TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem
Terdapat beberapa pandangan sistem menurut para ahli, menurut Schmidt
& Taylor (1970), sistem adalah suatu kumpulan komponen-komponen atau entitas
yang saling berinteraksi dan bereaksi antar antribut komponen tersebut untuk
mencapai satu tujuan tertentu. Menurut Gordon (1987), sistem merupakan suatu
kumpulan obyek-obyek yang terangkai dalam satu interaksi dan saling
berketergantungan. Menurut Blanchard (1991), sistem merupakan sekumpulan
elemen yang bekerja secara bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan dari pengertian sistem menurut para ahli dapat disimpulkan
bahwa suatu sistem adalah suatu kumpulan dari komponen atau unsur yang
dianggap sebagai penyusun dari bagian dunia nyata yang dipertimbangkan, dan
unsur tersebut berhubungan satu sama lain dan dikelompokkan untuk tujuan dari
bagian dunia nyata tersebut.
Sistem produksi merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen
yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses
produksi dalam perusahaan tertentu (Ahyari, 2000).
II-1
II-2
2.3. Model
Sebuah model didefinisikan sebagai representasi dari suatu sistem untuk
tujuan pembelajaran terhadap sistem. Dalam memodelkan sebuah sistem sangat
penting untuk memahami konsep dari sebuah sistem dan sistem pembatas (Arifin,
2008).
Pemahaman sistem tergantung pada latar belakang, cara pandang orang
yang mencoba mendefinisikannya. Menurut hukum sistem dipandang sebagai
kumpulan aturan-aturan yang membatasi baik oleh kapasitas sistem itu sendiri
maupun lingkungan tempat sistem itu berada, untuk menjamin keserasian dan
keadilan. kebutuhan mendasar jika ingin melakukan pemodelan simulasi ataupun
pengaplikasian metode analisis, karena pendekatan yang dipakai untuk
memecahkan masalah adalah pendekatan sistem (Arifin, 2008).
Maka dari itu, tidak memungkinkan untuk bereksperimen dengan
menggunakan sistem yang nyata, sehingga studi tentang sistem ini biasanya
dilakukan dengan menggunakan model. Model tidak hanya berfungsi sebagai
pengganti dari sistem tetapi juga penyederhanaan terhadap sistem tersebut.
Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal, baik dalam bentuk
ideal ataupun dalam skala yang berbeda. Model ikonik mempunyai
karakteristik yang sama dengan dengan hal yang diwakili, dan terutama amat
sesuai untuk menerangkan kejadian pada waktu yang spesifik. Model ikonik
dapat berdimensi dua (foto, peta, cetak biru) atau tiga dimensi (prototip
mesin, alat). Apabila model berdimensi lebih dari tiga maka tidak mungkin
lagi dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan kategori model simbolik.
2. Model Analog (model diagramatik)
Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah
menurut waktu. Model ini lebih sering dipakai dari pada model ikonik karena
kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang
dikaji. Contoh dari model analog ini adalah kurva permintaan, kurva
distribusi frekuensi pada statistik dan diagram alir.
3. Model Simbolik (model matematik)
Format model simbolik dapat berupa bentuk angka, simbol dan rumus. Jenis
model simbolik yang umumnya dipakai adalah suatu persamaan (equation).
Suatu persamaan adalah bahasa universal pada penelitian operasional dan
ilmu sistem, dimana dipakai suatu logika simbolis.
Pada umumnya, model matematis dapat diklasifikasikan menjadi dua
bagian. Suatu model adalah bisa statik atau dinamik. Model statik memberi
informasi tentang peubah-peubah model hanya pada titik tunggal dari waktu.
Model dinamik dilain pihak, mampu menelusuri jalur waktu dari peubah-peubah
model. Model yang mendasar pada teknik peluang dan memperhitungkan adanya
ketidakmenentuan (uncertainty) disebut model probabilistik atau model stokastik.
Lawan dari model ini adalah model kuantitatif yang tidak mempertimbangkan
peluang kejadian, dikenal sebagai model deterministik.
Pada beberapa perihal, sebuah model dibuat hanya untuk semacam
deskripsi matematis dari kondisi dunia nyata. Model ini disebut model numerik
dan banyak dipakai untuk mempermudah penelaahan suatu permasalahan. Apabila
perbandingan antara altenatif dilakukan, maka model disebut model optimalisasi.
II-5
Solusi model ini merupakan nilai optimum yang tergantung pada kriteria input
(Eriyatno, 2012).
Simulasi sistem memiliki banyak kelebihan namun tidak lepas pula dari
kekurangan-kekurangan. Kelebihan simulasi sistem adalah dapat menghemat
waktu, dapat mengurangi waktu prediksi analisis, mencakup berbagai variasi
sumber, mengoreksi kesalahan perhitungan, dapat dihentikan sesuai dengan
jumlah data yang dikehendaki, dan mudah diulang-ulang dengan nomor acak yang
berubah. Kelemahan simulasi sistem adalah tidak akurat. Teknik ini bukan proses
optimasi dan tidak menghasilkan sebuah jawaban tetapi hanya menghasilkan
sekumpulan hasil dari sistem pada berbagai kondisi yang berbeda. Dalam banyak
kasus, ketelitiannya sulit diukur. Model simulasi yang baik bisa jadi sangat mahal,
bahkan sering dibutuhkan waktu bertahun-tahun utuk mengembangkan model
yang sesuai. Tidak semua situasi dapat dievaluasi dengan simulasi. Hanya situasi
yang mengandung ketidakpastian yang dapat dievaluasi dengan simulasi, karena
tanpa komponen acak semua eksperimen simulasi akan menghasilkan
menghasilkan jawaban yang sama. Simulasi menghasilkan cara untuk
memecahkan masalah. Jadi, sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu solusi
atau pendekatan solusi yang akan diuji (Simatupang, 1994).
penetapan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan keputusan tentang
bagaimana cara untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut (Sukaria, 2009).
Sistem perencanaan dan pengendalian kapasitas produksi di bagi dalam 3
jenis menurut jangka waktu perencanaannya, antara lain :
1. Perencanaan jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang pada dasarnya mencakup 4 sub-sistem
perencanaan yang bersifat hirarkis yaitu perencanaan bisinis, perencanaan
pemasaran dan perencanaan agregat (Sukaria, 2009).
2. Perencanaan Jangka Menengah
Perencanaan jangka menengah adalah proses penyusunan rencana induk
produksi (Master Production Schedule) sebagai jabaran dari rencana agregat.
Pada umumnya, rentang waktu cakupan (Time Horizon) jadwal induk
produksi ialah antara 6-18 bulan tetapi tidak sedikit perusahaan
membatasinya hanya sampai 12 bulan (Sukaria, 2009).
3. Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan jangka pendek atau sering juga disebut perencanaan operasional
merupakan tahap akhir perencanaan produksi. Hasil akhir dari perencanaan
ini ialah sebuah rencana program yang siap di eksekusi. (Sukaria, 2009).
2.7 Promodel
Promodel merupakan suatu alat simulasi dan alat untuk merancang
animasi dengan cepat dan mudah dari model sistem manufaktur dengan berbagai
tipe, salah satu sistem yang dapat dirancang dengan promodel adalah sistem rantai
pasok. Promodel memberikan kombinasi yang baik dalam pemakaian, fleksibilitas
dan kemampuan untuk memodelkan suatu sistem nyata agar tampak lebih realistik
dengan adanya fitur animasi yang bisa bergerak dan bisa diatur kecepatan
geraknya. Promodel memberikan kesempatan kepada para sarjana dan manager
untuk mencoba ide-ide baru dalam perancangan sistem baru atau perbaikan dan
pengembangan sistem yang ada sebelum diterapkan, sehingga bisa menghemat
banyaknya sumber daya yang diperlukan untuk sistem yang nyata (Benson, 1997).
II-9
3. Path network
Path network merupakan lintasan dimana sumber daya bergerak disepanjang
lintasan yang dibuat. Arah lintasan bisa satu atau dua arah, dan bisa dibuat
berdasarkan faktor jarak atau faktor waktu.
4. Resources
Resources adalah orang atau pekerja, peralatan dan alat pemindah material
yang lain yang digunakan untuk memindahkan entitas, melakukan operasi
seperti inspeksi dan melakukan perbaikan dan pemeliharaan mesin-mesin.
5. Processing
Processing menunjukkan proses yang dialami suatu entitas. Seperti pada
operator diatas berapa lama operator menunggu pemindahan material, dan
setelah itu berapa lama waktu prosesnya.
6. Arrivals
Arrivals menunjukkan tempat atau lokasi dimana entitas tiba pada suatu
sistem yang diartikan untuk pertama kalinya. Misalnya nasabah datang pada
kasir, yang dimaksud dengan kedatangan dalam hal ini adalah lokasi
kedatangannya di kasir, berapa jumlah yang datang pada suatu periode waktu
tertentu, berapa kali kejadiannya dan setiap berapa menit setiap nasabah
datang ke kasir (Benson, 1997).