Anda di halaman 1dari 28

Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi

tahap Perencanaan dan Analisis Sistem

Oleh : Kelompok 6 (4SA-2)

Isham Harindra (02 / 1510109257)


Dean Ratnanta Chaniago (04 / 1510109260)
Husna Dyah Aryanti (06 / 1510109271)
Jillyana Rosa Dwi Aryati (08 / 1510109347)
Debora Emily Cahya Christiani (10 / 1510109349)
Muhammad Syaroni (12 / 1510109424)
Sabrang Damar Pamungkas (14 / 1510109426)
Garis Besar Perencanaan dan Analisis Sistem

Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem yang ada pada


system informasi yang pengembangannya membutuhkan perhatian khusus.
Tujuan perencanaan sistem ialah untuk mengidentifikasi berbagai bidang
permasalahan yang perlu segera dipecahkan maupun yang nantinya akan
diselesaikan.

Analisis sistem dimulai setelah perencanaan system telah mengidentifikasi


subsistem yang dikembangkan. Tujuan utama analisis system adalah untuk
memahami sitem dan permasalahan yang ada, memberikan gamran informasi
yang dibutuhkan dan untuk menetapkan prioritas untuk kerja sistem
berikutnya
1. Perencanaan Sistem dan Analisis Kelayakan

Pendekatan sistem yang secara total berbasis atas-bawah, sangat penting digunakan
ketika mengembangkan system. Oleh karena itu perlu ada perhatian seksama ketika
mengembangkan sebuah rencana dan strategi system secara keseluruhan. Rencana
tersebut harus memasukkan dukungan dan persetujuan total dari manajemen
puncak. Tanpa rencana keseluruhan system informasi yang akan dikembangkan hanya
akan seperti berupa motif abstract dalam jahitan kain perca. Rencana keseluruhan
perlu mendapat kepastian untuk mencapai tujuan berikut ini:

Sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling
membutuhkan sumber daya tersebut.
Proses duplikasi dan upaya yang sia-sia akan diminimalkan.
Pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruhan
rencana strategis organisasi.
Perencanaan sistem dan analisis kelayakan meliputi beberapa tahap yaitu :

1. Mendiskusikan dan merencanakannya bersama-sama dengan manajemen


puncak.
2. Menetapkan sebuah dewan penasehat (steering commitee) bagi
perencanaan sistem.
3. Menetapkan keseluruhan tujuan dan kendala yang dihadapi.
4. Mengenbangkan sebuah rencana sistem informasi strategis.
5. Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas bagi wilaya-wilayah tertentu
dalam organisasi untuk menjadi fokus pengembangan sistem.
6. Membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai landasan
analisis dan desain awal bagi subsistem tertentu yang akan dikembangkan.
7. Membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai inividu yang akan
bekerja dalam proses analisis dan desain awal.
2. Tahap-tahap analisis sistem

Tahap tahap analisis system terdiri dari :

1. Tahap 1 : Survei terhadap system saat ini


2. Tahap 2 : Mengidentifikasi kebutuhan informasi
3. Tahap 3 : Mengidentifikasi kebutuhan system
4. Tahap 4 : Mengembangkan lapora analisis sistem
Tahap 1 ( Survei terhadap system saat ini)

Tujuan Survei
Ada empat tujuan survei system:

1. Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasional dari system


2. menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna system
3. mengumpulkan data-data penting yang berguan untuk pengembangan desain
system
4. mengindentifikasikan permasalhan khusus yang membutuhkan lebih banyak
perhatian dalam upaya desain subsekuen.
Pertimbangan Perilaku
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem. Fakta
menunjukan bahwapengembangan sistem meliputi perubahan sistem yang ada saat
ini beserta permasalahan yang ada di dalamnya, dan kebanyakan orang tidak
menyukai perubahan. Dalam banyak situasi seorang individu dapat saja memiliki
pekerjaan dan rutinitas yang tidak berubah selama beberapa tahun.
Menjadi tanggung jawab analisis sitem bukan pihak manajemen untuk mampu
menjembatani kesenjangan komunikasi. Oleh karena itu tugas utama seorang
analisis sistem adalah adalaha mengarahkan sebuah survei sistem yang mampu
membangun hubungan kerja yang baik antara tim proyek dan pihak manajmemen.

Sumber-sumber untuk Mendapatkan Beragam Fakta


Beragam teknik dapat digunakan guna mendapatkan data tentang subsistem
informasi yang akan diteliti. Teknik tersebut dapat berupa wawancara, kuesioner,
observasi, dan kajian beragam jenis dokumen seperti catatan rapat, catatan
rekening perusahaan, struktur organisasi, laporan keuangan, prosedur manual,
kebijakan perusahaan, deskripsi pekerjaan, dan sebagainya.
Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi system
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi system yang ada saat ini :

1. Apakah diperlukan suatu prosedur tertentu ?


2. Apakah prosedur uang selama ini ada menggunakan langkah-langkah yang tidak perlu?
3. Apakah prosedur yang ada elama ini sudah mempertimbangkan efektivitas biaya ?
4. Apakah laporan yang dihasilkan saat ini sudah jelas dan mudah dibaca ?
5. Apakah sumber-sumber dokumen yang ada selama ini sudah disedain dengan baik?
6. Apakah laporan yang dihasilkan saat ini telah digunakan dengan baik?
7. Apa saja yang menyebabkan timbulnya permasalahan tertentu ?
8. Laporan tambahan seperti apa yang berguna bagi manajemen ?
9. Sudahkah system dokumentasi yang ada saat ini mencukupi ?

Penilaian terhadap efektivitas kemampuan sistem untuk mencapai keseluruhan tujuan yang
telah direncanakan haruslah berfokus pada sumbatan (botlleneck). Sumbatan
mencerminkan kelemahan dalam sistem yang bila dilakukan perubahan kecil akan mampu
memberikan peningkatan besar.
Tahap 2 ( Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi )

Tahap kedua dalam analisis system adalah proses mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan bagi pengambilan keputusan menejerial. Proses ini disebut analisis
kebutuhan informasi dan hal ini merupakan dasar dilakuknannya analisis terhadap
pengambilan keoutusan. Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk
memahami pengambilan keputusan dan informasi yang dibutuhkan. Pendekatan
tersebut adalah :

1. Mengidentifikasikan tanggungjawab utama seorang manajer


2. Mengidentifikasi perangkat apa saja yang digunakan untuk menilai seorang
manajer
3. Mengidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi manajer
4. Mengidentifikasi perangkat apa saja yang dapat digunakan manajer untuk
mengevaluasi output personal.
Tahap 3 ( Mengidentifikasi kebutuhan system )

Tahap ketiga dalam proyek analisis sistem meliputi proses menentukan kebutuhan
sistem. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat ditentukan dalam dua hal yaitu, input
dan output. Kebutuhan input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan kebutuhan
kusus apa saja yang harus dipenuhi agar subsistem tersebut mampu mencapai
tujuannya. Sebagai contoh, kebutuhan informasi akan sistem kendali produksi akan
memasukkan peramalan penjualan dalam jangka pendek, laporan ketersediaan bahan
baku, spesifikasi kendali mutu dan standar biaya, dan informasi yang dibuthkan untuk
menentukan prioritas kerja bagi pekerjaan tiap individu. Hal berikut ini dapat
dipertimbangkan sebagai kebutuhan output:
1. Laporan kemajuan harian
2. Laporan keuangan harian
3. Laporan unit yang rusak
4. Laporan permasalahan bahan baku
Tahap 4 ( Mengembangkan laporan analisis system )

Beberapa elemen kunci dalam laporan analisis sistem adalah:


1. Ringkasan lingkup dan tujuan proyek analisis
2. Penegasan kembali hubungan antara proyek dengan rencana keseluruhan sistem
informasi strategis.
3. Deskripsi keseluruhan permasalahan dalam subsistem tertentu yang sedang dianalisis.
4. Ringkasan keputusan-keputusan yang dibuat dan informasi tertentu yang dibiutuhkan
untuk mendukung keputusan tersebut.
5. Spesifiksi kinerja sistem yang dibutuhkan.
6. Keseluruhan anggaran biaya dan rencana waktu pelaksanaan proyek.
7. Rekomendasi bagi peningkatan sistem yang ada saat ini atau bagi perenanaan sistem
baru.
8. Rekomendasi yang terkait dengan perubahan tujuan bagi subsistem yang sedang
dipelajari
3. Teknik teknik pengumpulan data

Bagian besar dalam pekerjaan seorang analis system adalah


mengumpulkan dan mengorganisasikan fakta-fakta yang ada. Ada
beberapa teknik yang dapat digunakan oleh seorang analis guna
mengatasi kesulitan yang muncul dalam mengerjakan tugas
pengumpulan fakta tersebut.
4. Teknik Pengorganisasian Data

Metodologi Warnier-Orr didasarkan pada proses analisis output sebuah


aplikasi dan proses pemfaktoran aplikasi tersebut ke dalam struktur
hierarkis modul yang ada untuk mencapai pemrosesan yang
diinginkan. Metodologi ini menggunakan diagram segi empat
pemrograman untuk menunjukkan hierarki. Tingkatan tertinggi adalah
pada sisi kiri dari gambar, dan tingkatan terendah pada sisi kanan
gambar. Diagram ini dibentuk hanya dengan menggunakan tiga basis
konstruksi: sekuen, seleksi, dan repetisi.
5. Analisis system terstruktur

Analisis system terstruktur adalah sebuah pendekatan untuk


menganalisis system yang dimulai dengan deskripsi umum sebuah
system dan kemudian diproses melalui seperangkat langkah yang
tersusun secara logis, yang di dalamnya tiap-tiap system
dikembangkan secara lebih mendetail dan diakhiri dengan kode
pemrograman kompurt (dan detail lainnya).
Langkah-langkah dalam analisis system terstruktur
Mengembangkan Diagram Alur Data Logika
Gambar 10.1 memberikan sebuag diagram konteks untuk sebuah system pembelian. Diagram ini tidak
menunjukkan detail-detail proses lagis atau kondisi error yang terjadi. Detail dari hal tersebut akan
diberikan dalam diagram pendukung. Sebagai contoh, Gambar 10.2 memberikan detail tambahan, yaitu
pengembangan proses system pembelian pada Gambar 10.1 ke dalam dua subproses, Permintaan
Validasi dan Persiapan Pesanan Pembelian. Proses ini harus memungkinkan untuk memberikan detail
lebuh lengkap guna mendukung diagram konteks system pembelian sebelumnya dengan cara
mengembangkan subproses yang ada di Gambar 10.2 ke dalam subproses-subproses yang lebih rendah
tingkatannya.
Daftar
permintaan

Rincian
Pembelian
File
Pembelian

Pesanan

Gambar 10.1 Diagram Gambar 10.2 Perluasan diagram


konteks system pembelian konteks Sistem pembelian
6. Garis besar desain sistem

Sebuah desain sistem sangat mirip dengan layout arsitek sebuah rumah. Dalam
tahap perencanaan, sang arsitek akan menentukan fungsi-fungsi dasar yang
harus dimiliki oleh rumah tersebut dan merumuskan rencana umum yang
berhubungan dengan layout keseluruhan. Dalam tahap desain sang arsitek akan
menyiapkan sebuah cetak biru dari rumah tersebut yang akan oleh ahli listrik,
tukang ledeng, dan tukang kayu. Kesalahan kecil yang dibuat dalam tahap ini
akan berakibat besar terhadap sejumlah uang dan pengeluaran di tahap
berikutnya. Hal yang sama juga sering terjadi ketika mendesain sistem informasi
akuntansi. Perangkap lainya yang sering ditemukan adalah penolakan pengguan
terhadap sistem itu sendiri. Dikarenakan minimnya keterlibatan pengguan dalam
rencana desain,implementasi sistem dapat tidak populer dan pada akhirnya
ditolak oleh para individu yang menjadi target di mana sistem tersebut didesain.
7. Langkah-langkah desain sistem

Desain sistem dapat didefinisikan sebagai perumusan cetak biru untuk sebuah
sistem yang lengkap. Langkah langkah pokok dalam desain sistem ialah :

1. pertama dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif


desain,
2. kedua persiapan spesifikasi desain,
3. ketiga persiapan spesifikasi desain sistem.
Mengevaluasi berbagai alternatif desain.
Dalam setiap kasus yang ditemui, proyek desain sistem berkembang dari munculnya
sebuah kebutuhan tertentu, seperti yang telah ditentukan oleh tahap perencanaan dan
analisis sistem dalam siklus pengembangan. Desain sistem harus menyediakan solusi untuk
sebuah masalah khusus.
Enumerasi alternatif desain
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendesain sebuah sitem baru yang
lengkap. Pendekatan yang pertama adalah mendesain sistem secara lengkap mulai dari
awal. Pendekatan lainya adalah memaksa ahli desain untuk memilih dan
merekomendasisistem yang belum dibuat(premade sistem).
Menggambarkan berbagai alternatif
Setelah daftar utama dibuat, tiap alternatif dapat didokumentasikan dan digambarkan.
Sebagai contoh sebuah jaringan komputer untuk pengumpulan data dan distribusi laporan
dapat dilakukan entah sentralisasi atau desentralisasi. Dalam alternatif desai sentralisasi
tiap divisi memasok data akuntansi ke pusat sistem komputer. Pusat komputer kemudian
memproses dan mendistribusikan laporan ke setiap divisi. Dalam sebuah desain sistem
desentralisasi setiap divisi memiliki komputer dan mengumpulkan datanya sendiri.
Laporan yang telah selesai dikirim ke kantor pusat perusahaan.
Lanjutan

Mengevaluasi alternatif.
Setelah tiap alternatif telah dikumpulkan dan didokumentasikan langkah berikutnya
adalah membandingkan tiap alternatif tersebut. Kriyeria penting untuk memilih sebuah
alternatif untuk diimplementasikan adalah membandingkan biaya dan manfaatnya.
Selain itu alternatif yang terpilih seharusnya memuaskan semua sasaran sistem.

Menyiapkan spesifikasi desain


Peraturan penting yang mengembangkan spesifikasi desain adalah ahli desain harus
bekerja secara terbalik yaitu, daro output ke input. Perancang sistem manakala bekerja
dengan tujuan sistem, harus mendesain seluruh laporan manajemen dan dokumen
output operasional sebagai langkah pertama dalam proses. Sekali seluruh output telah
dispesifikasikan, input data dan langkah-langkah pemrosesannya ditentukan secara
otomatis. Setelah keputusan diambil perancang sistem kemudian membangun kontrol
yang sesuai dengan spesifikasi tersebut.
Lanjutan
Mempersiapkan dan menyerahkan spesifikasi desain sistem
Spesifikasi desain yang telah selesai harus dibuat dalam bentuk sebuah proposal. Jika
proyek bersekala besar proposalnya harus dikaji terlebih dahulu oleh manajemen puncak
sebelum disetujui. Namun demikian proposal-proposal bersekala kecil dan tidak mahal
dapat disetujui oleh manajer devisi atau departemen. Rincian proposal desain harus
memasukkan semua yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan desai proyek. Secara
umum proposal akan terdiri dari jadwal waktu khusus penyelesaian proyek, anggaran, dan
deskripsi tenaga kerja yang dibutuhkan , juga flowchart dan diagram yang menggambarkan
bagaimana sistem tersebut akan diimplementasikan.

Cetak biru proses bisnis


Saat ini menjadi populer untuk menggunakan seperangkat prapaket cetak biru untuk
seluruh proses bisnis perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang
menggunakan SAP Enterprise Resource Planing System memulai upaya desai mereka
dengan menggunakan seperangkat lengkap cetak biru yang disediakan SAP untuk seluruh
proses bisnis perusahaan yang ada. Tim desain kemudian tinggal fokus pada penyesuaian
seperangkat awal cetak biru ini dengan kebutuhannya sendiri, yakni dengan fokus pada
proses-proses yang penting dan unik bagi tujuan dan strategi perusahaan.
8. Pertimbangan-pertimbangan umum pada tahap desain

Desain Output
Pertimbangan pertama dan utama dalam desain output adalah efektivitas biaya.
Prinsip evektifitas harus diaplikasikan pada seluruh elemen dalam sistem karema
sebuah investasi dalam sistem informasi adalah sebuah pengeluaran anggaran-modal
yaitu harus dievaluasi berdasarkan biaya manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan
rasio manfaat terhadap biaya dengan tetap mencapai tujuan sistem.

Desain Database
Beberapa prinsip penting berlaku ketika mendesain database. Salah satunya adalah
database perusahaan harus terintegrasi. Integrasi berarti adanya upaya untuk
menghindari pengumpulan dan penyimpanan item data yang sama lebih dari satu
tempat dalam perusahaan. Dalam sebuah sistem yang terintegrasi, berbagai tahapan
operasi bisnis dapat berbagi data yang sama.
Pemrosesan Data
Salah satu pertimbangan penting dalam pemrosesan data adalah terkait dengan
keseragaman dan integrasi. Hal ini menjadi penting ketika seluruh sistem
pemrosesan data sebuah perusahaan berkembang sesuai dengan rencana yang
telah disusun.
Input Data
Pertimbangan sulit lainnya yang sering muncul ketika mendesain sistem input data
adalah akurasi. Penggunaan sumber-sumber dokumen yang tersusun dengan baik
akan mendorong karyawan untuk merekam data akurat dengan sesedikit mungkin
kesalahan.
Pengendalian dan Ukuran Keamanan
Mengimplementasikan kendali yang memadai seringkali terabaikan. Pengendalian
yang bersifat komprehensif dan memadai harus dibangun setiap tahap proses
desain sistem. Ini merupakan suatu wilayah yang didalamnya akuntan memainkan
peranan penting ketika bekerja dengan sebuah tim desain.
9. Teknik-teknik desain

Mendesain sebuah sistem merupakan suatu aktivitas yang kreatif. Hal tersebut tidaklah sama
dengan anggapan bahwa dua tim desain aka menghasilkan solusi yang sama untuk suatu
permasalahan. Oleh karena itu desain sistem dapat dipandang sebagai sesuatu yang punya
nilai seni walaupun banyak teknik telah dikembangkan.

Desain Formulir
Proses mendesain formulir disebut desain formulir. Bagian ini harus mendapat perhatian
penuh oleh tim desain sistem karena merupakan perantara antara pengguna dan sistem itu
sendiri. Oleh karena itu desain formulir harus berfokus pada proses produksi dokumen-
dokumen yangmenyediakan perantara yang efektif antara manajer dab sistem informasi
Desain Database
Sejumlah teknik yang berguna dapat dimanfaatkan untuk mendesain database:
diagram struktur data, layout record, lembar analisis file, dan matriks yang terkait
dengan file. Diagram struktur data menunjukan hubungan antara beragam jenis
record. Diagram layout record akan menunjukan beragam tempat ( field) data dalam
sebuah record. Lembar analisis file menyediakan bagi perancang system sejumlah poin
penting yang berkaitan dengan isi dari sebuah file tertentu. Informasi tersebut akan
berisi layout record, tujuan file, perkiraan jumlah record,dan lainsebagainya.

Paket Desain Sistem


Sejumlah metodelogi prapaket desain tersedia untuk membantu siklus pengembangan
sistem. Tujuan dari paket-paket ini adalah untuk membantu perancang sistem
melakukan pendekatan secara sistematis terhadap suatu permasalahan. Paket-paket
ini membantu perancang untuk menyusun struktur permasalahan desain dan
menghasilkannya dalam waktu singkat.
Memilih Perangkat Lunak dan Perangkat Keras
Membeli perangkat lunak mempunyai beberapa keunggulan:
1. Paket perangkat lunak tersebut lebih murah. Biaya pengembangan lebih bayak akan ditanggung oleh
pembeli daripada si pembuat.
2. Paket-paket peragkat lunak telah siap digunakan. Jika beberapa organisasi telah menggunakan paket
tersebut selama beberapa bulan, maka dapat diasumsikan aman dan segala gangguan yang muncul
akibat kesalahan telah dihilangkan.
3. Perusahaan dapat mencoba produk tersebut sebelum menginvestasikan sejumlah uang. Dengan
menggunakan perangkat lunak in-house dimungkinkan untuk menempatkan lama waktu
pengembangan ke dalam program, hanya untuk menemukan apakah program tersebut tidak mampu
memberikan hasil yang diinginkan bila sistem tersebut dijalankan.
Kelemahan utama canned software package adalah jarangnya perangkat lunak tersebut persis sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Paket perangkat lunak tersebut biasanya perlu dimodifikasi (
biasanya menelan biaya yang cukup besar) atau sebaliknya perusahaan memodifikasi prosedur yang
dimilikinya sesuai dengan paket tersebut.
Dedicated software package ditujukan pada pelanggan tertentu seperti toko eceran atau kantor akuntan
publik. Untuk menemukan sebuah dedicated software package perlu menanyakannya pada orang-orang
yang bekerja di perusahaan lain dalam industri yang sama. Suatu catatan penting yang harus diperhatikan
ketika membeli paket perangkat lunak ataupun perangkat keras adalah: suatu kesalahan untuk
menganggap bahwa harga akan turun dengan cepat atau sebuah versi baru akan segera tersedia. Dalam
banyak kasus turunya harga adalah sesuatu yang tidak dapat dibandingkan dengan ketidaknyamanan
akibat tidak memiliki komputer pada saat tersebut. Dan metode yang canggih dari versi yang lebih baru
tidaklah selalu perlu karena kesesuaianlah yang menjadi tolok ukurnya. Akan lebih baik bila membeli
sebuah sistem sekarang ketika benar-benar dibutuhkan daripada mencoba menebak pasar komputer yang
demikian tidak terdeteksi, yang tidak seorang pun mampu meramalkannya dengan tepat.
10. Kebijakan Umum dalam Pengembangan sistem

Mengembangkan sebuah sistem informasi adalah tugas yang kreatif dan


menuntut upaya keras yang dapat dan seharusnya memberikan manfaat
ekonomis bagi sebuah organisasi. Di lain sisi, proses pengembangan sistem dapat
memunculkan bencana, yaitu ketika sumber daya manusia dan keuangan yang
dibelanjakan tanpa pengembalian yang dapat dikendalikan dan bahkan mungkin
sebuah sistem tidak dapat diselesaikan sesuai keinginan.
Kesimpulan
Perencanaan sistem melibatkan keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen
puncak untuk memprioritaskan kebutuhan pengembangan system.Analisis sistem
dimulai dengan sebuah sistem atau spesifikasi sistem dalam rencana keseluruhan
sistem informasi perusahaan. Upaya analisis sistem melibatkan tiga tahap yang
berbeda (1) survei sistem yang ada saat ini, (2) identifikasi informasi yang
dibutuhkan, (3) identifikasi sistem yang dibutuhkan.
Desain sistem adalah proses yang dimulai secara urut mulai dari tingkat paling
umum dengan memerhatikan tujuan sebuah sistem tertentu. Proses ini kemudian
menghasilkan tingkatan yang lebih detail dengan spesifikasi yang berisi struktur file,
operasi pemrosesan, dan desain formulir. Langkah-langkah penting dalam desain
sistem meliputi evaluasi alternatif-alternatif desain, persiapan spesifikasi desain,
dan menyerahkan sebuah laporan lengkap dengan sistem.
Kesimpulannya, analisis dan desain sistem adalah proses yang melibatkan sejumlah
besar kreativitas. Kesuksesan yang bisa diraih berasal dari komunikasi yang baik
antara tim desain sistem dan pihak manajemen. Dan seluruh aleternatif yang layak
harus dipertimbangkan masak-masak. Perhatian lebih harus diberikan pada integrasi
sistem dan pengukuran keamanan sistem.
Daftar Pustaka

Bodnar, George H, and William S.Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi,


Buku I. Jakarta: Penerbit salemba empat.

Anda mungkin juga menyukai