Anda di halaman 1dari 94

Unit Pembelajaran PROGRAM PENGEMBANGAN

KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) MELALUI


PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN FISIKA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK) KELOMPOK TEKNOLOGI
REKAYASA

Kemagneta
n

Penulis: Saiful Anam,


S.Pd, Gr.

Penyunting: DR.
Muhardjito, M.S.

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis
Copyright © 2019 Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi
buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Kemagnetan DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI
_____________________________________________________________
____________ 5

DAFTAR GAMBAR
_____________________________________________________________
____ 7

DAFTAR TABEL
_____________________________________________________________
_______ 9

PENDAHULUAN
_____________________________________________________________
_____ 11

KOMPETENSI DASAR
___________________________________________________________ 13

A. Target Kompetensi
_________________________________________________________ 13

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


_______________________________________ 13

APLIKASI DI DUNIA NYATA


____________________________________________________ 17

A. Kompas
___________________________________________________________
__________ 17

B. Speaker
___________________________________________________________
__________ 18

C. Motor Listrik
___________________________________________________________
____ 19

D. Trafo
___________________________________________________________
_____________ 20

E. Generator
___________________________________________________________
________ 21

SOAL-SOAL UN/USBN
___________________________________________________________ 23

BAHAN PEMBELAJARAN
_______________________________________________________ 29

A. Aktivitas Pembelajaran
____________________________________________________ 29

Aktivitas 1
_________________________________________________________
_________ 30

Aktivitas 2
_________________________________________________________
_________ 33

Aktivitas 3
_________________________________________________________
_________ 36

Aktivitas 4
_________________________________________________________
_________ 39

Aktivitas 5
_________________________________________________________
_________ 41
B. Lembar Kerja Peserta Didik
_______________________________________________ 45

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1. Gaya Magnet


____________________ 45

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 2. Cara Membuat Magnet


________ 46

5
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan


6
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 3. Kemagnetan Bumi
______________ 47

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 4. Kemagnetan Bahan dan


Fluks

Magnet
_________________________________________________________
_____________ 48

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 5. Percobaan Oersted


_____________ 49

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 6. Hukum Biot-Savart


_____________ 51

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 7. Gaya Lorentz


____________________ 53

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 8. GGL Induksi


_____________________ 55

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 9. GGL Induksi Diri


________________ 56

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 10. Generator


______________________ 58

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 11. Transformator


________________ 59

C. Bahan Bacaan
___________________________________________________________
____ 61

Magnet
_________________________________________________________
_____________ 61

Hukum Biot-Savart
_________________________________________________________
71

Gaya Lorentz
_________________________________________________________
_______ 88

Gaya Gerak Listrik


_________________________________________________________
_ 95

PENGEMBANGAN PENILAIAN
________________________________________________ 123

A. Pembahasan Soal-soal
___________________________________________________ 123

B. Mengembangkan Soal HOTS


_____________________________________________ 128

KESIMPULAN
_____________________________________________________________
______ 137

UMPAN BALIK
_____________________________________________________________
_____ 138
Unit Pembelajaran
Kemagnetan DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.
Kompas .............................................................................................................
....17

Gambar 2.
Speaker .............................................................................................................
....18

Gambar 3. Motor
listrik ........................................................................................................19

Gambar 4.
Trafo ..................................................................................................................
.....20
Gambar 5.
Generator ..........................................................................................................
...21

Gambar 6. Sifat kutub-kutub


kemagnetan ....................................................................62

Gambar 7. Garis gaya magnet pada serbuk


besi .........................................................62

Gambar 8. Kutub sejenis tolak-


menolak ........................................................................63

Gambar 9. Kutub sejenis tarik-


menarik .........................................................................63

Gambar 10. Garis gaya


magnet ..........................................................................................63

Gambar 11. Bumi sebagai


magnet ...................................................................................64

Gambar 12. Bahan


ferromagnetik ....................................................................................65

Gambar 13. Bahan


paramagnetik .....................................................................................66

Gambar 14. Bahan


diamagnetik ........................................................................................67

Gambar 15. Sudut antara arah B dengan arah normal


bidang ..............................67

Gambar 16. Induksi


magnet ...............................................................................................70

Gambar 17. Cara membuat dengan gosokan


magnet ...............................................70

Gambar 18. Rangkaian percobaan


Oersted ..................................................................71

Gambar 19. Induksi magnet di titik


P .............................................................................73

Gambar 20. Induksi magnet akibat kawat melingkar berarus


listrik ................75

Gambar 21. Induksi magnetik di sekitar kawat lurus berarus


listrik ...............76

Gambar 22. Induksi magnetik di sekitar kawat lurus pendek berarus listrik 76

Gambar 23. Induksi magnetik di sekitar arus listrik


melingkar..........................80

Gambar 24. Induksi magnetik di pusat kawat melingkar yang berarus listrik

...................................................................................................................
..........................82

Gambar 25. Induksi magnetik di pusat kumparan


tipis .........................................83

7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan

8 Gambar 26. Induksi magnetik pada solenoida .......................................................... 84

Gambar 27. Induksi magnetic di pusat toroida ......................................................... 87


Gambar 28. Gaya Lorentz pada kawat penghantar dalam medan magnet ..... 88
Gambar 29. Kaidah tangan kanan...................................................................................
89
Gambar 30. Gaya Lorentz pada muatan bebas bergerak dalam medan magnet
............................................................................................................................................
91
Gambar 31. Gaya Lorentz pada dua kawat sejajar berarus listrik ...................... 93
Gambar 32. Gaya gerak listrik satu lilitan .................................................................... 97
Gambar 33. Rangkaian GGL Induksi Diri ................................................................... 100
Gambar 34. Grafik induktansi diri .................................................................................
101
Gambar 35. Rangkaian Induktor murni ..................................................................... 103
Gambar 36. Rangkaian induktansi silang .................................................................. 105
Gambar 37. Induktor Ruhmkoff ....................................................................................
107
Gambar 38. Generator listrik arus bolak-balik ......................................................... 110
Gambar 39. Generator listrik arus searah .................................................................. 111
Gambar 40. Dinamo sepeda ............................................................................................
112
Gambar 41. Transformator ..............................................................................................
113
Gambar 42. Transmisi listrik jarak jauh ..................................................................... 119
Unit Pembelajaran
Kemagnetan DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Target Kompetensi


Dasar ...................................................................................13

Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK)......................................................14
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

PENDAHULUAN

Unit pembelajaran ini disusun sebagai salah satu pilihan sumber bahan ajar

bagi guru untuk memahami Kemagnetan Kelompok Teknologi dan Rekayasa.

Melalui pembahasan materi yang ada pada unit pembelajaran ini, guru dapat

memiliki pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didik

yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, terutama dalam

memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi dalam

unit pembelajaran ini merupakan penerapan untuk guru sendiri yang

nantinya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Demi memudahkan guru mempelajari konten/isi dan cara mengajarkan,

dalam unit pembelajaran ini dimuat kompetensi dasar yang memuat target

kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, bahan bacaan, soal-soal

UN/USBN sebagai acuan dalam menyusun soal setingkat, deskripsi aktivitas

pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), prosedur pengembangan

soal HOTS. Semua komponen dalam unit pembelajaran ini dikembangkan

dengan tujuan agar guru mudah menjadi fasilitator di kelas, dan mendorong

peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi.


11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan
12
Unit Pembelajaran Kemagnetan
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
Pengembangan unit pembelajaran ini berdasarkan Kompetensi Dasar kelas X
SMK Kelompok Teknologi dan Rekayasa
Tabel 1. Target Kompetensi Dasar
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Kelas/Semester
3.14 Menerapkan hukum-hukum
kemagnetan dalam persoalan
sehari-hari.

13 1. Menerapkan hukum-hukum
kemagnetan dalam persoalan
sehari-hari.
X/2
4.14 Mendemonstrasikan
percobaan yang berkaitan
dengan konsep kemagnetan
dan elektromagnet.
1. Mendemonstrasikan
percobaan yang berkaitan
dengan konsep kemagnetan.
2. Mendemonstrasikan
percobaan yang berkaitan
dengan konsep
elektromagnet.
X/2
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi dikembangkan berdasarkan Kompetensi
Dasar. Fungsi dari Indikator Pencapaian Kompetensi adalah sebagai acuan
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru PKP dan berbasis Tenaga Zonasi

Kependidikan
guru dalam mengukur ketercapaian kompetensi dasar. Kompetensi Dasar
3.14 dan 4.14 dikembangkan menjadi beberapa indikator ranah pengetahuan
dan indikator ranah keterampilan.
Agar guru lebih mudah menentukan indikator yang sesuai dengan
kompetensi dasar, maka indikator pencapaian kompetensi (IPK) dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu indikator pendukung, indikator kunci, dan
indikator pengayaan. Berikut rincian IPK yang dikembangkan berdasarkan
Kompetensi Dasar 3.14 dan 4.14 kelas X.
Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
IPK Penunjang 3.14.1. Menjelaskan magnet
3.14.2. Mengidentifikasi sifat magnet
3.14.3. Membedakan antara magnet alam
dengan magnet buatan
3.14.4. Mengidentifikasi kemagnetan bumi
3.14.5. Menjelaskan kemagnetan bahan
3.14.6. Membedakan bahan-bahan magnetik
3.14.7. Menjelaskan fluks magnetik
3.14.8. Memecahkan masalah fluks magnetik
3.14.9. Menjelaskan hukum Oersted dan Biot-
Savart
3.14.10. Membedakan antara hukum Oersted
dengan hukum Biot-Savart
3.14.11. Memecahkan masalah induksi magnetik
menggunakan hukum Oersted dan
hukum Biot-Savart
3.14.12. Menjelaskan gaya Lorentz
3.14.13. Menjelaskan konsep gaya gerak listrik
3.14.14. Memecahkan masalah dengan
menggunakan konsep gaya gerak listrik

14
4.14.1. Membuat ilustrasi gaya magnet
4.14.2. Merancang percobaan kemagnetan
4.14.3. Melaksanakan percobaan kemagnetan
4.14.4. Menyajikan hasil identifikasi magnet
4.14.5. Membuat ringkasan kemagnetan bumi
4.14.6. Menyajikan hasil identifikasi kemagnetan
bumi
4.14.7. Menyajikan hasil diskusi tentang
kemagnetan bahan dan fluks magnetik
4.14.8. Membuat arah induksi magnetik
percobaan hukum Oersted
4.14.9. Melaksanakan percobaan hukum Oersted
4.14.10. Menyajikan hasil percobaan hukum
Oersted
4.14.11. Membuat arah gaya Lorentz
4.14.12. Melaksanakan percobaan gaya Lorentz
4.14.13. Menyajikan hasil percobaan gaya
Lorentz
IPK Kunci
Unit Pembelajaran Kemagnetan
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
3.14.15. Menerapkan hukum-hukum
kemagnetan dalam persoalan sehari-
hari.
3.14.16. Menganalisis hubungan antara gaya
Lorentz dengan hukum Biot-Savart,
hukum Oersted

15 4.14.14. Mendemonstrasikan percobaan yang


berkaitan dengan konsep kemagnetan.
4.14.15. Mendemonstrasikan percobaan yang
berkaitan dengan konsep elektromagnet.
IPK Pengayaan
3.14.17. Menemukan komponen dalam kipas
angin
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan
16

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Kompas

Coba Saudara bayangkan jika Saudara pergi ke suatu tempat tidak

mengetahui arahnya, apa yang akan terjadi? Bayangkan seandainya magnet

tidak ada, apa kita bisa hidup seperti zaman seperti ini?

Gambar 1. Kompas Saudara jika pergi ke kota lain, atau pulau lain, bahkan ke
luar negeri.

Saudara akan merasa kebingungan jika tidak mengetahui arah, minimal arah

utama yaitu utara, selatan, barat, dan timur. Oleh karena itu, sangat
diperlukan alat penunjuk arah yang sangat akurat yaitu kompas. Kompas

atau alat penunjuk arah menggunakan prinsip magnet, dimana yang

ditunjukkan oleh kompas arah utara, karena ada gaya tarik-menarik antara

dua kutub magnet yang berbeda. Hal itu semua dikarenakan dalam bumi
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
17
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

terdapat magnet bumi. Apa yang ditunjukkan arah utara kompas, maka di

dalam bumi ada kutub selatan magnet bumi dan sebaliknya.

Selain itu, dalam dunia modern saat ini. Perangkat elektronik, seperti TV, bel

listrik, ponsel, komputer, dan lainnya sangat memerlukan magnet. Jika

mengandalkan magnet asli dari alam, akan kesulitan produksi skala besar

untuk memenuhi kebutuhan pasar. Oleh karena itu, perlu adanya magnet

buatan yang memiliki sifat sama dengan magnet asli serta mudah dalam

mendapatkannya. Dalam unit pembelajaran ini, akan kita pelajari bagaimana

cara kerja kompas, cara membuat magnet, dan sifat kemagnetan bumi, serta

bahan apa saja yang dapat digunakan membuat


magnet.

B. Speaker

Saudara bisa membayangkan jika Saudara berada di lokasi yang banyak

orang misalnya di stasiun kereta api, terminal, atau mengikuti kegiatan

ceramah tanpa adanya alat bantu suara yaitu pengeras suara atau speaker.

Sangat sulit kita menerima informasi dari sumbernya tanpa adanya


speaker.
18
Gambar 2. Speaker

Speaker bekerja dengan penjelasan singkat yaitu elektromagnet berada di

antara medan magnet tetap. Antara elektromagnet dengan magnet tetap

berinteraksi yaitu kutub positif elektromagnet tertarik oleh kutub negatif

magnet tetap dan kutub negatif elektromagnet ditolak oleh kutub negatif

magnet tetap. Ketika ada pertukaran kutub elektromagnet, bertukar pula

arah gaya tarikannya. Dengan cara seperti itu, arus listrik bolak-balik secara

kontinu membalikkan dorongan magnet antara koil suara dengan magnet

tetap.

C. Motor Listrik

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai alat-alat yang bergerak

tanpa bantuan manusia seperti power window dalam mobil, mesin cuci,

mixer, mesin jahit listrik. Dengan adanya teknologi seperti itu, pekerjaan kita

terasa lebih mudah. Semua penggerak alat tersebut adalah motor listrik.
Gambar 3. Motor listrik Motor listrik adalah alat listrik yang mengubah energi listrik
menjadi energi

gerak. Prinsip kerja dari motor listrik yaitu arus listrik yang mengalir melalui

kumparan di dalam medan magnet akan mengalami gaya yang digunakan

untuk memutar kumparan. Pada motor induksi, arus bolak-balik diberikan

pada kumparan tetap (stator) yang menimbulkan medan magnetik sekaligus

menghasilkan arus listrik dalam kumparan berputar (rotor) yang


Unit Pembelajaran
Kemagnetan
19
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

mengelilinginya. Pada motor sinkron, arus bolak-balik pada stator akan

menghasilkan medan magnet yang berputar dan terkunci dalam medan

rotor. Oleh karena itu, rotor berputar dengan kelajuan yang sama dengan

putaran medan stator.

D. Trafo

Listrik yang kita terima dari PLN 220 V, padahal alat elektronika yang kita

gunakan memerlukan tegangan bermacam-macam. Jika kita paksakan

menggunakan listrik yang ada pada alat elektronika, akan menyebabkan

kerusakan bahkan kebakaran. Oleh karena itu, kita memerlukan alat listrik

yang berfungsi mengubah tegangan sesuai dengan kebutuhan yaitu


trafo.
20
Gambar 4. Trafo Trafo atau transformator ada dua jenis yaitu trafo step-up dan
trafo step-

down. Trafo step-up berfungsi menaikkan tegangan, sedangkan trafo step-

down berfungsi menurunkan tegangan. Jadi tegangan listrik dari PLN 220 V

diubah menjadi tegangan yang lebih rendah sesuai dengan kebutuhan.

Sebelum masuk rangkaian elektronika pada alat, tegangan 220 V dari PLN

dihubungkan dengan trafo step-down terlebih dahulu untuk diturunkan.

Misal alat listrik kita membutuhkan 25 V. Jika kita paksa langsung

dihubungkan dengan PLN, alat tersebut akan rusak. Ada beberapa alat yang

menggunakan trafo antara lain adaptor, transmisi daya listrik jarak jauh.

E. Generator

Kita bisa membayangkan jika saat ini belum ditemukan pembangkit listrik,

malam menjadi gelap karena penerangan hanya mengandalkan minyak.

Aktivitas malam hari hanya istirahat. Pekerjaan tidak dapat dilakukan pada

malam hari, itu kalau berada di negeri kita yang setiap hari bisa menikmati

terangnya cahaya matahari. Tetapi di negeri yang memiliki 4 musim, maka

hanya menikmati kehidupan siang 3 bulan. Selebihnya tidak ada aktivitas

yang bermanfaat.
Gambar 5. Generator Setelah ditemukan generator, atau alat penghasil energi
listrik. Maka kita bisa

merasakan apa yang terjadi saat ini. Malam bisa melakukan aktivitas, seperti

siang hari. Apalagi listrik merupakan bentuk energi yang mudah diubah

menjadi energi lainnya. Seperti energi cahaya pada lampu, energi panas
pada

seterika, penanak nasi listrik, energi gerak seperti kipas angin.


Unit Pembelajaran
Kemagnetan
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan
22
Unit Pembelajaran Kemagnetan
SOAL-SOAL UN/USBN
USBN 2018/2019
No. Soal
1 Sebuah toroida memiliki panjang 20 cm dengan 1000 lilitan. Apabila arus yang mengalir sebesar 10 Ampere.
Besar induksi magnetnya adalah ... . ( μ0= 4π. 10-7 wb/A) A. 2 π . 10-2 T B. 4 π . 10-2 T C. 6 π . 10-2 T D. 7 π .
10-2 T E. 8π . 10-2 T
Identifikasi
Level Kognitif : Pengetahuan dan Pemahaman (Menentukan/C3)
: 3.14.11. Memecahkan masalah induksi magnetik
Indikator yang bersesuaian
menggunakan hukum Oersted dan hukum Biot-Savart
Diketahui : Arus listrik, panjang toroida dan kumparan

Ditanyakan : besar induksi magnetik


: Hukum Biot-Savart
Materi yang dibutuhkan

23
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

USBN 2018/2019

No. Soal

2 Kawat lurus dialiri arus listrik 7 A diletakkan 2 cm dari medan magnet. Tentukan

besarnya induksi elektromagnetik di sekitar kawat tersebut. (μo = 4π x 10-7 Wb A -1

m-1)

Identifikasi

Level Kognitif : Pengetahuan dan Pemahaman (Menentukan/C3)

Indikator yang bersesuaian


24 3.14.11. Memecahkan masalah induksi magnetik menggunakan

hukum Oersted dan hukum Biot-Savart

Diketahui : Arus listrik dan jarak

Ditanyakan : besar induksi magnetik

: Hukum Oersted
Materi yang dibutuhkan

Unit Pembelajaran Kemagnetan


USBN Tahun 2018-2019
No. Soal
3 Arus listrik mengalir sepanjang kawat listrik bertegangan tinggi dari selatan ke
utara. Arah medan magnetik yang diakibatkan arus listrik di atas kawat tersebut
adalah ...
A. selatan
B. utara
C. timur
D. barat
E. tenggara
Identifikasi
Level Kognitif : Pengetahuan dan Pemahaman (Menentukan/C3)
Indikator yang
bersesuaian

25 : 3.14.12. Menjelaskan gaya Lorentz


Diketahui : Arah arus listrik
Ditanyakan : Arah medan gaya magnetik
Materi yang
dibutuhkan
: Gaya Lorentz

Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

USBN Tahun 2018-2019

No. Soal
4 Kawat lurus sepanjang 20 cm dialiri arus listrik 2A dan diletakkan dalam medan
magnet 0,4 T. Gaya Lorentz yang dialami kawat jika diletakkan tegak lurus arah
medan magnet sebesar . . . .
A. 0,16 N

B. 0,24 N

C. 0,32 N

D. 0,64 N

E. 0,80 N

Identifikasi

Level Kognitif : Pengetahuan dan Pemahaman (Menentukan/C3)

Indikator bersesuaian : 3.14.12. Menjelaskan gaya Lorentz


yang

Diketahui : Panjang kawat, arus listrik dan medan magnet

Ditanyakan : Besar gaya Lorentz

tz
Materi dibutuhkan yang
26
Unit Pembelajaran Kemagnetan
US SMK 2018
No. Soal
5 Sebuah kumparan terdiri atas 50 lilitan berada dalam fluks magnet yang berubah
terhadap waktu dinyatakan dengan Φ = 5t2 + 10t + 1, dimana Φ dalam weber dan t
dalam detik. Besar GGL induksi yang terjadi pada ujung-ujung kumparan saat t = 2
detik adalah...
A. 1.500 V
B. 1.000 V
C. 950 V
D. 900 V
E. 700 V
Identifikasi
Level Kognitif : Pengetahuan dan Pemahaman (Menentukan/C3)
Indikator yang
bersesuaian

27 : 3.14.14. Memecahkan masalah dengan menggunakan konsep


gaya gerak listrik
Diketahui : Lilitan, persamaan fluks, dan waktu
Ditanyakan : GGL Induksi
Materi yang
dibutuhkan
: GGL Induksi

Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

US SMK 2017

No. Soal
6 Sebuah trafo step down memiliki tegangan primer 220 volt dan tegangan sekunder 110 volt.
Pada kumparan primer mengalir arus 3 ampere dan trafo memiliki efisiensi 60%. Daya yang
hilang akibat panas atau penyebab lainnya adalah...

A. 264 W

B. 396 W

C. 464 W

D. 482 W

E. 660 W

Identifikasi

Level Kognitif : Pengetahuan dan Pemahaman (Menentukan/C3)

: 3.14.15. Menerapkan hukum-hukum kemagnetan dalam


Indikator yang bersesuaian
persoalan sehari-hari.

Diketahui : Tegangan primer, sekunder, arus primer, dan efisiensi

Ditanyakan : Daya yang hilang

: Transformator
Materi yang dibutuhkan
28
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

BAHAN PEMBELAJARAN

Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan

pembelajaran yang dapat Saudara implementasikan ketika akan

membelajarkan topik kemagnetan. Bahan pembelajaran dikembangkan

dengan prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha memfasilitasi

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan pembelajaran ini berisikan rincian

aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik yang digunakan, dan

bahan bacaan.

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan pembelajaran yang

dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi pada topik

kemagnetan. Aktivitas pembelajaran dalam unit ini terdiri dari lima aktivitas

yaitu: (1) Sifat-sifat Magnet; (2) Kemagnetan Bumi, Kemagnetan Bahan, dan

Fluks Magnet, Hukum Oersted dan Biot-Savart; (3) Gaya Lorentz; (4) Gaya

Gerak Listrik; (5) Generator dan Transformator. Model Pembelajaran yang

digunakan untuk aktivitas (1), (3) dan (5) dalam contoh ini adalah Discovery

Learning dengan sintaks sebagai berikut:

1. Memberi rangsangan (stimulation)


2. Mengidentifikasi masalah (problem statement)

3. Mengolah data (data collection)

4. Menverifikasi (data processing)

5. Menyimpulkan (generalization)

Adapun model pembelajaran yang digunakan pada aktivitas (2), adalah

model Jigsaw dengan sintaks sebagai berikut:

1. pembentukan kelompok heterogen,

29
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

2. diskusi kelompok ahli,

3. diskusi kelompok asal,

4. presentasi,

5. evaluasi.

Adapun model pembelajaran yang digunakan pada aktivitas (4) adalah model

inkuiri terbimbing dengan sintaks sebagai berikut:

1. Mengamati

2. Mengajukan pertanyaan

3. Mengajukan dugaan dan kemungkinan jawaban

4. Mengumpulkan data

5. Menganalisis data
6. Merumuskan kesimpulan

Saudara dapat menggunakan model pembelajaran lain yang lebih sesuai

dengan kondisi peserta didik Saudara di kelas.

Aktivitas 1

Magnet merupakan benda yang mampu menarik logam lain. Magnet

digunakan dalam kehidupan sehari-hari saat ini seperti pada mesin cuci, di

mana mesin cuci bisa berputar karena adanya motor listrik. Di mana dalam

motor listrik tersebut ada magnet agar motor listrik bergerak. Oleh karena

itu, kita perlu mempelajari bagaimana sifat magnet dan bagaimana cara

membuat magnet. Karena jika kita mengandalkan dari magnet tetap, atau

magnet asli dari alam. Peralatan yang memerlukan magnet akan kesulitan

melanjutkan produksi barang-barang dalam jumlah besar yang diperlukan

saat ini.

Pencapaian tujuan tersebut, Saudara akan melaksanakan aktivitas berikut: 1)

merumuskan, 2) praktik, 3) menyimpulkan, 4) presentasi. Aktivitas

pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.14.2, dan 4.14.4 dengan model

30
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

pembelajaran Discovery Learning. Pada pertemuan ke-1 ini, sintaks yang


akan
dicapai yaitu: 1) Pemberian rangsangan, 2) Identifikasi masalah, 3)

Pengumpulan data, 4) Pengolahan data, 5) Pembuktian data, 6) Menarik

kesimpulan. Pembelajaran ini dilakukan selama 3 x 45’.

Sifat-sifat Magnet

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas pembelajaran ini, diharapkan peserta didik

mampu:

a. Menjelaskan gaya magnet

b. Membuat magnet

c. Mempresentasikan sifat-sifat magnet

Alokasi Waktu: 3 x 45’

Alat dan Bahan yang digunakan:

1. magnet batang

2. tali

3. paku besar atau batang besi

4. Paku kecil

5. Jarum

6. Peniti

7. Baterai

8. Kawat kabel

Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan

kegiatan yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang

akan digunakan.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya

yaitu tentang sifat-sifat magnet yang sudah dipelajari di SMP.

31
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat magnet

dalam kehidupan sehari-hari

Memberi Stimulus

4. Peserta didik mengamati dua magnet yang didekatkan, kemudian

menanggapi dengan memberikan komentar

Mengidentifikasi Masalah

5. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan sifat-

sifat magnet melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:

a. Mengapa magnet tersebut tarik-menarik?

b. Mengapa magnet tersebut tolak-menolak?

Mengumpulkan Data

6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4

orang tiap kelompok

7. Peserta didik mempelajari LKPD 1. Gaya Magnet dan LKPD 2. Cara

Membuat Magnet

8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk

menyelesaikan lembar kerja dengan menggali informasi dari referensi


yang sudah disiapkan yaitu buku dan internet

Mengolah Data

9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang

sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab

pertanyaan yang ada di LKPD 1 dan LKPD 2

Memverifikasi

10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

tentang sifat-sifat magnet, kelompok yang lain memperhatikan dan

menanggapi

11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan

yang diperlukan

32
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

Menyimpulkan

12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang sifat-sifat magnet

berdasarkan hasil diskusi

13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,

khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik

yang aktif dalam diskusi

14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan


dengan menegaskan kembali kesimpulan

15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya

tentang induksi magnetik dan kemagnetan.

Aktivitas 2

Dalam bumi terdapat magnet besar yang dapat kita rasakan secara langsung

dengan melihat adanya penunjukkan arah dari jarum kompas. Selain itu,

tidak semua bahan bisa dijadikan untuk membuat magnet tidak tetap. Oleh

karena itu, kita akan mempelajari apa saja manfaat dari kemagnetan bumi,

bagaimana sifat mikroskopik dari bahan magnetik. Semuanya akan kita

pelajari pada aktivitas pembelajaran ke-2.

Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.14.4, 3.14.5, 3.14.7,

3.14.9 dan 4.14.6, 4.14.7, 4.14.11 dengan model pembelajaran Jigsaw. Pada

pertemuan ke-2 ini, sintaks yang akan dicapai yaitu: 1) pembentukan

kelompok, 2) diskusi kelompok ahli, 3) diskusi kelompok asal, 4) presentasi,

5) evaluasi. Pembelajaran ini dilakukan selama 3 x 45’.

Kemagnetan Bumi, Kemagnetan Bahan, Fluks Magnet, Hukum Oersted,

dan Hukum Biot-Savart

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

33
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru
PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

Setelah melakukan aktivitas pembelajaran ini, diharapkan peserta didik

mampu:

a. Menjelaskan kemagnetan bumi

b. Menjelaskan kemagnetan bahan dan fluks magnet

c. Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat yang dialiri arus

listrik.

d. Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat yang berarus listrik

e. Mengaplikasikan hukum Biot-Savart

Alokasi Waktu: 3 x 45’

Alat dan Bahan yang digunakan:

1. buku fisika materi kemagnetan

2. internet

3. baterai,

4. kabel penghubung,

5. kompas,

6. ampermeter,

7. saklar,

8. busur derajat,

9. kawat nikelin

Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan

kegiatan yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.

2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya

yaitu tentang magnet bumi dan induksi magnetik yang sudah dipelajari

di SMP.

3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat magnet

dalam kehidupan sehari-hari

34
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

Membentuk Kelompok Heterogen

4. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 4 sampai 6

orang tiap kelompok

5. Tiap kelompok dalam kelompok diberi LKPD 3. Kemagnetan Bumi,

LKPD 4. Kemagnetan Bahan dan Fluks magnet, LKPD 5. Percobaan

Oersted, dan LPKD 6. Hukum Biot-Savart

6. Setiap kelompok menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam

kelompok ahli

Diskusi Kelompok Ahli

7. Peserta didik yang membahas topik LKPD 1 bertemu dengan peserta

didik dari kelompok lain yang mendapat tugas membahas LKPD 1.

8. Peserta didik yang membahas topik lain juga bertemu untuk

menyelesaikan tugas LKPD yang sama.


9. Kelompok ahli mendiskusikan topik yang menjadi tanggung jawabnya.

Diskusi Kelompok Heterogen

10. Setelah tugas LKPD selesai, kelompok ahli kembali ke kelompok

heterogen asal untuk menjelaskan materi pada anggota lain.

11. Menyelesaikan tugas kelompok heterogen

Presentasi

12. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok heterogen

13. Kelompok heterogen lain menanggapi hasil presentasi

Evaluasi

14. Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang

materi yang telah didiskusikan

15. Peserta didik mengerjakan tes individual.

35
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

Aktivitas 3

Magnet memiliki medan magnet berada di kawat atau konduktor yang dialiri
arus listrik, di mana kawat berarus listrik akan menghasilkan induksi

magnetik. Hal ini akan menyebabkan gaya magnet atau disebut gaya
Lorentz.

Hampir semua alat elektronika yang menghasilkan gerak menggunakan

prinsip gaya Lorentz. Dalam aktivitas pembelajaran ini akan kita bahas gaya

Lorentz.

Pencapaian tujuan tersebut, Saudara akan melaksanakan aktivitas berikut: 1)

merumuskan, 2) praktik, 3) menyimpulkan, 4) presentasi. Aktivitas

pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.14.12, dan 4.14.12 dengan

model pembelajaran Discovery Learning. Pada pertemuan ke-3 ini, sintaks

yang akan dicapai yaitu: 1) Pemberian rangsangan, 2) Identifikasi masalah,


3)

Pengumpulan data, 4) Pengolahan data, 5) Pembuktian data, 6) Menarik

kesimpulan. Pembelajaran ini dilakukan selama 3 x 45’.

Gaya Lorentz

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas pembelajaran ini, diharapkan peserta didik

mampu:

a. Mengamati terjadinya gaya Lorentz pada kawat lurus dalam medan

magnet

b. Mengamati arah gaya Lorentz pada kawat lurus dalam medan magnet

Alokasi Waktu: 3 x 45’

Alat dan Bahan yang digunakan:

1. batang magnet dua buah

2. seutas kawat kabel serabut/alumunium foil 50 cm


3. adaptor

4. saklar jembatan 1 buah

36
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

5. ampermeter

6. rheostat 1 buah

7. statif 1 buah

8. kabel konektor

Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan

yang akan dilakukan yaitu tentang gaya Lorentz serta lingkup dan teknik

penilaian yang akan digunakan

2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu

hukum Biot-Savart

3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat hukum Biot-

Savart dalam kehidupan sehari-hari

Memberi Stimulus

4. Peserta didik mengamati kawat yang dialiri arus listrik berada dalam

pengaruh medan magnet, kemudian menanggapi dengan memberikan

komentar

Mengidentifikasi Masalah
5. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan gaya Lorentz

melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:

a. Mengapa kawat yang dialiri arus listrik bengkok?

b. Bagaimana jika kawat tersebut dijauhkan dari medan magnet?

Mengumpulkan Data

6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4

orang tiap kelompok

7. Peserta didik mempelajari LKPD 7. Gaya Lorentz

8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk

menyelesaikan LKPD 7 dengan menggali informasi dari referensi yang

sudah disiapkan yaitu buku dan internet serta alat percobaan

37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan

38 Mengolah Data
9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data
yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD 7
Memverifikasi
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang gaya Lorentz, kelompok yang lain memperhatikan dan
menanggapi
11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang gaya Lorentz berdasarkan
hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
tentang gaya gerak listrik
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

Aktivitas 4

Pada pembelajaran sebelumnya, kita pelajari bahwa kawat yang dialiri arus

listrik akan menghasilkan induksi magnet. Untuk pembelajaran ini adalah

kebalikannya yaitu bahwa magnet yang digerakkan berada dalam kumparan

akan menghasilkan arus listrik. Konsep ini disebut dengan gaya gerak listrik.

Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.14.14, dan 4.14.14

dengan model pembelajaran inkuiri. Pembelajaran ini dilakukan selama 3 x

45’.

Gaya Gerak Listrik

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas pembelajaran ini, diharapkan peserta didik

mampu:

a. Membuktikan bahwa arus listrik dapat dibangkitkan dengan

menggunakan medan magnet

b. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya ggl induksi diri

c. Menyelidiki peristiwa induksi diri dalam kumparan

Alokasi Waktu: 3 x 45’


Alat dan Bahan yang digunakan:

1. sebuah magnet batang

2. sebuah kumparan

3. galvanometer

4. kumparan 300, 600, 1200, dan 12000 lilitan

5. inti besi lunak untuk transformator (1 buah)

6. galvanometer/voltmeter (1 buah)

7. magnet batang (2 buah)

8. kabel penghubung secukupnya

39
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan

yang akan dilakukan yaitu tentang yaitu GGL Induksi dan GGL Induksi

Diri serta lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu

gaya Lorentz

Mengamati

3. Peserta didik mengamati demontrasi guru tentang magnet batang yang


digerakkan di kumparan yang dihungkan dengan galvanometer

kemudian menanggapi dengan memberikan komentar

Mengajukan Pertanyaan

4. Peserta didik mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diharapkan

muncul antara lain:

a. Mengapa jarum penunjuk galvanometer bergerak?

b. Bagaimana gerakan jarum penunjuk galvanometer jika batang

magnet digerakkan lebih cepat?

Mengajukan Dugaan dan Kemungkinan Jawaban

5. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 5 sampai 6

orang tiap kelompok

6. Peserta didik mempelajari LKPD 8. GGL Induksi dan LKPD 9. GGL

Induksi Diri

7. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok mengajukan dugaan

dan kemungkinan jawabannya yaitu merancang sebuah percobaan

untuk membuktikan bahwa arus listrik dapat dibangkitkan dengan

menggunakan medan magnet pada LKPD 8 dan untuk menyelidiki

faktor GGL Induksi Diri disediakan dengan batuan LKPD 9

8. Peserta didik mengkonsultasikan rancangan pecobaannya kepada guru

dan memperbaiki rancangannya jika ada yang salah atau kurang

40
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Mengumpulkan Data

9. Pesera didik Peserta didik melaksanakan percobaan secara

berkelompok untuk membuktikan bahwa arus listrik dapat

dibangkitkan dengan menggunakan medan magnet dan untuk

menyelidiki faktor GGL Induksi Diri sesuai rancangan yang sudah

dibuat dengan penuh tanggungjawab

Menganalisis Data

10. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok untuk mengolah hasil

percobaan dan membuat laporan praktikum

Merumuskan Kesimpulan

11. Peserta didik Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya tentang hasil percobaannya, kelompok yang lain

memperhatikan dan menanggapi dengan memberikan masukan

12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang GGL Induksi dan GGL

Induksi Diri berdasarkan hasil diskusi dan menambahkan catatan yang

diperlukan

13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,

khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik

yang aktif dalam diskusi

14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

dengan menegaskan kembali kesimpulan

15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya

tentang generator dan transformator

Aktivitas 5
Dunia akan gelap gulita pada malam hari dan di negara yang tidak setiap hari

melihat sinar matahari akan kesulitan melakukan aktivitas jika tidak

ditemukan pembangkit listrik atau dikenal dengan sebutan generator.

41
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

Dengan adanya generator, listrik dihasilkan dan energi listrik mudah diubah

ke bentuk energi lain sesuai dengan kebutuhan. Aktivitas pembelajaran ini

akan mempelajari tentang aplikasi dari magnet dan elektromagnet.

Pencapaian tujuan tersebut, Saudara akan melaksanakan aktivitas berikut: 1)

merumuskan, 2) praktik, 3) menyimpulkan, 4) presentasi. Aktivitas

pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.14.15, 4.14.14, dan 4.14.15

dengan model pembelajaran Discovery Learning. Pada pertemuan ke-1 ini,

sintaks yang akan dicapai yaitu: 1) Pemberian rangsangan, 2) Identifikasi

masalah, 3) Pengumpulan data, 4) Pengolahan data, 5) Pembuktian data, 6)

Menarik kesimpulan. Pembelajaran ini dilakukan selama 3 x 45’.

