(Pemodelan Sistem)
Oleh :
Abstrak
Paper ini akan menjelaskan tentang sistem dan pemodelan. Pendekatan sistem
atau berpikir kesisteman adalah salah satu solusi mendasar yang harus dipahami
dan diterapkan oleh setiap manajer lembaga pendidikan. Artikel berupa kajian
literature review bertujuan mengungkap faktor yang mempengaruhi model sistem
dalam kontek pengertian, jenis, fungsi, berpikir kesisteman dalam pendidikan.
Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat dibuktikan bahwa terdapat pengaruh
jenis, fungsi ,dan berpikir kesisteman terhadap model sistem pendidikan.
Kata Kunci : Model, Sistem, Pemodelan
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
LANDASAN TEORI
Model sistem yang dipahami sebagai bentuk tiruan sebuah sistem yang
digambarkan dalam bentuk bagan alur, sehingga terdeskripsikan bentuk proses
dari seluruh komponen sistem dari awal masukknya input, gambaran proses
hingga menghasilkan luaran atau output (Gusnita et al., 2021).
Menurut Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson Prinsip dari
Pemodelan adalah:
1. Memilih model apa yang di gunakan, bagaimana masalahnya dan bagaimana
juga dengan solusinya.
2. Setiap Model dapat dinyatakan dalam tingkatan yang berbeda
3. Model yang terbaik adalah yang berhubungan dengan realitas.
4. Tidak pernah ada model tunggal yang cukup baik, setiap system yang baik
memilik serangkaian model kecil yang independen.
a. Pendekatan Prosedur
Sistem dapat dibedakan menjadi dua yakni sistem terbuka dan sistem
tertutup. Sistem terbuka ialah sistem yang mempunyai hubungan (relasi) dengan
lingkungan. Sedangkan sistem tertutup ialah sistem yang tidak memiliki hubungan
dengan lingkungan (Rusdi et al., 2020). Dari uraian tersebut dapat dipahami
bahwa sistem terbuka memandang bahwa selain komponen sistem yang sudah
masuk dalam sebuah kesatuan, maka masih dipandang ada komponen lain yang
masih bisa mempengaruhi sistem tersebut. Sedangkan sistem tertutup, sudah tidak
mempertimbangkan komponen lain yang ada di luar sistem. Terdapat 3 jenis
model sistem diantaranya yaitu :
1. Model Ikonik
Model ikonik merupakan model yang dalam suatu skala tertentu meniru
sistem aslinya. Karakteristik model ikonik biasanya sama dengan hal yang
diwakili, model ikonik amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada waktu yang
spesifik. Model ikonik dapat memiliki bentuk dua dimensi, misalnya cetak biru,
foto, peta atau tiga dimensi, misalnya prototip alat/mesin. Model ikonik tidak bisa
berdimensi lebih dari tiga dimensi karena tidak mungkin lagi dikonstruksi secara
fisik sehingga diperlukan kategori model simbolik.Contoh model ikonik :
1. foto udara
2. grafik
3. pie chart
2. Model Analog (Model Diagramatik)
4. Berfikir Kesisteman
Pada dunia yang sedang berevolusi ke satu tingkat peradaban baru yang
lebih berkualitas dari pada tingkat peradaban sebelumnya. Cara berpikir sistem
adalah salah satu pendekatan yang diperlukan agar manusia dapat memandang
persoalan-persoalan dunia ini dengan lebih menyeluruh dan dengan demikian
pengambilan keputusan dan pilihan aksi dapat dibuat lebih terarah kepada
sumber-sumber persoalan yang akan mengubah sistem secara efektif.
Melakukan pemodelan adalah suatu cara untuk mempelajari sistem dan
model itu sendiri dan juga bermacam-macam perbedaan perilakunya. Berikut ini
adalah gambaran dari aneka cara mempelajari sistem (Ekoanindiyo, 2011).
Eksperimen langsung dengan sistem nyata adalah lebih baik jika hal itu
memungkinkan, cost effective, dan relevan dengan tujuan studi. Namun kenyataan
menunjukkan bahwa sangat sulit untuk melakukan eksperimen langsung. Hal ini
disebabkan karena biaya eksperimen yang mahal, dan time consuming. Dengan
membuat model yang representatif maka kita dapat melakukan eksperimen
dengan biaya murah (Sukri et al., 2016).
Model fisik adalah model miniatur dari suatu sistem seperti maket restoran
siap saji, simulator penerbangan, dan lain sebagainya. Dalam beberapa aspek
model. fisik banyak dipakai dalam pemecahan persoalan engeneering dan sistem
manajemen, seperti miniatur material handling. Tetapi yang paling utama dalam
persoalan engeneering dan manajemen adalah model matematis yang
menggambarkan sistem sebagai hubungan yang logis dan kuantitatif yang
kemudian dapat dimanipulasi dan diubah untuk mengetahui bagaimana model
bereaksi.
KESIMPULAN
Sistem dapat dibedakan menjadi dua yakni sistem terbuka dan sistem
tertutup. Sistem terbuka ialah sistem yang mempunyai hubungan (relasi) dengan
lingkungan. Sedangkan sistem tertutup ialah sistem yang tidak memiliki hubungan
dengan lingkungan. Adapun 3 jenis model sistem yaitu diantara adalah model
ikonik, model analog, model simbolik.
DAFTAR PUSTAKA
Darwisyah, D., Imron Rosadi, K., & Ali, H. (2021). Berfikir Kesisteman Dalam
Perencanaan Dan Pengembangan Pendidikan Islam. Jurnal Manajemen
Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1), 225–237.
https://doi.org/10.38035/jmpis.v2i1.444
Rusdi, I., Mulyani, A. S., & Herlina, I. (2020). Rancang Bangun Sistem Informasi
Pembelian Pada Cv. Cimanggis Jaya Depok. Jurnal AKRAB JUARA, 5(2),
180–197.
http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/1012/888
Soesilo, B., & Karuniasa, M. (2014). Permodelan Sistem Dinamis (C. S. Moris
(ed.); 2016th ed., Vol. 1). Depublish Publisher CV. Budi Utama.
https://books.google.co.id/
Sukri, S., Arisandi, D., & Putri, S. D. (2016). Simulasi Produksi Gambir dengan
Metode Supply Chain Management. Sains Dan Teknologi Informasi, 2(2),
17–24. https://www.neliti.com/publications/316934/simulasi-produksi-
gambir-dengan-metode-supply-chain-management