0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya organisasi beradaptasi dengan perkembangan isu COVID-19 guna mempertahankan keberlangsungan organisasi. Teori informasi organisasi Karl Weick menjelaskan bahwa organisasi perlu mengumpulkan, mengelola, dan memahami informasi dari lingkungan, termasuk isu pandemi, untuk memberikan arti dan mengambil tindakan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya organisasi beradaptasi dengan perkembangan isu COVID-19 guna mempertahankan keberlangsungan organisasi. Teori informasi organisasi Karl Weick menjelaskan bahwa organisasi perlu mengumpulkan, mengelola, dan memahami informasi dari lingkungan, termasuk isu pandemi, untuk memberikan arti dan mengambil tindakan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya organisasi beradaptasi dengan perkembangan isu COVID-19 guna mempertahankan keberlangsungan organisasi. Teori informasi organisasi Karl Weick menjelaskan bahwa organisasi perlu mengumpulkan, mengelola, dan memahami informasi dari lingkungan, termasuk isu pandemi, untuk memberikan arti dan mengambil tindakan yang tepat.
1. Perbedaan antara pendekatan objektif dan subjektif dalam memaknai suatu
organisasi beserta pengimplementasiannya Organisasi dapat diartiakan melalui dua pendekatan yaitu subjektif dan objektif. Menurut Pace & Faules (2002, h. 11) istilah “objektif” dalam konsep ini merujuk kepada pandangan bahwa objek-objek, perilaku- perilaku, dan peristiwa-peristiwa eksis di dunia nyata dan terlepas dari pengamatannya, sedangkan “subjektif” merujuk bahwa realitas itu sendiri adalah konstruksi sosial, realitas sebagai suatu proses kreatif yang memungkinkan orang menciptakan apa yang ada “diluar sana”. Dalam konteks objektif, organisasi dipandang sesuatu yang bersifat fisik dan konkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang sudah pasti. Sedangkan, subjektif memandang organisasi sebagai kegiatan yang dilakukan orang-orang didalamnya. Dapat disimpulkan juga bahwa pandangan organisasi secara objektif adalah melihat organisasi sebagai suatu wadah, struktur. Namun pandangan organisasi secara subjektif memandang organisasi sebagai rancangan kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi tersebut. Menurut (Siregar, 2012, h. 30) implikasinya berdasarkan pendekatan objektif mempelajari organisasi secara keseluruhan, terkait bagaimana organisasi dapat beradaptasi dengan cara terbaik terhadap lingkungan untuk mengembangkan diri dan keberlangsungan hidup, sedangkan menurut pendekatan subjektif pengetahuan mengenai organisasi diperoleh dengan melihat perilaku-perilaku dan apa makna perilaku itu bagi mereka yang melakukannya, struktur memang diakui tetapi lebih menekankan pada perilaku. Dari kedua pandangan tersebut tidak hanya mempengaruhi cara pandang terhadap komunikasi organisasi, namun juga dalam memahami aspek-aspek lainnya terkait perilaku organisasi. 2. “Suatu organisasi akan efektif dalam menjalankan operasionalnya apabila berpegang pada prinsip aturan, struktur, dan kontrol.” – Pro Menurut saya suatu organisasi akan jauh lebih efektif dalam menjalankan operasionalnya apabila berpegang pada prinsip, aturan, struktur, dan kontrol. Hal ini sejalan dengan pendekatan klasik. Berdasarkan (Negoro, 2020) pendekatan klasik lebih menekankan arti penting struktur organisasi dan kontrol administratif untuk menjamin performa organisasi. Pendekatan organisasi ini memiliki tiga teori pendukung (Hasiholan, 2012, h. 5-8): a. Teori Birokrasi (Max Weber) Teori ini berpendapat bahwa organisasi itu dikontrol oleh pemimpin. Terdapat beberapa karakteristik birokrasi yang tersusun atas hal-hal berikut ini: - Pembagian Kerja - Hierarki Wewenang - Program rasional - Sistem prosedur - Sistem aturan dan hak kewajiban - Hubungan antara pribadi yang bersifat impersonal b. Teori Administratif (Fayol) Teori ini lebih menekankan pada aspek makro dan praktek langsung manajemen. Selain itu terdapat Kegiatan Manajerial atau yang biasa disebut dengan Fayol’s Functinasionalism: - Perencanaan - Pengorganisasian - Pemberian perintah - Pengkoordinasian - Pengawasan c. Teori Scientific Management (Taylor) Teori ini lebih memusatkan teori organiasai pada aspek makro organisasi. Teori ini didefinisikan sebagai seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efisiensi kerja atau dengan pernyataan lain yaitu “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efisiensi kerja”. Taylor menjelaskan bahwa organisasi memiliki empat kaidah, yaitu: - Metode kerja dalam praktek digantikan atas dasar ilmu pengetahuan - Memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya. - Adanya pengembangan ilmu tentang kerja seleksi, latihan, dan pengembangan secara ilmiah harus diintergrasikan. - Perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antar karyawan dan manajer Berdasarkan penjelasan dari ketiga teori di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi akan lebih efektif untuk menjalankan operasionalnya berdasarkan aturan, prinsip, dan kontrol. Hal ini dikarenakan pada salah satu teori pada pendekatan klasik yaitu teori birokrasi mengatakan bahwa organisasi harus mempunyai sebuah struktur, peraturan agar kegiatan organisasi dapat berjalan efektif. Organisasi akan berhasil apabila dicapai melalui formalitas aturan- aturan yang ada, struktur, dan proses organisasi.
3. “Anggota organisasi akan membentuk sistem organisasi.” – Pro
Saya setuju dengan pernyataan tersebut hal ini didasari oleh Teori Sistem. Organisasi dijelaskan sebagai sistem. Dalam teori ini menganggap bahwa sistem organisasi memiliki beberapa sub sistem diantaranya: a. Individu dan kepribadiannya b. Struktur formal c. Pola interaksi informal d. Pola status dan peranan e. Lingkungan fisik dan pekerjaan Organisasi diartikan sebagai sistem kegiatan-kegiatan atau kekuatan dari dua orang atau lebih yang di koordinasikan secara sadar. Terdapat tiga tataran dalam pengertian sistem (Negoro, 2020), yaitu: a. Sub sistem Sistem yang terbentuk dari bagian-bagian yang saing terhubung. b. Sub sistem yang merupakan bagian-bagian saling berhubungan dengan sistem secara keseluruhan c. Sistem besar atau supra sistem Meliputi berbagai organisasi sebagai satu kesatuan lingkungan. Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa anggota didalam organisasi akan mampu membentuk sistem suatu organisasi. Diibaratkan sebagai sebuah anggota tubuh yang terdiri dari organ lambung, hati, usus halus, usus besar, dan kerongkongan. Dari beberapa organ tersebut membentuk suatu sistem yaitu sistem pencernaan. Hal ini sama halnya dengan organisasi, yang terdiri dari beberapa anggota-anggota dan nanti nya akan membentuk suatu sistem dalam organisasi. Namun pada organ tubuh dan organisasi berbeda, sistem tubuh apabila organnya rusak dapat digantikan dengan organ baru (meskipun tidak akan berjalan 100%), namun jika sistem dalam organisasi rusak, yang dapat diperbaharui adalah orangnya, sistem organisasinya adalah sebuah rangkaian peristiwa yang panjang. Organisasi disebut juga sebagai social system karena berupa runtutan sebuah peristiwa dan merupakan hasil dari berinteraksi dengan orang lain.
4. “Organisasi yang ada di Indonesia perlu memberikan perhatian dan
beradaptasi pada penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) yang terjadi di dunia guna mempertahankan kehidupan organisasi.” - Pro Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan isu tersebut saat ini menjadi hal yang cukup penting untuk diperbincangkan. Isu tersbeut bukan menjadi isu yang bisa dianggap ringan ataupun disepelekan, karena penyebarannya yang cukup cepat. Maka dari itu suatu organisasi yang ada di Indonesia perlu memperhatikan perkembangan isu tersebut. Faktor lainnya dikarenakan adanya teori pendukung yaitu Teori Informasi Organisasi yang dicetuskan oleh Karl Weick. Menurut Karl Weick dalam (West& Turner, 2017, h. 23) organisasi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan, mengelola, dan menggunakan informasi yang mereka terima. Selain itu, Weick juga melihat organisasi sebagai sistem yang mengambil informasi yang membingungkan atau ambigu dari lingkungan dan mencoba memberikan arti yang masuk akal. Dalam teori ini terdapat beberapa teori yang mendasari yaitu (Negoro, 2020): a. Sociocultural Evelotinary Theory Teori ini lebih berfokus tentang bagaimana organisasi beradaptasi terhadap perubahan sosial dan lingkungan budaya, teori ini menganggap bahwa adanya ecological change. Sehingga Weick mengadopsi teori ini menjadi: - Enactment Seperti jajak pendapat terkait perubahan yang terjadi dalam sebuah organisasi. - Selection Memilih dari sekian banyak pendapat mana yang dapat di terima. - Retention Mulai pelaksaan dari keputusan yang baru akibat perubahan. b. Information Theory Terkait bagaimana mengurangi distorsi pesan. c. General System Theory Adanya struktur yang kompleks dan saling bergantungan. yaitu: - Supra system Cakupannya lebih luas, seperti masyarakat diluar organisasi. - System Organisasi itu sendiri. - Sub system Struktur organisasinya, individu di dalam organisasi tersebut.
Berdasarkan penjelasan dari Teori Weick diatas dapat disimpulkan bahwa
sebuah informasi dari luar organisasi sebaiknya jangan diabaikan. Organisasi berhak untuk memilah-milah informasi mana yang sejalan dengan organisasinya dan mana yang tidak. Sebuah organisasi sebaiknya harus mampu untuk mengelola pesan mana yang masih bersifat ambigu, agar diolah sedemikian rupa agar tidak menimbulkan ambigu. Seperti infromasi terkait Corona Virus, sebuah organisasi tidak bisa menganggap sebelah mata informasi tersebut. Organisasi harus memberikan perhatian yang lebih terkait masalah Corona Virus tersebut. Apalagi jika pemerintah telah memberikan peraturan mengenai upaya pencegahan penyebaran Corona Virus seperti kegiatan bekerja dari rumah. Peraturan ini diartikan sebagai sebuah informasi dari luar organisasi yang tidak bisa kita hindari ataupun kita sepelekan. Peraturan itu harus diterima dalam organisasi, namun bukan bearti diterima secara mentah-mentah namun juga perlu melalui tahap pemrosesan agar efektifitas sebuah organisasi tetap bisa tercapai meskipun adanya peraturan baru yang mungkin merubah beberapa hal dalam organisasi. Daftar Pustaka
Hasiholan, L. B. (2012). Teori Organisasi Suatu Tinjauan Perspektif
Sejarah. Dinamika Sains, 10(24), 1-15
Negoro, S. H (2020). Minggu keempat. Pendekatan Classical& Human Relations
[slide powerpoint]. Diakses dari Learning Management System, Universitas Atma Jaya Yogyakarta blackboard online: https://kuliah.uajy.ac.id/pluginfile.php/198253/mod_resource/content/1/pertem uan%204.pdf
Negoro, S. H (2020). Minggu kelima. Social System Perspective [slide powerpoint].
Diakses dari Learning Management System, Universitas Atma Jaya Yogyakarta blackboard online: https://kuliah.uajy.ac.id/pluginfile.php/199166/mod_resource/content/1/teori% 20sistem.pdf
Negoro, S. H (2020). Minggu ketujuh. Weick’s Models Organising [slide
powerpoint]. Diakses dari Learning Management System, Universitas Atma Jaya Yogyakarta blackboard online: https://kuliah.uajy.ac.id/pluginfile.php/204567/mod_resource/content/1/pertem uan%207-weicks%20theory.pdf
Pace, R. W., Faules, D. F. & Mulyana, D. (Eds). (2002). Komunikasi Organisasi:
Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Siregar, N. S. S. (2012). Interaksi Komunikasi Organisasi. Jurnal Ilmu Sosial, 5(1),
27-39
West, R. &Turner, L. H. (2017). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi
(2nd ed). (H. Bhimasena& G. T. Pratiwi, Terjemahan). Jakarta: Salemba Humanika
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu