Anda di halaman 1dari 16

Pendekatan Sistem

Pendekatan berfungsi mendeskripsikan hakikat apa yang akan dilakukan dalam memecahkan suatu
masalah. Pendekatan dapat berwujud cara pandang, filsafat atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya.
Salah satu pendekatan yang bisa digunakan oleh masyarakat ilmiah dalam memecahkan berbagai masalah
adalah pendekatan sistem. Sistem merupakan sekelompok bagian-bagian yang bekerja sama secara keseluruhan
berdasarkan suatu tujuan bersama.
Johnson, Kast dan Rozenzweig (1973) mengemukakan bahwa pendekatan sistem adalah cara berpikir
untuk mengatur tugas, melalui suatu kerangka yang melukiskan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal
sehingga merupakan suatu keseluruhan secara terpadu. Atau, pendekatan sistem juga merupakan cara berpikir,
sebuah metode atau teknik analisis dan suatu jenis manajerial.
Sebagai desain metodologi, pendekatan sistem merupakan alat bantu bagi para pengambil keputusan
dengan cara mempertimbangkan semua permasalahan yang berkaitan dengan keputusan yang akan diambilnya,
sedangkan pendekatan sistem sebagai kerangka konseptual bertujuan untuk mencari berbagai persamaan dan
berbagai kecenderungan fenomena yang ada dengan menggunakan analisis multidisiplin. Sebagai metode ilmiah
baru, pendekatan sistem mencoba mewujudkan cara berpikir baru yang dapat diaplikasikan, baik terhadap ilmu-
ilmu perikehidupan maupun terhadap ilmu-ilmu perilaku.
Semua sistem mempunyai misi untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. Untuk itu
diperlukan suatu proses yang mengubah masukan (input) menjadi hasil (output).

Pada kerangka pendekatan sistem ini terlihat bahwa apa yang ingin dicapai (restriction) merupakan
dasar analisis suatu sistem. Restriction terumuskan dalam tujuan (objectives), standar perilaku yang diharapkan
(performance standard) juga kemungkinan hambatan dalam mencapai tujuan (constraint). Berdasarkan kepada
tujuan sistem, selanjutnya dapat dirumuskan masukan (input), yakni apa yang ingin dicapai sesuai tujuan.
Masukan tersebut diproses sehingga menghasilkan keluaran (output) tertentu. Hasil evaluasi terhadap output
dijadikan dasar umpan balik (feed back) untuk melakukan perbaikan atau revisi, baik terhadap proses maupun
terhadap input. Atas dasar inilah seluruh komponen sistem berhubungan dan berinteraksi berdasarkan alur
seperti pada bagan di atas.







Bab 4. PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN
MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
23OKT
A. PENDAHULUAN
Ada tiga jenis usaha pendekatan sistematis untuk pecahan masalah :
1. Persiapan
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan
mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.
2. Definisi
Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.
3. Solusi
Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkannya dan
membuat tindak lanjut utk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
B. PEMBAHASAN
Pemahaman dasar pemecahan masalah dan pembuatan keputusan Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki
potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa.
Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya
atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada
konsekuensinya.
Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
Pengambilan keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan solusi
terbaik atas masalah tsb.
Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternatif.
Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala
1. Kendala intern dapat berupa SD yg terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yg kurang
memenuhi syarat, dll.
2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing
untuk bertindak menurut cara tertentu.
Tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan sistem

proses pemecahan masalah dapat dilakukan dengan empat tahapan utama yaitu :
1. Memahami dan mendefinisikan masalah
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi awal dari seluruh proses pemecahan masalah.
Tujuan pada bagian ini adalah memahami masalah dengan baik dan menghilangkan bagian-bagian yang dirasa
kurang penting.
2. Membuat rencana untuk pemecahan masalah
Pada bagian ini ada dua kegiatan penting yaitu :
a) mencari berbagai cara penyelesaian yang mungkin diterapkan
b) membuat rencana pemecahan masalah
Penyelesaian suatu masalah biasanya tidak hanya satu tapi mungkin bisa beberapa macam. Sebagai ilustrasi,
apabila kita berada di kota Surabaya dan ingin pergi ke Jakarta, maka banyak cara yang mungkin bisa dilakukan,
misalnya kita bisa menempuh dengan angkutan darat, laut atau udara. Dengan angkutan darat kita bisa
menggunakan kereta api, bus atau angkutan yang lain. Jalurnya pun kita bisa lewat jalur utara, tengah atau
selatan. Jadi banyak sekali cara penyelesaian yang bisa kita kembangkan. Masing-masing mempunyai
karakteristik sendiri-sendiri. Dari sekian banyak penyelesaian ini kita harus memilih satu yang berdasarkan
persyaratan tertentu merupakan cara yang paling baik untuk menyelesaikan permasalahan. Setelah terpilih, maka
kita dapat membuat rencana kasar (outline) penyelesaian masalah dan membagi masalah dalam bagian-bagian
yang lebih kecil. Rencana kasar (outline) penyelesaian masalah hanya berisi tahapan-tahapan utama
penyelesaian masalah.
3. Merancang dan menerapkan rencana untuk memperoleh cara penyelesaian.
Pada bagian ini rencana kasar penyelesaian masalah diperbaiki dan diperjelas dengan pembagian dan urutan
rinci yang harus ditempuh dalam penyelesaian masalah.
4. Memeriksa dan menyampaikan hasil dari pemecahan masalah
Bagian ini bertujuan untuk memeriksa apakah akurasi (ketepatan) hasil dari cara yang dipilih telah memenuhi
tujuan yang diinginkan. Selain itu juga untuk melihat bagaimana daya guna dari cara yang dipilih yang dipilih.
Faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalahAda 3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik
saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker)) :
a. Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak
berhubungan dengan area minatnya.
b. Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut
bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah
( Problem solver) :
a. Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Co.
: pendekatan sistem.
Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
C. KESIMPULAN
1. Masalah merupakan suatu hal yang tidak bisa kita hindari jika kita hidup di dunia ini. karna itu yang harus kita
lakukan terhadap masalah adalah mencari solusi dari masalah-masalah yang ada dan mencegah agar masalah
itu tidak terulang kembali.
2. tiga jenis usaha pendekatan sistematis untuk pecahan masalah yaitu:
1.Persiapan
2.Devinisi
3.Solusi


















gambar 2.3 sebuah pendekatan sistem pada analisa dari satu sistem teknis, dilihat sebagai transformasi dari energi,
bahan dan informasi(sinyal).


Pendekatan ini, ketika menekuni, membantu struktur berpikir tentang desain
alternatif.satu sistem syaraf, satu sistem pencernaan. Alternatif merancang hubungan fungsi unit
di dalam cara alternatif, bersatu fungsi, atau memisahkan mereka. Struktur-fungsi memberikan
satu sistematika dari mengkaji desain pilihan. Desain berproses dengan cara mengembangkan
konsep untuk mengisi setiap sub-berfungsi dalam berfungsi struc-ture, setiap berbasis pada satu
bekerja prinsip. Pada hal ini, tahap disain konseptual (Gambar 2.1 lagi), semua pilihan adalah
membuka perancang mempertimbangkan konsep alternatif untuk sub-berfungsi dan cara didalam
ini mungkin saja dipisahkan atau disatukan.


Tahap berikutnya, perwujudan, mengambil masing-masing peluang konsep dan mencari
untuk meneliti operasi nya pada di satu mendekati level, perekat komponen, danbahan pemilihan
yang akan melakukan dengan baik di berbagai hal tentang tekanan, temperatur dan environ-ment
diusulkan oleh analisa atau memerlukan oleh spesifikasi, menguji implikasi untukkinerja dan
memerlukan biaya.


Perwujudan menyelenggarakan akhir dengan satu tataruang mungkin adalah memberikan
kepadatahap disain rinci. Di sini spesifikasi untuk setiap komponen adalah disiapkan komponen
kritismungkin saja diperlakukan kepada presisi analisa mekanik atau termal metoda optimisasi
adalah diterapkan untuk komponen dan kelompok komponen untuk memaksimalkan kinerja satu
pilihan akhir dari geometri dan materi dibuat, produksi dianalisis dan desain diperlukan biaya.
Menyelenggarakan akhir dengan menjabarkan spesifikasi produksi.


reference : Material selection In mechanical Design Handbook


Diposkan oleh Iriansyah Putra
Label: Engineering














Langkah-langkah pendekatan sistem memberikan suatu cara yang baik untuk mengelompokkan beragam keputusan yang
harus dibuat dalam proses pemecahan satu masalah. Tiap tahap dalam upaya definisi dan upaya solusi memerlukan
sedikitnya satu keputusan. Di bawah ini Gambar dari tahap dan langkah dari suatu pendekatan Sistem :















