Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM”

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3

Ni Putu Ayu Satya Suciantari (2007531080)


Komang Tri Winda Lestari (2007531091)
Ni Kadek Satya Pawitri (2007531094)
Kadek Ayu Esa Pratiwi (2007531103)
Kadek Angelita Armeitya Dwi Anggraini (2007531120)
Komang Amanda Ayu Harpita Putri (2007531154)

Dosen Pengampu:
Gede Juliarsa, S.E., M.Si.

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
PEMBAHASAN
Tinjauan Umum
Pengembangan system adalah proses memodifikasi atau mengganti sebagian atau
semua system informasi. Proses ini memerlukan komitmen waktu dan sumber daya dan
merupakan aktivitas yang sedang berlangsung pada banyak perusahaan. Setiap proyek
pengembangan system akan melalui siklus hidup pengembangan system, yaitu perencanaan
dan analisi, perancangan dan implementasi.

1. GARIS BESAR PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM


Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem yang ada pada system
informasi yang pengembangannya membutuhkan perhatian khusus. Tujuan perencanaan
sistem ialah untuk mengidentifikasi berbagai bidang permasalahan yang perlu segera
dipecahkan  maupun yang nantinya akan diselesaikan.
Analisis sistem dimulai setelah perencanaan system telah mengidentifikasi subsistem
yang dikembangkan. Tujuan utama analisis  system adalah untuk memahami sitem dan
permasalahan yang ada, memberikan gamran informasi yang dibutuhkan dan untuk
menetapkan prioritas untuk kerja sistem berikutnya.

Perencanaan Sistem dan Analisis Kelayakan


Pendekatan sistem yang secara total berbasis atas-bawah, sangat penting digunakan
ketika mengembangkan system. Oleh karena itu perlu ada perhatian seksama ketika
mengembangkan sebuah rencana dan strategi system secara keseluruhan. Rencana tersebut
harus memasukkan dukungan dan persetujuan total dari manajemen puncak. Tanpa rencana
keseluruhan system informasi yang akan dikembangkan hanya akan seperti berupa motif
abstract dalam jahitan kain perca. Rencana keseluruhan perlu mendapat kepastian untuk
mencapai tujuan berikut ini:
 Sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling
membutuhkan sumber daya tersebut.
 Proses duplikasi dan upaya yang sia-sia akan diminimalkan.
 Pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruhan rencana
strategis organisasi.
Perencanaan sistem dan analisis kelayakan meliputi beberapa tahap yaitu;
1. Mendiskusikan dan merencanakannya bersama-sama dengan manajemen puncak.
2. Menetapkan sebuah dewan penasehat (steering commitee) bagi perencanaan sistem.

1
3. Menetapkan keseluruhan tujuan dan kendala yang dihadapi.
4. Mengenbangkan sebuah rencana sistem informasi strategis.
5. Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas bagi wilaya-wilayah tertentu dalam
organisasi untuk menjadi fokus pengembangan sistem.
6. Membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai landasan analisis dan
desain awal bagi subsistem tertentu yang akan dikembangkan.
7. Membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai inividu yang akan bekerja dalam
proses analisis dan desain awal.

2. PERENCANAAN SISTEM DAN ANALISIS KELAYAKAN


Hal paling penting dalam seluruh upaya pengembangan system adalah mendapatkan
dukungan dari manajemen puncak. Tugas utama pengembang system adalah mengamati
dengan cermat rencana strategis, factor kunci sukses, dan keseluruhan tujuan manajemen
puncak. Peran pengembang system seperti layaknya seorang dokter yang memeriksa
pasinnya. Pasien hanya mampu mengungkapkan gejala-gejala yang timbul dari permasalahan
yang dihadapinya, dan tugas dokterlah yang menentukan masalah sebenarnya dan penyebab
sesungguhya.

Dewan Penasihat
Dewan penasihat merupakan pendekatan yang berguna untuk mmandu keselurujhan
upaya pengembangan system. Mereka harus memiliki perwakilan dari manajemen puncak
karena penting bahwa system informasi yang dihasilkan akan sesuai dengan keseluruhan
rencana strategis perusahaan. Dewan penasihat harus bertanggung jawab atas keseluruhan
perencanaan dan pengendalian upaya pengembangan system dalam perusahaan. Sosok
bertanggung jawab yang ideal atas komite ini adalah direktur system informasi perusahaan.
Namun demikian dewan penasihat tidak boleh terlibat dalam detail proyek pengembangan
tertentu.

Mengembangkan Tujuan dan Batasan Sistem


Agar efektif, keseluruhan perencanaan membutuhkan pengembangan tujuan umum
perusahaan dan tujuan khusus baginsubsistem tertentu dalam perusahaan. Tujuan umum
perusahaan harus memasukkan keseluruhan tujuan strategis yang berkaitan dengan siklus
perencanaan jangka panjang perusahaan. Bagian lebih detail dari tujuan strategis adalah
tujuan taktis. Tujuan taktis ini sesuai dengan perencanaan taktis dan umumnya ditujukan

2
untuk rentang waktu satu hingga tiga tahun ke depan. Hal penting lainnya adalah faktor
sukses kunci .

Mengembangkan Rencana Sistem Strategis


Output utama yang dihasilkan dewan penasihat atau individu yng bertanggung jawab
atas pengembangan system adalah sebuah rencana system strategis. Rencana ini haruslah
berupa dokumen tertulis yang menggabungkan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang dari upaya pengembangan system sebuah perusahaan. Elemen kunci dalam sebuah
rencana sistem  strategis ialah:
 keseluruhan pernyataan yang terkait ddengan faktor sukses kunci dari perusahaan dan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
 Deskripsi sistem dalam perusahaam yang membutuhkan upaya pengembangan.

 Pernyataan prioritas yang menunjukan bidang-bidang mana saja yang akan


mendapatkan prioritas paling tinggi.

 Garis besar sumberdaya yang dibutuhkan termasuk didalamnya biaya, orang,dan


peralatan.

 Rencana waktu pengembangan sistem tertentu

Mengindentifikasikan Proyek Tertentu yang akan Diprioritaskan

Seperti telah dinyatakan sebelumnya, rencana strategis harus mampu mengidentifikasi


bidang-bidang tertentu yang akan mendapat prioritas utama. Penetapan prioritas ini
merupakan hal penting karena sumber daya finansial yang tersedia biasanya terbatas.
Penetapan prioritas harus dilakukan seperti halnya dalam anggaran modal (capital budgeting).
Manfaat tertentu yang diinginkan harus ditentukan dalam setiap proyek, dan biaya yang
dikeluarkan harus diestimasi seakurat mungkin dan ditetapkan dalam anggaran keuangan.
Anggaran keuangan ini pun harus seakurat mungkin.

Membentuk Komisi untuk Proyek Sistem


Dalam banyak hal pembentukan komisi dalam proyek system adalah seperti halnya
membentuk sebuah bangunan. Proyek bangunan memerlukan tukang kayu, tukang
ledeng,tukang batu, ahli listrik, dan pekerja kasar lainnya.

3. ANALISIS SISTEM

3
Tahap-tahap Analisis Sistem
Tahap 1: Survei Terhadap Sistem Saat ini
Ada empat tujuan survei system:
 Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasional dari system
 menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna system
 mengumpulkan data-data penting yang berguan untuk pengembangan desain system,
mengindentifikasikan permasalhan khusus yang membutuhkan lebih banyak perhatian
dalam upaya desain subsekuen.
 Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan khusus yang membutuhkan lebih
banyak perhatian dalam upaya desain subsekuen.

a) Pertimbangan Perilaku
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem. Fakta
menunjukan bahwa pengembangan sistem meliputi perubahan sistem yang ada saat ini
beserta permasalahan yang ada di dalamnya, dan kebanyakan orang tidak menyukai
perubahan. Dalam banyak situasi seorang individu dapat saja memiliki pekerjaan dan
rutinitas yang tidak berubah selama beberapa tahun.
 Menjadi tanggung jawab analisis sitem bukan pihak manajemen untuk mampu
menjembatani kesenjangan komunikasi. Oleh karena itu tugas utama seorang analisis sistem
adalah adalaha mengarahkan sebuah survei sistem yang mampu membangun hubungan kerja
yang baik antara tim proyek dan pihak manajmemen. Beberapa pendekatan tertentu yang
dapat digunakan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi ini adalah:
 Mengetahui sebanyak mungkin orang-orang yang terlibat dalam sistem,secepat
mungkin.
 Mengomunikasikan manfaat yang diperoleh dari sistem kepada orang-orang yang
terlibat didalamnya.
 Memberikan jaminan sebesar mungkin pada seluruh individu bahwa mereka tidak
akan kehilangan pekerjaan mereka atau tidak ada perubahan besar dalam tanggung
jawab pekerjaan mereka.
 Memberikan jaminan bahwa Anda benar-benar peduli dengan upaya membuat
kehidupan yang lebih baik bagi setiap orang yang terlibat dalam sistem tersebut.

b) Sumber-sumber untuk Mendapatkan Beragam Fakta

4
Beragam teknik dapat digunakan guna mendapatkan data tentang subsistem informasi
yang akan diteliti. Teknik tersebut dapat berupa wawancara, kuesioner, observasi, dan kajian
beragam jenis dokumen seperti catatan rapat, catatan rekening perusahaan, struktur
organisasi, laporan keuangan, prosedur manual, kebijakan perusahaan, deskripsi pekerjaan,
dan sebagainya. Sumber-sumber informasi di luar perusahaan juga dapat diguanakan dan
tidak boleh diabaikan ,seperti laporan dan publikasi industri dan pergadangan dan juga jurnal-
jurnal profesional. Dan pada akhirnya, pelanggan harus dilihat sebagai sebuah komponen
vital dalam sistem dan harus dimasukkan dalam setiap analisis.

c) Menganalisis Hasil Survei


Manakala sebuah survei telah diselesaikan, kekuatan dan kelemahan dari subsistem yang
diteliti haruslah dianalisis secara mendalam. Dikarenakan survei berfokus pada upaya
memahami sifat dasar dan operasi sistem (yang terkait dengan permasalahan yang ada), maka
analisis terhadap temuan survei harus berfokus pada kekuatan dan kelemahan sistem.
Penilaian terhadap efektivitas kemampuan sistem untuk mencapai keseluruhan tujuan
yang telah direncanakan haruslah berfokus pada sumbatan (botlleneck). Sumbatan
mencerminkan kelemahan dalam sistem yang bila dilakukan perubahan kecil akan mampu
memberikan peningkatan besar.

Tahap 2 : Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi


Tahap kedua dalam analisis system adalah proses mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan bagi pengambilan keputusan menejerial. Proses ini disebut analisis kebutuhan
informasi dan hal ini merupakan dasar dilakuknannya analisis terhadap pengambilan
keoutusan. Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk memahami pengambilan
keputusan dan informasi yang dibutuhkan. Pendekatan tersebut adalah :
 Mengidentifikasikan tanggungjawab utama seorang manajer
 Mengidentifikasi perangkat apa saja yang digunakan untuk menilai seorang manajer
 Mengidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi manajer
 Mengidentifikasi perangkat apa saja yang dapat digunakan manajer untuk
mengevaluasi output personal.

Tahap 3 : Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem


Tahap ketiga dalam proyek analisis sistem meliputi proses menentukan kebutuhan sistem.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat ditentukan dalam dua hal yaitu, input dan output.

5
Kebutuhan input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan kebutuhan kusus apa saja yang
harus dipenuhi agar subsistem tersebut mampu mencapai tujuannya.
Kebutuhan input bagi suatu subsistem, pada gilirannya, akan menentukan kebutuhan
output pada subsistem lainnya. Dalam kasus ini, kebutuhan input peramalan penjualan akan
menjadi kebutuhan output beberapa subsistem lainnya dalam perusahaan (seperti pemasaran).

Tahap 4: Mengembangkan Laporan Analisis Sistem


Hasil akhir dari proyek analisis sistem adalah sebuah laporan. Laporan ini tentu saja
sangat penting karena akan berperan sebagai landasan bagi pengambilan keputusan
selanjutnya oleh manajemen puncak. Laporan ini juga akan mengorganisasi dan
mendokumentasi seluruh temuan dari tiga tahap sebelumnya dalam proyek analisis sistem.
Tanpa adanya dokumentasi yang cermat, akan banyak informasi yang hilang dalam jangka
panjang. Jika analisis ini tidak terdokumentasi dengan baik pada saat analisis ini dilakukan,
maka pada saat dilakukan desain dan implementasi, akan banyak informasi yang terlupakan.
Juga pada saat mengembangkan sebuah laporan desain, seluruh temuan analisis harus
diorganisasikan dengan cermat dalam kerangka kerja yang konsisten.
Laporan analisis sistem, ketika sudah selesai, diserahkan kepada direktur sistem informasi,
dewan penasihat sistem informasi, atau bila memungkinkan, langsung kepada manajemen
puncak. Laporan tersebut kemudian dikaji dan didiskusikan oleh individu-individu yang
menentukan apakah desain awal sistem dapat dilakukan atau tidak. Desain awal sistem ini,
jika diputuskan untuk dilakukan, akan menentukan tersedianya sebuah anggaran yang
lengkap bagi desain dan implementasi proyek pengembangan.

4. DESAIN SISTEM
Sebuah desain sistem sangat mirip dengan layout arsitek sebuah rumah. Dalam tahap
perencanaan, sang arsitek akan menentukan fungsi-fungsi dasar yang harus dimiliki oleh
rumah tersebut dan merumuskan rencana umum yang berhubungan dengan layout
keseluruhan. Dalam tahap desain sang arsitek akan menyiapkan sebuah cetak biru dari rumah
tersebut yang akan oleh ahli listrik, tukang ledeng, dan tukang kayu. Kesalahan kecil yang
dibuat dalam tahap ini akan berakibat besar terhadap sejumlah uang dan pengeluaran di tahap
berikutnya. Hal yang sama juga sering terjadi ketika mendesain sistem informasi
akuntansi.  Perangkap lainnya yang sering ditemukan adalah penolakan pengguna terhadap
sistem itu sendiri. Dikarenakan minimnya keterlibatan pengguan dalam rencana desain,

6
implementasi sistem dapat tidak populer dan pada akhirnya ditolak oleh para individu yang
menjadi target di mana sistem tersebut didesain.

5. LANGKAH-LANGKAH DESAIN SISTEM


Desain sistem dapat didefinisikan sebagai perumusan cetak biru untuk sebuah sistem
yang lengkap. Langkah – langkah pokok dalam desain sistem ialah, pertama dilakukan adalah
melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif desain, kedua persiapan spesifikasi desain,
ketiga  persiapan spesifikasi desain sistem.

Mengevaluasi berbagai alternatif desain.


Dalam setiap kasus yang ditemui, proyek desain sistem berkembang dari munculnya
sebuah kebutuhan tertentu, seperti yang telah ditentukan oleh tahap perencanaan dan analisis
sistem dalam siklus pengembangan. Desain sistem harus menyediakan solusi untuk sebuah
masalah khusus.

Enumerasi alternatif desain. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendesain
sebuah sitem baru yang lengkap. Pendekatan yang pertama adalah mendesain sistem secara
lengkap mulai dari awal. Pendekatan lainya adalah memaksa ahli desain untuk memilih dan
merekomendasisistem yang belum dibuat(premade sistem).

Menggambarkan berbagai alternatif. Setelah daftar utama dibuat, tiap alternatif dapat
didokumentasikan dan digambarkan. Sebagai contoh sebuah jaringan komputer untuk
pengumpulan data dan distribusi laporan dapat dilakukan entah sentralisasi atau
desentralisasi. Dalam alternatif desai sentralisasi tiap divisi memasok data akuntansi ke pusat
sistem komputer. Pusat komputer kemudian memproses dan mendistribusikan laporan ke
setiap divisi. Dalam sebuah desain sistem desentralisasi setiap divisi memiliki komputer dan
mengumpulkan datanya sendiri. Laporan yang telah selesai dikirim ke kantor pusat
perusahaan.

Mengevaluasi alternatif. Setelah tiap alternatif telah dikumpulkan dan didokumentasikan


langkah berikutnya adalah membandingkan tiap alternatif tersebut. Kriteria penting untuk
memilih sebuah alternatif untuk diimplementasikan adalah membandingkan biaya dan
manfaatnya. Selain itu alternatif yang terpilih seharusnya memuaskan semua sasaran sistem.

Menyiapkan spesifikasi desain

7
Peraturan penting yang mengembangkan spesifikasi desain adalah ahli desain harus bekerja
secara terbalik yaitu, dari output ke input. Perancang sistem manakala bekerja dengan tujuan
sistem, harus mendesain seluruh laporan manajemen dan dokumen output operasional
sebagai langkah pertama dalam proses. Sekali seluruh output telah dispesifikasikan, input
data dan langkah-langkah pemrosesannya ditentukan secara otomatis. Setelah keputusan
diambil perancang sistem kemudian membangun kontrol yang sesuai dengan spesifikasi
tersebut.

Mempersiapkan dan menyerahkan spesifikasi desain sistem


Spesifikasi desain yang telah selesai harus dibuat dalam bentuk sebuah proposal. Jika proyek
bersekala besar proposalnya harus dikaji terlebih dahulu oleh manajemen puncak sebelum
disetujui. Namun demikian proposal-proposal bersekala kecil dan tidak mahal dapat disetujui
oleh manajer devisi atau departemen. Rincian proposal desain harus memasukkan semua
yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan desai proyek. Secara umum proposal akan
terdiri dari jadwal waktu khusus penyelesaian proyek, anggaran, dan deskripsi tenaga kerja
yang dibutuhkan , juga flowchart dan diagram yang menggambarkan bagaimana sistem
tersebut akan diimplementasikan.

Cetak biru proses bisnis


Saat ini menjadi populer untuk menggunakan seperangkat prapaket cetak biru untuk seluruh
proses bisnis perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang menggunakan SAP
Enterprise Resource Planing System memulai upaya desai mereka dengan menggunakan
seperangkat lengkap cetak biru yang disediakan SAP untuk seluruh proses bisnis perusahaan
yang ada. Tim desain kemudian tinggal fokus pada penyesuaian seperangkat awal cetak biru
ini dengan kebutuhannya sendiri, yakni dengan fokus pada proses-proses yang penting dan
unik bagi tujuan dan strategi perusahaan.

6. PERTIMBANGAN DESAIN SISTEM


Desain Output
Pertimbangan pertama dan utama dalam desain output adalah efektivitas biaya. Prinsip
evektifitas harus diaplikasikan pada seluruh elemen dalam sistem karema sebuah investasi
dalam sistem informasi adalah sebuah pengeluaran anggaran-modal – yaitu harus dievaluasi
berdasarkan biaya manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan rasio manfaat terhadap biaya
dengan tetap mencapai tujuan sistem.

8
Desain Database
Beberapa prinsip penting berlaku ketika mendesain database. Salah satunya adalah database
perusahaan harus terintegrasi. Integrasi berarti adanya upaya untuk menghindari
pengumpulan dan penyimpanan item data yang sama lebih dari satu tempat dalam
perusahaan. Dalam sebuah sistem yang terintegrasi, berbagai tahapan operasi bisnis dapat
berbagi data yang sama.

Pemrosesan Data
pemrosesan data adalah fungsi bisnis yang melibatkan pengumpulan dan konversi data dari
berbagai sumber menjadi informasi yang dapat digunakan untuk proses pengambilan
keputusan strategis. Salah satu pertimbangan penting dalam pemrosesan data adalah terkait
dengan keseragaman dan integrasi. Hal ini menjadi penting ketika seluruh sistem pemrosesan
data sebuah perusahaan berkembang sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Input Data
Pertimbangan sulit lainnya yang sering muncul ketika mendesain sistem input data adalah
akurasi. Akurasi adalah ukuran yang menentukan tingkat kemiripan antara hasil pengukuran
dengan nilai yang sebenarnya diukur. Penggunaan sumber-sumber dokumen yang tersusun
dengan baik akan mendorong karyawan untuk merekam data akurat dengan sesedikit
mungkin kesalahan.

Pengendalian dan Ukuran Keamanan


Mengimplementasikan kendali yang memadai seringkali terabaikan. Pengendalian yang
bersifat komprehensif dan memadai harus dibangun setiap tahap proses desain sistem. Ini
merupakan suatu wilayah yang didalamnya akuntan memainkan peranan penting ketika
bekerja dengan sebuah tim desain.

7. TEKNIK-TEKNIK DESAIN SISTEM


Mendesain sebuah sistem merupakan suatu aktivitas yang kreatif. Hal tersebut tidaklah sama
dengan anggapan bahwa dua tim desain akan menghasilkan solusi yang sama untuk suatu
permasalahan. Oleh karena itu desain sistem dapat dipandang sebagai sesuatu yang memiliki
nilai seni walaupun banyak teknik telah dikembangkan. Desain sistem ini dibagi menjadi 4,
yaitu:
1) Paket Desain Sistem

9
Sejumlah metodelogi prapaket desain tersedia untuk membantu siklus
pengembangan sistem. Tujuan dari paket-paket ini adalah untuk membantu perancang
sistem melakukan pendekatan secara sistematis terhadap suatu permasalahan. Paket-
paket ini membantu perancang untuk menyusun struktur permasalahan desain dan
menghasilkannya dalam waktu singkat.
2) Desain Formulir
Proses mendesain formulir disebut desain formulir. Bagian ini harus mendapat
perhatian penuh oleh tim desain sistem karena merupakan perantara antara pengguna
dan sistem itu sendiri. Oleh karena itu desain formulir harus berfokus pada proses
produksi dokumen-dokumen yang menyediakan perantara yang efektif antara manajer
dan sistem informasi.
3) Desain Database
Sejumlah teknik yang dapat dimanfaatkan untuk mendesain database, antara
lain:

(1) Diagram struktur data


Diagram struktur data menunjukan hubungan antara beragam jenis record,
seperti informasi pesanan dan penjulana, informasi status produksi, dan
lainnya.
(2) Layout record
Layout record menunjukan beragam tempat data dalam sebuah record.
(3) Lembar analisis file
Lembar analisis file menyediakan bagi perancang system sejumlah poin
penting yang berkaitan dengan isi dari sebuah file tertentu. Informasi
tersebut akan berisi layout record, tujuan file, perkiraan jumlah record,
dan lain sebagainya.
(4) Matriks yang terkait dengan file.
Matriks ini menunjukan hubungan antara file, isi file, dan guna dari file
tersebut. Matriks ini berfungsi untuk menentukan efektivitas dan efisiensi
penggunaan item data dalam file, mengeliminasi item data yang tidak
dipelrukan atau berlebihan, dan mengoptimalkan struktur file pada
umumnya.
4) Memilih Perangkat Lunak dan Perangkat Keras

10
Ada saat dimana sebuah keputusan harus diambil terkait apakah sebuah perangkat
komputer akan dibangun dari awal atau dibeli dari luar. Jika kita ingin membeli
perangkat lunak dan keras, keunggulan yang didapatkan antara lain:
(1) Paket perangkat tersebut lebih murah. Biaya pengembangan lebih bayak akan
ditanggung oleh pembeli daripada si pembuat.
(2) Paket-paket peragkat telah siap digunakan. Jika beberapa organisasi telah
menggunakan paket tersebut selama beberapa bulan, maka dapat diasumsikan
aman dan segala gangguan yang muncul akibat kesalahan telah dihilangkan.
(3) Perusahaan dapat mencoba produk tersebut sebelum menginvestasikan sejumlah
uang.
Terdapat dua model perangkat lunak, yaitu:
(1) Canned software package, yaitu perangkat lunak yang jarang persis sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh perusahaan. Paket perangkat lunak tersebut biasanya perlu
dimodifikasi atau sebaliknya perusahaan memodifikasi prosedur yang dimilikinya
sesuai dengan paket tersebut.
(2) Dedicated  software package, yaitu perangkat lunak yang ditujukan pada
pelanggan tertentu seperti toko eceran atau kantor akuntan publik. Untuk
menemukan sebuah dedicated software package perlu menanyakannya pada
orang-orang yang bekerja di perusahaan lain dalam industri yang sama.
Perangkat lunak dan keras merupakan sesuatu yang menentukan seberapa baik komputer
mampu memenuhi kebutuhan perusahaan, oleh karena itu penting untuk memperhatikan
apakah kita harus membuatnya dari awal atau membeli paket yang tersedia namun kurang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

11
KESIMPULAN

Perencanaan sistem melibatkan keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen


puncak untuk memprioritaskan kebutuhan pengembangan sistem. Output perencanaan sistem
adalah sebuah dokumen tertulis yang menyatakan keseluruhan tujuan sistem informasi bagi
perusahaan tersebut. Dan dokumen tersebut akan menjelaskan bidang-bidang umum yang
dibutuhkan untuk dikerjakan dalam pengembangan sistem. Sebuah rencana umum diperlukan
untuk mengimplementasikan kebutuhan ini. Rencana analisis sistem bersifat dinamis dan
harus senantiasa di revisi. Pengembangan sistem adalah sebuah proses yang berkelanjutan
dalam kehidupan bisnis dan kebutuhan perusahaan akan informasi senantiasa berubah.

Analisis sistem dimulai dengan sebuah sistem atau spesifikasi sistem dalam rencana
keseluruhan sistem informasi perusahaan. Upaya analisis sistem melibatkan tiga tahap yang
berbeda (1) survei sistem yang ada saat ini, (2) identifikasi informasi yang dibutuhkan, (3)
identifikasi sistem yang dibutuhkan.

Desain sistem adalah proses yang dimulai secara urut mulai dari tingkat paling umum
dengan memerhatikan tujuan sebuah sistem tertentu. Proses ini kemudian menghasilkan
tingkatan yang lebih detail dengan spesifikasi yang berisi struktur file, operasi pemrosesan,
dan desain formulir. Langkah-langkah penting dalam desain sistem meliputi evaluasi
alternatif-alternatif desain, persiapan spesifikasi desain, dan menyerahkan sebuah laporan
lengkap dengan sistem.

Kesimpulannya, analisis dan desain sistem adalah proses yang melibatkan sejumlah
besar kreativitas. Kesuksesan yang bisa diraih berasal dari komunikasi yang baik antara tim
desain sistem dan pihak manajemen. Dan seluruh aleternatif yang layak harus
dipertimbangkan masak-masak. Perhatian lebih harus diberikan pada integrasi sistem dan
pengukuran keamanan sistem.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H, and William S.Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I.
Jakarta: Penerbit salemba empat.

13

Anda mungkin juga menyukai