Disusun Oleh :
Ayunda Arya Putri Maharani ( 041812175 )
Isna Khoirun Nisa ( 041816735 )
Pritvi Presillia Ayuning Savitri ( 041816742 )
Renanda Atthohiroh ( 041809191 )
Yoga Bagus Hermawan ( 041303219 )
Indra Wahyudi ( 030501287 )
Pembimbing :
Fanita Cahyaning Arie
Hendri Setiawati
Anas Firdaus M
1
demografis Kecamatan Karangploso memiliki jumlah penduduk sebesar 80.409 penduduk
dengan jumlah penduduk terbesar di Desa Ngijo dan Desa Ngenep. Mayoritas penduduk di
Kecamatan Karangploso bermata pencaharian sebagai petani, seperti di Desa Tawangargo dan
Desa Bocek yang merupakan sentral penanaman holtikultura terutama sayur mayur terbesar
keempat di Malang Raya. Seiring berjalannya waktu jumlah pabrik di wilayah Karangploso
semakin bertambah sehingga memengaruhi kehidupan sosial dimana generasi muda yang
lebih memilih bekerja menjadi buruh pabrik dibandingkan dengan bertani. Namun tidak
semua masyarakat bergantung pada bertani maupun buruh pabrik, masih banyak dijumpai
masyarakat yang berprofesi sebagai peternak sapi perah, wira swasta maupun profesi formal
lainnya.
Secara administrasi Kecamatan Karangploso memiliki 9 desa diantaranya Desa
Ampeldanto, Desa Bocek, Desa Donowarih, Desa Girimoyo, Desa Kapuharjo, Desa Ngenep,
Desa Ngijo, Desa Tawangargo, dan Desa Tegalgondo yang memiliki luas wilayah 5.966.130
Ha. dengan sebagian besar wilayahnya didominasi oleh area tegal/kebun, hutan, sawah, dan
permukiman. Sedangkan secara geografis Kecamatan Karangploso termasuk dalam daerah
segitiga emas dimana terletak diantara Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, serta
berbatasan langsung dengan kecamatan lain seperti Kecamatan Singosari dan Kecamatan
Dau. Kecamatan Krangploso mendapat dampak positif dari aktivitas keramaian arus wisata
yang berasal dari luar Kabupaten Malang. Jalur pintas yang menghubungkan area utara Jawa
Timur, tepatnya dari Surabaya, Pasuruan, dan Probolinggo menuju ke Kota Batu serta
dijadikannya jalur alternatif dari arah Kediri menuju Surabaya yang melalui Kecamatan
Karangploso berjarak lebih dekat apabila dibanding dengan pengendara yang menempuh
perjalanan melalui jalur utama kota Malang. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa hampir
keseluruhan pengendara ataupun wisatawan yang hendak berwisata ke Kota Batu akan
memilih jalur alternatif melewati Kecamatan Karangploso. Sehingga tidak dapat dipungkiri
apabila jalanan kampung yang berada di Kecamatan Karangploso selalu padat dan ramai,
terlebih jika sudah memasuki akhir pekan dan hari libur nasional.
2
1.3. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan studio perencanaan kota ini antara lain ialah untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Studio Perencanaan Kota dari Fakultas Sains dan Teknologi di
Universitas Terbuka serta melakukan penyusunan sebuah perencanaan tata ruang pada
penataan lingkungan di wilayah perencanaan, untuk mendukung perkembangan wilayah
perencanaan.
1.4. SASARAN
Sasaran untuk mencapai tujuan dari kegiatan studio perencanaan kota adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi aspek fisik, sosial, budaya, dan ekonomi yang ada di wilayah
perencanaan
b. Merumuskan konsep perencanaan tata ruang perkotaan di wilayah perencanaan
3
a. Teknik Analisis Deskriptif.
Menganalisis data data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data berupa
deskripsi/teks. Salah satunya adalah melihat persebaran sarana dan prasarana.
b. Teknik Analisis Kualitatif.
Data ini diperoleh melalui kegiatan wawancara kepada dinas terkait dan masyarakat
sekitar mengenai kondisi wilayah perencanaan.
c. Teknik Analisis Kuantitatif.
Menganalisis data data yang diperoleh dari hasil suatu teori, pengukuran, dan
hipotesis melalui perhitungan atau analisis statistik. Contohnya perhitungan proyeksi
penduduk.
4
BAB II
TINJAUAN KEBIJAKAN
5
2.3. SEKTOR PENGEMBANGAN KECAMATAN KARANG PLOSO
Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan
Cipta Karya (DPKPCK) menyusun arahan program tiga sektor perkembangan beserta
lokasinya (Nana, 2019). Kebijakan pengembangan di Karangploso yang disusun dalam
konsep kawasan pertumbuhan cepat difokuskan dengan potensi yang ada dan tumbuh, antara
lain pada sektor pertanian, industri dan perumahan.
a. Sektor Pertanian
Terdiri dari pengembangan eco agrowisata berupa bumi perkemahan/outbond,
wisata edukasi peternakan sapi, domba dan lebah, agrowisata pertanian organik dan petik
jeruk serta pembentukan travel map dan travel pattern pariwisata, pembentukan linkage
rest area, pasar desa Girimoyo dan pasar sayur, pembangunan dan pemeliharaan saluran
irigasi, program biosecurity untuk limbah ternak, pengembangan sentra agroindustri serta
pengembangan dan pemantapan kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Lokasi
pengembangan sektor pertanian tersebar di Desa Tawangargo, Donowarih, Girimoyo,
Bocek, Ngenep
b. Sektor Pengembangan Industri
Program pengembangan difokuskan di lokasi Desa Donowarih sebagai rest area,
Kepuharjo difungsikan sebagai pasar wisata dan desa lainnya sebagai penguat lahirnya
peluang ekonomi dengan memunculkan aktivitas baru. Dengan arahan program meliputi
pembangunan balai latihan kerja dan workshop, bantuan alat produksi makanan dan
minuman berbahan baku hasil pertanian, serta bantuan mesin pertanian dan penanganan
limbah cair industri di seluruh desa di Kecamatan Karangploso.
c. Sektor Perumahan
Terdiri dari peningkatan dan pembangunan drainase yang terintegrasi di Desa
Donowarih, Girimoyo, Ngijo dan Kepuharjo, rehabilitasi rumah masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) dan larangan pembangunan sistem cluster di Desa
Tegalgondo, Ngijo, Ampeldento dan Kepuharjo, serta pembangunan jalan, tembok
penahan tanah, pengembangan dan pemeliharaan PJU, pengadaan alat dan pengelolaan
sampah berbasis masyarakat serta peningkatan fungsi dan kualitas exit jalan lingkar KEK
Singosari di Desa Bocek.
6
2.4. KECAMATAN KARANGPLOSO DAN WILAYAH SEKITARNYA
2.4.1. KAWASAN SEGITIGA EMAS
Karangploso berada di daerah segitiga emas, dimana posisinya terletak diantara
Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Posisi strategis inilah yang membuat
Karangploso yang dilalui jalur utama penghubung kota Surabaya dan Batu, diarahkan menjadi
kawasan pertumbuhan cepat.
7
Peta 2.1 Orientasi Wilayah Studi terhadap Kabupaten Malang
8
Peta 2.2 Pengembangan Lingkar Kota Kabupaten Malang
9
Peta 2.3 Orientasi Desa Ngijo terhadap Kecamatan Karangploso
10
BAB III
DELINIASI WILAYAH PERENCANAAN
11
Peta 3.1 Kemiringan Lereng Kecamatan Karangploso
12
Peta 3.2 Morfologi Wilayah Kecamatan Karangploso
13
3.2.2. GEOLOGI
Jenis tanah yang ada di Kecamatan Karangploso merupakan jenis tanah andosol dan
litosol. Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena
adanya proses vulkanisme pada gunung berapi, sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah
andosol memiliki karakteristik warna dari tanah andosol coklat keabuan. Tanah ini sangat
kaya dengan unsur hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini
sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia. Persebaran tanah andosol
biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi
Sedangkan tanah litosol merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan
merupakan tanah yang masih muda, terbentuk dari adanya perubahan iklim, topografi dan
adanya vulkanisme. Untuk mengembangkan tanah ini harus dilakukan dengan cara menanam
pohon supaya mendapatkan mineral dan unsur hara yang cukup. Tekstur tanah litosol
bermacam-macam ada yang lembut, berbatu ataupun berpasir.
14
Peta 3.3 Jenis Tanah Kecamatan Karangploso
15
3.2.3. HIDROLOGI
Sumber air minum yang digunakan penduduk Kecamatan Karangploso berasal dari
air ledeng dengan meteran, sumur, sumur bor dan mata air.
Tabel 2.2 Jumlah Desa Menurut Sumber Air Minum Sebagian Besar Keluarga Kecamatan Karangploso
JENIS 2018 2019 2020
Air Kemasan Bermerek 0 0 0
Air Isi Ulang 0 0 0
Ledeng dengan Meteran 3 6 4
Ledeng Tanpa Meteran 0 0 0
Sumur Bor atau Pompa 0 2 3
Sumur 1 0 0
Mata Air 5 1 2
Sungai / Danau / Kolam / Waduk /
0 0 0
Situ / Embung / Bendungan
Air Hujan 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2021
3.2.4. KLIMATOLOGI
Kecamatan Karangploso memiliki iklim yang normal seperti pada umumnya,
memiliki 2 musim yaitu musim penghujan dan kemarau. Berikut data curah hujan dari Pos
Pengamatan Karangploso pada tahun 2020
Grafik 2.1 Data Curah Hujan Pos Karangploso
16
Peta 3.4 Curah Hujan Kecamatan Karangploso
17
3.2. FISIK BINAAN
3.3.1. PENGGUNAAN LAHAN
Luas wilayah Kecamatan Karangploso adalah 59,6 km 2 yang dimanfaatkan baik
secara alami maupun buatan. Sesuai dengan potensi yang ada, lahan di Kecamatan
Karangploso sebagian besar digunakan sebagai lahan pertanian tanah kering semusim yang
mencapai 45% luas kecamatan, persawahan sebesar 24% luas kecamatan dan hutan sebesar
19%, Sisanya digunakan sebagai wilayah permukiman dan fasilitas lainnya. Di bawah ini
merupakan tabel dan peta penggunaan lahan yang terdapat di Kecamatan Karangploso.
