TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
BAB I
DASAR TERMODINAMIKA
I.1. Defenisi
Termodinamika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang membahas
hubungan antara panas dan kerja yang menyebabkan perubahan suatu
zat.
Maksudnya apabila suatu zat atau benda diberi panas
dinaikkan), maka akan timbul berbagai-bagai akibat seperti :
Gas, cairan dan zat padat memuai
Termo-elemen membangkitkan GGL
Kawat-kawat mengalami perubahan daya tahannya.
(suhunya
MHZ
MHZ
KULIAH - II
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
MHZ
MHZ
MHZ
Gambar 1.2. Aliran massa melewati permukaan volume atur yang memiliki
pesawat (kompressor udara).
MHZ
10
MHZ
11
KULIAH - III
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
12
MHZ
13
14
MHZ
15
MHZ
16
MHZ
17
18
t c TK 273
9
TR T K
5
9
t F t C 32
5
tc
5
t F 32
9
t F TR 460
Titik Triple air :
Titik Beku air :
Titik Didih air :
MHZ
19
dv
1 dV
v
dT V dT
Koef. muai panjang
1 dL 1 dL
L dT L dt
MHZ
20
KULIAH - IV
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
21
I.10. Tekanan
Definisi Tekanan :
p Lim Lim 1
A A
Fn
A
Dimana:
Fn = Komponen gaya tegak lurus pada A
A
= Luas bidang dalam medium yang kecil
A = Luas bidang yang terkecil agar medium masih dapat
dianggap sebagai kontinuitas
Istilah : untuk gas cairan tekanan
untuk zat padat tegangan
MHZ
22
MHZ
Vakum = 10 kg/cm2
23
Gambar 1.5. Hubungan antara tekanan absolut, tekanan relatif dan tekanan
MHZ
24
I. 11. Energi
Didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan, atau kapasitas untuk
menghasilkan suatu pengaruh.
25
KULIAH - V
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
26
= panjang (meter)
= massa (kilogram)
= waktu (detik.menit)
= suhu (K, R)
Satuan-satuan lainnya dapat ditentukan atau diturunkan dari satuansatuan dasar ini.
MHZ
27
Satuan Dasar
Meter
Kilogram
Detik
Kelvin
Ampere
Candela
Notasi
m
kg
det (s)
K
A
cd
Satuan Tambahan
Sudut bidang
Sudut ruang
Radias
Steradias
MHZ
rad
Sr
28
Jadi,
m.a
gC
gC
atau
m.a
F
satuan (SI) :
g c 1
kg .m
N . det 2
British :
gC
gr.cm
dyne. det 2
1 lbm.32.174 ft / sec 2
1 lbf
g C 32.174
lbm. ft
lbf . sec 2
MHZ
29
Contoh:
1 2
mv (kg.m 2 / det 2 )
2
SI sistem :
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/det)
gc = 1 kgm/N.det2
kg . m 2 / det 2
EK
N .m atau Joule
2
kg m / N . det
MHZ
30
Soal :
1.Hitunglah Energi kinematik dalam Btu 4000 lbs mobil dengan
kecepatan
60 mph. Gunakan juga sistem satuan SI.
Jawab:
60 mph = 88 ft/sec
1 4000 lbm 88 ft / sec
EK
2 32.174 lbm ft / lbf . sec 2
2
= 4.8 x 105
ft lbf
= 618
Btu
dalam satuan SI:
v
= 60 mph = 28.62
2
m/det
1 1816 kg 28.62 m / det
EK
Nm
2
m/ N
. det 2
m = 4000lbs
=1 kg1816
kg
MHZ
= 7,44 x 105 Nm
= 7,44 x 105 Joule
31
p
g = 9.80 m/det2
h = 0.76 m
gh
gC
13.60 g / cm 1.36 x 10 4 kg / m 3
gC 1
kg.m
N . det 2
MHZ
p 2109.8
g C 32.174
lb.m
lbf . sec 2
lbf
lbf
14.7 2 atau 14.7 psi
2
ft
m
32
KULIAH - VI
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
33
MHZ
34
35
MHZ
36
atau
pV = nRT
pv = RT
MHZ
37
pv RT
v
R
T
p
v R
kons tan
T p
v1 v2
T1 T2
MHZ
38
MHZ
39
pv RT
p
R
T
v
p R
kons tan
T v
P1 P2
T1 T2
40
atau
P1 v2
P2 v1
41
Dari ketiga proses di atas (p,v,T, konstan), maka dapat di gambarkan pada
masing-masing diagram p,v,T.
Untuk T = C diagram p-v
MHZ
42
43
KULIAH - VII
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
44
V
m
p = tekanan absolut
NW lb kg f
; 2 ; 2
m2
ft
m
Joule
ft lb
;
kg m K lbm 0 R
MHZ
m 3 ft 3
;
kg m lbm
R = konstanta gas
T = Temperatur mutlak (K , oR)
45
a
v b RT
v2
Nm 4
a
kg m . mole
A A0 1
v
RT (1 )
A
(v B ) 2
2
v
V
dimana:
b
B B0 1
v
c
T .v
3
A0, a, B0, b, dan c adalah konstanta-kontanta yang berubah untuk masingmasing gas.
MHZ
46
1 V
( )P
V T
Pengaruh (efek perubahan) tekanan terhadap volume sistem pada temperatur
konstan disebut Kompressibelitas.
1 V
K ( )T
V p
MHZ
47
pv = RT
RT
p
R
p
RT
p2
Jadi:
1 v
V T
MHZ
1 R 1
v p T
1 v
v p
1
RT
1
2
v
p
p
48
dV
2. p = f (V, T)
3. T = f (p,V)
MHZ
V
T
dp
dT
T
p
p
v
dV
T
dp
V
V
p
dT
p
T
T
v
dp
T
dT
V
dV
P
49
1
T
P p
dimana dT = 0 T = konstan
atau
MHZ
p
P
50
1 V
v T
K T
*
p
p f (V , T )
===>
1 v
K
v p
dp
dv
T
dp
dT
V
1
dT
dV
K
KV
atau,
Bila V = c, dV = 0
dp
dT
K
p2 p1 (T2 T1 )
K
MHZ
(integrasi)
51
KULIAH - VIII
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
52
Contoh Soal:
Massa air raksa pada tekanan atm dan temperatur 0 C diusahakan agar
volume tetap. Jika temperatur dinaikkan hingga 10 C, berapakah tekanan
akhirnya?
Jawab:
Besar dan K dari 0 10 C (dapat dilihat pada tabel tetapan fisis)
= 181 x 10-6 K-1
K = 3.82 x 10-11 Pa-1
Jadi:
p2 p1
11
Pa
473 x 105 Pa
MHZ
53
MHZ
54
Sifat Ekstensif
Viskositas (v)
Volume (V)
Tekanan (p)
Temperatur (T)
Tegangan permukaan ()
Panjang (L)
MHZ
55
I.15. Kerja
Sistem mengalami pergeseran karena bereaksinya gaya atau hasil kali
gaya dengan pergeseran (jarak) yang sejajar dengan gaya itu.
W F x
p
F
A
F PA
di
mana:
W p Ax
W pV
dW p dV
MHZ
56
sehingga
terjadi
kerja,
pemuaian
sehingga
terjadi
Proses Kuasi Statik : proses yang hampir statik atau setiap saat keadaan
sistem (selama proses) menghampiri keadaan setimbang terus.
MHZ
57
W p dV
1
MHZ
V2
W nRT ln
V1
58
W pdV
dV (
v
v
) T dp (
) P dT
p
T
V = f (p,T)
dan
1 v
( )T
V p
W kVp dp
1
(integral)
MHZ
KV
W
P22 P12
2
59
mK
P22 P12
2
dimana :
1
; V mv
60
61
62
KULIAH - IX
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
63
BAB II
HUKUM TERMODINAMIKA I DAN PENGGUNAANNYA
II.1. Defenisi
Bila sistem diberi panas sebesar dQ, maka sistem akan berekspansi dan
melakukan kerja sebesar dW.
Pemanasan sistem akan menimbulkan beberapa hal :
-Pertambahan kecepatan molecular dari sistem
-Pertambahan jarak antara molekul-molekul
berekspansi.
sistem,
karena
sistem
64
Ini adalah :
sistem,
atau Hukum Termodinamika I.
MHZ
65
u
du
dT
u
dT
dv
dv
T
u
dq
dT
MHZ
u
dT p
dv
dv ........1*
66
a.Proses T = C (isothermal) dT = 0.
Persamaan 1* menjadi :
dU
dq |T P
dV
dV |T
atau :
dq |T pdv |T
b.
du
dv
dv |T
T
Proses V = C (isovolum) dV = 0
dq = Cv dT|v
Sehingga persamaan * menjadi :
CV dT |V
dU
dT
dT |V
V
dU
dq |V Cv dT |V P
dV
MHZ
|V
T
67
c. Proses p = C (Isobar) dp = 0
dq = Cp dT|P
Persamaan * menjadi :
dU
Cp.dT | P Cv.dT | P p
dV
dV | P
Atau,
dU
Cp Cv p
dV
dV
|P
T dT
dU
Cp Cv p
dV
MHZ
dV
dT
..........2 *
P
68
KULIAH - X
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
69
d. Proses Adiabatik dq = 0
Adiabatik : tidak energi (dalam bentuk panas) yang masuk maupun keluar
dari /ke sistem.
dU
dU
Persamaan 1* menjadi :
0
dU
CV dT | ad p
dV
dT
dV
CV
ad
dV | ad
dU
p
dV
dT
dT | ad p
dV
dV | ad
atau,
dT
dU
dV
R
P
0
MHZ
70
2.
dT
dU
dU
dp
dT
dp
T
dT
dq
dV
dV
dp
dU
dq
dT
MHZ
dU
dp
dT
dV
dT
dp
T
dT
P
dV
dT
v = f ( p,T)
dp pdV
dU
dT
dp
P
dV
dP
p
T
dp
T
71
MHZ
72
dQ = dU + dW
atau : 0 = dU + dW
dU = - dW
U2 U1 = -W
W, U (kompresi)
Atau,
U1 U2 = W
MHZ
W+, U (ekspansi)
73
Hubungan variabel p, v dan T dapat dibuat untuk proses adiabatik, dan dapat
digambarkan di dalam p-v diagram.
Gambar 2.1. Hubungan variabel p, v dan T dapat dibuat untuk proses adiabatik
MHZ
74
Hukum Termodinamika I : dQ = dU + dW
Proses adiabatik :
dQ = 0
0 = dU + dW
di mana: dU = mcv dT dan dW = pdv
(du = cv dT)
m cv dT = - pdV
Persamaan gas ideal
MHZ
pV = mRT
75
Integrasi diperoleh :
dp
m ( R cv )
dT
= m . cp
Vdp = m cp dT
cP
V dp
cV
p dV
dp
c dV
P
p
cV V
(diintegrasikan)
MHZ
76
diperoleh :
ln p
+ konst.
cP
ln V
cV
dimana
cP
cV
ln p ln V = konst.
atau,
p v konst.
dari,
m cv dT + p dV = 0
mRT
p
V
m Cv dT
MHZ
mRT
dV 0
V
77
dT R dV
0
T Cv V
(diintegrasikan)
ln T + ln VR/CV = konstan
dimana
R Cp Cv
Cp
1 ;
Cv
Cv
Cv
T V 1 kons tan
Tp
MHZ
1
)
kons tan
78
KULIAH - XI
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
79
dW p dV W p dv
1
dimana,
p v konst. p
2
W
1
MHZ
c
dv
c
v
p 2 v 2 p1 v1
1
80
II.4. Entalpi
Entalpi suatu sistem Jumlah energi dalam dengan hasil kali tekanan &
volume sistem.
Dari Hukum Termodinamika I : dQ = dU + dW = dU + pdV
d (pV) = pdV + Vdp
pdV = d(pV) Vdp
Hukum Termodinamika I menjadi:
dQ = dU + d (pV) - Vdp
dQ = d (U + pV) Vdp
Entalphi adalah :
81
MHZ
82
Proses politropik pada keadaan selama proses, awal dan akhir proses
dinyatakan sebagai berikut :
p1v1n p 2 v 2n
atau
p1 v 2
p 2 v1
Bila kerja dinyatakan sebagai dW = p dV, terjadi antara keadaan awal (1) dan
akhir (2), dengan mengintegrasi persamaan di atas, maka :
2
W p dv
W C
1
MHZ
dv
vn
p 2 v 2 p1 v1
n 1
R (T2 T1 )
( n 1)
83
T1 p1
T2 p 2
MHZ
n 1
n
T1 v 2
T2 v1
n 1
84
proses isobar,
proses isovolum,
proses isotermal,
proses adiabatik,
p=C
v = C c n = cv
T = C cn = ~
cn = 0
85
KULIAH - XII
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
86
BAB III
PERUBAHAN FASE
Permukaan pVT
MHZ
87
A = fase uap.
B = uap jenuh
C = cair jenuh
D = fase cair
AB = fase uap
BC = kesetimbangan fase cair dan fase uap
CD = fase cair
ABCD = merupakan isoterm suatu zat murni pada diagram pV
MHZ
88
MHZ
89
KULIAH - XIII
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
90
MHZ
91
Suatu sistem keadaan mula mula uap yang berada dalam sIlinder
yang pistonya dapat dapat bergerak bebas tanpa gesekan (lihat gambar
dibawah ini).
92
mf mg
catatan :
Bagian fase uap dari sistem kwalitas uap (x)
Bagian
fase cair dari sistem moisture
(y)
MHZ
93
Maka diperoleh :
mg
m
mf
m
v vf
vg v f
vg v
; x y 1
vg v f
CB
AB
CA
y
AB
MHZ
; x y 1
94
Bila sistem diberi panas, maka sistem melakukan kerja luar, sehingga titik C akan bergerak
tekanan, mengakibatkan volume bertambah sebesar dV, karena vg dan vf konstan.
Maka :
dV v f . dm f v g . dm g
dm fg dmg dm f
dV v g v f . dm fg
Bila proses isothermal dan isobar, maka kerja yang dilakukan, adalah :
dW = p.dV
dW = p (vg vf) dmfg
Perubahan energi dalam sistem adalah : dU = ( u g - uf ) dmfg
Menurut hukum termodinamika I, panas yang diserap adalah : dQ = dU + pdV
MHZ
95
dQ (u g u f ) dm fg p (v g v f ) dm fg
Q (u g u f ) p (v g v f ) m fg
Dimana :
Q
m fg
q (u g u f ) p ( v g v f )
atau :
q u fg p fg h g h f h fg
q h fg
Laten heat : perubahan fasa gas dengan entalphi uap atau panas yang dibutuhkan untuk
merubah fase suatu zat.
MHZ
96
h fg h g h f l 23
l13 l12 l 23
h x h f x h fg
v x v f x v fg
MHZ
97
KULIAH - XIV
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
98
BAB IV
HUKUM TERMODINAMIKA II
Hukum Termodinamika I adalah :
- Menetapkan adanya suatu ekivalensi antara panas dan kerja (panas kerja)
- Digunakan untuk menghubungkan dan menentukan type type energi yang terlibat
dalam suatu proses.
- atau menyatakan bahwa sewaktu proses berlangsung terdapat suatu keseimbangan
energi.
Hukum termodinamika I merupakan pernyataan dari hukum kekekalan energi dan tidak
menyatakan sesuatu apapun mengenai arah dari proses yang berlangsung.
Proses termodinamika itu dapat berlangsung kedua arah yaitu :
- Diekspansikan (pengembangan)
- Dikompresikan (penekanan)
Hukum Termodinamika I juga belum menjelaskan kearah mana suatu perubahan keadaan
itu berjalan dan apakah perubahan itu reversible atau irreversible.
Dalam pengembangannya diterangkan dan dibahas dalam Hukum Termodinamika II
MHZ
99
Jadi : Hukum Termodinamika II, memberikan batasan-batasan tentang arah yang dijalani
suatu proses, dan memberikan kriteria apakah proses itu reversible atau
irreversible dan salah satu akibat dari Hukum Termodinamika II ialah perkembangan dari
suatu sifat phisik alam yang disebut ENTROPI.
Perubahan entropi menentukan arah yang dijalani suatu proses.
Hukum Termodinamika II menyatakan :
* Tidak mungkin panas dapat dirubah menjadi kerja seluruhnya, tetapi sebaliknya kerja
dapat dirubah menjadi panas.
atau :
Q W seluruhnya
W Q (sama besarnya)
atau untuk mendapatkan sejumlah kerja (W) dari suatu siklus, maka kalor (Q) yang harus
diberikan kepada sistem selalu lebih besar.
Q diserap > W
sehingga, siklus < 100 %.
* Suatu yang bekerja sebagai sebagai suatu siklus tidak dapat memindahkan kalor (Q) dari
bagian yang bertemperatur rendah ke bagian yang bertemperatur lebih tinggi, tanpa
menimbulkan perubahan keadaan pada sistem yang lain.
MHZ
100
Dari kedua hal tersebut diatas, menyatakan tentang arah proses perubahan energi dalam
dalam bentuk panas ke bentuk kerja yang menyatakan adanya pembatasan transformasi
energi.
MHZ
101
KULIAH - XV
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
102
Mesin Panas
( Heat Engine )
Mesin panas adalah sistem yang bekerja secara siklus, dan melalui
permukaan-permukaan batasannya, energi dalam bentuk panas dan kerja
yang dapat mengalir.
Tujuannya mengubah panas menjadi kerja. Mesin panas mengalami proses
proses secara periodik kembali kekeadaan semula (reversible). Sebagai
contoh yaitu PEMBANGKIT TENAGA UAP, fluida kerjanya adalah H2O yang
mengalir secara kontiniu dan stasioner melalui : Ketel (dalam bentuk air dan
kemudian menguap), mengalir ke Turbin. Keluar dari turbin sebagai uap air
pada temperatur dan tekanan rendah. H2O (uap air) masuk ke Condenser,
disini H2O (uap air) berubah menjadi air kembali, dan air ini di pompa
kembali ke ketel. Proses ini berlangsung secara periodik.
MHZ
103
Qk Qc WT WP
MHZ
104
th
Q
WT WP QK QC
1 C
QK
QK
QK
Disini dapat dilihat bahwa, sistem menerima panas pada temperatur tinggi, kemudian
panas dibuang oleh sistem temperatur rendah, dan kerja dilakukan pada lingkungan.
Kita ambil dua mesin pemanas, yang tujuan utamanya adalah mengubah panas
menjadi kerja, dan melakukan kerja pada lingkungan.
MHZ
105
Wout
Q Qout
Q
in
1 uot
Qin
Qin
Qin
koefisien prestasi
( KP ) pompa panas
Qout
Qout
Win
Qout Qin
( KP ) me sin pendingin
( KP ) me sin pendingin
MHZ
Qout Qin
1
Qin
1
Qout
106
Contoh Soal
1. Panas yang digunakan oleh suatu mesin panas adalah : 1150 Kj/mnt dan mesin
menghasilkan 7,5 Kw
Ditanya :
Jawab :
a.
th ........ ?
b.
Qout ........ ?
450
kJ / mnt
1150
a.
th
b.
MHZ
= 0,391 (39,1%)
= ( 1150 450 ) kJ/mnt
= 700 kJ/mnt
107
2. Sebuah bangunan memerlukan panas : 100.000 Kj/mnt dari suatu pompa panas yang
menyerap panas dari udara dingin diluar dan memberikannya ke ruangan ruangan
bangunan tersebut. untuk menjalankan pompa diperlukan kerja :14.800 Kj.
Ditanya :
Jawab : Qout
= 100.000 kJ/mnt
MHZ
Qout
Qout Qin
100.000 kJ / mnt
6,75
14.800 kJ / mnt
108
KULIAH - XVI
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
109
MHZ
110
PROSES IRREVERSIBEL
1. Gerakan relatif dengan gesekan.
2. Ekspansi bebas (tidak ada kerja karena Q = 0 U = 0 )
3. Pembakaran.
4. Proses difusi.
SIKLUS REVERSIBEL : SIKLUS CARNOT
Siklus carnot ini terdiri dari : - 2 proses isotermik
- 2 proses adiabatik reversibel
Siklus carnot : Memiliki medium kerja yang menerima panas dari suatu temperatur dan
melepaskannya pada temperatur yang lain jadi diperlukan dua reservoir yang
berdasarkan hukum termodinamika kedua merupakan jumlah minimum.
Siklus ini dapat terjadi pada proses-proses tak mengalir reversibel atau pada prosesproses stasioner.
MHZ
111
Karena sistem mengalami satu siklus maka energi dalam tidak berubah, jadi U = 0.
Maka Hukum Termodinamika I diperoleh:
dQ dW Q2 Q1
dimana :
MHZ
112
Maka effisiensi temik siklus carnot, yaitu hasil bagi kerja yang dilakukan sistemdengan
panas yang diserap sistem pada temperatur tinggi :
V
m
Q Q1
Q
dW
2
1 1
Q2
Q2
Q2
Contoh:
Perhitungan effisiensi termik mesin carnot yang menggunakan gas ideal :
Jawab:
untuk gas ideal: PV = mRT atau pv = RT
du = Cv . dT
- Proses 1-2 : proses isotermik, pv = konstan.
MHZ
113
Wda
pdV p1v1 ln
1
q w p1v1 ln
p1
p2
q w RT1 ln
p1
p2
v2
p
p1v1 ln 1
v1
p2
Wda
p4
p3
pdV p3v3 ln
3
p
q w p3 v3 ln 4
p3
MHZ
p4
p3
RT3 ln
114
dQ dW
dW q1 2 q3 4
p1
p2
dW RT2 ln
p4
p3
RT1 ln
p 2 T2
p3 T3
p1 T1
p 4 T4
MHZ
115
p2
p
1
p3
p4
atau
p4
p
1
p3
p2
dW RT2 ln
th
dw
q1 2
MHZ
p1
p
p
RT1 ln 1 R (T2 T1 ) ln 1
p2
p2
p2
R (T2 T1 ) ln
RT ln
p1
p2
p1
p2
T2 T1
T2
116
Q2 Q1
T T
2 1
Q2
T2
Q1
T
1 1
Q2
T2
Q2
Q1
T2
T1
atau:
Q2
T2
Q1
T1
MHZ
117
KULIAH - XVII
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
118
ENTROPI
- Hukum Termodinamika II dalam bentuk ketidaksamaan clasius mengenai entropi
- Dari proses reversibel siklus carnot diketahui :
Q2
T2
Q1
T1
Q2
atau :
T2
Q2
T2
Q1
T1
Q1
Q
0
T1
T
rev
dQ
T
MHZ
119
Untuk suatu siklus yang irreversibel integral siklus ini akan lebih kecil dari nol dan dapat
ditulis sebagai;
irrev
dQ
0
T
dQ
0
T
besaran
dQ
T
Ketidaksamaan clausius
merupakan parameter sistem dan disebut ENTROPI
ENTROPI adalah perbandingan panas yang ditransfer selama proses reversibel dengan
temperatur absolut sistem.
MHZ
120
Contoh soal :
Sebuah mesin uap bekerja diantara sebuah ketel pada temperatur tetap 3280 F, dan
sebuah kondensator dengan temperatur 1260 F. Air masuk kedalam ketel dalam
keadaan cair jenuh. tunjukkanlah bahwa berlaku ketidaksamaan clausius untuk siklus
ini.
Jawab :
q k h2 h1
MHZ
Lbm
121
Kondensor
q k h4 h3
Lbm
q
dq q k
889 818
0,26 BTU
lbm, o R
T
T
T
788 586
MHZ
122
Jadi entropi merupakan perbandingan panas yang ditransfer selama proses reversibel
dengan temperatur absolut siklus.
dQ
ds
Secara matematis
atau :
dQ
rev
rev
dQ
S 2 S1
1
rev
MHZ
123
KULIAH - XVIII
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
124
dQ
rev
dQ
Perubahan Entropi
dU dW
rev
rev
T ds dU p dV
dimana :
H = U + pV
U = H pV
T ds d ( H pV ) p dV
T ds dH p dV
Satuan Entropi
S Btu
MHZ
; Kal
gr : K
lbm R
0
S Btu
R ; Kal K
T ds dH V dp
125
T ds dh v dp
Contoh:
Hitunglah perubahan entropi untuk 3 kg gas ideal dengan Cv = (18,94+0,0528 T) kg/kg
K, selam proses volume tetap dari 75o C sampai 100o C.
Jawab :
Untuk gas ideal : PV = RT, du = Cv . dT
dalam satu satuan massa : Tds = du + pdv
Tds = Cv.dT + pdv
ds cv
; ( pdv = 0 )
dv
dT
P
dT
dv cv
R
T
T
T
v
T2
s 2 s1
T1
T2
s 2 s1
v
dT
R . ln 2
T
v1
18,94 0,0528 T
T1
MHZ
cv
R . ln
v2
0 ; karena v kons tan
v1
dT
T
126
s 2 s1 18,94 ln
s 2 s1 2,627 KJ
Untuk 3 kg, maka :
MHZ
373
0,0528 (373 348)
348
kg K
S 3 (2,627) 7,881 KJ
kg
127
dS
dQ
T
dQ T ds
s2
Q1 2
T dS
s1
W12 p dv
1
MHZ
Q12 T ds
1
128
dW dQ
p dV T dS
Diagram P-V dan T-S menyatakan proses reversibel dapat kita ambil contoh pada
proses / siklus carnot, sebagai berikut :
MHZ
129
th
th
dw
Qin
Qin Qout
T ( s s ) T1 ( s 2 s1 )
2 2 1
Qin
T2 ( s 2 s1 )
T2 T1
T
1 1
T2
T2
MHZ
130
KULIAH - XIX
TERMODINAMIKA TEKNIK I
TKM 203 (4 SKS)
SEMESTER III
131
S S S L S KS
S SK S System S Lingkungan 0 (untuk proses reversibel dan irreversibel)
Bila sistem diisolasi, maka tidak ada hubungan energi dengan lingkungan, sehingga
entropinya tetap.
S LING 0
S SK S SYS 0
MHZ
132
th
T T
W
2 1
Q
T2
Qin Qout
Qin
MHZ
Tin Tout
Tin
133
T2 T1
T1
Q
1
T2
T2
W Q T1 S
W Q
MHZ
134
Mata Kuliah
: Termodinamika Teknik I
Tgl. Ujian
: 04 Oktober 2006
Waktu
: 120 menit.
Sifat Ujian
: Buka Buku.
1.
2.
3.
Gambarkan dalam T-v diagram, proses pemanasan air sampai menjadi uap panas lanjut pada
tekanan konstan, jelaskan !
4.
Gambarkan dalam T-s diagram, proses pemanasan air sampai menjadi uap panas lanjut pada
tekanan konstan, jelaskan !.
MHZ
135
5.
6.
7.
8.
9.
Uap masuk turbin adiabatik pada 10 MPa dan 4000C dan keluar pada 20 kPa dengan kualitas
uap 90 %. Abaikan perubahan energi kinetik dan energi potensial. Hitunglah laju aliran
massa uap yang dibutuhkan untuk tenaga output turbin 5 MW
Uap masuk turbin adiabatik pada 10 MPa dan 5000C pada laju aliran 3 kg/det., dan keluar
pada 20 kPa. Jika tenaga output turbin 2 MW, hitunglah temperatur uap keluar turbin. Abaikan
perubahan energi kinetik dan energi potensial.
Sebuah refrigerator memindahkan panas dari ruang yang didinginkan sebesar 300 kJ/min.
untuk menjaga temperatur pada -80C. Jika temperatur udara sekeliling refrigerator adalah
250C, hitunglah tenaga input (minimum) yang dibutuhkan refrigerator.
Sebuah mesin pendingin Carnot beroperasi dalam ruang dimana temperaturnya 250C.
Refrigerator menghasilkan tenaga 500 W dengan Coefficient of Perfor-mance (COP) adalah
4,5. Hitunglah :
a). laju panas yang dipindahkan dari ruang yang didinginkan.
b).Temperatur ruang yang didinginkan.
Udara dikompressi dalam piston-silinder dari 90 kPa dan 200C ke 400 kPa.. dalam proses
isotermal reversibel. Hitunglah :
a). Perubahan entropi.
b). Kerja yang di-lakukan.
Dimana, R udara = 0,287 kJ/kg.K
Catatan :
1. Soal nomor ganjil dikerjakan mahasiswa NIM ganjil.
2. Soal nomor genap dikerjakan mahasiswa NIM genap.
3. Kecuali soal nomor-9 dikerjakan semua mahasiswa.
MHZ
136