Upaya Persiapan
Tiap langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan
kerangka berpikir yang diinginkan untuk menangani masalah. Dan, langkah tersebut dapat mengambil periode waktu yang
lama dimulai dari sekarang, dalam pelajaran ini.
Langkah Satu : Memandang Perusahaan sebagai suatu Sistem
Anda harus mampu melihat perusahaan Anda sebagai suatu sistem. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan model
sistem umum perusahaan.
Langkah Dua : Mengenal Sistem Lingkungan
Hubungan perusahaan dengan lingkungannya juga penting.
Langkah 3 : Mengidentifikasi Subsistem-subsistem Perusahaan
Subsistem-subsistem utama perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberapa bentuk.
Yang paling mudah dilihat manajer adalah bidang-bidang fungsional.
Upaya Definisi
Upaya Definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan
kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Upaya definisi dirangsang oleh sinyal umpan
balik yang menunjukkan bahwa terjadi hal-hal yang lebih baik atau lebih buruk dari yang direncanakan.
Upaya Definisi mencakup dua langkah : bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem
dalam suatu urutan tertentu.
Langkah Empat : Bergerak dari Tingkat Sistem ke Subsistem
Ketika manajer berusaha memahami masalah, analis mulai dengan sistem yang menjadi tanggung jawab manajer. Sistem
itu dapat berupa perusahan atau salah satu unitnya. Analis kemudian bergerak menuruni hirarki sistem, tingkat demi
tingkat.
Manajer mula-mula mempelajari posisi sistem itu dihubungkan dengan lingkungannya. Apakah sistem berada dalam
keseimbangan dengan lingkungannya ? Apakah sumberdaya mengalir antara sistem dan lingkungannya menurut cara yang
diinginkan, Apakah sistem mencapai tujuannya dalam menyediakan produk dan jasa pada lingkungannya ?
Langkah Lima : Menganalisis Bagian-bagian Sistem dalam Suatu Urutan Tertentu
Ketika manajer mempelajari tiap tingkat sistem, elemen-elemen sistem dianalisis secara berurutan. Urutan ini ditunjukkan
dalam gambar di bawah ini :











Elemen Satu : Mengevaluasi standar
Standar kerja untuk suatu sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana, anggaran dan kuota. Manajemen menetapkan
standar dan harus memastikan bahwa standar itu memiliki karakteristik tertentu.
Standar harus sah (valid)
Standar harus realistis
Standar harus dimengerti
Standar harus terukur.
Elemen Dua : Membandingkan Output Sistem dengan Standar
Setelah manajer puas dengan standar tersebut, kemudian mengevaluasi output sistem dengan membandingkannya dengan
standar.Jika sistem mencapai standar, tidak perlu melanjutkan pendekatan sistem untuk pemecahan masalah.
Elemen Tiga : Mengevaluasi Manajemen
Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi. Apakah tim manajemen yang ada sesuai
kebutuhan dalam hal kuantitas dan kualitas ? Apakah terdapat cukup manajer dan apakah mereka memiliki keahlian dan
kemampuan yang tepat ?
Elemen Empat : Mengevaluasi Pengolah Informasi
Mungkin terdapat tim manajemen yang baik, tetapi tim tersebut tidak mendapatkan informasi yang diperlukannya. Jika ini
kasusnya, kebutuhan itu harus diidentifikasi dan suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapkan.
Elemen Lima : Mengevaluasi Input dan Sumberdaya Input
Bila tingkat analisis sistem ini tercapai, sistem konseptual tidak lagi merupakan persoalan, dan permasalahan ada pada
sistem fisik. Analisis dilakukan baik dari sumber daya fisik dalam elemen input maupun sumberdaya yang mengalir melalui
elemen tersebut dan lingkungan.
Elemen Enam : Mengevaluasi Proses Transformasi
Prosedur dan praktik yang tidak efisien mungkin menyebabkan kesukaran dalam mengubah input menjadi output.
Elemen Tujuh : Mengevaluasi Sumberdaya Output
Ketika menganalisis elemen dua, kita memperhatikan output yang dihasilkan oleh sistem. Di sini kita memikirkan
sumberdaya fisik dalam elemen output sistem.
Upaya Pemecahan
Upacaya pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak, pemilihan alternatif terbaik dan penerapannya.
Langkah Enam : Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Solusi
Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama. Hal ini lebih mudah bagi
manajer berpengalaman, yang dapat menerapkan solusi-solusi yang telah berhasil di masa lalu, tetapi krativitas dan intuisi
yang berperan penting.
Langkah Tujuh : Mengevaluasi berbagai Alternatif Solusi
Semua alternatif harus dievaluasi dengan menggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu
alternatif dapat memecahkan masalah. Meskipun kriteria evaluasi dapat menyediakan banyak jalan untuk memecahkan
masalah, ukuran dasarnya adalah seberapa jauh suatu alternatif memampukan sistem untuk mencapai tujuannya.
Langkah Delapan : Memilih Solusi Terbaik
Setelah mengevaluasi berbagai alternatif, selanjutnya perlu memilih satu alternatif yang tampaknya paling baik.
Analisis, suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, mempertimbangkan konsekuensi
pilihan tersebut pada tujuan organisasi
Penilaian, proses mental dari seorang manajer
Tawar Menawar, negosiasi antara beberapa manajer
Langkah Sembilan : Menerapkan Solusi
Masalah tidak terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik. Solusi itu perlu diterapkan.
Langkah Sepuluh : Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa Solusi itu Efektif
Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan. Jika solusi
kurang dari yang diharapkan, tahap-tahap pemecah masalah perlu ditelusuri ulang untuk menentukan apa yang salah. Lalu
dicoba lagi. Proses ini diulangi hingga manajer puas bahwa masalah tersebut telah terpecahkan.

Oleh:
Dr. Drs. Achmad Sudiro, ME





















Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
Komponen, dapat berupa : Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem,
misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan
manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila
perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori,
maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
Batas sistem, merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari
sistem tersebut.
Lingkungan luar sistem, adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi
operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi
dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem .
Penghubung, merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan
melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan
subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
Masukkan, merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan
supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran.
Keluaran, adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang
lain atau kepada supra sistem.
Pengolah, Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu
sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi.
Sasaran atau tujuan, Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Karakteristik Sistem
Klasifikasi Sistem
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik. (Contoh : Sistem Teologia).
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. (Contoh : Sistem Komputer).
Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia.
Contoh : Sistem Perputaran Bumi.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan
interaksi antara manusia dengan mesin. Contoh : Sistem Informasi.
Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat
diramalkan. Contoh : Sistem Komputer melalui program.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak diluarnya. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup),
yang ada hanyalah relatively closed system.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar
atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik.
Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem merupakan Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang
memastikan bahwa masalah dipahami, solusi alternative dipertimbangkan dan solusi yang
dipilih bekerja.
Tahap dan Langkah Pendekatan Sistem
Tahap Persiapan,
Mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dan menyediakan orientasi sistem.
Langkah :
Memandang perusahaan sebagai suatu sistem, menggunakan model sistem umum
perusahaan.
Mengenali sistem lingkungan, menempatkan perusahaan sebagai suatu sistem dalam
lingkungannya.
Mengidentifikasi subsistem perusahaan, subsistem sebagai bentuk area-area
fungsional, tingkat-tingkat manajemen sebagai subsitem, arus sumber daya sebagai dasar
membagi perusahaan menjadi subsistem.
Tahap Definisi
Identifikasi masalah : Suatu masalah ada atau akan ada.
Pemahaman masalah : mempelajari untuk mencari solusi.
Pemicu masalah : sinyal umpan balik yang menunjukkan hal-hal lebih baik atau buruk.
Langkah :
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem : Tiap tingkatan manajemen adalah suatu
subsistem. Yang dilakukan oleh seorang manajer : mempelajari posisi sistem dihubungkan
dengan lingkungan, menganalisis sistem menurut subsistem-subsistem.
Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu. Pada saat mempelajari tiap
tingkat system, elemen-elemen sistem dianalisis secara berurutan :
Mengevalusai standar : Standar harus sah, realistic, dimengerti, terukur.
Membandingkan output sistem dengan standar
Mengevaluasi Manajemen
Mengevaluasi pemrosesan Informasi
Mengevaluasi input dan sumber daya input
Mengevaluasi proses tranformasi
Mengevaluasi sumber daya output
Tahap Solusi
Mengidentifikasi solusi alternative
Manajer harus mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan
yang sama. Contoh : computer tidak dapat menangani volume aktifitas kegiatan perusahaan,
alternatifnya : menambah computer, mengganti computer, mengganti dengan jarinagan
computer.
Mengevaluasi solusi alternative : mempertimbangkan kerugian dan keuntungan dari setiap
alternative
Memilih solusi terbaik : mengambil satu alternative
Menerapkan solusi terbaik
Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif : Manajer harus
memastikan solusi mencapai kinerja yang direncanakan
sifat-sifattertentu,yaitu:
Komponen-
komponenKomponensistematauelemen
sistemdapatberupa:
Elemen-
elemenyanglebihkecilyangdisebutsubsistem,mi
salkansistemkomputerterdiridarisubsistemperan
gkatkeras,perangkatlunakdanmanusia.
Elemen-
elemenyanglebihbesaryangdisebutsuprasistem.
Misalkanbilaperangkatkerasadalahsistemyang
memilikisubsistemCPU,perangkatI/Odanmemor
i,makasuprasistemperangkatkerasadalahsistem
komputer.

Anda mungkin juga menyukai