Anda di halaman 1dari 5

7.3.

8 Perangkat bantu pemodelan sistem


Untuk memfasilitasi pemodelan sistem diperlukan alat bantu khususnya di digunakan untuk
memetakan hubungan integral yang menjadi objek kajian yaitu diagram rich picture diagram.
Untuk mencari akar permasalahannya, sehingga cepat diformulasikan yaitu fishbone diagram
mencari faktor yang mempengaruhi kerja sistem yaitu influence diagram.
1. Rich picture diagram
Menggunakan gambar seperti kartun untuk merangkum situasi sistem yang dikaji secara
visual (Daellebach dan McNickle,2005). Tidak bertujuan untuk menunjukkan deskripsi
sistem secara utuh. Pada gambar yang akan dibuat terutama untuk human activity system,
hard fact (semua aspek fisik dan proses bersama interpretasinya yang bersifat objektif) dan
soft fact (hal yang bersifat subjektif seperti pendapat, prasangka, hubungan interpersonal, dan
lain sebagainya) harus dimasukkan.

Ada tiga komponen yaitu : 1. Elemen dari struktur itu aspek struktural yang relatif stabil
selama Horizon pengkajian meliputi aspek fisik seperti bangunan, peraturan, peralatan,
produk, dsb. 2. Elemen dari proses yang meliputi semua aspek dinamis yang mengalami
perubahan. 3. Hubungan antara struktur dengan proses dan antar proses. Diagram ini harus
mampu menunjukkan Bagaimana hubungan dari suatu proses terhadap aspek struktural dan
bagaimana hubungan antara proses terjadi dalam suatu sistem.

2. Fishbone diagram
Disebut juga diagram sebab akibat atau ishikawa diagram. Digunakan untuk merangkum
segala pengetahuan mengenai penyebab Akar masalah dari suatu masalah,
mengorganisasikan suatu masalah ke dalam kategori logis (turner, 1993). Bermanfaat dalam
menganalisis permasalahan dalam proses sehingga solusi dapat direncanakan secara
terorganisir dan sistematis.
Petunjuk yang dapat digunakan untuk membuat diagram sebab akibat adalah sebagai berikut :
1) bentuklah tim untuk membuat fishbone diagram
2) buatlah daftar penyebab masalah yang potensial dengan brainstorming
3) buatlah fishbone diagram. Tempatkan masalah di kotak paling kanan, pastikan semua tim
sepakat dengan pernyataan masalah dan pastikan masalah tersebut terdefinisi dan dapat
diukur. Buatlah 3 sampai 6 kategori utama penyebab. Tempatkanlah Ini masalah pada
kategori yang paling berhubungan. Untuk tiap penyebab tersebut gunakan pertanyaan
mengapa hal ini dapat terjadi
Setelah menggambar diagram fokuskan untuk mencari penyebab yang utama dengan
melakukan :
1) cari penyebab yang muncul berulang kali
2) diskusikan setiap permasalahan yang telah didaftar sesuai keinginan kita
3) capailah capailah konsensus tim mengenai penyebab masalah yang harus mendapat
perhatian khusus
4) lakukan update secara berkelanjutan terhadap diagram sebab akibat jalan dengan proses

3. Influence diagram
Menggambarkan proses transformasi proses dalam suatu sistem dengan melihat interaksi
antar variabel yang terlibat dalam sistem (Daellebach dan McNickle,2005). Efektif untuk
mendeskripsikan sistem dengan pendekatan proses pada tidak ada model standar untuk
memodelkan situasi masalah.
Aspek sistem yang dimaksud adalah:
1) input merupakan semua aspek pada sistem
2) output merupakan semua aspek tadi sistem
3) komponen
4) irrelevant
Pada influence diagram, input disimbolkan dengan kotak untuk input yang dapat
dikendalikan dan awan untuk input yang tidak dapat dikendalikan. Output disimbolkan
dengan oval. Komponen disimbolkan dengan lingkaran. Hubungan atau interaksi antar aspek
disimbolkan dengan garis panah. Batasan antara lingkungan dengan sistem disimbolkan
dengan garis putus-putus.

7.4 perangkat pendekatan sistem terintegrasi


Terdapat beberapa perangkat dikembangkan Sesuai dengan perkembangan dan kemajuan
teknologi informasi dan kecerdasan buatan diantaranya adalah sistem pendukung keputusan,
sistem pakar yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan semi terstruktur dan tak
terstruktur, kan untuk permasalahan yang kompleks.

7.4.1 sistem pendukung keputusan


Mencari solusi dengan pendekatan model matematis tidak dapat dilakukan setiap orang
apalagi kalau permasalahan yang dihadapi kompleks dan kriteria yang digunakan tidak
tunggal, solusi memang bukan tujuan akhir tetapi perlu dibuat keputusan dan tindakan riil.
Keputusan itu sendiri merupakan sesuatu yang tidak bermata bersifat objektif tetapi
bergantung pada judgement mengambil keputusan. Dengan model matematis dengan tetap
mengakomodasikan faktor judgement maka diperlukan perangkat bantu yang dikenal dengan
sistem pendukung keputusan.

7.4 1.1 pengertian SPK


Dimulai tahun 50-an di mana carnegie institute of technology mengembangkan teori
pengambilan keputusan organisasi. Kemudian pada era 60-an implementasi gSS dalam
bentuk komputer interaktif dilakukan oleh MIT. Pada era tahun 1970 DSS semarak menjadi
area riset yang hasilnya pada tahun 80-an telah berhasil dikembangkan EIS dan ODSS dan
untuk single user berbasis model, yang akhirnya pada era tahun 2000 dikembangkan aplikasi
analitik berbasis web.
Sistem pendukung keputusan sebagai sistem berbasis komputer interaktif yang membantu
mengambil keputusan dalam menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan
masalah-masalah tidak terstruktur. Untuk meningkatkan efektivitas proses pengambilan
keputusan untuk suatu masalah yang telah terformulasikan.
Beberapa jenis pengambilan keputusan :
1) keputusan pada tingkat strategik yang tidak rutin
2) keputusan pada tingkat operasional, dilakukan secara berulang, rutin, dan memiliki
prosedur standar
3) keputusan pada tingkat taktikal
Untuk mendukung pembuatan keputusan taktikal yang bersifat semi terstruktur pada suatu
sistem integral, menggunakan kan:
1) model Analytical, model matematis dan statistik, dan or yang sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi
2) basisdata yang terspesialisasi
3) judgement
4) computer Based modeling proses yang interaktif

7.4 1.2 komponen sistem pendukung keputusan


Terdiri atas Komponen yang dapat diklasifikasikan menjadi empat komponen
1. Database management system
Memasukkan suatu basis data yang berisikan data-data untuk situasi tertentu dan dikelola
oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen basis data. Subsistem manajemen data
terdiri atas elemen berikut: SPK database, sistem manajemen basis data, direktori data, query
facility.
2. Model based management system
Mengatur aktivitas retrieval, storage, dan pengorganisasian berbagai model kuantitatif yang
menyediakan kemampuan analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat dengan
penggunaan bahasa-bahasa permodelan untuk membangun model yang diinginkan. Model
pada basis model terbagi menjadi 4 kategori utama yaitu : Model strategis, model taktis,
model operasional, model analitik.
Basis model juga berisi blok pembangun model sebagai berikut : Sistem manajemen basis
model; bahasa pemodelan; direktori model; eksekusi model, integrasi, dan prosesor perintah.
3. User interface
Kunci penting dalam fungsionalkan sistem pendukung keputusan berbasis sistem informasi.
Mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dan SPK. Kunci keberhasilan suatu
sistem pendukung keputusan adalah kemudahan akses data, model, dan proses. Subsistem
antarmuka dikelola dengan perangkat lunak disebut sistem manajemen user interface.
4. Knowledge Base
Otak dari komponen sistem pendukung keputusan karena data dan model diolah Sebagai
bahan pertimbangan bagi user untuk mengambil keputusan.
5. User
Desain, implementasi dan penggunaan sistem pendukung keputusan yang efektif akan
mempertimbangkan peran user atau pengguna. Elemen penting kesuksesan sistem pendukung
keputusan adalah kemampuan pengguna, motivasi, domain pengetahuan, pola penggunaan,
dan peran dalam organisasi.
7.4.2 sistem pakar
7.4 2.1 pengertian sistem pakar
Sistem pakar secara umum merupakan perkembangan lebih lanjut dari SPK cerdas yang
berbasis intelegensia buatan. Dibuat berdasarkan pengetahuan dan keahlian seorang pakar
yang telah dipindahkan Dan direproduksi ke dalam komputer dan mampu melakukan
simulasi pemikiran dan tindakan yang dilakukan oleh Akar tersebut untuk menyelesaikan
kasus. Dengan demikian sistem pakar berupa yang mengadopsi pengetahuan keahlian pakar
dalam komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan
oleh para pakar.
7.4 2.2 komponen sistem pakar
Sistem pakar terdiri dari 4 komponen yaitu : Antarmuka pemakai, basis pengetahuan, mesin
inferensi, dan mesin pengembangan.
7.4.3 Soft System Methodology
Soft System Methodology inisiasi oleh tim akademisi dari universitas Lancaster-Inggris yang
dipimpin oleh profesor Jenkins pada 1966. Oh ini digunakan ketika pendekatan teknikal tidak
mampu menjelaskan fenomena yang dihadapi waktu dan akurat dalam menyelesaikan
masalah yang kompleks yang melibatkan banyak stakeholder. Pada kenyataannya asumsi
pendekatan or tidak dapat selalu dipenuhi.
7.4 3.1 pengertian SSM
Mengingat keterbatasan dari metodologi hard system maka perlu adanya pendekatan baru.
Pendekatan baru yang bersifat sistemik terintegrasi tersebut pada hakekatnya adalah
pengembangan dari pendekatan yang ada dengan melibatkan unsur perilaku manusia sebagai
unsur sentral dalam pengambilan keputusan. Dikenal dengan SSM dapat berupa pendekatan
Cybernetics, soft system thinking, dan critical system thinking.
SSM merupakan salah satu metode analisis dengan sistem thinking untuk menganalisis
situasi dunia nyata yang kompleks dan problematis. SSN sangat bermanfaat pada saat
diperlukan pemahaman mendalam dalam situasi masalah dengan: Tujuan tidak tunggal, sudut
pandang atau perspektif yang berbeda, asumsi berbeda, logika berbeda, stakeholder berbeda,
dan situasi yang sangat membingungkan,
7.4.2 langkah SSM
1. Pemahaman situasi
2. Penggambaran situasi masalah
3. Merumuskan root definition
4. Pengembangan model
5. Komparasi model dan dunia nyata
6. Pengembangan intervensi yang diinginkan dan layak
7. Aksi untuk perbaikan situasi

Anda mungkin juga menyukai