Anda di halaman 1dari 24

KONSEP PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

Ir. Johni S Pasaribu, MT.


Sub Pokok Bahasan :
 Pengambilan Keputusan
 Fase pengambilankeputusan (Intelligence,
design, choice, implementation)
 Keputusan Terstruktur
 Keputusan semiterstruktur
 Keputusan Tidak terstruktur
Pengambilan Keputusan

 Pengambilan keputusan adalah proses


pemilihan diantara pelbagai alternatif aksi
yang bertujuan untuk memenuhi satu atau
beberapa sasaran. Pengambilan keputusan
pada hakikatnya pemilihan alternatif yang
paling kecil resikonya, untuk dilaksanakan
dalam rangka pencapaian organisasi.
Pengambilan Keputusan - next
 Dalam prosesnya terdapat tiga kekuatan yang
selalu mempengaruhinya yaitu, dinamika
individu, dinamika kelompok dan dinamika
lingkungan.
 Hal ini akan mempermudah kita dalam
memperkirakan informasi yang bagaimana yang
diperlukan, dari mana sumbernya, bagaimana
memperolehnya, sehingga keputusan yang
diambil benar-benar merupakan yang terbaik
demi lancarnya roda organisasi.
Tujuan Pengambilan Keputusan

 Pengambilan keputusan dalam manajemen


memegang peranan yang sangat penting,
karena keputusan yang diambil oleh seorang
manajer adalah hasil akhir yang harus
dilaksanakan oleh mereka yang tersangkut
dalam organisasi. Pengambilan keputusan
diperlukan disemua tingkat dalam organisasi.
Keputusan-keputusan dibuat untuk
memecahkan masalah.
Fase pengambilankeputusan
(Intelligence, design, choice, implementation)
 Alur/ proses pemilihan alternatif tindakan/ keputusan terdiri dari
langkah-langkah berikut : (MENURUT HERBERT A. SIMON )

 Fase 1 sampai 3 merupakan dasar pengambilan keputusan, yang


diakhiri suatu rekomendasi.
 Sedang pemecahan masalah adalah serupa dengan pengambilan
keputusan (fase 1 sampai 3) ditambah dengan implementasi dari
rekomendasi (fase 4).
 Pemecahan/penyelesaian masalah tak hanya mengacu ke solusi
dari area masalah/kesulitan-kesulitan tapi mencakup juga
penyelidikan mengenai kesempatan-kesempatan yang ada.
Fase Pengambilan Keputusan
( Menurut Herbert A. Simon)
 Intelligence : pengumpulan informasi untuk
mengindetifikasikan permasalahan.
 Design : tahap perancangan solusi dalam
bentuk alternatif pemecahan masalah.
 Choice : tahap memilih dari solusi dari
alternatif – alternatif yang disediakan.
 Implementation : tahap melaksanakan
keputusan dan melaporkan hasilnya.
Tahap Penelusuran (Intelligence
Phase)
 Indetifikasi Dan Definisi Masalah
 Tahap ini meliputi kegiatan pengambilan
informasi, proses informasi, dan
pertimbangan yang mendalam. Organisasi
dapat diukur dengan perbedaan antara
tingkat hasil yang diharapkan pada
perumusan tujuan dan sasaran dengan hasil
yang dicapai sesungguhnya.
Tahap Penelusuran (Intelligence Phase) - next
Beberapa indikator lain yang dapat membantu dalam melihat
permasalahan organisasi adalah sebagai berikut :
1. Penyimpangan kinerja
Indikator ini muncul apabila terjadi sebua perubahan secara tiba – tiba pada
beberapa pola kinerja yang telah ditetapkan. Contohnya, meningkatnya
perputaran karyawan, tingkat absensi yang meningkat, penurunan tingkat
penjualan, pengeluaran yang semakin meningkat, dan banyaknya produk
yang rusak.
2. Kritikan orang lain
Berbagai tindakan orang diluar organisasi bisa menjadi pentujuk adanya masalah.
Pelanggan mungkin tidak puas dengan sebuah produk yang dikomsumsi,
pemerintah memberikan tindakan hukum, dan serikat buruh yang mungkin
memberikan keluhannya.
3. Lingkungan
Lingkungan dapat memberi informasi masalah melalui berbagai cara.
Contoh, jika pesaing sukses dalam meluncurkan produk baru yang menjadi
pesaing produk organisasi, maka timbul suatu masalah.
4. Tipe Masalah
Tahap Perancangan (Design Phase)
a. Mengembangkan Alternatif Pemecahan
Pengembangan alternatif merupakan proses
pencarian dimana lingkungan intern dan ekstern
yang relavan dari organisasi diperiksa untuk
memberikan informasi yang dapat
dikembangkan menjadi alternatif yang mungkin.
Namun demikian, manajer harus ingat akan
beberapa keterbatasan dalam setiap alternatif,
misalnya keterbatasan dalam masalah hukum,
etika, peraturan yang ada.
Tahap Perancangan (Design Phase) - next
b. Evaluasi Alternatif Pemecahan
Pada situasi yang lain, manajemen lebih sering
menghadapi situasi dengan kepastian yang
tinggi. Dalam hal ini tidak mudah
memperkirakan konsekuesin dari keputusan.
Situasi resiko dengan tidak pasti berada
diantara dari ekstern tersebut.
Oleh karena itu hubungan antara alternatif keluaran
didasarkan pada tiga kondisi tersebut adalah :
Kondisi kepastian.
Kondisi berisiko.
Kondisi ketidakpastian.
Tahap Pilihan (Choice Phase)
. Tahap ini merupakan tindakan terpenting yaitu
memilih alternatif terbaik diantara alternatif –
alternatif yang telah dinilai dan di evaluasi.
Tujuan pemilihan alternaif adalah
memecahka masalah agar dapat mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya. Walaupun manajer sebagai
pengambil keputusan memilih alternatif
dengan harapan mencapai sasaran, tetapi
memilih tersebut seharus tidak dipandang
sebagai suatu aktifitas yang mandiri.
Tahap Implementasi (Implementation Phase)
a. Implementasi Keputusan
Implementasi mencakup pencapaian keputusan itu
kepada orang–orang yang terkait dan
mendapatkan komitmen mereka pada
keputusan tersebut.
Oleh karena itu pekerjaan manajer tidak hanya
terbatas pada keterampilan memilih pemecahan
yang baik, akan tetapi meliputi juga
pengetahuan dan keterampilan yang perlu untuk
melaksanakan pemecahan masalah tersebut
menjadi perilaku dalam organisasi.
Tahap Implementasi (Implementation Phase)-next

