Anda di halaman 1dari 9

MODEL DAN SISTEM

(Pemodelan Sistem)
Oleh :

Tasya Febrianti Br Sitepu (208150070)


Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Medan
Area Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate/Jalan PBSI Nomor 1
tasyastp02@gmail.com

Abstrak

Paper ini akan menjelaskan tentang sistem dan pemodelan. Pendekatan sistem
atau berpikir kesisteman adalah salah satu solusi mendasar yang harus dipahami
dan diterapkan oleh setiap manajer lembaga pendidikan. Artikel berupa kajian
literature review bertujuan mengungkap faktor yang mempengaruhi model sistem
dalam kontek pengertian, jenis, fungsi, berpikir kesisteman dalam pendidikan.
Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat dibuktikan bahwa terdapat pengaruh
jenis, fungsi ,dan berpikir kesisteman terhadap model sistem pendidikan.
Kata Kunci : Model, Sistem, Pemodelan

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pemodelan sistem merupakan matakuliah sebagai dasar bagaimana dapat


memahami sistem nyata yang ada disekitarnya baik itu sistem produksi maupun
sistem jasa. Dari pemahaman tersebut, kemudian dapat
menentukan entitas, variabel status, untuk membuat keterkaitan antara sub-sistem
yang ada. Keterkaitan antar entiti juga melihat input, proses dan output yang
terjadi. Setelah itu penentuan parameter dan pembuatan model matematis.
2. Rumusan Masalah

Dalam kegunaannya, karya ilmiah ini memiliki rumusan agar dapat


dijadikan sebagai acuan dalam penerapan karya ilmiah, yaitu :

1. Apakah itu Model Sistem?


2. Apa saja jenis Model Sistem?
3. Apa itu berfikir kesisteman ?
3. Tujuan Makalah

Karya ilmiah ini memiliki tujuan dalam pembuatannya, yaitu :

1. Mengetahui apa itu Model Sistem


2. Mengetahui jenis-jenis dari Model Sistem
3. Mengetahui berfikir kesisteman

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Model Dan Sistem

Model adalah adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan


suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau
idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra
(gambar, komputerisasi,grafis dll), atau rumusan matematis.

Model sistem yang dipahami sebagai bentuk tiruan sebuah sistem yang
digambarkan dalam bentuk bagan alur, sehingga terdeskripsikan bentuk proses
dari seluruh komponen sistem dari awal masukknya input, gambaran proses
hingga menghasilkan luaran atau output (Gusnita et al., 2021).

Sedangkan Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau


elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi
atau energi (Antares, 2020). Untuk memahami pendekatan system dalam
Pendidikan, kita harus memahami suatu sistem, sistem adalah suatu tatanan yang
terdiri dari beberapa bagian (subsistem) yang berkaitan dan tergantung satu sama
lain dalam upaya mencapai tujuan bersama.

Sedangkan Pemodelan Sistem adalah suatu bentuk penyederhanaan dari


sebuah elemen dan komponen yang sangat komplek untuk memudahkan
pemahaman dari informasi yang dibutuhkan (Soesilo & Karuniasa, 2014).
Karakteristik dari pada Pemodelan Sistem, adalah sebagai berikut :

1. Dibuat dalam bentuk grafis dan tambahan keterangan secara tekstual.


2. Dapat diamati dengan pola top-down dan partitioned.
3. Memenuhi persyaratan minimal redundancy.
4. Dapat mempresentasikan tingkah laku sistem dengan cara yang transparan

Menurut Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson Prinsip dari
Pemodelan adalah:
1. Memilih model apa yang di gunakan, bagaimana masalahnya dan bagaimana
juga dengan solusinya.
2. Setiap Model dapat dinyatakan dalam tingkatan yang berbeda
3. Model yang terbaik adalah yang berhubungan dengan realitas.
4. Tidak pernah ada model tunggal yang cukup baik, setiap system yang baik
memilik serangkaian model kecil yang independen.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu


yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya
atau elemennya sebagai berikut ini:

a. Pendekatan Prosedur

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan


sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Turang, 2015).

b. Pendekatan Komponen atau Elemen

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemen


sehingga sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Darwisyah et al., 2021)
2. Jenis-Jenis Model Sistem

Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu


mempunyai masukan (input), adalah energi yang dimasukan ke dalam system dan
keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan (Indrawati, 2018).

Sistem dapat dibedakan menjadi dua yakni sistem terbuka dan sistem
tertutup. Sistem terbuka ialah sistem yang mempunyai hubungan (relasi) dengan
lingkungan. Sedangkan sistem tertutup ialah sistem yang tidak memiliki hubungan
dengan lingkungan (Rusdi et al., 2020). Dari uraian tersebut dapat dipahami
bahwa sistem terbuka memandang bahwa selain komponen sistem yang sudah
masuk dalam sebuah kesatuan, maka masih dipandang ada komponen lain yang
masih bisa mempengaruhi sistem tersebut. Sedangkan sistem tertutup, sudah tidak
mempertimbangkan komponen lain yang ada di luar sistem. Terdapat 3 jenis
model sistem diantaranya yaitu :

1. Model Ikonik

Model ikonik merupakan model yang dalam suatu skala tertentu meniru
sistem aslinya. Karakteristik model ikonik biasanya sama dengan hal yang
diwakili, model ikonik amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada waktu yang
spesifik. Model ikonik dapat memiliki bentuk dua dimensi, misalnya cetak biru,
foto, peta atau tiga dimensi, misalnya prototip alat/mesin. Model ikonik tidak bisa
berdimensi lebih dari tiga dimensi karena tidak mungkin lagi dikonstruksi secara
fisik sehingga diperlukan kategori model simbolik.Contoh model ikonik :

1. foto udara
2. grafik
3. pie chart
2. Model Analog (Model Diagramatik)

Untuk mewakili situasi dinamik yaitu keadaan yang berubah menurut


waktu,lebih tepat jika kita memakai model analog. Model analog meniru sistem
aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan
menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog. Model ini lebih
sering dipakai dari pada model ikonik karena kemampuannya untuk
mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji. Model analog
banyak berkesusuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan
klas yang berbeda. Dengan melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka
kemampuan membuat perubahan dapat ditingkatkan. Contoh model analog ini
adalah kurva permintaan, kurva distribusi frekuensi pada statistik, dan diagram
alir.

3. Model Simbolik (Model Matematik)

Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model


simbolik sebagai perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Formad model
dapat berupa bentuk angka, simbol, dan rumus.

Jenis model simbolik yang umum dipakai adalah suatu persamaan


(equation). Bentuk persamaan adalah tepat, singkat, dan mudah dimengerti.
Simbol persamaan tidak saja mudah dimanipulasi dari pada kata-kata, namun juga
lebih cepat ditangkap maksudnya. Suatu persamaan adalah bahasa universal pada
penelitian operasional dan ilmu sistem, dimana dipakai suatu logika simbolis.

Permodelan mencakup suatu pemilihan dari karakteristik dari perwakilan


abstrak yang paling tepat pada situasi yang terjadi. Pada umumnya, model
matematis dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian. Suatu model adalah bisa
statik atau dinamik.

4. Berfikir Kesisteman

Pada dunia yang sedang berevolusi ke satu tingkat peradaban baru yang
lebih berkualitas dari pada tingkat peradaban sebelumnya. Cara berpikir sistem
adalah salah satu pendekatan yang diperlukan agar manusia dapat memandang
persoalan-persoalan dunia ini dengan lebih menyeluruh dan dengan demikian
pengambilan keputusan dan pilihan aksi dapat dibuat lebih terarah kepada
sumber-sumber persoalan yang akan mengubah sistem secara efektif.
Melakukan pemodelan adalah suatu cara untuk mempelajari sistem dan
model itu sendiri dan juga bermacam-macam perbedaan perilakunya. Berikut ini
adalah gambaran dari aneka cara mempelajari sistem (Ekoanindiyo, 2011).

a. Eksperimen dengan Sistem Nyata dan Model.

Eksperimen langsung dengan sistem nyata adalah lebih baik jika hal itu
memungkinkan, cost effective, dan relevan dengan tujuan studi. Namun kenyataan
menunjukkan bahwa sangat sulit untuk melakukan eksperimen langsung. Hal ini
disebabkan karena biaya eksperimen yang mahal, dan time consuming. Dengan
membuat model yang representatif maka kita dapat melakukan eksperimen
dengan biaya murah (Sukri et al., 2016).

b. Model Fisik dan Matematis.

Model fisik adalah model miniatur dari suatu sistem seperti maket restoran
siap saji, simulator penerbangan, dan lain sebagainya. Dalam beberapa aspek
model. fisik banyak dipakai dalam pemecahan persoalan engeneering dan sistem
manajemen, seperti miniatur material handling. Tetapi yang paling utama dalam
persoalan engeneering dan manajemen adalah model matematis yang
menggambarkan sistem sebagai hubungan yang logis dan kuantitatif yang
kemudian dapat dimanipulasi dan diubah untuk mengetahui bagaimana model
bereaksi.

c. Model Simulasi dan Analitis.

Model matematis digunakan untuk menjawab aspek-aspek dari suatu


sistem yang sederhana. Sehingga dengan mudah kita memecahkan setiap
persoalan dengan persamaan analitisnya. Tetapi pada kenyataannya suatu sistem
bisa jadi sangatlah kompleks dan melibatkan ketidakpastian sehingga untuk
mendefinisikan model matematisnya sangatlah sulit. Untuk kondisi inilah simulasi
sangat diperlukan.

KESIMPULAN

Model adalah adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang


menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang sering kali berupa
penyederhanaan atau idealisasi, sedangkan sistem adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi.
Pemodelan Sistem adalah suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen
dan komponen yang sangat komplek untuk memudahkan pemahaman dari
informasi yang dibutuhkan.

Adapun Fungsi Model yaitu sebagai Pembantu untuk berfikir, Pembantu


untuk berkomunikasi, Alat dan latihan, Alat prediksi.
Adapun juga Prinsip dari Pemodelan adalah: Memilih model apa yang di
gunakan, bagaimana masalahnya dan bagaimana juga dengan solusinya.Setiap
Model dapat dinyatakan dalam tingkatan yang berbeda. Model yang terbaik adalah
yang berhubungan dengan realitas. Tidak pernah ada model tunggal yang cukup
baik, setiap system yang baik memilik serangkaian model kecil yang independen.

Sistem dapat dibedakan menjadi dua yakni sistem terbuka dan sistem
tertutup. Sistem terbuka ialah sistem yang mempunyai hubungan (relasi) dengan
lingkungan. Sedangkan sistem tertutup ialah sistem yang tidak memiliki hubungan
dengan lingkungan. Adapun 3 jenis model sistem yaitu diantara adalah model
ikonik, model analog, model simbolik.
DAFTAR PUSTAKA

Darsiti, & Budiman, B. (2020). Pengembangan Model Sistem E-Library Studi


Kasus Amik Hass. SisInfo : Jurnal Sistem Informasi Dan Informatika, 2(2),
143–152.
https://www.researchgate.net/publication/344564973_Pengembangan_Model
_Sistem_E-Library_Studi_Kasus_Amik_Hass

Darwisyah, D., Imron Rosadi, K., & Ali, H. (2021). Berfikir Kesisteman Dalam
Perencanaan Dan Pengembangan Pendidikan Islam. Jurnal Manajemen
Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1), 225–237.
https://doi.org/10.38035/jmpis.v2i1.444

Ekoanindiyo, F. A. (2011). Pemodelan Sistem Antrian Dengan Menggunakan


Simulasi. Dinamika Teknik, V(1), 72–85.
file:///C:/Users/asus/Downloads/1129-Article Text-1629-1-10-20131011.pdf

Gusnita, E., Ali, H., & Rosadi, K. I. (2021). Model Sistemdalam


Kontekspengertian, Jenis, Konstruksi, Berpikir Kesisteman Dalam
Pendidikanislam. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(2), 948–
956. file:///C:/Users/asus/Downloads/761-Article Text-1560-1-10-
20211215.pdf

Indrawati, F. (2018). Pengembangan Sistem Persediaan Barang Berbasis


Multiuser Di Pt . Sai Apparel Industries Semarang. JURNAL ILMIAH
KOMPUTERISASI AKUNTANSI, 11(2), 45–52. http://journal.stekom.ac.id/

Rusdi, I., Mulyani, A. S., & Herlina, I. (2020). Rancang Bangun Sistem Informasi
Pembelian Pada Cv. Cimanggis Jaya Depok. Jurnal AKRAB JUARA, 5(2),
180–197.
http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/1012/888

Soesilo, B., & Karuniasa, M. (2014). Permodelan Sistem Dinamis (C. S. Moris
(ed.); 2016th ed., Vol. 1). Depublish Publisher CV. Budi Utama.
https://books.google.co.id/

Sukri, S., Arisandi, D., & Putri, S. D. (2016). Simulasi Produksi Gambir dengan
Metode Supply Chain Management. Sains Dan Teknologi Informasi, 2(2),
17–24. https://www.neliti.com/publications/316934/simulasi-produksi-
gambir-dengan-metode-supply-chain-management

Turang, D. A. O. (2015). Pengembangan Sistem Relay Pengendalian Dan


Penghematan Pemakaian Lampu Berbasis Mobile. Jurnal Teknik
Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Bontang, Vol 1, No, 1–11.
http://www.jurnal.upnyk.ac.id/
Antares, J. (2020). Rancangan Sistem Informasi Kependudukan Berbasis Web Di
Kantor Camat Medan Deli. Djtechno: Jurnal Teknologi Informasi, 1(2), 46–
51. https://doi.org/10.46576/djtechno.v1i2.9

Anda mungkin juga menyukai