Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan
informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan
mengontrol sumberdaya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis
sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja
dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami
konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem
informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode
dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah garis besar perencanaan dan analisis sistem?
1.2.2 Bagaimanakah perencanaan sistem dan analisis kelayakan?
1.2.3 Apakah yang dimaksud dengan analisis sistem?
1.2.4 Apakah yang dimaksud dengan desain sistem?
1.2.5 Apakah yang dimaksud dengan pertimbangan desain sistem?
1.2.6 Apakah yang dimaksud dengan teknik-teknik desain sistem?
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui garis besar perencanaan dan analisis sistem.
1.3.2 Dapat mengetahui perencanaan sistem dan analisis kelayakan.
1.3.3 Dapat mengetahui pengertian analisis sistem.
1.3.4 Dapat mengetahui pengertian desain sistem.
1.3.5 Dapat mengetahui pengertian pertimbangan desain sistem.
1.3.6 Dapat mengetahui pengertian teknik-teknik desain sistem.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 GARIS BESAR PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM


Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem-subsistem yang ada pada
sistem informasi yang pengembangannya membutuhkan bantuan khusus. Tujuan perencanaan
sistem ialah untuk mengidentifikasi berbagai bidang permasalahan yang perlu segera
1
dipecahkan maupun yang nantinya akan diselesaikan. Analisis sistem dimulai setelah
perencanaan sistem telah mengidentifikasi subsistem yang dikembangkan. Tujuan utama
analisissistem adalah untuk memahami sistem dan permasalahan yang ada, memberikan
gambaran informasi yang dibutuhkan,dan untuk menetapkan prioritas untuk kerja sistem
berikutnya.

2.2 PERENCANAAN SISTEM DAN ANALISIS KELAYAKAN


Pendekatan sistem yang secara total berbasis atasbawah sangat penting digunakan
ketika mengembangkan sistem. Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang seksama ketika
mengembangkan sebuah rencana dan strategi sistem secara keseluruhan. Rencana tersebut
harus memasukkan dukungan dan persetujuan total dari manajemen puncak. Tanpa rencana
keseluruhan sistem informasi yang akan dikembangkan hanya akan seperti berupa motif
abstrak dalam jahitan kain perca. Rencana keseluruhan perlu mendapat kepastian untuk
mencapai tujuan berikut ini:
1. Sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling
membutuhkan sumbe daya tersebut.
2. Proses duplikasi dan upaya yang sia-sia akan diminimalkan.
3. Pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruhan rencana
strategis organisasi.
Perencanaan sistem dan analisis kelayakan meliputi beberapa tahap yaitu sebagai
berikut:
1. Mendiskusikan dan merencanakannya bersama-sama dengan manajemen puncak.
2. Menetapkan sebuah dewan penasehat (steering commitee) bagi perencanaan sistem.
3. Menetapkan keseluruhan tujuan dan kendala yang dihadapi.
4. Mengenbangkan sebuah rencana sistem informasi strategis.
5. Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas bagi wilayah-wilayah tertentu dalam
organisasi untuk menjadi fokus pengembangan sistem.
6. Membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai landasan analisis dan
desain awal bagi subsistem tertentu yang akan dikembangkan.
7. Membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai inividu yang akan bekerja dalam
proses analisis dan desain awal.
Hal paling utama dalam seluruh upaya pengembangan sistem adalah mendapatkan
dukungan dari manajemen puncak. Tugas pengembang sistem adalah mengamati dengan
cermat rencana strategis, faktor kunci sukses, dan tujuan keseluruhan manajemen puncak.
Pengembang sistem harus mampu melakukan lebih banyak aktivitas dan inisiatif dari
pada sekadar bertanya kepada manajemen puncak tentang masalah yang ada. Peran

2
pengenbang sistem seperti layaknya seorang dokter yang memerikasa pasiennya. Pasien
hanya mampu mengungkapkan gejala-gejala yang timbul dari permasalahan yang
dihadapinya dan tugas dokterlah yang menentukan masalah sebenarnya dan penyebab
sesungguhnya.
Mengembangkan rencana sistem strategis. Output utama yang dihasilkan dewan
penasihat atau individu yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem adalah sebuah
rencana sistem strategis. Rencana ini haruslah berupa dokumen tertulis yang menggabungkan
tujuanjangka pendek dan tujuan jangka panjang dari upaya pengembangan sistem sebuah
perusahaan. Elemen kunci dalam sebuah rencana sistem strategis ialah:
1. Keseluruhan pernyataan yang terkait ddengan faktor sukses kunci dari perusahaan dan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
2. Deskripsi sistem dalam perusahaam yang membutuhkan upaya pengembangan.
3. Pernyataan prioritas yang menunjukan bidang-bidang mana saja yang akan mendapatkan
prioritas paling tinggi.
4. Garis besar sumberdaya yang dibutuhkan termasuk didalamnya biaya,orang,dan peralatan.
5. Rencana waktu pengembangan sistem tertentu.

Perencanaan Sistem dan Manajemen Puncak


Hal paling utama dalam seluruh upaya pengembangan sistem adalah mendapatkan
dukungan dari manajemen puncak. Tugas pengembang sistem adalah mengamati dengan
cermat rencana strategis, faktor kunci sukses, dan tujuan keseluruhan manajemen puncak.
Pengembang sistem harus mampu melakukan lebih banyak aktivitas dan inisiatif dari
pada sekadar bertanya kepada manajemen puncak tentang masalah yang ada. Peran
pengenbang sistem seperti layaknya seorang dokter yang memerikasa pasiennya. Pasien
hanya mampu mengungkapkan gejala-gejala yang timbul dari permasalahan yang
dihadapinya dan tugas dokterlah yang menentukan masalah sebenarnya dan penyebab
sesungguhnya.

Dewan Penasihat
Dewan penasihat merupakan pendekatan yang berguna untuk memandu keseluruhan
upaya pengembangan sistem. Komite ini merupakan perwakilan dari manajemen puncak dan
seluruh fungsi utama dalam operasi dan tugas utamanya harus difokuskan pada kebutuhan
informasi saat ini dan masa yang akan datang. Dewan penasehat harus bertangungjawab atas
keseluruhan perencanaan dan pengendalian upaya pengembangan sistem dalam perusahaan.

Mengembangkan tujuan dan batasan sistem

3
Tujuan-tujuan umum meliputi tujuan-tujuan strategis keseluruhan yang berkaitan
siklus perencanaan jangka panjang perusahaan. Rincian dari tujuan-tujuan strategis adalah
tujuan taktis., ini berkaitan dengan perencanaan taktis dan berjangka waktu satu tahun.
Faktor-faktor penentu kesuksesan adalah karakteristik-karakteristik yang membedakan
perusahaann dengan para pesaing dan merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan.

Mengembangkan Rencana Sistem Strategis


Output utama yang dihasilkan dewan penasihat atau individu yang bertanggung jawab
atas pengembangan sistem adalah sebuah rencana sistem strategis. Rencana ini haruslah
berupa dokumen tertulis yang menggabungkan tujuanjangka pendek dan tujuan jangka
panjang dari upaya pengembangan sistem sebuah perusahaan. Elemen kunci dalam sebuah
rencana sistem strategis ialah:
6. Keseluruhan pernyataan yang terkait ddengan faktor sukses kunci dari perusahaan dan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
7. Deskripsi sistem dalam perusahaam yang membutuhkan upaya pengembangan.
8. Pernyataan prioritas yang menunjukan bidang-bidang mana saja yang akan
mendapatkan prioritas paling tinggi.
9. Garis besar sumberdaya yang dibutuhkan termasuk didalamnya biaya, orang,dan
peralatan.
10. Rencana waktu pengembangan sistem tertentu.

Mengidentifikasi Proyek Tertentu yang Akan Diprioritaskan


Menetapkan prioritas ini merupakan hal penting karena sumber daya finansial yang
tersedia biasanya terbatas. Penetapan prioritas harus dilakukan seperti halnya dalam anggaran
modal. Manfaat pengembangan system sering sulit untuk diukur, karena itulah pertimbangan
sisi keuangan mudah terabaikan manakala memberikan prioritas pada proyek-proyek
pengembangan system. Walaupun seringkali manfaat yang dapat diperoleh sulit untuk diukur,
namun manfaat-manfaat tersebut harus dinyatakan dalam bentuk tulisan resmi.

Membentuk Komisi Untuk Proyek Sistem


Proyek pengembangan membutuhkan ahli-ahli dari berbagai bidang. Kebutuhan
tersebut tergantung kepada kekhususan proyeknya, tetapi umunya dibutuhkan manajemen,
akuntansi, pemrogram komputer, dan berbagai jenis keahlian teknis. Penting dalam sebuah
pengembangan proyek untuk memiliki pemimpin yang membuat laporan kepada manajemen
tingkat atas.

2.3 ANALISIS SISTEM

4
Analisis sistem yang merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning)
dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis
dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di
tahap selanjutnya. Sehingga dapat dijelaskan, tahapan analisis sistem terdiri dari:

Tahap 1: Survei Terhadap Sistem Saat Ini


Tujuan survei
Ada empat tujuan survei sistem:
1. Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasional dari sistem.
2. Menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna sistem.
3. Mengumpulkan data-data penting yang berguna untuk pengembangan desain sistem.
4. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan khusus yang membutuhkan lebih
banyak perhatian dalam upaya desain subskuen.

Pertimbangan perilaku
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem. Fakta
menunjukan bahwapengembangan sistem meliputi perubahan sistem yang ada saat ini beserta
permasalahan yang ada di dalamnya, dan kebanyakan orang tidak menyukai perubahan.
Dalam banyak situasi seorang individu dapat saja memiliki pekerjaan dan rutinitas yang tidak
berubah selama beberapa tahun.
Menjadi tanggung jawab analisis sitem bukan pihak manajemen untuk mampu
menjembatani kesenjangan komunikasi. Oleh karena itu tugas utama seorang analisis sistem
adalah mengarahkan sebuah survei sistem yang mampu membangun hubungan kerja yang
baik antara tim proyek dan pihak manajmemen. Beberapa pendekatan tertentu yang dapat
digunakan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi ini adalah:
1. Mengetahui sebanyak mungkin orang-orang yang terlibat dalam sistem,secepat
mungkin.
2. Mengomunikasikan manfaat yang diperoleh dari sistem kepada orang-orang yang
terlibat didalamnya.

5
3. Memberikan jaminan sebesar mungkin pada seluruh individu bahwa mereka tidak
akan kehilangan pekerjaan mereka atau tidak ada perubahan besar dalam tanggung
jawab pekerjaan mereka.
4. Memberikan jaminan bahwa Anda benar-benar peduli dengan upaya membuat
kehidupan yang lebih baik bagi setiap orang yang terlibat dalam sistem tersebut.

Sumber-sumber untuk mendapatkan beragam fakta


Beragam teknik dapat digunakan guna mendapatkan data tentang subsistem informasi
yang akan diteliti. Teknik tersebut berupa wawancara, kuisioner, observasi, dan kajian
beragam jenis dokumen seperti catatan rapat, catatan rekening perusahaan, struktur
organisasi, laporan keuangan, prosedur manual, kebijakan perusahaan, deskripsi pekerjaan,
dan sebagainya.

Menganalisis hasil survei


Penilaian terhadap efektivitas kemampuan sistem untuk mencapai keseluruhan tujuan
yang telah direncanakan haruslah berfokus pada sumbatan (bottleneck). Sumbatan
mencerminkan kelemahan dalam sistem yang bila dilakukan perubahan kecil akan mampu
memberikan peningkatan besar.

Tahap 2: Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi


Tahap kedua dalam analisis sistem adalah proses mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan bagi pengambilan keputusam manajerial. Analisis,ketika mengidentifikasi
innformasi yang dibutuhkan,akan memelajari keputusan-keputusan tertentuyang diambil
manajer dalam hal input informasi yang dibutuhkan dan digunakan. Proses ini disebut
analisis kebutuhan informasi dan hal ini merupakan dasar dilakukannya analisis terhadap
pengambilan keputusan.
Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk memahami pengambilankeputusan
dan informasi yang dibutuhkan. Pendekatan tersebut adalah:
1. Mengidentifikasi tanggung jawab utama seorang manajer.
2. Mengidentifikasi perangkat apa saja yang digunakan untuk menilai seorang manajer.
3. Mengidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi manajer.
4. Mengidentifikasi perangkat apa saja yang dapat digunakan manajer untuk
mengevaluasi output personal.

Tahap 3: Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem

6
Tahap ketiga dalam proyek analisis sistem meliputi proses menentukan kebutuhan
sistem. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat ditentukan dalam dua hal yaitu, input dan
output. Kebutuhan input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan kebutuhan kusus apa
saja yang harus dipenuhi agar subsistem tersebut mampu mencapai tujuannya. Sebagai
contoh, kebutuhan informasi akan sistem kendali produksi akan memasukkan peramalan
penjualan dalam jangka pendek, laporan ketersediaan bahan baku, spesifikasi kendali mutu
dan standar biaya, dan informasi yang dibuthkan untuk menentukan prioritas kerja bagi
pekerjaan tiap individu. Hal berikut ini dapat dipertimbangkan sebagai kebutuhan output:
1. Laporan kemajuan harian.
2. Laporan keuangan harian.
3. Laporan unit yang rusak.
4. Laporan permasalahan bahan baku.

Tahap 4: Mengembangkan Laporan Analisis Sistem


Beberapa elemen kunci dalam laporan analisis sistem adalah:
1. Ringkasan lingkup dan tujuan proyek analisis.
2. Penegasan kembali hubungan antara proyek dengan rencana keseluruhan sistem
informasi strategis.
3. Deskripsi keseluruhan permasalahan dalam subsistem tertentu yang sedang dianalisis.
4. Ringkasan keputusan-keputusan yang dibuat dan informasi tertentu yang dibiutuhkan
untuk mendukung keputusan tersebut.
5. Spesifiksi kinerja sistem yang dibutuhkan.
6. Keseluruhan anggaran biaya dan rencana waktu pelaksanaan proyek.
7. Rekomendasi bagi peningkatan sistem yang ada saat ini atau bagi perenanaan sistem
baru.
8. Rekomendasi yang terkait dengan perubahan tujuan bagi subsistem yang sedang
dipelajari.

Teknik-Teknik Pengumpulan Fakta


Pekerjaan seorang analissistem adalah mengumpulkan dan mengorganisasikan fakta-
fakta yang ada. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan oleh seorang analisis guna
mengatasi kesulitan yang muncul dalam mengerjakan tugas pengumpulan fakta tersebut.
Tabel 10.1 memberikan ikhtisar beberapa metode yang dapat digunakan seorang analisis
untuk mengumpulkan fakta.

Teknik Pengorganisasian Fakta

7
Metodologi Warnier-Orr yang didasarkan pada proses output sebuah aplikasi dan
proses yang diinginkan. Metodologi ini menggunakan teknik pendiagraman seperti yang
diilustrasikan pada gambar 10.5.
TABEL 10.1 Teknik-Teknik Mengumpulkan Fakta dan Analisis
Teknik Tujuan
Wawancara mendalam Mendapatkan pmahaman mendasar tentang
sistem
Wawancara terstruktur Tindak lanjut yang sistematis berdasarkan
wawancara mendalam
Kuesioner pertanyaan terbuka Sama seperti wawancara mendalam
Kuesioner pertanyaan tertutup Sama seperti pertanyaan terstruktur
Kajian dokumen Mendapatkan pemahaman mendasar tentang
Flowchart sistem yang ada saat ini
Diagram Organisasi
Prosedur manual
Operasi manual
Referensi manual
Data historis
Observasi Mengenal sistem dengan lebih dalam

TABEL 10.2 Teknik-Teknik Mengumpulkan Fakta Organisasi


Teknik Tujuan
Pengukuran kerja Meringkas sumber daya yang dibutuhkan
untuk beragam tugas
Distribusi kerja Meringkas penggunaan waktu karyawan
untuk melaksanakan tugas
Membuat diagram alur Menggambarkan secara grafis alur dan
Umum hubungan dan proses yang dibutuhkan,
Alur keputusan dengan fokus pada modulasi
Alur logika data
Sistem
Terperinci
Analisis keputusan Meringkas keputusan dan informasi yang
dibutuhkan
Analisis fungsional Meringkas fungsi dan informasi terkait
Fungsi hierarkis
Analisis matriks Meringkas input/output data terkait
Naratif Ringkasan tertulis

8
Ringkasan file/laporan

Gambar 10.5 Ilustrasi Warnier-Orr

Metodologi Warnier-Orr menggunakan diagram segi empat pemrograman untuk


menunjukkan hierarki. Tingkatantertinggi adalah pada sisi kiri dari gambar, dan tingkatan
terendah pada sisi kanan gambar. Diagram ini dibentuk hanya dengan menggunakan tiga
basis konstruksi: sekuen, seleksi dan repetisi. Proses ini meliputi sebuah sekuen yang berada
dalam sebuah diagram segi empat pemrograman dan dieksekusi dari atas hingga ke bawah.
Untuk menghitung total tertagih dalam sejumlah tagihan, berikut ini sekuen yang digunakan:
Pertama, menentukan diskon tagihan untuk tiap tagihan, kemudian menentukan jumlah
tertagih kotor setelah dikurangi diskon, dan kemudian mengakumulasi total jumlah tertagih.
Perlu dicatat bahwa tiga langkah tersebut berada dalam satu diagram segi empat
pemrograman. Seleksi diperlukan ketika terdapat dua atau lebih alternatif. Alternatif yang
berbeda satu sama lain ini berada dalam sebuah diagram segi empat pemrograman dan
terpiah dengan menggunakan simbol + (tanda plus dalam lingkaran). Diskon akan diberikan
jika tanggal jatuh tempo lebih besar atau sama dengan tanggal saat ni. Bila terdapat dua
alternatif yang mutually exclusive, maka alternatif tersebut akan berada dalam sebuah
diagram segi pemrograman dan memiliki simbol yang terpisah pula. Penghitungan diskon
dalam kasus ini diindikasikan dengan diagram segi empat pemrograman yang lebih rendah
dalam hierarki. Jika tidak dibutuhkan adanyapemrosesan, kata/istilah nol (null) atau skip
digunakan untuk mengindikasikannya dalam diagram. Petisi ditunjukkan dengan subscript.
Jika sebuah proses hanya diulang sekali saja, maka subscript yang akan digunakan. Dalam
ilustrasi ini, kita dianggap tidak mengetahui jumlah tagihan yang ada sehingga digunakan
subscript n.
Metodologi Warnier-Orr sangat mudah untuk dipahami dan digunakan. Metodologi
dapat digunakan untuk mendokumentasi semua jenis sistem, mulai dari ringkasan tingkatan

9
atas sampai logika program yang lebih detail. Poladari kiri-ke-kanan telah memaksa adanya
pendekatan atas-bawah yang lebih terstruktur untuk melakukan analisis.

Analisis Sistem Terstruktur


Analisis sistem terstruktur adalah sebuah pendekatan untuk menganalisis sistem yang
dimulai dengan deskripsi umum sebuah sistem dan kemudian diproses melalui seperangkat
langkah yang tersusun secara logis, yang di dalamnyatiap-tiap sistem dikembangkan secara
lebih mendetail dan diakhiri derigan kode pemrograman komputer(dan detail lainnya

DiagramAlur Logika versus Flowchart


Dalam praktiknya, kedua tipe diagram tersebut digunakan bersama-sama ketika
menganalisis sistem. Perbedaan utama kedua pendekatan ini adalah flowchart analitik
memberikan deskripsi fisik sebuah sistem,sementaradiagram alur data logika memberikan
deskripsi logis sebuah sistem.Khususnya,flowchart analitik menjelaskan dengan gamblang
sarana input/output yang digunakan seperti terminal data atau printer. Flowchart analitik juga
menjelaskan dengan rinci sarana penyimpanan, seperti disket atau pita magnetik. Diagram
alur data logika menggabungkan semua elemen tersebut, namun membiarkan deskripsi
fisiknya tetap terbuka.
Diagram alur data logika akan sangat berguna ketika mendesain sistem baru karena
diagram tersebut tidak mengharuskan implementasifisik tertentu. Sebagai contoh, seorang
analis mungkin dapat pertimbangkan apakah sebuah sistem hutang dagang yang sudah ada
saat ini harus dibuat"online" atau batch. Diagram alur data logika akan tetap sama pada kedua
sistem tersebut(online dan batch), namun flowchart dokumen akan sangat berbeda untuk dua
situasi tersebut. Diagram alur data logika akan membantu seorang analis untuk secara
konseptual memisahkan masalah alur data dan implementasifsik.

Desain Sistem versus Analisis Sistem


Analisis sistem terstruktur dan desain sistem adalah proses yang sama. Tegasnya,
desain merujuk pada penciptaan sebuah model baru atau modifikasi sistem, sementara
analisis melibatkan evaluasi penting sebuah permasalahan tertentu atau sistem yang sudah.
Namun demikian, untukmemudahkan, analisis sistem dan desainsistem seringkali
dibedakan.Sebagai contoh, dalam upaya memahami dan mendokumentasikansebuah
permasalahan tertentu, seorang analis akan mengembangkan diagram alur data logika,

10
flowchart dokumen, dan proses logika tertentu. Seluruh dokumentasi tersebut juga akan
berperan sebagai basis bagi seluruh sistem yang baru.

Langkah-Langkah Dalam Analisis Sistem Terstruktur


Mengembangkan Diagram Alur Data Logika
Sistem digambarkan pertama kalidalam bentuk umum dengan menggunakan
diagramalur data logika Gambar 10.6 memberikan sebuah diagram konteks untuk sebuah
sistem pembelian. Diagram ini tidak menunjukkan detail detail proses logis atau kondisi error
yang terjadi.Detail dari hal tersebut akan diberikan dalam diagram pendukung. Sebagai
contoh,Gambar 10.7memberikan detail tambahan,yaitu pengembangan proses"Sistem
Pembelian" pada Gambar 10.6 ke dalam dua subproses, "Permintaan Validasi" dan"Persiapan
Pesanan Pembelian".Proses ini harus memungkinkan untuk memberikan detail lebih lengkap
guna mendukung diagram konteks sistem pembelian sebelumnya dengan cara
mengembangkan subproses yang ada di Gambar 10.7 kedalam subproses-subproses yang
lebih rendah tingkatannya. Prosedur ini harus berlanjut sampai sistem ini digambarkan
secara memadai.

GAMBAR 10.6 Dagram Konteks Sistem Pembelian

GAMBAR 10.7 Perluasan Diagram Konteks Sistem Pembelian

11
Menentukan Kamus Data
Langkah selanjutnya adalah menentukan kamus data(data dictionaries) yang
berhubungan dengan penyimpanan data yang telah direferensikan dalam diagram alur data
logika. Hal ini melibatkan deskripsi struktur data dan elemen data yang ada di dalamnya.
Sebagai contoh, Gambar 10.8 memberikan detail kamus data untuk penyimpanan data"File
Pembelian dalam Gambar 10.7, Dalam kasus ini, struktur data menggabungkan beberapa
kategori,dengan memasukkan Pengidentifikasi Rekening,Informasi Validasi, Informasi
Keuangan, dan Informasi Pemasok. Di setiap kategori tersebut, elemen-elemen data
individual dimasukkan dalam sebuah daftar. Sebagai contoh, kategori Informasi Keuangan
memasukkan item data neraca-rekening dan pembelian terakhir. Perlu dicatat bahwa
tidak ada detail fisik yang diberikan pada poin ini. Pada tahap desain dan implementasi,
spesifikasi layout formulir, media penyimpanan, dan lain-lainnya perlu disediakan.

GAMBAR 10.8 Kamus Data untuk File Pombelian

Menentukan Metode Akses


Adalah penting pula untuk menentukan bagaimana penyimpanan data akan diakses.
Proses ini biasanya akan melibatkan penentuan kunci akses primer dan sekunder. Sebagai
contoh, filepembeliandalam Gambar 10.8 akan memiliki rekening no1 sebagai
kunciprimerdan"orang yang bertanggung jawab" sebagai kunci sekunder.

Menentukan Logika Proses


Terdapatbanyak pendekatan yangbisa digunakan untukmendokumentasikan logika
proses, mencakup beragam jenis pohon keputusan dan diagram keputusan, sebagaimana

12
dalam struktur bahasa Inggris. Bahasa Inggris terstruktur(structured English)adalah bahasa
khusus untuk menggambarkan logika proses yang menggunakan beberapa kata kunci, seperti
IF THEN, ELSE IFdan SO. Aspek lain yang berguna dari bahasa Inggris terstruktur adalah
pendekatan ini sangat mirip dengan sumber kode dalam bahasa pemrograman terstruktur
lainnya seperti COBOL dan FORTRAN V. Oleh karena itu, bahasa Inggris terstruktur dapat
banyak mengurangi tugas pemrograman.

2.4 DESAIN SISTEM


Kesalahan kecil yang dibuat dalam tahap ini akan berakibat besar terhadap sejumlah
uang dan pengeluaran di tahap berikutnya. Hal yang sama juga sering terjadi ketika
mendesain sistem informasi akuntansi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan berniat
mengimplementasikan sebuah rencana desain sistem yang membutuhkan pembelian
komputer tertentu dan paket perangkat lunak akuntansi tertentu. Setelah menggunakan sistem
selama setahun atau dua tahun, perusahaan kemudian menemukan bahwa paket itu tidak lagi
sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh pihakmanajemen. Perangkap lainnya yang
sering ditemukan adalah penolakan pengguna terhadap sistem itu sendiri.

Langkah-Langkah Desain Sistem


Desain sistem dapat didefinisikan sebagai perumusan cetak biru untuk sebuah sistem
yang lengkap. Langkah langkah pokok dalam desain sistem, yaitu :
1. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Desain
Dalam setiap kasus yang ditemui, proyek desain sistem berkembang dari
munculnya sebuah kebutuhan tertentu, seperti yang telah ditentukan oleh tahap
perencanaan dan analisis sistem dalam siklus pengembangan. Desain sistem harus
menyediakan solusi untuk sebuah masalah khusus.
Enumerasi alternatif desain. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
mendesain sebuah sistem baru yang lengkap. Pendekatan yang pertama adalah
mendesain sistem secara lengkap mulai dari awal. Pendekatan lainya adalah
memaksa ahli desain untuk memilih dan merekomendasisistem yang belum
dibuat(premade system).
Menggambarkan berbagai alternatif. Setelah daftar utama dibuat, tiap alternatif
dapat didokumentasikan dan digambarkan. Sebagai contoh sebuah jaringan
komputer untuk pengumpulan data dan distribusi laporan dapat dilakukan entah
sentralisasi atau desentralisasi. Dalam alternatif desain sentralisasi tiap divisi

13
memasok data akuntansi ke pusat sistem komputer. Pusat komputer kemudian
memproses dan mendistribusikan laporan ke setiap divisi. Dalam sebuah desain
sistem desentralisasi setiap divisi memiliki komputer dan mengumpulkan datanya
sendiri. Laporan yang telah selesai dikirim ke kantor pusat perusahaan.
Mengevaluasi alternatif. Setelah tiap alternatif telah dikumpulkan dan
didokumentasikan langkah berikutnya adalah membandingkan tiap alternatif
tersebut. Kriteria penting untuk memilih sebuah alternatif untuk diimplementasikan
adalah membandingkan biaya dan manfaatnya. Selain itu, alternatif yang terpilih
seharusnya memuaskan semua sasaran sistem.
2. Menyiapkan Spesifikasi Desain
Peraturan penting untuk mengembangkan spesifikasi desain adalah ahli desain harus
bekerja secara terbalik yaitu dari output ke input. Perancang sistem manakala bekerja
dengan tujuan sistem, harus mendesain seluruh laporan manajemen dan dokumen output
operasional sebagai langkah pertama dalam proses. Sekali seluruh output telah
dispesifikasikan, input data dan langkah-langkah pemrosesannya ditentukan secara
otomatis. Setelah keputusan diambil perancang sistem kemudian membangun kontrol yang
sesuai dengan spesifikasi tersebut.
3. Mempersiapkan dan Menyerahkan Spesifikasi Desain Sistem
Spesifikasi desain yang telah selesai harus dibuat dalam bentuk sebuah proposal.
Jika proyek berskala besar proposalnya harus dikaji terlebih dahulu oleh manajemen
puncak sebelum disetujui. Namun demikian, proposal-proposal berskala kecil dan tidak
mahal dapat disetujui oleh manajer divisi atau departemen. Rincian proposal desain harus
memasukkan semua yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan desain proyek. Secara
umum proposal akan terdiri dari jadwal waktu khusus penyelesaian proyek, anggaran, dan
deskripsi tenaga kerja yang dibutuhkan, juga flowchart dan diagram yang menggambarkan
bagaimana sistem tersebut akan diimplementasikan. Salinan seluruh output sistem yang
diajukan akan dijadikan satu, termasuk di dalamnya spesifikasi database yang akan
diciptakan atau dimodifikasi.
4. Cetak Biru Proses Bisnis
Saat ini menjadi populer untuk menggunakan seperangkat prapaket cetak biru untuk
seluruh proses bisnis perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang
menggunakan SAP Enterprise Resource Planing System memulai upaya desain mereka
dengan menggunakan seperangkat lengkap cetak biru yang disediakan SAP untuk seluruh
proses bisnis perusahaan yang ada. Tim desain kemudian tinggal fokus pada penyesuaian

14
seperangkat awal cetak biru ini dengan kebutuhannya sendiri, yakni dengan fokus pada
proses-proses yang penting dan unik bagi tujuan dan strategi perusahaan.

2.5 PERTIMBANGAN DESAIN SISTEM

Desain sistem umumnya memiliki permasalahan pada elemen sistem, sehingga


menghasilkan pertimbangan-pertimbangan dalam desain sistem. Berikut ini adalah tabel yang
menghubungkan antara elemen sistem dengan pertimbangan desain sistem:
Elemen Sistem Pertimbangan Desain
Output (laporan atau dokumen) Efektivitas biaya
Relevansi
Kejelasan
Timeliness
Database Efektivitas biaya
Integrasi
Standarisasi
Fleksibilitas
Keamanan
Akurasi
Efisiensi
Organisasi
Pemprosesan Data Efektivitas biaya
Keseragaman
Integrasi
Akurasi
Input Data Efektivitas biaya
Akurasi
Keseragaman
Integrasi
Pengendalian dan Ukuran Keamanan Efektivitas biaya
Komprehensif
Kesesuaian

Desain Output

15
Pertimbangan pertama dan utama dalam desain adalah efektivitas biaya. Prinsip
efektivitas harus diaplikasikan pada seluruh elemen dalam sistemkarena sebuah investasi
dalam sistem informasi adalah sebuah pengeluaran anggaran modal-yaitu harus
dievaluasi berdasarkan biayamanfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan rasio manfaat
terhadap biayadengan tetap mancapai tujuan sistem. Relevansi, kejelasan, dan tepat
waktu adalah penting dalam laporan manajerial. Laporan harus memasukkan hanya
informasi yang relevan bagi pengambil keputusan. Salah satu faktor yang juga penting
adalah yang terkait dengan kejelasan, yaitu kesesuaian judul dan tulisan dalam sebuah
laporan.
Desain Database
Beberapa prinsip penting berlaku ketika mendesain database. Salahsatunya adalah
database perusahaan harus terintegrasi. Integrasi berartiadanya upaya untuk menghindari
pengumpulan dan penyimpanan itemdata yang sama lebih dari satu tempat dalam
perusahaan. Dalam sebuah sistem yang terintegrasi, berbagai tahapan operasi bisnis
dapat berbagi data yang sama. Pertimbangan penting lainnya saat mendesain database
adalah standarisasi, yang berarti semua item data yang dimasukkan berada dalam bentuk
yang standar dan memiliki nama yang sama ketika digunakan di lebih dari satu tempat.
Fleksibilitas dan keamanan adalah prinsip penting lainnya dalam desain database.
Database seharusnya didesain dengan cara yang memudahkan pengguna menyusun
struktur queri yang luas.
Pemrosesan Data
Salah satu pertimbangan penting dalam pemrosesan data adalah terkaitdengan
keseragaman dan integrasi. Hal ini menjadi penting ketika seluruhsistem pemrosesan
data sebuah perusahaan berkembang sesuai dengan rencana yang telah disusun. Sebagai
contoh, akan tidak memguntungkan bila sebuah departemen tertentu memiliki beberapa
mikrokomputer yang tidak kompatibel dengan mikrokomputer lainnya dalam perusahaan
yang sama.
Input Data
Pertimbangan sulit lainnya yang sering muncul ketika mendesain sistem input data
adalah akurasi. Penggunaan sumber-sumber dokumen yangtersusun dengan baik akan
mendorong karyawan untuk merekam dataakurat dengan sedikit mungkin kesalahan.
Sebagai contoh, jika sebuah nomor telepon pelanggan merupakan input data yang

16
diperlukan, maka dokumen pesanan penjualan akan mempunyai sebuah lini tertentu
dengan label yang jelas bertuliskan nomor telepon pelanggan.
Pengendalian dan Ukuran Keamanan
Mengimplementasikan kendali yang memadai seringkali terabaikan.Pengendalian
yang bersifat komprehensif dan memadai harus dibangun di setiap tahap proses desain
sistem. Ini merupakan suatu wilayah yangdidalamnya akuntan memainkan peranan
penting ketika bekerja dengansebuah tim desain.

2.6 TEKNIK-TEKNIK DESAIN


Mendesain sebuah sistem merupakan suatu aktivitas yang kreatif. Hal tersebut
tidaklah sama dengan anggapan bahwa dua tim desain akan menghasilkan solusi yang sama
untuk suatu permasalahan. Oleh karena itu desain sistem dapat dipandang sebagai sesuatu
yang punya nilai seni walaupun banyak teknik telah dikembangkan.
1. Desain formulir
Proses mendesain formulir khusus disebut desain formulir. Bagian ini harus
mendapat perhatian penuh oleh tim desain sistem karena formulir merupakan
perantara antara pengguna dan sistem itu sendiri. Oleh karena itu, desain formulir
harus berfokus pada proses produksi dokumen-dokumen yangmenyediakan perantara
yang efektif antara manajer dan sistem informasi.
2. Desain database
Sejumlah teknik yang berguna dapat dimanfaatkan untuk mendesain database:
diagram struktur data, layout record, lembar analisis file, dan matriks yang terkait
dengan file. Diagram struktur data menentukan hubungan antara record data yang
berbeda-beda ini. Diagram layout record akan menunjukan beragam tempat (field)
data dalam sebuah record. Lembar analisis file menyediakan bagi perancang sistem
sejumlah poin penting yang berkaitan dengan isi dari sebuah file tertentu. Informasi
tersebut akan berisi layout record, tujuan file, perkiraan jumlah record,dan
lainsebagainya. Matriks yang terkait dengan file menunjukkan hubungan antarfile, isi
file, dan guna file tersebut.
3. Paket desain sistem
Sejumlah metodologi prapaket desain tersedia untuk membantu siklus
pengembangan sistem. Tujuan dari paket-paket ini adalah untuk membantu perancang
sistem melakukan pendekatan secara sistematis terhadap suatu permasalahan. Paket-
paket ini membantu perancang untuk menyusun struktur permasalahan desain dan
menghasilkannya dalam waktu singkat. Rancang bangun perangkat lunak dibantu-
komputer (CASE) adalah sebuah teknologi perangkat lunak yang mendukung

17
keteraturan rancang bangun otomatis bagi pengembangan perangkat lunak dan
perawatannya.
4. Memilih perangkat lunak dan perangkat keras
Pada suatu titik, ada saat sebuah keputusan harus diambil dalam hal apakah
sebuah perangkat komputer akan dibangun dari awal atau dibeli dari luar. Di lain sisi,
tidak ada hal lain yang menyenangkan bagi para profesional komputer selain
kebebasan untuk mendesain dan membangun sebuah sistem baru dari awal. Namun
akan lebih ekonomis dan layak bagi banyak bisnis, terutama usaha kecil, untuk
membeli daripada membuat sebuah perangkat lunak.
Membeli perangkat lunak mempunyai beberapa keunggulan:
1) Paket perangkat lunak tersebut lebih murah. Biaya pengembangan lebih banyak
akan ditanggung oleh pembeli daripada si pembuat.
2) Paket-paket perangkat lunak telah siap digunakan. Jika beberapa organisasi telah
menggunakan paket tersebut selama beberapa bulan, maka dapat diasumsikan
aman dan segala gangguan yang muncul akibat kesalahan telah dihilangkan.
3) Perusahaan dapat mencoba produk tersebut sebelum menginvestasikan sejumlah
uang. Dengan menggunakan perangkat lunak in-house dimungkinkan untuk
menempatkan lama waktu pengembangan ke dalam program, hanya untuk
menemukan apakah program tersebut tidak mampu memberikan hasil yang
diinginkan bila sistem tersebut dijalankan.
Kelemahan utama canned software package adalah jarangnya perangkat lunak
tersebut persis sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Paket perangkat lunak
tersebut biasanya perlu dimodifikasi ( biasanya menelan biaya yang cukup besar) atau
sebaliknya perusahaan memodifikasi prosedur yang dimilikinya sesuai dengan paket
tersebut.Dedicated software package ditujukan pada pelanggan tertentu seperti toko
eceran atau kantor akuntan publik. Untuk menemukan sebuah dedicated software
package perlu menanyakannya pada orang-orang yang bekerja di perusahaan lain
dalam industri yang sama.
Ada beberapa kendala saat memilih perangkat keras, salah satunya adalah
mencoba mendapatkan perangkat keras yang kompatibel di masa yang akan datang,
yaitu dengan mudah di-upgrade untuk model yang lebih besar atau lebih cepat tanpa
perlu kehilangan data atau program yang sudah ada saat ini. Satu catatan penting yang
harus diperhatikan ketika membeli paket perangkat lunak ataupun perangkat keras
adalah: suatu kesalahan untuk menganggap bahwa harga akan turun dengan cepat atau
sebuah versi baru akan segera tersedia. Dan metode yang canggih dari versi yang
lebih baru tidaklah selalu perlu karena kesesuaianlah yang menjadi tolok ukurnya.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem-subsistem yang ada
pada sistem informasi yang pengembangannya membutuhkan bantuan khusus.
Analisis sistem dimulai setelah perencanaan sistem telah mengidentifikasi
subsistem yang dikembangkan.
2. Pendekatan sistem yang secara total berbasis atasbawah sangat penting
digunakan ketika mengembangkan sistem. Oleh karena itu perlu adanya
perhatian yang seksama ketika mengembangkan sebuah rencana dan strategi
sistem secara keseluruhan.Hal paling utama dalam seluruh upaya
pengembangan sistem adalah mendapatkan dukungan dari manajemen puncak.
Tugas pengembang sistem adalah mengamati dengan cermat rencana strategis,
faktor kunci sukses, dan tujuan keseluruhan manajemen puncak.Dewan
penasihat merupakan pendekatan yang berguna untuk memandu keseluruhan

19
upaya pengembangan sistem.Tujuan-tujuan umum meliputi tujuan-tujuan
strategis keseluruhan yang berkaitan siklus perencanaan jangka panjang
perusahaan. Output utama yang dihasilkan dewan penasihat atau individu yang
bertanggung jawab atas pengembangan sistem adalah sebuah rencana sistem
strategis. Menetapkan prioritas ini merupakan hal penting karena sumber daya
finansial yang tersedia biasanya terbatas. Proyek pengembangan membutuhkan
ahli-ahli dari berbagai bidang.
3. Analisis sistem yang merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.Tahap 1: Survei Terhadap
Sistem Saat Ini(Tujuan survei, Pertimbangan perilaku, Sumber-sumber untuk
mendapatkan beragam fakta, Menganalisis hasil survei, Tahap 2:
Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi, Tahap 3: Mengidentifikasi Kebutuhan
Sistem, Tahap 4: Mengembangkan Laporan Analisis Sistem.
4. Desain sistem dapat didefinisikan sebagai perumusan cetak biru untuk sebuah
sistem yang lengkap. Langkah langkah pokok dalam desain sistem yaitu,
pertama dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif
desain, kedua persiapan spesifikasi desain, ketiga persiapan spesifikasi desain
sistem. Pada tahap pertama, terdapat aspek penting dalam dalam desain sistem
adalah enumerasi alternatif desain, menggambarkan berbagai alternatif, dan
mengevaluasi alternatif. Selain itu, saat ini menjadi populer untuk menggunakan
seperangkat prapaket cetak biru untuk seluruh proses bisnis perusahaan.
5. Desain sistem umumnya memiliki permasalahan pada elemen sistem, sehingga
menghasilkan pertimbangan-pertimbangan dalam desain sistem. Pertama,
pertimbangan pertama dan utama dalam desain output adalah efektivitas biaya.
Relevansi, kejelasan, dan tepat waktu adalah penting dalam laporan manajerial.
Kedua, beberapa prinsip penting berlaku ketika mendesain database adalah
database perusahaan harus terintegrasi, standarisasi, serta fleksibilitas dan
keamanan. Ketiga, pertimbangan sulit lainnya yang sering muncul ketika
mendesain sistem input data adalah akurasi. Keempat, pengendalian yang
bersifat komprehensif dan memadai harus dibangun di setiap tahap proses
desain sistem.

20
6. Dalam teknik-teknik desain sistem, yang harus diperhatikan antara lain (1)
desain formulir yaitu proses mendesain formulir khusus, (2) desain datase yaitu
teknik dalam mendesain database seperti diagram struktur data, layout record,
lembar analisis file, dan matriks yang terkait dengan file, (3) paket desain sistem
yaitu sejumlah metodologi prapaket desain tersedia untuk membantu siklus
pengembangan sistem, dan (4) memilih perangkat lunak dan perangkat keras.

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, Hopwood. 2004. Accounting Information Systems Ninth Edition. Prentice Hall: New
Jersey.

21

Anda mungkin juga menyukai