Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (EKA440 E3)

PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM

Dosen : Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, M.Si., Ak. CA

Kelompok 12 :
Kadek Aldi Permata Kusuma (1907531194)
Putu Devira Indrasvari Naryana (1907531252)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN AJARAN 2021/2022 1


RMK Sistem Informasi Akuntansi

“Perencanaan dan Analisis Sistem”

A. Garis Besar Perencanaan dan Analisis Sistem


Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem-subsistem yang ada pada
sistem informasi yang pengembangannya membutuhkan bantuan khusus. Tujuan
perencanaan sistem ialah untuk mengidentifikasi berbagai bidang permasalahan yang perlu
segera dipecahkan maupun yang nantinya akan diselesaikan. Analisis sistem dimulai
setelah perencanaan sistem telah mengidentifikasi subsistem yang dikembangkan. Tujuan
utama analisis sistem adalah untuk memahami sistem dan permasalahan yang ada,
memberikan gambaran informasi yang dibutuhkan, dan untuk menetapkan prioritas untuk
kerja sistem berikutnya.
B. Perencanaan Sistem dan Analisis Kelayakan
Pendekatan sistem yang secara total berbasis atas–bawah sangat penting digunakan
ketika mengembangkan sistem. Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang seksama
ketika mengembangkan sebuah rencana dan strategi sistem secara keseluruhan. Rencana
tersebut harus memasukkan dukungan dan persetujuan total dari manajemen puncak. Tanpa
rencana keseluruhan sistem informasi yang akan dikembangkan hanya akan seperti berupa
motif abstrak dalam jahitan kain perca. Rencana keseluruhan perlu mendapat kepastian
untuk mencapai tujuan berikut ini:
1. Sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling membutuhkan
sumber daya tersebut.
2. Proses duplikasi dan upaya yang sia-sia akan diminimalkan.
3. Pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruhan rencana
strategis organisasi
Perencanaan sistem dan analisis kelayakan meliputi beberapa tahap yaitu sebagai berikut:
1. Mendiskusikan dan merencanakannya bersama-sama dengan manajemen puncak.
2. Menetapkan sebuah dewan penasehat (steering commitee) bagi perencanaan sistem.
3. Menetapkan keseluruhan tujuan dan kendala yang dihadapi.
4. Mengenbangkan sebuah rencana sistem informasi strategis.
5. Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas bagi wilaya-wilayah tertentu dalam
organisasi untuk menjadi fokus pengembangan sistem.
6. Membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai landasan analisis dan 2
desain awal bagi subsistem tertentu yang akan dikembangkan.
7. Membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai inividu yang akan bekerja dalam
proses analisis dan desain awal.
Pengembang sistem harus mampu melakukan lebih banyak aktivitas dan inisiatif dari
pada sekadar bertanya kepada manajemen puncak tentang masalah yang ada. Peran
pengenbang sistem seperti layaknya seorang dokter yang memerikasa pasiennya. Pasien
hanya mampu mengungkapkan gejala-gejala yang timbul dari permasalahan yang
dihadapinya dan tugas dokterlah yang menentukan masalah sebenarnya dan penyebab
sesungguhnya.
Mengenbangkan rencana sistem strategis. Output utama yang dihasilkan dewan
penasihat atau individu yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem adalah sebuah
rencana sistem strategis. Rencana ini haruslah berupa dokumen tertulis yang
menggabungkan tujuanjangka pendek dan tujuan jangka panjang dari upaya
pengembangan sistem sebuah perusahaan. Elemen kunci dalam sebuah rencana sistem
strategis ialah:
1. Keseluruhan pernyataan yang terkait ddengan faktor sukses kunci dari perusahaan dan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
2. Deskripsi sistem dalam perusahaam yang membutuhkan upaya pengembangan.
3. Pernyataan prioritas yang menunjukan bidang-bidang mana saja yang akan
mendapatkan prioritas paling tinggi.
4. Garis besar sumberdaya yang dibutuhkan termasuk didalamnya biaya, orang,dan
peralatan.
5. Rencana waktu pengembangan sistem tertentu.
C. Analisis Sistem
Analisis sistem yang merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi
dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-
perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan
sebelum tahap desaian sistem (sistem design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis
dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan
di tahap selanjutnya. Sehingga dapat dijelaskan, tahapan analisis sistem terdiri dari:
Tahap 1: Survei Terhadap Sistem Saat Ini
1. Tujuan survei 3

Ada empat tujuan survei sistem:


a. Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasional dari sistem.
b. Menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna sistem.
c. Mengumpulkan data-data penting yang berguna untuk pengembangan desain sistem.
d. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan khusus yang membutuhkan lebih
banyak perhatian dalam upaya desain subskuen.
2. Pertimbangan perilaku
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem. Fakta
menunjukan bahwapengembangan sistem meliputi perubahan sistem yang ada saat ini
beserta permasalahan yang ada di dalamnya, dan kebanyakan orang tidak menyukai
perubahan. Dalam banyak situasi seorang individu dapat saja memiliki pekerjaan dan
rutinitas yang tidak berubah selama beberapa tahun.
Menjadi tanggung jawab analisis sitem bukan pihak manajemen untuk mampu
menjembatani kesenjangan komunikasi. Oleh karena itu tugas utama seorang analisis
sistem adalah mengarahkan sebuah survei sistem yang mampu membangun hubungan
kerja yang baik antara tim proyek dan pihak manajmemen. Beberapa pendekatan
tertentu yang dapat digunakan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi ini adalah:
a. Mengetahui sebanyak mungkin orang-orang yang terlibat dalam sistem, secepat
mungkin.
b. Mengomunikasikan manfaat yang diperoleh dari sistem kepada orang-orang yang
terlibat didalamnya.
c. Memberikan jaminan sebesar mungkin pada seluruh individu bahwa mereka tidak
akan kehilangan pekerjaan mereka atau tidak ada perubahan besar dalam tanggung
jawab pekerjaan mereka.
d. Memberikan jaminan bahwa Anda benar-benar peduli dengan upaya membuat
kehidupan yang lebih baik bagi setiap orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
3. Sumber-sumber untuk mendapatkan beragam fakta
Beragam teknik dapat digunakan guna mendapatkan data tentang subsistem informasi
yang akan diteliti. Teknik tersebut berupa wawancara, kuisioner, observasi, dan kajian
beragam jenis dokumen seperti catatan rapat, catatan rekening perusahaan, struktur
organisasi, laporan keuangan, prosedur manual, kebijakan perusahaan, deskripsi
pekerjaan, dan sebagainya.
4. Menganalisis hasil survei
Penilaian terhadap efektivitas kemampuan sistem untuk mencapai keseluruhan tujuan 4
yang telah direncanakan haruslah berfokus pada sumbatan (botlleneck). Sumbatan
mencerminkan kelemahan dalam sistem yang bila dilakukan perubahan kecil akan
mampu memberikan peningkatan besar.
Tahap 2: Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi
Tahap kedua dalam analisis sistem adalah proses mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan bagi pengambilan keputusam manajerial. Analisis, ketika mengidentifikasi
innformasi yang dibutuhkan, akan memelajari keputusan-keputusan tertentu yang diambil
manajer dalam hal input informasi yang dibutuhkan dan digunakan. Proses ini disebut
analisis kebutuhan informasi dan hal ini merupakan dasar dilakukannya analisis terhadap
pengambilan keputusan.
Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk memahami pengambilan keputusan dan
informasi yang dibutuhkan. Pendekatan tersebut adalah:
1. Mengidentifikasi tanggung jawab utama seorang manajer.
2. Mengidentifikasi perangkat apa saja yang digunakan untuk menilai seorang manajer.
3. Mengidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi manajer.
4. Mengidentifikasi perangkat apa saja yang dapat digunakan manajer untuk
mengevaluasi output personal.
Tahap 3: Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem
Tahap ketiga dalam proyek analisis sistem meliputi proses menentukan kebutuhan
sistem. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat ditentukan dalam dua hal yaitu, input dan
output. Kebutuhan input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan kebutuhan kusus apa
saja yang
harus dipenuhi agar subsistem tersebut mampu mencapai tujuannya. Sebagai contoh,
kebutuhan informasi akan sistem kendali produksi akan memasukkan peramalan penjualan
dalam jangka pendek, laporan ketersediaan bahan baku, spesifikasi kendali mutu dan
standar biaya, dan informasi yang dibuthkan untuk menentukan prioritas kerja bagi
pekerjaan tiap individu. Hal berikut ini dapat dipertimbangkan sebagai kebutuhan output:
1. Laporan kemajuan harian.
2. Laporan keuangan harian.
3. Laporan unit yang rusak.
4. Laporan permasalahan bahan baku.
Tahap 4: Mengembangkan Laporan Analisis Sistem
Beberapa elemen kunci dalam laporan analisis sistem adalah:
1. Ringkasan lingkup dan tujuan proyek analisis. 5

2. Penegasan kembali hubungan antara proyek dengan rencana keseluruhan sistem


informasi strategis.
3. Deskripsi keseluruhan permasalahan dalam subsistem tertentu yang sedang dianalisis.
4. Ringkasan keputusan-keputusan yang dibuat dan informasi tertentu yang dibiutuhkan
untuk mendukung keputusan tersebut.
5. Spesifiksi kinerja sistem yang dibutuhkan.
6. Keseluruhan anggaran biaya dan rencana waktu pelaksanaan proyek.
7. Rekomendasi bagi peningkatan sistem yang ada saat ini atau bagi perenanaan sistem
baru.
8. Rekomendasi yang terkait dengan perubahan tujuan bagi subsistem yang sedang
dipelajari.
D. Desain Sistem
Sebuah desain sistem sangat mirip dengan layout arsitek sebuah rumah. Dalam tahap
perencanaan, sang arsitek akan menentukan fungsi-fungsi dasar yang harus dimiliki oleh
rumah tersebut dan merumuskan rencana umum yang berhubungan dengan layout
keseluruhan. Dalam tahap desain sang arsitek akan menyiapkan sebuah cetak biru dari
rumah tersebut yang akan oleh ahli listrik, tukang ledeng, dan tukang kayu. Sama halnya
dengan perancang sistem ia perlu menyiapkan sebuah cetak biru yang dapat
diimplementasikan oleh akuntan, programer komputer dan pihak manajemen.
Kesalahan kecil yang dibuat dalam tahap ini akan berakibat besar terhadap sejumlah
uang dan pengeluaran di tahap berikutnya. Hal yang sama juga sering terjadi ketika
mendesain sistem informasi akuntansi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan berniat
mengimplementasikan sebuah rencana desain sistem yang membutuhkan pembelian
komputer tertentu dan paket perangkat lunak akuntansi tertentu. Setelah menggunakan
sistem selama setahun atau dua tahun, perusahaan kemudian menemukan bahwa paket itu
tidak lagi sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh pihakmanajemen. Dan ternyata
mustahil memodifikasi perangkat lunak tersebutkarena seluruh sistem harus diganti setelah
hanya digunakan dalam waktu pendek.
E. Langkah-Langkah Desain Sistem
1. Tahap Perencanaan
2. Mendefinisikan Masalah ,Sistem yang berjalan dan Sistem yang diusulkan
3. Menentukan tujuan sistem
4. Mengidentifikasikan kendala sistem
5. Membuat studi kelayakan (TELOS) 6

6. Keputusan ditolak/diterima
F. Pertimbangan Desain Sistem
Desain sistem umumnya memiliki permasalahan pada elemen sistem, sehingga
menghasilkan pertimbangan-pertimbangan dalam desain sistem. Berikut ini adalah tabel
yang menghubungkan antara elemen sistem dengan pertimbangan desain sistem:

Elemen Sistem Pertimbangan Desain


Output (laporan atau dokumen) Efektivitas biaya
Relevansi
Kejelasan
Timeliness
Database Efektivitas biaya
Integrasi
Standarisasi
Fleksibilitas
Keamanan
Akurasi
Efisiensi
Organisasi
Pemprosesan Data Efektivitas biaya
Keseragaman
Integrasi
Akurasi
Input Data Efektivitas biaya
Akurasi
Keseragaman
Integrasi
Pengendalian dan Ukuran Keamanan Efektivitas biaya
Komprehensif
Kesesuaian

G. Teknik-Teknik Desain Sistem


Mendesain sebuah sistem merupakan suatu aktivitas yang kreatif. Hal tersebut tidaklah
sama dengan anggapan bahwa dua tim desain aka menghasilkan solusi yang sama untuk
suatu permasalahan. Oleh karena itu desain sistem dapat dipandang sebagai sesuatu yang
punya nilai seni walaupun banyak teknik telah dikembangkan.
7
1. Desain formulir. Proses mendesain formulir disebut desain formulir. Bagian ini harus
mendapat perhatian penuh oleh tim desain sistem karena merupakan perantara antara
pengguna dan sistem itu sendiri. Oleh karena itu desain formulir harus berfokus pada
proses produksi dokumen-dokumen yang menyediakan perantara yang efektif antara
manajer dab sistem informasi.
2. Desain database. Sejumlah teknik yang berguna dapat dimanfaatkan untuk mendesain
database: diagram struktur data, layout record, lembar analisis file, dan matriks yang
terkait dengan file. Diagram struktur data menunjukan hubungan antara beragam jenis
record. Diagram layout record akan menunjukan beragam tempat (field) data dalam
sebuah record. Lembar analisis file menyediakan bagi perancang sistem sejumlah poin
penting yang berkaitan dengan isi dari sebuah file tertentu. Informasi tersebut akan
berisi layout record, tujuan file, perkiraan jumlah record, dan lain sebagainya.
3. Paket desain sistem. Sejumlah metodelogi prapaket desain tersedia untuk membantu
siklus pengembangan sistem. Tujuan dari paket-paket ini adalah untuk membantu
perancang sistem melakukan pendekatan secara sistematis terhadap suatu
permasalahan. Paket-paket ini membantu perancang untuk menyusun struktur
permasalahan desain dan menghasilkannya dalam waktu singkat.
4. Memilih perangkat lunak dan perangkat keras. Membeli perangkat lunak mempunyai
beberapa keunggulan:
a. Paket perangkat lunak tersebut lebih murah. Biaya pengembangan lebih bayak akan
ditanggung oleh pembeli daripada si pembuat.
b. Paket-paket peragkat lunak telah siap digunakan. Jika beberapa organisasi telah
menggunakan paket tersebut selama beberapa bulan, maka dapat diasumsikan aman
dan segala gangguan yang muncul akibat kesalahan telah dihilangkan.
c. Perusahaan dapat mencoba produk tersebut sebelum menginvestasikan sejumlah
uang. Dengan menggunakan perangkat lunak in-house dimungkinkan untuk
menempatkan lama waktu pengembangan ke dalam program, hanya untuk
menemukan apakah program tersebut tidak mampu memberikan hasil yang
diinginkan bila sistem tersebut dijalankan.
Kelemahan utama canned software package adalah jarangnya perangkat lunak tersebut
persis sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Paket perangkat lunak tersebut
biasanya perlu dimodifikasi ( biasanya menelan biaya yang cukup besar) atau sebaliknya
perusahaan memodifikasi prosedur yang dimilikinya sesuai dengan paket tersebut.

8
Daftar Pustaka

http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/02/seputar-pengertian-desain-

sistem.html

Bodnar, Hopwood. 2004. Accounting Information Systems Ninth Edition. Prentice Hall: New
Jersey.

Suarjaya. 2011. Perencanaan Sistem dan Analisis. http://dedysuarjaya.blogspot.com,

Apriliantini. 2012. Bab 12 erencanaan dan Analisis


Sistem. https://destyapriliantini.wordpress.com

Meirani. 2014. Perencanaan dan Analisis Sistem. http://djmail9345.blogspot.com,

Bayu. 2009. Makalah Analisis Sistem Informasi Akuntansi. http://cafe-ekonomi.blogspot.com,

Anda mungkin juga menyukai