Generator dan Transformator

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas pembelajaran ini, diharapkan peserta didik

mampu memahami bahwa:

a. Suatu kumparan melingkupi medan magnet yang berubah-ubah, maka


pada penghantar timbul arus induksi (ggl induksi).

b. Prinsip kerja transformator sebagai alat pengubah tegangan listrik AC

Alokasi Waktu: 3 x 45’

Alat dan Bahan yang digunakan:

1. 1 buah kumparan 6500 lilitan.

2. 1 buah kumparan 1500 lilitan.

3. 1 buah milivoltmeter.

4. Kabel penghubung

5. Kumparan 300, 600, 1200, dan 12000 lilitan

6. Multitester / voltmeter AC (0 – 150 v) (2 buah)

7. Catu daya (1 buah)

8. Inti besi lunak untuk transformator (1 buah)

9. Kabel penghubung secukupnya

42
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan

kegiatan yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang

akan digunakan.

2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya

yaitu tentang gaya gerak listrik.

3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat generator


dan transformator dalam kehidupan sehari-hari

Memberi Stimulus

4. Peserta didik mengamati kumparan yang didekatkan dengan magnet

batang, kemudian menanggapi dengan memberikan komentar

Mengidentifikasi Masalah

5. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan

generator melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:

a. Bagaimana simpangan jarum penunjuk pada milivoltmeter?

b. Bagaimana pula simpangan jarum penunjuk pada milivoltmeter jika

kumparan diganti?

Mengumpulkan Data

6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4

orang tiap kelompok

7. Peserta didik mempelajari LKPD 10. Generator dan LKPD 11.

Transformator

8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk

menyelesaikan lembar kerja dengan menggali informasi dari referensi

yang sudah disiapkan yaitu buku dan internet

Mengolah Data

9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang

sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab

pertanyaan yang ada di LKPD 10 dan LKPD 11

43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan

44 Memverifikasi
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
tentang generator dan transformator, kelompok yang lain
memperhatikan dan menanggapi
11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang generator dan
transformator berdasarkan hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya.
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1. Gaya Magnet

Tujuan: Menyelidiki gaya magnet

Alat dan Bahan:

1. 2 magnet batang

2. tali

Langkah Kerja:
1. Gantunglah magnet batang pada seutas tali

2. Ambillah magnet yang lain, lalu dekatkan pada salah satu ujung magnet

yang digantung tadi. Apa yang terjadi?

3. Dekatkan ujung magnet yang Saudara pegang dengan ujung lain dari

magnet yang digantung. Apa yang terjadi?

4. Tukarlah ujung magnet yang Saudara pegang, lalu lakukan kembali

kegiatan di atas.

5. Saudara buat kesimpulan!

45
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 2. Cara Membuat Magnet


Tujuan: Membuat magnet

Alat dan Bahan:

➢ magnet batang

➢ paku besar atau batang besi

➢ paku kecil

➢ jarum

➢ peniti

➢ baterai

➢ kawat kabel

Langkah Kerja

1) Dekatkan batang besi pada paku kecil, jarum dan peniti. Amati apakah

batang besi dapat menarik paku kecil, jarum dan peniti?

2) Gosoklah magnet pada batang besi secara berulang-ulang dengan satu

arah!

3) Dekatkan batang besi yang telah digosok dengan magnet pada paku
kecil,

jarum dan peniti!

4) Buatlah kesimpulan!
46
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 3. Kemagnetan Bumi

Tujuan: Menjelaskan kemagnetan bumi

Alat dan Bahan:

➢ buku fisika materi kemagnetan

➢ internet

Langkah Kerja

1) Jawablah soal-soal berikut!

a) Apa bukti bahwa di dalam bumi ada magnet bumi?

b) Apa perbedaan antara inklinasi dengan deklinasi?

c) Mengapa kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan?

d) Jelaskan pengaruh adanya lapisan magnetosfer!

e) Jelaskan tentang medan magnet bumi atau medan geomagnetik!

f) Ada teori yang menjelaskan asal dari medan magnet bumi yaitu

diantaranya teori geomagnet dan teori dinamo. Jelaskan masing-

masing teori tersebut!


2) Buatlah kesimpulan tentang kemagnetan bumi mulai dari bukti adanya

magnet bumi, asal usul magnet bumi sampai manfaat adanya magnet

bumi!

47
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 4. Kemagnetan Bahan

dan Fluks Magnet

Tujuan: Menjelaskan kemagnetan bahan dan fluks magnet

Alat dan Bahan:

➢ buku fisika materi kemagnetan

➢ internet

Langkah Kerja

1) Jawablah soal-soal berikut!

a. Apa yang dimaksud dengan benda magnet?

b. Apa kelemahan membuat secara induksi?

c. Bagaimana cara menentukan kutub magnet?


d. Apa yang dimaksud dengan magnet elementer?

e. Mengapa baja sukar menjadi magnet dibandingkan dengan


besi?

f. Jelaskan tentang diamagnetik, paramagnetik, dan ferromagnetik!

g. Jelaskan tentang bahan antiferromagnetik!

h. Jelaskan tentang bahan ferrimagnetik dan ferrit!

i. Apa yang dimaksud dengan fluks magnetik?

j. Jelaskan tentang hukum Gauss untuk magnetisme!

k. Jelaskan tentang fluks magnet yang melalui bidang terbuka!

2) Buatlah kesimpulan!

48

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 5. Percobaan Oersted

Tujuan Percobaan:

1. Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat yang dialiri arus

listrik.
2. Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat yang berarus listrik.

Alat dan Bahan: baterai, kabel penghubung, kompas, ampermeter, saklar,

busur derajat, kawat nikelin

Langkah Kegiatan:

1. Susunlah rangkaian percobaan seperti Gambar berikut!

2. Aturlah letak kompas sehingga posisi jarum kompas sejajar dengan

penghantar pada saat saklar terbuka!

3. Tegangan baterai 3 V.
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
49
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

4. Tutuplah saklar dan amati penyimpangan jarum kompas. Catatlah arah

penyimpangan dan ukurlah besar penyimpangan menggunakan busur

derajat!

5. Ukurlah kuat arus listrik menggunakan ampermeter!

6. Bukalah saklar dan ganti sumber tegangan 6 V, 9 V, dan 12 V!

Hasil Pengamatan

Saudara isi besar simpangan (θ) dan kuat arus listrik (i) pada tabel berikut!

No Tegangan
50
(V)

Besar simpangan (θ) Kuat arus listrik (i)


Besar simpangan (θ) Kuat arus listrik (i)

13

26

39

4 12
Pertanyaan:

1. Mengapa jarum kompas menyimpang ketika saklar ditutup?

2. Apa pengaruh tegangan yang digunakan terhadap besar simpangan

jarum kompas dan kuat arus listrik?

3. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus listrik (i) dengan besar

simpangan (θ) jarum kompas!

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 6. Hukum Biot-Savart

Tujuan: Mengaplikasikan hukum Biot-Savart

Alat dan Bahan:

➢ buku fisika materi kemagnetan

➢ internet

Langkah Kerja

1) Jawablah soal-soal berikut!

a) Kapan kumparan yang dialiri arus listrik dikatakan sebagai solenoida?

b) Dua kawat panjang sejajar seperti pada gambar di bawah ini. Kuat

arus pada masing-masing kawat 9 A dan 6 A. Bila jarak antara kedua

kawat 1,5 m. Di mana letak suatu titik terhadap titik Q yang memiliki

induksi magnetik = nol?


c) Kawat melingkar dengan jari-jari 60 cm dan dilalui arus listrik 10 A.

Suatu titik terletak pada sumbu lingkaran kawat sejauh 80 cm dari

pusat lingkaran. Apabila suatu titik yang terletak pada sumbu

lingkaran sejauh r terhadap kawat melingkar memuliki harga sin α =

0,75. Berapa besarnya besar induksi magnetik di titik tersebut?


Unit Pembelajaran
Kemagnetan
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan

52 d) Kawat penghantar berbentuk lingkaran dengan jari-jari 8 cm dan


dialiri arus listrik
sebesar 10 A. Tentukan besar induksi magnetik di
pusat lingkaran!
e) Suatu kumparan terdiri atas 1000 lilitan dan memiliki diameter
penampang kumparan 4 cm. Panjang kumparan 25,12 cm dan kuat
arus yang lewat pada kawat kumparan 10 A. Berapa induksi magnetik
pada suatu titik yang terletak di ujung panjang sumbu kumparannya?
f) Sebuah kumparan dengan 300 lilitan dialiri arus 2 A dibengkokkan
membentuk lingkaran (toroida) dengan jari-jari 5 cm. Tentukan
induksi magnetik di sumbu toroida!
2) Simpulkan rumusan hukum Biot-Savart

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 7. Gaya Lorentz

Tujuan Percobaan

➢ Mengamati terjadinya gaya Lorentz pada kawat lurus dalam medan

magnet

➢ Mengamati arah gaya Lorentz pada kawat lurus dalam medan magnet

Alat dan Bahan:

➢ batang magnet dua buah

➢ seutas kawat kabel serabut / alumunium foil 50 cm

➢ adaptor

➢ saklar jembatan 1 buah

➢ ampermeter

➢ rheostat 1 buah
➢ statif 1 buah

➢ kabel konektor

Langkah Percobaan

a) Rangkailah alat seperti gambar berikut!


Unit Pembelajaran
Kemagnetan
53
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

b) Letakkan di kiri dan kanan kawat magnet batang, atur kedudukan

rheostat, hubungkan saklar, lalu amati apa yang terjadi pada kawat?

c) Ulangi percobaan di atas! Ubah letak batang magnet di atas dan di bawah

dari kawat

d) Ulangi percobaan di atas! Ubah arus listrik

Data Hasil Pengamatan

Kesimpulan
54

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 8. GGL Induksi

Tujuan

Membuktikan bahwa arus listrik dapat dibangkitkan dengan menggunakan

medan magnet.

Alat dan Bahan:

a. sebuah magnet batang

b. sebuah kumparan

c. galvanometer

Cara Kerja

1. Hubungkan ujung-ujung kumparan dengan kawat penghantar pada

galvanometer!

2. Letakkan magnet batang di depan kumparan-kumparan, jangan

digerakkan! Perhatikan posisi jarum penunjuk pada galvanometer!

Apakah jarum penunjuk galvanometer bergerak?

3. Doronglah magnet batang ke dalam kumparan dengan kutub utara di

depan! Perhatikan posisi jarum penunjuk pada galvanometer! Apakah


jarum penunjuk galvanometer bergerak? Ke arah mana bergeraknya?
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
55
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

4. Keluarkan magnet batang dari dalam kumparan! Perhatikan posisi jarum

penunjuk pada Galvanometer! Apakah jarum penunjuk Galvanometer

bergerak? Ke arah mana bergeraknya?

5. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan ini!

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 9. GGL Induksi Diri

Tujuan

➢ Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya ggl induksi diri

➢ Menyelidiki peristiwa induksi diri dalam kumparan

Alat dan Bahan:

➢ kumparan 300, 600, 1200, dan 12000 lilitan

➢ inti besi lunak untuk transformator (1 buah)

➢ galvanometer/voltmeter (1 buah)

➢ magnet batang (2 buah)

➢ kabel penghubung secukupnya

Langkah Kegiatan

1. Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar di bawah (gunakan

kumparan 300 lilitan).


56
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

2. Amati apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang

dipegang di atas kumparan tanpa digerakkan?

3. Apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang ditarik ke

atas perlahan-lahan menjauh kumparan?

4. Apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang

digerakkan secara perlahan-lahan menjauhi dan mendekati kumparan?

5. Apa yang terjadi pada jarum galvanometer jika magnet batang

digerakkan secara cepat menjauhi dan mendekati kumparan?

6. Apa yang terjadi jika menggunakan dua buah magnet batang dengan cara

disatukan.

7. Lakukan percobaan berikutnya dengan menggunakan kumparan 600,

1200, dan 12000 lilitan. Catat dan masukkan hasilnya dalam tabel

berikut ini.

Jumlah lilitan 300 600 1200 12.000

Simpangan Galvanometer

8. Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi besarnya ggl induksi?

Sebutkan!

9. Kesimpulan apa yang Saudara peroleh dari hasil percobaan ini?


Jelaskan!
57
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 10. Generator

Tujuan: Suatu kumparan melingkupi medan magnet yang berubah-ubah,

maka pada penghantar timbul arus induksi (ggl induksi).

Alat

➢ 1 buah kumparan 6500 lilitan.

➢ 1 buah kumparan 1500 lilitan.

➢ 1 buah milivoltmeter.

➢ Kabel konektor.

Langkah kerja

a). Rangkai alat seperti pada gambar di bawah ini


58
(Sumber: Modul Fisika SMK 2004 E-Book Pdf. Penulis: Hainur Rasjid) b)
Gunakanlah kumparan 500 lilitan.

c) Gerakkanlah magnet batang menjauhi dan mendekati kumparan.

d) Catatlah besar arus induksi yang terjadi

e) Ulangi langkah di atas dengan mengubah kumparan 1000 lilitan.

f) Bandingkan hasilnya antara arus induksi pada kumparan 500 lilitan

dengan kumparan 1000 lilitan.

g) Jika gerakan maju mundur magnet dipercepat, bagaimana dengan arus

induksi pada kedua kumparan tersebut.

h) Tuliskan kesimpulan dari percobaan generator sederhana di atas.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 11. Transformator

Tujuan: Prinsip kerja transformator sebagai alat pengubah tegangan listrik

AC Alat dan

Bahan:

➢ kumparan 300, 600, 1200, dan 12000 lilitan

➢ multitester / voltmeter AC (0 – 150 v) (2 buah)

➢ catu daya (1 buah)

➢ inti besi lunak untuk transformator (1 buah)

➢ kabel penghubung secukupnya

Langkah Kegiatan

1. Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar di bawah.

2. Pasanglah kumparan primer (kumparan 1) dan kumparan sekunder


(kumparan 2) dengan jumlah lilitan yang berbeda, lalu ukurlah dengan

voltmeter pada

kumparan primer dan sekunder catat hasil pengukurannya.


Unit Pembelajaran
Kemagnetan
59
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

3. Ulangi langkah no. 2 dengan mengganti-ganti kumparan 1 atau kumparan

2 seperti pada tabel di bawah.

60
No Kumparan

(N1)

Tegangan
Tegangan
Tegangan

)
)
)
N2/N1 V2/V1 N1.V2/N2.V1
N2/N1 V2/V1 N1.V2/N2.V1
N2/N1 V2/V1 N1.V2/N2.V1
N2/N1 V2/V1 N1.V2/N2.V1

1 300 1200

2 600 12.000

3 600 12.000

4 1200 600

5 1200 12.000

6 12.000 1200 4. Apakah yang dimaksud dengan efisiensi transformator dari hasil

percobaan di atas? Jelaskan!

5. Kesimpulan apakah yang Saudara peroleh dari percobaan


tersebut?
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

C. Bahan Bacaan

Magnet

1. Kutub Magnet

Setiap magnet, apapun bentuknya selalu mempunyai dua kutub magnet yaitu

kutub utara dan kutub selatan. Hal tersebut bisa kita lihat pada magnet jarum

yang dapat berputar pada porosnya yaitu kompas. Dalam keadaan diam,

salah satu ujung magnet akan menunjuk ke arah utara, sedangkan ujung
yang

lain menunjuk ke arah selatan. Ujung kompas yang menunjuk ke arah utara

disebut kutub utara, sedangkan ujung kompas yang menunjuk ke arah

selatan disebut kutub selatan. Kita dapat membuat kompas sederhana

dengan cara meletakkan magnet batang yang kecil pada sebatang kayu di

dalam mangkok. Magnet akan bergerak bebas mengarah ke posisi utara-

selatan. Magnet dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran meliputi magnet

batang, tapal kuda, dan cakram. Jika dua magnet saling didekatkan, mereka

saling mengerahkan gaya, yaitu gaya magnet. Jika dua kutub utara saling

didekatkan, kedua kutub tersebut akan tolak-menolak. Demikian juga halnya

jika dua kutub selatan saling didekatkan. Namun, jika kutub utara salah satu

magnet didekatkan ke kutub selatan magnet lain, kutub-kutub tersebut akan

tarik-menarik. Aturan untuk kutub-kutub magnet tersebut berbunyi: Kutub-

kutub senama tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama tarik-menarik.

Kutub magnet selalu ditemukan berpasangan, kutub utara dan kutub selatan.
Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua buah, dihasilkan dua magnet yang

lebih kecil masing-masing mempunyai satu kutub utara dan satu kutub

selatan. Prosedur ini dapat diulang-ulang, namun selalu dihasilkan sebuah

magnet lengkap yang terdiri dari dua kutub (Gambar 6).

61
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan


62
Gambar 6. Sifat kutub-kutub kemagnetan

(Sumber: Modul fisika 2004 E-Book Pdf. Penulis: Eko Hariadi)

2. Medan Magnet

Medan magnet adalah daerah di mana sebuah benda yang berada dalam

ruang tersebut mendapat gaya magnet. Semakin besar kekuatan magnet,

semakin besar pula medan magnetnya. Medan magnet digambarkan sebagai

garis-garis lengkung yang disebut garis gaya magnet (Gambar 7). Garis gaya

magnet bermula di kutub utara dan berakhir di kutub selatan. Bila magnet-

magnet kecil diletakkan dalam medan magnet, maka magnet-magnet kecil

akan menempatkan dirinya menurut garis gaya magnet. Bentuk garis gaya

magnet dinyatakan dengan spketrum magnet.

Gambar 7. Garis gaya magnet pada serbuk besi

(Sumber: Modul fisika 2004 E-Book Pdf. Penulis: Eko Hariadi)

Gambar 8 menggambarkan garis-garis gaya yang terdapat di antara kutub-

kutub senama dua magnet batang. Pola serbuk besi memperlihatkan kutub-

kutub sejenis tolak-menolak. Gambar 9 menggambarkan garis gaya magnet

yang terdapat di antara kutub-kutub tak senama dua buah magnet batang.
Gambar 9. Kutub sejenis tarik-menarik

(Sumber: Modul fisika 2004 E-Book Pdf. Penulis: Eko Hariadi)

Medan magnet yang ada di sekitar magnet dapat digambarkan dengan garis

gaya magnet yang keluar dari kutub utara menuju ke kutub selatan.

Gambar 10. Garis gaya magnet

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a. Garis-garis gaya magnet tidak pernah berpotongan


Unit Pembelajaran
Kemagnetan

Gambar 8. Kutub sejenis tolak-menolak

(Sumber: Modul fisika 2004 E-Book Pdf. Penulis: Eko Hariadi)


63
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

b. Garis-garis gaya magnet selalu mengarah radial keluar dari kutub utara

menuju ke kutub selatan

c. Kuat medan magnet dinyatakan dengan rapat dan renggangnya garis

gaya magnet (yang rapat menyatakan medan gaya magnet yang kuat
dan

dan yang renggang menyatakan medan gaya magnet yang


lemah)

3. Kemagnetan Bumi

Bumi dapat dianggap sebagai magnet yang sangat besar (Gambar 11).
Kutub

selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara bumi, sedangkan kutub

utaranya berada di sekitar kutub selatan bumi. Oleh karena itu, jarum

kompas selalu mengarah kurang lebih ke arah utara-selatan.


64
Gambar 11. Bumi sebagai magnet Penyimpanganarah jarum kompas dari arah
utara-selatan yang sebenarnya

disebut deklinasi. Sedangkan inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh

magnet jarum dengan arah mendatar. Inklinasi di berbagai tempat di bumi

tidak sama. Inklinasi yang terbesar (90°) terdapat di dua tempat yaitu di

belahan bumi utara dan di belahan bumi selatan. Tempat-tempat ini disebut

kutub magnet bumi. Garis yang menghubungkan tempat-tempat di bumi yang

inklinasinya nol disebut khatulistiwa magnet bumi (aklin).

4. Sifat Kemagnetan Suatu Bahan

Berdasarkan kuat atau lemahnya pengaruh medan magnet terhadap suatu

bahan, maka bahan-bahan tersebut dapat kita bagi menjadi tiga golongan,

yaitu:

a. Bahan Ferromagnetik

Bahan yang ditarik dengan kuat oleh medan magnet disebut bahan

ferromagnetik. Contoh: baja, besi, kobalt, nikel


Unit Pembelajaran
Kemagnetan
Gambar 12. Bahan ferromagnetik Keterangan
Gambar 12 di atas, pada awalnya
bahan ferromagnetik belum

dipengaruhi oleh medan magnet dari luar. Resultan medan magnetnya masih

belum teratur atau terarah. Kemudian bahan tadi dipengaruhi oleh medan

magnet dari luar sehingga resultan medan magnet bahan menjadi terarah

sesuai dengan medan magnet yang mempengaruhi. Setelah medan magnet

luar dihilangkan, ternyata resultan medan magnet bahan tadi masih tetap

terarah dan tidak kembali seperti semula.

Hal ini dikarenakan bahan ferromagnetik dapat menimbulkan induksi besar.

Berarti permeabilitas bahan juga besar, dan lebih besar dari nol. Bahan

seperti ini sangat mudah untuk dibuat magnet permanen.

b. Bahan Paramagnetik

65
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

Bahan paramagnetik adalah bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet.

Bila bahan ini diberi pengaruh medan magnet, maka sebagian besar magnet

atomisnya mengikuti arah medan magnet dan ada sebagian kecil justru

melawan arah medan luar.


66
Dalam pengaruh medan magnet luar, bahan
Gambar 13. Bahan paramagnetik
paramagnetik termasuk cukup

baik, karena dapat menimbulkan medan magnetik yang cukup besar, berarti

permeabilitas bahan lebih tinggi dari μ0, tetapi masih lebih kecil bila

dibanding bahan ferromagnetik. Contoh bahan paramagnetik: mangan,

platina, alumunium, magnesium, timah, wolfram oksigen, dan udara.

c. Bahan Diamagnetik

Bahan diamagnetik adalah bahan yang ditolak oleh magnet meskipun bahan

ini bukan magnet. Bahan ini sangat sulit dipengaruhi oleh medan magnet

luar, bahkan apabila diberi pengaruh medan magnet dari luar, maka resultan

medan atomisnya akan membentuk arah yang melawan arah medan magnet

luar.

Bila magnet ini dimasukkan ke dalam medan magnet luar, maka akan

menimbulkan induksi magnet yang lebih kecil dibanding bahan

paramagnetik. Berarti bahwa μ bahan lebih kecil dari μ 0. Contoh bahan

diamagnetik: mismuth, timbal, antimon, air raksa, perak emas, air, fosfor, dan

tembaga.

Gambar 14. Bahan diamagnetik Keterangan:


arah panah ke kiri adalah arah medan atomis.

5. Flux Magnetik (Φ)

Agar lebih mudah memahami tentang fluks magnetik, maka fluks magnetik

digambarkan sejumlah garis medan magnetik yang memotong tegak lurus

suatu bidang. Fluks magnetik Φ didefinisikan sebagai hasil kali antara

komponen induksi magnetik tegak lurus bidang B ⊥ dengan luas bidang A

atau secara matematis ditulis dalam persamaan:

Gambar 15. Sudut antara arah B dengan arah normal bidang

Φ = (B cos θ) . A ..( 1)

dengan: Φ = fluks magnetik (weber = Wb)

B = induksi magnetik (tesla = T)

θ = sudut antara arah B dengan arah normal bidang

A = luas penampang (m2)


Unit Pembelajaran
Kemagnetan
67
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

Contoh Soal

Suatu kumparan yang panjangnya 25 cm dan lebarnya 8 cm diletakkan


dalam

medan magnetik homogen dengan induksi magnetik 20 × 10 -4 T. Tentukan

fluks magnetik yang menembus kumparan tersebut, jika arah induksi

magnetik:

a. searah dengan arah normal bidang persegi panjang!

b. membentuk sudut 30° terhadap bidang persegi panjang!

Penyelesaian

Diketahui: A = 25 cm × 8 cm = 200 cm2 = 200 × 10-4 m2

B = 20 × 10-4 T

Ditanya: Φ?

Jawab: Fluks magnetik Φ dihitung dengan persamaan Φ = (B cos θ) .


A

a) B searah dengan n artinya θ = 0°, cos 0° = 1

Φ = (20 × 10-4 ) ( 1 ) (200 × 10-4)


Φ = 4 × 10-5 Wb

b) B membentuk sudut 30° terhadap bidang, artinya: θ = 90 – 30 = 60°,

cos 60° = 1⁄2

Φ = (20 × 10-4 ) ( 1⁄2 ) (200 × 10-4)

Φ = 2 × 10-5 Wb

68
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

6. Hipotesis Weber

Untuk menjelaskan berbagai hal tentang magnet, Weber menggunakan

beberapa hipotesis (dugaan) sebagai berikut:

a. Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnetik yang dinamakan magnet

elementer. Masing-amsing atom mempunyai kutub utara dan kutub

selatan. Bila magnet batang dipotong menjadi dua bagian atau lebih,
maka

bagian-bagian itu sendiri merupakan magnet baru. Pemotongan dapat

dilanjutkan sampai bagian yang terkecil (atom magnet) selalu terdapat

dua kutub magnet.

b. Magnet elementer besi mudah diarahkan, sedangkan magnet elementer


baja sulit diarahkan. Oleh karena itu besi mudah dijadikan sebagai

magnet, sedangkan baja lebih sulit dijadikan magnet tetapi sekali baja

menjadi magnet maka magnet baja sulit dihilangkan atau disebut dengan

magnet permanen.

c. Pada besi dan baja yang tidak bersifat magnet, letak magnet elementernya

tidak teratur. Sebagian besar magnet elementer membentuk lingkaran

tertutup. Kutub utara magnet elementer berhadapan dengan kutub

selatan magnet elementer yang lain.

d. Pada besi atau baja yang bersifat magnet, letak magnet elementernya

teratur. Kutub-kutub utara magnet mengarah arah yang sama sedangkan

kutub-kutub selatan magnet mengarah yang berlawanan.

7. Cara Membuat Magnet

a. Induksi Magnetik

Menginduksikan magnet adalah memberikan sifat magnet kepada besi atau

baja tanpa disentuhkan. Caranya adalah dengan mendekatkan sebatang besi

atau baja ke magnet batang yang kuat (Gambar 16). Ujung besi yang dekat
ke

salah satu kutub magnet akan memperoleh kutub yang berlawanan dengan

69
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan


kutub magnet itu. Misal, A adalah kutub utara magnet batang. Ujung C pada

batang besi (misalnya paku) menjadi kutub selatan. Jika ujung D dicelupkan

ke dalam serbuk besi, maka ada serbuk besi yang melekat pada
paku.
70
Gambar 16. Induksi magnet

b. Sentuhan/Gosokan

Cara membuat magnet yang paling sederhana adalah menyentuhkan besi

atau baja dengan magnet batang. Ada dua cara mengerjakannya, yaitu

sentuhan tunggal dan sentuhan bercabang (Gambar 17). Pada sentuhan

tunggal (Gambar 17 a), batang besi atau baja disentuh beberapa kali dari

ujung ke ujung dengan menggunakan magnet permanen. Cara membuat

magnet sentuhan yang baik adalah dengan metode sentuhan bercabang.


Pada

metode ini, batang digosok secara serempak dari tengah ke ujungnya


dengan

dua kutub magnet batang yang berlawanan (Gambar 17 b)

Gambar 17. Cara membuat dengan gosokan magnet

Hukum Biot-Savart

Di sekeliling kawat penghantar yang berarus listrik terdapat medan magnet.

Arah medan magnet tergantung dari arah arus listrik. Kuat medan magnet di
sekitar kawat berarus listrik tergantung pada kuat arus listrik dan jarak

suatu titik terhadap kawat. Untuk mengetahui lebih dalam hasil pengamatan

Oersted dan pengaruh yang ditimbulkan, mari kita pelajari bahasan berikut

ini

1. Percobaan Oersted

Perhatikan percobaan pada gambar di bawah ini

Gambar 18. Rangkaian percobaan Oersted

Ketika saklar masih terbuka, jarum kompas yang diletakkan di bawah

penghantar berarah utara-selatan (Gambar 18.a). Jika saklar ditutup, arus

listrik mengalir, ternyata jarum kompas menyimpang dari kedudukan semula

(Gambar 18.b). Jika arah arus diubah dengan menukar letak kutub-kutub

baterai, jarum kompas menyimpang kearah yang berlawanan dari percobaan

b (Gambar 18.c). jika sebelumnya jarum kompas menyimpang ke kiri, maka

dengan berbaliknya arus yang melalui penghantar, jarum kompas

menyimpang ke kanan.
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
71
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan

Apabila jarum kompas diletakkan di atas penghantar seperti Gambar 18.d.

Jarum kompas berputar ke arah yang berlawanan dengan arah perputaran

ketika kedudukan seperti gambar sebelumnya. Arah putaran jarum kompas

yang diletakkan di atas penghantar ditunjukkan Gambar 18.e dan Gambar

18.f
72
Gambar 18. Rangkaian percobaan Oersted

Dari percobaan Oersted dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

 Di sekitar penghantar yang dialiri arus listrik terdapat medan magnetik.

 Arah gaya magnetik yang menyimpangkan jarum kompas bergantung

pada arah arus listrik yang mengalir dalam penghantar.

2. Hubungan Medan Magnetik, Kuat Arus, dan Jarak antara jarum Kompas

dari Penghantar

Penyimpangan arah jarum kompas di sekitar penghantar berarus

menunjukkan adanya medan magnetik. Besar kecilnya medan magnetik pada

penghantar berarus listrik dapat diketahui oleh besar kecilnya sudut

penyimpangan jarum kompas. Untuk menyelidiki hubungan antara medan

magnetik B dengan kuat arus listrik i, kita perbesar kuat arus I dengan cara

menambah baterai, misal; dari satu baterai menjadi dua baterai, kemudian

kita amati sudut penyimpangan jarum kompas. Ternyata sudut

penyimpangannya menjadi lebih besar, yaitu menjadi dua kali semula. Kita

simpulkan bahwa medan magnetik B sebanding dengan kuat arus listrik (B ∝

i). Apabila jarak antara jarum kompas dari penghantar a yang berarus listrik (i),

kita jauhkan menjadi dua kali semula, ternyata sudut simpangannya menjadi

lebih kecil, yaitu menjadi setengah kali semula. Kita simpulkan bahwa medan
magnet B yang ditimbulkan oleh penghantar berarus listrik berbanding

terbalik dengan jarak antara titik (jarum kompas) dari penghantar (a), atau

secara matematis : B ∝ 1/a

Gambar 19. Induksi magnet di titik P

Dua kesimpulan di atas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya medan magnetik di sekitar panghantar panjang lurus berarus listrik

yang dinyatakan dengan persamaan:

....(2)
B = k ai

di mana: k = tetapan yang besarnya 2 × 10-7 N/A2

B = medan magnet (Wb/m2)

i = arus listrik (A)

a = jarak titik ke kawat (m)

Contoh Soal
Unit Pembelajaran
Kemagnetan
73
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru PKP dan berbasis Tenaga Zonasi

Kependidikan
Kawat lurus yang dialiri arus listrik sebesar 10 A dari arah timur ke barat.
Tentukan besar dan arah induksi magnetik di titik P yang berada tepat di
bawah kawat tersebut berjarak 10 cm!
Penyelesaian
Diketahui: i = 10 A
a = 10 cm = 10-1 m
Ditanya: B?
Jawab: B = k i
-7 -5 2
a= 2 × 10 1010- 1 = 2 × 10 Wb/m
Arah induksi magnet dapat ditentukan dengan kaidah genggaman tangan
kanan. Arus listrik berarah dari timur ke barat. Dengan demikian, titik P yang
berada di bawah kawat akan memiliki induksi magnet berarah ke selatan.
Jadi besar induksi magnet di titik P adalah 2 × 10 -5 Wb/m2 dengan arah ke
selatan.
3. Percobaan Biot-Savart
74
Gambar 20. Induksi magnet akibat kawat melingkar berarus listrik
Induksi magnetik di titik P yang ditimbulkan oleh elemen arus sepanjang ∆l
yang dilalui arus listrik i dan berjarak r, maka induksi magnetik di titik P
semakin besar bila:
• Arus listrik yang mengalir diperbesar
• Elemen arus listrik diperpanjang
• Jarak titik P terhadap elemen arus diperkecil
• Sinus sudut antara garis singgung pada elemen arus dengan garis r
diperbesar
• Arah induksi magnetik di titik P selalu tegak lurus dengan garis r.
Berdasarkan hasil percobaan di atas, secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:
dB = k dli .sin..
r

...(3)
dB = besar induksi magnetik (wb/m)
k = konstanta = 10-7 wb/A.m
dl = panjang elemen arus listrik (m)
Unit Pembelajaran Kemagnetan
75
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru

PKP dan berbasis Tenaga Zonasi Kependidikan


76
i = arus listrik (A)

θ = sudut antara arah arus listrik dengan r

r = jarak antara dl dengan titik P (m)

a. Induksi Magnetik di Sekitar Kawat Lurus Berarus Listrik

Akibat elemen berarus listrik sepanjang dl dan sejauh PQ terhadap titik P,

maka besar induksi magnetik di titik P menurut percobaan Biot-Savart

adalah:

Gambar 21. Induksi magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik

B = k ai .(sin α 2 - .sin α 1 )3)....( Berdasarkan Gambar 22 di bawah,


persamaan di atas dapat ditulis:

Gambar 22. Induksi magnetik di sekitar kawat lurus pendek berarus listrik
Unit Pembelajaran
Kemagnetan

B = k ai .[cos θ - 180cos( -° γ )4)]....( Sudut 180° - γ dan θ merupakan sudut


yang dibentuk oleh arah arus listrik

dengan jarak titik P ke masing-masing batas elemen arus.

1) Induksi magnetik di sekitar kawat lurus pendek berarus listrik

Persamaan yang telah kita temukan adalah besarnya induksi magnetik di

sekitar kawat lurus pendek berarus listrik, yaitu:

B = k ai .[cos θ - 180cos( -° γ )5)]...( 2) Induksi magnetik di sekitar


kawat lurus panjang berarus listrik

Dalam hal ini berlaku: θ = 0° dan γ = 0°, sehingga diperoleh:

B = 2 k ai )6.....
( Dengan: B = induksi magnetik (T)

i = arus listrik (A)

a = jarak antara kawat penghantar dengan suatu titik (m)


77
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru PKP dan berbasis Tenaga Zonasi

Kependidikan
Contoh Soal
Perhatikan gambar di bawah ini!
panjang kawat QR = 8 m dan jarak PR = 10 m. Berapa induksi induksi
magnetik di titik P karena pengaruh arus listrik sepanjang kawat QR?
Penyelesaian
(PQ)2 = (PR)2 – (QR)2
a2 = 102 - 82
a=6m
B = k ai 90.[cos -° 180cos( γ-° )] = 3.10 -
7
6

)].cos(0[ - - γ = 5. 10-8 [0 – ⎛│⎝-108 ⎞ │⎠] = 4. 10-8 tesla


Contoh Soal
Dua kawat panjang sejajar seperti pada gambar di bawah ini. Kuat arus pada
masing-masing kawat 9 A dan 6 A. Bila jarak antara kedua kawat 1,5 m.
Berapa besar induksi magnetik di titik P dan ke mana arahnya?
78

Penyelesaian

B1 = 2 PQi k 1

9
= 2 . 10-7 75,0
= 2,4 . 10-6 tesla

B2 = 2 PRi k 2

6
= 2 . 10-7 75,0

= 1,6 . 10-6 tesla

Bp = B1 - B2

= 2,4 . 10-6 - 1,6 . 10-6 = 8. 10-7 tesla


Unit Pembelajaran
Kemagnetan
79
Program Direktorat PKB Jenderal melalui Guru PKP dan berbasis Tenaga Zonasi

Kependidikan
b. Induksi magnetik di Sekitar Arus Listrik Melingkar
80
Gambar 23. Induksi magnetik di sekitar arus listrik melingkar
Titik P terletak di sumbu kawat melingkar berarus listrik berjarak r terhadap
dl. Besarnya induksi magnetik di sekitar elemen arus menurut Amper atau
Biot-Savart adalah:
dB = k dli r.2 Vektor dB dapat diuraikan menjadi dB cos α dan dB sin α. Dalam hal ini
komponen vektor dB cos α tiap elemen arus sepanjang lingkaran kawat
saling meniadakan, maka yang tinggalah hanya komponen-komponen dB sin
α tiap elemen arus sepanjang lingkaran kawat melingkar yang arahnya
searah dan sejajar pada sumbu lingkaran (PO). Sehingga resultan induksi
magnetik di titik P merupakan jumlah aljabar masing-masing induksi
magnetik oleh masing-masing elemen sepanjang kawat melingkar.
μ
Bp = o .sin...
Ri
2
α
r2 ...(4)
Dengan: μO = 4π.10-7 T.m/A
i = kuat arus listrik (A)
R = jari-jari lingkaran (m)

Anda mungkin juga menyukai