Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem merupakan suatu filsafat atau penglihatan ( persepsi ) tentang
struktur yang mengoordinasikan kegiatan-kegiatan dan operasi-operasi dalam suatu
organisasi atau sistem dengan cara yang efisien dan yang paling baik. Suatu sistem dapat
dirumuskan sebagai setiap kumpulan komponen atau subsistem yang dirancang untuk
mencapai suatu tujuan.
Salah satu kecendrungan organisasi sekarang adalah meningkatkan spesialisasi.
Komponen-komponen suatu organisasi cenderung berkembang menjadi kelompok-kelompok
yang secara relatif mempunyai kekuasaan. Tiap kelompok mempunyai tujuan dan sistem
nilainya sendiri, dan dengan demikian dapat tidak mengindahkan bagaimana kegiatan dan
tujuan mereka saling berhubungan dengan kegiatan dan tujuan organisasi sebagai suatu
keseluruhan. Penerapan pendekatan sistem mengabaikan garis-garis fungsional organisasi
secara tradisional untuk memperoleh apa yang terbaik bagi keseluruhan organisasi. Dalam
kebanyakan organisasi biasanya ada pertentangan antara fungsi-fungsi yang berlainan.
Secara ideal, masalah setiap bidang fungsional harus dipecahkan sesuai dengan tujuan
organisasi secara keseluruhan. Persyaratan optimalisasi tujuan sepenuhnya mencakup :
Pertimbangan mengenai semua alternatif
Pertimbangan mengenai semua peristiwa yang terjadi diluar organisasi.
Maksimalisasi fungsi-fungsi tujuan seluruh organisasi.
Fungsi manajemen dalam organisasi yang besar dan kompleks masa kini adalah
mengoordinasikan dan menghubungkan satu sama lain kegiatan dari bermacam-macam
bidang fungsi dan mengoptimalkan tujuan organisasi secara keseluruhan.
Oleh karen itu, filsafat pendekatan sistem merupakan cara manajemen memandang antar
hubungan subsistem-subsistem organisasi. Manajer yang sukses harus mengusahakan agar
masing-masing subsistem yang sering bertentangan ini menjadi suatu sistem yang
tersatupadukan dengan semua subsistem yang bekerjasama untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan meningkatnya luas, spesiaisasi, kompleksitas dan perubahan yang cepat dalam
kebanyakan organisasi, masalah menyatukan subsistem-subsistem organisasi menjadi suatu
keseluruhan yang aktif ini akan menjadi lebih penting pada masa mendatang.
Meskipun kita akan membicarakan bagaimana pendekatan sistem itu digunakan, baik
untuk pemecahan masalah maupun untuk pengembangan sistem informasi, ada beberapa
petunjuk yang dapat diterapkan secara umum untuk memanfaatkan paham ini :
1. Integrasi, yakni bermacam-macam subsistem dari suatu sistem harus diintegrasikan
dengan cara sedemikian rupa untuk mendapatkan keuntungan dari antar hubungan dan
hal saling bergantung antara masing-masing unsur.
2. Komunikasi, yakni saluran komunikasi harus selalu terbuka diantara subsistem-
subsistem.
3. Metode Ilmiah yakni harus diterapkan metode ilmiah dengan menggunakan bermacam-
macam teknik ilmu manajemen.
4. Berorientasi kepada keputusan, yakni untuk menjadikan fungsi perencanaan dan
pengawasan lebih efektif maka mana mungkin dikembangkan pengambilan keputusan
yang diprogramkan. Tujuannya adalah untuk memprogram sistem keputusan yang
dirumuskan dengan baik, seperti penentuan waktu dan logistik, sampai suatu titik
dimana sistem keputusan tersebut mengatur sendiri. Pendekatan ini akan membebaskan
manajemen dari banyak acuh tak acuh, kegiatan-kegiatan yang tidak jelas, yang apabila
tidak, ia akan dituntut untuk melaksanakannya. Waktu tambahan yang diakibatkan akan
memungkinkan manajemen menaruh lebih banyak perhatian terhadap pengambilan
keputusan yang tidak tersusun dan tidak terprogram.
5. Teknologi, yakni dimanapun mungkin penganalisis harus menggunakan teknlogi
modern untuk membantu melaksanakan teknik-teknik yang timbul dari keempat
petunjuk tersebut diatas. Misalnya komputer sangat meningkatkan integrasi,
komunikasi, metode ilmiah dan pengambilan keputusan yang di programkan.
Inti analisis sistem adalah untuk berusaha melihat keseluruhan masalah dalam
hubungannya, dengan secara sistematis menyelidiki tujuan sistem dan kriteria untuk
berhasilnya sistem tersebut dan untuk menilai alternatif-alternatif dipandang dari sudut
keberhasilan dan biaya.
Dengan sendirinya hal ini tidak benar untuk semua kejadian. Lagipula, pengembangan
sistem informasi dari sudut pandangan dapat disebut suatu pemecahan terhadap suatu
masalah, artinya kebutuhan untuk mengetahui. Akan tetapi, untuk dapat dengan lebih baik
menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama pengembangan suatu sistem,
kita dapat memperkenalkan tiga tahap :
1. Analisis sistem
2. Perancangan sistem
3. Pelaksanaan sistem
Banyak fungsi pengambilan keputusan sehari-hari dari manajemen bawah dan tengah
dan akan banyak ditunjang oleh sistem data yang diotomatiskan.