9.49% 0.21%
18.88% Industri
Hutan
Kebun
2.36% Persawahan
Perairan Darat
Pertanian Tanah Kering
Semusim
Permukiman
45.23%
23.77%
0.06%
18
Peta 3.5 Tutupan Lahan Kecamatan Karangploso
19
3.3.2. SARANA DAN PRASARANA
3.3.2.1. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan pembangunan
daerah. Berikut jumlah fasilitas berdasarkan tingkat pendidikan pada setiap desa di
Kecamatan Karangploso
2019
2020
2018
2019
2020
2018
2019
2020
2018
2019
2020
2018
2019
2020
TEGALGONDO 3 2 3 - - - - - - - - - 1 - -
KEPUHARJO 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
NGENEP 5 5 5 2 2 1 - - - 1 1 1 - - -
NGIJO 6 5 5 1 2 2 1 - - - - - - 1 1
AMPELDENTO 3 3 3 - 1 1 - - - - - - - - -
GIRIMOYO 4 4 4 3 3 3 1 1 1 3 3 3 - - -
BOCEK 4 4 4 2 3 3 - - - 1 - - - - -
DONOWARIH 4 3 3 3 2 2 1 1 1 - - - - - -
TAWANGARGO 4 4 4 1 1 1 - - - - - - - - -
TOTAL 36 33 34 13 15 14 4 3 3 6 5 5 2 2 2
Sumber : Kecamatan dalam Angka 2021
6
5 5
5
4 4 4
4
3 3 3 3 3 3 3
3
2 2
2
1111 1 1 1 1 1 1 1
1
0
O EP RJ
O
IJ
O TO K O
RI
H O
N
D
EN A G EN CE O
Y
A RG
O G H N
LD BO IM W G
A
LG N U IR O N
G
A EP PE G O
N A
K M W
TE A D
TA
20
3.3.2.2. KESEHATAN
Fasilitas kesehatan merupakan hal terpenting di setiap wilayah karena berkaitan
dengan kesehatan desa dan masyarakat. Berikut jumlah desa yang memiliki sarana
kesehatan di Kecamatan Karangploso
Tabel 2.5 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Karangploso
PUSKESMA
RUMAH RS POLIKLINI PUSKESMA
S APOTEK
SAKIT BERSALIN K S
PEMBANTU
DESA
2018
2019
2020
2018
2019
2020
2018
2019
2020
2018
2019
2020
2018
2019
2020
2018
2019
2020
TEGALGONDO - - - - - - - - - - - - 1 1 1 - - 1
KEPUHARJO - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 1
NGENEP - - - - - - - - - - - - 1 1 1 - - -
NGIJO 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - - - - - - 1 1 1
AMPELDENTO - - - - - - - - - - - - - - - - - -
GIRIMOYO - - - - - - - 1 - 1 1 1 - - - 1 1 1
BOCEK - - - - - - - - - - - - - - - - - -
DONOWARIH - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 1
TAWANGARG
- - - - - - - - - - - - 1 1 1 - - 1
O
TOTAL 1 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 3 3 3 3 4 6
Sumber : Kecamatan dalam Angka 2021
J U MLA H F A S ILITA S K ES EH A TA N
K EC AMA TAN K A R AN G P LO S O 2 0 2 0
RS RS BERSALIN POLIKLINIK
PUSKESMAS PUSKESMAS PEMBANTU APOTEK
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
O JO P O O O K
D E IJ T Y E IH G
O
N R N G N O C R R
O A E N E O A A
G U
H G D IM B W G
L P N L IR O N
A E E G N A
G P O W
E K M D
T A A
T
3.3.2.3. KEAGAMAAN
Mayoritas penduduk Kecamatan Karangploso beragama Islam, selain itu ada
1505 penduduk beragama Kristen, 456 penduduk beragama Katolik, 83 penduduk
21
beragama Hindu dan 13 penduduk beragama Budha. Berikut jumlah tempat peribadatan di
Kecamatan Karangploso
Tabel 2.6 Jumlah Tempat Peribadatan Kecamatan Karangploso
GEREJA GEREJA
DESA MASJID MUSHOLA PURA VIHARA
PROTESTAN KATHOLIK
TEGALGONDO 6 31 0 0 0 0
KEPUHARJO 9 18 1 0 0 0
NGENEP 11 35 0 0 0 0
NGIJO 12 58 1 0 0 0
AMPELDENTO 10 13 0 0 0 0
GIRIMOYO 5 9 1 0 0 0
BOCEK 6 30 0 0 0 0
DONOWARIH 6 34 0 0 0 0
TAWANGARGO 7 54 0 0 0 0
TOTAL 72 282 3 0 0 0
Sumber : Kecamatan dalam Angka 2021
3.3.2.4. KELISTRIKAN
Di Kecamatan Karangploso sudah teraliri listrik dari PLN dengan baik dan
menyeluruh dengan fasilitas kelistrikan yang baik juga sehingga penerangan serta
aktivitas lainnya tidak akan terganggu dan dapat berjalan dengan efektif.
Grafik 2.5 Jumlah keluarga berdasarkan pengguna listrik di Kecamatan Karangploso
3386
3173
2839
2637
2115
2039
1846
1689
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
O P O O K
D JO E IJ T
O
Y E IH G
O
N R N G N O C R R
O A E N E O A A
G U
H G D IM B W G
L P N L IR O N
A E E G N A
G P O W
E K M D
T A A
T
22
3.3.2.5. TELEKOMUNIKASI
Fasilitas telekomunikasi sudah menjangkau semua desa di Kecamatan
Karangploso dengan kondisi sinyal kuat, jumlah menara terbanyak berada di Desa Ngijo.
Tabel 2.7 Jumlah Menara, Jumlah Operator dan Kondisi Sinyal Kecamatan Karangploso
7
6
6
5
4
4 4
3
3
2
2 2 2
1
1 1
0
O
RJ
O EP IJ
O TO O K
RI
H O
N
D
A EN G EN O
Y CE A RG
O H G N
LD IM BO W G
A
LG U N IR O N
G
A EP PE G O
N A
K M W
TE A D
TA
23
pemerintah terus menerus melakukan pembenahan sarana dan prasarana jalan untuk
melancarkan semua kegiatan dan mempermudah mobilitas penduduknya. Karangploso
banyak dijadikan sebagai jalan pintas dari area utara Jawa Timur seperti Surabaya,
Pasuruan dan Probolinggo untuk menuju Kota Batu dengan 100% jenis permukaan jalan
berupa jalan aspal.
Sarana transportasi umum antar desa di Kecamatan Karangploso beragam. Pada
Desa Kepuharjo, Ngijo, Girimoyo, Donowarih, Tawangango tersedia transportasi umum
dengan trayek tetap, sedangkan di Desa Tegalgondo, Ngenep, Ampeldento, dan Bocek
tidak ada angkutan umum.
3.3.2.7. SANITASI
Fasilitas MCK yang digunakan di seluruh desa yang ada di Kecamatan
Karangploso adalah MCK pribadi
24
Tabel 2.9 Kependudukan Kecamatan Karangploso
Laju Persenta Rasio
Kepadatan
Penduduk Pertumbuhan se Jenis
Penduduk
(ribu) Penduduk per Pendudu Kelami
DESA per km2
Tahun 2010–2020 k n
Ribu penduduk/k
% % %
penduduk m2
TEGALGOND
7,26 -0,48 8,54 3 297,00 102,40
O
KEPUHARJO 7,80 1,49 9,17 3 644,39 101,10
NGENEP 13,32 2,64 15,66 1 240,32 103,70
NGIJO 18,03 1,73 21,20 4 344,58 100,90
AMPELDENT
5,10 1,03 6,00 3 333,99 106,20
O
GIRIMOYO 6,36 1,56 7,48 1 797,18 104,40
BOCEK 8,49 0,86 9,98 567,65 106,40
DONOWARIH 9,57 1,00 11,25 737,39 103,40
TAWANGAR
9,12 0,99 10,72 1 402,92 103,20
GO
Total 85,05 10,82 100,00 652,52 103,52
Sumber : Kecamatan dalam Angka 2021
18000
16000
14000
12000
10000
Axis Title
8000
6000
4000
2000
0
O
RJ
O EP IJ
O TO O K
RI
H O
N
D
A EN G EN O
Y CE A RG
O H G N
LD IM BO W G
A
LG U N IR O N
G
A EP PE G O
N A
K M D W
TE A TA
25
Grafik 2.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
j U ML AH P E N DU DUK B E RD AS ARK AN AG A M A 2 0 2 0
BUDHA 13
HINDU 83
KATOLIK 456
KRISTEN 1505
ISLAM 86468
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 100000
286265+ 2839
Perempuan Laki-laki
3.4. PEREKONOMIAN
Salah satu tujuan dari penataan ruang kota ialah guna mengoptimalkan pemanfaatan
potensi sumber daya pada kawasan perkotaan dalam rangka pembangunan ekonomi nasional
dan daerah. Penilaian ekonomi bagi pengembangan wilayah perkotaan adalah upaya untuk
26
mengenali potensi dan sektor-sektor yang dapat dipacu serta permasalahan perekonomian,
khususnya untuk penilaian kemungkinan aktivitas ekonomi yang dapat dikembangkan pada
kawasan wilayah perkotaan tersebut.
Sektor pertanian merupakan sektor yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri di
dalam struktur perekonomian. Dalam struktur perekonomian Kabupaten Malang, Sektor
Pertanian masih mempunyai kedudukan terpenting dalam pembangunan ekonomi. Dilihat dari
kontribusinya dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto pada tahun 2020, sektor
ini menyumbang sekitar 15,37 persen dan menempati urutan ketiga.
Pariwisata juga merupakan suatu industri yang sangat kompleks karena kegiatannya
yang sangat bermacam-macam sehingga mengharuskan adanya kerja sama untuk menciptakan
produknya. Industri ini sangat beraneka ragam sub sektornya yang masing-masing merupakan
Industri dalam arti yang sempurna, apabila dilihat secara terpisah. Salah satu industri tersebut
ialah jasa hiburan dan sarana penunjangnya yang meliputi objek wisata, kesenian, seni/budaya
dan sarana lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut mengenai gambaran terkait dengan
kegiatan pariwisata yang ada di Kecamatan Karangploso didekati melalui data banyaknya
hotel/penginapan, objek wisata menurut jenisnya, serta banyaknya rumah makan yang ada.
27
Grafik 2.10 Sarana dan Prasarana Ekonomi Kecamatan Karangploso
PASAR 5
MINIMARKET 16
TOKO 743
RESTORAN/RUMAH MAKAN 46
WARUNG/KEDAI 419
HOTEL/PENGINAPAN 2
0 100 200 300 400 500 600 700 800
28
Peta 3.6 Deliniasi Tutupan Lahan Kecamata Karangploso
29
Peta 3.7 Deliniasi Jumlah Penduduk
30
31
Peta 3.8 Peta Deliniasi Sarana Pendidikan
32
33
Peta 3.9 Deliniasi Sarana Kesehatan
34
35
Peta 3.10 Deliniasi Sarana Komunikasi
36
Peta 3.11 Deliniasi Sarana Peribadatan
37
38
Peta 3.12 Deliniasi Sarana Perekonomian
39
40
Peta 3.13 Deliniasi Wilayah Kawasan Strategis
41
Peta 3.14 Wilayah Perencanaan
42
43
BAB IV
FAKTA DAN ANALISA KAWASAN PERENCANAAN
44
Peta 4.1 Kemiringan Lereng
45
4.1.2. GEOLOGI
Jenis tanah di Kawasan Perkotaan Ngijo 100% merupakan tanah litosol, yaitu tanah
yang baru mengalami perkembangan dan merupakan tanah yang masih muda, terbentuk dari
adanya perubahan iklim, topografi dan adanya vulkanisme. Untuk mengembangkan tanah ini
harus dilakukan dengan cara menanam pohon supaya mendapatkan mineral dan unsur hara
yang cukup. Tekstur tanah litosol bermacam-macam ada yang lembut, berbatu bahkan
berpasir.
46
Peta 4.2 Jenis Tanah
47
Peta 4.3 Jenis Batuan
48
4.1.3. HIDROLOGI
Di Kawasan Perkotaan Ngijo, sumber air bersih didapatkan dari air tanah
menggunakan sumur galian tanah dan sumur bor, serta dari PDAM. Mayoritas penduduknya
sudah menggunakan air dari PDAM untuk dikonsumsi hingga digunakan untuk pertanian
dapat terpenuhi dengan baik. Masyarakat juga menggunakan sistem penampungan air berupa
tandon sehingga air dapat tersimpan dengan baik apabila aliran terhambat, sehingga
kebutuhan masyarakat tidak terganggu.
Gambar 4.1 Tandon Air Gambar 4.2 PDAM Gambar 4.3 Sumur Gambar 4.4 Meteran Air
49
Peta 4.4 Jaringan Air Bersih
50
4.1.4. KLIMATOLOGI
Kawasan Perkotaan Ngijo memiliki iklim atau curah hujan yang normal seperti pada
umumnya, memiliki 2 musim yaitu penghujan dan kemarau dengan curah hujan berkisar
antara 1750 - 2000 mm/bulan dan suhu udara berkisar antara 18 - 27 0C.
51
Peta 4.5 Curah Hujan
52
4.2. FISIK BINAAN
4.2.1. PENGGUNAAN LAHAN
Kawasan perkotaan Ngijo memiliki luas wilayah sebesar 415 Ha. dengan sebagian
besar wilayahnya digunakan sebagai area permukiman yang mencapai 85% dari keseluruhan
luas wilayah di Desa Ngijo, yaitu 396.955 Ha. Berikut merupakan tabel luas tanah di kawasan
perkotaan Ngijo berdasarkan penggunaanya :
53
Penggunaan Lahan Kawasan Perkotaan Ngijo
15%
Permukiman
Lainnya (Sawah,
Kebun, Fasilitas
Desa)
85%
Perumahan Griya Permata Alam (GPA) merupakan kawasan permuahan pertama yang
menjadi awal mula pertumbuhan penduduk dan permukiman di Kawasan Perkotaan Ngijo.
Didukung dengan semakin baiknya sarana transportasi dan jaringan jalan yang
menghubungkan dengan daerah disekitarnya membuat kawasan perkotaan ini semakin
berkembang dengan pesat. Permukiman di Kawasan Perkotaan Ngijo memiliki Koefisien
Dasar Bangunan (KDB) sebesar 70%-90%% dengan tipe bangunan Tunggal, Kopel, dan
Kopel-Deret serta memiliki Pola Sifat Lingkungan (PSL) yang Padat.
54
Peta 4.6 Persebaran Fasilitas, Sarana dan Prasarana
55
4.2.2. SARANA DAN PRASARANA
4.2.2.1. PENDIDIKAN
Fasilitas pendidikan Desa Ngijo Kecamatan Karangploso cukup lengkap, mulai
dari tingkat pendidikan usia dini hingga SMA sudah tersedia. Namun untuk masyarakat
yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi harus ke luar desa untuk
melanjutkan pendidikannya. fasilitas pendidikan terbanyak yaitu PAUD sejumlah 12 unit
dan kemudian TK sejumlah 5 unit, SD 3 unit, Madrasah Ibtidaiyah 1 unit, Madrasah
Tsanawiyah 1 unit, dan Madrasah Aliyah sebanyak 1 unit.
56
Bujur : 112.6072
Jl. Raya Ngijo Karangploso No. 225, Krajan
13 TK Bani Umar Lintang : -7.90017 Baik
Bujur : 112.60373
Kendalsari, Ngijo
TK Muslimat NU 01 Ryadlul
14 Lintang : -7.90174 Baik
Ulum
Bujur : 112.60466
Jl. Raya Ngijo Karangploso No. 13, Kendalsari
15 SDN 1 Ngijo Lintang : -7.90533 Baik
Bujur : 112.61169
Jl. Kendalsari No. 62, Krajan, Ngijo
16 SDN 2 Ngijo Lintang : -7.89751 Baik
Bujur : 112.60114
Jl. Intan IX No. 12, Perum Griya Permata Alam
17 SD Islam Al-Madinah Lintang : -7.89661 Baik
Bujur : 112.60595
Jl. Kutilang No. 99, Kedawung, Ngijo
18 SDIT Iqra’ Bina Umat Lintang : -7.90394 Baik
Bujur : 112.60629
Kendalsari, Ngijo
19 MI Riyadlul Ulum Lintang : -7.90192 Baik
Bujur : 112.60478
Jl. Pesantren No. 51, Kendalsari, Ngijo
20 MA Darun Najah Lintang : -7.90436 Baik
Bujur : 112.61118
Perum Griya Permata Alam
TPS Rumah Tahfidz Permata
21 Lintang : -7.89051 Baik
Syifa
Bujur : 112.60617
Jl. Nuri No. 150, Krajan, Ngijo
22 TPS Lintang : -7.89827 Baik
Bujur : 112.6031
Jl. Raya Ngijo Karangploso No. 99, Krajan
23 TPS Nurul Hidayah Lintang : -7.90019 Baik
Bujur : 112.60292
Jl. Kutilang No. 99, Kedawung, Ngijo
24 TPS Bina Umat Lintang : -7.90394 Baik
Bujur : 112.60629
Perum Permata Regency 2, Blok A15 No. 2
25 TPQ Baitul Makmur Lintang : -7.89328 Baik
Bujur : 112.60746
Bumi Perkasa, Ngenep, Karangploso
26 TPQ Yayasan Permata Islam Lintang : -7.89021 Baik
Bujur : 112.60708
Jl. Griya Permata Alam No. 27
27 TPQ Al-Falah Lintang : -7.89969 Baik
Bujur : 112.60903
Perum Griya Permata Alam
28 TPQ Al-Munirah Lintang : -7.89482 Baik
Bujur : 112.609
Perum Permata Regency Blok 21 No. 15-16
29 TPQ An-Nur Lintang : -7.89877 Baik
Bujur : 112.60693
57
Jl. Nuri No.174, Krajan, Ngijo
30 TPQ Daarun Ni’mah Lintang : -7.89651 Baik
Bujur : 112.60314
Jl. Griya Permata Alam Blok HA N0. 5
31 TPQ Darul Maghfirah Lintang : -7.89511 Baik
Bujur : 112.60708
Jl. Nuri No. 47, Krajan, Ngijo
Pondok Pesantren Nahdul
32 Lintang : -7.89916 Baik
Ulum
Bujur : 112.6023
Jl. Puter No. 129, Kedawung, Ngijo
33 Pondok Pesantren Darun Naja Lintang : -7.90816 Baik
Bujur : 112.60747
Bumi Perkasa, Ngenep, Karangploso
34 Pondok Pesantren Darun Naja 2 Lintang : -7.88879 Baik
Bujur : 112.60735
Jl. Nuri No. 150, Krajan, Ngijo
35 Pondok Pesantren Nahrul Ulum Lintang : -7.898 Baik
Bujur : 112.60294
Perum Permata Regency Blok 21/15-16, Ngijo
36 Pondok Pesantren Al-Jauhar Lintang : -7.89869 Baik
Bujur : 112.60688
Jl. Mayar, Jl. Raya Ngijo
37 Yayasan Ma’had Darun Najah Lintang : -7.90515 Baik
Bujur : 112.61075
Jl. Raya Kamboja N0. 72, Perum Griya Permata
Alam
38 Yayasan Bahrul Maghfirah Baik
Lintang : -7.89945
Bujur : 112.60429
Perum Griya Permata Alam Blok S No. 01
Prsantren Tahfidz Qur’an Aly
39 Lintang : -7.90192 Baik
Hidayatul Qur’an
Bujur : 112.60903
Bumi Perkasa, Ngenep, Karangploso
40 Bimbingan Belajar Litang : -7.89024 Baik
Bujur : 112.60596
Sumber : Survey 2021
58
Grafik 4.2 Jumlah Fasilitas Pendidikan
2 1 1 1 1
0
0
Tingkat pendidikan
Gambar 4.11 TPQ Al Falah Gambar 4.12 SDN 01 Ngijo Gambar 4.13 Pesantren Ma’had
‘Aly Hidayatul Qur’an
59
Peta 4.7 Persebaran Sarana Pendidikan
60
4.2.2.2. KESEHATAN
Kawasan Perkotaan Ngijo memiliki 15 posyandu yang tersebar di setiap RW, 1
polindes. Selain itu di Jln. Raya Ngijo Juga terdapat Rumah Sakit Prasetya dengan IGD
yang siaga buka hingga 24 jam dan tenaga medis di setiap unitnya.
61
Tabel 4.5 Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Desa Ngijo
No Uraian Jumlah Keterangan
1 Posyandu 15 Masing-masing RW
2 Polindes 1 unit baik
3 Rumah sakit 1 unit baik
4 Praktek Dokter 5 Unit baik
5 Klinik 1 Unit baik
6 Bidan desa 1 orang puskesmas
7 Tenaga medis lainya 1 unit KSR-PMI
8 Kader posyandu 45 orang Desa
9 Desa siaga 1 orang Puskesmas
Sumber : Profil Desa Ngijo
Gambar 4.14 Posyandu Permata VIII Gambar 4.15 Rumah Sakit Prasetya
62
Peta 4.8 Peta Persebaran Sarana Kesehatan
63
4.2.2.3. KEAGAMAAN
Mayoritas penduduk di Kawasan Perkotaan Ngijo memeluk agama islam,
sehingga fasilitas ibadah terbanyak adalah masjid sejumlah 11 unit, mushola 30 unit, serta
TPS/TPQ sebanyak 30 Unit yang menyebar di Kawasan Perkotaan Ngijo. Selain itu
terdapat 1 unit gereja protestan. Untuk penduduk beragama lainnya melakukan ibadah di
rumah masing masing.
64
Bujur : 112.61419
Jl. Raya Ngijo No. 90
14 Mushola Riadis Sholiqin Lintang : -7.90548 Baik
Bujur : 112.61328
Jl. Raya Ngijo No. 78, Kendalsari
15 Mushola (no name) Lintang : -7.90646 Baik
Bujur : 112.615
Kedawung, Ngijo
16 Mushola (no name) Lintang : -7.90968 Baik
Bujur : 112.61656
Kedawung, Ngijo
17 Mushola Al-Ikhlas Lintang : -7.90827 Baik
Bujur : 112.6137
Jl. Kepu Harjo No. 05, Kedawung
18 Langgar Waqaf Al-Mubarok Lintang : -7.90516 Baik
Bujur : 112.60816
Kedawung, Ngijo
19 Mushola (no name) Lintang : -7.90689 Baik
Bujur : 112.60924
Jl. Kutilang No. 226, Kedawung
Mushola Waqaf Baitul
20 Lintang : -7.90666 Baik
Muttaqin
Bujur : 112.60865
Jl. Menco No. 314, Kedawung
21 Mushola Waqaf Hoiruttaqwa Lintang : -7.9063 Baik
Bujur : 112.61014
Jl. Menco No. 314, Kedawung
22 Mushola Waqaf Nurut taqwa Lintang : -7.90612 Baik
Bujur : 112.61054
Dusun Ngepeh, Krajan, Ngijo
23 Mushola (no name) Lintang : -7.90176 Baik
Bujur : 112.60345
Jl. Raya Ngijo No. 50, Krajan
24 Mushola (no name) Lintang : -7.89889 Baik
Bujur : 112.60057
Jl. Merpati No. 18, Krajan
25 Mushola (no name) Lintang : -7.89736 Baik
Bujur : 112.60094
Jl. Merpati No. 62, Krajan
26 Mushola (no name) Lintang : -7.89682 Baik
Bujur : 112.60119
Jl. Nuri No. 174, Krajan
27 Mushola (no name) Lintang : -7.89651 Baik
Bujur : 112.60291
Jl. Nuri No. 150, Krajan
28 Mushola Baitul Adzim Lintang : -7.89834 Baik
Bujur : 112.60277
Jl. Prenjak No. 38, Krajan
29 Mushola Nurul Huda Lintang : -7.90066 Baik
Bujur : 112.60216
Jl. Kenari No. 1973, Krajan
30 Mushola Nurul Qomariah Lintang : -7.9008 Baik
Bujur : 112.603
65
Jl. Raya Takeran No. 11, Krajan
31 Mushola Waqaf Darussalam Lintang : -7.89912 Baik
Bujur : 112.60234
Jl. Griya Permata Alam Blok I No. 23
32 Mushola (no name) Lintang : -7.89639 Baik
Bujur : 112.6069
Perum Griya Permata Alam Blok N No. 34
33 Mushola Al-Amin Lintang : -7.89749 Baik
Bujur : 112.60834
Jl. Intan IX No. 7, Perum GPA
34 Mushola Al-Islam Lintang : -7.89625 Baik
Bujur : 112.60538
Jl. Raya Ngijo, Griya Permata Alam
35 Mushola Nurul Mukharom Lintang : -7.89679 Baik
Bujur : 112.60459
Jl. Griya Permata Alam
36 Mushola Waqaf Lintang : -7.89539 Baik
Bujur : 112.60661
Kedawung, Ngijo
37 Mushola (no name) Lintang : -7.90968 Baik
Bujur : 112.61656
Jl. Raya Ngijo No. 225, Krajan
38 Mushola (no name) Lintang : -7.90004 Baik
Bujur : 112.60368
Perum Griya Permata Alam
39 Mushola Nurul Huda Lintang : -7.89269 Baik
Bujur : 112.60374
Jl. Raya Ngijo No. 90, Kendalsari
41 Mushola Riyadusholihin Lintang : -7.90556 Baik
Bujur : 112.61338
Jl. Griya Permata Alam No. 3
42 Mushola (no name) Lintang : -7.89734 Baik
Bujur : 112.60831
Jl. Raya Ngijo No. 132, Kedawung
43 Mushola Darus Salam Lintang : -7.90648 Baik
Bujur : 112.61336
Jl. Raya Bukit Kamboja
44 Mushola Muslimat NU Lintang : -7.89931 Baik
Bujur : 112.60423
Unnamed road, Perum GPA
45 Mushola (no name) Lintang : -7.89756 Baik
Bujur : 112.60665
Perum Griya Permata Alam Blk. H No. 18
46 Mushola Al-Ikhlas Lintang : -7.89553 Baik
Bujur : 112.60998
Perum Griya Permata Alam
47 Mushola Miftahul Jannah Lintang : -7.89363 Baik
Bujur : 112.60901
Perum Griya Permata Alam
48 Mushola An-Nur (Al-Birr) Lintang : -7.89479 Baik
Bujur : 112.60885
Sumber : Survey 2021
66
Grafik 4.3 Jumlah Fasilitas Keagamaan
Gereja
TPA / TPQ
Tempat ibadah Musholla
Masjid
0 5 10 15 20 25 30 35
67
Peta 4.9 Peta Persebaran Sarana Peribadatan
68
4.2.2.4. JARINGAN JALAN DAN TRANSPORTASI
Moda transportasi di wilayah Karangploso, khususnya Kawasan Perkotaan Ngijo
terbagi menjadi 2 jenis, yaitu angkutan pribadi sebagai kendaraan yang mendominasi
berupa mobil dan motor yang dimiliki oleh perorangan dan tidak digunakan sebagai
angkutan massal; dan angkutan umum berupa mini bus, angkot, mikrolet, motor dan
mobil yang dimiliki oleh badan usaha dan digunakan sebagai angkutan massal.
Mobilitas/pergerakan masyarakat di Desa Ngijo didominasi dengan
menggunakan angkutan pribadi yang disebabkan oleh beberapa alasan seperti waktu yang
lebih cepat dan efisien, serta adanya factor keamanan dan kenyamanan bagi pengendara.