b. Evaluasi dan Pengendalian

Tahap terakhir adalah monitor dan evaluasi.


Tahap ini dilaksanakan untuk memastikan
bahwa pelaksanaan keputusan yang diambil
mengenai sasaran dan tujuan yang ingin
dicapai. Jika ternyata tujuan tidak tercapai,
manajer dapat melakukan respon dengan cepat.
Dukungan Terkomputerisasi untuk proses
pengambilan keputusan :
Dukungan Terkomputerisasi untuk proses
pengambilan keputusan - next:
KONSEP DSS
 Masalah Terstruktur, merupakan suatu
masalah yang memiliki struktur masalah
pada 3 tahap pertama, yaitu intelijen,
rancangan dan pilihan.
 Masalah Tak Terstruktur, merupakan
masalah yang sama sekali tidak memiliki
struktur pada 3 tahap Simon diatas.
 Masalah Semi-Terstruktur, merupakan
masalah yang memiliki struktur hanya
pada satu atau dua tahap Simon.
Tipe Keputusan :

1. Keputusan Terstruktur
2. Keputusan semiterstruktur
3. Keputusan Tidak terstruktur
Keputusan Terstruktur
adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin,
sehingga dapat diprogram.
• Keputusan terstruktur terjadi dan
dilakukan terutama pada manajemen tingkat
bawah.
• Contoh dari keputusan, tipe ini misalnya adalah
keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang dan lain sebagainya
Keputusan semiterstruktur
adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram,
sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian
tidak tersruktur.
• Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit
dan membutuhkan perhitungan-perhitungan
serta analisis yang terperinci.
• Contoh dari keputusan tipe ini misalnya
adalah keputusan membeli sistem komputer yang
lebih canggih. Contoh yang lainnya misalnya
adalah keputusan alokasi dana promosi.
Keputusan Tidak terstruktur
adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-
ulang dan tidak selalu terjadi.
• Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat
atas. Informasi untuk pengambilan keputusan
tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan
tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari
lingkungan luar
• Pengalaman manajer merupakan hal yang
sangat penting di dalam pengambilan keputusan
tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung
dengan perusahaari lain adalah contoh keputusan
tidak terstruktur yang jarang terjadi.
Tugas 1:
 Buat makalah dengan kasus Permasalahan
semi terstruktur dalam pengendalian
manajemen (Management control )sebuah
organisasi atau perusahaan berdasarkan
kerangka kerja (Frame Work) DSS dan
buatlah sebuah keputusan untuk solusi dari
pemecahan masalah tersebut di atas.
 Dikumpulkan dalam bentuk hard copy.
 Dikumpulkan paling lambat tanggal : 11
Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai