ISBN : 978-623-408-033-9
F. Persyaratan Air Minum __________________ 4
E-ISBN : 978-623-408-034-6 (PDF) Aspek Mikroba _______________________ 4
Penerbit
G. Virus __________________________________ 13
H. Bakteri _________________________________ 14
iii
ii
Buku Ajar Kesehatan Lingkungan iii
O. Parameter penilaian penyakit akibat paparan BAB III ______________________________________ 65
lingkungan _____________________________ 25 DAMPAK PEMBUANGAN LIMBAH DAN POTENSI
P. Pengelolaan dan Pengolahan Air Minum ___ 27 PENGELOLAAN LIMBAH MANUSIA TERHADAP
Q. Pengelolaan Air Rumah Tangga ___________ 32 KESEHATAN ________________________________ 65
F. Kriteria minimal Rumah Sehat ____________ 44 G. Dampak Kesehatan dari Kegiatan Pengelolaan
Sampah ________________________________ 76
G. Kriteria Material Rumah Sehat ____________ 45
H. Kesimpulan _____________________________ 85
H. Rumah sebagai Kebutuhan Dasar Manusia _ 48
Soal Latihan _______________________________ 86
I. Pengaruh Rumah terhadap Kesehatan ______ 49
Daftar Pustaka _____________________________ 92
J. Beban Penyakit yang Berhubungan dengan
Perumahan _____________________________ 54 BAB IV______________________________________ 93
iv v
vi vii
viii ix
C. Pendahuluan
Air sangat penting bagi kehidupan baik sebelum, selama
dan pasca Covid 19. Pasokan air minum standar
(memadai, aman dan dapat diakses) harus tersedia untuk
masyarakat. Air minum yang aman memberikan manfaat
x 1
2 3
6 7
20 21
22 23
24 25
26 27
38 39
B. TIK:
1. Menjelaskan definisi rumah dan rumah sehat
2. Menjelaskan kriteria minimal rumah sehat
3. Menjelaskan kriteria material rumah sehat
4. Menjelaskan rumah sebagai kebutuhan dasar
manusia
5. Menjelaskan pengaruh rumah terhadap
kesehatan
6. Menjelaskan pedoman rumah dan kesehatan
menurut WHO
C. Pendahuluan
Sesuai hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow, setelah
manusia terpenuhi kebutuhan jasmaniahnya (sandang,
pangan, dan kesehatan), maka kebutuhan akan rumah
merupakan salah satu motivasi untuk mengembangkan
kehidupan yang lebih baik dan lebih tinggi.
Pemukiman yang sehat adalah hunian yang
mendukung keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
yang utuh. Perumahan yang sehat memberikan perasaan
nyaman, rasa memiliki, keamanan dan privasi.
41
40
51
50
58 59
5. Seorang laki-laki berusia 35 tahun bermaksud 8. Perumahan yang sehat mengacu pada struktur fisik
membangun rumahnya di daerah dengan tanah tempat tinggal dan keadaan lingkungan perumahan
yang datar. Ia bermaksud menggali sumur sebagai terdekat. Perumahan yang tidak memenuhi kriteria
sumber mata air, tetapi dekat rumahnya terdapat rumah sehat akan meningkatkan morbiditas dan
septic tank tetangganya. Berapakah jarak minimal mortalitas dari suatu penyakit. Berikut ini
yang paling tepat antara kedua struktur tersebut? merupakan salah satu kriteria di atas?
A. ± 5 m A. Tidak memiliki sumber air bersih
B. ± 7 m B. Kamar mandi dan wc yang kotor
C. ± 10 m C. Memiliki ventilasi yang cukup
D. ± 13 m D. Terdapat banyak tempat sampah
E. ± 15 m E. Tingginya vektor penyakit
60 61
62 63
B. TIK:
1. Menjelaskan informasi terbaru tentang limbah
dan pilihan pembuangan limbah
2. Menjelaskan potensi dampak langsung dan tidak
langsung dari kegiatan pengelolaan sampah
terhadap kesehatan
3. Menjelaskan efek limbah radioaktif
4. Menjelaskan dampak yang merugikan terhadap
kesehatan bagi masyarakat dari proses
pengelolaan limbah
C. Pendahuluan
Aktivitas manusia selalu menghasilkan sampah. Ketika
populasi manusia masih relatif kecil dan nomaden hal Ini
64 65
64 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 65
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
bukan masalah besar, tetapi menjadi masalah serius pembuangan limbah lainnya. Pemerintah dan pihak
dengan urbanisasi dan pertumbuhan populasi besar. kesehatan terkait di tuntut masyarakat untuk
Pengelolaan limbah yang buruk menyebabkan memberikan bukti epidemiologis dari potensi efek
pencemaran air, tanah dan atmosfer dan berdampak kesehatan yang merugikan yang dihasilkan oleh kegiatan
besar pada kesehatan masyarakat. Pada abad pengelolaan limbah tersebut. Ribuan manuskrip telah
pertengahan, epidemi yang terkait dengan air yang diterbitkan tentang dampak emisi di dekat lokasi
terkontaminasi dengan patogen membinasakan populasi pembuangan limbah. Studi epidemiologis sering
Eropa dan bahkan pada abad ke-19, kolera masih menjadi menunjukkan adanya hubungan antara penyakit
wabah. Beberapa dampak kesehatan langsung dari manusia dan kedekatan mereka dengan tempat
pengelolaan sampah yang salah sudah diketahui dan pembuangan limbah, atau lama tinggal di dekat tempat
dapat diamati terutama di negara-negara berkembang. tersebut, tetapi sebagian besar belum dapat memberikan
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan bukti signifikan tentang hubungan sebab akibat.
teknologi, pengelolaan sampah dengan volume yang
semakin meningkat menjadi kegiatan yang sangat D. Produksi Limbah
terorganisir, terspesialisasi dan kompleks. Karakteristik 1. Limbah padat kota
bahan limbah berkembang sejalan dengan perubahan Kuantitas sampah yang dihasilkan di dunia telah
gaya hidup, dan jumlah zat kimia baru yang ada di berkembang pesat selama beberapa dekade terutama di
berbagai aliran limbah meningkat secara dramatis. Efek negara-negara maju sebagaimana data yang ditunjukkan
kesehatan jangka panjang dari paparan zat yang ada oleh Bank dunia tentang adanya hubungan antara
dalam limbah, atau yang dihasilkan dari fasilitas produk domestik bruto (PDB) nasional dan dampak
pembuangan limbah lebih sulit diukur, terutama jika sampah per kapita . Meskipun data dampak limbah
konsentrasinya sangat kecil dan jika ada jalur paparan seringkali tidak lengkap, perkiraan terbaru menunjukkan
lain (misalnya makanan dan tanah). Meskipun demikian, bahwa limbah padat kota saja yang dihasilkan secara
kurangnya bukti dapat menyebabkan kekhawatiran global melebihi 2 miliar ton per tahun.
publik. Pada tahun 2006, Amerika Serikat (AS)
Kecelakaan industri yang dipublikasikan dengan memproduksi lebih dari 228 juta ton limbah padat atau
kurang baik, meskipun seringkali tidak terkait dengan 750 kg per kapita. Pada tahun 2006, 15 negara Uni Eropa
kegiatan pengelolaan limbah, telah menyebabkan (Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman,
penolakan keras terhadap pembangunan tempat Yunani, Italia, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Portugal,
pembuangan sampah, insinerator, atau fasilitas Spanyol, Swedia, Inggris) menghasilkan 219 juta ton atau
66 67
66 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 67
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
560 kg/tahun/kapita sampah padat. Karena negara- dan Inggris (9%). Sekitar 10.000-12.000-ton logam berat
negara berkembang seperti Cina dan India melakukan bahan bakar bekas diproduksi setiap tahun. Sejauh ini,
industrialisasi dan populasi mereka berurbanisasi, lebih dari 30% dari 290.000-ton logam berat yang
sejumlah besar sampah kota dibuang, meskipun dikeluarkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir
produksi per kapita (kurang dari 0,5 kg/hari/kapita di komersial telah diproses ulang untuk memulihkan
India dan kurang dari 0,9 kg/hari/kapita di China), uranium dan plutonium. Kapasitas pemrosesan ulang
masih relatif kecil dibandingkan dengan produksi komersial dunia adalah 5550-ton logam berat per tahun
sampah di sebagian besar individu di negara maju dan sebagian besar bahan bakar bekas disimpan di
(sampai 2,1 kg/hari/kapita di AS). Selain limbah padat fasilitas penyimpanan. Fasilitas pemrosesan ulang utama
kota, fasilitas pengomposan dan instalasi pengolahan berada di La Hague (Prancis), Sellafield (Inggris) dan
limbah juga sedang berkembang akhir-akhir ini. Mayak (Rusia).
68 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 69
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
daur ulang meningkat di Eropa barat. Kurangnya data meningkatnya biaya pupuk buatan. Jenis praktik
membuat sulit untuk mengidentifikasi tren untuk negara pengelolaan sampah yang diadopsi di setiap negara
lain. sebagian besar merupakan fungsi pertimbangan
Pada tahun 2006 AS menimbun 54% limbah padat, ekonomi, tetapi juga merupakan cerminan dari aspek
membakar 14%, dan memulihkan, mendaur ulang atau teknis karena jenis sampah yang akan ditangani.
membuat kompos sisanya 32%. Persentase limbah padat
yang dibuang di tempat pembuangan sampah 3% di E. Masalah kesehatan
Jepang, 18% di Jerman, 36% di Prancis, 54% di Italia dan Terlepas dari kemajuan teknologi yang penting,
Amerika Serikat, dan 64% di Inggris. Karena undang- peningkatan undang-undang dan sistem peraturan di
undang menjadi lebih ketat, dan penimbunan menjadi bidang pengelolaan limbah, dan pengawasan kesehatan
pilihan yang lebih murah, maka hal ini dijadikan solusi yang lebih canggih, penerimaan publik terhadap lokasi
alternatif. Misalnya, telah terjadi pengurangan yang fasilitas pembuangan dan pengolahan limbah baru masih
signifikan dalam jumlah sampah yang ditimbun di sangat rendah karena kekhawatiran tentang efek buruk
Inggris dan Italia. pada lingkungan dan kesehatan manusia. Masalah
Perlu disebutkan bahwa berbagai macam bahan kesehatan terkait dengan setiap langkah penanganan,
limbah (lumpur limbah, limbah industri) semakin pengolahan, dan pembuangan limbah, baik secara
tersebar di lahan pertanian. Tidak diragukan lagi langsung (melalui kegiatan pemulihan dan daur ulang
menghasilkan sejumlah efek positif pada kualitas tanah, atau pekerjaan lain dalam industri pengelolaan limbah,
tetapi juga meningkatkan kekhawatiran tentang potensi dengan paparan zat berbahaya dalam limbah atau emisi
jangka pendek (misalnya kelangsungan hidup patogen) dari insinerator dan tempat pembuangan akhir, hama,
dan efek jangka panjang (misalnya akumulasi logam bau dan kebisingan) atau tidak langsung (misalnya
berat). Perubahan iklim juga akan menjadi pendukung melalui konsumsi air, tanah dan makanan yang
utama untuk penggunaan biosolid di lahan pertanian, terkontaminasi).
terutama di daerah dengan periode curah hujan rendah Jalur utama paparan adalah inhalasi (terutama
yang lama dan dengan suhu rata-rata yang lebih tinggi. karena emisi dari insinerator dan tempat pembuangan
Sekitar 5,5 juta ton limbah lumpur kering digunakan atau akhir), konsumsi air (dalam kasus persediaan air yang
dibuang setiap tahun di Amerika Serikat dan sekitar 60% terkontaminasi dengan tempat pembuangan sampah),
digunakan untuk aplikasi lahan. Aplikasi biosolid ke rantai makanan (terutama konsumsi makanan yang
tanah kemungkinan akan meningkat sebagai akibat dari terkontaminasi bakteri dan virus dari penyebaran limbah
pengalihan limbah dari lokasi TPA, dan karena dan pupuk kandang, dan makanan yang diperkaya
70 71
70 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 71
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
dengan bahan kimia organik persisten yang mungkin khas dilakukan oleh industri farmasi, yang melibatkan
dilepaskan dari insinerator). Penting juga untuk diingat populasi uji (terpapar zat tertentu, atau obat) dan
bahwa kecelakaan kerja di industri pengelolaan limbah populasi kontrol (tidak terpapar). Dalam hal ini, hasil
relatif sering terjadi. yang diharapkan biasanya positif (misalnya hasil
Efek kesehatan tidak langsung akibat kontribusi gas kesehatan yang baik sebagai akibat dari pemberian
rumah kaca dari kegiatan pembuangan limbah bisa vitamin, penurunan tekanan darah tinggi dengan obat
menjadi signifikan. Meningkatnya suhu akibat hipotensi).
perubahan iklim akan mempengaruhi kesehatan orang Ada berbagai macam studi observasional, jenis
tua seperti meningkatnya masalah kardiovaskular dan investigasi yang paling umum adalah sebagai berikut:
masalah pernapasan seperti asma. Sisi positifnya, lebih Studi kohort prospektif: Dua kelompok orang (kelompok
sedikit orang yang meninggal karena penyakit yang terpajan dan kelompok tidak terpajan) dinilai selama
berhubungan dengan flu. Penyakit infeksi (misalnya periode waktu yang lama di mana dimana tingkat
malaria) yang disebarkan oleh vektor seperti nyamuk keterpaparan populasi dan laju perkembangan penyakit
bisa menjadi lebih meningkat. Naiknya permukaan air dicatat, di samping informasi lain yang dikumpulkan
laut, banjir dan cuaca ekstrim juga kemungkinan akan melalui kuesioner. Studi ini biasanya melibatkan
menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Kontribusi pengumpulan dan analisis cairan atau jaringan manusia
utama terhadap efek rumah kaca di Uni Eropa adalah (misalnya darah, urin, rambut, gigi). Agar dapat
dari metana yang dilepaskan dari tempat pembuangan mengontrol faktor-faktor pengganggu yang mungkin ada
sampah di mana limbah biodegradable mengalami dan untuk memastikan signifikansi statistik hasil, biaya
dekomposisi anaerobik. Mengingat tingginya proporsi keseluruhan dapat menjadi cukup besar.
limbah yang ditimbun secara tradisional di Eropa, Landfill Studi kasus-kontrol retrospektif: Dalam hal ini,
Directive menyebabkan pengurangan limbah kelompok kasus orang dipilih (yaitu pasien penyakit
biodegradable yang dibuang di tempat pembuangan tertentu), dan kelompok kontrol orang sehat. Semua
sampah, selain untuk pengumpulan gas landfill. peserta diwawancarai, dan informasi tentang paparan
masa lalu dikumpulkan secara retrospektif. Studi ini
F. Investigasi epidemiologis biasanya lebih murah daripada studi kohort prospektif,
Studi epidemiologi yang berhubungan dengan dampak melibatkan kelompok orang yang lebih kecil, dan
kegiatan pengelolaan sampah terhadap kesehatan membutuhkan lebih sedikit peneliti, tetapi lebih rentan
manusia biasanya observasional, sebagai lawan terhadap bias.
eksperimental, karena alasan etis. Studi eksperimental
72 73
72 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 73
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
Studi cross-sectional: dilakukan pada sub kelompok populasi teoritis yang diperlukan untuk interpretasi data
tertentu dari populasi yang terpapar selama periode yang valid secara statistik mungkin lebih besar dari
waktu yang relatif singkat. Mereka adalah kebalikan dari seluruh populasi di wilayah geografis yang dipelajari.
studi longitudinal yang dilakukan dalam jangka waktu Sumber daya yang diperlukan untuk investigasi
yang lama. Studi cross-sectional dapat berguna untuk semacam itu jarang tersedia. Pendekatan kompromi
menghasilkan hipotesis yang dapat diuji kemudian didasarkan pada meta-analisis yang menggabungkan
dengan studi yang lebih komprehensif. Mereka bisa hasil dari sejumlah studi tunggal, meskipun jenis analisis
efektif jika penyakit yang diselidiki cukup umum, dan ini memiliki kelemahannya sendiri (misalnya kesulitan
biasanya lebih murah untuk dilakukan. Sayangnya, sulit mengendalikan bias dalam studi asli, kesulitan
untuk membedakan apakah penyakit tertentu mengakses studi yang tidak menunjukkan hasil yang
berkembang sebelum atau setelah kelompok tersebut signifikan secara statistik dan dengan demikian tetap
terpapar potensi bahaya. tidak dipublikasikan).
Paparan manusia terhadap zat yang dilepaskan di Keterbatasan potensial lainnya dalam studi
fasilitas pengelolaan limbah dapat terjadi secara : epidemiologi meliputi: data emisi yang tidak mencukupi,
1. Akut, dalam kasus kecelakaan serius yang tidak ada data tentang paparan langsung terhadap emisi
menyebabkan pajanan jangka pendek ke zat yang dari fasilitas pengelolaan limbah dan sumber lainnya,
berpotensi berbahaya tingkat tinggi, radiasi faktor pengganggu (misalnya etnis, pendapatan),
pengion, bioaerosol, debu mobilitas penduduk, dan periode latensi yang panjang
2. kronis, ketika melibatkan paparan jangka panjang dari beberapa penyakit. Bias publikasi umum terjadi
terhadap zat radiasi konsentrasi rendah. dalam kasus studi berdaya rendah. Ini berarti bahwa
Untuk memiliki peluang yang baik untuk literatur dapat mencakup publikasi preferensial dengan
mendeteksi perbedaan klinis yang signifikan antara hasil yang signifikan secara statistik.
populasi kontrol dan populasi 'uji', penelitian perlu perlu Langkah penting dalam studi epidemiologi adalah
di dukung kekuatan statistik untuk menghindari untuk menentukan kekuatan hubungan antara paparan
membuat kesimpulan positif palsu atau negatif palsu. zat yang berpotensi beracun dan efek kesehatan tertentu.
Karena perbedaan insiden efek klinis spesifik antara Hal ini biasanya dicapai dengan menghitung rasio
kedua populasi biasanya kecil, kekuatan penyelidikan kejadian penyakit pada populasi yang terpajan dengan
sangat bergantung pada ukuran sampel. Ini biasanya kejadian penyakit yang sama pada populasi yang tidak
berarti mempelajari setidaknya ribuan atau puluhan ribu terpajan. Ini disebut Risiko Relatif (Relative Risk). Dalam
orang di area paparan dan di area kontrol. Ukuran studi kasus-kontrol, indeks asosiasi serupa yang disebut
74 75
74 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 75
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
Risiko Ganjil (Odd Risk) digunakan. Peningkatan risiko dari dua lokakarya, yang pertama tentang efek kesehatan
kesehatan tertentu ditunjukkan oleh RR > 1. Misalnya, dari tempat pembuangan sampah dan yang kedua pada
jika RR = 5, artinya risikonya lima kali lebih tinggi (atau efek kesehatan dari tempat pembuangan sampah dan
meningkat 400%). pembakaran. Dalam kedua kasus, kesimpulan utama
Untuk menilai apakah agen benar-benar adalah bahwa bukti yang menghubungkan tempat
menyebabkan efek kesehatan, banyak masalah terkait pembuangan sampah dan insinerator dengan masalah
yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah kesehatan (terutama kanker, hasil reproduksi, dan
signifikansi statistik dari asosiasi yang ditemukan, karena kematian) tidak memadai.
seseorang harus mencoba dan mengecualikan bahwa 2. Pembakaran
asosiasi mungkin karena kebetulan. Tingkat kepercayaan Insinerator berpotensi mengeluarkan sejumlah
(interval kepercayaan) yang dilaporkan biasanya 95%, polutan. Perhatian utama tentang incinerator adalah
kadang-kadang 99%. Bukti kuat dari efek kesehatan yang emisi dari sekelompok senyawa organik persisten yang
merugikan yang terkait dengan beberapa faktor dikenal sebagai "dioksin", lebih khusus lagi dibenzo-P-
lingkungan ditunjukkan oleh nilai RR yang tinggi, tetapi dioksin (PCDD), polychlorinated dibenzofurans (PCDFs), dan
sebagian besar studi epidemiologi tentang hasil polychlorinated biphenyls (PCBs). PCDD dan PCDF
kesehatan yang mungkin terkait dengan kegiatan dihasilkan melalui proses pembakaran, dan sebagian
pengelolaan limbah melaporkan nilai RR atau OR kurang besar oleh pembakaran tidak sempurna dari sampah
dari 1,5, dan jarang lebih dari 2. kota, limbah medis, limbah rumah tangga, oleh
kebakaran hutan, dengan membakar kayu dan batu bara,
G. Dampak Kesehatan dari Kegiatan Pengelolaan selama pembuatan pestisida dan bahan kimia lainnya,
Sampah asap rokok serta knalpot mobil . Zat-zat ini cukup tahan
1. TPA terhadap biodegradasi, mereka terakumulasi dalam
Banyak ulasan tentang hubungan antara kedekatan makanan (produk susu, telur, ikan, lemak hewani), dan
atau paparan lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) dan dianggap beracun. Zat beracun (karsinogenik), menurut
kesehatan yang buruk. Sebagai contoh, peningkatan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC),
risiko cacat lahir dan beberapa jenis kanker pada populasi adalah 2,3,7,8-tetraklorodibenzo-P-dioxin (TCDD),
yang tinggal di dekat lokasi TPA. Bukti ilmiah tentang berdasarkan percobaan laboratorium pada hewan dan
efek kesehatan yang merugikan dari tempat pembuangan studi kohort kelompok yang tinggal di kawasan industri.
sampah digambarkan sebagai buruk atau tidak memadai. Toksisitas dioksin ditunjukkan dalam satuan
Organisasi Kesehatan Dunia pernah menerbitkan temuan Toxicity Equivalent Factor (TEF). TEF TCDD (paling
76 77
76 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 77
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
beracun) dinilai sebagai 1, dan yang lainnya kurang dari 3. Pengolahan limbah dan penyebaran lahan
1. Dengan asumsi bahwa efek berbagai dioksin adalah Sejumlah makalah berfokus pada efek kesehatan
aditif, nilai TEF setiap dioksin dikalikan dengan dari air mandi yang tercemar bakteri yang berasal dari
konsentrasinya dan jumlah ekivalen toksik akhir limbah yang dikeluarkan dari pabrik pengolahan limbah.
diperoleh, International Toxic Equivalent Quantity (I-TEQ). Mereka melaporkan bukti yang meyakinkan tentang
Meskipun ada beberapa ketidakpastian baik karena risiko tinggi peningkatan gejala (kebanyakan masalah
kurangnya data atau kualitas yang buruk dari beberapa pencernaan, tetapi juga gejala pernapasan dan telinga dan
data asli yang dimasukkan dalam penelitian, karya ini mata) terkait dengan patogen yang dilepaskan ke badan
menunjukkan komplikasi yang dihadapi oleh peneliti air, meskipun ada banyak kontroversi tentang penyebab
dampak kesehatan karena berbagai sumber potensial, sebenarnya dari penyakit ini (yaitu virus).
dan beberapa kemungkinan penyebabnya. Kotoran hewan, lumpur dan kompos (terutama
Penyakit yang sering diselidiki dalam studi kompos yang berasal dari pengolahan kotoran) mungkin
epidemiologi di sekitar insinerator limbah padat adalah mengandung sejumlah besar patogen seperti Salmonella,
limfoma non-Hodgkin dan sarkoma jaringan lunak. Campylobacter, Escherichia coli, Giardia dan Cryptosporidium
Banyak penelitian telah dilakukan, khususnya di virus. Di Inggris, peningkatan besar dalam kasus
Perancis, negara dengan jumlah insinerator terbesar di keracunan makanan yang dilaporkan diduga karena
Uni Eropa. Contohnya adalah penyelidikan di sekitar adanya E. coli dalam limbah organik yang diaplikasikan
insinerator Besançon, dan sekitar 13 insinerator Prancis pada tanah pertanian. Risiko terhadap kesehatan
lainnya. Fasilitas ini bertanggung jawab atas emisi manusia muncul pada tahap penyebaran (sebagai
dioksin yang tinggi. Meskipun hubungan antara limfoma bioaerosol), tetapi juga sebagai akibat dari kontaminasi
non-Hodgkin dan paparan (berdasarkan tempat tinggal bakteri dan virus pada air permukaan. Insiden
dan tingkat tanah dioksin) terhadap dioksin yang kontaminasi air tawar dan air laut di berbagai belahan
dipancarkan oleh insinerator limbah padat kota dunia telah dikaitkan dengan pembuangan dari instalasi
ditemukan, kekuatan hubungan ini lemah, hasil ini tidak pengolahan limbah dan sebagai akibat dari aplikasi
dapat diekstrapolasi ke insinerator rendah emisi modern pupuk kandang.
dan bahwa polutan lain (misalnya hidrokarbon aromatik
polisiklik, logam berat) yang dipancarkan oleh 4. Pengomposan
insinerator mungkin juga bertanggung jawab atas kanker Sebagian besar limbah rumah tangga dan limbah
pada populasi yang terpapar. hijau yang dikomposkan diolah dengan sistem terbuka,
meskipun ada pergeseran bertahap menuju sistem
78 79
78 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 79
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
pabrik. Penyakit pernapasan dapat disebabkan oleh 6. Pengelolaan limbah, pertimbangan kesehatan dan
paparan debu dan bakteri, jamur, actinomycetes, keselamatan kerja
endotoksin yang dilepaskan di fasilitas pengomposan. Kinerja kesehatan dan keselamatan industri
Beberapa penelitian menemukan dampak kesehatan pengelolaan limbah kemungkinan akan sangat bervariasi
pada penduduk yang tinggal di dekat fasilitas di seluruh dunia, dengan perbedaan besar antara negara
pengomposan. Definisi jarak penyangga yang aman maju dan negara berkembang. Di negara maju,
masih terhambat oleh terbatasnya pengetahuan tentang perlindungan pekerja dan langkah-langkah kesehatan
bahaya yang terkait dengan bioaerosol, dan hubungan dan keselamatan telah secara substansial mengurangi
dosis-respons. kemungkinan kecelakaan fatal atau besar. Di Inggris,
5. Pengelolaan limbah radioaktif sekitar 160.000 pekerja dipekerjakan di sektor
Di Eropa, sebagian besar kasus leukemia telah pengelolaan limbah, dan total sekitar 3800-4300
dilaporkan pada anak-anak yang tinggal di dekat kecelakaan dilaporkan setiap tahun. Tingkat kecelakaan
pembangkit listrik tenaga nuklir atau fasilitas cedera fatal adalah sekitar 10 per 100.000 dan tingkat
pemrosesan ulang nuklir. Studi-studi ini tidak cedera utama adalah sekitar 330 per 100.000 pekerja,
menghasilkan bukti konklusif tentang hubungan antara dengan sebagian besar kecelakaan (cedera
tempat tinggal di dekat lokasi nuklir dan efek kesehatan penanganan/keseleo, tertabrak kendaraan pengumpul
yang merugikan. Kejadian leukemia dan limfoma di sampah) terjadi selama pengumpulan dan
kalangan anak muda di dekat pembangkit listrik tenaga pembongkaran sampah.
nuklir Sellafield di Inggris menimbulkan beberapa Studi epidemiologis tentang dampak daur ulang
kekhawatiran, tetapi penyelidikan sampai pada terhadap kesehatan kerja sangat jarang. Mengingat
kesimpulan bahwa tidak ada dasar statistik yang valid tingkat daur ulang yang meningkat di banyak negara
untuk hubungan sebab-akibat seperti itu. Studi kohort maju dan berkembang, penelitian di bidang ini sangat
retrospektif terbesar yang dilakukan pada 598.068 pekerja diperlukan. Di negara berkembang, masalah utama
(90% laki-laki) di industri nuklir di 15 negara terkait dengan infeksi dan cedera akibat daur ulang
menyimpulkan bahwa ada sedikit kelebihan risiko (pemulungan) yang tidak diatur di tempat pembuangan
kanker untuk dosis kumulatif 100 mSv (90% pekerja terbuka.
menerima dosis kumulatif kurang dari 50 mSv, 5 % 7. Pengelolaan limbah, epidemiologi dan biomarker
menerima lebih dari 100 mSv, dan kurang dari 0,1% Jumlah total toksikan yang terpapar pada seseorang
menerima dosis kumulatif lebih dari 500 mSv), setara tidak selalu berkorelasi langsung dengan kemungkinan
dengan 1-2% kematian akibat kanker dari radiasi. efek samping. Bahkan jika dosis efektif diketahui,
80 81
80 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 81
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
individu cenderung bereaksi berbeda tergantung pada perkiraan jumlah agen toksik yang diserap oleh setiap
usia, jenis kelamin, dan kerentanan genetik. Kehadiran individu.
zat beracun dalam air tanah atau air permukaan yang Biomarker efek kesehatan adalah indikator fungsi
terkontaminasi dari TPA yang dioperasikan dengan abnormal tubuh atau organ tertentu sebagai akibat dari
buruk tidak selalu berarti paparan pada air minum paparan zat tertentu (biomarker spesifik) atau
penduduk di wilayah tersebut bukan bersumber dari sekelompok zat (biomarker non-spesifik). Mereka
tempat lain. Ini menyoroti kelemahan penyelidikan memungkinkan penilaian dampak (permanen atau
epidemiologi yang mendasarkan hubungan dosis- reversibel) dari racun yang diserap. Biomarker
respons pada data paparan emisi dengan titik sumber. kerentanan adalah parameter (fisik, kimia, genetik) yang
Epidemiologi biomarker telah mengembangkan dapat membuat seseorang lebih sensitif terhadap zat
pendekatan baru yang penting untuk penilaian kesehatan beracun dan meningkatkan risiko kesehatan yang timbul
lingkungan dalam penelitian epidemiologi. Biomarker dari paparan. Misalnya, polimorfisme nukleotida tunggal
adalah parameter atau indeks biologis yang dapat (SNPs) adalah variasi gen yang diwariskan yang dapat
digunakan untuk mengukur paparan dosis efektif zat meningkatkan atau mengurangi kerentanan penyakit
beracun dan efek sampingnya pada tingkat seluler atau setelah paparan lingkungan.
molekuler. Biomarker dapat secara luas diklasifikasikan Biomarker memungkinkan deteksi dini (pada
menjadi tiga kelompok, meskipun ada beberapa tumpang tingkat seluler atau molekuler) dari perubahan patologis
tindih antara ini: (i) biomarker paparan, (ii) biomarker yang terkait dengan paparan bahan kimia dan radiasi.
efek kesehatan (hasil), dan (iii) biomarker kerentanan. Kegunaan, kelemahan, dan penerapan biomarker pada
Biomarker paparan dapat berupa zat xenobiotik epidemiologi lingkungan dan pekerjaan dapat
atau metabolit yang terdapat dalam tubuh manusia, atau ditemukan di banyak publikasi. Beberapa contoh
zat yang dihasilkan dari interaksi antara xenobiotik atau penerapan biomarker dalam epidemiologi lingkungan
metabolit dengan zat lain yang ada di dalam tubuh. dan pekerjaan disebutkan di sini. Sayangnya, pencarian
Konsentrasi mereka biasanya ditentukan dalam darah, literatur tidak memberikan banyak contoh penggunaan
serum, urin, gigi, dan jaringan adiposa, tetapi biomarker biomarker untuk menilai efek paparan masyarakat
napas juga dapat disertakan. Biomarker paparan juga umum terhadap emisi dari fasilitas pengelolaan limbah
merupakan perubahan seluler, molekuler atau DNA, dan padat kota.
variasi gen yang diwariskan yang dihasilkan dari Penentuan biomarker kerusakan genotoksik
paparan zat beracun. Biomarker paparan memungkinkan (misalnya penyimpangan kromosom pada limfosit) dan
indeks proliferasi sel dapat digunakan untuk deteksi dini
82 83
82 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 83
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
hubungan antara paparan limbah berbahaya dan H. Kesimpulan
kerusakan/ perubahan DNA. Kemungkinan akan lebih Bukti epidemiologi yang ada menghubungkan
sulit untuk menemukan efek genotoksik pada populasi pengelolaan limbah dan kesehatan manusia cukup
penduduk lokal, meskipun mungkin dapat digunakan kontroversial. Sebagian besar penelitian menyelidiki
untuk mendeteksi respon perbaikan DNA abnormal dampak kesehatan dari fasilitas pengelolaan limbah jenis
dibandingkan dengan sel-sel dari populasi kontrol. Hal lama, terutama dalam kasus insinerator. Ada sangat
ini ditunjukkan dalam sebuah studi kasus, penduduk sedikit data tentang paparan langsung pada manusia,
yang terpapar limbah dari penambangan dan dan sebagian besar penelitian menggunakan pengganti
penggilingan uranium, isotop radiogenik digunakan seperti informasi tempat tinggal, dengan penelitian
sebagai biomarker paparan, yaitu 238 Rasio isotop U dan terbaru termasuk data tentang jalur paparan potensial
Pb dalam sampel tanah. (misalnya konsentrasi polutan di tanah, model paparan
Biomarker disfungsi ginjal berkorelasi positif atmosfer). Faktor perancu belum cukup dikendalikan
dengan kadar Pb dalam darah remaja yang tinggal di dalam banyak penelitian, terutama deprivasi sosial dan
dekat pabrik peleburan Pb. Dalam studi yang sama, paparan sumber lain daripada yang diselidiki.
biomarker kerusakan DNA berkorelasi positif dengan Dalam kasus tempat pembuangan sampah,
metabolit urin dari hidrokarbon aromatik polisiklik hubungan terkuat dengan kesehatan manusia adalah
(PAH) dan senyawa organik volatil (VOC). untuk malformasi kongenital. Pembakaran sering
menggunakan metabolit urin 1-hydroxypyrene (1-OHP) dilaporkan terkait dengan peningkatan risiko
untuk menilai paparan PAH. Konsentrasi 1-OHP pada pengembangan limfoma dan sarkoma non-Hodgkin.
kelompok yang terpapar adalah 0,28 akumol/mol Dosis-respon dioksin serum menunjukkan bahwa jalur
kreatinin, dan 0,078 akumol/mol kreatinin pada asupan utama zat-zat ini bukanlah inhalasi tetapi
kelompok yang tidak terpapar (kontrol). makanan. Beberapa penelitian tersedia pada insinerator
Biomarker memungkinkan peneliti untuk generasi baru yang dilengkapi dengan teknologi
mendeteksi paparan berlebihan dan perubahan pada pengurangan emisi modern.
tingkat seluler atau molekuler sebelum hasil potensial
mencapai tahap klinis. Oleh karena itu, tindakan
pencegahan yang tepat waktu dan memadai untuk
mengurangi kemungkinan risiko menjadi mungkin
dilakukan.
84 85
84 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 85
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
Soal Latihan E. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan
1. Dilaporkan peningkatan insidensi anak-anak Alam
menderita leukemia akibat menjadi korban
penanganan limbah yang tidak memenuhi standar. 4. Pemerintah telah menetapkan standar pengelolaan
Apakah jenis limbah yang dapat menyebabkan limbah dalam AMDAL. Apakah tujuannya?
penyakit di atas? A. Meningkatkan produktivitas
A. Limbah radioaktif B. Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan
B. TPA C. Mencegah timbulnya kerugian pengusaha
C. Pengomposan D. Membuka lapangan kerja
D. Pengolahan dan penyebaran lahan E. Meningkatkan pendapatan masyarakat
E. Pembakaran
5. Setiap kegiatan manusia yang tidak dikelola dengan
2. Limbah padat merupakan sebagai sisa kegiatan baik akan menghasilkan pencemaran lingkungan.
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang Jenis kegiatan apa yang dapat menimbulkan
berbentuk padat. Dimanakah definisi tersebut pencemaran air, udara, tanah, gangguan
dicantumkan? kebisingan, bau, dan getaran sekaligus?
A. SNI 19-2454-2002 A. Kehutanan
B. UU Nomor 08 Tahun 2008 B. Kesehatan
C. UU Nomor 18 Tahun 2008 C. Perhubungan
D. UU Nomor 28 Tahun 2008 D. Perindustrian
E. UU Nomor 18 Tahun 2018 E. Perikanan
3. Pemerintah telah menetapkan standar pengelolaan 6. Kegiatan manusia yang tidak terkendali
limbah dalam AMDAL. Apa kepanjangan dari menyebabkan efek rumah kaca. Bagaimana cara
istilah tersebut? mencegahnya?
A. Analisis Mengenai Dampak Alam Liar A. Membakar sampah
B. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan B. Mendaur ulang sampah
C. Analisis Mengenai Dampak Alam dan C. Mengurangi tanaman pohon
Lingkungan D. Mengurangi kendaraan bermotor
D. Analisis Masalah Dampak Lingkungan E. Menebang pohon
86 87
86 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 87
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
7. Proses pembakaran yang tidak sempurna oleh E. DBD
sampah kota, limbah medis, limbah rumah tangga,
kebakaran hutan , asap tembakau dan knalpot akan 10. Paparan utama senyawa kimia PCDD dan PCDF
menghasilkan senyawa organik yang merupakan dapat dilakukan melalui beberapa cara
kontaminan. Apakah nama senyawa kontaminan kontaminasi. Apakah contoh paparan utama
tersebut? kontaminasi senyawa kimia di atas?
A. PCDD dan PCDF A. Air minum, produk susu, dan telur
B. TCDD B. Makanan laut, produk susu, lemak hewani dan
C. MSW telur.
D. TEF C. radioaktif
E. PCBs D. Kotoran hewan, kompos
E. Virus dan bakteri
8. Badan Internasional telah merumuskan klasifikasi
senyawa kimia yang dapat meracuni lingkungan. 11. Limbah padat kering menghasilkan metallic
Apakah senyawa kimia yang paling beracun rubbish. Apakah contoh dari limbah padat kering
tersebut? tersebut ?
A. TEF A. Besi tua dan kaleng bekas
B. TCDD B. Kaca, mika, dan keramik
C. TEF dan TCDD C. daun-daunan, tulang, sisa makanan, sayuran,
D. PCBs buah-buahan
E. PCDF D. kaleng, plastik, besi, logam-logam
E. Kain, kardus
9. Hasil studi epidemiologi penyakit telah
mendefinisikan berbagai penyakit akibat 12. Program SDG’s merupakan suatu program
insinerator MSW. Apakah contoh penyakit yang kesehatan yang dicanangkan pemerintah untuk
paling banyak? meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
A. Limfoma Hodgkin kelanjutan dari program MDG’s ini terdiri atas
B. Kanker Paru beberapa tujuan salah satunya yaitu menjamin
C. Limfoma non-Hodgkin dan Sarkoma ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
D. Leukemia limfositik kronis berkelanjutan bagi semua orang. Goals SDG’s ke
88 89
88 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 89
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
berapakah yang terkait dengan air dan sanitasi yang perilaku hidup bersih dan sehat dengan melibatkan
berkelanjutan? masyarakat sebagai subjek pembangunan yang
A. 5 berperan aktif dalam proses pengambilan
B. 6 keputusan. Apakah program pemerintah yang
C. 7 sesuai dengan pembangunan sanitasi?
D. 8 A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
E. 9 B. Kesehatan lingkungan
C. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
13. Fasilitas sanitasi seperti air bersih, pembuangan D. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
limbah air, jamban keluarga, pengolahan sampah, Menular (P3M)
dan pengendalian vektor harus tersedia dalam E. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
rumah. Apakah persyaratan jamban keluarga yang
sesuai standar? 15. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
A. Tersedia air bersih yang cukup, tidak bau, cukup merupakan pendekatan untuk merubah perilaku
ventilasi, selalu dalam keadaan bersih higiene dan sanitasi. Apakah salah satu pilar dari
B. Tersedia air yang cukup, cukup ventilasi, selalu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)?
dalam keadaan bersih dan ada grease trap A. Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS)
C. Tersedia air yang cukup, cukup ventilasi, selalu B. Menggunakan masker
dalam keadaan bersih dan tidak terang C. Makan makanan bergizi
D. Tersedia air yang cukup, cukup ventilasi, selalu D. Menjaga jarak
dalam keadaan bersih dan di dalam ruang tamu E. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
E. Tersedia air yang cukup, tidak bau, cukup
ventilasi, bersih dan lembab
90 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 91
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
Daftar Pustaka
BAB IV
1. Fazzo L, Minichilli F, Santoro M, et al. Hazardous
waste and health impact: a systematic review of the SANITASI MAKANAN
scientific literature. Environ Health 16, 107 (2017).
https://doi.org/10.1186/s12940-017-0311-8
A. TIU:
2. Ferronato N, Torretta V. Waste mismanagement in
1. Pada akhir bab ini mahasiswa diharapkan dapat
developing countries: a review of global
menjelaskan tentang makanan sehat dan
issues. International Journal of Environmental Research
menghindari makanan dari pencemaran
and Public Health. 2019;
16(6):1060.https://doi.org/10.3390/ijerph16061060
B. TIK:
3. Yang H, Ma M, Thompson JR, et al. Waste 1. Menjelaskan definisi makanan sehat
management, informal recycling, environmental 2. Menjelaskan tujuan pengolahan makanan sehat
pollution and public health.J Epidemiol Community 3. Menjelaskan pengolahan makan sehat
Health 2018;72:237-243 4. Menjelaskan cara mencegah makanan tercemar
4. Srivastava, Ruchi. "solid waste management and its COVID-19
impact on the environment." Handbook of Research on
Environmental and Human Health Impacts of Plastic
C. Definisi Makanan Sehat
Pollution, edited by Khursheed Ahmad Wani, et al., Sanitasi makanan didefinisikan sebagai suatu
IGI Global, 2020, pp. 389-400. pencegahan yang menitikberatkan pada kegiatan dan
http://doi:10.4018/978-1-5225-9452-9.ch019 tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan
5. Gutberlet, J., & Uddin, S. M. N. (2017). Household minuman dari segala bahaya yang merusak kesehatan
waste and health risks affecting waste pickers and mulai dari sebelum makanan itu siap di konsumsi.
the environment in low-and middle-income Sanitasi menitikberatkan pada faktor lingkungan
countries. International journal of occupational and sedangkan hygiene pada usaha kebersihan individu.
environmental health, 23(4), 299-310
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya kesehatan dan
6. de Titto, E., & Savino, A. (2019). Environmental and kebersihan untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
health risks related to waste incineration. Waste tempat, dan perlengkapannya yang dapat menimbulkan
Management & Research, 37(10), 976-986 penyakit/ gangguan kesehatan atau keracunan makanan.
92 93
106 107
108 109
110 111
112 113
A. TIU :
Mahasiswa mampu menjelaskan pengelolahan limbah
cair yang sesuai standar
B. TIK:
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi jamban
C. Definisi
Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air
besar dan kecil, tempat cuci tangan dan muka, sedangkan
toilet umum adalah sebuah ruangan yang bersih, aman,
nyaman dan higienis yang dirancang khusus lengkap
dengan kloset, persedian air bersih dan perlengkapan
lainnya, dimana masyarakat luas pada saat di tempat -
tempat domestik, komersial maupun publik dapat
membuang hajat serta memenuhi kebutuhan fisik
maupun sosial dan psikologis lainnya. Jamban, merujuk
tempat buang air; kakus; tandas. Struktur atas Jamban
dapat berupa struktur yang berdiri sendiri, atau Jamban
dapat ditempatkan di dalam bangunan (misalnya rumah
114 115
114 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 115
pribadi, sekolah, fasilitas perawatan kesehatan, tempat Untuk mengurangi kemungkinan paparan, tingkat
kerja atau tempat umum lainnya). keparahan paparan terhadap kejadian berbahaya; atau
kemungkinan dan tingkat keparahannya, serta untuk
D. Standar Pengelolaan Toilet mendorong penggunaan, Jamban harus memiliki
Prinsip utama untuk pengelolaan toilet yang aman sejumlah fitur (diuraikan di bawah).
adalah berdasarkan dari desain, konstruksi, pengelolaan 1) Kompatibel dengan ketersediaan air saat ini dan
dan penggunaan yang diatur sedemikian rupa sehingga yang diperkirakan di masa depan untuk pembilasan
pengguna aman dan terhindar langsung dari kotoran, (jika diperlukan), pembersihan, dan kebersihan
(misalnya dari permukaan yang kotor) dan kontak pasif tangan.
(misalnya melalui lalat atau vektor lainnya). 2) Kompatibel dengan teknologi penahanan,
Toilet harus terjaga kebersihannya melalui pengangkutan, dan pengolahan berikutnya (di
pembersihan yang baik (yang menghilangkan bahan lokasi atau di luar lokasi) untuk mengelola kotoran
feses dan patogen), sehingga risiko bagi pengguna yang dihasilkan melalui penggunaan Jamban
diminimalkan. Mereka yang bertanggung jawab untuk dengan aman.
pembersihan dan pemeliharaan toilet harus 3) Cocok, pribadi dan aman digunakan untuk semua
melakukannya dengan menggunakan metode dan pengguna yang dituju, dengan mempertimbangkan
peralatan yang melindungi mereka dari bahaya jenis kelamin, usia dan mobilitas fisik mereka
(misalnya cacat, sakit, dll.).
Desain toilet yang baik harus: 4) Pelat (atau alas) harus dirancang dan dibangun:
1) Mengikuti desain teknologi yang lebih modern yang a) Dari bahan tahan lama yang dapat dibersihkan
membuat tangan lebih higiene dan tidak dengan mudah (misalnya beton, fiberglass,
terkontaminasi langsung dengan kotoran contoh porselen, baja tahan karat, plastik tahan lama
penggunaan sensor atau kayu halus)
2) Kompatibel dengan teknologi pengolahan untuk b) Ukuran dan susunannya sesuai untuk semua
mengelola mengolah kotoran yang dihasilkan pengguna yang dituju (termasuk misalnya anak-
melalui penggunaan toilet dengan aman anak dan orang tua).
3) Aman digunakan untuk semua pengguna, dengan c) Air hujan tidak masuk ke dalam teknologi
mempertimbangkan jenis kelamin, usia, dan kontainmen.
mobilitas fisik (misalnya, cacat, sakit, dll.) 5) Untuk Jamban flush – dilengkapi dengan segel air
atau pintu untuk mengontrol bau dan mencegah
116 117
116 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 117
tikus atau serangga memasuki teknologi harus mematuhi praktik kerja yang aman. Di mana
penahanan. Jamban umum atau bersama, jadwal pembersihan rutin
6) Untuk Jamban kering – dilengkapi dengan penutup harus ada, dengan ketentuan dibuat untuk pasokan
yang dapat dilepas dan dipasang rapat, untuk bahan pembersih dan alat pelindung diri (APD). Jika
mencegah masuknya hewan pengerat atau serangga Jamban kering digunakan, persediaan abu, tanah, kapur
ke dalam teknologi pengungkungan dan, jika atau serbuk gergaji harus tersedia di dalam fasilitas,
dilengkapi dengan pipa ventilasi, kasa lalat tahan sehingga pengguna dapat menutupi kotoran setelah
korosi. buang air besar. Ini membantu mencegah lalat dan
7) Superstruktur harus dirancang dan dibangun meminimalkan bau.
sedemikian rupa sehingga mencegah intrusi air
hujan, air hujan, hewan, hewan pengerat atau Fitur tambahan
serangga. Itu harus memberikan keamanan dan Selain aspek desain, konstruksi, operasi dan
privasi dengan pintu yang dapat dikunci dari dalam pemeliharaan, ada beberapa fitur lain yang
untuk Jamban umum, atau Jamban bersama di mempengaruhi penggunaan Jamban dan fasilitas tetap
antara rumah tangga. bersih, termasuk:
8) Bahan pembersih anus yang sesuai dengan budaya 1) Ketersediaan: Harus ada fasilitas yang memadai
harus tersedia di dalam Jamban (yaitu persediaan yang membatasi menunggu hingga jangka waktu
air dan wadah untuk mencuci, atau bahan untuk yang dapat diterima yang tidak menghalangi
menyeka – dengan wadah pembuangan jika penggunaan atau menyebabkan ketidaknyamanan,
diperlukan) dan fasilitas cuci tangan dengan sabun termasuk di rumah tangga, fasilitas kesehatan,
dan air yang dapat diakses harus tersedia di dekat sekolah, tempat kerja dan tempat umum.
lokasi yang mendorong menggunakan. 2) Aksesibilitas: Fasilitas harus dapat diakses setiap
saat untuk semua pengguna yang dituju, dengan
Pemeliharaan jamban sehat mempertimbangkan usia, jenis kelamin, dan
Kebersihan jamban dan semua permukaan ruangan disabilitas pengguna. Jika Jamban dipisahkan
(misalnya kamar mandi, kamar kecil, kamar kecil, bilik, berdasarkan jenis kelamin, pengguna harus dapat
dll.) harus dijaga kebersihannya dan bebas dari kotoran. mengakses Jamban yang sesuai dengan identitas
Pengaturan pembersihan, bahan pembersih yang tersedia gender mereka. Superstruktur harus memberikan
secara lokal harus disimpan dan digunakan dengan privasi dan keamanan bagi pengguna, misalnya
aman, dan semua orang yang melakukan pembersihan melalui penyediaan lampu dan pintu yang dapat
118 119
118 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 119
dikunci dari dalam; ini sangat penting di mana 4) Jamban yang terkunci dalam waktu lama, siang atau
Jamban digunakan bersama atau umum atau di malam, dan/atau tidak memberikan keamanan
sekolah, fasilitas perawatan kesehatan atau tempat dan/atau privasi yang memadai.
kerja. Fasilitas untuk manajemen kebersihan 5) Jamban yang tidak memenuhi kriteria keamanan,
menstruasi yang aman harus disediakan, seperti kenyamanan, dan kebersihan dapat menyebabkan
wadah tertutup untuk pembuangan produk pengguna melakukan buang air kecil dan buang air
kebersihan menstruasi. Jika Jamban digunakan besar sembarangan.
bersama atau umum, wadah harus berukuran
sesuai dengan penggunaan yang diharapkan, Catatan tambahan
dengan pengaturan dan jadwal pembuangan yang Bagian ini menyoroti langkah-langkah yang dapat
aman dan aman. Produk kebersihan menstruasi dipertimbangkan untuk mengatasi masalah kontekstual
bekas tidak boleh dibuang ke bawah atau dibuang tertentu seperti kemiskinan, ketersediaan sumber daya
ke Jamban. dan kepadatan penduduk.
Aspek yang terkait dengan kualitas tercakup dalam Di daerah pedesaan terpencil, misalnya, di mana
bagian di atas tentang pengurangan kemungkinan atau ketersediaan bahan merupakan faktor hambatan
tingkat keparahan kejadian berbahaya di Jamban dan dan/atau biaya pengangkutan kloset tahan lama dari
mendorong penggunaan. Sebaliknya, contoh Jamban kota dianggap terlalu tinggi, rumah tangga setidaknya
yang tidak mengurangi kemungkinan atau tingkat harus menutupi pelat kayu jongkok dengan lapisan
keparahan kejadian berbahaya meliputi: mortar. Pendekatan ini harus memungkinkan pelat
1) Jamban yang tidak dibangun dengan baik dan/atau dibersihkan lebih efektif; namun, material tersebut
terbuat dari bahan yang tidak tahan lama yang mungkin tidak akan tahan lama.
mencegah pembersihan pelat (atau alas).
2) Jamban yang tidak dijaga kebersihannya dan Jamban bersama atau umum
tempat kotoran tertinggal di Jamban dan/atau Sedapat mungkin, setiap rumah tangga harus
permukaan ruangan yang menampung Jamban. menggunakan dan mengelola Jamban mereka sendiri,
3) Jamban di mana tidak tersedia produk pembersih yang tidak digunakan bersama dengan keluarga lain atau
anus, dan/atau fasilitas cuci tangan dan/atau pengguna lain. Namun, ada konteks di mana hal ini tidak
fasilitas pembuangan produk kebersihan praktis, seperti:
menstruasi. 1) Di pemukiman perkotaan yang padat di mana
mungkin ada masalah yang berkaitan dengan
120 121
120 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 121
kepemilikan lahan dan/ atau ketersediaan lahan tidak langsung dapat menguntungkan penggunanya.
untuk pembangunan Jamban. Pengelolaan dan pemeliharaan Jamban umum berpotensi
2) Rumah tangga individu; dalam situasi darurat di lebih menantang daripada pengelolaan Jamban bersama,
mana keadaan menentukan bahwa pembangunan terutama di lokasi yang populer atau sibuk, di mana
Jamban individu tidak layak. Dimana situasi ini penggunaan yang tinggi dan tanggung jawab yang
ditemui, bersama atau Jamban umum adalah tersebar berarti bahwa pembersihan yang lebih sering
tindakan yang paling mungkin dilakukan. diperlukan untuk memelihara setiap Jamban.
3) Jamban tunggal bersama antara dua atau lebih Jika pengguna dikenakan biaya, ini harus
rumah tangga atau Jamban umum dapat terjangkau bagi semua untuk memastikan bahwa itu
memberikan solusi yang memuaskan asalkan setiap tidak membatasi akses ke fasilitas, yang berpotensi
anggota rumah tangga memiliki akses yang sama mendorong buang air kecil dan buang air besar
dan siap ke fasilitas dan Jamban tetap bersih. sembarangan.
Semua Jamban bersama atau umum harus memiliki:
1) Lokasi dan rute akses yang aman Penahanan – penyimpanan/pengolahan limbah
2) Pintu yang dapat dikunci dari dalam, dan lampu cair
3) Fasilitas cuci tangan dengan persediaan air dan Langkah penahanan hanya relevan untuk sistem
sabun sanitasi non-selokan dan mengacu pada wadah, biasanya
4) Fasilitas kebersihan terletak di bawah permukaan tanah, yang terhubung
5) Bilik terpisah untuk pria dan wanita, atau bilik dengan Jamban. Ini termasuk wadah yang dirancang
netral gender yang mencakup fasilitas pengelolaan untuk:
cuci tangan dan kebersihan 1) Penahanan, penyimpanan dan pengolahan lumpur
6) Modifikasi yang sesuai untuk semua pengguna, tinja dan limbah (misalnya tangki septik, jamban
misalnya akses jalan dan pegangan tangan untuk kering dan basah, Jamban kompos, kubah dehidrasi,
penyandang disabilitas tangki penyimpanan urin, dll.); atau
7) Sistem manajemen untuk mengoperasikan dan 2) Penahanan dan penyimpanan (tanpa pengolahan)
memelihara semua fasilitas yang disediakan. lumpur tinja dan air limbah (misalnya tangki
Jamban bersama dan umum dapat mencakup berlapis penuh, sanitasi berbasis wadah).
fasilitas shower dan binatu. Jamban bersama atau umum
yang dikelola dengan baik dapat menjadi titik fokus atau Prinsip utama yang terkait dengan langkah
tempat pertemuan bagi penduduk setempat, yang secara penyimpanan adalah bahwa produk yang dihasilkan dari
122 123
122 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 123
Jamban disimpan dalam teknologi penahanan dan/atau tidak tersedia atau tidak terjangkau). Di mana air tanah
dibuang ke lingkungan setempat dengan cara yang tidak digunakan untuk minum, penilaian risiko harus
membahayakan siapa pun. Lumpur tinja, misalnya, harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
ditampung dalam teknologi kedap air (seperti tangki 1) Jenis teknologi penahanan atau teknologi di area
septik) atau dalam teknologi permeabel seperti lubang tersebut dan tingkat penghilangan patogen;
basah yang merembes langsung ke lapisan tanah bawah. 2) Beban hidrolik dari wadah di atas air tanah;
Dalam kedua kasus tersebut, lumpur tidak boleh masuk 3) Kedalaman muka air tanah dan jenis tanah/sub-
ke lingkungan yang dapat langsung terpapar pengguna tanah;
dan lokal masyarakat terhadap patogen feses. 4) Jarak horizontal dan vertikal dari teknologi sumber
Efluen cair dari wadah kedap air harus dibuang ke air minum ke teknologi sungkup atau teknologi di
saluran pembuangan atau struktur lapisan tanah melalui wilayah tersebut; dan
lubang perendaman atau bidang resapan atau harus 5) Tingkat perlakuan (jika ada) yang diterapkan pada
sepenuhnya ditampung untuk pengangkutan air yang terkontaminasi sebelum digunakan.
selanjutnya. Seharusnya tidak dibuang ke saluran
pembuangan terbuka atau badan air di mana, melalui Sebagai aturan umum dan tanpa penilaian risiko
kontak atau konsumsi, dapat mengakibatkan yang diuraikan di atas, untuk mengurangi risiko
paparan:Komunitas lokal dan/atau masyarakat luas kontaminasi, dasar wadah permeabel dan lubang
terhadap patogen feses. perendaman atau bidang resapan harus tidak kurang dari
Dimana lindi dari teknologi permeabel atau efluen 1,5 m hingga 2,0 m di atas permukaan air pada tingkat
dari teknologi impermeabel merembes ke dalam struktur tertingginya. sepanjang tahun, wadah permeabel dan
lapisan tanah, ada risiko bahwa air tanah dan air bidang resapan harus ditempatkan menuruni lereng, dan
permukaan di sekitarnya dapat tercemar, berpotensi jarak horizontal setidaknya 15 m dari sumber air minum.
mencemari sumber air lokal yang digunakan untuk Jika jarak ini tidak dapat dicapai karena kepadatan
minum dan tugas-tugas rumah tangga (misalnya penduduk atau kondisi geografis, desain alternatif
mencuci piring). (misalnya lubang yang ditinggikan) harus
Jika air tanah tidak digunakan untuk keperluan dipertimbangkan. Beberapa aspek desain dan konstruksi,
rumah tangga dan sumber air minum aman lainnya serta operasi dan pemeliharaan perlu dipertimbangkan
tersedia, maka risiko dari air tanah akan lebih rendah untuk memastikan penahanan yang aman dan perawatan
tetapi masih dapat menimbulkan risiko jika air tanah nya.
sesekali digunakan (misalnya ketika sumber yang aman
124 125
124 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 125
Desain dan pembangunan
Teknologi penahanan harus sesuai dengan konteks Tabel 3 menunjukkan teknologi penahanan khas
lokal, dengan mempertimbangkan: dan kinerjanya dalam hal tingkat pengurangan patogen
1) Jenis dan frekuensi dan aksesibilitas untuk (PRL). Tabel menyoroti bahwa produk
pengosongan selanjutnya (yaitu alat angkut);
2) Teknologi pengolahan selanjutnya (jika ada) Produk
Jamban dan Tujuan
3) Jenis tanah dan sub-tanah; Patogen Patogen perawatan
penahanan pengobatan
4) Kepadatan populasi dan teknologi penahanan dan tingkat
Tingkat
lainnya; penguran
Teknologi Pengura patogen**
5) Tabel air tanah dan sumber air minum lokal yang gan
ngan*
digunakan; mekanis
6) Potensi banjir; me
7) Jamban yang terhubung dengannya; dan Lumpur cair
Siram Jamban dengan
8) Jumlah pengguna dan jenis produk input (misalnya Oksigen Penyimp
dengan septic Rendah patogen tinggi.
feses, urin, greywater dan air pembilasan, produk biokimia anan
tank Efluen
kebersihan pribadi dan produk pembersih dubur). memiliki
patogen yang
yang pengurangan Adsorpsi
Di mana Jamban terhubung ke Tangki septik: ini tinggi, tetapi
terhubung ke permintaan (dalam
harus berfungsi dengan benar, tertutup rapat, dan kedap ini teradsorpsi
lubang (BOD) rendam
secara
air, dengan dua ruang dan saluran pembuangan limbah
aerobik di
dialirkan ke lubang perendaman, bidang resapan atau rendaman lubang
(kecil)
saluran pembuangan pipa (saluran pembuangan padat atau bidang lubang) perendaman
Stabilisasi
cukup jika sambungannya melalui tangki septik). resapan atau bidang
Tangki yang dilapisi penuh: tangki ini seharusnya pelindian.
tidak memiliki saluran keluar limbah dan oleh karena itu
Jamban siram Lumpur cair
diperlukan pengosongan atau pertukaran wadah yang dengan Stabilisasi/nu dengan
sering (dan mungkin mahal) (misalnya model layanan adsorpsi Rendah
lubang trisi patogen tinggi.
sanitasi berbasis wadah). Jamban lubang atau tangki tunggal Cairan
dengan dasar terbuka: ini harus berfungsi dengan benar
melalui perkolasi ke sub-struktur tanah.
126
126 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 127
127
atau tangki (lindi) tinggi aerobik ke
dengan dasar pengelolaan patogen dalam
terbuka diserap secara tanah.
aerobik ke
dalam tanah. Jamban Sludge di pit
Penguranga Penyimp
Penghapusan kering dengan Tinggi 'at rest' stabil
n patogen anan
patogen lubang secara aerobik
tergantung menjadi
pada kondisi kembar (fossa (minimal (kecuali humus dengan
Stabilisasi
tanah. alterna) 2 tahun) Ascaris patogen
rendah.
Sludge telur)
Jamban distabilkan
Penguranga Penyimp
kering dengan Tinggi menjadi
n patogen anan
lubang humus Lumpur stabil
Jamban Penguranga Lumpur –
dengan Suhu yang
kompos n patogen Med
tunggal NB: dikeringkan
Stabilisasi/n patogen
(ditinggalkan lubang (kompos)
utrisi rendah. Stabilisasi/n Penyimp Lindi –
saat penuh) tunggal dengan jumlah
utrisi anan Rendah
seharusn patogen
pengelolaan.
ya tidak pengelolaan sedang. Lindi
dikosong dengan
kan patogen tinggi.
dengan
tangan
Siram Jamban Penyimp
Sludge di pit
dengan Penguranga anan
Tinggi 'at rest' stabil
lubang n patogen (Setidakn
menjadi
kembar untuk ya
humus
penggunaan Stabilisasi/n (kecuali dengan
2 tahun)
bergantian utrisi Ascaris patogen
rendah.
Cairan (lindi)
pengelolaan adsorpsi telur)
diserap secara
128 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 129
128 129
Dari beberapa sistem, seperti lubang kembar E. Perawatan dan Pemeliharaan
bergantian dan Jamban kompos, dapat menghasilkan 1) Di mana ruang pengomposan digunakan (yaitu
lumpur stabil yang aman untuk digunakan dan Jamban lubang kembar kering, Jamban pengalihan
digunakan sebagai kondisioner tanah, jika dioperasikan urin, sanitasi berbasis wadah), sejumlah kecil abu,
dengan benar (yang mungkin sulit dilakukan dalam kapur, tanah kering atau limbah biomassa (misalnya
praktiknya) dan asalkan isinya tetap kering. Sebaliknya, serbuk gergaji, ampas tebu yang diparut, kulit
lumpur yang dikosongkan dari tangki septik mungkin kacang yang dihancurkan) harus digunakan untuk
memiliki tingkat patogen yang tinggi, tergantung pada menutupi feses setelah digunakan. Ini membantu
lama penyimpanannya, dan memerlukan pengolahan mencegah lalat, meminimalkan bau dan mendorong
lebih lanjut sebelum digunakan. pengeringan dan pembusukan.
Demikian juga, efluen dari tangki septik mana pun 2) Setiap teknologi penyimpanan harus dikosongkan
harus dibuang ke lubang perendaman (atau bidang (atau ditutup dan disegel sebelum ada risiko bahwa
resapan) di mana ia dapat diserap secara aerobik atau isinya mengalir ke lingkungan setempat. Sebagai
dialirkan dalam saluran pipa atau saluran pembuangan panduan, ini harus dilakukan ketika jarak dari
bebas padatan ke pabrik pengolahan. Pengangkutan dan bagian bawah dari atas wadah ke permukaan
pengolahan lumpur dan air limbah di luar lokasi lumpur tinja (atau supernatan) sekitar 0,5 meter.
3) Tingkat akumulasi lumpur sangat bervariasi
menurut pengaturan, kebiasaan dan teknologi.
4) Jamban lubang kembar harus dikelola dengan hati-
hati, memastikan bahwa hanya satu lubang yang
digunakan secara konsisten sampai penuh, dan
kemudian ditutup dan disimpan setidaknya selama
dua tahun, saat menggunakan lubang lainnya.
5) Saat penuh, beberapa teknologi penahanan tidak
dikosongkan di tingkat rumah tangga tetapi seluruh
wadah harus dikeluarkan dari tempat dan diangkut.
Sebagai ganti wadah penuh, rumah tangga
menerima wadah kosong yang bersih. Pendekatan
ini dikenal sebagai sanitasi berbasis kontainer.
130 131
130 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 131
6) Pipa pembuangan limbah (jika ada) harus dijauhkan meluap ke Jamban dan/atau ke badan air atau ke
dari penyumbatan. tanah terbuka; atau
7) Setiap teknologi penahanan yang secara fisik tidak
Sebaliknya, contoh teknologi penahanan yang tidak dapat dikosongkan, tidak dikosongkan saat penuh
aman dari paparan peristiwa berbahaya meliputi: (untuk teknologi yang memerlukan pengosongan
1) Setiap teknologi penahanan (tangki septik, tangki berkala) atau tidak ditutup dan disegel,
berlapis penuh, jamban, tangki dasar terbuka, dll.) menyebabkan lumpur tinja dan/atau limbah
yang memiliki saluran pembuangan limbah ke meluap ke Jamban dan/atau ke badan air atau ke
saluran pembuangan terbuka, badan air atau ke tanah terbuka.
tanah terbuka.
2) Setiap teknologi penahanan yang dirancang atau Di beberapa lokasi, di mana teknologi penahanan
dibangun dengan buruk dan di mana ada dibuang ke saluran pembuangan terbuka, saluran air
kemungkinan besar lindi mencemari air tanah, ditutup atau sebagian ditutupi dengan beton atau
sumber air minum lokal atau air minum di dalam bongkahan batu. Namun, ini tidak dianggap sebagai
pipa bawah tanah. ukuran kontrol tambahan yang sesuai. Penutup kedap air
3) Di mana jamban ember disediakan. Teknologi mengurangi beberapa risiko dari patogen feses dalam
penahanan ini tidak memisahkan pengguna atau limbah bagi masyarakat setempat. Namun, drainase tepi
pekerja dari kotoran. jalan terbuka disediakan untuk pengelolaan air hujan,
4) Di mana disediakan Jamban gantung, misalnya dan menutup saluran pembuangan tidak akan
disediakan Jamban tetapi tidak ada teknologi memudahkan pembersihan yang, jika tersumbat, dapat
penahanan atau koneksi ke saluran pembuangan, menyebabkan banjir selama periode hujan deras,
dan sebaliknya Jamban dibuang langsung ke badan menyebabkan peningkatan paparan air limbah (dan
air atau tanah. Pengaturan ini menimbulkan risiko karenanya patogen) bagi masyarakat lokal dan
bagi komunitas lokal dan masyarakat luas. masyarakat luas. Praktik ini tidak praktis dan/atau mahal
5) Pengoperasian yang tidak sesuai dengan desain jika dimensi saluran pembuangannya besar.
teknologi (misalnya lubang kembar digunakan
bersama-sama daripada bergantian). F. Pengangkutan Limbah
6) Pipa pembuangan limbah yang tersumbat, Pengangkutan mengacu pada pemindahan air limbah
menyebabkan lumpur tinja dan/atau limbah atau lumpur tinja yang disengaja dari teknologi
penahanan ke pengolahan di luar lokasi, dan/atau
132 133
132 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 133
penggunaan akhir/ pembuangan. Sistem pengangkutan H. Sistem Pengosongan dan Pengangkutan Manual
dapat berbasis saluran pembuangan atau berdasarkan dan Bermotor
pengosongan dan pengangkutan manual atau bermotor. Pengosongan lubang, kubah, dan tangki secara manual
dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara berikut:
G. Sistem Berbasis Saluran Pembuangan 1) Menggunakan ember dan sekop; atau
Sistem berbasis saluran pembuangan terdiri dari 2) Menggunakan pompa lumpur portabel yang
jaringan pipa bawah tanah. Jenis saluran pembuangan dioperasikan secara manual (walaupun ini mungkin
antara lain: dimekanisasi, masih memerlukan penanganan
1) Saluran pembuangan gravitasi konvensional: manual/fisik)
mengalirkan blackwater dari Jamban dan greywater 3) Pengosongan manual dan bermotor dapat
bersama dengan, dalam banyak kasus, limbah membawa risiko kemungkinan kontak dengan
industri dan air hujan melalui pipa berdiameter bahan feses dan dalam beberapa kasus mobil tinja
besar ke fasilitas pengolahan, menggunakan perlu dikombinasikan dengan pengosongan manual
gravitasi (dan pompa bila perlu). untuk menghilangkan bahan terpadat. Teknologi ini
2) Saluran pembuangan yang disederhanakan: desain paling sering dikosongkan dengan sekop karena
biaya yang lebih murah dipasang menggunakan bahannya padat dan tidak dapat dihilangkan
pipa yang lebih kecil pada kedalaman yang lebih dengan vakum atau pompa. Lumpur tinja yang
dangkal dan kemiringan yang sedikit landai telah dikosongkan dikumpulkan dalam tong atau
daripada saluran pembuangan gravitasi kantong atau dimasukkan ke dalam gerobak dan
konvensional. diangkut jauh dari lokasi.
3) Saluran pembuangan padat: desain serupa dengan 4) Pengosongan dan pengangkutan bermotor (juga
saluran pembuangan yang disederhanakan tetapi dikenal sebagai pengosongan dan pengangkutan
termasuk pra-pengolahan lumpur untuk mekanis) mengacu pada penggunaan kendaraan
menghilangkan padatan. atau perangkat apa pun yang dilengkapi dengan
4) Selokan yang disederhanakan dan bebas padatan pompa bermotor dan tangki penyimpanan untuk
dapat diimplementasikan sebagai skema sewerage mengosongkan dan mengangkut lumpur tinja.
kondominium yang menggabungkan jaringan dan Orang-orang diharuskan untuk mengoperasikan
konsultasi pengguna dan otoritas. pompa dan menggerakkan selang, tetapi lumpur
tinja tidak diangkat atau diangkut secara manual.
Sistem basah seperti tangki septik dan tangki
134 135
134 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 135
berlapis penuh biasanya dikosongkan mengekspos komunitas lokal dan komunitas yang lebih
menggunakan pengosongan dan pengangkutan luas terhadap patogen feses melalui konsumsi. Jika ada
bermotor. kekhawatiran bahwa kualitas air tanah atau air perpipaan
terganggu, penilaian risiko harus didasarkan pada :
I. Pengangkutan yang Aman 1) Frekuensi rusaknya saluran pembuangan;
Prinsip utama untuk pengangkutan yang aman adalah 2) Usia dan metode konstruksi saluran pembuangan;
membatasi paparan antara pekerja yang melakukan tugas 3) Kedalaman saluran pembuangan relatif terhadap
pemeliharaan, masyarakat yang tinggal dan bekerja di pipa pasokan air;
sekitar pekerjaan, dan masyarakat luas yang masing- 4) Gradasi material di sekitar pipa; dan
masing dapat terpapar patogen melalui konsumsi dan 5) Tingkat air tanah.
inhalasi patogen feses saat berada di rumah. atau bekerja,
dalam rantai pasokan rekreasi dan air minum dan K. Pengosongan dan Pengangkutan Manual dan
pasokan makanan. Bermotor
Baik teknologi manual maupun bermotor memerlukan
J. Selokan pekerja (penyedia layanan, pengosongan, penyedot dan
Jika dirancang, dibangun, dioperasikan, dan dipelihara pembuangan) untuk menangani perkakas dan peralatan
dengan baik, saluran pembuangan merupakan sarana yang memiliki kontak dengan lumpur tinja (termasuk
yang efisien untuk mengangkut air limbah, yang supernatan cair atau limbah jika ada). Pekerja yang
membutuhkan perawatan yang relatif sedikit. Namun, memasuki lubang harus dicegah karena risiko cedera
semua pipa saluran pembuangan dapat tersumbat oleh atau kematian dari lubang yang runtuh atau menghirup
limbah padat dan padatan lainnya, yang perlu gas beracun.Pengosongan dapat menempatkan
dihilangkan dengan cara ditumbuk, disiram, dibuang, pengguna dan masyarakat pada risiko yang tidak dapat
atau ditekuk. Jika digunakan, pompa, tangki pencegat, diterima akibat paparan tumpahan saat pekerjaan
dan ruang akses memerlukan perawatan. Melakukan berlangsung. Oleh karena itu, prinsip kunci untuk
pemeliharaan saluran pembuangan dapat membuat pengosongan dan pengangkutan yang aman adalah
pekerja terpapar air limbah berbahaya dan/atau gas membatasi paparan kelompok-kelompok ini terhadap
beracun. lumpur tinja yang berbahaya.
Kebocoran dari saluran pembuangan menimbulkan Tingkat risiko tergantung pada jenis dan jumlah
risiko pembuangan air limbah dan resapan air tanah. lumpur tinja yang dikosongkan. Misalnya, lumpur tinja
Eksfiltrasi ke air tanah dan persediaan air dapat segar yang dikosongkan dari tangki septik yang
136 137
136 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 137
terhubung ke Jamban umum lebih berbahaya bagi Pertimbangan operasi dan pemeliharaan meliputi:
kesehatan manusia daripada lumpur tinja yang telah 1) Semua pekerja harus dilatih tentang risiko bekerja
terkumpul perlahan di jamban kering rumah tangga dengan sistem sanitasi, termasuk menangani air
selama dua tahun atau lebih karena akan ada beberapa limbah dan/atau lumpur tinja, dan dilengkapi
patogen. mati dalam akumulasi lumpur yang sudah untuk mengikuti prosedur operasi standar.
lama. 2) Semua pekerja harus secara konsisten dan benar
Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, memakai APD : sarung tangan, masker, topi, baju
pengosongan manual membawa risiko lebih besar terusan lengkap dan alas kaki tahan air tertutup,
daripada mobil tinja, karena ada kemungkinan lebih terutama bila diperlukan pemeriksaan dan
besar pekerja memiliki kontak dengan lumpur tinja. pembersihan saluran pembuangan manual atau
Pengosongan manual distigmatisasi, pekerjaan berstatus pengosongan manual
rendah mempengaruhi kesejahteraan pribadi dan sosial 3) Untuk menghindari sesak napas, ventilasi yang
pekerja sanitasi. Oleh karena itu, sedapat mungkin memadai harus dilakukan sebelum memasuki
pengosongan dan pengangkutan bermotor harus ruang terbatas (kontainmen atau saluran
diprioritaskan daripada pengosongan dan pengangkutan pembuangan), menggunakan peralatan ventilasi
manual. bila diperlukan. Memasuki ruang yang
dikonfirmasi tidak boleh dilakukan sendirian.
L. Mengurangi Risiko pada Langkah Pengangkutan 4) Pekerja harus menghindari memasuki lubang baik
Desain dan konstruksi sistem pengangkutan harus: dengan menggunakan peralatan yang menghindari
1) Kompatibel dengan teknologi penahanan; kebutuhan untuk masuk atau dengan hanya
2) Sesuai dengan karakteristik isi yang akan mengosongkan sebagian lubang.
dikosongkan; 5) Hanya perkakas dan perlengkapan khusus yang
3) Kompatibel dengan teknologi pengolahan dan boleh digunakan, yang sesuai dengan tujuannya
penggunaan akhir/pembuangan berikut; dan (misalnya sekop bergagang panjang dan selang
sesuai untuk konteks lokal dengan hisap panjang) dan dibersihkan dengan air di antara
mempertimbangkan kejadian berbahaya yang penggunaan. Air cucian harus diarahkan ke dalam
diidentifikasi, khususnya meminimalkan teknologi penahanan
kebutuhan untuk penanganan manual lumpur tinja 6) Semua pekerja harus segera mencuci dengan sabun
oleh pekerja sanitasi. setelah bersentuhan dengan air limbah berbahaya
dan/atau lumpur tinja.
138 139
138 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 139
7) Semua pakaian (baik APD maupun pakaian dalam) membebani sistem, atau eksfiltrasi mencemari air
harus dicuci setiap hari dan semua sepatu boot karet tanah dan/atau jaringan pipa pasokan air setempat.
dan sarung tangan harus dibersihkan dengan air. 2) Semua lumpur tinja yang tidak diolah diangkut
Air cucian harus diarahkan ke dalam teknologi secara manual atau mekanis, yang tidak dikirim ke
penahanan. instalasi pengolahan tetapi dibuang ke tempat lain.
8) Tumpahan harus diminimalkan, dan tumpahan Misalnya, di mana lumpur tinja yang tidak diolah
harus ditampung dan dibersihkan saat terjadi. dibuang ke saluran pembuangan terbuka, sungai
Misalnya, setelah menyelesaikan pengosongan atau sungai terdekat, atau di mana ia digunakan
teknologi penahanan, setiap properti yang terkena sebagai kondisioner tanah.
dampak di sekitar kejadian, harus 3) Penggunaan keluar (atau pengosongan gravitasi)
dicuci/dibersihkan dengan air. dari lubang. Di sinilah lubang dikosongkan dengan
● Semua pekerja harus diberikan pemeriksaan mencuci isinya melalui pipa yang dimasukkan ke
kesehatan rutin, menerima saran dan pengobatan medis dalam lubang. Pipa dihubungkan ke saluran
(misalnya obat cacing), dan divaksinasi secara memadai pembuangan yang terletak lebih rendah, badan air
terhadap infeksi yang berpotensi relevan (seperti tetanus, atau lubang yang digali untuk menerima lumpur
polio, demam tifoid, hepatitis A dan B, tergantung pada tinja.
konteks epidemiologi). 4) Setiap transportasi manual atau bermotor yang
membawa lumpur tinja yang, saat digerakkan atau
Contoh metode pengangkutan yang tidak dioperasikan, menyebabkan lumpur tinja bocor atau
mengurangi kemungkinan atau tingkat keparahan tumpah ke pengguna jalan lain. Misalnya, lumpur
paparan meliputi: tinja dari tangki septik yang dibawa dalam trailer
1) Setiap air limbah yang tidak diolah di saluran yang ditarik traktor yang bocor keluar dari trailer ke
pembuangan, yang tidak dikirim ke instalasi jalan.
pengolahan tetapi dibuang ke saluran pembuangan 5) Daya pompa: Lumpur basah yang relatif segar
terbuka, badan air atau ke tanah. Contohnya dapat dipompa dengan truk vakum, sedangkan
termasuk penyumbatan saluran pembuangan atau yang lebih kering, biasanya lumpur tinja yang lebih
kegagalan pompa yang menyebabkan air limbah tua biasanya memerlukan pembuangan dengan
meluap ke permukaan air dan kerusakan saluran sekop. Kehadiran limbah padat dalam wadah juga
pembuangan yang menyebabkan infiltrasi mengurangi daya pompa.
140 141
140 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 141
6) Ketersediaan dan aksesibilitas instalasi pengolahan: jika pengosongan manual bersifat informal,
Jika instalasi pengolahan tersedia dan dirancang langkah-langkah ini mungkin sulit diterapkan.
untuk menerima lumpur tinja, lokasi seringkali
terletak jauh dari populasi, dengan biaya tambahan M. Stasiun Transfer dan Stasiun Pembuangan
yang menyebabkan biaya tinggi. Rumah tangga Saluran Pembuangan
mungkin menggunakan pengosongan manual yang Stasiun transfer dan stasiun pembuangan saluran
tidak selalu dilakukan dengan aman. Dalam pembuangan bertindak sebagai titik pembuangan antara
keadaan ini, rumah tangga harus mengubur dan lumpur tinja ketika tidak dapat dengan mudah diangkut
menutupi lumpur tinja di dekatnya atau ke fasilitas pengolahan jarak jauh.
membangun jamban baru Stasiun pembuangan saluran pembuangan
7) Penerimaan: Dalam konteks dimana diskusi tentang terhubung ke saluran pembuangan gravitasi
kotoran atau bagaimana mengelolanya adalah hal konvensional. Lumpur tinja yang dikosongkan ke stasiun
yang tabu, mengosongkan di malam hari ketika pembuangan dilepaskan ke saluran pembuangan yang
aktivitas dianggap tersembunyi dari pandangan bersebelahan baik secara langsung atau sebaiknya pada
sering disukai dan pengosongan manual daripada interval waktu (misalnya dengan pemompaan) untuk
bermotor adalah pilihan terpisah dalam keadaan ini. mengoptimalkan kinerja saluran pembuangan dan
Bekerja dalam kegelapan bisa jadi sulit dan instalasi pengolahan dan/atau mengurangi beban
berbahaya. puncak.
8) Di mana kondisi ini berlaku, pengosongan manual Stasiun transfer dan stasiun pembuangan saluran
teknologi penahanan mungkin satu-satunya solusi pembuangan adalah pilihan yang baik untuk digunakan
yang layak. Namun demikian, pengosongan di daerah perkotaan di mana instalasi pengolahan
manual harus diminimalkan; misalnya, pompa lumpur tinja jauh. Mendirikan beberapa stasiun dapat
bermotor dan/atau manual harus digunakan untuk mengurangi biaya transportasi dan membantu
mengeluarkan sebanyak mungkin isinya sebelum mengurangi pembuangan lumpur tinja, terutama di
menggunakan sekop dan ember untuk mana pengosongan dan pengangkutan manual biasa
mengosongkan sisanya. Di mana pengosongan dilakukan, dan pabrik pengolahan terletak jauh.
manual digunakan, langkah-langkah pengendalian Penempatan dan kebutuhan lahan untuk stasiun transfer
paparan di bagian pengurangan risiko paparan mungkin juga lebih ringan daripada untuk instalasi
pada langkah pengangkutan harus diikuti. Namun, pengolahan.
142 143
142 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 143
Stasiun pembuangan saluran pembuangan perlu sistem saluran pembuangan gabungan apa pun
dirancang dan/atau dioperasikan dengan benar, dipertimbangkan sebagai tindakan pengendalian
terutama jika dipasang kembali ke sistem air limbah yang tambahan dan harus dikombinasikan dengan tindakan
ada. Jika lumpur tinja yang kental dibuang ke saluran lain untuk mencegah paparan (misalnya kesadaran
pembuangan yang tidak dirancang untuk menerima publik atau luapan air dan penutupan sementara tempat
lumpur tersebut, hal itu dapat menyebabkan pemandian yang terkontaminasi).
penyumbatan dan mengakibatkan saluran pembuangan
meluap atau, jika pekerjaan pengolahan terkait tidak Penanganan limbah
dirancang untuk menerima lumpur tinja pekat, hal itu Pengolahan mengacu pada proses yang mengubah
dapat menyebabkan kegagalan. dari proses pengobatan. karakteristik fisik, kimia dan biologi atau komposisi
Kedua masalah bisa mahal untuk diperbaiki. lumpur tinja atau air limbah sehingga memiliki kualitas
Sistem saluran pembuangan gabungan yang sesuai untuk tujuan penggunaan atau pembuangan
mengumpulkan kombinasi air hujan, air limbah berikutnya dengan mempertimbangkan hambatan
domestik, dan air limbah industri ke dalam satu saluran tambahan yang ada pada langkah
pembuangan. Dalam kondisi cuaca normal (kering), penggunaan/pembuangan akhir.
sistem gabungan mengangkut semua air limbah yang Penanganan limbah dapat dibagi menjadi tiga
terkumpul ke instalasi pengolahan air limbah, sebelum kelompok:
dibuang untuk penggunaan akhir/pembuangan. 1) Yang terdiri dari teknologi untuk penahanan dan
Namun, pada kondisi aliran (puncak) yang tinggi, penyimpanan/pengolahan air limbah dan lumpur
misalnya akibat hujan deras, volume air limbah dapat tinja di lokasi
melebihi kapasitas instalasi pengolahan. Ketika ini 2) Yang terdiri dari teknologi untuk pengolahan air
terjadi, air hujan dan air limbah yang tidak diolah tanpa limbah (mengandung satu atau lebih blackwater,
pengolahan ke sungai terdekat hal ini dapat brownwater, greywater atau efluen) yang diolah di
mengakibatkan beban patogen yang tinggi di perairan luar lokasi
penerima, 3) Yang terdiri dari teknologi untuk pengolahan
Karena risiko tinggi akibat paparan patogen, lumpur di luar lokasi.
saluran pembuangan gabungan tidak dianggap
menyediakan sanitasi yang aman. Namun, di banyak Untuk menjaga kesehatan masyarakat, sangat
lokasi di seluruh dunia, saluran pembuangan gabungan penting untuk merancang dan mengoperasikan fasilitas
terus beroperasi. Dalam situasi ini, disarankan agar untuk tujuan penggunaan akhir/pembuangan tertentu.
144 145
144 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 145
Ini adalah prinsip utama pada langkah perawatan. 5) Topografi;
Misalnya, jika limbah akan digunakan untuk irigasi atau 6) Karakteristik tanah;
dibuang ke badan air yang digunakan untuk minum atau 7) Tabel air;
rekreasi, atau jika lumpur akan digunakan sebagai 8) Iklim lokal dan angin yang ada;
kondisioner tanah untuk produksi tanaman, proses 9) Variasi musim dan iklim
pengolahan harus dirancang berdasarkan penghilangan 10) Biaya modal keseluruhan; dan
patogen, reduksi atau inaktivasi. 11) Kemungkinan biaya operasi dan
Dengan menghilangkan atau mengurangi bahaya pemeliharaan.
ke tingkat yang dapat diterima, risiko masyarakat luas Kesehatan pekerja juga penting, karena orang yang
yang terpapar bahaya juga berkurang. Tingkat risiko mengoperasikan dan memelihara teknologi pengolahan
tergantung pada kemungkinan paparan manusia (yaitu berisiko terkena air limbah berbahaya dan lumpur tinja.
digunakan oleh konsumen) terhadap patogen dalam Orang-orang yang akan berinteraksi secara teratur
limbah atau lumpur. (misalnya keluarga dan rekan kerja mereka) mungkin
Secara umum, sebuah instalasi pengolahan dengan juga secara tidak langsung berisiko lebih tinggi.
kinerja penyisihan patogen yang baik juga akan memiliki Oleh karena itu, semua pekerja harus dilatih dalam
kinerja penyisihan fisik dan kimia yang baik tetapi penggunaan yang benar dari semua alat dan peralatan
sebaliknya belum tentu benar. Oleh karena itu, fokus yang mereka operasikan, memakai APD dan mengikuti
pada penghilangan patogen (pengurangan atau SOP. Tingkat paparan dipengaruhi oleh desain dan
inaktivasi) disarankan selama desain proses perawatan. konstruksi teknologi pengolahan dan, di mana lebih dari
Namun, selain pemahaman tentang efektivitas satu teknologi digunakan, konfigurasinya. Misalnya,
pengolahan yang diperlukan dan penggunaan limbah untuk menghindari penanganan manual, aliran lumpur
atau lumpur di hilir, ada banyak masalah yang perlu tinja dan air limbah harus meminimalkan produksi aliran
dipertimbangkan dalam pemilihan proses pengolahan), aerosol secara gravitasi, dipompa, atau dipindahkan
termasuk: secara mekanis antar teknologi.
1) Perkiraan aliran masuk dan karakteristik dari Keluaran dari pengolahan air limbah dan dari
influen atau lumpur tinja; proses pengolahan lumpur tinja terdiri dari limbah cair
2) Lahan yang tersedia; dan lumpur padat. Karakteristik dari masing-masing
3) Sumber energi yang tersedia; pecahan ini akan berbeda-beda, tergantung dari sumber,
4) Kapasitas sumber daya manusia yang tersedia; proses yang digunakan dan faktor lainnya. Namun,
Lokasi pusat populasi; prinsip utama untuk pengelolaan yang aman adalah
146 147
146 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 147
bahwa, terlepas dari sumbernya (misalnya air limbah dari N. Proses Pengolahan Air Limbah
teknologi berbasis saluran pembuangan atau lumpur Teknologi pengolahan air limbah dikelompokkan dalam
tinja dari sanitasi di lokasi), kedua fraksi tersebut dua kategori: teknologi laju aliran tinggi, dan teknologi
mungkin memerlukan pengolahan lebih lanjut sebelum laju aliran rendah, yang semuanya merupakan proses
penggunaan akhir/pembuangan. Misalnya, ketika air biologis. Proses laju aliran tinggi sebagian besar adalah
limbah diolah di kolam stabilisasi limbah, lumpur yang struktur yang direkayasa dengan waktu yang singkat.
mengendap di dasar kolam anaerobik dan fakultatif tidak Teknologi tersebut dikenal sebagai teknologi pengolahan
hanya memerlukan pembuangan berkala tetapi, primer, sekunder atau tersier. Biasanya, proses
tergantung pada penggunaan akhir/pembuangan yang digabungkan secara seri, dengan langkah perawatan
dimaksudkan, mungkin juga memerlukan pengolahan utama untuk mengendapkan padatan diikuti oleh
lebih lanjut. Demikian pula, di mana pengolahan lumpur langkah perawatan sekunder untuk menguraikan zat
tinja menghasilkan limbah cair, organik dan dapat mencakup teknologi tersier untuk
Untuk setiap teknologi, tujuan perawatan, menghilangkan kontaminan tertentu (misalnya
mekanisme pengurangan patogen, tingkat pengurangan penghilangan nutrisi, filtrasi, ultrafiltrasi atau desinfeksi
patogen (PRL) kemungkinan dan produk perawatan untuk menghilangkan dari patogen). Ketika teknologi
keluaran diberikan. Tabel tersebut menyoroti berbagai pengobatan tersier digunakan,
tujuan pengobatan (dari reduksi padatan tersuspensi dan Proses biologis laju aliran rendah sebagian besar
pengeringan hingga pengelolaan nutrisi dan inaktivasi adalah sistem berbasis kolam dengan waktu retensi yang
patogen) dan produk perawatan yang dihasilkan. Untuk lama. Ini paling sering merupakan pilihan perawatan
setiap produk perawatan yang dihasilkan, perkiraan dengan biaya terendah di lokasi iklim hangat, di mana
tingkat patogen yang mungkin juga diberikan. lahan murah tersedia dan di mana pasokan energi /
Proses yang terdaftar dapat diterapkan pada skala listrik mungkin tidak dapat diandalkan atau sangat
yang berbeda, dari pabrik terpusat yang besar untuk mahal. Kolam stabilisasi limbah umumnya terdiri dari
daerah perkotaan hingga unit terdesentralisasi yang lebih tiga kolam yang dihubungkan secara seri yang
kecil yang melayani distrik, lingkungan atau institusi, menyediakan proses pengolahan penuh dari sedimentasi,
meskipun karakteristik masing-masing teknologi biodegradasi, dan penghilangan patogen.
mempengaruhi kesesuaiannya untuk pengaturan yang Namun, teknologi lahan basah buatan hanya
berbeda ini. menyediakan pengolahan sekunder atau tersier dan
umumnya didahului oleh proses sedimentasi dan/atau
pengolahan biologis.
148 149
148 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 149
Bagaimana proses pengolahan air limbah ini bekerja limbah aman untuk digunakan oleh petani, penjamah
dan mekanisme pengurangan patogen masing-masing produk makanan, dan konsumen
serta persyaratan operasi dan pemeliharaan khusus
adalah kompleks; rinciannya dapat ditemukan di
berbagai sumber termasuk WHO (2006); Metcalf dan
Eddy (2014); Cairncross dan Feachem (2018).
150 151
150 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 151
terkubur, lumpur
Pengurangan Produk pengelolaan Adsorpsi stabil dengan
Teknologi Tujuan patogen rendah)
patogen perawatan &
Intervensi Intervensi tingkat patogen** Pengurangan
Lumpur cair patogen
Pengendapan
Pengeringan Penyimpanan dengan patogen
-
tinggi
kolam dan Efluen dengan
tangki patogen tinggi
Lumpur yang
Pengeringan
dikeringkan atau
yang tidak Pengeringan Dehidrasi
dikeringkan
ditanam
dengan
Radiasi
tempat tidur patogen tinggi
ultraviolet
Limbah dengan
Penyimpanan
patogen tinggi
Tanaman – tidak
Dehidrasi
ada patogen
Lumpur stabil
Stabilisasi/nutris Radiasi
Pengeringan kering dengan
i ultraviolet
patogen rendah
Efluen dengan
Penyimpanan
patogen tinggi
Lumpur stabil
Pengomposan Pengurangan
Suhu yang dikeringkan
bersama patogen
(kompos) dengan
Stabilisasi/nutris
Penyimpanan patogen rendah
i
pengelolaan
Pohon atau
Di timbun Stabilisasi/nutris
Penyimpanan tanaman – tidak
ditimbun i
ada patogen (dan
152 153
152 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 153
Proses pengobatan perlu dioperasikan dan kemungkinan banyak proses transfer dan proses yang
dipelihara dengan baik (mengikuti SOP) dan muncul akan menjadi mapan
menggabungkan berbagai hambatan WHO, 2006; WHO,
2016) untuk memastikan keamanan produk akhir. P. Mengurangi Risiko pada Langkah Pengobatan
Memindahkan dan memunculkan proses Untuk mengurangi kemungkinan atau tingkat keparahan
pengolahan lumpur tinja kejadian berbahaya, teknologi pengolahan harus
Beberapa proses pengolahan air limbah juga berlaku memiliki fitur desain, konstruksi, operasi dan
untuk pengolahan lumpur tinja; ini dikenal sebagai pemeliharaan berikut.
teknologi pengolahan 'transfer' dan mencakup Desain dan pembangunan:
pengeringan mekanis, pengolahan alkali, pembakaran, 1. Berdasarkan konteks lokal dengan
pencernaan anaerobik, pembuatan pelet dan pengeringan mempertimbangkan karakteristik pengaruh, iklim
termal. Ini tidak banyak digunakan tetapi penelitian lokal dan variasi musim serta sumber energi dan
sedang berlangsung untuk menetapkan relevansi dan kapasitas sumber daya manusia yang tersedia
efektivitasnya. 2. Kompatibel dengan jenis penggunaan
akhir/pembuangan.
Penelitian juga sedang dilakukan pada teknologi
pengolahan lumpur tinja yang sedang berkembang. Ini
termasuk pemulihan nutrisi dan peluang untuk Q. Operasi dan Pemeliharaan
pemulihan sumber daya selain pengkondisian tanah dan 1) Manajemen instalasi pengolahan harus mengikuti
reklamasi air (misalnya produk reklamasi energi seperti penilaian risiko dan proses manajemen untuk
bahan bakar cair dari biogas, biodiesel dan teknologi mengidentifikasi, mengelola dan memantau risiko
pengolahan gas alam sintetis; dan protein untuk pakan di seluruh sistem untuk memenuhi tujuan
ternak dengan memberi makan larva lalat hitam pada pengolahan.
lumpur tinja). 2) Semua pekerja yang mengoperasikan dan
Proses ini digunakan secara terpisah karena, jika memelihara teknologi perawatan harus mengikuti
dibandingkan dengan teknologi yang sudah ada, tingkat prosedur operasi standar (SOP) dan memakai alat
keahlian yang dibutuhkan untuk merancang dan pelindung diri (APD).
mengoperasikannya jauh lebih tinggi. Namun, saat 3) Sebaliknya, teknologi pengolahan yang tidak cukup
penelitian lebih lanjut dilakukan, yang mengarah pada mengurangi risiko termasuk teknologi pengolahan
penyempurnaan dan peningkatan proses lebih lanjut, dimana tingkat penghilangan patogen dan jenis
penggunaan akhir/pembuangan tidak melindungi
154 155
154 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 155
konsumen hilir. Misalnya, di mana: teknologi menyebabkan beban melebihi kapasitas pabrik. Lumpur
pengolahan kelebihan beban sehingga bekerja tinja juga dapat mencakup limbah padat campuran yang
kurang optimal atau gagal total. Misalnya, di mana perlu dibuang (misalnya dengan saringan) sebelum
lumpur tinja segar dibuang ke kolam stabilisasi pengolahan bersama. Ada sejumlah masalah umum yang
limbah yang dirancang untuk pengolahan air ditimbulkan oleh cotreatment, termasuk kelebihan
limbah saja, menyebabkan kegagalan teknologi padatan, kebutuhan oksigen kimia atau senyawa
pengolahan yang mengakibatkan tidak ada atau nitrogen, meningkatkan risiko kegagalan proses yang
sangat rendahnya penghilangan patogen. proses perawatannya bisa memakan waktu beberapa
4) Teknologi pengobatan tidak berfungsi. Ini bisa minggu untuk pulih.
menjadi masalah jangka pendek di mana energi Pendekatan yang lebih disukai untuk pengolahan
yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan bersama adalah pertama-tama mengeringkan lumpur
tidak tersedia atau, dalam jangka panjang, ketika tinja dan mengolah bersama fraksi cair dengan air limbah
keahlian pekerja tidak mencukupi untuk kota, dan mengolah bersama fraksi padat dengan lumpur
mengoperasikan atau memperbaiki peralatan. air limbah dari teknologi pengolahan air limbah. Jenis
Pengolahan lumpur tinja dengan air limbah influen perawatan bersama ini berpotensi menghasilkan
(pengolahan bersama) relatif umum di lingkungan penghematan baik dalam modal maupun biaya operasi
berpenghasilan rendah di mana pengelolaan lumpur tinja dan pemeliharaan.
tidak berkembang dengan baik dan tidak ada fasilitas Namun, apakah perawatan bersama cocok atau
pengolahan lumpur tinja khusus. Di lokasi tersebut, tidak akan tergantung pada kuantitas dan kualitas
operator truk tinja diizinkan untuk membuang lumpur produk. Misalnya, konstituen fraksi cair dari pengolahan
tinja ke instalasi pengolahan air limbah kota. Ini memiliki lumpur tinja dapat 10 sampai 100 kali lebih pekat
keuntungan karena dapat mengurangi volume lumpur daripada influen air limbah mentah ke pabrik
tinja yang dibuang secara ilegal ke saluran terbuka, badan pengolahan. Hal ini perlu dipertimbangkan bersama
air, dan tanah terbuka, tetapi dapat mengakibatkan dengan jenis dan desain teknologi yang ada, dan apakah
kegagalan instalasi pengolahan air limbah (yang pada instalasi pengolahan beroperasi pada kapasitasnya.
gilirannya dapat menyebabkan konsumen di hilir Penggunaan akhir/pembuangan mengacu pada
terpapar pada limbah yang tidak diolah atau buruk). teknologi dan metode yang berbeda dimana produk
Kegagalan tersebut terutama disebabkan oleh pengolahan akhirnya dibuang ke lingkungan, baik
konsentrasi lumpur tinja yang relatif tinggi sebagai produk penggunaan akhir atau bahan dengan
(dibandingkan dengan air limbah kota) yang dapat risiko rendah. Dimana ada penggunaan akhir untuk
156 157
156 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 157
produk pengolahan dimana (idealnya sepenuhnya ditanam di atas, yang kemudian mendapat manfaat dari
diolah) air limbah dan lumpur akhirnya diproduksi, peningkatan nutrisi dan bahan organik.
dapat diterapkan atau digunakan; jika tidak, diperlukan
penghalang pengurangan risiko tambahan, atau produk
harus dibuang dengan cara yang paling tidak berbahaya
bagi publik dan lingkungan.
158 159
158 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 159
Tabel 5. 1 Menguraikan produk penggunaan akhir Melibatkan pengisian parit yang digali untuk
yang dapat diperoleh dari berbagai proses pengolahan. menerima lumpur tinja dari sejumlah wadah. Setelah
penuh, parit ditutup dan disegel, dan deretan pohon
Produk Tingkat ditanam. penimbunan hanya cocok di lokasi dan muka
Sumber Daya Produk Deskripsi
Perawatan Patogen air tanah cukup rendah. Ini adalah keharusan bahwa
Lumpur Pupuk Untuk pekerja memakai APD dan mengikuti SOP untuk
Nutrisi bahan Rendah hingga
yang tidak kondisi menumbuh
organik tinggi melindungi dari bahaya patogen.
diolah oner kan pohon
Lumpur Demikian pula, lumpur tinja yang dikeringkan
Diterap
yang Bahan Diterapkan mungkin mengandung patogen dengan konsentrasi
kan ke Tinggi
dikeringka Organik ke tanah tinggi (terutama telur cacing, yang mempertahankan
tanah
n kelangsungan hidup untuk waktu yang lama) sehingga
Lumpur
Panas tidak boleh diterapkan pada lahan yang digunakan untuk
yang Pemba
Energi sebagai Rendah produksi makanan dan, selain penguburan untuk nutrisi
dikeringka karan
semen dan nilai pengkondisian tanah, memiliki sedikit potensi
n
Lumpur Bangun Semen, penggunaan akhir. Lumpur tinja yang dikeringkan
Bahan Rendah
kering an Batu bata dengan udara mungkin juga mengandung sejumlah besar
Kondisi patogen, tetapi memiliki sejumlah kegunaan.
oner
Nutrisi bahan diterapkan Lumpur dapat dikonversi untuk digunakan sebagai
Kompos tanah, Rendah
organik ke tanah bahan bakar padat atau bahan bangunan. Untuk kedua
pupuk,
pelet penggunaan tersebut, lumpur dimasukkan ke dalam
proses manufaktur yang menghancurkan bahaya
patogen, membuat produk penggunaan akhir aman
untuk digunakan. Hanya kompos di mana semua
patogen telah sepenuhnya tidak aktif yang dapat
digunakan dengan aman oleh pekerja atau petani dan
diterapkan pada tanah sebagai kondisioner tanah dan
pupuk.
Limbah yang diolah mengandung nutrisi, yang
dapat dipulihkan untuk mendukung pertumbuhan
tanaman melalui penggunaan sebagai air irigasi.
160 161
160 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 161
Penggunaan air limbah, baik yang diolah, tidak diolah, S. Mengurangi Risiko pada Langkah Penggunaan /
mentah atau diencerkan, dapat ditemukan di iklim Pembuangan Akhir
lembab dan gersang. Namun, limbah yang diolah tidak Pendekatan multi-penghalang harus digunakan untuk
boleh dianggap bebas patogen. Ini seharusnya hanya mengelola risiko kesehatan yang terkait dengan
diterapkan pada lahan ketika risiko terhadap pekerja dan penggunaan akhir. Untuk mengurangi risiko, teknologi
masyarakat luas dinilai dan dikelola dengan baik. penggunaan akhir/ pembuangan harus:
Dimana limbah digunakan untuk air irigasi, 1) Dirancang untuk konteks lokal dengan
multibarrier dapat mencakup penerapan proses mempertimbangkan karakteristik limbah cair atau
pengolahan, memilih tanaman yang tumbuh tinggi lumpur tinja; iklim lokal dan variasi musim; serta
dan/atau tidak dimakan mentah, metode irigasi kontak ketersediaan sumber energi dan kapasitas sumber
rendah misalnya irigasi tetes) penggunaan APD, dan daya manusia.
desinfeksi, pencucian dan memasak hasil bumi. Pedoman 2) Kompatibel dengan teknologi perawatan dan
WHO untuk Penggunaan Air Limbah, Kotoran, dan Air produk perawatan sebelumnya.
Limbah yang Aman (WHO, 2006) memberikan panduan Mengadopsi langkah-langkah kontrol tambahan
lebih lanjut. Perlu dicatat bahwa intervensi (hambatan) berikut mengurangi risiko bagi pekerja terutama mereka
yang berbeda akan memiliki biaya yang berbeda, yang pekerjaannya melibatkan penanganan produk
kapasitas untuk mengurangi risiko dan persyaratan perawatan:
dalam hal perubahan perilaku. 1) Mengenakan APD, terutama saat menggunakan/
Demikian pula, sebelum membuang limbah ke air membuang air limbah dan lumpur tinja.
permukaan atau ke air tanah, risiko bagi masyarakat luas, 2) Pelatihan tentang risiko penanganan limbah cair
yang mungkin menggunakan limbah cair campuran dan atau lumpur tinja dan prosedur operasi standar
air sungai untuk pasokan air irigasi dan/atau air minum 3) Pemeriksaan kesehatan rutin dan pengobatan
atau rekreasi, harus dipertimbangkan dan langkah - pencegahan seperti obat cacing dan vaksinasi.
langkah pengendalian yang diperlukan harus dilakukan. Contoh tindakan pengendalian tambahan untuk
tempat. Yang penting, di mana ada kekhawatiran bahwa mengurangi risiko bagi masyarakat lokal dan masyarakat
pembuangan limbah dapat mencemari pasokan air luas di mana air limbah dan lumpur tinja digunakan
minum, kesehatan masyarakat dan pertukaran ekonomi dalam pertanian dan akuakultur, adalah:
antara tingkat pengolahan air limbah yang lebih tinggi 1) Pemilihan tanaman yang tumbuh tinggi di atas
dan pengolahan air minum yang lebih baik atau sumber permukaan tanah (seperti pohon buah-buahan) atau
alternatif perlu dipertimbangkan. tanaman yang tidak dimakan mentah.
162 163
162 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 163
2) Metode irigasi kontak rendah (misalnya irigasi tinggi dari mengekspos petani dan keluarga mereka ke
tetes). patogen, serta orang lain di masyarakat luas dari menelan
3) Periode penundaan antara aplikasi lumpur tinja patogen dalam rantai makanan. Limbah yang tidak
yang diolah (misalnya kompos) atau air limbah dan diolah juga sering digunakan secara informal atau tidak
panen tanaman. sengaja untuk irigasi tanaman pangan. Jika praktik ini
Contoh tindakan pengendalian tambahan untuk diketahui terjadi dan tidak dapat dihindari, tindakan
mengurangi risiko terhadap masyarakat lokal dan pengendalian tambahan yang diuraikan di atas harus
masyarakat luas di tempat pemandian rekreasi, adalah: digunakan saat kapasitas pengobatan ditetapkan.
1) Pemberitahuan publik yang menyarankan Lumpur yang tidak diolah tidak boleh dibuang ke TPA.
kemungkinan polusi feses. Namun, pembuangan TPA lebih disukai daripada
2) Membatasi akses dan penutupan pantai pembuangan illegal.
Sebaliknya, teknologi penggunaan
akhir/pembuangan yang tidak mengurangi risiko secara
memadai adalah teknologi yang mengakibatkan limbah
dan/atau lumpur tinja yang tidak diolah dibiarkan di
tempat terbuka, dibuang ke perairan rekreasi, atau
digunakan untuk produksi makanan sehingga
mengekspos komunitas lokal terhadap patogen.
Misalnya, di daerah perkotaan yang padat penduduknya
di mana ruang terbatas, dan tanahnya padat dan/atau
jenuh, lubang resapan, bidang resapan atau pendekatan
penutup dan urukan tidak dapat diterapkan karena
proses adsorpsi akan gagal.
Lumpur tinja dan air limbah yang tidak diolah tidak
boleh diterapkan pada lahan yang digunakan untuk
produksi makanan, budidaya atau di perairan rekreasi
kecuali disertai dengan tindakan pengurangan risiko
tambahan. Penggunaan lumpur yang tidak diolah telah
menjadi praktik jangka panjang di beberapa bagian Cina,
Asia Tenggara dan Afrika membawa risiko yang sangat
164 165
164 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 165
Soal Latihan 4. Sebutkan salah satu tujuan pengolahan lumpur
1. Penyakit yang disebabkan oleh toilet sangat banyak. feses
Dikarenakan banyaknya bakteri yang terdapat pada A. Agar feses tidak berbau
toilet. Sebutkan salah satu penyakit yang B. Tidak mencemari lingkungan
disebabkan oleh penyebaran bakteri dari toilet ! C. Dapat menjadi pupuk untuk tanaman
A. Diare D. Agar menjadi tanah
B. Demam E. Menurunkan zat organic dari dalam lumpur feses
C. Thypus
D. COVID-19 5. Tangki septik adalah suatu ruangan kedap air
E. Influenza yang terdiri dari kompartemen ruang yang
berfungsi menampung/mengolah air limbah rumah
2. Terdapat empat risiko orang yang paling mudah tangga dengan kecepatan alir yang sangat lambat
terkena risiko kontaminasi dari tinja. Siapakah sehingga member kesempatan untuk terjadinya
orang yang memiliki risiko paling tinggi? pengendapan terhadap suspense benda-benda
A. Petani di dataran rendah padat dan kesempatan dekomposisi bahan-bahan
B. Peternak sapi organik oleh mikroba anaerobik. Berapa tahun
C. Perawat di ruang inap rumah sakit sekali tangki dapat dikuras :
D. Ibu rumah tangga A. 10 tahun
E. Bayi B. 1 tahun
C. 6 tahun
3. Manakah alat yang digunakan untuk angkut D. 2-5 tahun
limbah pada feses ? E. 15 tahun
A. Mobil
B. Truk
C. Truk tinja
D. Pipah pembuangan
E. Tangki septik
166 167
166 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 167
6. Seorang laki-laki berusia 36 tahun bermaksud of climate change: Technical report. Geneva: World
mebangun rumahnya di daerah dengan tanah yang Health Organization.
datar. Ia bermaksud membangun sumur sebagai 5. Intergovernmental Panel on Climate Change (2014).
sumber mata air, tetapi dekat rumahnya terdapat Human health: impacts, adaptation, and co-benefits.
septic tank tetangganya. Berapa jarak minimal In: climate change 2014: impacts, adaptation, and
antara sumur dan septic tank: vulnerability. Part a: global and sectoral aspects.
A. 3 meter Contribution of working group ii to the fifth
B. 5 meter assessment report of the intergovernmental panel on
C. 7 meter climate change [Field CB, VR Barros, DJ Dokken, KJ
D. 10 meter Mach, MD Mastrandrea, TE Bilir, M Chatterjee, KL
E. 13 meter Ebi, YO Estrada, RC Genova, B Girma, ES Kissel, AN
Daftar Pustaka Levy, S MacCracken, PR Mastrandrea, and L. White
(eds.)]. Cambridge: Cambridge University Press,
1. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pp.709-754.
(2015). Guidance for reducing health risks to 6. International Organization for Standardization
workers handling human waste or sewage. (2016). ISO 24521:2016 – Activities relating to
https://www.cdc.gov/healthywater/global/ drinking water and wastewater services —
sanitation/workers_handlingwaste.html Guidelines for the management of basic on-site
2. Cofie O, Nikiema J, Impraim R, Adamtey N, Paul J, domestic wastewater service. Geneva, Switzerland.
Koné D (2016). Co-composting of solid waste and 7. International Organization for Standardization
fecal sludge for nutrient and organic matter (2018). FDIS 30500 – Non-sewered sanitation
recovery. Colombo, Sri Lanka: International Water systems — Prefabricated integrated treatment units
Management Institute (IWMI). 47p. (Resource — General safety and performance requirements for
Recovery and Reuse Series 3). design and testing. Geneva, Switzerland.
3. Graham JP, Polizzotto ML (2013). Pit latrines and 8. Karg H, Drechsel P (2011). Motivating behaviour
their impacts on groundwater quality: A systematic change to reduce pathogenic risk where unsafe
review. Environ Health Perspect. 121(5):521-30. water is used for irrigation. Water International. 36
4. Howard G and Bartram J (2010). Vision 2030: The (4): 476-490.
resilience of water supply and sanitation in the face
168 169
168 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 169
9. Metcalf E, Eddy M (2014). Wastewater engineering:
GLOSARIUM
treatment and resource recovery. McGraw-Hill,
Boston.
10. Peal A, Evans B, Blackett I, Hawkins P, Heymans C virus Mikroorganisme yang
(2014). Fecal sludge management (FSM): analytical dapat dilihat hanya
tools for assessing FSM in cities. J Water Sanit Hyg menggunakan mikroskop
Dev. 4(3): 371-383. electron yang umumnya
11. Robb K, Null C, Teunis P, Armah G, Moe CL (2017). dapat menjadi penyebab
Assessment of fecal exposure pathways in low- dan menularkan penyakit.
income urban neighborhoods bakteri Makhluk hidup terkecil dan
12. in Accra, Ghana: Rationale, design, methods, and memiliki sel tunggal, dapat
key findings of the SaniPath study. Am J Trop Med berkembang biak dengan
Hyg. 97: 1020-1032. cara membelah dairi
13. Sherpa, A., Koottatep, T., Zurbrügg, C. and Cissé, G. dengan waktu yang sangat
(2014). Vulnerability and adaptability of sanitation cepat. Bakteri ada yang
systems to climate change. J Water Clim Change. berbahaya dan ada yang
5(4): 487. tidak.
14. Strande L, Ronteltap M, Brdjanovic D (2014). Faecal limbah Bahan yang tidak memiliki
Sludge Management: Systems Approach for nilai atau barang yang tidak
Implementation and Operation. IWA Publishing, terpakai, rusak maupun
UK. cacat dan juga merupakan
15. Strande L (2017). Introduction to faecal sludge sisa dari proses produksi.
management: an online course. Available at: radiologi Ilmu pengobatan yang
www.sandec.ch/fsm_tools. Accessed March 2017. dilakukan dengan sinar X
Sandec: Department of Sanitation, Water and Solid atau sinar radioaktif untuk
Waste for Development, Eawag: Swiss Federal mengetahui suatu penyakit.
Institute of Aquatic Science and Technology.58 disinfeksi Bahan kimia yang memiliki
16. Tayler K (2018). Faecal sludge and septage fungsi untuk mencegah
treatment; a guide for low- and middle-income terjadinya suatu infeksi
countries. Practical Action Publishing, London
170 171
172 173
Bab 1
1. C
2. D
3. A
4. C
5. C
6. D
7. C
8. B
9. B
10. C
Bab 2
1. D
2. C
3. D
4. B
5. C
6. A
7. B
8. C
9. B
174 175
Bab 4
1. A
2. C
3. A
4. C
5. E
6. A
7. C
8. C
9. B
10. C
176 177
A Komponen, 46
Kontaminasi, 5, 6, 7, 15,
APD, 104, 106, 119, 139,
17, 18, 27, 30, 32, 34,
140, 147, 155, 161, 162,
35, 45, 79, 89, 99, 103,
163, 174, 175
105, 125, 166
Kuman, 4
B
Bahan Kimia, iii, 17 L
Bakteri, 172
Limbah, 173
C
M
COVID-19, 174
Mikroba, 3, 4, 5, 7, 15, 17,
D 25, 27, 99, 102, 167
Mikroorganisme, 15, 17,
Disinfeksi, 173 19, 31, 46
Dosis, 173
P
I
Parameter, 173
Ilmiah, 173 Parasit, 6, 8, 13
Infeksi, 6, 8, 9, 12, 13, 15, Patogen, 2, 4, 5, 6, 7, 9,
16, 26, 72, 81, 140, 173 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 33, 35, 46, 58,
K 60, 66, 70, 79, 116, 124,
125, 127, 128, 129, 130,
Kimia, 16
178 179
180 181
182 183