Anda di halaman 1dari 7

SYSTEM THINKING

( Pemodelan dari Simulasi Sistem )

Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Ir.Santosa, MP.

KELOMPOK 1 :
Widya Sanggrila Putri : 2111131004
Yuslarmarnita Sihombing : 2111131020
Almaidah Istiqomah : 2111133008
Fitri Zuzilla Maharilmi : 2111132028
Muhammad Alief Al Naufal : 2111132011
Wahyu Nurfalah : 2111132024
Ilham Prayuda : 2111132014

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
A. Pengertian System Thinking
System Thinking adalah sebuah pendekatan holistik untuk memandang sebuah
masalah secara menyeluruh di mana elemen-elemen di dalamnya saling berinteraksi
satu sama lain. Definisi lain dari system thinking diantaranya adalah :
a. Suatu cara berpikir tentang, dan suatu bahasa untuk menguraikan dan
memahami, kekuatan-kekuatan dan hubungan-hubungan antar pribadi yang
membentuk prilaku sistem” “mencakup sekumpulan metode, alat dan prinsip
yang agak tidak berbentuk, yang semuanya diorientasikan untuk melihat
kesalingterkaitan antara kekuatan- kekuatan, dan melihatnya sebagai bagian
dari suatu proses bersama.
b. Ilmu yang mempelajari kompleksitas dinamik dalam manajemen.
c. Cara penalaran mengenai keterkaitan dan perubahan yang memberi sifat
khusus sistem.
d. System Thinking atau Berpikir Sistematis adalah sebuah pendekatan holistik
untuk memandang sebuah masalah secara menyeluruh di mana elemen-
elemen di dalamnya saling berinteraksi satu sama lain.
e. Systems Thinking atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan pemikiran
sistem merupakan suatu pendekatan untuk dapat memahami berbagai macam
sistem dengan menekankan pada hubungan antar elemen yang ada pada suatu
sistem.
f. System Thinking dapat digunakan sebagai pendekatan untuk memahami suatu
permasalahan, dengan melihat “masalah” sebagai bagian dari sistem
keseluruhan, bukan sebagai bagian terpisah yang tidak terkait dengan elemen-
elemen yang lain di sekelilingnya. Pendekatan menggunakan System
Thinking adalah metode dengan melihat sistem secara holistik dan
menganalisanya melalui hubungan sebab akibat dari setiap elemen yang
terkait.
B. Dasar-dasar System Thinking
1. Pemahaman Sistem
 System Thinking dimulai dengan pemahaman tentang apa itu sistem.
Sistem dipahami sebagai entitas yang terdiri dari berbagai komponen yang
saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Pemahaman ini
melibatkan pandangan holistik terhadap sistem, yaitu melihat sistem
sebagai keseluruhan, bukan hanya sebagai kumpulan komponen terpisah.
2. Interkonektivitas
 Dasar System Thinking adalah pemahaman tentang hubungan dan
ketergantungan yang kompleks antara komponen-komponen dalam sistem.
Ini berarti bahwa perubahan dalam satu bagian sistem dapat memiliki efek
domino pada komponen lainnya. Interkonektivitas ini penting untuk
memahami bagaimana sistem beroperasi.
3. Input, Proses, Output, dan Umpan Balik
 System Thinking mengidentifikasi empat komponen utama dalam sistem,
yaitu input (masukan), proses (proses internal sistem), output (keluaran),
dan umpan balik (feedback). Pemahaman tentang bagaimana komponen-
komponen ini saling berhubungan adalah inti dari System Thinking.
4. Pengenalan Umpan Balik
 Umpan balik (feedback) adalah konsep penting dalam System Thinking.
Ini merujuk pada bagaimana informasi atau perubahan dapat kembali ke
dalam sistem dan memengaruhi perilaku sistem tersebut. Pemahaman
tentang umpan balik membantu dalam mengidentifikasi pola dalam
sistem.
5. Pemodelan dan Simulasi
 System Thinking seringkali melibatkan penggunaan pemodelan dan
simulasi untuk memahami dan meramalkan bagaimana sistem akan
berperilaku di masa depan. Ini melibatkan pembuatan model matematika
atau komputer yang merepresentasikan interaksi dalam sistem.
6. Pengidentifikasian Pola dan Dampak
 System Thinking membantu dalam mengidentifikasi pola dalam perilaku
sistem dan memahami dampak dari tindakan tertentu terhadap sistem
secara keseluruhan. Ini memungkinkan pemangku kepentingan untuk
membuat keputusan yang lebih baik dan merancang solusi yang lebih
efektif.
7. Pendekatan Sirkular
 System Thinking seringkali menggambarkan konsep dengan lingkaran
atau diagram alir untuk menunjukkan bahwa pemahaman tentang sistem
adalah proses sirkular yang terus berkembang. Ini berarti bahwa analisis
sistem dapat ditingkatkan dan diperdalam seiring berjalannya waktu.
C. Manfaat dari System Thinking
1. Pemahaman yang Lebih Mendalam
 System Thinking membantu individu atau tim untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem yang kompleks dengan
melihatnya secara holistik. Ini memungkinkan mereka untuk melihat
gambaran besar dan bagaimana semua komponen dalam sistem
berinteraksi.
2. Pengidentifikasian Masalah Tersembunyi
 Dengan System Thinking, masalah yang mungkin tersembunyi atau tidak
terlihat dalam sistem dapat diidentifikasi. Ini membantu dalam mengatasi
akar penyebab masalah, bukan hanya gejala yang tampak.
3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
 System Thinking memungkinkan pemangku kepentingan untuk membuat
keputusan yang lebih baik dan lebih informasional. Mereka dapat
mempertimbangkan dampak dari keputusan mereka pada sistem secara
keseluruhan.
4. Solusi yang Berkelanjutan
 Pendekatan System Thinking membantu dalam merancang solusi yang
berkelanjutan. Pemahaman tentang bagaimana perubahan dalam satu
bagian sistem dapat memengaruhi yang lainnya dapat menghindari
tindakan yang hanya memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat
lain dalam sistem.
5. Identifikasi Dampak Perubahan:
 Ketika perubahan diperlukan dalam sistem, System Thinking membantu
dalam memahami bagaimana perubahan tersebut akan memengaruhi
sistem secara keseluruhan. Ini memungkinkan perencanaan yang lebih
baik untuk mengelola perubahan.
6. Pengembangan Strategi
 Dalam bisnis dan manajemen, System Thinking membantu dalam
mengembangkan strategi yang lebih efektif dengan mempertimbangkan
dampaknya pada berbagai aspek organisasi.
7. Manajemen Risiko yang Lebih Baik
 Dengan pemahaman yang lebih baik tentang sistem, risiko dapat
diidentifikasi dan dikelola lebih baik. Ini membantu mengurangi
kemungkinan dampak negatif yang tidak diinginkan.
8. Peningkatan Kolaborasi
 System Thinking dapat meningkatkan kolaborasi dalam tim dan organisasi
karena melibatkan berbagai pihak dalam pemahaman dan penyelesaian
masalah sistem.
9. Pemecahan Masalah yang Lebih Efisien
 Dengan pemahaman tentang bagaimana masalah sistemik bekerja,
individu atau tim dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah
dengan lebih efisien dan efektif.
10. Peningkatan Kinerja
 Dalam konteks bisnis dan organisasi, System Thinking dapat
meningkatkan kinerja dan efisiensi, mengarah pada pencapaian tujuan
yang lebih baik.
11. Solusi Berbasis Data
 System Thinking seringkali melibatkan penggunaan data dan analisis
untuk mendukung keputusan dan perencanaan. Ini memastikan bahwa
solusi didasarkan pada bukti-bukti yang kuat.
12. Solusi yang Lebih Fleksibel
 Sistem yang dipahami dengan baik lebih mudah beradaptasi dengan
perubahan lingkungan atau kebutuhan karena pemahaman tentang
interaksi dalam sistem.
D. Langkah-Langkah System Thinking
1. Pengenalan Masalah:

 Identifikasi permasalahan atau tantangan yang ingin Anda pecahkan atau


pahami dalam konteks sistem tertentu.

 Tentukan tujuan yang jelas untuk analisis System Thinking Anda.


2. Pengidentifikasi dan Analisis Komponen Sistem: -

 Identifikasi dan daftar semua komponen utama dalam sistem yang relevan
dengan masalah atau tujuan Anda.

 Analisis hubungan dan interaksi antara komponen-komponen ini. Cobalah


untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat, ketergantungan, dan
umpan balik. Langkah-langkah dalam penerapan System Thinking
3. Pengembangan Model:

 Buat model konseptual dari sistem yang akan dianalisis. Model ini bisa
berupa diagram alur, peta konsep, atau representasi grafis lainnya yang
menggambarkan komponen sistem dan hubungan di antara mereka.

 Tentukan variabel-variabel yang relevan dan bagaimana mereka saling


berhubungan. Langkah-langkah dalam penerapan System Thinking
4. Simulasi dan Pengujian:

 Jika memungkinkan, gunakan perangkat lunak atau alat simulasi untuk


menjalankan model Anda dan mengamati bagaimana sistem berperilaku
seiring waktu.

 Lakukan pengujian dan perbandingan model dengan data yang ada atau
hasil pengamatan nyata.
5. Evaluasi Hasil dan Pembaruan:

 Evaluasi hasil simulasi atau analisis Anda terhadap tujuan awal Anda.
Apakah model Anda memberikan wawasan baru tentang sistem? Apakah
solusi atau keputusan yang diusulkan dapat diambil?

 Jika perlu, perbarui model atau strategi Anda berdasarkan hasil evaluasi
dan pemahaman yang diperoleh selama proses. Langkah-langkah dalam
penerapan System Thinking
6. Implementasi Solusi (Opsional) :

 Jika Anda telah mengidentifikasi solusi yang berkelanjutan atau tindakan


yang diperlukan, pertimbangkan langkah-langkah implementasi.

 Pantau dampak dari tindakan yang diambil terhadap sistem.


7. Pendekatan Siklus Berulang:

 Ingatlah bahwa System Thinking adalah pendekatan berkelanjutan. Sistem


dan masalah dapat berubah seiring waktu, sehingga perlu untuk terus
memantau, memperbarui, dan meningkatkan pemahaman Anda tentang
sistem. Langkah-langkah dalam penerapan System Thinking
8. Kolaborasi dan Komunikasi:

 Melibatkan pemangku kepentingan yang relevan dalam proses System


Thinking. Kolaborasi dan komunikasi yang baik dapat membantu
memahami perspektif yang berbeda tentang sistem.
9. Pemantauan dan Pembelajaran Terus-Menerus:

 Terus pantau kinerja sistem, dan terapkan pembelajaran yang diperoleh


dari analisis System Thinking dalam pengambilan keputusan dan tindakan
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai