Anda di halaman 1dari 197

ANALISIS SISTEM DAN

DESAIN
1. Kuliah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Tugas
1. Ujian Akhir Semester (UAS) : 30%
2. Ujian Tengah Semester (UTS) : 30%
3. Tugas Mandiri : 30%
4. Keaktifan Mahasiswa / Kehadiran : 10%
1. Pakaian
2. Kehadiran 75%
3. Curang Dalam Ujian : E
4. Ijin Lewat SMS : 1 x
5. Ujian Susulan : Mahasiswa yang Ortu/Saudara
meninggal saat ujian, opname, tugas negara.
1. Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin
C Dittman (2004), Metode Desain dan
Analisis Sistem, Andi, Yogyakarta.
2. Ladjamudin Bin Al-Bahra (2005), Analisis
dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Dapat menganalisa dan merancang sistem dan
manajemen pengembang sistem

Indikator : Memahami proses-proses analisa


dan perancangan sistem
Analisa adalah suatu studi masalah yang dilakukan
sebelum mengambil sesuatu di dalam sistem saat
didefinisikan sebagai suatu komponen-komponen
yang dirancang untuk menyelesaikan suatu proses
untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu
sesuai rencana
1. Analisa masukan
Analisa masukan adalah penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau
informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian
akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

2. Analisa proses
Analisa proses adalah penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil
respek balik karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang
masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

3. Analisa keluaran
Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari
keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses
pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses
pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap
1. Leman (1997:7)
Analisa sistem adalah suatu proses untuk
memahami sistem yang ada, termasuk
mendiagnosa masalah dan memberikan solusi
penyelesaian.
2. Gordon B. davis (1993 : 88)
Analisa sistem adalah berusaha mendorong
keseluruhan persoalan dalam konteks, meneliti
secara sistematis sasaran-sasaran sistem dan
kriteria untuk efectivitas sistem, selain itu analisa
sistem juga untuk menilai pilihan-pilihan yang
efectifitas untuk biaya.
3. Drs. Harry waluyo (1997:91)
Analisa sistem suatu metode untuk mempelajari
suatu sistem yang kompleks dengan maksud dan
tujuan untuk mengungkap apakah suatu sistem
harus baru atau bagaimana cara
menyelesaikannya.
Analisa adalah
Proses mengurai masalah
Menjadi bagian –bagian
Dikembangkan
Sub-sub bagian kesimpulan
Perancangan sistem merupakan penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Pengertian Sistem dan
Siklus Hidup Sistem
1. DEFINISI SISTEM
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan
kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh :
- Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware,
Brainware.
- Sistem Akuntansi
1. Ludwig Von Bartalanfy
Sistem merupakan seperangkat unsur
yang saling terikat dalam suatu antar
relasi diantara unsur-unsur tersebut
dengan lingkungan.
2. Anatol Raporot
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan
perangkat hubungan satu sama lain.

3. L. Ackof
Sistem adalah setiap kesatuan secara
konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-
bagian dalam keadaan saling tergantung satu
sama lainnya.
2. Anatol Raporot
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan
perangkat hubungan satu sama lain.

3. L. Ackof
Sistem adalah setiap kesatuan secara
konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-
bagian dalam keadaan saling tergantung satu
sama lainnya.
1. Sistem harus dibentuk untuk
menyelesaikan tujuan.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana
yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen
sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi,
energi dan material) lebih penting dari
pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada
tujuan elemen.
A. SISTEM FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ) :
Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling
berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat
diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.

Contoh :
- Sistem transportasi, elemen : petugas,mesin,
organisasi yang menjalankan transportasi
- Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi
bersamasama untuk menjalankan pengolahan data.
B. SISTEM ABSTRAK ( ABSTRACT SYSTEM) :
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya
ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifi-kasikan
secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.

Contoh :
Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.
1. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan
atau proses
dalam suatu sistem yang mentransformasikan
input menjadi bentuk setengah jadi (output).
Komponen ini bisa merupakan subsistem dari
sebuah sistem.

2. Penghubung (interface) :Tempat dimana


komponen atau sistem dan lingkungannya
bertemu atau berinteraksi

3. Batasan (boundary) : Pengambaran dari suatu
elemen atau
unsur mana yang termasuk didalam sistem
dan mana yang diluar sistem.
4. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar
sistem,
lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala
dan input terhadap suatu sistem
5. Tujuan (goal) :
Siklus Hidup Sistem
Siklus Hidup Sistem (system life cycle)
adalah proses evolusioner yang diikuti
dalam menerapkan system atau
subsistem informasi berbasis
computer.

SLC sering disebut sebagai pendekatan


air
terjun (waterfall approach) bagi
pengembangan dan penggunaan system
Tahap siklus hidup sistem (system
development life cycle) - SDLC, terdiri dari 5 yaitu
:
1. Tahap Perencanaan (Planning)
2. Tahap analisis (Analysis)
3. Tahap Rancangan (Design)
4. Tahap Penerapan (Implementation)
5. Tahap Penggunaan (Use)
Langkah-langkah dlm Tahap Perencanaan :
1. Mengenali masalah
2. Mendefinisikan Masalah
3. Menentukan Tujuan Sistem
4. Mengidentifikasi kendala2 sistem
5. Membuat Studi kelayakan
6. Mempersiapkan usulan penelitian sistem
7. Menyetujui / menolak penelitian Proyek
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem
yang telah ada dengan tujuan untuk
merancang sistem baru
atau diperbarui.
Langkah – langkah dalam tahap analisis yaitu :
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi.
4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem.
5. Menyiapkan Usulan Rancangan.
6. Menyetujui atau Menolak RancanganProyek
Rancangan sistem adalah penentuan proses
dan data yang diperlukan oleh sistem baru.
Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan
dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan
yang akan digunakan.
Langkah–langkah sistem tahap rancangan :
1. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinci
2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif
konfigurasi Sistem
3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif
Konfigurasi Sistem
4. Memilih Konfigurasi Terbaik
5. Menyiapkan Usulan Penerapan
6. Menyetujui atau Menolak Penerapan
Sistem
Penerapan merupakan kegiatan

memperoleh dan Pengintegrasikan

sumber daya fisik dan konseptual yang

menghasilkan suatu sistem yang bekerja.


Langkah – langkah tahap penerapan :
1. Merencanakan Penerapan
2. Mengumumkan Penerapan
3. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras
4. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak
5. Menyiapkan Database
6. Menyiapkan Fasilitas Fisik
7. Mendidik Peserta dan Pemakai
8. Menyiapkan Usulan Cut over
9. Menyetujui / Menolak Msk ke Sistem Baru
10. Masuk ke Sistem Baru
Langkah – langkah tahap penggunaan
adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan Sistem
2. Audit Sistem
3. Memelihara Sistem
4. Menyiapkan Usulan Rekayasa Ulang
5. Menyetujui atau Menolak Rekayasa
Ulang Sistem
Tanggung jawab manajemen siklus hidup
dapat berada pada beberapa tingkatan
organisasi. Pada tingkat puncak, pengarahan
menyeluruh berasal dari direktur utama dan
eksekutif lain, yang sering berfungsi sebagai
komite pengarah. Pada tingkatan yang sedikit
lebih rendah, kepemimpinan berada pada
komite pengarah SIM. Dalam tim proyek.
Pengarahan diberikan oleh para pemimipin
proyek.
1. Permulaan : Komputer biasanya diinstal dan ditempatkan pada
departemen accounting karena disinilah sebagian besar aplikasi
pemrosesan data dilakukan.
2. Penularan : Berita manfaat penggunaan computer tersebar ke
seluruh organisasi. Aplikasi baru dilakukan tanpa perencanaan
menyeluruh dan banyak staf komputer untuk memenuhi
permintaan.
3. Pengontrolan : Manajemen tahu peningkatan biaya computer
dan melakukan pengontrolan.
4. Integrasi : Sistem yang digunkan secara terpisah harus
diintegrasikan agar data dapat mengalir dari yang satu ke yang
lainnya.
5. Administrasi Data : Software DBMS digunakan untuk mengelola
sumber data.
6. Kematangan : Semua komponen CBIS utama telah diterapkan.
Komite eksekutif melakukan kontrol secara
keseluruhan,terminal diinstal di seluruh perusahaan dan
end‐user computing dapat dilakukan.
METODOLOGI PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI
adalah metode-metode, prosedur-prosedur,
konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang
akan digunakan sebagai pedoman bagaimana
dan apa yang harus dikerjakan selama
pengembangan ini.

• metode adalah suatu cara/teknik sistematis


untuk mengerjakan sesuatu. Urut-urutan
prosedur untuk penyelesaian masalah ini
dikenal dengan istilah algoritma.

• Metodologi pengembangan sistem yang akan


digunakan dalam hal ini adalah pendekatan
Pendekatan terstruktur mengenalkan
penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem yang terstruktur.

Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir


pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi
kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui
anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami
dan mudah dirawat.
• Model sekuensial linier (clasic life cycle/waterfall model),
terdiri dari tahapan perencanaan sistem (rekayasa sistem),
analisa kebutuhan, desain, penulisan program, pengujian dan
perawatan sistem.

• Model prototipe (prototyping model), dimulai dengan


pengumpulan kebutuhan dan perbaikan, desain cepat,
pembentukan prototipe, evaluasi pelanggan terhadap
prototipe, perbaikan prototipe dan produk akhir.

• Rapid Application Development (RAD) model, dengan


kegiatan dimulai pemodelan bisnis, pemodelan data,
pemodelan proses, pembangkitan aplikasi dan pengujian.
• Model evolusioner yang dapat berupa model
incremental atau model spiral
Model incremental merupakan gabungan model
sekuensial linier dengan prototyping (mis perangkat
lunak pengolah kata dengan berbagai versi).
Sedangkan model spiral menekan adanya analisa
resiko. Jika analisa resiko menunjukkan ada
ketidakpastian terhadap kebutuhan, maka
pengembangan sistem dapat dihentikan.
• Teknik generasi ke-empat (4GT), dimulai dengan
pengumpulan kebutuhan, strategi perancangan,
implementasi menggunakan 4GL dan pengujian.
• Pendekatan klasik vs pend. Terstruktur

• Klasik ; pengembangan suatu sistem


informasi akan berhasil apabila mengikuti
daur hidup sistem

• Pendekatan terstruktur ; mencoba


menyediakan tambahan alat-alat, teknik,
dan doc, kepada analis sistem untuk
mengembangkan sistem.
• Disebut juga siklus klasik (1970-an) dan
sekarang ini lebih dikenal dengan sekuensial linier

• Membutuhkan pendekatan sistemstis dan


sekuensial dalam pengembangan sistem waterfall

• Dimulai dari analisis, desain, coding,


testing dan pemeliharaan.
Systems
Requirements
Gb.1. Waterfall Systems
Software Development Life Cycle
Requirements

Analysis

Program Design
• Setiap successive
phase hanya dapat
dimulai bila: Coding
• phase
sebelumnya telah Testing
selesai
• formal decision
Operations
has been made
by management STMIK JAKARTA STI&K SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - D3
• Rekayasa sistem & analisa : pembentukan
kebutuhan dari semua elemen sistem dan
menganalisa kebutuhan keinginan user.
Meliputi I/O, waktu pengerjaan , ukuran
dan jumlah data yang ditangani
• Analisa kebutuhan sistem dan software :
prosesmenentukan arsitektur sistem secara total dan
menentukan ukuran data dan jumlah
Data

• Design : menentukan dasar-dasar


pembentukan dan pemilihan struktur data,
strukrtur program, arsitektur program,
pemilihan algoritma, intereksi dgn user
• Coding, mentrasformasikan desain
kedalam baris-baris program, pemilihan
Bahasa

• Testing, pengujian kebenaran program,


error debugging

• Maintenence, perawatan s/w agar dapat


digunakan trus.
Purchasing
Purchase Order
Vendor

Receiving
Goods

Copy of
Purchase
Receiving Payment
Order Document Invoice
> 500 account payable matched purchase orders,
receiving documents, & invoices & then issue
payment. MISMATCHES WERE COMMON

Account Payable
STMIK JAKARTA STI&K SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - D3
Purchasing
Purchase Order
Vendor

Receiving Goods

Payment

The new process cuts head count in account payable by


75%, eliminates invoices & improves accuracy. MATCHING
Database IS COMPUTERIZED

Account Payable

STMIK JAKARTA STI&K SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - D3


TAHAPAN
PENGEMBANGAN SISTEM :
1. Survey Sitem,
2. Analisis Sistem,
3. Desain Sistem,
4. Pembuatan Sistem,
5. Implementasi, Pemeliharaan
SIKLUS PENGEMBANGAN
SISTEM
Apa itu
SIklus Pengembangan Sistem?

Sistem informasi mendukung kegiatan tiap harinya,


jangka pendek dan jangka panjang dari users.
Beberapa contoh dari users adalah: karyawan toko,
perwakilan penjualan, akuntan, supervisors, manajer,
eksekutif dan konsumen.
Setelah beberapa waktu, jenis dan macam informasi
yang dibutuhkan oleh users berubah. Apabila
kebutuhan informasi berubah, sistem informasi harus
memenuhi kebutuhan baru. Dalam beberapa kasus,
pengembang sistem akan memodifikasi sistem
informasi yang terkini. Di kasus lain, mereka
membangun sistem informasi yang keseluruhannya
baru.
Sebagai user dari komputer di bisnis, maka anda
suatu ketika akan berpartisipasi dalam
memodifikasi sistem yang ada atau membangun
sistem baru. Oleh karena itu perlu untuk
memahami proses pengembangan sistem
Siklus Pengembangan Sistem
 Merupakan serangkaian kegiatan pengembang sistem
dalam membangun sistem informasi
 Pengembang sistem juga menggunakan siklus
pengembangan sistem untuk merawat/memperbaiki
(maintain), dan monitor kegiatan yang sedang
berjalan.
 Beberapa kegiatan dalam siklus pengembangan sistem
mungkin dilakukan bersamaan. Lainnya melakukannya
secara bertahap. Tergantung dari jenis dan
kompleksitas sistem informasinya, panjang dari setiap
kegiatan yang berbeda antara satu sistem dengan
sistem lainnya. Dalam beberapa kasus, pengembang
melewati seluruh kegiatan.
Tahapan dalam Siklus
Pengembangan Sistem
Untuk mengorganisir proses, siklus
pengembangan sistem seringkali
mengelompokkan banyak kegiatan ke dalam
kategori yang besar, yang disebut tahapan.
Kebanyakan siklus pengembangan sistem
berisi empat tahapan:
1. Perencanaan (Survey Sistem di Lapangan)
2. Analisis
3. Desain
4. Implementasi
5. Dukungan
Setiap tahapan dalam siklus pengembangan
sistem terdiri dari serangkaian kegiatan dan
tahap dari suatu lingkaran (loop)

Jadi pengembangan sistem informasi adalah


proses yang sedang berjalan

Lingkaran tersebut akan berbentuk, apabila


terjadi points tahap dukungan sampai pada
tahap perencanaan. Hubungan ini terjadi
apabila sistem informasi membutuhkan
perubahan. Berbagai situasi dapat mengarah
pada perubahan sistem informasinya.
Suatu laporan mungkin membuat kesalahan total.
Kemungkinan users menginginkan informasi
dalam format yang berbeda.

Vendor mungkin mengeluarkan versi baru dari


perangkat lunak (software). Perangkat keras
(hardware) mungkin sudah kedaluwarsa.

Apabila perubahan terjadi, tahapan perencanaan


untuk sistem yang baru atau yang dimodifikasi
dimulai, dan proses siklus pengembangan
sistem akan mulai kembali.
 Pengembang mengikuti pedoman yang telah
dibuat selama proses siklus pengembangan
sistem

 Pengembangan ini juga berinteraksi dengan


berbagai macam TI professionals dan lainnya lagi
selama siklus pengembangan sistem

 Meskipun siklus pengembangan sistem terdiri


dari lima tahap, beberapa kegiatan yang sedang
berjalan terjadi selama keseluruhan proses
Pedoman Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem seharusnya mengikuti tiga


pedoman umum: menyusun kegiatan dalam
tahapan, mengikut sertakan users, dan
membangun standar

1. Siklus pengembangan sistem seharusnya


mengelompokkan kegiatan atau tugas ke dalam
tahapan. Banyak siklus pengembangan sistem
yang terdiri dari lima tahapan utama seperti
terlihat di bawah ini:
Lainnya mempunyai lebih banyak atau lebih sedikit
tahapan. Apapun siklus pengembangan sistemnya
akan mempunyai kegiatan yang sama.

Beberapa siklus pengembangan sistem mempunyai


tahapan lain yang disebut Konstruksi atau
Pengembangan, yang memasukkan kegiatan
Pengembangan program.

Perbedaan lain di antara siklus pengembangan sistem


adalah terminologi yang mereka gunakan, urutan
dari kegiatan mereka dan tingkat rincian di dalam
tiap tahapan.
2. Pengembang sistem harus mengikut sertakan users
dalam keseluruhan proses pengembangan sistem.
Users termasuk siapapun, untuk siapa sistem tersebut
dibangun. Konsumen, staf data entry, akuntan, manajer
penjualan dan pemilik, semua tadi adalah contoh dari
users. Anda adalah user dari banyak sistem informasi.
Anda, sebagai user, mungkin berinteraksi dengan
sistem informasi pada Bank anda, perpustakaan, toko
peracang (grocery store), fitness center, kerja dan
sekolah. Sistem pengembang harus ingat bahwa
mereka akhirnya akan mengirimkan sistem tersebut
ke user. Apabila sistem tersebut harus sukses, user
harus diikutsertakan di semua tahap
pengembangannya. Users akan lebih sesuai untuk
menerima sistem baru, bila mereka mengkontribusi
desainnya.
3. Proses pengembangan seharusnya mempunyai
standar baku atau yang jelas
definisi/ketentuannya. Standar adalah
serangkaian aturan dan prosedur dimana
suatu perusahaan mengharapkan karyawannya
menerimanya dan mengikutinya. Dengan
mempunyai standar, akan menolong orang
untuk menghasilkan hasil yang konsisten pada
proyek yang sama. Misalnya, seorang
pembangun sistem menunjuk ke nomor
produk di dalam database sebagai product IT.
Orang lain akan menyebutnya nomor
identifikasi produk, kode produk, dan
sebagainya.
Sistem yang diciptakan dengan cara seperti itu
akan membingungkan, oleh karena itu tidak
akan pernah berfungsi secara benar. Apabila
siklus pengembangan sistem mempunyai
standar baku, maka setiap orang yang ikut
serta akan menggunakan istilah sama, seperti
nomor produk. Banyak siklus pengembangan
sistem mengimplementasikan standar dengan
menggunakan data dictionary.
Siapa berpartisipasi dalam Siklus Pengembangan
Sistem?
Pengembangan sistem seharusnya memasukkan
perwakilan dari setiap department (bagian) dimana
sistem tersebut akan dipakai. Termasuk users yang
bukan teknis dan IT professionals Selama
berlangsungnya siklus pengembangan sistem, system
analyst bertemu dan bekerja dengan berbagai macam
orang. System Analyst bertanggung jawab untuk
mendesain dan mengembangkan sistem informasi.
System Analyst adalah orang utama/pertama yang
ditemui users .
Perencanaan
(Survey Sistem di Lapangan)
Analisis System
Pendahuluan
 Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap
perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem.
 Tahap analisis merupakan tahap kritis dan sangat penting
karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan
kesalahan ditahap berikutnya.
 Tugas analisis sistem adalah menganalisis sistem dengan
menemukan kelemahan-kelemahan dari sistem tersebut
dan diusulkan untuk perbaikan.
Pengertian
 Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh kedalam bagian-
bagian untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan.
Definisi Analisis Sistem :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi
dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan.

Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi :


- Menentukan lingkup sistem
- Mengumpulkan fakta
- Menganalisis fakta
- Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut
melalui laporan analisis sistem

Back
LANGKAH-LANGKAH
DI DALAM ANALISIS SISTEM

Langkah-langkah dasar yang harus


dilakukan oleh analis sistem adalah :
1. Identify, mengidentifikasi masalah
2. Understand, memahami kerja sistem
yang ada
3. Analyze, menganalisis sistem
4. Report, membuat laporan hasil analisis

Back
Langkah-Langkah Analisis System
 Tahap untuk analisis sistem hampir sama dengan tahap
perencanaan sistem, hanya saja didalam ruang
lingkupnya lebih detail sedangkan diperencanaan lebih
mengarah pada penelitian pendahuluan.

 Langkah-langkahnya:
1. Identify – mengidentifikasi masalah
2. Understand – memahami kerja dari sistem yang ada
3. Analyze – menganalisis sistem
4. Report – membuat laporan hasil analisis
Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah
pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem.
Kenapa..?
Karena masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem
tidak dapat dicapai.
Jadi tugas yang harus dilakukan adalah :
1. Mengidentifikasi penyebab masalah
2. Mengidentifikasi titik keputusan
3. Mengidentifikasi personil-personil kunci
1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi
bisnis, analis sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang
sistem bisnis yang diterapkan di organisasi, sehingga dapat
mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah ini.
Lanjutan 1 ...
Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan
mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan yang
telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan
oleh analis sistem di tahap perencanaan sistem.
2. Mengidentifikasi Titik Keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi,
selanjutnya juga harus mengidentifikasikan titik keputusan
penyebab masalah tersebut.

Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang


menyebabkan sesuatu terjadi.

Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih


dahulu titik-titik keputusan penyebab masalah, maka dapat
memulai penelitiannya di titik-titik keputusan tersebut.

Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat


digunakan dokumen paperwork flow atau form flowchart
bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.
3. Mengidentifikasi Personil-personil Kunci
Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat
diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya
yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik
yang langsung maupun yang tidak langsung dapat
menyebabkan terjadinya masalah tersebut.

Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan


dengan mengacu pada bagan alir dokumen perusahaan
serta dokumen deskripsi kerja (job description).

Back
Identifikasi Masalah
 Masalah adalah suatu pertanyaan untuk
dipecahkan.
 Dengan adanya masalah maka sasaran dari
sistem tidak dapat dicapai.
 Langkah-langkah :
◦ Mengidentifikasi penyebab masalah
◦ Mengidentifikasi titik keputusan
◦ Mengidentifikasi personil-personil kunci
Mengidentifikasi Penyebab Masalah

 Permasalahan tidak akan muncul dengan sendirinya tetapi pasti ada


penyebab yang menimbulkan masalah itu terjadi.
 Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan mengkaji ulang
terlebih dahulu subjek-subjek permasalahan yang telah diutarakan oleh
manajemen pada tahap perencanaan.
 Contoh kasus pada PT. Pion Muda adalah:
◦ Masalah :
 Pelanggan seringkali mengeluh
 Banyak piutang tidak tertagih
 Pengendalian manajemen kurang efektif
◦ Penyebab :
 Pelayanan yang kurang baik kepada pelanggan
 Barang yang dikirim sering tidak sesuai
 Evauasi pemberian kredit yang kurang benar
 Penagihan piutang yang tidak efektif
 Kurang tersedianya laporan yang berkualitas
Mengidentifikasi Titik Keputusan

 Analisis sistem dapat menggunakan bagan alir


formulir (paperwork flowchart) sebagai dasar
identifikasi titik-titik keputusan.
 Contoh:
◦ Penyebab :
 pelayanan yang kurang baik kepada langganan.
 Titik keputusan : penanganan order langganan dibagian order penjualan.
 Evauasi pemberian kredit yang kurang benar
 Titik keputusan : melakukan proses evaluasi kredit dibagian kredit.
 Kurang tersedianya laporan yang berkualitas
 Titik keputusan : melakukan proses pembuatan dokumen pengiriman
dibagian pengiriman.
Mengidentifikasi Personil kunci
 Identifikasi personil kunci dapat dilakukan
dengan mengacu pada bagan alir formulir
yang ada diperusahaan serta dokumen
deskripsi jabatan.
 Contoh :
◦ Studi kasus PT. Pion Muda
 Pesonil kunci : Pelanggan, Bagian order penjualan,
Pergudangan, dll.
Memahami Kerja dari Sistem Yang
Ada
 Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari
bagaimana sistem ini beroperasi.
 Analis sistem dapat mengumpulkan data ini dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu
wawancara, quisoner, observasi, dll.
 Tugas-tugasnya :
◦ Merencanakan jadwal survei – dimana,apa,siapa dan kapan survei
dilakukan
◦ Mengatur jadwal wawancara – lokasi, topik, tujuan
◦ Mengatur jadwal observasi – masalah, penyebab
◦ Mengumpulkan hasil survei - dokumentasi
Memahami kerja sistem
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci
bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang
dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.

Bila di tahap perencanaan sudah pernah diadakan penelitian,


sifatnya masih penelitian pendahuluan (preliminary survey).
Sedangkan pada tahap analisis sistem, penelitiannya bersifat
penelitian terinci (detailed survey).

Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari


sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis
permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk
dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data
perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang ada, yaitu wawancara, oberservasi, daftar pertanyaan
dan pengambilan sampel.
Tugas yang perlu dilakukan di langkah ini adalah :
1. Menentukan jenis penelitian
Jenis penelitian perlu ditentukan untuk masing-masing titik
keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian tergantung dari
jenis data yang diperoleh, dapat berupa data tentang operasi
sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem,
atau I/O yang digunakan oleh sistem.

2. Merencanakan jadual penelitian


Supaya penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif,
maka jadual penelitian harus direncanakan terlebih dahulu yang
meliputi :
- Dimana penelitian akan dilakukan
- Apa dan siapa yang akan diteliti
- Siapa yang akan meneliti
- Kapan penelitian dilakukan
- Mengatur jadual wawancara
- Mengatur jadual observasi
- Mengatur jadual pengambilan sampel
4. Membuat penugasan penelitian
Setelah rencana jadual penelitian dibuat, maka tugas
dilanjutkan dengan menentukan tugas dari masing-masing
anggota tim analis sistem, yang ditentukan oleh koordinator
analis sistem melalui surat penugasan dengan menyertakan
lampiran kegiatan penelitian yang harus dilakukan.

5. Membuat agenda wawancara


Sebelum wawancara dilakukan, waktu dan materi wawancara
perlu didiskusikan. Rencana ini dapat ditulis di agenda
wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung.
Tujuannya adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat
pada waktunya dan tidak ada materi yang terlewatkan.

6. Mengumpulkan hasil penelitian


Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus
dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama, yaitu :
1. Waktu untuk melakukan suatu kegiatan
2. Kesalahan melakukan kegiatan di sistem yang lama
3. Pengambilan sampel
4. Formulir dan laporan yang dihasilkan oleh
sistem lama
5. Elemen-elemen data
6. Teknologi yang digunakan di sistem lama
7. Kebutuhan informasi pemakai sistem / manajemen

Back
Analisis sistem
 Melakukan analisis terhadap :
◦ Distribusi pekerjaan – menunjukkan beban dari masing-masing
personil/unit organisasi dalam menangani kegiatan sama.
◦ Pengukuran pekerjaan – menunjukan kebijakan dan prosedur
yang telah dipahami, produktifitas karyawan.
◦ Keandalan – menunjukkan banyaknya kesalahan yang dilakukan
dalam suatu kegiatan, semakin andal maka semakin sedikit
kesalahan yang dilakukan.
◦ Dokumen – menunjukkan efektifitas dokumen yang ada
◦ Laporan – menunjukkan laporan yang sudah dihasilkan oleh
sistem lama.
◦ Teknologi – fasilitas dari sistem informasi
Menganalisa sistem
Penelitian dilakukan untuk menjawab
pertanyaan :

apa yang dikerjakan ?


bagaimana mengerjakannya ?
siapa yang mengerjakan ?
dimana dikerjakan ?
Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan
oleh kriteria penilaian sebagai berikut : relevance, capacity,
efficiency, timeliness, accessibility, flexibility, accuracy,
reliability, security, economy, simplicity

Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya


analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil
penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan
permasalahan dari sistem yang ada.

Back
Membuat Laporan Hasil Penelitian
 Setelah proses analisis sistem selesai maka tugas berikutnya
adalah membuat laporan hasil penelitian.
 Laporan ini diserahkan pada komite pengarah yang nantinya
akan diteruskan ke manajemen.
 Tujuan utama dari penyerahan laporan :
◦ Pelaporan bahwa analis telah selesai dilakukan.
◦ Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen.
◦ Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen.
◦ Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan
tindakan selanjutnya.
Membuat laporan analisis
Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering
Committee) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak
manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai
sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah
dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.

Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen


adalah :
- Analisis telah selesai dilakukan
- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah
ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai
menurut manajemen.
- Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen
- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk
melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke
tahap disain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang
tidak layak lagi)
- Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada
laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat
memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.
Analisa adalah
Proses mengurai masalah
Menjadi bagian –bagian
Dikembangkan
Sub-sub bagian kesimpulan
Perancangan sistem merupakan penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
1. DEFINISI SISTEM
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan
kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh :
- Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware,
Brainware.
- Sistem Akuntansi
Siklus Hidup Sistem (system life cycle) adalah
proses evolusioner yang diikuti dalam
menerapkan system atau subsistem
informasi berbasis computer.

SLC sering disebut sebagai pendekatan air


terjun (waterfall approach) bagi
pengembangan dan penggunaan system
TAHAPAN
PENGEMBANGAN SISTEM :
1. Survey Sistem,
2. Analisis Sistem,
3. Desain Sistem, Pembuatan
4. Implementasi
5. Pemeliharaan Sistem
Desain System
DESAIN SISTEM
Dibagi menjadi dua bagian:
1. Desain Sistem Scr. Umum/ General
Systems Design, atau disebut conceptual
design.

2. Desain Sistem Terinci, atau disebut


physical design.
ARTI DESAIN:
 Tahap setelah analisis dari siklus
pengembangan sistem

 Pendefinisian dari kebutuhan fungsional.


 Persiapan untuk rancang bangun
implementasi

 Mengambarkan bagaimana suatu sistem


dibentuk.
ARTI DESAIN:
 Dapat berupa penggambaran, perencanaan
& pembuatan sketsa/pengaturan dari
beberapa elemen yg terpisah ke dlm satu
kesatuan yg utuh & berfungsi.
ARTI DESAIN:
 Termasuk menyangkut
mengkonfirmasi dari komponen-
komponen perangkat lunak &
perangkat keras dari suatu sistem
TUJUAN DESAIN
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada
pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yg jelas &


rancang bangun yg lengkap kpd
pemrogram komputer & ahli-ahli teknik
yg lain, yg terlibat
Agar Tujuan tercapai, analis sistem
hrs mencapai sasaran:
1. Desain Sistem harus berguna, mudah
dipahami & nantinya mudah digunakan.

2. Desain Sistem harus dapat mendukung


tujuan utama perusahaan, sesuai dengan
yg telah didefinisikan pd tahap
perencanaan sistem
Agar Tujuan tercapai, analis sistem
hrs mencapai sasaran:

3. Desain Sistem harus efesien & efektif utk


dapat mendukung pengolahan transaksi,
pelaporan manajemen & mendukung
keputusan yg dilakukan manajemen.
Agar Tujuan tercapai, analis sistem
hrs mencapai sasaran:
4. Desain Sistem harus dpt mempersiapkan
rancang bangun yg terinci, yg terdiri antara
lain: data, informasi, file, metode-metode,
prosedur, SDM, Hardware, Software.
PERSONIL YG TERLIBAT:
 Pekerjaan desain sistem dilakukan oleh
analis sistem, & personil teknik lain,
seperti: spesialis pengendalian, personil
penjamin kualitas, spesialis komunikasi
data, dllnya.
Bagaimana dgn USER?
 User harus dilibatkan dalam tahap
desain, krn dapat mengkaji ulang
komponen sistem yg didesain.
Contohnya: laporan & bentuk
tampilan dari sistem.
Implementasi Sistem
Implementasi Sistem

 Merupakan salah satu tahap dari pengembangan SI,


dimana tujuannya adalah mempersiapkan SI siap
untuk dioperasikan.

 Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari :


A. Menerapkan Rencana Implementasi
B. Melakukan Kegiatan Implementasi
C. Tindak Lanjut Implementasi
1. Membuat Rencana
Implementasi

 Langkah – langkah yang dipersiapkan diantaranya :

1. Menentukan Anggaran biaya


Semua biaya yg dikeluarkan untuk kegiatan
implementasi perlu dianggarkan dlm bentuk
“anggaran biaya”, dimana anggaran biaya ini juga
berfungsi sebagai pengendali/kontrol terhadap
biaya-biaya yg dikeluarkan.
Membuat Rencana
Implementasi…

ANGGARAN BIAYA
KEGIATAN IMPLEMENTASI SISTEM

No Kegiatan Biaya

1 Kegiatan A IDR 5,000,000


2 Kegiatan B IDR 2,000,000
3 Kegiatan C …………………..

Total ……………………
Membuat Rencana
Implementasi…

2. Pengaturan Waktu (Penjadwalan)


Waktu yg diperlukan untuk melakukan kegiatan implementasi perlu
diatur dlm bentuk skedul waktu/penjadwalan.

Contoh: Penjadwalan dg Gantt Chart

Waktu (Minggu)
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kegiatan A
2 Kegiatan B
3 Kegiatan C
2. Melakukan Kegiatan
Implementasi

 Kegiatan implementasi dilakukan dg dasar kegiatan yg telah direncanakan


dlm rencana implementasi.
 Kegiatan-2 yg dpt dilakukan dlm tahap implementasi ini adalah sbb.:
1. Pemilihan dan Pelatihan Personil
2. Pemilihan tempat dan Instalasi HW & SW
3. Pemrograman & Testing Program
4. Testing Sistem
5. Konversi
Melakukan Kegiatan
Implementasi…

Ad. 1. Pemilihan dan Pelatihan Personil

Telah diketahui bahwa manusia (brainware) merupakan faktor yg perlu


dipertimbangkan dlm SI. Jika SI ingin sukses, maka personil-personil yg
terlibat harus diberi pengertian dan pengetahuan yg cukup tentang SI dan
posisi serta tugas mereka. Personil-personil ini perlu dipilih terlebih dahulu

PEMILIHAN PERSONIL
Personil-personil yg dipilih untuk SI dpt berasal dari 2 sumber:
 Internal ( karyawan dlm prsh/org ) -> prioritas
 Eksternal ( calon karyawan dari luar prsh/org )
Melakukan Kegiatan
Implementasi…

 Personil-personil yg dpt terlibat di SI dpt


dikelompokkan pada 4 bagian tugas, yaitu :
1. Tugas-tugas Input-Output Data, (mis: operator
data entry, dll)
2. Tugas-tugas Operasi (mis: operator komputer,
pustakawan data, dll)
3. Tugas-tugas Pemrograman
4. Tugas-tugas Analisa Sistem
Melakukan Kegiatan
Implementasi…

PELATIHAN / PENDIDIKAN
1. Pelatihan (training)
 Untuk personil operasi
 Ditekankan pd bagaimana cara mengoperasikan sistem

2. Pendidikan (education)
 Untuk pemakai informasi
 Ditekankan pd bagaimana kerja sistem & apa yg diperoleh dari sistem

Ada)
Melakukan Kegiatan
Implementasi…

 Ada beberapa pendekatan dalam pelatihan & pendidikan :


1. Ceramah / Seminar
2. Pelatihan prosedural
3. Pelatihan Tutorial
4. Simulasi
5. Latihan langsung dipekerjaan ( on-the-job-training )
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
1. Ceramah/Seminar
 Pendekatan ini memungkinkan pemberi ceramah/seminar
memberikan pendidikan pada banyak orang dalam satu waktu.
 Pendekatan ini akan lebih baik jika personil-personil yang
mengikutinya cukup banyak dan mempunyai tugas yang seragam
dan tingkat pendidikan yang setingkat.
 Perbedaan ceramah dengan seminar sbb :
 Ceramah lebih bersifat mengungkapkan hal yang sudah diterima
umum
 Seminar lebih bersifat pembahasan temuan baru untuk mencari
titik kebenaran.
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
2. Pelatihan Prosedural
 Pendekatan pelatihan ini menyediakan kepada masing-masing
personil prosedur-prosedur tertulis yang menjelaskan kegiatan
personil tersebut.
 Personil-personil ini dapat mengajukan pertanyaan baik secara
kelompok atau individu tentang tugas yang ada pada prosedur
tersebut.
3. Pelatihan Tutorial
 Pendekatan ini ditujukan kepada masing-masing personil secara
tatap muka.
 Pendekatan ini baik untuk tugas yang rumit dan penting yang
membutuhkan bimbingan langsung
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
4. Simulasi
 Pendekatan ini dilakukan dengan membuat simulasi yang mewakili
lingkungan/siuasi kerja personil
5. Latihan langsung di pekerjaan (OJT)
 Pendekatan ini dengan meletakkan personil langsung pada posisi
pekerjaannya.
 Personil-personil yang dilatih diberi penjelasan dan instruksi tentang
apa yang harus dikerjakannya yang langsung dipraktekkan pada
situasi kerja yang sebenarnya.
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
Skedul Pelatihan & Pendidikan :
1. Siapa yg akan dilatih / didik?
2. Subjek / materi pelatihan/pendidikan
3. Tanggal dan waktu
4. Lokasi
5. Pendekatan pelatihan/pendidikan ?
6. Instruktur ?
Melakukan Kegiatan
Implementasi…

Ad. 2. Pemilihan Tempat dan Instalasi Hardware & Software

 Pemilihan Tempat Hardware & Software


Tempat HW & SW dari SI perlu ditentukan dan disiapkan.
Keamanan fisik dari tempat perlu juga dipertimbangkan.
 Instalasi Hardware & Software
Setelah tempat disiapkan, maka selanjutnya dilakukan Instalasi
(pemasangan) dari HW & SW
)
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
Ad. 3. Pemrograman & Testing Program

 Pemrograman
Rancangan yg sudah dibuat sebelumnya perlu dilakukan pemrograman.
Pemrograman merupakan kegiatan menulis program yg akan dieksekusi
oleh komputer. Pemrograman dilakukan oleh Programmer dg
menggunakan bahasa pemrograman yg telah ditentukan.
 Testing Program
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan.
Oleh karena itu program harus dites/diuji terlebih dahulu untuk
menemukan kesalahan-kesalahan yg mungkin dapat terjadi.
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
 Tahap-tahap testing program :
1. Tes Unit
2. Tes Integrasi
3. Tes Validasi
 Kesalahan dari program yg mungkin terjadi dapat diklasifikasikan dalam 3
bentuk :
1. Kesalahan bahasa (language errors)
 Kesalahan penulisan (syntax errors)
 Kesalahan tata bahasa (grammatical errors)
2. Kesalahan sewaktu proses (run-time errors)
3. Kesalahan logika (logical errors)
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
Ad. 4. Testing Sistem

 Tes sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan atau hubungan


antara komponen dari SI.
 Tujuannya untuk memastikan bahwa elemen-elemen / komponen-
komponen SI telah berfungsi sesuai dengan yg diharapkan.
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
Ad. 5. Konversi Sistem

 Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem


baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan.
 Ada beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem :
1. Konversi Langsung
2. Konversi Paralel
3. Konversi Percontohan
4. Konversi Bertahap
 Hal -hal yg dilakukan pada konversi sistem :
1. Konversi dokumen dasar
2. Konversi file
3. dll.
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
1. Konversi Langsung
 Pendekatan konversi langsung dilakukan dengan mengganti sistem yang
lama dengan sistem yang baru.
 Kebaikan :
 Waktu konversi cepat
 Biaya konversi tidak mahal
 Kelemahan :
 Dihadapkan pada resiko yang tinggi jika sistem yang baru tersebut
gagal beroperasi sebagaimana yang diharapkan.
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
2. Konversi Paralel
 Pendekatan dengan mengoperasikan sistem yang baru bersamaan
dengan sistem yang lama pada periode waktu tertentu.
 Bila sistem yang baru telah dapat beroperasi dengan baik, barulah
sistem yang lama dihentikan.
 Kebaikan :
 Jika sistem yang baru gagal dioperasikan maka sistem yang lama
masih bisa dipakai.
 Kelemahan :
 Biaya yang dikeluarkan sangat besar, karena menjalankan dua
sistem yang sama sekaligus
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
3. Konversi Percontohan
 Pendekatan konversi dilakukan bila sistem yang baru akan diterapkan
pada beberapa area yang terpisah. ( misal pada beberapa cabang
perusahaan)
 Sistem yang baru diterapkan di satu tempat(cabang) terlebih dahulu, jika
sudah sukses baru diterapkan ditempat (cabang) yang lain
 Kebaikan :
 Jika sistem yang baru gagal dioperasikan pada satu tempat(cabang)
maka tempat (cabang) yang lain tetap aman.
 Kelemahan :
 Waktu konversi bisa lama
Melakukan Kegiatan
Implementasi…
4. Konversi Bertahap
 Pendekatan konversi bertahap dilakukan dengan menerapkan masing-
masing modul sistem yang baru (sub-sistem) yang berbeda secara urut.
 Tiap-tiap modul dioperasikan terlebih dahulu dan bila sukses akan
disusul oleh modul yang lainnya (begitu seterusnya sampai semua
modul berhasil dioperasikan)
 Kebaikan :
 Jika modul sistem yang baru gagal dioperasikan maka sistem yang
lama masih bisa digunakan.
 Kelemahan :
 Waktu konversi bisa lama
3. Tindak Lanjut
Implementasi
 Tindak lanjut dari implementasi sistem adalah melakukan tes penerimaan
(acceptance test). Tes ini berbeda dg tes yg sebelumnya. Pada tes ini
dilakukan dengan menggunakan Data yg sebenarnya dalam jangka waktu
tertentu.
 Setelah tes tsb dilakukan, maka perlu diselenggarakan suatu Rapat
Penerimaan (acceptance meeting), dimana rapat ini merupakan acara
penyerahan sistem dari pihak pengembang (yg membuat sistem) ke pihak
pelanggan (yg punya sistem)
TAHAPAN
PENGEMBANGAN SISTEM :
1. Survey Sistem,
2. Analisis Sistem,
3. Desain Sistem, Pembuatan
4. Implementasi
5. Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan Sistem
 Tahap pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yg
diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan
penyempurnaan sistem yg telah dioperasikan.

 Tahap ini penting mengingat hal-hal sbb:


1. Pengguna sistem yg telah dilatih belum siap
2. Meski sudah diuji, sistem bisa saja ada kesalahan
3. Timbul kebutuhan baru setelah sistem berjalan.
4. Sering timbul masalah yg disebabkan oleh faktor luar
(virus, kehilangan, kerusakan data, dll)
Pemeliharaan Sistem

Berdasarkan hal-hal diatas, maka proses yg


tercakup dalam pemeliharaan sistem meliputi :
1. Pemantauan pengoperasian
2. Antisipasi gangguan kecil (bug)
3. Penyempurnaan ( upgrading / enhancement )
4. Antisipasi faktor-faktor diluar aplikasi
Pemeliharaan Sistem
1. Pemantauan pengoperasian
 Tujuan proses ini adalah untuk mencegah terjadinya
kesalahan dalam pengoperasian, memperbaiki kesalahan
dan memperkecil dampak dari kesalahan pengoperasian
yang terjadi.
 Kesalahan pengoperasian dapat terjadi karena
ketidaktahuan atau kelalaian pengguna.
 Meskipun pengguna telah memperoleh pelatihan, masih
ada kemungkinan bahwa pengguna tersebut belum
menguasai sistem yang baru sepenuhnya, sehingga
membutuhkan waktu penyesuaian.
Pemeliharaan Sistem

1. Pemantauan pengoperasian
 Pemantauan pengoperasian dapat dilakukan
dengan :
1. Metode Langsung  pemantau langsung
hadir pada lokasi dimana sistem digunakan.
2. Metode tidak Langung  pemantau tidak
langsung hadir pada lokasi, tetapi
pemantauan dilakukan melalui media
telekomunikasi
Pemeliharaan Sistem

2. Antisipasi gangguan kecil (Bug)


 Suatu sistem yang telah diuji tetap ada
kemungkinan mengandung gangguan-gangguan
kecil yang tidak diantisipasi sebelumnya yang
dikenal dengan instilah bug.
 Meskipun bug ini hanya gangguan kecil tetapi
kadang-kadang bisa berakibat fatal terhadap
sistem, sehingga harus diantisipasi sedini
mungkin
Pemeliharaan Sistem

3. Penyempurnaan (Upgrading/Enhancement)
 Suatu sistem setelah berjalan beberapa waktu
biasanya membutuhkan penyempurnaan karena
berbagai alasan, seperti perkembangan bisnis,
perubahan organisasi, perubahan kebijakan
manajemen, dll.

 Penyempurnaan bisa dalam bentuk perubahan


layout/tampilan atau isi baik untuk laporan,
format isian maupun proses pengolahan data.
Pemeliharaan Sistem

4. Antisipasi faktor-faktor di luar aplikasi


 Walaupun sistem telah dapat berfungsi
sebagaimana diharapkan, kita masih harus
mengantisipasi terhadap faktor-faktor diluar
aplikasi, seperti :
1. Virus
2. Kerusakan/kehilangan data
3. Sistem diakses oleh user yang tidak berhak
4. dll
End Session
Representasi Analisis Sebuah
Sistem
 Analisis Sistem adalah proses pemecahan masalah yang
kompleks menjadi beberapa bagian, memeriksa bagian-
bagian dan membangun kembali mereka menjadi suatu
keseluruhan menjadi lebih efisien efektif
 Kita mengacu pada proses transformasi yang
menambahkan nilai pada input dan menghasilkan output
sebagai suatu kemampuan. Anda akan sering mendengar
orang menyebut ini sebagai fungsionalitas sistem, sebagian
memang benar. Fungsionalitas hanya mewakili TINDAKAN
yang akan dicapai; tidak BAGAIMANA CARA YANG BAIK
yang ditandai dengan kinerja. Teks ini menggunakan
kemampuan sebagai istilah operasi yang mencakup baik
fungsi dan atribut kinerja sistem.
Representasi Analisis Sebuah
Sistem
Figure 1 - Basic System
Entity Construct

Figure 2 - Analytical System


Entity Construct
Pengenalan Singkat Analisis
Sistem dan Desain
 Pengembangan sistem informasi dapat dimasukkan ke dalam
dua fase utama: Analisis dan Desain. Selama fase analisis fungsi
sistem secara lengkap dipahami dan persyaratan didefinisikan
yang mengarah pada perancangan sistem baru. Oleh karena itu
proses pengembangan sistem ini juga dikenal sebagai Analisis
Sistem dan proses Desain.
 Dengan demikian, analisis sistem adalah proses menyelidiki
sistem, mengidentifikasi masalah, dan menggunakan informasi
tersebut untuk merekomendasikan perbaikan sistem.
 Desain Sistem adalah proses perencanaan suatu sistem bisnis
baru atau untuk menggantikan atau melengkapi sistem yang
sudah ada.
 Analisis menentukan sistem apa yang harus dilakukan. Desain
menyatakan bagaimana untuk mencapai tujuan.
Apa itu Analisis dan Desain
Sistem?

