Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATERI KULIAH

“PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM”

Dosen Pengampu : Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, M.Si., Ak. CA
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi (E3)

Oleh :

KELOMPOK 3

Ni Wayan Sri Adhiningsih (1907531231)


Ni Luh Putu Rima Susanti (1907531250)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM

A. Garis Besar Perencanaan dan Analisis Sistem


Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem pada sistem
informasi yang dalam pengembangannya memerlukan perhatian khusus
dengan tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu segera
dipecahkan. Analisis sistem dimulai setelah perencanaan sistem melakukan
identifikasi subsistem yang telah dikembangkan. Tujuan utama analisis
sistem yaitu memahami mengenai sistem yang ada, mengidentifikasikan dan
memahami masalah, menyatakan masalah yang telah diidentifikasi ke dalam
kebutuhan informasi dan kebutuhan sistem, mengidentifikasi sistem dengan
jelas untuk memperoleh prioritas utama.
B. Perencanaan Sistem dan Analisis Kelayakan
Terdapat 7 tahapan perencanaan sistem dan analisis kelayakan yaitu:
1. Mendiskusikan dan merencanakannya bersama dengan manajemen
puncak.
2. Menetapkan sebuah dewan penasihat bagi perencanaan sistem.
3. Menetapkan keseluruhan tujuan dan kendala yang dihadapi.
4. Mengembangkan sebuah rencana sistem informasi strategis.
5. Mengidentifikasi proyek tertentu yang akan diprioritaskan.
6. Membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai
landasan analisis.
7. Membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai individu yang akan
bekerja dalam proses analisis dan desain awal.
C. Tahap-Tahap Analisis Sistem
1. Tahap 1: Survei Terhadap Sistem Saat Ini
a) Tujuan Survei: memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek
operasional dari sistem, menetapkan hubungan kerja dengan pengguna
sistem, mengumpulkan data penting yang bermanfaat dalam
pengembangan desain sistem, mengidentifikasi permasalahan yang
memerlukan lebih banyak perhatian dalam upaya desain subsekuen.
b) Pertimbangan Perilaku: tugas pertama seorang analisis sistem adalah
mengarahkan sebuah sistem sehingga mampu membangun hubungan
kerja yang baik antara tim proyek dengan pihak manajemen.
1
c) Sumber-sumber untuk Mengumpulkan Fakta: teknik yang dapat
digunakan, yakni wawancara, kuesioner, observasi, kajian beragam jenis
dokumen, laporan publikasi industri dan perdagangan serta jurnal-jurnal
profesional.
d) Menganalisis Hasil Survei: penilaian terhadap efektivitas kemampuan
sistem untuk mencapai keseluruhan tujuan yang telah direncanakan harus
difokuskan pada sumbatan (bottleneck).
2. Tahap 2: Identifikasi Kebutuhan Informasi
Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk memahami
pengambilan keputusan dan informasi yang dibutuhkan. Pendekatan
tersebut yaitu: mengidentifikasi tanggung jawab utama seorang manajer,
perangkat apa saja yang digunakan untuk menilai seorang manajer,
masalah utama yang dihadapi manajer, serta perangkat yang digunakan
manajer untuk mengevaluasi output personal.
3. Tahap 3: Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem dapat ditentukan dalam dua hal yaitu, input dan
output. Kebutuhan input bagi sebuah subsistem menentukan kebutuhan
khusus apa saja yang harus dipenuhi agar subsistem tersebut mampu
mencapai tujuannya. Sedangkan kebutuhan output yaitu laporan
kemajuan harian, laporan keuangan harian, laporan unit yang rusak, dan
laporan permasalahan bahan baku.
4. Tahap 4: Mengembangkan Laporan Analisis Sistem
Keluaran akhir proyek analisis sistem adalah laporan yang seringkali
digunakan sebagai dasar pengembalian keputusan manajemen puncak.
Laporan analisis sistem jika sudah selesai, diberikan kepada pihak yang
berwenang, kemudian ditelaah dan dibahas untuk menentukan apakah
perencanaan awal sistem akan dilakukan atau tidak.
D. Teknik-Teknik Pengumpulan Fakta
Teknik Tujuan
Wawancara mendalam Memperoleh pemahaman mendasar tentang sistem
Wawancara terstruktur Tindak lanjut yang sistematis berdasarkan wawancara
mendalam

2
Kuesioner pertanyaan terbuka Sama seperti wawancara mendalam
Kuesioner pertanyaan tertutup Sama seperti wawancara terstruktur
Kajian dokumen Memperoleh pemahaman mendasar tentang sistem yang ada
Flowchart saat ini (Perhatian: kadangkala sistem yang ada tidak beroperasi
Diagram organisasi seperti yang didokumentasikan). Adalah berguna untuk
Prosedur manual menelaah dokumen sistem sebelum melakukan wawancara dan
Operasi manual mendistribusikan kuesioner.
Referensi manual
Data historis
Observasi Mengenal sistem dengan lebih dalam

E. Teknik Pengorganisasian Fakta


Seorang analisis sistem membutuhkan teknik-teknik formal yang
dapat digunakan untuk mengorganisasikan fakta. Teknik yang digunakan,
yakni pengukuran kerja, distribusi kerja, membuat diagram alur, analisis
keputusan, analisis fungsional, fungsi hierarkis, analitis matriks, naratif, serta
ringkasan file atau laporan. Metode yang dapat digunakan yakni metode
warnier-Orr.
F. Analisis Sistem Terstruktur
Analisis sistem terstruktur merupakan pendekatan untuk menganalisis
sistem yang dimulai dengan deskripsi umum sebuah sistem, kemudia
diproses, dan diakhiri dengan kode pemrograman.
 Diagram Alur Logika versus Flowchart
Diagram alur logika dan flowchart sama-sama digunakan untuk
desain dan analisis. Diagram alur logika berguna untuk mendesain
sistem baru atau menganalisis sistem yang sudah ada. Kemudian
flowchart digunakan untuk mendokumentasikan implementasi
fisiknya.
 Desain Sistem versus Analisis Sistem
Analisis sistem terstruktur harus dipelajari secara simultan dengan
desain sistem terstruktur. Proses dokumentasi dan langkah pengerjaan
dua permasalahan tersebut melibatkan seluruh komponen.

3
 Langkah-Langkah dalam Analisis Sistem Terstruktur
 Mengembangkan diagram alur data logika: memberikan detail
lebih lengkap untuk mendukung diagram konteks.
 Menentukan kamus data: penyimpanan data yang telah
direferensikan dalam diagram alur data logika.
 Menentukan metode akses: bagaimana penyimpanan data akan
diakses.
 Menentukan logika proses: mendokumentasikan logika proses,
mencakup beragam jenis pohon keputusan dan diagram
keputusan, sebagaimana dalam struktur Bahasa Inggris.
G. Garis Besar Desain Sistem
Dalam perancangan sistem perlu mempersiapkan sebuah cetak biru
yang dapat diimplementasikan oleh akuntan, programer komputer, dan pihak
manajemen. Kesalahan kecil yang dibuat pada tahap ini akan berakibat besar
terhadap jumlah pengeluaran di tahap berikutnya.
H. Langkah-Langkah Desain Sistem
 Mengevaluasi Berbagai Alternatif Desain: desain sistem harus
menyediakan solusi untuk sebuah masalah khusus. Dalam desain sistem
tidak bisa hanya diselesaikan dengan satu solusi. Aspek penting dalam
desain sistem:
 Enumerasi alternatif desain: ahli desain menghadapi banyak
alternatif ketika sedang mengambangkan sebuah sistem baru atau
memodifikasi sistem yang sudah ada.
 Menggambarkan berbagai alternatif: tiap alternatif dapat
didokumentasikan dan digambarkan.
 Mengevaluasi alternative: membandingkan tiap alternatif dari segi
biaya, manfaat, dan kelayakan.
 Menyiapkan Spesifikasi Desain: ahli desain harus bekerja secara
terbalik, yakni dari output ke input.
 Mempersiapkan dan Menyerahkan Spesifikasi Desain Sistem:
spesifikasi desain yang telah selesai, dibuat dalam bentuk proposal.

4
Rincian proposal desain harus memasukkan semua yang dibutuhkan
untuk mengimplementasikan desain proyek.
 Cetak Biru Proses Bisnis: sekarang banyak perusahaan yang
menggunakan seperangkat prapaket cetak biru untuk seluruh bisnis
perusahaan.
I. Pertimbangan Umum Pada Tahap Desain
Tabel di bawah ini akan meringkas pertimbangan-pertimbangan
umum tersebut untuk setiap elemen utama sistem dalam tahap desain.
Elemen Sistem Pertimbangan Desain
Output (laporan atau dokumen) Efektivitas biaya
Relevansi
Kejelasan
Timeliness
Database Efektivitas biaya
Integrasi
Standarisasi
Fleksibilitas
Keamanan
Akurasi
Efisiensi
Organisasi
Pemrosesan Data Efektivitas biaya
Keseragaman
Integrasi
Akurasi
Input Data Efektivitas biaya
Akurasi
Keseragaman
Integrasi
Pengendalian dan Ukuran Efektivitas biaya
Keamanan Komprehensif
Kesesuaian

5
J. Teknik Desain
 Desain Formulir: harus mendapat perhatian penuh oleh tim desain
sistem karena formulir merupakan perantara antara pengguna dan sistem
itu sendiri.
 Desain Database: sejumlah teknik yang berguna dapat dimanfaatkan
untuk mendesain database, yaitu:
1) Diagram struktur data: menunjukkan hubungan antara beragam jenis
record.
2) Layout record: menunjukkan beragam tempat (field) data sebuah
record.
3) Lembar analisis file: menyediakan bagi perancang sistem sejumlah
poin penting yang berkaitan dengan isi dari sebuah file tertentu.
4) Matriks yang terkait dengan file: menunjukkan hubungan antar file,
isi file, dan guna file tersebut.
 Paket Desain Sistem: bertujuan untuk membantu perancang sistem
melakukan pendekatan secara sistematis terhadap suatu permasalahan,
yang dapat mempersingkat waktu. Sistem prapaket desain memiliki
keunggulan dalam membantu perancang sistem menyusun struktur
sebuah permasalahan. Namun demikian, beberapa paket desain memiliki
keterbatasan. Khususnya paket-paket yang tidak membantu menentukan
output yang diinginkan atau tidak mampu mengatasi dengan baik
permasalahan sistem dalam waktu yang singkat.
 Memilih Perangkat Lunak dan Perangkat Keras: ketika mengevaluasi
pembelian perangkat lunak, pertanyaan mengenai keputusan ini perlu
dipertimbangkan, yaitu:
1) Seberapa besar kesesuaian yang dibutuhkan? Akankah program atau
prosedur yang dimiliki saat ini atau bahkan keduanya harus
dimodifikasi?
2) Seberapa besar kestabilan pemasok perangkat lunak ini? Apakah ia
masih beroperasi dalam satu atau dua tahun kedepan manakala
permasalahan muncul? Dapatkah perangkah lunak ini memberikan

6
bantuan dengan cepat manakala ditemukan permasalahan? Indikator
yang dapat digunakan dalam kasus ini adalah tersedianya jaringan
telepon bebas pulsa bagi layanan.
3) Adakah periode uji coba, yang bilamana terjadi sesuatu, uang yang
digunakan untuk membeli dapat dikembalikan?
4) Berapa banyak instalasi lainnya yang telah menggunakan perangkat
lunak tersebut? Untuk berapa lama? Siapa saja yang telah
menggunakannya?
5) Seberapa fleksibel perangkat lunak ini? Dapatkah ia memandu
operator memasuki tiap programnya, dengan penjelasan yang
memadai dan pesan tentang kesalahan yang terjadi? Apakah
dokumentasi jelas, lengkap, dan mudah dibaca?
6) Apakah tersedia program-program sumber?

Ada beberapa kendala saat memilih perangkat keras. Salah satunya


adalah mencoba mendapatkan perangkat keras yang kompatibel di
masa yang akan datang (upwardly compatible), yaitu dengan mudah
di-upgrade untuk model yang lebih besar atau lebih cepat tanpa perlu
kehilangan data atau program yang sudah ada saat ini.
K. Kebijakan Umum Dalam Pengembangan Sistem
Kelalaian manajemen akan tanggung jawabnya adalah salah satu
aspek utama yang sering dikatakan sebagai sumber kegagalan utama di masa
lampau. Keterlibatan aktif di seluruh tingkatan manajemen dalam
pengembangan sistem merupakan suatu prasyarat penting untuk mencegah
terjadinya kegagalan pengembangan sistem. Cara terbaik untuk memastikan
keterlibatan ini adalah penggunaan konsep siklus hidup.
Jenis permasalahan lainnya yakni kualitas komunikasi antara semua
pihak yang tergantung dalam proyek pengembangan. Permasalahan ini dapat
menyebabkan sebuah proyek yang terkontrol dengan baik menghasilkan
sebuah sistem yang gagal memahami bahwa pengguna akhir tidak benar-
benar membutuhkannya.

7
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H., and William S. Hopwood. 2010. Accounting Information
System. Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai