(4) nonlinearity
Pendekatan system dynamic merepresentasikan dinamika perubahan
state dari sistem dan menghasilkan isyarat-isyarat sebagai
keluarannya. Isyarat- isyarat ini diformulasikan ke dalam model
keputusan dan kemudian bersama dengan isyarat dari lingkungannya
menjadi feedback bagi dinamika sistem itu sendiri. Model secara
prinsip masih dikatakan berbasis linear thinking dimana causalitas
diasumsikan terjadi secara serial sehingga penyebab pertama dari
rangkaian sebab-akibat ini sering bukanlah sumber masalahnya.
Selain itu, validasi model ini dilakukan pula terhadap kinerja atau
keluaran model, yaitu membandingkan hasil keluaran model yang
dirancang dan data lapangan pada periode waktu selama 10 tahun.
Validasi kinerja ini dapat dilakukan dengan memverifikasi grafik
keluaran model dan membandingkannya dengan grafik
kecenderungan (trend) perubahan dari data lapangan berdasarkan
suatu seri data, atau dengan memverifikasi data lapangan
berdasarkan perhitungan standar penyimpangan data (root mean
square error) pada masing-masing level keluaran model dengan
tingkat perbedaan maksimal dari nilai rata-rata data empirik sebesar
10% berdasarkan persamaan standar deviasi.
Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah uji keyakinan yang
dipaparkan oleg R.G Coyle dalam System Dinamics Modeling: A
Practical Approach (1996):
1. Causal Loop diagram harus berhubungan dengan permasalahan,
2. Persamaan harus disesuaikan dengan causal loop diagram
khususnya tanda + atau harus konsisten diantara persamaan
dengan causal loop.
3. Dimensi dalam model harus valid,
4. Model tidak menghasilkan nilai yang tidak masuk akal, seperti stok
negatif,
5. Perilaku model harus masuk akal, artinya apabila ada sesuatu
yang seharusnya terjadi, maka harus sesuai dengan apa yang
diharapkan dari model tersebut,
6. Massa model harus balance, artinya total kuantitas yang telah
masuk dan keluar dari proses sistem tetap dapat dijelaskan.
Balas
Balas
Balas
norman 17 Januari 2012 00.24
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
Logout