MK : PEMODELAN MATEMATIKA
“SISTEM DINAMIK”
DISUSUN OLEH :
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM-KEBUMIAN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TAHUN 2023
1
PEMBAHASAN
2
B. DEFINISI SISTEM DINAMIK
Dinamika Sistem (Bahasa Inggris: System dynamics) adalah suatu metode
pemodelan yang diperkenalkan oleh Jay Forrester pada tahun 1950-an dan
dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology Amerika. Sesuai dengan
namanya, penggunaan metode ini erat berhubungan dengan pertanyaan-
pertanyaan tentang tendensi-tendensi dinamik sistem-sistem yang kompleks, yaitu
pola-pola tingkah laku yang dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya
waktu. Asumsi utama dalam paradigma dinamika sistem adalah bahwa tendensi-
tendensi dinamik yang persistent (terjadi terus menerus) pada setiap sistem yang
kompleks bersumber dari struktur kausal yang membentuk sistem itu. Oleh karena
itulah model-model dinamika sistem diklasifikasikan ke dalam model matematik
kausal (theory-like).
3
yang bersangkutan untuk memberikan informasi, pengalaman, dan penentuan,
ketika melakukan penyatuan dari timbal-balik yang ditimbulkan melalui metode
sistem dinamis pada suatu sistem. Dengan menerapkan model simulasi pada
komputer modern dapat memberikan kelebihan dalam biaya yang murah,
perhitungan pada simulasi yang kuat, mengenali perilaku sistem, mengevaluasi
kebijakan, dan mengetahui apa yang dicapai melalui analisa kebijakan.
Model juga dikategorikan dalam tiga macam model yaitu model statis,
model statis komparatif dan model dinamis. Model statis menggambarkan
fenomena kejadian pada saat ini. Model statis komparatif merupakan model yang
membandingkan beberapa fenomena dengan kejadian yang berbeda dalam suatu
waktu. Model dinamis merupakan model yang dapat dikembangkan untuk
menunjukkan perubahan over time permintaan dan pasokan. Model ini juga
merefleksikan perubahan melalui simulasi ataupun berdasarkan waktu real dan
menghitung komponen secara konstan dengan memasukkan beberapa alternatif
tindakan yang akan datang (McGarney dan Hannon 2004).
4
Proses pemodelan terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Sterman
2000) :
1. Perumusan masalah dan pemilihan batasan dunia nyata. Tahap ini meliputi
kegiatan pemilihan tema yang akan dikaji, penentuan variabel kunci, rencana
waktu untuk mempertimbangkan masa depan yang jadi pertimbangan serta
seberapa jauh kejadian masa lalu untuk mempertimbangkan masa depan yang jadi
pertimbangan serta seberapa jauh kejadian masa lalu dari akar masalah tersebut
dan selanjutnya mendefinisikan masalah dinamisnya
2. Formulasi hipotesis dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasarkan pada teori
perilaku terhadap masalah dan membangun peta struktur kausal melalui gambaran
model mental pemodel dengan bantuan alat-alat seperti Causal Loop Diagram
(CLD) dan stock flow diagram.
Klasifikasi perbedaan model memberikan tambahan pendalaman sesuai
dengan tingkat kepentingannya, karena dapat dijelaskan dalam banyak cara. Model
dapat dikategorikan menurut fungsi, struktur, acuan waktu, dan kepastiannya.
Kategori umum adalah jenis model yang pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam yaitu : (1) ikonik, (2) analog dan (3) simbolik.
1. Model Ikonik
Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam bentuk
ideal ataupun dalam skala yang berbeda. Model ikonik mempunyai karakteristik yang
sama dengan hal yang diwakili, dan terutama amat sesuai untuk menerangkan
kejadian pada waktu yang spesifik. Model ikonik dapat berdimensi dua (foto, peta,
cetak biru) atau tiga dimensi (prototip mesin, alat). Apabila model berdimensi lebih
dari tiga maka tidak mungkin lagi dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan
kategori model simbolik.
Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah menurut waktu.
Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik karena kemampuannya untuk
mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji. Model analog banyak berkesusaian
5
dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan klas-klas yang berbeda. Dengan
melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan membuat perubahan dapat
ditingkatkan. Contoh model analog ini adalah kurva permintaan, kurva distribusi frekuensi
pada statistik, dan diagram alir.
Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model simbolik sebagai
perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model simbolik dapat berupa bentuk
angka, simbol, dan rumus. Jenis model simbolik yang umum dipakai adalah suatu persamaan.
Bentuk persamaan adalah tepat, singkat, dan mudah dimengerti. Simbol persamaan tidak saja
mudah dimanipulasi daripada kata-kata, namun juga lebih cepat ditangkap maksudnya.
Model yang dirancang dalam penelitian ini berupa model analog berdasarkan kategori
umum jenis model. Model ini dikategorikan analog karena rancangan model ini mewakili situasi
dinamik, yaitu keadaan yang berubah terhadap waktu yaitu di mana terdapat sistem boundary
yang membatasi pemasokan bahan baku dengan waktu panen.
Sistem yang telah diekspresikan pada notasi matematik dan format bersamaan, timbullah
keuntungan dari fasilitas manipulatif dari matematik. Seorang analis dapat memasukkan nilai-
nilai yang berbeda dalam model matematik dan kemudian mempelajari perilaku dari sistem
tersebut. Pada pengkajian tertentu, sensitivitas dari sistem dilakukan dengan perubahan dari input
sistem itu sendiri. Bahasa simbolik ini juga membantu dalam komunikasi karena pernyataan
yang singkat dan jelas daripada deskripsi lisan.
6
memilih konponen kritis. Setelah itu, dibentuk gugus persamaan yang dapat dievaluasi dengan
mengubah-ubah komponen tertentu pada batas yang ada.
Tahap pemodelan pada pendekatan siatem lebih kompleks namun relatif tidak banyak
ragamnya ditinjau baik dari jenis sistem ataupun kecanggihan model. Permodelan abstrak
menerima input berupa alternatif sistem yang layak. Proses ini membentuk dan
mengimplementasikan model-model matematik yang dimanfaatkan guna merancang program
terpilih untuk dipraktekkan di dunia nyata pada tahap berikutnya. Output utama dari tahap ini
adalah deskripsi terperinci dari keputusan yang diambil berupa perencanaan, pengendalian, dan
kebijakan lainnya.
Model dinamis mampu menelusuri jalur waktu dari peubah-peubah model. Model
dinamik lebih sulit dan mahal pembuatannya, namun memberikan kekuatan yang lebih tinggi
pada analisis dunia nyata. Pemilihan model tergantung pada tujuan dari pengkajian sistem dan
terlihat jelas pada formulasi permasalahan pada tahap evaluasi kelayakan. Sifat model juga
tergantung pada teknik pemodelan yang dipakai. Model yang mendasarkan pada teknik peluang
dan memperhitungkan ketidakpastian disebut model probabilistik atau model stokastik. Dalam
mengkaji suatu sistem, model ini sering digunakan karena perihal yang dikaji umumnya
7
mengandung keputusan yang tidak tentu. Kebalikan dari model ini adalah model kuantitatif yang
tidak mempertimbangkan peluang kejadian atau dikenal dengan model deterministik. Contohnya
adalah model pada program linear. Model ini memusatkan penelaahannya pada faktor-faktor
kritis yang diasumsikan mempunyai nilai eksak dan tertentu pada waktu yang spesifik..
Menurut Sterman (2000) prinsip-prinsip untuk membuat model dinamik dengan ciri-ciri
seperti yang diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi harus dibedakan di
dalam model;
adanya struktur stok dan aliran dalam kehidupan nyata harus dapat direpresentasikan
di dalam model;
aliran-aliran yang berbeda secara konseptual, di dalam model harus dibedakan;
hanya informasi yang benar-benar tersedia bagi aktor-aktor di dalam sistem yang
harus digunakan dalam pemodelan keputusannya;
struktur kaidah pembuatan keputusan di dalam model haruslah sesuai (cocok) dengan
praktek-praktek manajerial; dan
model harus dapat menyesuaikan dengan kondisi-kondisi ekstrim.
8
kesahihan model. Simulasi dapat dirancang apabila kesahihan model telah dapat dicapai,
simulasi selanjutnya dapat digunakan untuk merancang kebijakan-kebijakan yang efektif.
Model dinamika sistem dibentuk karena adanya hubungan sebab-akibat (causal)
yang mempengaruhi struktur di dalamnya baik secara langsung antar dua struktur,
maupun akibat dari berbagai hubungan yang terjadi pada sejumlah struktur, hingga
membentuk umpan-balik (causal loop). Struktur umpan-balik ini merupakan blok
pembentuk model yang diungkapkan melalui lingkaran-lingkaran hubungan sebab-akibat
dari variabel-variabel yang melingkar secara tertutup.
Ada 2 macam hubungan kausal, yaitu
hubungan sebab-akibat positif; dan
hubungan sebab-akibat negatif.
Ada 2 macam umpan-balik, yaitu:
umpan-balik positif (growth)
umpan–balik negatif (goal seeking).
Representasi aktivitas dalam suatu lingkar umpan-balik, digunakan dua jenis
variabel utama yang disebut sebagai stok dan aliran (level and rate atau dikenal juga
dengan sebutan stock and flow). Stok menyatakan kondisi sistem pada setiap saat. Dalam
kerekayasaan (engineering) stok sistem lebih dikenal sebagai state variable system. Stok
merupakan akumulasi di dalam sistem. Persamaan suatu variabel rate merupakan suatu
struktur kebijaksanaan yang menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu keputusan
dibuat berdasarkan kepada informasi yang tersedia di dalam sistem. Aliran adalah satu-
satunya variabel dalam model yang dapat mempengaruhi stok.
Beberapa hal yang dapat melengkapi variable stock dan aliran, dalam
memodelkan dinamika sistem dikenal juga variable lain berupa auxilary, konstanta
(constant) dan tundaan (delay). Auxilary merupakan variabel yang bisa berubah seiring
dengan waktu, perubahannya dapat disebabkan atas hubungan-hubungan sebab-akibat
yang terjadi antara variabel dalam model atau pun akibat variabel dari luar secara
independen. Konstanta merupakan variabel dengan nilai tetap yang tidak berubah
sepanjang waktu, sedangkan tundaan adalah variabel waktu pada perilaku perubahan
yang tidak serta-merta (tertunda) atas proses yang terjadi dalam hubungan-hubungan
antar struktur hingga mempengaruhi perilaku model.
9
Pembuatan model dinamika sistem umumnya dilakukan dengan menggunakan
software yang memang dirancang khusus. Software tersebut seperti Powersim, Vensim,
Stella, dan Dynamo. Dengan software tersebut model dibuat secara grafis dengan simbol-
simbol atas variabel dan hubungannya. Namun demikian tidak menutup kemungkinan
sebuah software yang dapat mengolah operasi matematis jenis spreadsheet seperti
Microsoft Excel atau Lotus juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pembuatan model
dinamika sistem.
Sistem dinamik awalnya digunakan untuk mengkaji dinamika industri oleh JW
Forrester. Sistem dinamik ini merupakan pendekatan yang membantu manajemen puncak
dalam memecahkan permasalahan kecil dan dianggap sukar untuk dipecahkan.
Kebanyakan orang dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai pada awalnya terlalu
rendah. Hal yang diinginkan adalah sebuah peningkatan dengan sikap umum yang
dilakukan dalam lingkungan akademis, yaitu dengan menjelaskan perilakunya dan setelah
itu menemukan struktur dan kebijakan untuk hasil yang lebih baik (Sterman 2000).
10
dan kontrol umpan balik yang dikembangkan dalam disiplin ilmu matematika, fisika dan
kerekayasaan.
11
Sedangkan suatu korelasi statistik antara sepasang variabel diturunkan dari data yang ada
dalam keadaan variabel tersebut mempunyai hubungan dengan variabel lainnya di dalam
sistem dan kesemuanya berubah secara simultan. Rancangan causal-loop diagram (CLD)
biasanya digunakan dalam system thinking (berpikir sistemik) untuk mengilustrasikan
hubungan cause-effect (sebab-akibat). Hubungan feedback (umpan-balik) bisa
menghasilkan perilaku yang bervariasi dalam sistem nyata dan dalam simulasi sistem
nyata.
Delay terjadi dimanapun di dunia nyata. Adanya delay menghasilkan sesuatu hal
yang menarik pada perilaku kompleks sistem, ketika sistem tersebut tidak memiliki
feedback dan kompleksitas cause-effect yang terbatas.
12
serial sehingga penyebab pertama dari rangkaian sebab-akibat ini sering bukanlah sumber
masalahnya.
Suatu fenomena dinamis dimunculkan oleh adanya struktur fisik dan struktur
pembuatan keputusan yang saling berinteraksi. Struktur fisik dibentuk oleh akumulasi
(stock) dan jaringan aliran orang, barang, energi, dan bahan. Sedangkan struktur
pembuatan keputusan dibentuk oleh akumulasi (stock) dan jaringan aliran informasi yang
digunakan oleh aktor-aktor (manusia) dalam sistem yang menggambarkan kaidah-kaidah
proses pembuatan keputusannya. Proses pembuatan keputusan menyangkut fenomena-
fenomena yang dinamis.
13
matematik, sumber informasi dinyatakan sebagai variabel keadaan (state variable),
sedangkan keputusan merupakan turunan (derivative) variabel keadaan tersebut.
Dengan demikian, model yang dibentuk untuk tujuan seperti di atas haruslah
memenuhi syarat-syarat berikut:
1. adanya efek suatu intervensi (kebijakan), dalam bentuk perilaku, merupakan suatu
kejadian berikutnya, maka untuk melacaknya unsur (elemen) waktu perlu ada (dinamik);
2. Mampu mensimulasikan bermacam intervensi dan dapat memunculkan perilaku sistem
karena adanya intervensi tersebut;
3. Memungkinkan mensimulasikan suatu intervensi yang efeknya dapat berbeda secara
dramatik dalam jangka pendek dan jangka panjang (kompleksitas dinamik);
4. Perilaku sistem di atas dapat merupakan perilaku yang pernah dialami dan teramati
(historis) ataupun perilaku yang belum pernah teramati (pernah dialami tetapi tidak
teramati atau belum pernah dialami tetapi kemungkinan besar terjadi); dan
5. Mampu menjelaskan mengapa suatu perilaku tertentu (transisi yang sukar misalnya)
dapat terjadi.
Dalam hubungannya dengan kesahihan (validity) model, suatu model haruslah sesuai (cocok)
dengan kenyataan (realitas) empirik yang ada.
Metode ini menyaratkan bahwa suatu model haruslah mempunyai banyak titik kontak
(points of contact) dengan kenyataan (reality) dan pembandingan yang berulang kali dengan
dunia nyata (real world) melalui titik-titik kontak tersebut haruslah membuat model menjadi
robust.
Adapun prinsip-prinsip untuk membuat model dinamik dengan ciri-ciri seperti yang
diuraikan di atas menurut Sterman (2000) adalah sebagai berikut:
1. Keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi harus dibedakan di dalam
model;
2. Adanya struktur stok dan aliran dalam kehidupan nyata harus dapat direpresentasikan di
dalam model;
14
4. Hanya informasi yang benar-benar tersedia bagi aktor-aktor di dalam sistem yang harus
digunakan dalam pemodelan keputusannya;
5. Struktur kaidah pembuatan keputusan di dalam model haruslah sesuai (cocok) dengan
praktek-praktek manajerial; dan
Sistem dinamis merupakan suatu cara berpikir tentang sistem sebagai jaringan
yang saling berhubungan yang mempengaruhi sejumlah komponen yang telah ditetapkan
dari waktu ke waktu. Simulasi merupakan prosedur kuantitatif yang menggambarkan
suatu proses dengan mengembangkan suatu model dan menerapkan serangkaian uji coba
terencana untuk memprediksikan tingkah laku proses sepanjang waktu, sehingga analisis
dapat dilakukan untuk sistem yang baru tanpa harus membangunnya atau merubah sistem
yang telah ada serta tidak perlu menggangu operasi dari sistem tersebut. Pada umumnya
simulasi digunakan untuk model-model dinamis yang melibatkan periode waktu ganda
(Randers 2000).
15
b. Konseptualisasi sistem
c. Formulasi model
d. Sirnulasi model
g. Impiementasi kebijakan
1. Perumusan masalah dan pemilihan batassan dunia nyata. Tahap ini meliputi kegiatan
pemilihan tema yang akan dikaji, penentuan variabel kunci, rencana waktu untuk
mempertimbangkan masa depan yang jadi pertimbangan serta seberapa jauh kejadian
masa lalu dari akar masalah tersebut dan selanjutnya mendefinisikan masalah
dinamisnya.
2. Formulasi hipotesis dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasarkan pada teori
perilaku tergadap masalahnya dan membangun peta struktur kausal melalui gambaran
model mental pemodel dengan bantuan alat-alat seperti causal loop diagram. Stock flow
diagram, dan alat bantu lainnya. Model mental adalah asumsi yang sangat dalam melekat,
16
umum atau bahkan suatu gambaran dari bayangan atau citra yang berpengaruh pada
bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan (Senge 1995).
3. Tahap formulasi model simulasi dengan membuat spesifikasi struktur, aturan keputusan,
estimasi parameter dan uji konsistensi dengan tujuan dan batasan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
4. Pengujian meliputi pengujian melalui pembandingan dari model yang dijadikan referensi,
pengujian kehandalan (robustness) dan uji sensistivitas.
5. Evaluasi dan perancangan kebijakan berdasarkan skenario yang telah diujicobakan dari
hasil simulasi. Perancangan kebijakan mempertimbangkan analisis dampak yang
ditimbulkan, kehandalan model pada skenario yang berbeda dengan tingkat
ketidakpastian yang berbeda pula serta keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi.
Tahapan-tahapan pemodelan :
1. mendefinisikan masalah dan tujuan model
2. Menentukan variabel tujuan
3. memilih variabel control
4. memilih parameter variabel kontrol
5. menguji model yang dihasilkan
6. melihat bagaimana model akan bekerja, memilih horizon waktu atau perilaku dinamis
dalam waktu
7. jalankan model
8. mengganti parameter dengan alasan ekstrim
9. membandingkan hasil dengan data eksperimen
10. Perbaiki model berdasarkan parameter yang ada
17
Simulasi dalam Sistem Dinamik
Analisis model sistem dinamis menggunakan analisis model simulasi. Simulasi sebagai
teknik penunjang keputusan dalam pemodelan, misalnya pemecahan masalah bisnis secara
ekonomis dan tepat menghadapi perhitungan rumit dan data yang banyak. Simulasi adalah
aktivitas di mana pengkaji dapat menarik kesimpulan tentang perilaku dari suatu sistem melalui
penelaahan perilaku model yang selaras, di mana hubungan sebab akibatnya sama dengan atau
seperti yang ada pada sistem sebenarnya (Eriyatno 1998).
Perilaku model sistem dinamis ditentukan oleh keunikan dari struktur model, yang dapat
dipahami dari hasil simulasi model. Dengan simulasi akan didapatkan perilaku dari suatu gejala
atau proses yang terjadi dalam sistem, sehingga dapat dilakukan analisis dan peramalan perilaku
gejala atau proses tersebut di masa depan. Simulasi dilakukan dengan memasukkan faktor
kebijakan/intervensi kebijakan (sesuai skenario yang diinginkan) ke dalam model yang telah
dibangun. Perubahan kebijakan akan berpengaruh terhadap variabel yang lain sehingga secara
keseluruhan akan mempengaruhi kinerja sistem. Kondisi ini merupakan gambaran tentang
kondisi riil yang mungkin terjadi. Hasil dari perubahan ini akan diamati pada tabel atau grafik
variabel yang diinginkan. Simulasi digunakan untuk membuat peramalan secara terintegrasi
mengenai fenomena perilaku sistem yang akan terjadi berdasarkan nilai-nilai peubah dari model
(Pramudya 1989).
Simulasi merupakan salah satu kegiatan dalam analisis sistem yang secara garis besar
meliputi tiga kegiatan:
18
1. Merumuskan model yang menggambarkan sistem dan proses yang terjadi di dalamnya;
2. Melakukan eksperimen;
Titik tolak pemodelan dengan simulasi adalah menyederhanakan sistem nyata yang hanya
memperhatikan beberapa bagian atau sifat utama yang memiliki hubungan sebab akibat dari
sistem sebenarnya. Definisi ini sejalan dengan pemikiran Pegden (1991) dalam Suryadi dan
Ramdhani (2002) yang mendefinisikan simulasi sebagai proses desain model suatu sistem nyata
dan melakukan eksperimen terhadap model tersebut dengan tujuan untuk memahami keadaan
sistem dan atau mengevaluasi berbagai strategi operasi dalam sistem. Emshorf dan Simon (1970)
dalam Suryadi dan Ramdhani (2002) mendefinisikan simulasi sebagai suatu model sistem di
mana komponennya dipresentasikan oleh proses-proses aritmatika dan logika yang dijalankan
pada komputer untuk memperkirakan sifat-sifat dinamis sistem tersebut. Simulasi menyangkut
pembangkitan proses serta pengamatan dari proses untuk menarik kesimpulan dari sistem yang
diwakili.
Simulasi juga merupakan prosedur kuantitatif yang menggambarkan suatu proses dengan
mengembangkan modelnya dan menerapkan serangkaian ujicoba terencana untuk
memprediksikan tingkah laku proses sepanjang waktu (Lari 2003). Menurut Gottfried (1984)
simulasi adalah suatu aktivitas untuk menarik perilaku suatu sistem dengan mempelajari perilaku
model yang memiliki kesamaan dengan sistem. Model simulasi menurut Eppen dan Gould
(1984) adalah serangkaian operasi yang bersifat logis dan matematis yang dilengkapi dengan
ukuran ketepatan nilai-nilai parameter ataupun keputusan. Menurut Borowski dan Borwein
(1989) simulasi adalah teknik untuk membuat konstruksi model matematika untuk suatu proses
atau situasi dalam rangka menduga secara karakteristik atau menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan menggunakan model yang diajukan.
Simulasi juga dilakukan dengan menggunakan bahasa program dalam beberapa software
program komputer yang dirancang untuk kebutuhan simulasi seperti Dynamo, AutoMod II,
ProModel, Simfactory II.5, Witness, XCELL+, -Powersim, Stella dan lain-lain. Perangkat lunak
dalam pemodelan sistem dinamik tersebut merupakan alat bantu yang dapat memudahkan
pemodel dalam menerjemahkan bahasa causal loop diagram ke dalam stock flow diagram. Stock
19
flow diagram harus dilengkapi dengan persamaan matematika dan nilai awal untuk aktivitas
simulasi. Stock flow diagram sebagai konsep sentral dalam teori sistem dinamik. Stock adalah
akumulasi atas pengumpulan dan karakteristik keadaan sistem dan pembangkit informasi di
mana aksi keputusan didasarkan padanya. Stock digabungkan dengan rate atau flow sebagai
aliran informasi, sehingga stock menjadi sumber ketidakseimbangan dinamis dalam sistem.
20
D. Contoh Sistem Dinamik
Pemodelan Sistem Dinamik untuk Prediksi Intensitas Hujan Harian
di Kota Malang
21
22
23
24
25
26
27
28
SUMBER
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_dinamis
https://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_Sistem
https://bbs.binus.ac.id/bbslab/2019/11/sistem-dinamis-i/#:~:text=Sistem%20dinamis
%20juga%20dikatakan%20sebagai,%2C%20ekonomi%2C%20atau%20sistem
%20lingkungan.
https://www.academia.edu/9622802/Permodelan_sistem_dinamik
29