Anda di halaman 1dari 4

Metode Teknik Perencanaan Waktu

Pengendalian waktu pelaksanaan adalah upaya untuk mengontrol agar

pelaksanaan proyek tidak melebihi waktu yang telah direncanakan, yang

didalamnya dibantu pengawasan aktivitas utama yang berada pada lintasan kritis

dalam suatu kerangka target waktu. Pada lintasan kritis tidak boleh terjadi

keterlambatan waktu, karena akan mempengaruhi umur proyek.

Pengendalian waktu dilakukan dengan perencanaan tahapan dan waktu

pelaksanaan secara seksama dengan melihat segala aspek yang ada di lapangan,

kemudian mengadakan rapat-rapat periodik yang diselenggarakan setiap satu kali

seminggu dan bertempat di kantor proyek (site office).

Untuk memudahkan kontrol pengendalian waktu pelaksanaan proyek

dilakukan penjadwalan waktu kerja (time schedule) yang dibuat sesuai dengan

urutan pelaksanaan pekerjaan. Penjadwalan kerja dilakukan agar waktu

pelaksanaan yang telah ditentukan dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga

pekerjaan yang dilaksanakan dapat diselesaikan tepat pada penjadwalan waktu

kerja (Time Schedule) yang dibuat, yaitu:

a. Master Schedule

Merupakan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun berdasarkan

urutan pekerjaan dari saat proyek dimulai hingga proyek selesai. Dengan

master schedule kemudian dibuat Kurva S perencanaan dan Kurva S aktual.


Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan & Pengendalian Proyek

b. Monthly Schedule

Merupakan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada minggu

terakhir setiap bulan yang berisi rencana pelaksanaan berbagai bagian

pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk bulan berikutnya.

c. Weekly Schedule

Merupakan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun untuk

dilaksanakan dalam waktu satu minggu.

d. Daily Schedule

Merupakan rencana kerja harian yang disusun dengan mengacu pada weekly

schedule.

Dalam monitoring dan pengendalian waktu juga digunakan bar chart dan

network planning yang selanjutnya akan digunakan Critical Path Method (CPM),

untuk dapat mengendalikan waktu dengan tepat. Bar chart berisi kegiatan

pelaksanaan pekerjaan dan waktu pelaksanaannya dalam waktu satuan minggu

yang dikemas dalam bentuk tabel, sedangkan network planning dibuat untuk

menggambarkan jalur-jalur yang menghubungkan satu kegiatan dengan kegiatan

lainnya dengan durasi dan waktu paling awal/akhir untuk memulai/mengakhiri

kegiatan tersebut. Dengan network planning maka dapat ditentukan kegiatan-

kegiatan yang termasuk dalam lintasan kritis (critical path) yaitu kegiatan yang jika

mengalami keterlambatan dapat mempengaruhi kegiatan lain.

VI-2
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan & Pengendalian Proyek

Pengendalian terhadap waktu pelaksanaan dititikberatkan pada upaya

menyelesaikan proyek dalam waktu yang ditetapkan dan berfungsi sangat penting

terutama menyangkut waktu pelaksanaan proyek.

a. Man Power Schedule

Man power schedule merupakan bagian yang menganalisa kebutuhan tenaga

kerja untuk menjaga waktu tertentu. Man power schedule disusun berdasarkan

bobot kegiatan pada time schedule yaitu dengan meninjau kemampuan satu

orang pekerja untuk menyelesaikan satu satuan volume pekerjaan dalam satuan

waktu (hari/minggu/bulan). Pekerjaan alat berat, jumlah pekerjaan yang

dibutuhkan, dihitung dengan mempertimbangkan kapasitas alat. Kebutuhan

pekerja saat awal kegiatan akan mengalami peningkatan sampai pertengahan

kegiatan dan akan menurun saat akhir pekerjaan.

b. Material Schedule

Material schedule disusun berdasarkan bobot kegiatan pada time schedule.

Material schedule menyatakan jumlah material dan peralatan yang dibutuhkan

untuk jangka waktu tertentu. Penyusunan material schedule diperlukan untuk

menjamin ketersediaan material dan peralatan yang diperlukan di lapangan.

Jenis material yang diperlukan tergantung pada metode pelaksanaan proyek.

Dalam proyek pembangunan Nines Plaza & Residence pengendalian waktu

secara riil dapat dilihat dari jam kerja yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga

17.00 WIB setiap harinya dan dapat di monitoring langsung dengan kurva S,

sehingga dapat diketahui perencanaan, pelaksanaan, dan kemajuan pekerjaan

proyek, serta kontrol terhadap waktu bisa dikendalikan. Bentuk material


VI-3
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan & Pengendalian Proyek

schedule yang diterapkan dalam kurva S merupakan grafik hubungan antara

bobot prestasi pekejaan dengan waktu pelaksanaan.

Untuk mengetahui prestasi pekerjaan, caranya dengan menghitung bobot tiap

jenis pekejaan dalam suatu interval waktu. Setelah menentukan bobot prestasi

kemudian dibuat rencana waktu pelaksanaan untuk menyelesaikan masing-masing

pekerjaan, kemudian menentukan waktu pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan

terlebih dahulu.

Adapun fungsi sebenarnya dari kurva S adalah:

1. Untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan setiap saat sehingga jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan di lapangan dapat memenuhi jadwal yang ditentukan.

2. Untuk mempermudah bagi direksi atau pengawas dalam memeriksa dan

menilai sampai dimana prestasi kerja kontraktor.

VI-4

Anda mungkin juga menyukai