Setelah sistem yang diusulkan


dianalisa dan dirancang,
implementasi sistem yang
sebenarnya terjadi. Setelah
implementasi, sistem kerja tersedia
dan memerlukan perawatan yang
tepat waktu. Lihat gambar di atas.

Tahapan dalam membangun sistem yang diperbaiki


Peran Analis Sistem
 Tugas analis adalah mengidentifikasi rangsangan
data, mengikuti urutan pemrosesan yang diaktifkan
oleh rangsangan, dan mengidentifikasi hasil urutan
pemrosesan. Analis juga harus menentukan jika ada
masalah dalam urutan pengolahan dan menentukan,
jika mungkin, bagaimana membuat mereka lebih
efisien dan efektif.
 Analis sistem adalah orang yang memandu
pengembangan sistem informasi.
 Sebagian besar tanggung jawab umum Sistem Analis
adalah sbb:
1) Analisis Sistem
2) Analisis dan desain sistem
3) Analisis Sistem, desain, dan pemrograman:
Peran Analis Sistem
Karena berbagai tanggung jawab yang dibutuhkan
sebagai seorang analis sistem untuk menangani, dia
harus merupakan “multifaceted” dengan beragam
keterampilan yang dibutuhkan pada berbagai tahap
siklus kehidupan
Selain pengetahuan teknis pengembangan sistem
informasi seorang analis sistem juga harus memiliki
pengetahuan sebagai berikut.
 Pengetahuan Bisnis
 Keterampilan interpersonal
 Keterampilan pemecahan masalah
Siapa Pengguna Sistem
(Pengguna Akhir Sistem)?
 Pengguna akhir sistem merujuk kepada orang-orang yang
menggunakan komputer untuk melakukan pekerjaan mereka, seperti
operator desktop. Selanjutnya, pengguna akhir dapat dibagi ke
dalam berbagai kategori.
 Hands-on user. Mereka benar-benar berinteraksi dengan sistem.
Mereka adalah orang-orang yang memberikan data input dan
mendapatkan data output.
 Jenis pengguna lain adalah manajer organisasi pengguna sistem
tsb.
 Jenis pengguna keempat memiliki tanggung jawab manajemen untuk
sistem aplikasi. Mereka mengawasi investasi dalam pengembangan
atau penggunaan sistem.
 Jenis Pengguna keempat adalah manajer senior. Mereka
bertanggung jawab untuk mengevaluasi risiko organisasi yang besar
akibat kegagalan sistem.
Analisis Pendahuluan
 Tujuan utama dari analisis awal adalah mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan, melakukan evaluasi konsep
sistem untuk kelayakan, melakukan analisis teknik dan
ekonomi, melakukan analisis biaya manfaat dan
menciptakan definisi sistem yang membentuk landasan
untuk semua pekerjaan rekayasa berikutnya. Harus
cukup tersedia keahlian untuk perangkat keras dan
perangkat lunak untuk melakukan analisis.
 Saat melakukan analisis, pertanyaan-pertanyaan berikut
muncul.
- Berapa banyak waktu yang harus dihabiskan untuk itu?
Tidak ada aturan atau formula yang tersedia untuk
memutuskan ini.
Analisis Pendahuluan
Namun, ukuran, kompleksitas, bidang aplikasi,
pengguna akhir, kewajiban berdasarkan kontrak
adalah beberapa parameter yang harus
diputuskan.
 Pertanyaan besar lain yang muncul adalah siapa
yang harus melakukannya.
Analis yang terlatih dan berpengalaman harus
melakukannya. Untuk proyek besar, akan ada tim
analisis.
Setelah analisis awal, analis harus melaporkan hasil
temuannya kepada manajemen, dengan
rekomendasi yang menjelaskan penerimaan atau
penolakan terhadap usulan/proposal tersebut.
Studi Kasus: Sistem
Perpustakaan Noida
 Perpustakaan Umum Noida adalah perpustakaan terbesar di Noida.
Saat ini memiliki sekitar 300 anggota. Seseorang yang berumur 18
atau lebih dapat menjadi anggota. Ada biaya keanggotaan Rs 400
untuk setahun. Ada formulir yang harus diisi di mana orang mengisi
data pribadi. Formulir ini disimpan untuk mempertahankan catatan
anggota dan mengetahui periode keanggotaan.
 Seorang anggota dapat meminjam maksimal tiga buku. Dia memiliki
tiga kartu untuk peminjaman buku. Terhadap setiap kartu, anggota
dapat meminjam satu buku dari perpustakaan. Setiap kali anggota
ingin meminjam sebuah buku dan ada kartu cadangan, maka buku
ini dapat dipinjam. Dalam keadaan lain permintaan tidak dilayani.
Setiap buku harus dikembalikan pada tanggal jatuh tempo yang
ditentukan. Jika anggota tidak mengembalikan buku pada tanggal
yang ditentukan, denda Rs 2 per hari setelah tanggal jatuh tempo
buku dikembalikan.
Sistem Perpustakaan Noida
 Jika dalam kasus kartu hilang maka kartu duplikat dikeluarkan.
Account dikelola untuk biaya keanggotaan dan uang yang terkumpul
dari denda. Ada dua pustakawan untuk menangani pengembalian
buku dan masalah transaksi. Sekitar 100 anggota datang ke
perpustakaan setiap hari untuk meminjam dan mengembalikan buku.
 Ada 5000 buku yang tersedia untuk dipinjam dimana 1000 buku
untuk referensi dan tidak dapat dipinjam. Record untuk buku-buku di
perpustakaan dikelola. Record ini berisi rincian tentang penerbit,
penulis, subjek, bahasa, dll Ada pemasok yang memasok buku ke
perpustakaan. Perpustakaan menyimpan record-record tentang
pemasok.
 Banyak laporan juga diproduksi. Laporan ini untuk informasi tentang
buku yang tersedia di perpustakaan, rincian keuangan, 'rincian
anggota, dan rincian pemasok.
Sistem Perpustakaan Noida
 Saat ini semua fungsi perpustakaan dilakukan secara manual.
Bahkan record-record dipelihara/dikelola di atas kertas. Sekarang
hari demi hari jumlah anggota semakin meningkat. Menjaga
record secara manual menjadi tugas yang sulit. Ada masalah lain
juga yang dihadapi staf perpustakaan. Seperti dalam kasus
penerbitan duplikat kartu untuk anggota ketika anggota atau staf
perpustakaan kehilangan kartu. Sangat sulit untuk memeriksa
keaslian/genuinity masalah.
 Kadang-kadang staf perpustakaan perlu mengetahui tentang
status buku, apakah ia sedang dipinjam atau tidak. Jadi untuk
melakukan pencarian jenis ini sangat sulit dilakukan di sistem
manual.
 Manajemen juga memerlukan laporan untuk buku yang dipinjam,
buku-buku di perpustakaan, anggota, dan rekening. Membuat
laporan secara manual adalah pekerjaan yang rumit ketika ada
ratusan dan ribuan record.
Sistem Perpustakaan Noida
 Manajemen berencana untuk memperluas perpustakaan, dalam
hal jumlah buku, jumlah anggota dan akhirnya pendapatan yang
dihasilkan. Hal ini diamati bahwa setiap bulan paling tidak ada 50-
100 permintaan keanggotaan. Selama dua bulan terakhir
perpustakaan tidak melayani permintaan untuk keanggotaan baru
karena kesulitan untuk mengelola data anggota yang ada yaitu 250
secara manual. Dengan rencana ekspansi, manajemen
perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan para anggotanya di
tingkat 75 per bulan. Hal ini juga berencana untuk meningkatkan
biaya keanggotaan dari 400 menjadi 1000 untuk setiap tahun dan
500 untuk setengah tahun, dalam rangka memberikan layanan
yang lebih baik kepada anggotanya, yang mencakup peningkatan
jumlah peminjaman buku dari 3 menjadi 4.
Sistem Perpustakaan Noida
 Karena masalah yang dihadapi oleh staf perpustakaan
dan rencana ekspansinya, manajemen berencana
untuk memiliki sistem yang pertama akan menghapus
kebutuhan kartu. Sebuah sistem untuk
mengotomatisasi fungsi pencatatan dan pembuatan
laporan. Dan bisa membantu dalam melaksanakan
pencarian yang berbeda secara cepat. Sistem untuk
menangani rincian keuangan.
Solusi Dlm Gambar
Sistem Perpustakaan Noida
 Hal pertama yang kami pelajari adalah sistem. Dalam studi kasus
kami Perpustakaan Umum Noida adalah sebuah sistem. Setiap
sistem merupakan sekumpulan beberapa unit fungsional yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari
sistem perpustakaan adalah untuk menyediakan buku-buku untuk
anggotanya tanpa kesulitan. Gambar 1.4 Menggambarkan sistem
perpustakaan Noida dalam bentuk gambar
 Bagian peminjaman dan pengembalian buku, unit pencatatan
buku, unit pencatatan anggota, pembukuan, dan unit penghasil
laporan adalah unit fungsional yang berbeda dari perpustakaan.
Setiap unit fungsional memiliki tugas sendiri. Namun, masing-
masing unit ini bekerja secara independen untuk mencapai
keseluruhan tujuan perpustakaan.
Sistem Perpustakaan Noida
 Kemudian tentukan komponen dan karakteristik sistem. Data
merupakan komponen penting dari sistem apapun. Di sini, data
yang berkaitan dengan rincian anggota, buku, account/keuangan,
dan pemasok. Karena orang dapat berinteraksi dengan sistem ini
maka sistem ini adalah sistem terbuka. Sistem ini terutama
berkaitan dengan pengelolaan data maka merupakan sistem
informasi.
 Jika sistem ini akan otomatis sebagaimana dibayangkan oleh
manajemen, maka peran dari sistem analis adalah mempelajari
sistem, cara kerja, dan masalah yang ada. Analis juga harus
menyediakan solusi bagi masalah yang ada.
Sistem Perpustakaan Noida
 Sekarang manajemen telah memutuskan untuk sistem
otomatis maka analis akan melakukan tugas-tugas di atas.
Sebagai analis melakukan studi sistem, masalah berikut telah
diidentifikasi
- Mengelola kartu keanggotaan
- Memproduksi laporan dari sejumlah besar
data
- Mengelola account/keuangan
- Menjaga record untuk buku-buku di
perpustakaan dan anggotanya
- Melakukan pencarian
2. KARAKTERISTIK SISTEM
Karakteristik sistem digambarkan sebagai berikut :
2. KARAKTERISTIK SISTEM

