Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Organisasi


Kode Mata Kuliah : EKMA4157
Jumlah sks : 3 SKS

No Tugas Tutorial Skor Maksimal


Coba Anda analisis dengan contoh pengambilan keputusanan yang

1 bisa menjadi sentralistik! 30

Coba analisis hubungan antara teknologi dan performansi organisasi!

2 Jika perlu menggunakan contoh. 30

Coba Anda analisis dengan contoh hubungan vertikal dalam struktur


3. organisasi dari segi ukuran dan tingkat ketidakpastian! 40

Total Nilai Maksimum 100


* coret yang tidak sesuai

Jawaban
1. Sentralisasi merupakan komponen struktur organisasi yang paling sering diperdebatkan.
Banyak pendapat menyatakan bahwa sentralisasi menunjukkan tingkatan, di mana
pengambilan keputusan dipusatkan atau dikonsentrasikan dalam organisasi. Konsentrasi
pengambilan keputusan pada tingkatan hierarki yang tinggi menunjukkan tingkat
sentralisasi yang tinggi, sementara konsentrasi pengambilan keputusan pada tingkatan
hierarki yang rendah dianggap menunjukkan tingkat sentralisasi yang rendah atau yang
lebih populer dengan istilah desentralisasi.
Pengambilan keputusan bisa menjadi sangat sentralistik apabila pengambil keputusan
mengontrol seluruh langkah dari keseluruhan proses itu, yaitu dari mulai mengumpulkan
informasi mengenai situasi hingga keputusan diambil. Pengambil keputusan
mengumpulkan sendiri informasi, menganalisis informasi, menetapkan alternatif pilihan
hingga memilih keputusan yang dianggap tepat, tanpa perlu mendapat otorisasi dari pihak
lain, kemudian melaksanakan sendiri pilihan yang telah diambil. Sebagai contoh, pimpinan
negara barangkali ingin sekali agar penebangan hutan secara liar ditumpas habis, tetapi
para pimpinan di daerah mungkin merasa keberatan karena penebangan hutan merupakan
satu-satunya sumber pendapatan bagi daerahnya.
2. • Penelitian Woodward dalam teknologi dan performansi organisasi: Penelitian
Woodward mencoba mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dengan menggunakan
beberapa jenis kriteria, seperti tingkat keuntungan (profitabilitas), market share, nilai
saham perusahaan di pasaran bursa, dan juga reputasi perusahaan. Dengan menggunakan
macam-macam kriteria itu berhasil disusun pengelompokan perusahaan menurut tingkat
keberhasilannya. Pengelompokan tersebut membagi perusahaan ke dalam tiga kelas, yaitu
perusahaan dengan performansi rata-rata, lebih rendah dari rata-rata, dan lebih tinggi dari
rata-rata. Woodward akhirnya menemukan bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat
keberhasilan yang tinggi, adalah perusahaan dengan struktur yang sesuai dengan jenis
teknologinya.
• Penelitian Zwerman dalam teknologi dan performansi organisasi: Penelitian ini
menemukan bahwa beberapa karakteristik struktur organisasi ternyata mempunyai
hubungan yang sama terhadap jenis teknologi, seperti yang diungkapkan sebelumnya oleh
penelitian Woodward. Zwerman juga menemukan bahwa perusahaan dengan jenis
teknologi 1 dan 3 mempunyai bentuk organisasi organik. Sedangkan perusahaan dengan
jenis teknologi 2 menggunakan bentuk organisasi mekanistik.Penelitian ini menemukan
bahwa beberapa karakteristik struktur organisasi ternyata mempunyai hubungan yang sama
terhadap jenis teknologi, seperti yang diungkapkan sebelumnya oleh penelitian Woodward.
Zwerman juga menemukan bahwa perusahaan dengan jenis teknologi 1 dan 3 mempunyai
bentuk organisasi organik. Sedangkan perusahaan dengan jenis teknologi 2 menggunakan
bentuk organisasi mekanistik.
• Penelitian Edward Harvey dalam teknologi dan performansi organisasi: Harvey
menemukan bahwa banyaknya perubahan bentuk produk perlu diperhitungkan dalam
klasifikasi teknologi. Perubahan bentuk produk ini terutama terjadi pada jenis teknologi 1,
dan sangat jarang terjadi pada jenis teknologi 3. Dengan definisi teknologi tersebut Harvey
juga menarik kesimpulan bahwa memang jenis teknologi yang digunakan berpengaruh
terhadap struktur organisasi. Penelitian ini akhirnya memperlihatkan bahwa organisasi
yang produknya sering kali berubah cenderung berbentuk organik.
Keseluruhan penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat hubungan antara teknologi
yang digunakan dengan karakteristik organisasi maupun sistem manajemen suatu
organisasi. Penelitian Woodward, akhirnya dianggap sebagai suatu penelitian yang sangat
penting dalam perkembangan teori organisasi. Penelitian ini merupakan awal dari
berakhirnya kepercayaan terhadap prinsip-prinsip manajemen dan organisasi klasik, yang
beranggapan bahwa teori organisasi dan manajemen berlaku universal, yaitu mempunyai
ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum di setiap tempat maupun pada berbagai
kondisi, seperti apa pun juga.
3. Kualitas hubungan vertikal yang dibutuhkan oleh suatu organisasi ditentukan oleh dua
faktor, yaitu ukuran organisasi dan tingkat ketidakpastian yang dihadapi oleh organisasi.
Jika organisasi berukuran besar dan juga kompleks, berarti lebih banyak tingkatan hierarki
yang terdapat pada organisasi. Dan juga terdapat lebih banyak bagian yang perlu
dihubungkan satu sama lain. Ketidakpastian menunjukkan kecepatan maupun kepastian
perubahan pada lingkungan dan cara organisasi menjalankan kegiatannya. Apabila tingkat
ketidakpastian cukup tinggi, perubahan pada puncak maupun bagian lainnya dari
organisasi akan lebih sering terjadi.

Terdapat 5 jenis alat untuk melakukan hubungan vertikal dengan kapasitas yang berbeda-
beda. Jika ukuran organisasi maupun ketidakpastian yang dihadapi cukup besar, digunakan
alat hubungan vertikal yang kapasitasnya lebih besar atau digunakan beberapa alat
hubungan vertikal secara bersamaan. Berikut adalah lima jenis alat hubungan vertikal :
1) Hierarki: Hierarki merupakan alat yang paling pertama untuk mengadakan hubungan
vertikal dan juga paling rendah kapasitasnya. Hubungan vertikal ini dilakukan melalui
saluran hubungan perintah maupun pelaporan yang telah dirancang secara resmi antara
tingkatan hierarki, mulai dari puncak organisasi hingga bagian paling bawah. Jika suatu
permasalahan tidak dapat diselesaikan pada tingkat hierarki tertentu maka penyelesaian
permasalahan itu diserahkan kepada tingkat hierarki yang lebih tinggi.
2) Peraturan dan prosedur: Jika dalam organisasi sering kali muncul permasalahan yang
sama secara berulang-ulang dan juga ada jenis-jenis keputusan yang dilakukan secara
berulang maka digunakan alat hubungan vertikal berupa peraturan dan prosedur. Jika
permasalahan dan keputusan berulang-ulang maka prosedur akan memberikan petunjuk
mengenai apa yang harus dilakukan oleh karyawan untuk menghadapinya sehingga tidak
lagi diperlukan komunikasi langsung dengan pimpinan untuk meminta penjelasan
mengenai cara bertindak yang benar.
3) Rencana dan jadwal: Rencana dan jadwal adalah alat untuk melakukan hubungan
vertikal. Apabila dimiliki rencana serta jadwal yang cukup rinci, tingkatan hierarki yang
rendah dapat dibiarkan melaksanakan kegiatan tanpa pengawasan ataupun konsultasi yang
ketat dengan atasan, dengan syarat bahwa seluruh kegiatan tersebut sesuai dengan rencana.
4) Penambahan tingkat/posisi pada hierarki: Jika permasalahan yang muncul dalam
organisasi cukup besar jumlahnya maka rencana, peraturan maupun hierarki akan tidak
dapat lagi menampung aliran informasi yang terjadi. Pada organisasi yang sedang tumbuh
ataupun organisasi yang berada pada keadaan yang penuh ketidakpastian, sering kali
diperlukan tambahan alat hubungan vertikal. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah
dengan menambahkan posisi pada hierarki, misalnya dengan menambahkan staf yang
khusus ditugasi menangani suatu permasalahan tertentu, untuk membantu suatu jabatan
pimpinan.
5) Sistem informasi vertikal: Sistem informasi vertikal menjadikan pengolahan informasi
sepanjang hierarki bertambah efisien. Sistem informasi ini membuat kapasitas pengolahan
informasi menjadi lebih besar sehingga tidak ada posisi yang terlalu dibebani dengan
informasi, dan dapat mengurangi kebutuhan akan penambahan posisi yang baru.
Kelima jenis alat hubungan vertikal ini merupakan alternatif yang dapat dipilih dalam
rancangan struktur organisasi. Setelah tugas dan tanggung jawab dari setiap posisi ataupun
bagian organisasi telah ditetapkan, perlu ditentukan alat hubungan vertikal yang akan
digunakan, sesuai dengan karakteristik hubungan yang diperlukan.Kelima jenis alat
hubungan vertikal ini merupakan alternatif yang dapat dipilih dalam rancangan struktur
organisasi. Setelah tugas dan tanggung jawab dari setiap posisi ataupun bagian organisasi
telah ditetapkan, perlu ditentukan alat hubungan vertikal yang akan digunakan, sesuai
dengan karakteristik hubungan yang diperlukan.

Contoh hubungan vertikal dari departemen keuangan. Jabatan di departemen tersebut


secara berturut-turut, dari yang paling ke atas ke paling bawah:
•Direktur keuangan
•Vice president
•Kepala divisi keuangan
•Manajer
•Assistant manager

Sumber dan referensi:


•Modul EKMA4157

Anda mungkin juga menyukai