Anda di halaman 1dari 11

BAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan

Pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan
dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan
masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat
membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat.

Fase Pemecahan Masalah


Menurut Simon, orang yang memecahkan masalah terlibat dalam :
Aktivitas inteljen. Mencari di sekitar lingkungan kondisi yang harus dipecahkan.
Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis tindakan
– tindakan yang mungkin dilakukan.
Aktivitas pemilihan. Memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
Aktivitas pengkajian. Memeriksa pilihan – pilihan yang lalu.

Kerangka Pikiran Pemecahan Masalah


Terdapat dua kerangka berpikir yang berguna dalam pemecahan masalah, yaitu model
system umum perusahaan dan model delapan elemen lingkungan. Model system umum
ditampilkan sebagai kerangka berpikir perusahaan sebagai suatu system, yang
mengidentifikasi elemen – elemen penting yang harus ada serta aliran data, informasi, dan
keputusan yang menghubungkan elemen – elemen tersebut. Model lingkungan
penggunaannya direkomendasikan untuk memahami lingkungan perusahaan dan interaksi
antara perusahaan dan masing – masing elemen dalam bentuk aliran sumber daya.

Pendekatan Sistem
Perlakuan pemecahan masalah yang paling detail adalah ketika menyajikan pendekatan
sistem. Pendekatan system yaitu sederatan langkah yang dikelompokkan ke dalam tiga
tahap yaitu upaya persiapan, upaya pendefinisian, dan upaya pemecahan.
Pentingnya Cara Pandang Sistem
Dalam menggunakan model system umum dan model lingkungan sebagai dasar
pemecahan masalah, kita mengambil cara pandang system (system view), yang
memandang operasional usaha sebagai system yang menjadi bagian dari lingkungan yang
lebih luas. Cara pandang secara system akan :
1. Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan
detail pekerjaan.
2. Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik.
3. Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama.
4. Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
5. Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya dapat
dicapai melalui system perputaran tertutup.

MEMBANGUN KONSEP

Elemen Proses Pemecahan Masalah


Beberapa elemen harus tersedia jika seorang manajer sedang terlibat dalam pemecahan
masalah.
Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan
system. Solusi masalah system adalah solusi yang membuat system tersebut memenuhi
tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja system.
Standar ini menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state) yaitu apa yang harus
dicapai system tersebut. Sebagai tambahan, manajer harus memiliki informasi yang
menggambarkan keadaan saat ini (current state) yaitu apa yang dicapai system tersebut
sekarang ini. Jika dua keadaan ini berbeda, maka ada masalah yang menjadi penyebabnya
dan harus dipecahkan.
Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan
kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah
menjadi situasi yang diinginkan.
Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif, yang selalu ada. Manajer
biasanya mengandalkan pengalaman pribadi atau mencari bantuan dari pemroses
informasi nonkomputer.
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, system informasi dapat digunakan untuk
mengevaluasinya. Evaluasi ini harus mempertimbangkan batasan (constraint) yang ada,
yang dapat berasal baik dari internal maupun lingkungan. Jika semua elemen ini dapat
dikumpulkan dan manajer dapat memahaminya, solusi masalah dapat ditemukan.

Memilih Solusi yang Terbaik


Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry Mintzberg,
seorang ahli teori manajemen, telah mngidentifikasi tiga pendekatan :
 Analisis. Evaluasi atas pilihan – pilihan secara sistematis, dengan
mempertimbangkan konsekuensi pilihan – pilihan tersebut pada tujuan organisasi.
 Penilaian. Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
 Penawaran. Negosiasi antara beberapa manajer.

Permasalahan versus Gejala


Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara masalah dan gejala dari suatu
masalah. Gejala (symptom) adalah kondisi yang dihasilkan masalah. Misalnya seorang
manajer menghadapi tugas ketika melihat gejala seperti rendahnya keuntungan. Sesuatu
telah menyebabkan keuntungan menjadi rendah. Masalahnya adalah penyebab dari
keuntungan yang rendah.

Struktur Permasalahan
Seorang manajer dapat memahami beberapa masalah lebih baik dibandingkan yang lain.
Masalah terstruktur (structured problem) merupakan masalah yang terdiri atas unsur dan
hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yang memecahkan
masalah. Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang
tidak memiliki elemen atau hubungan antarelemen yang dipahami oleh orang yang
memecahkan masalah. Masalah semiterstruktur (semistructured problem) adalah masalah
yang terdiri atas beberapa elemen atau hubungan yang dipahami oleh si pemecah masalah
dan beberapa yang tidak dapat dipahami.

Jenis Keputusan
Herbert A. Simon menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan. Keputusan
terprogram (programmed decision) bersifat “repetitif dan rutin, dalam hal prosedur
tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap
de novo (baru) setiap kali terjadi.” Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed
decision) bersifat “baru, tidak terstruktur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode
yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut belum pernah
muncul sebelumnya, atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau
karena masalah tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus.”

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Istilah system pendukung pengambilan keputusan (decision support system—DSS) tetap
digunakan untuk mendeskripsikan system yang didesain untuk membantu manajer
memecahkan masalah tertentu. DSS tidak pernah ditujukan untuk menyelesaikan masalah
tanpa bantuan dari manajer. Jenis masalah yang dapat diselesaikan adalah masalah yang
semiterstruktur.

Model DSS
Ketika DSS untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan khusus dan
berkala serta output dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan respons
terhadap permintaan ke basis data. Setelah DSS diterapkan dengan baik, kemampuan yang
memungkinkan para pemecah masalah untuk bekerja sama dalam kelompok ditambahkan
ke dalam model tersebut. Yang terbaru, kemampuan kecerdasan buatan juga telah
ditambahkan beserta kemampuan untuk terlibat dalam OLAP.
PEMODELAN MATEMATIKA

Model adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas, yang
disebut entitas (entity).

Jenis Model
Terdapat empat jenis dasar model : fisik, naratif, grafis, dan matematis.
 Model Fisik. Model fisik merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya. Model fisik
dibuat untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda sesungguhnya.
 Model Naratif. Salah satu jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari
adalah model naratif, yang menggambarkan entitas dengan kata – kata yang
terucap atau tertulis.
 Model Grafis. Jenis model lain yang terus digunakan adalah model grafis. Model
grafis menggambarkan entitasnya dengan abstraksi garis, symbol, atau bentuk.
 Model Matematis. Setiap rumus atau persamaan matematika adalah model
matematis.

Penggunaan Model
Keempat jenis model memeberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi. Selain itu,
model matematis memiliki kemampuan prediktif.
 Memberikan Pengertian. Model biasanya lebih sederhana dibandingkan
entitasnya—entitas adalah objek atau proses. Entitas dapat lebih mudah dimengerti
jika berbagai elemen dan hubungan yang terdapat di dalamnya ditampilkan secara
lebih sederhana.
 Memfasilitasi Komunikasi. Keempat jenis model dapat mengomunikasikan
informasi secara akurat dan cepat kepada orang – orang yang memahami makna
bentuk, kata – kata, grafis, dan matematis.
 Memprediksikan Masa Depan. Ketepatan yang ditunjukkan model matematis
untuk mewakili entitasnya merupakan kemampuan yang tidak terdapat pada model
lain. Model matematis dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan, namun
tidak 100 persen akurat.

Kelas Model Matematis


Model matematis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi : pengaruh waktu, tingkat
keyakinan, dan kemampuan untuk mencapai optimisasi.
 Model Statis atau Dinamis. Model statis (static model) tidak melibatkan waktu
sebagai salah satu variabel. Model ini berkenaan dengan situasi pada waktu
tertentu. Model yang melibatkan waktu sebagai salah satu variabel disebut model
dinamis (dynamic model).
 Model Probabilitas atau Deterministik. Cara lain untuk mengklasifikasi beragam
model didasarkan pada apakah suatu formula melibatkan probabilitas atau tidak.
Probabilitas (probability) adalah kesempatan bahwa sesuatu akan terjadi. Model
yang melibatkan probabilitas disebut model probabilitas (probability model). Jika
tidak, maka model tersebut adalah model deterministic (deterministic model).
 Model Optimisasi atau Suboptimisasi. Model optimisasi adalah model yang
memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif yang ditampilkan. Model
suboptimisasi, memungkinkan seorang manajer untuk memasukkan seperangkat
keputusan.

Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi. Simulasi terjadi dalam skenario
tertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah tersebut.
 Skenario. Istilah skenario digunakan untuk menggambarkan kondisi yang
mempengaruhi simulasi. Elemen data yang menetukan skenario ini disebut elemen
data scenario.
 Variabel Keputusan. Nilai input yang dimasukkan manajer untuk mengukur dampak
pada entitas disebut variabel keputusan.
Teknik Simulasi
Proses perulangan untuk mencoba beragam alternatif keputusan ini disebut permainan
bagaimana jika (what-if game). Setiap kali model tersebut dijalankan, hanya satu dari
beragam variabel keputusan yang harus diubah agar pengaruhnya dapat terlihat. Dengan
cara ini, pemecah masalah secara sistematis dapat menemukan kombinasi keputusan yang
akan menghasilkan solusi masalah.

Kelebihan dan Kelemahan Pemodelan


Manajer yang menggunakan model matematika bisa mendapatkan manfaat melalui hal –
hal berikut :
 Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar. Manajer akan selalu
mempelajari sesuatu yang baru mengenai system sesungguhnya melalui setiap
proyek pemodelan.
 Kecepatan proses simulasi memungkinkan sejumlah besar aternatif dapat
dipertimbangkan dengan cara memeberikan kemampuan untuk mengevaluasi
dampak keputusan dalam waktu yang singkat.
 Seperti yang telah dibahas sebelumnya, model memberikan kemampuan prediksi –
pandangan ke masa depan – yang tidak dapat diberikan oleh metode penyedia
informasi lain.
 Model tidak semahal upaya uji coba.

Kelebihan pemodelan ini dapat berkurang karena dua kelemahan dasar :

 Kesulitan untuk membuat model system bisnis akan menghasilkan model yang tidak
mencakup semua pengaruh terhadap entitas.
 Kemampuan matematis tingkat tinggi dibutuhkan untuk merancang model yang
lebih kompleks.
PEMODELAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA ELEKTRONIK

Kapabilitas Pemodelan Statis


Baris dan kolom dari lembar kerja elektronik membuatnya ideal untuk digunakan dalam
model statis. Baris digunakan untuk pengeluaran. Ini merupakan model yang amat
sederhana, dimana satu – satunya matematika yang dibutuhkan adalah pengurangan
pengeluaran sebenarnya dari pengeluaran yang dianggarkan untuk menghasilkan varian.

Kapabilitas Pemodelan Dinamis


Lembar kerja sangat sesuai untuk digunakan sebagai model dinamis. Model ini juga
merupakan model yang sangat sederhana, dengan kas akhir dihitung dengan
menambahkan kas di awal dan kas masuk lalu mengurangi kas keluar.

Memainkan Permainan “Bagaimana Jika”


Lembar kerja ini juga berguna untuk memainkan permainan “bagaimana jika”, dimana
pemecah masalah memanipulasi satu atau lebih variabel untuk melihat dampak dari hasil
simulasi.

Antarmuka Model Lembar Kerja


Ketika menggunakan lembar kerja sebagai model matematika, pengguna dapat
memasukkan data atau membuat perubahan secara langsung pada sel – sel lembar kerja
atau dapat menggunakan antarmuka grafis.

KECERDASAN BUATAN
Kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan
untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan
tersebut ditampilkan oleh manusia. AI merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena
aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Sejarah AI
Pada tahun 1956 bibit AI pertama kali disebar hanya dua tahun setelah General Electric
menerapkan computer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Pada tahun
yang sama, program computer AI pertama yang disebut Logic Theorist, diumumkan namun
riset AI dikalahkan oleh aplikasi – aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM
dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus – menerus akhirnya membuahkan hasil,
dan AI telah menjadi wilayah aplikasi computer yang solid.

Wilayah AI
AI diterapkan di dunia bisnis dalam bentuk system pakar, jaringan saraf tiruan, algoritme
genetik , dan agen cerdas.
 Sistem pakar. Sistem pakar adalah program computer yang berusaha untuk
mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristik.
 Jaringan saraf tiruan. Jaringan saraf tiruan meniru fisiologi otak manusia. Jaringan
ini mampu menemukan dan membedakan pola, sehingga membuatnya amat
berguna dalam bisnis di wilayah pengenalan suara dan pengenalan karakter optis.
 Algoritme Genetik. Algoritme genetic menerapkan proses “yang terkuat yang
selamat” untuk memungkinkan para pemecah masalah agar menghasilkan solusi
masalah yang semakin baik.
 Agen Cerdas. Agen cerdas digunakan untuk melakukan tugas yang berkaitan
dengan computer yang berulang – berulang.

Daya Tarik Sistem Pakar


Sistem pakar menawarkan kemampuan yang unik sebagai system pendukung keputusan.
Pertama, system pakar memeberikan kesempatan untuk membuat keputusan yang
melebihi kemampuan seorang manajer. Kedua, system pakar tersebut dapat menjelaskan
alasannya hingga menuju ke suatu keputusan.
Konfigurasi Sistem Pakar
Sistem pakar terdiri atas empat bagian utama :
 Antarmuka Pengguna
 Basis Pengetahuan
 Mesin Inferensi
 Mesin Pengembangan

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Konsep GDDS
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok adalah system berbasis computer
yang membantu sekelompok orang melakukan tugas (atau mencapai tujuan) yang sama
dan memberikan antarmuka untuk digunakan bersama.

Bagaiman GDDS Membantu Pemecahan Masalah


Asumsi yang mendasari GDDS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan dibuatnya
keputusan yang lebih baik. Komunikasi yang lebih baik dicapai dengan menjaga agar diskusi
kelompok tetap terrfokus pada masalah yang dibicarakan, sehingga waktu tidak terbuang
sia- sia.

LETAK LINGKUNGAN GDDS


GDDS membantu pemecahan masalah dengan cara menyediakan lokasi yang kondusif untuk
komunikasi. Pada tiap lokasi, para anggota kelompok dapat bertemu dalam waktu yang
berbeda. Jika para anggota bertemu pada saat yang bersamaan, maka lokasi ini disebut
pertukaran sinkron. Jika para anggota bertemu pada waktu yang berbeda – beda, maka lokasi
ini disebut pertukaran asinkron.
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

OLEH

kelompok 11
ARDILLA PRISILIA A311 08 842

A. FADHILAH MUNAQISWATY A311 08 844

MIRNAYANTI A311 08 862

NURHAYATI DOLOT A311 08 879

Universitas hasanuddin
Fakultas ekonomi

Anda mungkin juga menyukai