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu


membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut ini
karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan
sistem lainnya.
1. Batasan (boundary) : Pengambaran dari suatu elemen atau unsur
mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang diluar sistem.
2. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan
yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.

3. Masukan (input) : Sumberdaya (data, bahan baku,peralatan, energi)


dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu
sistem.
4. Keluaran (output) : Sumber daya atau produk (informasi,laporan,
dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang disediakan
untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu
sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi
(output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (interface) : Tempat dimana komponen atau
sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

7. Penyimpanan (storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk


penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan
baku dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media
penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai
tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda
dari berbagai data yang sama.
Back
3. KLASIFIKASI SISTEM
A. DETERMINISTIK SISTEM.
Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya
dapat
ditentukan/ diketahui dengan pasti.
Contoh :
- Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian
instruksinya.
-Sistem penggajian.

B. PROBABILISTIK SISTEM.
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang
dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (selalu ada sedikit
kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).
Contoh :
- Sistem penilaian ujian
-Sistem pemasaran.
C. OPEN SISTEM.
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan
lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat
menyesuaikan
diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya.
Contoh :
Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. (Bisnis dalam
menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang
tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir)

D. CLOSED SISTEM.
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran
materi, energi
atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.
Contoh :
Reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.
E. RELATIVELY CLOSED SISTEM.
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk
menerima pengaruhpengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat
menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-
batas tertentu .
Contoh :
Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah
ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang
juga telah ditentukan sebelumnya, tidak terpengaruh oleh gejolak di
luar sistem).

F. ARTIFICIAL SISTEM.
Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk
berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu
melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam.
Contoh :
- Sistem AI, yaitu program komputer yang mampu membuat komputer
seolah olah berpikir.
- Sistem robotika.
-Jaringan neutral network.
G. NATURAL SISTEM.
Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.
Contoh :
Laut, pantai, atmosfer, tata surya dll.

H. MANNED SISTEM.
Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia.
Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut :

H.1. Sistem manusia-manusia.


Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia.

H.2. Sistem manusia-mesin.


Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan.

H.3. Sistem mesin-mesin.


Sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk memulai
dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk
memonitor sistem.
Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa aktifitas.
Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya konsep organisasi,
dimana manusia dibebaskan dari tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik
yang berat.

Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode " Relatively Closed


dan Deterministik Sistem ", karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih
mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur
dan diawasi.

Contoh :
Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer
biasanya " Relatively Closed dan Deterministik ", tetapi faktor manusia
sebagai pengelolanya adalah " Open dan Probabilistik Sistem ".

Back
5. METODE SISTEM
A. BLACKBOX APPROACH.
Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi
prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi.
Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam ( yang menangani)
sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini
terdapat pada subsistem tingkat terendah.
Contoh :
Bagian pencetakan uang, proses pencernaan.
B. ANALITYC SISTEM.
Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk
menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan
dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya.

Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini :


a. menentukan identitas dari sistem.
- sistem apa yang diterapkan.
- batasannya.
- apa yang dilaksanakan sistem tersebut.
b. menentukan tujuan dari sistem.
- output yang dihasilkan dari isi sistem.
- fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi
lingkungan.
c. bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masing-
masing bagian tersebut.
- tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas.
- cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem lain.
d. bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling
berhubungan menjadi satu kesatuan.
Back
6. PENGERTIAN SISTEM ANALIS
Sistem analis merupakan individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Sistem
analis mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan
bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat
meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang sistem analis juga merupakan orang yang
paling bertanggung jawab pada proses analisa dan perancangan sistem informasi.

Seorang sistem analis yang sukses harus memiliki beberapa skill.


Keahlian analisa
􀂃 Memahami organisasi
􀂃 Keahlian memecahkan masalah
􀂃 Pemahaman sistem, untuk melihat organisasi dan sistem
informasi sebagai sebuah sistem.

Keahlian teknis
􀂃 Memahami potensi dan limitasi dari suatu teknologi

Keahlian Managerial
􀂃 Kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya
resiko dan perubahan.
Adapun tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi :
1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis
2. Aliran data menuju ke komputer
3. Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer
4. Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan
penggunanya

Fungsi Sistem Analis :


- Mengidentifikasikan masalah-masalah dari pemakai / user.
- Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi
kebutuhan user.
- Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.
- Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan
user.

Back
7. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah
landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan
pada dasarnya semunya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem
yang rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.

Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian


transformasi baru dan lain-lain.

Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem agar lebih
efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti output, untuk
mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk
melakukan beberapa perbaikan serupa.
Tahapan dalam menganalisis sistem :
a. Definisikan masalahnya
Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan ?. Apakah input telah mengalami
perubahan bentuk,
harga atau ketersediannya ?. Apakah output kurang memuaskan ?. Apa tujuan
usaha analisis sistem ?.
b. Pahami sistem tersebut dan buat definisinya.
Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang
lebih besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit
untuk dapat merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang
dipelajari.
Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan
beberapa pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
- Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ?
- Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan
lingkungan?
- Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir serta apa
rumusan pengembangannya ?
c. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan
memperhatikan modifikasi sistem tersebut ?. Pilihan apa saja
yang tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya serta
apakah hal tersebut dapat diterapkan ?.
d. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap
sebelumnya.
e. Terapkan alternatif tersebut.
f. Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak
dari perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem.

Back
1. Menurut pendapat anda apa yang
dimaksud dengan analisa !
2. Menurut pendapat anda apa yang
dimaksud dngn perancang sistem !
3. Menurut pendapat anda apa yang
dimaksud dengan sistem !
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai