Anda di halaman 1dari 10

RMK KELOMPOK

Sistem Teknik dan Dokumentasi

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (D2)


Dosen Pengampu : Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
1. Kharisma Milinia Muji Rahayu (1907531015)
2. Kadek Ririn Sinthya Dewi (1907531018)
3. Putu Wahyu Aditya Vallentino (1907531065)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................. i

A. Konsep Teknik Sistem .................................................................. 1

B. Pengguna Teknik Sistem ............................................................... 1

C. Penggunaan Teknik Sistem ........................................................... 1

D. Teknik-Teknik Sistem................................................................... 4

DAFTAR REFERENSI ............................................................................ 8

i
SISTEM TEKNIK DAN DOKUMENTASI

A. Konsep Teknik Sistem


Dalam pemahaman cara kerja atau alur sistem informasi, dokumentasi sistem
memiliki peranan penting. Marshall (2019) menyatakan bahwa dokumentasi
merupakan bentuk naratif, bagan alur (flowchart), diagram serta materi tertulis
lainnya yang menggambarkan bagaimana sebuah sistem bekerja. Organisasi dari
semua ukuran menggunakan dokumentasi sistem untuk memahami sistem
informasi mereka dan kontrol internal, aliran data, dan aliran informasi yang terkait
dengan proses bisnis utama perusahaan. Pembuatan dokumentasi sistem secara
terstruktur memerlukan teknik sistem yang didefinisikan sebagai alat yang
digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan
sub-sub sistem yang berkaitan dalam bentuk grafikal (Bodnar, 2013: 35). Teknik
sistem seperti diagaram alur, dan jenis teknik lainnya berfungsi sebagai alat
dokumentasi serta alat yang digunakan untuk analisis oleh pengguna.

B. Pengguna Teknik Sistem


Teknik sistem merupakan hal yang penting bagi para penggunanya. Secara
umum, pengguna dari teknik sistem antara lain akuntan internal, konsultan, analis
dan desainer sistem, serta auditor. Akuntan sebagai perancang dan pemakai sistem
harus memiliki keahlian dan kemampuan untuk mendokumentasikan sistem dalam
bentuk grafis dengan teknik yang tepat agar sistem berjalan sesuai siklus akuntansi
dan proses bisnis perusahaan. Analis dan Desainer sistem menggunakan
dokumentasi dan teknik sistem untuk menganalisis, mendesain dan
mengimplementasikan sistem. Selain itu, pengguna teknik sistem lainnya yaitu
auditor yang menggunakan teknik dan dokumentasi sistem untuk melakukan
evaluasi pengendalian internal, pengujian kepatuhan, serta sebagai dasar
mendokumentasikan pelaksanaan audit dalam kertas kerja.

C. Penggunaan Teknik Sistem


1. Penggunaan Teknik Sistem dalam Auditing

1
Sebagian besar penugasan auditing dibagi menjadi dua komponen dasar.
Komponen pertama yaitu audit intern yang bertujuan untuk menetapkan
tingkat keandalan struktur pengendalian intern dalam organisasi. Biasanya
diperlukan beberapa jenis pengujian kepatuhan. Tujuan pengujian itu adalah
untuk melihat eksistensi, efektivitas, dan kontinuitas operasi pengendalian
intern. Komponen kedua yaitu audit laporan keuangan, meliputi pengujian
substansif. Pengujian substansif adalah verifikasi langsung atas laporan
keuangan berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern dalam audit intern.
Pengujian kepatuhan maupun substansif juga harus dilakukan oleh auditor
intern seperti halnya auditor ekstern.
a) Evaluasi Pengendalian Intern
Auditor sering terlibat dalam evaluasi pengendalian intern. Dalam
mengevaluasi pengendalian intern, auditor umumnya memperhatikan arus
pemrosesan dan distribusi dokumen-dokumen dalam sistem aplikasi. Karena
pemisahan dan pembagian tugas-tugas pemrosesan di antara karyawan dan
atau departemen. Beberapa teknik sistem misalnya bagan arus analitis, bagan
arus dokumen, dan bagan distribusi formulir dapat digunakan oleh auditor
untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sistem. Bagan-bagan ini dibuat
dalam kolom-kolom untuk mengelompokan fungsi-fungsi pemrosesan yang
dilakukan oleh setiap entitas. Beberapa teknik lainnya, seperti kuesioner dan
metode matriks juga dapat digunakan untuk mengevaluasi pengendalian intern.
b) Pengujian Kepatuhan
Auditor melakukan pengujian kepatuhan untuk memastikan eksistensi,
menilai efektivitas dan menguji kesinambungan operasi pengendalian intern
yang diandalkan oleh organisasi. Pengujian kepatuhan membutuhkan
pemahaman atas pengendaian yang akan diuji. Jika pengendalian yang akan
diuji adalah komponen-komponen sistem informasi perusahaan, auditor juga
harus memperhatikan teknologi yang digunakan oleh sistem informasi. Ini
membutuhkan pemahaman teknik-teknik sistem yang umum digunakan untuk
mendokumentasikan sistem informasi. Jadi auditor harus mempunyai
pemahaman mendasar mengenai teknik-teknik yang akan digunakan dalam
menganalisis dan merancang sistem.

2
Bagan masukan proses-keluaran (input-process-output/ IPO) dan hierarki-
plus masukan proses-keluaran (HIPO), bagan arus program, diagram aliran
data logis (logical data flow diagaram/DFD), tabel pencabangan dan
keputusan, serta metode matriks yang menjadi contoh teknik sistem yang
umum digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem. Auditor akan
sering menghadapi teknik-teknik ini manakala mereka menelaah dokumentasi
sistem. Tetapi auditor biasanya memiliki kebutuhan sedikit saja untuk
menyajikan bagan IPO dan HIPO, bagan arus program, DFD, table
pencabangan dan keputusan, dan metode matriks dalam menjalankan auditnya,
karena teknik-teknik ini berguna terutama dalam perencanaan dan perancangan
sistem. Fokus utama audit adalah untuk menelaah sistem berjalan dan bukan
merancang sistem baru.
c) Kertas Kerja
Kertas kerja adalah catatan yang dipegang auditor mengenai prosedur dan
pengujian yang diterapkan, informasi yang didapatkan, dan kesimpulan yang
ditarik selama melakukan penugasan audit. Auditor disyaratkan oleh standar
professional untuk membuat ketas kerja, dan ini merupakan catatan utama
mengenai pekerjaan yang telah dilakukan.
Auditor menggunakan teknik-teknik sistem untuk mendokumentasikan dan
menganalisis isi kertas kerja. Kuesioner pengendalian intern, bagan arus
analitis dan bagan arus sistem sering tampak dalam kertas kerja karena umum
digunakan oleh auditor dalam mengevaluasi pengendalian intern. Diagram
aliran data, bagan HIPO, bagan arus program, table pencabangan dan
keputusan, dan metode matrik dapat muncul dalam kertas kerja jika merupakan
bagian dari dokumentasi sistem yang akan ditelaah.
2. Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari 3 fase, yaitu:
a) Analisis Sistem
Tanggung jawab analisis sistem mencakup pencarian fakta dengan
menggunakan teknik wawancara, kuesioner, review dokumen dan observasi.
Teknik formal yang digunakan untuk mengelola fakta meliputi analisis
pengukuran pekerjaan, analisis distribusi pekerjaan dan teknik matriks yang

3
lain. Analisis arus informasi juga merupakan bagian yang penting dari proses
analisis. Teknik sistem yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram
alur data logika dan flowchart analitis. Kedua teknik ini sangat berguna untuk
mendapatkan gambaran mengenai pemrosesan transaksi dalam suatu
organisasi secara menyeluruh.
b) Desain Sistem
Desain sistem melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan
utuh. Alat tersebut dapat berupa matriks input atau output, flowchart sistem,
dan diagram alur data. Desain sistem juga melibatkan desain dokumen input,
desain formulir dan desain database. Teknik sistem seperti diagram input
proses output, diagram HIPO, flowchart program, tabel keputusan dan lain
sebagainya digunakan secara ekstensif untuk mendokumentasikan
perancangan sistem.
c) Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan penerapan desain yang telah dibuat.
Dokumen adalah merupakan bagian terpenting dalam implementasi sistem.
Dokumen yang baik, sebagai akibat dari penggunaan teknik sistem adalah
proses analisis dan desain sistem informasi, sangat membantu pelaksanaan
pelatihan karyawan dan berguna untuk memastikan bahwa spesifikasi desain
dapat terpenuhi.

D. Teknik-Teknik Sistem
Flowchart adalah diagram dan simbol yang menunjukkan arus data dan
tahapan operasi sebuah sistem dan teknik sistem yang paling sering digunakan.
1. Simbol Flowchart
Simbol digunakan dalam flowchart untuk menggambarkan fungsi suatu
informasi atau fungsi suatu jenis sistem yang lain. Arah alirannya di gambarkan
sebagai garis antara simbol. Garis perlu dilengkapi dengan anak panah untuk
memudahkan memahami aliran data. Jika suatu alur terpaksa putus karena
keterbatasan halaman, maka simbol konektor harus digunakan untuk
mengindikasikan adanya penyambungan alur kebagian lain atau halaman
lainnya. Jika suatu alur bersifat bolak balik, maka dapat digambarkan dengan

4
dua garis atau dengan satu garis beserta dua anak panah di kedua ujungnya.
Terdapat empat kelompok simbol flowchart, yaitu simbol dasar, simbol
input/output, simbol proses, dan simbol tambahan menurut ANSI X 3.5-1970.
1. Simbol Dasar
Mencangkup simbol input/output, simbol proses, simbol arus data, serta simbol
anotasi (komentar) yang terkait dengan fungsi dasar pemrosesan data.
2. Simbol Input/Output yang Spesifik
Menggambarkan fungsi input/output. Simbol ini juga mengidentifikasi media
yang digunakan untuk merekam informasi ataupun cara menangani informasi.
Jika tidak tersedia simbol khusus maka simbol dasar saja dapat digunakan.
3. Simbol Proses Khusus
Menggambarkan fungsi pemrosesan dan mengidentifikasi jenis operasi yang
akan digunakan untuk mengolah informasi.
4. Simbol Tambahan
Digunakan untuk memperjelas flowchart atau untuk mempermudah pembuatan
flowchart. Simbol tambahan mencangkup simbol konektor, simbol terminal,
simbol mode paralel, simbol konektor off-page, dan simbol transmittal tape.
2. Diagram IPO dan HIPO
Diagram IPO dan HIPO digunakan terutama oleh personel pengembang
sistem untuk membedakan level rincian sistem yang digambarkan dalam
flowchart. Diagram IPO tidak memebrikan banyak keterangan mengenai
fungsi proses, tetapi IPO berguna untuk menganalisis keseluruhan informasi
yang dibutuhkan. HIPO dapat menyediakan ulasan proses yang lebih detail.
HIPO terdiri dari serangkaian level yang makin kebawah menggambarkan
sistem yang lebih detail. Diagram HIPO selalu dibuat dari umum ke khusus.
Jadi, struktur diagram HIPO menggunakan starategi top-dwon untuk
menganalisis dan mendesain sistem.
Diagram HIPO didesain sebagai alat bantu dan alat dokumentasi, berguna
untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu
masalah. Namun diagram ini juga memiliki keterbatasan, tidak memberikan
informasi mengenai bagaimana dan kapan sebuah proses harus dijalankan.
3. Flowchart Sistem dan Program

5
Flowchart sistem digunakan baik oleh personel sistem maupun auditor,
untuk mengidentifikasi keseluruhan aliran operasi di dalam sebuah sistem,
menunjukkan titik awal input, tahapan proses, mode pemrosesan (manual
ataukah mesin), dan posisi output. Fokus flowchart sistem adalah pada fungsi
proses dan media, bukannya pada rincian logika setiap fungsi pemrosesan.
Flowchart program, dibandingkan dengan flowchart sistem, flowchart
program lebih detail dalam menggambarkan setiap fungsi pemrosesan.
4. Diagram Arus Data Logika (Data Flow Diagram)
Diagram arus data logika atau diagram alur data (DFD) digunakan, untuk
mendokumentasikan desain logika suatu sistem yang dapat memenuhi
kebutuhan pengguna. DFD memungkinkan pengguna mengetahui konsep
analis sistem mengenai masalah yang dihadapi pengguna. Tujuan pengunaan
DFD adalah untuk memisahkan secara jelas proses logika analisis sistem
dengan proses desain sistem secara fisik. Tidak ada standarisasi didalam
penggunaan simbol DFD.
5. Diagram Arus Data Logika dan Analisis Terstruktur
Bagian ini menggambarkan kontruksi DFD dan peran DFD dalam analisis
sistem terstruktur. Bebrapa poin penting mengenai pembuatan DFD, yaitu
setiap DFD hanya mencangkup simbol-simbol DFD, kemudian setiap simbol
dalam DFD, termasuk anak panah, harus diberi nama, serta setiap aliran logika
harus jelas, memiliki sumber data dan menuju destinasi data tertentu.
6. Flowchart Distribusi Formulir, Dokumen, dan Analitik
Auditor seringkali berhadapan dengan aliran dokumen dalam sistem
aplikasi, khususnya pada saat mengevaluasi pengendalian internal dalam suatu
sistem. Mengingat pemisahan dan pembagian tugas merupakan elemen
pengendalian internal yang pening, maka auditor membutuhkan teknik untuk
membagi tugas pengolahan data antar personel dan atau departemen.
Flowchart analitik, flowchart dokumen, dan diagram distribusi formulir dapat
digunakan untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sebuah sistem.
Teknik Narasi
Teknik narasi sering bermanfaat, khususnya dalam analisis sistem terhadap
pencarian fakta di perusahaan. Wawancara merupakan teknik yang berguna

6
bagi analis untuk mengenal pihak-pihak pengambil keputusan di perusahaan
dan masalah yang mereka hadapi. Wawancara yang terstruktur dapat
digunakan untuk menemukan jawaban terkait dengan serangkaian pertanyaan.
7. Analisis Penggunaan Sumber Daya
Misalkan kita telah menyelesaikan sebuah flowchart untuk suatu prosedur
tertentu, mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan, dan telah mendapatkan persetujuan untuk merancang rincian
operasi atau menerapkan desain prosedur yang baru. Analisis berikutnya yang
perlu dilakukan adalah mencocokkan sumber daya yang dimiliki dengan tugas
yang harus diselesaikan. Analisis penggunaan sumber daya harus
dipertimbangkan oleh personel pengembangan sistem ketika
mengimplementasikan sistem.
8. Teknik Analisis Keputusan
Tabel percabangan dapat digunakan untuk menggambarkan suatu fungsi
keputusan, yang mencangkup pernyataan dari suatu keputusan yang harus
dibuat, serangkaian kondisi yang kemungkinan dapat terjadi, dan alur yang
harus diikuti untuk setiap kondisi yang mungkin terjadi. Tabel keputusan
merupakan penyajian suatu proses pengambilan keputusan dalam bentuk tabel,
yang serupa dengan tabel percabangan, tetapi lebih kompleks karena
mencangkup kriteria pengambilan keputusan yang beragam.

7
DAFTAR REFERENSI

Bodnar, George H and Hopwood. 2013. Accounting Information System-11th


Edition. New Jersey : Pearson
Marshall dan Steinbart. 2019. Sistem Informasi Akuntansi Edisi Ketigabelas.
Jakarta : Salemba Empat
Turner, Leslie. dkk. 2017. Accounting Information Systems-13 th Edition. Control
and Processes : Wiley

Anda mungkin juga menyukai