Anda di halaman 1dari 20

A.

Sistem dan Pendekatan Sistem

2.1 Pengertian Sistem

Ada beberapa pengertian tentang sistem antara lain :

1. Sistem ialah satu kesatuan yang utuh diperkirakan berhubungan, serta satu sama lain saling
mempengaruhi, yang ketemunya dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. (Azrul Azwar)

2. Suatu sistem adalah merupakan suatu penggabungan, penyatuan dari dua atau lebih bagian-
bagian, komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang interdependen dan ditandai oleh batas-
batas yang jelas dari lingkungan suprasistemnya. (Fremont)

3. Suatu sistem adalah suatu tatanan yang terdiri dari beberapa bagian (subsistem) yang berkaitan
dan tergantung satu sama lain dalam upaya mencapai tujuan bersama. (Norman)

Unsur-unsur atau komponen dasar sistem adalah sebagai berikut:

1.Input ialah kumpulan elemen/bagian yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk
dapat berfungsinya sistem tersebut.

2.Proses ialah kumpulan elemen/bagian yang berfungsi mengubah masalah menjadi keluaran yang
direncanakan.

3.Output ialah kumpulan elemen/bagian yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem.

4.Feed back (balikan) ialah kumpulan elemen/bagian yang merupakan keluaran dari sistem dan
sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.

2.2 Langkah Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem adalah prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan
masalah bisnis atau upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang dilakukan dengan melihat
masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem.
Jadi Pendekatan sistem adalah cara pandang atau cara berfikir menggunakan konsep-konsep sistem
dalam memecahkan suatu masalah. Ini memberikan suatu kerangka untuk menggambarkan faktor
lingkungan internal yang digabungkan secara keseluruhan.

Pendekatan ini dilaksanakan untuk menghindari kesalahan dalam mengambil kesimpulan dan keputusan
dari masalah yang dihadapi. Pendekatan sistem merupakan suatu proses yangm melahirkan suatu
pemikiran dimana dalam pemecahan suatu masalah terlebih dahulu dilaksanakan identifikasi,
pemecahannya dipilih dari beberapa alternatif, metode dan alat dicari dan diterapkan, hasil dievaluasi
dan direvisi yang diperlukan terhadap seluruh bagian dari sistem tersebut. Hal seperti dilaksanakan
untuk mendapat jawaban dari masalah yang sedemikian rupa dengan tepat dan akurat.

Pendekatan sistem merupakan aplikasi dari sistem ilmiah dan manajemen. Pendekatan sistem dalam
manajemen dirancang untuk memanfaatkan analisis ilmiah dalam suatu organisasi yang kompleks
untuk :

1. Mengembangkan dan mengatur/mengelola sistem operasionalnya (misal: aliran uang, sistem


personil, dan sebagainya).

2. Merancang sistem informasi untuk pembuatan keputusan.

Hubungan antara kedua bagian ini dengan alasan dibuatnya suatu rancangan sistem informasi untuk
membantu dalam pembuatan keputusan yang berkenaan dengan manajemen sistem operasi. Maksud
dari pendekatan sistem pada organisasi dan manajemen adalah hubungan timbak balik dalam bagian
atau subsistem organisasi, dimana hendak mencapai suatu sinergi yang merupakan tindakan bersama
yang terpisah, tetapi saling berkaitan yang bersama-sama menghasilkan sebuah dampak keseluruhan
yang lebih besar dari pada secara sendiri.

Keuntungan yang diperoleh apabila pendekatan sistem ini dilaksanakan

antara lain :

1.Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
penghamburan sumber, tata cara, dan kesanggupan yang sifatnya terbatas akan dapat dihindari.

2.Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga dapat dihindari
pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.

3.Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih cepat dan objektif.

4.Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program.

Jadi berbagai kemungkinan yang tersedia dapat diperhitungkan, sehingga tidak ada yang luput
dari perhatian. Sekalipun demikian bukan berarti pendekatan sistem tidak mempunyai kelemahan, salah
satu kelemahan yang penting adalah dapat terjebak dalam perhitungan yang terlalu rinci, sehingga
menyulitkan pengambilan keputusan dan dengan demikian masalah yang dihadapi tidak akan dapat
diselesaikan. Dalam pendekatan sistem upaya pemecahan masalah secara menyeluruh dilakukan
dengan analisa sistem. Analisa sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas
yang ada, dilakukan pengumpulan pelbagai masalah yang dihadapi untuk kemudian dicarikan berbagai
jalan keluarnya, lengkap dengan uraian, sehingga membantu administrator dalam mengambil keputusan
yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pendekatan sistem terdiri dari tiga jenis usaha/upaya, yaitu :

a. Persiapan

Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan

perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.

b. Definisi

Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem (subsystem) dan menganalisis

bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.

c. Solusi

Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang

Terbaik, menerapkannya dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi

itu berjalan sebagaimana mestinya.

2.3.Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu:

1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi yang digunakan)

Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan di systems


life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti
tahapan di systems life cycle. Akan tetapi sayangnya, di dalam praktek, hal ini tidaklah cukup, karena
pendekatan ini tidak memberikan pedoman lebih lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan-
tahapan tersebut dengan terinci karena pendekatan ini tidak dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik
yang memadai. Sedangkan pendekatan terstruktur yang baru muncul sekitar awal tahun 1970-an pada
dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem di samping tetap mengikuti ide dari systems life cycle. Karena sifat dari sistem
informasi sekarang menjadi lebih kompleks, pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk
mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan menimbulkan beberapa permasalahan.
2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran yang akan dicapai)

Pendekatan sepotong (piecemeal approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang


menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Pada pendekatan ini, kegiatan atau aplikasi
yang dipilih, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa
memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Pendekatan in hanya memperhatikan sasaran dari
kegiatan atau aplikasi itu saja. Lain halnya dengan pendekatan sistem (systems approach) yang
memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau
aplikasinya. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari
organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi itu saja.

3. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara menentukan kebutuhan
dari sistem)

Pendekatan bawah naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level
operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan
untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi
berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik.
Pendekatan bawah-naik bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data
analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang
akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya. Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaliknya
dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan
mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah
dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun
ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan
kontrol. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah
decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul
mengikuti informasi yang dibutuhkan.

4. Pendekatan sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler (dipandang dari cara


mengembangkannya)

Pendekatan sistem-menyeluruh (total-system approach) merupakan pendekatan yang mengembangkan


sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini kurang mengena untuk sistem yang kompleks,
karena akan menjadi sulit untuk dikembangkan. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan
klasik. Pendekatan moduler (modular approach) berusaha memecah sistem yang rumit menjadi
beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan
dikembangkan. Akibat lebih lanjut adalah sistem akan dapat dikembangkan tepat pada waktu yang telah
direncanakan, mudah dipahami oleh pemakai sistem dan mudah untuk dipelihara. Pendekatan ini juga
merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.
5. Pendekatan lompatan-jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari teknologi yang akan
digunakan)

Pendekatan lompatan-jauh (great loop approach) menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak
menggunakan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung resiko, karena teknologi komputer
begitu cepat berkembang dan untuk tahun-tahun mendatang sudah menjadi usang. Pendekatan ini juga
terlalu mahal, karena memerlukan investasi seketika untuk semua teknologi yang digunakan dan
pendekatan ini juga sulit untuk dikembangkan, karena terlalu komplek. Pendekatan berkembang
(evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan
saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan untuk periode-periode berikutnya mengikuti
kebutuhannya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Pendekatan berkembang
menyebabkan investasi tidak terlalu mahal dan dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat,
sehingga teknologi yang digunakan tidak cepat menjadi usang.

Pemecahan Masalah

Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau
menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberikan respon
terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Oleh
karena itu masalah penting untuk dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan
memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.

Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Solusi bagi suatu
masalah harus mendayagunakan sistem untuk memenuhi tujuannya, seperti tercermin pada standar
kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan, apa yang harus dicapai oleh
sistem.

Selanjutnya manajer harus memiliki informasi yang terkini, Informasi itu menggambarkan keadaan saat
ini, apa yang sedang dicapai oleh sistem. Jika keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak
terdapat masalah dan manajer tidak mengambil tindakan. Jika kedua keadaan itu berbeda, sejumlah
masalah merupakan penyebabnya dan harus dipecahkan. Perbedaan antara keadaan saat ini dan
keadaan yang diharapkan menggambarkan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang diperlukan
untu mengubah keadaan saat ini menjadi keadaan yang diharapkan. Setelah berbagai alternatif
diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan umtuk mengevaluasi tiap alternatif. Evaluasi ini harus
mempertimbangkan berbagai kendala (constraints) yang mungkin, baik intern maupun
extern/lingkungan.

1. Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal
kerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dan lain lain.

2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah
atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.

Perbedaan antara masalah dan gejala. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Untuk
memberikan ilustrasi ini, kita ambil contoh, seorang manajer dihadapkan pada suatu gejala seperti laba
yang rendah. Dalam hal ini ada masalah penyebab laba rendah. Jadi dalam kaitan ini, masalah adalah
penyebab dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.

Elemen-elemen proses pemecahan masalah :

Standar: menggambarkan keadaan yang diharapkan apa yang harus dicapai oleh sistem.

Informasi: menggambarkan keadaan saat ini, apa yang sedang dicapai oleh sistem.

Pemecahan masalah menurut Gerald V. Post (2000:99) adalah :

1. Menganalisis Sistem

Untuk memecahkan masalah, pertama harus memahami bagaimana usaha/bisnis berjalan. Ide dasarnya
terdiri atas subsistem yang kecil, yang saling berkaitan. Setiap subsistem dapat dipecah kedalam bentuk
yang lebih kecil dan terperinci. Dengan menguji setiap bagian dan hubungannya, lebih mudah
menentukan penyebab masalah dan memberikan pemecahannya.

Sebuah metode/cara terbaru yang sangat berguna dalam membantu menganalisis sistem, yaitu bahasa
bentuk penyatuan (unified modelling language/UML). UML dirancang untuk membantu penciptaan
sistem informasi yang berorientasi pada obyek. Bahasa ini meminta pada pengguna unutk mengenali
obyek awal pada sistem dalam situasi yang ada dan metode atau fungsi yang dapat mereka tampilkan.

Teknik perancangan UML ini sangat berguna untuk keadaan saat ini, dimana sistem informasi sekarang
ini mengandalkan pada sistem manajemen berbasis datauntuk mengumpulkan dan membagi data yang
mendasarinya, sehingga UML ini berfokus pada pengumpulan dan perubahan data yang disimpanpada
setiap objek.

2. Menanyakan Pertanyaan

Kunci untuk memecahkan maslah adalah menanyakan pertanyaan yang tepat. Seorang manajer harus
mengerti dan memahami apa arti sebuah pertanyaan meskipun sudah mengetahui jawabannya. Ini
merupakan bentuk komunikasi yang menantang. Setiap orang memiliki gambaran mental mengenai
bagaimana sistem bekerja. Sebuah pertanyaan juga mendorong orang untuk berpikir mengenai cara
melihat masalah. Kadang memecahkan masalah dirasakan semudah menanyakan pertanyaan yang tepat
untuk mendefinisikannya secara benar.

3. Memilih Alat yang Pas/Sesuai

Kadang latihan atau uji coba lebih mudah dilakukan dengan menggunakan sistem manajemen berbasis
data atau menggunakan pengolahan kata (word processor). Ketika seseorang menghadapi masalah baru
dalam bisnisnya, hentikan sejenak dan tentukan alat manakah yang paling baik untuk pekerjaan
tersebut.

4. Mempertimbangkan Konsekuensi/Akibat

Silih bergantinya waktu sistem pun juga mengikuti perkembangan zaman, sistem diganti dengan tujuan
untuk menguji pengguna dalam melihat siapakah yang mungkin tidak cocok dan mengetahui bagaimana
pihak luar dapat menanggapi perubahan tersebut.

Contohnya jika kita merancang sebuah sistem yang baru yang mengubah aliran kerja dalam perusahaan,
beberapa pekerjaan dan tugas-tugas manajemen tingkat menengah dapat saja ikut berubah atau hilang.
Meskipun perusahaan secara teratur mengubah suatu pekerjaan dan kadang-kadang mengurangi tenaga
kerja mereka, perencanaan yang bagus akan berarti melatih kembali pekerja untuk jabatan baru dalam
perusahaan kapan pun waktunya. Akan tetapi berakibat pada pihak luar, yaitu lebih sulit
mengidentifikasi atau mengenali perubahan dan lebih sulit dalam memutuskan.

5. Memahami Diagram/Sketsa Aliran Data

Data flow Diagram (DFD) atau aliran data diagram adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-
notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, terstruktur, dan jelas. DFD sering digunakan untuk menggambarkan
suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan
sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk,
tape, diskette, dan lain sebagianya). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, lebih lanjut
DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.

Berikut unsur- unsur dasar DFD:

a. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan sistem merupakan kesatuan (Entity) dilingkungan luar yang dapat berupa orang, organisasi
atau sistem lainnya yang berada dilingkungan diluar yang dapat memberikan input atau menerima
outputdari sistem.

b. Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh manusia, mesin atau komputer yang hasil
dari arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

c. Penyimpanan Data (Data Store)

Penyimpanan data atau arsip adalah tempat sederhana untuk menyimpan data waktu panjang.
Simpanan data dapat berupa suatu file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan
lain sebagainya.

d. Aliran Data (Data Flow)

Aliran data menggambarkan masukan dan keluaran setiap proses atau subsistem. Arus data di DFD
diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan, dan kesatuan luar.

e. Kamus Data (Data Dictionary)

Untuk menyimpan data, maka perlu mencatat informasi, seperti siapa yang mengendalikan/ mengawasi
penyimpanan data, siapa yang perlu mengakses data, berapa lama harus di backed up dan unsur apa
yang terkandung pada data. Sebuah kamus data mengandung semua informasi yang menjelaskan
keadaan yang digunakan untuk menggambarkan sistem. Misalnya penggambaran/pendeskripsian
laporan, aturan bisnis, dan pertimbangan keamanan.

6. Memisahkan dan Mengatasinya

Langkah yang menentukan dalam menganalisa sebuah sistem adalah secara hati- hati memilih dan
memilah kedalam bentuk yang lebih kecil atau menjadi sebuah kumpulan subsistem. Setiap subsitem
dipisahkan dari yang lainnya tetapi mereka terhubung melalui data yang dikumpulkan. Dengan
menggunakan alat otomatis yaitu teknik perangkat lunak (Computer aided software engineering/CASE)
untuk membantu analisis sistem dalam menggambar diagram pada layar komputer. Cara inilah yang
dapat dimiliki oleh analis sistem supaya komputer mampu mengatur halaman dan tingkatan yang
bermacam - macam.

7. Menyarankan

Kebanyakan kasus-kasus dirumitkan dengan fakta kesalahan yang banyak gejalanya dan kadang kala
lebih dari satu penyebab. Sebuah DFD dapat menolong sorang manajer dalam menyisihkan keterkaitan
kesalahan yang banyak.

Ada dua segi kesulitan pada masalah usaha, yaitu mengenali masalah yang sebenarnya dan mencoba
mengatasi dengan sebuah pemecahan. Dengan pelatihan maka seorang manajer dapat belajar
memahami sistem dan menentukan penyebab terjadi, dan pemecahan masalah itu membutuhkan suatu
kreativitas. Seringkali masalah yang dihadapi seorang manajer akan mirip dengan perusahaan lain.
Akhirnya ingat bahwa akan ada banyak jawaban untuk kasus yang timbul. Seorang manajer akan
berpendapat dan menyarankan bahwa perusahaan harus membeli sistem komputer yang baru.
Meskipun pernyataan tersebut tidak diragukan kebenarannya, manajer jugaa perlu menambah alasan
yang lebih rinci untuk alasan tersebut. Jawaban yang paling baik menggambarkan penyebab masalah,
memberikan perencanaan yang rinci dan menerangkan bagaimana rencana memecahkan masalah dan
menyediakan kebutuhan tambahan.

8. Penerapan

Dalam bisnis, ide kreatif selalu berguna, tetapi tanpa rincian penerapan rencana ide tersebut tidak akan
berguna. Sama halnya dengan SIM (sistem informasi manajemen), mudah mengatakan bahwa
perusahaan dapat mencapai keuntungan yang berarti dengan memasang sistem komputer yang baru.
Bagaimanapun ide sangat berguna dan pekerjaan lebih berpeluang berhasil jika memasukkan rencana
penerapan yang rinci. Penerapan rencana SIM terdiri dari persyaratan perangkat keras (hardware) dan
pengakat lunak (software), bersama dengan pelatihan (training). Perubahan dibutuhkan dalam bagian
(departement) yang banyak dan daftar pemasangan.

9. Membuat keputusan

Membuat keputusan adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada.
Dan pertimbangan dalam membuat keputusan, didasarkan atas beberapa hal berikut:

1. Keputusan yang akan diambil harus dipertimbangkan masak-masak yang perlu dipertimbangkan
dalam membuat keputusan yaitu manfaatnya, pelaksanaannya, dan orang-orangnya atau pelaksananya.

2. Tindakan-tindakan dalam mengambil dan membuat pemecahan masalah keputusan yang tepat
dan akurat, yaitu menilai data-data, memilih data-data, konsekuensi pilihan, dan tindakan pelaksanaan.

Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan masih diperlukan, karena
adanya manfaat:

a. Merangsang daya imajinasi untuk mendapatkan jawaban yang benar dari

suatu masalah.

b. Memperkaya alternatif-alternatif untuk melahirkan keputusan yang mantap.

c. Memungkinkan penerimaan bersama terhadap keputusan yang akan diambil.

10. Rancangan yang Berorientasi pada Objek

Pokok pada rancangan yang berorientasi pada objek (object oriented design) adalah memusatkan pola
pengenalan apakah itu dan apa yang dapat dilakukannya. Objek didefinisikan melalui sebuah perangkat
pembangunan properti. Bangunan menggambarkan sebuah objek. Mereka juga menghadirkan data yang
akan dikumpulkan untuk setiap objek.

Setiap objek juga berfungsi sebagaimana menggambarkan tindakan yang dapat ditampilkan melalui
objek dan menjelaskan bagaimana mengubah objek. Sebagimana contoh pada bank, ada buka rekening,
tutup rekening dan pembayaran suku bunga. Setiap jenis rekening dapat mempunyai cara penghitungan
pembayaran bunga yang berbeda, mungkin bentuk harian atau mingguan.

Dengan pendekatan yang berorientasi pada objek, bangunan dan fungsinya dapat digabungkan kedalam
definisi objek. Tujuannya adalah menggambarkan sebuah sistem supaya ketika hendak mengubah
fungsinya, kita hanya mengubah satu objek saja. Seluruh objek lainnya dan prosesnya tetep sama.

11. Analisis Proses.

Bila menguji sistem pengolahan transaksi atau berhadapan dengan yang sebagian besar belum
terkomputerisasi, maka harus mempertimbangkan untuk membuat sebuah gambaran proses. Sebuah
gambaran aliran data adalah teknik yang berorientasi pada proses yang digunakan untuk menyelidiki
sistem informasi. Caranya dapat digunakan untuk melihat pada “gambar besar” dan melihat bagaimana
sebuah sistem bekerja total. Hal ini berguna untuk menguji rincian yang terjadi dalam setiap proses.

Sebagaimana tiga bentuk bagian utama sistem, yaitu sistem menerima masukan (input), yang diproses
(processed) untuk menghasilkan keluaran (output). Prosesnya dapat berupa mesin, seperti pabrik yang
menggunakan bahan mentah, pekerja dan listrik. Kemungkinan lainnya proses melibatkan
simbol/lambang (symbolic). Dibandingkan kegiatan fisiknya. Contohnya sistem akuntansi menerima data
penjualan dan mengolahnya ke dalam laporan keuangan (cash flow statement). Sebuah pendekatan
sistematis yang mengatasi masalah telah dipikrkan dan dinamakan pendekatan sistem yang terdiri dari
persiapan (prepation), pendefinisian/penggambaran (definiton), dan pemecahan (solution).

Susunan Masalah/Struktur Masalah

Sebenarnya dalam suatu organisasi sangat sedikit permasalahan yang sepenuhnya terstruktur atau
sepenuhnya tidak terstruktur. Sebagaian besar masalah adalah masalah semi-terstruktur, yaitu manajer
memiliki pemahaman yang kurang sempurna mengenai elemen-elemen dan hubungannya.

Berikut macam- macam struktur masalah yakni:

a) Masalah Terstruktur adalah masalah yang dapat di ketahui penyelesaiannya dengan jelas
dan pada umumnya terjadi berulang-ulang dan mempunyai fase terstruktur.Atau dengan kata lain
keputusan ini dibuat sebelum adanya kasus kasus yang berdatangan. Masalah terstruktur mempunyai 3
tahapan yaitu intelijen, rancangan, dan pilihan.
Sifat-sifatnya:

1. Berulang-ulang secara berkala dan rutin

2. Mudah di pahami

3. Memiliki pemecahan yang standar berdasarkan analisa kuantitatif

4. Dibuat menurut kebiasaan, aturan, prosedur tertulis maupun tidak

5. Sering diotomatisasi

6. Prosedur untuk mengetahui solusi terbaik di ketahui

7. Tujuan dengan jelas terdefinisi

8. Sistem pendukung manajemen dapat sangat berguna

Masalah terstruktur terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang
semuanya dapat dipahami oleh pemecah masalah. Pemecah masalah tersebut adalah komputer. Karena
komputer dapat memecahkan masalah tanpa perlu melibatkan manajer.

Contohnya:

a. Sebuah model matematika yang dinamakan EOQ digunakan oleh seorang manajer untuk menentukan
bagaimana masalah hendak dipecahkan.
b. Manajer produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan, yaitu dengan
melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan. (secara berkala).

c. Pemberian cuti MHS.

b) Masalah Tidak Terstruktur adalah masalah yang tidak jelas solusinya, jarang terjadi, proses
penanganannya lebih rumit dan tidak mempunyai fase terstruktur. Atau keputusan ini diambil setelah
adanya kasus. Misalnya masalah yang tidak berulang atau masalah yang tidak dapat di prediksi.

Sifat - sifatnya:

1. Tidak berulang dan jarang terjadi

2. Tidak ada model untuk memecahkan masalah ini

3. Butuh intuisi

4. Problem yang masih kabur dan cukup kompleks

5. Tidak ada solusi yang langsung bisa di pakai

6. Mengenai masalah khusus, khas, dan tidak biasa

7. Kebijakan yang ada belum menjawab.

Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang
tidak dipahami oleh pemecah masalah. Pemecahan masalah dilakukan oleh manajer. Karena manajer
harus melakukan sebagian besar tugas memecahkan masalah.
Contohnya:

1. Bila sebuah perusahaan menghitung berapa biaya produksi yang akan dikeluarkan dan yang akan
di dapat. Hal itu menjadi masalah yang tidak terstruktur, karena biaya slalu berubah dalam waktu ke
waktu. Pengambil keputusan tidak dapat dipastikan perkembangannya pada waktu yg berbeda.

2. Reorganisasi perusahaan (perubahan mengenai imbangan atau susunan tertentu, baik yang
menyangkut struktur organisasi perusahaan maupun struktur modal dari suatu perusahaan).

3. Pengembangan jenis usaha baru, keputusan merger, pelunasan pabrik.

c). Masalah semi Terstruktur adalah masalah yang sebagian dapat diprogram, sebagian
berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan
membutuhkan perhitungan - perhitungan serta analisis yg terperinci.

Sifat masalah Semi Terstruktur:

1. Peraturan tidak lengkap

2. Sebagian structured dan sebagian unstructured

Masalah semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-elemen atau hubungan
yang dimengerti oleh pemecah masalah. Pemecahan masalah dilakukan oleh manajer dan komputer,
yang harus bisa bekerja sama memecahkan masalah.

Contohnya: Masalah kenaikan pangkat/jabatan, fasilitas kendaraan dinas, pembuatan jadwal produksi.
Bila di sebuah perusahaan akan membuat jadwal produksi. Pembuat keputusan tidak bisa langsung saja
membuat jadwal tersebut, tetapi haru mempertimbangkan capacity, machine, skill, dan man agar proses
produksinya tidak salah.
Secara hakikatnya keputusan tidak terstruktur diambil oleh top management karena top management
mengarah ke arah strategis untuk perusahan seperti perencanaan untuk langkah kedepannya suatu
perusahaan dan tentang cara mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan
keputusan terstruktur lebih banyak diambil oleh low manajemen dikarenakan setiap masalah yang akan
dihadapi biasanya sudah memiliki jawaban yang sudah dimasukkan sebelumnya. sehingga tidak perlu
mengambil keputusan baru untuk menyelesaiknanya kecuali itu merupakan kasus baru.

Jadi, artinya kenapa tingkatan manjemen atas lebih banyak mengambil keputusan tidak tersturktur
dikarenakan mereka bergerak dibidang strategi perusahaan, sedangkan untuk tingkatan manajemen
bawah bergerak di pengaturan di satu bidangnya atau satu bagiannya yang mengurusi seperti anggaran,
dan perencanaan jangka dekat atau menengah.

2.4 Tahap-Tahap Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem untuk memecahkan masalah menggunakan sebuah peninjauan sistem untuk
mengenali masalah dan kesempatan-kesempatan serta pengembangan masalah. Menurut James A.
O’Brien (1999:80), mempelajari masalah dan merumuskan sebuah pemecahan meliputi hubungan yang
saling ketergantungan seperti berikut ini:

1. Kenali dan definisikan sebuah masalah atau kesempatan

menggunakan pemikiran sistem.

2. Kembangkan dan tinjau pemecahan alternatif sistem.

3. Pilih pemecahan sistem yang sangat memenuhi persyaratan Anda.

4. Rancang pemecahan sistem yang sudah dipilih.

5. Terapkan dan tinjau keberhasilan sistem rancangan.

B. Prinsip Pembelajaran Menurut Para Ahli Pada Masing-Masing

Ranah Pembelajaran

Disamping prinsip-prinsip di atas, adapun beberapa prinsip belajar yang dikaji dari ranah
pembelajaran, yaitu:
2.5 Prinsip Belajar Kognitif

Beberapa hal berikut ini sangat penting diperhatikan dalam proses pembelajaran kognitif:

a. Perhatian harus dipusatkan pada aspek-aspek lingkungan

yang relevan sebelum proses belajar kognitif terjadi

b. Hasil belajar kognitif akan bervariasi sesuai dengan taraf dan

jenis perbedaan individual yang ada

c. Bentuk-bentuk kesiapan perbendaharaan kata atau kemampuan

membaca, kecakapan, dan pengalaman berpengaruh langsung terhadap

proses belajar kognitif

d. Pengalaman belajar harus diorganisasikan kedalam satuan-satuan

atau unit-unit yang sesuai

e. Bila menyajikan konsep, kebermaknaan dalam konsep

amatlah penting. Perilaku mencari, penerapan, pendefinisian resmi

dan penilaian sangat di perlukan untuk menguji bahwa suatu konsep

benar-benar bermakna

f. Dalam memecahkan masalah, para siswa harus dibantu untuk

mendefinisikan dan membatasi lingkup masalah, menemukan informasi

yang sesuai, menafsirkan, dan menganalisis masalah dan

memungkinkan tumbuhnya kemampuan berfikir yang multi

dimensional (divergent thinking).

2.6 Prinsip Belajar Afektif

Pembelajaran afektif dapat dilaksanakan dengan baik dalam upaya mencapai hasil belajar yang
diharapkan bilamana guru memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Sikap dan nilai tidak hanya diperoleh dari proses pembelajaran langsung,

akan tetapi sering diperoleh melalui proses identifikasi dari orang lain
b. Sikap lebih mudah dibentuk karena pengalaman yang menyenangkan

