Anda di halaman 1dari 19

MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4

________________________________________________________________________________________________

CBR LABORATORIUM
( CALIFORNIA BEARING RATIO )
( SNI 1744-2012 )

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN

Maksud dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui CBR (California Bearing
Ratio) tanah asli maupun modifikasi yang dipadatkan di laboratorium dengan kadar air
tanah tertentu.

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara nilai kadar
air optimum dengan nilai CBR laboratorium dengan kadar air optimum 95%.

1.2 WAKTU PELAKSANAAN

Hari : Selasa

Tanggal : 14 Mei 2019

Waktu : 16.00 – 18.30

Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah L-105

Asisten Praktikum : Anggita & Firmansyah

1.3 PERALATAN DAN BAHAN


1.3.1 Tanah

Gambar 1.3.3 tanah

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 1
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

1.3.2 Air

Gambar 1.3.2 air

1.3.3 Oli

Gambar 1.3.3 oli

1.3.4 Alat Penetrasi

Gambar 1.3.4 alat penetrasi

1.3.5 Alat Pengukur Pengembangan (Swell )

Gambar 1.3.5 alat pengukur pengembangan

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 2
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

1.3.6 Mould standard

Gambar 1.3.6 mould

1.3.7 Hammer

Gambar 1.3.7 hammer

1.3.8 Extruder

Gambar 1.3.8 extruder

1.3.9 Saringan No.4

Gambar 1.3.9 saringan no.4

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 3
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

1.3.10 Pahat

Gambar 1.3.10 pahat

1.3.11 Palu

Gambar 1.3.11 palu

1.3.12 Spatula

Gambar 1.3.12 spatula

1.3.13 Jangka sorong

Gambar 1.3.13 jangka sorong

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 4
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

1.3.14 Oven

Gambar 1.3.14 oven

1.3.15 Gelas ukur

Gambar 1.3.15 gelas ukur

1.3.16 Talam

Gambar 1.3.16 talam

1.3.17 Cawan

Gambar 1.3.17 cawan

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 5
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

1.3.18 Ember

Gambar 1.3.18 ember

1.3.19 Plastik

Gambar 1.3.19 plastik

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 6
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

1.4 PELAKSANAA PENGUJIAN

1. Disiapkan alat dan bahan dalam keadaan baik dan bersih.

Gambar 1.3.1 mempersiapkan alat

2. Di masukkan tanah seberat 5 kg ke dalam talam.

Gambar 1.3.2 memasukan tanah

3. Tanah dimasukkan ke dalam oven bersuhu 105°-110° C selama 24 jam.

Gambar 1.3.3 mengoven tanah

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 7
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

4. Setelah di oven, sampel di saring menggunakan saringan No.4

Gambar 1.3.4 menyaring sampel

5. Di tambahkan air sebanyak 40% dari berat tanah dan di aduk sampai homogen.
Sampel di masukkan ke dalam plastik dan di diamkan selama minimal 4 jam.

Gambar 1.3.5 menambahkan air

6. Di timbang berat Mould bagian bawah.

Gambar 1.3.6 menimbang Mould

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 8
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

7. Di ukur diameter dan tinggi Mould bagian bawah menggunakan jangka sorong.

Gambar 1.3.7 mengukur Mould

8. Dioleskan oli pada Mould.

Gambar 1.3.8 mengoleskan oli

9. Di masukkan sampel tanah ke dalam Mould dengan membanginya ke dalam 5


lapisan.

Gambar 1.3.9 memasukan sampel

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 9
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

10. Pada setiap lapisan, tanah di tumbuk terlebih dahulu sebanyak 30 kali dengan
menggunakan Hammer, lalu diberi alur pada permukaannya menggunakan spatula
agar antar tiap lapisan tanah dapat menyatu.

Gambar 1.3.10 menumbuk tanah

11. Di pasangkan penutup pada bagian atas Mould dan di pastikan permukaan atas
tanah sudah rata.

Gambar 1.3.11 menutup Mould

12. Pada bagian atas Mould di pasangkan Dial Holding dan Dial pembacaan Swelling.

Gambar 1.3.12 memasang dial

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 10
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

13. Mould di masukkan ke dalam ember dan di tambahkan air secara perlahan sampai
Mould terendam, penambahan air secara perlahan untuk menghindari tanah
langsung terkena air.

Gambar 1.3.13 memasukan air

14. Pembacaan Dial Swelling di lakukan selama 4 hari dan di catat data setiap
pembacaan.

Gambar 1.3.14 pembacaan dial swelling

15. Setelah 4 hari Pembacaan Dial Swelling, Mould di keluarkan dari ember. Penutup
Mould, Dial Holding,Dial di lepaskan dan Air di dalam Mould di keluarkan.

Gambar 1.3.15 mengeluarkan mould dari dalam ember

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 11
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

16. Di timbang berat Mould.

Gambar 1.3.16 menimbang berat mould

17. Di letakkan Mould pada alat penetrasi dan di beri beban di atasnya.

Gambar 1.3.17 memasangkan mould di alat penetrasi

18. Di lakukan kalibrasi alat penetrasi dengan memutar tuas yang lebih kecil ke arah kiri
sampai Mould menyentuh Dial regangan.

Gambar 1.3.18 mengkalibrasi alat penetrasi

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 12
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

19. Di lakukan pembacaan Dial tegangan dengan memutar tuas yang lebih besar ke
arah kanan.

Gambar 1.3.19 pembacaan dial penetrasi

20. Setelah pembacaan tegangan, di catat hasil pembacaan dan di putar tuas yang lebih
kecil ke arah kanan untuk menurunkan Mould.

Gambar 1.3.20 mencatat hasil pembacaan dial penetrasi

21. Mould di letakan pada alat Extruder untuk mengeluarkan tanah dari Mould.

Gambar 1.3.21 mengeluarkan tanah dari dalam mould

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 13
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

22. Tanah di potong menggunakan pahat menjadi 3 bagian, yaitu atas, tengah, dan
bawah.

Gambar 1.3.22 memotong tanah menjadi 3 bagian

23. Dari setiap bagian tanah di masukkan ke dalam cawan.

Gambar 1.3.23 memasukkan tanah ke cawan

24. Tanah di dalam cawan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 105°-110° C selama 24
jam.

Gambar 1.3.24 memasukkan tanah ke dalam oven

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 14
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

25. Di timbang berat sampel setelah di oven dan di catat hasilnya.

Gambar 1.3.25 menimbang berat sampel setelah di oven

1.5 PEMBAHASAN
1.5.1 Tabel Data

KADAR AIR
NILAI
URAIAN
SEBELUM SESUDAH
Berat cawan (gr) 15,32 15,32
Berat cawan + tanah basah (gr) 126,14 185
Berat cawan + tanah kering (gr) 95,84 130,93
Berat tanah basah (gr) 110,62 169,14
Berat tanah kering (gr) 80,52 115,07
Berat air (gr) 30,1 54,07

BERAT ISI
URAIAN NILAI
Tinggi Mould (cm) 10,37
Diameter Mould (cm) 15,2
Volume Mould (cm3) 2.036,5
Berat Mould (gr) 15.360
Berat Mould + tanah basah (gr) 19.560
Berat tanah basah (gr) 4.200

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 15
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

PENETRASI
WAKTU PENURUNA PEMBACAAN KALIBRASI BEBAN
( menit ) N ARLOJI ( Lb ) ( Lb )
( inch/mm )
0,00 0 0 35,2 0
0,25 0,0125 (0,32) 0,8 35,2 28,16
0,50 0,025 (0,64) 1 35,2 35,2
1,00 0,05 (1,27) 2 35,2 70,4
1,50 0,075 (1,9) 2,6 35,2 91,52
2,00 0,1 (2,54) 3,1 35,2 109,12
3,00 0,15 (3,81) 4,3 35,2 151,36
4,00 0,2 (5,08) 5,2 35,2 183,04
6,00 0,3 (7,62) 7 35,2 246,4
8,00 0,4 (10,16) 8,2 35,2 288,64
10,00 0,5 (12,70) 10, 35,2 380,16

1.5.2 Grafik

Beban (Lb) Pembebanan Pada Uji CBR


400

350

300

250

200

150

100

50
Penurunan (inch)
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 16
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

1.5.3 Perhitungan

Kadar air (w) = berat air


Kadar air (w) = ×100 %
berat air berat tanah kering
×100 %
berat tanah kering berat air
(sesudah) = ×100 %
berat air berat tanah kering
(sebelum) = ×100 %
berat tanah kering
54,07 gr
= × 100 %
30,1 gr 115,07 gr
= × 100 %
80,52 gr
= 46,989 %
= 37,382 %
berat tanah basah
Berat isi basah =
volume
4200 gr
(P sat ) =
2036,5 cm³

= 2,062 gr/cm3
Psat x 100
Berat isi kering =
100+ w
2,062 gr /cm ³ x 100
(P dry ) =
100+ 37,382

= 1,501 gr/cm3

Beban (Lb) = pembacaanarloji ×kalibrasi

= 0 mm x 35,2 Lb = 0 Lb

= 0,8 mm x 35,2 Lb = 28,16 Lb

= 1 mm x 35,2 Lb = 35,2 Lb

= 2 mm x 35,2 Lb = 70,4 Lb

= 2,6 mm x 35,2 Lb = 91,52 Lb

= 3,1 mm x 35,2 Lb = 109,12 Lb

= 4,3 mm x 35,2 Lb = 151,36 Lb

= 5,2 mm x 35,2 Lb = 183,04 Lb

= 7 mm x 35,2 Lb = 246,4 Lb

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 17
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

= 8,2 mm x 35,2 Lb = 288,64 Lb

= 10,8 mm x 35,2 Lb= 380,16 Lb

Pembacaan Arloji
Nilai CBR = ×100 %
3 ×1000
109,12 Lb
(0,1”) = × 100%
3000

= 3,637 %
Pembacaan Arloji
Nilai CBR = ×100 %
3 ×1500
183,04 Lb
(0,2”) = ×100 %
4500

= 4,068 %

1.5.4 Tabel Rekapitulasi

JUMLAH PUKULAN = 30
NILAI CBR
0,1” 3,637 %
0,2” 4,068 %

1.6 KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat di simpulkan CBR 0,1” dan CBR 0,2” adalah
3,637 % dan 4,068 %.

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 18
MEKANIKA TANAH I KELOMPOK 4
________________________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA | 19

Anda mungkin juga menyukai