Anda di halaman 1dari 3

RESUME BUKU

POLA PIKIR SISTEM


The Power of Systemic Thinking
Oleh: Musafa Umarela

Buku ini ditulis untuk menjawab keprihatinan Penulis terhadap pola pikir sistem, konsep dan
implementasinya yang masih sangat langka di masyarakat yang dikarenakan lemahnya pemahaman
berpikir, berperilaku maupun berkarya secara sistemik. Konsep dan aplikasi pola pikir sistem tersebut
adalah berpikir, berperilaku dan berkarya secara sistemik dalam membangun bangsa untuk mencapai
hasil maksimal, komprehensif dan berkelanjutan.
Dalam buku ini disajikan konsep berpikir dalam masyarakat, konsep berpikir sistem dan pengembangan
konsep berpikir sistem serta rekomendasi tentang berpikir dan berperilaku sistemik.
Memahami pola berpikir secara sistematis dapat mengungkapkan secara sistemik permasalahan yang
dihadapi secara lebih menyeluruh sehingga dapat mengembangkan solusi yang lebih baik yang akan
mengubah sistem secara efektif. Benang merah berpikir sistem adalah keterpaduan antar elemen-
elemen (sub-sistem) yang saling bersinergi dengan proses metabolisme untuk suatu visi, misi dan tujuan
tertentu dalam waktu pencapaian tertentu untuk optimalisasi dengan skala prioritas pada lingkungan
sistem berupa aliran informasi, energi dan atau materi dalam suasana harmoni berkembang sehingga
terjadi optimalisasi sistematisasi melalui networking dengan proses input-proses-output dimana akan
dihasilkan sampah sistem dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dalam
sharing, saling melengkapi dan saling mendukung dengan attitude yang baik.
Macam-macam pola pikir sistem, antara lain :
- Pola Pikir Sektoral, adalah pola pikir yang menekankan penyelesaian masalah dan analisis
masalah secara bidang-perbidang.
- Pola Pikir Temporal, adalah pola pikir yang menganalisis masalah, mengambil kesimpulan,
merekomendasikan solusi dan mengimplemetasikan rekomendasi hanya secara
temporal/waktu tertentu.
- Pola Pikir Pragmatis, adalah pola pikir yang menekankan pada penyelesaian masalah hanya
mendasarkan pada faktor-faktor yang pada saat itu, dan bertujuan untuk menyelesaikan
masalah yang ada di depan mata, jangka pendek dan yang bisa dengan cepat memuaskan
komponen langsung yang sedang mengalami masalah tersebut.
- Pola Pikir Insidental, adalah pola pikir penyelesaian masalah yang didasarkan hanya pada suatu
kejadian tertentu.
- Pola Pikir Tekstual, adalah pola pikir yang menekankan pada apa yang tertulis atau atau apa
yang tersurat dari suatu permasalahan sehingga tidak sesuai dengan perkembangan aktual yang
ada.
- Pola Pikir Konstekstual, bertolak belakang dengan pola pikir tekstual dimana lebih mendasarkan
pada apa yang tersirat dari apa yang tersurat yaitu selalu melihat latar belakang permasalahan
yang ada, melihat keterkaitan permasalahan tersebut dengan permasalahan yang lain.
- Pola Pikir Parsial, adalah pola pikir yang selalu menyederhanakan suatu masalah menjadi
masalah-masalah yang lebih kecil dan sering disebut pola pikir atomistik.
- Pola Pikir Integralistik, adalah pola pikir yang bertolak belakang dengan pola pikir parsial yaitu
mengaitkan antara satu permasalahan dengan permasalahan yang lain.
- Pola Pikir Sistem, adalah pola pikir yang mendasarkan pada hasil explorasi menyeluruh
terhadap suatu masalah dengan data-data perkembangan komponen-komponen sistem secara
time series dan komprehensif.
Definisi sistem secara sederhana adalah bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang
saling berhubungan satu sama lain. Dan, definisi yang lebih lengkap atau sempurna adalah bahwa
sistem merupakan keterpaduan (wholism) antar elemen-elemen (sub-sistem) yang saling berinteraksi,
berintegrasi, sharing, sinergi dan kolaborasi untuk suatu tujuan tertentu, dengan proses mekanisme
metabolisme loop-feedback input-proses-output tertentu, dengan target produk dan waktu pencapaian
tertentu, dengan mekanisme kontrol perencanaan, pelaksanaan, evaluasi secara kontinyu, bersifat
terbuka, mempunyai batasan-batasan tertentu dan berada atau terkait pada lingkungan tertentu.
Ciri-ciri sistem dapat dijabarkan dari definisi pengertian sistem tersebut, antara lain sistem mempunyai
elemen-elemen (subsistem) yang berupa entitas (benda), konsep pemikiran atau metode-metode;
kerangka hubungan bi-relasi atau multi-relasi; mekanisme metabolisme; tujuan dan target; mekanisme
skala prioritas; mekanisme kontrol; kapasitas tertentu; batasan; tidak berdiri di ruang hampa; memiliki
sifat dapat menyesuaikan perubahan; memerlukan input dan menghasilkan output.
Struktur sistem adalah bangunan sistem yang padanya terdapat elemen sistem atau disebut subsistem.
Contohnya adalah stuktur sistem pemerintahan daerah. Ada dua format struktur sistem yaitu struktur
sistem horisontal dan vertikal.
Konsep berpikir dan berperilaku sistemik yaitu :
- Hubungan sistem dan lingkungan sebagai input-proses-output
Hubungan ini merupakan hubungan jejaring, artinya bahwa terjadi aktivitas yang menimbulkan
dampak positif atau negatif secara timbal balik.
- Sistem dalam keseimbangan – zero sum game
Sistem yang akan hidup berkelanjutan adalah sistem yang zero sum game, artinya bahwa dalam
interaksi antar elemen dalam sistem tersebut tidak ada yang dirugikan.
- Sistem memiliki kapasitas daya dukung sistem
Sistem mempunyai kapasitas tertentu. Jika dipaksanakan melakukan fungsinya melebihi daya
dukung maka sistem akan rusak atau kinerjanya tidak optimal.
- Metabolisme sistem
Sistem hanya akan berjalan atau berproses menghasilkan kinerja, jika metabolisme sistem
berjalan.
- Sistem dan sampah sistem (sistem akan menghasilkan waste)
Suatu sistem selain menghasilkan produk yang berguna akan menghasilkan produk yang tidak
berguna, yaitu sampah atau residu sistem. Sampah suatu sistem akan dapat bermanfaat untuk
sistem yang lain melalui proses tertentu namun jika tidak dikelola umumnya akan berakibat
negatif terhadap sistem lain.
- Lingkungan sistem
Lingkungan adalah tempat hidup suatu sistem yang menyediakan tiga sumber penting bagi
setiap sistem dalam lingkungan tersebut yaitu informasi, energi dan materi.
- Inti sistem
Inti sistem adalah kumpulan elemen dalam sistem yang mempunyai pengaruh besar terhadap
sistem tersebut. Jika inti sistem berubah maka sistem juga akan berubah.
- Konsep dasar proses interaksi dalam sistem
Suatu sistem hidup dalam lingkungannya, lingkungan nyata (dunia nyata) dan lingkungan maya
(dunia pikir).
- Dunia pikir (Thinking World)
Dunia pikir atau thinking world adalah suatu step proses dalam sistem dimana keseluruhan
aktivitasnya ada dalam dunia analisis dan perencanaan. Aktivitas dunia pikir harus bertumpu
pada relitas yang didapatkan dari proses evaluasi dan juga harus bertumpu pada data-data
historis statistik yang telah terjadi pada sistem tersebut.
- Dunia nyata (Living World)
Dunia nyata adalah implementasi perencanan atau disebut juga eksekusi dari suatu program
kerja. Dunia nyata akan merespon terhadap eksekusi yang diperlakukan kepadanya dengan
berbagai perubahan.
- Kontroler, perencana dan pengawas
Kontroler adalah elemen yang vital dalam proses interaksi elemen-elemen sistem. Selain
kontroler terdapat elemen lain yang saling terkait untuk menghasilkan tujuan yang telah
ditetapkan yaitu Perencana, Implemetator, Monitoring dan Evaluator.
Pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang berpikir dan berperilaku dengan konsep sistem
karena mengingat bahwa perkembangan permasalahan-permasalahan dewasa ini tidak lagi dapat
diselesaikan tanpa pendekatan sistem. Penyelesaian masalahnya harus juga bersifat multi sektor dan
komprehesif.
Sumber daya manusia yang berpikir dan berperilaku serta berkarya secara sistemik adalah sumber daya
manusia yang mempunyai pengertian, pemahaman dalam menganalisis, menarik benang merah
penyebab permasalahan, mencari alternatif solusi yang tepat, merencanakan program,
mengimplementasikan solusi, memonitor implementasi, selalu menggunakan logika berpikir
kesisteman.
Pengembangan berpikir sistem pada individu dapat dilakukan dengan mengetahui hakekat manusia
sebagai makhluk sistem, kesadaran individu dalam interaksi pada sistem keluarga, kesadaran individu
dalam interaksi pada sistem bermasyarakat, kesadaran individu dalam interaksi pada sistem di
lingkungan kerja.
Selain pengembangan berpikir sistem pada individu, pengembangan berpikir juga dilakukan ditingkat
anak dan remaja, pada mahasiswa dan dosen, di masyarakat, dalam pembangunan pertanian,
pembangunan PLTMH, dan dalam pengembangan industri kecil dan menengah yang semuanya ini
bertujuan untuk pemahaman sistem dan meningkatkan taraf hidup lingkungannya tersebut.
Konsep pengembangan Program S2 kesisteman di Universitas diambil contoh di Magister Teknik Sistem
(MTS), Universitas Gadjah Mada. Prinsip-prinsip program kesistemannya dapat dilihat dari program
kesisteman, konsep pengembangan, saling pengaruh antar komponen sistem, metabolisme sistem,
produktivitas sistem, pola hubungan sistem (networking), sistem pengganggu, bidang kajian, konsep
pengembangan, kemandirian dan interaksi dan sumber daya dari lingkungan. Pengelolaan program
dapat dilihat dari sistem organisasi, sistem pengelolaan akademik, sistem pengelolaan alumni dan
sistem pengelolaan informasi.
Buku ini menggambarkan luasnya pemakaian pola pikir sistem dapat digunakan. Pola pikir sistem
mengajarkan pada manusia secara individu maupun kelompok bahwa ada seribu satu jalan menuju
tujuan, menuju perkembangan dan keberlanjutan, karena sistem mengajarkan tentang kemungkinan-
kemungkinan untuk menemukan jalur penyelesaian masalah, rekomendasi dan jalur-jalur
pengembangan suatu entitas.
Oleh karena itu, maka sangat penting pemahaman kesisteman ini diajarkan kepada setiap individu
mulai masa prenatal, lahir, balita, anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Dengan kepahaman
tersebut maka individu-individu akan mudah menyadari tentang pentingnya kepastian sistem dan
prosedur, kepastian dalam mengambil dan menggunakan keputusan, kepastian tata kelola setiap hal,
dan dapat meningkatkan rasa persatuan dan persaudaraan antar manusia dengan manusia dan antar
manusia dengan ekologi lingkungan hidupnya. Dengan pola pikir kesisteman, maka akan terjadi
interaksi, sinergi, kolaborasi antar indvidu, kelompok dan juga antar elemen-elemen lain yang
terlingkup di dalam maupun di luar sistem.
OPINI
Setelah saya membaca buku tentang pola pikir sistem dengan penjelasannya, pola pikir sistem bukanlah
suatu hal yang baru namun belum semua organisasi atau institusi atau keluarga atau individu
menerapkan pola pikir tersebut secara menyeluruh. Buku ini sangat bagus dibaca bagi kaum intelektual
terutama mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dimana banyak sekali persoalan bangsa ini yang
harus diselesaikan dengan pola pikir sistem. Buku dengan tema pola pikir sistem masih sangat jarang
ditemui sehingga buku ini merupakan salah satu referensi.
Program Studi MTS didirikan bertujuan untuk menciptakan SDM yang mampu berpikir sistemik yang
dapat menjawab tantangan jaman, mengatasi setiap permasalahan yang muncul sebagai dampak suatu
kegiatan pembangunan disegala bidang. Lulusan MTS diharapkan mengenal semua disiplin ilmu yang
berhubungan dalam proyek ataupun program kerja pemerintah maupun swasta sehingga diharapkan
dapat mengatasi permasalahan yang muncul. Program studi seperti inilah yang diharapkan dapat
mencetak kaum intelektual yang mampu membuka peluang dan memperluas cakrawala berpola pikir
sistemik dan komprehensif.
Sebagai masukan, karena buku ini ditulis dalam bentuk ilmiah maka pada bab-bab tertentu sedikit sulit
dipahami, namun hal ini dapat pembaca mengerti dengan adanya contoh atau studi kasus. Untuk dapat
memahami dengan baik buku ini, dibutuhkan beberapa kali untuk membacanya.

Anda mungkin juga menyukai