Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM

MODUL 8
“VARIABLE”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Simulasi Sistem


Pada Laboratorium Simulasi Sistem
Program Stara Satu Jurusan Teknik Industri
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Disusun oleh :

Nama : Muhamad Romy Pratama


Npm : 17113144
Kelas : TIRM17A

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Setiap perencanaan sebaik apapun pasti perlu ujicoba, dan ujicoba itu salah satu
contohnya seperti simulasi. Dalam suatu sistem apapun pasti diperlukan percobaan
atau simulasi terlebih dahulu, agar mendapatkan gambaran dari sistem tersebut.
Berjalan atau tidaknya, agar tahu adanya perbaikan atau memaksimalkan prosesnya.
Simulasi adalah proses peniruan dari sistem nyata. Kegiatan simulasi kali ini
dilakukan dengan menggunakan salah satu software yaitu ProModel. ProModel
adalah sebuah software simulasi berbasis windows yang digunakan untuk
mensimulasikan dan menganalisis suatu sistem. ProModel memberikan kombinasi
yang baik dalam pemakaian, fleksibilitas dan memodelkan suatu sistem nyata agar
tampak lebih realistik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memodelkan suatu
sistem nyata, yaitu bagaimana sistem beroperasi, aliran bahan, logika operasi, kerja
resources dan lintasan kerjanya. Dalam ProModel selama simulasi berlangsung dapat diamati
dari animasi kegiatan yang sedang berlangsung dan hasilnya akan ditampilkan dalam
bentuk tabel maupun grafik yang memudahkan untuk menganalisis hasil sistem yang
dimodelkan.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1. Praktikan dapat memahami tentang simulasi dan juga ujicoba simulasinya
pada sebuah sistem industri.
2. Praktikan dapat menjalankan simulasi sebuah sistem antrian kedalam
aplikasi ProModel.
3. Praktikan dapat menganalisa hasil output simulasi dan menjawab
pertanyaan pada modul praktikum.
1.3 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan
pratikum ,manfaat praktikum,dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Menerangkan tentang dasar teori yang mendukung untuk pengumpulan dan
pengolahan data praktikum.
BAB III HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN
Pada bab ini diperoleh kesimpulan secara keseluruhan dari hasil yang di
dapat pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi sumber-sumber, teori, serta referensi atau acuan dalam pembuatan laporan
praktikum.
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Simulasi


Menurut Kurniawati (2013) Simulasi adalah sebagai suatu teknik dalam
pembuatansuatu model darisistem yang nyataatau usulan sistemsedemekiansehingga perilaku
dari sistem tersebut pada kondisi tertentu dapat dipelajari. Simulasi sangat bermanfaat
pada tahapan perancangan sistem, yaitu untuk menilai alternatif rancangan, pada
tahapan operasional, dipakai untuk mengevaluasi alternatif kebijakan.
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan studi simulasi menurut Sukendar
yang tercantum dalam Indrawan (2017) adalah sebagai berikut:
1. Formulasi masalah dan perencanaan studi. Studi diawali dengan pernyataan
jelas tentang pokok masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Setelah itu pelaksana studi direncanakan dengan mempertimbang kan
keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia. Selain itu juga ditentukan
model yang digunakan, kriteria performansi yang akan dipakai, kerangka
konfigurasi sistem yang akan ditinjau.
2. Pengumpulan data dan perancangan model. Pengumpulan data dan
informasi dari sistem yang ditinjau diperlukan untuk mengetahui bagaimana
sistem bekerja dan menentukan distribusi peluang bagi proses random yang
digunakan dalam model. Kekurangan data akan mengurangi keakuratan
model dan sebaliknya data yang terlalu kecil akan membutuhkan biaya besar
dan waktu pengumpulanyanglama.
3. Validasi model. Tahap ini dilakukan dengan melakukan pengecekan asumsi-
asumsi yang ditetapkan dalam pembuatan model serta melibatkan ahli yang
mengenal sistem dengan baik.
4. Penyusunanprogramcomputer dan verifikasi. Pemilihan perangkat lunak yang
akan digunakan dalam simulasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kesuksesan penelitian, yaitu dalam hal keakuratan model, validitas model
danwaktu eksekusi, dan waktu penyelesaian penelitian secara keseluruhan.
5. Uji coba program. Uji coba program dilakukan untuk keperluan validasi
padatahap berikutnya.
6. Validasi program. Hasil uji coba program diteliti kembali untuk mengetahui
apakahadakesalahandalamprogramatau modelyangdigunakan.
7. Perancangan eksperimen. Pada tahap ini diputuskan perancangan sistem
sepertiapa yang akan disimulasikan dari beberapa alternatif yang mungkin
ada.
8. Eksekusi program. Eksekusi program dilakukan sesuai dengan perancangan
eksperimen yang telah dibuat.
9. Analisis output simulasi. Data output simulasi digunakan untuk
mengestimasi kriteria performansi sistem yang diteliti. Hasil estimasi ini
kemudian digunakan untuk menjawab tujuan studi.
10. Dokumentasi, presentasi, dan implementasi. Dokumentasi yang baik
diperlukan karena tidak jarang model simulasi yang telah dibuat akan
dipakai untuk lebih dari satu aplikasi. Akhirnya hasil dari studi simulasi
perlu diimplementasikan, untuk itu kredibilitas model simulasi yang
dibangun harus tinggi agar dapat digunakan secara nyata.

2.2 Definisi Sistem


Menurut Kurniawati (2013) sistem didefinisikan sebagai sekelompok komponen
yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu atau sekumpulan
entitas yang bertindak dan berinteraksi bersama-sama untuk memenuhi suatu tujuan
akhir yang logis. Sedangkan menurut Schmidt & Taylordalam Jaelani (2015) beberapa
karakteristik sistem antara lain:
1. Perilaku Sasaran (Purposive Behavior ). Setiap sistem berusaha mencapai
suatusasaran ( purposive) atau lebih sehingga tujuan mencapai pendorong
(motivasi) dari sistem untuk mencapai tujuan tertentu. Secara umum, pamrih
suatu sistem adalah menciptakan nilai (value) dengan menggabungkan dan
menggunakan sumber-sumber melalui cara tertentu.
2. Keseluruhan (wholism). Konsep keseluruhan adalah suatu teori yang
menyatakan bahwa faktor-faktor penentu merupakan kesatuan yang tidak
dapat di reduksi lagi. Ini adalah ide bahwa suatu keseluruhan
melebihi jumlah dari bagian-bagiannya dan sekaligus juga merupakan ide
sinergi atau efek kombinasi.
3. Keterbukaan (Opennes). Sistem mempunyai sifat terbuka terhadap pengaruh
lingkungan dimana sumber dan pemakai nilai-nilai yang dihasilkan sistem
tersebut berada. Setiap sistem mempunyai batasan. Segala hal yang berada
disekitar sistem merupakan lingkungannya. Pembatas merupakan garis
pemisah antara sistem dengan lingkungannya dan setiap sistem mempunyai
mempunyai batasan, meskipun tidak secara fisik.
4. Transformasi (Transformation). Transformasi berkaitan erat dengan siklus
input- proses –output. Pengertian ini menunjukkan bahwa suatu sistem
mempunyai kemampuan untuk mengubah nilai status sumber daya masukan
(input ) menjadikeluaran (output) melalui suatu proses transformasi untuk
mencapai sasarannya.
5. Keterhubungan (Interrelatedness). Keterhubungan mencakup interaksi
internal dan ketergantungan antar bagian-bagian atau elemen- elemen
pembentuk sistem dan interaksi sistem dengan lingkungannya. Setiap sistem
yang kecil sekalipun mempunyai elemen-elemen yang terdiri dari
subsistem. Subsistem ini mempunyai peranan yang lebih khusus dan
terperinci jika dibandingkan dengan sistemnya.
6. Mekanisme Kontrol (Control Mechanism). Sistem harus mampu mengarahkan
subsistemnya agar mencapai tujuan yang diharapkan. Pengendalian atau
mekanisme kontrol merupakan proses pengaturan yang digunakan sistem
untuk mengoreksi setiap penyimpangan yang terjadi, baik akibat interaksi
internal maupun pengaruh lingkungannya. Untuk menjaga
keseimbangannya, sistem memerlukan evaluasi terhadap perubahan dan
mencocokkannya kembali melalui proses umpan-balik dan adaptasi dengan
mempergunakan beberapa tipe mekanisme control.

2.3 Definisi Model


Menurut Kurniawati (2013) model adalah sebagai proses penggambaran operasi
sistem nyata untuk menjelaskan atau menunjukkan relasirelasi penting yang terlibat.
Sistem nyata yang akan dimodelkan selalu bersifat kompleks. Sebab hanya
ada beberapa gambaran atau informasi dari sistem yang signifikan atau relevan dengan
tujuan yang ingin diselidiki. Agar model yang sudah dibuat sesuai dengan yang
diinginkan pemodel, maka model harus memiliki empat karakteristik dasar sebagai
berikut :
1. Model harus memiliki tingkat generalisasi yang tinggi.
2. Model harus mempunyai mekanisme transparan.
3. Model harus memiliki potensi untuk dikembangkan.
4. Model harus mempunyai kepekaan terhadap perubahan asumsi.

2.4 Definisi Sistem Permodelan


Permodelan suatu sistem menurut Djati dan Bonet S. L. dalam Trenggonowati
(2016) adalah suatu proses penyaringan dan penyeleksian yang dilakukan sedemikian
rupa terhadap berbagai data sehingga didapatkan beberapa data atau komponen sistem
yang dapat dimodelkan, dan yang dianggap kurang penting atau tidak relevan dapat
diasumsikan mampu mendukung tujuan yang ingin dicapai.

2.5 Definisi Antrian


Menurut Saragih (2016) antrian adalah kedatangan pelanggan untuk
mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan (server)
masih sibuk, mendapatkan pelayanan dan kemudian meninggalkan sistem setelah dilayani. Dari
sudut pandang pihak server, efisiensi sistem dapat diestimasikan dengan mengevaluasi
ukuran waktu rata-rata dari antrian tunggal (single queue) atau antrian terpisah.
Adapun faktor sistem antrian adalah sebagai berikut yang dikutip dari Prihati dalam
Saragih (2016) :

1. Distribusi kedatangan, terbagi menjadi dua yaitu: kedatangan tunggal (single


arrivals) dan kedatangan berkelompok (bulk arrivals).
2. Distribusi waktu pelayanan, berkaitan dengan berapa banyak fasilitas
pelayanan yang dapat disediakan. Terbagi menjadi dua yaitu pelayanan tunggal (single
service) dan berkelompok (bulk service).
3. Fasilitas pelayanan, berkaitan dengan baris antrian yang akan dibentuk.
Terdapat 3 bentuk yaitu bentuk series (satu garis lurus atau melingkar), parallel
(beberapa garis lurus dimana antara satu dengan yang lain paralel) dan network
kstation (dapat didisain secara series dengan pelayanan
lebih dari satu stasiun. Bentuk ini dapat juga dilakukan secara paralel dengan
stasiun yang berbeda-beda).
4. Disiplin pelayanan, berkaitan dengan urutan pelayanan bagi pelanggan
yangmemasuki fasilitas pelayanan. Terbagi menjadi 4 bentuk yaitu ;
a) Pertama datang pertama dilayani (FCFS = FirstComeFirstServed)
b) Terakhir datang pertama kali dilayani (LCFS = Last Come First
Served)
c) Pelayanandalamrandomorder(SIRO= ServiceIn RandomOrder)
d) Prioritas pelayanan, yang berarti pelayanan dilakukan khusus pada
pelanggan utama (VIP customer)
5. Ukuran dalam antrian, berkaitan dengan besarnya antrian pelanggan yang
akan memasuki fasilitas pelayanan.
6. Sumber pemanggilan, dalam fasilitas pelayanan, yang berperan sebagai
sumber pemanggilan dapat berupa mesin atau manusia. Bila ada mesin yang
rusak maka sumber pemanggilan akan berkurang dan tidak dapat melayani pelanggan.

