Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Organisasi


Kode Mata Kuliah : EKMA4157
Jumlah sks : 3 SKS

No Tugas Tutorial Skor Maksimal


Coba Anda analisis dengan contoh pengambilan keputusanan yang
1 bisa menjadi sentralistik! 30

Coba analisis hubungan antara teknologi dan performansi


2 organisasi! Jika perlu menggunakan contoh. 30

Coba Anda analisis dengan contoh hubungan vertikal dalam


3. struktur organisasi dari segi ukuran dan tingkat ketidakpastian! 40

Total Nilai Maksimum 100


* coret yang tidak sesuai

NAMA: AGIS DUWI SOFYANA


NIM:042242723

JAWABAN TUGAS 3!
1. Banyak pihak yang setuju bahwa sentralisasi bisa diartikan sebagai pengambilan
keputusan yang dikonsentrasikan di satu titik. Tetapi, arti dari pernyataan itu tidaklah
cukup jelas. Istilah "satu titik" bisa diartikan sebagai seseorang, satu unit ataupun satu
tingkatan hierarki. Kebanyakan orang beranggapan bahwa keputusan yang sifatnya
sentralistik diambil oleh posisi yang menempati tingkatan hierarki yang lebih tinggi
dalam organisasi dan suatu keputusan tidak dianggap bersifat sentralistik apabila
diambil secara terkonsentrasi di satu titik atau suatu posisi yang berada pada tingkatan
hierarki yang rendah. Bagi karyawan pelaksana, yang harus menjalankan keputusan
yang telah ditetapkan, tidak terasa bedanya apabila keputusan ditetapkan pada satu
tingkatan hierarki ataupun beberapa tingkatan hierarki yang lebih tinggi dari posisi
mereka dalam organisasi. Pilihan yang mana pun juga yang terjadi akan dirasakan
sama oleh karyawan pelaksana selama mereka hanya bisa memberikan sedikit input
terhadap pekerjaan yang harus diselesaikan. Pengambilan keputusan tetap saja akan
dianggap bersifat sentralistik apabila karyawan pelaksana tidak diperkenankan untuk
ikut memberikan andil dalam pengambilan keputusan tersebut, lepas dari kenyataan
bahwa keputusan ternyata ditetapkan hanya satu tingkatan hierarki di atas posisi
karyawan pelaksana tersebut ataupun di puncak organisasi.
2. Penelitian Woodward juga mencoba mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dengan
menggunakan beberapa jenis kriteria, seperti tingkat keuntungan (profitabilitas),
market share, nilai saham perusahaan di pasaran bursa, dan juga reputasi perusahaan.
Dengan menggunakan macam-macam kriteria itu berhasil disusun pengelompokan
perusahaan menurut tingkat keberhasilannya. Pengelompokan tersebut membagi
perusahaan ke dalam tiga kelas, yaitu perusahaan dengan performansi rata-rata, lebih
rendah dari rata-rata, dan lebih tinggi dari rata-rata. Woodward akhirnya menemukan
bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi, adalah
perusahaan dengan struktur yang sesuai dengan jenis teknologinya (seperti yang
diperlihatkan pada tabel sebelumnya). Woodward juga menemukan bahwa perusahaan-
perusahaan yang berhasil pada jenis teknologi 1 dan 3, pada umumnya merupakan
organisasi organik. Sedangkan perusahaan- perusahaan yang berhasil pada jenis
teknologi 2 umumnya mempunyai organisasi yang bersifat mekanistik. Beberapa
penelitian sejenis di Amerika yang dilakukan kemudian ternyata membenarkan
kesimpulan yang dikemukakan oleh Joan Woodward.
Sebuah penelitian sejenis dilakukan oleh Zwerman terhadap 55 buah perusahaan di
daerah Minneapolis. Penelitian ini menemukan bahwa beberapa karakteristik
struktur organisasi ternyata mempunyai hubungan yang sama terhadap jenis
teknologi, seperti yang diungkapkan sebelumnya olch penelitian Woodward.
Zwerman juga menemukan bahwa perusahaan dengan jenis teknologi 1 dan 3
mempunyai bentuk organisasi organik. Sedangkan perusahaan dengan jenis
teknologi 2 menggunakan bentuk organisasi mekanistik. Selain itu, Zwerman juga
memperlihatkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan karakteristik struktur yang
sesuai terhadap jenis teknologinya, umumnya dapat mencapai tingkat keberhasilan
yang lebih tinggi.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Edward Harvey, yang mengamati 43 perusahaan
untuk melihat hubungan antara teknologi dengan karakteristik struktur organisasi".
Harvey menemukan bahwa banyaknya perubahan bentuk produk perlu
diperhitungkan dalam klasifikasi teknologi. Perubahan bentuk produk ini terutama
terjadi pada jenis teknologi 1, dan sangat jarang terjadi pada jenis teknologi 3.
Dengan definisi teknologi tersebut Harvey juga menarik kesimpulan bahwa
memang jenis teknologi yang digunakan berpengaruh terhadap struktur organisasi.
Penelitian ini akhirnya memperlihatkan bahwa organisasi yang produknya sering
kali berubah cenderung berbentuk organik.
Keseluruhan penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat hubungan antara
teknologi yang digunakan dengan karakteristik organisasi maupun sistem
manajemen suatu organisasi. Penelitian Woodward, akhirnya dianggap sebagai
suatu penelitian yang sangat penting dalam perkembangan teori organisasi.
Penelitian ini merupakan awal dari berakhirnya kepercayaan terhadap prinsip-
prinsip manajemen dan organisasi klasik, yang beranggapan bahwa teori organisasi
dan manajemen berlaku universal, yaitu mempunyai ketentuan-ketentuan yang
berlaku secara umum di setiap tempat maupun pada berbagai kondisi, seperti apa
pun juga. Penelitian Woodward membuka cakrawala baru dalam teori organisasi
dan manajemen, yaitu dengan memunculkan prinsip ketergantungan (contingency),
yang menyatakan bahwa karakteristik organisasi, karakteristik manajemen maupun
keberhasilan organisasi mempunyai ketergantungan terhadap faktor-faktor tertentu,
seperti teknologi.

3. Struktur organisasi terdiri dari empat komponen, yaitu pembagian tugas, hubungan
pelaporan resmi, pengelompokan individu, dan sistem hubungan. Dalam suatu
perusahaan terdapat sistem hubungan yang terbagi menjadi dua, yaitu sistem hubungan
vertikal dan sistem hubungan horizontal.

Hubungan vertikal dalam struktur organisasi termasuk ke dalam komponen sistem


hubungan di mana sistem hubungan tersebut bersifat dinamis dan tidak tampak. Sistem
hubungan dapat diartikan sebagai mekanisme dalam melakukan komunikasi,
koordinasi serta integrasi kegiatan antar karyawan dengan satuan-satuan organisasi dan
dengan berbagai tingkatan hierarki di dalam organisasi. Kualitas hubungan vertikal
salah satunya ditentukan oleh tingkat ketidakpastian, di mana hal ini merujuk pada
kecepatan maupun kepastian perubahan pada lingkungan dan teknologi organisasi.
Apabila tingkat ketidakpastian cukup tinggi maka perubahan pada puncak maupun
pada bagian paling bawah dari organisasi lebih sering terjadi. Salah satu dimensi
struktur organisasi dilihat dari ukuran di mana ukuran yang biasa digunakan dalam
organisasi adalah seberapa banyak jumlah anggota di dalam organisasi tersebut. Jika
ukuran organisasi dan tingkat ketidakpastian semakin besar maka alat untuk
mengadakan hubungan harus lebih bermutu. Contohnya, diperlukan suatu alat untuk
melakukan hubungan vertikal agar tingkat koordinasi vertikal semakin baik. Alat
tersebut yaitu:

 Hierarki
 peraturan dan prosedur
 rencana dan jadwal
 tambahan tingkat atau posisi pada hierarki
 sistem informasi vertikal yang memadai

SUMBER BMP EKMA4157

Anda mungkin juga menyukai