1. KONSEP SISTEM
1
SISTEM PERKANTORAN
2
SISTEM PERKANTORAN
Bagian ini menjelaskan sistem sebagai suatu rangkaian kegiatan, yang terdiri
dari prosedur dan metode. Prosedur adalah langkah-langkah yang berurutan,
yang merupakan mekanisme kerja dari suatu sistem, dan memberikan tuntunan
(guide lines) kepada karyawan-karyawannya dalam hubungannya dengan: siapa
yang mengerjakan: apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, kapan
dikerjakan. Prosedur kemudian dipecah menjadi sebuah rangkaian kerja yang khas
yang dilaksanakan dengan menggunakan metode. Metode adalah cara melakukan
suatu pekerjaan.
SOP biasanya terdiri dari tujuan, sarana dan prasarana yang digunakan,
kapan dibuat atau direvisi, bagian atau unit yang harus melaksanakan, bagaimana
prosedur dan metodenya, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir.
SOP harus dievaluasi setiap tahun dan jika perlu direvisi. Sebuah sistem bisa
tergantung atau tidak pada perubahan lingkungan. Berdasarkan kenyataan
tersebut, sistem bisa terbuka dan tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dengan lingkungan, sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang
1 Resistensi merupakan sebuah sikap seseorang yang berperilaku bertahan, berusaha melawan,
menentang atau upaya oposisi yang pada umumnya tidak berdasarkan pada paham yang jelas.
3
SISTEM PERKANTORAN
4
SISTEM PERKANTORAN
5
SISTEM PERKANTORAN
f. Mempermudah dalam pelatihan para pekerja. Bagi para pekerja, mereka dapat
langsung melihat manual tertulis jika belum mengerti benar, dan bagi penyelia
atau instruktur, mereka tidak perlu bersusah-susah menjelaskan.
6
SISTEM PERKANTORAN
Sementara itu, selain bentuk birokrasi yang mekanistis terdapat pula bentuk
adokrasi2 yang lebih bersifat organis. Adokrasi adalah sistem yang berubah
dengan cepat, adaptif. Adokrasi biasanya digunakan sebagai alat untuk menjawab
perubahan, membantu inovasi, dan mengkoordinasikan berbagai peristiwa.
Contohnya adalah jaringan kerja, kepanitiaan, bentuk-bentuk desentralisasi, atau
tugas-tugas khusus, seperti pembuatan kurikulum, pembuatan kebijakan, dan lain
sebagainya.
Karakteristik Sistem
Menurut Mcleod dan Schell (2001), sebuah sistem yang baik memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Fleksibel. Walaupun sistem yang efektif adalah sistem yang terstruktur dan
terorganisir dengan baik, namun sebaiknya cukup fleksibel agar lebih mudah
disesuaikan dengan keadaan yang sering berubah:
2. Mudah diadaptasikan. Sistem yang baik juga harus cepat dan mudah
diadaptasikan dengan kondisi baru tanpa mengubah sistem yang lama
maupun mengganggu fungsi utamanya,
3. Sistematis. Agar berfungsi secara efektif, hendaknya sistem yang ada bersifat
logis dan sistematis, yaitu sistem yang dibuat tidak akan mempersulit aktivitas
pekerjaan yang telah ada,
4. Fungsional. Sistem yang efektif harus dapat membantu mencapai tujuan yang
telah ditentukan,
5. Sederhana. Sebuah sistem seharusnya lebih sederhana sehingga lebih mudah
dipahami dan dilaksanakan,
2. Pemanfaatan sumber daya yang optimal. Sistem yang dirancang dengan
baik akan menjadikan penggunaan sumber daya yang dimiliki organisasi dapat
dioptimalkan pemanfaatannya.
7
SISTEM PERKANTORAN
Unsur Sistem
Secara umum, sebuah sistem yang ideal memiliki unsur (Laudon dan Laudon,
2004: Odgers, 2005) sebagai berikut:
1. Input. Aliran sistem dimulai oleh input dari beberapa jenis sumber daya. Di
dalam area kerja, jenis input yang biasa dijumpai adalah data, informasi,
dan material yang diperoleh baik dari dalam maupun luar organisasi.
Tentunya kelancaran aliran input ini akan ditunjang oleh keterampilan dan
pengetahuan karyawan, serta peralatan kantor yang memadai guna
menjalankan metode dan prosedur dalam sistem. Dalam beberapa instansi,
output dari satu sistem menjadi input untuk sistem yang lain,
2. Processing. Perubahan dari input menjadi ouput yang diinginkan dilakukan
pada saat pemrosesan yang melibatkan metode dan prosedur dalam sistem.
Biasanya, aktivitas ini akan secara otomatis mengklasifikasikan,
mengonversikan, menganalisis, serta memperoleh kembali data atau
informasi yang dibutuhkan,
3. Output. Setelah melalui pemrosesan, input akan menjadi output, berupa
informasi pada sebuah kertas atau dokumen yang tersimpan secara
elektronik. Output ini akan didistribusikan kepada bagian atau pegawai
yang membutuhkan. Untuk itu, kualitas ouput mempunyai dampak yang
signifikan terhadap kinerja bagian yang berkaitan, karena bisa jadi output
pada Suatu subsistem (departemen atau bagian) tertentu merupakan input
dari sistem (departemen atau bagian) yang lain,
4. Feedback. Pemberian umpan balik mutlak diperlukan oleh sebuah sistem,
karena hal itu akan membantu organisasi untuk mengevaluasi dan
memperbaiki sistem yang ada sekarang menjadi lebih baik lagi. Sebagai
contoh, jika unit biaya melebihi standar yang ditentukan, maka
pengendalian masing-masing proses perlu untuk ditingkatkan. Umpan balik
akan membuat sistem dapat mengevaluasi efektivitas output yang
dihasilkan agar lebih bernilai tambah bagi organisasi. Tentunya kuantitas
maupun kualitas umpan balik yang dibutuhkan berbeda dari satu sistem
(departemen atau bagian) ke sistem (departemen atau bagian) yang lain.
8
SISTEM PERKANTORAN
9
SISTEM PERKANTORAN
yang membutuhkan (orang yang tepat) pada saat yang tepat. Saat ini sebagian
besar sistem informasi yang dijalankan oleh organisasi menggunakan aliran
informasi yang bertumpu pada pengelolaan otomatis komputer (web-based) secara
online. Diharapkan informasi akan dapat disampaikan kepada pengguna kapan
pun dan di mana pun dengan menggunakan e-mail, scheduling, dan software-
software lain.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung penggunaan teknologi
pada prosedur harus mempunyai karakteristik (Quible, 2001) sebagai berikut:
Work-assignment delivery. Sistem harus mendukung kekuatan penyampaian
pesan, memberikan peluang penyampaian tugas kerja dari satu orang kepada
yang lain dalam suatu organisasi.
Interconectivity of departments and/or work unit. Sistem hendaknya
mendukung penyampaian pesan secara cepat dan tepat, baik untuk jumlah
pesan yang relatif sedikit maupun yang bersifat massal dan baik pesan yang
disampaikan secara vertikal maupun horizontal.
Accomodation of existing data. Sistem harus dapat mengakomodasikan dan
memfasilitasi data yang ada karena sumber daya yang dimiliki suatu
organisasi tersedia pada data tersebut.
Cost effective. Suatu sistem harus efektif dan efisien dalam segi biaya.
Pengembangan dari satu sistem baru atau memodifikasi sistem yang telah
ada merupakan upaya untuk mengembangkan sistem yang lebih baik dan mampu
beradaptasi dengan lingkungan secara cepat. Meskipun pada awalnya sistem
dibangun hanya menggunakan langkah 1, 4, dan 5, namun langkah 1 hingga 5
dapat digunakan jika organisasi hendak memodifikasi sistem yang telah ada.
Berikut ini adalah tahapan pengembangan sistem yang diajukan okeh Quible
(2001):
1. Batasi secara jelas proses yang perlu dipelajari. Langkah ini akan memberikan
gambaran yang jelas dan hasil yang diharapkan serta analisis yang diperlukan
guna mempertajam analisis yang dilakukan,
10
SISTEM PERKANTORAN
2. Beri rencana tentang isi dan proses yang berjalan. Sebelum sistem dimodifikasi,
proses yang ada harus digambarkan atau dibuat perencanaan. Proses tersebut
dapat digambarkan secara naratif dengan menggunakan form/chart.
Rencanakan setiap proses yang berjalan dari masing. masing langkah.
Lengkapi dengan langkah-langkah yang dapat meyakinkan, yaitu dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan berikut: siapa, apa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana,
3. Analisis proses yang sedang berjalan. Langkah berikutnya adalah analisis
proses. Adanya pertanyaan dapat membantu mengidentifikasi proses dengan
sederhana, aktivitas kantor apa yang perlu dieliminasi atau dapat dikombinasi
dengan yang lain. Ketika proses pekerjaan dilakukan, penyederhanaan
menjadi fokus utama, dan terkadang ketika satu langkah di eliminasi, langkah
yang lain juga tereliminasi,
4. Rencanakan proses yang dikembangkan. Pada saat proses yang berjalan telah
dianalisis, maka proses yang dikembangkan telah direncanakan dengan jelas.
Pada beberapa kasus dapat dicoba dengan menggunakan uji coba dan segera
melakukan pembenahan sebelum sistem seluruhnya diimplementasikan,
5. Buat proses baru. Setelah keputusan dibuat untuk diimplementasikan pada
proses yang baru, maka pembuatan proses baru dapat dimulai. Beberapa
karyawan perlu diyakinkan bahwa proses yang baru sebenarnya merupakan
pengembangan dari proses yang lama.
Jenis Sistem
Menurut Martin dkk. (2002), pada organisasi idealnya harus terdapat 4 jenis
sistem, di mana tiap jenisnya melayani tingkatan organisasi yang berbeda. Sistem
tersebut antara lain:
11
SISTEM PERKANTORAN
rutin berikut: Berapa jumlah penjualan (kredit maupun tunai) untuk masing-
masing jenis produk pada bulan ini? Berapa jumlah bahan baku produk tipe A
di gudang? Atau berapa jumlah pegawai yang telah mengikuti Brevet A pajak?
Berapa banyak scanner yang dimiliki dengan kualitas image di atas 1.000 dpi?
Sistem dasar yang digunakan pada aktivitas rutin ini ditunjang oleh TPS
(transaction processing systems), berupa sistem komputer yang mencatat
transaksi harian dalam bisnis, seperti pemasukan data penjualan, data
pembayaran gaji atau tagihan, dan sebagainya. Sistem ini diilustrasikan
sebagai berikut:
12
SISTEM PERKANTORAN
13
SISTEM PERKANTORAN
14
SISTEM PERKANTORAN
15
SISTEM PERKANTORAN
Masalah yang terdapat pada organisasi berkaitan dengan sistem informasi tidak
lepas dari 3 aspek, yaitu manajemen, organisasi, dan teknologi (Laudon dan
Laudon, 2004). Terdapat 6 langkah yang dapat digunakan dalam mendeteksinya
yaitu:
16
SISTEM PERKANTORAN
2. ALAT-ALAT SISTEM
17
SISTEM PERKANTORAN
18
SISTEM PERKANTORAN
Tiap langkah operasi dalam proses kerja yang terkait dapat juga
diklasifikasikan sebagai langkah sudah siap, kerjakan, atau tidak usah
dilanjutkan. Dengan memberikan perhatian khusus pada kerjakan, maka
langkah sudah siap maupun tidak usah dilanjutkan dapat dikurangi. Penjelasan
untuk sebuah langkah dapat diberikan dengan mengubahnya ke dalam bentuk
apa, siapa, bagaimana, kapan, dan di mana sebuah aktivitas dikerjakan. Jika
19
SISTEM PERKANTORAN
Bagan aliran proses menjelaskan secara singkat sifat tiap aktivitas dalam
proses, mengidentifikasi jarak suatu objek dipindahkan, dan menampilkan
jumlah waktu yang terbuang dari tiap langkah yang tertunda. Untuk
mendukung analisis, simbol yang mewakili tiap langkah dihubungkan dengan
garis, dan simbol yang menggambarkan kerjakan digelapkan. Setelah proses
kerja di outline pada chart, proses tersebut dianalisis untuk melihat
penyederhanaan mana yang dibutuhkan. Tiap langkah harus dihadapkan pada
pertanyaan: Apakah langkah tersebut perlu? Jika ya, mengapa? Apakah
langkah tersebut dapat dieliminasi, disederhanakan, atau dikombinasikan
dengan langkah lain? Apakah tiap proses telah ditempatkan dengan sesuai
dalam total proses?
Bagan ini menggambarkan skala kecil sebuah layout kerja dari masing-
masing aktivitas pekerjaan yang ada di kantor, di mana alur aktivitas
digambarkan dengan menggunakan garis yang menghubungkan beberapa unit
kerja yang harus dilalui. Ketika bagan beban kerja (work-load chart) dan bagan
aliran kerja (work-flow chart) digabungkan, hendaknya bagan ini disiapkan
untuk memperjelas alur kerja yang paling optimal.
20
SISTEM PERKANTORAN
21
SISTEM PERKANTORAN
22
SISTEM PERKANTORAN
Sebagian besar sistem yang dirancang oleh organisasi dewasa ini, baik itu
sistem informasi manajemen, sistem informasi akuntansi maupun sistem
perkantoran dikembangkan agar dapat diintegrasikan dengan komputer.
23
SISTEM PERKANTORAN
24
SISTEM PERKANTORAN
REFERENSI
25