Namun sering dijumpai juga kendaraan umum berupa mobil/motor dengan jasa online
(ojek online), hal ini dipilih oleh masyarakat karena adanya kemajuan teknologi yang
semakin canggih serta tingkat keamanan, kenyamanan, keefektifan yang baik.
Kawasan Perkotaan Ngijo dengan latar belakang sebagai Kawasan pemukiman,
memiliki beberapa jenis jalan dengan berbagai kondisi. Jalan kolektor sebagai jalur utama
memiliki kondisi jalan yang baik dan luas dengan kondisi aspal yang bagus, walau
terdapat beberapa kerusakan ringan/lubang di beberapa titik tertentu. Untuk jalan lokal
berupa jalan aspal memiliki kondisi yang sebagian besar cukup bagus. Namun di
beberapa desa terdapat jalan yang rusak ringan seperti berlubang hingga kerusakan yang
cukup parah. Jalan lain lain dan jalan setapak merupakan jalan masuk gang antar kawasan
perumahan atau jalan alternatif penghubung antar desa dengan kondisi yang cukup baik,
mayoritas sudah terlapis cor dan paving block walau terdapat jalan yang masih berupa
tanah dan jalan yang rusak.
Tabel 4.7 Koordinat Sampling Jalan
N JENIS JENIS KONDISI
NAMA JALAN KOORDINAT
O PERKERASAN JALAN JALAN
Jl. Raya Kepuharjo / Jl. Lintang -789.745 Jalan
1 Aspal Baik
Raya Ngijo Karangploso Bujur 11.260.024 Kolektor
Lintang -789.929 Jalan Rusak
2 Jl. Kakaktua Aspal
Bujur 11.260.294 lain sedang
Lintang -789.698 Cor Beton/ Paving Jalan
3 Jl. Merpati Baik
Bujur 11.260.136 block lain
Lintang -783.564 Jalan Rusak
4 Jl.Merpati Aspal
Bujur 11.252.081 lain Sedang
Lintang -783.564 Jalan Rusak
5 Jl.Merpati Aspal
Bujur 11.252.081 lain Sedang
Lintang -78.968 Jalan
6 Unnamed road Paving Block Rusak
Bujur 11.260.469 lain
7 Jl. Intan VIII Lintang -789.639 Paving Block Jalan Baik
69
Bujur 11.260.591 lain
Lintang -789.599 Jalan
8 Jl. Intan IV Cor Beton Baik
Bujur 11.260.668 lain
Unnamed road Lintang -789.469 Jalan Rusak
9 Tanah
Ds.Ngijo Bujur 11.260.594 lain Sedang
Lintang -790.004 Jalan
10 Jl.Sawahan Aspal Baik
Bujur 112.602 lain
Unnamed road Lintang -789.371 Jalan
11 Aspal Baik
Ds.Ngijo Bujur 1.126.071 lain
Lintang -789.703 Jalan
12 Jl. Griya Permata Alam Aspal Baik
Bujur 11.260.848 lokal
Lintang -790.055 Jalan Cukup
13 Jl.Keramat Paving Block
Bujur 11.260.386 lain Baik
Lintang -790.004 Jalan
14 Jl.Prenjak Aspal Baik
Bujur 11.260.294 lain
Lintang -790.369 Jalan
15 Jl.Kutilang Aspal Baik
Bujur 1.126.062 lain
Lintang -78.962 Jalan Cukup
16 Jl.Keramat Aspal
Bujur 11.260.775 lain Baik
Lintang -789.366 Jalan
17 Jl.Griya Permata Alam Aspal Rusak
Bujur 11.260.777 lain
Lintang -789.312 Jalan
18 Jl.Griya Permata Alam Aspal Rusak
Bujur 11.260.747 lain
Lintang -789.267 Jalan Rusak
19 Jl.Griya Permata Alam. Aspal
Bujur 1.126.072 lain Berlubang
Lintang -789.402 Jalan
20 Jl.Griya Permata Alam. Aspal Baik
Bujur 11.260.747 lain
Lintang -789.126 Jalan Rusak
21 Jl.Griya Permata Alam. Aspal
Bujur 11.260.563 lain Ringan
Lintang -789.247 Jalan
22 Jl.Merah Delima Aspal Baik
Bujur 11.260.866 lain
Lintang -789.195 Jalan Rusak
23 Jl.Merah Delima Aspal
Bujur 11.260.946 lain Ringan
Lintang -789.248 Jalan Rusak
24 Jl.Giok Belakang Tanah
Bujur 11.261.051 lain Ringan
Unnamed road Lintang -789.516 Jalan
25 Aspal Baik
Perumahan GPA Bujur 11.260.881 lain
Unnamed road Lintang -789.614 Jalan Rusak
26 Aspal
Perumahan GPA Bujur 11.260.888 lain Ringan
Lintang -789.826 Jalan
27 Jl.Keramat Paving Block Baik
Bujur 11.260.556 lain
Lintang -789.817 Jalan Rusak
28 Jl.Raya Bukit Kamboja Aspal
Bujur 11.260.528 lain Sedang
Unnamed Road Lintang -78.915 Jalan
29 Paving Block Baik
Green Hills Ds.Ngijo Bujur 11.260.238 lain
Unnamed Road Lintang -789.096 Jalan
30 Paving Block Baik
Area Yonkes Bujur 11.260.203 lain
Lintang -791.021 Jalan
31 Jl.Gg.Yai Selar Paving Block Baik
Bujur 11.261.714 lain
Lintang -790.958 Jalan
32 Unnamed Road Paving Block Baik
Bujur 11.261.335 lain
70
Lintang -791.163 Jalan Rusak
33 Unnamed Road Tanah
Bujur 11.261.493 lain Sedang
Lintang -79.144 Jalan
34 Jl.Balai Desa Kepuharjo Paving Block Baik
Bujur 11.261.389 lain
Lintang -789.755 Jalan
35 Jl.Zentana Paving Block Baik
Bujur 11.259.994 lain
Sumber : Survey 2021
71
Gambar 4.26 Sampling Penampang Jalan
72
Peta 4.10 Peta Jaringan Jalan
73
4.2.2.5. JARINGAN LISTRIK
Berdasarkan hasil survei literasi dan pengamatan, seluruh Kawasan Perkotaan
Ngijo telah terlayani oleh jaringan listrik yang dipenuhi oleh PT PLN. Pertumbuhan
konsumsi energi listrik, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat, meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat dan
adanya pengembangan industri. Dimana Kawasan Perkotaan Ngijo memiliki percepatan
ekonomi di industri, perdagangan, dan jasa yang tinggi. Sehingga jika dikaitkan akan
diperoleh alasan yang melatarbelakangi adanya peningkatan penggunaan energi listrik di
kedepannya
Tabel 4.8 Koordinat Gardu Listrik
No Nama Koordinat
Gardu Jl.Raya Ngijo Lintang : -7.90604
1
Karangploso Bujur : 112.61306
Gardu Perumahan Griya Lintang : -7.89509
2
Permata Alam Bujur : 112.6072
Lintang : -7.90767
3 Gardu Jl.Raya Kagrengan
Bujur : 112.61585
Gardu Jl. Raya Ngijo Lintang : -7.90274
4
Karangploso Bujur : 112.60579
Gardu Perumahan Griya Lintang : -7.89706
5
Permata Alam Bujur : 112.60554
Lintang : -7.89632
6 Gardu Jl.Merpati
Bujur : 112.6024
Lintang : -7.8977
7 Jl.Keramat
Bujur : 112.60592
Lintang : -7.89547
8 Jl.Intan II
Bujur : 112.60664
Lintang : -7.89795
9 Jl.Kendalsari
Bujur : 112.60078
Lintang : -7.89821
10 Jl.Raya Ngijo Karangploso
Bujur : 112.60102
Lintang : -7.90045
11 Jl.Raya Ngijo Karangploso
Bujur : 112.60345
Lintang : -7.90181
12 Jl.Raya Ngijo Karangploso
Bujur : 112.60494
Lintang : -7.90226
13 Jl.Raya Ngijo Karangploso
Bujur : 112.60562
Lintang : -7.90449
14 Jl.Raya Ngijo Karangploso
Bujur : 112.60767
Lintang : -7.90729
15 Jl.Raya Kagrengan
Bujur : 112.61533
Lintang : -7.90775
16 Jl.Raya Ngijo Karangploso
Bujur : 112.61589
Lintang : -7.90856
17 Jl.Raya Kagrengan
Bujur : 112.61731
74
Lintang : -7.90893
18 Jl.Raya Kepuharjo
Bujur : 112.61812
Lintang : -7.9127
19 Jl.Balai Desa Kepuharjo
Bujur : 112.61542
Lintang : -7.91241
20 Jl.Balai Desa Kepuharjo
Bujur : 112.61552
Lintang : -7.91453
21 Jl.Balai Desa Kepuharjo
Bujur : 112.61397
Lintang : -7.90038
22 Jl.Zentana
Bujur : 112.59779
23 Jl.Zentana Lintang : -7.90057
Bujur : 112.59781
Lintang : -7.89929
24 Jl.Griya Permata Alam
Bujur : 112.60871
Lintang : -7.89786
25 Jl.Griya Permata Alam
Bujur : 112.60858
Lintang : -7.88865
26 Jl.Griya Permata Alam
Bujur : 112.60635
Gardu Unnamed road Lintang : -7.89486
27
Perumahan Griya Alam Bujur : 112.60962
Sumber: Survey 2021
75
Peta 4.11 Peta Jaringan Listrik
76
4.2.2.6. JARINGAN KOMUNIKASI
Berdasarkan hasil survei literasi dan pengamatan, seluruh Kawasan Perkotaan
Ngijo telah terlayani oleh jaringan telekomunikasi. Terdapat 6 menara telpon seluler di
Kawasan Perkotaan Ngijo membuat kondisi sinyal komunikasi kuat di setiap penjurunya.
Terdapat satu tower Telekomunikasi XL yang terletak di Dusun Kagrengan, Kendalsari
yang tidak memiliki ijin pendirian tower dari warga sekitar, sehingga tower tersebut
disegel oleh warga setempat dan/atas kesepekatan dari pemilik lahan untuk menurunkan
tower tersebut. Tetapi hingga saat ini dari pihak instansi terkait belum ada pergerakan
yang mengakibatkan warga sekitar terganggu akan keberadaan tower tersebut
77
PETA JARINGAN TELEKOMUNIKASI
DESA NGIJO KECAMATAN KARANG PLOSO
KAB MALANG
78
79
4.2.2.7. DRAINASE
Jaringan drainase di Kawasan Perkotaan Ngijo terdiri dari drainase primer dan
sekunder. Sungai Bodo (Kali Bodo) merupakan drainase primer yang mengalir sepanjang
Kawasan Perkotaan Ngijo dengan kondisi sungai baik dengan air berwarna kecoklatan
dan mengalir. Untuk drainase sekunder dan tersier mayoritas jenis drainase tertutup.
Berdasarkan hasil wawancara dengan sekertaris desa, hingga saat ini belum pernah terjadi
bencana banjir di Kawasan Perkotaan Ngijo, hal ini membuktikan bahwa gorong-gorong
yang ada di wilayah permukiman Kawasan Perkotaan Ngijo dan Sungai Bango mampu
menahan beban air limpasannya.
Tabel 4.10 Koordinat Tower Telekomunikasi
Gambar 4.30 Drinase Primer Gambar 4.31 Drinase Sekunder Gambar 4.32 Drainase Tersier
80
Peta 4.13 Peta Drainase
81
4.2.2.8. SANITASI / AIR LIMBAH
Mayoritas penduduk Kawasan Perkotaan Ngijo telah memiliki saptic tank sendiri,
namun masih ditemukan warga yang menggunakan MCK umum, dimana buangannya
langsung menuju ke sungai.
Untuk limbah industri yang ada di Kawasan Perkotaan Ngijo, air limbah yang
keluar dari pabrik tahu terlihat berwarna putih dan langsung dibuang ke drainase
sekunder. Pabrik kerupuk yang ada di Kawasan Perkotaan Ngijo mengeluarkan asap
berwarna hitam sebagai hasil akhir pembakaran bahan bakar untuk proses penggorengan,
selain itu juga terdapat buangan sisa olahan tepung. Untuk industri lainnya, air limbah
yang dihasilkan diolah terlebih dahulu dalam IPAL mereka sebelum di buang ke
lingkungan.
4.2.2.9. SAMPAH
Terdapat 2 TPS di Kawasan Perkotaan Ngijo, TPS yang berada di daerah Griya
Permata Alam (GPA) dan Dusun Ngijo, yang nantinya akan diangkut ke Kecamatan
Singosari dengan frekuensi 10 truk setiap minggunya. Dahulu sampah dari masyarakat
82
diangkut ke TPS (lokasi lama) untuk selanjutnya dibakar. Namun seiring dengan
perkembangan peningkatan jumlah penduduk dan jumlah beban sampah, TPS di lokasi
lama tidak mampu menampung semua sampah sehingga TPS di relokasi sekitar 300
meter dari lokasi TPS lama di Dusun Ngijo yang sudah berjalan sekitar 75%. TPS ini
sudah melakukan pemilahan sampah sekitar 50% dari total sampah karena terbentur
dengan alat dan tempat karena pembenahan TPS baru belum selesai. Sampah yang telah
dipilah akan digunakan sebagai bahan makanan budidaya margot dan sebagai pupuk
kompos
Tabel 4.11 Koordinat TPS
No
Jenis Sarana Lokasi Keterangan
.
Jl. Griya Permata Alam No.8
1 TPS Lintang : -7.90361 Baik
Bujur : 112.60961
Sawah, Ngijo
TPST 3R
2 Lintang : -7.91115 Baik
Pokja Annadhofah
Bujur : 112.60689
Sumber: Survey 2021
Gambar 4.36 TPS Perumahan GPA Gambar 4.37 TPS Dusun Ngijo
83
Peta 4.14 Tempat Pembuangan Sementara
84
4.2.2.10. BENCANA
Dikarenakan lokasi Kawasan Perkotaan Ngijo berada sekitar Gunung Arjuno,
serta topografi kawasan yang sedikit bergelombang membuat mayoritas kawasan tersebut
berpotensi agak rawan bencana tanah longsor. Namun berdasarkan data dari BPS
Kabupaten Malang, kawasan ini belum pernah terjadi bencana alam dalam kurun waktu
tahun 2018 -2021. Kawasan Perkotaan Ngijo berada di kawasan aman, dimana lokasi jauh
dari gunung dan pantai, serta banyak ruang terbuka yang dapat digunakan sebagai tempat
perlindungan apabila terjadi gempa bumi, namun masih belum terdapat rancangan jalur
evakuasi dan hidran.
85
Peta 4.15 Potensi Bencana Alam
86
4.3. KEPENDUDUKAN SOSIAL DAN BUDAYA
Jumlah penduduk Kawasan Perkotaan Ngijo sebesar 18030 penduduk terdiri dari
9041 penduduk laki laki dan 8989 penduduk perempuan. Mayoritas penduduknya
beragama islam sebanyak 14673 penduduk, berpendidikan terakhir SLTA/Sederajat
sejumlah 3651 penduduk dan berprofesi sebagai karyawan swasta sebesar 3822
penduduk.
Grafik 4.4 Jumlah Penduduk berdasarkan Grafik 4.5 Jumlah Penduduk berdasarkan Agama
Jenis Kelamin
87
14. Karyawan Honorer 18 penduduk
15. Perdagangan 114 penduduk
16. Buruh Tani 147 penduduk
17. Perangkat Desa 7 penduduk
18. Tukang Jahit 11 penduduk
19. TNI 60 penduduk
20. Buruh peternakan 4 penduduk
21. Dosen 35 penduduk
22. Karyawan BUMN 17 penduduk
23. Kepolisian RI 26 penduduk
24. Bidan 6 penduduk
25. Sopir 64 penduduk
26. Apoteker 1 penduduk
27. Notaris 2 penduduk
28. Tukang Batu 33 penduduk
29. Lainya 42 penduduk
30. Konstruksi 5 penduduk
31. Transportasi 8 penduduk
32. Industri 5 penduduk
33. Peternak 6 penduduk
34. PRT 15 penduduk
35. Tukang listrik 12 penduduk
36. Tukang Kayu 9 penduduk
37. Usgtadz/Mubaliq 6 penduduk
38. Karyawan BUMD 3 penduduk
39. Kepala Desa 1 penduduk
40. Pendeta 3 penduduk
41. Perawat 6 penduduk
42. Tukang gigi 1 penduduk
43. Dokter 5 penduduk
44. Seniman 1 penduduk
45. Arsitek 1 penduduk
46. Wartawan 2 penduduk
47. Pastor 2 penduduk
48. Konsultan 2 penduduk
49. Penata Rias 1 penduduk
50. Juru Masak 1 penduduk
51. Perancang Busana 1 penduduk
Sumber : Profil Desa Ngijo
Di Kawasan Perkotaan Ngijo terdapat kegiatan sosial dan budaya yang masih
dilakukan, seperti memperingati hari-hari besar Islam, gotong royong kematian dan juga
pada pembangunan, serta kelompok tahlil yang tersebar di seluruh wilayah. Hal tersebut
dilakukan masyarakat untuk dapat mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan
keakraban antar penduduk. Tradisi jawa yang masih ada di kawasan ini antara lain
kesenian kuda lumping dan bantengan, pencak silat, serta kesenian reog.
88
Ju mlah Org anisasi d an Keg iatan So sial Buday a
120
100
pengajian dan siar islam ke majlis pengajian rutin organisasi muslimat
taklim NU
tahlil yasinan
80 sholawat nabi peringatan hari-hari besar islam
terbang jidor qadrah / banjari
halal bil halal bersama setelah hari raya qurban
lebaran
60 kerja bakti menjelang puasa di TPU pernikahan
sistem pembagian air di sawah gotong royong pada kematian
gugur gunung gotong royong pada pembangunan
40 pencak silat kuda lumping & bantengan
reog barongsai
Drum band
20
0
Sosial Budaya
4.4. PEREKONOMIAN
Kegiatan perekonomian masyarakat di Kawasan Perkotaan Ngijo didominasi oleh
perdagangan seperti warung sejumlah 120 orang, pedagang keliling sebanyak 98 orang,
dan pedagang makanan sebanyak 46 orang, sehingga sepanjang jalan utama tampak
banyak warung-warung berjejer. Kegiatan perekonomian lainnya adalah bidang jasa,
bidang industri, kerajinan dan juga peternakan.
89
- Tata rias pengantin 18 orang
- Persewaan alat pernikahan 6 orang
- Heller padi 4 buah
3 Industri dan kerajinan
- Meubel 3 Pengrajin
- Suttel cook 2 Industri kecil
- Kupu-kupu 3 Industri kecil
- Tempe 4 Industri kecil
- Tahu 5 Industri kecil
- Krupuk 2 Industri kecil
4 Perikanan dan Peternakan
- Lele 6 Peternak
- Mujaher 2 peternak
- Ayam potong 4 Peternak
- Ayam petelor 5 Peternak
- Susu perah 28 Peternak
- Sapi pedaging 15 Peternak
Sumber: Profil Desa Ngijo
90
91
Peta 4.16 Kegiatan Perekonomian
92
BAB V
ANALISAN DAN PROYEKSI 20 TAHUH MENDATANG
5.1.2. MASALAH
− Pekerjaan Umum
a. Masih ada jalan lingkungan dalam kondisi tanah.
b. Penataan jalan lingkungan.
c. Sistem drainase yang belum memadai dan belum tertata dengan baik.
d. Terdapat saluran irigasi yang rusak.
e. Pembentukan jalan lingkungan baru.
− Perencanaan Pembangunan
Kurangnya kerjasama antara pihak mitra kerja dengan desa terutama dalam hal
pemenuhan tenaga kerja pada proyek kegiatan / industri
93
− Perhubungan
a. Masih adanya warga yang belum mempunyai saluran listrik sendiri.
b. Masih terbatasnya jumlah lampu penerangan jalan.
− Lingkungan Hidup
a. Belum terintegrasinya pengelolaan SDA dan lingkungan.
b. Kurangnya penanaman kembali pohon-pohon untuk menjadikan resapan air hujan.
− Pemberdayaan Masyarakat
a. Kapasitas SDM dan kelembagaan pemerintah setempat masih perlu ditingkatkan.
b. Partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan belum optimal, orientasi pada upah
kerja.
c. Pemberdayaan ekonomi masyarakat masih belum maksimal.
− Ketenagakerjaan
Kurangnya kegiatan pelatihan ketrampilan bagi usia kerja.
94
Peta 5.1 Isu Strategis
95
5.3. FUNGSI KAWASAN
96
5.4. ANALISA KEPENDUDUKAN
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah
tertentu pada waktu tertentu. Kegunaannya memprediksi jumlah tegelam ngono, penduduk
suatu wilayah di masa yang akan datang. Berikut laju pertumbuhan penduduk di Kawasan
perkotaan Ngijo hingga 20 tahun mendatang menggunakan rumus laju pertumbuhan
penduduk geometrik
Pt =Po ( 1+ r )t
atau
( )
1
Pt t
r= −1
Po
Dimana:
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
KEPADATA
JUMLAH LUAS
TAHUN N
(jiwa) (ha) (jiwa/ha)
2020 18030 415 43
2025 19542 415 47
2030 21180 415 51
2035 22956 415 55
2040 24881 415 60
rata rata 51
Dengan asumsi rasio perbandingan antara jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
terakhir sama pada tahun 2020 hingga 2040.
97
Tabel 5.3 Jumlah Penduduk Berdsarkan Pendidikan Terakhir
Dengan asumsi rasio perbandingan antara jumlah laki laki dan perempuan sama pada
tahun 2020 hingga 2040, jumlah penduduk laki laki dan perempuan pada tahun 2040
sebanyak 12477 dan 12404 jiwa.
TAHU
2020 RASIO 2025 2030 2035 2040
N
L 9041 0,501 9799 10621 11511 12477
P 8989 0,499 9743 10559 11445 12404
TOTAL 18030 19542 21180 22956 24881
98
Dimana total skor diperuntukkan fungsi kawasan:
>175 Kawasan Lindung
125-175 Kawasan Penyangga
76-124 Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan
0-75 Kawasan Permukiman
99
Peta 5.1 Fungsi Kawasan Perkotaan Ngijo
100
5.6. ANALISA FISIK BINAAN
5.6.1. JARINGAN JALAN DAN TRANSPORTASI
Hirarki jalan di Kawasan Perkotaan Ngijo terdiri atas jalan lokal primer dan jalan
lingkungan. Dimana lokal primer merupakan ruas jalan yang terbangun dari arah barat laut
hingga tenggara Kawasan Perkotaan Ngijo, dan jalan lingkungan tersebar di seluruh kawasan.
a. Parkir di tepi jalan ruas jalan utama tidak mengganggu arus transportasi karena sepanjang
jalan utama memiliki bahu jalan yang lumayan lebar dan beberapa fasilitas pertokoan
memiliki lahan parkir pribadi
b. Lebar jalan pada ruas lokal primer sudah mencukupi untuk volume kendaraan yang
melintas, Namun akan terjadi kemacetan di jam jam tertentu seperti jam berangkat
ataupun pulang kantor dan weekend. Maka dari itu pelebaran jalan sangat disarankan.
c. Jalan lokal memiliki dimensi jalan yang cukup sempit karena pemukiman penduduk yang
padat dan hanya cukup dilalui mobil dan satu motor.
d. Salah satu ruas jalan lingkungan yang sudah mencukupi namun kondisi jalan yang rusak
membuat lalu lintas terganggu
e. Jalan lingkungan menuju TPS Dusun Ngijo memiliki dimensi yang mencukupi namun
masih berupa tanah sehingga mobilisasi pembuangan sampah sedikit terganggu.
f. Jalan lain/jalan setapak menuju perkebunan dan sebagai penghubung antar pemukiman
warga sangat tidak memenuhi standar sehingga perlu dilakukan pembangunan.
Gambar 5.2 Parkir Tepi Gambar 5.3 Jalan Lokal Gambar 5.4 Jalan
Jalan Primer Lingkungan
Gambar 5.5 Jalan Gambar 5.6 JAlan Gambar 5.7 Jalan Lain/
Lingkungan Rusak Lingkungana Menuju TPS Jalan Setapak
101
5.6.2. JARINGAN LISTRIK
Penggunaan listrik rumah tangga untuk setiap penduduk 90 watt/hari, dan kebutuhan
listrik berdasarkan jenis penggunaannya, dimana kebutuhan ekonomi sebesar 60% kebutuhan
RT, kebutuhan sosial 25% kebutuhan RT, penerangan jalan 5% kebutuhan RT dan cadangan
10% kebutuhan RT, maka kebutuhan listrik penduduk tahun 2020 sebesar 1622700 watt dan
tahun 2040 meningkat menjadi 2239290 watt.
102
Tabel 5.8 Kebutuhan Air Bersih
Proyeksi Kebutuhan Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jenis Pengguna
Tahun Penduduk RT Ekonomi Sosial Kebocoran Hidran
(Jiwa) (Liter) (Liter) (Liter) (Liter) (Liter)
2020 18030 1803000 1081800 360600 180300 180300
2025 19542 1954200 1172520 390840 195420 195420
2030 21180 2118000 1270800 423600 211800 211800
2035 22956 2295600 1377360 459120 229560 229560
2040 24881 2488100 1492860 497620 248810 248810
103
104
Peta 5.2 Permukiman Kawasan Perkotaan Ngijo 2017
105
Peta 5.3 Permukiman Kawasan Perkotaan Ngijo 2021
106
Peta 5.4 Peta Kerapatan Permukiman
107
5.6.7. JARINGAN SAMPAH
Sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap penduduk sebesar 2,5 kg/hari, dan
sampah yang dihasilkan pasar sebesar 25% sampah RT, serta sampah lain lain dihasilkan 5%
sampah RT
Tabel 5.11 Sampah
Proyeksi Jenis Sampah
Pendudu Sampah Sampah Sampah Lain Total
Tahun
k RT Pasar Lain
(Jiwa) (Liter) (Liter) (Liter) (Liter)
2020 18030 450,75 112,69 22,54 585,98
2025 19542 488,55 122,14 24,43 635,12
2030 21180 529,50 132,38 26,48 688,35
2035 22956 573,90 143,48 28,70 746,07
2040 24881 622,03 155,51 31,10 808,63
5.7. ANALISAPEREKONOMIAN
Kebutuhan unit pengembangan kegiatan perekonomian dan jumlah kebutuhan ruang
setiap jenis kegiatan ekonomi Kawasan Perkotaan Ngijo sebagai berikut:
5.7.1. TOKO/WARUNG
Tabel 5.12 Kebutuhan Toko/Warung
Proyeksi Penduduk Kebutuhan Jumlah Kebutuhan
Tahun Penduduk Pendukung Lahan Kebutuhan Ruang
(Jiwa) (Jiwa) (m2) (Unit) (m2)
2020 18030 72 7200
2025 19542 78 7800
2030 21180 250 100 85 8500
2035 22956 92 9200
2040 24881 100 100000
5.7.2. PERTOKOAN
Tabel 5.13 Kebutuhan Pertokoan
Proyeksi Penduduk Kebutuhan Jumlah Kebutuhan
Tahun Penduduk Pendukung Lahan Kebutuhan Ruang
(Jiwa) (Jiwa) (m2) (Unit) (m2)
2020 18030 3 9000
2025 19542 3 9000
2030 21180 6000 3000 4 12000
2035 22956 4 12000
2040 24881 4 12000
108
5.7.3. PASAR
Tabel 5.14 Kebutuhan Pasar
Proyeksi Penduduk Kebutuhan Jumlah Kebutuhan
Tahun Penduduk Pendukung Lahan Kebutuhan Ruang
(Jiwa) (Jiwa) (m2) (Unit) (m2)
2020 18030 1 10000
2025 19542 1 10000
2030 21180 30000 10000 1 10000
2035 22956 1 10000
2040 24881 1 10000
5.8.2. SD SEDERAJAT
Tabel 5.17 Kebutuhan SD Sederajat
Proyeksi Jumlah Penduduk Kebutuhan Jumlah Penambahan Kebutuhan
Tahun Penduduk Eksisting Pendukung Lahan Kebutuhan Fasilitas Ruang
(Jiwa) (Unit) (Jiwa) (m2) (Unit) (Unit) (m2)
2020 18030 4 1600 2000 11 7 14000
2025 19542 12 8 16000
2030 21180 13 9 18000
2035 22956 14 10 20000
109
2040 24881 16 12 24000
5.8.3. SMP SEDERAJAT
Tabel 5.18 Kebutuhan SMP Sederajat
Proyeksi Jumlah Penduduk Kebutuhan Jumlah Penambaha Kebutuhan
Tahun Penduduk Eksisting Pendukung Lahan Kebutuhan n Fasilitas Ruang
(Jiwa) (Unit) (Jiwa) (m2) (Unit) (Unit) (m2)
2020 18030 4 2 18000
2025 19542 4 2 18000
2030 21180 2 4800 9000 4 2 18000
2035 22956 5 3 27000
2040 24881 5 3 27000
110
Peta 5.5 Jangkauan Pelayanan TK
111
Peta 5.6 Jangkauan Pelayanan SD
112
Peta 5.7 Jangkauan Pelayanan SMP dan SMA
113
5.9. ANALISA SARANA KESEHATAN
Kawasan Perkotaan Ngijo sudah memiliki 1 unit RS yang terletak di jalan utama dan
mampu memenuhi kebutuhan penduduk di kawasan tersebut. Untuk kebutuhan
pengembangan unit unit kesehatan lainnya serta jumlah kebutuhan ruangnya sebagai berikut:
5.9.1. PUSKESMAS PEMBANTU
Tabel 5.20 Kebutuhan Puskesmas Pembantu
PROYEKS Pendudu
Jumlah Kebutuh Jumlah Penambah
I k Kebutuh
TAHU Eksisti an kebutuh an
PENDUD Penduku an ruang
N ng Lahan an Fasilitas
UK ng
(jiwa) (unit) (jiwa) (m2) (unit) (unit) (m2)
2020 18030 1 1 300
2025 19542 1 1 300
2030 21180 0 30000 300 1 1 300
2035 22956 1 1 300
2040 24881 1 1 300
5.9.2. POSYANDU
Tabel 5.20 Kebutuhan Posyandu
Proyeksi Jumlah Penduduk Jumlah
Kebutuha Penambaha Kebutuha
Tahu Pendudu Eksistin Pendukun Kebutuha
n Lahan n Fasilitas n Ruang
n k g g n
(Jiwa) (Unit) (Jiwa) (m2) (Unit) (Unit) (m2)
2020 18030 14 -1 -300
2025 19542 16 1 300
2030 21180 15 1250 60 17 2 600
2035 22956 18 3 900
2040 24881 20 5 1500
5.9.3. APOTEK
Tabel 5.21 Kebutuhan Apotek
Proyeks Pendudu
Jumlah Kebutuh Jumlah Penambah Kebutuh
i k
Tahu Eksisti an Kebutuh an an
Pendud Penduku
n ng Lahan an Fasilitas Ruang
uk ng
(Jiwa) (Unit) (Jiwa) (m2) (Unit) (Unit) (m2)
2020 18030 1 0 0
2025 19542 1 0 0
2030 21180 1 30000 250 1 0 0
2035 22956 1 0 0
2040 24881 1 0 0
114
2025 19542 1 0 0
2030 21180 1 0 0
2035 22956 1 0 0
2040 24881 1 0 0
115
Peta 5.8 Peta Jangkauan Pelayanan Kesehatan
116
5.10. ANALISA SARANA KEAGAMAAN
Kebutuhan pengembangan unit sarana peribadatan dan jumlah kebutuhan ruang setiap
jenis sarana peribadatan Kawasan Perkotaan Ngijo sebagai berikut:
5.10.1. MUSHOLA
Tabel 5.23 Kebutuhan Mushola
Proyeksi Jumlah Penduduk Jumlah
Kebutuha Penambah Kebutuha
Tahu Pendudu Eksistin Pendukun Kebutuha
n Lahan an Fasilitas n Ruang
n k g g n
(Jiwa) (Unit) (Jiwa) (m2) (Unit) (Unit) (m2)
2020 18030 72 14 1400
2025 19542 78 20 2000
2030 21180 58 250 100 85 27 2700
2035 22956 92 34 3400
2040 24881 100 42 4200
5.10.2. MASJID
Tabel 5.24 Kebutuhan Masjid
Proyeksi Jumlah Penduduk Jumlah
Kebutuha Penambaha Kebutuha
Tahu Pendudu Eksistin Pendukun Kebutuha
n Lahan n Fasilitas n Ruang
n k g g n
(Jiwa) (Unit) (Jiwa) (m2) (Unit) (Unit) (m2)
2020 18030 7 -5 -3000
2025 19542 8 -4 -2400
2030 21180 12 2500 600 8 -4 -2400
2035 22956 9 -3 -1800
2040 24881 10 -2 -1200
117
Peta 5.9 Peta Jangkauan Mushola
118
Peta 5.10 Peta Jangkauan Mushola
119
BAB VI
KONSEP RENCANA
6.1. TUJUAN
Mewujudkan Tata Ruang Kawasan Perkotaan Ngijo sebagai pusat permukiman,
perekonomian, dan pengembangan energi ramah lingkungan berbasis Green City dan
berkelanjutan.
120
Peta 6.1 Wilayah Pusat Pengembangan dan Sub Wilayah Pengembangan
121
122
6.2.1. PENGEMBANGAN FISIK DAN LINGKUNGAN KAWASAN
6.2.1.1. Peningkatan Ketersediaan RTH
Menurut Undang Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, proporsi
ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah kota.
Maka dari itu untuk Kawasan Perkotaan Ngijo yang memiliki luas 415 ha memerlukan
ketersediaan ruang terbuka hijau sebesar 124,5 ha. Pada dasarnya Kawasan Perkotaan
Ngijo berupa persawahan yang cukup luas sehingga untuk saat ini kebutuhan mengenai
Kawasan terbuka hijau masih sangat mencukupi. namun perlu diingat, Kawasan
Perkotaan Ngijo memiliki potensi besar sebagai pengembangan kawasan perdagangan
dan jasa dan telah direncakan sebagai pusat daerah permukiman. Dimana untuk proyeksi
20 tahun kedepan dapat dipastikan daerah terbuka hijau akan berkurang. Untuk
mengantisipasi dan mengatasi hal tersebut pemerintah setempat harus meningkatkan
ketersediaan ruang terbuka hijau untuk tetap menjaga kualitas lingkungan, pembangunan
sendiri harus berimbang dan terus memperhatikan lingkungan.
123
124
Peta 6.2 Rencana pengembangan RTH
125
6.2.2. PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA
6.2.2.1. Jaringan Jalan
Terdapat beberapa klasifikasi fungsi jalan yang akan direncanakan untuk
dikembangkan guna memperlancar sistem pergerakan dan distribusi manusia dan barang
yaitu jalan local primer, jalan lingkungan dan jalan lain-lain.
− Kolektor Primer: Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antara pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan wilayah, atau
antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal. Didesain berdasarkan
berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 40 km per jam dengan lebar badan
jalan minimal 9 meter, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
− Lingkungan Primer: Jalan yang menghubungkan antar pusat kegiatan di dalam
kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan perdesaan. Didesain
berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 15 km per jam dengan lebar badan
jalan minimal 6,5 meter untuk jalan yang diperuntukkan bagi kendaraan bermotor
roda 3 atau lebih. Sedangkan jalan yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan
bermotor roda 3 atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan minimal 3,5 meter.
− Lingkungan Sekunder: Jalan yang menghubungkan antar persil dalam kawasan
perkotaan. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 10 km per jam
dengan lebar badan jalan minimal 6,5 meter untuk jalan yang diperuntukkan bagi
kendaraan bermotor roda 3 atau lebih. Sedangkan jalan yang tidak diperuntukkan
bagi kendaraan bermotor roda 3 atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan
minimal 3,5 meter.
Rencana yang akan dilakukan terhadap Kawasan Perkotaan Ngijo agar mobilitas
masyarakat semakin lancer, diantaranya sebagai berikut :
− Pelebaran jalan dan peningkatan kualitas serta kapasitas jalan dari jala kolektor
menjadi jalan arteri mengingat kapasitas kendaraan yang semakin meningkat di
sepanjang Jl. Raya Kepuharjo / Jl. Raya Ngijo Karangploso.
− Melakukan perbaikan jalan pada jalan berlubang dan bergelombang di beberapa
titik jalan lingkungan supaya akses transportasi tidak terganggu
− Melakukan pengerasan terhadap beberapa jalan lingkungan seperti pada jalan
menuju TPS baru yang masih berupa tanah.
126
− Jenis pekerasan pada jalan lingkungan dilakukan sesuai dengan lebar dan jenis
kendaraan yang melintas. Aspal untuk jalan lingkungan Kawasan permukiman
dengan lebar jalan >3meter dan paving/cor beton untuk jalan dengan lebar kurang
dari 3 meter.
− Melakukan pembangunan jaringan jalan baru di Kawasan permukiman yang telah
direncanakan, sesuai dengan kebutuhannya. Jalur lokal sebagai jalur inti dan jalur
lingkungan sebagai jalur di Kawasan perumahan.
− Pembangunan jalan lokal dengan kondisi baik dari jalan Arteri (jalan utama
Kawasan Perkotaan Ngijo) menuju RTH sehingga tempat wisata yang direncanakan
akan berkembang maksimal.
