Manajemen B
Kelompok 5
8. Farhan ( A10209003 )
Membangun sebuah sistem informasi yang baru merupakan salah satu jenis dari
perubahan organisasi yang terencana. Karena dalam membuat suatu sistem informasi
yang baru membutuhkan lebih dari software dan hardware. Ketika kita merancang sebuah
sistem informasi yang baru maka kita juga mendesain ulang suatu organisasi tersebut.
Seorang percancang sistem harus benar-benar memahami bagaimana sebuah sistem akan
mempengaruhi proses bisnis secara spesifik dan organisasi itu sendiri.
Tipe yang lebih kuat dari perubahan organisasi adalah business process redesign
(rancangan ulang proses bisnis), dimana proses bisnis adalah menganalisis,
menyederhanakan, dan merancang ulang. Prosedur rasionalisasi dan rancangan ulang
proses bisnis terbatas pada bagian spesifik dari sebuah bisnis. Sistem informasi yang baru
pada akhirnya dapat meempengaruhi rancangan dari sebuah organisasi dengan merubah
bagaimana organisasi tersebut keluar dari bisnis tersebut atau bahkan sifat dari bisnis itu
sendiri.
Bentuk perubahan bisnis yang lebih radikal ini disebut sebagai paradigm shift
(pergeseran paradigma). Sebuah pergeseran paradigma melibatkan pemikiran ulang sifat
dari bisnis dan organisasi tersebut. Pergeseran paradigma dan rekayasa ulang biasanya
gagal karena perubahan organisasi secara luas itu sangat sulit.
Salah satu penetapan strategi yang paling penting dimana sebuah perusahaan dapat
membuat untuk tidak memutuskan bagaimana menggunakan komputer untuk
memperbaiki proses bisnis, tapi memahami bisnis apa yang butuh untuk diperbaiki.
Suatu proses yang telah termodel dan dianalisis, harus diterjemahkan ke dalam
sebuah kesatuan prosedur dan aturan kerja yang baru.
Lebih dari 100 perusahaan software menyediakan perlatan untuk menunjang berbagai
aspek dari manajemen proses bisnis, termasuk IBM, Oracle, dan TIBCO. Peralatan ini
membantu mengidentifikasi bisnis dan memproses dokumen yang memerlukan
perbaikan, menciptakan model perbaikan proses, menangkap dan melaksanakan aturan
bisnis untuk melakukan proses, dan mengintegrasikan sistem yang ada untuk mendukung
proses yang baru. Peralatan software manajemen proses bisnis juga menyediakan analitik
untuk memverifikasi pelaksanaan proses yang telah diperbaiki dan untuk mengukur
akibat dari perubahan proses terhadap indikator pelaksanaan bisnis.
Beberapa peralatan dokumen dan monitor proses bisnis untuk membantu perusahaan
mengidentifikasi ketidakefisienan, menggunakan software untuk menghubungkan dengan
sistem yang lain yang digunakan oleh perusahaan tersebut untuk proses tertentu untuk
mengidentifikasi titik kesalahan. Selain itu peralatan juga mengotomatisasi beberapa
bagian dari proses bisnis dan melaksanakan aturan bisnis sehingga kinerja pekerja dalam
proses lebih efektif dan efisien. Fungsi ketiga yaitu peralatan membantu bisnis
mengintegrasikan sistem mereka yang ada untuk mendukung proses perbaikan.
1. Analisis Sistem
2. Perencanaan Sistem
Analisis system akan menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh system untuk
memenuhi kebutuhan sistemnya, dan perancang sistem akan menunjukkan bagaimana
sistem tersebut dapat memenuhi sasaran. Spesifikasi pada sistem tersebut harus
terstruktur dan dapat mengatasi semua komponen manajerial, organisasi, dan
teknologinya.
3. Pemograman
Spesifikasi sistem yang telah dirancang lalu diterjemahkan ke dalam software kode
program.
4. Pengujian
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasil sistem ini benar atau bebas
dari kesalahan. Langkah yang harus dilakukan :
1. Pengujian unit (unit testing)
Dilakukan pengujian setiap program secara terpisah agar dapat menjamin
bahwa program bebas dari kesalahan, tapi mustahil hal tersebut terwujud.
2. Pengujian sistem (system testing)
Dilakukan pengujian pada fungsi sistem informasi secara keseluruhan.
Hal tersebut dilakukan untuk menentukan apakah seluruh bagian dapat
berfungsi bersama-sama.
3. Penerimaan dalam pengujian (acceptance testing)
Memberikan kepastian bahwa sistem siap untuk digunakan dalam situasi
produksi.
5. Konversi
Merupakan proses perubahan dari sistem lama menjadi sistem baru. Terdapat empat
strategi utama, yaitu :
1. Strategi Paralel (parallel strategy)
Pengaplikasian secara serempak antara sistem lama dan calon sistem baru
selama kurun waktu tertentu sampai fungsi yang baru telah diyakini telah
berjalan dengan baik
2. Strategi Pindah Langsung (direct cutover)
Mengganti seluruh sistem lama dengan sistem baru dihari yag sudah
ditentukan
3. Strategi Studi Percontohan (pilot study)
Menjalankan sistem yang baru pada area yang telah ditentukan
perusahaan, seperti hanya pada satu departemen.
4. Strategi Pendekatan Bertahap (phased approach)
Menjalankan sistem baru secara bertahap, baik berdasarkan fungsi
maupun unit organisasional.
Pada tahap produksi ini, system akan ditinjau oleh pengguna dan spesialis teknis
untuk menentukan dan memutuskan apakah system ini perlu direvisi atau modifikasi.
Biasanya, disiapkan dokumen pemeriksaan pasca-implementasi resmi.
Perubahan hardware, software, dokumentasi, atau prosedur untuk system produksi yang
berfungsi memperbaiki kesalahan, memenuhi persyaratan baru, atau meningkatkan
efisiensi pengolahan, maka disebut Pemeliharaan.
Sistem berbeda dalam hal ukuran dan kompleksitas teknologi dan dalam hal masalah
organisasi yang harus dipecahkan. Sejumlah pendekatan pengembangan sistem telah
dikembangkan untuk mengatasi perbedaan ini. Bagian ini menjelaskan metode alternatif:
siklus hidup sistem tradisional, prototyping, paket perangkat lunak aplikasi,
pengembangan pengguna akhir, dan outsourcing.
b) Prototyping
Prototyping terdiri dari membangun sistem eksperimental dengan cepat dan
murah bagi pengguna akhir untuk mengevaluasi. Dengan berinteraksi dengan prototipe,
pengguna bisa mendapatkan ide yang lebih baik dari kebutuhan informasi mereka.
Prototipe didukung oleh pengguna dapat digunakan sebagai template untuk membuat
sistem final. Prototipe adalah versi kerja sistem informasi atau bagian dari sistem, tetapi
dimaksudkan untuk menjadi model awal.
Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan
sedikit atau tanpa bantuan resmi dari spesialis teknis. Fenomena ini disebut
pengembangan pengguna akhir.Serangkaian perangkat lunak dikategorikan sebagai
bahasa generasi keempat membuat ini menjadi mungkin terjadi. Bahasa generasi keempat
adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna akhir untuk membuat laporan
atau mengembangkan aplikasi perangkat lunak dengan bantuan teknis minimal atau tidak
ada.
Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari penyedia layanan perangkat lunak,
mereka dapat membeli paket perangkat lunak dari vendor komersial, atau mereka dapat
memiliki aplikasi kustom yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan outsourcing. Jika
paket perangkat lunak dapat memenuhi sebagian besar persyaratan organisasi, perusahaan
tidak perlu menulis perangkat lunaknya sendiri. Perusahaan dapat menghemat waktu dan
uang dengan menggunakan program perangkat lunak pra penulisan, pra desain, dan pra
pengujian dari paket.Vendor paket menyediakan banyak perawatan dan dukungan
berkelanjutan untuk sistem ini, termasuk penyempurnaan agar sistem tetap sesuai dengan
perkembangan teknis dan bisnis yang sedang berlangsung.
Jika sebuah organisasi memiliki persyaratan unik yang tidak dialamatkan paketnya,
banyak paket termasuk kemampuan untuk kustomisasi. Fitur penyesuaian memungkinkan
paket perangkat lunak dimodifikasi untuk memenuhi persyaratan unik sebuah organisasi
tanpa merusak integritas perangkat lunak kemasan.
1.5 Pengembangan Aplikasi untuk Perusahaan Digital
Untuk lebih mempercepat pembuatan perangkat lunak, kelompok objek telah dirakit
untuk menyediakan komponen perangkat lunak untuk fungsi umum seperti antarmuka
pengguna grafis atau kemampuan pemesanan online yang dapat digabungkan untuk
membuat aplikasi bisnis skala besar. Pendekatan pengembangan perangkat lunak ini
disebut pengembangan berbasis komponen, dan ini memungkinkan sebuah sistem
dibangun dengan merakit dan mengintegrasikan komponen perangkat lunak yang ada.
Semakin banyak, komponen perangkat lunak ini berasal dari layanan cloud. Bisnis
menggunakan pengembangan berbasis komponen untuk membuat aplikasi e-commerce
mereka dengan menggabungkan komponen yang tersedia secara komersial untuk
keranjang belanja, autentikasi pengguna, mesin telusur, dan katalog dengan perangkat
lunak untuk kebutuhan bisnis unik mereka sendiri.
c) Layanan Web dan Service-Oriented Computing
Selain mendukung integrasi sistem internal dan eksternal, layanan Web dapat
digunakan sebagai alat untuk membangun aplikasi sistem informasi baru atau
meningkatkan sistem yang ada. Karena layanan perangkat lunak ini menggunakan
seperangkat standar universal, mereka berjanji untuk menjadi lebih murah dan kurang
sulit untuk menenun bersama daripada komponen proprietary. Layanan web dapat
melakukan fungsi tertentu sendiri, dan mereka juga dapat melibatkan layanan Web
lainnya untuk menyelesaikan transaksi yang lebih kompleks, seperti memeriksa kredit,
pengadaan, atau memesan produk. Layanan Web dapat memberikan penghematan biaya
yang signifikan dalam membangun sistem sambil membuka peluang baru untuk
kolaborasi dengan perusahaan lain.