Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 3

NIM : 042049488
Nama : Muhamad Yoga Setiawan
Matakuliah : Organisasi
Prodi : Manajemen
Kepada Yth Bapak / Ibu Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., M.M., CMA

Soal:

No Tugas Tutorial Skor Maksimal

Seorang pimpinan di suatu organisasi akan membuat suatu


keputusan mengenai target organisasinya. Pengambilan keputusan
tentunya harus dilakukan secara cermat dan teliti agar tidak
menimbulkan masalah di kemudian hari bagi organisasi. Proses
1 pengambilan keputusan ini secara keseluruhan akan menunjukan 30
tingkat sentralisasi pada suatu organisasi.

Analisislah bagaimana langkah pengambilan keputusan yang harus


dilakukan oleh seorang pimpinan tersebut!

2 Teknologi mempunyai peranan penting dalam suatu organisasi baik 30


itu secara internal maupun eksternal. Analisislah jenis teknologi
organisasi menurut Thompson. Berilah masing-masing contohnya!
Gambarlah dalam bentuk bagan struktur organisasi menurut produk
3. di sebuah perusahaan, Selanjutnya analisa dan beri penjelasan 40
gambar struktur organisasi tersebut!
Total Nilai Maksimum 100
*coret yang tidak sesuai

Jawaban

1. Sentralisasi sebuah organisasi ditunjukan melalui tingkatan, di mana pengambilan


pengambilan keputusan dipusatkan atau dikonsentrasikan dalam organisasi. Konsentrasi
pengambilan keputusan pada tingkatan hierarki yang tinggi menunjukkan tingkat sentralisasi
yang tinggi, sementara konsentrasi pengambilan keputusan pada tingkatan hierarki yang rendah
dianggap menunjukkan tingkat sentralisasi yang rendah atau yang lebih populer dengan istilah
desentralisasi. Dalam hal dapat diartikan bahwa sentralisasi adalah Derajat atau tingkat
konsentrasi yang diberikan kepada pemegang otoritas resmi, baik berupa individu, unit, bagian
ataupun tingkatan hierarki (biasanya tingkatan hierarki yang posisinya lebih tinggi dalam
organisasi) untuk memiliki kebebasan dalam menetapkan pilihan keputusan sehingga
karyawan dari tingkatan hierarki yang lebih rendah dalam organisasi hanya memiliki
kesempatan yang minimal untuk memberikan masukan (input) terhadap tugas yang harus
mereka kerjakan.
Page 1|8
Proses pengambilan keputusan adalah suatu usaha yang rasional dari administrator untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan pada bagian awal dari fungsi perencanaan.
Prosesnya mulai dan berakhir dengan pertimbangan. Ia memerlukan kreativitas, keterampilan
kuantitatif dan pengalaman. Secara umum para pakar sepakat bahwa pengambilan keputusan
meliputi langkah-langkah antara lain:
a. Pemahaman terhadap masalah/identifikasi tujuan.
Organisasi memerlukan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang dimana hasil karya
mempengaruahi efektivitas organisasi. Jika tujuan dan sasaran ditetapkan secara
memadai, maka ia akan menentukan hasil yang harus dicapai dan ukuran yang
digunakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran tersebut. Pendefinisian masalah serta
identifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi
serta keputusan yang akan diambil. Menetapkan tujuan dan sasaran khusus dan
mengukur hasilnya.
b. Pengumpulan Informasi
Informasi mengenai situasi organisasi perlu dikumpulkan oleh bawahan sebagai
masukan bagi pengambil keputusan. Masukan informasi tersebut memberikan
gambaran mengenai apa yang bisa dilakukan dan juga konsekuensi dari setiap pilihan.
c. Membaca kriteria.
Mengidentifikasi persoalan, untuk satu set matriks perbandingan berpasangan. Setiap
elemen diatas level digunakan untuk membandingkan unsur – unsur di level yang
berada dibawahnya.
d. Membuat prioritas kriteria.
Susun hirarki keputusan dengan menetapkan tujuan keputusan, lalu tujuan dari tujuan
perspektif tingkat menengah (melalui kriteria), lalu tingkat terendah (yang berupa
seperangkat alternatif).
e. Membuat alternatif.
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara
pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya
alternatifalternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negative. Tujuan
memilih alternatif adalah memecahkan persoalan supaya dapat mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Memilih alternatif bukanlah pekerjaan yang
mudah.

Page 2|8
f. Seleksi alternatif yang mendekati solusi.
Tahap ini merupakan suatu proses untuk merepresentasikan model sistem yang akan
dibangun berdasarkan pada asumsi yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini, suatu model
dari masalah dibuat, diuji dan divalidasi. Melakukan pengujian dan memilih keputusan
terbaik berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan dan mengarah kepada tujuan
yang akan dicapai.
g. Menetapkan alternatif.
Fase ini merupakan bagian tersulit yang harus dilakukan oleh seorang pengambil
keputusan. Namun, dengan mengikuti prosedur yang runut dan rinci dan berorientasi
pada penyelesaian masalah, dapat diyakini akan mengahsilkan keputusan yang
memuaskan. Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan
masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi.
h. Pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan keputusan berarti kita harus mampu menerima dampak yang positif
atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, kita juga harus mempunyai
alternatif yang lain. Pelaksanaan pengambilan keputusan sering menjadi masalah
karena keputusan yang mesti ditanggapi oleh banyak orang malah ditangani oleh sedikit
orang, begitupun sebaliknya.
i. Memodivikasi evaluasi alternatif.
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari
keputusan yang telah dibuat. Penilaian ulang perlu diadakan. Faktor-faktor penentu
yang akan dinilai harus diputuskan sejak awal dan tidak setelah pelaksanaan berjalan.
Dengan cara ini memang akan mudah terjadi debat yang hangat, namun akurasi akan
lebih terjamin.

2. Menurut pendapat Thompson organisasi merupakan sebuah sistem terbuka, dan teknologi
organisasi merupakan cerminan dari kondisi lingkungan organisasi maupun juga jenis kegiatan
internal yang terjadi dalam organisasi. Thomson mengelompokkan teknologi organisasi
menjadi 3 jenis, yang masing-masing mengganmbarkan jenis hubungan yang terjadi dengan
konsumen maupun jenis kegiatan internal yang terjadi dalam organisasi, 3 jenis teknologi
tersebut antara lain:
A. Teknologi perantara (Mediating technology)
Digunakan untuk menghubungkan beberapa klien yang satu sama lain tidak dapat
berhubungan secara langsung. Jika hubungan langsung tersebut memerlukan ongkos
Page 3|8
yang besar ataupun karena terlalu rumit dilaksanakan. Contoh dari jenis teknologi ini
adalah bursa saham, yang menghubungkan penjual saham dengan pihak yang ingin
membeli saham.
B. Teknologi rangkaian Panjang (long-linked technology)
Pada jenis teknologi ini kegiatan organisasi terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang
berurutan. Hasil dari suatu kegiatan menjadi output bagi kegiatan berikutnya, berurutan
hingga akhirnya produk siap untuk digunakan oleh konsumen. Contoh dari jenis
teknologi ini adalah pabrik mobil yang menghasilkan mobil melalui serangkaian
kegiatan yang saling berurutan.
C. Teknologi intensif (Intensive technology)
Teknologi intensif merupakan kumpulan dari beberapa jenis pelayanan khusus, yang
keseluruhannya digabungkan untuk melayani klien. Teknologi intensif ini umumnya
digunakan pada kegiatan yang mempunyai akibat yang cukup berarti pada klien
sehingga klien bisa mengalami perubahan. Contoh dari penggunaan teknologi intensif
adalah pelayanan pasien di Rumah Sakit. Beberapa jenis pelayanan khusus, seperti unit
anestesi, kamar bedah, unit X-ray, digunakan bersama-sama untuk melayani seorang
pasien. Contoh lain adalah sebuah Perguruan Tinggi dimana unit-unit khusus, seperti
bagian pendidikan, bagian administrasi, laboratorium, dan perpustakaan bersama-sama
melayani kepentingan mahasiswa.

Page 4|8
3. Struktur Organisasi menurut produk terdiri dari bagian-bagian yang masing-masing merupakan
unit organisasi yang lengkap memiliki seluruh fungsi yang diperlukan. Pada gambar tersebut
diperlihatkan suatu struktur produk, di mana pengelompokan dilakukan menurut jenis produk
yang dihasilkan. Pengelompokan dapat juga dilakukan menurut aspek lainnya, seperti
kelompok jenis pelayanan yang dihasilkan, jenis pasar, jenis konsumen, lokasi pasar atau
konsumen atau menurut program. Walaupun pengelompokan dapat dilaksanakan menurut
berbagai aspek, tetapi jenis organisasi ini selalu dinamakan “struktur produk”.
Dalam struktur organisasi menurut produk ini sangat sesuai digunakan pada lingkungan
yang tidak stabil dengan perubahan yang cukup cepat struktur produk pun pada umumnya lebih
fleksibel dan mudah dalam melakukan adaptasi. Berikut ini terdapat karakteristik lengkap dari
struktur produk ini, yaitu:

Page 5|8
Pimpinan perusahaan
kendaraan

Divisi Divisi Divisi


Produk Sepeda Produk Motor Produk Mobil

Bag. Bag. Bag. Bag. Bag. Bag. Bag. Bag. Bag. Bag. Bag. Bag.
Litbang Produksi Keuangan Pemasaran Litbang Produksi Keuangan Pemasaran Litbang Produksi Keuangan Pemasaran

Struktur Organisasi menurut produk pada perusahaan kendaraan

Page 6|8
Organisasi menurut produk pada perusahaan kendaraan, terbagi menurut jenis produknya,
setiap divisi hanya membuat satu jenis produk saja, seperti sepeda, motor, dan mobil. Setiap
divisi tetap memiliki keempat fungsi seperti litbang, produksi, keuangan, dan pemasaran.

Demikian jawaban dari saya dan mohon koreksian dan revisi dari bapak / ibu tutor
Terima kasih.
Salam
042049488 – Muhamad Yoga Setiawan

Daftar Pustaka / Sumber Referens:


1. Lubis Hari. 2015. Organisasi (EKMA4157). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
2. JURNAL KDK II (LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN).pdf
https://mfr.osf.io/export?format=pdf&url=https%3A//files.osf.io/v1/resources/s7nxz/pro
viders/osfstorage/5fb7f1dc77aa6503b194c5a4%3Fformat%3Dpdf%26action%3Ddownl
oad%26direct%26version%3D1 [ Diakses pada 07 Desember 2021, pukul 17.00 WIB]

Page 7|8

Anda mungkin juga menyukai