Kemagnetan
Penulis:
Saiful Anam, S.Pd, Gr.
Penyunting:
DR. Muhardjito, M.S.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
DAFTAR GAMBAR
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
8
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
DAFTAR TABEL
Hal
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
PENDAHULUAN
Unit pembelajaran ini disusun sebagai salah satu pilihan sumber bahan ajar
bagi guru untuk memahami Kemagnetan Kelompok Teknologi dan Rekayasa.
Melalui pembahasan materi yang ada pada unit pembelajaran ini, guru dapat
memiliki pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didik
yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, terutama dalam
memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi dalam
unit pembelajaran ini merupakan penerapan untuk guru sendiri yang
nantinya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
12
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK Kunci
14
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
IPK Pengayaan
3.14.17. Menemukan komponen dalam kipas
angin
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
16
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
A. Kompas
Gambar 1. Kompas
Saudara jika pergi ke kota lain, atau pulau lain, bahkan ke luar negeri.
Saudara akan merasa kebingungan jika tidak mengetahui arah, minimal arah
utama yaitu utara, selatan, barat, dan timur. Oleh karena itu, sangat
diperlukan alat penunjuk arah yang sangat akurat yaitu kompas. Kompas
atau alat penunjuk arah menggunakan prinsip magnet, dimana yang
ditunjukkan oleh kompas arah utara, karena ada gaya tarik-menarik antara
dua kutub magnet yang berbeda. Hal itu semua dikarenakan dalam bumi
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
terdapat magnet bumi. Apa yang ditunjukkan arah utara kompas, maka di
dalam bumi ada kutub selatan magnet bumi dan sebaliknya.
Selain itu, dalam dunia modern saat ini. Perangkat elektronik, seperti TV, bel
listrik, ponsel, komputer, dan lainnya sangat memerlukan magnet. Jika
mengandalkan magnet asli dari alam, akan kesulitan produksi skala besar
untuk memenuhi kebutuhan pasar. Oleh karena itu, perlu adanya magnet
buatan yang memiliki sifat sama dengan magnet asli serta mudah dalam
mendapatkannya. Dalam unit pembelajaran ini, akan kita pelajari bagaimana
cara kerja kompas, cara membuat magnet, dan sifat kemagnetan bumi, serta
bahan apa saja yang dapat digunakan membuat magnet.
B. Speaker
Gambar 2. Speaker
18
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
C. Motor Listrik
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
D. Trafo
Listrik yang kita terima dari PLN 220 V, padahal alat elektronika yang kita
gunakan memerlukan tegangan bermacam-macam. Jika kita paksakan
menggunakan listrik yang ada pada alat elektronika, akan menyebabkan
kerusakan bahkan kebakaran. Oleh karena itu, kita memerlukan alat listrik
yang berfungsi mengubah tegangan sesuai dengan kebutuhan yaitu trafo.
Gambar 4. Trafo
Trafo atau transformator ada dua jenis yaitu trafo step-up dan trafo step-
down. Trafo step-up berfungsi menaikkan tegangan, sedangkan trafo step-
down berfungsi menurunkan tegangan. Jadi tegangan listrik dari PLN 220 V
diubah menjadi tegangan yang lebih rendah sesuai dengan kebutuhan.
Sebelum masuk rangkaian elektronika pada alat, tegangan 220 V dari PLN
dihubungkan dengan trafo step-down terlebih dahulu untuk diturunkan.
Misal alat listrik kita membutuhkan 25 V. Jika kita paksa langsung
dihubungkan dengan PLN, alat tersebut akan rusak. Ada beberapa alat yang
menggunakan trafo antara lain adaptor, transmisi daya listrik jarak jauh.
20
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
E. Generator
Kita bisa membayangkan jika saat ini belum ditemukan pembangkit listrik,
malam menjadi gelap karena penerangan hanya mengandalkan minyak.
Aktivitas malam hari hanya istirahat. Pekerjaan tidak dapat dilakukan pada
malam hari, itu kalau berada di negeri kita yang setiap hari bisa menikmati
terangnya cahaya matahari. Tetapi di negeri yang memiliki 4 musim, maka
hanya menikmati kehidupan siang 3 bulan. Selebihnya tidak ada aktivitas
yang bermanfaat.
Gambar 5. Generator
Setelah ditemukan generator, atau alat penghasil energi listrik. Maka kita bisa
merasakan apa yang terjadi saat ini. Malam bisa melakukan aktivitas, seperti
siang hari. Apalagi listrik merupakan bentuk energi yang mudah diubah
menjadi energi lainnya. Seperti energi cahaya pada lampu, energi panas pada
seterika, penanak nasi listrik, energi gerak seperti kipas angin.
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
22
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
SOAL-SOAL UN/USBN
USBN 2018/2019
No. Soal
1 Sebuah toroida memiliki panjang 20 cm dengan 1000 lilitan. Apabila arus yang
mengalir sebesar 10 Ampere. Besar induksi magnetnya adalah ... . ( μ0= 4π. 10-7
wb/A)
A. 2 π . 10-2 T
B. 4 π . 10-2 T
C. 6 π . 10-2 T
D. 7 π . 10-2 T
E. 8π . 10-2 T
Identifikasi
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
USBN 2018/2019
No. Soal
2 Kawat lurus dialiri arus listrik 7 A diletakkan 2 cm dari medan magnet. Tentukan
besarnya induksi elektromagnetik di sekitar kawat tersebut. (μo = 4π x 10-7 Wb A-1
m-1)
Identifikasi
Materi yang
: Hukum Oersted
dibutuhkan
24
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
No. Soal
3 Arus listrik mengalir sepanjang kawat listrik bertegangan tinggi dari selatan ke
utara. Arah medan magnetik yang diakibatkan arus listrik di atas kawat tersebut
adalah …
A. selatan
B. utara
C. timur
D. barat
E. tenggara
Identifikasi
Indikator yang
: 3.14.12. Menjelaskan gaya Lorentz
bersesuaian
Materi yang
: Gaya Lorentz
dibutuhkan
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
4 Kawat lurus sepanjang 20 cm dialiri arus listrik 2A dan diletakkan dalam medan
magnet 0,4 T. Gaya Lorentz yang dialami kawat jika diletakkan tegak lurus arah
medan magnet sebesar . . . .
A. 0,16 N
B. 0,24 N
C. 0,32 N
D. 0,64 N
E. 0,80 N
Identifikasi
26
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
US SMK 2018
No. Soal
5 Sebuah kumparan terdiri atas 50 lilitan berada dalam fluks magnet yang berubah
terhadap waktu dinyatakan dengan = 5t2 + 10t + 1, dimana dalam weber dan t
dalam detik. Besar GGL induksi yang terjadi pada ujung-ujung kumparan saat t = 2
detik adalah…
A. 1.500 V
B. 1.000 V
C. 950 V
D. 900 V
E. 700 V
Identifikasi
Materi yang
: GGL Induksi
dibutuhkan
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
US SMK 2017
No. Soal
6 Sebuah trafo step down memiliki tegangan primer 220 volt dan tegangan sekunder
110 volt. Pada kumparan primer mengalir arus 3 ampere dan trafo memiliki
efisiensi 60%. Daya yang hilang akibat panas atau penyebab lainnya adalah…
A. 264 W
B. 396 W
C. 464 W
D. 482 W
E. 660 W
Identifikasi
28
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas 1
30
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
pembelajaran Discovery Learning. Pada pertemuan ke-1 ini, sintaks yang akan
dicapai yaitu: 1) Pemberian rangsangan, 2) Identifikasi masalah, 3)
Pengumpulan data, 4) Pengolahan data, 5) Pembuktian data, 6) Menarik
kesimpulan. Pembelajaran ini dilakukan selama 3 x 45’.
Sifat-sifat Magnet
Tujuan Aktivitas Pembelajaran
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran ini, diharapkan peserta didik
mampu:
a. Menjelaskan gaya magnet
b. Membuat magnet
c. Mempresentasikan sifat-sifat magnet
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya
yaitu tentang sifat-sifat magnet yang sudah dipelajari di SMP.
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
32
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang sifat-sifat magnet
berdasarkan hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
tentang induksi magnetik dan kemagnetan.
Aktivitas 2
Dalam bumi terdapat magnet besar yang dapat kita rasakan secara langsung
dengan melihat adanya penunjukkan arah dari jarum kompas. Selain itu,
tidak semua bahan bisa dijadikan untuk membuat magnet tidak tetap. Oleh
karena itu, kita akan mempelajari apa saja manfaat dari kemagnetan bumi,
bagaimana sifat mikroskopik dari bahan magnetik. Semuanya akan kita
pelajari pada aktivitas pembelajaran ke-2.
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya
yaitu tentang magnet bumi dan induksi magnetik yang sudah dipelajari
di SMP.
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat magnet
dalam kehidupan sehari-hari
34
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas 3
Magnet memiliki medan magnet berada di kawat atau konduktor yang dialiri
arus listrik, di mana kawat berarus listrik akan menghasilkan induksi
magnetik. Hal ini akan menyebabkan gaya magnet atau disebut gaya Lorentz.
Hampir semua alat elektronika yang menghasilkan gerak menggunakan
prinsip gaya Lorentz. Dalam aktivitas pembelajaran ini akan kita bahas gaya
Lorentz.
Gaya Lorentz
Tujuan Aktivitas Pembelajaran
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran ini, diharapkan peserta didik
mampu:
a. Mengamati terjadinya gaya Lorentz pada kawat lurus dalam medan
magnet
b. Mengamati arah gaya Lorentz pada kawat lurus dalam medan magnet
36
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
5. ampermeter
6. rheostat 1 buah
7. statif 1 buah
8. kabel konektor
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan yaitu tentang gaya Lorentz serta lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu
hukum Biot-Savart
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat hukum Biot-
Savart dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
4. Peserta didik mengamati kawat yang dialiri arus listrik berada dalam
pengaruh medan magnet, kemudian menanggapi dengan memberikan
komentar
Mengidentifikasi Masalah
5. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan gaya Lorentz
melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:
a. Mengapa kawat yang dialiri arus listrik bengkok?
b. Bagaimana jika kawat tersebut dijauhkan dari medan magnet?
Mengumpulkan Data
6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
7. Peserta didik mempelajari LKPD 7. Gaya Lorentz
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan LKPD 7 dengan menggali informasi dari referensi yang
sudah disiapkan yaitu buku dan internet serta alat percobaan
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengolah Data
9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD 7
Memverifikasi
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang gaya Lorentz, kelompok yang lain memperhatikan dan
menanggapi
11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang gaya Lorentz berdasarkan
hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
tentang gaya gerak listrik
38
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Aktivitas 4
Pada pembelajaran sebelumnya, kita pelajari bahwa kawat yang dialiri arus
listrik akan menghasilkan induksi magnet. Untuk pembelajaran ini adalah
kebalikannya yaitu bahwa magnet yang digerakkan berada dalam kumparan
akan menghasilkan arus listrik. Konsep ini disebut dengan gaya gerak listrik.
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan yaitu tentang yaitu GGL Induksi dan GGL Induksi
Diri serta lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu
gaya Lorentz
Mengamati
3. Peserta didik mengamati demontrasi guru tentang magnet batang yang
digerakkan di kumparan yang dihungkan dengan galvanometer
kemudian menanggapi dengan memberikan komentar
Mengajukan Pertanyaan
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diharapkan
muncul antara lain:
a. Mengapa jarum penunjuk galvanometer bergerak?
b. Bagaimana gerakan jarum penunjuk galvanometer jika batang
magnet digerakkan lebih cepat?
Mengajukan Dugaan dan Kemungkinan Jawaban
5. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 5 sampai 6
orang tiap kelompok
6. Peserta didik mempelajari LKPD 8. GGL Induksi dan LKPD 9. GGL
Induksi Diri
7. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok mengajukan dugaan
dan kemungkinan jawabannya yaitu merancang sebuah percobaan
untuk membuktikan bahwa arus listrik dapat dibangkitkan dengan
menggunakan medan magnet pada LKPD 8 dan untuk menyelidiki
faktor GGL Induksi Diri disediakan dengan batuan LKPD 9
8. Peserta didik mengkonsultasikan rancangan pecobaannya kepada guru
dan memperbaiki rancangannya jika ada yang salah atau kurang
40
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Mengumpulkan Data
9. Pesera didik Peserta didik melaksanakan percobaan secara
berkelompok untuk membuktikan bahwa arus listrik dapat
dibangkitkan dengan menggunakan medan magnet dan untuk
menyelidiki faktor GGL Induksi Diri sesuai rancangan yang sudah
dibuat dengan penuh tanggungjawab
Menganalisis Data
10. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok untuk mengolah hasil
percobaan dan membuat laporan praktikum
Merumuskan Kesimpulan
11. Peserta didik Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya tentang hasil percobaannya, kelompok yang lain
memperhatikan dan menanggapi dengan memberikan masukan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang GGL Induksi dan GGL
Induksi Diri berdasarkan hasil diskusi dan menambahkan catatan yang
diperlukan
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
tentang generator dan transformator
Aktivitas 5
Dunia akan gelap gulita pada malam hari dan di negara yang tidak setiap hari
melihat sinar matahari akan kesulitan melakukan aktivitas jika tidak
ditemukan pembangkit listrik atau dikenal dengan sebutan generator.
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dengan adanya generator, listrik dihasilkan dan energi listrik mudah diubah
ke bentuk energi lain sesuai dengan kebutuhan. Aktivitas pembelajaran ini
akan mempelajari tentang aplikasi dari magnet dan elektromagnet.
42
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya
yaitu tentang gaya gerak listrik.
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat generator
dan transformator dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
4. Peserta didik mengamati kumparan yang didekatkan dengan magnet
batang, kemudian menanggapi dengan memberikan komentar
Mengidentifikasi Masalah
5. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan
generator melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:
a. Bagaimana simpangan jarum penunjuk pada milivoltmeter?
b. Bagaimana pula simpangan jarum penunjuk pada milivoltmeter jika
kumparan diganti?
Mengumpulkan Data
6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
7. Peserta didik mempelajari LKPD 10. Generator dan LKPD 11.
Transformator
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan lembar kerja dengan menggali informasi dari referensi
yang sudah disiapkan yaitu buku dan internet
Mengolah Data
9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD 10 dan LKPD 11
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Memverifikasi
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang generator dan transformator, kelompok yang lain
memperhatikan dan menanggapi
11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang generator dan
transformator berdasarkan hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya.
44
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
1. 2 magnet batang
2. tali
Langkah Kerja:
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Langkah Kerja
1) Dekatkan batang besi pada paku kecil, jarum dan peniti. Amati apakah
batang besi dapat menarik paku kecil, jarum dan peniti?
2) Gosoklah magnet pada batang besi secara berulang-ulang dengan satu
arah!
3) Dekatkan batang besi yang telah digosok dengan magnet pada paku kecil,
jarum dan peniti!
4) Buatlah kesimpulan!
46
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
➢ internet
Langkah Kerja
f) Ada teori yang menjelaskan asal dari medan magnet bumi yaitu
diantaranya teori geomagnet dan teori dinamo. Jelaskan masing-
masing teori tersebut!
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Langkah Kerja
1) Jawablah soal-soal berikut!
a. Apa yang dimaksud dengan benda magnet?
b. Apa kelemahan membuat secara induksi?
c. Bagaimana cara menentukan kutub magnet?
d. Apa yang dimaksud dengan magnet elementer?
e. Mengapa baja sukar menjadi magnet dibandingkan dengan besi?
f. Jelaskan tentang diamagnetik, paramagnetik, dan ferromagnetik!
g. Jelaskan tentang bahan antiferromagnetik!
h. Jelaskan tentang bahan ferrimagnetik dan ferrit!
i. Apa yang dimaksud dengan fluks magnetik?
j. Jelaskan tentang hukum Gauss untuk magnetisme!
k. Jelaskan tentang fluks magnet yang melalui bidang terbuka!
2) Buatlah kesimpulan!
48
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Tujuan Percobaan:
Langkah Kegiatan:
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hasil Pengamatan
Saudara isi besar simpangan () dan kuat arus listrik (i) pada tabel berikut!
No Tegangan Arah simpangan Besar simpangan () Kuat arus listrik (i)
(V) (kiri/kanan)
1 3
2 6
3 9
4 12
Pertanyaan:
50
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Langkah Kerja
b) Dua kawat panjang sejajar seperti pada gambar di bawah ini. Kuat
arus pada masing-masing kawat 9 A dan 6 A. Bila jarak antara kedua
kawat 1,5 m. Di mana letak suatu titik terhadap titik Q yang memiliki
induksi magnetik = nol?
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
52
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Tujuan Percobaan
➢ Mengamati terjadinya gaya Lorentz pada kawat lurus dalam medan
magnet
➢ Mengamati arah gaya Lorentz pada kawat lurus dalam medan magnet
Langkah Percobaan
a) Rangkailah alat seperti gambar berikut!
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kesimpulan
54
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Tujuan
Membuktikan bahwa arus listrik dapat dibangkitkan dengan menggunakan
medan magnet.
Cara Kerja
1. Hubungkan ujung-ujung kumparan dengan kawat penghantar pada
galvanometer!
2. Letakkan magnet batang di depan kumparan-kumparan, jangan
digerakkan! Perhatikan posisi jarum penunjuk pada galvanometer!
Apakah jarum penunjuk galvanometer bergerak?
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan
➢ Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya ggl induksi diri
➢ Menyelidiki peristiwa induksi diri dalam kumparan
Langkah Kegiatan
1. Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar di bawah (gunakan
kumparan 300 lilitan).
56
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
2. Amati apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang
dipegang di atas kumparan tanpa digerakkan?
3. Apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang ditarik ke
atas perlahan-lahan menjauh kumparan?
4. Apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang
digerakkan secara perlahan-lahan menjauhi dan mendekati kumparan?
5. Apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang
digerakkan secara cepat menjauhi dan mendekati kumparan?
6. Apa yang terjadi jika menggunakan dua buah magnet batang dengan cara
disatukan.
7. Lakukan percobaan berikutnya dengan menggunakan kumparan 600,
1200, dan 12000 lilitan. Catat dan masukkan hasilnya dalam tabel
berikut ini.
Jumlah lilitan 300 600 1200 12.000
Simpangan Galvanometer
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Alat
➢ 1 buah kumparan 6500 lilitan.
➢ 1 buah kumparan 1500 lilitan.
➢ 1 buah milivoltmeter.
➢ Kabel konektor.
Langkah kerja
a). Rangkai alat seperti pada gambar di bawah ini
(Sumber: Modul Fisika SMK 2004 E-Book Pdf. Penulis: Hainur Rasjid)
58
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Langkah Kegiatan
1. Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar di bawah.
2. Pasanglah kumparan primer (kumparan 1) dan kumparan sekunder
(kumparan 2) dengan jumlah lilitan yang berbeda, lalu ukurlah dengan
voltmeter pada
kumparan primer dan sekunder catat hasil pengukurannya.
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
60
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
C. Bahan Bacaan
Magnet
1. Kutub Magnet
Setiap magnet, apapun bentuknya selalu mempunyai dua kutub magnet yaitu
kutub utara dan kutub selatan. Hal tersebut bisa kita lihat pada magnet jarum
yang dapat berputar pada porosnya yaitu kompas. Dalam keadaan diam,
salah satu ujung magnet akan menunjuk ke arah utara, sedangkan ujung yang
lain menunjuk ke arah selatan. Ujung kompas yang menunjuk ke arah utara
disebut kutub utara, sedangkan ujung kompas yang menunjuk ke arah
selatan disebut kutub selatan. Kita dapat membuat kompas sederhana
dengan cara meletakkan magnet batang yang kecil pada sebatang kayu di
dalam mangkok. Magnet akan bergerak bebas mengarah ke posisi utara-
selatan. Magnet dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran meliputi magnet
batang, tapal kuda, dan cakram. Jika dua magnet saling didekatkan, mereka
saling mengerahkan gaya, yaitu gaya magnet. Jika dua kutub utara saling
didekatkan, kedua kutub tersebut akan tolak-menolak. Demikian juga halnya
jika dua kutub selatan saling didekatkan. Namun, jika kutub utara salah satu
magnet didekatkan ke kutub selatan magnet lain, kutub-kutub tersebut akan
tarik-menarik. Aturan untuk kutub-kutub magnet tersebut berbunyi: Kutub-
kutub senama tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama tarik-menarik.
Kutub magnet selalu ditemukan berpasangan, kutub utara dan kutub selatan.
Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua buah, dihasilkan dua magnet yang
lebih kecil masing-masing mempunyai satu kutub utara dan satu kutub
selatan. Prosedur ini dapat diulang-ulang, namun selalu dihasilkan sebuah
magnet lengkap yang terdiri dari dua kutub (Gambar 6).
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah di mana sebuah benda yang berada dalam
ruang tersebut mendapat gaya magnet. Semakin besar kekuatan magnet,
semakin besar pula medan magnetnya. Medan magnet digambarkan sebagai
garis-garis lengkung yang disebut garis gaya magnet (Gambar 7). Garis gaya
magnet bermula di kutub utara dan berakhir di kutub selatan. Bila magnet-
magnet kecil diletakkan dalam medan magnet, maka magnet-magnet kecil
akan menempatkan dirinya menurut garis gaya magnet. Bentuk garis gaya
magnet dinyatakan dengan spketrum magnet.
62
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Medan magnet yang ada di sekitar magnet dapat digambarkan dengan garis
gaya magnet yang keluar dari kutub utara menuju ke kutub selatan.
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b. Garis-garis gaya magnet selalu mengarah radial keluar dari kutub utara
menuju ke kutub selatan
3. Kemagnetan Bumi
Bumi dapat dianggap sebagai magnet yang sangat besar (Gambar 11). Kutub
selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara bumi, sedangkan kutub
utaranya berada di sekitar kutub selatan bumi. Oleh karena itu, jarum
kompas selalu mengarah kurang lebih ke arah utara-selatan.
64
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
a. Bahan Ferromagnetik
Bahan yang ditarik dengan kuat oleh medan magnet disebut bahan
ferromagnetik. Contoh: baja, besi, kobalt, nikel
b. Bahan Paramagnetik
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan paramagnetik adalah bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet.
Bila bahan ini diberi pengaruh medan magnet, maka sebagian besar magnet
atomisnya mengikuti arah medan magnet dan ada sebagian kecil justru
melawan arah medan luar.
c. Bahan Diamagnetik
Bahan diamagnetik adalah bahan yang ditolak oleh magnet meskipun bahan
ini bukan magnet. Bahan ini sangat sulit dipengaruhi oleh medan magnet
luar, bahkan apabila diberi pengaruh medan magnet dari luar, maka resultan
medan atomisnya akan membentuk arah yang melawan arah medan magnet
luar.
Bila magnet ini dimasukkan ke dalam medan magnet luar, maka akan
menimbulkan induksi magnet yang lebih kecil dibanding bahan
paramagnetik. Berarti bahwa bahan lebih kecil dari 0. Contoh bahan
diamagnetik: mismuth, timbal, antimon, air raksa, perak emas, air, fosfor, dan
tembaga.
66
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Agar lebih mudah memahami tentang fluks magnetik, maka fluks magnetik
digambarkan sejumlah garis medan magnetik yang memotong tegak lurus
suatu bidang. Fluks magnetik didefinisikan sebagai hasil kali antara
komponen induksi magnetik tegak lurus bidang B ⊥ dengan luas bidang A
atau secara matematis ditulis dalam persamaan:
= (B cos ) . A ..( 1)
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh Soal
Penyelesaian
B = 20 10-4 T
Ditanya: ?
= 4 10-5 Wb
cos 60 = ½
= 2 10-5 Wb
68
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
6. Hipotesis Weber
a. Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnetik yang dinamakan magnet
elementer. Masing-amsing atom mempunyai kutub utara dan kutub
selatan. Bila magnet batang dipotong menjadi dua bagian atau lebih, maka
bagian-bagian itu sendiri merupakan magnet baru. Pemotongan dapat
dilanjutkan sampai bagian yang terkecil (atom magnet) selalu terdapat
dua kutub magnet.
b. Magnet elementer besi mudah diarahkan, sedangkan magnet elementer
baja sulit diarahkan. Oleh karena itu besi mudah dijadikan sebagai
magnet, sedangkan baja lebih sulit dijadikan magnet tetapi sekali baja
menjadi magnet maka magnet baja sulit dihilangkan atau disebut dengan
magnet permanen.
c. Pada besi dan baja yang tidak bersifat magnet, letak magnet elementernya
tidak teratur. Sebagian besar magnet elementer membentuk lingkaran
tertutup. Kutub utara magnet elementer berhadapan dengan kutub
selatan magnet elementer yang lain.
d. Pada besi atau baja yang bersifat magnet, letak magnet elementernya
teratur. Kutub-kutub utara magnet mengarah arah yang sama sedangkan
kutub-kutub selatan magnet mengarah yang berlawanan.
a. Induksi Magnetik
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
kutub magnet itu. Misal, A adalah kutub utara magnet batang. Ujung C pada
batang besi (misalnya paku) menjadi kutub selatan. Jika ujung D dicelupkan
ke dalam serbuk besi, maka ada serbuk besi yang melekat pada paku.
b. Sentuhan/Gosokan
70
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Hukum Biot-Savart
1. Percobaan Oersted
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Hubungan Medan Magnetik, Kuat Arus, dan Jarak antara jarum Kompas
dari Penghantar
72
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
penyimpangannya menjadi lebih besar, yaitu menjadi dua kali semula. Kita
simpulkan bahwa medan magnetik B sebanding dengan kuat arus listrik (B
i).
Apabila jarak antara jarum kompas dari penghantar a yang berarus listrik (i),
kita jauhkan menjadi dua kali semula, ternyata sudut simpangannya menjadi
lebih kecil, yaitu menjadi setengah kali semula. Kita simpulkan bahwa medan
magnet B yang ditimbulkan oleh penghantar berarus listrik berbanding
terbalik dengan jarak antara titik (jarum kompas) dari penghantar (a), atau
secara matematis : B 1/a
i
B=k
a ….(2)
Contoh Soal
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kawat lurus yang dialiri arus listrik sebesar 10 A dari arah timur ke barat.
Tentukan besar dan arah induksi magnetik di titik P yang berada tepat di
bawah kawat tersebut berjarak 10 cm!
Penyelesaian
Diketahui: i = 10 A
a = 10 cm = 10-1 m
Ditanya: B?
i
Jawab: B = k
a
10
= 2 10-7
10 −1
= 2 10-5 Wb/m2
3. Percobaan Biot-Savart
74
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
• Sinus sudut antara garis singgung pada elemen arus dengan garis r
diperbesar
i.dl. sin .
dB = k
r2 …(3)
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 22. Induksi magnetik di sekitar kawat lurus pendek berarus listrik
76
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
i
B = k [cos. − cos(180 − )]....(4)
a
Sudut 180 - dan merupakan sudut yang dibentuk oleh arah arus listrik
dengan jarak titik P ke masing-masing batas elemen arus.
i
B = k [cos. − cos(180 − )]...(5)
a
i
B = 2 k .....(6)
a
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh Soal
Penyelesaian
a2 = 102 - 82
a=6m
i
B = k [cos.90 − cos(180 − )]
a
10 −7.3
= [0 − (− cos. )]
6
8
= 5. 10-8 [0 – − ] = 4. 10-8 tesla
10
Contoh Soal
Dua kawat panjang sejajar seperti pada gambar di bawah ini. Kuat arus pada
masing-masing kawat 9 A dan 6 A. Bila jarak antara kedua kawat 1,5 m.
Berapa besar induksi magnetik di titik P dan ke mana arahnya?
78
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Penyelesaian
i1
B1 = 2 k
PQ
9
= 2 . 10-7
0,75
i2
B2 = 2 k
PR
6
= 2 . 10-7
0,75
Bp = B1 - B2
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
i.dl
dB = k
r2
Vektor dB dapat diuraikan menjadi dB cos dan dB sin . Dalam hal ini
komponen vektor dB cos tiap elemen arus sepanjang lingkaran kawat
saling meniadakan, maka yang tinggalah hanya komponen-komponen dB sin
tiap elemen arus sepanjang lingkaran kawat melingkar yang arahnya
searah dan sejajar pada sumbu lingkaran (PO). Sehingga resultan induksi
magnetik di titik P merupakan jumlah aljabar masing-masing induksi
magnetik oleh masing-masing elemen sepanjang kawat melingkar.
o .i.R. sin .
Bp = …(4)
2r 2
80
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
r2 = R2 + x2
Contoh Soal
Penyelesaian
Diketahui: i = 10 A
R = 0,6 m
x = 0,8 m
Ditanya: B?
Jawab: r2 = R2 + x2
= (0,6)2 + (0,8)2
r =1m
i.2R. sin .
B= k
r2
10 −7.10.2.3,14.0,6. 01, 6
=
12
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 24. Induksi magnetik di pusat kawat melingkar yang berarus listrik
Contoh Soal
Penyelesaian
Diketahui: R = 4 cm = 4 . 10-2 m
i = 10 A
Ditanya Bo?
o .i
Jawab: Bo =
2R
4k.i
=
2R
82
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
4 .10 −7.10
= = 5 . 10-5 tesla.
2.4 .10 −2
Arah Bo ke atas
Pada dasarnya sama dengan induksi magnetik di pusat kawat melingkar dan
bedanya hanya pada jumlah lilitannya, dalam hal ini lilitan lebih dari satu.
o .i
Induksi magnetik di pusat kawat melingkar: Bo =
2R
o .i.N
Bo = ...(6)
2R
Contoh Soal
Suatu kumparan tipis terdapat 10 lilitan dengan jari-jari lingkaran 12 cm. Bila
pada kumparan tersebut mengalir arus listrik 6 A, berapa besar induksi
magnetik di pusat lingkaran?
Penyelesaian
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Diketahui: N = 10 lilitan
R = 12 cm = 0,12 m
i=6A
Ditanya: Bo?
o .i.N
Jawab: Bo =
2R
4 .10 −7.6.10
=
2.0,12
o .i.N
B= [cos 1 – cos2) .. (7)
2.l
84
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
1 = 0 dan 2 =180
o .i.N
B= ..(8)
.l
1 = 0 dan 2 =90
Diperoleh persamaan:
o .i.N
B= ...(9)
2.l
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh Soal
Suatu kumparan terdiri atas 1000 lilitan dan memiliki diameter penampang
kumparan 4 cm. Bila panjang kumparan 25,12 cm dan kuat arus yang lewat
pada kawat kumparan 10 A, berapa induksi magnetik pada suatu titik yang
terletak di tengah-tengah panjang sumbu kumparannya?
Penyelesaian
Ditanya: B di tengah?
o .i.N
Jawab: B =
.l
4 .10 −7.10.1000
=
25,12.10 −2
= 5 . 10-2 tesla
86
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
o .i.N
Bp = ...(10)
2R
N = banyak kumparan
R = jari-jari (m)
Contoh Soal
Penyelesaian
Diketahui: R = 20 cm = 0,2 m
B = 1,8.10-4 T
i = 10 A
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ditanya: N?
o .i.N
Jawab: B=
2R
4 .10 −7 .10.N
1,8.10-4 T =
2 .0,2
N = 18 lilitan
Gaya Lorentz
Suatu penghantar berarus listrik yang berada dalam medan magnetik akan
mengalami gaya yang disebut gaya Lorentz. Arah gaya Lorentz selalu tegak
lurus dengan arah kuat arus listrik (i) dan arah induksi magnetik (B).
Gambar 28. Gaya Lorentz pada kawat penghantar dalam medan magnet
88
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh penghantar berarus listrik yang
berada di dalam medan magnet berbanding lurus dengan:
• Sinus sudut antara arah arus listrik dengan arah medan magnet.
FL = i . B . l sin …(11)
Arah gaya Lorentz ditentukan oleh arah arus listrik dan arah medan magnet.
Hal ini dengan mudah kita peragakan dengan kaidah tangan kanan.
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh Soal
Penyelesaian
a. FL = i . B . l sin
= 8 . 10-4 N
b. Berdasarkan kaidah tangan kanan, maka arah gaya Lorentz adalah searah
dengan sumbu X positif.
90
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Gerak muatan listrik dalam medan magnet sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari, misalkan gerak elektron pada tabung sinar katoda, gerak partikel
bermuatan dalam siklotron, gerak elektron yang diproyeksikan dalam layar
televisi, gerak elektron dalam spektrograf massa dan sebagainya. Muatan
listrik (misal elektron), bergerak bebas di udara dalam medan magnet secara
tegak lurus, maka lintasan elektron tidak dapat lurus, melainkan berbelok
dengan arah tertentu. Apabila kecepatan elektron tersebut konstan dan
berada dalam medan magnet homogen yang luas, maka lintasannya berupa
lingkaran.
Gambar 30. Gaya Lorentz pada muatan bebas bergerak dalam medan magnet
q q
F L= . B . l sin → i = .
t t
l
FL = v B . q.sin …(12) → karena v =
t
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
= sudut yang dibentuk oleh arah gerak muatan dengan arah medan magnet
Arah gaya Lorentz yang dialami sebuah partikel bermuatan q yang bergerak
dalam sebuah medan magnet adalah tegak lurus dengan arah kuat medan
dan arah dari kecepatan partikel bermuatan tersebut. Bila muatan q positif,
maka arah v searah dengan i. Sedangkan bila muatan q negatif, maka arah v
berlawanan dengan i. Berdasarkan Gambar 41 di atas, besarnya jari-jari
lintasan muatan dapat ditentukan sebagai berikut: Yang berfungsi sebagai
gaya sentripetal adalah gaya Lorentz:
mv
R= ...(13)
qB
Contoh Soal
Suatu elektron bergerak ke timur dengan kecepatan 2 . 104 m/s kemudian
memasuki medan magnet homogen sebesar 5 . 10-3 tesla yang arahnya ke
selatan. Berapa gaya Lorentz yang bekerja pada elektron dan ke mana arah
gaya Lorentz saat elektron masuk medan magnet?
Penyelesaian
B = 5 . 10-3 tesla
Ditanya: FL?
92
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
= 1,6 . 10-17 N
Arah gaya Lorentz ke atas, bila elektron bergerak ke timur berarti arah arus
listrik bergerak ke barat.
Gambar 31. Gaya Lorentz pada dua kawat sejajar berarus listrik
Agar gambar mudah dipahami, maka medan magnet yang ditimbulkan oleh
kuat arus kedua (i2) tidak digambar. Medan magnet yang dihasilkan kuat arus
pertama (i1) sebesar B1 mengenai kuat arus i2 secara tegak lurus
meninggalkan pembaca. Maka pada kawat kedua terkena gaya Lorentz
sebesar:
2.i1 .i 2 .l
FL2 = k ...(14)
a
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2.i1 .i 2 .l
FL1 = k ...(15)
a
Besar FL1 = FL2→ arahnya saling mendekati, bila arah arusnya sejajar dan
searah. Arahnya saling menjauhi, bila arah arusnya sejajar tetapi berlawanan
arah. Apabila jarak antara kedua penghantar 1 meter dan gaya Lorentz per
meter 2 .10-7 N, maka kuat arus yang mengalir pada masing-masing
penghantar besarnya 1 A.
Contoh Soal
Penyelesaian
Diketahui: i1 = 9 A
i2 = 3 A
a = 12 cm = 0,12 m
l = 1m
2.i1 .i2 .l
Jawab: FL = k
a
94
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
2.9.3.1
= 10-7 .
0,12
= 4,5 . 10-5 N
FL = FL1 = FL2 dan FL1 berlawanan arah dengan FL2 yang bersifat tarik-
menarik.
Hukum Faraday yang diawali dari sifat magnet dapat ditimbulkan oleh arus
listrik. Peristiwa sebaliknya dapat juga terjadi yaitu arus listrik dapat
ditimbulkan oleh magnet. Berikut kita akan membahas Gaya Gerak Listrik
(GGL) induksi dan induktor sebagai alat penghasil listrik.
Ketika magnet batang digerakkan keluar masuk kumparan akan timbul arus
listrik induksi. Arus induksi ini dapat diamati jika kumparan dihubungkan
dengan galvanometer. Percobaan Faraday menunjukkan bila jumlah garis
gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan berubah, maka pada ujung-
ujung kumparan timbul gaya gerak listrik induksi atau disingkat GGL induksi.
Besar GGL induksi bergantung pada cepatnya perubahan fluks magnetik
dalam kumparan dan sebanding dengan jumlah lilitan kumparannya. GGL
induksi pada ujung-ujung kumparan (PQ) semakin besar, bila kecepatan
berubahnya fluks magnetik yang di dalam kumparan semakin besar dan
Jumlah lilitan kumparan semakin besar. Hal di atas telah dikemukakan oleh
Faraday secara matematis sebagai berikut.
d d ( B. A)
=-N atau = - N ...(16)
dt dt
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
N = jumlah lilitan
d
= kecepatan berubahnya jumlah garis gaya magnet yang berada di dalam
dt
kumparan (wb/s)
Contoh Soal
Suatu kumparan terdiri dari 100 lilitan. Kumparan tersebut berada di dalam
medan magnet yang mempunyai fluks magnetik 2 .10-4 wb. Apabila fluks
magnetik dihilangkan dalam waktu 0,01 sekon, berapa ggl induksi pada
ujung-ujung kawat kumparan?
Penyelesaian
Ditanya: ?
d ( 2 − 1 )
Jawab: = - N
dt
96
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
(0 − 2.10 −4 )
= -100 .
0,01
= 2 volt
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
medan magnet yang telah ada mendekati pembaca, sehingga arah medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus induksi arahnya harus melawan dengan
arah medan magnet yang telah ada, yaitu menjauhi pembaca untuk daerah
yang telah dipotongnya (sebelah kiri kawat l). Dapat ditentukan arah arus
induksi yang mengalir pada kawat l, yaitu dari P ke Q.
W = -B.i.l.ds …(18)
Tanda (-) pada rumus di atas dinyatakan oleh Lenz. Di bawah ini ada suatu
kegiatan untuk menemukan hukum Lenz tersebut. Mengamati arah arus
listrik induksi pada galvanometer, maka kita dapat menentukan kutub-kutub
98
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Pernyataan tersebut dikenal sebagai hukum Lenz. Dari hukum Lenz ini tanda
(-), dari rumus ggl induksi yaitu = -B.l.v dapat kita mengerti. Artinya saat
kita menciptakan energi listrik, saat itu pula muncul energi yang
menentangnya. Hal ini memang sesuai dengan hukum kekekalan energi, yaitu
energi tidak daapt muncul begitu saja, tanpa ada energi sebelumnya.
Contoh Soal
99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Penyelesaian
a. = -B.l.v
= - 2 . 10-2 . 2 . 100
= - 4 volt
b. = -B.l.v
= - 2 . 10-2 . 2 . 100
= - 2 volt
GGL Induksi Diri adalah gaya gerak listrik induksi yang terjadi di dalam suatu
rangkaian penghantar akibat perubahan kuat arus listrik yang mengalir di
dalam rangkaian ini. Misalnya induksi diri pada kumparan:
100
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
kumparan, yaitu titik P dan Q, terjadi ggl induksi yang arahnya menentang
sumber tegangan E. Besarnya ggl induksi diri adalah sebagai berikut:
di
=-L ...(22)
dt
di
= kecepatan berubahnya kuat arus listrik (A/s)
dt
Saat S ditutup (disambung), lampu R berpijar terang, berarti kuat arus yang
lewat A2 lebih besar dibanding lewat A1. Kemudian kuat arus yang lewat A1
berangsur-angsur membesar dan kuat arus yang lewat A2 berangsur-angsur
menurun, hingga stabil. Apabila kuat arus yang lewat A1 dan A2 telah stabil,
maka berlaku hukum Ohm. Saat S dibuka (diputus), lampu tidak langsung
padam. Hal ini menunjukkan bahwa pada kumparan terjadi ggl induksi,
karena adanya perubahan kuat arus listrik dari ada menjadi tidak ada.
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
mengalir tidak segera maksimum bila saklar ditutup dan arus listrik tidak
segera mengecil bila saklar dibuka.
Tanda minus (-) pada persamaan ggl induksi diri merupakan kesesuaian
dengan hukum Lenz. Apabila pada kumparan terjadi perubahan kuat arus
listrik, maka:
d d ( B. A)
=-N atau = - N (23)
dt dt
di
=-L (24)
dt
d ( B. A)
L = N … (25)
di
Induktansi diri (L) adalah GGL yang terjadi dalam suatu penghantar dan
terjadi perubahan kuat arus 1 A setiap sekon. besar induktansi diri suatu
penghantar dirumuskan sebagai berikut:
L= …(26)
102
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
N 2 . 0 . A
L= ...(27)
l
0 = 4k wb (A/m)
N = jumlah lilitan
Energi ini berasal dari energi listrik yang menimbulkan medan magnet dalam
induktor dan energi dalam induktor disebut energi potensial magnetik.
Energi yang tersimpan dalam medan magnet sama dengan usaha yang
dilakukan sumber tegangan untuk melawan ggl induksi diri (), agar arus
listrik yang lewat rangkaian dapat naik dari 0 sampai i selama t. Saat saklar
S ditutup, besarnya usaha yang dilakukan sumber tegangan adalah:
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
W = ½ . L.i2 …(28)
Contoh Soal
Suatu toroida mempunyai luas penampang 1 cm2 dengan keliling 80 cm. Jika
jumlah lilitan 5000, berapa energi yang tersimpan dalam toroida jika dialiri
arus listrik 25 mA?
Penyelesaian
Ditanyakan: L?
Jawab: n = N/l
= 5000/0,8
= 6250 lilitan/m
V = A.l
L = O.n2.V
= 4.10-7.62502. 8.10-5
= 1,25.10-3 H
104
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
W = ½ . L.i2
= ½ . 1,25.10-3 .( 25.10-3 )2
= 3,9.10-7 J
d 1
2 = -N2 ...(29)
dt
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
di1
2 = - M ...(30)
dt
N 2 . 1
M= …(31)
i1
2. Induktor Ruhmkoff
106
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Contoh Soal
a. induktansi silang!
b. Besar GGL induksi yang timbul pada solenoida kecil, jika arus yang
mengalir pada solenoida besarnya berubah dari 0,2 A ke 0,3 A dalam
waktu 0,2 sekon!
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Penyelesaian
Ditanya: a. M? b. 2?
N 1 .N 2
Jawab: a. M = o A
l
di1
b. 2 = - M
dt
3. Generator
108
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
dengan kumparan kawat, arus listrik akan mengalir melalui kawat. Jika
magnet ditarik menjauh, maka arus akan mengalir dengan arah berlawanan.
Selama medan magnetik terus bergerak, arus listrik akan mengalir terus.
Generator terdiri atas dua bagian utama. Stator atau bagian yang diam terdiri
atas kumparan-kumparan tembaga. Kumparan ini ditanam dalam celah inti
besi. Rotor terdiri atas magnet yang menghasilkan fluks magnetik. Rotor
memiliki poros yang berputar melalui pusat stator. Jika rotor bergerak, fluks
magnetik yang dilingkupi kumparan dalam stator berubah secara periodik
terhadap waktu. perubahan fluks magnetik ini menimbulkan GGL induksi
bolak-balik.
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
110
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Generator arus searah dapat dibuat dengan mengganti kedua cincin luncur
pada alternator dengan cincin belah (komutator) seperti Gambar 39 di atas.
Terminal ujung kumparan dihubungkan dengan cincin belah. Putaran
kumparan yang konstan menghasilkan ggl induksi yang polaritasnya tidak
berubah. Pada alternator, ggl induksi berubah arahnya setiap setengah
putaran karena kumparan berotasi melalui posisi garis tengah. Akan tetapi,
pada generator arus searah, hubungan kumparan kepada sikat berganti
setiap setengah putaran sehingga ggl induksi tidak akan terbalik persis
seperti mekanik yang terjadi pada motor listrik.
4. Dinamo sepeda
Alat ini menggunakan magnet permanen yang kecil dan berputar dekat
kumparan (Gambar 40 di bawah) Jika ban sepeda berputar, magnet ikut
berputar sehingga menimbulkan ggl induksi pada kumparan. Akibatnya arus
listrik mengalir melalui kabel menuju lampu sepeda. Makin kuat kita
mengayuh sepeda, makin cepat pula magnet berputar sehingga kuat arus
listrik makin besar dan nyala lampu makin terang. Magnet yang berputar
disebut rotor dan kumparan yang diam disebut stator
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh Soal
Generator memiliki kumparan dengan 200 lilitan dan luas penampang 0,04
m2 berputar dengan laju anguler 20 rad/s di dalam medan magnetik
homogen 0,5 T. Berapa ggl induksi maksimum yang dihasilkan oleh generator
tersebut?
Penyelesaian
B = 0,5 T, = 20 rad/s
Ditanya: maks?
= 80 volt
112
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
a. Pengertian Trafo
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
s = -Ns dan p = -Np ...(36)
t t
N
karena pada kedua kumparan adalah sama, maka: s = s ...(37)
t p Np
Vs N
= s ..(38)
Vp N p
b. Efisiensi Trafo
114
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
POut
= 100% …(39)
PIn
Pada trafo, daya output (Pout) adalah daya sekunder (Ps), sedangkan daya
input (Pin) adalah daya primer (Pp), maka persamaan di atas menjadi:
Ps V s .i s
= 100% atau = 100% …(40)
Pp V p .i p
= efisiensi trafo
1) Trafo Ideal
Pada trafo ideal, daya hilang (kebocoran) diabaikan, sehingga daya listrik
pada kumparan primer diteruskan seluruhnya ke kumparan sekunder,
dengan tidak ada daya yang hilang, artinya daya listrik pada kumparan
primer sama dengan daya listrik pada kumparan sekunder dan dapat
dikatakan efisiensi trafo sama dengan 100 persen ( = 100%) atau Pp = Ps.
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Vs i p N ip
Vp . ip = Vs . is→ = dan s = ...(41)
V p is N p is
Persamaan tersebut berlaku pada trafo ideal. Jika dalam soal tidak
disebutkan berapa efisiensinya, maka dianggap = 100%.
Kenyataan pada trafo ada daya hilang. Misalnya, efisiensi 95%, artinya daya
yang hilang pada trafo adalah 5%. Ada dua faktor yang menyebabkan daya
pada trafo hilang (rugi) adalah:
a) Rugi daya karena arus pusar yang diinduksikan dalam inti besi trafo akan
mendisipasi daya dalam bentuk i2R (panas), R adalah hambatan inti trafo.
b) Rugi daya pada kawat lilitan. Arus listrik yang melalui lilitan kawat
tembaga akan timbul daya disipasi i2R.
Pada trafo tidak ideal, daya listrik pada kumparan primer tidak diteruskan
seluruhnya ke kumparan sekunder karena adanya rugi daya.
Pp = Ps + Prugi-rugi
Daya primer lebih kecil daripada daya sekunder (Pp< Ps), sehingga dapat
didefinisikan sebagai berikut. Efisiensi trafo () adalah hasil bagi antara daya
P
sekunder dengan daya primer s .
P
p
Contoh soal
116
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
sekunder? b. Berapa besar daya masukan Pp pada trafo? c. Berapa besar daya
yang hilang pada trafo? d. Berapa besar arus primer ip dan arus sekunder is?
Penyelesaian
= 80%, Ps = 15 kW = 15000 W
N s Vs N p .Vs
Jawab: a. = → Ns =
N p Vp Vp
5000 .150
Ns = = 375 lilitan
2000
Ps
b. = 100%
Pp
15000
80% = 100% → Pp = 18750 W
pp
c. daya yang hilang adalah selisih daya masukan (daya primer) dengan
Philang = Ps - Pp
pp 18750
Pp = Vp . ip→ ip = = = 9,375 A
Vp 2000
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
p s 15000
Ps = Vs. is→ is = = = 100 A
Vs 150
Ada dua cara dalam mentransmisikan energi listrik, yaitu transmisi dengan
sistem tegangan rendah dan transmisi dengan sistem tegangan tinggi.
118
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
1) Semakin besar arus listrik yang lewat, semakin besar pula energi listrik
yang hilang karena berubah menjadi panas (kalor). Hubungan antara
energi listrik dengan energi panas dirumuskan dengan persamaan
berikut:
E = i2Rt ..(42)
1) Jika tegangan listrik tinggi, maka arus listriknya kecil. Dengan demikian
diperlukan kawat penghantar yang relatif ukurannya lebih kecil, sehingga
biaya pembuatannya menjadi lebih murah.
2) Semakin kecil arus listrik yang melewati penghantar, energi panas yang
hilang juga semakin kecil.
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh Soal
Penyelesaian
Diketahui: P = 10 MW = 10.000.000 W
R = 1.000 ohm
V1 = 250 volt
V2 = 250 kV = 250.000 V
Ditanya: arus listrik yang mengalir (i1; i2) dan energi yang hilang (W1; W2)?
p s 10000000
P = Vs. is→ is = = = 40.000 A
V1 250
p s 10000000
P = Vs. is→ is = = = 40A
V2 250000
120
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
122
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
USBN 2018/2019
A. 2 π . 10-2 T
B. 4 π . 10-2 T
C. 6 π . 10-2 T
D. 7 π . 10-2 T
E. 8π . 10-2 T
Jawaban: A
o = 4 . 10-7 Wb/A.m
o .i.N
Jawab: B =
2R
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
= 2 π . 10-2 T
Jawaban:
o = 4 . 10-7 Wb/A.m
Jawab: B = 2.k.i/a
= 2x10-7 x 7/0,02
= 7. 10-5 T
124
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
A. selatan
B. utara
C. timur
D. barat
E. tenggara
Jawab: C
A. 0,16 N
B. 0,24 N
C. 0,32 N
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
D. 0,64 N
E. 0,80 N
Jawab: A
Diketahui: l = 20 cm = 0,2 m
Jawab: FL = B.i.l
= 0,4 x 2 x 0,2
= 0,16 N
US SMK 2018
5. Sebuah kumparan terdiri atas 50 lilitan berada dalam fluks magnet yang
berubah terhadap waktu dinyatakan dengan = 5t2 + 10t + 1, dimana
dalam weber dan t dalam detik. Besar GGL induksi yang terjadi pada
ujung-ujung kumparan saat t = 2 detik adalah…
A. 1.500 V
B. 1.000 V
C. 950 V
D. 900 V
126
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
E. 700 V
Jawab: A
= 5t2 + 10t + 1
t = 2 detik
= 10t + 10
= 10.(2) + 10
= 30
= N. d/dt
= 50 x 30
= 1500 V
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.
Kisi-kisi soal
128
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
KARTU SOAL
Mata
: FISIKA Nama Penyusun :
Pelajaran
hukum-
Dinamo terpasang dalam sepeda yang dimiliki siswa. Ketika
hukum
dinamo tersebut rusak, siswa tersebut melakukan pembongkaran
kemagnetan
Nomor Soal untuk mengetahui komponen di dalamnya. Dinamo tersebut
dalam memiliki suatu kumparan yang mempunyai 10 lilitan dengan jari-
persoalan 1 jari lingkaran 4 cm, dilalui kuat arus listrik 5 A. Fluks magnetik
sehari-hari. dalam kumparan sebesar…
MATERI
b. 52 . 10-7 wb
Kemagnetan
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
magnet
e. 82 . 10-7 wb
INDIKATOR
Kunci Jawaban
SOAL
Jawaban Diketahui: banyak lilitan (N) = 10 lilitan
Menentukan
fluks A jari-jari (R) = 4 cm = 4.10-2 m
magnet, jika
kuat arus listrik (i) = 5 A
kumparan,
jari-jari, dan Ditanya: ?
kuat arus
Jawab: induksi magnetik pada kumparan tipis:
listrik
diketahui
o .i.N
Bo =
2R
4 .10 −7.5.10
=
2.0,04
= .( 4.10-2)2
= 16.10-4. m2
= 4.2. 10-7 wb
130
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
KARTU SOAL
Mata
: FISIKA Nama Penyusun :
Pelajaran
hukum-
Siswa sedang melakukan percobaan kawat yang dialiri arus
hukum
listrik, kemudian kawat tersebut dililitkan seperti gambar di
kemagnetan Nomor Soal bawah ini
dalam
persoalan 2
sehari-hari.
LINGKUP
MATERI
Kemagnetan
MATERI
Hukum Biot- Kumparan rapat pada ujungnya terdapat kawat berarus listrik.
Savart Arah gaya magnet yang dialami oleh kawat PQ adalah…
INDIKATOR a. ke kanan
SOAL
b. ke kiri
Menentukan
arah induksi c. menjauhi pembaca
magnetik, jika
gambar
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawaban
Arah gaya Lorentz sesuai kaidah tangan kanan, di mana arah arus
listrik ke atas, induksi magnet arahnya ke kanan, maka gaya
Lorentz arahnya menjauhi pembaca
KARTU SOAL
132
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
hukum-hukum
Ilmuwan meneliti gaya Lorentz pada muatan listrik dalam
kemagnetan Nomor Soal pengaruh medan magnet, di mana percobaan tersebut yaitu
dalam persoalan
penghantar panjang lurus dialiri arus listrik sebesar 1,5 A.
sehari-hari. 3 Elektron bergerak dengan kecepatan 5.10 4 m/s searah arus
listrik dalam penghantar pada jarak 10 cm dari penghantar
LINGKUP
itu. Jika muatan elektron -1,6.10-19 C, berapa besar gaya pada
MATERI
elektron oleh arus dalam penghantar itu?
Kemagnetan
jawaban
MATERI
Diketahui: arus listrik (i) = 1,5 A
Gaya Lorentz
Kecepatan (v) = 5.104 m/s, q = -1,6.10-19 C
INDIKATOR SOAL
Ditanyakan: FL?
Menentukan gaya
Jawab: karena arah muatan bergerak searah dengan arus
Lorentz, jika arus
listrik, maka gaya pada muatan nol. Hal ini dikarenakan,
listrik, muatan,
nilai medan magnet tergantung dari arus listrik begitu
kecepatan, dan
pula arah geraknya.
jarak diketahui
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mata
: FISIKA Nama Penyusun :
Pelajaran
persoalan dan sekunder 4000 lilitan. daya input 20 watt dengan tegangan
4
sehari-hari 100 V. Hitung arus primer dan sekunder!
LINGKUP Jawaban
MATERI
Diketahui: efisiensi () = 80%
Kemagnetan
kumparan primer (NP) = 1000 lilitan
MATERI
kumparan sekunder (NS) = 4000 lilitan
Transformator
daya input (PIn) = 20 watt
INDIKATOR
tegangan primer (VP) = 100 V
SOAL
VS/VP = NS/NP
VS/100 = 4000/1000
134
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
VS = 400 volt
V s .i s
= 100%
V p .i p
400 .i s
80% = 100%
100 x0,2
iS = 0,04 A
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
136
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
KESIMPULAN
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
138
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
Jumlah
Jumlah Total
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2 = cukup menguasai
3 = menguasai
4 = sangat menguasai
< 70 Masih banyak yang belum dipahami diantara konten/isi, cara membelajarkan,
mengembangkan penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu
membaca ulang unit pembelajaran ini dan mendiskusikannya dengan fasilitator MGMP
sampai Saudara memahami
70-79 Masih ada yang belum dipahami diantara konten/isi, cara membelajarkan,
mengembangkan penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu
mendiskusikan bagian unit pembelajaran ini yang belum dipahami dengan fasilitator atau
teman lain di MGMP
140