127
Peta 6.3 Rencana Pengembangan Jalan
128
6.2.2.2. Jaringan Energi
Menurut hasil studi seluruh Kawasan Perkotaan Ngijo telah dialiri listrik secara
merata dengan penggunaan yang maksimal. Di beberapa titik Kawasan Perkotaan Ngijo
juga terdapat sumber energi listrik ramah lingkungan berupa solar sel, yaitu energi listrik
bertenaga panas matahari. Konsep ini telah diterapkan di beberapa titik lokasi seperti
lampu penerangan jalan, lampu penerangan di kantor instansi, bahkan menjadi sumber
energi listrik di salah satu masjid yang terdapat di Kawasan Perkotaan Ngijo yang mampu
mengurangi kebutuhan listrik berbayar sebesar 40 persen di tiap bulannya. Beberapa
perencanaan yang akan dilakukan diantaranya sebagai berikut :
− Pemenuhan kebutuhan energi listrik bagi seluruh rumah dan fasilitas lainnya sesuai
dengan analisa yang telah dilakukan pada tabel 5.6. serta melakukan upaya upaya
untuk menurunkan besar kebutuhannya
− Melakukan pembangunan dan penambahan jaringan energi listrik di Kawasan
permukiman yang terencana juga akan dilakukan guna memenuhi kebutuhan
masyarakat dan fasilitas lainnya. Pengembangan jaringan listrik dapat dilihat pada
peta perencanaan dimana garis kuning merupakan jaringan terencana yang dapat
berubah menyesuaikan pola kawasan terbangun.
− Mengembangkan konsep energi listrik tenaga surya secara maksimal dan keseluruhan
di Kawasan Perkotaan Ngijo, yang akan diterapkan baik di rumah ataupun instansi
perkantoran, sehingga mampu mengurangi penggunaan energi listrik berbayar.
Pengembangan ini dapat dilakukan secara mandiri dengan membeli peralatan,
mengoperasikan dan menggunakan energi yang dihasilkan untuk rumah sendiri. Dan
mengajukan proposal pengadaan alat untuk dioperasikan di fasilitas umum seperti
lampu penerangan jalan raya, masjid, sekolah, atau kantor instansi.
129
Peta 6.4 Rencana Pengembangan Jaringan Listrik
130
6.2.2.3. Jaringan Air Bersih
Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi penduduk perkotaan, dimana
seluruh aktivitas pasti membutuhkan air, dan tidak hanya dalam volume yang sedikit.
Kebutuhan air bersih di Perkotaan Ngijo telah terpenuhi dan tersebar dengan baik dan
belum pernah ada kasus kekeringan dimana untuk memenuhi kebutuhan air bersih
penduduk di Perkotaan Ngijo Sebagian besar bersumber dari PDAM yang disalurkan
melalui perpipaan.
Sesuai dengan asumsi analisa air bersih yang telah ditentukan, di Perkotaan Ngijo
pada tahun 2020 diperoleh bahwa kebutuhan air bersih rumah tangga dengan jumlah
penduduk 18030 jiwa mencapai 1803000 liter, pelayanan ekonomi 1081800 liter, sosial
360600 liter, dan kebocoran sebesar 180300 liter. Dan diprediksi akan bertambah sebesar
2488100 liter untuk kebutuhan rumah tangga, 1492860 liter Ekonomi, dan 248810 liter
untuk kebocoran di tahun 2040.
Oleh karena itu beberapa perencanaan perlu dilakukan untuk melebihi kebutuhan
air bersih baik saat ini dan untuk proyeksi 20 tahun ke depan, diantaranya :
− Melakukan pembangunan berupa penambahan dan pemerataan perpipaan sumber
mata air sehingga air akan tersampaikan kepada penduduk secara langsung dari pusat
PDAM menuju rumah warga tanpa harus menyambung pipa lainnya atau harus
menempuh jarak untuk mengambil air.
− Melakukan pembenahan pada sistem pipa untuk mencegah terjadinya kebocoran,
sehingga pengoptimalan air akan maksimal
− Mempertahankan keseimbangan kebutuhan air bersih diantara kapasitas air bersih
dengan jumlah konsumen.
131
Peta 6.5 Rencana Pengembangan Jaringan Air Bersih
132
6.2.2.4. Jaringan Drainase
Secara sederhana drainase dapat didefinisikan sebagai sistem saluran air yang
memiliki peran penting dalam menunjang kelayakan hidup di perkotaan, mulai dari
mencegah banjir dengan mengendalikan air pasca hujan, mengalirkan air ke badan air
terdekat, hingga mengeringkan kawasan perkotaan yang tergenang.
Sebagian besar Kawasan Perkotaan Ngijo sudah memiliki drainase di setiap sisi
jalan baik menggunakan sistem tertutup maupun terbuka dengan fungsi efektif sebesar 80
persen. Namun masih terdapat beberapa drainase yang mengalami kerusakan, tersumbat,
memiliki ukuran yang belum standar, dan juga belum tersedia di beberapa titik yang
mengakibatkan adanya genangan air. Air limbah rumah tangga di Kawasan Perkotaan
Ngijo langsung dialirkan ke drainase di sisi jalan lingkungan.
Walaupun Kawasan perkotaan Ngijo tidak memiliki catatan terjadinya bencana
banjir, namun pengembangan dan perbaikan jaringan drainase tetap perlu dilakukan untuk
mengurangi risiko kedepannya. Mengingat perencanaan pembangunan akan terus
meningkat yang dapat mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air alami, berikut
strategi dan rencana yang ditempuh untuk memperbaiki sistem jaringan drainase dan air
limbah :
− Perbaikan dan pemeliharaan saluran drainase yang rusak dan tersumbat di sepanjang
Jalan Raya Ngijo Karangploso menggunakan sistem drainase tertutup
− Pembuatan/ pembangunan jaringan drainase di beberapa titik yang belum memiliki
drainase, serta di lahan permukiman yang terencana sesuai dengan hierarki/peraturan
yang telah ditentukan.
− Melakukan sistem drainase tertutup pada tempat-tempat tertentu, misalnya pertokoan,
pasar, sekolah dll).
133
Peta 6.6 Rencana Pengembangan Jaringan Drainase
134
6.2.2.5. Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi merupakan rangkaian perangkat telekomunikasi dan
kelengkapannya yang digunakan dalam melakukan aktivitas telekomunikasi. Berfungsi
untuk menghubungkan perangkat komunikasi satu dengan peralatan komunikasi yang
lain, sehingga informasi yang disimpan secara elektronis dapat dikirimkan dari satu
perangkat telekomunikasi ke perangkat yang lain lainnya. Pengembangan jaringan
telekomunikasi sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan penduduk. Berdasarkan
analisa yang telah dilakukan, dimana 1 sambungan jaringan digunakan untuk 250
pengguna, pada tahun 2020 dengan jumlah penduduk 18030 jiwa membutuhkan 72 unit
jaringan dan akan semakin bertambah untuk proyeksi 20 tahun kedepan.
Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi di Kawasan Perkotaan Ngijo
adalah dengan membangun beberapa jaringan tambahan di beberapa titik untuk proyeksi
20 tahun kedepan. Sehingga kebutuhan informasi dan komunikasi penduduk tidak
terganggu.
135
Peta 6.7 Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi
136
6.2.2.6. Permukiman
Sesuai Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Malang, Pada Pasal 21 Kecamatan Karangploso termasuk dalam rencana
sistem fungsi perwilayahan untuk wilayah Pengembangan Lingkar Kota Malang, dengan
fungsi sebagai pengembangan pusat pelayanan di Kota Malang. Saat ini, Kawasan
Perkotaan Ngijo memiliki dua zona permukiman, yaitu perumahan yang tertata dan
direncanakan dan perkampungan yang tumbuh secara alami.
Dengan kondisi Kawasan Perkotaan Ngijo yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak, serta di tunjang dengan tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap,
kawasan ini akan mengalami perkembangan yang pesat serta membutuhkan lebih banyak
unit perumahan baik skala besar, sedang maupun kecil seperti pada analisa yang telah
dilakukan. Berikut merupakan Strategi dan rencana dalam pembangunan Kawasan
permukiman :
− Lahan pengembangan permukiman terencana terletak di kawasan persawahan atau
lahan non terbangun dengan ketentuan yang sesuai serta IMB yang berlaku.
− Pembangunan kawasan permukiman berbentuk perkampungan umum atau
perumahan dengan konsep cluster (perumahan) tersusun yang diiringi dengan
pengembangan jaringan jaringannya, serta potensi lainnya dengan efektif.
− Pembangunan kawasan permukiman dengan konsep ramah lingkungan yang memiliki
persentase 1:3 antara luas lahan terbangun dengan lahan yang tidak terbangun
− Perencanaan pembangunan rumah vertikal seperti rumah susun, hotel, atau
apartemen.
137
Peta 6.8 Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman
138
6.2.2.7. Perekonomian
Perekonomian adalah serangkaian besar kegiatan produksi dan konsumsi yang
saling terkait yang membantu dalam menentukan bagaimana sumber daya yang langka
dialokasikan. Produksi dan konsumsi barang dan jasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan mereka yang hidup dan beroperasi dalam perekonomian, yang juga disebut
sebagai sistem ekonomi.
Beberapa potensi perekonomian yang terdapat di Kawasan Perkotaan Ngijo yaitu
berupa pertokoan, perindustrian, perkantoran, wisata kuliner, dan wisata keluarga El
Hotel yang berpusat dan saat ini telah berkembang dengan baik di sepanjang Jalan raya
Ngijo, selain itu terdapat beberapa titik pertokoan yang tidak beroperasi dengan baik dan
tidak memiliki lahan parkir, sehingga mengganggu aktivitas lalu lintas. Dikarenakan hal
tersebut, perencanaan zona pengembangan perekonomian Kawasan Perkotaan Ngijo akan
difokuskan di sepanjang Jalan Raya Ngijo sebagai berikut:
− Menjadikan sepanjang Jalan raya Ngijo sebagai pusat perekonomian berupa
pertokoan, perkantoran, dan perindustrian.
− Melakukan konsep ruko(rumah toko) yang lebih tertata,
− Adanya peraturan pembangunan toko yang disertai halaman parkir, agar tidak
mengganggu aktivitas lalu lintas,
− Pembangunan rest area/puja sera dengan mengelompokkan restoran/rumah maka
pada satu tempat dengan lokasi yang strategis dan luas.
− Membuat wisata kuliner seperti café atau restoran yang berlokasi dekat dengan NK
Café dan RTH yang telah direncanakan agar mengalami perkembangan yang cukup
baik, dan dijadikan sebagai tempat wisata keluarga yang bersifat umum.
− Pemberian papan nama, arah lokasi dan pendataan yang lebih mendetail mengenai
usaha industri rumah tangga yang terletak di Kawasan permukiman agar lebih dikenal
dan mudah dalam pencarian lokasi industri.
− Pemberdayaan dan pembinaan terhadap penduduk/pemilik toko mengenai sistem
pertokoan yang akan diberlakukan.
139
Peta 6.9 Rencana Pengembangan Kawasan Perekonomian
140
6.2.2.8. Jalur Pejalan Kaki
Jalur pedestrian atau trotoar merupakan kawasan jalan khusus bagi pejalan kaki.
Infrastruktur yang satu ini menjadi salah satu fasilitas yang sangat penting bagi
masyarakat yang dibuat sebagai bentuk pemenuhan hak bagi para pejalan kaki yang
melintas di area yang sering dilewati berbagai kendaraan bermotor. Pedestrian dibuat agar
masyarakat terhindar dari kecelakaan dan tentunya dapat menikmati berjalan santai tanpa
harus khawatir dengan kendaraan-kendaraan yang melintas Pembangunan trotoar ini
dapat memberikan gambaran mengenai tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan
pejalan kaki yang dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah pejalan kaki yang berjalan di
jalan.
Dari hasil studi pengamatan diketahui bahwa jalan utama Kawasan Perkotaan
Ngijo belum terdapat pedestrian, hanya berupa badan jalan, bahu jalan, dan drainase
tertutup. Sehingga pejalan kaki akan berjalan di bagian bahu jalan yang memiliki lebar
rata-rata kurang lebih 1 meter, dan bahkan di beberapa titik digunakan sebagai tempat
parkir kendaraan, sehingga aktivitas lalu lintas terganggu dan risiko terjadinya kecelakaan
yang meningkat. Selain itu Pengadaan pedestrian juga mampu menambah minat pejalan
kaki dan juga dapat dijadikan sebagai jalur jogging. Rencana pengembangan jaringan
pedestrian di Perkotaan Ngijo adalah sebagai berikut :
− Pedestrian dibangun di sepanjang Jl.raya Ngijo Karangploso dengan ukuran sesuai
standar ukuran yang berlaku disisi kanan kiri
− Pemberian pedestrian di jalan raya lokal Kawasan permukiman
− Pemberian pedestrian di Taman Terbuka Hijau sebagai track jogging dan jalan santai.
141
Peta 6.10 Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi
142
6.2.2.9. Biopori
Menurut Ir. Kamir R. Brata, Msc dari Institut Pertanian Bogor (2008)biopori
adalah lubang sedalam 80-100cm dengan diameter 10-30 cm, dimaksudkan sebagai
lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah.
Biopori memperbesar daya tampung tanah terhadap air hujan, mengurangi genangan air,
yang selanjutnya mengurangi limpahan air hujan turun ke sungai.
Biopori merupakan teknologi sederhana ramah lingkungan yang memiliki
beberapa manfaat, seperti dapat mengurangi banjir, mempercepat resapan air,
memaksimalkan daya tamping air tanah Ketika hujan, mengurangi risiko erosi dan tanah
longsor dan juga dapat dijadikan sebagai penghasil pupuk kompos. Teknologi ini sangat
sederhana dan dapat diterapkan dimana saja dan kapan saja, hanya dengan lubang
berdiametet 7-13 cm sehingga tidak memerlukan tempat khusus untuk membuat biopori.
Cara membuat Lubang Resapan Biopori :
a. Cari lokasi yang tepat untuk membuat lubang LRB, yaitu pada daerah air hujan
yang mengalir seperti taman, halaman parkir, dll.
b. Untuk memudahkan, tanah yang akan dilubangi disiram dengan air terlebih dahulu
c. Letakkan mata bor tegak lurus dengan tanah untuk memulai pengeboran.
d. Lubangi tanah dengan bor Biopori, (bor Biopori adalah bor untuk tanah mineral,
(bor Biopori adalah bor untuk tanah mineral), dengan menekan bor ke kanan
sambil diputar ke kanan hingga bor masuk ke dalam tanah.
e. Lakukan penyiraman dengan air selama pengeboran untuk memudahkan dalam
pengeboran.
f. Setiap kurang lebih 15 cm atau sedalam mata bor berhenti, tarik mata bor sambil
tetap diputar ke arah kanan, untuk membersihkan tanah yang berada didalam mata
bor.
g. Bersihkan tanah dari dalam mata bor dengan menggunakan pisau atau alat tusuk
lainnya, dimulai dengan menekan tanah dari sisi dalam mata bor sehingga tanah
mudah dilepaskan.
h. Lakukan terus proses pelubangan tanah berulang-ulang hingga mencapai
kedalaman kurang lebih 100cm.
143
i. Apabila tanah berbatu atau kerikil, sehingga pengeboran terhambat, maka
pengeboran dapat dihentikan hingga kedalaman yang bisa ditembus oleh mata bor
saja, walaupun hanya mencapai kedalaman kurang lebih 50 cm.
j. Isi lubang dengan sampah organik.
144
− Pupuk organik hasil biopori dapat digunakan untuk kesuburan tanaman jalan atau
tanaman pribadi
− Dilakukan sosialisasi terhadap seluruh penduduk Kawasan Perkotaan Ngijo mengenai
pengertian, penjelasan, manfaat dan cara kerja biopori, sehingga masyarakat akan
tertarik dan melakukan kegiatan dengan maksimal.
− Pembentukan tim petugas pemantau progres biopori dari pembuatan, hingga kegiatan
panen pupuk di setiap lingkungan sehingga penerapan biopori menjadi maksimal.
145
Peta 6.11 Peta Pola Ruang Zona Kawasan Perkotaan Ngijo
146
Cluster Pemusatan
Ekonomi Utama
Cluster Permukiman
Cluster Wisata
147
DAFTAR PUSTAKA
148
Nana. 2017. Karangploso: Segitiga Emas yang Secepatnya Harus Terlegalisasi.
https://www.malangtimes.com/baca/23524/20171222/211821/karangploso-segitiga-
emas-yang-secepatnya-harus-terlegalisasi (diakses: 9 November 2021)
NN. 2013. Laju Pertumbuhan Penduduk Geometrik.
https://www.rumusstatistik.com/2013/09/laju-pertumbuhan-penduduk-geometrik.html
(Diakses: 10 November 2021)
NN. Tinjauan Tentang Ruang Terbuka Hijau (RTH).
http://e-journal.uajy.ac.id/6933/3/MTA202033.pdf (Diakses: 22 Desember 2021)
opd, Karangploso. 2019. “KECAMATAN KARANGPLOSO TENTANG KAMI”.
http://karangploso.malangkab.go.id/pd/slug?title=tentang-kami-10 (diakses: 23
Oktober 2021)
opd, Karangploso. 2019. “STRUKTUR ORGANISASI KARANGPLOSO”.
http://karangploso.malangkab.go.id/pd/slug?title=karangploso-opd-struktur-
organisasi-kecamatan-karangploso (diakses: 23 Oktober 2021)
Organisasi Perangkat Daerah Karangploso. 2019. Profil Tentang Kami.
http://karangploso.malangkab.go.id/pd/slug?title=tentang-kami-10 (Diakses: 23
Oktober 2021)
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Malang
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
wilayah Provinsi Tahun 2011-2031
Peta RBI
Praditia, Aji. 2013. . Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
https://eprints.uny.ac.id/18100/5/BAB%20III%2009.10.033%20Aji%20p.pdf
(Diakses: 25 Oktober 2021)
Primavera, Alex. 2016. Profil Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
https://ngalam.co/2016/07/23/profil-kecamatan-karangploso-kabupaten-malang/
(Diakses: 23 Oktober 2021)
PUPR Kabupaten Soppeng. 2019. Drainase Sangat Penting Kegunaannya, Khususnya di
Perkotaan. https://pupr.soppengkab.go.id/2019/01/05/ini-pentingnya-drainase-
khususnya-di-perkotaan/ (Diakses: 22 Desember 2021)
149
Rezkiah, Salsabila Miftah. 2021. “Macam-Macam Metode Analisis Data: 2 Macam Metode
Penting dalam Mengolah Data”. https://www.dqlab.id/macam-macam-metode-
analisis-data-2-macam-metode-penting-dalam-mengolah-data, (diakses: 25 Oktober
2021)
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 837/Kpts/Um/11/1980 Tentang Kriteria Dan Tata
Cara Penetapan Hutan Lindung
Survey 2021
Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_lokal_primer (Diakses: 22 Desember 2021)
Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_telekomunikasi (Diakses: 22 Desember
2021)
Yulia. 2015. 28 Jenis Jenis Tanah di Indonesia : Manfaat, Persebaran, Gambarnya.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/jenis-jenis-tanah (diakses: 26 Oktober
2021)
150
LAMPIRAN
WAWANCARA I
Pengajuan pertanyaan :
1. Apa saja potensi yang dikembangkan di Kecamatan Karangploso?
2. Menurut pengamatan di Kecamatan Karangploso, dari beberapa desa yang unggul dari
segi potensi, ekonomi, dan perkembangannya berada di desa apa saja?
3. Kalau di Kawasan Perkotaan Ngijo sendiri yang difokuskan untuk pengembangan dalam
bidang atau sector apa saja?
4. Wisata apa saja yang ada di Kawasan Perkotaan Ngijo?
5. Apakah kawasan wilayah permukiman perumahan hanya ada di Kawasan Perkotaan
Ngijo Kecamatan Karangploso saja atau ada di desa lainnya?
6. Pernahkah ada pemikiran untuk mengfokuskan Kawasan Perkotaan Ngijo sebagai
wilayah pemukiman saja dengan menghilangkan semua lahan pertanian di daerah
tersebut?
Jawaban :
1. Untuk sekarang, pengembangan lebih difokuskan pada bagian pariwisata dan
permukiman perumahan. Salah satu contoh wisata yang dikembangkan ialah NK Café
yang berada di Desa Ampeldento dan sudah berjalan selama satu tahun dan diikuti
dengan sector pendukung yaitu pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa
Ampeldento dengan Desa Ngijo yang difokuskan untuk perkembangan wisata tersebut.
Ada juga rest area, sahabat alam di Desa Tawangargo, pasar wisata di Desa Kepuharjo,
wisata El Hotel dan perumahan Gria Permata Alam (GPA).
2. Selain beberapa wisata yang sudah disebutkan di atas terdapat sector penunjang wisata
lainnya seperti adanya wisata kuliner di sepanjang jalan utama Kecamatan Karangploso.
151
3. Target dari Pak Camat di semua desa yang ada di Kecamatan Karangploso harus
memiliki potensi, dan wilayah yang memiliki potensi yang paling menonjol ada di Desa
Ngijo, yaitu dengan adanya banyak permukiman perumahan. Ada pula kebun jeruk atau
pertanian jeruk yang ada di Desa Tawangargo, Bocek, dan Donowarih yang telah
menyuplai beberapa distributor. Selain itu juga terdapat beberapa peternakan pribadi
milik warga setempat mulai dari ayam, sapi, sampai dengan ikan.
4. Apabila dilihat dari segi demografis aktifitas untuk menentukan tingkat perkembangan
dari segi ekonomi dan keseluruhan pasti akan dilihat dari jumlah penduduk dan kebetulan
jumlah penduduk di Kecamatan Karangploso terbesar berada di Desa Ngijo, sehingga
secara tidak langsung menjadikan Desa Ngijo sebagai pusat aktifitas kegiatan kehidupan
masyarakat lebih dinamis daripada di Desa lainnya.
5. El Hotel, pemandian, villa dusun telaga, suka koi, kerajinan shuttlecock, kerajinan rotan
sintetis
6. Kalau pengembangan pemukiman perumahan di semua wilayah Kecamatan Karangploso
sudah ada, tetapi memang yang terbasar berada di Desa Ngijo, dikarenakan jumlah
penduduknya yang paling banyak hingga mencapai 50% dari total jumlah penduduk di
Kecamatan Karangploso. Dan masyarakat dari daerah lain mengenal perumahan pertama
kali yang ada di Kecamatan Karangploso adalah GPA di Desa Ngijo, sehingga sampai
pada saat ini di sekitar perumahan GPA terus berkembang menjadi kawasan perumahan
yang lebih dikenal oleh masyarakat luar.
7. RTRW itu tidak serta merta dapat diubah dikarenakan perlu melalui proses yang cukup
panjang, dan pemerintah hanya menetapkan kawasan saja bukan mengenai penetapan
area yang terfokus dan RTRW hanya sampai pada tingkat Kecamatan tidak sampai pada
tingkat Desa. Karangploso belum diperdakan.
152
WAWANCARA II
Pengajuan Pertanyaan :
1. Bagaimana kondisi TPST yang ada di Desa Ngijo?
2. Apa saja pariwisata yang akan dikembangkan di Desa Ngijo?
Jawaban :
1. TPST Desa Ngijo
− Terdapat 2 TPST di Desa Ngijo, berada di daerah Griya Permata Alam (GPA) dan Dusun
Ngijo, yang nantinya akan diangkut ke Kecamatan Singosari.
− Dahulu sampah dari masyarakat diangkut ke TPS (lokasi lama) untuk selanjutnya
dibakar. Namun seiring dengan perkembangan peningkatan jumlah penduduk dan jumlah
beban sampah, TPS di lokasi lama tidak mampu menampung semua sampah sehingga
TPS di relokasi sekitar 300 meter dari lokasi TPS lama di Dusun Ngijo yang sudah
berjalan sekitar 75%.
− Desa Ngijo sudah melakukan pemilahan sampah sekitar 50% dari total sampah karena
terbentur dengan alat dan tempat karena pembenahan TPS baru belum selesai.
− Setelah dipilah, sampah akan digunakan sebagai bahan makanan budidaya margot dan
juga digunakan sebagai pupuk kompos.
153
Ampeldento. Nantinya pihak Desa Ngijo akan bekerja sama dengan pemilik usaha NK
Cafe untuk mengembangkan pelayanan NK Cafe. Pihak Desa Ngijo berencana untuk
membangun jembatan dari NK Cafe (Desa Ampeldento) ke daerah pengembangan wisata
kuliner di Desa Ngijo.
− Sanaya resort dan hotel, merupakan objek wisata milik pribadi berada di sebelah Kolam
Patirtan Telagasari.
− Terdapat budi daya ikan Koi di daerah RW09
− Terdapat industri kecil shuttle cock di daerah RW06. Beberapa saat yang lalu di sekitar
industri shuttle cock terdapat industri kreatif yang memanfaatkan limbah dari shuttle cock
menjadi mainan berbentuk kupu kupu untuk menjadi hiasan dinding, hiasan kulkas, jepit
rambut dan lain lain.
154
KELEMBAGAAN DAERAH PERENCANAAN
GATOT
KEPALA BPD KEPALA DESA MAHDI MAULANA
ANTARIKSAWAN
MUHAMMAD
SEKERTARIS DESA
SHOFI
MUHAMMAD
SEKERTARIS DESA
SHOFI
155
DOKUMENTASI
156
157