Anda di halaman 1dari 100

dr. H. Elman Boy, M. Kes, Sp.

KKLP, FIS-PH, FIS-CM,


AIFO-K
Judul DAFTAR ISI
Buku Ajar Kesehatan Lingkungan

Penulis DAFTAR ISI _________________________________ iii


dr. H. Elman Boy, M. Kes, Sp.KKLP, FIS-PH, FIS-CM,
PRAKATA __________________________________ ix
AIFO-K
BAB I _______________________________________ 1
Editor
MASALAH AIR ______________________________ 1
Muhammad Arifin, M.Pd.
A. TIU: ___________________________________ 1
Desain Sampul
B. TIK: ___________________________________ 1
Fimanda Arlita, S.Pd.
C. Pendahuluan ___________________________ 1
Cetakan Pertama ; Januari 2022 D. Sumber Air Minum ______________________ 3
(x + 184 hlm); 15 x 23 cm
E. Kebutuhan Air Minum ___________________ 3

ISBN : 978-623-408-033-9
F. Persyaratan Air Minum __________________ 4
E-ISBN : 978-623-408-034-6 (PDF) Aspek Mikroba _______________________ 4
Penerbit
G. Virus __________________________________ 13
H. Bakteri _________________________________ 14

Redaksi I. Protozoa _______________________________ 15


Jalan Kapten Muktar Basri No 3 Medan, 20238
Telepon, 061-6626296, Fax. 061-6638296
J. Disinfeksi ______________________________ 16
Email; umsupress@umsu.ac.id
Website; http://umsupress.umsu.ac.id/
K. Bahan Kimia ____________________________ 17
Anggota IKAPI Sumut, No: 38/Anggota Luar Biasa/SUT/2020
Anggota APPTI (Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia)
L. Bahan Radiologi _________________________ 19
Anggota APPTIMA (Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah)
M. Aspek Akseptabilitas: Rasa, Bau dan
Penampilan _____________________________ 23
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian isi buku ini dalam bentuk apapun, N. Standar Pengelolaan Air Minum Republik
baik secara elektronik maupun mekanis, termasuk memfotocopy, merekam dan dengan Indonesia _______________________________ 23
sistem penyimpanan lainnya tanpa izin tertulis dari penulis.

iii
ii
Buku Ajar Kesehatan Lingkungan iii
O. Parameter penilaian penyakit akibat paparan BAB III ______________________________________ 65
lingkungan _____________________________ 25 DAMPAK PEMBUANGAN LIMBAH DAN POTENSI
P. Pengelolaan dan Pengolahan Air Minum ___ 27 PENGELOLAAN LIMBAH MANUSIA TERHADAP
Q. Pengelolaan Air Rumah Tangga ___________ 32 KESEHATAN ________________________________ 65

Soal Latihan: _______________________________ 34 A. TIU: ___________________________________ 65

Daftar Pustaka _____________________________ 38 B. TIK: ___________________________________ 65

BAB II ______________________________________ 41 C. Pendahuluan ___________________________ 65

PEMUKIMAN SEHAT ________________________ 41 D. Produksi Limbah ________________________ 67

A. TIU: ___________________________________ 41 1. Limbah padat kota _________________ 67

B. TIK: ___________________________________ 41 2. Sampah radioaktif _________________ 68

C. Pendahuluan ___________________________ 41 3. Praktik pengelolaan sampah ________ 69

D. Definisi Rumah _________________________ 43 E. Masalah kesehatan ______________________ 71

E. Definisi Rumah Sehat ____________________ 43 F. Investigasi epidemiologis _________________ 72

F. Kriteria minimal Rumah Sehat ____________ 44 G. Dampak Kesehatan dari Kegiatan Pengelolaan
Sampah ________________________________ 76
G. Kriteria Material Rumah Sehat ____________ 45
H. Kesimpulan _____________________________ 85
H. Rumah sebagai Kebutuhan Dasar Manusia _ 48
Soal Latihan _______________________________ 86
I. Pengaruh Rumah terhadap Kesehatan ______ 49
Daftar Pustaka _____________________________ 92
J. Beban Penyakit yang Berhubungan dengan
Perumahan _____________________________ 54 BAB IV______________________________________ 93

K. Pedoman Perumahan dan Kesehatan WHO _ 55 SANITASI MAKANAN _______________________ 93

L. Kesimpulan _____________________________ 57 A. TIU: ___________________________________ 93

Soal Latihan _______________________________ 59 B. TIK: ___________________________________ 93

Daftar Pustaka _____________________________ 62 C. Definisi Makanan Sehat __________________ 93


D. Tujuan Pengolahan Makanan Sehat ________ 97
E. Pengolahan Makanan Yang Aman _________ 98

iv v

iv Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Buku Ajar Kesehatan Lingkungan v


1. Pemilihan bahan makanan (P1) ______ 98 L. Mengurangi Risiko pada Langkah
2. Penyimpanan bahan makanan (P2) ___ 99 Pengangkutan __________________________ 138

3. Pengolahan makanan (P3) ___________ 99 M. Stasiun Transfer dan Stasiun Pembuangan


Saluran Pembuangan ____________________ 143
4. Penyimpanan makanan jadi/masak (P4) 100
N. Proses Pengolahan Air Limbah ____________ 149
5. Pengangkutan makanan (P5) ________ 101
O. Proses Pengolahan Lumpur _______________ 150
6. Penyajian makanan (P6) _____________ 102
P. Mengurangi Risiko pada Langkah
F. Mencegah Makanan tercemar COVID-19 ___ 103
Pengobatan _____________________________ 155
G. Kesimpulan _____________________________ 107
Q. Operasi dan Pemeliharaan ________________ 155
Soal Latihan _______________________________ 108
R. Penggunaan/Pembuangan Akhir yang Aman 158
Daftar Pustaka _____________________________ 113
S. Mengurangi Risiko pada Langkah Penggunaan
BAB V ______________________________________ 115 / Pembuangan Akhir ____________________ 163
JAMBAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR _ 115 Soal Latihan _______________________________ 166
A. TIU : ___________________________________ 115 Daftar Pustaka _____________________________ 168
B. TIK: ___________________________________ 115 GLOSARIUM ________________________________ 171
C. Definisi ________________________________ 115 DAFTAR SINGKATAN _______________________ 173
D. Standar Pengelolaan Toilet________________ 116 KUNCI JAWABAN ___________________________ 175
E. Perawatan dan Pemeliharaan _____________ 131 INDEKS_____________________________________ 179
F. Pengangkutan Limbah ___________________ 133 TENTANG PENULIS _________________________ 181
G. Sistem Berbasis Saluran Pembuangan ______ 134 TENTANG EDITOR __________________________ 183
H. Sistem Pengosongan dan Pengangkutan
Manual dan Bermotor ____________________ 135
I. Pengangkutan yang Aman ________________ 136
J. Selokan ________________________________ 136
K. Pengosongan dan Pengangkutan Manual dan
Bermotor _______________________________ 137

vi vii

vi Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Buku Ajar Kesehatan Lingkungan vii


PRAKATA

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya kami


haturkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, Tuhan yang
Maha Esa atas taufiq dan hidayah-Nya sehingga buku
ajar kesehatan lingkungan untuk mahasiswa fakultas
kedokteran ini dapat kami selesaikan. Penulisan buku
ajar kesehatan lingkungan ini bertujuan untuk membantu
mahasiswa dalam memahami materi yang harus mereka
pelajari dan pahami selama mereka mengikuti mata
kuliah manajemen kesehatan.
Buku ini memuat 4 bab materi kesehatan
lingkungan yang kami ajarkan kepada mahasiswa di
fakultas kedokteran, yakni yang terkait dengan masalah
air, perumahan, pengelolaan dampak lingkungan dan
pengelolaan makanan. Buku ini disertai dengan soal
latihan agar mahasiswa diberi kesempatan untuk melatih
pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan
pada setiap bab. Jawaban atas soal latihan ini kami
sertakan pada akhir buku ini. Buku ini juga disertai
dengan daftar pustaka yang relevan yang berguna
sebagai tambahan wawasan mengenai bab-bab yang
dipelajari tersebut.
Kami sadar bahwa penulisan buku ini bukan
merupakan buah hasil kerja keras kami sendiri. Ada
banyak pihak yang sudah berjasa dalam membantu kami
di dalam menyelesaikan buku ini, seperti pengambilan
data, pemilihan materi, soal, dan lain-lain. Maka dari itu,
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua

viii ix

viii Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Buku Ajar Kesehatan Lingkungan ix


pihak yang telah membantu memberikan wawasan dan
bimbingan kepada kami sebelum maupun ketika menulis BAB I
buku panduan ini.
Kami juga sadar bahwa buku yang kami buat masih MASALAH AIR
belum bisa dikatakan sempurna. Maka dari itu, kami
meminta dukungan dan masukan dari para pembaca,
agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi di dalam A. TIU:
menulis sebuah buku. Pada akhir bab ini mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan sumber air minum, kebutuhan air minum,
syarat air minum, pengelolaan dan pengolahan air
minum serta pengelolaan air minum di rumah tangga
Medan, 1 Desember 2021
B. TIK:
1. Menjelaskan sumber air minum
2. Menjelaskan kebutuhan air minum
Penulis 3. Menjelaskan persyaratan air minum
4. Menjelaskan standar pengelolaan air minum
Republik Indonesia
5. Menjelaskan parameter penilaian penyakit akibat
paparan lingkungan
6. Menjelaskan pengelolaan dan pengolahan air
minum
7. Menjelaskan pengelolaan air rumah tangga

C. Pendahuluan
Air sangat penting bagi kehidupan baik sebelum, selama
dan pasca Covid 19. Pasokan air minum standar
(memadai, aman dan dapat diakses) harus tersedia untuk
masyarakat. Air minum yang aman memberikan manfaat

x 1

x Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 1


kesehatan yang nyata. Berbagai upaya terus dilakukan termasuk aspek mikroba, aspek kimia, aspek radiologi
untuk mencapai air minum yang aman. dan aspek akseptabilitas.
Air minum yang aman, seharusnya
mempertimbangkan risiko kesehatan selama dikonsumsi D. Sumber Air Minum
seumur hidup, termasuk sensitivitas berbeda yang Sumber air minum adalah air baku yang terdiri dari mata
mungkin terjadi pada masing-masing individu dalam air, air permukaan (sungai, danau, waduk, dll.), air tanah
setiap tahap kehidupan. Populasi yang paling berisiko (sumur gali, sumur bor) maupun air hujan.
terkena penyakit yang ditularkan melalui air adalah bayi
dan anak kecil, orang lemah dan orang tua. terutama bagi E. Kebutuhan Air Minum
mereka yang hidup dilingkungan yang tidak sehat. Air adalah kebutuhan fisiologis untuk mempertahankan
Air minum yang tidak memenuhi syarat kesehatan, hidrasi yang cukup, untuk menyiapkan makanan, dan
maka perlu dilakukan upaya tambahan untuk untuk menjaga kebersihan. Air yang terkontaminasi
melindungi diri dari paparan patogen yang ditularkan menularkan penyakit menular dan terkadang penyakit
melalui air, seperti merebus air minum sebelum tidak menular seperti keracunan timbal dari pipa dan
dikonsumsi atau digunakan. Air minum yang aman pipa ledeng. Kurangnya akses ke air yang cukup
diperlukan untuk semua keperluan rumah tangga biasa, menghambat praktik kebersihan. Air dapat
termasuk minum, proses persiapan makanan, dan terkontaminasi oleh mikroba dan bahan kimia pada
kebersihan pribadi. sumbernya, dalam penyimpanannya, dan dalam
Bab ini dibatasi pada pembahasan air minum pengangkutannya atau pipa distribusi.
ditujukan untuk konsumsi manusia. Sedangkan air untuk Penyakit diare saja berjumlah sekitar 3,6% dari total
keperluan khusus misalnya untuk dialisis ginjal dan beban penyakit dan bertanggung jawab atas kematian 1,5
pembersihan lensa kontak, atau untuk tujuan tertentu juta orang setiap tahun. Diperkirakan 58% dari beban itu,
dalam produksi makanan dan penggunaan farmasi, tidak atau 842.000 kematian per tahun, disebabkan oleh
dibahas disini. Sifat dan bentuk standar air minum dapat pasokan air, sanitasi, dan kebersihan yang tidak
bervariasi antar daerah dan negara. memadai, sebagian besar di negara-negara
Bab ini dimaksudkan untuk memberikan berpenghasilan rendah dan menengah. Anak-anak sangat
pemahaman manajemen air minum yang sehat kepada berisiko terkena penyakit yang berhubungan dengan air,
peserta didik di fakultas kedokteran dan kesehatan yang akses ke sumber air yang lebih baik dapat menghasilkan
relevan. Persyaratan air minum sehat yang utama adalah kesehatan yang lebih baik dan oleh karena itu kehadiran
di sekolah yang lebih baik

2 3

2 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 3


Setiap orang berhak atas air yang cukup, aman, (pipanisasi atau lainnya) untuk memelihara dan
dapat diterima dan dapat diakses secara fisik dan melindungi kualitas air olahan.
terjangkau untuk penggunaan pribadi dan rumah tangga, Secara umum, patogen air adalah mikroba dari feses
seperti untuk minum dan untuk kebersihan. Namun, manusia atau hewan (termasuk burung). Feses manusia
masih banyak populasi tidak memiliki layanan air dan hewan tersebut dapat menjadi sumber hadirnya
minum yang memadai, termasuk 159 juta orang yang bakteri, virus, cacing dan protozoa. kontaminasi mikroba
bergantung pada air permukaan. Hanya delapan dari pada air minum dapat memberikan konsekuensi
sepuluh orang yang dapat menggunakan sumber air terhadap menurunnya status kesehatan masyarakat
yang lebih baik. Setidaknya 1,8 miliar orang sehingga pengendaliannya menjadi sangat penting dan
menggunakan sumber air minum yang terkontaminasi tidak boleh dikompromikan.
tinja di seluruh dunia. Perubahan iklim, meningkatnya Perhatian utama produksi air minum yang sehat
kelangkaan air, pertumbuhan penduduk, perubahan adalah mengamankan air dari mikroba yang berasal dari
demografis dan urbanisasi menimbulkan tantangan bagi feses. Konsentrasi kuman patogen di dalam air dapat
sistem pasokan air. Pada tahun 2050, 40% populasi dunia meningkatkan timbulnya risiko penyakit bahkan dapat
akan tinggal di daerah aliran sungai yang mengalami memicu timbulnya wabah penyakit di masyarakat. Sering
masalah air yang parah. sekali terjadi ketika mikroba terdeteksi mengkontaminasi
air minum, banyak orang telah menjadi korban. Oleh
F. Persyaratan Air Minum karena itu, untuk memelihara dan menjaga air minum
Aspek Mikroba dari kontaminasi mikroba, maka pengujian kualitas air
Strategi utama pengelolaan air minum adalah pada dilakukan dari hulu sampai ke hilir.
upaya pencegahan masuknya kuman patogen ke dalam Wabah penyakit yang ditularkan melalui air harus
sumber air dan mengurangi pemakaian obat-obatan dihindari karena memiliki dapat berdampak luas di
kimia untuk menghilangkan patogen dari air. Upaya masyarakat. Selain patogen yang ditularkan melalui
pencegahan air minum dari bahaya mikroba yang feses, mikroba lainnya yang tidak ditularkan dari feses,
membahayakan dilakukan dengan cara pengamanan seperti cacing guinea (Dracunculus medinensis),
berlapis. Mulai dari pengamanan sumber air baku sampai Cyanobacteria beracun, dan Legionella, pada daerah
kepada konsumen. Keamanan lebih baik jika upaya tertentu mungkin menjadi perhatian.
pencegahan kontaminasi mikroba semakin banyak Penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
dilakukan seperti perlindungan sumber daya air, patogen, virus dan parasit (misalnya protozoa dan
pengolahan air dan pengelolaan sistem distribusi cacing) adalah risiko kesehatan yang paling umum dan
4 5

4 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 5


tersebar luas terkait dengan air minum. Beban kesehatan 8. Tidak seperti banyak agen kimia, patogen tidak
masyarakat ditentukan oleh tingkat keparahan dan menunjukkan efek kumulatif
insiden penyakit yang terkait dengan patogen,
infektivitasnya, dan populasi yang terpapar. Pada sub Patogen yang dapat ditularkan melalui air minum
populasi yang rentan, penyakit yang terjadi mungkin yang terkontaminasi beragam dalam karakteristik,
lebih parah. perilaku dan resistensinya. Spektrum patogen dapat
Pencemaran pasokan air (sumber, pengolahan dan berubah akibat: inang, patogen dan perubahan
distribusi) dapat menyebabkan kontaminasi skala besar lingkungan seperti fluktuasi populasi manusia dan
dan berpotensi terhadap wabah penyakit yang dapat hewan, penggunaan kembali air limbah, perubahan gaya
dideteksi. Patogen yang ditularkan melalui air memiliki hidup dan intervensi medis, pergerakan dan perjalanan
beberapa sifat yang membedakannya dari kontaminan air masyarakat, kehadiran patogen baru dan mutan atau
minum lainnya: rekombinasi dari patogen yang ada. Kekebalan individu
1. Patogen dapat menyebabkan efek kesehatan akut juga sangat bervariasi, apakah di dapat melalui kontak
dan juga kronis; dengan patogen atau dipengaruhi oleh faktor-faktor
2. Patogen tumbuh di lingkungan air; seperti usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan dan
3. Patogen bersifat diskrit; kebiasaan/perilaku.
4. Patogen sering berkumpul atau melekat pada Untuk patogen yang ditularkan melalui rute fekal-
padatan tersuspensi dalam air, dan konsentrasi oral, air minum hanyalah salah satu sarana penularan.
patogen bervariasi di setiap waktu, sehingga Kontaminasi makanan, tangan, peralatan dan pakaian
kemungkinan nilai prediktif konsentrasi rata-rata juga dapat berperan, terutama ketika sanitasi dan
mereka dalam air sulit dinilai; kebersihan rumah tangga buruk. Peningkatan kualitas
5. Paparan patogen yang menyebabkan penyakit dan ketersediaan air, pembuangan kotoran dan
tergantung pada dosis, daya invasif dan virulensi kebersihan umum semuanya penting dalam mengurangi
patogen serta status kekebalan individu; penularan penyakit fekal-oral.
6. Jika infeksi terjadi, patogen berkembang biak di Keamanan air minum dari mikroba tidak hanya
dalam inangnya; terkait dengan kontaminasi tinja. Beberapa organisme
7. Patogen yang ditularkan melalui air tertentu juga dapat berkembang di sistem distribusi pipa air (misalnya
dapat berkembang biak dalam makanan, minuman Legionella), sedangkan yang lain berkembang di sumber
atau air hangat; air, misalnya cacing guinea (Dracunculus medinensis)

6 7

6 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 7


dan dapat menyebabkan penyakit pada individu tanah yang terkontaminasi tinja (dalam kasus Taenia
maupun menjadi wabah. solium, menelan larva cysticercus pada daging babi
Meskipun mengkonsumsi air minum yang mentah) daripada menelan minuman yang
terkontaminasi merupakan resiko besar, penyakit serius terkontaminasi.
tertentu dapat pula terjadi akibat menghirup tetesan air Patogen lain yang mungkin dapat menyebabkan
(aerosol) di mana organisme penyebab berkembang biak. penyakit pada subpopulasi yang rentan, misalnya pada
Ini termasuk legionellosis, yang disebabkan oleh orang tua atau sangat muda, pasien dengan luka bakar
Legionella spp., dan penyakit yang disebabkan oleh atau luka yang luas, mereka yang menjalani terapi
amuba Naegleria fowleri (meningoensefalitis amuba imunosupresif atau mereka yang menderita sindrom
primer) dan Acanthamoeba spp. (meningitis amuba, imunodefisiensi (AIDS). Jika air yang digunakan oleh
infeksi paru). orang tersebut untuk dikonsumsi atau mandi
Schistosomiasis adalah penyakit parasit utama di mengandung organisme patogen dalam jumlah yang
daerah tropis dan subtropis yang ditularkan ketika tahap cukup, orang-orang tersebut di atas akan menderita
larva (serkaria), yang dilepaskan oleh siput air yang berbagai infeksi pada kulit dan selaput lendir mata,
terinfeksi, menembus kulit. Menyebar melalui kontak telinga, hidung dan tenggorokan. Contoh patogen
dengan air. Ketersediaan air minum yang aman dan siap tersebut adalah Pseudomonas aeruginosa dan spesies
pakai berkontribusi terhadap pencegahan penyakit Flavobacterium, Acinetobacter, Klebsiella, Serratia,
akibat kontak dengan sumber air yang terkontaminasi— Aeromonas dan Mikobakteri.
misalnya, saat mengumpulkan air untuk dibawa ke Patogen yang ditularkan melalui air, seperti
rumah atau saat menggunakan air untuk mandi atau Legionella, dapat tumbuh di air, sedangkan patogen yang
mencuci. ditularkan melalui air yang bergantung pada inang
Dapat dibayangkan bahwa air minum yang tidak lainnya, seperti norovirus dan Cryptosporidium, tidak
aman yang terkontaminasi dengan tanah atau tinja dapat dapat tumbuh di air, tetapi dapat bertahan. Patogen yang
menjadi pembawa parasit menular lainnya, seperti ditularkan melalui air bergantung pada inang, setelah
Balantidium coli (balantidiasis) dan cacing tertentu meninggalkan tubuh inangnya, secara bertahap
(spesies Fasciola, Fasciolopsis, Echinococcus, Spirometra, kehilangan viabilitas dan kemampuan untuk
Ascaris, Trichuris, Toxocara, Necator, Ancylostoma, menginfeksi. Patogen dengan persistensi rendah harus
Strongyloides dan Taenia solium). Namun, lebih banyak dengan cepat menemukan inang baru dan lebih mungkin
cara penularan normal adalah menelan telur dalam menyebar melalui kontak orang ke orang atau kebersihan
makanan yang terkontaminasi dengan kotoran atau pribadi yang buruk daripada melalui air minum. Daya
8 9

8 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 9


tahan patogen dipengaruhi oleh beberapa faktor, di mana E.coli. Patogen lainnya memberikan efek yang kurang
suhu adalah yang paling penting. Peluruhan biasanya parah, seperti penyakit diare yang sembuh sendiri
lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi dan dapat (misalnya norovirus, Cryptosporidium).
dimediasi oleh efek mematikan dari radiasi ultraviolet Efek paparan patogen tidak sama untuk semua
(UV) di bawah sinar matahari yang pada permukaan air. individu atau populasi. Paparan berulang terhadap
Jumlah karbon organik yang relatif tinggi, bersama patogen dapat dikaitkan dengan kemungkinan atau
dengan suhu air yang hangat dan konsentrasi sisa klorin tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah karena
yang rendah, dapat memungkinkan pertumbuhan efek kekebalan yang didapat. Untuk beberapa patogen
Legionella, Vibrio cholerae, Naegleria fowleri, (misalnya virus hepatitis A), kekebalan bersifat seumur
Acanthamoeba dan organisme patogen selama distribusi hidup, sedangkan untuk yang lain (misalnya
air. Campylobacter), efek perlindungan mungkin terbatas
Wabah penyakit yang ditularkan melalui air dapat pada beberapa bulan hingga tahun. Sebaliknya, sub
mempengaruhi banyak orang, dan prioritas pertama populasi yang rentan (misalnya orang muda, orang tua,
dalam mengembangkan dan menerapkan pengendalian wanita hamil, orang dengan gangguan kekebalan)
kualitas air minum adalah pengendalian wabah tersebut. mungkin memiliki kemungkinan penyakit yang lebih
Bukti yang tersedia juga menunjukkan bahwa air minum besar atau penyakitnya mungkin lebih parah, termasuk
dapat menyebabkan pada penyakit dalam situasi non- kematian. Tidak semua patogen memiliki efek yang lebih
wabah. besar pada semua sub populasi yang rentan.
Bukti telah menunjukkan bahwa sistem untuk Tidak semua individu yang terinfeksi akan
mendeteksi wabah penyakit yang ditularkan melalui air mengakibatkan simtomatik. Proporsi populasi yang
biasanya tidak efisien di negara-negara berkembang, dan terinfeksi yang tidak menunjukkan gejala (termasuk
ketidakmampuan untuk mendeteksi wabah bukanlah pembawa) berbeda antara setiap patogen dan juga
jaminan bahwa wabah itu tidak akan terjadi, juga bukan tergantung pada karakteristik populasi, seperti imunitas
berarti bahwa air minum dianggap aman. tubuh. Mereka yang telah terinfeksi dengan tanpa gejala
Beberapa patogen yang diketahui ditularkan serta pasien selama dan setelah sakit, semuanya dapat
melalui air minum yang terkontaminasi menyebabkan berkontribusi pada penyebaran patogen sekunder.
penyakit yang parah dan terkadang mengancam jiwa. Tidaklah praktis, menetapkan semua patogen
Contohnya termasuk tipus, kolera, hepatitis menular berpotensi terbawa air, termasuk bakteri, virus, protozoa,
(disebabkan oleh virus hepatitis A atau virus hepatitis E) dan cacing. Pendekatan yang lebih praktis adalah
dan penyakit yang disebabkan oleh Shigella spp. dan mengidentifikasi patogen rujukan yang mewakili
10 11

10 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 11


kelompok patogen, dengan mempertimbangkan variasi mengidentifikasi patogen yang kemungkinan besar
karakteristik, perilaku, dan kerentanan setiap kelompok menjadi kontributor terbesar beban penyakit yang
patogen terhadap pengobatan. Kriteria seleksi untuk ditularkan melalui air. Patogen inilah yang mungkin
patogen rujukan mencakup semua elemen berikut: menjadi pilihan yang cocok sebagai patogen rujukan dan
1. Penularan melalui air ditetapkan sebagai jalur untuk dipertimbangkan ketika menetapkan target
infeksi; berbasis kesehatan.
2. Data yang cukup tersedia untuk memungkinkan
QRMA dilakukan, termasuk data tentang hubungan G. Virus
dosis-respons pada manusia dan beban penyakit; Virus adalah patogen terkecil dan karenanya lebih sulit
3. Kejadian di sumber air; dihilangkan dengan proses fisik seperti filtrasi. Virus
4. Kepekaan terhadap proses pengobatan; tertentu mungkin kurang sensitif terhadap desinfeksi
5. Infektivitas, insiden dan keparahan penyakit. dibandingkan bakteri dan parasit (misalnya adenovirus
Beberapa kriteria, seperti persistensi lingkungan kurang sensitif terhadap sinar UV). Virus dapat bertahan
dan kepekaan terhadap pengobatan, berhubungan lama di dalam air. Dosis infektif biasanya rendah. Virus
dengan karakteristik spesifik dari patogen rujukan. biasanya memiliki kisaran inang yang terbatas, dan lebih
Kriteria lain dapat disesuaikan dengan keadaan dan banyak hanya pada spesies yang spesifik. Sebagian besar
kondisi setempat, misalnya Vibrio cholerae dan virus enterik manusia tidak dibawa oleh hewan,
Entamoeba histolytica yang toksigenik lebih umum di meskipun ada beberapa pengecualian, termasuk jenis
wilayah geografis tertentu, sedangkan Naegleria fowleri virus hepatitis E yang spesifik.
dikaitkan dengan perairan yang lebih hangat. Rotavirus, enterovirus, dan norovirus telah
Pemilihan patogen rujukan dapat bervariasi antara diidentifikasi sebagai patogen rujukan potensial.
negara dan wilayah yang berbeda dan harus Rotavirus adalah penyebab paling penting dari infeksi
mempertimbangkan kondisi lokal, termasuk kejadian gastrointestinal pada anak-anak dan dapat memiliki
dan tingkat keparahan penyakit yang ditularkan melalui konsekuensi yang parah, termasuk rawat inap dan
air dan karakteristik sumber air. Pengambilan keputusan kematian, lebih sering terjadi di daerah berpenghasilan
mengenai pemilihan patogen rujukan harus rendah. Biasanya, rotavirus diekskresikan dalam jumlah
diinformasikan oleh semua sumber data yang tersedia, yang sangat besar oleh pasien yang terinfeksi, dan air
termasuk surveilans penyakit menular, investigasi wabah yang terkontaminasi oleh kotoran manusia dapat
dan daftar kasus penyakit yang dikonfirmasi mengandung konsentrasi tinggi.
laboratorium. Data tersebut dapat membantu
12 13

12 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 13


Enterovirus, termasuk virus polio dan parechovirus jarang daripada infeksi oleh Campylobacter, tetapi gejala
yang baru dikenal, dapat menyebabkan penyakit demam infeksi lebih parah, termasuk sindrom uremik hemolitik
ringan, tetapi juga merupakan agen penyebab penting dan kematian. Dosis infektif bisa sangat rendah. Shigella
dari penyakit berat, seperti kelumpuhan, meningitis, dan menyebabkan lebih dari 2 juta infeksi setiap tahun,
ensefalitis, pada anak-anak. Norovirus adalah penyebab termasuk sekitar 60.000 kematian, terutama di negara
utama gastroenteritis akut pada semua kelompok umur. berkembang. Meskipun Salmonella non-tifoid jarang
Gejala penyakit umumnya ringan dan jarang menyebabkan wabah yang ditularkan melalui air, S.
berlangsung lebih dari 3 hari. Typhi menyebabkan wabah dan menyebabkan tifus yang
ditularkan melalui air.
H. Bakteri Untuk verifikasi kualitas air dari mikroba,
Bakteri umumnya merupakan kelompok patogen yang didasarkan pada analisis mikroorganisme indikator feses,
paling sensitif terhadap inaktivasi dengan desinfeksi. dengan organisme pilihan adalah Escherichia coli atau,
Beberapa patogen yang hidup bebas, seperti Legionella sebagai alternatif, coliform. Escherichia coli memberikan
dan mikobakteri non-TB, dapat tumbuh di lingkungan bukti tentang pencemaran tinja yang baru dan
air, tetapi bakteri enterik biasanya tidak berkembang di seharusnya tidak ada dalam air minum. Dalam keadaan
air dan bertahan untuk periode yang lebih pendek tertentu, indikator tambahan, seperti bakteriofag atau
daripada virus atau protozoa. Banyak spesies bakteri spora bakteri, dapat digunakan. Namun, kualitas air
yang menginfeksi manusia di bawa oleh hewan. dapat berubah dengan cepat, misalnya, curah hujan dapat
Vibrio cholerae toksigenik dapat menyebabkan meningkatkan tingkat kontaminasi mikroba di sumber
diare berair. Jika tidak ditangani, seperti ketika orang- air, dan wabah yang ditularkan melalui air sering terjadi
orang terlantar akibat konflik dan bencana alam, angka setelah hujan.
kematian kasus kolera menjadi sangat tinggi. Dosis
infektifnya relatif tinggi. I. Protozoa
Campylobacter merupakan penyebab penting diare Protozoa adalah kelompok patogen yang paling tidak
di seluruh dunia. Penyakit yang ditimbulkannya dapat sensitif terhadap inaktivasi dengan desinfeksi kimia.
dalam bentuk berbagai gejala, tetapi angka kematiannya Penyinaran sinar UV efektif terhadap Cryptosporidium,
rendah. Dibandingkan dengan bakteri patogen lain, dosis tetapi Cryptosporidium sangat tahan terhadap
infektifnya relatif rendah. desinfektan pengoksidasi seperti klorin. Protozoa
Infeksi yang ditularkan melalui air oleh E. coli O157 berukuran sedang dan dapat dihilangkan dengan proses
dan strain enterohemorrhagic E. coli lainnya jauh lebih fisik. Mereka dapat bertahan hidup untuk waktu yang
14 15

14 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 15


lama di dalam air. Protozoa adalah spesies yang cukup disinfektan. Tingkat kekeruhan yang tinggi dapat
spesifik. Ternak dan manusia dapat menjadi sumber melindungi mikroorganisme dari efek desinfeksi,
protozoa seperti Cryptosporidium dan Balantidium, merangsang pertumbuhan bakteri dan meningkatkan
sedangkan manusia adalah satu-satunya reservoir penggunaan klorin. Manajemen pengelolaan air minum
patogen Cyclospora dan Entamoeba. Dosis infektif perlu dilakukan secara holistik, termasuk perlindungan
biasanya rendah. sumber air dan proses pengolahan yang tepat, serta
Infeksi Giardia umumnya lebih umum daripada perlindungan selama penyimpanan dan distribusi.
infeksi Cryptosporidium, dan gejala dapat bertahan lebih
lama. Namun, Cryptosporidium lebih kecil dari Giardia K. Bahan Kimia
dan karenanya lebih sulit dihilangkan dengan proses Masalah kesehatan yang mungkin muncul terkait dengan
fisik; juga lebih tahan terhadap desinfektan pengoksidasi, penggunaan bahan kimia untuk air minum, berbeda
dan ada beberapa bukti bahwa ia bertahan lebih lama di dengan kontaminasi mikroba. Paparan bahan kimia
lingkungan air. dapat memberikan efek kesehatan yang mungkin dalam
waktu yang lama, namun kontaminasi mikroba
J. Disinfeksi memberikan efek yang segera setelah paparan. Meskipun
Disinfeksi sangat penting dalam penyediaan air minum demikian, banyak masalah kesehatan yang serius dapat
yang aman. Mikroorganisme patogen dapat dimatikan terjadi sebagai akibat kontaminasi kimia pada air minum.
dengan menggunakan bahan kimia reaktif seperti klorin. Beberapa bahan kimia air dengan dosis sedikit saja
Desinfeksi adalah upaya yang efektif untuk mencegah dapat menyebabkan masalah kesehatan, namun sebagian
pencemaran air oleh banyak patogen (terutama bakteri). besar bahan kimia lain dapat menimbulkan efek setelah
Desinfeksi harus digunakan untuk air permukaan dan air kontaminasi dalam jumlah besar dalam pengelolaan
tanah yang terkontaminasi feses. Desinfeksi kimiawi pasokan air minum. Tetapi, bukti menunjukkan bahwa
pada persediaan air minum yang terkontaminasi feses dalam banyak kasus, insiden kontaminasi dalam jumlah
mengurangi risiko penyakit secara nyata, tetapi tidak besar bahan kimia dalam air minum, menyebabkan
menjamin bahwa air minum tersebut telah aman dan perubahan rasa, bau dan penampilan sehingga tidak
sehat. Misalnya, desinfeksi klorin pada air minum kurang dapat diminum.
efektif terhadap patogen protozoa—khususnya Dari paparan di atas, meskipun paparan bahan
Cryptosporidium—dan beberapa virus. kimia dalam pengolahan air jarang memberikan dampak
Desinfeksi mungkin juga tidak efektif pada patogen kesehatan jangka pendek, namun idealnya perhatian
dalam partikel yang melindungi mereka dari aksi untuk memelihara sumber air dari kontaminasi
16 17

16 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 17


(preventif), daripada melakukan tindakan Nilai pedoman bahan kimia yang tidak melebihi
menghilangkan sumber kontaminasi (kuratif- nilai standar dapat ditoleransi terhadap kesehatan
rehabilitatif) baik kontaminasi bakteri dan kimia-perlu konsumen. Nilai pedoman untuk beberapa kontaminan
dilakukan. Tindakan kuratif menaikkan tarif pengelolaan kimia (misalnya timbal, nitrat) telah ditetapkan untuk
air minum menjadi lebih mahal. melindungi sub populasi yang rentan. Adanya nilai-nilai
Ada banyak bahan kimia yang mungkin ada dalam pedoman ini juga melindungi masyarakat seumur hidup.
air minum; namun, hanya sedikit yang menjadi perhatian
karena efeknya terhadap kesehatan. Terdapat beberapa L. Bahan Radiologi
bahan kimia pada air minum yang berperan penting Zat radioaktif dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan
dalam mencegah penyakit, salah satu contohnya adalah manusia. Risiko ini biasanya kecil dibandingkan dengan
efek fluoride. Flouride Fluoride dalam air minum juga risiko dari mikroorganisme dan bahan kimia yang
dapat melindungi karies gigi. mungkin ada dalam air minum. Kecuali dalam keadaan
Penilaian kecukupan kualitas kimia air minum ekstrim, dosis radiasi yang dihasilkan dari radionuklida
didasarkan pada perbandingan hasil analisis kualitas air dalam air minum dapat meningkat.
dengan nilai pedoman. Untuk zat aditif (yaitu bahan Radioaktivitas dari berbagai sumber alami dan
kimia yang digunakan dalam produksi dan distribusi air buatan manusia ada di lingkungan. Beberapa unsur kimia
minum), prosedur pengujian biasanya menilai apakah yang ada di lingkungan secara alami bersifat radioaktif,
produk memenuhi spesifikasi. ditemukan dalam jumlah yang bervariasi di tanah, air,
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sebagian besar udara dalam dan luar ruangan dan bahkan di dalam
bahan kimia menjadi penyakit setelah paparan jangka tubuh kita, sehingga paparan terhadap mereka tidak
panjang, namun, beberapa bahan kimia berbahaya dapat dapat dihindari. Selain itu, Bumi terus-menerus
menimbulkan efek negatif dalam waktu singkat. Dimana dibombardir oleh partikel berenergi tinggi yang berasal
konsentrasi bahan kimia yang tidak diinginkan (misalnya baik dari matahari maupun dari luar tata surya. Secara
nitrat/nitrit, yang terkait dengan methemoglobinaemia kolektif, partikel-partikel ini disebut sebagai radiasi
pada bayi yang diberi susu botol) sangat bervariasi. kosmik. Setiap orang menerima dosis dari radiasi kosmik,
Dalam mengendalikan bahaya seperti itu, perhatian yang dipengaruhi oleh garis lintang, garis bujur dan
harus diberikan faktor-faktor penyebab. Bahaya lain yang ketinggian di atas permukaan laut.
mungkin muncul secara musiman contohnya adalah Penggunaan radiasi dalam pengobatan untuk
terjadinya blooming cyanobacteria beracun di air diagnosis dan pengobatan adalah sumber terbesar
permukaan. paparan radiasi buatan manusia saat ini. Pengujian
18 19

18 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 19


senjata nuklir, pelepasan rutin dari fasilitas industri dan meningkatkan risiko kanker pada manusia. Diasumsikan
medis serta kecelakaan nuklir seperti Chernobyl telah bahwa ada hubungan linier antara eksposur dan risiko.
menambahkan radionuklida buatan manusia ke Becquerel (Bq)— adalah satuan radioaktivitas
lingkungan manusia. dalam Satuan Sistem Internasional (disingkat SI dari
Sumber air dapat mengandung radionuklida yang bahasa Prancis Sistem internasional d'unités), sesuai
berasal dari alam dan buatan (yaitu buatan manusia): dengan satu disintegrasi radioaktif per detik. Dalam hal
1. Radionuklida alami, termasuk kalium-40, dan air minum, konsentrasi aktivitasnya dinyatakan dalam
radionuklida dari seri peluruhan thorium dan satuan Bq/l.
uranium, khususnya radium-226, radium-228, Ketika radiasi berinteraksi dengan jaringan dan
uranium-234, uranium-238 dan timbal-210, dapat organ tubuh, dosis radiasi yang diterima dapat
ditemukan dalam air sebagai hasil dari proses alami mempengaruhi fungsi bagian tubuh yang terkena dan
(misalnya penyerapan dari tanah) atau proses jalur paparan. Ini berarti bahwa 1 Bq radioaktivitas tidak
teknologi yang melibatkan bahan radioaktif alami akan selalu memberikan dosis radiasi yang sama. Sebuah
(misalnya pertambangan dan pengolahan pasir unit yang disebut "dosis efektif" telah dikembangkan
mineral atau produksi pupuk fosfat). untuk memperhitungkan perbedaan antara berbagai jenis
2. Radionuklida buatan manusia dapat hadir dalam air radiasi sehingga dampak biologisnya dapat
dari beberapa sumber, seperti: dibandingkan secara langsung. Dosis efektif dinyatakan
a. radionuklida yang dikeluarkan dari fasilitas dalam satuan SI yang disebut sieverts (Sv). Sievert adalah
berbahan bakar nuklir; unit yang sangat besar, dan seringkali lebih praktis dalam
b. radionuklida yang diproduksi yang dimasukkan istilah milisievert (mSv). Ada 1000 mSv dalam 1 Sv.
ke dalam pasokan air minum sebagai akibat dari Radioisotop memiliki waktu paruh “fisik”, yang
pembuangan rutin atau insidental; merupakan periode waktu yang diperlukan oleh
c. radionuklida yang dilepaskan di masa lalu ke setengah atom untuk hancur. Waktu paruh fisik untuk
lingkungan, termasuk sumber air minum. berbagai radioisotop dapat berkisar dari beberapa
Proteksi radiasi didasarkan pada asumsi bahwa mikrodetik hingga miliaran tahun. Ketika radioisotop
setiap paparan radiasi melibatkan beberapa tingkat masuk dalam organisme hidup, dapat diekskresikan.
risiko. Untuk paparan yang berkepanjangan, seperti Tingkat eliminasinya dipengaruhi oleh faktor biologis
halnya menelan air minum yang mengandung dan disebut sebagai waktu paruh "biologis". Waktu paruh
radionuklida dalam jangka waktu yang lama, efektif adalah tingkat aktual dari separuh radioaktivitas

20 21

20 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 21


dalam organisme hidup sebagaimana ditentukan oleh M. Aspek Akseptabilitas: Rasa, Bau dan Penampilan
waktu paruh fisik dan biologis. Air harus bebas dari rasa dan bau yang tidak
Proses mengidentifikasi radionuklida individu menyenangkan. Dalam menilai kualitas air minum,
dalam air minum dan menentukan konsentrasinya konsumen terutama mengandalkan indera mereka.
memakan waktu dan mahal. Karena, dalam kebanyakan Mikroba, kimia dan fisik air dapat mempengaruhi
keadaan, konsentrasinya rendah. Pendekatan yang lebih penampilan, bau atau rasa air, dan konsumen akan
praktis adalah dengan menggunakan prosedur mengevaluasi kualitas air berdasarkan kriteria ini.
penyaringan, di mana total radioaktivitas yang ada dalam Meskipun mungkin tidak memiliki efek kesehatan
bentuk radiasi alfa dan beta ditentukan terlebih dahulu, langsung, air yang sangat keruh, sangat berwarna atau
tanpa memperhatikan identitas radionuklida tertentu. memiliki rasa atau bau yang tidak menyenangkan dapat
Pengukuran ini tepat sebagai prosedur penyaringan dianggap oleh konsumen sebagai tidak aman. Perubahan
awal untuk menentukan apakah diperlukan analisis penampilan normal, rasa atau bau dari pasokan air
spesifik radioisotop lebih lanjut. Hal ini juga dapat minum dapat menandakan perubahan kualitas sumber
digunakan untuk mendeteksi perubahan karakteristik air baku atau kekurangan dalam proses pengolahan dan
radiologis dari sumber air minum serta untuk harus diselidiki lebih lanjut.
mengidentifikasi tren spasial dan/atau temporal dalam
kandungan radionuklida air minum. Tingkat N. Standar Pengelolaan Air Minum Republik
penyaringan untuk air minum, tidak diperlukan tindakan Indonesia
lebih lanjut, jika 0,5 Bq/l untuk aktivitas alfa dan 1 Bq/l Pengolahan air yang sesuai dengan standar kualitas air
untuk aktivitas beta. Jika tidak satu pun dari nilai ini minum di Indonesia adalah berdasarkan Peraturan
terlampaui, 0,1 mSv/tahun juga tidak akan terlampaui. menteri kesehatan Republik Indonesia (Permenkes)
Radionuklida yang memancarkan aktivitas beta Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
berenergi rendah, seperti tritium, dan beberapa Minum. Peraturan ini menjelaskan tentang parameter
radionuklida gas, seperti yodium, tidak akan terdeteksi wajib dan tambahan yang harus dipenuhi oleh
oleh pengukuran radioaktivitas standar. Analisis rutin perusahaan dalam melakukan pengolahan air minum di
untuk radionuklida ini tidak diperlukan, tetapi, jika ada Indonesia. Permenkes Nomor 392 Tahun 2010 Pasal 7
alasan untuk meyakini bahwa mereka mungkin ada, menyebutkan jika perusahaan air minum tidak dapat
teknik pengambilan dan pengukuran spesifik memenuhi standar yang ditetapkan dalam peraturan ini,
radionuklida seharusnya dilakukan. maka pemerintah daerah dapat memberikan sanksi
administrasi.

22 23

22 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 23


Adapun standar kualitas air minum ditentukan O. Parameter penilaian penyakit akibat paparan
dengan 3 parameter fisika, kimia, dan biologi. Ketiga lingkungan
parameter tersebut dikelompokkan menjadi 2 parameter Penyakit yang dapat ditoleransi terkait dengan air
umum, yaitu paramater wajib dan parameter tambahan. biasanya dinyatakan dalam hasil riset kesehatan seperti
Parameter Wajib dalam Pengolahan Air Minum, di bagi frekuensi maksimum penyakit diare atau kejadian
lagi menjadi parameter yang berhubungan langsung kanker. Namun, deskripsi ini tidak mempertimbangkan
dengan kesehatan dan yang tidak berhubungan langsung tingkat keparahan penyakit. Berbagai bahaya yang
dengan kesehatan. mungkin ada dalam air terkait dengan kesehatan adalah
Parameter yang langsung berhubungan dengan sangat beragam dengan dampak yang berbeda pula,
kesehatan, yaitu parameter mikrobiologi (misalnya : mulai dari diare ringan hingga yang berpotensi parah
bakteri E.coli dan coliform) dan zat kimia anorganik seperti tipes, kanker atau pengeroposan tulang.
(misalnya: arsen, fluorida, kromium, kadmium, sianida, Sebuah "metrik" umum digunakan untuk
selenium dan lainnya). Parameter yang tidak mengukur dan membandingkan penyakit terkait dengan
berhubungan langsung dengan kesehatan, yaitu air, dengan mempertimbangkan probabilitas, tingkat
parameter fisik (misalnya; bau, warna, rasa, suhu, keparahan dan durasi efek. Organisasi Kesehatan Dunia-
kekeruhan) dan parameter zat kimia hasil pengolahan air WHO- telah menggunakan disability‑adjusted life years
(seperti; aluminium, besi, klorida, mangan, besi, pH). (DALYs) untuk mengevaluasi beban penyakit yang
Parameter Tambahan dalam Pengolahan Air terkait dengan paparan lingkungan, terutama untuk
Minum, yaitu parameter kimia dan parameter radioaktif. bahaya mikroba.
Parameter kimia, air harus bebas dari pencemaran zat DALY digunakan untuk menentukan beban
kimia organik dan anorganik, deterjen, desinfektan atau penyakit yang dapat ditoleransi. Beban penyakit yang
hasil sampingannya dan juga pestisida. Parameter dapat ditoleransi didefinisikan sebagai batas atas,
radioaktif, yaitu batas maksimal hasil pengolahan air contohnya risiko menderita kanker (yaitu 1 kasus kanker
tercemar gross alpha activity sebesar 0,1 Bq per liter air per 100.000 orang yang menelan air minum pada target
dan gross beta activity 1 Bq per liter air. kualitas air setiap hari selama periode 70 tahun), yang
merupakan tingkat risiko yang digunakan dalam
menentukan karsinogen genotoksik.
Berbagai bahaya yang ada dalam air dapat memiliki
dampak kesehatan yang sangat berbeda. Beberapa
berdampak ringan misalnya diare, sedangkan yang lain

24 25

24 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 25


bisa parah (misalnya kolera, sindrom uremik hemolitik 2. Diare berat (tingkat keparahan 0,23) yang
yang berhubungan dengan Escherichia coli O157 atau berlangsung selama 7 hari pada 2,5% kasus;
kanker). Beberapa bersifat akut (misalnya diare), 3. Kematian yang jarang terjadi pada anak-anak yang
sementara yang lain tertunda (misalnya hepatitis sangat kecil pada 0,015% kasus.
menular atau kanker). Beberapa berkaitan dengan usia DALY per kasus kemudian dapat dihitung sebagai
dan kelompok tertentu (misalnya fluorosis tulang pada berikut:
orang dewasa yang lebih tua sering terjadi akibat paparan DALY = (0,1 × 7/365 × 0,975) + (0,23 × 7/365 × 0,025)
jangka panjang terhadap fluoride tingkat tinggi di masa + (1 × 70 × 0,00015)
kanak-kanak; infeksi virus hepatitis E memiliki tingkat = 0,0019 + 0,0001 + 0,0105
kematian yang sangat tinggi di antara wanita hamil). = 0,0125
Beberapa dapat menyebabkan efek (misalnya Infeksi Cryptosporidium dapat menyebabkan diare
gastroenteritis, sindrom Guillain‑Barré, artritis reaktif, dan berair (berat bobot 0,067) terakhir‑ selama 7 hari dengan
kematian yang terkait dengan Campylobacter). kematian yang sangat jarang pada 0,0001% kasus. Ini
Untuk mendukung penetapan prioritas kesehatan sama dengan DALY per kasus = 0,0015
masyarakat, ukuran umum diterapkan dan berlaku
untuk semua jenis bahaya dan memperhitungkan hasil P. Pengelolaan dan Pengolahan Air Minum
kesehatan yang berbeda, termasuk probabilitas, tingkat Pengelolaan sumber daya air merupakan aspek integral
keparahan dan durasi efek. Prinsip dasar DALY adalah dari pengelolaan kualitas air minum. Pencegahan
menimbang setiap dampak kesehatan dalam hal tingkat kontaminasi mikroba dan kimia dari sumber air adalah
keparahan dalam kisaran 0 untuk kesehatan yang baik upaya pertama mencegah kontaminasi air minum.
hingga 1 untuk kematian. Pembobotan tersebut Pengelolaan sumber daya air dan potensi pencemaran
kemudian dikalikan dengan durasi efek dan jumlah dari aktivitas manusia di daerah tangkapan air akan
orang yang terkena dampak. Dalam kasus kematian, mempengaruhi kualitas air di hilir dan di hulu. Hal Ini
durasi dianggap sebagai tahun yang hilang kaitannya berdampak pada upaya pemeliharaan dan penjagaan
dengan harapan hidup normal. kualitas air yang aman. Pengaruh penggunaan lahan
Misalnya, infeksi rotavirus (di negara maju) terhadap kualitas air seharusnya merupakan bagian
menyebabkan: integral dari pengelolaan sumber daya air. Pengelolaan
1. Diare ringan (tingkat keparahan 0,1) yang sumberdaya air yang perlu diperhatikan antara lain,
berlangsung selama 7 hari pada 97,5% kasus; berupa:

26 27

26 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 27


1. modifikasi tutupan lahan; melibatkan sektor-sektor terkait, seperti pertanian,
2. kegiatan ekstraksi; pariwisata, perhubungan atau pembangunan perkotaan.
3. pembangunan/modifikasi saluran air; Manajemen pasokan air minum bervariasi antar
4. penggunaan pupuk, herbisida, pestisida dan bahan daerah, dari sistem perkotaan yang sangat besar yang
kimia lainnya; melayani populasi dengan puluhan juta orang hingga
5. kepadatan hewan ternak dan aplikasi pupuk sistem komunitas kecil yang menyediakan air hanya
kandang; untuk populasi yang sangat kecil. Di sebagian besar
6. pembangunan, pemeliharaan dan penggunaan negara, pipa digunakan untuk mengirimkan pasokan air
jalan; kepada masyarakat. Badan penyedia air minum
7. berbagai bentuk tempat rekreasi; (Perusahaan Daerah Air Minum-PDAM) bertanggung
8. pengembangan perumahan perkotaan atau jawab atas jaminan kualitas air bersih yang dipasok
pedesaan, dengan perhatian khusus pada kepada masyarakat. Tanggung jawab utama PDAM
pembuangan kotoran, sanitasi, penimbunan dan adalah menyiapkan dan menerapkan rencana keamanan
pembuangan sampah; air.
9. aktivitas manusia lainnya yang berpotensi Dalam banyak kasus, pemasok air tidak
menimbulkan polusi, seperti industri, bertanggung jawab atas pengelolaan daerah tangkapan
pertambangan, dan lokasi militer. air yang menjadi sumber pasokan air. Peran pemasok air
Sejauh mana tanggung jawab badan penyedia air sehubungan dengan daerah tangkapan adalah untuk
minum atau kesehatan mencakup pengelolaan sumber berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan sumber daya
daya air sangat bervariasi antar negara dan daerah. air yang dilakukan antar lembaga.
Terlepas dari struktur pemerintah dan tanggung jawab Sistem pengelolaan air minum oleh dan untuk
sektor, penting bahwa otoritas kesehatan bermitra dan masyarakat, dengan distribusi perpipaan dan non-
berkolaborasi dengan sektor-sektor yang mengelola perpipaan, adalah umum di seluruh dunia, baik di negara
sumber daya air dan mengatur penggunaan lahan di maju maupun negara berkembang. Meskipun
daerah tangkapan air. pengelolaan air minum oleh komunitas ini memiliki
Kerjasama yang erat antara otoritas kesehatan definisi yang beragam. Pendekatan manajemen
masyarakat, pemasok air dan badan pengelolaan sumber memberikan perbedaan antara sistem air minum
daya air membantu mitigasi potensi bahaya kesehatan masyarakat kecil dan kota-kota besar.
akibat penggunaan air. Penting pula kerjasama Sering sekali air minum yang dikelola oleh
perlindungan sumber daya air minum dengan masyarakat sangat tergantung pada peran serta
28 29

28 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 29


anggotanya. Keberlanjutan pengelolaan kualitas air produsen, mengeluarkan hasil pengujian, melakukan
minum oleh masyarakat memerlukan dukungan aktif inspeksi dan audit dan mungkin membuat rekomendasi
dan keterlibatan masyarakat setempat. masyarkat tentang kinerja produk.
masyarakat harus dilibatkan pada semua tahap program Sertifikasi telah diterapkan pada teknologi yang
air minum, termasuk survei awal, keputusan tentang digunakan di tingkat rumah tangga dan masyarakat,
penempatan sumur, penetapan zona perlindungan, seperti mesin pompa air; bahan kimia pengolahan air.
pemantauan dan pengawasan air minum, pemeliharaan, Sertifikasi produk atau proses yang terlibat dalam
tindakan perbaikan dan tindakan pendukung, termasuk pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan distribusi
praktek sanitasi dan kebersihan. air diawasi oleh lembaga pemerintah atau organisasi
Vendor yang menjual air ke rumah tangga atau di swasta.
tempat pengumpulan adalah hal biasa di banyak bagian Lembaga Sertifikasi Profesi Air Minum Indonesia
dunia di mana kelangkaan air atau kurangnya disingkat LSP-AMI adalah Lembaga Sertifikasi
infrastruktur membatasi akses air minum. Penjual air independen dalam menyelenggarakan sertifikasi
menggunakan berbagai moda transportasi untuk kompetensi bagi profesi pengelola sistem penyediaan air
membawa air minum untuk dijual langsung ke minum di Indonesia. LSP-AMI bertugas
konsumen, termasuk truk tangki dan gerobak dorong mengembangkan Standar Kompetensi di bidang air
atau troli. Ada sejumlah masalah kesehatan yang terkait minum. Memiliki tanggung jawab teknis dan
dengan air yang dipasok oleh penjual air kepada administrasi atas implementasi, pembinaan dan
konsumen. Termasuk perlakuan yang tidak standar pengembangan standar kompetensi dan sertifikat
dalam produksi, pengemasan, dan pengangkutan yang kompetensi.
dapat mengakibatkan kontaminasi. Program sertifikasi nasional, pemerintah lokal atau
Sertifikasi digunakan untuk memverifikasi bahwa swasta (audit pihak ketiga) memiliki beberapa tujuan:
perangkat dan bahan yang digunakan dalam pasokan air 1. sertifikasi produk untuk memastikan bahwa
minum memenuhi tingkat kualitas dan keamanan penggunaannya tidak mengancam keselamatan
tertentu. Sertifikasi adalah sebuah proses dimana sebuah pengguna atau masyarakat umum, seperti
organisasi independen memvalidasi klaim dari produsen menyebabkan pencemaran air minum dengan zat
terhadap standar formal atau kriteria atau memberikan beracun, zat yang dapat mempengaruhi
penilaian independen dari kemungkinan risiko penerimaan konsumen atau zat yang mendukung
kontaminasi dari bahan atau proses. Lembaga sertifikasi pertumbuhan mikroorganisme;
mungkin bertanggung jawab untuk mencari data dari
30 31

30 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 31


2. pengujian produk, untuk menghindari pengujian ketinggian dan dengan air keruh. Pertimbangan untuk
ulang di tingkat lokal atau sebelum setiap memasak air sampai mendidih meliputi:
pengadaan; 1. Penurunan kualitas sumber air;
3. memastikan kualitas dan kondisi produk yang 2. Kerusakan sistem distribusi;
seragam; 3. Disinfektan tidak memadai;
4. sertifikasi dan akreditasi laboratorium analisis dan 4. Organisme patogen terdeteksi dalam air minum
pengujian lainnya;
5. pengendalian bahan dan bahan kimia yang
digunakan untuk pengolahan air minum;
6. memastikan bahwa rencana keamanan air efektif

Q. Pengelolaan Air Rumah Tangga


Setiap orang mungkin mengkonsumsi air leih lebih dari
satu sumber. Setiap rumah tangga memiliki tanggung
jawab untuk memastikan bahwa tindakan mereka tidak
berdampak buruk pada kualitas air. Pemasangan dan
pemeliharaan sistem perpipaan rumah tangga sebaiknya
dilakukan oleh tukang ledeng yang berkualifikasi dan
berwenang yang dengan keahlian dapat memastikan
bahwa antar sambungan saluran air tidak mengakibatkan
kontaminasi.
Di sebagian daerah, ada populasi yang airnya
berasal dari sumber rumah tangga, seperti sumur pribadi
dan air hujan. Dalam beberapa keadaan, rumah tangga
dan individu yang ingin mengolah air sendiri mungkin
disebabkan oleh tidak ada pasokan air minum atau
pasokan air minum yang ada diketahui terkontaminasi.
Memasak air sampai mendidih penting dilakukan.
Setelah mendidih, air harus dibiarkan dingin sendiri
tanpa penambahan es. Prosedur ini efektif di semua
32 33

32 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 33


Soal Latihan: terkontaminasi oleh sesuatu zat. Kontaminan
1. Air adalah kebutuhan yang sangat penting bagi apakah yang paling mungkin mengkontaminasi
manusia. Berapakah volume rata-rata kebutuhan media di atas?
air pada setiap individu per hari? A. Kontaminan akibat bakteri
A. 50-100 liter B. Kontaminan akibat virus
B. 100-150 liter C. Kontaminan akibat sampah
C. 150-200 liter (jawaban) D. Kontaminan akibat cucian piring
D. 200-250 liter E. Kontaminan akibat zat radioaktif
E. 250-300 liter
4. Standar mutu baku media air salah satunya adalah
2. Standar mutu baku kesehatan penting ditetapkan bebas dari pencemaran bakteri patogen. Bakteri
pada pengumpulan dan pengangkutan air. manakah yang berpeluang besar mengkontaminasi
Manakah yang bukan termasuk pengumpulan dan media di atas?
pengangkutan yang baik dari media di atas? A. Strongyloides sp
A. Mengangkut dan menyimpan air dalam wadah B. Haemophilus influenzae
yang bersih dan bebas dari kontaminasi C. E.Coli
B. Dilengkapi dengan alat pengeluaran seperti D. Klebsiella pneumonia
keran E. Plasmodium ovale
C. Jika pengiriman menggunakan mobil tank, maka
tank harus dibersihkan secara menyeluruh 5. Industri X diketahui membuang limbah radioaktif
D. Pengumpulan dan pengangkutan tidak dari hasil olahan industri mereka ke sungai. Apakah
memerlukan wadah yang bersih penyakit yang merupakan hasil dari dampak
E. Menjaga kebersihan yang ada saat pengangkutan kontaminasi tersebut?
ataupun pengumpulan air A. Diare
B. Konstipasi
3. Warga di Desa X mengalami diare setelah C. Kanker
menggunakan air yang dialirkan sebagai sumber D. Taeniasis
minuman, seorang surveilens melakukan observasi E. Insomnia
ke desa tersebut untuk mengidentifikasi masalah
tersebut. Setelah di teliti ternyata aliran air tersebut
34 35

34 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 35


6. Limbah radioaktif sangat berbahaya dan tidak dapat 9. Seorang peneliti memperoleh hasil pengelolaan air
dibuang sembarangan ke lingkungan. Siapakah minum rumah tangga dengan menggunakan
pihak yang menetapkan batas ambang limbah teknologi Filtrasi didapati target kinerja penurunan
tersebut dapat dibuang ke lingkungan? log10 untuk bakteri 4, virus 5, dan protozoa 4 adalah
A. PERMENKES sebagai penghapusan pathogen sangat tinggi.
B. PEMDA Berdasarkan Hasil penelitian tersebut, termasuk
C. DPR klasifikasi performa tingkat berapakah teknologi
D. BAPETEN yang diteliti tersebut?
E. BUMN A. Bintang satu
B. Bintang tiga
7. Pencemaran air oleh zat kimia salah satunya C. Bintang dua
diakibatkan limbah pertanian. Apakah yang bukan D. tidak ada bintang
merupakan contoh limbah tersebut? E. bintang empat
A. Pencemaran pestisida
B. Pencemaran fosfat dari pupuk 10. Pemerintah telah menetapkan standar minimal
C. Pencemaran detergen persentase akses penduduk kota yang mendapat
D. Pencemaran nitrat dari pupuk layanan air minum yang aman melalui Peraturan
E. Pencemaran organofosfat Pemerintahan no 1 tahun 2004. Berapa persenkah
angka minimalnya untuk kabupaten atau kota?
A. 12%
B. 100%
8. Pencemaran air oleh detergen dapat membunuh C. 81.77%
organisme/biota air. Apa saja zat berbahaya yang D. 99.31 %
terkandung dalam bahan tersebut? E. 13.4%
A. Ion ion kalsium dan ion ion magnesium
B. Surfaktan ( alkil benzena sulfonat atau natrium
alkil Hidrogen sulfat)
C. Nitrat dan fosfat
D. Tembaga
E. Titanium
36 37

36 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 37


Daftar Pustaka 9. Piglowski M. Microorganisms in the rapid alert
1. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/204284 system for food and feed. international J Environ Res
/1/9789241509947_eng.pdf?ua=1 Public Heal Health. 2019;16(3):477.
2. Catatan teknis tentang air minum, sanitasi dan 10. Afianti F. Mikroba pencemar di perairan teluk
kebersihan dalam keadaan darurat (2013): http:// jakarta. Oseana. 2017;3(XLII):31-39.
3. www.who.int/water_sanitation_health/publicatio 11. Direktorat Jenderal Cipta Karya PUPR. Buku
ns/2011/ panduan pengembangan air minum. Pupr.
4. WHO_TN_03_Cleaning_and_disinfecting_water_st 2017;(20):1-47.
orage_tanks_and_tankers.pdf)
5. target berbasis ysteman dan spesifikasi kinerja
mikrobiologi (2011):
http://www.who.int/water_sanitasi_health/publi
cations/2011/household_water/en/
6. http://www.presidenri.go.id (Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2005 tentang pengembangan sistem penyediaan air
minum)
7. Environmental Protection Agency. Sampling
guidance for unknown contaminants in drinking
water. United States Environ Prot Agency. 2017:1-
60. https://www.oecd-
ilibrary.org/environment/diffuse-pollution-
degraded-waters_978926426906 4-en.
8. Stamm C, Räsänen K, Burdon FK, et al. Unravelling
the impacts of micropollutants in aquatic
ecosystems: interdisciplinary studies at the interface
of large-scale ecology. Advances in Ecological
Research. 4th ed.; 2016.

38 39

38 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Masalah Air 39


BAB II
PEMUKIMAN SEHAT
A. TIU:
Pada akhir bab ini mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan mengenai pemukiman sehat

B. TIK:
1. Menjelaskan definisi rumah dan rumah sehat
2. Menjelaskan kriteria minimal rumah sehat
3. Menjelaskan kriteria material rumah sehat
4. Menjelaskan rumah sebagai kebutuhan dasar
manusia
5. Menjelaskan pengaruh rumah terhadap
kesehatan
6. Menjelaskan pedoman rumah dan kesehatan
menurut WHO

C. Pendahuluan
Sesuai hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow, setelah
manusia terpenuhi kebutuhan jasmaniahnya (sandang,
pangan, dan kesehatan), maka kebutuhan akan rumah
merupakan salah satu motivasi untuk mengembangkan
kehidupan yang lebih baik dan lebih tinggi.
Pemukiman yang sehat adalah hunian yang
mendukung keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
yang utuh. Perumahan yang sehat memberikan perasaan
nyaman, rasa memiliki, keamanan dan privasi.

41
40

40 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 41


Pemukiman yang sehat juga mengacu pada struktur fisik D. Definisi Rumah
tempat tinggal, dan sejauh mana hal itu mendukung Definisi rumah menurut beberapa ahli :
kesehatan fisik, termasuk menyediakan perlindungan 1. Dr. Heinz Frick (2006)
dari kelembaban yang berlebihan, dan memfasilitasi suhu “Rumah sebagai tempat perlindungan, untuk
yang nyaman, sanitasi yang memadai, penerangan yang menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria
baik, ruang yang cukup, sambungan listrik yang aman, bersama keluarga, rumah harus menjamin kepentingan
dan perlindungan dari polutan, bahaya cedera, jamur dan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi ketenangan,
hama. kesenangan, dan kenyamanan.”
Pemukiman sehat juga dipengaruhi lingkungan di 2. UU No.4 Tahun 1992 tentang perumahan dan
luar rumah. Hal ini dipengaruhi oleh masyarakat, yang pemukiman
memungkinkan interaksi sosial yang mendukung “Rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar
kesehatan dan kesejahteraan. Akhirnya, perumahan yang manusia serta dapat meningkatkan kesejahteraan
sehat bergantung pada lingkungan dan akses layanan, penghuni didalamnya karena akan menunjang
ruang hijau, dan transportasi umum serta perlindungan pembangunan ekonomi, sosial budaya dan bidang-
dari limbah, polusi, dan dampak bencana, baik alam bidang yang lain.”
maupun buatan manusia.
E. Definisi Rumah Sehat
Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat
memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak
sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari
pengaruh dalam luar.
Rumah sehat menurut WHO, adalah tempat untuk
berlindung dari pengaruh keadaan alam sekitarnya
(misalnya hujan, matahari, dll) serta tempat untuk
beristirahat setelah bertugas memenuhi sehari-hari.

Gambar 2.1 hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow


43
42

42 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 43


F. Kriteria minimal Rumah Sehat 6. Bebas dari hewan pengganggu
Beberapa kriteria rumah sehat adalah sebagai berikut: Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut
1. Kering rumah bebas dari hewan pengganggu seperti tikus,
Rumah dikondisikan dengan membangun sistem kecoa, cicak, dll. Hewan-hewan ini selalu berusaha untuk
bangunan yang dikonstruksi dengan lingkungan dalam mencari makanan dan sarang di dalam rumah sehingga
ruangan yang terkontrol. Bisa dilakukan dengan menjaga anda harus benar-benar ekstra bekerja keras untuk
agar sistem saluran air, saluran pembuangan terjaga mengenyahkannya.
dengan baik. Begitu pun masalah perembesan dan 7. Terawat
kebocoran rumah, hendaknya diatur agar tidak terjadi. Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap
2. Bersih elemennya terawat dan terpelihara dengan baik. Para
Sistem bangunan yang dimiliki memungkinkan penghuni rumah hendaknya mengatur jadwal khusus
agar rumah bebas kotoran, debu, asap sertakontaminan untuk saling berbagi tugas melakukan tugas ini demi
lainnya. Rumah yang berada di dekat jalan raya jelas kepentingan bersama.
berbeda penangannya dengan rumah yang ada di
kompleks persawahan. G. Kriteria Material Rumah Sehat
3. Aman Kriteria Rumah Sehat Menurut Keputusan Menteri
Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk, Kesehatan Republik Indonesia Nomor
fungsi, dan peralatan yang aman bagi penghuni.Konsep 829/Menkes/SK/VII/1999:
ergonomis di setiap piranti hendaknya juga dipikirkan 1) Bahan-bahan bangunan. Tidak terbuat dari bahan
dengan matang. Sisi keamanan adalah faktor yang yang dapat melepaskan zat yang dapat
penting, demi menghindari terjadinya kecelakaan di membahayakan kesehatan, antara lain:
dalam maupun di sekitar rumah. a) Debu total kurang dari 150 mg per meter persegi
4. Bebas Kontaminasi b) Asbestos kurang dari 0,5 serat per kubik, per 24
Gunakan cat rumah dan produk-produk bangunan jam
yang aman dan tidak mengganggu kesehatan. Jauhi c) Timbal (Pb) kurang dari 300 mg per kg bahan
penggunaan formaldehida untuk meminimalisir d) Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi
kontaminasi anggota keluarga. tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme
5. Memiliki Ventilasi patogen
Ventilasi berfungsi untuk memperlancar pertukaran e) Komponen dan penataan ruang
udara segar. Standarnya harus ada di setiap ruangan. f) Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
45
44

44 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 45


g) Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar i) Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan
mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah kapasitas minimal 60 liter per orang setiap hari.
dibersihkan ii) Kualitas air harus memenuhi persyaratan
h) Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan kesehatan air bersih dan/atau air minum
tidak rawan kecelakaan menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan
i) Bubungan rumah 10 m dan ada penangkal petir Kepmenkes 907 tahun 2002
j) Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan q) Pembuangan Limbah
peruntukannya i) Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak
k) Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau,
l) Pencahayaan dan tidak mencemari permukaan tanah
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung ii) Limbah padat harus dikelola dengan baik agar
maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh tidak menimbulkan bau, tidak mencemari
ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux permukaan tanah dan air tanah
dan tidak menyilaukan mata. r) Kepadatan Hunian
m) Kualitas Udara i) Luas kamar tidur minimal 8-meter persegi, dan
i) Suhu udara nyaman antara 18-30 oC dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang tidur.
ii) Kelembaban udara antara 40-70%
iii) Pertukaran udara 5 kali 3 per menit untuk setiap Kriteria Rumah Sehat Menurut Ditjen Cipta Karya,
penghuni 1997:
iv) Gas CO kurang dari 100 ppm per 8 jam 1) Pondasi yang kuat guna meneruskan beban
v) Gas formaldehid kurang dari 120 mg per meter bangunan ke tanah dasar, memberi
kubik. kestabilanbangunan, dan merupakan konstruksi
n) Ventilasi penghubung antara bagunan dengan tanah
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen 2) Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum
minimal 10% luas lantai 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan,
o) Vektor Penyakit bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang terbuat dari papan atau anyaman bambu
bersarang di dalam rumah 3) Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai
p) Penyediaan Air ventilasi dan masuknya sinar matahari dengan luas
minimum 10% luas lantai
47
46

46 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 47


4) Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk 5. kebutuhan akan perwujudan diri (self actualisation
mendukung atau menyangga atap,menahan angin needs), rumah bukan hanya sebagai tempat untuk
dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari tinggal tetapi menjadi tempat untuk manusia
luar, serta menjaga kerahasiaan (privacy) mengaktualisasikan dirinya.
penghuninya 6. kebutuhan akan ilmu dan keindahan (cognitive and
5) Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas aesthetic needs), suatu keinginan untuk
terik matahari, minimum 2,4 m dari lantai, bisa dari menerapkan pengetahuan dan memperindah
bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau rumahnya.
gipsum
6) Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas I. Pengaruh Rumah terhadap Kesehatan
sinar matahari serta melindungi masuknya debu, Memiliki rumah yang bersih dan sehat merupakan
angin dan air hujan. impian setiap orang. Namun kenyataannya, masih
banyak orang yang tinggal dalam rumah yang kotor dan
H. Rumah sebagai Kebutuhan Dasar Manusia tidak memenuhi standar kesehatan. Padahal, kondisi
Hierarchy of need oleh Abraham Maslow dapat rumah seperti ini dapat menjadi tempat bagi virus,
digolongkan beberapa tingkatan, yaitu: kuman, dan hama penyakit, seperti kecoa dan tikus,
1. kebutuhan faal (physiology need), rumah untuk berkembang biak, sehingga penghuninya dapat
merupakan tempat untuk beristirahat dan dengan mudah terkena berbagai penyakit, seperti diare,
kebutuhan kesehatan bagi manusia. tifus, dan demam berdarah dengue (DBD). Terlebih lagi,
2. kebutuhan akan keselamatan diri (safety or security bila kebersihan rumah tidak terjaga. Virus dan bakteri
needs), rumah memberikan perlindungan pada dari tempat-tempat yang kotor di dalam rumah dapat
penghuni dan gangguan manusia dan keadaan menyebar dan menempel pada permukaan tubuh,
lingkungan yang tidak diinginkan seperti hujan, khususnya tangan. Selain itu, kuman juga dapat
sinar matahari, dingin, dll. berpindah ke makanan, terutama bila kebersihan dapur
3. kebutuhan bersosialisasi (sosial needs), rumah tidak dijaga dengan baik
sebagai tempat berinteraksi dengan keluarga dan Paparan dan risiko kesehatan di lingkungan rumah
teman. sangat penting karena manusia menghabiskan sebagian
4. kebutuhan akan penghargaan dan penghormatan waktu di rumah. Di negara-negara maju, sekitar 70%
diri (self-esteem or ego need), rumah memberikan waktu orang dihabiskan di dalam rumah mereka. Di
status bagi penghuninya. beberapa tempat, termasuk di mana tingkat
49
48

48 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 49


pengangguran tinggi, dan di masa kini, lebih banyak keterjangkauan atau keamanan kepemilikan yang lemah,
orang bekerja di industri berbasis rumahan, persentase membuat stres.
manusia tinggal di rumah mereka bahkan dapat lebih Perumahan dengan ventilasi jelek dapat
tinggi lagi. Anak-anak, orang tua, dan penyandang berkontribusi pada risiko pernapasan dan kardiovaskular
disabilitas atau penyakit kronis cenderung menghabiskan yang buruk, sementara suhu dalam ruangan yang tinggi
sebagian besar waktu mereka di rumah, dan oleh karena dapat meningkatkan kematian terkait sistem
itu lebih rentan terhadap risiko kesehatan yang terkait kardiovaskular. Polusi udara dalam ruangan
dengan perumahan. Anak-anak juga berisiko lebih tinggi membahayakan kesehatan pernapasan dan dapat
terhadap bahaya dari beberapa racun yang ada di sekitar memicu reaksi alergi dan iritasi, seperti asma. Perumahan
perumahan, seperti yang ada di cat yang menggunakan yang padat meningkatkan risiko terkena penyakit
timbal. menular dan stres.
Perumahan akan menjadi semakin penting bagi Pasokan air dan fasilitas sanitasi yang tidak
kesehatan karena perubahan demografis dan iklim. memadai mempengaruhi keamanan pangan dan
Jumlah orang berusia di atas 60 tahun, yang kebersihan pribadi. Desain perkotaan yang menghambat
menghabiskan sebagian besar waktu mereka di rumah, aktivitas fisik berkontribusi terhadap obesitas dan
akan berlipat ganda pada tahun 2050. Perubahan pola kondisi terkait, seperti diabetes serta kesehatan mental
cuaca yang terkait dengan perubahan iklim juga dan kardiovaskular yang buruk. Bahan bangunan atau
menitikberatkan pentingnya perumahan yang praktik bangunan yang tidak aman, atau membangun
memberikan perlindungan dari cuaca dingin, panas, dan rumah di lokasi yang tidak aman, dapat membuat orang
cuaca ekstrem. menghadapi berbagai risiko, seperti cedera akibat
Perumahan yang buruk dapat membuat orang keruntuhan bangunan.
menghadapi beberapa risiko kesehatan. Misalnya, Perumahan di daerah kumuh dapat menimbulkan
perumahan yang secara struktural tidak memadai, risiko khusus bagi kesehatan. Saat ini, sekitar 1 miliar
karena konstruksi atau pemeliharaan yang buruk, dapat orang hidup dalam kondisi kumuh, yang dapat terus
meningkatkan kemungkinan orang terpeleset atau jatuh, meningkat seiring perencanaan pemukiman yang buruk.
sehingga meningkatkan risiko cedera. Aksesibilitas yang Menurut WHO “rumah tangga kumuh” adalah
buruk ke rumah dapat mengekspos penghuni cacat dan sekelompok individu di bawah atap yang sama, di daerah
lansia pada risiko cedera, stres, dan isolasi. Perumahan perkotaan, kekurangan satu atau lebih dari hal-hal
yang tidak aman, terkadang karena masalah berikut ini:

51
50

50 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 51


1. Perumahan tahan lama (perumahan yang dapat di Uni Eropa) di huni lebih dari tiga orang per kamar.
memberikan perlindungan; Sekitar 9% dari populasi global tidak memiliki akses ke
2. Ruang terbuka yang cukup; sumber air minum yang baik (tidak terkontaminasi).
3. Keamanan kepemilikan; Hampir setengah dari semua orang yang menggunakan
4. Sanitasi dan infrastruktur; dan sumber air minum berkualitas buruk atau terkontaminasi
5. Akses ke sumber air yang baik (tidak tercemar). tinggal di sub-Sahara Afrika, sementara seperlima tinggal
Oleh karena itu, penduduk daerah kumuh terpapar di Asia Selatan. Selain itu, 41% populasi dunia memasak
pada banyak risiko yang terkait dengan perumahan, menggunakan api terbuka dan kompor sederhana yang
seperti bangunan fisik tempat tinggal yang rusak, fasilitas menggunakan bahan bakar padat. Ini menghasilkan
perumahan yang tidak memadai dan kepadatan udara dalam ruangan yang tercemar dan ventilasi yang
penduduk yang tinggi, tetapi juga menghadapi risiko tidak memadai.
kesehatan tertentu dari sanitasi yang buruk dan Secara global, banyak rumah memiliki bangunan
sambungan listrik yang tidak aman, bahan bangunan fisik yang jelek. Misalnya, 15% dari populasi Eropa
menggunakan bahan beracun, fasilitas memasak yang tinggal di perumahan dengan atap bocor, atau dinding,
tidak berventilasi, dan lingkungan infrastruktur- lantai, atau fondasi yang lembab, atau membusuk di
termasuk jalan yang tidak aman. Selain itu, pemukiman bingkai jendela, lantai, dan elemen struktural lainnya,
kumuh terkadang berada di lokasi yang lebih mungkin sementara 13% melaporkan bahwa perumahan mereka
mengekspos penghuninya terhadap bahaya seperti tanah tidak nyaman selama musim dingin. Di Inggris Raya, 72%
longsor, banjir, dan polusi industri. dari orang dewasa dengan masalah mobilitas melaporkan
Dalam kaitannya dengan kesejahteraan, bahwa pintu masuk ke perumahan mereka tidak dapat
permukiman kumuh seringkali menampung para diakses dengan baik. Di Amerika Serikat, 5,2%
pendatang, pengungsi, dan orang-orang yang terlantar. perumahan diklasifikasikan sebagai tidak memadai,
Diperkirakan ada 1 miliar migran di dunia saat ini: 250 memiliki masalah fisik yang parah atau sedang
juta migran internasional, dan 763 juta migran internal. menghadapi masalah kekurangan dalam pemanas,
Jumlah ini termasuk 65 juta orang, yang telah mengungsi pemipaan atau pemeliharaan.
secara paksa dan membutuhkan solusi perumahan yang
mendesak.
Sejumlah besar orang hidup dalam kondisi
perumahan yang buruk. Misalnya, 6% rumah tangga di
Amerika Latin dan Karibia (dibandingkan dengan 0,4%
53
52

52 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 53


J. Beban Penyakit yang Berhubungan dengan rumah tangga menyebabkan 18,13 kematian per 100.000
Perumahan akibat tuberkulosis (TB) per tahun. Paparan timbal
Kondisi kesehatan yang terkait dengan perumahan diperkirakan telah menyebabkan 853.000 kematian pada
menghadirkan beban kesehatan tersendiri. Beberapa di tahun 2013. Sementara setiap orang dapat terkena risiko
antaranya disebabkan oleh akses yang buruk ke air dan yang terkait dengan perumahan yang tidak sehat, orang-
kualitas lingkungan yang buruk. Air, sanitasi dan orang dengan penghasilan rendah dan kelompok rentan
kebersihan lingkungan bertanggung jawab atas 829.000 lebih mungkin untuk tinggal di perumahan yang tidak
kematian akibat penyakit diare di seluruh dunia pada sesuai atau tidak aman sama sekali.
tahun 2016. Ini merupakan 1,9% dari beban penyakit
global (DALYs)(16). Pada tahun 2016, 3,8 juta kematian K. Pedoman Perumahan dan Kesehatan WHO
secara global disebabkan oleh polusi udara rumah tangga Dampak perumahan terhadap kesehatan dan prevalensi
dari penggunaan bahan bakar padat untuk memasak, kondisi perumahan yang buruk di seluruh dunia,
hampir semuanya terjadi di negara-negara membenarkan perlunya pedoman praktis dan dapat
berpenghasilan rendah dan menengah. Sekitar 15% diterima secara global yang akan memastikan perumahan
insidensi asma pada anak di Eropa telah dikaitkan yang sehat dan demi keselamatan manusia. Prinsip yang
dengan kelembaban dalam ruangan. mendasari pedoman tersebut adalah agar perumahan
Perumahan juga berkontribusi pada beban penyakit memberikan perlindungan yang memadai dari semua
dengan memaparkan manusia pada zat atau bahan potensi bahaya yang ada di lingkungan setempat. Prinsip
berbahaya, atau penyakit menular. Sebagai contoh, ini harus berlaku untuk perumahan yang ada dan tempat
hampir 110.000 orang meninggal setiap tahun di Eropa tinggal yang baru akan dibangun.
sebagai akibat dari cedera di rumah atau selama kegiatan Meskipun ada sejumlah pedoman peraturan
rekreasi, dan 32 juta lainnya memerlukan perawatan di perumahan terkait kesehatan, namun pembahasannya
rumah sakit karena cedera tersebut. Di Eropa, komprehensif untuk menangani semua aspek
diperkirakan bahwa 7500 kematian disebabkan oleh perumahan, kesehatan dan keselamatan manusia.
kurangnya pelindung jendela dan detektor asap. Sekitar Misalnya, WHO juga memiliki pedoman untuk kualitas
10% dari pasien yang masuk ke rumah sakit per tahun di udara dalam ruangan atau air dan sanitasi tetapi masih
Selandia Baru disebabkan oleh kepadatan rumah tangga. kurang komprehensif. Sementara memperbaiki
Pada tahun 2012, India mencatat lebih dari 2.600 perumahan mungkin bukan prioritas kebijakan utama di
kematian dan 850 dari berbagai cedera akibat runtuhnya semua negara, panduan global yang dapat diandalkan
lebih dari 2.700 bangunan. Di Kirgistan, kepadatan untuk membentuk kebijakan saat ini dan masa depan
55
54

54 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 55


adalah langkah pertama untuk melindungi orang yang 1. keamanan kepemilikan;
hidup dalam berbagai kondisi iklim dari perumahan 2. ketersediaan jasa,
yang tidak sehat. Ini adalah prioritas kesehatan 3. material,
masyarakat yang penting. Pedoman yang 4. sarana dan prasarana;
direkomendasikan WHO berkaitan dengan aspek 5. keterjangkauan;
perumahan, termasuk infrastruktur vital, hunian fisik 6. kelayakhunian;
dan penggunaan serta lokasi hunian. Manfaat besar 7. aksesibilitas lokasi
dalam efektivitas biaya terkait risiko kesehatan sejalan
dengan lingkungan yang sehat. L. Kesimpulan
Berdasarkan sifatnya, peraturan penggunaan lahan Rumah menjadi tempat manusia istirahat, berlindung
dan bangunan bertindak untuk mengatasi berbagai dari cuaca dan kondisi lingkungan di sekitar,
risiko, termasuk menghindari bahaya. Menerapkan menyatukan sebuah keluarga, meningkatkan tumbuh
pedoman perumahan ini akan mendukung pencapaian kembang setiap kehidupan manusia dan menjadi bagian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk dari kebutuhan dasar hidup manusia yaitu,
SDG 3 untuk memastikan kehidupan yang sehat dan sandang,pangan, papan dan kesehatan.
mempromosikan kesejahteraan untuk semua kelompok Rumah sehat adalah tempat berlindung dimana
umur dan SDG 11 untuk menjadikan kota dan lingkungan yang sehat berguna untuk kesehatan jasmani
pemukiman manusia nyaman, aman, tangguh, dan dan rohani demi kesehatan keluarga dan individu.
berkelanjutan. Pedoman tersebut juga memastikan Kriteria rumah sehat yaitu kering, bersih, aman,
ketersediaan sanitasi di tingkat rumah tangga (SDG 6), bebas dari kontaminan,memiliki ventilasi, bebas dari
memenuhi target energi terbarukan dan efisiensi energi hewan pengganggu dan terawat.
(SDG 7) dan tindakan mitigasi perubahan iklim (SDG 13). Kriteria material rumah sehat yaitu, aman dari alat
Hak atas perumahan yang layak diakui dalam dan bahan bangunan yang berbahaya bagi kesehatan
undang-undang hak asasi manusia internasional sebagai penghuninya seperti bebas dari debu,menggunakan
komponen hak atas standar hidup yang layak, yang bahan bangunan yang kedap air dan tidak mudah
diabadikan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi lembab sehingga patogen tidak mudah berkembang ,
Manusia (diadopsi pada tahun 1948) dan Konvensi minim penggunaan bahan berbahaya seperti timbal,
Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya ventilasi udara yang baik sehingga pertukaran gas dan
(diadopsi pada tahun 1966). Agar perumahan layak, tujuh cahaya matahari dapat masuk,membuat langit-langit
kriteria berikut harus dipenuhi: rumah dengan bahan yang dapat menahan panas
57
56

56 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 57


matahari dan jaraknya 2,4 m dari lantai agar tidak Soal Latihan
pengap. 1. Dalam lingkungan pemukiman yang sehat harus
Rumah berpengaruh terhadap kesehatan, rumah tersedia fasilitas sanitasi. Apakah fasilitas sanitasi
yang bersih membuat penghuninya sehat juga dan yang dimaksud?
sedangkan rumah yang kotor akan menyebabkan virus, A. Penyediaan Air Bersih, Sarana Pembuangan
bakteri dan hama patogen dapat dengan mudah Tinja dan Air Limbah, Pengolahan sampah dan
berkembang. fasilitas pembangunan
Rumah yang tidak sehat dapat menimbulkan B. Penyediaan Air Bersih, Sarana Pembuangan
berbagai penyakit dari penyakit yang tidak menular Tinja dan Air Limbah, Pengolahan sampah dan
sampai penyakit menular sehingga perlu dijaga fasilitas jalan.
kebersihan rumah dan lingkungannya, kelembaban C. Penyediaan Air Bersih, Sarana Pembuangan
rumah, ventilasi udara yang cukup, pencahayaan Tinja dan Air Limbah, Pengolahan sampah
matahari yang cukup, tidak berdebu, dan terlindungi dari D. Penyediaan Air Bersih, Sarana Pembuangan
limbah. Tinja dan Air Limbah, Pengolahan sampah dan
fasilitas Kesehatan
E. Penyediaan tempat bermain anak dan tempat
berkumpul lansia

2. Kesehatan lingkungan melingkupi berbagai aspek


kegiatan. Di bawah ini yang tidak termasuk ke
dalam ruang lingkup kegiatan di atas adalah
A. Penyediaan air
B. Perumahan
C. Kesehatan anak
D. Hygiene perusahaan
E. Standar pencemaran tanah

58 59

58 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 59


3. Pengolahan air terdiri atas beberapa tujuan. Apakah 6. Undang-undang telah membuat definisi rumah
tujuan yang tidak benar dari pengolahan di atas bersih Dan sehat. Apakah Undang-undang yang
A. Mengolah menjadi air minum dimaksud?
B. Menghilangkan kuman patogen A. Undang - undang No 1 tahun 2011
C. Menambah mineral B. Undang - undang No 1 tahun 2012
D. Menghilangkan mineral C. Undang - undang No 11 tahun 2011
E. Menambahkan zat radioaktif D. Undang - undang No 11 tahun 2012
E. Undang - undang No 11 tahun 2013
4. Suatu tempat berlindung/bernaung dan tempat
untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan 7. Berbagai variasi permasalahan kesehatan di
kehidupan yang sempurna baik fisik,rohani Indonesia. Yang manakah bukan termasuk masalah
maupun sosial. Hal di atas merupakan definisi dari? di atas?
A. Rumah sakit A. Air bersih
B. Rumah sehat B. Budaya ramah lingkungan
C. Rumah nenek C. Pembuangan kotoran/tinja
D. Rumah hantu D. Kesehatan pemukiman
E. Rumah-rumahan E. Pencemaran udara

5. Seorang laki-laki berusia 35 tahun bermaksud 8. Perumahan yang sehat mengacu pada struktur fisik
membangun rumahnya di daerah dengan tanah tempat tinggal dan keadaan lingkungan perumahan
yang datar. Ia bermaksud menggali sumur sebagai terdekat. Perumahan yang tidak memenuhi kriteria
sumber mata air, tetapi dekat rumahnya terdapat rumah sehat akan meningkatkan morbiditas dan
septic tank tetangganya. Berapakah jarak minimal mortalitas dari suatu penyakit. Berikut ini
yang paling tepat antara kedua struktur tersebut? merupakan salah satu kriteria di atas?
A. ± 5 m A. Tidak memiliki sumber air bersih
B. ± 7 m B. Kamar mandi dan wc yang kotor
C. ± 10 m C. Memiliki ventilasi yang cukup
D. ± 13 m D. Terdapat banyak tempat sampah
E. ± 15 m E. Tingginya vektor penyakit

60 61

60 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 61


9. Penerapan Pedoman Perumahan dan Kesehatan 6. Jennings CP, Aldinger SG, Kangu FN, Jennings CP,
WHO (HHGL) berbasis bukti akan mendukung Purba JM, Alotaibi MN. Hubungan karakteristik
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan- kepala keluarga dengan rumah sehat di Desa Duwet
Sustainable Development Goals (SDGs). Yang Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.
manakah pencapaian tujuan yang dimaksud? 2015;3(7):59–78.
A. SDG 3, 5, 6 , 7 dan 9 7. Housing WHO. Housing and health.
B. SDG 3, 6, 7, 11 dan 13 8. Suwita, Syafri M, Fahri S. Analisis determinan
C. SDG 1, 2, 4 , 6, dan 7 rumah sehat dalam mendukung pembangunan
D. SDG 2,4,6,8, dan 10 berwawasan lingkungan di Kelurahan Kebun
E. SDG 1, 3, 5, 9 Handil Kota Jambi. J Pembang Berkelanjutan.
2019;2(1):60–73.
Daftar Pustaka
1. Wibisono AF, Huda AK. Upaya peningkatan
pengetahuan rumah sehat bagi keluarga. J Inov dan
Kewirausahaan. 2016;3(1):17–20.
2. Herdiani I, Kurniawan A, Nuradillah H, Putri GW,
Gunawan IP. Penyuluhan kesehatan rumah sehat
pada masyarakat. Abdimas PHB. 2021;4(1):47–52.
3. Puteri AD. Analisis faktor yang berhubungan
dengan kondisi rumah sehat di desa bandur Picak
Kecamatan Koto Kampar Hulu tahun 2017. J
Kesehat Masy. 2017;1(2):1–14.
4. Sukesi TW, Maurizka IR, Pratiwi RD, Kahar MV.
Peningkatan pengetahuan rumah sehat dengan
metode ceramah dan leaflet di Dusun Modalan.
2020;4(2):183–90.
5. Dharmayanti I, Hapsari TD, Sari HP, dkk. The
impact of environmental health and socio-economic
condition on mental health in indonesia. 2018;64–74.

62 63

62 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pemukiman Sehat 63


BAB III
DAMPAK PEMBUANGAN
LIMBAH DAN POTENSI
PENGELOLAAN LIMBAH
MANUSIA TERHADAP
KESEHATAN
A. TIU:
Pada akhir bab ini mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan dampak pembuangan limbah dan potensi
pengelolaan limbah manusia terhadap kesehatan

B. TIK:
1. Menjelaskan informasi terbaru tentang limbah
dan pilihan pembuangan limbah
2. Menjelaskan potensi dampak langsung dan tidak
langsung dari kegiatan pengelolaan sampah
terhadap kesehatan
3. Menjelaskan efek limbah radioaktif
4. Menjelaskan dampak yang merugikan terhadap
kesehatan bagi masyarakat dari proses
pengelolaan limbah
C. Pendahuluan
Aktivitas manusia selalu menghasilkan sampah. Ketika
populasi manusia masih relatif kecil dan nomaden hal Ini

64 65

64 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 65
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
bukan masalah besar, tetapi menjadi masalah serius pembuangan limbah lainnya. Pemerintah dan pihak
dengan urbanisasi dan pertumbuhan populasi besar. kesehatan terkait di tuntut masyarakat untuk
Pengelolaan limbah yang buruk menyebabkan memberikan bukti epidemiologis dari potensi efek
pencemaran air, tanah dan atmosfer dan berdampak kesehatan yang merugikan yang dihasilkan oleh kegiatan
besar pada kesehatan masyarakat. Pada abad pengelolaan limbah tersebut. Ribuan manuskrip telah
pertengahan, epidemi yang terkait dengan air yang diterbitkan tentang dampak emisi di dekat lokasi
terkontaminasi dengan patogen membinasakan populasi pembuangan limbah. Studi epidemiologis sering
Eropa dan bahkan pada abad ke-19, kolera masih menjadi menunjukkan adanya hubungan antara penyakit
wabah. Beberapa dampak kesehatan langsung dari manusia dan kedekatan mereka dengan tempat
pengelolaan sampah yang salah sudah diketahui dan pembuangan limbah, atau lama tinggal di dekat tempat
dapat diamati terutama di negara-negara berkembang. tersebut, tetapi sebagian besar belum dapat memberikan
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan bukti signifikan tentang hubungan sebab akibat.
teknologi, pengelolaan sampah dengan volume yang
semakin meningkat menjadi kegiatan yang sangat D. Produksi Limbah
terorganisir, terspesialisasi dan kompleks. Karakteristik 1. Limbah padat kota
bahan limbah berkembang sejalan dengan perubahan Kuantitas sampah yang dihasilkan di dunia telah
gaya hidup, dan jumlah zat kimia baru yang ada di berkembang pesat selama beberapa dekade terutama di
berbagai aliran limbah meningkat secara dramatis. Efek negara-negara maju sebagaimana data yang ditunjukkan
kesehatan jangka panjang dari paparan zat yang ada oleh Bank dunia tentang adanya hubungan antara
dalam limbah, atau yang dihasilkan dari fasilitas produk domestik bruto (PDB) nasional dan dampak
pembuangan limbah lebih sulit diukur, terutama jika sampah per kapita . Meskipun data dampak limbah
konsentrasinya sangat kecil dan jika ada jalur paparan seringkali tidak lengkap, perkiraan terbaru menunjukkan
lain (misalnya makanan dan tanah). Meskipun demikian, bahwa limbah padat kota saja yang dihasilkan secara
kurangnya bukti dapat menyebabkan kekhawatiran global melebihi 2 miliar ton per tahun.
publik. Pada tahun 2006, Amerika Serikat (AS)
Kecelakaan industri yang dipublikasikan dengan memproduksi lebih dari 228 juta ton limbah padat atau
kurang baik, meskipun seringkali tidak terkait dengan 750 kg per kapita. Pada tahun 2006, 15 negara Uni Eropa
kegiatan pengelolaan limbah, telah menyebabkan (Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman,
penolakan keras terhadap pembangunan tempat Yunani, Italia, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Portugal,
pembuangan sampah, insinerator, atau fasilitas Spanyol, Swedia, Inggris) menghasilkan 219 juta ton atau
66 67

66 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 67
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
560 kg/tahun/kapita sampah padat. Karena negara- dan Inggris (9%). Sekitar 10.000-12.000-ton logam berat
negara berkembang seperti Cina dan India melakukan bahan bakar bekas diproduksi setiap tahun. Sejauh ini,
industrialisasi dan populasi mereka berurbanisasi, lebih dari 30% dari 290.000-ton logam berat yang
sejumlah besar sampah kota dibuang, meskipun dikeluarkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir
produksi per kapita (kurang dari 0,5 kg/hari/kapita di komersial telah diproses ulang untuk memulihkan
India dan kurang dari 0,9 kg/hari/kapita di China), uranium dan plutonium. Kapasitas pemrosesan ulang
masih relatif kecil dibandingkan dengan produksi komersial dunia adalah 5550-ton logam berat per tahun
sampah di sebagian besar individu di negara maju dan sebagian besar bahan bakar bekas disimpan di
(sampai 2,1 kg/hari/kapita di AS). Selain limbah padat fasilitas penyimpanan. Fasilitas pemrosesan ulang utama
kota, fasilitas pengomposan dan instalasi pengolahan berada di La Hague (Prancis), Sellafield (Inggris) dan
limbah juga sedang berkembang akhir-akhir ini. Mayak (Rusia).

2. Sampah radioaktif 3. Praktik pengelolaan sampah


Limbah radioaktif dihasilkan pada setiap langkah Sejumlah insiden polusi yang serius dan
siklus bahan bakar nuklir, mulai dari pengayaan dipublikasikan terkait dengan praktik pengelolaan
uranium, fabrikasi dan pemrosesan ulang bahan bakar, limbah yang salah, menyebabkan kekhawatiran publik
hingga pembangkit listrik tenaga nuklir. Produksi senjata tentang kurangnya kontrol, undang-undang yang tidak
di sektor militer merupakan sumber utama lain dari memadai, dampak lingkungan dan kesehatan manusia.
limbah radioaktif. Menurut perkiraan 2007, ada sekitar Di banyak negara, sebagian besar limbah saat ini tidak
5,5 juta ton sumber daya uranium yang teridentifikasi, dapat digunakan kembali, didaur ulang atau dibuat
dan total produksi dunia adalah sekitar 40.000 ton kompos sehingga metode pembuangan utamanya adalah
uranium dengan produsen utama termasuk Kanada penimbunan dan pembakaran.
(25%), Australia (19%), Kazakhstan (13% ), Niger (9%), Di Eropa, penimbunan merupakan metode
dan Federasi Rusia (8%). Permintaan tahunan uranium pembuangan utama. Pada tahun 1999, 57% dari limbah
oleh industri nuklir adalah sekitar 67.000 ton, terutama padat ditimbun (67% pada tahun 1995) di Eropa barat,
untuk sumber militer dan pabrik. dan 83,7% di Eropa tengah dan timur . Pada tahun 2000,
Energi nuklir saat ini menyediakan sekitar 15% sekitar 18% limbah padat dibakar dan 25% didaur ulang
listrik dunia, hampir 24% listrik di 34% di Uni Eropa. Di di Eropa barat, sedangkan pembakaran dan daur ulang
Eropa, Perancis adalah produsen terbesar (sekitar 42% masing-masing menyumbang 6% dan 9%, di Eropa
dari seluruh listrik Uni Eropa), diikuti oleh Jerman (14%) tengah dan timur (Eurostat, 2002). Secara keseluruhan,
68 69

68 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 69
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
daur ulang meningkat di Eropa barat. Kurangnya data meningkatnya biaya pupuk buatan. Jenis praktik
membuat sulit untuk mengidentifikasi tren untuk negara pengelolaan sampah yang diadopsi di setiap negara
lain. sebagian besar merupakan fungsi pertimbangan
Pada tahun 2006 AS menimbun 54% limbah padat, ekonomi, tetapi juga merupakan cerminan dari aspek
membakar 14%, dan memulihkan, mendaur ulang atau teknis karena jenis sampah yang akan ditangani.
membuat kompos sisanya 32%. Persentase limbah padat
yang dibuang di tempat pembuangan sampah 3% di E. Masalah kesehatan
Jepang, 18% di Jerman, 36% di Prancis, 54% di Italia dan Terlepas dari kemajuan teknologi yang penting,
Amerika Serikat, dan 64% di Inggris. Karena undang- peningkatan undang-undang dan sistem peraturan di
undang menjadi lebih ketat, dan penimbunan menjadi bidang pengelolaan limbah, dan pengawasan kesehatan
pilihan yang lebih murah, maka hal ini dijadikan solusi yang lebih canggih, penerimaan publik terhadap lokasi
alternatif. Misalnya, telah terjadi pengurangan yang fasilitas pembuangan dan pengolahan limbah baru masih
signifikan dalam jumlah sampah yang ditimbun di sangat rendah karena kekhawatiran tentang efek buruk
Inggris dan Italia. pada lingkungan dan kesehatan manusia. Masalah
Perlu disebutkan bahwa berbagai macam bahan kesehatan terkait dengan setiap langkah penanganan,
limbah (lumpur limbah, limbah industri) semakin pengolahan, dan pembuangan limbah, baik secara
tersebar di lahan pertanian. Tidak diragukan lagi langsung (melalui kegiatan pemulihan dan daur ulang
menghasilkan sejumlah efek positif pada kualitas tanah, atau pekerjaan lain dalam industri pengelolaan limbah,
tetapi juga meningkatkan kekhawatiran tentang potensi dengan paparan zat berbahaya dalam limbah atau emisi
jangka pendek (misalnya kelangsungan hidup patogen) dari insinerator dan tempat pembuangan akhir, hama,
dan efek jangka panjang (misalnya akumulasi logam bau dan kebisingan) atau tidak langsung (misalnya
berat). Perubahan iklim juga akan menjadi pendukung melalui konsumsi air, tanah dan makanan yang
utama untuk penggunaan biosolid di lahan pertanian, terkontaminasi).
terutama di daerah dengan periode curah hujan rendah Jalur utama paparan adalah inhalasi (terutama
yang lama dan dengan suhu rata-rata yang lebih tinggi. karena emisi dari insinerator dan tempat pembuangan
Sekitar 5,5 juta ton limbah lumpur kering digunakan atau akhir), konsumsi air (dalam kasus persediaan air yang
dibuang setiap tahun di Amerika Serikat dan sekitar 60% terkontaminasi dengan tempat pembuangan sampah),
digunakan untuk aplikasi lahan. Aplikasi biosolid ke rantai makanan (terutama konsumsi makanan yang
tanah kemungkinan akan meningkat sebagai akibat dari terkontaminasi bakteri dan virus dari penyebaran limbah
pengalihan limbah dari lokasi TPA, dan karena dan pupuk kandang, dan makanan yang diperkaya
70 71

70 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 71
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
dengan bahan kimia organik persisten yang mungkin khas dilakukan oleh industri farmasi, yang melibatkan
dilepaskan dari insinerator). Penting juga untuk diingat populasi uji (terpapar zat tertentu, atau obat) dan
bahwa kecelakaan kerja di industri pengelolaan limbah populasi kontrol (tidak terpapar). Dalam hal ini, hasil
relatif sering terjadi. yang diharapkan biasanya positif (misalnya hasil
Efek kesehatan tidak langsung akibat kontribusi gas kesehatan yang baik sebagai akibat dari pemberian
rumah kaca dari kegiatan pembuangan limbah bisa vitamin, penurunan tekanan darah tinggi dengan obat
menjadi signifikan. Meningkatnya suhu akibat hipotensi).
perubahan iklim akan mempengaruhi kesehatan orang Ada berbagai macam studi observasional, jenis
tua seperti meningkatnya masalah kardiovaskular dan investigasi yang paling umum adalah sebagai berikut:
masalah pernapasan seperti asma. Sisi positifnya, lebih Studi kohort prospektif: Dua kelompok orang (kelompok
sedikit orang yang meninggal karena penyakit yang terpajan dan kelompok tidak terpajan) dinilai selama
berhubungan dengan flu. Penyakit infeksi (misalnya periode waktu yang lama di mana dimana tingkat
malaria) yang disebarkan oleh vektor seperti nyamuk keterpaparan populasi dan laju perkembangan penyakit
bisa menjadi lebih meningkat. Naiknya permukaan air dicatat, di samping informasi lain yang dikumpulkan
laut, banjir dan cuaca ekstrim juga kemungkinan akan melalui kuesioner. Studi ini biasanya melibatkan
menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Kontribusi pengumpulan dan analisis cairan atau jaringan manusia
utama terhadap efek rumah kaca di Uni Eropa adalah (misalnya darah, urin, rambut, gigi). Agar dapat
dari metana yang dilepaskan dari tempat pembuangan mengontrol faktor-faktor pengganggu yang mungkin ada
sampah di mana limbah biodegradable mengalami dan untuk memastikan signifikansi statistik hasil, biaya
dekomposisi anaerobik. Mengingat tingginya proporsi keseluruhan dapat menjadi cukup besar.
limbah yang ditimbun secara tradisional di Eropa, Landfill Studi kasus-kontrol retrospektif: Dalam hal ini,
Directive menyebabkan pengurangan limbah kelompok kasus orang dipilih (yaitu pasien penyakit
biodegradable yang dibuang di tempat pembuangan tertentu), dan kelompok kontrol orang sehat. Semua
sampah, selain untuk pengumpulan gas landfill. peserta diwawancarai, dan informasi tentang paparan
masa lalu dikumpulkan secara retrospektif. Studi ini
F. Investigasi epidemiologis biasanya lebih murah daripada studi kohort prospektif,
Studi epidemiologi yang berhubungan dengan dampak melibatkan kelompok orang yang lebih kecil, dan
kegiatan pengelolaan sampah terhadap kesehatan membutuhkan lebih sedikit peneliti, tetapi lebih rentan
manusia biasanya observasional, sebagai lawan terhadap bias.
eksperimental, karena alasan etis. Studi eksperimental
72 73

72 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 73
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
Studi cross-sectional: dilakukan pada sub kelompok populasi teoritis yang diperlukan untuk interpretasi data
tertentu dari populasi yang terpapar selama periode yang valid secara statistik mungkin lebih besar dari
waktu yang relatif singkat. Mereka adalah kebalikan dari seluruh populasi di wilayah geografis yang dipelajari.
studi longitudinal yang dilakukan dalam jangka waktu Sumber daya yang diperlukan untuk investigasi
yang lama. Studi cross-sectional dapat berguna untuk semacam itu jarang tersedia. Pendekatan kompromi
menghasilkan hipotesis yang dapat diuji kemudian didasarkan pada meta-analisis yang menggabungkan
dengan studi yang lebih komprehensif. Mereka bisa hasil dari sejumlah studi tunggal, meskipun jenis analisis
efektif jika penyakit yang diselidiki cukup umum, dan ini memiliki kelemahannya sendiri (misalnya kesulitan
biasanya lebih murah untuk dilakukan. Sayangnya, sulit mengendalikan bias dalam studi asli, kesulitan
untuk membedakan apakah penyakit tertentu mengakses studi yang tidak menunjukkan hasil yang
berkembang sebelum atau setelah kelompok tersebut signifikan secara statistik dan dengan demikian tetap
terpapar potensi bahaya. tidak dipublikasikan).
Paparan manusia terhadap zat yang dilepaskan di Keterbatasan potensial lainnya dalam studi
fasilitas pengelolaan limbah dapat terjadi secara : epidemiologi meliputi: data emisi yang tidak mencukupi,
1. Akut, dalam kasus kecelakaan serius yang tidak ada data tentang paparan langsung terhadap emisi
menyebabkan pajanan jangka pendek ke zat yang dari fasilitas pengelolaan limbah dan sumber lainnya,
berpotensi berbahaya tingkat tinggi, radiasi faktor pengganggu (misalnya etnis, pendapatan),
pengion, bioaerosol, debu mobilitas penduduk, dan periode latensi yang panjang
2. kronis, ketika melibatkan paparan jangka panjang dari beberapa penyakit. Bias publikasi umum terjadi
terhadap zat radiasi konsentrasi rendah. dalam kasus studi berdaya rendah. Ini berarti bahwa
Untuk memiliki peluang yang baik untuk literatur dapat mencakup publikasi preferensial dengan
mendeteksi perbedaan klinis yang signifikan antara hasil yang signifikan secara statistik.
populasi kontrol dan populasi 'uji', penelitian perlu perlu Langkah penting dalam studi epidemiologi adalah
di dukung kekuatan statistik untuk menghindari untuk menentukan kekuatan hubungan antara paparan
membuat kesimpulan positif palsu atau negatif palsu. zat yang berpotensi beracun dan efek kesehatan tertentu.
Karena perbedaan insiden efek klinis spesifik antara Hal ini biasanya dicapai dengan menghitung rasio
kedua populasi biasanya kecil, kekuatan penyelidikan kejadian penyakit pada populasi yang terpajan dengan
sangat bergantung pada ukuran sampel. Ini biasanya kejadian penyakit yang sama pada populasi yang tidak
berarti mempelajari setidaknya ribuan atau puluhan ribu terpajan. Ini disebut Risiko Relatif (Relative Risk). Dalam
orang di area paparan dan di area kontrol. Ukuran studi kasus-kontrol, indeks asosiasi serupa yang disebut
74 75

74 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 75
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
Risiko Ganjil (Odd Risk) digunakan. Peningkatan risiko dari dua lokakarya, yang pertama tentang efek kesehatan
kesehatan tertentu ditunjukkan oleh RR > 1. Misalnya, dari tempat pembuangan sampah dan yang kedua pada
jika RR = 5, artinya risikonya lima kali lebih tinggi (atau efek kesehatan dari tempat pembuangan sampah dan
meningkat 400%). pembakaran. Dalam kedua kasus, kesimpulan utama
Untuk menilai apakah agen benar-benar adalah bahwa bukti yang menghubungkan tempat
menyebabkan efek kesehatan, banyak masalah terkait pembuangan sampah dan insinerator dengan masalah
yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah kesehatan (terutama kanker, hasil reproduksi, dan
signifikansi statistik dari asosiasi yang ditemukan, karena kematian) tidak memadai.
seseorang harus mencoba dan mengecualikan bahwa 2. Pembakaran
asosiasi mungkin karena kebetulan. Tingkat kepercayaan Insinerator berpotensi mengeluarkan sejumlah
(interval kepercayaan) yang dilaporkan biasanya 95%, polutan. Perhatian utama tentang incinerator adalah
kadang-kadang 99%. Bukti kuat dari efek kesehatan yang emisi dari sekelompok senyawa organik persisten yang
merugikan yang terkait dengan beberapa faktor dikenal sebagai "dioksin", lebih khusus lagi dibenzo-P-
lingkungan ditunjukkan oleh nilai RR yang tinggi, tetapi dioksin (PCDD), polychlorinated dibenzofurans (PCDFs), dan
sebagian besar studi epidemiologi tentang hasil polychlorinated biphenyls (PCBs). PCDD dan PCDF
kesehatan yang mungkin terkait dengan kegiatan dihasilkan melalui proses pembakaran, dan sebagian
pengelolaan limbah melaporkan nilai RR atau OR kurang besar oleh pembakaran tidak sempurna dari sampah
dari 1,5, dan jarang lebih dari 2. kota, limbah medis, limbah rumah tangga, oleh
kebakaran hutan, dengan membakar kayu dan batu bara,
G. Dampak Kesehatan dari Kegiatan Pengelolaan selama pembuatan pestisida dan bahan kimia lainnya,
Sampah asap rokok serta knalpot mobil . Zat-zat ini cukup tahan
1. TPA terhadap biodegradasi, mereka terakumulasi dalam
Banyak ulasan tentang hubungan antara kedekatan makanan (produk susu, telur, ikan, lemak hewani), dan
atau paparan lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) dan dianggap beracun. Zat beracun (karsinogenik), menurut
kesehatan yang buruk. Sebagai contoh, peningkatan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC),
risiko cacat lahir dan beberapa jenis kanker pada populasi adalah 2,3,7,8-tetraklorodibenzo-P-dioxin (TCDD),
yang tinggal di dekat lokasi TPA. Bukti ilmiah tentang berdasarkan percobaan laboratorium pada hewan dan
efek kesehatan yang merugikan dari tempat pembuangan studi kohort kelompok yang tinggal di kawasan industri.
sampah digambarkan sebagai buruk atau tidak memadai. Toksisitas dioksin ditunjukkan dalam satuan
Organisasi Kesehatan Dunia pernah menerbitkan temuan Toxicity Equivalent Factor (TEF). TEF TCDD (paling
76 77

76 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 77
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
beracun) dinilai sebagai 1, dan yang lainnya kurang dari 3. Pengolahan limbah dan penyebaran lahan
1. Dengan asumsi bahwa efek berbagai dioksin adalah Sejumlah makalah berfokus pada efek kesehatan
aditif, nilai TEF setiap dioksin dikalikan dengan dari air mandi yang tercemar bakteri yang berasal dari
konsentrasinya dan jumlah ekivalen toksik akhir limbah yang dikeluarkan dari pabrik pengolahan limbah.
diperoleh, International Toxic Equivalent Quantity (I-TEQ). Mereka melaporkan bukti yang meyakinkan tentang
Meskipun ada beberapa ketidakpastian baik karena risiko tinggi peningkatan gejala (kebanyakan masalah
kurangnya data atau kualitas yang buruk dari beberapa pencernaan, tetapi juga gejala pernapasan dan telinga dan
data asli yang dimasukkan dalam penelitian, karya ini mata) terkait dengan patogen yang dilepaskan ke badan
menunjukkan komplikasi yang dihadapi oleh peneliti air, meskipun ada banyak kontroversi tentang penyebab
dampak kesehatan karena berbagai sumber potensial, sebenarnya dari penyakit ini (yaitu virus).
dan beberapa kemungkinan penyebabnya. Kotoran hewan, lumpur dan kompos (terutama
Penyakit yang sering diselidiki dalam studi kompos yang berasal dari pengolahan kotoran) mungkin
epidemiologi di sekitar insinerator limbah padat adalah mengandung sejumlah besar patogen seperti Salmonella,
limfoma non-Hodgkin dan sarkoma jaringan lunak. Campylobacter, Escherichia coli, Giardia dan Cryptosporidium
Banyak penelitian telah dilakukan, khususnya di virus. Di Inggris, peningkatan besar dalam kasus
Perancis, negara dengan jumlah insinerator terbesar di keracunan makanan yang dilaporkan diduga karena
Uni Eropa. Contohnya adalah penyelidikan di sekitar adanya E. coli dalam limbah organik yang diaplikasikan
insinerator Besançon, dan sekitar 13 insinerator Prancis pada tanah pertanian. Risiko terhadap kesehatan
lainnya. Fasilitas ini bertanggung jawab atas emisi manusia muncul pada tahap penyebaran (sebagai
dioksin yang tinggi. Meskipun hubungan antara limfoma bioaerosol), tetapi juga sebagai akibat dari kontaminasi
non-Hodgkin dan paparan (berdasarkan tempat tinggal bakteri dan virus pada air permukaan. Insiden
dan tingkat tanah dioksin) terhadap dioksin yang kontaminasi air tawar dan air laut di berbagai belahan
dipancarkan oleh insinerator limbah padat kota dunia telah dikaitkan dengan pembuangan dari instalasi
ditemukan, kekuatan hubungan ini lemah, hasil ini tidak pengolahan limbah dan sebagai akibat dari aplikasi
dapat diekstrapolasi ke insinerator rendah emisi modern pupuk kandang.
dan bahwa polutan lain (misalnya hidrokarbon aromatik
polisiklik, logam berat) yang dipancarkan oleh 4. Pengomposan
insinerator mungkin juga bertanggung jawab atas kanker Sebagian besar limbah rumah tangga dan limbah
pada populasi yang terpapar. hijau yang dikomposkan diolah dengan sistem terbuka,
meskipun ada pergeseran bertahap menuju sistem
78 79

78 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 79
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
pabrik. Penyakit pernapasan dapat disebabkan oleh 6. Pengelolaan limbah, pertimbangan kesehatan dan
paparan debu dan bakteri, jamur, actinomycetes, keselamatan kerja
endotoksin yang dilepaskan di fasilitas pengomposan. Kinerja kesehatan dan keselamatan industri
Beberapa penelitian menemukan dampak kesehatan pengelolaan limbah kemungkinan akan sangat bervariasi
pada penduduk yang tinggal di dekat fasilitas di seluruh dunia, dengan perbedaan besar antara negara
pengomposan. Definisi jarak penyangga yang aman maju dan negara berkembang. Di negara maju,
masih terhambat oleh terbatasnya pengetahuan tentang perlindungan pekerja dan langkah-langkah kesehatan
bahaya yang terkait dengan bioaerosol, dan hubungan dan keselamatan telah secara substansial mengurangi
dosis-respons. kemungkinan kecelakaan fatal atau besar. Di Inggris,
5. Pengelolaan limbah radioaktif sekitar 160.000 pekerja dipekerjakan di sektor
Di Eropa, sebagian besar kasus leukemia telah pengelolaan limbah, dan total sekitar 3800-4300
dilaporkan pada anak-anak yang tinggal di dekat kecelakaan dilaporkan setiap tahun. Tingkat kecelakaan
pembangkit listrik tenaga nuklir atau fasilitas cedera fatal adalah sekitar 10 per 100.000 dan tingkat
pemrosesan ulang nuklir. Studi-studi ini tidak cedera utama adalah sekitar 330 per 100.000 pekerja,
menghasilkan bukti konklusif tentang hubungan antara dengan sebagian besar kecelakaan (cedera
tempat tinggal di dekat lokasi nuklir dan efek kesehatan penanganan/keseleo, tertabrak kendaraan pengumpul
yang merugikan. Kejadian leukemia dan limfoma di sampah) terjadi selama pengumpulan dan
kalangan anak muda di dekat pembangkit listrik tenaga pembongkaran sampah.
nuklir Sellafield di Inggris menimbulkan beberapa Studi epidemiologis tentang dampak daur ulang
kekhawatiran, tetapi penyelidikan sampai pada terhadap kesehatan kerja sangat jarang. Mengingat
kesimpulan bahwa tidak ada dasar statistik yang valid tingkat daur ulang yang meningkat di banyak negara
untuk hubungan sebab-akibat seperti itu. Studi kohort maju dan berkembang, penelitian di bidang ini sangat
retrospektif terbesar yang dilakukan pada 598.068 pekerja diperlukan. Di negara berkembang, masalah utama
(90% laki-laki) di industri nuklir di 15 negara terkait dengan infeksi dan cedera akibat daur ulang
menyimpulkan bahwa ada sedikit kelebihan risiko (pemulungan) yang tidak diatur di tempat pembuangan
kanker untuk dosis kumulatif 100 mSv (90% pekerja terbuka.
menerima dosis kumulatif kurang dari 50 mSv, 5 % 7. Pengelolaan limbah, epidemiologi dan biomarker
menerima lebih dari 100 mSv, dan kurang dari 0,1% Jumlah total toksikan yang terpapar pada seseorang
menerima dosis kumulatif lebih dari 500 mSv), setara tidak selalu berkorelasi langsung dengan kemungkinan
dengan 1-2% kematian akibat kanker dari radiasi. efek samping. Bahkan jika dosis efektif diketahui,
80 81

80 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 81
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
individu cenderung bereaksi berbeda tergantung pada perkiraan jumlah agen toksik yang diserap oleh setiap
usia, jenis kelamin, dan kerentanan genetik. Kehadiran individu.
zat beracun dalam air tanah atau air permukaan yang Biomarker efek kesehatan adalah indikator fungsi
terkontaminasi dari TPA yang dioperasikan dengan abnormal tubuh atau organ tertentu sebagai akibat dari
buruk tidak selalu berarti paparan pada air minum paparan zat tertentu (biomarker spesifik) atau
penduduk di wilayah tersebut bukan bersumber dari sekelompok zat (biomarker non-spesifik). Mereka
tempat lain. Ini menyoroti kelemahan penyelidikan memungkinkan penilaian dampak (permanen atau
epidemiologi yang mendasarkan hubungan dosis- reversibel) dari racun yang diserap. Biomarker
respons pada data paparan emisi dengan titik sumber. kerentanan adalah parameter (fisik, kimia, genetik) yang
Epidemiologi biomarker telah mengembangkan dapat membuat seseorang lebih sensitif terhadap zat
pendekatan baru yang penting untuk penilaian kesehatan beracun dan meningkatkan risiko kesehatan yang timbul
lingkungan dalam penelitian epidemiologi. Biomarker dari paparan. Misalnya, polimorfisme nukleotida tunggal
adalah parameter atau indeks biologis yang dapat (SNPs) adalah variasi gen yang diwariskan yang dapat
digunakan untuk mengukur paparan dosis efektif zat meningkatkan atau mengurangi kerentanan penyakit
beracun dan efek sampingnya pada tingkat seluler atau setelah paparan lingkungan.
molekuler. Biomarker dapat secara luas diklasifikasikan Biomarker memungkinkan deteksi dini (pada
menjadi tiga kelompok, meskipun ada beberapa tumpang tingkat seluler atau molekuler) dari perubahan patologis
tindih antara ini: (i) biomarker paparan, (ii) biomarker yang terkait dengan paparan bahan kimia dan radiasi.
efek kesehatan (hasil), dan (iii) biomarker kerentanan. Kegunaan, kelemahan, dan penerapan biomarker pada
Biomarker paparan dapat berupa zat xenobiotik epidemiologi lingkungan dan pekerjaan dapat
atau metabolit yang terdapat dalam tubuh manusia, atau ditemukan di banyak publikasi. Beberapa contoh
zat yang dihasilkan dari interaksi antara xenobiotik atau penerapan biomarker dalam epidemiologi lingkungan
metabolit dengan zat lain yang ada di dalam tubuh. dan pekerjaan disebutkan di sini. Sayangnya, pencarian
Konsentrasi mereka biasanya ditentukan dalam darah, literatur tidak memberikan banyak contoh penggunaan
serum, urin, gigi, dan jaringan adiposa, tetapi biomarker biomarker untuk menilai efek paparan masyarakat
napas juga dapat disertakan. Biomarker paparan juga umum terhadap emisi dari fasilitas pengelolaan limbah
merupakan perubahan seluler, molekuler atau DNA, dan padat kota.
variasi gen yang diwariskan yang dihasilkan dari Penentuan biomarker kerusakan genotoksik
paparan zat beracun. Biomarker paparan memungkinkan (misalnya penyimpangan kromosom pada limfosit) dan
indeks proliferasi sel dapat digunakan untuk deteksi dini
82 83

82 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 83
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
hubungan antara paparan limbah berbahaya dan H. Kesimpulan
kerusakan/ perubahan DNA. Kemungkinan akan lebih Bukti epidemiologi yang ada menghubungkan
sulit untuk menemukan efek genotoksik pada populasi pengelolaan limbah dan kesehatan manusia cukup
penduduk lokal, meskipun mungkin dapat digunakan kontroversial. Sebagian besar penelitian menyelidiki
untuk mendeteksi respon perbaikan DNA abnormal dampak kesehatan dari fasilitas pengelolaan limbah jenis
dibandingkan dengan sel-sel dari populasi kontrol. Hal lama, terutama dalam kasus insinerator. Ada sangat
ini ditunjukkan dalam sebuah studi kasus, penduduk sedikit data tentang paparan langsung pada manusia,
yang terpapar limbah dari penambangan dan dan sebagian besar penelitian menggunakan pengganti
penggilingan uranium, isotop radiogenik digunakan seperti informasi tempat tinggal, dengan penelitian
sebagai biomarker paparan, yaitu 238 Rasio isotop U dan terbaru termasuk data tentang jalur paparan potensial
Pb dalam sampel tanah. (misalnya konsentrasi polutan di tanah, model paparan
Biomarker disfungsi ginjal berkorelasi positif atmosfer). Faktor perancu belum cukup dikendalikan
dengan kadar Pb dalam darah remaja yang tinggal di dalam banyak penelitian, terutama deprivasi sosial dan
dekat pabrik peleburan Pb. Dalam studi yang sama, paparan sumber lain daripada yang diselidiki.
biomarker kerusakan DNA berkorelasi positif dengan Dalam kasus tempat pembuangan sampah,
metabolit urin dari hidrokarbon aromatik polisiklik hubungan terkuat dengan kesehatan manusia adalah
(PAH) dan senyawa organik volatil (VOC). untuk malformasi kongenital. Pembakaran sering
menggunakan metabolit urin 1-hydroxypyrene (1-OHP) dilaporkan terkait dengan peningkatan risiko
untuk menilai paparan PAH. Konsentrasi 1-OHP pada pengembangan limfoma dan sarkoma non-Hodgkin.
kelompok yang terpapar adalah 0,28 akumol/mol Dosis-respon dioksin serum menunjukkan bahwa jalur
kreatinin, dan 0,078 akumol/mol kreatinin pada asupan utama zat-zat ini bukanlah inhalasi tetapi
kelompok yang tidak terpapar (kontrol). makanan. Beberapa penelitian tersedia pada insinerator
Biomarker memungkinkan peneliti untuk generasi baru yang dilengkapi dengan teknologi
mendeteksi paparan berlebihan dan perubahan pada pengurangan emisi modern.
tingkat seluler atau molekuler sebelum hasil potensial
mencapai tahap klinis. Oleh karena itu, tindakan
pencegahan yang tepat waktu dan memadai untuk
mengurangi kemungkinan risiko menjadi mungkin
dilakukan.

84 85

84 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 85
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
Soal Latihan E. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan
1. Dilaporkan peningkatan insidensi anak-anak Alam
menderita leukemia akibat menjadi korban
penanganan limbah yang tidak memenuhi standar. 4. Pemerintah telah menetapkan standar pengelolaan
Apakah jenis limbah yang dapat menyebabkan limbah dalam AMDAL. Apakah tujuannya?
penyakit di atas? A. Meningkatkan produktivitas
A. Limbah radioaktif B. Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan
B. TPA C. Mencegah timbulnya kerugian pengusaha
C. Pengomposan D. Membuka lapangan kerja
D. Pengolahan dan penyebaran lahan E. Meningkatkan pendapatan masyarakat
E. Pembakaran
5. Setiap kegiatan manusia yang tidak dikelola dengan
2. Limbah padat merupakan sebagai sisa kegiatan baik akan menghasilkan pencemaran lingkungan.
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang Jenis kegiatan apa yang dapat menimbulkan
berbentuk padat. Dimanakah definisi tersebut pencemaran air, udara, tanah, gangguan
dicantumkan? kebisingan, bau, dan getaran sekaligus?
A. SNI 19-2454-2002 A. Kehutanan
B. UU Nomor 08 Tahun 2008 B. Kesehatan
C. UU Nomor 18 Tahun 2008 C. Perhubungan
D. UU Nomor 28 Tahun 2008 D. Perindustrian
E. UU Nomor 18 Tahun 2018 E. Perikanan

3. Pemerintah telah menetapkan standar pengelolaan 6. Kegiatan manusia yang tidak terkendali
limbah dalam AMDAL. Apa kepanjangan dari menyebabkan efek rumah kaca. Bagaimana cara
istilah tersebut? mencegahnya?
A. Analisis Mengenai Dampak Alam Liar A. Membakar sampah
B. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan B. Mendaur ulang sampah
C. Analisis Mengenai Dampak Alam dan C. Mengurangi tanaman pohon
Lingkungan D. Mengurangi kendaraan bermotor
D. Analisis Masalah Dampak Lingkungan E. Menebang pohon
86 87

86 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 87
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
7. Proses pembakaran yang tidak sempurna oleh E. DBD
sampah kota, limbah medis, limbah rumah tangga,
kebakaran hutan , asap tembakau dan knalpot akan 10. Paparan utama senyawa kimia PCDD dan PCDF
menghasilkan senyawa organik yang merupakan dapat dilakukan melalui beberapa cara
kontaminan. Apakah nama senyawa kontaminan kontaminasi. Apakah contoh paparan utama
tersebut? kontaminasi senyawa kimia di atas?
A. PCDD dan PCDF A. Air minum, produk susu, dan telur
B. TCDD B. Makanan laut, produk susu, lemak hewani dan
C. MSW telur.
D. TEF C. radioaktif
E. PCBs D. Kotoran hewan, kompos
E. Virus dan bakteri
8. Badan Internasional telah merumuskan klasifikasi
senyawa kimia yang dapat meracuni lingkungan. 11. Limbah padat kering menghasilkan metallic
Apakah senyawa kimia yang paling beracun rubbish. Apakah contoh dari limbah padat kering
tersebut? tersebut ?
A. TEF A. Besi tua dan kaleng bekas
B. TCDD B. Kaca, mika, dan keramik
C. TEF dan TCDD C. daun-daunan, tulang, sisa makanan, sayuran,
D. PCBs buah-buahan
E. PCDF D. kaleng, plastik, besi, logam-logam
E. Kain, kardus
9. Hasil studi epidemiologi penyakit telah
mendefinisikan berbagai penyakit akibat 12. Program SDG’s merupakan suatu program
insinerator MSW. Apakah contoh penyakit yang kesehatan yang dicanangkan pemerintah untuk
paling banyak? meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
A. Limfoma Hodgkin kelanjutan dari program MDG’s ini terdiri atas
B. Kanker Paru beberapa tujuan salah satunya yaitu menjamin
C. Limfoma non-Hodgkin dan Sarkoma ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
D. Leukemia limfositik kronis berkelanjutan bagi semua orang. Goals SDG’s ke
88 89

88 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 89
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
berapakah yang terkait dengan air dan sanitasi yang perilaku hidup bersih dan sehat dengan melibatkan
berkelanjutan? masyarakat sebagai subjek pembangunan yang
A. 5 berperan aktif dalam proses pengambilan
B. 6 keputusan. Apakah program pemerintah yang
C. 7 sesuai dengan pembangunan sanitasi?
D. 8 A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
E. 9 B. Kesehatan lingkungan
C. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
13. Fasilitas sanitasi seperti air bersih, pembuangan D. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
limbah air, jamban keluarga, pengolahan sampah, Menular (P3M)
dan pengendalian vektor harus tersedia dalam E. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
rumah. Apakah persyaratan jamban keluarga yang
sesuai standar? 15. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
A. Tersedia air bersih yang cukup, tidak bau, cukup merupakan pendekatan untuk merubah perilaku
ventilasi, selalu dalam keadaan bersih higiene dan sanitasi. Apakah salah satu pilar dari
B. Tersedia air yang cukup, cukup ventilasi, selalu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)?
dalam keadaan bersih dan ada grease trap A. Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS)
C. Tersedia air yang cukup, cukup ventilasi, selalu B. Menggunakan masker
dalam keadaan bersih dan tidak terang C. Makan makanan bergizi
D. Tersedia air yang cukup, cukup ventilasi, selalu D. Menjaga jarak
dalam keadaan bersih dan di dalam ruang tamu E. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
E. Tersedia air yang cukup, tidak bau, cukup
ventilasi, bersih dan lembab

14. Dalam konteks pembangunan sanitasi, diperlukan


perubahan sikap dan perilaku masyarakat terhadap
sanitasi yang selama ini dianggap bukan prioritas.
Pemerintah Indonesia berusaha mewujudkan hal ini
dengan membuat suatu program berupa
pendekatan yang menekankan pada perubahan
90 91

90 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Dampak Pembuangan Limbah Dan Potensi Pengelolaan 91
Limbah Manusia Terhadap Kesehatan
Daftar Pustaka
BAB IV
1. Fazzo L, Minichilli F, Santoro M, et al. Hazardous
waste and health impact: a systematic review of the SANITASI MAKANAN
scientific literature. Environ Health 16, 107 (2017).
https://doi.org/10.1186/s12940-017-0311-8
A. TIU:
2. Ferronato N, Torretta V. Waste mismanagement in
1. Pada akhir bab ini mahasiswa diharapkan dapat
developing countries: a review of global
menjelaskan tentang makanan sehat dan
issues. International Journal of Environmental Research
menghindari makanan dari pencemaran
and Public Health. 2019;
16(6):1060.https://doi.org/10.3390/ijerph16061060
B. TIK:
3. Yang H, Ma M, Thompson JR, et al. Waste 1. Menjelaskan definisi makanan sehat
management, informal recycling, environmental 2. Menjelaskan tujuan pengolahan makanan sehat
pollution and public health.J Epidemiol Community 3. Menjelaskan pengolahan makan sehat
Health 2018;72:237-243 4. Menjelaskan cara mencegah makanan tercemar
4. Srivastava, Ruchi. "solid waste management and its COVID-19
impact on the environment." Handbook of Research on
Environmental and Human Health Impacts of Plastic
C. Definisi Makanan Sehat
Pollution, edited by Khursheed Ahmad Wani, et al., Sanitasi makanan didefinisikan sebagai suatu
IGI Global, 2020, pp. 389-400. pencegahan yang menitikberatkan pada kegiatan dan
http://doi:10.4018/978-1-5225-9452-9.ch019 tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan
5. Gutberlet, J., & Uddin, S. M. N. (2017). Household minuman dari segala bahaya yang merusak kesehatan
waste and health risks affecting waste pickers and mulai dari sebelum makanan itu siap di konsumsi.
the environment in low-and middle-income Sanitasi menitikberatkan pada faktor lingkungan
countries. International journal of occupational and sedangkan hygiene pada usaha kebersihan individu.
environmental health, 23(4), 299-310
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya kesehatan dan
6. de Titto, E., & Savino, A. (2019). Environmental and kebersihan untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
health risks related to waste incineration. Waste tempat, dan perlengkapannya yang dapat menimbulkan
Management & Research, 37(10), 976-986 penyakit/ gangguan kesehatan atau keracunan makanan.

92 93

92 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 93


Makanan yang sehat yaitu makanan yang di energi daripada karbohidrat atau protein. Lemak
dalamnya terkandung zat-zat gizi. Sedangkan zat gizi itu merupakan cadangan energi yang disimpan dalam
sendiri adalah zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat- jaringan adiposa.
zat gizi tersebut yaitu karbohidrat, protein dan lemak, 4) Vitamin merupakan zat-zat gizi yang dibutuhkan
juga vitamin dan mineral yang sangat banyak dalam jumlah sangat sedikit. Vitamin-vitamin
manfaatnya yaitu: tersebut esensial dalam arti tidak dapat disintesis
1) Karbohidrat merupakan sumber energi utama oleh jaringan tubuh manusia semuanya atau dalam
dalam kebanyakan makanan kita. Karbohidrat yang jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
kita konsumsi dapat berupa zat pati dan zat gula. dalam kondisi normal. Berdasarkan kelarutannya,
Karbohidrat yang terdapat pada serealia dan umbi- vitamin dibagi menjadi dua. Yaitu vitamin yang
umbian biasa disebut zat pati. Sedangkan yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut
berasal dari gula pasir (sukrosa), sirup, madu dan dalam lemak (vitamin A, D, E, K) Contoh-contoh
gula dari buah-buahan disebut zat gula. bahan makanan yang mengandung vitamin tsb di
2) Protein dapat berasal dari hewan maupun antaranya:
tumbuhan (nabati). Di dalam tubuh banyak sekali - Vitamin B misalnya kacang, telur, biji-bijian, hati, dll
manfaat protein ini. Di antaranya untuk - Vitamin C misalnya jeruk, tomat, kubis, buah-
pembentukan sel-sel tubuh, memperbaiki sel-sel buahan, dll
yang rusak, dapat dipecah untuk menghasilkan - Vitamin A misalnya wortel, hati, minyak ikan, dll
energi dan sebagainya. Agar dapat diperoleh - Vitamin D misalnya minyak ikan, telur
kandungan protein yang lengkap, maka perlu untuk - Vitamin E misalnya sayur-sayuran hijau, minyak,
mengkombinasikan sumber pangan, dari bahan dll
hewani dan nabati. Kebutuhan protein untuk orang - Vitamin K misalnya daun hijau, sayur-sayuran,
dewasa untuk diet barat menurut FAO/WHO sekitar keju, kuning telur.
0,8 g/kg berat badan. Untuk orang Indonesia 5) Mineral juga merupakan unsur yang diperlukan
dewasa diperkirakan sekitar 0,9 g/kg berat badan tubuh. Mineral yang dibutuhkan tubuh secara
(Puslitbang Gizi). Bahan makanan yang banyak umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu makro
mengandung protein misalnya telur, susu sapi, mineral dan mikro mineral. Makro mineral yang
daging sapi, ayam, kedelai, dan lain-lain. dibutuhkan oleh tubuh yaitu Ca, P (phospor), S
3) Lemak merupakan bahan pangan berenergi tinggi (belerang), K (kalium), Na (natrium), Cl (chlor) dan
karena setiap gramnya memberi lebih banyak Mg (magnesium). Banyak didapatkan dari keju,
94 95

94 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 95


kerang-kerangan, garam meja, kacang-kacangan , hendaknya tidak hanya mengenyangkan dan
dll. Sedangkan mikromineral yang dibutuhkan mendatangkan energi, namun juga mengandung
tubuh misalnya Fe, Flour, Zn (seng), Si (silicon), dll. zat-zat gizi lengkap sesuai kebutuhan tubuh serta
Namun di antara mikro mineral tersebut, Fe adalah zat nabati fungsional dan serat.
mikromineral yang paling banyak dalam tubuh
manusia. D. Tujuan Pengolahan Makanan Sehat
6) Air bukan merupakan salah satu zat gizi. Namun Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara
sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sekitar 70% dan melindungi kebersihan subyeknya seperti
komponen massa tubuh orang dewasa adalah air. kebersihan piring, membuang bagian makanan yang
Karena itu usahakan untuk mengkonsumsi air 2-2,5 rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara
liter per hari untuk orang dewasa. keseluruhan. Sanitasi makanan adalah salah satu usaha
7) Zat nabati sekunder atau fungsional. Sekarang ini pencegahan yang menitikberatkan kegiatan dan tindakan
telah diketahui bahwa di samping zat-zat makanan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman
yang telah diulas di atas terdapat pula zat-zat dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau
lainnya di dalam bahan makanan nabati (asal dari merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan
tanaman) yang tidak mempunyai sifat sebagai zat diproduksi, selama dalam proses pengolahan,
gizi, namun sangat diperlukan oleh tubuh karena penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana
mengkondisikan tubuh untuk terhindar dari makanan dan minuman tersebut siap untuk dikomsumsi
berbagai macam penyakit. Kelompok zat ini masyarakat atau konsumen.
dinamakan zat nabati sekunder atau fungsional dan Tujuan pengolahan bahan makanan adalah agar
terdapat terutama pada buah dan sayur. Zat-zat terciptanya makanan yang memenuhi syarat kesehatan,
sekunder ini jumlahnya kecil sekali, namun sudah mempunyai cita rasa yang sesuai serta mempunyai
cukup untuk menghasilkan efek positif yang sangat bentuk yang merangsang selera. Tujuan pengolahan
besar terhadap kesehatan. Di samping sebagai makanan juga agar Diperolehnya makanan yang sehat,
sumber zat nabati fungsional, bahan pangan nabati aman dan diterima oleh masyarakat, sehingga terjamin :
juga mengandung serat kasar yang meskipun tidak 1) Kenyamanan dan kepuasan masyarakat/
menyumbang energi namun mutlak diperlukan konsumen
untuk proses pencernaan. Serat kasar akan 2) Menjamin keamanan dan kebersihan makanan
dikeluarkan kembali oleh tubuh dalam bentuk feses 3) Pertumbuhan jiwa dan fisik yang produktif
(kotoran) saat buang air besar. Jadi, makanan kita 4) Mencegah penularan wabah penyakit
96 97

96 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 97


5) Mencegah beredarnya produk makanan yang b) jenis tepung dan biji-bijian harus dalam keadaan
merugikan masyarakat baik, tidak berubah warna, tidak bernoda dan
6) Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan tidak berjamur.
pada makanan. c) makanan fermentasi yaitu makanan yang diolah
dengan bantuan mikroba seperti ragi atau
E. Pengolahan Makanan Yang Aman cendawan, harus dalam keadaan baik, tercium
Cara pengolahan makanan yang baik adalah tidak aroma fermentasi, tidak berubah warna, aroma,
terjadinya kerusakan-kerusakan makanan sebagai akibat rasa serta tidak bernoda dan tidak berjamur.
cara pengolahan makanan yang salah dan mengikuti
kaidah atau prinsip-prinsip higiene dan sanitasi yang 2. Penyimpanan bahan makanan (P2)
baik atau disebut GMP (Good Manufacturing Practice). 1) Tempat penyimpanan bahan makanan harus
6 prinsip yang harus diperhatikan dalam pengolahan terhindar dari kemungkinan kontaminasi baik
makanan: oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lainnya
1) P1 = pemilihan bahan makanan maupun bahan berbahaya.
2) P2 = penyimpanan bahan makanan 2) Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first
3) P3 = pengolahan makanan in first out (FIFO) dan first expired first out
4) P4 = penyimpan makanan masak (FEFO) yaitu bahan makanan yang disimpan
5) P5 = pengangkutan makanan masak, siap saji terlebih dahulu dan yang mendekati masa
6) P6 = penyajian makanan masak kadaluarsa dimanfaatkan/digunakan lebih
dahulu.
1. Pemilihan bahan makanan (P1) 3) Tempat atau wadah penyimpanan harus sesuai
1) Bahan makanan dibedakan: bahan makanan dengan jenis bahan makanan contohnya bahan
mentah (segar), makanan terolah (pabrikan), makanan yang cepat rusak disimpan dalam
makanan siap santap. lemari pendingin dan bahan makanan kering
2) Ciri -ciri bahan makanan mentah yang baik: disimpan ditempat yang kering dan tidak lembab
a) daging, susu, telur, ikan/udang, buah dan
sayuran harus dalam keadaan baik, segar dan 3. Pengolahan makanan (P3)
tidak rusak atau berubah bentuk, warna dan rasa, Pengolahan makanan adalah proses pengubahan
serta sebaiknya berasal dari tempat resmi yang bentuk dari bahan mentah menjadi makanan jadi/masak
diawasi.
98 99

98 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 99


atau siap santap, dengan memperhatikan kaidah cara 3) Makanan jadi tidak dicampur dengan bahan
pengolahan makanan yang baik yaitu: makanan mentah.
1) Tempat pengolahan makanan atau dapur harus
memenuhi persyaratan teknis higiene sanitasi 5. Pengangkutan makanan (P5)
untuk mencegah risiko pencemaran terhadap 1) Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan
makanan dan dapat mencegah masuknya lalat, beracun (B3).
kecoa, tikus dan hewan lainnya. 2) Menggunakan kendaraan khusus pengangkut
2) Peracikan bahan, persiapan bumbu, persiapan bahan makanan yang higienis.
pengolahan dan prioritas dalam memasak harus 3) Bahan makanan tidak boleh diinjak, dibanting
dilakukan sesuai tahapan dan harus higienis dan dan diduduki.
semua bahan yang siap dimasak harus dicuci 4) Bahan makanan yang selama pengangkutan
dengan air mengalir. harus selalu dalam keadaan dingin, diangkut
3) Wadah penyimpanan makanan dengan menggunakan alat pendingin sehingga
a) Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup bahan makanan tidak rusak seperti daging, susu
yang dapat menutup sempurna dan dapat cair dan sebagainya.
mengeluarkan udara panas dari makanan untuk 5) Pengangkutan makanan jadi/masak/siap
mencegah pengembunan (kondensasi). santap.
b) Terpisah untuk setiap jenis makanan, makanan a) Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan
jadi/masak serta makanan basah dan kering beracun (B3).
b) Menggunakan kendaraan khusus pengangkut
4. Penyimpanan makanan jadi/masak (P4) makanan jadi/masak dan harus selalu higienis.
1) Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first c) Setiap jenis makanan jadi mempunyai wadah
in first out (FIFO) dan first expired first out masing-masing dan bertutup.
(FEFO) yaitu makanan yang disimpan terlebih d) Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan
dahulu dan yang mendekati masa kadaluwarsa ukurannya memadai dengan jumlah makanan
dikonsumsi lebih dahulu. yang akan ditempatkan.
2) Tempat atau wadah penyimpanan harus terpisah e) Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi
untuk setiap jenis makanan jadi dan mempunyai uap makanan yang mencair (kondensasi).
tutup yang dapat menutup sempurna tetapi 6) Pengangkutan untuk waktu lama, suhu harus
berventilasi yang dapat mengeluarkan uap air. diperhatikan dan diatur agar makanan tetap
100 101

100 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 101


panas pada suhu 60 C atau tetap dingin pada maupun bakteri. Wadah yang dipergunakan
suhu 40 C harus utuh, kuat, dan tidak berkarat atau bocor.
Pengangkutan untuk waktu yang lama harus
6. Penyajian makanan (P6) diatur suhunya dalam keadaan panas 60°C atau
1) Makanan dinyatakan layak santap apabila telah tetap dingin 40°C.
dilakukan uji organoleptik, uji biologis,uji 5) Penyaji sopan serta selalu senantiasa menjaga
laboratorium dan dilakukan bila ada kecurigaan. kesehatan dan kebersihan pakaiannya, tangan
2) Uji organoleptik yaitu memeriksa makanan penyaji tidak boleh kontak langsung dengan
dengan cara meneliti dan menggunakan 5 (lima) makanan yang disajikan.
indera manusia yaitu dengan melihat Untuk meningkatkan mutu makanan,
(penampilan), meraba (tekstur, keempukan), perlengkapan/sarana disarankan juga memenuhi syarat
mencium (aroma), mendengar (bunyi misal kesehatan, antara lain:
telur), menjilat (rasa). Apabila secara 1. Mudah dibersihkan.
organoleptik baik maka makanan dinyatakan laik 2. Harus terlindungi dari debu dan pencemar.
santap. 3. Tersedia tempat untuk :
3) Uji biologis yaitu dengan memakan makanan a. Air bersih.
secara sempurna dan apabila dalam waktu 2 b. Penyimpanan bahan makanan.
(dua) jam tidak terjadi tanda – tanda kesakitan, c. Penyimpanan makanan jadi/siap.
makanan tersebut dinyatakan aman. d. Penyimpanan peralatan.
Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui e. Tempat cuci (alat, tangan, bahan makanan).
tingkat cemaran makanan baik kimia maupun
mikroba. Untuk pemeriksaan ini diperlukan F. Mencegah Makanan tercemar COVID-19
sampel makanan yang diambil mengikuti COVID-19 adalah penyakit pernapasan dan jalur
standar/prosedur yang benar dan hasilnya penularan utamanya adalah melalui kontak orang-ke-
dibandingkan dengan standar yang telah baku. orang dan melalui kontak langsung dengan tetesan
4) Makanan yang berasal dari tempat pengolahan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi
makanan memerlukan pengangkutan makanan batuk atau bersin. Penelitian terbaru mengevaluasi
untuk disimpan dan disajikan. Pengangkutan kelangsungan hidup virus COVID-19 pada permukaan
makanan perlu mendapat perhatian agar tidak yang berbeda dan melaporkan bahwa virus dapat
terjadi kontaminasi baik dari serangga, debu bertahan hingga 72 jam pada plastik dan baja tahan karat,
102 103

102 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 103


hingga 4 jam pada tembaga, dan hingga 24 jam pada 6) Sering menggunakan pembersih tangan berbasis
karton. Masalah yang paling penting adalah bagi staf alkohol.
untuk dapat mengenali gejala sejak dini sehingga mereka 7) Kebersihan pernapasan yang baik (menutup mulut
dapat mencari perawatan dan pengujian medis yang dan hidung saat batuk atau bersin; membuang tisu
tepat, dan meminimalkan risiko menulari sesama pekerja. dan mencuci tangan).
Gejala umum COVID-19 termasuk: 8) Sering membersihkan/desinfeksi permukaan kerja
1) Demam (suhu tinggi – 37,5 derajat Celcius atau lebih dan titik sentuh seperti gagang pintu.
tinggi) 9) Menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang
2) Batuk - ini bisa berupa batuk apa saja, tidak hanya menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti
batuk kering batuk dan bersin.
3) Sesak napas
4) Kesulitan bernafas Efek potensial dari kegiatan produksi utama pada
5) Kelelahan keamanan dan kesesuaian makanan harus selalu
diperhatikan. Secara khusus, ini termasuk
Staf yang tidak sehat atau memiliki gejala COVID- mengidentifikasi setiap titik-titik tertentu dalam kegiatan
19 tidak boleh bekerja dan harus diberitahu tentang cara tersebut di mana kemungkinan besar kontaminasi
menghubungi profesional medis. mungkin ada dan mengambil tindakan khusus untuk
Praktik kebersihan staf yang baik meliputi: meminimalkan kemungkinan itu.
1) Menyediakan APD seperti masker wajah, jaring Praktik keamanan pangan di tempat makanan harus
rambut, sarung tangan sekali pakai, baju terusan terus disampaikan dengan standar kebersihan tertinggi
bersih, dan sepatu kerja anti slip untuk staf. meliputi:
2) Ruang kerja keluar, yang mungkin memerlukan 1. kebersihan tangan yang tepat – mencuci dengan
pengurangan kecepatan jalur produksi. sabun dan air setidaknya selama 20 detik (ikuti
3) Membatasi jumlah staf di area persiapan makanan saran WHO)
pada satu waktu. 2. sering menggunakan pembersih tangan berbasis
4) Mengatur staf ke dalam kelompok kerja atau tim alkohol
untuk memfasilitasi interaksi yang berkurang antar 3. kebersihan pernapasan yang baik (menutup mulut
kelompok. dan hidung saat batuk atau bersin; membuang tisu
5) Kebersihan tangan yang tepat – mencuci dengan dan mencuci tangan)
sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
104 105

104 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 105


4. sering membersihkan/desinfeksi permukaan kerja G. Kesimpulan
dan titik sentuh seperti gagang pintu Makanan yang sehat yaitu makanan yang di dalamnya
5. menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang terkandung zat-zat gizi. Sedangkan zat gizi itu sendiri
menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti adalah zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat gizi
batuk dan bersin. tersebut yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Tujuan
Contoh langkah-langkah praktis untuk mematuhi pengolahan bahan makanan adalah agar terciptanya
panduan jarak fisik di lingkungan pemrosesan makanan makanan yang memenuhi syarat kesehatan, mempunyai
adalah: cita rasa yang sesuai serta mempunyai bentuk yang
1. jalur pemrosesan masuk dan keluar dipisah merangsang selera. Untuk meningkatkan mutu makanan,
sehingga pekerja makanan tidak saling berhadapan. perlengkapan/sarana disarankan juga memenuhi syarat
2. menyediakan APD seperti masker wajah, jaring kesehatan, antara lain:
rambut, sarung tangan sekali pakai, baju terusan 1. Mudah dibersihkan.
bersih, dan sepatu kerja anti slip untuk staf. 2. Harus terlindungi dari debu dan pencemar.
Penggunaan APD akan rutin dilakukan di area 3. Tersedia tempat untuk :
berisiko tinggi tempat makanan yang menghasilkan a. Air bersih.
makanan siap saji dan dimasak. Ketika staf b. Penyimpanan bahan makanan.
mengenakan APD, jarak antar pekerja dapat c. Penyimpanan makanan jadi/siap.
dikurangi. d. Penyimpanan peralatan.
3. ruang kerja keluar, yang mungkin memerlukan e. Tempat cuci (alat, tangan, bahan makanan).
pengurangan kecepatan jalur produksi.
4. membatasi jumlah staf di area persiapan makanan
pada satu waktu.
5. mengatur staf ke dalam kelompok kerja atau tim
untuk memfasilitasi pengurangan interaksi antar
kelompok.

106 107

106 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 107


Soal Latihan a. Mempunyai tutup yang dapat menutup
1. Dalam proses pengolahan makanan, kita harus sempurna dan dapat mengeluarkan udara panas
memilih bahan makanan yang sehat dan segar. dari makanan untuk mencegah pengembunan
Prinsip apakah yang terkait dengan pemilihan (kondensasi)
bahan dalam proses pengolahan makanan? b. Terbuat dari plastik
a. P1 c. Terbuat dari aluminium
b. P2 d. Dapat menyerap panas
c. P3 e. Kedap air
d. P4
e. P5 4. Proses pengubahan bentuk dari bahan mentah
menjadi makanan jadi/masak atau siap santap,
2. COVID-19 adalah penyakit pernapasan dan jalur dengan memperhatikan kaidah cara pengolahan
penularan utamanya adalah melalui kontak orang- makanan yang baik merupakan pengertian dari:
ke-orang dan melalui kontak langsung dengan a. Penyimpanan bahan makanan
tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang b. Pemilihan bahan makanan
yang terinfeksi batuk atau bersin. Berapa lamakah c. Pengolahan makanan
virus ini dapat bertahan pada baja dan plastik? d. Penyimpanan makanan jadi
a. 24 jam e. Pengangkutan makanan
b. 12 jam
c. 72 jam 5. Dalam proses pengolahan makanan, kita harus
d. 4 jam memilih bahan makanan yang sehat dan segar.
e. 8 jam Prinsip apakah yang terkait dengan pengangkutan
makanan masak, siap saji?
3. Pengolahan makanan adalah proses pengubahan a. P1
bentuk dari bahan mentah menjadi makanan b. P2
jadi/masak atau siap santap, dengan c. P3
memperhatikan kaidah cara pengolahan makanan d. P4
yang baik. Syarat wadah untuk menyimpan e. P5
makanan adalah

108 109

108 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 109


6. Untuk mengelola tampilan makanan terbuka secara 8. Indonesia menjadi salah satu negara yang terpapar
higienis dan untuk menghindari penularan COVID- covid19, dan angka masyarakat yang sudah
19 melalui kontak permukaan, pengecer makanan terpapar covid19 cukup tinggi, sehingga
harus: masyarakat memiliki faktor resiko yang besar untuk
a. Pertahankan seringnya mencuci dan penyebaran covid19. Salah satu hal untuk
membersihkan semua permukaan dan meminimalkan risiko penularan COVID-19 yaitu
peralatan yang bersentuhan dengan makanan dengan mengidentifikasi titik kontak tinggi dan
b. Menyediakan toilet bersih memastikannya dibersihkan dan didesinfeksi secara
c. Ganti sarung tangan 1x sehari teratur, apakah contoh dari titik kontak tinggi
d. Mencuci tangan dengan sabun hanya pada saat sebagai penularan covid19 ?
pertama kali datang a. makanan
e. Mengharuskan pekerja layanan makanan untuk b. pakaian
sering membersihkan toilet c. gagang pintu
d. sarung tangan
7. Kehidupan yang bersih dan sehat merupakan e. perabotan rumah
kehidupan yang diinginkan semua orang.
Penerapan kehidupan yang sehat salah satunya 9. Suatu usaha pencegahan penyakit yang
dapat memperhatikan pengelolaan makanan yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan
dimakan sehari hari. Apakah hal yang perlu lingkungan hidup manusia merupakan pengertian
diperhatikan dalam pengelolaan makanan sehat dari
dan aman berdasarkan prinsip pengelolaan a. Hygiene
makanan? b. Sanitasi
a. makanan yang enak dan lezat c. Personal hygiene
b. makanan dengan harga tinggi d. Hygiene dapur
c. Tempat pengolahan makanan atau dapur e. Kualitas hidup sehat
memenuhi persyaratan higiene
d. Tempat makanan yang mewah
e. semua benar

110 111

110 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 111


10. Ruang lingkup sanitasi meliputi aspek pengolahan Daftar Pustaka
makanan, dibawah ini hal-hal yang termasuk dalam 1. Frisca Siahaan R. Mengawal kesehatan keluarga
pengolahan makanan dan minuman yaitu : melalui pemilihan dan pengolahan pangan yang
a. Tenaga kerja, cara kerja, penyimpanan bahan tepat. J Kel Sehat Sejah. 2017;15(2):57-64.
baku. doi:10.24114/jkss. v15i2.8775
b. Pengendalian serangga, peralatan pembuangan, 2. Atmoko TPH. Peningkatan higiene sanitasi sebagai
ruang kerja upaya menjaga kualitas makanan dan kepuasan
c. Pengadaan bahan baku, penyimpanan bahan pelanggan di rumah makan dhamar palembang. J
baku, pengolahan makanan Khasanah Ilmu. 2017;8(1):1-9.
d. Pengangkutan makanan, cara pemeliharaan,cara 3. Interim P. COVID-19 dan keamanan pangan :
kerja panduan untuk otoritas yang berwenang atas sistem
e. Peralatan, pembuangan, cara pengolahan, pengawasan keamanan pangan nasional.
penyajian makanan 2020;(April):1-5.
https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/covid-19-dan-
keamanan-pangan.pdf?sfvrsn=88696ca0_2
4. Food Hygiene Basic.; 2009.
https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/covid-19-dan-
keamanan pangan.pdf?sfvrsn=88696ca0_2
5. Codex U. Critical preparedness, readiness and
response actions for COVID-19: Interim guidance 19
March 2020 https://www.who.int/publications-
detail/critical-preparedness-readiness-and-
response-actions-for-covid-19
6. Isnadi, Y., Malaka, T., Dahlan, H., & Novrikasari, N.
(2018). Food hygiene and sanitation in six food
providers at University X, South Sumatra. Kesmas:
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public
Health Journal), 12(4), 194-201.

112 113

112 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi Makanan 113


doi:http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v12i4.1414
BAB V
7. Haryanti, D., & Suryaningsih, Y. (2021). Food safety
knowledge of food sanitation hygiene practices in JAMBAN DAN
the era of pandemic COVID-19. The Indonesian
Journal of Health Science, 13(1), 25-34. PENGOLAHAN LIMBAH
doi:https://doi.org/10.32528/ijhs.v13i1.5292
CAIR

A. TIU :
Mahasiswa mampu menjelaskan pengelolahan limbah
cair yang sesuai standar

B. TIK:
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi jamban

C. Definisi
Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air
besar dan kecil, tempat cuci tangan dan muka, sedangkan
toilet umum adalah sebuah ruangan yang bersih, aman,
nyaman dan higienis yang dirancang khusus lengkap
dengan kloset, persedian air bersih dan perlengkapan
lainnya, dimana masyarakat luas pada saat di tempat -
tempat domestik, komersial maupun publik dapat
membuang hajat serta memenuhi kebutuhan fisik
maupun sosial dan psikologis lainnya. Jamban, merujuk
tempat buang air; kakus; tandas. Struktur atas Jamban
dapat berupa struktur yang berdiri sendiri, atau Jamban
dapat ditempatkan di dalam bangunan (misalnya rumah

114 115

114 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 115
pribadi, sekolah, fasilitas perawatan kesehatan, tempat Untuk mengurangi kemungkinan paparan, tingkat
kerja atau tempat umum lainnya). keparahan paparan terhadap kejadian berbahaya; atau
kemungkinan dan tingkat keparahannya, serta untuk
D. Standar Pengelolaan Toilet mendorong penggunaan, Jamban harus memiliki
Prinsip utama untuk pengelolaan toilet yang aman sejumlah fitur (diuraikan di bawah).
adalah berdasarkan dari desain, konstruksi, pengelolaan 1) Kompatibel dengan ketersediaan air saat ini dan
dan penggunaan yang diatur sedemikian rupa sehingga yang diperkirakan di masa depan untuk pembilasan
pengguna aman dan terhindar langsung dari kotoran, (jika diperlukan), pembersihan, dan kebersihan
(misalnya dari permukaan yang kotor) dan kontak pasif tangan.
(misalnya melalui lalat atau vektor lainnya). 2) Kompatibel dengan teknologi penahanan,
Toilet harus terjaga kebersihannya melalui pengangkutan, dan pengolahan berikutnya (di
pembersihan yang baik (yang menghilangkan bahan lokasi atau di luar lokasi) untuk mengelola kotoran
feses dan patogen), sehingga risiko bagi pengguna yang dihasilkan melalui penggunaan Jamban
diminimalkan. Mereka yang bertanggung jawab untuk dengan aman.
pembersihan dan pemeliharaan toilet harus 3) Cocok, pribadi dan aman digunakan untuk semua
melakukannya dengan menggunakan metode dan pengguna yang dituju, dengan mempertimbangkan
peralatan yang melindungi mereka dari bahaya jenis kelamin, usia dan mobilitas fisik mereka
(misalnya cacat, sakit, dll.).
Desain toilet yang baik harus: 4) Pelat (atau alas) harus dirancang dan dibangun:
1) Mengikuti desain teknologi yang lebih modern yang a) Dari bahan tahan lama yang dapat dibersihkan
membuat tangan lebih higiene dan tidak dengan mudah (misalnya beton, fiberglass,
terkontaminasi langsung dengan kotoran contoh porselen, baja tahan karat, plastik tahan lama
penggunaan sensor atau kayu halus)
2) Kompatibel dengan teknologi pengolahan untuk b) Ukuran dan susunannya sesuai untuk semua
mengelola mengolah kotoran yang dihasilkan pengguna yang dituju (termasuk misalnya anak-
melalui penggunaan toilet dengan aman anak dan orang tua).
3) Aman digunakan untuk semua pengguna, dengan c) Air hujan tidak masuk ke dalam teknologi
mempertimbangkan jenis kelamin, usia, dan kontainmen.
mobilitas fisik (misalnya, cacat, sakit, dll.) 5) Untuk Jamban flush – dilengkapi dengan segel air
atau pintu untuk mengontrol bau dan mencegah
116 117

116 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 117
tikus atau serangga memasuki teknologi harus mematuhi praktik kerja yang aman. Di mana
penahanan. Jamban umum atau bersama, jadwal pembersihan rutin
6) Untuk Jamban kering – dilengkapi dengan penutup harus ada, dengan ketentuan dibuat untuk pasokan
yang dapat dilepas dan dipasang rapat, untuk bahan pembersih dan alat pelindung diri (APD). Jika
mencegah masuknya hewan pengerat atau serangga Jamban kering digunakan, persediaan abu, tanah, kapur
ke dalam teknologi pengungkungan dan, jika atau serbuk gergaji harus tersedia di dalam fasilitas,
dilengkapi dengan pipa ventilasi, kasa lalat tahan sehingga pengguna dapat menutupi kotoran setelah
korosi. buang air besar. Ini membantu mencegah lalat dan
7) Superstruktur harus dirancang dan dibangun meminimalkan bau.
sedemikian rupa sehingga mencegah intrusi air
hujan, air hujan, hewan, hewan pengerat atau Fitur tambahan
serangga. Itu harus memberikan keamanan dan Selain aspek desain, konstruksi, operasi dan
privasi dengan pintu yang dapat dikunci dari dalam pemeliharaan, ada beberapa fitur lain yang
untuk Jamban umum, atau Jamban bersama di mempengaruhi penggunaan Jamban dan fasilitas tetap
antara rumah tangga. bersih, termasuk:
8) Bahan pembersih anus yang sesuai dengan budaya 1) Ketersediaan: Harus ada fasilitas yang memadai
harus tersedia di dalam Jamban (yaitu persediaan yang membatasi menunggu hingga jangka waktu
air dan wadah untuk mencuci, atau bahan untuk yang dapat diterima yang tidak menghalangi
menyeka – dengan wadah pembuangan jika penggunaan atau menyebabkan ketidaknyamanan,
diperlukan) dan fasilitas cuci tangan dengan sabun termasuk di rumah tangga, fasilitas kesehatan,
dan air yang dapat diakses harus tersedia di dekat sekolah, tempat kerja dan tempat umum.
lokasi yang mendorong menggunakan. 2) Aksesibilitas: Fasilitas harus dapat diakses setiap
saat untuk semua pengguna yang dituju, dengan
Pemeliharaan jamban sehat mempertimbangkan usia, jenis kelamin, dan
Kebersihan jamban dan semua permukaan ruangan disabilitas pengguna. Jika Jamban dipisahkan
(misalnya kamar mandi, kamar kecil, kamar kecil, bilik, berdasarkan jenis kelamin, pengguna harus dapat
dll.) harus dijaga kebersihannya dan bebas dari kotoran. mengakses Jamban yang sesuai dengan identitas
Pengaturan pembersihan, bahan pembersih yang tersedia gender mereka. Superstruktur harus memberikan
secara lokal harus disimpan dan digunakan dengan privasi dan keamanan bagi pengguna, misalnya
aman, dan semua orang yang melakukan pembersihan melalui penyediaan lampu dan pintu yang dapat

118 119

118 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 119
dikunci dari dalam; ini sangat penting di mana 4) Jamban yang terkunci dalam waktu lama, siang atau
Jamban digunakan bersama atau umum atau di malam, dan/atau tidak memberikan keamanan
sekolah, fasilitas perawatan kesehatan atau tempat dan/atau privasi yang memadai.
kerja. Fasilitas untuk manajemen kebersihan 5) Jamban yang tidak memenuhi kriteria keamanan,
menstruasi yang aman harus disediakan, seperti kenyamanan, dan kebersihan dapat menyebabkan
wadah tertutup untuk pembuangan produk pengguna melakukan buang air kecil dan buang air
kebersihan menstruasi. Jika Jamban digunakan besar sembarangan.
bersama atau umum, wadah harus berukuran
sesuai dengan penggunaan yang diharapkan, Catatan tambahan
dengan pengaturan dan jadwal pembuangan yang Bagian ini menyoroti langkah-langkah yang dapat
aman dan aman. Produk kebersihan menstruasi dipertimbangkan untuk mengatasi masalah kontekstual
bekas tidak boleh dibuang ke bawah atau dibuang tertentu seperti kemiskinan, ketersediaan sumber daya
ke Jamban. dan kepadatan penduduk.
Aspek yang terkait dengan kualitas tercakup dalam Di daerah pedesaan terpencil, misalnya, di mana
bagian di atas tentang pengurangan kemungkinan atau ketersediaan bahan merupakan faktor hambatan
tingkat keparahan kejadian berbahaya di Jamban dan dan/atau biaya pengangkutan kloset tahan lama dari
mendorong penggunaan. Sebaliknya, contoh Jamban kota dianggap terlalu tinggi, rumah tangga setidaknya
yang tidak mengurangi kemungkinan atau tingkat harus menutupi pelat kayu jongkok dengan lapisan
keparahan kejadian berbahaya meliputi: mortar. Pendekatan ini harus memungkinkan pelat
1) Jamban yang tidak dibangun dengan baik dan/atau dibersihkan lebih efektif; namun, material tersebut
terbuat dari bahan yang tidak tahan lama yang mungkin tidak akan tahan lama.
mencegah pembersihan pelat (atau alas).
2) Jamban yang tidak dijaga kebersihannya dan Jamban bersama atau umum
tempat kotoran tertinggal di Jamban dan/atau Sedapat mungkin, setiap rumah tangga harus
permukaan ruangan yang menampung Jamban. menggunakan dan mengelola Jamban mereka sendiri,
3) Jamban di mana tidak tersedia produk pembersih yang tidak digunakan bersama dengan keluarga lain atau
anus, dan/atau fasilitas cuci tangan dan/atau pengguna lain. Namun, ada konteks di mana hal ini tidak
fasilitas pembuangan produk kebersihan praktis, seperti:
menstruasi. 1) Di pemukiman perkotaan yang padat di mana
mungkin ada masalah yang berkaitan dengan

120 121

120 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 121
kepemilikan lahan dan/ atau ketersediaan lahan tidak langsung dapat menguntungkan penggunanya.
untuk pembangunan Jamban. Pengelolaan dan pemeliharaan Jamban umum berpotensi
2) Rumah tangga individu; dalam situasi darurat di lebih menantang daripada pengelolaan Jamban bersama,
mana keadaan menentukan bahwa pembangunan terutama di lokasi yang populer atau sibuk, di mana
Jamban individu tidak layak. Dimana situasi ini penggunaan yang tinggi dan tanggung jawab yang
ditemui, bersama atau Jamban umum adalah tersebar berarti bahwa pembersihan yang lebih sering
tindakan yang paling mungkin dilakukan. diperlukan untuk memelihara setiap Jamban.
3) Jamban tunggal bersama antara dua atau lebih Jika pengguna dikenakan biaya, ini harus
rumah tangga atau Jamban umum dapat terjangkau bagi semua untuk memastikan bahwa itu
memberikan solusi yang memuaskan asalkan setiap tidak membatasi akses ke fasilitas, yang berpotensi
anggota rumah tangga memiliki akses yang sama mendorong buang air kecil dan buang air besar
dan siap ke fasilitas dan Jamban tetap bersih. sembarangan.
Semua Jamban bersama atau umum harus memiliki:
1) Lokasi dan rute akses yang aman Penahanan – penyimpanan/pengolahan limbah
2) Pintu yang dapat dikunci dari dalam, dan lampu cair
3) Fasilitas cuci tangan dengan persediaan air dan Langkah penahanan hanya relevan untuk sistem
sabun sanitasi non-selokan dan mengacu pada wadah, biasanya
4) Fasilitas kebersihan terletak di bawah permukaan tanah, yang terhubung
5) Bilik terpisah untuk pria dan wanita, atau bilik dengan Jamban. Ini termasuk wadah yang dirancang
netral gender yang mencakup fasilitas pengelolaan untuk:
cuci tangan dan kebersihan 1) Penahanan, penyimpanan dan pengolahan lumpur
6) Modifikasi yang sesuai untuk semua pengguna, tinja dan limbah (misalnya tangki septik, jamban
misalnya akses jalan dan pegangan tangan untuk kering dan basah, Jamban kompos, kubah dehidrasi,
penyandang disabilitas tangki penyimpanan urin, dll.); atau
7) Sistem manajemen untuk mengoperasikan dan 2) Penahanan dan penyimpanan (tanpa pengolahan)
memelihara semua fasilitas yang disediakan. lumpur tinja dan air limbah (misalnya tangki
Jamban bersama dan umum dapat mencakup berlapis penuh, sanitasi berbasis wadah).
fasilitas shower dan binatu. Jamban bersama atau umum
yang dikelola dengan baik dapat menjadi titik fokus atau Prinsip utama yang terkait dengan langkah
tempat pertemuan bagi penduduk setempat, yang secara penyimpanan adalah bahwa produk yang dihasilkan dari

122 123

122 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 123
Jamban disimpan dalam teknologi penahanan dan/atau tidak tersedia atau tidak terjangkau). Di mana air tanah
dibuang ke lingkungan setempat dengan cara yang tidak digunakan untuk minum, penilaian risiko harus
membahayakan siapa pun. Lumpur tinja, misalnya, harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
ditampung dalam teknologi kedap air (seperti tangki 1) Jenis teknologi penahanan atau teknologi di area
septik) atau dalam teknologi permeabel seperti lubang tersebut dan tingkat penghilangan patogen;
basah yang merembes langsung ke lapisan tanah bawah. 2) Beban hidrolik dari wadah di atas air tanah;
Dalam kedua kasus tersebut, lumpur tidak boleh masuk 3) Kedalaman muka air tanah dan jenis tanah/sub-
ke lingkungan yang dapat langsung terpapar pengguna tanah;
dan lokal masyarakat terhadap patogen feses. 4) Jarak horizontal dan vertikal dari teknologi sumber
Efluen cair dari wadah kedap air harus dibuang ke air minum ke teknologi sungkup atau teknologi di
saluran pembuangan atau struktur lapisan tanah melalui wilayah tersebut; dan
lubang perendaman atau bidang resapan atau harus 5) Tingkat perlakuan (jika ada) yang diterapkan pada
sepenuhnya ditampung untuk pengangkutan air yang terkontaminasi sebelum digunakan.
selanjutnya. Seharusnya tidak dibuang ke saluran
pembuangan terbuka atau badan air di mana, melalui Sebagai aturan umum dan tanpa penilaian risiko
kontak atau konsumsi, dapat mengakibatkan yang diuraikan di atas, untuk mengurangi risiko
paparan:Komunitas lokal dan/atau masyarakat luas kontaminasi, dasar wadah permeabel dan lubang
terhadap patogen feses. perendaman atau bidang resapan harus tidak kurang dari
Dimana lindi dari teknologi permeabel atau efluen 1,5 m hingga 2,0 m di atas permukaan air pada tingkat
dari teknologi impermeabel merembes ke dalam struktur tertingginya. sepanjang tahun, wadah permeabel dan
lapisan tanah, ada risiko bahwa air tanah dan air bidang resapan harus ditempatkan menuruni lereng, dan
permukaan di sekitarnya dapat tercemar, berpotensi jarak horizontal setidaknya 15 m dari sumber air minum.
mencemari sumber air lokal yang digunakan untuk Jika jarak ini tidak dapat dicapai karena kepadatan
minum dan tugas-tugas rumah tangga (misalnya penduduk atau kondisi geografis, desain alternatif
mencuci piring). (misalnya lubang yang ditinggikan) harus
Jika air tanah tidak digunakan untuk keperluan dipertimbangkan. Beberapa aspek desain dan konstruksi,
rumah tangga dan sumber air minum aman lainnya serta operasi dan pemeliharaan perlu dipertimbangkan
tersedia, maka risiko dari air tanah akan lebih rendah untuk memastikan penahanan yang aman dan perawatan
tetapi masih dapat menimbulkan risiko jika air tanah nya.
sesekali digunakan (misalnya ketika sumber yang aman
124 125

124 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 125
Desain dan pembangunan
Teknologi penahanan harus sesuai dengan konteks Tabel 3 menunjukkan teknologi penahanan khas
lokal, dengan mempertimbangkan: dan kinerjanya dalam hal tingkat pengurangan patogen
1) Jenis dan frekuensi dan aksesibilitas untuk (PRL). Tabel menyoroti bahwa produk
pengosongan selanjutnya (yaitu alat angkut);
2) Teknologi pengolahan selanjutnya (jika ada) Produk
Jamban dan Tujuan
3) Jenis tanah dan sub-tanah; Patogen Patogen perawatan
penahanan pengobatan
4) Kepadatan populasi dan teknologi penahanan dan tingkat
Tingkat
lainnya; penguran
Teknologi Pengura patogen**
5) Tabel air tanah dan sumber air minum lokal yang gan
ngan*
digunakan; mekanis
6) Potensi banjir; me
7) Jamban yang terhubung dengannya; dan Lumpur cair
Siram Jamban dengan
8) Jumlah pengguna dan jenis produk input (misalnya Oksigen Penyimp
dengan septic Rendah patogen tinggi.
feses, urin, greywater dan air pembilasan, produk biokimia anan
tank Efluen
kebersihan pribadi dan produk pembersih dubur). memiliki
patogen yang
yang pengurangan Adsorpsi
Di mana Jamban terhubung ke Tangki septik: ini tinggi, tetapi
terhubung ke permintaan (dalam
harus berfungsi dengan benar, tertutup rapat, dan kedap ini teradsorpsi
lubang (BOD) rendam
secara
air, dengan dua ruang dan saluran pembuangan limbah
aerobik di
dialirkan ke lubang perendaman, bidang resapan atau rendaman lubang
(kecil)
saluran pembuangan pipa (saluran pembuangan padat atau bidang lubang) perendaman
Stabilisasi
cukup jika sambungannya melalui tangki septik). resapan atau bidang
Tangki yang dilapisi penuh: tangki ini seharusnya pelindian.
tidak memiliki saluran keluar limbah dan oleh karena itu
Jamban siram Lumpur cair
diperlukan pengosongan atau pertukaran wadah yang dengan Stabilisasi/nu dengan
sering (dan mungkin mahal) (misalnya model layanan adsorpsi Rendah
lubang trisi patogen tinggi.
sanitasi berbasis wadah). Jamban lubang atau tangki tunggal Cairan
dengan dasar terbuka: ini harus berfungsi dengan benar
melalui perkolasi ke sub-struktur tanah.
126

126 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 127
127
atau tangki (lindi) tinggi aerobik ke
dengan dasar pengelolaan patogen dalam
terbuka diserap secara tanah.
aerobik ke
dalam tanah. Jamban Sludge di pit
Penguranga Penyimp
Penghapusan kering dengan Tinggi 'at rest' stabil
n patogen anan
patogen lubang secara aerobik
tergantung menjadi
pada kondisi kembar (fossa (minimal (kecuali humus dengan
Stabilisasi
tanah. alterna) 2 tahun) Ascaris patogen
rendah.
Sludge telur)
Jamban distabilkan
Penguranga Penyimp
kering dengan Tinggi menjadi
n patogen anan
lubang humus Lumpur stabil
Jamban Penguranga Lumpur –
dengan Suhu yang
kompos n patogen Med
tunggal NB: dikeringkan
Stabilisasi/n patogen
(ditinggalkan lubang (kompos)
utrisi rendah. Stabilisasi/n Penyimp Lindi –
saat penuh) tunggal dengan jumlah
utrisi anan Rendah
seharusn patogen
pengelolaan.
ya tidak pengelolaan sedang. Lindi
dikosong dengan
kan patogen tinggi.
dengan
tangan
Siram Jamban Penyimp
Sludge di pit
dengan Penguranga anan
Tinggi 'at rest' stabil
lubang n patogen (Setidakn
menjadi
kembar untuk ya
humus
penggunaan Stabilisasi/n (kecuali dengan
2 tahun)
bergantian utrisi Ascaris patogen
rendah.
Cairan (lindi)
pengelolaan adsorpsi telur)
diserap secara

128 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 129
128 129
Dari beberapa sistem, seperti lubang kembar E. Perawatan dan Pemeliharaan
bergantian dan Jamban kompos, dapat menghasilkan 1) Di mana ruang pengomposan digunakan (yaitu
lumpur stabil yang aman untuk digunakan dan Jamban lubang kembar kering, Jamban pengalihan
digunakan sebagai kondisioner tanah, jika dioperasikan urin, sanitasi berbasis wadah), sejumlah kecil abu,
dengan benar (yang mungkin sulit dilakukan dalam kapur, tanah kering atau limbah biomassa (misalnya
praktiknya) dan asalkan isinya tetap kering. Sebaliknya, serbuk gergaji, ampas tebu yang diparut, kulit
lumpur yang dikosongkan dari tangki septik mungkin kacang yang dihancurkan) harus digunakan untuk
memiliki tingkat patogen yang tinggi, tergantung pada menutupi feses setelah digunakan. Ini membantu
lama penyimpanannya, dan memerlukan pengolahan mencegah lalat, meminimalkan bau dan mendorong
lebih lanjut sebelum digunakan. pengeringan dan pembusukan.
Demikian juga, efluen dari tangki septik mana pun 2) Setiap teknologi penyimpanan harus dikosongkan
harus dibuang ke lubang perendaman (atau bidang (atau ditutup dan disegel sebelum ada risiko bahwa
resapan) di mana ia dapat diserap secara aerobik atau isinya mengalir ke lingkungan setempat. Sebagai
dialirkan dalam saluran pipa atau saluran pembuangan panduan, ini harus dilakukan ketika jarak dari
bebas padatan ke pabrik pengolahan. Pengangkutan dan bagian bawah dari atas wadah ke permukaan
pengolahan lumpur dan air limbah di luar lokasi lumpur tinja (atau supernatan) sekitar 0,5 meter.
3) Tingkat akumulasi lumpur sangat bervariasi
menurut pengaturan, kebiasaan dan teknologi.
4) Jamban lubang kembar harus dikelola dengan hati-
hati, memastikan bahwa hanya satu lubang yang
digunakan secara konsisten sampai penuh, dan
kemudian ditutup dan disimpan setidaknya selama
dua tahun, saat menggunakan lubang lainnya.
5) Saat penuh, beberapa teknologi penahanan tidak
dikosongkan di tingkat rumah tangga tetapi seluruh
wadah harus dikeluarkan dari tempat dan diangkut.
Sebagai ganti wadah penuh, rumah tangga
menerima wadah kosong yang bersih. Pendekatan
ini dikenal sebagai sanitasi berbasis kontainer.

130 131

130 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 131
6) Pipa pembuangan limbah (jika ada) harus dijauhkan meluap ke Jamban dan/atau ke badan air atau ke
dari penyumbatan. tanah terbuka; atau
7) Setiap teknologi penahanan yang secara fisik tidak
Sebaliknya, contoh teknologi penahanan yang tidak dapat dikosongkan, tidak dikosongkan saat penuh
aman dari paparan peristiwa berbahaya meliputi: (untuk teknologi yang memerlukan pengosongan
1) Setiap teknologi penahanan (tangki septik, tangki berkala) atau tidak ditutup dan disegel,
berlapis penuh, jamban, tangki dasar terbuka, dll.) menyebabkan lumpur tinja dan/atau limbah
yang memiliki saluran pembuangan limbah ke meluap ke Jamban dan/atau ke badan air atau ke
saluran pembuangan terbuka, badan air atau ke tanah terbuka.
tanah terbuka.
2) Setiap teknologi penahanan yang dirancang atau Di beberapa lokasi, di mana teknologi penahanan
dibangun dengan buruk dan di mana ada dibuang ke saluran pembuangan terbuka, saluran air
kemungkinan besar lindi mencemari air tanah, ditutup atau sebagian ditutupi dengan beton atau
sumber air minum lokal atau air minum di dalam bongkahan batu. Namun, ini tidak dianggap sebagai
pipa bawah tanah. ukuran kontrol tambahan yang sesuai. Penutup kedap air
3) Di mana jamban ember disediakan. Teknologi mengurangi beberapa risiko dari patogen feses dalam
penahanan ini tidak memisahkan pengguna atau limbah bagi masyarakat setempat. Namun, drainase tepi
pekerja dari kotoran. jalan terbuka disediakan untuk pengelolaan air hujan,
4) Di mana disediakan Jamban gantung, misalnya dan menutup saluran pembuangan tidak akan
disediakan Jamban tetapi tidak ada teknologi memudahkan pembersihan yang, jika tersumbat, dapat
penahanan atau koneksi ke saluran pembuangan, menyebabkan banjir selama periode hujan deras,
dan sebaliknya Jamban dibuang langsung ke badan menyebabkan peningkatan paparan air limbah (dan
air atau tanah. Pengaturan ini menimbulkan risiko karenanya patogen) bagi masyarakat lokal dan
bagi komunitas lokal dan masyarakat luas. masyarakat luas. Praktik ini tidak praktis dan/atau mahal
5) Pengoperasian yang tidak sesuai dengan desain jika dimensi saluran pembuangannya besar.
teknologi (misalnya lubang kembar digunakan
bersama-sama daripada bergantian). F. Pengangkutan Limbah
6) Pipa pembuangan limbah yang tersumbat, Pengangkutan mengacu pada pemindahan air limbah
menyebabkan lumpur tinja dan/atau limbah atau lumpur tinja yang disengaja dari teknologi
penahanan ke pengolahan di luar lokasi, dan/atau
132 133

132 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 133
penggunaan akhir/ pembuangan. Sistem pengangkutan H. Sistem Pengosongan dan Pengangkutan Manual
dapat berbasis saluran pembuangan atau berdasarkan dan Bermotor
pengosongan dan pengangkutan manual atau bermotor. Pengosongan lubang, kubah, dan tangki secara manual
dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara berikut:
G. Sistem Berbasis Saluran Pembuangan 1) Menggunakan ember dan sekop; atau
Sistem berbasis saluran pembuangan terdiri dari 2) Menggunakan pompa lumpur portabel yang
jaringan pipa bawah tanah. Jenis saluran pembuangan dioperasikan secara manual (walaupun ini mungkin
antara lain: dimekanisasi, masih memerlukan penanganan
1) Saluran pembuangan gravitasi konvensional: manual/fisik)
mengalirkan blackwater dari Jamban dan greywater 3) Pengosongan manual dan bermotor dapat
bersama dengan, dalam banyak kasus, limbah membawa risiko kemungkinan kontak dengan
industri dan air hujan melalui pipa berdiameter bahan feses dan dalam beberapa kasus mobil tinja
besar ke fasilitas pengolahan, menggunakan perlu dikombinasikan dengan pengosongan manual
gravitasi (dan pompa bila perlu). untuk menghilangkan bahan terpadat. Teknologi ini
2) Saluran pembuangan yang disederhanakan: desain paling sering dikosongkan dengan sekop karena
biaya yang lebih murah dipasang menggunakan bahannya padat dan tidak dapat dihilangkan
pipa yang lebih kecil pada kedalaman yang lebih dengan vakum atau pompa. Lumpur tinja yang
dangkal dan kemiringan yang sedikit landai telah dikosongkan dikumpulkan dalam tong atau
daripada saluran pembuangan gravitasi kantong atau dimasukkan ke dalam gerobak dan
konvensional. diangkut jauh dari lokasi.
3) Saluran pembuangan padat: desain serupa dengan 4) Pengosongan dan pengangkutan bermotor (juga
saluran pembuangan yang disederhanakan tetapi dikenal sebagai pengosongan dan pengangkutan
termasuk pra-pengolahan lumpur untuk mekanis) mengacu pada penggunaan kendaraan
menghilangkan padatan. atau perangkat apa pun yang dilengkapi dengan
4) Selokan yang disederhanakan dan bebas padatan pompa bermotor dan tangki penyimpanan untuk
dapat diimplementasikan sebagai skema sewerage mengosongkan dan mengangkut lumpur tinja.
kondominium yang menggabungkan jaringan dan Orang-orang diharuskan untuk mengoperasikan
konsultasi pengguna dan otoritas. pompa dan menggerakkan selang, tetapi lumpur
tinja tidak diangkat atau diangkut secara manual.
Sistem basah seperti tangki septik dan tangki

134 135

134 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 135
berlapis penuh biasanya dikosongkan mengekspos komunitas lokal dan komunitas yang lebih
menggunakan pengosongan dan pengangkutan luas terhadap patogen feses melalui konsumsi. Jika ada
bermotor. kekhawatiran bahwa kualitas air tanah atau air perpipaan
terganggu, penilaian risiko harus didasarkan pada :
I. Pengangkutan yang Aman 1) Frekuensi rusaknya saluran pembuangan;
Prinsip utama untuk pengangkutan yang aman adalah 2) Usia dan metode konstruksi saluran pembuangan;
membatasi paparan antara pekerja yang melakukan tugas 3) Kedalaman saluran pembuangan relatif terhadap
pemeliharaan, masyarakat yang tinggal dan bekerja di pipa pasokan air;
sekitar pekerjaan, dan masyarakat luas yang masing- 4) Gradasi material di sekitar pipa; dan
masing dapat terpapar patogen melalui konsumsi dan 5) Tingkat air tanah.
inhalasi patogen feses saat berada di rumah. atau bekerja,
dalam rantai pasokan rekreasi dan air minum dan K. Pengosongan dan Pengangkutan Manual dan
pasokan makanan. Bermotor
Baik teknologi manual maupun bermotor memerlukan
J. Selokan pekerja (penyedia layanan, pengosongan, penyedot dan
Jika dirancang, dibangun, dioperasikan, dan dipelihara pembuangan) untuk menangani perkakas dan peralatan
dengan baik, saluran pembuangan merupakan sarana yang memiliki kontak dengan lumpur tinja (termasuk
yang efisien untuk mengangkut air limbah, yang supernatan cair atau limbah jika ada). Pekerja yang
membutuhkan perawatan yang relatif sedikit. Namun, memasuki lubang harus dicegah karena risiko cedera
semua pipa saluran pembuangan dapat tersumbat oleh atau kematian dari lubang yang runtuh atau menghirup
limbah padat dan padatan lainnya, yang perlu gas beracun.Pengosongan dapat menempatkan
dihilangkan dengan cara ditumbuk, disiram, dibuang, pengguna dan masyarakat pada risiko yang tidak dapat
atau ditekuk. Jika digunakan, pompa, tangki pencegat, diterima akibat paparan tumpahan saat pekerjaan
dan ruang akses memerlukan perawatan. Melakukan berlangsung. Oleh karena itu, prinsip kunci untuk
pemeliharaan saluran pembuangan dapat membuat pengosongan dan pengangkutan yang aman adalah
pekerja terpapar air limbah berbahaya dan/atau gas membatasi paparan kelompok-kelompok ini terhadap
beracun. lumpur tinja yang berbahaya.
Kebocoran dari saluran pembuangan menimbulkan Tingkat risiko tergantung pada jenis dan jumlah
risiko pembuangan air limbah dan resapan air tanah. lumpur tinja yang dikosongkan. Misalnya, lumpur tinja
Eksfiltrasi ke air tanah dan persediaan air dapat segar yang dikosongkan dari tangki septik yang

136 137

136 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 137
terhubung ke Jamban umum lebih berbahaya bagi Pertimbangan operasi dan pemeliharaan meliputi:
kesehatan manusia daripada lumpur tinja yang telah 1) Semua pekerja harus dilatih tentang risiko bekerja
terkumpul perlahan di jamban kering rumah tangga dengan sistem sanitasi, termasuk menangani air
selama dua tahun atau lebih karena akan ada beberapa limbah dan/atau lumpur tinja, dan dilengkapi
patogen. mati dalam akumulasi lumpur yang sudah untuk mengikuti prosedur operasi standar.
lama. 2) Semua pekerja harus secara konsisten dan benar
Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, memakai APD : sarung tangan, masker, topi, baju
pengosongan manual membawa risiko lebih besar terusan lengkap dan alas kaki tahan air tertutup,
daripada mobil tinja, karena ada kemungkinan lebih terutama bila diperlukan pemeriksaan dan
besar pekerja memiliki kontak dengan lumpur tinja. pembersihan saluran pembuangan manual atau
Pengosongan manual distigmatisasi, pekerjaan berstatus pengosongan manual
rendah mempengaruhi kesejahteraan pribadi dan sosial 3) Untuk menghindari sesak napas, ventilasi yang
pekerja sanitasi. Oleh karena itu, sedapat mungkin memadai harus dilakukan sebelum memasuki
pengosongan dan pengangkutan bermotor harus ruang terbatas (kontainmen atau saluran
diprioritaskan daripada pengosongan dan pengangkutan pembuangan), menggunakan peralatan ventilasi
manual. bila diperlukan. Memasuki ruang yang
dikonfirmasi tidak boleh dilakukan sendirian.
L. Mengurangi Risiko pada Langkah Pengangkutan 4) Pekerja harus menghindari memasuki lubang baik
Desain dan konstruksi sistem pengangkutan harus: dengan menggunakan peralatan yang menghindari
1) Kompatibel dengan teknologi penahanan; kebutuhan untuk masuk atau dengan hanya
2) Sesuai dengan karakteristik isi yang akan mengosongkan sebagian lubang.
dikosongkan; 5) Hanya perkakas dan perlengkapan khusus yang
3) Kompatibel dengan teknologi pengolahan dan boleh digunakan, yang sesuai dengan tujuannya
penggunaan akhir/pembuangan berikut; dan (misalnya sekop bergagang panjang dan selang
sesuai untuk konteks lokal dengan hisap panjang) dan dibersihkan dengan air di antara
mempertimbangkan kejadian berbahaya yang penggunaan. Air cucian harus diarahkan ke dalam
diidentifikasi, khususnya meminimalkan teknologi penahanan
kebutuhan untuk penanganan manual lumpur tinja 6) Semua pekerja harus segera mencuci dengan sabun
oleh pekerja sanitasi. setelah bersentuhan dengan air limbah berbahaya
dan/atau lumpur tinja.
138 139

138 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 139
7) Semua pakaian (baik APD maupun pakaian dalam) membebani sistem, atau eksfiltrasi mencemari air
harus dicuci setiap hari dan semua sepatu boot karet tanah dan/atau jaringan pipa pasokan air setempat.
dan sarung tangan harus dibersihkan dengan air. 2) Semua lumpur tinja yang tidak diolah diangkut
Air cucian harus diarahkan ke dalam teknologi secara manual atau mekanis, yang tidak dikirim ke
penahanan. instalasi pengolahan tetapi dibuang ke tempat lain.
8) Tumpahan harus diminimalkan, dan tumpahan Misalnya, di mana lumpur tinja yang tidak diolah
harus ditampung dan dibersihkan saat terjadi. dibuang ke saluran pembuangan terbuka, sungai
Misalnya, setelah menyelesaikan pengosongan atau sungai terdekat, atau di mana ia digunakan
teknologi penahanan, setiap properti yang terkena sebagai kondisioner tanah.
dampak di sekitar kejadian, harus 3) Penggunaan keluar (atau pengosongan gravitasi)
dicuci/dibersihkan dengan air. dari lubang. Di sinilah lubang dikosongkan dengan
● Semua pekerja harus diberikan pemeriksaan mencuci isinya melalui pipa yang dimasukkan ke
kesehatan rutin, menerima saran dan pengobatan medis dalam lubang. Pipa dihubungkan ke saluran
(misalnya obat cacing), dan divaksinasi secara memadai pembuangan yang terletak lebih rendah, badan air
terhadap infeksi yang berpotensi relevan (seperti tetanus, atau lubang yang digali untuk menerima lumpur
polio, demam tifoid, hepatitis A dan B, tergantung pada tinja.
konteks epidemiologi). 4) Setiap transportasi manual atau bermotor yang
membawa lumpur tinja yang, saat digerakkan atau
Contoh metode pengangkutan yang tidak dioperasikan, menyebabkan lumpur tinja bocor atau
mengurangi kemungkinan atau tingkat keparahan tumpah ke pengguna jalan lain. Misalnya, lumpur
paparan meliputi: tinja dari tangki septik yang dibawa dalam trailer
1) Setiap air limbah yang tidak diolah di saluran yang ditarik traktor yang bocor keluar dari trailer ke
pembuangan, yang tidak dikirim ke instalasi jalan.
pengolahan tetapi dibuang ke saluran pembuangan 5) Daya pompa: Lumpur basah yang relatif segar
terbuka, badan air atau ke tanah. Contohnya dapat dipompa dengan truk vakum, sedangkan
termasuk penyumbatan saluran pembuangan atau yang lebih kering, biasanya lumpur tinja yang lebih
kegagalan pompa yang menyebabkan air limbah tua biasanya memerlukan pembuangan dengan
meluap ke permukaan air dan kerusakan saluran sekop. Kehadiran limbah padat dalam wadah juga
pembuangan yang menyebabkan infiltrasi mengurangi daya pompa.

140 141

140 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 141
6) Ketersediaan dan aksesibilitas instalasi pengolahan: jika pengosongan manual bersifat informal,
Jika instalasi pengolahan tersedia dan dirancang langkah-langkah ini mungkin sulit diterapkan.
untuk menerima lumpur tinja, lokasi seringkali
terletak jauh dari populasi, dengan biaya tambahan M. Stasiun Transfer dan Stasiun Pembuangan
yang menyebabkan biaya tinggi. Rumah tangga Saluran Pembuangan
mungkin menggunakan pengosongan manual yang Stasiun transfer dan stasiun pembuangan saluran
tidak selalu dilakukan dengan aman. Dalam pembuangan bertindak sebagai titik pembuangan antara
keadaan ini, rumah tangga harus mengubur dan lumpur tinja ketika tidak dapat dengan mudah diangkut
menutupi lumpur tinja di dekatnya atau ke fasilitas pengolahan jarak jauh.
membangun jamban baru Stasiun pembuangan saluran pembuangan
7) Penerimaan: Dalam konteks dimana diskusi tentang terhubung ke saluran pembuangan gravitasi
kotoran atau bagaimana mengelolanya adalah hal konvensional. Lumpur tinja yang dikosongkan ke stasiun
yang tabu, mengosongkan di malam hari ketika pembuangan dilepaskan ke saluran pembuangan yang
aktivitas dianggap tersembunyi dari pandangan bersebelahan baik secara langsung atau sebaiknya pada
sering disukai dan pengosongan manual daripada interval waktu (misalnya dengan pemompaan) untuk
bermotor adalah pilihan terpisah dalam keadaan ini. mengoptimalkan kinerja saluran pembuangan dan
Bekerja dalam kegelapan bisa jadi sulit dan instalasi pengolahan dan/atau mengurangi beban
berbahaya. puncak.
8) Di mana kondisi ini berlaku, pengosongan manual Stasiun transfer dan stasiun pembuangan saluran
teknologi penahanan mungkin satu-satunya solusi pembuangan adalah pilihan yang baik untuk digunakan
yang layak. Namun demikian, pengosongan di daerah perkotaan di mana instalasi pengolahan
manual harus diminimalkan; misalnya, pompa lumpur tinja jauh. Mendirikan beberapa stasiun dapat
bermotor dan/atau manual harus digunakan untuk mengurangi biaya transportasi dan membantu
mengeluarkan sebanyak mungkin isinya sebelum mengurangi pembuangan lumpur tinja, terutama di
menggunakan sekop dan ember untuk mana pengosongan dan pengangkutan manual biasa
mengosongkan sisanya. Di mana pengosongan dilakukan, dan pabrik pengolahan terletak jauh.
manual digunakan, langkah-langkah pengendalian Penempatan dan kebutuhan lahan untuk stasiun transfer
paparan di bagian pengurangan risiko paparan mungkin juga lebih ringan daripada untuk instalasi
pada langkah pengangkutan harus diikuti. Namun, pengolahan.

142 143

142 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 143
Stasiun pembuangan saluran pembuangan perlu sistem saluran pembuangan gabungan apa pun
dirancang dan/atau dioperasikan dengan benar, dipertimbangkan sebagai tindakan pengendalian
terutama jika dipasang kembali ke sistem air limbah yang tambahan dan harus dikombinasikan dengan tindakan
ada. Jika lumpur tinja yang kental dibuang ke saluran lain untuk mencegah paparan (misalnya kesadaran
pembuangan yang tidak dirancang untuk menerima publik atau luapan air dan penutupan sementara tempat
lumpur tersebut, hal itu dapat menyebabkan pemandian yang terkontaminasi).
penyumbatan dan mengakibatkan saluran pembuangan
meluap atau, jika pekerjaan pengolahan terkait tidak Penanganan limbah
dirancang untuk menerima lumpur tinja pekat, hal itu Pengolahan mengacu pada proses yang mengubah
dapat menyebabkan kegagalan. dari proses pengobatan. karakteristik fisik, kimia dan biologi atau komposisi
Kedua masalah bisa mahal untuk diperbaiki. lumpur tinja atau air limbah sehingga memiliki kualitas
Sistem saluran pembuangan gabungan yang sesuai untuk tujuan penggunaan atau pembuangan
mengumpulkan kombinasi air hujan, air limbah berikutnya dengan mempertimbangkan hambatan
domestik, dan air limbah industri ke dalam satu saluran tambahan yang ada pada langkah
pembuangan. Dalam kondisi cuaca normal (kering), penggunaan/pembuangan akhir.
sistem gabungan mengangkut semua air limbah yang Penanganan limbah dapat dibagi menjadi tiga
terkumpul ke instalasi pengolahan air limbah, sebelum kelompok:
dibuang untuk penggunaan akhir/pembuangan. 1) Yang terdiri dari teknologi untuk penahanan dan
Namun, pada kondisi aliran (puncak) yang tinggi, penyimpanan/pengolahan air limbah dan lumpur
misalnya akibat hujan deras, volume air limbah dapat tinja di lokasi
melebihi kapasitas instalasi pengolahan. Ketika ini 2) Yang terdiri dari teknologi untuk pengolahan air
terjadi, air hujan dan air limbah yang tidak diolah tanpa limbah (mengandung satu atau lebih blackwater,
pengolahan ke sungai terdekat hal ini dapat brownwater, greywater atau efluen) yang diolah di
mengakibatkan beban patogen yang tinggi di perairan luar lokasi
penerima, 3) Yang terdiri dari teknologi untuk pengolahan
Karena risiko tinggi akibat paparan patogen, lumpur di luar lokasi.
saluran pembuangan gabungan tidak dianggap
menyediakan sanitasi yang aman. Namun, di banyak Untuk menjaga kesehatan masyarakat, sangat
lokasi di seluruh dunia, saluran pembuangan gabungan penting untuk merancang dan mengoperasikan fasilitas
terus beroperasi. Dalam situasi ini, disarankan agar untuk tujuan penggunaan akhir/pembuangan tertentu.
144 145

144 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 145
Ini adalah prinsip utama pada langkah perawatan. 5) Topografi;
Misalnya, jika limbah akan digunakan untuk irigasi atau 6) Karakteristik tanah;
dibuang ke badan air yang digunakan untuk minum atau 7) Tabel air;
rekreasi, atau jika lumpur akan digunakan sebagai 8) Iklim lokal dan angin yang ada;
kondisioner tanah untuk produksi tanaman, proses 9) Variasi musim dan iklim
pengolahan harus dirancang berdasarkan penghilangan 10) Biaya modal keseluruhan; dan
patogen, reduksi atau inaktivasi. 11) Kemungkinan biaya operasi dan
Dengan menghilangkan atau mengurangi bahaya pemeliharaan.
ke tingkat yang dapat diterima, risiko masyarakat luas Kesehatan pekerja juga penting, karena orang yang
yang terpapar bahaya juga berkurang. Tingkat risiko mengoperasikan dan memelihara teknologi pengolahan
tergantung pada kemungkinan paparan manusia (yaitu berisiko terkena air limbah berbahaya dan lumpur tinja.
digunakan oleh konsumen) terhadap patogen dalam Orang-orang yang akan berinteraksi secara teratur
limbah atau lumpur. (misalnya keluarga dan rekan kerja mereka) mungkin
Secara umum, sebuah instalasi pengolahan dengan juga secara tidak langsung berisiko lebih tinggi.
kinerja penyisihan patogen yang baik juga akan memiliki Oleh karena itu, semua pekerja harus dilatih dalam
kinerja penyisihan fisik dan kimia yang baik tetapi penggunaan yang benar dari semua alat dan peralatan
sebaliknya belum tentu benar. Oleh karena itu, fokus yang mereka operasikan, memakai APD dan mengikuti
pada penghilangan patogen (pengurangan atau SOP. Tingkat paparan dipengaruhi oleh desain dan
inaktivasi) disarankan selama desain proses perawatan. konstruksi teknologi pengolahan dan, di mana lebih dari
Namun, selain pemahaman tentang efektivitas satu teknologi digunakan, konfigurasinya. Misalnya,
pengolahan yang diperlukan dan penggunaan limbah untuk menghindari penanganan manual, aliran lumpur
atau lumpur di hilir, ada banyak masalah yang perlu tinja dan air limbah harus meminimalkan produksi aliran
dipertimbangkan dalam pemilihan proses pengolahan), aerosol secara gravitasi, dipompa, atau dipindahkan
termasuk: secara mekanis antar teknologi.
1) Perkiraan aliran masuk dan karakteristik dari Keluaran dari pengolahan air limbah dan dari
influen atau lumpur tinja; proses pengolahan lumpur tinja terdiri dari limbah cair
2) Lahan yang tersedia; dan lumpur padat. Karakteristik dari masing-masing
3) Sumber energi yang tersedia; pecahan ini akan berbeda-beda, tergantung dari sumber,
4) Kapasitas sumber daya manusia yang tersedia; proses yang digunakan dan faktor lainnya. Namun,
Lokasi pusat populasi; prinsip utama untuk pengelolaan yang aman adalah
146 147

146 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 147
bahwa, terlepas dari sumbernya (misalnya air limbah dari N. Proses Pengolahan Air Limbah
teknologi berbasis saluran pembuangan atau lumpur Teknologi pengolahan air limbah dikelompokkan dalam
tinja dari sanitasi di lokasi), kedua fraksi tersebut dua kategori: teknologi laju aliran tinggi, dan teknologi
mungkin memerlukan pengolahan lebih lanjut sebelum laju aliran rendah, yang semuanya merupakan proses
penggunaan akhir/pembuangan. Misalnya, ketika air biologis. Proses laju aliran tinggi sebagian besar adalah
limbah diolah di kolam stabilisasi limbah, lumpur yang struktur yang direkayasa dengan waktu yang singkat.
mengendap di dasar kolam anaerobik dan fakultatif tidak Teknologi tersebut dikenal sebagai teknologi pengolahan
hanya memerlukan pembuangan berkala tetapi, primer, sekunder atau tersier. Biasanya, proses
tergantung pada penggunaan akhir/pembuangan yang digabungkan secara seri, dengan langkah perawatan
dimaksudkan, mungkin juga memerlukan pengolahan utama untuk mengendapkan padatan diikuti oleh
lebih lanjut. Demikian pula, di mana pengolahan lumpur langkah perawatan sekunder untuk menguraikan zat
tinja menghasilkan limbah cair, organik dan dapat mencakup teknologi tersier untuk
Untuk setiap teknologi, tujuan perawatan, menghilangkan kontaminan tertentu (misalnya
mekanisme pengurangan patogen, tingkat pengurangan penghilangan nutrisi, filtrasi, ultrafiltrasi atau desinfeksi
patogen (PRL) kemungkinan dan produk perawatan untuk menghilangkan dari patogen). Ketika teknologi
keluaran diberikan. Tabel tersebut menyoroti berbagai pengobatan tersier digunakan,
tujuan pengobatan (dari reduksi padatan tersuspensi dan Proses biologis laju aliran rendah sebagian besar
pengeringan hingga pengelolaan nutrisi dan inaktivasi adalah sistem berbasis kolam dengan waktu retensi yang
patogen) dan produk perawatan yang dihasilkan. Untuk lama. Ini paling sering merupakan pilihan perawatan
setiap produk perawatan yang dihasilkan, perkiraan dengan biaya terendah di lokasi iklim hangat, di mana
tingkat patogen yang mungkin juga diberikan. lahan murah tersedia dan di mana pasokan energi /
Proses yang terdaftar dapat diterapkan pada skala listrik mungkin tidak dapat diandalkan atau sangat
yang berbeda, dari pabrik terpusat yang besar untuk mahal. Kolam stabilisasi limbah umumnya terdiri dari
daerah perkotaan hingga unit terdesentralisasi yang lebih tiga kolam yang dihubungkan secara seri yang
kecil yang melayani distrik, lingkungan atau institusi, menyediakan proses pengolahan penuh dari sedimentasi,
meskipun karakteristik masing-masing teknologi biodegradasi, dan penghilangan patogen.
mempengaruhi kesesuaiannya untuk pengaturan yang Namun, teknologi lahan basah buatan hanya
berbeda ini. menyediakan pengolahan sekunder atau tersier dan
umumnya didahului oleh proses sedimentasi dan/atau
pengolahan biologis.
148 149

148 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 149
Bagaimana proses pengolahan air limbah ini bekerja limbah aman untuk digunakan oleh petani, penjamah
dan mekanisme pengurangan patogen masing-masing produk makanan, dan konsumen
serta persyaratan operasi dan pemeliharaan khusus
adalah kompleks; rinciannya dapat ditemukan di
berbagai sumber termasuk WHO (2006); Metcalf dan
Eddy (2014); Cairncross dan Feachem (2018).

O. Proses Pengolahan Lumpur


Proses pengolahan lumpur dikelompokkan menurut
tujuan pengolahannya, yaitu dewatering, stabilisasi,
pengelolaan nutrisi dan pengurangan patogen.
Penjelasan lengkap tentang proses pengolahan lumpur
ini tersedia di Strande et al., 2014, Strande, 2017 dan
Tayler, 2018. Saat merancang lumpur tinja atau proses
pengolahan air limbah, pilihan teknologi, dan urutannya,
harus ditentukan dengan pemahaman penuh tentang
produk keluaran dan penggunaan akhir atau
pembuangannya. Misalnya, jika produk penggunaan
akhir dari lumpur tinja adalah aditif semen, maka lumpur
memerlukan pengeringan dan pengeringan tetapi, karena
proses pembuatan semen menghancurkan semua
patogen, inaktivasi patogen di pabrik pengolahan lumpur
tinja tidak diperlukan. Sebaliknya, jika kondisioner tanah
(seperti kompos) diperlukan produk akhir, lumpur tinja
memerlukan proses yang memastikan inaktivasi patogen
(misalnya pengeringan dan pengeringan sebelum
pengomposan bersama dengan limbah padat organik).
Ketika dirancang dan dioperasikan dengan benar, proses
pengomposan bersama menonaktifkan patogen sehingga

150 151

150 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 151
terkubur, lumpur
Pengurangan Produk pengelolaan Adsorpsi stabil dengan
Teknologi Tujuan patogen rendah)
patogen perawatan &
Intervensi Intervensi tingkat patogen** Pengurangan
Lumpur cair patogen
Pengendapan
Pengeringan Penyimpanan dengan patogen
-
tinggi
kolam dan Efluen dengan
tangki patogen tinggi
Lumpur yang
Pengeringan
dikeringkan atau
yang tidak Pengeringan Dehidrasi
dikeringkan
ditanam
dengan
Radiasi
tempat tidur patogen tinggi
ultraviolet
Limbah dengan
Penyimpanan
patogen tinggi
Tanaman – tidak
Dehidrasi
ada patogen
Lumpur stabil
Stabilisasi/nutris Radiasi
Pengeringan kering dengan
i ultraviolet
patogen rendah
Efluen dengan
Penyimpanan
patogen tinggi

Lumpur stabil
Pengomposan Pengurangan
Suhu yang dikeringkan
bersama patogen
(kompos) dengan
Stabilisasi/nutris
Penyimpanan patogen rendah
i
pengelolaan
Pohon atau
Di timbun Stabilisasi/nutris
Penyimpanan tanaman – tidak
ditimbun i
ada patogen (dan

152 153

152 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 153
Proses pengobatan perlu dioperasikan dan kemungkinan banyak proses transfer dan proses yang
dipelihara dengan baik (mengikuti SOP) dan muncul akan menjadi mapan
menggabungkan berbagai hambatan WHO, 2006; WHO,
2016) untuk memastikan keamanan produk akhir. P. Mengurangi Risiko pada Langkah Pengobatan
Memindahkan dan memunculkan proses Untuk mengurangi kemungkinan atau tingkat keparahan
pengolahan lumpur tinja kejadian berbahaya, teknologi pengolahan harus
Beberapa proses pengolahan air limbah juga berlaku memiliki fitur desain, konstruksi, operasi dan
untuk pengolahan lumpur tinja; ini dikenal sebagai pemeliharaan berikut.
teknologi pengolahan 'transfer' dan mencakup Desain dan pembangunan:
pengeringan mekanis, pengolahan alkali, pembakaran, 1. Berdasarkan konteks lokal dengan
pencernaan anaerobik, pembuatan pelet dan pengeringan mempertimbangkan karakteristik pengaruh, iklim
termal. Ini tidak banyak digunakan tetapi penelitian lokal dan variasi musim serta sumber energi dan
sedang berlangsung untuk menetapkan relevansi dan kapasitas sumber daya manusia yang tersedia
efektivitasnya. 2. Kompatibel dengan jenis penggunaan
akhir/pembuangan.
Penelitian juga sedang dilakukan pada teknologi
pengolahan lumpur tinja yang sedang berkembang. Ini
termasuk pemulihan nutrisi dan peluang untuk Q. Operasi dan Pemeliharaan
pemulihan sumber daya selain pengkondisian tanah dan 1) Manajemen instalasi pengolahan harus mengikuti
reklamasi air (misalnya produk reklamasi energi seperti penilaian risiko dan proses manajemen untuk
bahan bakar cair dari biogas, biodiesel dan teknologi mengidentifikasi, mengelola dan memantau risiko
pengolahan gas alam sintetis; dan protein untuk pakan di seluruh sistem untuk memenuhi tujuan
ternak dengan memberi makan larva lalat hitam pada pengolahan.
lumpur tinja). 2) Semua pekerja yang mengoperasikan dan
Proses ini digunakan secara terpisah karena, jika memelihara teknologi perawatan harus mengikuti
dibandingkan dengan teknologi yang sudah ada, tingkat prosedur operasi standar (SOP) dan memakai alat
keahlian yang dibutuhkan untuk merancang dan pelindung diri (APD).
mengoperasikannya jauh lebih tinggi. Namun, saat 3) Sebaliknya, teknologi pengolahan yang tidak cukup
penelitian lebih lanjut dilakukan, yang mengarah pada mengurangi risiko termasuk teknologi pengolahan
penyempurnaan dan peningkatan proses lebih lanjut, dimana tingkat penghilangan patogen dan jenis
penggunaan akhir/pembuangan tidak melindungi
154 155

154 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 155
konsumen hilir. Misalnya, di mana: teknologi menyebabkan beban melebihi kapasitas pabrik. Lumpur
pengolahan kelebihan beban sehingga bekerja tinja juga dapat mencakup limbah padat campuran yang
kurang optimal atau gagal total. Misalnya, di mana perlu dibuang (misalnya dengan saringan) sebelum
lumpur tinja segar dibuang ke kolam stabilisasi pengolahan bersama. Ada sejumlah masalah umum yang
limbah yang dirancang untuk pengolahan air ditimbulkan oleh cotreatment, termasuk kelebihan
limbah saja, menyebabkan kegagalan teknologi padatan, kebutuhan oksigen kimia atau senyawa
pengolahan yang mengakibatkan tidak ada atau nitrogen, meningkatkan risiko kegagalan proses yang
sangat rendahnya penghilangan patogen. proses perawatannya bisa memakan waktu beberapa
4) Teknologi pengobatan tidak berfungsi. Ini bisa minggu untuk pulih.
menjadi masalah jangka pendek di mana energi Pendekatan yang lebih disukai untuk pengolahan
yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan bersama adalah pertama-tama mengeringkan lumpur
tidak tersedia atau, dalam jangka panjang, ketika tinja dan mengolah bersama fraksi cair dengan air limbah
keahlian pekerja tidak mencukupi untuk kota, dan mengolah bersama fraksi padat dengan lumpur
mengoperasikan atau memperbaiki peralatan. air limbah dari teknologi pengolahan air limbah. Jenis
Pengolahan lumpur tinja dengan air limbah influen perawatan bersama ini berpotensi menghasilkan
(pengolahan bersama) relatif umum di lingkungan penghematan baik dalam modal maupun biaya operasi
berpenghasilan rendah di mana pengelolaan lumpur tinja dan pemeliharaan.
tidak berkembang dengan baik dan tidak ada fasilitas Namun, apakah perawatan bersama cocok atau
pengolahan lumpur tinja khusus. Di lokasi tersebut, tidak akan tergantung pada kuantitas dan kualitas
operator truk tinja diizinkan untuk membuang lumpur produk. Misalnya, konstituen fraksi cair dari pengolahan
tinja ke instalasi pengolahan air limbah kota. Ini memiliki lumpur tinja dapat 10 sampai 100 kali lebih pekat
keuntungan karena dapat mengurangi volume lumpur daripada influen air limbah mentah ke pabrik
tinja yang dibuang secara ilegal ke saluran terbuka, badan pengolahan. Hal ini perlu dipertimbangkan bersama
air, dan tanah terbuka, tetapi dapat mengakibatkan dengan jenis dan desain teknologi yang ada, dan apakah
kegagalan instalasi pengolahan air limbah (yang pada instalasi pengolahan beroperasi pada kapasitasnya.
gilirannya dapat menyebabkan konsumen di hilir Penggunaan akhir/pembuangan mengacu pada
terpapar pada limbah yang tidak diolah atau buruk). teknologi dan metode yang berbeda dimana produk
Kegagalan tersebut terutama disebabkan oleh pengolahan akhirnya dibuang ke lingkungan, baik
konsentrasi lumpur tinja yang relatif tinggi sebagai produk penggunaan akhir atau bahan dengan
(dibandingkan dengan air limbah kota) yang dapat risiko rendah. Dimana ada penggunaan akhir untuk
156 157

156 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 157
produk pengolahan dimana (idealnya sepenuhnya ditanam di atas, yang kemudian mendapat manfaat dari
diolah) air limbah dan lumpur akhirnya diproduksi, peningkatan nutrisi dan bahan organik.
dapat diterapkan atau digunakan; jika tidak, diperlukan
penghalang pengurangan risiko tambahan, atau produk
harus dibuang dengan cara yang paling tidak berbahaya
bagi publik dan lingkungan.

R. Penggunaan/Pembuangan Akhir yang Aman


Prinsip utama pada langkah penggunaan akhir/
pembuangan adalah mengurangi risiko bagi pekerja
sanitasi dan masyarakat luas terhadap bahaya patogen
yang tersisa, misalnya petani, yang dapat berisiko
terpapar melalui konsumsi setelah kontak langsung
dengan patogen yang mengandung kompos yang
digunakan untuk perbaikan tanah. Komunitas yang lebih
luas juga termasuk masyarakat umum yang, dimana
limbah dibuang ke air permukaan atau air tanah, dapat
berisiko dari patogen melalui konsumsi air minum yang
terkontaminasi, atau dari rantai makanan di mana air
yang terkontaminasi digunakan untuk irigasi.
Lumpur tinja yang tidak diolah mengandung
patogen dengan konsentrasi tinggi tetapi, jika dikubur
dengan aman, dapat digunakan sebagai kondisioner
tanah untuk pohon buah-buahan atau kehutanan asalkan
ada penghalang di lahan pertanian untuk mencegah
paparan terhadap pekerja dan masyarakat lokal dan
masyarakat luas. Untuk rumah tangga individu dengan
jamban penuh, lubangnya adalah tertutup dari kontak
manusia dengan tanah. Sebuah pohon kemudian dapat

158 159

158 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 159
Tabel 5. 1 Menguraikan produk penggunaan akhir Melibatkan pengisian parit yang digali untuk
yang dapat diperoleh dari berbagai proses pengolahan. menerima lumpur tinja dari sejumlah wadah. Setelah
penuh, parit ditutup dan disegel, dan deretan pohon
Produk Tingkat ditanam. penimbunan hanya cocok di lokasi dan muka
Sumber Daya Produk Deskripsi
Perawatan Patogen air tanah cukup rendah. Ini adalah keharusan bahwa
Lumpur Pupuk Untuk pekerja memakai APD dan mengikuti SOP untuk
Nutrisi bahan Rendah hingga
yang tidak kondisi menumbuh
organik tinggi melindungi dari bahaya patogen.
diolah oner kan pohon
Lumpur Demikian pula, lumpur tinja yang dikeringkan
Diterap
yang Bahan Diterapkan mungkin mengandung patogen dengan konsentrasi
kan ke Tinggi
dikeringka Organik ke tanah tinggi (terutama telur cacing, yang mempertahankan
tanah
n kelangsungan hidup untuk waktu yang lama) sehingga
Lumpur
Panas tidak boleh diterapkan pada lahan yang digunakan untuk
yang Pemba
Energi sebagai Rendah produksi makanan dan, selain penguburan untuk nutrisi
dikeringka karan
semen dan nilai pengkondisian tanah, memiliki sedikit potensi
n
Lumpur Bangun Semen, penggunaan akhir. Lumpur tinja yang dikeringkan
Bahan Rendah
kering an Batu bata dengan udara mungkin juga mengandung sejumlah besar
Kondisi patogen, tetapi memiliki sejumlah kegunaan.
oner
Nutrisi bahan diterapkan Lumpur dapat dikonversi untuk digunakan sebagai
Kompos tanah, Rendah
organik ke tanah bahan bakar padat atau bahan bangunan. Untuk kedua
pupuk,
pelet penggunaan tersebut, lumpur dimasukkan ke dalam
proses manufaktur yang menghancurkan bahaya
patogen, membuat produk penggunaan akhir aman
untuk digunakan. Hanya kompos di mana semua
patogen telah sepenuhnya tidak aktif yang dapat
digunakan dengan aman oleh pekerja atau petani dan
diterapkan pada tanah sebagai kondisioner tanah dan
pupuk.
Limbah yang diolah mengandung nutrisi, yang
dapat dipulihkan untuk mendukung pertumbuhan
tanaman melalui penggunaan sebagai air irigasi.
160 161

160 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 161
Penggunaan air limbah, baik yang diolah, tidak diolah, S. Mengurangi Risiko pada Langkah Penggunaan /
mentah atau diencerkan, dapat ditemukan di iklim Pembuangan Akhir
lembab dan gersang. Namun, limbah yang diolah tidak Pendekatan multi-penghalang harus digunakan untuk
boleh dianggap bebas patogen. Ini seharusnya hanya mengelola risiko kesehatan yang terkait dengan
diterapkan pada lahan ketika risiko terhadap pekerja dan penggunaan akhir. Untuk mengurangi risiko, teknologi
masyarakat luas dinilai dan dikelola dengan baik. penggunaan akhir/ pembuangan harus:
Dimana limbah digunakan untuk air irigasi, 1) Dirancang untuk konteks lokal dengan
multibarrier dapat mencakup penerapan proses mempertimbangkan karakteristik limbah cair atau
pengolahan, memilih tanaman yang tumbuh tinggi lumpur tinja; iklim lokal dan variasi musim; serta
dan/atau tidak dimakan mentah, metode irigasi kontak ketersediaan sumber energi dan kapasitas sumber
rendah misalnya irigasi tetes) penggunaan APD, dan daya manusia.
desinfeksi, pencucian dan memasak hasil bumi. Pedoman 2) Kompatibel dengan teknologi perawatan dan
WHO untuk Penggunaan Air Limbah, Kotoran, dan Air produk perawatan sebelumnya.
Limbah yang Aman (WHO, 2006) memberikan panduan Mengadopsi langkah-langkah kontrol tambahan
lebih lanjut. Perlu dicatat bahwa intervensi (hambatan) berikut mengurangi risiko bagi pekerja terutama mereka
yang berbeda akan memiliki biaya yang berbeda, yang pekerjaannya melibatkan penanganan produk
kapasitas untuk mengurangi risiko dan persyaratan perawatan:
dalam hal perubahan perilaku. 1) Mengenakan APD, terutama saat menggunakan/
Demikian pula, sebelum membuang limbah ke air membuang air limbah dan lumpur tinja.
permukaan atau ke air tanah, risiko bagi masyarakat luas, 2) Pelatihan tentang risiko penanganan limbah cair
yang mungkin menggunakan limbah cair campuran dan atau lumpur tinja dan prosedur operasi standar
air sungai untuk pasokan air irigasi dan/atau air minum 3) Pemeriksaan kesehatan rutin dan pengobatan
atau rekreasi, harus dipertimbangkan dan langkah - pencegahan seperti obat cacing dan vaksinasi.
langkah pengendalian yang diperlukan harus dilakukan. Contoh tindakan pengendalian tambahan untuk
tempat. Yang penting, di mana ada kekhawatiran bahwa mengurangi risiko bagi masyarakat lokal dan masyarakat
pembuangan limbah dapat mencemari pasokan air luas di mana air limbah dan lumpur tinja digunakan
minum, kesehatan masyarakat dan pertukaran ekonomi dalam pertanian dan akuakultur, adalah:
antara tingkat pengolahan air limbah yang lebih tinggi 1) Pemilihan tanaman yang tumbuh tinggi di atas
dan pengolahan air minum yang lebih baik atau sumber permukaan tanah (seperti pohon buah-buahan) atau
alternatif perlu dipertimbangkan. tanaman yang tidak dimakan mentah.

162 163

162 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 163
2) Metode irigasi kontak rendah (misalnya irigasi tinggi dari mengekspos petani dan keluarga mereka ke
tetes). patogen, serta orang lain di masyarakat luas dari menelan
3) Periode penundaan antara aplikasi lumpur tinja patogen dalam rantai makanan. Limbah yang tidak
yang diolah (misalnya kompos) atau air limbah dan diolah juga sering digunakan secara informal atau tidak
panen tanaman. sengaja untuk irigasi tanaman pangan. Jika praktik ini
Contoh tindakan pengendalian tambahan untuk diketahui terjadi dan tidak dapat dihindari, tindakan
mengurangi risiko terhadap masyarakat lokal dan pengendalian tambahan yang diuraikan di atas harus
masyarakat luas di tempat pemandian rekreasi, adalah: digunakan saat kapasitas pengobatan ditetapkan.
1) Pemberitahuan publik yang menyarankan Lumpur yang tidak diolah tidak boleh dibuang ke TPA.
kemungkinan polusi feses. Namun, pembuangan TPA lebih disukai daripada
2) Membatasi akses dan penutupan pantai pembuangan illegal.
Sebaliknya, teknologi penggunaan
akhir/pembuangan yang tidak mengurangi risiko secara
memadai adalah teknologi yang mengakibatkan limbah
dan/atau lumpur tinja yang tidak diolah dibiarkan di
tempat terbuka, dibuang ke perairan rekreasi, atau
digunakan untuk produksi makanan sehingga
mengekspos komunitas lokal terhadap patogen.
Misalnya, di daerah perkotaan yang padat penduduknya
di mana ruang terbatas, dan tanahnya padat dan/atau
jenuh, lubang resapan, bidang resapan atau pendekatan
penutup dan urukan tidak dapat diterapkan karena
proses adsorpsi akan gagal.
Lumpur tinja dan air limbah yang tidak diolah tidak
boleh diterapkan pada lahan yang digunakan untuk
produksi makanan, budidaya atau di perairan rekreasi
kecuali disertai dengan tindakan pengurangan risiko
tambahan. Penggunaan lumpur yang tidak diolah telah
menjadi praktik jangka panjang di beberapa bagian Cina,
Asia Tenggara dan Afrika membawa risiko yang sangat
164 165

164 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 165
Soal Latihan 4. Sebutkan salah satu tujuan pengolahan lumpur
1. Penyakit yang disebabkan oleh toilet sangat banyak. feses
Dikarenakan banyaknya bakteri yang terdapat pada A. Agar feses tidak berbau
toilet. Sebutkan salah satu penyakit yang B. Tidak mencemari lingkungan
disebabkan oleh penyebaran bakteri dari toilet ! C. Dapat menjadi pupuk untuk tanaman
A. Diare D. Agar menjadi tanah
B. Demam E. Menurunkan zat organic dari dalam lumpur feses
C. Thypus
D. COVID-19 5. Tangki septik adalah suatu ruangan kedap air
E. Influenza yang terdiri dari kompartemen ruang yang
berfungsi menampung/mengolah air limbah rumah
2. Terdapat empat risiko orang yang paling mudah tangga dengan kecepatan alir yang sangat lambat
terkena risiko kontaminasi dari tinja. Siapakah sehingga member kesempatan untuk terjadinya
orang yang memiliki risiko paling tinggi? pengendapan terhadap suspense benda-benda
A. Petani di dataran rendah padat dan kesempatan dekomposisi bahan-bahan
B. Peternak sapi organik oleh mikroba anaerobik. Berapa tahun
C. Perawat di ruang inap rumah sakit sekali tangki dapat dikuras :
D. Ibu rumah tangga A. 10 tahun
E. Bayi B. 1 tahun
C. 6 tahun
3. Manakah alat yang digunakan untuk angkut D. 2-5 tahun
limbah pada feses ? E. 15 tahun
A. Mobil
B. Truk
C. Truk tinja
D. Pipah pembuangan
E. Tangki septik

166 167

166 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 167
6. Seorang laki-laki berusia 36 tahun bermaksud of climate change: Technical report. Geneva: World
mebangun rumahnya di daerah dengan tanah yang Health Organization.
datar. Ia bermaksud membangun sumur sebagai 5. Intergovernmental Panel on Climate Change (2014).
sumber mata air, tetapi dekat rumahnya terdapat Human health: impacts, adaptation, and co-benefits.
septic tank tetangganya. Berapa jarak minimal In: climate change 2014: impacts, adaptation, and
antara sumur dan septic tank: vulnerability. Part a: global and sectoral aspects.
A. 3 meter Contribution of working group ii to the fifth
B. 5 meter assessment report of the intergovernmental panel on
C. 7 meter climate change [Field CB, VR Barros, DJ Dokken, KJ
D. 10 meter Mach, MD Mastrandrea, TE Bilir, M Chatterjee, KL
E. 13 meter Ebi, YO Estrada, RC Genova, B Girma, ES Kissel, AN
Daftar Pustaka Levy, S MacCracken, PR Mastrandrea, and L. White
(eds.)]. Cambridge: Cambridge University Press,
1. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pp.709-754.
(2015). Guidance for reducing health risks to 6. International Organization for Standardization
workers handling human waste or sewage. (2016). ISO 24521:2016 – Activities relating to
https://www.cdc.gov/healthywater/global/ drinking water and wastewater services —
sanitation/workers_handlingwaste.html Guidelines for the management of basic on-site
2. Cofie O, Nikiema J, Impraim R, Adamtey N, Paul J, domestic wastewater service. Geneva, Switzerland.
Koné D (2016). Co-composting of solid waste and 7. International Organization for Standardization
fecal sludge for nutrient and organic matter (2018). FDIS 30500 – Non-sewered sanitation
recovery. Colombo, Sri Lanka: International Water systems — Prefabricated integrated treatment units
Management Institute (IWMI). 47p. (Resource — General safety and performance requirements for
Recovery and Reuse Series 3). design and testing. Geneva, Switzerland.
3. Graham JP, Polizzotto ML (2013). Pit latrines and 8. Karg H, Drechsel P (2011). Motivating behaviour
their impacts on groundwater quality: A systematic change to reduce pathogenic risk where unsafe
review. Environ Health Perspect. 121(5):521-30. water is used for irrigation. Water International. 36
4. Howard G and Bartram J (2010). Vision 2030: The (4): 476-490.
resilience of water supply and sanitation in the face

168 169

168 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Jamban dan Pengolahan Limbah Cair 169
9. Metcalf E, Eddy M (2014). Wastewater engineering:
GLOSARIUM
treatment and resource recovery. McGraw-Hill,
Boston.
10. Peal A, Evans B, Blackett I, Hawkins P, Heymans C virus Mikroorganisme yang
(2014). Fecal sludge management (FSM): analytical dapat dilihat hanya
tools for assessing FSM in cities. J Water Sanit Hyg menggunakan mikroskop
Dev. 4(3): 371-383. electron yang umumnya
11. Robb K, Null C, Teunis P, Armah G, Moe CL (2017). dapat menjadi penyebab
Assessment of fecal exposure pathways in low- dan menularkan penyakit.
income urban neighborhoods bakteri Makhluk hidup terkecil dan
12. in Accra, Ghana: Rationale, design, methods, and memiliki sel tunggal, dapat
key findings of the SaniPath study. Am J Trop Med berkembang biak dengan
Hyg. 97: 1020-1032. cara membelah dairi
13. Sherpa, A., Koottatep, T., Zurbrügg, C. and Cissé, G. dengan waktu yang sangat
(2014). Vulnerability and adaptability of sanitation cepat. Bakteri ada yang
systems to climate change. J Water Clim Change. berbahaya dan ada yang
5(4): 487. tidak.
14. Strande L, Ronteltap M, Brdjanovic D (2014). Faecal limbah Bahan yang tidak memiliki
Sludge Management: Systems Approach for nilai atau barang yang tidak
Implementation and Operation. IWA Publishing, terpakai, rusak maupun
UK. cacat dan juga merupakan
15. Strande L (2017). Introduction to faecal sludge sisa dari proses produksi.
management: an online course. Available at: radiologi Ilmu pengobatan yang
www.sandec.ch/fsm_tools. Accessed March 2017. dilakukan dengan sinar X
Sandec: Department of Sanitation, Water and Solid atau sinar radioaktif untuk
Waste for Development, Eawag: Swiss Federal mengetahui suatu penyakit.
Institute of Aquatic Science and Technology.58 disinfeksi Bahan kimia yang memiliki
16. Tayler K (2018). Faecal sludge and septage fungsi untuk mencegah
treatment; a guide for low- and middle-income terjadinya suatu infeksi
countries. Practical Action Publishing, London
170 171

170 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Glosarium 171


atau membasmi kuman
DAFTAR SINGKATAN
penyakit.
parameter Ukuran dari seluruh
populasi dalam penelitian FAO = Food Agriculture Organization
yang harus diperkirakan. WHO = World Health Organization
risiko Suatu akibat yang dapat COVID-19 = Corona Virus Disease-19
GMP = Good Manufacturing Practice
merugikan atau
HACCP = Hazard Analysis and Critical Control Point
membahayakan dari suatu
APD = Alat Pelindung Diri
tindakan atau perbuatan.
FSMS = Food Safety Management System
teknologi Suatu metode ilmiah yang
PCDD = dibenzo-P-dioksin
berfungsi sebagai sarana
PCDFs = polychlorinated dibenzofurans
dan mencapai tujuan
PCBs= polychlorinated biphenils
praktis.
TPA = tempat pembuangan akhir
dosis Takaran obat untuk TCDD = 2,3,7,8-tetraklorodibenzo-P-dioxin
dimakan, diminum atau TEF = Toxicity Equivalent Factor
disuntikkan untuk sekali I-TEQ International Toxic Equivalent Quantity
pakai dengan jangka waktu SNPs = polimorfisme nukleotida tunggal
tertentu. PAH = hidrokarbon aromatik polisiklik
VOC = senyawa organik volatil
1-OHP = menggunakan metabolit urin 1-hydroxypyrene
GMP = Good Manufacturing Practice
FIFO = first in first out
FEFO = first expired first out
B3 = bahan berbahaya dan beracun
SOP = prosedur operasi standar
APD = memakai alat pelindung diri

172 173

172 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Daftar Singkatan 173


KUNCI JAWABAN

Bab 1
1. C
2. D
3. A
4. C
5. C
6. D
7. C
8. B
9. B
10. C

Bab 2
1. D
2. C
3. D
4. B
5. C
6. A
7. B
8. C
9. B

174 175

174 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Kunci Jawaban 175


Bab 3 Bab 5
1. A 1. A
2. C 2. A
3. B 3. C
4. B 4. E
5. D 5. D
6. B 6. D
7. A
8. C
9. C
10. B
11. A
12. B
13. A
14. E
15. A

Bab 4
1. A
2. C
3. A
4. C
5. E
6. A
7. C
8. C
9. B
10. C

176 177

176 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Kunci Jawaban 177


INDEKS

A Komponen, 46
Kontaminasi, 5, 6, 7, 15,
APD, 104, 106, 119, 139,
17, 18, 27, 30, 32, 34,
140, 147, 155, 161, 162,
35, 45, 79, 89, 99, 103,
163, 174, 175
105, 125, 166
Kuman, 4
B
Bahan Kimia, iii, 17 L
Bakteri, 172
Limbah, 173

C
M
COVID-19, 174
Mikroba, 3, 4, 5, 7, 15, 17,
D 25, 27, 99, 102, 167
Mikroorganisme, 15, 17,
Disinfeksi, 173 19, 31, 46
Dosis, 173

P
I
Parameter, 173
Ilmiah, 173 Parasit, 6, 8, 13
Infeksi, 6, 8, 9, 12, 13, 15, Patogen, 2, 4, 5, 6, 7, 9,
16, 26, 72, 81, 140, 173 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 33, 35, 46, 58,
K 60, 66, 70, 79, 116, 124,
125, 127, 128, 129, 130,
Kimia, 16
178 179

178 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Indeks 179


133, 136, 137, 138, 144, S
TENTANG PENULIS
146, 148, 149, 150, 152, Sertifikasi, 30, 31
153, 155, 158, 161, 162, Spesies, 8, 9, 13, 14, 16
164, 165 dr. H. Elman Boy, M. Kes, Sp.KKLP, FIS-
PH, FIS-CM, AIFO-K.
Penyakit, iv, 3, 6, 14, 25,
Dilahirkan di Medan, Kecamatan Medan
47, 54, 72, 78, 80, 91, T
Johor Sumatera Utara pada hari Selasa 10
166 Teknologi, 173 Juni 1980 dari pasangan Bapak H.
Populasi, 6 Muhammad Sulaiman Sembiring, SH dan
Ibu Hj. Nur Ainun. Editor adalah anak ke-
W 3 dari 3 bersaudara. Editor menempuh pendidikan di
R
Wabah, 5, 10 SDN 060900 Medan, kemudian melanjutkan di Sekolah
Radiologi, 173 Menengah Pertama SMPN 2 Medan tamat pada tahun
WHO, 174
Risiko, 173 1995, setelah itu editor melanjutkan di SMA Negeri 2
Rumah, 46 Medan dan tamat pada tahun 1998. Kemudian pada
Z tahun 1998, editor melanjutkan pendidikan kedokteran di
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
Zat, 19, 77, 94, 96, 107 pada dan tamat pada tahun 2004. Editor melanjutkan
pendidikan Magister Kesehatan Bencana di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun
2010. Dan saat ini editor sedang menyelesaikan program
studi Doktor di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Editor mulai menjadi staf pendidik sejak tahun 2010
di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara (UMSU). Editor sudah banyak
melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Baik itu dari penelitian mandiri, internal
kampus, maupun Kemenristekdikti serta ada juga hibah
penelitian Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Satu
diantaranya adalah “Pemberantasan Kecacingan Anak
Usia Sekolah Dasar (TasKAS) Secara Komprehensif Di
Kota Medan” serta “Kerjasama Pengmasy dan Penelitian

180 181

180 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Tentang Penulis 181


antara Dinas Kesehatan Kota Medan – Fakultas
TENTANG EDITOR
Kedokteran UMSU dan PT. Jasa Marga”.
Sebagai pemakalah seminar, editor banyak
melakukan oral presentation di dalam dan luar negeri. MUHAMMAD ARIFIN, SPd, MPd,
Misalnya “Community Based Participation on Rehabilitation kelahiran Bandar Klippa, 26 Juni 1977.
for Drug Abuse” yang disampaikan di Universiti Malaysia
Pria yang saat ini sedang menempuh
Perlis, “Oukup as Traditional Medicine” di National Taipei
pendidikan akhir di Program Doktor
University Nurse, “Betangas Budaya Melayu untuk
Kesehatan” di Goethe Universitat Frankfurt German dan Manajemen Pendidikan (MP) Sekolah
“Hubungan Sholat Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Pascasarjana Unimed aktif mengajar
Kecamatan Medan Denai” di Malang. di FKIP UMSU. Aktif menulis sejumlah buku tentang
Editor juga banyak menghasilkan buku-buku bahan ajar komputer dan pendidikan. Keprihatinan
diantaranya Pedoman Pelayanan Ambulans PMI, Standar terhadap SDM calon guru yang dinilai belum optimal
Kompetensi dan Karakteristik Dokter Muhammadiyah
siap dalam penguasaan teknologi mendasari lahirnya
(SKKDM), Hafalan dan Ceramah Agama, Modul
Program FK Menghafal untuk DPHC, Buku Panduan buku sederhana ini. Karya yang dihasilkan buku
Program Insan Mulia dan ada banyak lagi. Editor juga “Microsoft Office 2007” (Format Publisihing), “E-
pernah ikut merumuskan kebijakan publik pada “Public Learning; Edmodo Go Blog” (2017, UMSU Press) dan
Safety Centre” yang dibentuk pada tahun 2010 dan masih “Manajemen Pendidikan Masa Kini (2017, UMSU Press),
dilaksanakan sampai dengan saat ini. “Microsoft Word dan Excel untuk Penulisan Karya Ilmiah
Penghargaan juga diterima oleh editor diantaranya (Skripsi)” (2019, Prenadamedia Group), “E-Learning
dari Palang Merah Indonesia dalam kegiatan Bantuan
Berbasis Edmodo” (Deepublish, 2019). Saat ini sedang
Kemanusian sebagai Petugas Kesehatan untuk korban
Tsunami NAD dan Nias, penghargaan sebagai motivator menyelesaikan studinya di Sekolah Pascasarjana Unimed
bagi mahasiswa dari Pimpinan Komisariat Ikatan Program Studi Manajemen Pendidikan (S3). Aktif
Mahasiswa Muhammadiyah serta Tim Bantuan Medis menjadi editor di UMSU Press dan Format Publishing.
Fakultas Kedokteran UMSU.

182 183

182 Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Tentang Editor 183


184

Anda mungkin juga menyukai