Anda di halaman 1dari 48

Beni Harma, MT

Pertemuan 03

PEMODELAN SISTEM
KBII63109

SYSTEM THINKING
Quiz & Tugas
 Jelaskan alasan kenapa kita perlu membuat sebuah
model..!!
 Bagaimana kriteria sebuah model yang baik..??
 Jelaskan Klasifikasi Sistem beserta contoh masing-
masingnya..!!
Pendahuluan

An example of Real situation:


 Perusahaan penjemputan dan pengiriman harus mengambil dan
menurunkan barang di sejumlah tempat (retailers)

 Sebagian Retailers tertentu dapat memberikan jangka waktu tertentu "


time window " terhadap penjemputan atau pengiriman.

 Kendaraan yang digunakan mungkin memiliki kapasitas terbatas

 Lamanya waktu pengemudi bisa di jalan dalam satu shift mungkin


terbatas

 Kepadatan lalu lintas di berbagai kota atau jalan mungkin berbeda-beda


An example: The road map of Delivering
Goods

FIRM
 Apa kriteria untuk memilih solusi terbaik dari
permasalahan di atas?

 Apakah jarak tempuh minimum, atau waktu minimum,


atau total waktu minimum atau kombinasi dari
pertimbangan tersebut?

Contoh kasus lain : Emergency service call centre


Apakah yang dilakukan pada semua
situasi masalah memiliki kesamaan?
 Setiap permasalahan memiliki “deal” dengan problem decision.

 Jawaban atau solusi untuk setiap permasalahan, tidak mudah


untuk di pahami

 Interaksi antara berbagai elemen atau aspek memiliki tingkat


kompleksitas yang tidak dapat dievaluasi kapasitas komputasi
pikiran manusia untuk membuat keputusan yang tepat.

 Pengaturan untuk pengambilan keputusan terhadap masalah


tersebut adalah dengan pendekatan sistem → System thinking
Sistem
 Suatu “sistem” dapat dipandang sebagai gugusan elemen-
elemen yang saling berhubungan dan terorganisir ke arah
suatu sasaran tertentu atau gugus sasaran

 Basic Properties of a System - A system must consist of :


 Elements or parts
 Interconnectedness & Interactions
 Function or purpose

Examples:
a business, football team, digestive system, school, faculty,
city, corporation, animal, tree, etc.
Pendekatan Sistem
 Permasalahan dunia nyata yang menjadi kian terkoneksi akibat berbagai kemajuan
teknologi membutuhkan sebuah pendekatan yang lebih integratif dan terstruktur
untuk menguraikannya.

 Pendekatan berpikir sistem memberikan alternatif analisa permasalahan kompleks


yang memfokuskan tidak hanya kepada masalah di komponen, namun pada
konektivitas antar komponen.

 Berpikir sistem dapat mengantarkan anda untuk memasuki transisi dalam melihat
permasalahan dari hanya sekedar melihat komponen, lalu melihat hubungan antar
komponen, kemudian melihat hubungan yang saling interkoneksi, hingga akhirnya
melihat hubungan yang saling berketergantungan antar komponen.

 Kemampuan ini membuat anda dapat memahami permasalahan dengan lebih baik,
dan pemahaman yang lebih baik bisa membuka peluang solusi yang lebih baik
pula.
Interconnectedness
Systems Thinking
 “Systems thinking is a … body of knowledge and tools that has been
developed … to make full patterns clearer and to help us see how to
change them effectively.” (Peter Senge: The Fifth Discipline, p7)

 “Systems thinking is a way of looking at, learning about, and


understanding complex situations” (Wilson 2004, p.7)

 “Systems thinking is a way of seeing and talking about reality that


helps us better understand and work with systems to influence the
quality of our lives” (Kim 1999, p.2)

 Systems thinking is a ‘new way of thinking’ to understand and


manage complex problems (Bosch et al. 2007; Cabrera et al. 2008)
Systems Thinking
 System Thinking atau Berpikir Sistematis adalah sebuah
pendekatan holistik untuk memandang sebuah masalah
secara menyeluruh di mana elemen-elemen di dalamnya
saling berinteraksi satu sama lain

Systems thinking:
 looks at the whole,
 and the parts,
 and the connections between the parts
 studying the whole in order to understand the parts
Systems Thinking

 Karakter dari Systems Thinking mampu menyelesaikan


permasalahan yang sulit dengan sangat efektif apalagi
yang didalamnya melibatkan permasalahan kompleks,
memiliki banyak feedback baik internal maupun eksternal
dan masalah yang sangat bergantung pada kejadian di
masa lalu ataupun kejadian lain dibanding dengan cara
berpikir linier (tradisional).
Systems Thinking

 Berbeda dengan cara analisis tradisional yang


mempelajari suatu sistem dengan memisahkan elemen-
elemennya, systems thinking melihat sistem melalui
perspektif yang lebih luas. Hal itu menyebabkan output
yang dihasilkan oleh systems thinking lebih akurat dan
realistis.
Contoh objek dari systems thinking adalah ekosistem makhluk
hidup dimana terdapat berbagai unsur seperti udara , air,
manusia, tumbuhan hewan dan lain - lain.
Why Systems Thinking?
Karakteristik dari Systems thinker
 berpikir secara menyeluruh daripada perbagian-bagian
 melihat sesuatu pada gambaran yang lebih besar
 mencari tahu efek yang ditimbulkan dari suatu aksi
 mengidentifikasi bagaimana suatu hubungan bisa
mempengaruhi sistem
 mengerti konsep dari perilaku dinamis
 mengerti bagaimana cara struktur sistem membentuk
perilaku sistem
 melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda
Pendekatan Systems thinking
Pendekatan systems thinking melibatkan beberapa prinsip sebagai berikut :
 Holisme – pemikiran bahwa sistem harus dipandang secara keseluruhan
 Input dan output – dalam sistem tertutup, input ditentukan sekali dan konstan, sedangkan pada
sistem terbuka terdapat input tambahan yang berasal dari lingkungan
 Entropi – satuan untuk mengukur kelainan yang adal dalam suatu sistem
 Hirarki – sesuatu yang kompleks dibuat dari beberapa subsistem yang lebih kecil
 Goal seeking – suatu interaksi sistemik harus memiliki goal atau kondisi akhir yang sama
 Regulasi – metode umpan balik sangat dibutuhkan agar sistem bekerja sesuai yang diharapkan
 Equifinality – cara alternatif untuk mencapai tujuan yang sama
 Multifinality – mencapai tujuan alternatif dari input yang sama
 Differentiation – unit yang dispesialisasi memiliki fungsi yang dispesialisasi juga
 Dualisme – duan karakter sistem yang berkontradiksi namun sangat penting bagi suatu sistem
 Modularitas – memisahkan atau menggabungkan elemen dari sistem sesuai keterkaitannya
 Abstraksi – proses menghilangkan suatu karakteristik sistem untuk menetapkan karakteristik
dasar
 Relasi – hubungan antar elemen dalam suatu sistem
 Enkapsulasi - menyembunyikan elemen sistem dan interaksinya dari lingkungan eksternal
Manfaat Berpikir Sistem
 Memberi pemahaman atas keterkaitan elemen-elemen
yang mempengaruhi kinerja organisasi
 Menjadi bahasa bersama untuk dialog tentang struktur dan
proses sistem
 Memetakan dan simulasi apa yang dipahami bersama
Traditional thinking VS Systems
Thinking
Systems Thinking
Some reasons for this:
 Increased complexity of Today’s decision making
 Efficiency and Effectiveness
Efficiency, effectiveness, efficiency versus effectiveness
 Unplanned and counterintuitive outcomes
 Reductionist and Cause and effect thinking
Definition of Industrial Engineerig ( by
Instituteof Industrial Engineering (IIE)

An Industrial and Systems Engineer is one who is


concerned with (1) the design, installation, and
improvement of (2) integrated systems of people,
material, information, equipment, and energy by
drawing upon (3) specialized knowledge and skills in
the mathematical, physical, and social sciences,
together with the principles and methods of
engineering analysis and design (4) to specify, predict,
and evaluate the results to be obtained from such
systems.
To answer the problems:
System

 Bagian penting dari sistem :


1. Komponen/Entiti/Objek
2. hubungan/relasi di antara mereka
3. kegiatan untuk tujuan tertentu
4. Lingkungan
5. Input
6. special interest of the observer
System
 Symbolization of the concept system –Inner-System
Boundary-Outer (Environment)
 Open system vs. Closed system
 Content of the system:
The complete collection of all elements without the
interrelations of these elements being taken into consideration
 Structure of the system
Consists of the pattern of these relations
 Subsystem
A partial collection of the elements of the system
Sistem (Inner-Outer)
Elements and the Relations between
Elements
 Elements of a system are characterised by certain features
–e.g. physical, geometrical, aesthetic, social psychological
or economic
 If a relationship exists between one or more elements then
if the characteristics of those elements change then the
other elements will similarly change
 Relations between the elements are indicated by means of
a simple line.
 Relations can be in terms of technical, economic, socio-
psychological aspects.
System: Relation Between Elements
Integrated System
Hirarki Sistem

 Wider system
contoh : Sistem maksimasi profit perusahaan

 Narrow system
contoh : sistem minimasi biaya perusahaan penggergajian
Klasifikasi Sistem
 Konseptual dan Empiris
 Konseptual: kumpulan konsep atau ide untuk menjelaskan.
Contohnya: sistem ekonomi.
 Empiris: operasional dan konkrit.
Contohnya: mesin/peralatan.

 Alamiah dan Buatan


 Alamiah: terbentuk dengan sendirinya.
Contohnya: Ekosistem.
 Buatan: diciptakan dan dikendalikan untuk tujuan tertentu.
Contohnya: Sistem produksi.
 Diskrit dan Kontinu
 Diskrit: Tingkah laku sistem berubah dengan waktu yang
diskrit
 Kontinu: Tingkah laku berubah dengan waktu yang kontinu

 Deterministik dan Stokastik


 Deterministik: Tingkah laku sistem dapat diprediksi secara
keseluruhan dalam sistem
 Stokastik: Tingkah laku sistem tidak dapat diprediksi secara
keseluruhan dalam sistem
 Terbuka dan Tertutup
 Terbuka: mampu berinteraksi dengan lingkungan dan dimungkinkan
adanya pertukaran materi, energi dan informasi.
Contohnya sistem bisnis.
 Tertutup: tidak ada interaksi.
Contohnya gerak silinder pada bidang miring dengan mengabaikan gaya gesek
kinetis.

 Adaptif dan Non-Adaptif.


 Adaptif: bereaksi dengan lingkungan untuk perbaikan fungsi dan
pertahanan hidup.
Contohnya manusia.
 Non-Adaptif: tidak ada reaksi terhadap lingkungan.
Contohnya bulan
 Permanen dan Sementara
 Permanen: rentang waktu cukup panjang dibandingkan dengan
kegiatan manusia.
Contohnya sistem pemerintahan
 Sementara: dirancang untuk rentang waktu tertentu.
Contohnya tim kerja/pansus

 Stasioner dan Non-Stasioner


 Stasioner: sifatnya dan operasinya tidak mengalami perubahan yang
berarti.
Contohnya peredaran planet.
 Non-Stasioner: sifat operasinya mengalami perubahan non-repetitif.
Contohnya riset di laboratorium.
 Sub Sistem dan Supra Sistem
 Sub: bagian yang lebih kecil.
Contohnya JTI bagian dari FT.
 Supra: lebih besar dan serba kompleks.
Contohnya UPI meliputi JTI.

 Abstrak dan Fisis


 Abstrak: susunan yang teratur dari ide yang tergantung satu
sama lain.
Contohnya konsep pemikiran
 Fisis: kumpulan elemen fisik.
Contohnya manusia
 Sosial, Manusia-Mesin dan Mesin
 Sosial: kumpulan manusia.
Contohnya organisasi.
 Manusia-Mesin: mesin dimanfaatkan manusia untuk tukuan tertentu.
Contohnya Operator Mesin Milling.
 Mesin: mendapatkan masukan sendiri dan melakukan pemeliharaan
sendiri.
Contohnya kecerdasan buatan (AI)

 Statis dan Dinamis


 Statis: tidak tergantung pada waktu.
Contoh programa linier.
 Dinamis: bergantung waktu.
Contohnya sistem dinamis.
Sistem dalam Perspektif Teknik Industri
 Sistem Industri
 Mengelola kumpulan gugus industri.
 Gugus industri dapat melibatkan beberapa perusahaan dengan beragam
produk dan jasa yang saling terkait.
 Sistem Manufaktur
 Mengelola kumpulan faktor-faktor produksi.
 Berorientasi pada sebuah perusahaan.
 Sistem Produksi
 Mengelola proses produksi.
 Fokus pada lantai produksi dan aliran material dan produk
 Sistem Manusia – Mesin
 Mengelola interaksi aktivitas operator dengan mesin.
 Memberikan jaminan ergonomis kepada operator.
System in a decision making context
(System approach/Pendekatan sistem)
 A system is an organised set of components and
relationships that do something that none of the
components can do alone.
 We use system models as a convenient way to view
something in order to aid decision making (to solve a
problem)
System in a decision making context

A System is described by:


 Observer: Who is interested in the system? Decision maker
 Purpose: Why define the system? Improve, output of interest
 Environment: Outside the system. Define the system boundary
 Inputs: Affect the system but are not affected by it. Can be
controllable or uncontrollable. Decision variables/parameters
 Outputs: Are affected by the system. These are of interest to the
observer. Include measure of success
 Components: Both affect and are affected by the system.
 Relationship/transformation process: Between system inputs,
outputs and components.
Pendekatan Sistem dalam
Pengambilan Keputusan

Cara mencapai tujuan dengan memperhatikan


 inter-aksi komponen didalam proses,
 inter-relasi proses-proses didalam sistem dan
 inter-koneksi antar sistem dan lintas waktu.
Model-model sistem
 Gambaran bagian-bagian yang penting dari suatu sistem :
a system model
 Model-model sistem dapat berupa: iconic model,
analogous model dan symbolic model.
 Salah satu model simbolik adalah model matematik.
Multi-Disciplinary Approach to
Solve the Problem
 A mono-disciplinist is seen as someone with specialist
knowlegde in the area of a single – mono-discipline (He
will only be able to construe a mono-aspect view)
 With increasing complexity of technical system and
increase in the number of relevant aspects – This needs A
Multi- Disciplinary Approach
 A Multi-Disciplinary Approach demands integrative
skills from the problem solver or project manager
Example: Multi Disciplinary Approach
Pengontrolan Sistem
Tiga kondisi yang dibutuhkan untuk melakukan pengontrolan
terhadap sistem:
 Target, tujuan dan sasaran dari sistem untuk dicapai
 Kemampuan sistem untuk mencapai target atau tujuan
 Beberapa hal yang mempengaruhi tingkah laku sistem yaitu
input-input yan dapat dikontrol/ control inputs (keputusan, aturan
keputusan dan kondisi awal)

Tiga jenis pengontrolan:


 Open Loop Controls
 Closed Loop Controls/ feedback controls
 Feed-forward controls
Mau membangun “MODEL” . . . . .
.
. . . pakai “PENDEKATAN
SISTEM”

Anda mungkin juga menyukai