2.6 Software ProModel


Menurut Trenggonowati (2016) Promodel (Production Modeler) adalah salah satu
perangkat lunak yangdapat digunakanuntuk memodelkan berbagaisistem manufaktur dan jasa.
Dalam ProModel selama simulasi berlangsung dapat diamati animasi dari kegiatan
yang sedang berlangsung dan hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel maupun
grafik yang memudahkan untuk penganalisisan. Elemen-elemen dasar dalam ProModel
adalah
1. Location, dalam Promodel location merupakan tempat atau layout dari model
suatu sistem, yang berisi gambar latar belakang seperti mesin-mesin, stasiun
kerja, gudang penyimpanan, dan sebagainya. Lokasi adalah komponen statis sehingga
tidak ikut bergerak selama simulasi dijalankan.
2. Entity, merupakan sesuatu yang akan menjadi objek yang akan diproses dalam model
sistem, seperti bahan baku, produk setengah jadi (WIP), produk jadi, produk
reject , bahkan lembar kerja.
3. Path Network, merupakan lintasan kerja Resources yang terdiri dari node-node
danlintasanyang menghubungkanantara nodeyangsatudengannodeyanglainnya.
4. Resources, merupakan manusia, peralatan atau perlengkapan
kerja lainnya yang digunakan/bertugas melakukan pemindahan
entity.
5. Arrivals, menunjukkan tempat atau lokasi dimana entitas tiba
pada suatu sistem yang diamati untuk pertama kali.
6. Processing, merupakan operasi yang terjadi didalam sistem dan
dilakukan pada lokasi dan antar lokasi.
BAB III

PENGUMPULAN DATA

2.1.Locations

Locations adalah Merepresentasikan tempat dalam sistem dmana entities


mengalami perpindahan, pemrosesan, tertahan, disimpan, pengambilan keputusan, atau
aktivitas lainnya.

2.2.Entities

Merepresentasikan objek dimana model dapat memprosesnya. Contoh: suku


cadang di suatu sistem manufaktur, costumer di bank, pasien di rumah sakit dll.
2.3.Arrivals

Suatu mekanisme untuk mendefinisikan bagaimana entities masuk ke dalam


system, bisa dalam bentuk tunggal ataupun batch. Jumlah entities masuk ke daalam sistem
dalam satu waktu disebut dengan ukuran batch (batch size). Waktu antara kedatangan
entitas disebut dengan interarrival time (frequency), Jumlah total kedatangan disebut
Occurences. Batch size, interarrival time, dan Occurences bisa konstan ataupun random
(berdistribusi statistik).
2.4.Processing

Menggambarkan operasi yang digunakan di sebuah lokasi, seperti jumlah waktu


suatu entity berdiam di lokasi, sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
proses, dan hal-hal lain yang terjadi di lokasi, termasuk memilih tujuan dari entitas.
BAB IV

PEMBAHASAN

3.1 Entity Summary

Sebuah Pabrik dapat membuat sebanyak 48 benda, setelah simulasi dihentikan


terdapat 356 benda, membutuhkan waktu rata-rata dalam antrian selama 33,36 menit, dan
membutuhkan waktu rata-rata dalam operasi 4,96 menit, dan waktu tunggu dalam antrian
17,47 menit.
3.2 Location Summary

Dengan waktu selama 100 jam, milling dapat mengerjakan sebanyak 62 benda,
dengan waktu kedatangan 89,69 menit, rata-rata melakukan proses 0,93 , maksimum
pelayanan 1 benda, dengan utilisasi pelayanan 92,68 %. Dengan waktu selama 100 jam,
gerinda dapat mengerjakan sebanyak 69 benda, dengan waktu kedatangan 81,40 menit,
rata-rata melakukan proses 0,94 , maksimum pelayanan 1 benda, dengan utilisasi
pelayanan 93,61 %. Dengan waktu selama 100 jam,inspeksi dapat mengerjakan sebanyak
68 benda, dengan waktu kedatangan 82,34 menit, rata-rata melakukan proses 0,93 ,
maksimum pelayanan 1 benda, dengan utilisasi pelayanan 92,32 %.
3.3 Variable Summary Table

**********************************************************************
**********

* *

* Formatted Listing of Model: *

* C:\Users\GiGABYTE\Documents\ProModel\Models\Romy.mod *

* *

**********************************************************************
**********

Time Units: Minutes

Distance Units: Feet


**********************************************************************
**********

* Locations *

**********************************************************************
**********

Name Cap Units Stats Rules Cost

----------------- --- ----- ----------- ---------- ------------

Gudang_bahan_Baku inf 1 Time Series Oldest, ,

Milling 1 1 Time Series Oldest, ,

Gerinda 1 1 Time Series Oldest, ,

Inspeksi 1 1 Time Series Oldest, ,

Gudang_produksi 1 1 Time Series Oldest, ,

Rework_milling 1 1 Time Series Oldest, ,

rework_gerinda 1 1 Time Series Oldest, ,

scrap 1 1 Time Series Oldest, ,

**********************************************************************
**********

* Entities *

**********************************************************************
**********
Name Speed (fpm) Stats Cost

---------- ------------ ----------- ------------

Coran 150 Time Series

**********************************************************************
**********

* Processing *

**********************************************************************
**********

Process Routing

Entity Location Operation Blk Output Destination Rule Move


Logic

-------- ----------------- ------------------ ---- -------- --------------- ---------- ------------

Coran Gudang_bahan_Baku WIP = WIP + 1 1 Coran Milling FIRST 1


Move For 1

Coran Milling WAIT N(3,1) MIN 1 Coran Gerinda FIRST 1 Move


For 1

Coran Gerinda WAIT U(5,1) MIN 1 Coran Inspeksi FIRST 1 Move


For 1

Coran Inspeksi WAIT T(4,5,6) MIN


1 Coran Rework_milling 0.300000 1 Move For 1

Coran rework_gerinda 0.100000 Move For 1

Coran scrap 0.050000 Move For 1

Coran Gudang_produksi 0.550000 Move For 1

Coran Rework_milling RWK_MILLING = RWK_MILLING + 1

1 Coran Milling FIRST 1

Coran rework_gerinda RWK_GERINDA = RWK_GERINDA + 1

1 Coran Gerinda FIRST 1

Coran scrap WIP = WIP - 100SC = SC + 1

1 Coran EXIT FIRST 1

Coran Gudang_produksi Prod_Qty = Prod_Qty + 100WIP = WIP - 100

1 Coran EXIT FIRST 1

**********************************************************************
**********

* Arrivals *

**********************************************************************
**********

Entity Location Qty Each First Time Occurrences Frequency Logic

-------- ----------------- ---------- ---------- ----------- ---------- ------------


Coran Gudang_bahan_Baku 4 0 INF 60 min

**********************************************************************
**********

* Variables (global) *

**********************************************************************
**********

ID Type Initial value Stats

----------- ------------ ------------- -----------

WIP Integer 0 Time Series

Prod_Qty Integer 0 Time Series

RWK_MILLING Integer 0 Time Series

RWK_GERINDA Integer 0 Time Series

SC Integer 0 Time Series


BAB V

KESIMPULAN

Sebuah Pabrik dapat membuat sebanyak 48 benda, setelah simulasi dihentikan


terdapat 356 benda, membutuhkan waktu rata-rata dalam antrian selama 33,36 menit, dan
membutuhkan waktu rata-rata dalam operasi 4,96 menit, dan waktu tunggu dalam antrian
17,47 menit.

Dengan waktu selama 100 jam, milling dapat mengerjakan sebanyak 62 benda,
dengan waktu kedatangan 89,69 menit, rata-rata melakukan proses 0,93 , maksimum
pelayanan 1 benda, dengan utilisasi pelayanan 92,68 %. Dengan waktu selama 100 jam,
gerinda dapat mengerjakan sebanyak 69 benda, dengan waktu kedatangan 81,40 menit,
rata-rata melakukan proses 0,94 , maksimum pelayanan 1 benda, dengan utilisasi
pelayanan 93,61 %. Dengan waktu selama 100 jam,inspeksi dapat mengerjakan sebanyak
68 benda, dengan waktu kedatangan 82,34 menit, rata-rata melakukan proses 0,93 ,
maksimum pelayanan 1 benda, dengan utilisasi pelayanan 92,32 %.

Anda mungkin juga menyukai