c. Nilai-nilai yang ada pada diri individu dipengaruhi oleh standar

perilaku kelompok

d. Bagaimana para siswa menyesuaikan diri dan memberi reaksi terhadap

situasi akan memberi dampak dan pengaruh terhadap proses belajar afektif

e. Dalam banyak kesempatan nilai-nilai penting yang dieroleh pada

masa kanak-kanak akan panjang hayat

f. Proses belajar di sekolah dan kesehatan mental memiliki hubungan yang erat

g. Model interaksi guru dan dan siswa yang positif dalam proses pembelajaran

di kelas, dapat memberikan kontribusi bagi tumbuhnya sikap positif

di kalangan siswa

h. Para siswa dapat dibantu agar lebih matang dengan cara

memberikan dorongan bagi mereka untuk lebih mengenal dan memahami

sikap, peranan serta emosi.

2.7 Prinsip Belajar Psikomotorik

Terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui guru berkenaan dengan pembelajaran
psikomotorik:

a. Perkembangan psikomotorik anak, sebagian berlangsung secara beraturan

dan sebagian di antaranya tidak beraturan

b. Di dalam tugas suatu kelompok akan menunjukkan variasi kemampuan

dasar psikomotorik

c. Struktur ragawi dan sistem syaraf individu membantu menentukan

taraf penampilan psikomotorik

d. Melalui aktivitas bermain dan aktivitas informal lainnya para siswa

akan memperoleh kemampuan mengontrol gerakannya secara lebih baik


e. Seirama dengan kematangan fisik dan mental, kemampuan belajar

untuk memadukan dan memperluas gerakan motorik akan lebih dapat diperkuat

f. Faktor-faktor lingkungan memberikan pengaruh terhadap bentuk dan

cakupan penampilan psikomotorik individu

g. Penjelasan yang baik, demonstrasi, dan partisipasi aktif siswa

dapat menambah efisiensi belajar psikomotorik

h. Latihan yang cukup yang diberikan dalam rentang waktu tertentu

dapat memperkuat proses belajar psikomotorik

i. Tugas-tugas psikomootorik yang terlalu sukar bagi siswa dapat

menimbulkan keputusasaan dan kelelahan yang lebih cepat

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

sistem adalah merupakan suatu penggabungan, penyatuan dari dua atau lebih bagian-bagian,
komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang interdependen dan ditandai oleh batas-batas
yang jelas dari lingkungan suprasistemnya. Pendekatan sistem dalam manajemen dirancang untuk
memanfaatkan analisis ilmiah dalam suatu organisasi yang kompleks untuk :

1. Mengembangkan dan mengatur/mengelola sistem operasionalnya (misal: aliran uang, sistem


personil, dan sebagainya).

2. Merancang sistem informasi untuk pembuatan keputusan.

Cara mengembangkan pendekatan sistem yaitu :

1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur

(dipandang dari metodologi yang digunakan)

2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari

sasaran yang akan dicapai)


3. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara menentukan
kebutuhan dari sistem)

4. Pendekatan sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler

(dipandang dari cara mengembangkannya)

5. Pendekatan lompatan-jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari teknologi yang


akan digunakan).

Beberapa hal berikut ini sangat penting diperhatikan dalam proses pembelajaran kognitif:

a. Perhatian harus dipusatkan pada aspek-aspek lingkungan yang

relevan sebelum proses belajar kognitif terjadi

b. Hasil belajar kognitif akan bervariasi sesuai dengan taraf dan

jenis perbedaan individual yang ada.

Pembelajaran afektif dapat dilaksanakan dengan baik dalam upaya mencapai hasil belajar yang
diharapkan bilamana guru memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Sikap lebih mudah dibentuk karena pengalaman yang menyenangkan

b. Nilai-nilai yang ada pada diri individu dipengaruhi oleh

standar perilaku kelompok

Terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui guru berkenaan dengan pembelajaran
psikomotorik:

a. Perkembangan psikomotorik anak, sebagian berlangsung secara

beraturan dan sebagian di antaranya tidak beraturan

b. Di dalam tugas suatu kelompok akan menunjukkan variasi

kemampuan dasar psikomotorik.


DAFTAR PUSTAKA

Harjanto. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Suparlan. 2005. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

http://janganpernahselingku.blogspot.co.id/2014/10/pendekatan-sistem-dalam-pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai