Senyawa Hidrokarbon
Penulis:
Sigit Sugiharto, S.Pd
Penyunting:
Dr. Muntholib, S.Pd., M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas 3 ______________________________________________________________________ 43
1. Menganalisis Emisi Gas Buang _____________________________________________ 43
2. LKPD 3. Menganalsis dampak pembakaran _______________________________ 46
BAHAN BACAAN _______________________________ 49
1. HIDROKARBON ______________________________________________________________ 49
2. ALKANA ______________________________________________________________________ 52
3. ISOMER ALKANA ____________________________________________________________ 53
4. TATA NAMA ALKANA _______________________________________________________ 55
5. SIFAT-SIFAT ALKANA_______________________________________________________ 60
6. ALKENA ______________________________________________________________________ 63
7. ISOMER ALKENA ____________________________________________________________ 64
8. TATA NAMA ALKENA _______________________________________________________ 65
9. SIFAT-SIFAT ALKENA _______________________________________________________ 66
10. ALKUNA ___________________________________________________________________ 68
11. ISOMER ALKUNA _________________________________________________________ 69
12. TATA NAMA ALKUNA____________________________________________________ 70
13. SIFAT-SIFAT ALKUNA ___________________________________________________ 71
14. Dampak Pencemaran Pembakaran Hidrokarbon Bagi Kesehatan dan
Lingkungan ________________________________________________________________________ 73
15. Pengendalian terhadap dampak dari hidrokarbon ____________________ 82
PENGEMBANGAN PENILAIAN _____________________ 85
A. Pembahasan Soal-soal _____________________________________________________ 85
B. Mengembangkan Soal HOTS _______________________________________________ 96
KESIMPULAN ________________________________ 103
UMPAN BALIK _______________________________ 105
8
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
DAFTAR GAMBAR
Hal
9
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
DAFTAR TABEL
Hal
11
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
PENDAHULUAN
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
14
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
16
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau gas petroleum cair merupakan gas
hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas sebagai
hasil penyulingan minyak mentah, berwujud gas dalam keadaan normal
tapi dapat dikompresi menjadi cairan dengan menambah tekanan atau
menurunkan suhu. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana
(C4H10) serta hidrokarbon ringan lainnya dalam jumlah kecil, yaitu etana
(C2H6) dan pentana (C5H12).. Uap LPG lebih berat dari udara, sehingga uap LPG
dapat mengalir di dekat permukaan tanah dan turun hingga ke tingkat yang
paling rendah dari lingkungan dan dapat terbakar pada jarak tertentu dari
sumber kebocoran. Untuk membantu pendeteksian kebocoran ke udara, LPG
biasanya ditambah bahan yang berbau seperti Ethyl Mercaptane.
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Selain digunakan sebagai bahan bakar, gas LPG digunakan pula sebagai
bahan penekan serta untuk hasil produksi yang berjenis spray, seperti
deodorant, minyak wangi spray, cat pylox, dan kosmetik sejenisnya.
Mengelas dengan gas LPG jadi terpikir untuk dicoba karena harga gas LPG
tabung 3 kg saat ini "hanya" berkisar seharga belasan ribuan rupiah
dibandingkan dengan harga gas asetilen (acetylene) atau karbid yang
mencapai ratusan ribu rupiah per tabungnya.
Pengelasan dengan bahan dasar gas awalnya dikenal dengan OAW (Oxy-
Acetylene Welding) dimana gas yang digunakan adalah campuran oksigen
18
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
dengan asetilen atau yang lebih banyak dikenal dengan karbit adalah
pengelasan dimana sumber panas berasal dari pembakaran gas. Pengelasan
OAW (Oxy-Acetylene Welding) merupakan pengelasan yang sangat tua,
ditemukan pada awal tahun 1900-an sebelum pengelasan menggunakan
busur listrik ditemukan. Seiring dengan perkembangan teknologi mulai
dikenal pengelasan gas menggunakan OFW (Oxy-Fuel Welding) dimana gas
yang digunakan adalah campuran oksigen dengan LPG (Liquid Petroleum
Gas). Terdapat perbedaan nilai panas yang dihasilkan dari pengelasan
menggunakan bahan gas tersebut seperti ditunjukkan dalam Tabel 1. Nilai
Pembakaran Campuran Gas dengan Oksigen.
Tabel 1. Nilai Pembakaran Campuran Gas dengan Oksigen
Sumber:
https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_11smk/Kelas_11_SMK_Teknik_Pengela
san_Oksi_Asetilena_3.pdf
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Warna nyala dari reaksi pembakaran gas asetelina atau dikenal dengan oksi
asetilena berbeda pada bagiannya. Nyala bagian dalam pada ujung nyala
(kerucut nyala) terjadi reaksi antara C2H2 dengan oksigen menghasilkan gas
CO dan gas H2. Pada selubung luar terjadi reaksi gas CO atau H2 dengan oksigen
yang diambil dari udara seperti ditunjukkan dalam gambar berikut:
20
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut contoh soal USBN pada topik hidrokarbon pada KD 3.9 Menganalisis
struktur, sifat senyawa hidrokarbon serta dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya
(Permendikbud No. 37 tahun 2018). Soal-soal ini disajikan agar dapat
dijadikan sebagai sarana berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya.
Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan ketika Saudara akan
mengembangkan soal yang setipe pada topik hidrokarbon
No. Soal
1. Berikut ini rumus struktur senyawa karbon
CH3-CH2-CH2-C(CH3)2-CH2-CH3
Nama dari senyawa diatas adalah…
A. heptana
B. Heksana
C. 4,4- dimetil heksana
D. 3,3-dimetil heksana
E. 3,3- dimetil heptana
Identifikasi
Kelas / Semester : X / Semester 2
Level Kognitif : L2
Indikator yang bersesuaian : 3.9.3 Menerapkan aturan penamaan senyawa
senyawa hidrokarbon
Diketahui : Rumus struktur senyawa hidrokarbon
Ditanyakan : Nama dari rumus struktur senyawa hidrokarbon
Materi yang dibutuhkan : Tatanama senyawa hidrokarbon
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1. Nama yang tepat untuk senyawa di bawah ini adalah ….
A. 4-metil-2-pentena
B. 2-metil-3-pentena
C. 2-metil-3-pentana
D. 2-metil pentana
E. 2-metil- 3-pentena
Identifikasi
Kelas / Semester : X / Semester 2
Level Kognitif : L2
Indikator yang bersesuaian : 3.9.3 Menerapkan aturan penamaan senyawa
senyawa hidrokarbon
Diketahui : Rumus struktur senyawa hidrokarbon
Ditanyakan : Nama dari rumus struktur senyawa hidrokarbon
Materi yang dibutuhkan : Tatanama senyawa hidrokarbon
22
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
No. Soal
1. Berikut ini rumus struktur senyawa karbon
CH3-CH2-CH2-C(CH3)2-CH2-CH3
Nama dari senyawa di atas adalah…
A. heptatane
B. Heksana
C. 4,4- dimetil heksana
D. 3,3-dimetil heksana
E. 3,3- dimetil heptane
Identifikasi
Kelas / Semester : X / Semester 2
Level Kognitif : L2
Indikator yang bersesuaian : 3.9.3 Menerapkan aturan penamaan senyawa
senyawa hidrokarbon
Diketahui : Rumus struktur senyawa hidrokarbon
Ditanyakan : Nama dari rumus struktur senyawa hidrokarbon
Materi yang dibutuhkan : Tatanama senyawa hidrokarbon
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1. Perhatikan rumus bangkit senayawa diberikut!
H3C CH C C CH3
C2H5
Nama yang sempurna untuk senyawa tersebut ialah ...
A. 4-metil-2-heksuna
B. 4-etil-2-pentuna
C. 4-etil-2-pentena
D. 4-metil-2-heksena
E. 4-etilpentena
Identifikasi
Level Kognitif : L2
24
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
No. Soal
1. Di antara rumus struktur berikut yang mempunyai titik didih
tertinggi adalah ....
Identifikasi
Level Kognitif : L2
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
F. Soal UN-SMK-TEK-07-24
No. Soal
1. Perhatikan kelompok senyawa hidrokarbon berikut!
I. C2H2; C3H4; C4H6
II. C2H4; C3H6; C3H8
III. C2H4; C3H6; C4H8
IV. C2H6; C3H8; C4H10
V. C2H6; C3H8; C4H6
Yang merupakan kelompok senyawa jenuh adalah….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
Identifikasi
Kelas / Semester : X / Semester 2
Level Kognitif : L3
Indikator yang bersesuaian : 3.9.8 Menganalisis struktur senyawa
hidrokarbon
26
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
G. Soal UN-SMK-TEK-05-24
No. Soal
1. Perhatikan kelompok senyawa hidrokarbon berikut!
I. C2H2; C3H4; C4H10
II. C2H4; C3H6; C3H8
III. C2H4; C3H6; C4H8
IV. C2H6; C3H8; C4H10
V. C2H6; C3H8; C4H6
Yang merupakan kelompok senyawa tak jenuh adalah.
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
Identifikasi
Kelas / Semester : X / Semester 2
Level Kognitif : L3
Indikator yang bersesuaian : 3.9.8 Menganalisis struktur senyawa
hidrokarbon
27
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
BAHAN PEMBELAJARAN
Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
-LKPD 1. Menganalisis rumus struktur yang sesuai dari suatu rumus molekul
hidrokarbon
30
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
pemecahan masalah tentang rumus struktur yang sesuai dari suatu rumus
molekul hidrokarbon
I. Tujuan
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:
a. Menjelaskan perbedaan rumus molekul dengan rumus struktur
kimia;
b. Menganalisis rumus struktur yang sesuai dengan rumus molekul;
c. Menuliskan nama dari rumus struktur sesuai aturan IUPAC
d. Mengidentifikasi gugus fungsi dari senyawa hidrokarbon melalui
rumus struktur
II. Dasar Teori
Rumus molekul memberikan informasi mengenai perbandingan atom-
atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu. Rumus struktur
merupakan representasi grafis dari struktur molekul yang
menunjukan bagaimana atom tersusun. Rumus struktur memberikan
representasi geometrik lengkap dari struktur molekul. Sebagai contoh,
banyak senyawa kimia ada dalam bentuk isomer yang berbeda, yang
memiliki struktur enansiomerik yang berbeda namun memiliki rumus
kimia yang sama. Rumus struktur dapat menunjukkan pengaturan
atom dalam ruang tiga dimensi dengan cara yang mungkin tidak dapat
dilakukan oleh rumus kimia.
32
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
III. Kegiatan
Untuk lebih memahami materi ini, kerjakanlah kegiatan-kegiatan berikut!
Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas 2
34
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
36
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
I. Tujuan
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:
a. Menganalisis sifat fisika senyawa hidrokarbon
b. Menganalisis sifat kimia senyawa hidrokarbon
III. Kegiatan
Untuk lebih memahami materi ini, kerjakanlah kegiatan-kegiatan
berikut!
38
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
40
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
2) Uji Bromin
Siapkan empat tabung reaksi beri label sesuai dengan nama
zat yang akan diuji, tambahkan masing-masing 1 mL air
brom 1%, aliri tabung reaksi pertama dengan gas elpiji,
tabung kedua dengan gas asetilina, tabung ketiga dengan 10
tetes minyak tanah dan tabung keempat dengan 10 tetes
bensin. Amati apakah perubahan warna yang terjadi!
3) Pembakaran/Oksidasi
Siapkan dua kaca arloji, tambahkan minyak tanah pada kaca
arloji yang pertama dan bensin pada kaca arloji kedua
masing-masing 5 tetes kemudian nyalakan dengan korek api.
Amati nyala api yang terbentuk dan warna asapnya. Lakukan
hal yang sama untuk gas elpiji dengan langsung menyalakan
melalui kompor gas dan gas asetilena dengan menyalakan
langsung dengan korek api melalui selang.
4. Data Pengamatan
1) Uji Bromin
No Sampel Perubahan Warna Air Brom
1 Minyak Tanah
2 Bensin
3 LPG
4 Asetilina
2) Uji Pembakaran
No Sampel Warna Nyala Asap
1 Minyak Tanah
2 Bensin
3 LPG
4 Asetilina
Pembakaran/Oksidasi
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas 3
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
44
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
belajaran:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:
cc. Menjelaskan perbedaan rumus molekul dengan rumus struktur kimia;
dd. Menganalisis rumus struktur yang sesuai dengan rumus molekul;
46
ee. Menuliskan nama dari rumus struktur sesuai aturan IUPAC
ff. Mengidentifikasi gugus fungsi dari senyawa hidrokarbon melalui rumus
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Pengukuran Analisis
1 Thn 60 ug/Nm 3
3
2 CO 1 Jam 30.000 ug/Nm NDIR NDIR Analyzer
3
(Karbon 24 Jam 10.000 ug/Nm
Monoksida)
1 Thn -
3
4 O3 1 Jam 235 ug/Nm Chemiluminescent Spektrofotometer
3
5 HC 3 Jam 160 ug/Nm Flame Ionization Gas
47
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
BAHAN BACAAN
1. Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling
sederhana karena hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa hidrokarbon
dibagi menjadi 2 golongan, yaitu senyawa hidrokarbon alifatik dan aromatik.
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
kimia yang serupa. Sementara itu, kelompok hidrokarbon tak jenuh berantai
terbuka yang mempunyai ikatan rangkap dua C=C dikenal dengan nama
alkena, sedangkan yang mempunyai ikatan rangkap tiga C≡C dikenal dengan
nama alkuna. Kelompok hidrokarbon alifatis yang merupakan rantai tertutup
dan mempunyai ikatan rangkap dua, dikenal dengan nama sikloalkena,
sedangkan yang mempunyai ikatan rangkap tiga disebut dengan sikloalkuna.
Pada umumnya senyawa alifatik mudah terbakar (flammable) sehingga sering
digunakan sebagai bahan bakar, seperti metana untuk bahan bakar kompor
dan asetilen untuk pengelasan (welding). Berdasarkan jenis ikatan antar
atom karbonnya senyawa hidrokarbon alifatik dapat dibedakan sebagai
berikut:
a) Hidrokarbon alifatik jenuh
Senyawa hidrokarbon alifatik jenuh adalah adalah senyawa hidrokarbon
yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja serta mengandung
jumlah atom hidrogen maksimal untuk setiap atom karbonnya, yang
termasuk dalam golongan ini adalah alkana dan sikloalkana .
Contoh senyawa hidrokarbon alifatik jenuh
H H H H
H H H H
H2 H2
C C
H2C CH2 H2C CH2
H2C CH2
50
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
H H H H
H H H H
Gambar 8. Hidrokarbon alifatik tidak jenuh alkena
H H H H
H H H H
H
C
HC CH
HC CH
C
H
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Alkana
52
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
3. Isomer Alkana
H H H H H H
H C H H C C H H C C C H
H H H H H H
Butana (C4H10) mempunyai dua isomer, karena ada dua struktur yang dapat
terbentuk dengan rumus molekul C4H10, yaitu:
H3C CH2 CH2 CH3 H3C CH CH3
CH3
a. C4H10 b. C4H10
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Strategi:
Pembahasan:
Secara umum jumlah isomer rangka pada senyawa alkana dapat dilihat pada
tabel 8 berikut:
54
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Jika dalam rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih,
maka nama senyawa alkana diberi nama awalan n- (normal),
sebagai contoh
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
CH2
CH3
b. Berilah nomor sehingga cabang berada pada nomor terkecil dari rantai
utama, sebagai contoh
3 4 5 6 7 8
H3C CH CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
2 CH2
1 CH3
c. Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk.
Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur
alkilnya. Perhatikan beberapa gugus alkil berikut:
Tabel 9. Beberapa nama dan struktur alkil
Nama Struktur
Metil CH3
Etil CH2 CH3
Propil CH2 CH2 CH3
CH CH3
Isopropil
CH3
56
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Nama Struktur
Isobutil
CH2 CH CH3
CH3
s.butil
CH CH2 CH3
CH3
t.butil
CH3
C CH3
CH3
etil
CH3
CH2
3 4 5 6 7 8
H3C CH CH CH CH2 CH2 CH3
1 CH3 metil
Gambar 16. Penentuan nama cabang pada tata nama senyawa alkana
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
etil
CH3
CH2
3 4 5 6 7 8
H3C CH CH CH CH2 CH2 CH3
metil
2 CH2 CH3
1 CH3 metil
5-etil-3,4-dimetioktana
Gambar 17. Penulisan nama alkana bercabang
e. Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama panjang, maka
pilih rantai induk yang mempunyai cabang lebih banyak, sebagai contoh
HC CH3
CH3
3-isopropilheptana
HC CH3
CH3
3-etil-2-metilheptana
Gambar 18. Pemilihan rantai dengan cabang terbanyak
Sesuai aturan pemilihan rantai dengan jumlah cabang terbanyak maka
penamaan yang tepat adalah 3-etil-2-metilheptana.
f. Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi nomor yang
lebih kecil, sebagai contoh
58
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
CH2
CH3
CH3 metil
etil
Gambar 19. Pemilihan prioritas cabang penamaan senyawa alkana
Startegi
Gunakan aturan IUPAC mulai dengan menentukan rantai utama, memberi
nomor rantai dengan memperhatikankan cabang dan awalan alkil untuk
alkil lebih dari satu
Pembahasan
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Strategi:
Gunakan aturan penamaan IUPAC dengan memilih rantai terpanjang dengan
jumlah cabang terbanyak sebagai rantai utama, urutan nama cabang sesuai
alphabet, dan gunakan di, tri, …. untuk jumlah cabang yang sama lebih dari 1
Pembahasan:
3,5-dietil-2,2-dimetiloktana
5. Sifat-Sifat Alkana
a) Sifat fisika
1. Wujud
Pada suhu kamar (20 0C), empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga
suku ke 16 berwujud cair, dan suku di atasnya berwujud padat.
60
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
3. Kelarutan alkana
Ikatan pada alkana terdiri dari C dan H yang merupakan ikatan kovalen non
polar karena kecilnya perbedaan keelektronegatifan antara C dan H, sehingga
alkana tidak larut dalam air. Namun demikian alkana dapat larut dalam pelarut
non polar, bahkan alkana seringkali digunakan sebagai pelarut senyawa-
senyawa non polar.
3. Titik didih alkana
Pada antar-molekul alkana bekerja gaya Van der Waals, terdapat dua faktor
penentu untuk kekuatan gaya Van der Waals, yaitu jumlah elektron yang
mengelilingi molekul yang meningkat dengan berat molekul alkana dan luas
permukaan molekul alkana. Dari gambar 24 titik didih dari 20 suku pertama
senyawa normal alkana (n-alkana) cenderung meningkat dengan
bertambahnya berat molekulnya, hal ini terjadi karena gaya Van der Waals
semakin kuat dengan bertambahnya berat molekul. Kenaikkan titik didih
hampir berhubungan linear dengan berat molekulnya. Setiap bertambah 1
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
atom karbon dalam rantai karbon titik didih mengalami kenaikkan sebesar
20-30 ° C, sehingga hal ini merupakan salah satu sifat homolog alkana.
Dari gambar 24 juga diketahui titik didih n-alkana lebih tinggi dari isoakana
yang bersesuaian. Perbedaan struktur rantai pada alkana menghasilkan luas
permukaan yang berbeda, rantai lurus mempunyai luas permukaan yang lebih
besar daripada rantai bercabang. Luas permukaan berpengaruh terhadap
besarnya gaya Van der Waals, semakin luas permukaan molekul alkana yang
semakin besar nilai gaya Van der Waals.
b) Sifat kimia
1. Alkana sangat tidak reaktif terhadap sebagian besar pereaksi.
2. Oksidasi
Bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbondioksida dan uap air serta
energi (pembakaran sempurna)
CnH2n+2 + ((3n+1)/2)O2 → (n+1)H2O + nCO2 + energi
3. Substitusi
1) Halogenasi
Alkana dapat bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2 ) menghasilkan
alkil halida. Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut
reaksi halogenasi. Reaksi ini akan menghasilkan senyawa alkil halida,
62
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Cl2
CH4 u.v CH3Cl + HCl
2) Nitrasi
Alkana dapat bereaksi dengan asam nitrat pada suhu 150-4750C
membentuk nitroalkana dengan hasil samping uap air.
3) Sulfonasi
Alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat berasap (oleum)
menghasilkan asam alkana sulfonat dan air.
Dalam reaksi di atas terjadi penggantian satu atom H dari alkana oleh
gugus -SO3H, selanjutnya reaksi ini dikenal dengan sulfonasi dengan
laju pergantian atom H sebagai berikut H3 > H2 > H1
6. Alkena
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
menjadi -ena.
Dari tabel 10 di atas rumus molekul untuk alkena jumlah atom H selalu dua
kali jumlah atom C, sehingga secara umum dapat dirumuskan CnH2n
7. Isomer Alkena
Terdapat 3 jenis Isomer pada Alkena, yaitu:
a. Isomer Kerangka
Isomer kerangka pada alkena disebabkan oleh rumus molekul sama
kerangka karbon yang berbeda. Selain itu, isomer kerangka pada alkena
harus memiliki nomer ikatan rangkap yang sama.
CH3
1-pentena 3-metil-1-butena
b. Isomer Posisi
Isomer posisi pada alkena disebabkan oleh perbedaan posisi ikatan
rangkap pada rantai karbon.
H2C CH CH2 CH2 CH3 H2C CH CH CH2 CH3
1-pentena 2-pentena
c. Isomer Geometris
Isomer geometris pada alkena adalah kelompok senyawa isomer yang
disebabkan oleh perbedaan letak geometris dari gugus yang terikat pada
atom C berikatan rangkap
64
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
3. Posisi ikatan rangkap dinyatakan oleh nomor rendah dari atom karbon,
dimana ikatan itu terletak. Nomor yang menyatakan posisi ini diletakkan di
depan nama senyawaan induknya. Gugus alkil yang terletak ke
senyawaan induk tandai seperti yang dilakukan pada hidrokarbon alkana
4. Jika suatu isomer geometri akan ditandai nama itu dimulai dengan cis
atau trans
Contoh
H H
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
H CH3
CH2 CH3
CH3
9. Sifat-Sifat Alkena
1) Sifat fisika
Beberapa sifat fisika alkena dapat di lihat dalam tabel 6 berikut
Tabel 11. Sifat fisika alkena
Nama Rumus Titik Titik Kerapatan Wujud
Mr
alkena molekul leleh (oC) didih (oC) (g/Cm3) (250C)
Etena C2H4 28 -169 -104 0,568 Gas
Propena C3H6 42 -185 -48 0,614 Gas
1-Butena C4H8 56 -185 -6 0,630 Gas
1-Pentena C5H10 70 -165 30 0,643 Cair
1-Heksena C6H12 84 -140 63 0,675 Cair
1-Heptena C7H14 98 -120 94 0,698 Cair
1-Oktena C8H16 112 -102 122 0,716 Cair
1-Nonena C9H18 126 -81 147 0,731 Cair
1-Dekena C10H20 140 -66 171 0,743 Cair
2. Titik didih dan titik leleh alkena seperti pada alkana meningkat dengan
bertambahnya berat atom
66
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
3. Kadar karbon alkena lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom
karbonnya sama.
2) Sifat kimia
Sifat khas dari alkena adalah terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua
buah atom karbon. Ikatan rangkap dua ini merupakan gugus fungsional dari
alkena sehingga berdampak pada reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena,
yaitu adisi, polimerisasi dan pembakaran
2. Adisi alkena
Adisi adalah pengubahan ikatan rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan
tunggal (jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus lain. Pada adisi
alkena 2 atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan rangkap C=C
sehingga diperoleh ikatan tunggal C-C.
H H H H
C C + Cl2 Cl C C Cl
H H H H
H H H H
C C + HCl Cl C C H
CH3 H CH3 H
4. Polimerisasi alkena
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
H Cl H Cl H Cl H Cl
C C + nC C C C C C n
H H H H H H H H
5. Pembakaran alkena
Pembakaran alkena (reaksi alkena dengan oksigen) akan menghasilkan
CO2 dan H2O serta energi
H OSO2H
Hidrokarbon jenuh dan aromatik tidak bereaksi, sedangkan pada alkena
diperlukan katalis HgSO4
7. Uji Baeyer
Kalium permanganat dapat mengoksida hidrokarbon tidak jenuh, tetapi
tidak dengan hidrokarbon jenuh dan aromatic
H2O
3 R HC CH R + 2 KMnO4 3R CH CH R + MnO2 + 2 KOH
ungu coklat
OH OH
10. Alkuna
Alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap
tiga. Suku alkana yang paling kecil terdiri dari dua atom C, yaitu etuna. Nama
alkuna sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran - ana menjadi –
una seperti pada tabel berikut:
68
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Dari tabel di atas rumus umum molekul alkuna dapat dirumuskan CnH2n-2
CH3
1-pentuna 3-metil-1-butuna
b. Isomer Posisi
1-pentuna 2-pentuna
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Posisi ikatan rangkap tiga dinyatakan oleh nomor rendah dari atom
karbon, dimana ikatan itu terletak. Nomor yang menyatakan posisi ini
diletakkan di depan nama senyawaan induknya. Gugus alkil yang terletak
ke senyawaan induk tandai seperti yang dilakukan pada hidrokarbon alkana
Contoh
CH3
CH3
HC C CH2 C CH3
CH2 CH3
2-etil-4,4 dimetil-1-pentuna bukan 2,2-dimetil-4-etil-1-pentuna
CH3
70
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
b) Sifat kimia
Sifat khas dari alkuna adalah terdapatnya ikatan rangkap tiga antara dua
buah atom karbon. Ikatan rangkap tiga ini merupakan gugus fungsional dari
alkuna sehingga berdampak pada reaksi-reaksi yang khusus bagi alkuna,
yaitu adisi, polimerisasi dan pembakaran
C C + Cl2 Cl C C Cl
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Selanjutnya,
H H H H
C C + Cl2 Cl C C Cl
Cl Cl Cl Cl
CH3 H CH3 H
C C + HCl Cl C C H
3. Polimerisasi alkuna
Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi
molekul-molekul raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul
yang bergabung disebut monomer, sedangkan molekul raksasa yang
terbentuk disebut polimer.
H Cl H Cl H Cl H Cl
C C + nC C C C C C n
4. Pembakaran alkuna
Pembakaran alkuna (reaksi alkena dengan oksigen) akan menghasilkan
CO2 dan H2O serta energi
72
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon banyak terdapat dalam minyak bumi dan gas alam.
Senyawa hidrokarbon dalam gas alam terdiri dari alkana suku rendah, yaitu
metana, etana, propana, dan butana. Sedangkan senyawa hidrokarbon yang
terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana dan sikloalkana, senyawa
lain yang terkandung di dalam minyak bumi diantaranya adalah senyawa aromatik,
sulfur, oksigen, nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen
logam. Pada pembakaran senyawa hidrokarbon seperti gas alam dan minyak bumi
memberi dampak bagi kesehatan dan lingkungan sebagai berikut:,
1) Hidrokarbon
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
daerah yang padat lalulintasnya.. Sumber utama timbulnya PAH adalah gas
buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil. Toksisitas hidrokarbon
tergantung pada senyawa penyusun hidrokarbon tersebut. Pada umumnya
senyawa aromatik seperti benzena dan toluena, lebih beracun dari pada
hidrokarbon alifatik maupun hidrokarbon alisiklik. Pengaruh hidrokarbon
aromatik pada kesehatan manusia dapat terlihat pada tabel 14 berikut.
Tabel 14. Dampak kesehatan beberapa jenis hidrokarbon
2) Karbondioksida
Gas CO2 dihasilkan secara alami dari proses pernafasan dan pembakaran
sempurna berbagai senyawa hidrokarbon. Gas CO2 tidak membahayakan
kesehatan tetapi pada konsentrasi tinggi dapat menyebankan pingsan karena
CO2 menggantikan posisi O2 di dalam tubuh sehinga tubuh kekurangan
oksigen. Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan
kadar CO2 di udara dapat meningkatkan suhu permukaan bumi. Peningkatan
suhu bumi karena meningkatnya kadar gas-gas rumah kaca
disebut pemanasan global. Pemanasan global mempengaruhi iklim,
mencairnya es di kutub, dan lain-lain. Jumlah penduduk, kendaraan
74
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
bermotor, dan industri yang menggunakan bahan bakar minyak bumi semakin
meningkat sehingga jumlah CO2 yang dihasilkan juga semakin meningkat.
Sementara jumlah pepohonan semakin berkurang karena pembukaan lahan
baru. Akibatnya, pemanfaatan CO2 oleh tumbuhan juga semakin berkurang
yang menyebabkan terganggunya keseimbangan CO2. Kadar CO2 di udara
menjadi berlebih dan membentuk lapisan CO2. Sinar ultra violet (UV) dan sinar
tampak yang berhasil menembus atmosfer bumi sebagian diserap oleh
berbagai makhluk maupun zat yang ada di bumi dan sebagian lagi dipantulkan
kembali ke angkasa dalam bentuk sinar inframerah (IR) yang lebih hangat.
Lapisan CO2 di atmosfer akan menahan sinar inframerah yang dipantulkan
bumi sehingga bumi tetap hangat karena sinar inframerah tersebut membawa
energi panas. Namun, jika lapisan CO2 terus bertambah maka akan
meningkatkan suhu bumi. Gejala pemanasan bumi akibat lapisan CO2 inilah
yang disebut dengan efek rumah kaca (green house effect).. Efek rumah kaca
ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena
tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata
sebesar 15 °C, bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C dari suhunya semula,
jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan
menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas
tersebut telah berlebihan di atmosfer akan mengakibatkan pemanasan global.
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumber: kompasiana.com
Gambar 21. Pemanasan Global
3) Karbon monoksida (CO)
Sumber keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna dari
bahan bakar hidroksrbon. Salah satunya adalah pembakaran bensin, di mana
pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan
pembakaran tidak sempurna dengan reaksi sebagai berikut.
2 C8H18(g) + 17 O2(g) → 16 CO(g) + 18 H2O(g)
Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak
sempurna bensin adalah pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada
proses industri, pembakaran sampah, pembakaran hutan, kapal terbang, dan
lain-lain. Namun demikian, penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah
pembakaran tidak sempurna dari bensin, yang mencapai 59%. Gas CO tidak
berwarna dan berbau serta bersifat racun. Gas CO dapat menimbulkan rasa
sakit pada mata, saluran pernafasan, dan paru-paru. Bila masuk ke dalam
darah melaui pernafasan, gas CO bereaksi dengan darah membentuk COHb
(karboksihemoglobin).
CO + Hb → COHb
76
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Afinitas CO terhadap Hb 300 kali lebih besar daripada O2, bahkan Hb yang telah
mengikat oksigen dapat diserang oleh CO. Jadi CO menghalangi fungsi vital Hb
untuk membawa oksigen bagi tubuh. Gejala-gejala keracunan CO antara lain,
pusing, rasa tidak enak pada mata, telinga berdengung, mual, muntah, detak
jantung meningkat, rasa tertekan di dada, kesukaran bernapas, kelemahan otot-
otot, tidak sadar dan bisa meninggal dunia. Dampak pemaparan karbon
monoksida (CO) pada tubuh terdapat pada Tabel 15
Tabel 15. Dampak Pemaparan Karbon Monoksida (CO) Terhadap Tubuh
Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas SO2 dan gas
SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau tajam dan tidak
mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3 mudah
bereaksi dengan uap air yang ada diudara untuk membentuk asam sulfat atau
H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-
benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses perkaratan (korosi)
dan proses kimiawi lainnya. SOx mempunyai ciri bau yang tajam, bersifat
korosif (penyebab karat), beracun karena selalu mengikat oksigen untuk
mencapai kestabilan phasa gasnya. Sox menimbulkan gangguan sitem
pernafasan, jika kadar 400-500 ppm akan sangat berbahaya, 8-12 ppm
menimbulkan iritasi mata, 3-5 ppm menimbulkan bau. Konsentrasi gas SOx
diudara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya)
manakala kensentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm. Jadi dalam hal ini yang
dominan adalah gas SO2. Namun demikian gas tersebut akan bertemu dengan
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
oksigen yang ada diudara dan kemudian membentuk gas SO3 melalui reaksi
berikut :
2SO2 + O2 (udara) → 2SO3
Pembakaran hidrokarbon dan batubara menyebabkan kadar gas SOx diudara
meningkat. Reaksi antara gas SOx dengan uap air yang terdapat di udara akan
membentuk asam sulfat maupun asam sulfit. Apabila asam sulfat dan asam
sulfit turun ke bumi bersama-sama dengan jatuhnya hujan, terjadilah apa yang
dikenal denagn Acid Rain atau hujan asam. Hujan asam sangat merugikan
karena dapat merusak tanaman maupun kesuburan tanah. Pada beberapa
negara industri, hujan asam sudah banyak menjadi persoalan yang sangat
serius karena sifatnya yang merusak. Hutan yang gundul akibat jatuhnya hujan
asam akan mengakibatkan lingkungan semakin parah.
.
Apabila asam sulfat maupun asam sulfit tersebut ikut berkondensasi di udara
dan kemudian jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa
hujan asam tidak dapat dihindari lagi. Reaksinya adalah sebagai berikut :
SO2 + H2O → H2SO3
SO3 + H2O → H2SO4
Hujan asam ini dapat merusak tanaman, terkecuali tanaman hutan. Kerusakan
hutan ini akan mengakibatkan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang
subur.Walaupun konsentrasi gas SOx yang terdispersi ke lingkungan itu
berkadar rendah, namun bila waktu kontak terhadap tanaman cukup lama
maka kerusakan tanaman dapat saja terjadi. Konsentrasi sekitar 0,5 ppm
sudah dapat merusakan tanaman, terlebih lagi bila konsentrasi SOx di Udara
lingkungan dapat dilihat dari timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun.
Kalau waktu paparan lama, maka daun itu akan gugur. Hal ini akan
mengakibatkan produktivitas tanaman menurun. Walaupun SO2 yang
dihasilkan oleh aktivitas manusia hanya merupakan bagian kecil dari SO2 yang
ada diatmosfer, tetapi pengaruhnya sangat serius karena SO2 langsung dapat
meracuni makhluk disekitarnya. SO2 yang ada diatmosfer menyebabkan iritasi
78
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
O + O2 → O3 (ozon)
O3 + NO → NO2 + O2
b) Bahan bakar dibakar sempurna pada suhu relatif rendah dengan udara
berlebih. Suhu rendah menghindarkan pembentukan NO.
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Emisi timbal pada lapisan atmosfir bumi dapat berbentuk gas dan partikulat.
Emisi Timbal dalam bentuk gas, berasal dari gas kendaraan bermotor. Emisi
tersebut merupakan hasil samping dari pembakaran hidrokarbon yang terjadi
dalam mesin kendaraan. Timbal yang merupakan hasil samping dari
pembakaran berasal dari senyawa tetrametil – timbal dan tetraetil – timbal
yang selalu ditambahkan dalam bahan bakar kendaraan bermotor dan
berfungsi sebagai anti ketuk ( anti-knock ) pada mesin – mesin kendaraan.
Timbal, yang banyak pada bahan bakar terutama bensin, diketahui bisa
menjadi racun yang merusak sistem pernapasan, sistem saraf, serta meracuni
darah. Hasil pembakaran dari bahan tambahan ( aditive) Timbal pada bahan
bakar kendaraan bermotor menghasilkan emisi Timbal in organik. Logam
berat Timbal yang bercampur dengan bahan bakar tersebut akan bercampur
dengan oli dan melalui proses di dalam mesin maka logam berat timbal akan
keluar dari knalpot bersama dengan gas buang lainnya.
Keberadaan timbal dalam tubuh dapat berpengaruh dan mengakibatkan
berbagai gangguan fungsi jaringan dan metabolisme. Gangguan mulai dari
sintesis haemoglobin darah, gangguan pada ginjal, system reproduksi,
penyakit akut atau kronik sistem syaraf serta gangguan fungsi paru-paru.
Pengaruh lain yang sangat mengkawatirkan kita, bahwa seorang anak kecil
dapat menurun dua point tingkat kecedasannya jika terdapat 10– 20 µg/dl pb
dalam dalam darahnya. Timbal yang diabsorsi diangkut oleh darah ke organ -
organ tubuh sebanyak 95% Pb dalam darah diikat oleh eritrosit. Sebagian Pb
plasma dalam bentuk yang dapat berdifusi dan diperkirakan dalam
keseimbangan dengan pool Pb tubuh lainnya yang dibagi menjadi dua yaitu ke
jaringan lunak (sumsum tulang, sistim saraf, ginjal, hati) dan ke jaringan keras
(tulang, kuku, rambut, gigi. Gigi dan tulang panjang mengandung Pb yang lebih
80
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
banyak dibandingkan tulang lainnya. Pada gusi dapat terlihat lead line yaitu
pigmen berwarna abu abu pada perbatasan antara gigi dan gusi. Hal itu
merupakan ciri khas keracunan Pb. Pada jaringan lunak sebagian Pb disimpan
dalam aorta, hati, ginjal, otak, dan kulit. Timah hitam yang ada dijaringan lunak
bersifat toksik. Ekskresi Ekskresi Pb melalui beberapa cara, yang terpenting
adalah melalui ginjal dan saluran cerna. Ekskresi Pb melalui urine sebanyak
75 – 80%, melalui feces 15% dan lainnya melalui empedu, keringat, rambut,
dan kuku. Ekskresi Pb melalui saluran cerna dipengaruhi oleh saluran aktif
dan pasif kelenjar saliva, pankreas dan kelenjar lainnya di dinding usus,
regenerasi sel epitel, dan ekskresi empedu. Sedangkan Proses eksres i Pb
melalui ginjal adalah melalui filtrasiglomerulus. Kadar Pb dalam urine
merupakan cerminan pajanan baru sehingga pemeriksaan Pb urine dipakai
untuk pajanan okupasional. Pada umumnya ekskresi Pb berjalan sangat
lambat. Timah hitam waktu paruh didalam darah kurang lebih 25 hari, pada
jaringan lunak 40 hari sedangkan pada tulang 25 tahun. Ekskresi yang lambat
ini menyebabkan Pb mudah terakumulasi dalam tubuh, baik pada pajanan
okupasional maupun non okupasional. Di dalam tubuh Pb dapat
menyebabkan keracunan akut maupun keracunan kronik. Jumlah Pb
minimal di dalam darah yang dapat menyebabkan keracunan berkisar
antara 60-100 mikro gram per 100 ml darah. Pada keracunan akut biasanya
terjadi karena masuknya senyawa timbal yang larut dalam asam atau
menghirup uap Pb tersebut. Gejala-gejala yang timbul berupa mual,
muntah, sakit perut hebat, kelainan fungsi otak, anemi berat, kerusakan
ginjal bahkan kematian dapat terjadi dalam 1-2 hari. Kelainan fungsi otak
terjadi karena Pb ini secara kompetitif menggantikan mineral-mineral utama
seperti seng, tembaga, dan besi dalam mengatur fungsi mental
kita.Keracunan timbal kronik menimbulkan gejala seperti depresi, sakit
kepala, sulit berkonsentrasi, gelisah, daya ingat menurun, sulit tidur,
halusinasi dan kelemahan otot. Susunan saraf pusat merupakan organ
sasaran utama timbal.
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
82
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Larutan kedua adalah larutan alkali dari asam pirogalat (25 g asam
pirogalat + 200 g KOH in 500 mL of air distilasi) yang berfungsi menangkap
gas oksigen. Reaksi yang terjadi adalah :
dalam NH3(aq)
2 CuCl + 2 CO [CuCl(CO)]2
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
84
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Bagian ini memuat contoh soal-soal topik hidrokabon yang muncul di Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN), ujian nasional (UN) maupun ujian
masuk perguruan tinggi negeri dengan metode pembahasan secara sistematis
dan konseptual. Contoh soal-soal yang dikembangkan dalam unit ini memuat
soal-soal HOTS yang dapat dijadikan acuan oleh guru untuk mengembangkan
soal-soal pada topik ini.
A. Pembahasan Soal-soal
Topik Hidrokarbon merupakan topik yang sering diujikan pada Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN), ujian nasional (UN) maupun ujian masuk
perguruan tinggi, untuk memperkaya wawasan dalam mengembangkan
kompetensi pembelajaran hidrokarbon ini, berikut dibahas soal-soal ujian
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), ujian nasional (UN) maupun ujian
masuk perguruan tinggi yang berkaitan dengan topik Hidrokarbon.
Soal 1:
USBN-JATIM SMK-2018-38
Berikut ini rumus struktur senyawa karbon
CH3-CH2-CH2-C(CH3)2-CH2-CH3
Nama dari senyawa di atas adalah…
A. heptana
B. Heksana
C. 4,4- dimetil heksana
D. 3,3-dimetil heksana
E. 3,3- dimetil heptana
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Strategi:
CH3-CH2-CH2-C(CH3)2-CH2-CH3 menjadi
CH3
CH3
Pembahasan:
Tentukan rantai utama, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu
ke ujung yang lain
CH3
CH3
Berilah nomor sehingga cabang berada pada nomor terkecil dari rantai
utama
CH3
86
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
metil
CH3
metil
CH3
Jawaban: D
Soal 2:
USBN-JATIM SMK-2019-38 KTSP
Nama yang tepat untuk senyawa di bawah ini adalah ….
A. 4-metil-2-pentena
B. 2-metil-3-pentena
C. 2-metil-3-pentana
D. 2-metil pentana
E. 2-metil- 3-pentena
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Strategi:
Pembahasan:
Tentukan rantai utama, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu
ke ujung yang lain
H
H 3C CH C CH CH3
CH3
Berilah nomor sehingga gugus fungsi berada pada nomor terkecil dari
rantai utama
H
H 3C CH C CH CH3
5 4 3 2 1
CH3
Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk.
Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur
alkilnya.
H
H3C CH C CH CH3
5 4 3 2 1
CH3
88
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
H
H3C CH C CH CH3
5 4 3 2 1
CH3
4-metil-2-pentena
Jawaban: A
Soal 3:
USBN-JATIM SMK-2019-38 Kurikulum 2013
Berikut ini rumus struktur senyawa karbon
CH3-CH2-CH2-C(CH3)2-CH2-CH3
Nama dari senyawa di atas adalah…
A. heptatane
B. Heksana
C. 4,4- dimetil heksana
D. 3,3-dimetil heksana
E. 3,3- dimetil heptane
Strategi:
CH3-CH2-CH2-C(CH3)2-CH2-CH3
CH3
CH3
Pembahasan:
Tentukan rantai utama, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu
ke ujung yang lain
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
CH3
CH3
Berilah nomor sehingga cabang berada pada nomor terkecil dari rantai
utama
CH3
CH3
Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk.
Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur
alkilnya.
CH3 metil
CH3
metil
CH3 metil
CH3
metil
3,3-dimetilheksana
Jawaban: D
90
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Soal 4:
SBMPTN-2016
Perhatikan rumus bangkit senayawa diberikut!
CH3 —CH—C≡C —CH3
|
C2H5
Nama yang sempurna untuk senyawa tersebut ialah ...
A. 4-metil-2-heksuna
B. 4-etil-2-pentuna
C. 4-etil-2-pentena
D. 4-metil-2-heksena
E. 4-etilpentena
Strategi:
Pembahasan:
Tentukan rantai utama, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu
ke ujung yang lain
Berilah nomor sehingga gugus fungsi berada pada nomor terkecil dari
rantai utama
H3C CH C C CH3
4 3 2 1
5
CH2
6
CH3
Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk.
Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur
alkilnya.
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
H3C CH C C CH3
4 3 2 1
5
CH2
6
CH3
H3C CH C C CH3
4 3 2 1
5
CH2
6
CH3
4-metil-2-heksuna
Jawaban: A
92
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Soal 5:
UN-SMA-14-19
Di antara rumus struktur berikut yang mempunyai titik didih tertinggi adalah
....
Strategi:
Perhatikan Sifat alkana yang berkenaan dengan titik didih.
Pembahasan:
Semakin bertambah jumlah atom C, titik didih semakin tinggi.
Alkana rantai lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan
dengan alkana rantai bercabang.
Semakin banyak cabang titik didih semakin tinggi.
Jawaban: D
Soal 6:
UAS-SMK-TEK-07-24
Perhatikan kelompok senyawa hidrokarbon berikut!
I. C2H2; C3H4; C4H6
II. C2H4; C3H6; C3H8
III. C2H4; C3H6; C4H8
IV. C2H6; C3H8; C4H10
V. C2H6; C3H8; C4H6
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Strategi:
Hidrokarbon jenuh adalah adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung
hanya ikatan tunggal antar unsur karbonnya dengan rumus umum CnH2n+2
Pembahasan:
I. C2H2; C3H4; C4H6 dapat dinyatakan dengan rumus umum CnH2n-2 (alkuna)
II. C2H4; C3H6 dapat dinyatakan dengan rumus umum CnH2n (alkena) tapi
C3H8 rumus umum CnH2n+2 (alkana)
III. C2H4; C3H6; C4H8 dapat dinyatakan dengan rumus umum CnH2n (alkena)
IV. C2H6; C3H8; C4H10 rumus umum CnH2n+2 (alkana)
V. C2H6; C3H8 rumus umum CnH2n+2 (alkana) dan C4H6 (alkuna)
Jawaban: C
Soal 7:
UN-SMK-05-24
Perhatikan kelompok senyawa hidrokarbon berikut!
I. C2H2; C3H4; C4H10
II. C2H4; C3H6; C3H8
III. C2H4; C3H6; C4H8
IV. C2H6; C3H8; C4H10
V. C2H6; C3H8; C4H6
Yang merupakan kelompok senyawa tak jenuh adalah.
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
94
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Strategi:
Pembahasan:
I. C2H2; C3H4; dapat dinyatakan dengan rumus umum CnH2n-2 (alkuna) tapi
C4H10 rumus umum CnH2n+2 (alkana)
II. C2H4; C3H6; dapat dinyatakan dengan rumus umum CnH2n (alkena) tapi
C3H8 rumus umum CnH2n+2 (alkana)
III. C2H4; C3H6; C4H8 dapat dinyatakan dengan rumus umum CnH2n (alkena)
IV. C2H6; C3H8; C4H10 rumus umum CnH2n+2 (alkana)
V. C2H6; C3H8 rumus umum CnH2n+2 (alkana) dan C4H6 CnH2n-2 (alkuna)
Jawaban: C
Soal 8:
UNAS-SMK-03-33
Fungsi terpenting lapisan ozon di atmosfer adalah ...
A. penyerapan gas CO
B. pengoksidasi gas NO
C. pengoksidasi senyawa karbon
D. pemancar sinar ultra violet matahari
E. penyaring sinar ultra violet matahari
Pembahasan
Fungsi lapisan ozon yang berada di luar angkasa yang paling populer di
masyarakat adalah melindungi permukaan Bumi dari radiasi sinar ultraviolet
sinar matahari.
Jawaban : E
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
96
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Level
Lingkup Indikator Bentuk
No Kompetensi Dasar Materi kogni
materi soal soal
tif
1 3.9 Menganalisis struktur, Sifat Titik Diberikan data C4 Pilihan
sifat senyawa senyawa didih nama senyawa ganda
hidrokarbon serta hidrokarbon senyawa hidrokarbon
dampak pembakaran hidrokar dengan rumus
senyawa hidrokarbon bon strukturnya,
terhadap lingkungan peserta didik
dan kesehatan serta mampu
cara mengatasinya menganalisis
titik didih
paling tinggi
dari senyawa
hidrokarbon
tersebut
dengan
benar
2 Struktur Tatanama Diberikan C4 Uraian
senyawa alkana gambar
karbon struktur
senyawa,
peserta dapat
menganalisi
tatanama yang
sesuai aturan
IUPAC.
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
CH3
CH3
98
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
CH3
Kunci jawaban : E
CH2 CH3
CH3
99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan gambar struktur di atas nama yang tepat sesuai IUPAC dari
senyawa hidrokarbon tersebut adalah …..
Tentukan rantai utama, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu
ke ujung yang lain (Skor 1)
CH3
CH2 CH3
CH3
Berilah nomor sehingga cabang pada nomor terkecil dari rantai utama
(perhatikan prioritas penomoran) (Skor 1)
CH3
CH2 CH3
6
7 CH3
Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk.
Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur
alkilnya. (Skor 1)
100
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
CH3 metil
7 CH3
CH3 metil
7 CH3 3,3,5-trimetilheksana
Pedoman penilaian
101
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
KESIMPULAN
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berkaitan dengan penilaian, topik ini muncul dalam instrumen tes UN, USBN
dan tes lain yang relevan seperti tes SBMPTN. Jenis pertanyaan diajukan
bervariasi pada taraf level kogintif mulai C1 sampai C5 (L1, L2, dan L3). Oleh
karena itu, Saudara perlu meyakinkan bahwa peserta didik memahami topik
ini dengan baik melalui aktivitas pembelajaran yang dirancang secara baik
pula. Lebih dari itu, Saudara perlu mengembangkan soal-soal pengetahuan
subtopik ini pada level berpikir tingkat tinggi sesuai dengan tuntutan KD.
Artinya, Saudara hendaknya memfasilitasi peserta didik agar mampu
memecahkan soal-soal yang mengedepankan kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
104
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami dengan baik semua indikator yang telah
dikembangkan di unit ini.
2 Mampu menghubungkan konten dengan fenomena
kehidupan sehari-hari.
3 Memhammi dengan baik bahwa aktivitas
pembelajaran yang disusun dapat mengembangkan
HOTS peserta didik.
4 Memahami dengan baik tahapan urutan aktivitas
pembelajaran yang disajikan.
5 Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas.
6 Memahami dengan baik lembar kerja peserta didik
yang dikembangkan.
7 Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja
peserta didik yang dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyuluh dengan baik.
Jumlah Total
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Agar berhasil baik dalam mempelajari Unit Hidrokarbon ini, Saudara dapat
mengikuti petunjuk belajar berikut ini:
1. Bacalah uraian dan contoh-contoh dengan cermat dan berulang-ulang
sehingga Saudara benar-benar memahami dan menguasai materi yang ada
dalam unit ini.
2. Lakukanlah aktivitas-aktivitas yang dicontohkan oleh unit ini kepada
peserta didik Saudara di dalam kelas (aktivitas dapat dimodifikasi sesuai
kondisi kelas). Mintalah bantuan rekan guru, instruktur atau pengawas
untuk menjadi observer di kelas Saudara ketika Saudara melakukan
106
Unit Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
108