1. Proses yang terjadi dalam pengambilan keputusan, kaitannya dengan otoritas maupun
rantai komando. Tingkat atau derajat pengendalian suatu pihak terhadap proses
pengambilan keputusan secara keseluruhan menunjukkan tingkat sentralisasi dalam
suatu organisasi.
Pada tahap awal, dilakukan pengumpulan informasi oleh bawahan sebagai bahan
masukan bagi pengambil keputusan. Informasi tersebut sebagai gambaran mengenai
apa yang bisa dilakukan dan juga konsekuensi dari setiap pilihan. Informasi yang telah
terkumpul, dianalisis, diartikan, untuk selanjutnya disampaikan sebagai saran berupa
penetapan alternatif pilihan kepada pengambil keputusan mengenai apa yang
sebaiknya dilakukan. Pemilihan alternatif keputusan, merupakan perwujudan niat atau
kehendak para pengambil keputusan. Pilihan keputusan kemudian diresmikan dan
disebarkan kepada seluruh pihak untuk dilaksanakan sebagai kegiatan.
Pengambilan keputusan bisa menjadi sangat sentralistik apabila pengambil keputusan
melaksanakan atau mengontrol sendiri seluruh langkah dari proses pengambilan
keputusan yaitu, mulai dari mengumpulkan informasi, menganalisis informasi,
menetapkan alternatif pilihan hingga memilih keputusan yang tepat, tanpa perlu
mendapat otorisasi dari pihak lain, kemudian melaksanakan sendiri pilihan yang telah
diambil.
Apabla ada pihak lain yang terlibat dalam dalam Langkah-langkah tersebut maka,
prosesnya menjadi lebih desentralistik. Desentralisasi paling besar terjadi apabila
hanya pengambil keputusan yang memiliki wewenang untuk menetapkan pilihan
alternatif keputusan.
Berdasarkan bagan di atas, struktur organisasi menurut produk terdiri dari bagian-
bagian yang masing-masing merupakan unit organisasi yang lengkap dan memiliki
seluruh fungsi yang diperlukan. Struktur organisasi dikelompokkan menurut jenis
produk yang dihasilkan. Pengelompokan juga dapat dilakukan menurut aspek lainnya,
misalnya kelompok jenis pelayanan yang dihasilkan, jenis pasar, jenis konsumen,
lokasi pasar atau konsumen atau menurut program. Pengelompokan pada struktur
organisasi dilakukan menurut output organisasi. Dengan demikian, setiap bagian
membuat satu jenis produk, memiliki secara lengkap seluruh fungsi yang diperlukan
sehingga koordinasi antar fungsi menjadi sangat baik karena ditempatkan pada bagian
yang sama, yang juga dipimpin oleh pimpinan yang sama (kepala divisi / bagian).
Keuntungan lainnya adalah struktur produk umumnya fleksibel dan adaptif. Selain
keuntungan, bentuk organisasi ini juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya
koordinasi antar bagian dapat menjadi sulit. Selain itu efisiensi ekonomi akan sulit
tercapai karena pada setiap bagian harus tersedia secara lengkap seluruh peralatan
atau fungsi yang dibutuhkan walaupun penggunaanya tidak selalu terjadi setiap waktu.
Akibatnya organsasi menjadi tidak efisien.