduanya karena dapat merusak kulit
dan beracun.

Untuk membedakan asam dan basa kita dapat menggunakan indikator.


Beberapa zat dapat memberi warna tertentu dalam larutan asam dan basa.
Zat seperti ini dapat digunakan sebagai indikator atau penunjuk sifat asam
basa larutan. Indikator asam basa adalah senyawa yang digunakan untuk
menentukan sifat asam dan basa dari larutan dan memberikan warna yang

166
Unit Pembelajaran
Asam Basa

berbeda pada pH tertentu. Ada beberapa macam indikator, yaitu kertas


lakmus, kertas universal, indikator bahan alami, larutan kimia.

Indikator yang sering digunakan untuk menentukan larutan asam basa


adalah indikator kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus yaitu kertas
lakmus merah dan kertas lakmus biru yang akan mengalami perubahan
warna jika dimasukkan ke dalam larutan asam atau basa.

Gambar 1 1 Pengujian Larutan dengan Kertas Lakmus Biru


Sumber: dokumen pribadi

Tabel 6. Perubahan Warna Kertas Lakmus pada Larutan Asam, Basa dan Netral

Perubahan warna dalam larutan


Kertas lakmus

Asam Basa Netral


Lakmus Merah merah biru merah

Lakmus Biru merah biru biru

167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Selain indikator kertas lakmus, untuk mengetahui sifat asam atau basa
juga dapat digunakan indikator bahan kimia atau dengan bahan-bahan
alami yang berwarna seperti: kunyit, mawar, bougenvil, kembang sepatu,
dan kulit manggis.

Perubahan warna yang terjadi akibat penambahan suatu indikator dapat


juga menunjukkan perubahan pH larutan. Trayek perubahan warna atau
trayek pH merupakan batasan rentang pH ketika indikator mengalami
perubahan warna. Trayek pH beberapa indikator bahan kimia untuk
asam dan basa yang sering digunakan di laboratorium tersaji dalam tabel
berikut.

Tabel 7. Trayek pH dan Perubahan Warna Beberapa Indikator

No. Nama Indikator Perubahan Warna Trayek pH


1 Metil jingga Merah – Kuning 3,2 – 4,4
2 Metil merah Tak berwarna – Merah 4,0 – 5,8
3 Bromokresol ungu Kuning – Ungu 5,2 – 6,8
4 Bromtimol biru Kuning – Biru 6,0 – 7,6
5 Timol biru Kuning – Biru 8,0 – 9,6
6 Fenolftalein Tak berwarna – Merah 8,2 – 10
7 Timolftalein Tak berwarna – Biru 9,4 – 10,6

Tingkat keasaman larutan dinyatakan dengan nilai pH, larutan asam


memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, dan
larutan netral memiliki pH sama dengan 7. Indikator yang digunakan
untuk mengukur pH adalah indikator universal dan pH meter.

168
Unit Pembelajaran
Asam Basa

(a) (b)

Gambar 1 2 (a) tabel warna indikator universal; (b) pH meter


Sumber: dokumen pribadi

Derajat Keasaman

1. pH dan pOH

Harga pH menunjukkan tingkat keasaman suatu larutan. Penentuan harga pH


dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Derajat keasaman dinyatakan sebagai pH merupakan ukuran
logaritma dari konsentrasi ion hidrogen, secara matematis dapat dituliskan
dengan.

pH = – log [H+]

Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan,

Jika [H+] = 1 x 10-n, maka pH = n

Jika [H+] = x x 10–n, maka pH = n – log x

Jika pH = n, maka [H+] =10-n

169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Seperti derajat keasaman kekuatan ion hidroksida atau basa dapat


dinyatakan sebagai pOH dengan persamaan

pOH = -log [OH-]

Makin besar konsentrasi H+ , maka makin kecil pH (semakin asam larutan).


Makin besar konsentrasi OH-, maka makin kecil pOH dan makin besar pH.

2. Hubungan pH dengan pOH

Molekul air dapat berfungsi baik sebagai asam dan basa. Molekul air dapat
menerima ion hidrogen dari molekul air yang lain menurut reaksi berikut:

Ion hidronium adalah asam yang sangat kuat, dan ion hidroksida adalah basa
yang sangat kuat. Keduanya akan bereaksi dengan cepat untuk menghasilkan
air kembali. Reaksi ionisasi dapat dituliskan sebagai berikut:

Atau dapat juga dituliskan sebagai berikut:

dengan menggunakan hukum kesetimbangan maka dapat dinyatakan sebagai


berikut:

170
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Sehingga karena dianggap konstan maka dapat

dinyatakan dengan Kw adalah tetapan air yang pada suhu

25 0C harga = 1 x 10 – 14 .
Jika dinyatakan dengan logaritma

log
Sehingga,

karena = 10-14 , maka

3. Kekuatan Asam dan Basa

Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh besaran derajat ionisasi dan
tetapan kesetimbangan ionisasinya. Kekuatan ionisasi ditentukan oleh
banyaknya ion hidrogen dan ion hidroksida dalam larutan.

Perbandingan antara jumlah zat yang terionisasi dengan jumlah zat mula-
mula dikatakan sebagai derajat ionisasi (∝). Asam kuat memiliki derajat
ionisasi = 1, karena dapat terionisasi sempurna. Asam lemah terionisasi
sebagian dengan nilai derajat ionisasi kecil ( mendekati 0).

Harga Ka merupakan ukuran kekuatan asam. Asam kuat merupakan


elektrolit kuat, asam kuat terionisasi sempurna di dalam air. Sebagian besar
asam kuat merupakan asam anorganik, seperti asam klorida (HCl), asam
nitrat (HNO3), asam perklorat (HClO4), dan asam sulfat (H2SO4). Sedangkan
asam lemah mengalami ionisasi sebagian dalam air

171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Suatu asam kuat adalah hampir 100% terionisasi (α =1 ) dalam larutan


sehingga dapat dituliskan sebagai berikut

HxA(aq) x H+ (aq) + A x- (aq)

Sehingga [H+] untuk asam kuat dapat dinyatakan

[H+] = x . [HxA]

Dengan, x = valensi asam

[HxA] = konsentrasi asam dalam mol/liter larutan

Kekuatan basa ditentukan dari Kb nya. Basa kuat merupakan elektrolit kuat,
dimana basa kuat terionisasi sempurna di dalam air. Seperti halnya pada
asam, basa dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Basa, ditulis
M(OH)y, merupakan senyawa ion yang mengalami ionisasi dalam air. Jadi
kekuatan basa bergantung pada kelarutannya dalam air. Semakin mudah
larut, makin besar kekuatan basanya.

Contoh basa kuat adalah NaOH, KOH, RbOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2,
basa kuat hampir 100% terionisasi dalam larutan sehingga dapat dituliskan
sebagai berikut:

M(OH)y(aq) My+ (aq) + yOH- (aq)

Sehingga [OH-] untuk basa kuat dapat dinyatakan

[OH-] = y . [M(OH)y]

Dengan, y = valensi basa

172
Unit Pembelajaran
Asam Basa

M(OH)y] = konsentrasi basa dalam mol/liter larutan

pOH = - log [OH-] pH = 14 - pOH

Perhatikan contoh berikut ini

Contoh

Tentukan besar pH pada larutan H2SO4 0,1 M !

Pembahasan

H2SO4 adalah asam kuat bervalensi dua maka

[H+] = X . [HxA]

= 2. 1,0 x 10-1

= 2,0 x 10-1 M

pH = - log [H+]

= - log 2,0 x 10-2

=1 – log 2

173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Tentukan pH larutan dalam ;

a. Larutan KOH 0,01 M


b. Larutan Ca(OH)2 0,05 M
Pembahasan

a. OH-] = y . [M(OH)y] b. [OH-] = y . [M(OH)y]


= 1 . 1 x 10-2 = 2 . 5 x 10-2

= 1 x 10-2 M = 1. 10-1 M

pOH = - log [OH-] pOH = - log [OH-]

= - log 1 x 10-2 = - log 1 x 10-1

=2 = 1

pH = 14 - pOH pH = 14 - pOH
4. Asam Lemah dan Basa Lemah
= 14 - 2 = 14 - 1
Dalam larutan asam lemah terdapat dua macam kesetimbangan, yaitu
= 12 = 13
kesetimbangan asam lemah dan kesetimbangan air. Kesetimbangan asam
lemah dituliskan berikut.

HA (aq) H+ (aq) + A- (aq)

Sedangkan kesetimbangan air dituliskan sebagai persamaan berikut.

H2O (l) H+ (aq) + OH- (aq)

Ion H+ yang berasal dari HA lebih besar dibandingkan H+ yang berasal dari air
sehingga kesetimbangan air bergeser ke kiri. Sebagai akibatnya [H+] dari air
makin kecil dan dapat diabaikan terhadap H+ yang berasal dari HA.

Tetapan kesetimbangan untuk reaksi disosiasi asam dinyatakan sebagai


berikut.

174
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Karena [H+] = [A-], maka :

atau

Asam lemah adalah zat yang memiliki derajat ionisasi antara 0 < α < 1, nilai
[H+] dapat ditentukan sebagai berikut:

Dari persamaan di atas [H+] = Mα = [HA] α karena maka


diperoleh hubungan:

Reaksi : HA(aq) H+(aq) + A-(aq)

Mula-mula M - -

Reaksi Mα Mα Mα

Sisa M (1- α ) Mα Mα

Untuk basa lemah harga pH dapat ditentukan berdasarkan pola pikir yang
sama dengan asam lemah, bila konsentrasi dan derajat ionisasi/tetapan
ionisasi basa diketahui, maka rumus penentuan pH dapat dituliskan
sebagai berikut:

[OH–]2 = Kb [MOH] atau [OH–] = √Kb [MOH]

– log [OH–] = – log √Kb [MOH]

175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Contoh

Dari hasil eksperimen daya hantar, diperoleh derajat ionisasi suatu


asam lemah HA 0,1 M pada temperature 25oC, 0,01 Hitung pH
larutannya !

Pembahasan

Contoh

Suatu basa lemah MOH dengan konsentrasi 0,01 terionisasi sebanyak 1


%. Hitunglah tetapan kesetimbangan basa tersebut….

Pembahasan
α = 1 % = 0,01
Kb = α2 . [MOH]
= (1 x 10 -2)2 . 1 x 10-2
= 1 x 10-4 . 1 x 10-2
= 1 x 10-6

176
Unit Pembelajaran
Asam Basa

PENGEMBANGAN PENILAIAN

Pengembangan penilaian memuat pembahasan soal-soal topik asam basa


yang sering muncul dalam USBN SMK Teknologi Rekayasa yang kurang
berhasil dijawab oleh peserta didik. Selain itu, bagian ini memuat
pembahasan tentang cara mengembangkan soal HOTS yang disajikan dalam
bentuk pemodelan agar dapat dijadikan acuan oleh Saudara ketika
mengembangkan soal untuk topik ini. Dengan contoh-contoh yang diberikan
diharapkan Saudara dapat terampil mengembangkan soal yang mengacu
pada indikator pencapaian kompetensi yang termasuk HOTS.

A. Pembahasan Soal-soal

Pada bagian ini disajikan pembahasan contoh soal-soal USBN atau UN topik
asam basa untuk SMK Teknologi Rekayasa.

Soal USBN tahun 2018/2019


1. Tabel berikut merupakan data pengujian beberapa larutan menggunakan
indikator kertas lakmus
Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan
Indikator
A B C D E
Lakmus Merah Merah Merah Biru Merah Biru
Lakmus Biru Biru Merah Biru Biru Biru

177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pernyataan yang tepat berkaitan dengan data tersebut adalah . . . .


A. Larutan A bersifat basa
B. Larutan B bersifat netral
C. Larutan C bersifat asam
D. Larutan D bersifat asam
E. Larutan E bersifat basa
Kunci Jawaban : E
Pembahasan :
untuk membedakan larutan asam dengan larutan basa dapat digunakan
indikator. Indikator asam-basa (disebut juga Indikator pH) merupakan
senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam
sampel, yang secara umum akan memberikan warna sesuai dengan
kondisi pH larutan tersebut. Salah satu indikator asam basa yang sering
digunakan adalah kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut.

1. Kertas lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah,


dalam larutan basa berwarna biru, dan dalam larutan
netral berwarna merah.

2. Kertas lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah, dalam


larutan basa berwarna biru dan dalam larutan
netral berwarna biru.

2. Jika konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan HCl adalah 2 x 10-4 M dan log
2 = 0,3. Maka pH larutan tersebut ….
A. 4,3
B. 4
C. 3,7
D. 3,3

178
Unit Pembelajaran
Asam Basa

E. 2

Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Untuk menyelesaikan contoh soal tersebut peserta didik harus
menguasai perhitungan pH. HCl termasuk asam karena memiliki ion H+ ,
jika konsentrasi ion H+ sudah diketahui 2 x 10-4 dan nilai log 2 = 0,3 maka
untuk menghitung nilai pH digunakan rumus
pH = - log [H+ ]
= - log [2 x 10-4]
= 4 – log 2
= 4 – 0,3
= 3.7

3. Perhatikan tabel berikut ini


No. NAMA LARUTAN pH
1 Larutan zat A 0,01 M 2
2 Larutan zat B 0,01 M 3
3 Larutan zat C 0,1 M 1
4 Larutan zat D 0,1 M 3
5 Larutan zat E 0,2 M 2

Zat yang merupakan asam kuat adalah …


A. Zat A dan zat B
B. Zat A dan zat C
C. Zat B dan zat C
D. Zat C dan zat D
E. Zat C dan zat E

179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kunci Jawaban :B
Pembahasan :
Untuk menyelesaikan soal tersebut maka peserta didik harus
memperhatikan tabel nilai pH yang diberikan. Pada asam semakin kecil nilai
pH maka sifat asam semakin kuat. Berdasarkan tabel yang disajikan dalam
soal terlihat bahwa larutan yang memiliki nilai pH kecil adalah larutan zat C
dengan nilai pH 1, larutan zat A dan larutan zat E dengan nilai pH 2. Antara
larutan zat A dengan larutan zat E maka harus diperhatikan nilai konsentrasi
larutannya, semakin kecil konsentrasi larutan berarti sifat asam semakin
kuat. Oleh karena itu pilihan jawaban yang paling tepat adalah larutan zat A
dan larutan zat C.

4. Dibuat larutan asam lemah dengan konsenrasi 0,1 M. Jika diketahui


harga tetapan ionisasi asam lemah (Ka) adalah 10-5, maka pH dari
larutan tersebut ….
A. 1
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
Diketahui konsentrasi asam lemah 0,1 M dan tetapan ionisasi asam lemah
(Ka) 10–5 . Asam lemah terionisasi sebagian sehingga pada asam lemah
akan memiliki harga tetapan ionisasi asam (Ka), maka untuk asam lemah
penentuan pH menggunakan rumus berikut
[H+] = √Ka x Ma

180
Unit Pembelajaran
Asam Basa

pH = - log [H+]
Ka = tetapan ionisasi asam
Ma = konsentrasi asam
[H+] = √0,1 x 10–5
= √1 x 10–6
= 1 x 10–3
pH = - log 1 x 10–3
= 3 – log 1
= 3 – log 0
pH = 3

Soal UN SMK tahun 2006


5. Berikut ini adalah contoh dari beberapa senyawa:
(1) H2C2O4
(2) KOH
(3) Na2SO4
(4) SO3
(5) Ca(OH)2
Pasangan senyawa yang bersifat basa adalah ...
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (4)
C. (2) dan (5)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)

Kunci Jawaban :C
Pembahasan :
Menurut Arrhenius asam dalam air dapat melepaskan ion H+ dan basa
melepaskan ion OH–. Reaksi ionisasi untuk masing-masing senyawa pada soal
adalah

181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

(1) H2C2O4 2H+ + C2O4 2–


(2) KOH K+ + OH–
(3) Na2SO4 2Na+ + SO4 2–
(4) SO3 ( tidak dapat terionisasi)
(5) Ca(OH)2 Ca 2+ + 2OH–
Yang termasuk basa adalah no.2 dan 5

6. Suatu larutan akan ditentukan pH nya dengan beberapa indikator:

No Indikator Trayek pH Perubahan Warna


1 Metil Merah 3,1 – 4,4 Merah - Kuning
2 Brom Kresol Hijau 3,8 – 5,4 Kuning - Biru
3 Brom Timol Biru 6,0 – 7,6 Kuning - Biru
4 Fenolftalein 8,3 – 10 Tak berwarna – Merah

Suatu larutan dimasukkan brom kresol hijau berwama biru,


dimasukkan brom timol biru berwarna kuning, pH larutan tersebut
adalah ...

A. 3,1 – 5,4
B. 3,8 – 6,0
C. 4,4 – 5,4
D. 4,4 – 6,0
E. 5,4 – 6,0

182
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Kunci Jawaban :E
Pembahasan :
Untuk menjawab soal seperti contoh di atas maka peserta didik harus
memperhatikan tabel trayek pH dan warna indikator yang diberikan
dengan teliti. Pada soal diketahui bahwa larutan menjadi berwarna
biru dengan penambahan indikator brom kresol hijau berarti
menunjukkan larutan berada pada pH 5,4 dan larutan menjadi
berwarna kuning dengan penambahan indikator brom timol biru
dapat diartikan larutan memiliki pH 6,0, jadi rentang pH larutan
tersebut adalah 5,4 – 6,0.

B. Mengembangkan Soal HOTS

Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.

183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 8. Kisi-kisi soal HOTS

Indikator Level
Lingkup N Bentuk
NO Pencapaian Materi Indikator Soal Kogni
Materi o Soal
Kompetensi tif
Mengurai kan Konsep Sifat 1 C4 PG
sifat larutan asam basa larutan
asam basa asam
berdasar kan basa
1
konsep asam
basa dalam
kehidupan
sehari hari
Indikator Trayek Disajikan data trayek
asam basa pH pH dan perubahan
warna dari indikator
Menganalisis asam basa, peserta
sifat larutan didik dapat
berdasar menganalisis 2 C4 Uraian
kan pH perubahan warna
larutan berdasarkan nilai pH
(asam kuat asam atau basa dari
2 dan asam suatu larutan dengan
lemah, basa benar
kuat dan basa Derajat Kekuatan Disajikan data
lemah) keasaman asam tetapan ionisasi asam
dalam basa (Ka) dan tetapan
kehidupan pH ionisasi basa (Kb),
3 C5 PG
sehari hari larutan peserta didik dapat
(asam mengurutkan
kuat dan kekuatan asam dan
asam basa dengan tepat

184
Unit Pembelajaran
Asam Basa

Indikator Level
Lingkup N Bentuk
NO Pencapaian Materi Indikator Soal Kogni
Materi o Soal
Kompetensi tif
lemah,ba
sa kuat
dan basa
lemah)

Menghi Disajikan data


pH
tung pH konsentrasi larutan
larutan
larutan (asam asam kuat dan asam
(asam
kuat dan lemah, peserta didik
kuat dan
asam lemah, Perhitung dapat menghitung
3 asam 4 C4 PG
basa kuat dan an pH tetapan ionisasi asam
lemah,ba
basa lemah) lemah (Ka) dengan
sa kuat
dalam benar
dan basa
kehidupan
lemah)
sehari hari

185
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KARTU SOAL HOTS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun pelajaran 20.../20....
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/ semester : X/1
Kurikulum : Kurikulum 2013 revisi 2017
Kompetensi 3.6 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep
dasar asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam
: lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam
kehidupan sehari hari

Indikator Mengurai kan sifat larutan asam basa berdasar kan


: konsep asam basa dalam kehidupan sehari hari
Pencapaian
Kompetensi
Materi : Sifat larutan asam basa

Indikator soal Alat pemadam api ringan yang biasa kita kenal
dengan APAR mempunyai empat tipe yaitu kelas A
untuk kebakaran biasa seperti kebakaran pada
kertas dan kayu, kelas B untuk mengatasi kebakaran
karena cairan-cairan yang sangat mudah terbakar,
: kelas C khusus untuk memadamkan api akibat energi
listrik yang berasal dari peralatan elektrik, dan kelas
D mengatasi api yang timbul dari logam-logam yang
mudah terbakar. Bahan-bahan kimia yang digunakan
pada alat pemadam api antara lain basa amonium
fosfat, basa potasium bikarbonat, dan basa natrium
bikarbonat,
Level kognitif : C4
Jenis soal : Pilihan Ganda
Butir soal

Kunci jawaban :

186
Unit Pembelajaran
Asam Basa

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun pelajaran 20.../20....
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/ semester : X/1
Kurikulum : Kurikulum 2013 revisi 2017
Kompetensi 3.6 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep
dasar asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam
: lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan
sehari hari

Indikator Menganalisis sifat larutan berdasar


: kan pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa kuat
Pencapaian
Kompetensi dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari
Materi : Trayek pH

Indikator soal Disajikan data trayek pH dan perubahan warna dari


: indikator asam basa, peserta didik dapat menganalisis
perubahan warna berdasarkan nilai pH asam atau basa
dari suatu larutan dengan benar
Level kognitif : C4
Jenis soal : Uraian
Butir soal

Perhatikan tabel beberapa nilai pH dan perubahan warna dari indikator asam
basa berikut

Indikator Trayek pH Perubahan warna


Metil jingga 3,2 – 4,4 Merah – kuning
Metil merah 4,0 – 5,8 Tak berwarna – merah
Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – biru
Kresol merah 7,0 – 8,8 Kuning – merah

Bagimanakah warna bromtimol biru pada larutan KOH 0,001 M dibandingkan


dengan larutan CH3COOH 0,01 M (Ka = 1 x 10 –8 ) ?

Kunci jawaban Diketahui


:
Trayek pH bromtimol biru 6,0 – 7,6

187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Konsentrasi larutan KOH 0,001 M


Konsentrasi larutan CH3COOH 0,01 M (Ka = 1 x 10 –8 )

Ditanyakan

Perubahan warna bromtimol biru pada larutan KOH


0,001 M dengan larutan CH3COOH 0,01 M (Ka = 1 x 10 –8 )

Pembahasan

Untuk menyelesaikan soal tersebut, maka perlu


ditentukan nilai pH dari larutan KOH dan CH3COOH
Nilai pH larutan KOH 0,001 M
[OH– ] = valensi basa x konsentrasi basa
= 1 x 0,001
= 0,001
= 1 x 10–3
pOH = – log [OH– ]
= – log 1 x 10 –3
= 3 – log 1
=3
pH = 14 – pOH
= 14 – 3
= 11

Nilai pH larutan CH3COOH 0,01 M (Ka = 1 x 10–8 )


[H+ ] = √ Ka x konsentrasi asam
= √1 x 10–8 x 0,01
= √1 x 10–10
= 1 x 10–5
pH = – log [H+ ]
= – log 1 x 10 –5
= 5 – log 1
=5

Karena nilai pH KOH =11 (lebih besar dari 7,6) maka


bromtimol biru akan memberikan warna biru, sedangkan
nilai pH CH3COOH = 5 (lebih kecil dari 6,0) maka
bromtimol biru akan berwarna kuning.

188
Unit Pembelajaran
Asam Basa

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun pelajaran 20.../20....
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/ semester : X/1
Kurikulum : Kurikulum 2013 revisi 2017
Kompetensi 3.6 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep
dasar asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam
: lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam
kehidupan sehari hari

Indikator Menganalisis sifat larutan berdasar


: kan pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa
Pencapaian
Kompetensi kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari
Materi : Derajat keasaman

Indikator soal Disajikan data tetapan ionisasi asam (Ka)atau


: tetapan ionisasi basa (Kb), peserta didik dapat
mengurutkan kekuatan asam atau basa dengan tepat
Level kognitif : C4
Jenis soal : Pilihan Ganda
Butir soal

Harga tetapan kesetimbangan untuk ionisasi asam (Ka) dari beberapa


asam disajikan dalam tabel berikut ini

No Rumus Kimia Harga Ka


1 H2CrO4 3,2 x 10 –7
2 C6H5OH 1,3 x 10 –10
3 HCOOH 1,8 x 10 –4
4 C6H5COOH 6,5 x10 –5

Berdasarkan data tersebut , pada konsentrasi larutan yang sama maka


urutan kekuatan asam yang paling tepat adalah adalah …

A. HCOOH ˃ C6H5COOH ˃ H2CrO4 ˃ C6H5OH


B. C6H5COOH ˃ H2CrO4 ˃ HCOOH ˃ C6H5OH
C. H2CrO4 ˃ C6H5COOH ˃ H2CrO4 ˃ HCOOH
D. HCOOH ˃ C6H5OH ˃ H2CrO4 ˃ C6H5COOH
E. C6H5OH ˃ H2CrO4 ˃ C6H5COOH ˃ HCOOH

189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kunci jawaban : A

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun pelajaran 20.../20....
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/ semester : X/1
Kurikulum : Kurikulum 2013 revisi 2017
Kompetensi 3.6 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep
dasar asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam
: lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam
kehidupan sehari hari

Indikator Menghitung pH larutan (asam kuat dan asam lemah,


: basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari
Pencapaian
Kompetensi hari
Materi : Perhitungan pH

Indikator soal Disajikan data konsentrasi larutan asam kuat dan


: asam lemah, peserta didik dapat menghitung tetapan
ionisasi asam lemah (Ka) dengan benar
Level kognitif : C4
Jenis soal : Pilihan Ganda
Butir soal

Asam format/asam formiat bervalensi 1 dengan konsentrasi 0,1 M


memiliki warna yang sama dengan asam klorida 0,002 M ketika
ditambahkan dua tetes indikator bahan kimia. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa larutan asam format memiliki nilai tetapan ionisasi
asam (Ka) sebesar ….
A. 4 x 10 –7
B. 4 x 10 –6
C. 2 x 10 –3
D. 3 x 10 –2
E. 1 x 10 –1

Kunci jawaban : A

190
Unit Pembelajaran
Asam Basa

KESIMPULAN

Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan KD 3.6. Menganalisis sifat


larutan berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam
lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari. dan 4.6
Membandingkan sifat- sifat larutan melalui praktikum berdasarkan konsep
asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa kuat danbasa
lemah) dalam kehidupan sehari hari. Berdasarkan KD pengetahuan dapat
diketahui bahwa indikator yang dikembangkan perlu mencapai level analisis
(C4). Artinya, KD ini sudah menuntut Saudara melatihkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi kepada peserta didik. Adapun KD keterampilan
menuntut Saudara memfasilitasi peserta didik berkreasi. Hal ini berarti
Saudara perlu memberikan ruang dan waktu kepada peserta didik untuk
mengembangkan kreativitasnya.

Penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi oleh peserta didik


memerlukan proses pembelajaran yang relevan. Oleh karena itu, aktivitas
pembelajaran pada subtopik teori asam basa dan perhitungan pH
menggunakan pembelajaran saintifik dengan model discovery learning,
sedangkan pada subtopik identifikasi asam basa menggunakan model
problem based learning. Metode yang digunakan adalah diskusi dan
penugasan melalui tiga kali pertemuan. Seperti telah diketahui, kedua model
pembelajaran ini merupakan model yang dapat membekalkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi kepada peserta didik. Ketika implementasi,
pembelajaran juga dipandu dengan menggunakan LKPD yang dirancang
untuk memudahkan penguasaan konsep sesuai tingkat kognitifnya dan

191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

penguasaan keterampilan yang mengedepankan konstruktivisme. Artinya,


peserta didik memperoleh konsep dengan merumuskannya terlebih dahulu.

Adapun konten yang dikembangkan pada subtopik asam basa terdiri atas: 1)
teori asam basa , 2) reaksi ionisasi asam basa , 3) indikator asam basa, 4)
derajat keasaman, 5) kekuatan asam basa . Subtopik ini merupakan konten
yang bersifat abstrak namun juga bersifat faktual dan kontekstual. akognitif.
Oleh karena itu diharapkan Saudara mampu memotivasi dan memfasilitasi
peserta didik untuk menemukan fenomena di kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan subtopik ini. Pemberian contoh pada dunia nyata dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan senyawa-senyawa yang sering
digunkan dalam kehidupan seperti cuka dan air aki.

Pada bagian penilaian, subtopik asam basa menyajikan instrumen dari UN


dan USBN. Jenis pertanyaan yang diajukan sebenarnya sudah berada di taraf
level kogintif L2 aplikasi dan analsisis (C3 – C4), namun masih belum ada soal
yang berada pada level C5 – C6. Oleh karena itu, Saudara perlu meyakinkan
bahwa peserta didik memahami subtopik ini dengan baik agar siap
mengahadapi USBN. Lebih dari itu, Saudara perlu mengembangkan soal-soal
pengetahuan subtopik ini pada tingkat level berpikir yang lebih tinggi lagi.
Artinya, Saudara dituntut dapat memfasilitasi peserta didik agar dapat
memecahkan soal-soal yang mengedapankan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Oleh karena itu, Saudara perlu terus menyusun bank soal yang relevan
dengan indikator yang telah dikembangkan.

192
Unit Pembelajaran
Asam Basa

UMPAN BALIK

Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap unit ini, Saudara perlu


mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian
instrumen ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan
baliknya. Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan
jujur.

Lembar Persepsi Pemahaman Unit

Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami indikator yang telah
dikembangkan berdasarkan Kompetensi
Dasar
2. Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari
3. Merasa bahwa tahapan aktivitas
pembelajaran dapat mengembangkan
HOTS peserta didik
4. Memahami tahapan aktivitas yang
disajikan dengan baik
5. Mampu dengan baik mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di dalam kelas
6. Memahami dengan baik Lembar Kerja
peserta didik yang dikembangkan
7. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
8. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan

193
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

9. Memami prosedur penyusunan soal HOTS


dengan baik
10. Mampu membahas soal HOTS yang
disajikan dengan tepat
Jumlah
Jumlah total

Keterangan: Pedoman penskoran:


1=tidak menguasai
2 = cukup menguasai
3 = menguasai
4 = Sangat Menguasai

Keterangan umpan balik:


Skor Umpan Balik

<70 Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara


membelajarkannya, mengembangkan penilian dan
pelaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara
membaca ulang unit ini dan mendiskusikannya dengan
dengan fasilitator di MGMP sampai anda memahaminya.
70-79 Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara
konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu
mendiskusikan bagian yang belum dipahami dengan
fasilitator atau teman lain di MGMP.
80-89 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan
penilian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS
dengan baik.
≥ 90 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan
penilian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS
dengan sangat baik. Saudara dapat menjadi fasilitator bagi
teman-teman lain di MGMP untuk membelajarkan unit ini.

194
Unit Pembelajaran
Judul Unit

195
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

196

Anda mungkin juga menyukai